Uji Sifat Fisik dan Aktivitas
Olvia Becatami, dkk
186
UJI SIFAT FISIK DAN AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PETAI CINA (Leucaena glauca, Benth) DALAM BERBAGAI TIPE BASIS SALEP SEBAGAI OBAT LUKA BAKAR EVALUATION OF PHYSICAL PROPERTIES AND ACTIVITY TEST OF EXTRACT OF (Leucaena glauca), Benth LEAVES IN VARIATION TYPE OF BASE OINTMENT AS WOUND HEALING Olvia Becatami Widyantoro, Nining Sugihartini Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Email:
[email protected]
ABSTRAK Luka bakar merupakan kerusakan jaringan yang dapat disebabkan kontak dengan sumber panas. Daun petai cina mengandung senyawa aktif saponin, alkaloid, flavonoid dan tanin yang mempunyai aktivitas sebagai penyembuh luka bakar. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh tipe basis salep terhadap aktivitas penyembuhan luka bakar dan sifat fisiknya. Ekstrak daun petai cina diperoleh dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%. Ekstrak dibuat salep dengan basis salep hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air. Salep dievaluasi sifat fisik meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, proteksi dan daya penyembuh luka bakar menggunakan hewan uji marmut. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistika dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji menunjukkan bahwa urutan basis salep yang memberikan homogenitas yang bagus adalah hidrokarbon, absorbsi dan larut air. Urutan daya sebar terluas adalah hidrokarbon, larut air, absorbsi dan tercuci air. Dari hasil uji daya lekat urutan daya lekat dari yang terlama adalah hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air, sedangkan urutan kecepatan penyembuhan luka bakar dari yang tercepat adalah hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air. Diketahui pula bahwa tipe basis tidak mempengaruhi nilai pH. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan basis salep dari urutan terbaik adalah hidrokarbon, absorbsi, larut air dan tercuci air. Kata kunci : ekstrak daun petai cina, tipe basis salep, obat luka bakar, sifat fisik salep
ABSTRACT Burn is a type of damage on skins tissue that is caused contact with high temperature. Petai Cina leaves content active compounds like saponin, alkaloid, flavonoid, and tannin that have activity as a wound healing. This research have purpose to know effect of ointment base on the activity of wound healing and the physical properties of the ointment. Petai Cina leaf extract is get with
187
Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198
macerations method by used ethanol 70%. Extract is formulated in ointment with variation type of the base, hydrocarbon, absorption, soluble water, and washable water. Then ointment was evaluated the physical characteristic like organoleptic, homogeneity, pH, adhesively, spread ability, protection and wound healing activity with guinea pig. The result show that the best of base of ointment which have best homogeneity are hydrocarbon, absorbs and soluble water; the best spread ability are hydrocarbon, soluble water, absorbs, and washable water. The best adhesively are hydrocarbon, absorbs, soluble water, and washable water, the best wound healing activity are hydrocarbon, absorbs, soluble water and washable water; and the type of base did not influence of pH. Data is analyse statistic methode with 95% level of confident. Variation of the type base of ointment gives different in physical properties ecxept pH. Beside that the type base of ointment influenced the wound healing activity. Ointment base of best sequence is a hydrocarbon, absorption, soluble and washable. Keywords : Petai Cina leaf extract, ointment base, wound healing, physical property of ointment kolagen yaitu, protein struktur yang
PENDAHULUAN Luka
bakar
adalah
berperan dalam proses penyembuhan
kehilangan jaringan yang disebabkan
luka
kontak dengan sumber panas seperti
kemampuan
air, api, bahan kimia, listrik dan
sehingga efektif untuk penyembuhan
radiasi (Moenadjat, 2003). Luka
luka terbuka (Fitriani et al., 2011).
bakar akan
mengakibatkan tidak
Proses terrsebut akan meningkatkan
hanya kerusakan kulit, tetapi juga
kecepatan epitelisasi jaringan luka
akan mempengaruhi seluruh sistem
(Igbinosa
tubuh pasien. Pada pasien dengan
Selain itu kandungan taninnya yang
luka bakar (mayor) tubuh tidak
merupakan polifenol dapat berfungsi
mampu lagi untuk berkompensasi
mengikat dan mengendapkan protein.
