TITLE GOES HERE

Download Abstrak: Konsep asam basa merupakan salah satu konsep kimia yang memiliki ... abstrak contoh konkret. .... konsep kesetimbangan kimia menun...

0 downloads 548 Views 203KB Size
EduChemia (Jurnal Kimia dan Pendidikan)

Vol.1, No.1, Januari 2016 e-ISSN 2502-4787

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA KONSEP ASAM-BASA MENGGUNAKAN TES BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM REVISI Euis Nursa’adah1, Devi Kurniawati2, Yunita2 1

2

Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten Prodi Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan MIPA, UIN Sunan Gunung Djati Bandung *E-mail: [email protected] **E-mail: [email protected]

Abstract: Concept of acid-base is one concept that has characteristics abstract concept with concrete example. To understanding of these concepts requires knowledge of factual, conceptual, procedural, and Meta-cognitive dimension and also cognitive processes with applying, analyzing, evaluating and creating. Through a descriptive study to analyze the cognitive ability of students to determine how student can solve chemical problems used test based on Bloom's taxonomy revision. This study aims to analyze the cognitive abilities of students on the dimensions of knowledge and processes about acid-base concept. Subjects were 39 students of chemistry education UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Based on the results show that students abilities of conceptual knowledge reaches the highest percentage of 80% conceptual, 63% procedural, and Meta-cognitive 70%. While the cognitive processes 85% applying, 79% analyzing, 77% evaluating, and 34% creating. Keywords: Cognitive skill, Acid-Base, Bloom's Taxonomy Revision Abstrak: Konsep asam basa merupakan salah satu konsep kimia yang memiliki karakteristik abstrak contoh konkret. Pemahaman konsep tersebut membutuhkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif dengan dimensi proses kognitif mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Melalui penelitian deskriptif dilakukan analisis kemampuan kognitif mahasiswa untuk mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah kimia berdasarkan konsep dasar yang dimilikinya dengan menggunakan perangkat tes berdasarkan taksonomi Bloom revisi pada konsep asam-basa. Penelitian ini melibatkan mahasiswa semester II pendidikan kimia UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berjumlah 39 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian yang sebelumnya divalidasi dan diuji reabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan kognitif mahasiswa pada dimensi pengetahuan konseptual mencapai presentase tertinggi sebesar 80%, prosedural 63%, dan metakognitif 70%. Sedangkan proses kognitif mengaplikaskan mencapai presentase tertinggi sebesar 85%, menganalisis 79%, mengevaluasi 77% dan mencipta 34%. Kata kunci: Kemampuan kognitif mahasiswa, Asam-basa, Taksonomi Bloom Revisi

25

Nursa’adah, Kurniawati, dan Yunita

26 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016

PENDAHULUAN

konsep

Kimia adalah salah satu cabang ilmu

kurang

tergali

daripada

kemampuan menghitung. Asam basa

sains yang pada awalnya diperoleh dan

merupakan

salah satu

berdasarkan

percobaan,

konsep kimia yang menjadi dasar bagi

perkembangan

selanjutnya

konsep lainnya seperti konsep hidrolisis

kimia juga diperoleh dan dikembangkan

garam, larutan penyangga dan hasil kali

berdasarkan teori yang menekankan pada

kelarutan (Ksp), selain hal itu mengingat

kemampuan kognitif.

konsep

dikembangkan namun

pada

(Depdiknas, 2006:

asam

basa

dibutuhkan

untuk

177). Kajian kimia mempelajari struktur,

mengkaitkan konsep kimia pada pelajaran

komposisi, perubahan, dan energi yang

selanjutnya seperti kimia analitik, kimia

menyertai perubahan dari suatu materi

organik,

(Liliasari, 1996). Struktur dan komposisi

analitik

zat menggambarkan partikel atom, ion,

mempelajari tentang teori asam basa, sifat

dan

mikro

asam basa, pH suatu ukuran keasaman,

membentuk

kekuatan asam basa, konstanta ionisasi

molekul

bergabung

yang

satu

berukuran

sama

lain

kimia

anorganik

instrumen.

