Document not found! Please try again

1 HUBUNGAN PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN MUTU JASA PELAYANAN

Download 26 Sep 2016 ... indikator penentu dalam mutu pelayanan kesehatan. ... kepuasan pasien (p = 0,219) persentase pendidikan tinggi dan pendidik...

0 downloads 357 Views 512KB Size
HUBUNGAN PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN MUTU JASA PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PADA POLIKLINIK PENYAKIT DALAM DI RSUD KOTA BITUNG Injilia Kawengian*, Ardiansa A.T. Tucunan*, Febi F. Kolibu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Pelayanan kesehatan yang berkualitas orientasinya pada kepuasan pasien dan merupakan indikator penentu dalam mutu pelayanan kesehatan. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan survei awal ditemukan keluhan dari pasien mengenai mutu pelayanan pada unit rawat jalan yaitu dokter datang terlambat, lamanya proses administrasi, kapasitas ruang poliklinik dan ruang elektromedik tidak memadai, kurangnya fasilitas kesehatan, kebersihan rumah sakit yang tidak terjaga. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pendidikan, pekerjaan dan mutu jasa pelayanan dengan kepuasan pasien rawat jalan pada poliklinik penyakit dalam di RSUD Kota Bitung. Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study yang dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2016. Lokasi penelitian di RSUD Kota Bitung. Jumlah sampel adalah 100 responden yang telah memenuhi kriteria inklusi penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Analisis pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05. Hasil penelitian melalui uji statistik menunjukkan, tidak ada hubungan pendidikan dengan kepuasan pasien (p = 0,219) persentase pendidikan tinggi dan pendidikan rendah sama yaitu sebesar 50,0%, tidak ada hubungan pekerjaan dengan kepuasan pasien (p = 1,000) persentase responden yang bekerja sebesar 43,0% dan tidak bekerja sebesar 57,0%, ada hubungan mutu jasa pelayanan dengan kepuasan pasien (p = 0,027) responden yang menyatakan penilaian sesuai harapan sebesar 51,0% dan tidak sesuai harapan sebesar 49,0% nilai OR = 2, 753. Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan, pekerjaan dengan kepuasan pasien dan ada hubungan signifikan antara mutu jasa pelayanan dengan kepuasan pasien. Saran untuk rumah sakit yaitu mengembangkan SIMRS agar lebih memudahkan evaluasi cepat terhadap kebutuhan pelayanan, memperbaiki alur manajemen pelayanan dokter pada unit rawat jalan, meningkatkan kebersihan, kenyamanan dan implementasi bagian operasional yang belum maksimal dilakukan. Kata Kunci : Pendidikan, Pekerjaan, Mutu Jasa Pelayanan, Kepuasan Pasien ABSTRACT Quality health services orientation on the satisfaction of patients and is the determining indicator in the quality of services in determining health. The number of outpatient visits continues to increase every year. Based on the initial survey found complaints from patients about the quality of service in the outpatient unit i.e doctor came too late, the length of the administrative process, the capacity of such spaces and elektromedik spaces are not adequate, the lack of health facilities, the cleanliness of the hospital that are not secure. This research aims to know the relationship of education, employment and the quality of services with satisfaction of outpatient at internal polyclinic RSUD Bitung City. This type of research is quantitative research using the approach of cross sectional study conducted in August – October 2016. The research locations in Bitung city hospitals. The number of samples in the study was 100 respondents who meet the inclusion criteria of the study. Research instrument used is questionnaire. Analysis on the research are univariate analysis and bivariat who use test chi square with a confidence level of 95% with α = 0,05. Research results through statistical tests showed, there is no relationship of education and patient satisfaction (p Value = 0,219) the percentage of higher education and low education are the same 50,0%, there is no relationship of work and patient satisfaction (p Value = 1,000) the percentage of respondents who work of 43,0% and not work of 57,0%, there is a relationship of quality services and patient satisfaction (p Value = 0,027) respondents who declared valuation expectations of 51,0% and did not match the expectations of 49,0%, the value OR = 2,753. The conclusions of the study that there is no significant relationship between aducation, work with patient satisfaction and there is a significant relationship between the quality of services to the

1

satisfaction of the patient. Advice to the hospital that is developing SIMRS to better facilitate evaluation of fast to the needs of services, improve service management flow of doctors in outpatient units, improve hygiene, comfort and the implementation of the operational part that has not been fullest do. Keywords : Education, Employment, Quality of Services, Patient Satisfaction

