TINJAUAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PEMELIHARAAN JAMBAN KELUARGA DI GAMPONG LAM ILIE MESJID KECAMATAN INDRAPURI KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012 Zulfitri
Program S1 Kesehatan Masyarakat U’Budiyah Indonesia, Banda Aceh ABSTRAK Penelitian ini tentang perilaku masyarakat terhadap pemeliharaan jamban keluarga Di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri kabupaten aceh Besar, jumlah Kepala Keluarga 60 KK yang sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Hasil pengamatan awal yang dilakukan di Gampong Lam ilie mesjid ternyata masih ada jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat. Hal ini menunjukkan bahwa pemeliharaan jamban masih kurang. Permasalahan yang timbul adalah perilaku masyarakat di Gampong Lam Ilie Mesjid masih kurang terhadap pemeliharaan jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan, sehingga jamban tidak dikelola dengan baik, karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pemeliharaan jamban dan pentingnya jamban. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan populasi adalah seluruh KK yang berjumlah 60 KK, sampel ini diambil adalah total populasi yang berjumlah 60 KK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar berpengaruh dan berpengetahuan tinggi terhadap pemeliharaan jamban yaitu sebanyak 53 orang (88,3%). Masyarakat yang bersikap positif terhadap pemeliharaan jamban yaitu sebanyak 52 orang ( 86,7%), dan masyarakat yang mempunyai tindakan yang baik terhadap pemeliharaan jamban yaitu sebanyak 46 orang (76,7%). Kata Kunci : Perilaku masyarakat, Pemeliharaan Jamban.
jamban, sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Lingkungan yang bersih dan sehat adalah lingkungan yang didambakan oleh manusia dan dapat bermanfaat terhadap peningkatan hidup sehat (Sukardi, 2000). Menurut Depkes RI (1991) salah satu fasilitas kesehatan yang sangat penting adalah jamban keluarga. Jamban keluarga adalah suatu bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi suatu keluarga yang lazim disebut kakus/WC. Jamban keluarga merupakan sarana sanitasi dasar untuk menjaga kesehatan lingkungan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Masalah penyakit lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja terutama dalam pelaksanaan tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan perilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan salah satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatalgatal. Selain itu dapat menimbulkan
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perilaku masyarakat Indonesia sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta partisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia (Notoatmodjo, 2003). Salah satu upaya penting untuk meningkatkan derajat kesehatan adalah pengadaan lingkungan fisik yang sehat bagi masyarakat jamban pada umumnya dan khususnya jamban keluarga merupakan salah satu sarana yang diperlukan untuk mewujudkan lingkungan bersih dan sehat. Dengan tersedianya jamban yang memenuhi syarat kesehatan sehingga dapat terhindar dari penyebaran penyakit. Pengaruh jamban yang tidak sehat terhadap penyakit diare sehingga membawa efek terhadap penurunan tingkat kesehatan (Tarigan, 2008). Pencemaran lingkungan salah satunya pengelolaan lingkungan itu sendiri tidak memenuhi syarat sehat, seperti pengelolaan
1
pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta estetika (Syaifuddin, 2000). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam pemeliharaan jamban keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan adalah suatu wawasan apa yang diketahui terhadap sikap dan tindakan yang diambil. Tingginya pengetahuan maka perilaku seseorang akan bertambah baik. Sebaliknya jika pengetahuan seseorang kurang maka dapat berperilaku yang kurang wajar. Sehingga keputusan yang diambil sering menimbulkan kegagalan atau kesalahan Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau objek. Sikap itu tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan dahulu dari perilaku yang tertutup (Notoatmodjo, 2003). Tindakan adalah kegiatan nyata dari seseorang terhadap stimulus yang ada. Menurut Depkes RI 2005, tindakan yang penting dan dapat dilakukan oleh keluarga untuk mencegah penyebaran penyakit terutama penyakit diare adalah membuang kotoran manusia secara aman yaitu di jamban.Untuk mencegah dan mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik, yaitu pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila memenuhi persyaratan yaitu tidak mengotori permukaan tanah disekeliling jamban tersebut, tidak mengetori air permukaan disekiternya, tidak mengotori air tanah sekitarnya, tidak terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang-binatang lainnya, tidak menimbulkan bau, mudah digunakan dan dipelihara, sederhana desainnya, murah dan dapat diterima oleh pemakainya ( Notoadmojo (2007). Jamban keluarga adalah suatu bangunan atau tempat yang sengaja dibuat untuk dipergunakan dalam membuang tinja atau kotoran manusia atau najis bagi keluarga yang lazim disebut kakus/WC (Sukardi, 2000). Berikut bagan peranan tinja dalam penularan penyakit :
Ai r
Ti nj a
Tan gan an Lal aaaa at Ta nah
M ati Makanan, minuman, sayursayuran dan sebagainy a
Gambar 1. Peranan Tinja Dalam Penyebaran
penyakit.
