UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI DI WILAYAH PESISIR PANTAI

Download kualitas air sumur gali di Desa Bulontio Barat memenuhi syarat dengan hasil rata -rata kekeruhan 4,9 ... tanggul yang rusak agar kualitas ai...

0 downloads 478 Views 440KB Size
UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI DI WILAYAH PESISIR PANTAI (Studi Penelitian Sumur Gali di Desa Bulontio Barat Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo) Melinda Abdul1), Herlina Jusuf2), Ekawaty Prasetya3) Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo [email protected] 2 Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo [email protected] 3 Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo [email protected] 1

Abstrak Kualitas air sumur gali di wilayah pesisir masih sangat diragukan karena mudah tercemar oleh intrusi air laut. Rumusan masalah apakah sumur gali yang ada di wilayah pesisir pantai di Desa Bulontio Barat memenuhi syarat kualitas airnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas air sumur gali di wilayah pesisir ditinjau dari parameter fisik, kimia dan biologi di Desa Bulontio Barat. Jenis penelitian yaitu deskriptif, dengan sampel yaitu air sumur gali. Teknik sampling yang digunakan yaitu Cluster Random sampling, dimana air sumur gali diambil dari tiap-tiap dusun yaitu di Dusun Suka Maju, Dusun Pantai dan Dusun Tengah. Sampel tersebut diuji kualitasnya, kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air sumur gali di Desa Bulontio Barat memenuhi syarat dengan hasil rata-rata kekeruhan 4,9 NTU, TDS 228,4 mg/L, 4 sumur berwarna, 2 sumur berbau, 4 sumur berasa, pH 7,4, NaCl 1,3 mg/L. Sedangkan parameter suhu, dan parameter biologi (bakteri E.Coli) tidak memenuhi syarat dengan hasil rata-rata untuk parameter suhu 26,6 0 C dan parameter biologi 6,2x102. Untuk itu kepada pemerintah agar dapat memperbaiki tanggul yang rusak agar kualitas air sumur yang belum tercemar oleh air laut akan tetap terjaga. Kata Kunci : Kualitas air, sumur gali. Abstract Water quality of well in coastal area is still unreliable due to the pollution of sea water intrusion. The research problem stated whether well in coastal area of Bulontio Barat village meets the quality standard of water or not. The research aimed at understanding water quality of well which were observed by physical, chemil, and biological parameters in Bulontio Barat village. The research was categorized to descriptive research with water of well was considered as sample. Sampling applied cluster random sampling since water from each sub village such as Suka Maju, Pantai and Tengah were taken to be sampled. Then, the samples were tested and analyzed about the quality, and displayed in the table of distribution. The result showed that water quality of well in Bulontio Barat village had met the standard with the average level of turbidity was 4,9 NTU, TDS 228,4 mg/L, so there were 4 colored wells, 2 smelly wells, 4 salty wells with pH 7,4, NaCl 1,3 mg/L. Parameter of temperatur and biology (bacteria E.coli) had not met the standard with the average level of temperature was 26,6 0C and biology was 6,2x102. Therefore, it is recommended to government to renovate broken dike in order to maintain non polluted wated of well from sea water. Keywords : Water Quality, Well

1.