PENDAHULUAN

pelayanan kesehatan di rumah sakit

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas

tersebut (Hardi, 2010).

pelayanan kesehatan memiliki peran penting

dalam

Hasil survei kepuasan pengguna

upaya

mempercepat

jasa pelayanan kesehatan di Rumah

derajat

kesehatan

Sakit Sanglah Denpasar yang dilakukan

masyarakat yang menuntut perubahan

oleh Muninjaya, (2004) menyatakan

pada

84,96% belum puas dengan kinerja

peningkatan

pola

pelayanan kesehatan di

Indonesia (Aditama, 2003). Timbulnya

pelayanan

yang

dirasakan.

perubahan-perubahan yang terjadi di

banyak

lingkungan rumah sakit dipengaruhi

perawat yang tidak ramah dan judes,

oleh perkembangan ilmu pengetahuan

ruangan perawatan yang kurang bersih,

kesehatan, kemajuan teknologi, dan

jadwal kunjungan dokter tidak tepat

kehidupan sosial ekonomi masyarakat,

waktu dan sarana parkir yang kurang

yang harus tetap mampu meningkatkan

memadai (Hardi, 2010).

responden

Paling

mengomentari

pelayanan kesehatan yang lebih bermutu

Menurut hasil Survei Kesehatan

dan terjangkau oleh masyarakat agar

Nasional (SUSENAS) tahun 2010 hanya

dapat mewujudkan derajat kesehatan

32,4% penduduk yang berstatus miskin

masyarakat yang setinggi-tingginya (UU

yang

No 44 Tahun 2009).

kesehatan.

Kepuasan pasien merupakan salah satu

indikator

mutu

memanfaatkan Terbatasnya

pelayanan akses

ke

pelayanan kesehatan disebabkan kendala

pelayanan

jarak, biaya, dan trasnportasi. Tempat

kesehatan. Kemampuan rumah sakit

pelayanan kesehatan yang paling banyak

dalam memenuhi

kebutuhan pasien

dikunjungi adalah Posyandu sebanyak

dapat diukur dari tingkat kepuasan

61, 6%, Puskesmas 31,4%, prakter

pasien. Pada umumnya pasien yang

dokter kesehatan sebanyak 17,0% dan

merasa tidak puas akan mengajukan

sementara ke rumah sakit pemerintah

komplain pada pihak rumah sakit.

hanya sebesar 10,6%. Sebagian besar

Komplain yang tidak segera ditangani

masyarakat baik di daerah perkotaan

akan

maupun di pedesaan kurang puas atas

mengakibatkan

menurunnya

kepuasan pasien terhadap kapabilitas

pelayanan

2

rumah

sakit

pemerintah,

puskesmas dan puskesmas pembantu.

pelayanan

Penilaian

rawat jalan pada Poliklinik Penyakit

ketidakpuasan

masyarakat

terhadap

pelayanan

merupakan

dengan

kepuasan

pasien

Dalam di RSUD Kota Bitung.

indikasi keterampilan dan kualifikasi yang menghasilkan pelayanan tidak

METODE PENELITIAN

memenuhi standar (Hardi, 2010).

Jenis penelitian ini merupakan penelitian

Laporan tahunan Pelayanan Unit Rawat

Jalan

RSUD

Kota

Bitung

kuantitatif.

Metode

penelitian

deskriptif

survey

analitik

yaitu dengan

menunjukkan total jumlah keseluruhan

menggunakan desain penelitian cross

kunjungan pasien rawat jalan tahun 2014

sectional study. Penelitian ini dilakukan

yaitu 41.175 dan tahun 2015 yaitu

di RSUD Kota Bitung dan

48.393 mengalami peningkatan yang

pelaksanaannya bulan Agustus-Oktober

signifikan. Pada tahun 2015, jumlah

tahun 2016. Populasi adalah semua

kunjungan pasien umum yaitu 3.875 dan

pasien rawat jalan yang berkunjung di

pasien BPJS yaitu 25.511. Poliklinik

Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota

Penyakit

Dalam merupakan jumlah

Bitung dengan total kunjungan pada

kunjungan terbanyak, tahun 2014 yaitu

tahun 2015 sebanyak 10.220 pasien.

10.041 dan tahun 2015 yaitu 10.220.

