1)JURNAL INI MERUPAKAN BAGIAN DARI SKRIPSI SILFI INDRIRIYANI, NIM

Download 4 Apr 2016 ... marmer tersebut adalah dampak terhadap lingkungan. Perkembangan industri pengolahan marmer tersebut tidak diiringi dengan pe...

0 downloads 127 Views 230KB Size
VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM1) Silfi Indririyani Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email : [email protected] Moh Qudsi Fauzy Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email: [email protected] ABSTRACT: The existence of the marble processing industry in Tulungagung Besole village has an impact both economic and environmental impact.This study calculating the economic valuation of the marble industry tod eterminethefeasibility of the industry when seenin the economic and environmental impact generated by natural resource economics review Islamic perspective. Use of ESDAL Islamic perspective is intended to determine how the rules of Islam in governing the use and maintenance of nature, and to know if the marble business in the village Besole have run the rule.Results of the study found that the marble processing industry economically feasible. However, theprocessing of marble that have a negative impact on the environment and society, like a air pollution, pollution caused by solid waste, and also a form of energy that is noise pollution Keywords: Marble Industry, Economic Valuation, Environmental Impact, esdal perspektif Islam I. PENDAHULUAN

bahan baku, barang setengah jadi, dan

Latar Belakang

atau barang jadi menjadi barang dengan

Manusia

menempati

nilai

posisi

memandang menjadi

penataan

tanggung

Islam

Kabupaten

lingkungan

kegiatan

merupakan

salah

Tulungagung satu

daerah

di

manusia

Indonesia yang memiliki kekayaan sumber

sebagai khalifah di bumi. Tanggung jawab

daya alam berupa batu marmer. Daerah

manusia

ini

terletak

pemeliharaan,

jawab

termasuk

untuk

industri

mutu serta untuk menjamin kelestariannya. menjelaskan

tinggi

rancangan bangun dan perekayasaan

hidup dari kerusakan dan kemerosotan

(1997:124)

lebih

penggunaannya

terpenting dalam melindungi lingkungan

Qadir

yang

pada

penataan,

pengawasan

memiliki

kondisi

topografi

yang

dan

didominasi oleh struktur batuan yang

pengembangan tata lingkungan yang

beraneka ragam. Hal ini membuat daerah

bermanfaat bagi manusia. Salah satu

tersebut kaya akan potensi bahan galian

pemanfaatan sumber daya alam yang

golongan C terutama bahan galian batu

bisa di lakukan oleh manusia adalah

marmer. Khususnya di Desa Besole sumber

melalui pengelolaan sumber daya alam

daya bahan galian marmer sangat besar

melalui industri. Dalam UU Perindustrian

yaitu sebanyak 9.855.000 ton. Potensi

No.5 Tahun 1984, industri adalah kegiatan

galian yang ada di Desa Besole ini

ekonomi yang mengelola bahan mentah,

berkembang

1)Jurnal

menjadi

industri

marmer

ini merupakan bagian dari skripsi Silfi Indririyani, NIM : 041211431170, yang diuji pada 4 April 2016 643

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

yang bermula sejak tahun 1961 dan

Penelitian ini akan berupaya mengetahui

berpusat di Desa Besole. Kemudahan

kelayakan industri pengolahan marmer

dalam

secara

memperoleh

bahan

baku

ekonomi

dengan

pendekatan

menjadikan industri marmer di Kabupaten

valuasi ekonomi. Metode yang digunakan

Tulungagung berkembang dengan pesat

untuk menentukan valuasi tersebut adalah

dan cepat merambah pasar nasional dan

dengan metode ne present value (NPV)

internasional. Jumlah industri marmer yang

dan

ada di desa besole sendiri berjumlah

melakukan

kurang

jumlah

mengetahui kelayakan secara ekonomi

orang.

juga akan dilakukan pendekatan ekonomi

lebih

tenaga

kerja

Pesatnya

80

unit

dengan

sejumlah

4800

perkembangan

dan

benefit

sumber

cost

rasio

perhitungan

daya

alam

(BCR).

Selain

valuasi

untuk

dan

lingkungan

pertumbuhan industri pengolahan marmer

perspektif islam (ESDAL perspekti Islam)

yang ada di Desa Besole ini memberikan

untuk mengetahui bagaimana kaidah

dampak

islam dalam mengatur pemanfaatan dan

secara

peningkatan

ekonomi

dengan

pendapatan

dan

pemeliharaan

alam,

dan

untuk

terbukanya lapangan pekerjaan. Namun,

mengetahui apakah para pelaku usaha

damak lain yang ikut muncul dari aktivitas

marmer di Desa Besole telah menjalankan

industri

kaidah tersebut.

pengolahan

marmer

tersebut

adalah dampak terhadap lingkungan. Perkembangan

industri

II. TINJAUAN PUSTAKA

pengolahan

marmer tersebut tidak diiringi dengan

Menurut Reksohadiprojo (1988:17)

pengelolaan limbah yang baik oleh para

bahasan mengenai ekonomi lingkungan

pelaku industri. Masih banyaknya tempat

berangkat dari logika sederhana bahwa

pengolahan marmer yang belum memiliki

ekonomi adalah bagian tak terpisahkan

tempat

dari

pembuangan

limbah

berupa

lingkungan.