sehingga timbul berbagai macam
Penelitian lain tentang ekstrak daun
komplikasi
petai cina menunjukkan hasil bahwa
yang
memerlukan
sekaligus
dan
sebagai
mempunyai pembersih
Aiyegoro,
2009).
penanganan khusus (Effendi, 1999).
ekstrak daun petai cina memiliki
Salah satu bahan alam yang dapat
manfaat sebagai antiinflamasi.
digunakan dalam pengobatan luka bakar
adalah
daun
cina.
perlu dilakukan penelitian untuk
Saponin dalam daun petai cina
memformulasikan ekstrak daun petai
mampu
cina ini sebagai obat luka bakar
memacu
petai
Berdasarkan uraian di atas,
pembentukan
188
Olivia Becatami, dkk
Uji Sifat Fisik dan Aktivitas
dalam sediaan salep dengan berbagai
Alat yang digunakan dalam
tipe basis. Salep dipilih sebagai
penelitian ini meliputi timbangan,
sediaan
kandang,
karena
diaplikasikan
dapat
gelas,
alat
penginduksi panas modifikasi, alat
sehingga akan memberikan efek
pencukur bulu marmut, lempeng
yang diinginkan. Selain itu sediaan
kaca berskala, alat uji daya sebar,
salep juga mudah digunakan. Dalam
alat uji daya lekat, alat uji daya
formulasi salep perlu diketahui tipe
proteksi, alat uji homogenitas, kertas
basis yang cocok agar pelepasan zat
pH, pot salep, perban, kapas, plester,
aktif
gunting, dan penggaris.
diperoleh
tempat
alat-alat
luka
dapat
pada
langsung
maksimal
efek
sehingga
terapetik
yang
Hewan
percobaan
yang
maksimal. Untuk itu, perlu dilakukan
digunakan marmut (Cavia porcellus)
penelitian untuk mengetahui basis
yang
yang cocok dalam pembuatan salep
individual.
ekstrak
Jalannya Penelitian
daun
petai
cina
agar
mendapatkan efek optimum sebagai
1.
dipelihara
Cina
digunakan
Ekstrak
adalah
basis
penelitian
hidrokarbon,
ini
kandang
Pembuatan Ekstrak Daun Petai
penyembuh luka bakar. Basis yang dalam
dalam
daun
petai
cina
basis
diperoleh dengan metode maserasi
absorpsi, basis larut air dan basis
menggunakan etanol 70%. Serbuk
tercuci air.
dibagi menjadi dua bagian yang sama banyak dan masing-masing
METODE PENELITIAN Daun petai cina (Leucaena
ditambah
pelarut ertanol 70%
sebanyak 1500 ml sampai semua
glauca, Benth.) yang diperoleh dari
bahan
Bantul. Basis salep dengan derajat
diperoleh
farmasetis yaitu : PEG 400, PEG
disatukan, diuapkan diatas penangas
4000, vaselin putih, lemak bulu
air dengan menggunakan cawan
domba, stearil alkohol, malam putih,
porselin hingga diperoleh ekstrak
natrium lauril sulfat, propilen glikol
kental
dan aquadest, etanol 70% sebagai
kemudian
pelarut dan etil klorida sebagai
mengetahui beratnya.
anastesi.
terendam.
Maserat
melalui
daun
petai
yang
penyaringan
cina
ditimbang
yang untuk
189
2.
Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198
Pembuatan
Sediaan
Salep
dengan Variasi Tipe Basis
daun petai cina kemudian
diaduk
hingga homogen. Salep dimasukkan
Formula sediaan salep dalam
dalam pot salep.
basis hidrokarbon, basis absorbsi,
c. Pembuatan Salep Basis Larut Air
basis larut air, dan basis tercuci air
PEG 4000 dilelehkan bersamaan
disajikan dalam tabel I.
kemudian diaduk hingga homogen.
a. Pembuatan
Salep
Basis
Hidrokarbon
dengan PEG 400, kemudian diaduk hingga
homogen.