PENDAHULUAN Akses terhadap air bersih di Indonesia merupakan salah satu masalah terbesar. Masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat karena terbatasnya sumber daya air dan permasalahan kuantitas air yang terbatas sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus meningkat (Asnawati, 2012). Wilayah pesisir merupakan salah satu wilayah yang tergolong sering mengalami kesulitan untuk mengakses air bersih. Wilayah pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan di laut (Pramushinto dan Ma’rif, 2013). Desa Bulontio Barat merupakan salah satu wilayah pesisir yang terletak di Kecamatan Sumalata. Di Desa Bulontio Barat terdapat 83 sumur gali yang masih dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat sebagai sumber air bersih untuk keperluan sehari-hari. Namun untuk kualitasnya air sumurnya belum diketahui baik kualitas fisik (kekeruhan, suhu, TDS, warna, bau dan rasa), kualitas kimia (pH dan NaCl), dan kualitas biologinya (kandungan bakteri E. coli). Berdasarkan uraian dan masalah yang ditemukan tersebut, maka dipandang sangat penting untuk melakukan penelitian di Desa Bulontio Barat dengan judul “Uji Kualitas Air Sumur Gali di Wilayah Pesisir Pantai” 2.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif menggambarkan kualitas air sumur gali yang ada di wilayah pesisir Desa Bulontio Barat Kecamatan Sumalata ditinjau dari parameter fisik, kimia dan biologis. Populasi dalam penelitian ini adalah semua sumur gali yang ada di Desa Bulontio Barat Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara. Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan cara Cluster Random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak yang terdiri dari kelompok atau dusun yang ada di Desa Bulontio Barat Kecamatan Sumalata. Hasilnya dilakukan analisa deskriptif, yaitu dengan membandingkan hasil uji laboratorium dari masingmasing sampel yang telah dihitung berdasarkan nilai dari parameter fisik, kimia dan biologis dengan standar baku air bersih berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Bulontio Barat merupakan ibu kota dari Kecamatan Sumalata dengan luas daerah ± 15,04 Km2 yang terdiri dari luas daratan ± 6,12 Km2 dan luas lautan ± 8, 92 Km2 dengan jumlah penduduk Desa Bulontio Barat sebanyak 1. 516. Hasil Penelitian Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Berdasarkan Parameter Fisik Kekeruhan N o

N D

1

Hasil Tertinggi SS

H (NTU)

D1

S1

2,0

2

D2

S6

71,7

3

D3

S33

4,80

Hasil Terendah H SS (NTU)

S 28 S 30

0,35 0,40

BM ≤5 NTU ≤5 NTU ≤5 NTU

Sumber : Data Primer, 2014 Ket : ND = Nama Dusun SS = Sumber Sumur H = Hasil S = Sumur BM = Baku Mutu Air Bersih Bedasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Pantai Desa Bulontio Barat ditinjau dari parameter fisik kekeruhan air, yang paling tinggi tingkat kekeruhannya yaitu pada air

sumur 6 dan yang paling rendah terdapat pada sumur 28 yang terletak di Dusun 2. Tabel 2 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Berdasarkan Parameter Fisik Suhu N o

N D

Hasil Tertinggi H SS (0C)

1

D1

S1

2

D2

S3 dan 11

29

3

D3

S32

27

Hasil Terendah H SS (0C)

BM 10-25 0 C

32 S 19, 22, 23 dan 25 S 34 dan 37

25

10-25 0 C

25

10-25 0 C

Sumber : Data Primer, 2014 Ket : ND = Nama Dusun SS = Sumber Sumur H = Hasil S = Sumur BM = Baku Mutu Air Bersih Berdasarkan tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat ditinjau dari parameter fisik suhu, yang paling tinggi terjadi pada sumur 1 yang terletak di Dusun 1, dan yang memiliki suhu terendah ada 6 sumur yaitu sumur 19, 22, 23, 25 , 34 dan sumur 37 yang terletak di Dusun 2 dan Dusun 3. Tabel 3 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Berdasarkan Parameter Fisik TDS N o

1

N D

D1

Hasil Tertinggi H SS (mg/ L) S1

Hasil Terendah SS

H (mg/ L)

1352

2

D2

S4

546

S 15

43

3

D3

S30

98,2

S 35

74,4

Sumber : Data Primer, 2014 Ket : ND = Nama Dusun SS = Sumber Sumur H = Hasil

BM ≤ 1000 mg/L ≤ 1000 mg/L ≤ 1000 mg/L

S = Sumur BM = Baku Mutu Air Bersih Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat ditinjau dari parameter fisik TDS dapat dilihat bahwa sumur yang memiliki kandungan TDS tertinggi terdapat pada sumur 1 yang terletak di Dusun 1, sedangkan air sumur yang memiliki kandungan TDS terendah terdapat pada air sumur 15 yang terletak di Dusun 2. Tabel 4 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Berdasarkan Parameter Fisik Warna No

Nama Dusun

Hasil (BK)

Hasil (TB)

