PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Hedy Kuswanto & M. Taufiq *) Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga ( DPK) yang meliputi tabungan dan deposito terhadap kredit yang disalurkan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Data sampel sebanyak 45 bulan (Januari 2008 hingga September 2011). Dengan metode analisis regresi berganda, penelitian ini menunjukkan bahwa kenaikan jumlah DPK secara signifikan akan menaikkan jumlah kredit yang disalurkan oleh BPR di Indonesia.
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Peranan perbankan sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan suatu negara. Dalam menjalankan kegiatan usaha, bank tidak hanya mencari keuntungan saja namun diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Hal tersebut tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalankan usahanya di Indonesia. Pasal 1 Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 menyebutkan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Definisi tersebut memungkinkan bahwa fungsi perbankan adalah sebagai perantara antara pihak-pihak yang berkelebihan dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana. Dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Kegiatan penghimpunan dana yang berupa tabungan, giro dan deposito merupakan beberapa kegiatan operasional perbankan yang wajib
dilakukan.
Penghimpunan dana oleh pihak bank merupakan kegiatan operasional dalam memperoleh dana dari masyarakat yang nantinya digunakan sebagai penyediaan
*) Dosen STIE Dharaputra Semarang
1
dana untuk keperluan penyaluran kredit. Laba dari bank itu sendiri diperoleh dari perbedaan pendapatan bunga kredit dengan
penghimpunan dana
ditambah
dengan biaya operasional. Semakin besar jumlah penghimpunan dana maka semakin besar jumlah kredit yang disalurkan dapat menjadikan perolehan laba yang semakin besar pula (Siamat, 2004). Penelitian ini akan menganalisis pengaruh penghimpunan dana terhadap besarnya kredit yang disalurkan BPR di Indonesia berdasarkan data tahun 2008 sampai dengan 2011. Perkembangan penghimpunan dana (khususnya tabungan dan deposito) dan kredit tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Perkembangan DPK dan Kredit BPR di Indonesia (Tahun 2008 – 2011) Tabungan Deposito Kredit
Tahun
( milyar rupiah)
(milyar rupiah)
(milyar rupiah)
2008
7.135
14.204
25.472
2009
8.272
17.280
28.001
2010
9.857
21.455
33.844
2011*)
10.911
24.949
39.665
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia, 2011 *) Bulan September
Tabel di atas menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2008 hingga September 2011 jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meliputi tabungan dan deposito cenderung meningkat demikian juga jumlah kredit yang disalurkan cenderung mengalami kenaikan. Hasil penelitian Renawati (1994) menunjukkan bahwa penghimpunan dana memiliki hubungan yang positif
dan signifikan dengan jumlah kredit Di Daerah
Tingkat I Jawa Timur, sehingga semakin besar penghimpunan dana (tabungan dan deposito) maka semakin besar pula kredit yang disalurkan. Nurhasniya (2004) dalam penelitiannya menunjukkan
bahwa tabungan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perkembangan jumlah kredit. Semakin besar jumlah tabungan yang dapat dihimpun oleh bank maka semakin besar pula jumlah kredit yang dapat disalurkan
2
oleh bank. Selanjutnya penelitian Beriman (2009) menemukan bahwa deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk sehingga semakin besar jumlah deposito yang dapat dihimpun maka semakin besar pula jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh bank tersebut . Perumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh tabungan terhadap kredit yang disalurkan? 2. Bagaimana pengaruh deposito terhadap kredit yang disalurkan? Tujuan Penelitian Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk : 1. Menganalisis pengaruh tabungan terhadap kredit yang disalurkan 2. Menganalisis pengaruh deposito terhadap kredit yang disalurkan
Kegunaan Hasil Penelitian Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini adalah : 1. Bagi perbankan Sebagai bahan masukan yang berguna bagi BPR di Indonesia
dalam
mengambil kebijakan yang berkaitan dengan penghimpunan dana pihak ketiga dan kredit yang disalurkan. 2. Bagi pengembangan ilmu Sebagai masukan yang berguna bagi pengembangan ilmu khususnya manajemen perbankan 3. Bagi penelitian selanjutnya Sebagai referennsi yang berguna bagi penelitian berikutnya yang serupa.