Basis
salep
Vaselin putih dan minyak mineral
dicampur dengan ekstrak daun petai
dilelehkan di atas waterbath, diaduk
cina dalam mortir Salep kemudian
hingga
diletakkan dalam pot salep.
homogen.
Basis
salep
dicampur dengan ekstrak daun petai
d. Pembuatan salep Basis Tercuci
cina dalam mortir kemudian diaduk
Air
sampai homogen dan didiamkan
Stearil alkohol dengan vaselin
sampai
dingin.
Salep
kemudian
putih dilelehkan di atas waterbath
dimasukkan dalam pot salep.
hingga suhu 750C. Dan Na lauril
b. Pembuatan Salep Basis Absorpsi
sulfat, propilen glikol dan aquadest
Malam putih dilelehkan di atas
dipanaskan hingga suhu 750C. Kedua
waterbath, lalu ditambahkan vaselin
masa lelehan lalu dicampurkan dan
putih, stearil alkohol, dan lemak bulu
diaduk sampai dingin. Masa basis
domba.
kemudian ditambah ekstrak daun
sampai
Campuran mencair,
dipanaskan
diaduk
hingga
petai
cina
dan
diaduk
homogen dan kemudian diangkat dan
homogen.
dipindahkan dalam mortir. Basis
dimasukkan dalam pot salep.
kemudian dicampur dengan ekstrak
Salep
hingga
kemudian
190
Olivia Becatami, dkk
Uji Sifat Fisik dan Aktivitas
Tabel I. Formula Salep Ekstrak Daun Petai Cina dalam Berbagai Tipe Basis. Formula Salep Ekstrak Daun Petai Cina FI F II F III 3,75 g 3,75 g 3,75 g 19,125 g 18,232 g 5,313 g 2,125 g 0,638 g 0,638 g 5,313 g 1,7 g 0,212 g 2,55 g 7,862 g 25 g 25 g 25 g
Bahan
Ekstrak daun petai cina Vaselin putih Parafin cair Lemak bulu domba Stearil alkohol Malam putih Natrium lauril sulfat Propilen glikol PEG 4000 PEG 400 Aquadest Salep ad Keterangan: FI : Formula salep dengan basis Hidrokarbon F II : Formula salep dengan basis Absorbsi F III : Formula salep dengan basis Larut Air F IV : Formula salep dengan basis tercuci Air
F IV 3,75 g 8,5 g 12,75 g 25 g
3. Uji Sifat Fisik Salep
selama 1 menit. Diameter salep yang
a. Uji Daya Lekat
menyebar diukur dengan mengambil
Salep di letakkan di atas
panjang
rata-rata
diameter
dari
objek gelas, dan objek gelas yang
beberapa sisi. Diameter salep yang
lain
menyebar
diletakkan
di
atasnya
dan
ditekan dengan beban seberat 1 kg selama
5
menit.
Objek
dicatat
sampai
beban
seberat 200 gram (Oetary, 1987).
gelas
dipasang pada alat uji. Beban seberat 80 g dilepaskan dan dicatat waktunya
c. Uji pH Uji pH dilakukan dengan
sehingga kedua objek gelas tersebut
menggunakan kertas pH.
terlepas (Oetary, 1987).
d. Uji Homogenitas
b. Uji Daya Sebar
Sediaan salep daun petai cina
Menimbang 500 mg
salep
dioleskan pada obyek glas. Sediaan
daun petai cina dan diletakkan di
salep kemudian digosok dan diraba
tengah
untuk mengetahui homogenitasnya.
kaca
bulat
berskala.