suatu zat yang berukuran makro. Zat

asam

dengan

kesetimbangan ion,

komposisi tertentu digambarkan

dalam bentuk simbol-simbol kimia yang

basa,

reaksi

dan

kimia

Konsep

ini

asam

basa,

serta oksida asam,

basa dan amfoter.

dapat

Hasil

dinyatakan pada tiga level representasi

diketahui

yaitu

mengandung pengetahuan faktual karena

disepakati.

Fenomena

level

kimia

representasi

makroskopik,

analisis bahwa

yang konsep

asam

basa

submikroskopik, dan simbolik, kemudian

mempelajari

dikenal

mempelajari teori dan struktur serta reaksi

sebagai

multiple

representasi

kimia (Johnstone dalam Treagust, et al.

kesetimbangan

2003).

melibatkan

Mengingat

kompleksnya

ilmu

simbol-simbol,

dilakukan

asam

basa,

pengetahuan

konseptual

prosedural keterampilan

kimia, maka Chang (2004) menyatakan,

dalam bidang tertentu serta algoritma, dan

bahwa

lebih

metakognitif berhubungan dengan strategi

sulit daripada sebagian besar pelajaran

pemecahan masalah. Jika materi asam basa

lainnya, karena terdapat banyak istilah dan

memuat pengetahuan faktual, konseptual,

bahasa kimia yang berbeda dari ilmu yang

prosedural,

lainnya, selain itu kemampuan pemahaman

penilaian pun hendaknya mengacu pada

mahasiswa

keempat

kimia

umumnya dianggap

seperti

mendeskripsikan

dan

dan

metakognitif,

pengetahuan

Suprananto,

maka

tersebut (Kusaeri

2012).

Salah

satu

e-ISSN 2502-4787

Analisis Kemampuan Kognitif Mahasiswa 27

instrumen yang dapat digunakan untuk

menerapkannya

mengukur

masalah kimia dalam kehidupan sehari-

dimensi

dimensi

proses

dikemukakan

pengetahuan

kognitif yaitu

dan

yang

sudah

instrumen

yang

dalam

memecahkan

hari (Kadir, 2012). Berdasarkan

pemaparan

tersebut,

mengacu pada taksonomi Bloom revisi.

penilaian hasil belajar pada kemampuan

Taksonomi Bloom Revisi dapat mengukur

dimensi

pengetahuan serta proses kognitif untuk

pengetahuan mahasiswa pendidikan kimia

mengidentifikasikan

perlu

kemampuan

siswa

proses

kognitif

di analisis

dan

dengan

perangkat

tinggi,

taksonomi Bloom revisi

taksonomi Bloom revisi. Tujuannya agar

memiliki dua dimensi yaitu empat jenis

diketahui sampai sejauhmana kemampuan

pengetahuan

kognitif mahasiswa dalam menyelesaikan

dan

enam

jenis

proses

yang

menggunakan

mulai dari tingkat rendah sampai tingkat karena

tes

dimensi

mengacu

kognitif (Anderson dan Krathwohl, 2010:

masalah-masalah

6).

konsep dasar yang dimilikinya, serta dapat Hasil

studi

mahasiswa

pendahuluan

semester

dua

pada

Pendidikan

diketahui

kimia

pada

kelemahannya

Selain

menunjukkan bahwa nilai praktikum kimia

pembelajaran

yang

dasar rata-rata 74, sedangkan nilai Ujian

kemampuan

kognitif

Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir

mencetak

Semester (UAS) rata-rata 64. Nilai yang

profesional.

kemampuan

kognitif masih

sedini

mungkin

agar dalam memperbaikinya tidak sulit.