Ekonomi

lingkungan

lumpur yang memadai merupakan salah

mempelajari

satu penyebab terjadinya pencemaran.

mengalokasikan sumberdaya sedemikian

Selain

industri

rupa sehingga kebutuhannya terpenuhi

juga

dan sekaligus membatasi pencemaran

itu

pengolahan

dampak

adanya

marmer

tersebut

usaha

manusia

dirasakan oleh masayarakat yang tinggal

lingkungan.Kusumastanto

berdekatan dengan industri yaitu berupa

Putrantomo (2010: 18) menjelaskan valuasi

pencemaran udara akibat banyaknya

ekonomi

debu yang disebabkan oleh lalu lalang

terkandung

truk

alam,

yang

mengangkut

bahan

baku

adalah

baik

nilai

dalam nilai

dalam ekonomi

suatu guna

yang

sumberdaya maupun

nilai

marmer, serta pencemaran energi berupa

fungsional

kebisingan yang ditimbulkan dari suara

dalam

mesin pemotong marmer.

pengelolaannya sehingga alokasi dan

644

yang

harus

diperhitungkan

menyusun

kebijakan

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

alternatif

penggunaannya

dapat

(1994:43) mendefinisikan dampak sebagai

ditentukan secara benar dan mengenai

suatu perubahan yang terjadi sebagai

sasaran.

ekonomi

akibat suatu aktivitas di mana aktivitas

menggunakan

tersebut dapat bersifat alamiah, baik

Pendekatan

dalam

penelitian

valuasi

ini

metode perhitungan NPV dan BCR. NPV

=

kimia,

fisik,

dan

didefinisikan

஻௧ ஼௧ ∑ (ଵା௥)೟ ∑ (ଵା௥).......................(2.1)

biologi.

dampak

Lebih

lanjut

pembangunan

terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada

Keterangan :

pembangunan dan yang diperkirakan

NPV

= Net present value

B

= Manfaat (Benefit)

C

= Biaya (cost)

r

= Tingkat diskonto

dalam

t

= waktu

menurut



= Jumlah

berkaitan dengan itu, Amsyari (1996:102),

akan ada setelah ada pembangunan Pencemaran dapat diklasifikasikan bermacam-macam pola

Apabila NPV > 0 maka proyek atau

mengelompokkan

kegiatan yang dilakukan dianggap layak

dasar :

dan sebaliknya apabila NPV < 0, proyek

a.

Bahan

bentuk

pengelompokannya

pencemaran

atas

pencemar

yang

atau kegiaan tersebut dinyatakan tidak

menghasilkan

layak (Suparmoko, 2009:72)

biologis, kimiawi, fisik, dan budaya b.

BCR =



ಾ೟ ෍ ೟ ೟ష೙ (భశ೔) ಳ೟ ೅ ∑೟ష೙ (భశ೔)೟

Metode

ini,

tanah, makanan dan sosial

suatu

c.

Proyek akan dilaksanakan apabila BCR >

dilakasanakan

apabila

kelebihan

BCR dan

metode

<1.

menghasilkan

Berdasarkan peraturan pemerintah

seperti

No.18/1999

Jo.PP

85/1999.

Limbah

didefinisikan sebagai sisa atau buangan

Undang-undang nomor 32 tahun

dari suatu usaha dan atau kegiatan

dan

manusia. Limbah adalah bahan buangan

pengelolaan lingkungan hidup, dampak

tidak terpakai yang berdampak negatif

lingkungan didefinisikan sebagai suatu

terhadap masyarakat jika tidak dikelola

perubahan

lingkungan

diakibatkan

oleh

kegiatan.

perlindungan

sifat

dan sekunder

ditunjukkan dalam tabel berikut.

tentang

menurut

pencemaran dalam bentuk primer

Ada

kelemahan

analisis

Pengelompokan sumber

1, dan sebaliknya suatu proyek tidak

2009

berdasarkan

bentuk pencemaran udara, air,

Berdasarkan

msing-masing

Pengelompokan

medium lingkungan menghasilkan

.........................................(2.4)

beberapa

pencemaran

suatu

Sementara

itu,

hidup

yang

dengan baik. Limbah marmer adalah

dan

atau

limbah yang dihasilkan pada saat proses

Soemarwoto

pengolahan

645

batu

marmer

menjadi

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

macam-macam bentuk kerajinan. Ada

merusak daya pendengaran seseorang. Suhu air pendingin buangan dari instalasi industri seringkali lebih tinggi dari suhu air di tempat penerima (sungai, danau atau pantai). Kenaikan suhu lingkungan akibat pembuangan air ini dapat mengganggu kehidupan berbagai jenis biota yang ada di tempat penerima. Menurut Wihardi (2006:40),

yang diproses menjadi meja, patung, tegel,

dan

kerajinan

juga

yang

berbagai lain.

