16 VOL.02, NO.XVIII, JUNI 2014 HUBUNGAN KEPATUHAN

Download Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan askseptor KB Pil dengan keberhasilan pencegahan kehamilan. Des...

0 downloads 438 Views 167KB Size
HUBUNGAN KEPATUHAN AKSEPTOR KB PIL DENGAN KEBERHASILAN PENCEGAHAN KEHAMILAN DI BPS ERTIN JUPRI W.,Amd.Keb DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

Siti Nur Anisa*, Ratih Indah Kartikasari** …………......……….…… ……

. .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .….

Keluarga berencana merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi mempunyai bermacam-macam metode diantaranya adalah kontrasepsi hormonal jenis KB pil. Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 6 Januari 2013 di BPS Erti Jupri W.Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan sebanyak 30 akseptor KB Pil. Sebanyak 13 orang minum KB Pil secara teratur, sedangkan 10 orang tidak teratur, dan 7 orang mengalami kegagalan (hamil). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan askseptor KB Pil dengan keberhasilan pencegahan kehamilan. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB pil minimal penggunaan 1 bulan Di BPS Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Sampel diambil sejumlah 28 responden dengan menggunakan simple random sampling . Variabel independen tentang kepatuhan dan variabel dependen adalah keberhasilan pencegahan kehamilan. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup. Kemudian ditabulasi dan dilakukan pengolahan data dan diujimenggunakan koefisien Phi. Hasil analisa data menunjukkan bahwa diketahui bahwa responden yang patuh, seluruhnya (100%) berhasil mencegah kehamilan sedangkan responden yang tidak patuh seluruhnya(100%) mengalami kehamilan atau gagal dalam pencegahan kehamilan. Hasil penelitian yang diuji menggunakan koefisien phi menunjukan nilai signifikan p= 0,000 dan α = < 0,05 artinya H1 diterima yaitu ada hubungan antara kepatuhan akseptor KB pil dengan keberhasilan pencegahan kehamilan di BPS Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Melihat hasil penelitian ini masyarakat dan tenaga kesehatan lebih aktif lagi untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman serta meningkatkan motivasi dari diri sendiri, sehingga kepatuhan bisa ditingkatkan lagi. Kata kunci : Kepatuhan, Akseptor KB Pil, Keberhasilan PENDAHULUAN. …… .

… ….

tersebut, keluarga berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama (Sarwono Prawiroharjo ,2003) Pil KB merupakan tablet pil kombinasi yang diangap sebagai suatu metode kontarsepsi yang dapat dipercaya. Semua pil kombinasi mengandung Estrogen dan Progesterone, kandungan Estrogen didalam pil biasanya menghambat ovulasi dan menekan perkembangan sel telur yang dibuahi. Mungkin juga dapat menghambat impantasi sedangan progesteron dalam pil

Program Keluarga Berencana Nasional mempunyai kontribusi penting dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk. Kontribusi program keluarga berencana nasional tersebut dapat dilihat pada pelaksanaan program Making Pregnancy Safer (MPS). Salah satu pesan kunci dalam rencana strategi Nasional Making Pregnancy Safer di indonesia 2001-2010 adalah bahwa setiap kehamilan harus merupakan kehamilan yang diinginkan. Untuk mewujudkan pesan kunci