Kimia UIN Sunan Gunung Djati Bandung

menekankan

berdasarkan

itu

dapat

calon

Berdasarkan

disusun dapat

meningkatkan

mahasiswa

guru-guru

uraian

kimia

untuk yang

di atas maka,

sangat rendah dan sangat kurang baik bagi

penulis

mahasiswa

calon

guru.

kemampuan

berdampak

tidak

baik bagi mahasiswa

konsep asam-basa menggunakan perangkat

calon guru, karena guru harus paham

tes berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi.

mengenai konsep yang nanti akan dibahas

Tujuan

dalam

menganalisis

Hal ini akan

pembelajaran.

Mahasiswa

tertarik

strategi

untuk

kognitif

penelitian

menganalisis

mahasiswa

ini

adalah

kemampuan

kognitif

mahasiswa

kimia

menggunakan tes berdasarkan taksonomi

memiliki

kemampuan

menerapkan konsep-konsep dasar kimia, memiliki

sikap

pengembangan

ilmiah yang

e-ISSN 2502-4787

dan

prospek

lebih lanjut untuk

bloom revisi.

konsep

untuk

pendidikan kimia diharapkan menjadi guru yang

pada

pada

asam-basa

Nursa’adah, Kurniawati, dan Yunita

28 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016

METODE

terhadap sembilan orang mahasiswa yaitu

Metode

yang

digunakan

dalam

mahasiswa yang mendapatkan nilai tinggi,

penelitian ini adalah metode deskriptif.

sedang,

Digunakan

pada

sesuai

penelitian

dengan

deskriptif

tujuan

menganalisis

dan

kemampuan

kognitif

karena

penelitian

untuk

mendeskripsikan mahasiswa

pada

konsep asam-basa dengan menggunakan

dan rendah yang dilaksanakan waktu

Pertanyaan dengan

lain

setelah

yang

diajukan

kasus

berdasarkan

tes

unik

hasil

tertulis.

disesuaikan

yang analisis

muncul jawaban

mahasiswa pada lembar tes tertulis. Pengolahan

tes berdasarkan taksonomi bloom revisi.

data

kuantitatif

dan

penelitian adalah mahasiswa

penentuan nilai yang diperoleh dari hasil

pendidikan kimia semester dua Universitas

tes tertulis mahasiswa diklasifikasikan ke

Islam

dalam

Subjek

Negeri

Sunan

Gunung

Djati

tiga

kategori,

yaitu

ke

dalam

kategori mampu, mampu sebagian, dan

Bandung sebanyak 39 orang. Instrumen penelitian yang digunakan

tidak mampu pada masing-masing jenis

adalah butir soal yang disusun berupa soal

dimensi pengetahuan

tes uraian terbatas

kognitif.

yang lebih aplikatif

dan

level proses

dalam kehidupan sehari-hari tetapi dibatasi dari

level

mengaplikasikan

(C3),

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian

menganalisis (C4), mengevaluasi (C5) dan

mengenai

penilaian

hasil

mencipta (C6). Hal ini dilakukan karena

belajar pada dimensi proses kognitif dan

kemampuan

dimensi

siswa

di level mengetahui

pengetahuan kimia

pada

telah

dilakukan

bidang

(C1) dan memahami (C2) dianggap sudah

pendidikan

oleh

dikuasai dengan baik.

Sevimet et.al dalam Tikkanen dan Aksela diketahui

(2012) yaitu menganalisis soal ujian kimia

kualitasnya sehingga dilakukan beberapa

SMA Turki berdasarkan taksonomi Bloom

uji

revisi. Hasil penelitian menunjukkan 96%

Soal yang

di

disusun

antaranya

perlu

uji

validitas,

uji

reliabilitas, analisis tingkat kesukaran soal

dari

dan analisis daya beda soal (Arikunto,

pemahaman dan aplikasi, serta hanya 4%

2010).

pada level analisis, evalusi dan mencipta.

