PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK METANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh: Skolastika Venita Tianri NIM : 138114117
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK METANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN TERINDUKSI KARAGENIN
SKRIPSI
Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi
Oleh: Skolastika Venita Tianri NIM : 138114117
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persetujuan Pembimbing
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK METANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) PADA MENCIT JANTAN TERINDUKSI KARAGENIN
Skripsi yang diajukan oleh : Skolastika Venita Tianri NIM : 138114117
telah disetujui oleh
Pembimbing Utama
(Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt.)
tanggal 3 Oktober 2016
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Great things never came from comfort zone.
Karya ini kupersembahkan untuk: Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria, sumber harapanku Bapak, Ibu, Adik-adikku, dan keluarga besarku yang telah memberikan cinta Semua sahabat yang telah memberiku keceriaan dan semangat serta Almamaterku Univeritas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat serta rahmat-Nya skripsi dengan judul “Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) terhadap Mencit Jantan Terinduksi Karagenin” dapat penulis selesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang telah ditetapkan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis pergunakan untuk mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mengizinkan penulis menjalankan pembelajaran selama masa studi. 2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji pada skripsi ini, atas segala bimbingan, bantuan, dukungan, semangat, dan motivasi selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. 3. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini, atas segala saran dan bantuan selama penyusunan skripsi. 4. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji pada skripsi ini, atas segala saran dan bantuan selama penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt. selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan izin dalam penggunaan semua fasilitas laboratorium untuk kepentingan skripsi ini. 6. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. yang telah memberikan bantuan dalam determinasi biji alpukat Persea americana Mill. pada penelitian ini. 7. Bapak Wagiran, Bapak Parjiman, Mas Sigit, Bapak Heru, Bapak Kunto, Bapak Agung selaku Laboran Laboratorium Fakultas Farmasi atas bantuan dan dukungannya kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Keluargaku tercinta Bapak FX. Sustianto, Ibu K. Rita Nirwani, Petra D. Deta Tianri, Fidelis A. P. Tianri, serta keluarga besarku atas segala nasihat, dukungan, dan doa yang selalu mengiringi. 9. Rekan-rekan tim Princess Avocado sekaligus pengingat bahwa skripsi harus selesaikan: Caecilia Desi Kristanti, Fransisca Puspa Jelita S., dan Ni Kadek Pramita A. D. terimakasih atas kerjasama, dukungan, saran, bantuan, dan ketulusannya dalam penyusunan skripsi ini. 10. Teman-teman Peri Kecil yang selalu memberikan canda tawa: Yunita, Clara Wina C., Maretta Pakpahan, Bella Puspita, Veronica Fidelia terimakasih atas keceriaannya. 11. Teman-temanku Anatia dan Dhea, Cik Levina Apriyani S.Farm., Apt., Isabella, Yohana Alpionita terimaksih atas segala kebersamaan, dukungan, motivasi, dan semangatnya. 12. Anggota Bunga Seroja: Anggun D.K., Karina A.S., dan Elma V.S terimakasih atas segala kebersamaan, keceriaan, dan semangatnya. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis yang telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna, dan dalam naskah skripsi ini masih terdapat kekurangan mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kemajuan di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, mahasiswa, lingkungan akademis, masyarakat serta dapat memberikan sumbangan kecil bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian.
Yogyakarta, 30 September 2016 Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................
v
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
vi
PRAKATA .......................................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xii
ABSTRACT .....................................................................................................
xiii
ABSTRAK .......................................................................................................
xiv
PENDAHULUAN ...........................................................................................
1
METODE PENELITIAN .................................................................................
1
HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................
5
KESIMPULAN ................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
12
LAMPIRAN .....................................................................................................
14
BIOGRAFI PENULIS .....................................................................................
34
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel I.
Uji Normalitas Nilai Rata-rata AUC (mm.menit) pada Orientasi Penetapan Dosis Kalium Diklofenak dan Selang Waktu .............
Tabel II.
6
Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada Uji Pendahuluan Dosis Efektif Diklofenak dan Selang Waktu .............................
Tabel III. Rata-rata AUC
Total
6
(mm.menit) pada Kelompok Uji
Antiinflamasi ................................................................................
9
Tabel IV. Hasil uji LSD AUC total (mm.menit) pada kelompok uji antiinflamasi .................................................................................
9
Tabel V. Rata-rata Persen Penghambatan Inflamasi pada Kelompok Uji Antiinflamasi ................................................................................
10
Tabel VI. Hasil uji LSD Persen Pengham,batan Inflamasi pada Kelompok Uji Antiinflamasi ..........................................................................
x
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Buah alpukat ..................................................................................
21
Gambar 2. Biji alpukat ....................................................................................
21
Gambar 3. Biji alpukat kering .........................................................................
21
Gambar 4. Serbuk biji alpukat ........................................................................
21
Gambar 5. Ekstrak metanol biji alpukat ..........................................................
21
Gambar 6. Pemberian secara peroral ..............................................................
22
Gambar 7. Injeksi karagenin spuit kosong ......................................................
22
Gambar 8. Injeksi karagenin subplantar ..........................................................
22
Gambar 9. Pengukuran udema dengan jangka sorong digital .........................
22
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Surat pengesahan determinasi Persea americana Mill ...........
15
Lampiran 2.
Surat kalibrasi jangka sorong (Digital Caliper) ......................
16
Lampiran 3.
Surat legalitas penggunaan aplikasi SPSS ...............................
17
Lampiran 4.
Surat Ethical Clearance (EC) ..................................................
18
Lampiran 5.