Dalam

macam proses

pembuatan kerajinan itulah batu marmer yang semula berukuran besar dipotong menjadi

berbagai

ukuran

menurut

kebutuhan

dengan

menggunakan

gergaji.

Selama

melakukan

kandungan

kimia

pecahan

mengandung 55,07%

penggergajian inilah di peroleh limbah

marmer

Kalsium Oksidasi

(CaO) dan unsur – unsur kimia lainnya.

marmer yang berlimpah.

Hasil analisa kimia pecahan marmerdapat

Dari sifat-sifat dan atau wujud fisiknya limbah atau komponen polutan dapat dibagi menjadi sebagai berikut (Soeharto, 2001: 212-217): 1. Limbah cair Limbah cair adalah buangan limbah yang mengandung kadar air cukup tinggi. Limbah jenis ini umumnya berasal dari industri yang dalam operasinya banyak berkaitan dengan air, baik yang semula diperlukan untuk proses produksi maupun terbawa oleh bahan baku yang perlu dikeluarkan atau dari air cucian tempat dimana proses produksi berlangsung 2. Limbah pencemaran udara Limbah padat buangan industri atau sampah domestik dapat berupa bubur, lumpur atau betul-betul padat. Limbah padat yang terdiri dari berbagai material dan senyawa tertumpuk, misalnya di pembuangan/pengumpulan sampah terbuka, lambat laun akan mengalami reaksi pembusukan dan mengeluarkan zat pencemaran terhadap udara dan dapat larut dalam air yang mengalir di waktu hujan 3. Limbah padat Pencemaran energi terdiri dari kebisingan dan panas. Kebisingan diartikan sebagai suara yang tidak diinginkan. Kebisingan dengan intensitas dan lama waktu tertentu dapat mengurangi kenyamanan (mengganggu ketenangan dan mengacau konsentrasi) bahkan juga

dilihat pada tabel Tabel 1 Unsur Kimia Limbah Marmer Oksidasi Kandungan (%) Kalsium Oksida (CaO)

5,69

Silikon Diosida (SiO2)

0,13

AluminiumDioksida (AlO3)

0,31

FeriOksida (FeO3)

0,04

Magnesium Oksida (MgO)

0,36

Potash (K2O)

0.01

Sulfur Trioksida (SO3)

0,08

LoI

44,0 Sumber: wihardi dkk 2006:3 Menurut

Pemeliharaan

Najwan lingkungan

(2010) hidup

merupakan penentu keseimbangan alam. Dalam konteks pelestarian. lingkungan, pemahaman ini sudah kita dengar sejak lama. Bahkan, pelajaran ilmu alam seolah tidak henti hentinya mengajarkan bahwa semua berwujud

646

komponen

ekosistem

makhluk

baik hidup

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

maupun.komponen

alam

III. METODE PENELETIAN

lainnya,

merupakan sebuah kesatuan yang harus berjalan

seimbang

dan

tidak

Tahapan

boleh

bahwa

setelah

maka

manusia

akan

sumber

daya

alam

tidak

perlu

Bersahabat dengan alam

3.

Tidak berlaku boros

4.

Memikirkan

generasi

berdekatan

dengan

tempat

banyak islam

mengulas

dan

lingkungan

teknik

sampling

adalah

sampel

teknik

sumber

data

area industri yang ada di Desa Besole

yang

qarhawi,

tentang

menggunakan

dan masyarakat yang berada di sekitar

dengan beberapa kriteria sebagai berikut

akan

: 1.

5 tahun

telah

b. Memiliki

hubungan

hidup

Pelaku usaha industri marmer a. Industri telah berjalan lebih dari

menjelaskan bahwa seorang ulama islam al

ini

Tulungagung.

dari para pelaku usaha industri marmer

Menurut safrilsyah dan fitriani (2014:67)

yusuf

Kabupaten

penelitian ini informa yang di ambil terdiri

Meningkatkan kesejahteraan umum

kontemporer

Besole

dengan pertimbangan tertentu. Dalam

datang 5.

tempat

pengambilan

berikut:

2.

memiliki

purposive

tersebut, Islam mengatur hal-hal sebagai

Tidak membuat kerusakan dibumi

juga

informan. Menurut Sugiyono (2008: 18)

daya

1.

