Tujuan Instruksional Umum (TIU) - sibima

DAFTAR MODUL. NO. KODE. JUDUL. 1. DCE - 01. UUJK Profesi Dan Etos kerja. 2. DCE – 02a Manajemen Keselematan Dan Kesehatan. Kerja. DCE – 02b Manajemen ...

13 downloads 392 Views 13MB Size
1

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN Modul : DCE – 05 MANAJEMEN PROYEK DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya manusia Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi 2

DAFTAR MODUL NO. 1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

KODE DCE - 01

JUDUL UUJK Profesi Dan Etos kerja

DCE – 02a Manajemen Keselematan Dan Kesehatan Kerja DCE – 02b Manajemen Lingkungan DCE – 03 Dokumen Kontrak DCE – 04 DCE - 05 DCE - 06

Spesifikasi Teknik Bidang Sumber Daya Air Manajemen Proyek Tahapan dan Metode Pelaksanaan

DCE - 07

Pengendalian Mutu, Biaya dan Waktu

DCE - 08 DCE - 09 DCE - 010

Pengetahuan dan Karakteristik Bahan Pengukuran Dan Perhitungan Hasil Kerja Sistem Manajemen Mutu

3

Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah selesai mengikuti modul ini peserta diharapkan mampu memahami prinsip-prinsip pengendalian untuk menghasilkan ketepatan mutu, waktu dan biaya serta mampu menerapkannya dalam pelaksanaaan pekerjaan konstruksi Bendungan.

4

Tujuan Instruksional Khusus (TIK). Setelah modul ini diajarkan peserta mampu : 1. Menjelaskan tentang lingkup manajemen Kontrak bagi Pelaksana bendungan yang mencakup gambaran garis besar tentang mekanisme pelaksanaan pekerjaan. 2. Menjelaskan apa yang harus dilakukan didalam penyiapan sumber daya maupun keterkaitannya dengan fungsi-fungsi manajemen 3. Menjelaskan filosofi kerja bahwa dalam melaksnakan tugasnya harus mengindahkan aspek legal dari dokumen kontrak yang mengikat para pihak terkait secara hukum. 4. Menerapkan kewajibannya untuk secara konsisten prosedur pengendalian biaya, mutu dan waktu di dalam koridor administrasi penyelenggaraan Proyek..

5

MATERI PELATIHAN 1. PENDAHULUAN.. 2. UMUM. 3. KUNCI SUKSES MENGELOLA PROYEK. 4. DOKUMEN YANG MENGIKAT PENYELENGGARA PROYEK. 5. KEWAJIBAN PENYEDIA JASA. 6. OPERASIONAL PELAKSANAAN PROYEK. 7. KEMAMPUAN TAMBAHAN PENGELOLAAN PROYEK.

6

PENDAHULUAN. FOKUS DARI MODUL INI ADALAH MENCOBA UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MEKANISME PEKERJAAN KONSTRUKSI ( SUMBER DAYA AIR ) HARUS DILAKUKAN, SIAPA SIAPA SAJA YANG TERLIBAT, APA KUALIFIKASINYA, APA TANGGUNG JAWABNYA, DAN PROSES APA SAJA YANG HARUS DILALUI AGAR PEKERJAAN TERSEBUT DAPAT DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN SEGALA PERSYARATAN YANG TELAH DISEPAKATI.

OHT1-1

7

Indikasi Sukses Pengelolaan Proyek 1. Tepat Biaya (Wajar, efisien, sesuai kontrak) 2. Tepat Mutu (proses dan hasil pekerjaan diterima oleh pemilik dengan baik) 3. Tepat Waktu (efektif, sesuai kontrak) 4. Lingkungan kerja sehat dan aman, K3 dilaksanakan dengan konsisten 5. Memuaskan semua pihak 6. Memberi keuntungan finansial sesuai rencana 7. Meningkatkan citra perusahaan menjadi lebih baik. OHT2-1

8

INDIKASI SUKSES. BIAYA. 1. SESUAI KONTRAK.. 2. DIBAYAR PENUH. 3. SEMUA PIHAK PUAS. 4. CITRA PERUSAHAN BAIK, 5. PENUNJUKAN PROYEK BARU. 6. MANFAAT POSITIF BAGI KEDUA PIHAK.