Perhitungan dosis .....................................................................
19
Lampiran 6.
Biji alpukat dan ekstrak biji alpukat ........................................
21
Lampiran 7.
Pembuatan udem dan pengukuran kaki mencit .......................
22
Lampiran 8.
Hasil analisis statistika data orientasi penentuan dosis dan selang waktu pemberian kalium diklofenak ............................
Lampiran 9.
Analisa Statistika Nilai Data AUC Total
23
pada Uji
Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat ..........................
28
Lampiran 10. Analisa Statistika Nilai Persen Penghambatan Inflamasi pada Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat .....................
xii
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Inflammation is a body response to substance interference or damaged body tissue. Persea americana Mill. is one of plants that can be used as antiinflamatory agents. This research aimed to prove the anti-inflammatory effect of methanol extract Persea americana Mill. seeds is reducing edema in mice which induced by carrageenan. This research was purely experimental with randomized completed direct sampling design. A total twenty five mice, age 2-3 month, were divided randomly into five treatment group. Grup I was given CMC-Na as negative control, grup II was given diclofenac potassium as a positive control. Grup III, IV, and V was given extract Persea americana Mill. seeds dosed 0.83; 1.65; and 3.33 g/kgBW. After 15 minutes, mice were induced by carrageenan 1%. Hind paw edema in mice were measured using a digital caliper for six hours. Analysis data had done by calculating the AUC of the thickness of hind paw edema, then the data had been statistically analyzed by one way ANOVA and LSD test. The percentage of inflammation inhibition by Persea americana Mill. seeds from the smallest dose to the largest dose were 23,63; 35,86; and 43,46%. The result of this research showed that Persea americana seeds extract had an anti-inflammatory effect. Keywords: antiinflammation, Persea americana Mill. seeds, carrageenan, methanol extract.
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Inflamasi ialah respon tubuh terhadap adanya gangguan atau kerusakan pada jaringan tubuh. Persea americana Mill. merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai agen antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi pada ekstrak metanol biji Persea americana Mill. dalam menurunkan udem pada mencit yang terinduksi karagenin. Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Sebanyak 25 mencit, usia 2-3 bulan, dibagi secara acak menjadi lima kelompok perlakuan. Kelompok I diberi CMC-Na sebagai kontrol negatif, kelompok II diberi diberi kalium diklofenak sebagai kontrol positif, kelompok III, IV, dan V diberikan ekstrak biji Persea americana Mill. dosis 0,83; 1,67; dan 3,33 g/kgBB. Setelah 15 menit, mencit diinduksi dengan karagenin 1%. Udema pada kaki mencit diukur dengan menggunakan jangka sorong digital selama 6 jam. Analisis data dilakukan dengan menghitung AUC dari ketebalan udema pada kaki, kemudian dianalisis secara statistik menggunakan one way ANOVA dan uji LSD. Persentase penghambatan inflamasi biji Persea americana Mill. dari dosis terkecil ke dosis terbesar ialah 23,63; 35,86; dan 43,46%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak biji Persea americana Mill. memiliki efek antiinflamasi. Kata kunci: antiinflamasi, biji Persea americana Mill., karagenin, ekstrak metanol.
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENDAHULUAN Inflamasi adalah suatu reaksi kompleks terhadap agen/bahan yang merugikan misalnya mikroba dan sel yang rusak (biasanya nekrosis), yang berupa respon vaskular, migrasi, dan aktivasi leukosit serta reaksi sistemik (Kumar dkk., 2005). Tanda-tanda umum terjadinya inflamasi seperti bengkak, nyeri, kemerahan, panas, dan hilangnya fungsi sel yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi penderitanya sehingga diperlukan penanganan untuk mengatasinya (Supriyatna dkk., 2015). Respon tersebut penting untuk memungkinkan tubuh bertahan selama infeksi atau cedera dan mempertahankan homeostasis jaringan saat kondisi berbahaya (Corwin, 2008). Alpukat merupakan tanaman yang tumbuh subur di daerah tropis seperti Indonesia dan merupakan tanaman yang digemari masyarakat karena selain buahnya yang enak, alpukat memiliki antioksidan yang tinggi (Afrianti, 2010). Hasil skrining fitokimia terhadap simplisia dan ekstrak etanol biji alpukat bentuk bulat mengandung senyawa polifenol, tannin, flavanoid, triterpenoid, kuinon, monoterpen, dan sekuisterpenoid, sedangkan saponin hanya terdeteksi pada ekstrak (Zuhrotun, 2007). Penggunaan flavonoid di bidang kedokteran telah banyak dilakukan, misalnya pada pengobatan diabetes mellitus, penyakit inflamasi, alergi, kanker, infeksi yang disebabkan oleh virus, tukak lambung, osteoporosis, dan kardiovaskuler (Sabir, 2003). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi pada ekstrak metanol biji Persea americana Mill. dalam menurunkan udem pada mencit jantan yang terinduksi karagenin. METODOLOGI Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Alat dan Bahan Bahan penelitian yang digunakan ialah metanol, Cataflam Fast® 50 mg (PT. Novartis), CMC-Na, karagenin, aquades, dan NaCl. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jangka sorong digital (Hardened®), oven (Memmert®), corong Buchner, pompa vakum, aluminium foil, spuit injeksi, gelas beaker, labu ukur, alat maserasi (Innova 2100), vacuum rotary evaporator (Buchi R 201/215), kertas saring, alat moisture balance (Halogen Moisture Analyzer HG53), labu alas bulat, mesin penyerbuk, ayakan 40/50 mesh, waterbath, cawan porselen, spuit oral, erlenmeyer, serta batang pengaduk. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode Penelitian ini mengukur tebal udem pada mencit jantan yang terinduksi karagenin. Subyek penelitian ini adalah mencit jantan yang diperoleh dari Laboratorium Imono Universitas Sanata Dharma, berusia 2-3 bulan. Mencit tersebut dibagi kedalam orientasi dan perlakuan. Biji alpukat diperoleh dari Depot Es Teler 77, Galeria Mall Yogyakarta yang dikumpulkan pada bulan Juni 2016. Pengumpulan, pengeringan, dan ekstraksi Biji alpukat dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel dengan dicuci bersih dan dikeringkan. Kemudian dipotong dengan ketebalan ± 2mm, lalu dijemur hingga kering kecoklatan dan mudah dipatahkan. Simplisia yang telah disortasi kering tersebut diserbukkan dengan mesin penyerbuk dan setelah itu diayak dengan ayakan 40 dan 50 mesh. Pilih serbuk yang berada diantara ayakan tersebut. Sebanyak 200 g serbuk simplisia dibagi kedalam 8 buah erlenmeyer dan direndam dengan 200 mL metanol 90% lalu dimaserasi selama 72 jam. Hasil maserasi kemudian dipindahkan kedalam erlenmeyer dan serbuk diremaserasi selama 48 jam. Hasil maserasi kemudian disaring dengan corong Buchner lalu diuapkan dengan rotary evaporator selama 2 jam. Kemudian ekstrak dipindahkan kedalam cawan porselen dan ditimbang massanya. Ekstrak tersebut kemudian diuapkan di atas waterbath dan dioven pada suhu 50 °C hingga bobot tetap dan didapat ekstrak kental. Pembuatan larutan uji dilakukan dengan melarutkan ekstrak kental dengan CMC-Na 1% dan dibuat konsentrasi larutan uji 10%. Pembuatan karagenin, kalium diklofenak (Cataflam Fast ®), CMC-Na dan dosis ketiga ekstrak Karagenin yang digunakan berkonsentrasi 1% atau setara dengan 10 mg/mL. Dosis karagenin yang digunakan ialah 25 mg/kgBB. Lalu Cataflam® yang mengandung 50 mg dibuat konsentrasi 0,05 %. Dosis kalium diklofenak yang digunakan ialah 4,48 mg/kgBB. Lalu CMC-Na dibuat dalam konsentrasi 1%. Selanjutnya untuk dosis ketiga ekstrak dibuat pada konsentrasi ekstrak 10% dan didapat dosis 0,83 g/kgBB (Dosis I); 1,67 g/kgBB (Dosis II); dan 3,33 g/kgBB (Dosis III). Konsentrasi ekstrak yang digunakan ialah 10 %, dibuat dengan cara melarutkan 10 gram ekstrak kedalam 100 mL CMC-Na 1%. Uji kadar air Uji kadar air dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis, Universitas Sanata Dharma dengan menguji 5 g serbuk kedalam alat moisture balance dan setelah 15 menit 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akan muncul nilai persen kadar. Uji ini bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam serbuk, hal ini berkaitan dengan kualitas dan waktu penyimpanan serbuk biji alpukat yang digunakan dalam penelitian. Perlakuan pembentukan udem pada mencit Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan dari The Medical and Health Research Ethic Committee (MHREC) Fac. of Medicine Gadjah Mada University. Pada penelitian ini dilakukan uji pendahuluan dan uji aktivitas antiinflamasi. Uji pendahuluan menggunakan 15 ekor mencit dan dibagi kedalam lima kelompok yang masing-masingnya terdiri dari 3 ekor mencit. Kelima kelompok tersebut ialah kelompok diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu 15 menit, kelompok diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu 15 menit, kelompok diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu 30 menit, kelompok diklofenak dosis 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu 30 menit, dan kontrol negatif aquadest. Tujuan uji pendahuluan atau orientasi ini ialah untuk menetapkan dosis dan selang waktu pemberian kalium diklofenak sebagai kontrol positif antiinflamasi yang efektif dalam menurunkan udem pada mencit. Pada uji antiinflamasi digunakan 25 ekor mencit dan dibagi secara acak kedalam lima kelompok perlakuan. Kemudian mencit diberi perlakuan dengan memberikan ekstrak yang memiliki tiga dosis yaitu 0,83 g/kgBB (Dosis I); 1,67 g/kgBB (Dosis II); dan 3,33 g/kgBB (Dosis III), CMC-Na sebagai kontrol negatif, dan kalium diklofenak sebagai kontrol positif. Senyawa tersebut diberikan secara oral pada mencit dan diberi selang waktu 15 menit (berdasarkan uji pendahuluan) kemudian diberi karagenin secara subplantar pada kaki kiri mencit. Selanjutnya kaki kanan mencit disuntik dengan spuit kosong sebagai pembanding. Pengujian aktivitas antiinflamasi Mencit yang telah diinjeksi karagenin kemudian diamati selama 6 jam pada menit ke- 0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360 dengan cara mengukur ketebalan udemnya pada menit-menit tersebut dengan jangka sorong digital. Sebelum digunakan, jangka sorong dikalibrasi terlebih dahulu untuk memastikan kelayakan, akurasi, dan presisinya. Kalibrasi alat dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. Nilai selisih udema dihitung dengan menggunakan luas AUC (Area Under Curve) dari ketebalan ketebalan udema telapak kaki mencit dengan metode trapezoid.
