1 03. SALINITAS TUJUAN PRAKTIKUM

Download Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Pada versi yang lebih lengkap Salinitas merupakan jumlah total dalam...

0 downloads 457 Views 188KB Size
03. SALINITAS TUJUAN PRAKTIKUM -

Mahasiswa dapat mengetahui faktor apa yang mempengaruhi salinitas

-

Mahasiswa dapat mengetahui peranan salinitas terhadap sirkulasi termohaline

-

Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh salinitas terhadap sifat fisika air

PENDAHULUAN Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Pada versi yang lebih lengkap Salinitas merupakan jumlah total dalam gram bahan-bahan terlarut dalam satu kilogram air laut jika semua karbonat dirubah menjadi oksida, semua bromida dan yodium dirubah menjadi klorida dan semua bahan-bahan organik dioksidasi Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil (kurang dari 0,005 ppt) sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 30 ppt dan dikatakan brine jika kobnsentrasinya lebih dari 50 ppt. Faktor – faktor yang mempengaruhi salinitas 1. Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya. Penguapan bisa disebabkan oleh panas dari sinar matahari atau oleh pergerakan angin. 2. Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi. 3. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi. Air laut secara alami merupakan air saline dengan kandungan garam sekitar 32-35 ppt. Beberapa danau garam di daratan dan beberapa lautan memiliki kadar garam lebih tinggi dari air laut umumnya. Sebagai contoh, Laut Mati memiliki kadar garam sekitar 300 ppt. Walaupun kebanyakan air laut di dunia memiliki kadar garam sekitar 3,5 %, air laut juga berbeda-beda kandungan garamnya. Yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya bagian dari Laut Baltik. Yang paling asin adalah di Laut Merah, di mana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit masukan air dari sungai-sungai. Kadar garam di beberapa danau dapat lebih tinggi lagi. Praktikum Oseanografi Umum – Salinitas

1

Air laut tersusun dari berbagi bahan terlarut, yang berasal dari bahan organic Maupun anorganik. Garam-garam utama (mayor element) yang terdapat dalam air laut adalah klorida (18,980 gr), natrium (10,556), sulfat (2,649 gr), magnesium (1,272 %), kalsium (0,400 gr), kalium (0,380 gr) dan bikarbonat (0,140 gr), Sisanya termasuk minor element (Brom, Silika, Flour, Strontium, Boron) dan trace element (Merkuri, Emas, Nitrogen, Phosfor, dll). Tiga sumber utama dari garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi sifat fisis air laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperatur dimana densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas) adalah daya hantar listrik (konduktivitas) dan tekanan osmosis. Kandungan garam mempunyai pengaruh pada sifat-sifat air laut. Karena mengandung garam, titik beku air laut menjadi lebih rendah daripada 0o C (air laut yang bersalinitas 35 ppt titik bekunya -1,9o C), sementara kerapatannya meningkat sampai titik beku (kerapatan maksimum air murni terjadi pada suhu 4o C). Sifat ini sangat penting sebagai penggerak pertukaran massa air panas dan dingin, memungkinkan air permukaan yang dingin terbentuk dan tenggelam ke dasar sementara air dengan suhu yang lebih hangat akan terangkat ke atas. Sedangkan titik beku dibawah 0 0 C memungkinkan kolom air laut tidak membeku. METODE A. Alat dan Bahan Dalam praktek ini akan dipergunakan beberapa alat dan bahan untuk setiap kelompok: 1. Garam dapur halus (250 gr) 2. Air Tawar 1 ember 3. Sendok 1 buah 4. Es batu kotak 4 buah 5. Kotak plastik 1 buah 6. Penol Petalain (pewarna merah) secukupnya 7. Lampu spritus dan penangas kaki tiga 1 buah 8. Beeker glass 6 buah 9. Thermometer 1 buah 10. Handrefractometer 1 buah 11. Stopwatch 1 buah Praktikum Oseanografi Umum – Salinitas

2

B. Prosedur kerja -

Percobaan 1

1. Siapkan alat seperti gambar di bawah ini

Beeker glass

Penangas

Lampu Spiritus

2. Masukkan Air dan garam 3 sendok teh ke dalam beeker glass. 3. Ukur suhu air dan salinitas. Catat hasil pengamatan pada table 1 4. Panaskan air di dalam beeker glass dan catat perubahan suhu dan salinitas setiap 5 menit

-

Percobaan 2

1. Siapkan wadah dalam bentuk di bawah ini Wadah Plastik Air tawar

Pengganjal

2. Masukkan air tawar suhu ruangan dalam wadah plastik sampai batas garis putusputus 3. Masukkan air tawar pada beeker glass dan tambahkan garam sebanyak 3 sendok teh. Kemudian aduk sehingga garam larut 4. Teteskan 2-3 tetes Penol Petalain dalam beeker glass yang berisi garam 5. Tuangkan air garam dalam beeker glass ke dalam wadah plastik di bagian panah putus-putus. Hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan air berwarna untuk sampai dasar wadah plastik. Catat hasil pengamatan dalam table 2. 6. Amati mekanisme apa yang terjadi

7. Ulangi lagi dari langkah 2-6, akan tetapi konsentrasi garam yang ditambahi dikurangi menjadi 2, 1 dan 0 sendok garam Praktikum Oseanografi Umum – Salinitas

3

-

Percobaan 3

1. Siapkan alat seperti gambar di bawah ini Beeker glass 1

2

3

4

2. Masukkan air dan garam masing-masing 1, 2, dan 3 sendok beeker glass 1, 2 dan 3. Khusus untuk beeker glass 4 Cuma ditambahkan air saja (control) 3. Masukkan 1 biji Es batu kotak ke dalam tiap beeker glass. 4. Catat berapa lama setiap es dalam beeker glass habis di table 3 TUGAS. 1. Catat hasil percobaan 1 pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Hasil pengamatan percobaan 1 No

waktu

Suhu (oC)

Salinitas (o/oo)

2. Apa yang anda dapat simpulkan dari percobaan 1

Praktikum Oseanografi Umum – Salinitas

4

3. Catat hasil percobaan 2 pada tabel 2 di bawah ini: Tabel 2. Hasil pengamatan percobaan 2 No

Jumlah Garam (sendok)

Waktu Tempuh (detik)

4. Apa yang anda dapat simpulkan dari percobaan 2

5. Catat hasil percobaan 3 pada tabel 3 di bawah ini: Tabel 3. Hasil pengamatan percobaan 3 No

Jumlah garam (sendok)

Waktu pelelehan Es (detik)

6. Apa yang anda dapat simpulkan dari percobaan 3

Praktikum Oseanografi Umum – Salinitas

5

Praktikum Oseanografi Umum – Salinitas

6