MUTU 1. SESUAI KONTRAK. 2. DITERIMA PEMILIK TANPA SYARAT 3. TIDAK ADA PENALTY. 4. K-3 DILAKSNAKAN DENGAN BAIK.. 5. COMPLETION OF CERTIFICATE. 6. ADA UNDANGAN ( PENUNJUKAN BARU ),

WAKTU. 1. DITERIMA PEMILIK PROYEK. 2. TIDAK ADA TUNTUTAN. 3. SEMUA PIHAK PUAS. 4. ADA UNDANGAN (PENUNJUKAN BARU ). 5. SESUAI JADWAL.

OHT2-2 9

Prinsip Umum Manajemen Proyek 1. Sumber Daya : Man, Money, Material, Machine 2. Fungsi Manajemen : - Planning - Organizing - Actuating - Controlling

POAC

Pengembangan POAC = ditambah Penelitian dan Pengembangan (Riset dan Development) OHT3-1 10

Planning : Proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu Dalam proses planning perlu diketahui :

1. Permasalahan – keterkaitan tujuan dan sumber daya 2. Cara mencapai tujuan dan sasaran 3. Penerjemahan rencana ke program konkret 4. Penetapan jangka waktu OHT3-2 11

Organizing 1. Alat untuk menjamin tercapainya

koordinasi dengan baik 2. Alat untuk membantu pimpinan menggerakkan fungsi manajemen 3. Alat untuk mempersatukan sumbangan pemikiran 4. Mekanisme hubungan struktural dan fungsional OHT3-3 12

Actuating 1. Menggerakkan orang-orang yang

tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang ditetapkan dalam planning 2. Diperlukan kemampuan pimpinan kelompok untuk menggerakkan, mengarahkan, memotivasi anggota kelompok untuk memberikan kontribusi tercapainya tujuan dan sasaran yang ditetapkan. OHT3-4

13

Controlling 1. Kegiatan yang menjamin pekerjaan 2.

3. 4.

dilaksanakan rencana Objektif dalam menemukan fakta di lapangan dan faktor yang mempengaruhi Monitoring : Siaga setiap waktu untuk mengetahui kejadiannya dan mempersiapkan tindakan perbaikan dan pencegahan Pengambilan Keputusan : - Menganalisa proses monitoring - Mengambil keputusan atas tindakan perbaikan dan pencegahan OHT3-5

14

Persiapan Pelaksanaan Proyek 1. Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK )

2.

3.

Setelah permasalahan dengan pemerintah dan masyarakat selesai, dilakukan Serah Terima Lapangan – Proses tersebut diikuti penerbitan SPMK sebagai awal Kontrak Pre Construction Meeting Tujuan : 2.1 Menyatukan pengertian tahapan isi Dokumen Kontrak 2.2 Membuat kesepakatan hal penting yang belum masuk Dokumen Kontrak 2.3 Membahas jalan keluar kendala-kendala pada pelaksanaan pekerjaan Rencana Pelaksanaan Proyek OHT6-1

15

Rencana Pelaksanaan Proyek. sangat penting dan menjadi standard tercapainya kesukesan pelaksanaan di lapangan yang terdiri dari :

1. Organisasi proyek dan job description 2. Jadwal pelaksanaan proyek dan jadwal

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

pengadaan sumber daya Survei lapangan Site Plan dan Mobilisasi Metoda pelaksanaan (Construction Method) Rencana Mutu Kontrak Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) dan Cash Flow Rencana K3 Proyek RKL dan RPL 16 OHT6-2

Organisasi Proyek dan Job Description

1. Bagan koordinasi yang menunjukkan

hubungan, fungsi, peran masing-masing anggota dari organisasi tersebut 2. Memberikan kejelasan komunikasi internal serta untuk kepentingan komunikasi dan hubungan kerja dengan owner dan konsultan. 3. Job Descrption ( uraian tugas ) digunakan untuk memotivasi, menegaskan sert memberi pengarahan yang jelas kepada staffnya mengenai tugas dan tanggung jawab OHT6-3

17

Jadwal Pelaksanaan : Manfaat : 1. Pedoman memantau kemajuan pekerjaan. 2. Rujukan pembayaran eskalasi. 3. Mendukung pengalokasiaan biaya. 4. Mendukung permintaan perpanjangan waktu. 5. Bahan pertimbangan untuk peekerjaan tambah sebagai akibat perubahan pekerjaan.