SURYA

16

Vol.02, No.XVIII, Juni 2014

Hubungan Kepatuhan Akseptor KB Pil Dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jupri W.,Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan KB akan menentalkan lender servik untuk mencegah masuknya sperma. Hormon ini juga mencegah konsepsi dengan cara memperlambat transpotrasi telur dan menghambat ovulsai (Hellen, V., 2006). Jika kontrasepsi oral kombinasi dikonsumsi secara benar dan konsisten, diserap secara normal,dan metabolismenya tidak meningkat oleh interaksi dengan obat lain, maka kehandalan kontrasepsi oral kombinasi mendekati 100% (Glasier & Gebbie, 2006). Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai efektifitas tubektomi), bila digunkan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan) (Sarwono, Prawiroharjo ,2006) Menurut laporan pencapaian KB Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan tahun 2012, jumlah akseptor KB pada tahun 2012 total 234.020 orang yaitu akseptor IUD sebesar 18.064 orang (7,7%), akseptor MOW sebesar 6.669 orang (2,8%), akseptor MOP sebesar 542 orang (0,23%), akseptor kondom sebesar 3.630 orang (1,5%), akseptor implan sebesar 28.549 orang (12,2%), akseptor suntik sebesar 119.516 orang (51,1%), akseptor pil sebesar 57.050 (24,4%). Berdasarkan data yang ada di desa Solokuro kecamatan Solokuro kabupaten Lamongan, diperoleh data jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 814 orang dan jumlah total keseluruhan akseptor KB sebanyak 644 orang (79,1%), akseptor KB suntik 265 orang (41,1%), pil sebanyak 201 orang (31,2%), Akseptor KB IUD sebanyak 29 orang (4,5%), implan sebanyak 132 orang (20,4%), MOW sebanyak 6 orang (9,3%), MOP sebanyak 0 (0%) tidak ada pesertanya, akseptor KB kondom sebanyak 11 orang (1,7%). Berdasarkan survey awal yang dilakukan pada tanggal 6 Januari 2013 di BPS Ertin jupri w, Amd.Keb desa Solokuro kecamatan Solokuro kabupaten Lamongan sebanyak 30 ibu akseptor KB pil dan 13 orang minum KB pil secara teratur,dan 10 orang tidak teratur, dan 7 orang mengalami kegagalan (hamil).

SURYA

Berdasarkan data yang diatas sebanyak 30 ibu akseptor KB Pil dan 13 orang (43,3%) minum KB Pil secara teratur, dan 10 orang (30,5%) tidak teratur, dan 7 orang (23,3%) dapat disimpulkan bahwa masih ada ibu yang belum patuh dalam minum KB pil sehingga menyebabkan kegagalan Faktor – faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam minum pil KB diantarnya :motivasi, pengetahuan, keteraturan, ketakutan, konseling petugas kesehatan, paritas. Motivasi; Merupakan faktor yang mendominasi dalam kesalahan manusia, apabila keinginan pasangan atau individu sangat kuat untuk mencegah kehamilan, maka hala ini secara langsung berengaruh terhadap seberapa teratur mereka menggunakan metode kontarsepsi. Pengetahuan; Beberapa pengunaan metode kontrasepsi mungkin tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang anatomi dan fisioligi tubuh manusia yang terkait, tidak memahami metode dan bagaimana metode itu bekerja atau tidak menguasai keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan metode tersebut dengan benar Keteraturan; Apabila keinginan pasangan atau individu sangat kuat untuk mencegah kehamilan, maka hal ini secara langsung berpengaruh terhadap seberapa teratur mereka menggunakan metode kontrsepsi. Ketakutan; Ketakutan wanita terhadap efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan pil menyebabkan seorang wanita berhenti menggunakan ontrasepsi pil akan melakukan hubungan seksual tanpa mulai menggunakan metode kontrasepsi lain, bahkan bila mereka tidak ingin mengalami kehamilan. Konseling; petugas kesehatanKomunikasi dan konseling yang baik dapat memperjelas informasi mengenai cara konsumsi dan keefektivitasan dari meode kontrasepsi (Helen, Varney ,2006) Paritas menurut Bobak (2004) paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin hidup, bukan jumlah janin yang dilahirkan. Pada dasarnya KB sering juga 17

Vol.02, No.XVIII, Juni 2014

Hubungan Kepatuhan Akseptor KB Pil Dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jupri W.,Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan dinyatakan pengendalian kehamilan, istilah ini mengacu pada pengaturan jumlah anak ataupun paritas. Selain itu juga untuk pengaturan jarak anak yang juga akan berpengaruh pada pengasuhan anak, pendidikan anak dimasa mendatang. Dengan adanya kesadaran tinggi akan pentinnya penagturan jumlah anak ataupun paritas maka program KB akan lebih maju dan berhasil Pengalaman; Usia mempengaruhui tingkat pengetahuan dan pengalaman seseorang, semakin bertambahnya usia tingkat pengetahuan dan pengalaman seseorang juga semakin bertambah. Sehingga pengetahuan dan pengalaman yang didapat akan mempengaruhi cara perilaku hidup seseorang (Notoatmodjo, S, 2003) Dampak dari penggunaan alat kontrasepsi KB pil yang adadi BPS Ertin jupri w, Amd.Keb desa Solokuro kecamatan Solokuro kabupaten Lamongan, akan terjadi kegagalan dan menyebabkan kehamilan hal itu akan menyebabkan akseptor KB terutama pil akan takut menggunakan alat kontrasepsi pil dan akan pindah ke kontrasepsi yang lain. Salah satu upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mencapai keberhasilan yaitu dengan cara kepatuhan memberikan penyuluhan kesehatan tentang efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi pil, dukungan sosial, spiritual, serta memberikan dukungan kepada ibu untuk melakukan minum pil secara teratur dan tepat waktu (Henderson, 2005). Informasi yang adekuat oleh petugas pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pengetahuan seseorang sehingga hal ini akan mendukung seseorang akan bertindak dan berprilaku (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul “ Hubungan Kepatuhan Akseptor KB Pil dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jupri W Amd.Keb. desa Solokoro kecamatan Solokuro kabupaten Lamongan.