dan

Purposive sampling dalam mendapatkan

yang telah disepakatinya. Sehubungan sumber

yang

Penelitian

mempunyai

daya itu, jika dia mematuhi aturan main

pengelolaan

masayarakat

Desa

masalah tentang pengelolaan sumber

dengan

marmer

pengolahan marmer yang berlokasi di

yang

disediakan baginya itu. Sehinga manusia sebenarnya

pengolhan tinggal

mengetahui apa yang harus diperbuat terhadap

ini

dilakukan dengan lima pemilik tempat

memahami

hakikat dirinya dan hakikat alam yang ditinggalinya,

penelitian

observasi dan studi pustaka. Wawancara

menjelakan

manusia

dalam

dilakuakn dengan kegiatan wawancara,

timpang satu dengan yang lain. Najwan (2010 : 63)

awa

jumlah

karyawan

sedikitnya 5 orang

dalam

c. Memiliki

beberapa fatwa dan tulisannya. Terdapat

mesin

pengolah

marmer sedikitnya 1 buah

beberapa term dalam agama islam yang

d. Lokasi

industri

berdekatan

dapat dikaitkan dengan pemelihaaan

dengan

lingkungan hidup diantaranya adalah Al-

lebih radius 100 meter

Istishlah dan Pendekatan tujuan dasar

2.

islam (maqasid syariah).

pemukiman

kurang

Masyarakat a. Telah berdomisili dalam rentan waktu minimal 10 sampai 30 tahun

647

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

b. Kriteria umur mulai dari anak-

Wilayah

anak hingga dewasa c. Lokasi

rumah

Tulungagung

Selatan

merupakan

Kabupate pegunungan

berdekatan

kars yang menurut penelitian Dinas Energi

dengan industri marmer kurang

Sumber Daya Mineral pada Tahun 2002

lebih radius 100 meter

mempunyai kandungan marmer sebesar 382.050.000

Selanjutnya, mengidentifikasi kebutuhan

Kecamatan

data baik data primer maupun data sekunder dalam

bagian

yang

adakn

tahapan

mଷ

yang

Besuki,

Tanggunggunung

dipergunakan

Kecamatan

penelitianselanjutnya.

Data primer diperoleh memalui proses wawancara, observasi serta dikumentasi,

tersebar

di

Campurdarat, Kalidawir

Rejotanga.

dan

Perkembangan

pertambangan

di

Kabupaten

Tulungagung

paling

banyak

yang

di

eksploitasai dalah marmer yang terdapat

sedangkan data sekunder didapat dari

di Kecamatan Besuki tepatnya di desa

penelitian sebelumnya, jurnal, buku dan

Besole

lain-lain.

dengan

volume

produksi

mencapai 15,731.738 rnt dan merupakan

Teknik pengumpulan data menggunakan

produk

unggulan

multi sumber bukti (triangulasi) artinya

Tulungagung.

Kabupaten

Desa Besole sendiri memiliki jumlah

teknik pengumpulan data yang bersifat berbagai teknik

penduduk sebesar 11.225 jiwa dengan

pengumpulan data dan sumber data

luas wilayah 6,96 km². Jumlah industri

yang telah ada. Triangulasi teknik berarti

marmer yang ada di desa besole sendiri

peneliti

teknik

berjumlah kurang lebih 80 unit dengan

pengumpulan data yang berbeda-beda

jumlah tenaga kerja sejumlah 4800 orang.

untuk mendapatkan data dari sumber

Perkembangan marmer di Tulungagung

yang sama. Peneliti akan menggunakan

diawali

observasi

partisipatif,

pertambangan

marmer

mendalam,

dan

Hindia-Belanda

sekitar

menggabungkan

dari

menggunakan

wawancara

dokumentasi

untuk

dengan

sumber data yang sama secara serempak

Lokasinya

(Sugiono, 2008:83)

Besole

geografis

merupakan

Kabupaten salah

satu

penjajah

tahun di

1934.

sekitar

Besuki

desa

Kabupaten

menggunakan

marmer

teknik

tradisional

yaitu

dengan memotong gelondongan batu

Tulungagung dari

pengolahan

yang dilakukan oleh masyarakat masih

111°43’00” - 112°07’00” BT dan 7o51’00” – LS.

kecamatan

Mayoritas

Kabupaten

Tulungagung terletak antara koordinat

8°18’00”

bertempat

oleh

lokasi

Tulungagung.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara

ditemukannya

marmer

38

menggunakan

mesin

potong

yang digerakkan dngan tenaga diesel.

kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.

Gelondongan marmer tersebut dipotong

648

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

menjadi

bagian

bagian

kecil

yang

Pada dasarnya perhitungan valuasi

kemudian di lakukan pemotongan lagi

ekonomi

sesuai ukuran dan jenis produk yang

pendekatan. Pendekatan yang umum

diproduksi. Adanya industri pengolahan

dilakukan adalah dengan perhitungan

marmer

analisis

memberikan

dampak

secara

memiliki

manfaat

beberapa

dan

biaya

metode

dengan

ekomi dengan peningkatan pendapatan

metodeNPV (Net present value) dan BCR

dan

(benefit

terbukanya

lapangan

pekerjaan.

cost

ratio).