Sebelumnya ditimbang dahulu kaca yang
lain
dan
diletakkan
kaca
tersebut diatas salep dan dibiarkan
191
Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198
e. Uji Daya Proteksi
Analisis Data
Salep dioleskan pada kertas saring
yang
sudah
penyembuhan luka bakar dianalisis
ditetesi fenolftalein. Kertas tersebut
menggunakan SPSS 16 for windows
ditempelkan
dengan
lainnya
sebelumnya
Data sifat fisik salep dan daya
pada
yang
kertas
saring
kemudian
uji
Kolmogorov-Smirnov
ditetesi
untuk melihat homogenitasnya dan
larutan KOH 0,1 N. Pengamatan
uji Levene untuk melihat profil
dilakukan pada waktu 15 detik, 30
distribusinya.
detik, 45 detik, 60 detik, 3 menit,
dianalisis
dan 5 menit setelah KOH diteteskan
parametrik atau non-parametrik pada
dengan mengamati munculnya warna
taraf kepercayaan 95%.
Selanjutnya
data
menggunakan
metode
merah. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Uji Penyembuhan Luka Bakar Pada
pengujian
daya
penyembuhan luka bakar diperlukan sebanyak
4
kelompok
marmut.
A. Identifikasi
Senyawa
Ekstrak
Daun petai Cina Identifikasi kandungan senyawa aktif
Pengelompokan dan perlakuannya
dalam
adalah tiap marmut dibuat luka bakar
dilakukan dengan uji tabung dan uji
pada bagian punggung sebanyak 4
KLT. Hasil uji tabung pada ekstrak
bagian. Setiap marmut mendapat
daun petai cina menunjukkan bahwa
perlakuan yang sama yaitu diolesi
ekstrak
mengandung
salep
saponin,
alkaloid,
absorbsi, basis larut air dan basis
flavonoid
seperti
tercuci
gambar 1 dan hasil uji KLT disajikan
basis
hidrokarbon,
air.
basis
Kemampuan
penyembuhan luka bakar diukur berdasarkan diameter luka sampai hari ke-30.
ekstrak
daun
petai
cina
senyawa tanin
dan
disajikan
pada
pada tabel II dan gambar 2.
Olivia Becatami, dkk
Uji Sifat Fisik dan Aktivitas
a.
b.
c.
d.
192
e.
Gambar 1.Hasil Uji Tabung Ekstrak Daun Petai Cina a. Uji saponin, b. Uji Tanin, c. Uji Alkaloid, d. Uji Alkaloid, e. Uji Flavonoid
a.
b.
c.
d.
Gambar 2. Hasil uji KLT Senyawa Aktif Dalam Ekstrak Daun Petai Cina Keterangan: a. Flavonoid b. Alkaloid c. Saponin d. Tannin P = Rutin P = Quinin P = Saponin P = Tannin S = Ekstrak S = Ekstrak S = Ektrak S = Ekstrak
Tabel II. Nilai Rf Kandungan Senyawa Aktif Ektrak Daun Petai Cina Senyawa
Nilai Rf
Saponin
0,78
Alkaloid Falvonoid Tannin
0,65 0,7 0,8
B. Uji Sifat Fisik Salep Ekstrak
1.
Hasil uji organoleptis salep
Daun Petai Cina
ekstrak daun petai cina dengan
Uji Organoleptis
variasi basis salep disajikan pada tabel III.
193
Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198
Tabel III. Hasil uji organoleptis salep dengan variasi tipe basis Organoleptis
Basis Salep Absorbsi Larut Air Coklat Coklat Khas Khas
Hidrokarbon Coklat Khas
Warna Bau
Data pada tabel menunjukkan
2.
bahwa perbedaan basis salep pada
Tercuci Air Kuning kecoklatan Khas
Uji Homogenitas Hasil uji menunjukkan bahwa
sediaan akan mempengaruhi warna
salep dengan basis
dan konsistensi salep ekstrak daun
absorbsi
petai cina tersebut. Salep ekstrak
tercampur
daun
basis
berdasarkan tidak adanya gumpalan
hidrokarbon memiliki massa yang
maupun butiran kasar pada sediaan
lebih lembek karena mengandung
salep
minyak, sehingga akan menurunkan
Dengan demikian diharapkan sediaan
viskositasnya
dihasilkan
salep tersebut dapat terdistribusi rata
lembek.