SURYA

METODOLOGI .PENELITIAN Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan menggunakan pedekatan retrospective. Dengan kata lain, efek (penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu (Notoatmodjo, S., 2002). Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel penelitian ini adalah sebagian Ibu Akseptor KB Pil pada bulan Januari-Juli minimal pengunaan 1 bulan, yang bisa baca tulis, kooperatif, dan bersedia diteliti di BPS Ertin Jupri W Amd.Keb, Desa Solokuro, Kec Solokuro, Kab Lamongan sebanyak 28 responden. Instrumen menggunakan kuesioner tertutup. HASIL .PENELITIAN



Data Umum Karateristik dalam penelitian ini meliputi Usia, Pekerjaan, Pendidikan dan Jumlah anak. (1) Distribusi Usia Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan Usia Di BPS Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan bulan Mei tahun 2013 No Umur Frekwensi Prosentase (%) 1 < 20 tahun 6 21.4 2 20-35tahun 11 39.3 3 >35 tahun 11 39.3 Jumlah 28 100.0 Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian kecil responden berusia <20 tahun sebanyak 6 orang (21.4%),dan hampir sebagian berusia 20-35 tahun dan lebih dari 35 tahun sebanyak 11 orang (39.3%) dan sebagian berusia >35 tahun sebanyak 11 orang (39.3%).

18

Vol.02, No.XVIII, Juni 2014

Hubungan Kepatuhan Akseptor KB Pil Dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jupri W.,Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan (2) Distribusi pekerjaan Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan Di BPS Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan bulan Mei tahun 2013 No Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%) 1 IRT 13 46.4 2 Tani/ Buruh 7 25.0 3 Wiraswasta 5 17.9 /Swasta 4 PNS 3 10.7 Jumlah 28 100.0

(4) Distribusi jumlah anak Tabel 4 Distribusi berdasarkan jumlah Anak Di BPS Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan bulan Mei tahun 2013 No Jumlah Frekwensi Prosentase Anak (%) 1 1 orang 7 25.0 2 2 orang 14 50.0 3 3 orang 4 14.3 4 >4 orang 3 10.7 Jumlah 28 100.0 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa dari 28 responden sebagian ibu mempunyai 2 orang anak 14 orang (50.0%), dan sebagian kecil mempunyai anak >4 orang sebanyak 3 orang (10.7%.)

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 28 responden hampir sebagian 13 orang (46.4%) dan sebagian kecil responden bekerja sebagai PNS sebanyak 3 orang (10.7%)

Data Khusus Data khusus dalam penelitian ini yaitu cara kepatuhan ibu tentang KB Pil, dengan kejadian keberhasilan pencegahan kehamilan, serta hubungan cara konsumsi ibu dengan keberhasilan KB Pil Di Bps Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan.

(3) Distribusi pendidikan Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan Di BPS Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan bulan Mei tahun 2013 No Pendidikan Frekwensi Prosentasi (%) 1 SD 5 17.9 2 SMP 11 39.3 3 SMA 12 42.9 Jumlah 28 100.0 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 28 responden hampir sebagian berpendidikan SMA sebanyak 12 orang (42.9%), dan sebagian kecil berpendidikan SD sebanyak 5 orang (17.9%)

SURYA

(1) Cara konsumsi Ibu tentang KB Pil Tabel 5 Distribus responden berdasarkan cara konsumsi Pil Di BPS Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan bulan Mei tahun 2013 No Cara Frekwensi Prosentase konsumsi (%) 1 Patuh 26 92.9 2 Tidak patuh 2 7.1 Jumlah 28 100.0 Berdasarkan tabel 5 dari 28 responden didapatkan hampir seluruhnya cara konsumsi pil yang patuh sebanyak 26 orang (92,9%), dan sebagian kecil memiliki cara konsumsi yang tidak patuh sebanyak 2 orang (7.1%).