Sampel pada penelitian ini berjumlah

Berdasarkan survei awal ditemukan

100 responden yang memenuhi kriteria

keluhan atau komplein dari pasien

inklusi dengan menggunakan

mengenai mutu pelayanan pada unit

pengambilan

rawat jalan diantaranya, dokter datang

sampling. Intrumen penelitian yang

terlambat sehingga pasien menunggu,

digunakan yaitu alat tulis, kuesioner,

lamanya proses administrasi, kapasitas

komputer.

ruang

dilakukan

poliklinik

maupun

ruang

sampel

Pengolahan adalah

waktu

teknik

purposive

data

yang

Penyuntingan,

elektromedik sudah tidak memadai,

Pengkodean,

kurangnya

kesehatan,

Pembersihan data. Analisis data dengan

kebersihan rumah sakit yang tidak

menggunakan analisis univariat dan

terjaga. Hal ini membuat peneliti merasa

analisis

penting untuk melakukan penelitian

menggunakan uji chi square dengan

karena penelitian seperti ini belum

derajat kepercayaan 95% dan α = 5%

pernah dilakukan oleh peneliti lain

(0,05).

fasilitas

ditempat tersebut. Maka penelitian yang akan dilakukan mengenai hubungan pendidikan, pekerjaan dan mutu jasa

3

Pemasukan

bivariat.

Analisis

data,

statistik

HASIL DAN PEMBAHASAN

pendidikan tinggi yaitu tamat SMA

Penelitian ini dilakukan pada Poliklinik

berjumlah 38 (38%) dan paling rendah

Penyakit Dalam RSUD Kota Bitung,

berada pada kategori pendidikan rendah

responden berjumlah 100 orang yang

yaitu tidak tamat SD berjumlah 1

merupakan

pasien

jalan.

(1,0%). Pekerjaan responden menun-

Berdasarkan

hasil

dapat

jukkan paling banyak yaitu tidak bekerja

dilihat

karakteristik

responden

berjumlah 57 (57,0%) dan paling sedikit

dari

rawat penelitian

menunjukkan bahwa responden paling

berjumlah 43 (43,0%).

banyak berjenis kelamin perempuan

Pelayanan

yaitu 56 (56%) dan paling sedikit

responden

berjenis kelamin laki-laki yaitu 44

harapan 51 (51,0%) dan paling sedikit

(44%) selanjutnya menunjukkan bahwa

tidak

paling banyak responden berada pada

Kepuasan pasien menunjukkan pasien

kelompok umur > 40 tahun dan paling

merasa puas 61 (61,0%) yaitu paling

sedikit < 20 tahun.

banyak dan pasien merasa tidak puas 39

Pada penelitian ini hasil analisis univariat

adalah

sebagai

Mutu Jasa

menunjukkan terbanyak

sesuai

harapan

penilaian

yaitu

49

sesuai

(49,0%).

(39,0%) yaitu paling sedikit.

berikut:

Pendidikan terakhir responden paling tinggi

termasuk

dalam

kategori

Tabel 1. Hubungan Pendidikan dengan Kepuasan Pasien rawat jalan pada Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Bitung Kepuasan Pasien Pendidikan Pendidikan Rendah Pendidikan Tinggi Jumlah

Puas n % 34 55,7 27 44,3

Tidak Puas n % 16 41,0 23 59

61 100

39

100

Total n %

p value

50 50

0,219

50 50

100 100

Tabel 2. Hubungan Pekerjaan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan pada Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Bitung Kepuasan Pasien Pekerjaan Tidak bekerja Bekerja

Puas n % 35 57,3 26 42,7

Tidak Puas n % 22 56,4 17 43,6

Jumlah

61 100

39

4

100

Total n %

p value

57 43

1,000

57 43

100 100

Tabel 3. Hubungan Mutu Jasa Pelayanan dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan pada Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Bitung Kepuasan Pasien Mutu Jasa Pelayanan Sesuai harapan Tidak sesuai harapan Jumlah Hubungan

Puas n % 37 60,7 24 39,3

Tidak Puas n % 14 35,9 25 64,1

61 100

39

Pendidikan

100

OR

p value CI (95%)

51 51 49 49 2,753

0,027 1,19-6,32

100 100 memikirkan hal-hal yang diluar daya

dengan

nalarnya,

Kepuasan Pasien Berdasarkan

Total n %

hasil

sedangkan

orang

yang

analisis

bivariat

berpendidikan lebih tinggi cenderung

chi

square,

untuk

memenuhi

mendapatkan hasil nilai p lebih besar

sesuai

dengan

dari nilai α yaitu p = 0,219 (p > 0,05),

dimilikinya karena pengaruh dari tingkat

berarti

atau macam pendidikannya.