Pendapatan

dari

Namun, damak lain yang ikut muncul dari

industri marmer ini tergantung dari ada

aktivitas

tidaknya

industri

tersebut

pengolahan

adalah

lingkungan.

dampak

Dampak

marmer terhadap

lingkungan

industri

ini

pesanan tersebut

penghasilan

pengolahan

bervariatif.

sering

kali

mengabaikan limbah yang dihasilkan dari

Di

proses produksi seperti limbah berupa

ada

lalang truck pengangkut bahan baku,

Dengan

perhitungan

melakukan

valuasi

ekonomi

sini

dilakukan

sangat

wawancara

di

Desa

Besole

Kabupaten

tempat pengolahan marmer dan biaya yang

dampak negatif dari sisi lingkungan maka akan

perbulannya

rata-rata pendapatan yang didapat dari

adanya

dampak positif dari sisi ekonomi dan juga peneliti

memproduksi

Tulungagung. Lima informan memberikan

dan juga kebisingan dari suara mesin marmer.

dalam

kepada lima pelaku industri marmer yang

lumpur, bedu yang dihasilkan dari lalu

pemotong

kemampuan

(memotong) lembar marmer, sehingga

muncul dikarenakan para pemilik tempat marmer

serta

dikeluarkan

oleh

masing-masing

informan untuk kegiatan produksi, namun

analisis

data

dengan

yang

dapat

diberikan

hanya

terbatas pada tahun 2015 saja. Hal ini

metode NPV danBCR untuk mengetahui

dikarenakan

kelayakan tempat pengolahan marmer

mereka

tidak

melakukan

pencatatan terhadap pendapatan dan

secara ekonomi dan melakukan tinjaual

biaya setiap tahunnya.

ESDAL perspektif islam yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kaidah

Berikut hasil perhitungan NPV dan

islam dalam mengatur pemanfaatan dan

BCR dari kelima industri pengolah marmer

pemeliharaan

yang ada di Desa Besole

alam,

dan

untuk

mengetahui apakah para pelaku usaha

Tabel 2 Rangkuman NPV dan BCR Informan NPV BCR

marmer di Desa Besole telah menjalankan kaidah tersebut. A.

Informan 1

24.813.616

1,23

tempat

Informan 2

44.827.232

1,36

pengolahan limbah marmer dengan

Informan 3

46.378.348

1,38

perhitungan NPV dan BCR.

Informan 4

219.228.795

1,71

Analisis

valuasi

ekonomi

649

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

Informan 5

59.982.366

memenuhinya.

1,38

Hal

ini

terlihat

dari

wawancara yang peneliti lakukan bahwa

Sumber: Diolah Penulis, 2015 Kelima industri pengolahan marmer di

para

atas

membiarkan segala sesuatunya seperti

menunjukkan

nilai

NPV>

0

dan

pelaku

BCR>1Hal ini menunjukkan bahwa kelima

enggannya

tempat

tempat

pengolahan

marmer

tersebut

industri

mereka

ini

cenderung

untuk

penampungan

membuat

limbah

yang

layak untuk dilakukan secara ekonomi,

memadai. Alasan yang mereka tuturkan

namun dari sisi lingkungan pengolahan

adalah karena tidak tersedianya biaya

marmer

serta karena para pelaku industri marmer

tersebut

masih

belum

bisa

dikatakan layak. Hal ini dikarenakan masih

disana

belum

menampung

memadainya

tempat

kebanyakan

pada

limbah

dari

umumnya pengolahan

sisa

marmer tersebut didalam kolam tanah.

berupa

Dari kelima indikator tersebut indikator

lumpur. Kebanyakan tempat pengolahan

kelima yaitu meningktkan kesejahteraan

marmer ini membuang limbah lumpur ini

umum yang paling mendekati sesuai. Hal

ke dalam kolam tanah yang mereka buat

ini ditunjukkan dar hasil wawancara yang

di sekitar tempat pengolahan.

menunjukkan

pembuangan pemotongan

B.

limbah

dadi

marmer

Kesesuaian

yang

Tempat

Marmer

Pengolahan

Dalam

melakukan

dalam

islam

terditi

dari

alam,

tidak

kegiatan

yang

untuk

tidak

berlaku

dan meningkatkan kesejahteraan umum.

memberikan

tersebut

dalam

pendapatnya

terkair

kesesuaian tempat pengolahan marmer dalam

melakukan

pemanfaatan

No 1

Informan Informan 1

2

Informan 2

3

Informan 3

4

Informan 4

SDA

Semua informan memberikan pendapat hampir

indikator

seragam.

kesesuain

Dari

pemanfatan

kelima dan

pengolahan SDA dapat diketahui bahwa informan

belum

sekitar

bershodaqoh

memberikan pendapat yang beragam.

yang

berkontribusi

dalam

dialakukan

oleh

dan

para

menyisihkan

Kelima informan yang terdiri dari para industri

informan

juga

pendapatannya dan

membantu

Tabel 3 Kesesuaian Pemanfaatan SDA

boros,

memikirkan generasi yang akan datang

pemilik

kelima

tetangga yang membutuhkan.