aa Penja aa mu (Host ) sa aaaa kit aa aa
Gampong Lam Ilie Mesjid adalah sebuah gampong di daerah Aceh Besar dengan jumlah kepala keluarga 60 KK yang sebagian besar masyarakat bermata pencaharian sebagai petani. Dari hasil pengamatan awal yang dilakukan di Gampong Lam Ilie Mesjid ternyata masih ada jamban keluarga yang tidak memenuhi syarat hal ini dapat dilihat dari lantai jamban, tidak adanya ventilasi, dijumpainya jamban yang penuh dan tidak disedot. Hal ini menunjukkan bahwa pemeliharaan jamban keluarga masih kurang. Permasalahan utama yang timbul adalah perilaku masyarakat di Gampong Lam Ilie Mesjid masih kurang terhadap pemeliharaan jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan sehingga jamban tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini difokuskan kepada Perilaku Masyarakat Terhadap Pemeliharaan Jamban Keluarga di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam memelihara kesehatan lingkungan terutama dari segi hal pemeliharaan jamban yang sehat, bagi masyarakat Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar. TUJUAN PENELITIAN Tujuan umum Untuk mengetahui tinjauan perilaku masyarakat terhadap pemeliharaan jamban keluarga di Gampong Lam Ilie mesjid. Tujuan khusus Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat terhadap pemeliharaan jamban keluarga. Untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap pemeliharaan jamban keluarga. Untuk mengetahui tindakan masyarakat terhadap pemeliharaan jamban keluarga.
2
III Manfaat penelitian
Pengumpulan data Data diperoleh dari wawancara dan observasi, data sekunder, diperoleh dari kantor kepala Desa.
Bagi masyarakat agar dapat dijadikan bahan masukan dalam pemeliharaan jamban yang sehat. Bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman bagi penulis
Analisis data Analisis data dengan menggunakan univariat, bivariat dan multivariat secara deskriptif dan data disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
Bagi Akademik sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeliharaan Jamban
II. METODOLOGI PENELITIAN Tabel 4. Distribusi Pemeliharaan Jamban Keluarga Di Gampong Lam Ilie Mesjid Indrapuri Aceh BesarTahun 2012
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif untuk mengetahui tinjauan perilaku masyarakat terhadap pemeliharaan jamban keluarga di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012, Kerangka Konsep Menurut Notoatmodjo (2003), Sukardi (2000) perilaku pemeliharaan kesehatan termasuk di dalamnya jamban dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Berdasarkan teori di atas maka dapat dibuat bagan kerangka penelitian sebagai berikut :
No
Pemeliharaan Jamban
Frekuensi
%
1. 2.
Ada Tidak ada
46 14
76,7 23,3
Total
60
100
Berdasarkan tabel 4. dapat disimpulkan bahwa kepala keluarga di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar yang ada melakukan pemeliharaan jamban keluarga yaitu sebanyak 76,7 %.
Pengetahuan
Pengetahuan Sikap
Pemeliharaan Jamban
Tabel 5. Distribusi Pengetahuan Kepala Keluarga Terhadap Pemeliharaan Jamban Keluarga Di Gampong Lam Ilie Mesjid Indrapuri Aceh BesarTahun 2012
Tindakan Gambar 2. Kerangka Konsep
Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, pada tanggal 13 s/d 15 Februari 2012.
No
Pengetahuan
Frekuensi
%
1. 2.