1

Dusun 1

0

1 Sumur

2

Dusun 2

4 Sumur

24 Sumur

3

Dusun 3

0

8 Sumur

Sumber : Data Primer, 2014 Ket : BK = Berwarna Kuning TB = Tidak Berwarna Berdasarkan tabel 4 tersebut dapat diketahui bahwa kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat ditinjau dari parameter fisik warna, terdapat 4 buah sumur gali yang memiliki warna air yang berwarna kuning (keruh) dari 37 buah sumur gali yang diamati. Tabel 5 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Berdasarkan Parameter Fisik Bau No

Nama Dusun

Hasil (Berbau)

Hasil (tidak berbau)

1

Dusun 1

1 Sumur

0

2

Dusun 2

1 Sumur

27 Sumur

3

Dusun 3

0

8 Sumur

Sumber : Data Primer, 2014 Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat ditinjau dari parameter fisik bau, dari 37 buah sumur gali yang dijadikan sampel, terdapat 2 buah sumur yang airnya menimbulkan bau yaitu 1

sumur d Dusun 1 dan 1 sumur di Dusun 2. Tabel 6 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Berdasarkan Parameter Fisik Rasa Nama Dusun

No

Hasil (Berasa)

Dusun 1

1 Sumur

0

2

Dusun 2

3 Sumur

25 Sumur

3

Dusun 3

0

8 Sumur

Sumber : Data Primer, 2014 Berdasarkan tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat dilihat dari parameter fisik rasa, terdapat 4 buah sumur gali yang airnya berasa asin. Tabel 7 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Berdasarkan Parameter Kimia pH N o

N D

Hasil Tertinggi SS H

1

D1

S1

8, 76

2

D2

S 21

8, 54

S 26

6, 85

3

D3

S 31

7, 57

S 30

7, 32

Hasil Terendah

BM

H 6,5 – 8,5 6,5 – 8,5 6,5 – 8,5

Sumber : Data Primer, 2014 Ket : ND = Nama Dusun SS = Sumber Sumur H = Hasil S = Sumur BM = Baku Mutu Air Bersih Berdasarkan tabel 7 diatas dapat diketahui bahwa kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat ditinjau dari parameter kimia pH dapat dilihat bahwa air sumur yang memiliki nilai pH tertinggi terdapat pada air sumur 1 yang terletak di Dusun 1, sedangkan air sumur yang memiliki nilai pH terendah terdapat pada air sumur 26 yang terletak di Dusun 2. Tabel 8 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Berdasarkan Parameter Kimia NaCl N o

N D

Hasil Tertinggi

H (mg/ L)

Hasil Terendah

BM

SS

H (mg/ L)

1

D1

S1

5,1

2

D2

S 21

3,6

S 15 dan 17

0,2

3

D3

S 35

0,6

S 33, 33 dan 36

0,3

Hasil (tidak berasa)

1

SS

SS

≤ 600 mg/L ≤ 600 mg/L ≤ 600 mg/L

Sumber : Data Primer, 2014 Ket : ND = Nama Dusun SS = Sumber Sumur H = Hasil S = Sumur BM = Baku Mutu Air Bersih Berdasarkan tabel 8 diatas dapat diketahui bahwa kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Pantai Desa Bulontio Barat dilihat dari kandungan NaCl, yang memiliki kandungan NaCl tertinggi terdapat pada air sumur 1 yang terletak di Dusun 1 dan yang paling rendah kandungan NaClnya terdapat pada dua sumur yaitu air sumur 15 dan air sumur 17 yang terletak di Dusun 2. Tabel 9 Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Sumur Gali Di Wilayah Pesisir Berdasarkan Parameter Biologi (bakteri E-coli) Hasil Tertinggi H SS (mg/ L) 24 x S1 102

N o

N D

1

D1

2

D2

S 2-7

24 x 102

3

D3

S 31

24 x 102

Hasil Terendah SS

H (mg/ L)

