HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK DI KELURAHAN KOLONGAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA TOMOHON Fina A. Sendow*, Grace D. Kandou*, Windy Wariki** *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado* *Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado* ABSTRAK Kualitas hidup merupakan suatu indikator untuk menilai kesejahteraan seseorang atau masyarakat, kualitas hidup bukan hanya melihat dari kekayaan ataupun pekerjaan seseorang melainkan konteks kesehatan. Suatu penelitian yang pernah dilakukan mengatakan bahwa tingkat pendapatan sangat berhubungan dengan kualitas hidup karena pendapatan seseorang merupakan salah satu faktor untuk menentukan kualitas hidup seseorang, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa seseorang yang berpenghasilan kurang atau dibawah memiliki kualitas hidup yang kurang dibandingkan dengan seseorang yang memiliki penghasilan lebih akan memiliki kualitas hidup yang baik. Salah satu faktor resiko yang menyebabkan kematian adalah kurangnya melakukan aktivitas fisik , pada saat ini aktivitas fisik berada pada peringkat ke empat penyebab kematian di dunia. untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pendapatan dan aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada penduduk di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon. penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian studi potong lintang dan teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu Multistage Random Sampling yang dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017. responden dalam penelitian ini yaitu penduduk yang berusia ≥17 tahun berjumlah 96 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan kuesioner EQ-5D dan kuesioner aktivitas fisik. Uji Chi Square digunakan untuk mengambil hubungan antar variabel dengan CI=95% dan α=0,05. Pendapatan dengan kualitas hidup menunjukan nilai p=0,273 dan aktivitas fisik dengan kualitas hidup menunjukan nilai p=0,000. Tidak ada hubungan antara pendapatan dengan kualitas hidup dan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup. Kata Kunci : Kualitas Hidup, Pendapatan, Aktivitas Fisik ABSTRACT Quality of life is an indicator to assess the welfare of a person or society, where the quality of life is not merely observing one's wealth or occupation, but the health context. A research conducted stated that income levels are closely related to the quality of life because the income of a person is one of the factors to determine the quality of life of a person, based on the results of research conducted which stated that a person who earns less or have lower quality of life than ones who earns more income will have a good quality of life. One of the risk factors which cause death is the lack of physical activity, at this time physical activity is ranked as the fourth cause of death in the world. To determine the relationship between income and physical activity towards quality of life of the population in Kolongan Sub-district Tomohon Tengah District, Tomohon. This research was a quantitative research with cross-sectional study design and the sampling technique used was Multistage Random Sampling, which was conducted in April until June 2017. Respondents in this research were the populations with the age of ≥ 17 years old which were amounted to 96 respondents. Data collection in this research used the interview method with EQ-5D questionnaire and the physical activity questionnaire. Chi Square test was used to obtain the correlation between variables with CI = 95% and α = 0,05. Income towards the quality of life indicated p value = 0.273 and physical activity towards the quality of life indicated p value = 0,000. There was no relationship between income with the quality of life and there was a relationship between physical activity with the quality of life. Keywords: Quality of Life, Income, Physical Activity
1
PENDAHULUAN
memiliki
kualitas
hidup
Kualitas hidup merupakan suatu indikator
(Wikananda Gede, 2015).
yang
baik
untuk menilai kesejahteraan seseorang atau
Hasil survey dari World Health
masyarakat, kualitas hidup bukan hanya
Organization (WHO) menyatakan bahwa,
melihat dari kekayaan ataupun pekerjaan
secara global yang tidak cukup aktif dalam
seseorang melainkan konteks kesehatan serta
melakukan aktivitas fisik yaitu sekitar 1 dari
dapat
binaan,
4 orang dewasa. Pada tahun 2010 orang
rekreasi,
dewasa yang berusia lebih dari 18 tahun ada
pendidikan ataupun waktu luang seseorang
sekitar 23% yang tidak cukup aktif dalam
(Widagdo,
EuroQoL
melakukan aktivitas fisik, pada negara-
terdapat lima dimensi kualitas hidup yaitu
negara yang berpenghasilan rendah sekitar
kemampuan
dilihat
kesehatan
kegiatan
dari
mental
lingkungan atau
2015).