Data jawaban

diperoleh tes

yang

melalui telah

diisi

lembar oleh

soal

ujian

kimia

pada

level

Selain itu, Haraswati (2013) melaporkan hasil

analisis

kemampuan

siswa

mahasiswa dalam waktu 3 x 50 menit.

berdasarkan Taksonomi Bloom revisi pada

Data

konsep kesetimbangan kimia menunjukkan

diperkuat

dengan

wawancara

e-ISSN 2502-4787

Analisis Kemampuan Kognitif Mahasiswa 29

bahwa pengetahuan konseptual mayoritas berada

pada

proses

mengaplikasikan

dengan

kognitif persentase

jumlah siswa terbesar, sedangkan terendah adalah mencipta. Analisis Kemampuan Dimensi Pengetahuan Analisis dimensi

Kognitif Pada

kemampuan

pengetahuan

kognitif

pada

diantaranya

pada

pengetahuan konseptual, metakognitif proses

dapat

prosedural dan

berada

kognitif

pada

Keterangan: M : mampu, M S : mampu sebagian, dan TM : tidak mampu

level

mengaplikasikan,

menganalisis, mengevaluasi dan mencipta

Gambar 1. Persentase Jumlah Mahasiswa Berdasarkan Kategori Jawaban pada Dimensi Pengetahuan

yang memiliki lebih dari satu indikator, maka

secara

persentase yang

keseluruhan

rata-rata

memiliki setiap

jumlah

disajikan mahasiswa

pengetahuan dari

1

menunjukkan persentase

jumlah mahasiswa yang mencapai kategori mampu

pada

dimensi

pengetahuan

konseptual mencapai presentase terendah yaitu

sekitar

hanya

8%,

sedangkan

presentase tertinggi pada kategori mampu adalah

pengetahuan

metakognitif

yaitu

sekitar 25%. Pengetahuan prosedural pada kategori mampu mencapai 18% tetapi mendapatkan

presentase

jumlah

mahasiswa terbanyak pada kategori tidak mampu diantara pengetahuan yang lain yaitu 39%.

e-ISSN 2502-4787

Analisis dimensi

keseluruhan indikator. Gambar

Analisis Kemampuan Kognitif pada Dimensi Proses Kognitif kemampuan

proses

kognitif

kognitif

mengaplikasikan,

pada

diantaranya menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta yang memiliki lebih dari satu indikator dapat berupa pengetahuan konseptual, metakognitif, disajikan

maka

persentase

prosedural dan

secara

keseluruhan

rata-rata

jumlah

mahasiswa yang mencapai setiap level dari keseluruhan indikator dan setiap dimensi pengetahuan yang di jelaskan lebih rinci pada Gambar 2.

Nursa’adah, Kurniawati, dan Yunita

30 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016

jawaban salah yang diungkapkan hampir seragam. Kasus-kasus tersebut ditemukan pada indikator pengetahuan MetakognitifMenganalisis Menganalisis

(soal (soal

Prosedural-Mencipta meminta

pendapat

1a), 3a

Konseptual-

dan

(Soal

3b) 8b)

dan serta

mahasiswa mengenai

kemampuan mereka dalam memecahkan soal perhitungan atau konsep yang lebih teorits. Hasil penelitian ini sejalan dengan Keterangan:

pernyataan

M : mampu, M S : mampu sebagian, dan TM : tidak

kemampuan

mampu

Chang

(2004)

pemahaman

seperti mendeskripsikan

Gambar 2. Persentase Jumlah Mahasiswa Berdasarkan Kategori Jawaban pada Dimensi Proses Kognitif

tergali

sebagai

waktu

untuk

mahasiswa

konsep

konsekuensi mendapatkan

menghitung.

bahwa

kurang

dipakainya kemampuan

Umumnya

mahasiswa

kesulitan mendeskripsikan hasil hitungan. Gambar 2 menunjukkan bahwa pada dimensi

proses

mengaplikaskan

kognitif

mencapai

level persentase

tertinggi pada kategori mampu dengan jumlah

mahasiswa

sebesar

kategori

mampu

sebagian

tertinggi yaitu sebesar 75%, sebaliknya pada

kategori

tidak

mampu

tertinggi

adalah pada level mencipta yaitu sebesar 66%.