pada kulit dan tidak menimbulkan
petai
cina
dengan
dan
konsistensi
yang
lebih
Sedangkan
salep
dengan
basis
dan
hidrokarbon,
larut
air
homogen.
ekstrak
daun
sudah
Hal
petai
itu
cina.
iritasi.
absorbsi, larut air dan tercuci air memiliki massa yang tidak terlalu lembek
karena
lebih
3.
sedikit
Uji pH Hasil
uji
pH
menunjukkan
komposisi bagian lemaknya atau
bahwa pH salep ekstrak daun petai
tidak
cina
terdapat
sediaannya,
minyak
sehingga
dalam
pada
berbagai
tipe
basis
dihasilkan
memiliki pH yang sama yaitu 5. Hal
konsistensi yang lebih keras. Warna
ini menunjukkan bahwa tipe basis
salep dengan basis
salep
hidrokarbon,
tidak
mempengaruhi
pH
absorpsi dan larut air adalah coklat
sediaan. Sediaan memiliki pH yang
sedangkan pada basis tercuci air
masih aman karena masih masuk
memiliki warna kuning kecoklatan.
dalam
pH
kulit
(Tranggono, 2007).
yaitu
4,5-6,5
4.
Uji Daya Lekat Hasil uji menunjukkan bahwa
194
Olivia Becatami, dkk
Uji Sifat Fisik dan Aktivitas
5.
Uji Daya Sebar Hasil
uji
daya
basis hidrokarbon memiliki daya
menunjukkan
lekat lebih lama daripada basis
perbedaan daya sebar yang signifikan
absorbsi,larut air dan tercuci air. Hal
antara
ini dikarenakan basis hidrokarbon
absorbsi, basis larut air dan tercuci
mengandung minyak mineral atau
air (p<0,05). Dari data tersebut daya
parafin cair
yang bersifat lemak
sebar yang paling luas yaitu basis
sehingga melekat lama pada kulit.
hidrokarbon sedangkan yang paling
Semakin tinggi kandungan bahan
sempit yaitu basis tercuci air. Hal ini
bersifat lemak dalam formula basis
dikarenakan
masa
maka daya lekat menjadi semakin
hidrokarbon
memiliki
meningkat. Dari uji LSD dapat
yang lebih lembek dibandingkan
diketahui bahwa basis hidrokarbon
dengan bais yang lain. Urutan daya
mempunyai daya lekat yang berbeda
lekat dari yang memiliki daya sebar
dengan basis absorbsi, basis larut air
paling luas adalah basis hidrokarbon,
dan basis tercuci air (p<0,05). Urutan
basis larut air, basis absorbsi dan
tipe basis dari yang paling lama yaitu
daya sebar yang sempit adalah basis
basis hidrokarbon, basis absorbsi,
tercuci air seperti disajikan pada
basis larut air dan yang paling
gambar 4.
basis
bahwa
sebar terdapat
hidrokarbon,
basis
singkat adalah basis tercuci air. Profil uji daya lekat dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Diagram Uji Daya Lekat Salep dengan Variasi Tipe Basis
basis
salep
konsistensi
195
Daya Sebar(cm2)
Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198
14 12 10 8 6 4 2 0 Hidrokarbon
Absorbsi
Larut Air
Tercuci Air
Basis
Gambar 4. Diagram Uji Daya Sebar Salep dengan Variasi Tipe Basis
6.