Ada 3 macam ( bentuk ) jadwal pelaksanaan • Bar Chart • Critical path method • Financial Progress Schedule – S. Curve. OHT6-4

18

CONTOH METODE LINTASAN KRITIS ( CPM ). 14

2 17

D(16)

A(14) 0

STAR

33

C(0)

1

4

0

T

E(18)

50 5

33

B(15)

F(17)

50

FINISH

15 3 15

A (14) = Kegiatan dengan kode A memerlukan durasi 14 hari untuk menyelesaikannya = Event EET

NE EET LET

= No. of Event = Earliest Event Time = Latest Event Time

NE

LET

Kegiatan yang penyelesainnya LET memerlukan waktu (duration) tertentu Kegiatan di lintasan kritis (critical path) Kegiatan semu, dummy, bukan kegiatan tapi dianggap sbg kegiatan yang tidak membutuhkan waktu

OHT6-5

19

Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja Konstruksi

1. Ada 3 jenis tenaga kerja :

- didatangkan perusahaan - didatangkan mandor borong - didatangkan sub kontraktor 2. Kebutuhan tenaga kerja jangan fluktuatif tetapi diusahakan lebih “merata” sehingga dihindari tenaga kerja idle 3. Penunjukkan mandor harus masuk daftar mandor dan penunjukkan sub kontraktor harus sudah masuk Daftar Rekanan Perusahaan, kesemuanya adalah prosedur Sistem Mutu

OHT6-6

20

Jadwal Pengadaan Material Konstruksi

Faktor yang berpengaruh : 1. Material jumlah besar dan disimpan dalam waktu yang lama menimbulkan biaya besar berupa cost of money, biaya gudang, material rusak/hilang pengadaan petugas keamanan 2. Pengadaan material import dan bahan peledak perlu prosedur dan syarat khusus 3. Pengadaan material oleh pengguna jasa atau subkon perlu monitoring khusus 4. Pengangkutan perlu diasuransikan 5. Proses pembelian mengacu sistem mutu OHT6-7 21

Jadwal Pengadaan Alat Konstruksi 1. Pengangkutan lewat laut perlu alat khusus (LST, barge) dan harus memperhitungkan musim 2. Pengangkutan harus diasuransikan dengan kondisi mengamankan kepentingan perusahaan 3. Alat yang harus dirakit perlu tenggang waktu untuk merakit ( stone crusher, Batching plant dsb ) 4. Jadwal operasi harus diatur untuk meminimalkan idle alat. OHT6-8

22

Jadwal Pengadaan Sub Kontraktor 1. Diusahakan pekerjaan disubkontrakkan semaksimal mungkin sesuai dokumen kontrak untuk pengamanan biaya pelaksanaan. Reputasi dan jadwal subkontraktor dikontrol secara ketat 2. Nominated subkontraktor, jadwal dan koordinasi harus terpadu dengan kegiatan pekerjaan lainnya (pekerjaan, Instrumentasi, injeksi semen, dll) OHT6-9

23

Metoda Pelaksanaan KSite plan ebutuhan alat / produktivitas Kebutuhan Tenaga Kerja

Method

Kebutuhan material Urutan / tahapan pekerjaan Skets penjelasan pelaksanaan

Unit price :

Analisa

❖ Kompetetif

Harga

❖ Ekonomis

Satuan

❖ Wajar dan efisien

1. Sesuai Speifikasi. 2. Effisien dan ekonopkis. 3. Alternatip terbaik. Metoda = memberikan pedoman yang jelas atas urutan/ tahapan dan fasilitas penyelesaian pekerjaan OHT6-10

24

Survei Lapangan 1. Sumber Air Kerja dan air minum.Listrik.