Tinggi Rendah
53 7
88,3 11,7
Total 60 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar berpengetahuan tinggi terhadap pemeliharaan jamban yaitu sebanyak 53 orang (88,3 %).
Populasi dan sampel Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi, semua KK yang ada di Gampong Lam Ilie Mesjid di jadikan sampel sebanyak 60 KK.
3
Sikap Dari analisa tabulasi silang antara pengetahuan terhadap pemeliharaan jamban bahwa dari 53 responden yang mempunyai pengetahuan tinggi terdapat 43 responden ada pemeliharaan jamban dan yang tidak ada pemeliharaan jamban sebanyak 10 responden, dari 7 responden yang berpengetahuan rendah terdapat 3 responden yang ada pemeliharaan jamban dan yang tidak ada pemeliharaan jamban sebanyak 4 responden yang tidak ada. Dari 60 responden bahwa kepala keluarga di Gampong Lam ilie mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar berpengetahuan tinggi tentang pemeliharaan jamban keluarga sebanyak 53 KK (88,3 %). Pengetahuan tinggi yang sudah dimiliki oleh masyarakat Lam Ilie Mesjid akan menjadi pemicu yang positif dalam berperilaku terutama dalam pemeliharaan jamban keluarga.Tingginya pengetahuan responden tentang pemeliharaan jamban dipengaruhi oleh informasi yang diterima. Hal ini sejalan dengan teori dari Notoatmodjo (2003) yang menyebutkan bahwa informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan Dari analisa tabulasi silang antara sikap terhadap pemeliharaan jamban bahwa dari 52 responden yang mempunyai sikap positif terdapat 39 responden ada pemeliharaan jamban dan yang tidak ada pemeliharaan jamban sebanyak 13, dari 8 responden yang mempunyai sikap negatif terdapat 7 responden ada pemeliharaan jamban dan yang tidak ada pemeliharaan jamban sebanyak 1 responden Dari 60 responden bahwa kepala keluarga di Gampong Lam ilie mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar bersikap positif terhadap pemeliharaan jamban keluarga yaitu sebanyak 86,7 %. Sikap positif yang sudah dimiliki oleh masyarat Lam Ilie Mesjid dalam pemeliharaan jamban keluarga otomatis terwujud dalam prilaku yang baik, hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi masyarakat, kebudayaan orang lain yang dianggab lebih baik, dari mediya masa, istalasi pendidikan maupun faktor emosi dalam diri individu tersebut. dari hasil penelitin dapat diketahui bahwa semakin baik sikap masyarakat maka akan semakin baik pula perilakunya dalam pemeliharaan jamban Dari analisa tabulasi silang menunjukkan bahwa dari 46 responden yang melakukan tindakan baik terdapat 46 responden ada pemeliharaan jamban dan yang tidak ada pemeliharaan jamban tidak ada (0 %), dari 14
Tabel 6. Distribusi Sikap Kepala Keluarga Terhadap Pemeliharaan Jamban Keluarga Di Gampong Lam Ilie Mesjid Indrapuri Aceh Besar Tahun 2012 No
Sikap
Frekuensi
%
1. 2.
Positif Negatif
52 8
86,7 13,3
Total 60 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar bersikap positif terhadap pemeliharaan jamban yaitu sebanyak 52 responden (86,7%).
Tindakan Tabel 7.Distribusi Tindakan Kepala Keluarga Terhadap Pemeliharaan Jamban Keluarga Di Gampong Lam Ilie Mesjid Indrapuri Aceh Besar Tahun 2012 No
Tindakan
Frekuensi
%
1. 2.