Uji Daya Proteksi Hasil
uji
daya proteksi sampai menit ke-3. Hal
daya
proteksi
ini
disebabkan
pada
basis
menunjukkan bahwa salep dengan
hidrokarbon, basis absorbsi dan basis
basis hidrokarbon, basis absorbsi,
larut air mengandung komponen
dan basis larut air memiliki daya
lemak sehingga mampu memberikan
proteksi lebih lama karena pada
proteksi lebih lama.
waktu 5 menit belum menimbulkan noda merah. Sedangkan pada basis
lama waktu sembuh (hari)
tercuci air hanya dapat memberikan 50 40 30 20 10 0 Hidrokarbon
Absorbsi
Larut Air
Tercuci Air
Basis
Gambar 5. Diagram Lama Waktu Sembuh pada Tiap Tipe Basis
Uji Sifat Fisik dan Aktivitas
7.
Olivia Becatami, dkk
196
Lama Waktu Penyembuhan Luka
dan fase minyak sehingga proses
Bakar
hidrasi yang ditimbulkan tidak sebaik
Hasil uji lama penyembuhan
basis
larut
air
yang
tidak
luka bakar disajikan pada Gambar 5.
mengandung bahan berlemak dan
Waktu
meskipun
yang
diperlukan
untuk
mengandung
bahan
menyembuhkan luka bakar dengan
berlemak, basis ini tidak mempunyai
indikator kesembuhan diameter 0 cm
derajat
(persentase 100% sembuh) berturut-
diberikan oleh basis hidrokarbon dan
turut dari yang paling cepat adalah
absorpsi sehingga absorpsi obat tidak
basis hidrokarbon (23,5
hari),
begitu cepat.
basis absorbsi (24,5
hari),
Dengan
basis larut air (31
hidrokarbon
seperti
demikian
yang
dapat
hari), dan
dinyatakan bahwa waktu kontak
hari).
sediaan dengan permukaan kulit juga
basis tercuci air (42,5 Basis
penutupan
memiliki
berpengaruh
pada
absorpsi
obat
kecepatan penyembuhan luka yang
melalui kulit. Semakin besar waktu
tercepat, karena memiliki daya lekat
kontak
paling lama sehingga obat dalam
konsentrasi obat yang diabsorpsi oleh
salep lebih lama menempel dan
kulit
kemudian terserap ke dalam kulit
hidrokarbon dan absorpsi memiliki
lebih
waktu
banyak.
Basis
absorpsi
obat
semakin
kontak
pada
kulit
meningkat.
maka
Basis
yang lebih lama
merupakan salep berlemak yang
dibandingkan dengan lainnya karena
memiliki
basis
sifat dari basis hidrokarbon dan
tidak
absorpsi sebagai penutup yang baik
memiliki derajat penutupan pada
pada kulit, sedangkan basis tercuci
kulit
hidrokarbon
air dan larut air merupakan basis
sehingga absorpsi obat tidak begitu
yang mudah dicuci maupun larut
cepat. Basis larut air memiliki sifat
dalam air sehingga waktu kontak
suka air, tidak berlemak dan larut
dengan permukaan kulit relatif lebih
dalam air sehingga kadar yang dapat
cepat.
terserap
basis
mempengaruhi proses penyembuhan
absorbsi.
luka karena dengan semakin luas
Basis tercuci air mengandung fase air
penyebaran, maka semakin luas pula
sifat
hidrokarbon,
menyerupai akan
sebaik
basis
tidak
hidrokarbon
tetapi
dan
sebanyak basis
Selain
itu,
daya
sebar
197
Media Farmasi Vol 12 No.2 September 2015 : 186-198
luka tertutup oleh obat sehingga luka
waktu penyembuhan luka (Haris,
cepat sembuh.
2011). Saponin dan tanin dalam
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan
uji
ekstrak diketahui dapat merangsang
Kolmogorov-Smirnov
terjadinya angiogenesis (Majewska
diperoleh nilai p< 0,05 sehingga data
dan Gendaszewska, 2011 dan Li et
terdistribusi
kemudian
al., 2011) yang nerupakan salah satu
dilakukan uji homogenitas dengan uji
bagian dalam proses penyembuhan
levene nilai p> 0,05 sehingga data
luka (Morison, 2003). Selain itu,
homogen. Selanjutnya dilakukan uji
saponin dapat memacu pertumbuhan
analisis LSD pada taraf kepercayaan
kolagen dalam proses penyembuhan
95%. Dari hasil uji statistic dapat
luka (Igbinosa dan Aiyegoro, 2009).