nyeri/tidak
Menurut
berjalan,
yang
fisik,
biasa
nyaman,
perawatan
diri,
26% laki-laki dan 35% perempuan kurang
dilakukan
rasa
aktif
rasa
cemas/depresi
dalam melakukan
aktivitas
fisik,
sedangkan di negara-negara berpenghasilan
(sedih) (EuroQoL 2013).
rendah ada sekitar 12% laki-laki dan 24%
Falce dan Perry
mendefinisikan
perempuan yang aktif dalam melakukan
bahwa kualitas hidup merupakan “Suatu
aktivitas fisik. Pada remaja di dunia lebih
fenomena psikis”, yaitu kualitas hidup
dari
adalah penguraian objektif dan evaluasi
melakukan aktivitas fisik (WHO, 2017).
80%
yang
kurang
aktif
dalam
subjektif yang menyangkut dengan materi,
Aktivitas fisik adalah suatu kegiatan
kesejahteraan fisik, emosional, dan sosial
yang dilakukan lewat gerakan tubuh yang
bersama dengan perluasan perkembangan
dapat meningkatkan pengeluaran energi,
personal dan aktivitas yang bertujuan untuk
tenaga, dan pembakaran kalori.Aktivitas
penekanan
nilai-nilai
fisik yang terstruktur dan berkesinambungan
personal itu merupakan kesejahteraan secara
yang melibatkan gerakan tubuh dapat berupa
menyeluruh (Falce dan Perry , 1995).
latihan fisik dan olahraga (Simbolondkk,
pada
Suatu dilakukan
seperangkat
penelitian
mengatakan
yang
pernah
bahwa
tingkat
2016 :Kemenkes RI, 2015).
pendapatan sangat berhubungan dengan
METODE PENELITIAN
kualitas hidup karena pendapatan seseorang
Penelitian ini menggunakan metode survey
merupakan
untuk
analitik dengan menggunakan pendekatan
seseorang,
cross sectional study (potong lintang).
menentukan
salah
satu
kualitas
faktor
hidup
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
Populasi
bahwa
penduduk dewasa yang berusia ≥ 17 tahun.
seseorang
yang
berpenghasilan
dalam
penelitian
adalah
kurang atau dibawah memiliki kualitas hidup
Pengambilan
yang kurang dibandingkan dengan seseorang
MultistageRandom
yang memiliki penghasilan lebih akan
sampel dalam penelitian ini yaitu 96 2
sampel
ini
menggunakan
Sampling.
Jumlah
responden.
Instrumen
yang
digunakan
Tidak Bekerja
adalah kuesioner pendapatan, aktivitas fisik,
<20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun 51-60 Tahun >60 Tahun Pendidikan Terakhir SD SPM SMA Perguruan Tinggi
dan kuesioner kualitas hidup (EQ-5D). Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon pada bulan April-Mei 2017. Analisis bivariat menggunakan uni statistik Chi Square dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05).
Hasil Penelitian Variabel Terikat Kualitas Hidup Kurang Baik Baik Variabel Bebas Pendapatan
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Karakteristik Responden Lingkungan I II III IV V VI VII VIII IX Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Pekerjaan Pensiunan PNS Mahasiswa Swasta Wiraswasta Satpam Tukang IRT Honorer Supir Petani
n (96)
%
16 21 6 11 14 11 8 5 4
16,7 21,9 6,2 11,5 14,5 11,5 8,3 5,2 4,2
30 66
31,2 68,8
5 5,2 11 11,5 2 2,1 16 16,7 15 15,6 1 1 7 7,3 24 25 5 5,2 1 1 2 2,1 Kualitas hidup Kurang Baik Baik n % n %
Pendapatan
7
7,3
6 11 21 30 16 12
6,2 11,5 21,9 31,2 16,7 12,5
11 23 50 12
11,4 24 52,1 12,5
Umur
n (96)
%
33 63
34,4 65,6
77 19
80,2 19,8
15 44 37
15,6 45,8 38,6
Total
p value
n
%
4 29
21,1 37,7
15 48
78,9 62,3
77 19
100 100
13 12 8
86,7 27,3 21,6
2 32 29
13,3 72,7 78,4
15 44 37
100 100 100
3
0,273
0,000
1.