2. Tenaga kerja 3. Cuaca

4. Penyelidikan tanah 5. Quarry / borrow area 6. Harga bahan lokal. 7. Jalan Masuk dan Jalan Kerja. OHT6-11

25

MOBILISASI Faktor yang mempengaruhi : 1. Ijin pemasukan alat berat / alat lab. 2. Pendatangan alat berat 3. Ijin penggunaan jembatan / jalan

4. Pemeriksaan dan ijin quarry dan ijin peledakan 5. Pemeriksaan bahan / material 6. Mobilisasi Personil/ijin kerja bagi orang asing. OHT6-12

26

Rencana Mutu Kontrak

1. Struktur Organisasi 2. Uraian tugas jabatan 3. Informasi pemilik proyek 4. Lingkup pekerjaan 5. Ringkasan spesifikasi teknis 6. Daftar gambar teknik 7. Daftar alat kerja 8. Jadwal pelaksanaan 9. Bagan alir pelaksanaan pekerjaan 10.Daftar standar prosedur, standar produk, instruksi kerja 11.Kriteria keberterimaan dan inspeksi dan test 12.Jadwal inspeksi dan test 13.Daftar simak OHT6-13

27

Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)

1. Pedoman untuk pengendalian Biaya di Proyek (BDP)

2. Tolak ukur penilaian sukses manajemen proyek 3. Monitoring dan evaluasi pengelolaan operasional dan hasil usaha proyek Isi RAP : 1. Pendapatan di pekerjaan (PDP) Akuntansi = accrual basis 2. Biaya di pekerjaan (BDP) 3. BDP Efisiensi Akuntansi=act PDP pengendalian biaya ually basis 4. Rincian isi = volume x unit price = total biaya per item pekerjaan OHT6-14 28

5. Evaluasi = - Penyimpangan / fluktuasi volume pekerjaan - Penyimpangan / fluktuasi unit price - Volume pekerjaan yang under estimate - Unit price yang under estimate / underbid - Penyimpangan / fluktuasi interest, biaya

pegawai, biaya kantor dan lain-lain 6. Revisi =

- Bila ada perubahan kebijakan di lapangan - Bila menurunkan laba, revisi harus disahkan Direksi Perusahaan OHT6-15

29

Rencana Anggaran Pelaksanaan A. Pendapatan di Proyek (PDP)

: Rp. 10.000 (dalam jutaan)

100%

B. Biaya di Proyek (BDP) - Bahan : - Upah : - Sub Kontraktor : - Peralatan : - Persiapan / Penyelesaian : - Administrasi Proyek : - Biaya Rupa-rupa : - Biaya Bank (di luar Bunga Bank) : - Jumlah BDP 90%

: Rp. 9.000 (dalam jutaan)

- Overhead - Penyusutan

: :

- Laba sebelum bunga bank (EBIT) : - Bunga Bank

:

- Laba sebelum Pajak (EBT)

:

- PPH

:

* Nilai 90% merupakan Efisiensi Biaya yang menjadi target Manajemen Proyek

OHT6-16

- Laba setelah Pajak

:

30

OHT6-18

Rencana Anggaran Pelaksanaan Rincian Bahan, Upah, Sub kontraktor, Peralatan Pekerjaan

Koefisien

Upah : 1. Bekisting 2. Pembesian 3. Pengecoran

Harga Satuan

Jumlah Harga

Qty.

Sat.

100

m3

10 zak/m3 0,5 m3/m3 0,8 m3/m3

1000 50 80

zak m3 m3

20.000 30.000 50.000

20.000.000 1.500.000 4.000.000

1,00 m2 1,00 kg 1,00 m3

800 10.000 100

m2 kg m3

8.000 100 10.000

6.400.000 1.000.000 1.000.000

Beton Spill Way K300 Bahan : 1. Semen 2. Pasir 3. Batu Pecah 4. …….