19

Vol.02, No.XVIII, Juni 2014

Hubungan Kepatuhan Akseptor KB Pil Dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jupri W.,Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan (2) Keberhasilan KB Pil Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan Keberhasilan KB pil Di BPS Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan bulan Mei tahun 2013 No Kejadian Frekwensi Prosentase keberhasilan (%) KB Pil 1 Berhasil 26 92.9 2 Tidak 2 7.1 berhasil Jumlah 28 100.0 Berdasarkan tabel 6 dari 28 responden didapatkan respondensebagian besar ibu yang mengalami keberhasilan KB Pil sebanyak 26 orang (92.9%),dan sebagian kecil ibu yang tidak berhasil KB pil sebanyak 2 orang (7.1%).

(100%) mengalami kehamilan atau gagal dalam pencegahan kehamilan. PEMBAHASAN .…

Pada pembahasan ini akan diuraikan tentang KB pil, dengan Keberhasilan KB Pil dan hubungan antara cara Kepatuhan dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jupri W.Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokururo Kabupaten Lamongan tahun 2013. 1. Kepatuhan KB Pil Hasil penelitian berdasarkan tabel 5 didapatkan bahwa sebagian besar ibu telah menggunakan kontrasepsi Pil Dengan Benar sebanyak 26 orang (92.9%) dan sebagian kecil memiliki cara konsumsi tidak benar dan mengalami kehamilan sebanyak 2 orang (7.1%). Dari fakta di atas sebagian besar ibu memiliki cara konsumsi yang benar, hal ini bisa dipengaruhi oleh pendidikan hampir sebagian berpendidikan SMA sebanyak 12 orang (42.9%), sehingga ibu masih mudah menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Selain dari faktor pengetahuan dan pengalaman, fenomena tersebut juga didukung dari hasil penelitian bahwa lebih dari sebagian ibu berada pada rentan umur 20-35 tahun yaitu 11 ibu (39.3%). Menurut Monks. F.J (2002) Pembagian masa dewasa ada 3 yaitu masa dewasa dini mulai dari usia 18 sampai 40 tahun masa dewasa madya dimulai dari usia 40 sampai 60 tahun dan masa dewasa lanjut dimulai dari 60 sampai kematian. Masa dewasa ini merupakan masa priode dini terhadap pola kehidupan baru dan harapan sosial baru. Ciri –ciri yang menonjol pada usia dini adalah masa pengaturan usia reproduktif, masa bermasalah, masa ketergantungan emosional, masa keterasingan sosial, masa komitmen, masa

(3) Hubungan kepatuhan Akseptor KB Pil dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Tahun 2013 Tabel 7 Distribusi Silang Hubungan Kepatuhan Dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di Bps Ertin Jupri W.Amd.keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Bulan tahun 2013. Cara Berhasil ( Gagal Jumlah konsumsi tidak (hamil) hamil) ∑ % ∑ % ∑ % Patuh 26 100 0 0 2 100 6 Tidak 0 0 2 100 2 100 patuh Jumlah 26 100 2 100 2 100 8 Ø=-1.000 P= 0,000 Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa responden yang patuh, seluruhnya (100%) berhasil mencegah kehamilan sedangkan responden yang tidak patuh seluruhnya