membuat kerusakan di bumi, bersahabat dengan

ikut

informan

Indikator kesesuaian pemanfaatan SDA

senantiasa

lingkunagan

pemanfaatan SDA

bahwa

sepenuhnya

650

Kesesuaian Pemanfaatan SDA Tempat pembuangan limbah tidak sesuai, kurang pemahaman akan bahaya limbah marmer, mengabaikan generasi yang akan datang, kontribusi yang diberikan selalu membayar iuran dan bersedekah. Tempat pembuangan limbah tidak sesuai, kurang pemahaman akan bahaya limbah marmer, mengabaikan generasi yang akan datang, kontribusi yang diberikan selalu membayar iuran dan bersedekah. Tempat pembuangan limbah tidak sesuai, kurang pemahaman akan bahaya limbah marmer, mengabaikan generasi yang akan datang, kontribusi yang diberikan selalu membayar iuran dan bersedekah. Tempat pembuangan limbah tidak sesuai, kurang pemahaman akan

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

5

Informan 5

Tabel 4 Dampak Lingkungan Industri Marmer Di Desa Besole Kabupaten Tulungagun

bahaya limbah marmer, mengabaikan generasi yang akan datang, kontribusi yang diberikan selalu membayar iuran dan bersedekah. Tempat pembuangan limbah tidak sesuai, kurang pemahaman akan bahaya limbah marmer, mengabaikan generasi yang akan datang, kontribusi yang diberikan selalu membayar iuran dan bersedekah.

Sumber: diolah dari hasil wawancara, 2015

Infor man

Pencemar an udara

1

Banyak debu

2

Kendaraa n lalu lalang Kendaraa n lalu lalang Banyak debu

3

C.

4

Dampak Lingkungan Industri Marmer Di

Desa

Besole

Kabupaten

5

Tulungagung

Banyak debu Kendraan lalu lalang

6

Dampak lingkungan industri pengolahan

tempat pengolahan marmer. Kesembila informan ketika ditanya pendapat mereka mengenai dampak yang mereka rasakan

7

Banyaknya debu

8

Kendraan lalu lalang

9

Banyaknya debu

atas keberadaan tempat pengolahan marmer yag berdekatan dengan rumah pendapat

mereka

D.

memiliki

1.

yang mereka rasakan umumnya adalah pencemaran

udara

limbah

berupa

adalah

terhadap

memberikan lingkungan,

pula kemaslahatan spesies-spesies yang ada di bumi. Melakukan perawatan dan

limbah padat yang diakibatkan karene

pembuagan

istislah

teramasuk manusia namun mencakup

bahan baku marmer, pencemaran akibat minimnya

Suara mesin keras

Al Istislah

perawatan

yang dihasilkan dari truk truk pengangkut

sangat

Limbah lumpur meluber Limbah lumpur meluber

Terbiasa dengan suara mesin Suara mesin keras

Analisis Ekonomi Sumber Daya Alam

Al

yang

diakibatkan semakin banyaknya debu

masih

Terbiasa dengan suara mesin Suara mesin keras Suara mesin keras

Terbiasa dengan suara mesin Suara mesin keras

Dan Lingkungan Perspektif Islam

substansi yang sama. Keluhan dampak berupa

Hasil panen menurun

Suara mesin keras

Sumber: diolah dari hasil wawancara, 2015

mereka memiliki pendapat yang berbeda. Namun

Pencemara n perupa nergi

Dianggap maklum Daun tanaman bercak putih Sudah biasa

marmer ini dirasakan oleh masyarakat ang bertempat tinggal berdekatan dengan

Pencearan akibat limbah padat Air sumur direbus ada kerak putih Saat hujan turun berlumpur Tidk masalah

pemeliharaan

tempat

terhadap

lingkungan

menupakan tanggung jawab manusia.

lumpur

Allah SWT menciptakan alam dan seisinya

marmer yang dihasilkan dari pemotongan

untuk

marmer, dan juga pencemaran berupa

namun

energi yaitu kebisingan yang dihasilkan

di

manfaatkan juga

memperhatikan

dari suara mesin pemotong marmer.

kelestariannya.

651

secara

harus

optimal

senantiasa

keseimbangan

dan

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

Hasil wawancara yang dilakukan

Maksud memelihara jiwa di sini adalah

kepada lima pelaku industri marmer di

memelihara

Desa Besole terkait melakukan perawatan

terhormat dan memelihara jiwa agar

dan pemeliharaan terhadap lingkungan

terhindar dari tindakan penganiayaan ,

menunjukkan hasil yang hampir seragam.