KarakteristikResponden
karena seseorang yang memiliki tingkat
Responden dalam penelitian ini adalah
pendidikan yang rendah maka kualitas
penduduk yang berusia ≥ 17 tahun yang
hidupnya rendah dibandingkan dengan yang
berada di kelurahan Kolongan kecamatan
memiliki pendidikan yang tinggi (Ningtyas,
Tomohon Tengah Kota Tomohon, penelitian
2013).
ini dilakukan melalui wawancara dengan
Berdasarkan kualitas hidup yang berada
kuesioner sebagai instrumen pengumpulan
di Kelurahan Kolongan banyak didapatkan
data. Penelitian yang dilakukan di kelurahan
yaitu kualitas hidup baik karena kebanyakan
Kolongan
responden yang didapatkan masih banyak
paling
banyak
berada
pada
lingkungan dua sebanyak 21 responden
melakukan
karena lingkungan dua paling banyak jiwa
Kelurahan Kolongan merupakan pusat Kota
dari
lainnya.
Tomohon jadi kebanyakan responden yang
Berdasarkan jenis kelamin paling banyak
didapatkan tidak menaiki kendaraan untuk
responden didapatkan yaitu perempuan
berbenja
pada
lingkungan
yang
aktivitas
fisik
perlengkapan
karena
rupah
di
ataupun
perlengkapan dapur melainkan lebih banyak sebanyak 66 responden karena kebanyakan
jalan kaki, oleh karena itu responden yang di
responden yaitu perempuan, hasil penelitian
dapatkan lebih banyak melakukan aktivitas
yang dilakukan oleh Setyowati mengatakan
fisik sedang dengan jumlah 44 responden
bahwa jenis kelamin mempunyai hubungan
dan
dengan kualitas hidup, dalam penelitian ini
didapatkan
juga
karena kebanyakan yang di dapatkan belum
mengatakan
memiliki
kualitas
bahwa hidup
perempuan lebih
rendah
untuk
pendapatan
lebih
banyak
memiliki perkerjaan dan penghasilan masih
dibandingkan dengan kualitas hidup pada
sedikit.
laki-laki (Setyowati, 2015). Untuk umur
2.
paling banyak ditemukan pada umur 41-50
Hubungan antara Pendapatan dengan Kualitas Hidup
tahun sebanyak 30 responden, berdasarkan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Hamzah
tidak terdapat hubungan aktara pendapatan
mengatakan bahwa ada hubungan antara
dengan kualitas hidup. Responden yang
umur dengan kualitas hidup karena semakin
memiliki kualitas hidup baik lebih banyak
bertambah
yang
semakin
usia
seseorang
menurun
kualitas
maka
akan
hidupnya
memiliki
dibandingkan
pendapatan
dengan
responden
(Hamzah, 2016). Kebanyakan yang menjadi
memiliki pendapatan ≥UMP dan responden
responden lebih banyak berpendidikan SMA
yang memiliki kualitas hidup yang kurang
yaitu sebanyak 50 responden, berdasarkan
baik lebih banyak yang memiliki pendapatan
penelitian yang dilakukan oleh Ningtyas
dengan hasilnya bahwa tingkat pendidikan
yang memiliki pendapatan ≥UMP karena
sangat berhubungan dengan kualitas hidup
responden yang didapat lebih banyak yang 4
memiliki pendapaan
dibandingkan
hasil yang didapatkan bahwa pendapatan
pendapatan lebih memiliki kualitas hidup
yang kurang disebabkan karena responden
yang baik (WikanandaGede, 2015).
yang didapatkan kebanyakan tidak memiliki
3.
pekerjaan dan memiliki pekerjaan yang pendapatannya
tidak
menentu
seseorang
yang
memilki
Hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Kualitas Hidup
seperti
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
wiraswasta (warung), adapun berdasarkan
terdapat hubungan antara aktivitas fisik
umur untuk mencari pekerjaan yang tetap
dengan kualitas hidup pada penduduk di
semakin sulit sehingga pendapatan semakin
Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon
menurun, pada penelitian yang dilakukan di
Tengah Kota Tomohon. Hasil penelitian ini
Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon
menunjukkan
Tengah
kebanyakan
memiliki kualitas hidup baik paling banyak
responden yang didapatkan berumur 40-50
yang melakukan aktivitas fisik sedang,
tahun.