BM ≤ 50 MPN

S 8, 10, 11, 18 dan 28 S 30, 35, 36 dan 37

0,03 x 102

≤ 50 MPN

0,03 x 102

≤ 50 MPN

Sumber : Data Primer, 2014 Ket : ND = Nama Dusun SS = Sumber Sumur H = Hasil S = Sumur BM = Baku Mutu Air Bersih Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Pantai Desa Bulontio Barat yang ditinjau dari parameter biologis yaitu keberadaan bakteriologis Esherichia Coli (E.Coli),

dapat dilihat bahwa air sumur yang sudah banyak terkontaminasi oleh bakteri Esherichia Coli terjadi 8 sumur yaitu pada air sumur 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan sumur 31 yang terletak ditiga Dusun. Sedangkan air sumur yang belum tercemar oleh bakteri Esherichia Coli terjadi pada 9 sumur yaitu air sumur 8, 10, 11, 18, 28, 30, 35, 36 dan sumur 37 yang terletak di Dusun 2 dan Dusun 3. Pembahasan Kualitas Air Sumur Gali Berdasarkan Parameter Fisik 1. Kekeruhan Air Untuk tingkat kekeruhan air sumur gali yang ada di Desa Bulontio Barat masih memenuhi syarat dengan hasil rata-rata tingkat kekeruhannya 4,9 NTU, dimana tingkat kekeruhannya belum melebihi standar mutu air berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ke 4 sumur tersebut dibuat dalam kondisi yang tidak permanen dan tidak memiliki lantai sumur, sehingga air sumurnya mudah terkontaminasi oleh rembesan air yang berasal dari permukaan tanah dan limbah rumah tangga yang dapat menyebabkan kekeruhan pada air sumur. Selain kondisi sumur yang tidak permanen, ke 4 sumur tersebut juga terletak didekat pantai, sehingga tingkat kekeruhannya dapat pula disebabkan oleh adanya rembesan air laut. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Parera pada tahun 2012, dikatakan bahwa sumur gali berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah sehingga mudah terkena kontaminasi melalui rembesan yang berasal dari tempat pembuangan kotoran manusia maupun limbah dari sumur tersebut sehingga dapat menyebabkan kekeruhan pada air sumur gali. 2. Suhu Air

Dari hasil pemeriksaan suhu pada air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat dapat ketahui bahwa suhu air sumur gali yang ada di Desa Bulontio Barat dapat dikatakan tidak memenuhi syarat dimana suhu airnya rata-rata 26,6 0C yang telah melebihi standar baku mutu air bersih seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Marwati pada tahun 2008 dikatakan bahwa tinggi rendahnya temperatur air dipengaruhi oleh proses fisik yang berlangsung dalam air maupun atmosfir sekitarnya. 3. TDS Berdasarkan hasil pengukuran parameter fisik TDS air sumur gali yang telah dilakukan uji laboratorium, dapat diketahui bahwa kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat untuk kandungan TDSnya rata-rata 228, 4 mg/L yang masih memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Gusnisar pada tahun 2012, dikatakan bahwa sumur dalam mempunyai nilai TDS yang lebih rendah jika dibandingkan dengan sumur dangkal. Hal ini disebabkan karena sumur dangkal lebih mudah terkontaminasi oleh rembesan air yang berasal dari permukaan tanah dibandingkan dengan sumur dalam. 4. Warna Kualitas air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat dilihat dari warna airnya masih memenuhi syarat, karena dari 37 buah sumur gali yang di teliti, hanya ada 4 buah sumur gali yang tidak memenuhi standar kesehatan. Dimana 4 buah