3
TINJAUAN PUSTAKA Telaah Pustaka 1. Pengertian Bank Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering disebut dengan lembaga kepercayaan. Berbeda dengan perusahaan lain, transaksi usaha bank senantiasa berkaitan dengan uang, karena memang komoditi usaha bank adalah uang. Sejalan dengan karateristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur secara ketat oleh otoritas moneter dalam pelaksanaan berbagai kebijakan. Pengertian bank menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan : a. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. b. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. c. Bank Perkreditan Rakyat
(BPR)
adalah " bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam Ialu lintas pembayaran 2. Jenis-Jenis Bank Pada prinsipnya perbankan Indonesia dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan kepemilikannya meskipun sesungguhnya pembagian berdasarkan aspek fungsi sudah tidak begitu relevan lagi karena dalam UU No.10 tahun 1998 hanya dikenal Bank Umum dan BPR saja. Demikian pula dalam hal kepemilikan karena konsekuensi bentuk hukum Bank Pemerintah setelah Undang – Undang tersebut sebagai PT (Persero) adalah kepemilikan pemerintah tidak lagi 100 % dimiliki pemerintah karena kemungkinan sebagian beralih kepada pemodal swasta melalui pasar modal pada saat
4
go public. Namun secara teoritis pembagian perbankan menurut fungsi dan kepemilikannya dapat dijelaskan sebagai berikut (Siamat, 2004: 44) : a. Berdasarkan fungsinya, bank dapat dibagi menjadi : Bank Sentral, Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan, Bank Koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat b. Berdasarkan pemilikannya, bank dapat dibagi menjadi : Bank Milik Negara. Bank Pemerintah Daerah, Bank Swasta Nasional, Bank Asing dan Bank Campuran 3. Penghimpunan Dana Dalam memperoleh dana untuk usaha perbankan dapat diperoleh dari modal sendiri dan dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga. Perolehan dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga berupa simpanan dan sering disebut penghimpunan atau pengerahan dana. Menurut Ikhtisar Ketentuan-ketentuan Perbankan Indonesia (IKPI) Jilid II (1992), sumber dana dari pihak ketiga dapat berupa : a. Giro Giro adalah simpanan dari pihak-pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan. b. Deposito Berjangka Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. c. Sertifikat Deposito Sertifikat Deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjual belikan atau dipindah tangankan kepada pihak ketiga. d. Tabungan Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
5
e. Dana dari pihak ketiga lainnya antara lain : Deposit On Call , setoran jaminan, obligasi , call money,pinjaman antar bank , penerimaan dana dari luar negeri dan penerimaan dana valuta asing 4. Kredit Menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan disebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (Siamat 2004 : 56).Sedangkan unsur-unsur di dalam suatu pokok perkreditan mengandung risiko-risiko sebagai berikut (Santoso, 1996: 10) : a. Kepercayaan, yaitu keyakinan bank atas uang yang dipinjamkan tersebut akan diterima kembali pembayaran pokok dan bunganya sesuai jangka waktu yang telah disepakati. b. Waktu, yaitu agio akan pertambahan nilai uang yang diterima saat ini dengan masa yang akan datang dimana tentunya nilai uang sekarang akan lebih tinggi dari pada nilai uang di waktu yang akan datang. c. Degree of risk, yaitu risiko yang terjadi akibat kesenjangan waktu dari pemberian pinjaman tersebut. Asuransi risiko ini didasarkan pertimbangan bahwa dengan semakin lama kredit diberikan maka akan semakin tinggi tingkat risikonya, karena kemampuan manusia untuk menerobos masa datang selalu ada unsur ketidakpastian yang tidak dapat diprediksi pada masa sekarang. Dengan adanya unsur risiko ini maka diperlukan cover jaminan yang memadai. d. Prestasi, pemberian kredit sebenarnya tidak hanya sebatas pemberian pinjaman dalam bentuk uang tetapi juga barang dan jasa atau yang sejenisnya. Namun demikian dengan kemajuan jaminan pada masa kini perwujudannya adalah dalam bentuk uang.
