1175 PENERAPAN TUGAS MENULIS JURNAL BELAJAR TERHADAP NILAI AKHIR

Download 26 Mar 2016 ... Memberikan contoh bentuk jurnal belajar kepada siswa. Pada tahap ini peneliti memperlihatkan contoh format jurnal kepada ma...

0 downloads 353 Views 325KB Size
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

PENERAPAN TUGAS MENULIS JURNAL BELAJAR TERHADAP NILAI AKHIR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN DI PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP-UMM Implementation of Log Learning Task Towards Learning Outcomes at Introduction to Education Course in Biology Education Department Husamah Podi Pendidikan Biologi FKIP Univesitas Muhammadiyah Malang Email: [email protected]; HP. 081216183817 Abstrak Jurnal belajar dikembangkan untuk membantu peserta didik belajar secara mandiri, dan memperoleh hasil yang optimal melalui kesulitan-kesulitan yang dapat dapat teridentifikasi dan memungkinkan perbaikan yang perlu dilakukan oleh mahasiswa dan dosen. Jurnal belajar merupakan wadah bagi para peserta didik untuk menuliskan ide, perasaan, dan banyak hal yang dialaminya ketika belajar sehingga pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh secara deskriptif penerapan tugas menulis jurnal belajar terhadap hasil belajar mahasiswa. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMM, pada semester ganjil 2015/2016.Subyek penelitian ini adalah mahasiswa baru (semester I) yang menempuh matakuliah Pengantar Pendidikan kelas A dan C. Data yang telah berhasil dikumpulkan di lapangan diolah dan dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif-kualitiatif, yakni dengan membandingkan data antara kelas A (tugas menulis jurnal belajar) dengan kelas C (tanpa tugas belajar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir kelas A yaitu A = 46,3% dan B+ = 53,7%, sedangkan kelas C yaitu A = 21,7%, B+ = 43,7%, dan B = 32,6. Hal ini berarti penerapan jurnal belajar dapat mendorong pencapaian nilai akhir yang lebih maksimal bagi kelas A. Kata kunci: biologi, hasil belajar, jurnal belajar, mahasiswa, pembelajaran Abstract Log learning was developed to help students learn independently, and obtain optimal results through the difficulties that can be identified and allow repairs to be performed by students and lecturers. Log learning is a media for the learners to write down ideas, feelings, and a lot of things that happened when learning that will ultimately be a positive influence on learning outcomes. This study aims to analyze the effect of the implementation of the task of log learning to the learning outcomes of students. This type of research is descriptive. This research was conducted in Biology Education Department, FTTE-UMM, in the first semester of 2015/2016 academic year. The subject of this study was new students who take Introduction to Education (Pengantar Pendidikan) course in class A and C. The data that has been collected were processed and analyzed with descriptive quantitative-qualitative techniques, by comparing data between class A (writing a log learning) to class C (without log learning). The results showed that the final value of the class A is A = B + 46.3% = 53.7%, while the class C, A = 21.7%, B + = 43.7%, and B = 32.6%. This means that the application of log learning can encourage the achievement of final value over the maximum for Class A. Key words: biology, learning, learning outcomes, log learning, students PENDAHULUAN Penilaian hasil belajar mahasiswa oleh dosen bertujuan menilai pemenuhan capaian pembelajaran oleh mahasiswa pada suatu mata kuliah. hasil belajar atau dalam hal ini 1175

Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

disebut nilai akhir mahasiswa merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar mahasiswa. Siswa yang memiliki nilai maksimal atau tinggi dapat dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar pada mata kuliah tersebut. Menurut Tu‘u (2004) hal ini menggambarkan hasil belajar mahasiswa yang dicapai ketika mengikuti dan mengerjakan berbagai tugas atau target dalam kegiatan pembelajaran mata kuliah tersebut. Nilai akhir yang baik adalah harapan dari setiap mahasiswa. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakukan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior trough experiencing). Menurut pengertian ini, belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan perilaku (Hamalik, 2007). Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009). Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat dari perbuatan belajar dapat diamati melalui penampilan mahasiswa atau learner's performance. Hasil belajar sebagai sesuatu yang diperoleh, didapatkan atau dikuasai setelah proses belajar biasanya ditunjukkan dengan nilai atau skor. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dalam kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilai adalah hasil belajar (Husamah et al., 2016). Sebagai upaya menunjang pencapaian hasil belajar maksimal maka seseorang selain harus memiliki intensitas belajar yang baik juga perlu didukung oleh pola belajar yang sesuai dengan karakteristiknya. Hamalik (2002) dan Husamah et al. (2016) menyatakan bahwa agar suatu kegiatan belajar mahasiswa dapat berjalan dengan baik diperlukan suatu langkah-langkah pokok yaitu harus memahami pola atau sistem belajar dan strategi belajar. Ketidakpahaman terhadap pola dan strategi belajar bukan tak mungkin menyebabkan mahasiswa mengalami kegagalan pada mata kuliah yang ditempuhnya. Mahasiswa gagal atau tidak mendapatkan hasil yang baik dalam mata kuliahnya karena mereka tidak mengetahui pola-pola belajar sekaligus strategi belajar yang baik. Hasil observasi selama tiga pertemuan awal di kelas mahasiswa baru Prodi Pendidikan Biologi FKIP UMM pada matakuliah Pengantar Pendidikan, menunjukkan beberapa hal. Mahasiswa cenderung tidak menilai pola dan strategi belajar sehingga mahasiswa juga tidak memiliki rencana untuk melakukan perbaikan cara belajar untuk menghadapi pembelajaran selanjutnya. Mahasiswa juga tidak terbiasa melakukan refleksi untuk materi yang telah dipahami dan belum dipahami serta refleksi mengenai cara penerapan pengetahuan yang telah diperoleh (self evaluation dan self regulation mahasiswa masih rendah). Mahasiswa selama ini belum diminta untuk melakukan refleksi atas pembelajaran yang mereka lakukan, dan mengembangkan inisiatif. Mereka pun tidak pernah mendapatkan tugas menulis jurnal belajar di jenjang pendidikan sebelumnya. Sehubungan dengan itu, maka perlu kiranya penerapan tugas menulis jurnal belajar pada mata kuliah Pengantar Pendidikan. Menurut Aris (2007) pembelajaran perlu menerapkan tugas menulis jurnal belajar untuk dapat menilai seberapa dalam pemahaman peserta didik terhadap materi yang baru dipelajari, sekaligus mengoreksi kelemahan dan kesalahan peserta didik. Pengetahuan tentang proses berpikir siswa ini dapat dijadikan 1176

Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

sarana bagi pendidik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan cara memotivasinya melalui komentar yang membangun pada jurnal belajar. Jurnal belajar yang diterjemahkan dari learning journal atau logs learning dikembangkan untuk membantu mahasiswa belajar secara mandiri, dan memperoleh hasil yang optimal melalui kesulitan-kesulitan yang dapat dapat teridentifikasi dan memungkinkan perbaikan yang perlu dilakukan oleh dosen. Jurnal belajar merupakan wadah bagi para peserta didik untuk menuliskan ide dan perasaan yang dialaminya ketika belajar. Melalui jurnal belajar, mahasiswa dapat menuliskan secara rutin dan disiplin mengenai yang dipelajarainya, apa yang masih dipandang lemah, dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan oleh diri sendiri dan dosen. Jurnal belajar merupakan dokumen yang secara terus-menerus bertambah dan berkembang. Biasanya ditulis oleh mahasiswa (pembelajar), sebagai rekaman terhadap perkembangan materi yang sedang dipelajari. Jurnal belajar merupakan wadah untuk menuliskan hasil refleksi mahasiswa tentang pembelajaran yang telah diikuti. Bagaimana tanggapan mahasiswa dituliskan dalam jurnal belajar, misalnya materi sudah dipahami, materi pembelajaran belum dipahami dengan menuliskan alasan mengapa belum dipahami, penjelasan yang berbeda dengan yang disampaikan pendidiknya yang didapat dari sumber belajar yang lain. Jurnal belajar sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dan kebiasaan menulis, menyusun suatu alur pikir secara tertulis, yang bagi dosen dapat menjadi acuan dalam menilai berhasil tidaknya mahasiswa mempelajari materi yang disampaikan (Budimansyah, 2003; Priyanto, 2012). Perbaikan proses pembelajaran merupakan sesuatu yang terus-menerus perlu ditingkatkan, agar efektivitas dan efisiensi pembelajaran terus meningkat. Perbaikan proses yang terus-menerus merupakan konsekuensi dari penerapan evalusi pelaksanaan pembelajaran dan penerapan sistem umpan-balik pada proses pembelajaran (Kusni, 2010). Berdasarkan berbagai uraian tersebut maka artikel ini bertujuan menganalisis pengaruh secara deskriptif penerapan tugas menulis jurnal belajar terhadap hasil belajar (nilai akhir) mahasiswa pada mata kuliah Pengantar Pendidikan di Prodi Pendidikan Biologi FKIPUMM. METODE Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Pada pola model penelitian di atas dilakukan terhadap kelompok mahasiswa pada dua kelas yang berbeda. Kedua kelompok diberi diberi perlakuan yang berbeda, dimana kelompok 1 atau kelas A diberikan tambahan tugas menulis jurnal belajar (selain tugas terstruktur yang tertuang dalam RPS, diskusi, dan ceramah). Kelompok 2 atau kelas C tidak mendapat tugas menulis jurnal belajar atau dengan pembelajaran biasa (hanya tugas terstruktur yang tertuang dalam RPS, dan ceramah). Penelitian ini dilaksanakan di Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universi Muhammadiyah Malang. Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Biologi UMM sebanyak 134 orang. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa baru (semester I) Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universi Muhammadiyah Malang yang menempuh matakuliah Pengantar 1177

Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

Pendidikan pada pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016, kelas A dan C. Jumlah mahasiswa per kelas adalah 47 orang. Sedangkan yang berperan sebagai pengelola pembelajaran adalahpeneliti sendiri (pengampu mata kuliah). Penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur atau langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1) Penyiapan perangkat pembelajaran (RPS, RPP, dan bahan ajar). 2) Pemberian penjelasan pengantar (apersepsi terkait dengan strategi pembelajaran yang akan dilakukan). 3) Penjelasan terkait dengan tugas menulis belajar pada kelas A (format, penjelasan perkomponen, cara menulis, dan penilaian). 4) Pelaksanaan pembelajaran pada masing-masing kelas. 5) Pemberian tugas menulis jurnal belajar pada kelas eksperimen. 6) Entri nilai untuk mendapatkan nilai akhir mahasiswa, analisis data dan tindak lanjut berikutnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai akhir mahasiswa pada kelas A (kelas yang diberikan tambahan tugas menulis jurnal belajar selain tugas terstruktur yang tertuang dalam RPS, diskusi, dan ceramah) dan kelas C (kelas yang tidak mendapat tugas menulis jurnal belajar atau kelas dengan hanya tugas terstruktur yang tertuang dalam RPS, dan ceramah), disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Persentase Nilai Akhir Mahasiswa Kelas A dan C Gambar 1 tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir kelas A, yaitu A = 46,3% dan B+ = 53,7%, sedangkan kelas C, yaitu A = 21,7%, B+ = 43,7%, dan B = 32,6. Hal ini berarti dengan membandingkan data antara kelas A (tugas menulis jurnal belajar) dengan kelas C (tanpa tugas belajar) dapat dikatakan bahwa penerapan jurnal belajar dapat mendorong pencapaian nilai akhir yang lebih maksimal bagi kelas A. Temuan penelitian ini sejalan dengan Jayadi (2008) bahwa melalui jurnal belajar, mahasiswa dapat mendeskripsikan kembali apa yang sudah dipelajari dan menemukan hal-hal yang masih dirasa lemah. Dosen perlu mengadakan penilaian diri sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan dalam kualitas proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan penguasaan konsep. Jurnal belajar membantu dosen menemukan kesulitan–kesulitan yang dialami mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran pada saat itu. 1178

Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

Adapun langkah-langkah penerapan tugas menulis jurnal belajar mengkombinasikan model Rahim (2007) dan Junaedi (2013), sebagai berikut: 1. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang perlunya merefleksikan pengalaman pengalamannya selama belajar dan memotivasi mereka untuk merefleksikan diri. 2. Memperkenalkan jurnal belajar kepada mahasiswa. Dalam memperkenalkan jurnal belajar, peneliti menginformasikan pengertian dari jurnal belajar yaitu jurnal adalah sekumpulan tugas menulis yang berbentuk seperti cacatan harian. 3. Menginformasikan tujuan dan manfaat penerapan pembelajaran dengan menggunakan jurnal belajar kepada siswa. 4. Memberikan contoh bentuk jurnal belajar kepada siswa. Pada tahap ini peneliti memperlihatkan contoh format jurnal kepada mahasiswa, kemudian peneliti menjelaskan isi dari format jurnal belajar tersebut. 5. Meminta mahasiswa untuk menuliskan hasil refleksinya (Jurnal belajar diterapkan). Pada tahap ini jurnal belajar diberikan peneliti kepada mahasiswa pada akhir proses pembelajaran, selanjutnya jurnal dikerjakan di rumah kemudian dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Peneliti juga merefleksi kumpulan jurnal yang dibuat oleh mahasiswa dan hasil refleksi tersebut dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran peneliti dan meningkatkan prestasi mahasiswa dalam belajar. Dengan dibuatnya jurnal diharapkan peneliti pada nantinya dapat meningkatkan prestasi mahasiswa dalam belajarnya. Maksud dari prestasi siswa adalah meningkatkan prestasi mahasiswa dalam belajar terutama pada matematika, yaitu dengan mengatahui kebutuhan mahasiswa yang kemudian merefleksinya. 6. Mengumpulkan, membaca, dan memberikan komentar tentang hal – hal yang ditulis mahasiswa dalam jurnal belajarnya. Menurut Sudrajat (2010) dan Kurniawan et al (2014) isi dalam jurnal pembelajaran dapat berupa: (1) mencatat hal-hal yang menarik dan ingin ditindaklanjuti secara lebih dalam dari suatu buku atau artikel yang dibaca, (2) mencatat pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam benak seputar topik materi yang dibaca atau dipelajari, (3) mencatat tentang hal-hal utama yang baru saja diketahui dari bahan yang telah dipelajari, (4) mencatat bahan yang relevan dari sumber lain yang telah dibaca, (5) mencatat tentang apapun yang telah temukan terkait dengan materi yang sedang dipelajari atau dibaca, dalam bentuk satu atau dua kalimat dan menuliskan bagaimana menemukannya, (6) mencatat tentang refleksi atas apa yang telah dipelajari, (7) mencatat tentang cara belajar yang dilakukan berkaitan dengan apa yang dipelajari dengan cara yang berbeda, dan (8) mencatat pemikiran yang belum sepenuhnya terpuaskan dan ingin diperbaikinya lebih lanjut, di dalamnya mencakup refleksi perasaan yang dipelajarinya, kemajuan belajar, dan teori yang berkembang dalam pikirannya. Jurnal belajar sangat berguna untuk seseorang, yaitu: (1) memberi gambaran yang sesunguhnya mengenai pertumbuhan pemahaman dari suatu materi atau pengalaman seseorang, (2) menunjukkan perkembangan belajar sesorang, (3) menjaga rekaman pikiran dan ide seseorang melalui pengalaman belajarnya, dan (4) membantu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan pilihan dalam belajar seseorang (Fadllia, 2012). Menulis jurnal dapat mengarahkan pada pembelajaran yang lebih baik karena merupakan sesuatu yang konstruktif dan melibatkan proses reflektif (Junaedi, 2013). Saat menulis mungkin saja 1179

Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

mahasiswa menemukan konsep yang membingungkan, ini akan memacunya untuk mengembangkan pemahamannya tentang konsep tersebut dengan menghubungkan dengan pengetahuan yang dimilikinya sebelumnya. Melalui jurnal belajar guru dapat menilai seberapa dalam pemahaman mahasiswa terhadap materi yang baru dipelajari, sekaligus untuk mengoreksi kelemahan dan kesalahan. Mahasiswa akan termotivasi dalam belajarnya dan memandang bahwa mata kuliah yang sedang ditempuh bukanlah pelajaran yang sulit dan membosankan. Pengatahun tentang proses berfikir siswa ini dapat dijadikan sarana bagi dosen untuk meningkatkan semangat belajar siswa dengan cara memotivasinya melalui komentar dosen yang membangun pada jurnal belajar (Ahliana, 2005). Jurnal belajar mendukung metode pembelajaran aktif, mahasiswa dituntut mengetahui kekurangan mereka dalam penguasaan materi pelajaran dan memikirkan bagaimana solusi untuk mengatasinya (Suprijono, 2012). Jurnal belajar akan menguatkan sistem komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Menurut Goleman (1999) bila mahasiswa dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya baik atas usahanya sendiri atau atas bantuan dosen, maka ia juga akan menuliskan pemecahannya dalam jurnal yang ditulisnya. Bila dikaji, cara ini memiliki karakteristik khusus yakni lebih banyak memberi peluang kepada mahasiswa yang kurang mampu mengungkapkan pengetahuannya atau pendapat dan pikiran serta ide-ide secara lisan, mereka lebih percaya diri apabila mengungkapkannya secara tertulis. Hal ini dapat pula melatih mahasiswa untuk mengungkapkan perasaaan/emosinya secara wajar, yang dapat melatih dan mengembangkan kecerdasan emosionalnya. Berdasarkan pengalaman dalam penerapan tugas menulis jurnal belajar dapat dikatakan bahwa jurnal belajar seharusnya jurnal dibuat semenarik mungkin agar mahasiswa semakin tertarik dalam menulis, kemudian kebiasaan menulis perlu dibudayakan agar para mahasiswa menjadi semakin aktif dan kreatif. Dosen perlu berupaya selalu melakukan refleksi dan koreksi secara tepat waktu pada setiap jurnal belajar yang masuk atau dikumpulkan, sehingga apabila terjadi sesuatu dalam jurnal tersebut dapat langsung ditanggapi. Peningkatan prestasi belajar mahasiswa salah satunya dapat dilihat dari peningkatan nilai dari setiap tugas yang mereka kumpulkan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Respon yang tepat dan cepat dari dosen terhadap apa yang disampaikan mahasiswa dalam jurnal belajar yang mereka tulis akan merangsang mahasiswa untuk menentukan pola dan strategi atau cara belajar yang tepat. Hal ini mengingat bahwa menurut Mappeasse (2009) cara belajar merupakan suatu cara bagaimana seseorang melaksanakan kegiatan belajar misalnya bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengerjakan atau menyelesaikan tugas, dan bahkan cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar. PENUTUP Pemaparan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa nilai akhir kelas A yaitu A = 46,3% dan B+ = 53,7%, sedangkan kelas C yaitu A = 21,7%, B+ = 43,7%, dan 1180

Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016

B = 32,6. Hal ini berarti penerapan jurnal belajar dapat mendorong pencapaian nilai akhir yang lebih maksimal bagi kelas A dibandingkan kelas C. Respon yang tepat dan cepat dari dosen terhadap pesan dalam jurnal belajar yang mereka tulis akan merangsang mahasiswa untuk menentukan pola dan strategi atau cara belajar yang tepat. Selanjutnya disarankan agar perlu kajian dan penelitian lebih lanjut bagaimana efektivitas jurnal belajar dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kesadaran metakognitif, mengingat hal ini sangat diperlukan di abad 21 ini. DAFTAR PUSTAKA Ahlina, M. 2005. Penerapan Strageti Metakongnitif Sebagai Media Refleksi untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Reflektik Siswa Kelas II di SMP Laboratorium UM Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM. Budimansyah, D. 2003. Model Pembelajaran Portofolio PAI. Bandung: Genesindo. Goleman, D. 1999. Emotional Inteligence. Terjemehan T. Hermaya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hamalik, O. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Hamalik, O. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Cetakan VI. Jakarta: Bumi Aksara. Husamah, Pantiwati, Y., Restian, A. & Sumarsono, P. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Malang: UMM Press. Jayadi, Y. A. 2008. Penggunaan Jurnal Belajar dengan Macromedia Flash dalam Pembelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa Kelas X di SMA Negeri 2 Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: FKIP UNS. Junaedi, E. 2013. Penerapan Pembelajaran dengan Menggunakan Jurnal Belajar untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bangun Ruang pada Siswa SMP Negeri 10 Malang Kelas VIII-H. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA UM. Kurniawan, Hudiono, B. & Astuti, D. 2014. Efektivitas Penggunaan Jurnal Belajar Dikaji dari Hasil Belajar dan Kemampuan Metakognisi dalam Pembelajaran Matematika. Artikel Ilmiah. Pontianak: FKIP UNTAN Pontianak. Kusni, M. 2010. Implementasi Sistem Pembelajaran Blended Learning Pada Kuliah AE3121 Getaran Mekanik di Program Studi Aeronotika dan Astronotika. Makalah Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) ke-9 Palembang, 13-15 Oktober 2010. Mappeasse, M. Y. 2009. Pengaruh Cara dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas III Jurusan Listrik SMK Negeri 5 Makassar. Jurnal MEDTEK, 1(2): 1-6. Priyanto. 2012. Jurnal Belajar, Untuk Apa? (Online). (http://mahkotangariboyo. wordpress.com/2012/11/14/jurnal-belajar-untuk-apa/, diakses tanggal 26 September 2015). Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cetakan XIV. Jakarta: Remaja Rosdakarya. Sudrajat, A. 2010. Jurnal Pembelajaran (Learning Journal). (Online), (http:// akhmadsudrajat.com/2010/01/04/jurnal-pembelajaran-learning-journal/, diakses 6 Februari 2016) Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Tu‘u, T. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo 1181