Baik Kurang baik
46 14
76,7 23,3
Total
60
100
Dari 60 responden bahwa kepala keluarga di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar mempunyai tindakan yang baik terhadap pemeliharaan jamban keluarga yaitu sebanyak 76,7 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar mempunyai tindakan yang baik terhadap pemeliharaan jamban yaitu sebanyak 46 responden (76,7 %). Tabel 8. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Kepala Keluarga Dengan Pemeliharaan Jamban Keluarga Di Gampong Lam Ilie Mesjid Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012 N o
Variabel
1
Pengetahuan
2
Sikap
3
Tindakan
Tinggi Rendah Positif Negatif Baik Kurang baik
Pemeliharaa n Jamban Ya Tidak 43 10 3 4 39 13 7 1 46 0 0
14
Jml 53 7 52 8 46 14
4
responden yang melakukan tindakan kurang baik tidak ada (0 %) ada pemeliharaan jamban dan yang tidak ada pemeliharaan jamban sebanyak 14 responden. Semakin baik tindakan maka semakin baik perilaku responden terhadap pemeliharaan jamban keluarga. Tindakan pemeliharaan jamban yag dilakukan adalah merupakan kebiasaan masyarakat di desa Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar dikarenakan kemajuan moderen dimana setiap rumah sudah memiliki jamban bagus seperti angsalaterine sehingga mendorong responden untuk melakukan perilaku yang baik dalam pemeliharaan jamban seperti menjaga kebersihan, menyiram jamban atau sudah tersedianya air dalam jamban. Rata-rata masyarakat sudah melakukan tindakan yang baik terhadap pemeliharaan jamban.
kebiasaan masyarakat di desa Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar dikarenakan kemajuan moderen dimana setiap rumah sudah memiliki jamban bagus seperti angsalaterine sehingga mendorong responden untuk melakukan perilaku yang baik dalam pemeliharaan jamban seperti menjaga kebersihan, menyiram jamban atau sudah tersedianya air dalam jamban. IV. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang tinjauan perilaku masyarakat terhadap pemeliharaan jamban keluarga Di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012, kesimpulan yang yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 9. Tabulasi Antara Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Terhadap Pemeliharaan Jamban Keluarga Di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Pemeliharaan Jamban
2
2
0
1
1
1
0
1
0
3
3
5
0
5
0
0
0
38
0
38
0
10
10
46
14
60
ada
Rendah
Negatif
Positif
Negatif Tinggi Positif Total
Baik Kurang baik Baik Kurang baik Baik Kurang baik Baik Kurang baik
Total
Tidak ada 0
(1) Kepala Keluarga di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar berpengetahuan tinggi terhadap pemeliharaan jamban yaitu sebanyak 53 responden (88,3 %). (2) Kepala Keluarga di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar bersikap positif terhadap pemeliharaan jamban yaitu sebanyak 52 responden (86,7 %). (3) Kepala Keluarga di Gampong Lam Ilie Mesjid Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar mempunyai tindakan yang baik terhadap pemeliharaan jamban yaitu sebanyak 46 responden (76,7 %). Saran Diharapkan kepada Kepala keluarga Gampong Lam Ilie Mesjid agar lebih meningkatkan Pengetahuan Sikap Dan Tindakan dalam pemeliharaan jamban. Kepada petugas Kesehatan lingkungan diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemeliharaan jamban
Dari 60 responden yang mempunyai pengetahuan tinggi, sikap positif, tindakan baik ada pemeliharaan jamban 38 responden. Untuk mengatasi masalah yang sebagian kecil responden masih bersikap negatif maka perlu diberikan bimbingan dan penyuluhan oleh tenaga kesehatan mengenai pemeliharaan jamban, sehingga responden lebih mengetahui bahwa pemeliharaan jamban sangat penting.dengan adanya hal tersebut maka responden pun lebih bersikap baik dalam hal pemeliharaan jamban. Selain itu, dengan bertanya atau berkonsultasi khususnya dengan ahli sanitarian tentang pemeliharaan jamban yang baik dan sehat. Tindakan pemeliharaan jamban yag dilakukan adalah merupakan
DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, 1991; Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja dan Air Limbah, Pada Institusi Pendidikan Sanitasi/ Kesehatan Lingkungan, Jakarta Notoatmodjo, 2003; Ilmu Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
Kesehatan
Notoatmodjo, 2007, Kesehatan Masyrakat Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta
5
Sukardi, 2000; Pemeliharaan Jamban, dalam www, jurnallingkungan.co.id. Syaifuddin, 2000; Sikap Manusia, Pustaka Belajar, Bandung. Tarigan, Elisabeth, 2008; Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Keluarga dalam Penggunaan Jamban di Kota Kabanjahe, Tesis, Pasca Sarjana,USU, Medan,
6