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rumus perhitungannya ialah: AUC 0-x = (
𝐶1−𝐶0 2
𝐶2−𝐶1
× t1-t0) + (
2
𝐶𝑛 −𝐶𝑛 −1
× t2-t1) + … + (
2
× tn-tn-1)
Keterangan: AUC0-x
= Area Under Curve dari ketebalan (udem) telapak kaki mencit ke-0 sampai menit ke-360
Cn – Cn-1
= Besarnya tebal udem dari menit ke- 0 sampai menit ke- 360
tn – tn-1
= Lamanya waktu pengukuran mulai dari menit ke-0 sampai menit ke-360
Selanjutnya untuk mengukur aktivitas antiinflamasi dilihat dari nilai persen penghambatan inflamasi, dapat dihitung dengan rumus: % penghambatan inflamasi =
𝐴𝑈𝐶0−𝑥 0− 𝐴𝑈𝐶0−𝑥 𝑛 × 100% (𝐴𝑈𝐶0−𝑥)0
Keterangan : AUC(0-x)0 = Nilai rata-rata AUC dalam kelompok kontrol negatif (mm.menit) AUC(0-x)n= Nilai rata-rata AUC kelompok perlakuan yang diberikan senyawa uji dengan besar dosis n Analisis statistika Untuk menganalisis hasil, digunakan uji Shapiro Wilk untuk mengetahui distribusi data. Berdasarkan uji tersebut, semua kelompok memiliki distribusi normal dilihat dari angka probabilitasnya > 0,05. Lalu dilanjutkan uji varian dan menunjukkan probabilitas > 0,05 yang menunjukkan bahwa varian data yang diuji adalah sama. Dilanjutkan dengan uji ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan diperoleh nilai probabilitas < 0,05 yang menunjukkan bahwa paling tidak terdapat dua kelompok yang memiliki perbedaan rerata AUC total yang bermakna. Kemudian untuk melihat kelompok mana yang memiliki perbedaan, dilakukan analisis Post Hoc menggunakan uji LSD.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HASIL DAN PEMBAHASAN Determinasi dan ekstraksi biji alpukat Bahan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah serbuk biji alpukat yang dibuat dalam bentuk sediaan ekstrak. Biji alpukat yang telah diperoleh dilakukan determinasi di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Universitas Sanata Dharma menggunakan web Agriculture and Natural Resources University of California. Berdasarkan hasil determinasi terbukti bahwa tanaman yang diuji adalah Persea americana Mill. Simplisia yang sudah diserbuk dilanjutkan dengan pengayakan nomor 40 dan 50 mesh bertujuan untuk mengurangi agregat-agregat saat akan dilarutkan jika ukuran partikelnya terlalu kecil, sehingga pengayakan dipilih diantara 40 dan 50 mesh. Dalam proses ekstraksi digunakan metanol 90%, karena sifatnya yang polar diharapkan mampu menarik keluar zat-zat flavonoid yang diduga memiliki aktivitas antiinflamasi. Suhu yang digunakan pada rotary heater evaporator ialah 60 °C karena metanol dapat menguap pada suhu tersebut dan senyawa yang terkandung dapat terhindar dari kerusakan akibat panas berlebih. Rendemen yang diperoleh ialah 19,61%. Uji kadar air Tujuan uji kadar air ini adalah untuk mengetahui apakah serbuk yang digunakan sudah memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu < 10%. Hasil rata-rata kadar air yang didapat ialah 8,17% hal ini dapat disimpulkan bahwa serbuk yang digunakan telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik. Uji pendahuluan Sebelum dilakukannya perlakuan terhadap uji antiinflamasi ekstrak metanol biji alpukat, perlu dilakukan serangkaian uji pendahuluan untuk menetapkan dosis dan selang waktu pemberian senyawa yang akan digunakan. Uji pendahuluan yang dilakukan yaitu penetapan dosis kalium diklofenak (Cataflam Fast® 50mg) dan selang waktu pemberian kalium diklofenak sebelum penginduksian karagenin 1% secara subplantar. Penetapan dosis dan rentang waktu pemberian kalium diklofenak dapat dilihat dari nilai AUC yang diperoleh pada masing-masing kelompok perlakuan pada tabel I berikut ini.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I. Uji Normalitas Nilai Rata-Rata AUC (mm.menit) pada Orientasi Penetapan Dosis Kalium Diklofenak dan Selang Waktu Pemberian 15 dan 30 Menit Rata-rata AUC total (mm.menit) (X±SE) 448,30± 17,87
0,470 (N)
Diklofenak dosis 4,48 mg/ kg BB waktu pemberian 15 menit
200,51± 8,16
0,391 (N)
Diklofenak dosis 9,1 mg/ kg BB waktu pemberian 15 menit
276,85± 8,29
0,705 (N)
Diklofenak dosis 4,48 mg/ kg BB waktu pemberian 30 menit
358,32± 10,93
0,561 (N)
Diklofenak dosis 9,1 mg/ kg BB waktu pemberian 30 menit Keterangan :
293,20± 9,67
0,965 (N)
Kelompok Kontrol negatif aquadest waktu pemberian 15 menit
Nilai p
X = Mean (rata − rata)
SE = Standard Error (SD/√n) N = Distribusi data normal (p>0,05) Tabel II. Hasil uji LSD AUC Total (mm.menit) pada Orientasi Dosis Efektif Diklofenak dan Rentang Waktu Pemberian Karagenin antara Kelompok Kontrol Negatif dan Kelompok Diklofenak Rentang 15 dan 30 menit
Kelompok
Diklofenak Diklofenak Diklofenak Diklofenak Dosis 4,48 Dosis 9,1 Dosis 4,48 Dosis 9,1 mg/ kg BB mg/ kg BB mg/ kg BB mg/ kg BB ; 15 menit ; 15 menit ; 30 menit ; 30 menit