6
5. Hubungan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit Penghimpuan dana pihak ketiga tersebut bisa berupa tabungan, deposito dan giro yang merupakan sumber dana bagi penyaluran kredit yang dilaksanakan oleh bank (IKPI Jilid II, 1992). Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan. Adapun giro adalah simpanan dari pihak-pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Penelitian Terdahulu Tabel 2. Penelitian Terdahulu No. 1
4
5
Nama dan Tahun Renawati (1994)
Judul Penelitian
Upaya Penghimpunan Dana Masyarakat Sebagai Sumber Pelepasan Kredit Pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur Nurhasniya Analisis Peranan Perkembangan (2004) Jumlah Giro, Tabungan dan Deposito Masyarakat Terhadap Perkembangan Jumlah Kredit dan Perkembangan Jumlah Sertifikat Bank Indonesia (Studi Kasus Pada 10 Bank Umum Devisa Nasional) Beriman Analisis Pengaruh Dana Pihak (2009) Ketiga Terhadap Jumlah Kredit Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Januari 2004 - Desember 2008
Hasil Penelitian Penghimpunan dana masyarakat memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan pelepasan kredit Perkembangan jumlah tabungan, deposito dan giro berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan jumlah kredit
Secara parsial tabungan dan deposito berpengaruh positif signifikan terhadap jumlah kredit bank, sedangkan giro tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah kredit.
Kerangka Pemikiran Mengacu pada telaah teori dan pnelitian terdahulu maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dan dijelaskan sebagai berikut :
7
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Tabungan (X1)
H1 Kredit (Y)
Deposito (X2)
H2
(X1) Gambar di atas menunjukkan bahwa besarnya tabungan, deposito dan giro berpengaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan.
Hipotesis Mengacu pada kerngka pemikiran di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 : Tabungan berpengaruh positif terhadap kredit H2 : Deposito berpengaruh positif terhadap kredit
METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tabungan (X1) Tabungan dalam penelitian ini adalah jumlah tabungan yang dapat dihimpun oleh BPR di Indonesia per bulan yang diukur dalam satuan milyar rupiah. 2. Deposito (X2) Deposito dalam penelitian ini adalah simpanan berjangka yang dapat dihimpun oleh BPR di Indonesia per bulan yang diukur dalam satuan milyar rupiah.
8
3. Kredit (Y) Kredit dalam penelitian ini adalah jumlah kredit yang dapat disalurkan oleh BPR di Indonesia per bulan yang diukur dalam satuan milyar rupiah. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah data tabungan dan deposito serta kredit yang disalurkan oleh bank BPR di Indonesia. Sedangkan sampelnya diambil sebagian dari populasi tersebut yaitu selama 45 bulan Januari 2008 hingga September 2011. Menurut pendapat Bailey penelitian yang menggunakan analisis data statistik , ukuran sampel yang digunakan minimal adalah 30 (Iqbal, 2002). Dengan demikian jumlah sampel tersebut layak digunakan. Metode Pengumpulan Data Dalam dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai literatur
yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dan Statistik
Perbankan Indonesia – Bank Indonesia (SPS-BI) sebagai sumber data sekunder. Metode Analisis Data 1.
Uji Kelayakan Model ( Goodness of Fit Test )
a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R2) pada intinuya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Agar diperoleh hasil yang baik banyak peneliti menganjurkan menggunakan adjusted R2. b. Uji F (F Test) Kriteria yang digunakan : 1) Jika nilai F hitung > F tabel , maka signifikan. dan jika nilai F hitung < F tabel, maka tidak signifikan. 2) Jika angka signifikansi < = 0,05, maka signifikan. dan signifikansi > 0,05, maka tidak signifikan. 2. Uji Hipotesis (t test) Hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
9
jika angka
a. Hipotesis H1 : - Ho : 1= 0 : Tabungan tidak berpengaruh terhadap kredit - Ha : 1> 0 : Tabungan berpengaruh positif terhadap kredit b. Hipotesis H2 : - Ho : 2= 0 : Deposito tidak berpengaruh terhadap kredit - Ha : 2> 0 : Deposito berpengaruh positif terhadap kredit Kriteria pengujian : - Kalau t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. - Kalau t hitung < t tabel maka H0 diterima.dan Ha ditolak - Kalau angka sig. < = 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima - Kalau angka sig. > = 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak 3. Analisis Regresi Berganda Persamaan Regresi Berganda yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana : Y
: Kredit
X
: Tabungan
X2 : Deposito a
: Konstanta
b
: Koefisien regresi parsial
e
: Faktor di luar model
HASIL ANALISIS DATA Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil pengolahan data komputer (print out ) dapat dibuat tabel berikut ini.