sedangkan responden yang memiliki kualitas
Kota
Tomohon
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
bahwa
responden
yang
hidup kurang baik lebih banyak yang
penelitian yang mengatakan bahwa tidak ada
melakukan
aktivitas
fisik
hubungan yang bermakna antara pendapatan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dengan aktivitas fisik (Rantung Jeanny, dkk
didapatkan
kebanyakan
(2015). Berbeda dengan penelitian yang
melakukan aktivitas fisik sedang karena
dilakukan di desa Sentul Kecamatan Sumber
pekerjaan responden yang didapatkan lebih
suko Kabupaten Lumajang tentang faktor
banyak yaitu wiraswasta yaitu seperti usaha
yang
sendiri seperti usaha warung, dimana hampir
mempengaruhi
kualitas
hidup
responden
setiap
memiliki
dan
memindah-mindahkan barang. Untuk umur
signifikan dengan kualitas hidup, karena jika
sendiri kebanyakan didapatkan responden
semakin tinggi pendapatan seseorang maka
berumur 40-50 tahun sehingga masih bisa
kualitas hidup seseorang akan mengalami
untuk melakukan aktivitas fisik baik di
peningkatan (Kosimdkk, 2015).
rumah ataupun di tempat kerja. Salah satu
yang
positif
mengangkat
yang
penduduk mengatakan bahwa pendapatan hubungan
hari
ringan.
beban
untuk
Adapun penelitian yang dilakukan di
factor resiko yang menyebabkan kematian
Bali mengatakan bahwa tingkat pendapatan
adalah kurangnya melakukan aktivitas fisik
sangat berhubungan dengan kualitas hidup
,pada saat ini aktivitas fisik berada pada
karena pendapatan seseorang merupakan
peringkat keempat penyebab kematian di
salah satu faktor untuk menentukan kualitas
dunia ;aktivitas fisik sangat bermanfaat
hidup
hasil
untuk kesehatan secara signifikan dalam
penelitian yang dilakukan bahwa seseorang
memberikan kontribusi untuk mencegah
yang berpenghasilan kurang atau dibawah
penyakit tidak menular (WHO, 2010 ;
memiliki
WHO, 2017).
seseorang,
kualitas
berdasarkan
hidup
yang
kurang 5
Hasil penelitian ini didukung oleh
2.
Responden yang di dapatkan paling
Habsari dkk tentang hubungan aktivitas fisik
banyak
dengan
sedang sedangkan yang paling sedikit
kualitas
hidup
pada
lansia
melakukan
mengatakan bahwa terdapat hubungan antara
yaitu
aktivitas
aktivitas fisik ringan.
fisik
dengan
kualitas
hidup
penelitian yang dilakukan oleh Habsari
3.
responden
aktivitas
yang
fisik
melakukan
Responden yang di dapatkan paling
menggunakan pendekatan Cross Sectional
banyak yaitu yang memiliki kualitas
dan menganalisi data dengan menggunakan
hidup baik.
uji Spearman rho dan
Chi square sama
4.
Tidak
terdapat
hubungan
antara
dengan penelitian ini akan tetapi memiliki
pendapatan dengan kualitas hidup pada
perbedaan pada saaat menganalisis data,
penduduk
penelitian ini menganalisis data hanya satu
Kecamatan Tomohon Tengah Kota
uji saja yaitu uji Chi Square. (Habsari dkk,
Tomohon (p=0,273).
2014).
5. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
di
Kelurahan
Kolongan
Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitas hidup pada penduduk di
Pucci dkk tahun 2012 di Brazil menemukan
Kelurahan
bahwa terdapat hubungan antara aktivitas
Tomohon
fisik dengan kualitas hidup, penelitian yang
(p=0,000).
Kolongan Tengah
Kecamatan
Kota
Tomohon
dilakukan di Brazil ini ditentukan menurut jenis kelamin, jenis aktivitas serta intensitas.
SARAN
Pada penelitian ini perempuan memiliki
1.