menggunakan

uji

tidak

ada

hubungan

yang

signifikan antara pendidikan dengan kepuasan pasien rawat

kebutuhannya daya

nalar

itu yang

Hasil penelitian ini didukung juga

jalan pada

dengan

Poliklinik Penyakit Dalam di RSUD

Suratun

Kota Bitung. Pendidikan dikategorikan

pendidikan tidak berhubungan secara

menjadi dua yaitu pendidikan tinggi

bermakna dengan kepuasan pasien DM

(SMA, Perguruan tinggi) dan pendidikan

(p = 0, 137) selaras dengan penelitian

rendah (Tidak tamat SD/tdk bersekolah,

Sudaryani (2008) yang menunjukkan

SD, SMP).

bahwa

Hasil

penelitian

penelitian (2011),

tidak

ada

yang

dilakukan

menunjukkan

perbedaan

yang

menyatakan

bermakna antara pendidikan kelompok

bahwa pendidikan terakhir pasien yang

intervensi dengan pendidikan kelompok

tergolong dalam pendidikan rendah

kontrol (p = 0,112) dan penelitian

banyak

puas

Supardi (2008), yang menyatakan bahwa

puas

pendidikan tidak terbukti berhubungan

yang

dibanding

menyatakan

menyatakan

tidak

sedangkan pasien berpendidikan tinggi

dengan kepuasan pasien (p = 0,061).

menyatakan puas juga banyak dan tidak puas

lebih

tinggi

dari

pasien

berpendidikan rendah. Menurut Barata, (2006) mengemukakan bahwa orang yang

berpendidikan

rendah

jarang

5

Hubungan

Pekerjaan

pendidikan memiliki hubungan dengan

dengan

kepuasan pasien (p = 0,008). Hasil ini

Kepuasan Pasien Berdasarkan

hasil

analisis

bivariat

jelas menyatakan bahwa orang yang

chi

square,

berpenghasilan tinggi akan merasa tidak

mendapatkan hasil nilai p lebih besar

puas dibandingkan dengan orang yang

dari nilai α yaitu p = 1,000 (p > 0,05),

berpenghasilan rendah karena orang

berarti

yang

berpenghasilan tinggi cenderung lebih

dengan

banyak kebutuhan pelayanan kesehatan

menggunakan

tidak

signifikan

uji

ada

antara

hubungan pekerjaan

kepuasan pasien rawat

jalan pada

yang harus terpenuhi.

Poliklinik Penyakit Dalam di RSUD Kota Bitung. Menurut hasil penelitian

Hubungan

yaitu

dengan Kepuasan Pasien

paling

banyak

pasien

yang

Mutu

Jasa

memanfaatkan pelayanan rawat jalan

Berdasarkan

yaitu 34 (34,0%) ibu rumah tangga

menggunakan

(IRT) yang termasuk dalam kategori

mendapatkan hasil nilai p lebih kecil

tidak bekerja mereka merupakan pasien

dari nilai α yaitu p = 0,027 (p < 0,05)

peserta asuransi kesehatan BPJS, pasien

nilai OR = 2, 753, berarti menjelaskan

yang tergolong dalam kategori memiliki

ada hubungan yang signifikan antara

pekerjaan didapati sedikit jumlahnya.

mutu jasa pelayanan dengan kepuasan

Hasil

penelitian

yang

ada

hasil

Pelayanan

analisis

bivariat

chi

square,

uji

pasien rawat jalan pada Poliklinik

persentase responden yang tidak bekerja

Penyakit Dalam di RSUD Kota Bitung.

lebih banyak puas dan lebih banyak

Hasil penelitian dalam penelitian

tidak puas dibandingkan dengan yang

ini akan dikategorikan menjadi dua yaitu

bekerja. Hal ini jelas karena paling

sesuai harapan skor 2 yang menyatakan

banyak pasien yang datang ke rumah

>

sakit

Jadi,

harapan skor 1 yang menyatakan < nilai

meskipun status pekerjaanya bekerja

median 127. Pernyataan tentang mutu

atau

tetap

jasa pelayanan mengandung dimensi-

menggunakan layanan kesehatan di

dimensi untuk menentukan kualitas

RSUD Kota Bitung karena terikat

suatu jasa pelayanan yakni kehandalan

dengan asuransi kesehatan yang mereka

(Reliability),

gunakan dan tidak ada pilihan lain.