10
Tabel 3. Data Deskriptif N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Tabungan
45
6080.00
10911.00
8235.089
1461.534
Deposito
45
13058.00
24949.00
17712.444
3680.628
Kredit
45
20893.00
39732.00
29292.000
5177.022
Valid N (listwise)
45
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa : 1. Nilai terendah tabungan Rp 6.080 milyar, nilai tertinggi Rp 10.911 milyar dan ratarata Rp 8.235,089 milyar serta standar deviasi Rp 1.461,534 milyar 2. Nilai terendah deposito Rp 13.058 milyar, nilai tertinggi Rp 24.949 milyar dan rata-rata Rp 17.712,444 milyar serta standar deviasi Rp 3.680,628 milyar 3. Nilai terendah kredit Rp 20.893 milyar, nilai tertinggi Rp 39.732 milyar dan rata-rata Rp 29.292. milyar serta standar deviasi Rp 5.177,022 milyar.
Uji Kelayakan Model 1. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi dilakukan berdasarkan tabel berikut : Tabel 4. Koefisien Determinasi Model 1
R
R Square .882
.796
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .783
857.48307
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square = 0,783 yang berarti bahwa kontribusi pengaruh kedua variabel bebas ( tabungan dan deposito) terhadap kredit yang disalurkan sebesar 78,3 % sedangkan yang 21,7 % dipengaruhi faktor lainnya. 2. Uji Simultan (Uji F) Berdasarkan tabel di bawah ini dapat diketahui bahwa nilai F hitung.
11
Tabel 5. Nilai F hitung Model df 1
F
Regression
2
Residual
42
Total
44
Sig.
27.921
.000
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung = 27,921 > F tabel = 3,23 dan angka signifikansi = 0,000 < α = 0,05 sehingga signifikan ( Ho ditolak dan Ha diterima). Berdasarkan hasil uji koefisien dan uji F di atas dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dijelakan berdasarkan tabel di bawah ini . Tabel 6. Koefisien regresi
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
(Constant)
3541.479
1108.208
Tabungan
.396
.724
Deposito
.870
.287
Beta
t
Sig.
3.196
.003
.265
2.703
.020
.723
3.537
.001
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2011
1. Pengujian hipotesis pengaruh tabungan terhadap kredit (H1) Nilai t hitung yaitu sebesar 2,703 > t tabel = 1,694 dan angka signifikansi = 0,020 < α = 0,05 sehingga signifikan ( Ho ditolak dan Ha diterima). Dengan demikian hipotesis 1 (H1) bahwa tabungan berpengaruh positif terhadap kredit diterima.
12
2. Pengujian hipotesis pengaruh deposito terhadap kredit (H2) Nilai t hitung yaitu sebesar 3,537 > t tabel = 1,694 dan angka signifikansi = 0,001 < α = 0,05 sehingga signifikan
( Ho ditolak dan Ha diterima). Dengan demikian
hipotesis 2 (H2) bahwa deposito berpengaruh positif terhadap kredit diterima.
Regresi Berganda Analisis regresi berganda dilakukan berdasarkan tabel 6. Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai a = 3.541,479 dan
b1 = 0,396 dan
b2 = 0,870
sehingga dapat disusun persamaan regresi sebaga berikut : Persamaan regresi : Y = 3.541,479 + 0,396 X1+ 0,870 X2 + e Berdasarkan persamaan di atas dapat dilakukan interpretasi sebagai berikut : 1. Nilai konstanta atau a = 3.541,479 mempunyai arti bahwa jika tidak ada tabungan dan deposito maka jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 3.541,479 milyar ( faktor lain dianggap tetap). 2. Koefisien regresi
atau b1 = 0,396 mempunyai arti bahwa kenaikan tabungan
sebesar Rp 1 milyar akan dapat menaikkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 0,369 milyar ( faktor lain dianggap tetap) 3. Koefisien regresi
atau b2 = 0,870 mempunyai arti bahwa kenaikan deposito
sebesar Rp 1 milyar maka akan dapat menaikkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 0,870 milyar ( faktor lain dianggap tetap)
Pembahasan Hasil analisis menunjukkan bahwa tabungan berpengaruh
positif
(b1 = 0,396) dan signifikan (t hitung =2,703 > t tabel = 1,694) terhadap kredit yang disalurkan oleh bank di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia. Sehingga kenaikan tabungan sebesar Rp 1 milyar akan dapat menaikkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 0,396 milyar ( faktor lain dianggap tetap). Hal ini sejalan dengan penelitian Nurhasniya (2004) yang menyimpulkan bahwa perkembangan jumlah tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan jumlah kredit pada 10 bank umum devisa nasional.