SURYA

.…

20

Vol.02, No.XVIII, Juni 2014

Hubungan Kepatuhan Akseptor KB Pil Dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jupri W.,Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan ketergantungan, masa ketergantungan nilai dan masa penyesuaian diri. Usia juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan sikap, keadaan yang mempengaruhi seseorang ibu yang berpengetahuan baik dalam penelitian ini dengan usia 20-35 tahun. Dengan usia yang matang seorang ibu akan lebih kreatif dalam memperoleh informasi tentang cara konsumsi pil KB yang benar, hal ini tergantung dari kreatifitas ibu-ibu bagaimana caranya memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Pada dasarnya KB sering juga dinyatakan sebagai pengendalian kehamilan, istilah ini mengacu pada pengaturan jumlah anak atau paritas (Bobak, 2004). Pada hasil penelitian didapatkan sebagian besar ibu mempunyai 2 anak sebanyak 14 orang (50.0%) dan sebagian kecil memiliki >4 anak sebanyak 3 orang (10.7%) hal ini menandahkan bahwa ibu memiliki kesadaran tinggi tentang pengaturan jumlah anak. Paritas berhubungan dengan usia, pengetahuan dan pengalaman seseorang, sehingga jika seseorang itu memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya pengaturan jumlah anak ataupun paritas maka program KB akan lebih maju dan berhasil. Selain faktor usia, pendidikan, paritas pekerjaan juga sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap ibu. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian ibu bekerja sebagi ibu rumah tangga sebanyak 13 orang (46.4%). Jika dilihat dari sisi pekerjaan dikatakan bahwa manusia memerlukan suatu pekerjaan untuk berkembang dan berubah. Orang bekerja bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih baik dan berbuat sesuatu yang bernilai, bermanfaat dan memperoleh berbagai pengalaman (Eko, 2007). Meskipun pekerjaan sebagian ibu adalah sebagian ibu rumah tangga dimana waktu yang ada banyak digunakan dirumah tetapi penegtahuannya sudah tergolong cukup. Semua ini bisa disebabkan karena mereka mengikuti penyuluhan yang diadakan oleh instansi kesehatan, keadaan yang demikian juga

SURYA

menambah informasi yang mereka dapatkan khususnya tentang bagaimana cara konsumsi pil KB yang benar. 2. Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Dari hasil tabel 6 menunjukan bahwa dari 28 responden KB pil masih terdapat sebagian kecil atau 2 orang (7.1%) yang tidak patuh dan mengalami kehamilan, dan sebagian besar atau 26 orang (92.9%) sudah berhasil memakai KB pil dan tidak terjadi kegagalan. Kurangnya pengetahuan, pengalaman dan ketidak teraturan ibu dalam mengkonsumsi pil KB dapat menjadi alasan utama penyebab kegagalan KB Pil apabila keinginan pasangan atau individu sangat kuat untuk mencegah kahamilan, maka hal ini secara langsung berpengaruh terhadap seberapa teratur mereka menggunakan metode kontrasepsi. Pengetahuan dan sikap sesorang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dapat diketahui bahwa dari 28 responden hampir sebagian berpendidikan SMA sebanyak 12 orang (42.9%). Menurut Notoatmodjo (2003) pendidikan sebagai segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik indvidu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan, sehingga jika faktor-faktor tersebut tidak dikembangkan maka akan dapat mempengaruhi dari keefektivitasan metode kontasepsi tersebut 3. Hubungan Kepatuhan Minum KB Pil dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan di BPS Ertin Jupri W., Amd.Keb. Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Berdasarkan distiribusi silang pada tabel 7 didapatkan sebagian besar ibu yang mengalami keberhasilan KB Pil sebanyak 26 orang (92.9%), dan dari uji kofisien phi menggunakan SPSS di dapatkan p= 0,00 Sehingga p< 0,05 dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara cara kepatuhan dan keberhasilan pencegahan kehamilan di BPS Ertin Jupri