Diklofenak Dosis 4,48 mg/ kg BB ; 15 menit Diklofenak Dosis 9,1 BB mg/ kg BB ; 15 menit Diklofenak Dosis 4,48 BB mg/ kg BB ; 30 menit Diklofenak Dosis 9,1 BB mg/ kg BB ; 30 menit Kontrol (-); 15 menit BB Keterangan : BTB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05) BB = Berbeda bermakna (p<0,05)
Kontrol (-); 15 menit
BB
BB
BB
BB
-
BB
BTB
BB
BB
-
BB
BB
BTB
BB
-
BB
BB
BB
BB
-
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil uji Post Hoc LSD (tabel II) kontrol negatif aquadest yang merupakan pelarut kalium diklofenak menunjukkan hasil statistika nilai AUC yang berbeda secara signifikan terhadap pemberian kalium diklofenak dosis 4,48 dan 9,1 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 dan 30 menit sebelum injeksi karagenin 1% secara subplantar. Dilihat dari tabel rata-rata nilai AUC (mm.menit), nilai AUC aquadest = 448,300± 17,875 yang menunjukkan bahwa pada kelompok aquadest masih memberikan udem yang paling besar dibandingkan kontrol positif diklofenak (tabel I). Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa pemberian aquadest tidak memberikan penurunan udem yang berarti dibandingkan kelompok perlakuan dengan pemberian kalium diklofenak pada dosis 4,48 dan 9,1 mg/kgBB selang waktu pemberian 15 dan 30 menit. Jika nilai rerata AUC kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit dibandingkan dengan nilai rerata AUC pada semua kelompok menunjukkan hasil perbedaan yang bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pemberian kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB memiliki penurunan udem secara signifikan. Berdasarkan tabel rata-rata nilai AUC (mm.menit) dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit diperoleh nilai AUC yang paling rendah yaitu 200,507± 8,164. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian kalium diklofenak 4,48 mg/kgBB telah memberikan penurunan udem paling besar, artinya diklofenak telah mampu memberikan efek antiinflamasi yang maksimal pada dosis dan rentang waktu tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini dipilih pemberian kalium diklofenak dosis 4,48 mg/kgBB dengan selang waktu pemberian 15 menit. Uji antiinflamasi Dalam pengujian inflamasi, dipilih menggunakan metode induksi udema dengan alat ukur jangka sorong. Induksi udema dipilih karena biasa digunakan dalam penelitian inflamasi, cocok untuk inflamasi akut, mudah, akurat, dan obyektif. Dipilih alat ukur berupa jangka sorong digital karena jangka sorong digital lebih sedehana, memiliki reprodubilitas tinggi, dan mudah dibandingkan dengan alat ukur lain. Dalam penelitian ini digunakan senyawa penginduksi udem ialah karagenin 1% dikarenakan karagenin memiliki efek yang cepat, penginduksi inflamasi akut, dapat diamati dengan baik, tidak meninggalkan bekas dan kerusakan jaringan, serta biasa digunakan dalam uji inflamasi. Dan digunakan konsentrasi 1%, karena karagenin sudah mampu menimbulkan efek inflamasi pada konsentrasi tersebut dan efisiensi bahan. Kontrol negatif aquadest dan 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
CMC-Na menunjukkan nilai probabilitas (p>0,05) yang artinya nilai AUC tebal udem (mm.menit) antar kelompok pemberian aquadest dan CMC-Na berbeda tidak bermakna pada pengujian efek antiinflamasi. Penggunaan aquadest dan CMC-Na sebagai kontrol negatif memiliki hasil yang sama (Kusumawardhani, 2015). Oleh karena itu, dalam uji antiinflamasi ini hanya menggunakan kontrol negatif CMC-Na. Kontrol negatif ini bertujuan untuk melihat apakah senyawa pelarut seperti aquadest dan CMC-Na memiliki kemampuan aktivitas antiinflamasi atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan kalium diklofenak serbuk karena lebih mudah terlarut dalam air dan absorpsinya akan lebih cepat. Cataflam Fast® yang mengandung 50 mg kalium diklofenak ini digunakan sebagai kontrol positif. Tujuannya ialah untuk membandingkan seberapa besar aktivitas antiinflamasi pada ekstrak metanol biji alpukat terhadap kalium diklofenak yang telah terbukti memiliki efek antiinflamasi. Kalium diklofenak serbuk lebih cepat mencapai sirkulasi sistemik dan konsentrasi plasma puncak akan dicapai dalam waktu 10-15 menit setelah pemberian (Altman dkk., 2015). Efek antiinflamasi ditunjukkan dengan penurunan tebal udema pada kaki mencit tiap satuan waktu setelah pemberian karagenin 1% yang digambarkan dengan adanya penurunan nilai AUC total (mm.menit). Tebal udema kaki mencit diukur menggunakan jangka sorong digital selama 6 jam pada menit ke- 0, 15, 30, 45, 60, 90, 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, dan 360. Tebal udema kaki mencit diperoleh dari selisih tebal udema kaki kiri mencit yang disuntik karagenin dan kaki kanan mencit yang hanya disuntik spuit kosong. Hasil selisih tersebut kemudian digunakan untuk mengukur AUC. Semakin besar nilai AUC, maka semakin kecil penurunan selisih tebal udema kaki mencit. Hasil rata-rata AUC total dan hasil Uji LSD AUC total pada kelompok perlakuan sediaan ekstrak biji Persea americana Mill. beserta kelompok kontrol negatif dapat dilihat dari tabel III dan IV.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III. Rata-Rata AUC Total (mm.menit) pada Kelompok Uji Antiinflamasi (N=5) Rata-rata AUC total (mm.menit) (X ±SE) 390,62 ± 22,03 206,90 ± 14,58 298,29 ± 16,14 258,35 ± 13,06 241,93 ± 13,72