sumur tersebut memiliki air yang berwarna keruh. Berdasarkan hasil survei lapangan yang telah dilakukan, ditemukan bahwa ke 4 sumur tersebut juga memiliki tingkat kekeruhan yang telah melebihi standar kesehatan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan karena ke 4 sumur tersebut memiliki kondisi yang tidak permanen serta tidak memiliki lantai sumur sehingga buangan dari limbah rumah tangga, air hujan maupun air laut sangat mudah meresap kedalam air sumur sehingga dapat mempengaruhi kejernihan dari air sumur tersebut. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Gusnisar pada tahun 2012, dikatakan bahwa warna dalam air juga dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuhtumbuhan. 5. Bau Berdasarkan hasil pemeriksaan tentang bau air pada sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat yang dilakukan secara langsung pada saat peneliti mengambil sampel, peneliti menemukan 2 buah sumur gali airnya menimbulkan bau sehingga kondisi air sumur tersebut dapat dikatakan tidak memenuhi syarat. Dilihat dari letak sumurnya, ke 2 sumur tersebut paling dekat dengan sumber pencemar air laut dengan jarak 10 dan 20 meter dari air laut. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Trisnawulan pada tahun 2007, dikatakan bahwa air yang berbau umumnya akibat adanya materi organik yang membusuk. 6. Rasa Dari hasil pemeriksaan tersebut, dari 37 buah sumur gali yang ada di Desa Bulontio Barat peneliti menemukan 4 buah sumur gali yang airnya berasa asin. Sehingga 4 buah sumur tersebut kondisi airnya dapat dikatakan tidak memenuhi syarat sesuai

standar mutu air yang terkandung dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Dilihat dari letak sumurnya, 4 buah sumur gali tersebut terletak tidak jauh dari sumber pencemar air laut, sehingga rasa asin yang ditimbulkan oleh ke 4 air sumur tersebut dapat berasal dari rembesan air laut yang sudah mencemari ke 4 air sumur tersebut. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Adnan Sofyan pada tahun 2009, dikatakan bahwa adanya air tanah asin merupakan gambaran dari pencemaran air, yang umumnya disebabkan oleh intrusi air laut, akibat aktivitas manusia dan faktor lingkungan alami juga dapat mempermudah terjadinya intrusi air laut. Kualitas Air Sumur Gali Berdasarkan Parameter Kimia 1. pH Air Dari 37 buah sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat, terdapat 3 buah sumur gali yang airnya tidak memenuhi syarat nilai pHnya. Hal ini disebabkan karena tingkat derajat keasaman dari air tersebut sudah melebihi standar mutu air yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ditemukan bahwa ke 3 sumur tersebut selain terletak didekat pantai, juga terletak berdekatan dengan tempat pembakaran sampah sehingga unsur karbon yang dihasilkan dari pembakaran tersebut sangat mudah masuk kedalam sumur melalui rembesan air hujan atau air limbah sumur tersebut sehingga dapat meningkatkan nilai pH dalam air. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Sudadi pada tahun 2003, dikatakan bahwa untuk air yang mempunyai nilai pH tinggi (lebih besar

dari 7) dapat terjadi karena pengaruh lingkungan alamnya yang menunjukan adanya konsentrasi ion hidrogen yang tinggi, antara lain berasal dari oksida mineral sulfida , gas vulkanik yang mengandung hidrogen sulfida, gas karbon dioksida dan amoniak. 2. Kadar NaCl Kualitas air sumur gali di wilayah pesisir Desa Bulontio Barat ditinjau dari parameter kimia (NaCl) menunjukan bahwa kualitas air sumurnya masih memenuhi syarat dengan hasil rata-rata 1,3 mg/L. Sehingga dapat dikatakan bahwa kadar NaClnya tidak melebihi standar baku mutu air yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air. Hal ini disebabkan karena pengambilan sampel yang dilakukan pada siang hari, pada saat kondisi air laut dalam keadaan surut sehingga rembesan air laut yang masuk kedalam lapisan bawah tanah hanya sedikit. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Suryana pada tahun 2013, Sumber klorida dapat berasal dari air limbah domestik atau air urine manusia dan juga dapat berasal dari air laut. Kualitas Air Sumur Gali Berdasarkan Parameter Biologi Ditinjau dari parameter bilogis (E.Coli), dari 37 buah sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Pantai Desa Bulontio Barat yang telah dilakukan uji laboratorium, terdapat 19 buah sumur gali yang airnya sudah tercemar oleh bakteri E.coli sehingga tidak memenuhi syarat kesehatan dan tidak layak lagi untuk dikonsumsi. Sebagian besar air sumur yang telah terkontaminasi oleh bakteri E.coli terletak didekat wilayah pesisir. Masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir Desa Bulontio Barat masih banyak yang memiliki kebiasaan buang sampah dan buang air besar di pesisir pantai, sedangkan wilayah pesisir pantai