Volume

31

Evaluasi Rencana Anggaran Pelaksanaan Bahan, Upah, sub kontraktor dan Peralatan Beton Spill Way K300

Bahan 1. Semen 2. Pasir 3. Koral

Volume

RAP

Periode s/d Sisa Bulan RAP Ini

Harga Satuan dan Jumlah Harga Estimas i sisa s/d selesai

RAP HS

JM L

Periode s/d Bulan Ini

Estimasi sisa s/d selesai

JM

JM

L

H

S

L

HS

Prakiraan s/d selesai

Vol.

JM H L S

Hasil Evaluasi : • Pengendalian Volume • Pengendalian Biaya • Sisa Anggaran • Prakiraan Hasil Usaha s/d Proyek Selesai • Realisasi Harga Satuan Bahan, Upah, Subkon, Peralatan dan Unit Price • Realisasi Biaya Tidak Langsung

OHT6-20

• Input untuk Bagian R/D, Hasilnya untuk tender / Proyek yang akan datang 32

Cash Flow 1. Estimasi Likuiditas Proyek 2. Perkiraan penerimaan pembayaran (cash in) 3. Perkiraan pengeluaran pembayaran (cash out) 4. Cash flow berorientasi balance yang positif

atau likuiditas surplus 5. Pada waktu likuiditas minus harus diperhitungkan dapat dana tambahan dari

mana OHT6-21 33

Cash Flow Proyek Uraian

Bulan 1

Bulan 2

Bulan 3

Total

• Cash In Uang Muka Termin • Cash Out Biaya Proyek Biaya Kantor • Kas Awal (surplus / defisit) • Kredit yang diperlukan • Kas setelah kredit • Pelunasan Kredit OHT6-22

• Kas Akhir 34

RENCANA K3. 1. Yang menyangkut : - Lokasi Kerja - Resiko kecelakaan - Pencegahan kecelakaan - Penanggung jawab pelaksanaan K3

2. Rencana K3 disosialisasikan kepada seluruh

3. 4.

pelaksanaan konstruksi Pengawasan secara periodik / berkala Evaluasi hasil pengawasan dan dibuat tindak lanjut pencegahan dan perbaikannya OHT6-23 35

PERENCANAAN K.3. Meliputi antara lain :

1. Pemilihan sistem dan peralatan. 2. Perhitungan kekuatan dan stabilitas sarana kerja. 3. Menetukan prosedur kerja.

4. Identifikasi potensi bahaya. 5. Rencana biaya. 6. Perijinan dan asuransi.

7. Pelatihan. 8. Pengawasan dan inspeksi. Oht6-24

36

ANGGARAN K.3 Meliputi :

BIAYA PERSIAPAN DAN OPERASIONAL antara laim ; 1. Biaya pendaftaran dan administrasi. - Depnaker, pemda. 2. Biaya Pelatihan. 3. Biaya peralatan. 4. Biaya Promosi. - Spanduk, Bendera, poster, billboard. 5. Biaya operasional K.3 - gaji personil, tertentu ( Consrrution Safety Engineer dll ) 6. Biaya Pengobatan dan kompensasi yang dicadangkan. 7. Biaya asuransi / Jamsostek / Astek Oht6-25

37

RKL dan RPL.

Kegiatan RKL yang tercakup dalam tahap ini antara lain:

1. Metode konstruksi, spesifilasi , persyaratan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang terkait penanganan dampak penting 2. Penerapan SOP yang mengacu dampak lingkungan

3. Tata cara penilaian hasil pelaksanaan RKL dan tidak lanjutnya Oht6-26 38

Sedangkan penerapan RPL pada tahap ini mencakup antara lain :

1.Pemantauan pelaksanaan konstruksi agar sesuai gambar dan spesifikasi yang telah mengikuti kaidah lingkungan 2.Penerapan dan pelaksanaan uji coba operasional 3.Penilaian hasil pelaksanaan untuk penyempurnaan Oht6-27 39

TAHAP OPERASIONAL PROYEK. OHT6-28 Dalam tahap ini seluruh kegiatan proyek berlangsung, aktivitas dalam tahapan ini antara lain :