21

Vol.02, No.XVIII, Juni 2014

Hubungan Kepatuhan Akseptor KB Pil Dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jupri W.,Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan W., Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan. Seperti yang kita ketahui bahwa pengetahuan sangat berpengaruh penting terhadap tingkah laku seseorang, sehingga perilaku cara konsumsi akseptor KB harus lebih cermat dan hati- hati agar tidak terjadi kegagalan KB pil. Dengan pengetahuan yang baik tentang KB pil maka perilaku cara konsumsi ibu tentang KB pil akan lebih hatihati dan teliti sehingga tidak terjadi kegagalan KB pil. Selain itu motivasi dalam diri individu juga mendominasi dalam kesalahan manusia, apabila keinginan pasangan atau individu sagat kuat untuk mencegah kehamilan, maka hal ini secara langsung berpengaruh terhadap seberapa teratur mereka menggunakan metode kontrasepsi. Hal ini sesuai dengan teori menurut Varney (2006) bahwa pengetahuan, motivasi, keteraturan, konseling petugas kesehatan dan pengalaman sangat berpengaruh terhadap perilaku cara konsumsi akseptor KB. Untuk itu cara konsumsi akseptor KB pil harus 100% benar untuk meningkatkan keefektifitasan metode kontrasepsi KB pil dan agar kejadian kegagalan KB pil dapat berkurang dan bahkan tidak terjadi, dan keberhasilan KB pil semakian meningkat. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi cara konsumsi adalah pengetahuan, sedangkan pengetahuan sendiri juga dapat dipengaruhi oleh pendidikan. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan semakin mudah mereka menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya jika seseorang memiliki tibgkat pengetahuan yang rendah maka akan dapat menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru dikenalkan. Untuk mengatasi keadaan agar tidak terjadi kegagalan KB pil, dapat dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan, pengalaman, mengali informasi dan

SURYA

konseling dari petugas kesehatan serta meningkatkan motivasi dari diri sendiri, sehingga jika dari semua factor yang mempengaruhi dari cara konsumsi dapat ditingkatkan, maka setidaknya kegagalan KB pil dapat berkurang atau bahkan tidak terjadi. PENUTUP 1. Kesimpulan Setelah penelitian menganalisa data dan melihat hasil analisa data dari 28 responden ibu akseptor KB pil yang diteliti di Bps Ertin Jupri. W.Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan maka peneliti mengambil kesimpulan sebagian berikut : 1. Sebagian besar Akseptor KB Pil Di BPS Ertin Jupri W.Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan patuh minum kontrasepsi KB Pil. 2. Sebagian besar Akseptor KB Pil Di BPS Ertin Jupri W.Amd.Keb Desa Solokuro.Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan berhasil mencegah kehamilan. 3. Terdapat hubungan antara kepatuhan dengan keberhasilan Pencegahan kehamilan Di BPS Ertin Jupri W.Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan 2. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat dijadikan untuk menambah wawasan bagi mahsiswa STIKES Muhammadiyah Lamongan tentang hubungan kepatuhan Akseptor KB pil dengan keberhasilan pencegahan kehamilan 2. Bagi Akseptor KB Bagi para akseptor KB sangat penting untuk mengetahui secara rinci tentang kontrasepsi sebelum mengambil keputusan untuk ber-KB. Selalu mengikuti informasi agar dapat meningkatkan pengetahuan dan tidak ragu lagi untuk mengambil keputusan serta lebih mantap lagi dalam program Keluarga Berencana. 22

Vol.02, No.XVIII, Juni 2014

Hubungan Kepatuhan Akseptor KB Pil Dengan Keberhasilan Pencegahan Kehamilan Di BPS Ertin Jupri W.,Amd.Keb Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan 3.

Bagi tenaga kesehatan Bagi tenaga kesehatan sangatlah penting untuk meningkatkan konseling dan melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang Keluarga Berencana, sehingga para Akseptor KB Lebih paham lagi tentang macam dan semua yang berkenaan dengan kontrasepsi. 4. Bagi peneliti yang akan datang Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan penelitian selanjutnya baik oleh peneliti sendiri maupun orang lain.

dan Instrumen Keperawatan, jakarta Medika

Penelitian :Salemba

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Prilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA Saifudin Abdul Bari, (2003). Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

A Azis Alimul H (2007) Metode Penelitian Keprawatan & Teknik Analisa Data, Jakarta ; Salemba Medika.

Sarwono, Prawirohardjo, (2003). Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga, Cetakan Keenam 2002 jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC. Danim, Sadarwan, (2003) Metode Penelitian Kebidanan Prosedur, Kebijakan & Etik, Jakarta ;EGC Dinkes Lamongan, (2012). Laporan Cakupan KB & KIA. Lamongan. Glasier, Gebbie (2006). Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi, jakarta : EGC Hendersone, Cristine. (2006). Kebidanan. Jakarta : EGC

Konsep

Helen, Varney. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC Hanafi Hartanto, (2004). KB & Kontrasepsi, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan KB Kesos Solokuro (2012), Laporan seksi KB kecamatan Solokuro. Nursalam, (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, tesis

SURYA

23

Vol.02, No.XVIII, Juni 2014