(Responsiveness), jaminan (Assurance),

adalah

tidak

peserta

bekerja

BPJS.

mereka

Hasil penelitian yang diakukan

nilai median 127 dan tidak sesuai

empati

daya

(Emphaty),

bukti

tanggap

langsung

oleh Budiman (2010) tidak selaras

(Tangible). Secara keseluruhan pasien

dengan hasil penelitian kali ini, dimana

menyatakan puas dan sesuai harapan

6

akan

mutu

jasa

pelayanan

yang

bahwa pasien merasa cukup dengan hal

diberikan tetapi, ada juga pasien yang

ini.

merasa mutu jasa pelayanan tidak sesuai

dengan pasien taman yang ada di rumah

harapan dan menyatakan tidak puas,

sakit tidak di rawat, banyak tanaman

dinyatakan

yang kering dan dibiarkan begitu saja

dalam

jawaban

pada

Berdasarkan

hasil

kuesioner. Dapat diuraikan beberapa

sehingga

pernyataan yang mendapatkan komplain

keindahan. Pernyataan tentang kursi

dari pasien sebagai berikut : daya

untuk pasien yang menunggu giliran

tanggap ada dua pernyataan yang secara

panggilan dokter tersedia dengan cukup,

nyata menunjukkan perlu dilakukannya

sesuai dengan kenyataan yang terjadi

perbaikan yaitu pernyataan pasien tidak

kursi yang ada tidak cukup karena

membutuhkan waktu yang lama untuk

jumlahnya sedikit sedangkan poliklinik

mendaftar,

dari

yang paling banyak di datangi pasien

mereka

adalah poliklinik penyakit dalam jadi

disulitkan dalam hal pengambilan nomor

otomatis kursi yang ada harus di tambah

antrian. Selanjutnya pernyataan pasien

lagi. Pernyataan tentang obat kebutuhan

tidak membutuhkan waktu yang lama

pasien selalu tersedia di apotik rumah

untuk mendapatkan pelayanan dokter,

sakit, banyak pasien yang mengeluh

dimana

datang

tentang hal ini dimana resep obat yang

sudah

mereka perlukan banyak yang tidak

menunggu beberapa jam karena dokter

terdapat diapotik rumah sakit, mereka

harus melayani dulu dibagian rawat

harus mencari di apotik lain diluar

jalan. Akibatnya pasien sering merasa

rumah sakit.

beberapa

terdapat pasien

dokter

terlambat

keluhan dimana

seringkali

padahal

pasien

bosan, dan sampai menyebabkan ada

estetika

atau

Hasil penelitian ini didukung juga

yang pulang. Pernyataan tentang

mengganggu

percakapan

dengan penelitian yang dilakukan oleh kepuasan

Manengkei, (2016) di RSU GMIM

pasien yaitu penampilan gedung rumah

Pancaran Kasih Manado, menyatakan

sakit meyakinkan dan menarik, memang

bahwa

sebagian besar pasien merasa puas tetapi

memiliki hubungan dengan kepuasan

ada juga yang merasa lingkungan rumah

pasien selaras juga dengan penelitian

sakit secara nyata belum sesuai dengan

Bata, dkk (2013) di RSUD Lakipada

harapan pasien dalam hal kebersihan dan

Kabupaten Toraja, menyatakan terdapat

penataan ruangan. Pernyataan tentang

hubungan yang bermakna antara kualitas

pertamanan rumah sakit indah dan

pelayanan

dipelihara dengan baik, menunjukkan

pengguna akses sosial.

7

mutu

pelayanan

dengan

kesehatan

kepuasan

pasien

Adisasmito, W. 2007. Sistem Kesehatan.

KESIMPULAN Adapun kesimpulan dalam penelitian ini

Edisi II, 2014. Jakarta : Rajawali

sebagai berikut : Tidak ada hubungan

Pers

antara Pendidikan dan Pekerjaan dengan

Anonimous, 2015 a. Profil Rumah Sakit

Kepuasan Pasien rawat jalan pada

Umum Daerah (RSUD). Bitung.

Poliklinik Penyakit Dalam di RSUD

Anonimous,

2016

b.

Pengaruh

Kota Bitung. Ada hubungan antara Mutu

Kepercayaan

dan

kebutuhan

Jasa Pelayanan dengan Kepuasan Pasien

masyarakat Kecamatan Tanjung

rawat jalan pada Poliklinik Penyakit

Pura

Dalam di RSUD Kota Bitung.