13
Deposito berpengaruh positif (b2 = 0,870) dan signifikan (t hitung =3,537 > t tabel = 1,694) terhadap kredit yang disalurkan oleh BPR di Indonesia. Sehingga kenaikan deposito sebesar Rp 1 milyar akan dapat menaikkan kredit yang akan disalurkan sebesar Rp 0,870 milyar ( faktor lain dianggap tetap). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Beriman (2009) yang menemukan bahwa deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit pada PT. Bank Mandiri, Tbk. Hasil penelitian ini mendukung menunjukkan bahwa
hasil penelitian Renawati (1994) yang
penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) memiliki
hubungan yang positif dan signifikan dengan pelepasan kredit pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur.
PENUTUP Kesimpulan 1. Hasil uji hiotesis menunjukkan bahwa tabungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit sehingga Hipotesis 1 (H1) bahwa tabungan berpengaruh positif terhadap kredit diterima. Dengan demikian kenaikan jumlah
deposito akan
menaikkan jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia. 2. Hasil uji hiotesis menunjukkan bahwa deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit sehingga Hipotesis 2 (H2) bahwa deposito berpengaruh positif terhadap kredit diterima. Dengan demikian kenaikan jumlah
deposito akan
menaikkan jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia. Saran 1. Pihak perbankan perlu menetapkan suku bunga Dana Pihak Ketiga khususnya tabungan dan deposito
yang menarik dan jika perlu memberikan hadiah
kepada nasabah, dengan demikian nasabah diharapkan akan semakin bergairah untuk
menyimpan dananya ke bank. Sehingga akan semakin besar dana
simpanan yang dapat diperoleh bank guna meningkatkan jumlah penyaluran kredit kepada masyarakat.
14
2. Selain itu pihak perbankan perlu meningkatkan kualitas pelayanan kepada para nasabah khususnya nasabah yang memberikan dana untuk disimpan seperti tabungan dan deposito. Hal ini diperlukan agar mereka semakin percaya terhadap bank dan semakin merasa nyaman untuk menyimpan dananya ke bank. Sehingga akan semakin besar penghimpunan dana yang dapat dicapai oleh bank yang selanjutnya dapat dialokasikan pada penyaluran kredit yang semakin besar pula.
DAFTAR PUSTAKA
Beriman, 2009, Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Jumlah Kredit Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Januari 2004 - Desember 2008, Skripsi. Bandung : Universitas Padjajaran. Imam Ghozali, 2005..Analisis Multivariat SPSS,.Edisi Ketiga. Semarang : BP – UNDIP Marzuki, 1998 Metode Riset, ,Yogyakarta : BPFE-UII Nurhasniya, Siti, 2004, Analisis Peranan PerkembanganJumlah Giro, Tabungan dan Deposito Masyarakat Terhadap Perkembangan Jumlah Kredit dan Perkembangan Jumlah Sertifikat Bank Indonesia (Studi Kasus Pada 10 Bank Umum Devisa Nasional), Tesis , Jakarta : Universitas Gunadharma Renawati , 1994, Upaya Penghimpunan Dana Masyarakat Sebagai Sumber Pelepasan Kredit Pada Bank Umum Swasta Nasional Di Daerah Tingkat I Jawa Timur. Skripsi . Surabaya : Universitas Surabaya Santoso, Ruddy Tri, 1996 Manajemen Kredit Bank, Jakarta : PT. Gramedia Siamat, Dahlan, 2004 Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta : LPFE-UI Sugiyono , 2004, Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta ___________. (1992). Ikhtisar Ketentuan Perbankan Indonesia (IKPI) Jilid II), ___________. Undang – Undang No.10 Tahun 1998 Tentang Perbankan
15