dipertegas

besar mahasiswa menganggap persamaan

menggambarkan

matematika

proses

yang

tidak dapat

diamati secara makroskopik. Soal 3a dan 3b memiliki persentase terendah pada kategori mampu artinya tidak

ada

mahasiswa

yang

mencapai

indikator tersebut. Kesalahan mahasiswa yang sering terjadi pada soal 3a tidak dapat menganalisis wacana dengan baik dan soal 3b umumnya mahasiswa tidak memiliki

Analisis terhadap jawaban mahasiswa menghasilkan

bahwa

48%,

sedangkan level menganalisis mahasiswa mencapai

Sebagian

beberapa hal yang perlu melalui

wawancara

yang

muncul berupa tidak adanya mahasiswa yang dapat menjawab soal tertentu atau

pengetahuan konseptual dari prinsip reaksi kesetimbangan asam basa sehingga tidak dapat menuliskan reaksi yang terjadi pada air

kolam

renang

dan

tidak

dapat

menentukan senyawa yang terbentuk dan

e-ISSN 2502-4787

Analisis Kemampuan Kognitif Mahasiswa 31

terurai dari reaksi yang terjadi serta tidak

menyebabkan

dapat

untuk unsur atau senyawa lain tidak.

menganalisis dengan baik

unit-unit

keadaan

disajikan

dari

dalam

wacana

soal,

setiap yang

mata

Jawaban

pedih,

mahasiswa

sedangkan

pada

kategori

seharusnya

tidak mampu memiliki presentase tertinggi

mahasiswa lebih jeli pada setiap kalimat.

pada soal nomor 8b dengan dimensi proses

Selain itu dari hasil wawancara diketahui

kognitif

mencipta

bahwa

dengan

dimensi

umumnya

menjelaskan

mahasiswa

dapat

terkait

yang

ketika

diminta

memiliki

berkaitan

kategori

konsep

ditanyakan,

hanya

menjelaskan

saja

konteks

tertentu

mengaplikasikan

berbanding

terbalik

proses

kognitif

pada

soal

presentase jawaban

nomor

tertinggi mampu.

6

pada

Kesalahan

dengan konsep tersebut mereka kesulitan

jawaban mahasiswa pada kategori mampu

menjelaskannya.

sebagian

Pemisahan

kimia

sehari-hari

dari

membuat

soal

nomor

6

mengenai

kehidupan

pengetahuan keterampilan alogaritma yang

mahasiswa

terjadi umumnya karena melewati langkah

mengembangkan dua sistem pengetahuan

pengubahan

yang tidak sejalan (memecahkan masalah

dengan

sains di kampus, dan kehidupan sehari-

logaritma negatif (Chang, 2005), selain itu

hari). Perbedaan tersebut sebetulnya dapat

tidak

dijembatani dengan membangun hubungan

dengan tepat dan teliti sehingga hasil pH

antara

pengalaman

(situasi

air hujan setelah pengenceran yang didapat

nyata,

aspek

dengan

tidak sesuai dengan jawaban yang tepat.

di kampus

(aspek

Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa

submikroskopik

dan

pengalaman

makroskopik)

belajar

makroskopis, simbolik),

sehari-hari

kedalam

mengkonversikan

dapat

konsentrasi

pH

menghitung

kedalam

pengenceran

ceroboh dalam melakukan perhitungan.

memberikan

Soal nomor 5b jawaban mahasiswa

kesempatan bagi pembelajar untuk melihat

rata-rata hanya menjelaskan porsedur uji

kimia dan hubungannya dengan kehidupan

pH

(Wu,

sedangkan

et

sehingga

pH

al.