AKTIVITAS EKSTERNAL : 1. Tindak lanjut dari Pre Awaed Meeting. 2. Mengikuti Pre Construction Metting, 3. Mengikuti Construction metting dan coordination metting, 4. Melaksanakan fungsi administrasi , laporan proges- laporan mingguan dan bulanan. 5. Mdembuat usulan kepada Kepala Lapangan antara lain ; - Updating metode pelaksanan. - Construction drawing, - Sampel material. - Dokumentasi dll. 7. Inspeksi lapangan dan kontrol pekerjaan. 8. Evaluasi dan seleksi calon Mandor, pekerja, supplier, sub kontrktor dsb. .

40

AKTIVITAS INTERNAL : Aktivitas dalam tahapan ini antara lain : 1. Konsoilidasi dan koordinasi bersama pimpinan . 2. Reviev jadwal pelaksanaan. 3. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan. 4. Membuat jadwal detil, program mingguan serta bulanan. 5. Menyiapkan detil metode pelaksnaan. 6. Evaluai dan kontrol pelaksanan pekerjaan, serta mutu. 7. Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan. 8. Menyiapkan progres pekerjaan untuk permintaan pembayaran. 9. Melaksanakan RKL dan RPLserta K.3 10.Mengikuti rapat intern maupun rapat konstruksi dengan direksi. 11.Menyiapka As Build Drawing. OHT6-29

41

PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN. MACAM / JENIS PEMBAYARAN : 1. Pembayaran dengan sistem sertifikasi Bulanan. 2. Pembayaran dengan sistem termijn. Pembayaran dilakukn setelah progres pekejaan mencapai prosentase tertentu seperti yang diatur dalam kontrak.

OHT6-30 42

PEKERJAAN TAMBAH KURANG. PEKERJAAN TAMBAH . Adalah suatu penambahan volume pekerjaan yang terjadi akibat penyesuaian kondisi lapangan yang tak dapat dielakkan dalam rangka penyelesian pekerjan secara keseluruhan. PEKERJAAN KURANG Adalah suatu pengurangan volume pekerjaan yang juga diakibatkan peyesuaian kondisi lapangan walaupun dalam dokumen kontrak telah disebutkan besaran volume pekerjaan tersebut.. OHT6-31

43

SEDANGKAN PENGERTIAN PEKERJAAN TAMBAH / KURANG MENURUT JENISNYA : 1. Berupa kenaikan / penurunan volume pekerjaan pada item pekerjaan yang sudah ada harga satuannya didalam kontrak. 2. Berupa Instruksi perubahan ( Variation order ), yang belum ada item pekerjaan dalam kontrak. Harganya dilakukan negoisasi kesepakatan. OHT6-32

44

PERPANJANGAN WAKTU KONTRAK . BIASANYA HAL TERSEBUT DIAKIBATKAN ADANYA : 1. Pekerjaan Tambah. 2. Perubahan desain. 3. Bencana Alam yang dinyatakan oleh yang berwajib. 4. Masalah yang timbul diluar kewenangan Kontraktor. 5. Keterlambatan yang diakibatkan pihak pemberi tugas. 6. Force mayeur. ( huru hara, perang ) OHT6-33 45

DENDA / LIQUIDATED DAMAGE. Denda adalah salah satu sangsi yang dikenakan kepada Kontraktor karena kelalaian kontraktor yang mengakibatkan keterlambatan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan . Denda di hitung berdasarkan hari keterlambatan yang dinyatakan dalam uang per hari keterlambatan. Diberlakukan sejak waktu kontrak dilampaui, dan biasanya ada batasan maximun hari keterlambtan selebihnya tidak dihitung lagi. OHT6-34

46

PEYELESAIAN PERSELISIHAN KONTRAK. Jika Kontraktor tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya maka pengamanan dan penyelamatan yang dilakukan oleh proyek guna menyelesaikan hal tersebut antara lain : 1. Penghentian Kontrak. 2. Pemutusan Kontrak. 3. Penundan pekerjaan. 4. Arbitrase. 5. Rescheduling. 6. Force Mayeur. 7. Claim. OHT6-35