Kelompok Kontrol negatif CMC-Na Kontrol positif diklofenak Ekstrak dosis 0,83 g/kg BB Ekstrak dosis 1,67 g/kg BB Ekstrak dosis 3,33 g/kg BB Keterangan :
Nilai p 0,528 (N) 0,512 (N) 0,293 (N) 0,196 (N) 0,076 (N)
X = Mean (rata − rata)
SE = Standard error (SD/√n) N = Distribusi data normal (p>0,05) Tabel IV. Hasil Uji LSD AUC total (mm.menit) pada kelompok uji antiinflamasi (n=5) Kelompok
Kontrol (-)
Kontrol (+)
Kontrol (-) Kontrol (+) BB Ekstrak dosis 0,83 g/kg BB BB Ekstrak dosis 1,67 g/kg BB BB Ekstrak dosis 3,33 g/kgBB BB Keterangan : BTB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05) BB = Berbeda bermakna (p<0,05)
BB BB BB BTB
Ekstrak dosis 0,83 g/kg BB BB BB BTB BB
Ekstrak dosis 1,67 g/kg BB BB BB BTB BTB
Ekstrak dosis 3,33 g/kgBB BB BTB BB BTB -
Uji persentase penghambatan inflamasi Persen penghambatan inflamasi masing-masing kelompok diperoleh dari hasil perhitungan AUC dari masing-masing kelompok. Persen (%) penghambatan inflamasi (PI) dapat diperoleh karena nilai AUC pada kelompok perlakuan ekstrak biji Persea Americana Mill. dan kelompok kontrol positif lebih kecil daripada kontrol negatif. Semakin besar nilai AUC total maka semakin kecil penurunan selisih tebal udema kaki mencit. Senyawa yang diduga memiliki aktivitas antiinflamasi diharapkan memiliki nilai rata-rata nilai AUC total yang kecil dan berbeda signifikan dengan kontrol negatif. Persen penghambatan inflamasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan senyawa uji dalam menurunkan udema pada mencit yang terinduksi karagenin dibandingkan kelompok kontrol negatif. Rata-rata persen penghambatan inflamasi dan hasil uji LSD persen penghambatan inflamasi pada setiap kelompok perlakuan ekstrak biji Persea americana Mill. beserta kontrol dapat dilihat pada tabel V dan VI. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. Rata-rata Persen (%) Penghambatan Inflamasi pada Kelompok Uji Antiinflamasi (n=5) Rata-rata PI (X ±SE) 0,000 ± 5,64 50,99 ± 3,45 23,64 ± 4,13 33,86 ± 3,34 43,36 ± 2,24
Kelompok Kontrol negatif CMC-Na Kontrol positif diklofenak Ekstrak dosis 0,83 g/kgBB Ekstrak dosis 1,67 g/kgBB Ekstrak dosis 3,33 g/kgBB Keterangan :
Nilai p 0,529 (N) 0,512 (N) 0,293 (N) 0,196 (N) 0,330 (N)
X = Mean (rata − rata)
SE = Standard error (SD/√n) N = Distribusi data normal (p>0,05) Tabel VI. Hasil Uji LSD Persen (%) Penghambatan Inflamasi pada Kelompok Uji Antiinflamasi (n=5) Kelompok
Kontrol (-)
Kontrol (+)
Kontrol (-) Kontrol (+) BB Ekstrak dosis 0,83 g/kgBB BB Ekstrak dosis 1,67 g/kgBB BB Ekstrak dosis 3,33 g/kgBB BB Keterangan : BTB = Berbeda tidak bermakna (p>0,05) BB = Berbeda bermakna (p<0,05)
BB BB BB BTB
Ekstrak dosis 0,83 g/kgBB BB BB BTB BB
Ekstrak dosis 1,67 g/kgBB BB BB BTB BTB
Ekstrak dosis 3,33 g/kgBB BB BTB BB BTB -
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan jika kontrol positif memiliki nilai rata-rata AUC 206,904 ±14,6 dan memiliki persen penghambatan inflamasi 50,996 ± 3,45. Kontrol negatif CMC-Na memiliki nilai rata-rata AUC 390,615 ± 22,02 dan persen penghambatan inflamasi 0,000 ± 5,64. Jika kedua kelompok tersebut dibandingkan dengan menggunakan uji post hoc berupa LSD test menunjukkan perbedaan yang bermakna. Hal ini membuktikan bahwa kelompok kontrol positif memiliki persen penghambatan inflamasi yang lebih besar dan memiliki nilai rata-rata AUC yang lebih kecil jika dibandingkan dengan kontrol negatif CMC-Na. Jika kelompok dosis 0,83 g/kgBB, dosis 1,67 g/kgBB, dan dosis 3,33 g/kgBB dibandingkan dengan kelompok negatif maka menunjukkan perbedaan yang berbeda bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga peringkat dosis ekstrak memiliki aktivitas antiinflamasi. Jika kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB dibandingkan dengan kelompok kontrol positif menunjukkan hasil yang berbeda 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB memiliki kemampuan antiinflamasi yang lebih rendah dengan kontrol positif, terlihat dari persen penghambatan inflamasi. Kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Jika kelompok ekstrak dosis 1,67 g/kgBB dibandingkan dengan kelompok kontrol positif menunjukkan hasil yang berbeda bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ekstrak dosis 1,67 g/kgBB memiliki kemampuan antiinflamasi yang lebih rendah dengan kontrol positif, terlihat dari persen penghambatan inflamasi. Jika kelompok ekstrak dosis 3,33 g/kgBB dibandingkan dengan kelompok kontrol positif menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ekstrak dosis 3,33 g/kgBB memilki aktivitas antiinflamasi yang sebanding dengan kelompok kontrol positif kalium diklofenak. Berdasarkan nilai rata-rata AUC dan persen penghambatan inflamasi yang diperoleh, kontrol positif memiliki rata-rata AUC terkecil dan persen penghambatan inflamasi terbesar dibanding dengan kelompok ketiga dosis ekstrak maupun kontrol negatif. Apabila kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB dibandingkan dengan kelompok ekstrak dosis 1,67 g/kgBB menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB memiliki kemampuan antiinflamasi yang sebanding dengan kelompok ekstrak dosis 1,67 g/kgBB. Jika kelompok ekstrak dosis 0,83 g/kgBB dibandingkan dengan dosis 3,33 g/kgBB menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan antiinflamasi dosis 0,83 g/kgBB berbeda dengan dosis 3,33 g/kgBB. Berdasarkan nilai persen penghambatan inflamasi, kelompok ekstrak dosis 3,33 g/kgBB memiliki kemampuan efek antiinflamasi yang lebih besar dibanding dengan dosis 0,83 g/kgBB. Selanjutnya jika kelompok ekstrak dosis 1,67 g/kgBB dibandingkan dengan dosis 3,33 g/kgBB, menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan antiinflamasi ekstrak dosis 1,67 g/kgBB sebanding dengan ekstrak dosis 3,33 g/kgBB. Hasil persen penghambatan inflamasi berturut-turut dari dosis kecil ke besar ialah 23,64; 33,86; dan 43,36%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol biji Persea americana Mill. dosis 3,33 memiliki persen penghambatan inflamasi paling besar dibandingkan dosis 0,83 dan 1,67 g/kg BB. Adanya kemampuan ekstrak metanol biji Persea americana Mill. dalam menurunkan efek inflamasi pada mencit yang terinduksi karagenin dapat dikaitkan dengan 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adanya senyawa yang terkandung didalamnya. Senyawa yang biasanya berperan sebagai antiinflamasi ialah flavonoid yang mampu menangkap radikal bebas yang menyebabkan timbulnya respon-respon inflamasi. Senyawa yang mampu menagkap radikal bebas didalam tubuh biasa disebut antioksidan. Biji alpukat memiliki aktivitas antioksidan yang relatif tinggi sehingga dapat dipertimbangkan sebagai salah satu antioksidan alami disamping khasiatnya sebagai antidiabetes (Malangngi, 2012).
KESIMPULAN Ekstrak metanol biji Persea americana Mill. (alpukat) memiki efek antiinflamasi pada mencit jantan yang terinduksi karagenin.
DAFTAR PUSTAKA Afrianti, I, 2010, 33 Macam Buah-buahan untuk Kesehatan, Alfabeta, Bandung. Altman, R., Bosch, B., Brune, K., Patrignani, P., and Young, C., 2015, Advanced in NSAID Development: Evolution of Diclofenac Products Using Pharmaceutical Technology, Cross Mark, 2015 (75), 859-877. Corwin, E.J., 2008, Handbook of Pathophysiology, Third Edition, The Ohio State University, Columbus, 303. Derle, D.V., Gunjar K.N., and Sagar, B.S.H., 2006, Adverse effect associated with the use of nonsteroidal antiinflamatory drugs: an overview, Departement of Pharmaceutics, 68 (4), 409-414. Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., and Mitchell, R.N., 2007, Robbins Basic Pathology, Philadelpia, Saunders Alseiver, 49. Kusumawardani, N., 2015, Uji Antiinflamasi Ekstrak Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga tanarius L. pada Mencit Galur Swiss terinduksi Karagenin, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Malangngi, L.P., Sangi, M.S., dan Paendong J.J.E., 2012, Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.), Jurnal Kimia FMIPA Unsrat, 1(1), 5-10. Sabir, A., 2003, Pemanfaatan Flavanoid di Bidang Kedokteran Gigi, Majalah Kedokteran Gigi (Dental Journal), Edisi Khusus Temu Ilmiah Nasional III, 81-87.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sagala, N., 2013, Efek Antiinflamasi Kombinasi Infusa Daun Ilee (Coleus antropurpureus L. Benth) Dosis 140 mg/kgBB dengan Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Dosis 328;655;1310 mg/kgBB pada Udema Telapak Kaki Mencit Betina Terinduksi Karagenin dengan Pengukuran Jangka Sorong, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Supriyatna, Febriyanti, R., Dewanto, Wijaya, I., dan Ferdiansyah, F., 2015, Fitoterapi Sistem Organ: Pandangan Dunia Barat terhadap Obat Herbal Global, Ed. 2, Cet. 2, CV Budi Utama, Yogyakarta, 223-224. Zuhrotun, A., 2007, Aktivitas Antidiabetik Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Bentuk Bulat, Karya Tulis Ilmiah: Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran Bandung.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1.Surat Pengesahan Determinasi Biji Perseaamericana Mill.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2. Surat Kalibrasi Jangka Sorong Digital
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3. Surat Legalitas Penggunaan SPSS
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4. Surat Etichal Clearance