disimpulkan
Selain
normal
bahwa
tidak
ada
itu
kandungan
flavonoid
perbedaan yang bermakna antara
bekerja dalam proses membunuh
salep basis hidrokarbon dengan basis
atau
absorbsi, hal ini ditunjukkan dengan
mikroorganisme pada jaringan yang
nilai > 0,05. Hal ini disebabkan
hidup seperti pada permukaan kulit
komposisi
basis
dan membran mukosa dan juga dapat
hidrokarbon hampir sama dengan
mengurangi inflamasi dengan cara
basis absorbsi sehingga pelepasan
menghambat
bahan aktifnya hampir sama dengan
lipooksigenase (Harris, 2011).
minyak
pada
menghambat
pertumbuhan
siklooksigenase
dan
basis lainnya. Aktivitas ekstrak daun petai cina disebabkan kandungan tannin dan saponin
yang dapat
KESIMPULAN 1. Perbedaan
tipe
basis
salep
merangsang
mempengaruhi warna, daya lekat,
pembentukan sel epitel baru dan
daya proteksi dan daya sebar
mendukung
salep namun tidak mempengaruhi
sehingga
proses dapat
epitelisasi menyebabkan
pengecilan ukuran luka bakar yang
pH pada sediaan a. Variasi basis salep memberikan
berkorelasi
dengan
proses
re-
pengaruh
epitelisasi,
semakin
cepat
re-
penyembuhan luka bakar. Basis
epitelisasi maka semakin mengecil
hidrokarbon memberikan aktivitas
ukuran luka sehingga mempersingkat
terhadap
lama
Uji Sifat Fisik dan Aktivitas
tertinggi atau efek optimal pada proses penyembuhan luka bakar.
Ucapan Terima Kasih Mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Effendi, C., 1999, Perawatan Pasien Luka Bakar, Puspa Swara, Jakarta : 97-102. Fitri, Ana., Ferariani., Tyas , Atiah Hestining., Irmmal., 2011, Petai Cina sebagai Obat luka, diakses dari http://fmipa.uny.ac.id/berita/p etai-cina-sebagai-obatluka.html pada tanggal 9 Mei 2015. Haris, M., 2011, Penentuan Kadar Flavanoid Total dan Aktivitas Antioksidan dari Getah Jarak Pagar dengan Spektrofotometer UVVisibel, Skripsi, Fakultas Farmasi. Universitas Andalas, Padang. Igbinosa E.O., and Aiyegoro, O.A., 2009, Antimicrobial Activity and Phytochemical Screening of Steam Bark Extracts from Jatropha curcas (Linn).
Olivia Becatami, dkk
198
African Journal of Pharmacy and Pharmacology, 3(2): 058062. Li, K., Dao, Y., Zhang, H., Wang, S., Zhang, Z., Yu, B., Huang, S., and Yang, H., 2011, Tannin Extracts from Immature Fruits of Terminalia chebula Fructus Retz Promote Cutaneous Wound healing in rats, BMC Complementary and Alternative Medicine. Majewska, I. dan Gendaszewska, E, Proangiogenic Activity of Plant Extracts in Acceleraty Wound healing- A New Face of Old Phytomedicine, ACTA ABP Biochimica Polonica, 58 : 449460. Moenadjat., 2003, Luka Bakar, Edisi IV, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta : 1-5, 112 – 113. Morison, J.Moya., 2003, A Colour Guide The Nursing Management of Wounds, EGC, Jakarta : 10-20. Oetary, S., 1987, Pengaruh Surfaktan Non Ionik yang Dicampur Dalam Basis Salep Hidrofil (USP) Terhadap Pelepasan Asam Salisilat Secara In Vitro, Thesis, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta. Tranggono., 2007, Buku Pegangan Ilmu Pengantar Kosmetik, Jakarta,Gramed