pembunuhan, maupun tindakan melukai

Para

bahwa

lainnya. Islam sangat menjunjung tinggi

kebanyakan tempat pengolahan marmer

jiwa manusia, sehingga dalam kegiatan

yang ada di desa besole dalam hal

apapun

pengolahan limbah memang cenderung

keselamatan

masih sangat sederhana. Menampung

diutamakan.Wawancara

limbah lumpur dari sisa pemotongan di

kepada

kolam tanah merupakan hal yang wajar

masyarakat terkait ada tidaknya dampak

dan

oleh

yang dirasakan dengan adanya tempat

kebanyakan pemilik tempat pengolahan

pengolahan marmer tersebut. Dari hasil

marmer. Karena hal itulah ketika diajukan

wawancara yang dilakukan beberapa

pertanyaan terkait anjuran dalam islam

informan mengatakan bahwa memang

tentang pemeliharaan lingkungan kelima

ada dampak berupa pencemaran yang

informan

mereka rasakan dari adanya tempat

informan

sudah

bahwa

menuturkan

biasa

dilakukan

mengutarakan menurut

pengolahan

pernyataan

mereka

marmer

kegiatan

yang

bertahun-tahun

mereka

b.

dasar

al-syari’ah).

berkaitan dengan

Dalam

(Al-

yang

berasal

dari

yang

sehat

sering

kali

Berkaitan

dengan

hal

dilakukan

wawancara

yang

dengan

pemeliharaan

akal

indikator

memelihara

dengan tempat pengolahan marmer. Dari hasil wawancara yang dilakukan diketahui bahwa

Aql)dan

kebanyakan

warga

yang

bertempa tinggal berdekatan dengan

memelihara keturunan (An- Nasb) a.

dilakukan

kenyamanan warga yang berdekatan

tiga indikator yaitu memelihara jiwa (Anakal

perlu

Memelihara akal (alaql)

tersebut

halnya

maqasid syariah dengan menggunakan

memelihara

informan

masyarakat.

pembahasan ini dilakukan analisis terkait

Nafs),

jiwa

yang tidak mengganggu akal pikiran

islam

dengan menjaga lima tujuan dasar islam (maqasiq

ekonomi

peranan dalam menciptakan suasana

(maqasiq al-syari’ah) Memelihara lingkungan sama

kegiatan

secara

dan positif. Di sinilah industri memiliki

melakukan protes. tujuan

hidup

membantu manusia untuk berpikir jernih

warga sekitar yang merasa dirugikan dan Pendekatan

termasuk

Lingkungan

mereka

menjalankan usaha tersebut tidak ada

2.

untuk

pengolahan marmer tersebut

lakukan tidak merusak lingkungan. Hal ini dikarenakan

hak

tempat pengolahan marmer terganggu

Memelihara jiwa (an nafs)

kenyamanannya dikarenakan bisingnya

652

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

alat

pemotong

marmer

yang

setiap

kepada mereka. Dampak negatif yang

harinya beroperasi. c.

mereka

pencemaran

Memelihara keturunan (an nasb)

mengetahui

dilakukan

bagaimana

marmer,

untuk

(an-nasb).

Indikator

informan

bahan

baku

marmer

mengakibatkan tidak

generasi

dapat

wawancara

terhadap

limbah

untuk

yang

limbah

berupa

lumpur

marmer

yang

kebisingan yang dihasilkan dari suara mesin pemotong marmer.

mendatang hasil

Minimnya

pengetahuan

para

pelaku

diketahui

usaha marmer dan juga faktor kebiasaan

bahwa kelima informan tidak merasa

masyarakat yang cenderung membiarkan

khawatir

dampak yang mereka terima menjadi

akan

dilakukan

akibat

juga pencemaran berupa energi yaitu

habisnya

Dari

pencemaran

dihasilkan dari pemotongan marmer, dan

sehingga

menikmati.

diakibatkan

sangat minimnya tempat pembuangan

memelihara keturunan adalah khawatir tidaknya

yang

padat yang diakibatkan karene masih

informan

bertanggung jawab dalam memelihara keturunan

udara

berupa

dari truk truk pengangkut bahan baku

empat adalah memelihara keturunan (an Wawancara

adalah

semakin banyaknya debu yang dihasilkan

Indikator tujuan dasar islam yang ke

-nasb).

rasakan

habisnya

bahan

baku

marmer.

salah satu alasan mengapa para pelaku usaha marmer sering kali mengabaikan

V. KESIMPULAN

dampak yang timbul. Di lihat dari segi

Industri pengolahan marmer yang berada

kesesuaian pemanfaatan sumber daya

di Desa Besole Kabupaten Tulungagung

alam terlihat bahwa para pelaku industri

telah memberikan dampak baik secara

marmer yang ada di Desa Besole masih

ekonomi maupun dampak bagi lingkunga sekitar

tempat

pengolahan

mengabaikan kelestarian lingkungan. Hal

marmer.

ini

Berdasarkan perhitungan NPV dan BCR marmer

kelima

karena mayoritas tempat pengolahan marmer

positif yang artinya layak dilakukan secara pengamatan

demikian

dan

tempat

dengan

tempat

tempat

pengolahan

memberikan

tinggal

dampak

eksploitasi dilakukan

marmer,

marmer

tersebut

yang

negatif

di

tempat

desa

tersebut

pembuangan

marmer tidak merasa khawatir apabila

berdekatan

pengolahan

ada

yang serupa. Selain itu para pelaku industri

yang

dilakukan kepada warga Dsa Besole yang memiliki

yang

menggunakan

berdasarkan

wawancara

tempat

kurang memadai, namun dianggap layak

industri

menunjukkan nilai NPV dan BCR yang ekonomi. Meski

dengan

pembuangan limbah berupa lumpur yang

yang telah dilakukan kepada lima tempat pengolahan

ditunjukkan

baku habis.