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5. Perhitungan Dosis a. Dosis Aquadest Konsentrasi aquadest = 1g/mL = 1000 mg/mL D × BB = C × v D × 30 g = 1000 mg/mL × 1 mL D = 33,3 mg/g BB b. Dosis Karagenin Dosis karagenin ditetapkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wiliamson et al(1996) yaitu karagenin yang digunakan dengan konsentrasi 1 % dilarutkan ke dalam NaCl fisiologis 0,9%. Karagenin diberikan secara subplantar pada telapak kaki mencit dengan volume pemberian 0,05 mL. Maka dosis yang dapat diberikan pada penelitian ini sebesar: 0,05 𝑚𝐿 ×
Dosis karagenin 1%
=
1𝑔 100 𝑚𝐿
0,020 𝑘𝑔 𝐵𝐵
= 0,0025 g/kgBB = 25 mg/kgBB c. Dosis Kalium Diklofenak
Penggunaan dosis kalium diklofenak yang akan digunakan berdasarkan orientasi dengan membandingkan dosis yang telah dilakukan oleh Djunarko, Donatus, dan Noni (2003) dengan dosis 4,48 mg/kgBB dan Sagala (2013) dengan dosis 9,91 mg/kgBB. Menurut penelitian Djunarkodkk. (2003) dosis untuk tikus dengan berat badan 200 g adalah 32mg/kgBB, lalu dikonversikan kemencit dengan berat badan 20 g sehingga diperoleh dosis 4,48 mg/kgBB. Menurut penelitian Sagala (2013), dosis untuk manusia dengan berat badan 50 kg adalah 50 mg, maka dosis untuk manusia 70 kg adalah sebesar 70 mg. Konversi dari manusia 70 kg kemencit 20 g sebesar 0,0026 sehingga dosis untuk mencit 20 g = 0,812 mg/ 20 g BB mencit atau 9,1 mg/kgBB mencit. Oleh karena itu, dosis diklofenak yang digunakan dalam orientasi ialah 4,48 mg/kgBB dan 9,1 mg/kgBB. 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Dosis Ekstrak Metanol Biji Alpukat Penetapan dosis ekstrak metanol biji alpukat berdasarkan rumus D × BB = C × v, dimana konsentrasi (C) yang digunakan ialah 10%. Berat badan (BB) yang digunakan ialah berat badan mencit terbesar yaitu 30 g. Lalu volume (v) maksimal yang digunakan ialah 1 mL. D × BB = C × v D × 30 g = 10 g/ 100 mL × 1 mL D = 0,0033 g/gBB = 3,33 mg/gBB untuk dosis tertinggi Dosis tengah 3,33 mg/gBB : 2 = 1,665 mg/gBB Dosis terendah 1,665 mg/gBB : 2 = 0,8325 mg/gBB e. Perhitungan Rendemen Ekstrak Metanol Biji Alpukat 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘
% Rendemen = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘
39,22 𝑔 200 𝑔
× 100%
× 100% = 19,61%
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6. Biji Alpukat dan Ekstrak Biji Apukat
Gambar 1. Buah dan Biji Alpukat
Gambar 2. Biji Alpukat
Gambar 3. Biji Alpukat Kering
Gambar 4. Serbuk Biji Alpukat
Gambar 5. Ekstrak Metanol Biji Alpukat 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7. Pembuatan Udem dan Pengukuran Kaki Mencit
Gambar 6. Pemberian secara Peroral
Gambar 7. Injeksi Karagenin Spuit Kosong
Gambar 8. Injeksi Karagenin
Gambar 9. Pengukuran Udem dengan Jangka Sorong Digital
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8. Analisis Statistika Data Orientasi Penentuan Dosis dan Selang Waktu Pemberian Diklofenak 1. Pengujian Normalitas
2. Pengujian Homogenitas
3. ANOVA
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Rata-rata total AUC dan standard error (SE) pada uji orientasi
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9.Analisis Statistika Nilai Data AUC Total pada Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat 1. Pengujian Normalitas
2.
Pengujian Homogenitas
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Rata-rata total AUC dan standard error (SE)
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Hasil Analisis dengan Uji ANOVA Satu Arah dan Uji LSD Nilai Total AUC pada Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10.AnalisisStatistika Nilai Persen Penghambatan Inflamasi pada Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat 1.
Pengujian Normalitas
2.
Pengujian Homogenitas
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
Rata-rata Persen Penghambatan Inflamasi dan standard error (SE)
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Hasil Analisis dengan Uji ANOVA Satu Arah dan Uji LSD Nilai Persen Penghambatan Inflamasi pada Uji Antiinflamasi Ekstrak Metanol Biji Alpukat
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BIOGRAFI PENULIS Penulis bernama lengkap Skolastika Venita Tianri ini lahir di Gisting, 27 November 1995. Penulis merupakan anak pertama dari Bapak FX. Sustianto dan Ibu K. Rita Nirwani. Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis yaitu TK Kristen Pamerdisiwi (1999-2001), tingkat Sekolah Dasar di SD Kristen no: 3 Bandar Jaya (2001-2007), tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Terbanggi Besar (2007-2010), dan tingkat Sekolah Menengah Atas di SMA Fransiskus Bandarlampung (2010-2013). Pada tahun 2013, penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Semasa studinya penulis aktif dalam kegiatan kepanitiaan seperti Pelepasan Wisuda (2014), Donor Darah JMKI (2014), PPRtoS (2015), dan Desa Mitra III (2015).
34