2000;

Johnstone

dalam

Treagust, 2002; Robinson, 2003). Berdasarkan

dengan

metode

pH

prosedur

meter

dengan

saja,

metode

indikator kol ungu dan soda kue dengan

hasil wawancara pada

asam cuka tidak dijelaskan selain itu tidak

soal 3a dan 3b ternyata faktornya adalah

dapat menjelaskan alasan jawaban metode

mahasiswa

yang

tidak

dapat

menganalisis

lebih

wacana dengan baik, bahwa hanya klorin

Seharusnya

atau

meter

gas

klor

e-ISSN 2502-4787

saja

yang

dapat

lebih

akurat

dengan

mahasiswa akurat

lengkap.

menjawab

karena

pH

merupakan

Nursa’adah, Kurniawati, dan Yunita

32 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016

indikator

asam

menunjukan larutan

basa

derajat

dengan

yang

dapat

telah

keasaman

suatu

Krathwohl

menampilkan

nilai

pH

diungkapkan

oleh Anderson dan

(2010).

Kemampuan

pemahaman

mahasiswa

dalam

secara langsung dengan ketelitian tinggi

mendeskripsikan

konsep

tergali

(Mc Murry dan Fay, 2012).

karena lebih banyak memecahkan soal

kurang

Kategori tidak mampu pada soal 8b

perhitungan, hal tersebut diperkuat dengan

disebabkan banyak mahasiswa yang telah

wawancara dari beberapa mahasiswa yang

mengosongkan

menyatakan bahwa mereka lebih mudah

jawabannya

sehingga

dianggap tidak mampu dan mendapatkan

dalam

skor 0. Kesalahan

daripada konsep karena soal perhitungan

yang terjadi sehingga

berada pada kategori mampu sebagian karena

mahasiswa

tidak

menggunakan

mengerjakan

soal

perhitungan

isinya sudah pasti. Soal

pada

jenis

pengetahuan

prosedur yang tepat. Jawaban mahasiswa

metakognitif rata-rata berada pada kategori

dalam

tidak

jawaban mampu sebagian kecuali pada

menggunakan alat yang lebih tepat untuk

nomor 4a mayoritas pada kategori mampu

menguji sifat asam basa dari senyawa

dengan

kompleks serta sebagian mahasiswa justru

mengaplikasikan.

menguji larutan NaOH dan HCl padahal

mahasiswa yang salah pada nomor soal 4a

jelas bahwa pada soal telah tercantum

karena memilih solusi dengan menaburkan

kalimat

senyawa

padatan Na2 CO3 atau menaburkan padatan

kompleks yang harus diuji. Berdasarkan

NaOH, padahal dalam pertanyaan telah

wawancara dari mahasiswa bahwa mereka

tertulis

sebelumnya tidak pernah menguji asam

menuangkan

basa dengan indikator alam seperti kol

menaburkan

ungu dan kunyit selain itu ada mahasiswa

mampu pada soal ini memiliki presentase

yang tidak sempat mengisi soal karena

tertinggi,

soal

dibandingkan soal lainnya.

merancang

percobaan

mengenai

8b

nomor

logam

terakhir

dan

waktu

pengisian telah habis.

tekhnik

prosedurnya pada subjenis

metode

menentukan

kapan

dengan

Soal

Mahasiswa tidak dapat menggunakan pengetahuan

dimensi

dan harus

kriteria

proses

kognitif

Umumnya

jawaban

jelas

adalah

pekat

bukan

NaOH NaOH

pekat.

Kategori

karena soal ini lebih mudah

nomor

1a

menunjukkan

presentase pada kategori mampu sebagian yang

signifikan.