merupakan wilayah dataran rendah sehingga air hujan dan limbah rumah tangga bersamaan dengan bakteribakteri yang berasal dari tumpukan sampah dan tinja langsung merembes kedalam tanah sehingga dapat mencemari air bawah tanah. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Suryana pada tahun 2013, dikatakan bahwa rata-rata jarak sumur terhadap jamban dapat mempengaruhi kualitas air sumur gali. Hal ini disebabkan karena kotoran manusia yang berasal dari jamban dapat meresap bersama air hujan masuk ke dalam sumur. 4.

SIMPULAN Air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat ditinjau dari parameter fisik (kekeruhan, TDS, warna, bau, dan rasa), masih memenuhi syarat dengan hasil rata-rata untuk kekeruhan 4,9 NTU, TDS 228,4 mg/L, dan dari 37 sampel yang diteliti hanya ada 4 sumur yang airnya berwarna, 2 sumur yang airnya berbau dan 4 sumur yang airnya berasa. Namun untuk parameter fisik Suhu tidak memenuhi syarat dengan nilai rata-rata 26,6. Air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat ditinjau dari parameter kimia air (pH dan NaCl), masih memenuhi syarat dengan hasil rata-rata untuk pH 7,4 dan NaCl 1,3 mg/L. Air sumur gali yang ada di Wilayah Pesisir Desa Bulontio Barat ditinjau dari parameter biologi (kandungan bakteri E.coli), tidak memenuhi syarat karena hasil yang diperoleh rata-rata 6,2 x 102 yang sudah melebihi standar kesehatan yang telah ditetapkan. 5. DAFTAR PUSTAKA Asnawati. 2012. Kajian Kualitas Air Sumur Gali Ditinjau Dari Parameter Bakteri Escherichia

Coli Dan Besi ( Fe ) Di Kelurahan Bagan Pete Kecamatan Kotabaru Kota Jambi. Tesis, Fakultas Kedokteran: Universitas Gadjah Mada Gusnisar, M. 2012. Pengaruh sumur resapan terhadap kualitas air tanah. Skripsi, Fakultas Teknik : Universitas Indonesia. Marwati, M, Mardani dan Ketut Sundra. 2008. Kualitas Air Sumur Gali Ditinjau Dari Kondisi Lingkungan Fisik Dan Perilaku Masyarakat Di Wilayah Puskesmas I Denpasar Selatan. Jurnal (online), diakses 1 Desember 2013 Parera, M, Wenny Supit dan Jimmy F. Rumampuk. 2012. Analisis Perbedaan Pada Uji Kualitas Air Sumur Di Kelurahan Madidir Ure Kota Bitung Berdasarkan Parameter Fisika. Jurnal (online), diakses 20 Oktober 2014 PerMenKes. 1990. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tentang Syarat-syarat dan Pengawasan

Kualitas Air. Artikel (online), diakses 19 Oktober 2013 Pramushinto, R dan Samsul Ma’rif. 2013. Pola Pemanfaatan Sumber Daya Air Bersih Oleh Masyarakat Sebagai Antisipasi Dampak Salinisasi Di Wilayah Pesisir. Jurnal (online), diakses 8 Desember 2013 Sofyan, A, dkk. 2009. Identifikasi Kualitas Air Di Wilayah Pesisir Kota Ternate. Jurnal (online), diakses 25 November 2013 Sudadi, P. 2003. Penentuan kualitas air tanah melalui analisis unsur kimia terpilih. Jurnal (online), diakses 20 Oktober 2014 Suryana, R. 2013. Analisis Kualitas Air Sumur Dangkal Di Kecamatan Biringkanayya Kota Makassar. Skripsi, Fakultas Teknik : Universitas Hasanuddin Makassar Trisnawulan, I, Wayan Budiarsa Suyasa dan Ketut Sundra. 2007. Analisis Kualitas Air Sumur Gali Di Kawasan Pariwisata Sanur. Jurnal (online), diakses 20 Oktober 2014.