RSUD Tanjung Pura (Chapter

terhadap

Pemanfaatan

I).

(Online)

SARAN

http://repository.usu.ac.id/bitstre

Bagi Rumah Sakit : Mengembangkan

am/123456789/34320/5/Chapter

penerapan Sistem Informasi Manajemen

%201.pdf diakses pada tanggal

Rumah

20 Juni 2016.

Sakit

(SIMRS)

lebih

memudahkan pelayanan serta evaluasi

Barata,

A.A.

2006.

Dasar-dasar

cepat terhadap kebutuhan pelayanan

Pelayanan Prima. Jakarta : PT

Rumah

alur

Alex Media Komputindo.

jalan

Bata, Y. W, Arifin, M.A, Darwansyah.

Sakit,

manajemen

memperbaiki

pelayanan

rawat

pelayanan dokter di unit rawat jalan,

2013.

meningkatkan kenyamanan pada bagian

pelayanan

kesehatan

tunggu poliklinik khususnya menambah

kepuasan

pasien

kursi, menjaga kebersihan toilet dan

akses sosial pada pelayanan

tersedianya

rawat inap di RSUD Lakipada

meningkatkan operasional

air,

pihak

Pemerintah

implementasi yang

belum

bagian

Hubungan

Kabupaten

maksimal

kualitas dengan pengguna

Tana

Toraja.

(Online), Vol. 1 (1), Pp.1-13.

dilakukan.

http://repository.unhas.ac.id/bitst ream/handle/123456789/5681/J

DAFTAR PUSTAKA

URNAL.pdf.

Aditama, T. Y. 2003. Manajemen

tanggal 21 September 2016.

Administrasi Kesehatan. Edisi II.

Jakarta

:

diakses

pada

Budiman, Suhat, Herlina, N. 2010.

Universitas

Hubungan

Indonesia.

status

demografi

dengan kepuasan masyarakat tentang pelayanan Jamkesmas di

8

wilayah

Puskesmas

Tanjungsari Kabupaten Bogor.

Susila dan Suyanto. 2014. Metode

(Online)

Penelitian

http://stikesayani.ac.id/publikasi

Yogyakarta : Bursa Ilmu.

/e-

Epidemiologi.

Suratun, Manurung, S, Sumartini, M.

journal/filesx/2010/201004/2010

2011.

04-006.pdf. diakses pada tanggal

pendidikan

26 September 2016

kepuasan

Depkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar.

Hubungan

antara

kesehatan pasien

dan

diabetes

mellitus di ruang rawat rumah

(Online)

sakit

Persahabatan

(Online)

http://www.depkes.go.id/resourc

http://download.portalgaruda.or

es/download/general/Hasil%20R

g/article.php?.

iskesdas%202013.pdf.

tanggal 26 September 2016

diakses

pada tanggal 23 Juni 2016.

diakses

pada

Sudaryani, 2008. Pengaruh pendidikan

Hardi, J. 2010 . Analisis Tingkat

kesehatan

persiapan

pasien

Kepuasan Pasien Umum dan

pulang

terhadap

kepuasan

Pasien

pasien

tentang

pelayanan

Jamkesmas

terhadap

Mutu Pelayanan Rawat Inap di

keperawatan di RSUD Kab.

RSUD Pasaman Barat. Tesis

Madiun. Tesis S2 FIK UI.

tidak diterbitkan. Pasaman Barat

Jakarta,

:

dipublikasikan.

Program

Pascasarjana

Iniversitas Andalas.

2008.

Tidak

Supardi, S, dkk. 2008. Faktor-faktor

Manengkey, B. 2016. Hubungan antara

yang

berhubungan

dengan

mutu jasa pelayanan dengan

kepuasan pasien rawat jalan

kepuasan pasien di ruang rawat

dan rawat inap di Puskesmas

inap RSU GMIM Pancaran

(Data SKRT 2004). (Online)

Kasih Manado, (Online), Vol. 4,

http://apotikputer.com?ma/index

No.

2,

.php?option=com_content&task

(http://ejournalhealth.com/index.

=view&id=140&itemid63=artik

php/paradigma/article/view/22,

el. diakses pada tanggal 26

diakses

September 2016.

pada

tanggal

21

Undang-undang

September 2016. Notoatmodjo,

S.

2012.

Republik

Indonesia

Nomor 44 Tahun 2009 tentang

Metode

Rumah Sakit

Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

9