Soal

untuk

subjenis

pengetahuan

menggunakan

kategori

membedakan

prosedur yang tepat sebagaimana yang

pilihannya

ini

merupkan

strategi yaitu

pada

mahasiswa

harus membedakan bagian gambar yang

e-ISSN 2502-4787

Analisis Kemampuan Kognitif Mahasiswa 33

relevan dan yang tidak relevan, bagian

sangat

yang penting dari yang tidak penting untuk

pengetahuan

memilih

dalam

asam paling kuat dan paling

kurang,

tetapi

sub

keterampilan

memecahkan

jenis

alogaritma

soal

bentuk

lemah dari gambar ketiga larutan asam

perhitungan tergolong baik karena hampir

yang

dari setengah jumlah mahasiswa mampu

disimbolkan

HX,

HY

dan

HZ

(Anderson dan Krathwohl, 2010). Kesalahan

yang

terjadi

menyelesaikannya umumnya

Sedangkan

dengan

pengetahuan

sempurna. metakognitif

mahasiswa tidak dapat menentukan asam

mahasiswa dalam strategi berpikir tergo

paling kuat dengan gambar yang sesuai,

olong cukup, karena rata-rata mahasiswa

mereka

terkecoh

mampu

gambar

yang

padahal

dengan

mengandug

ionisasinya

representasi H3 O+

ion

mahasiswa

hampir semua mahasiswa serempak dalam

sempurna.

terkecoh

soal seperti itu. dan

bingung

Mahasiswa

soal

rata-rata

Berdasarkan

hasil

mendapatkan

nilai

penelitian

dan

memilih

analisis data memberikan infomasi bahwa

gambar lebih penting dan relevan dalam

kemampuan kognitif pada dimensi proses

menentukan asam paling kuat dan paling

kognitif

lemah yaitu apakah lebih dipengaruhi oleh

jumlah mahasiswa terbesar pada kategori

banyaknya ion H3 O + yang dihasilkan atau

mampu dan dengan jumlah mahasiswa

ionisasi setiap senyawa dalam larutan.

paling sedikit pada kategori tidak mampu,

Kemampuan

dalam

beberapa

dengan jawaban sebagian dan sebagian

sempurna,

menjawab

tidak

menyelesaikan

kognitif

pada

level

mengaplikasikan

dengan

kemudian pada level yang lebih tinggi dari

pengetahuan konseptual berdasarkan hasil

mengaplikasikan

penelitian dan analisis data yang dimiliki

mengevaluasi

oleh mahasiswa tergolong pada kategori

rata-rata berada pada kategori mampu

kurang,

karena mendapatkan presentase

sebagian

jumlah

mahasiswa

mahasiswa

pada

kategori

kognitif

yang mampu.

mahasiswa

pengetahuan

paling

prosedural

rendah

Kemampuan

yang pada

yaitu

menunjukkan

artinya

kognitif

menganalisis

soal

dan

mahasiswa

kemampuan

dalam

mengevaluasi

menganalisis

masih

dan

tergolong

memiliki

kurang. Sedangkan proses kognitif dengan

subjenis

tingkat yang paling tinggi dan kompleks

pengetahuan tentang teknik dan metode

yaitu

yang berhubungan dengan suatu bidang

mahasiswa terbesar pada kategori tidak

tertentu dan sub-jenis pengetahuan tentang

mampu

keterampilan

khusus

e-ISSN 2502-4787

masih

tergolong

mencipta

mendapatkan

sebaliknya

hanya

jumlah

sedikit

Nursa’adah, Kurniawati, dan Yunita

34 EduChemia,Vol.1, No.1, Januari 2016

mahasiswa yang mampu menjawab soal

mengaplikaskan

(85%)

mencapai

level mencipta tersebut.

persentase tertinggi, menganalisis (79%), mengevaluasi (77%) level mencipta (34%)

KESIMPULAN

mendapatkan persentase terendah.