Bagi
peneliti
diharapkan
dapat
kualitas hidup yang rendah dibandingkan
menambah wawasan untuk masa yang
dengan laki-laki. Adapun penelitian yang
akan datang.
dilakukan bertentangan dengan penelitian di
2.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
atas dimana aktivitas fisik tidak memiliki
bisa melakukan penelitian sejenis ini
pengaruh terhadap kualitas hidup yang
akan
dilihat dari tempat tinggal pada lansia yang
berbeda dan jumlah sampel yang lebih
berada di dataran rendah lebih terjangkau
besar.
untuk pergi ke tempat pelayanan kesehatan
3.
tetapi
dengan
metode
yang
Bagi masyarakat Kelurahan Kolongan
serta dapat mengakses informasi tentang
Kecamatan Tomohon Tengah Kota
kesehatan dibandingkan dengan lansia yang
Tomohon diharapkan semakin banyak
berada di dataran tinggi (Burhan dkk, 2013).
melakukan
KESIMPULAN
berupa kegiatan berjalan, mengangkat
1.
Responden ditemukan
yang yaitu
paling responden
banyak
kegiatan
aktivitas
fisik
beban ringan atau pun berat, dan
yang
melakukan
memiliki pendapatan
olahraga
baik
dirumah
ataupun di tempat kerja agar supaya dapat meningkatkan kualitas hidup. 6
DAFTAR PUSTAKA
RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan.
EuroQoL.2013.EQ-5D.Kuesioner Kesehatan
Artikel
Versi Indonesia untuk Indonesia:
Ilmiah
Hasil
Penelitian
Mahasiswa 2013.
Euro Quality of Life Group.
Pucci G, Reis R.S, Rech C. R, Hallal P.C.
Burhan N.I.K, Taslim N.A, Bahar B. 2013.
2012. Quality of Life and Phisical
Hubungan Care terhadap status gizi
Activity Among Aduls : Population-
dan kualitas hidup lansia pada etnis
Based Study in Brazillian Adults.
bugis. JST Kesehatan. Vol. 3 No.3 :
Pontiff
264-273
Parana. Curitiba, PR, Brazil
Felce D dan Perry J. 1995.Quality of Life : its
Catholic
University
Rantung J, Yetti K, Herawati T. 2015.
definition and measurement.
Hubungan
(online).
Self-Care
Kualitas Hidup
Habsari D. O, Subekti H, Mulyani S.
Melitus (DM) di Persatuan Diabetes Indonesia
(PERSEDIA)
Lansia
Cimahi
.Jurnal
Kecamatan
Desa
Margoagung
Seyegan
dengan
pasien Diabetes
2014.Hubungan Aktivitas Fisik pada di
of
Sleman
Cabang
SKOLASTIK
Keperawatan.Vol. 1, No.1.
Yogyakarta. FK UGM.
Setyowati R. 2015. Hubungan Jenis Kelamin
Hamzah R. 2016.Hubungan Usia dan Jenis
dengan
Kualitas
Hidup
Pasien
Kelamin dengan Kualitas Hidup
dengan Penyakit Kronis. Jurnal
pada Penderita Gagal Jantung di RS
Kampus Stikes YPIB Majalengka.
PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
3(7) ; 5.
SkripsiNaskaPublikasi. Yogyakarta :Fakultas
Ilmu
Simbolon D, Suryani D, Yandrizal. 2016.
Kesehatan
Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit
Universitas „ Aisyiyah.
Tidak
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Infodatin
Menular
(PTM).
Deepublis.Yogyakarta.
Pembinaan Kesehatan Olaraga di
Widagdo P. 2105.Indeks Kualitas Hidup dan
Indonesia. Kementrian Kesehatan RI
Indeks
: Jakarta
(Online).
Pembangunan
manusia.
Kosim N, Istiyani N, Komariyah S. 2015.
Wikananda Gede. 2015. Hubungan kualitas
Faktor yang mempengaruhi kualitas
hidup dan factor resiko pada usia
hidup pada penduduk di desa Sentul
lanjut di wilayah kerja puskesmas
Kecamatan Sumber suko Kabupaten
Tampasiring 1 Kabupaten Gianyar
Lumajang.
Bali. Vol 7 No.1
Artikel
Ilmiah
Mahasiswa 2015.
World Health Organization. 2017. Media
Ningtyas D.W, Wahyudi P, Presetyowati I.
Centre, Physical Activity. (Online).
2013. Analisis Kualitas HidupP asien
Diabetes
MelitustipeIidi 7
World Health Organization. 2010. Physical Activity, In Guide to Community Preventive Service.
8