47

PHO DAN FHO. 1. PHO ( Provisional Hand Over) adalah penyerahan pekerjaan oleh kontraktor kepada proyek pada akhir waktu pelaksanaan pekerjaan dan sifatnya sementara. 2. FHO ( Final Hand Over) adalah penyerahan pekerjaan oleh kontraktor setelah kontraktor melakukan kewajibannya memelihara, memperbaiki kerusakan selama masa pemeliharan pada akhir waktu pelaksanaan pekerjaan dan sifatnya tetap 3. Biasanya dibentuk Tim khusus yang bertugas melakukan pengehekan/ penelitian serta mebuat berita acara hasil penelitian penyerahan pekerjaan. OHT6-36

48

.

Tim tersebut terdiri dari Tim teknis/ Quality Control , Tim Adminsrtasi serta Tim Visual.

TIM TEKNIS / QUALITY CONTROL. 1. Menyiapkan list Quality control dan melakukan pengchekan terhadap back up data yang disusun oleh Kontraktor. 2. Pengechekan terhadap back up data untuk mengetahui pekerjaan yang belum memenuhi spesifikasi. 3. Pengechekan terhadap quality report yang disusun oleh konsultan supervisi.

OHT6-37

49

TIM VISUAL 1. Menyiapkan dokumentasi terhadap adanya kerusakan maupun penyimpangan di lapangan 2. Menyiapkan data adanya perubahan tambah / kurtang. 3. Menyiapkan data adanya kesalahan mapun perubahan dalam as built drawing. 4. Menyiapkan foto dokumentasi bangunan yang dilaksanakan oleh kontraktor.

OHT6-38 50

TIM ADMINISTRASI. 1. Menyiapkan dokumen Kontrak, 2. Dokumen tambahan Addendum maupun Amandemen ) . - Perpanjangan waktu. - Penambahan / pengurangan biaya. - Pengaturan pajak. - Pengaturan sharing sumber pembayaran. - Berita acara addendum / Amandemen - No Objection Letter (Nol), Surat Keputusan Panitia, dan

dokumen penunjang lainnya. OHT6-39 51

Komunikasi yang baik : 1. Menimbulkan respek, simpati,

antusias 2. Mudah dimengerti dan diterima dengan baik 3. Kepentingan yang diharapkan terlaksana. 4. Hubungan kerja dan hubungan bisnis lancar. OHT7-1

52

Komunikasi Tatap Muka 1. Bentuk komunikasi paling efektif, jangan

dihindari 2. Menghargai orang lain, mendengarkan dan mengingat 3. Untuk rapat harus pakai notulen 4. Menguasai masalah, tanggapan harus benar 5. Siap alternatif tawar menawar 6. Bawa rekan sekerja untuk mendukung 7. Bagian pertama untuk “membaca” arah OHT7-2 pembicaraan lawan bicara 8. Kalau tidak menguntungkan / tidak siap, tunda 53

Presentasi 1. Bukan berbicara kepada hadirin, 2. 3. 4.

5. 6.

tetapi berbicara bersama hadirin Padangan mata kepada hadirin Kepribadian, vitalitas dan antuasisme menentukan Alur gagasan harus teratur, diberi contoh Gaya bicara yang baik, jelas, mudah dimengerti Berlatih secara teratur OHT7-3

54

Komunikasi Tertulis.