Berdasarkan hasil analisis data dan

Berdasarkan

hasil

penelitian,

pembahasan bahwa kemampuan kognitif

pembahasan dan kesimpulan yang telah

mahasiswa

dikemukakan,

semester

dua

jurusan

maka

disarankan

pendidikan kimia Universitas Islam Negeri

pengetahuan prosedural dan metakognitif

Sunan

mahasiswa

Gunung

Djati

Bandung

yang

hendaknya

memiliki dimensi pengetahuan konseptual

Dimensi

(80%)

mengevaluasi dan mencipta yang berkaitan

mencapai

persentase

tertinggi,

pengetahuan

prosedural

(63%),

dan

pengetahuan

metakognitif

(70%)

yang

merupakan

kognitif

diperdalam

pada

pembelajaran

latihan

agar

kognitif

mahasiswa

pada

dalam

kognitif

level

terjadi dengan konsep kimia.

proses

soal

mahasiswa

paling

dimensi

menganalisis,

dengan kehidupan sehari-hari hendaknya

pengetahuan

Kemampuan

abstrak.

proses

diperdalam.

menghubungkan

saat

terbiasa

fenomena

yang

DAFTAR RUJUKAN Anderson, L.W dan Krathwohl, D. 2010. Kerangka

Landasan

Pembelajaran, Asesmen.

Pengajaran,

Terjemahan

Prihartoro.

Untuk

oleh

Yogyakarta:

dan Agung Pustaka

Pelajar. Arikunto,

Pendidikan

Dasar

Jakarta:

Suharsimi.

2010. Dasar-dasar

Pendidikan

(Ed.

Revisi).

Bandung: PT Bumi Aksara.

Inti,

Terjemahan

Jilid oleh

Farida, Ida. (2013). Penilaian Proses dan

Jakarta: Erlangga.

Haraswati,

Dimensi Kognitif

S.

Bloom

Ahmadi.

IPA-Kimia.

Bandung:

Tidak diterbitkan.

1 (Ed. Ketiga). S.

Menengah.

Pendidikan.

A.

Kemampuan

Chang, R. 2004. Kimia Dasar: Konsep-

dan

Badan Standar Nasional

Hasil Belajar

Evaluasi

konsep

Depdiknas. 2006. Standar Isi untuk Satuan

N.

2013.

Kognitif

Pengetahuan

Siswa Dan

Berdasarkan Revisi

Kesetimbangan

Analisis Pada Proses

Taksonomi

Pada

Konsep

Kimia.

skripsi.

Bandung: Tidak diterbitkan.

e-ISSN 2502-4787

Analisis Kemampuan Kognitif Mahasiswa 35

Kadir, A. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta:

Kencana

Prenada

Media

Group. Kusaeri

Sukardi.

2008.

PT Bumi Aksara. dan

Suprananto.

2012.

Tikkanen, G. dan Aksela, M. (2012). Analysis

(Ed.

Matriculation

Pertama).

Yogyakarta:

Graha

Ilmu.

of

Finnish Examination

Chemistry Questions

According to Cognitive Complexity.

Liliasari. 1996. Beberapa Pola Berpikir Pembentukkan

Pengetahuan

Journals of uio, 8, (3), 258-286. Treagust, David F et all. 2003. Constrain

oleh Pembelajar SMA. Sebuah Studi

to the development

tentang

university

Berpikir

Konsep.

Disertasi.

PPS IKIP Bandung.

models

McMurry dan Fay. 2012. Chemistry (Sixth Ed.). New York: Pearson.

Ghalia Indonesia. W.

R.

of

student’

chemical

mental

phenomena.

Teaching and Learning Forum 2002: Wu, H.K. 2002. “Linking the microscopic view

of

chemistry

to

real

life

Chemistry

experiences: intertextuality in a high-

macro,

school science class room”. Journal

micro, and process aspects. Journal of

Chemical Education, (87), 868-891.

problem-solving:

2003.

chemistry

of first year

Focusing on the Student.

Nazir. 2003. Metode penelitian. Jakart:

Robinson,

Pendidikan

Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta:

Pengukuran dan Penilaian Pendidikan.

dalam

Evaluasi

symbol,

Chemical Education. 80 (9), 978. Sugiyono.

2009.

Metode

kuantitatif kualitatif dan Bandung: Alfabeta.

e-ISSN 2502-4787

penelitian R

& D.