Dipergunakan dengan alasan / pertimbangan antara lain : 1. Tidak diinginkan adanya adanya komunikai tatap 2. 3. 4. 5.

muka. Informasi yang disampaikan bukan hal yang sifatnya segera / mendesk untik diketahui si Penerima. Data diperlukan dimasa yang akan datang, disimpan atau bisa didpelaari lagi. Data teraebut berfungsi sebagai bukti bahwa si pengirim telah mengambil tindakan tertentu sehunbungan dengan hal yng disampaikan. Surat atau memo teresbut merupakan penegasan sikap / pandangan anda. OHT7-4

55

Pendelegasian ❖Mencapai hasil melalui upaya orang lain ❖Aktualisasi dari manajemen ❖Mempercayakan peran, daya dan fungsi manajer

kepada orang lain ❖Memberikan ruang gerak bagi bawahan untuk mengambil keputusan ❖Diikuti dengan pengendalian yang baik ❖Manajer akan punya kesempatan memikirkan hal-hal yang lebih strategis, lebih jelas jangkauan dan manfaatnya OHT7-5

56

10 Tindakan agar pendelegasian berhasil : 1. 2. 3. 4. 5.

Arus informasi yang bebas dan timbal balik Dialog komunikatif dan informatif Pusatkan pada pencapaian hasil Tetapkan batas waktu yang tegas Penerima delegasi memiliki sumber daya yang dibutuhkan 6. Delegasikan “tugas seutuhnya” kepada satu orang 7. Beri arahan / petunjuk tanpa mencampuri gaya / cara pelaksanaan 8. Membangun pengendalian dalam proses pendelegasian 9. Mendukung orang yang menerima pendelegasian 10.Memberikan pengalaman yang berharga atas keberhasilan / prestasi penerima delegasi OHT7-6

57

Seni Negosiasi dengan urutan sebagai berikut : 1. Perkenalan dan pendekatan

- Lakukan informal meeting jauh sebelum acara negosiasi - Lakukan pertukaran informasi dengan suasana yang santai.

2. Tinjauan umum acara negosiasi

- Jelaskan sasaran dari kedua belah pihak dan niat baik untuk mencapai kesepakatan - Tidak terlalu menonjolkan kepentingan pihak sendiri - Argumen lengkap dan bawalah alat peraga bila diperlukan

3. Latar Belakang permasalahan

- Utarakan perbedaan pengertian atas keadaan / fakta yang ada. Luruskan pengertian yang berbeda selama ini. - Jangan menyalahkan pihak yang diajak berunding - Sikap luwes dan fleksibel OHT7-7

58

4. Pokok Permasalahan

- Uraikan secara rinci keinginan kita - Tunjukkan gambar, data dan bukti agar lebih meyakinkan

5. Rundingkan permasalahan

- Kedua belah pihak menginginkan hasil sebesar mungkin - Keduanya harus siap menerima kalau sebagian tujuan mungkin harus berubah agar kesepakatan tercapai - Konflik akan muncul, tak boleh dihindari. Disini akan terbeber permasalahan, sehingga ada alternatif jalan penyelesaian - Jangan memaksakan kehendak

6. Kompromi

- Untuk mendapat sesuatu, kita harus memberi sesuatu - Persiapkan alternatif “jalan tengah” - Hubungan baik dan keterampilan komunikasi adalah kunci keberhasilan negosiasi

OHT7-8

59

KEWIRAUSAHAAN. Adalah : semangat seseorang yang gigih, pantang menyerah dan berani ambil resiko untuk menghasilkan suatu imbalan yang besar 1. Semangat / jiwa wirausaha ; - Mampu melihat peluang bisnis yang menguntungkan perusahaan - Mampu menghimpun sumber daya untuk memberi manfaat bagi perusahaan - Mampu menyesuaikan tindakan dalam berbagai situasi dan kondisi demi meraih keberhasilan 2. Pengelolaan proyek harus berorientasi bisnis OHT7-9

60

Penerapan Kewirausahaan dalam Pengelolaan proyek 1. Sifat, sikap dan tindakan seseorang atau kelompok

pekerja dalam mencapai sasaran yang direncanakan dengan cara yang inovatif, efektif dan efisien 2. Tindakan kewirausahaan seorang Pelaksana Bendungan : - Merencanakan dan melakukan metode konstruksi yang mudah, murah dan sesuai syarat teknis - Mengantisipasi kebutuhan pada tahapan pelaksanaan, sehingga rencana dan realisasinya bisa cepat, tepat dan efisien - Mengelola sumber daya yang efektif dan efisien - Membina hubungan kerja dengan Direksi dan konsultan OHT7-10 61

62