653

tambang untuk

marmer

yang

mendapatkan

bahan

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

Sehubungan dengan adanya dampak berupa

pencemaran

tersebut

3. Bagi

pemerintah

Desa

Besole

maka

diharapkan dapat membuat kebijakan

dilakukan tinjuan ESDAL perspektif islam

yang berkaitan dengan manajemen

dengan indikator istishlah dan maqasid

dampak yang disebabkan oleh tempat

syariah untuk mengetahui bagaimana

pengolahan

pandangan islam akan permasalahan

dampak

tersebut. Untuk istislah sendiri diketahui

diminimalisir.

bahwa para pelaku industri pengolahan marmer

masih

menjalankan

belum

4. Bagi

sepenuhnya

pemeliharaan

marmer,

negatif

penelitian

menggunakan

yang

sehingga ada

dapat

selanjutnya,

dapat

metode

perhitungan

terhadap

valuasi ekonomi yang lainnya serta

lingkungan. Sedangkan untuk maqasid

diharapkan dapat menggunakan lebih

syariah sendiri dari tiga indikator yang

banyak

diajukan semuanya menunjukkan hasil

sumber daya alam perspektif islam

yang tidak sesuai sehingga bisa dikatakan

yang

bahwa para pelaku industri marmer belum

memperkaya penelitian di dibidang

menjalankan

ESDAL perspektif islam.

tiga

indikator

indikator-indikator lainnya

ekonomi

sehingga

lebih

maqasidsyariah dengan baik. Daftar Pustaka

Saran yang dapat penulis sampaikan

Amsyari, F, 1996, Membangun Lingkungan

pada penelitian ini adalah : 1. Bagi

para

pelaku

usaha

Sehat Menyambut Lima Puluh Tahun

marmer,

Indonesia

mengingat masih belum memadainya lumpur,

diharapkan

Najwan, Johni, 2010, Perlindungan Dan

para

Pengeloaan Lingkungan Hidup Dalam

pelaku usaha dapat lebih bijaksana dan

bersedia

pembuangan

membuat limbah

Perspektif

tempat

yang

yang

ditimbulkan

Putrantomo,

dapat

Dalam

dan

Valuasi

Ekonomi

Terumbu

Qadir, Zuhal Abdul, 1997, Pembangunan

pengolahan

tidak

Aplikasi

Bogor, Sekolah Pasca Sarjana IPB.

menyikapi dampak yang dihasilkan

marmer

2010,

Karang Taman Nasional Karimunjawa,

dapat lebih terbuka dan kritis dalam

tempat

Fazri,

ContingentChoiceModelling(Ccm)

2. Bagi masyarakat Desa Besole agar

adanya

Online

Lingkungan Hidup

diminimalisir.

dari

Islam.

Fh.Unja.Ac.Id/Index.Php/Jurnal

lebih

memadai dan sesuai standar sehingga dampak

Surabaya,

Airlangga University Press

tempat pembuangan limbah marmer berupa

Merdeka,

Masyarakat

terkesan

Berdimensi

IMTAQ

Dan

IPTEK (Edisi M. DawamRaharjo, Model

membiarkan, sehingga dampak yang

Pembangunan

dirasakan tidak berkepanjangan dan

QaryahThayyibah),Jakrta : Intermasa.

dapat segera di selesaikan.

654

Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM

Reksohadiprojo,

1988,

Ekonomi

Lingkungan , Jakarta, Karunika Jakarta Safrilsyah Dan Fitriani, 2014, Agama Dan Kesadaran Menjaga Lingkungan Hidup, Jurnal Substantial, Volume 16 Nomor 1 Soeharto, Iman, 2001, Studi Kelayakan Proyek Industri, Jakarta, Erlangga Soemarwoto, Mengenai

Otto

.

Dampak

1994.

Analisis

Lingkungan.

Yogyakarta, UGM Press Sugiyono,

2008,

Memahami

Penelitian

Kualitatif, Bandung : Alfabeta Suparmoko, 2009, Panduan Dan Analisis Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam Dan

Lingkungan, Yogyakarta, BPFE-

YOGYAKARTA Wihardi. M. Tjaronge, Dkk, 2006, Pecahan Marmer

Sebagai

Pengganti

Agregat

Parsial Kasar

SelfCompactingConcrete (Scc), Jurnal Desain Dan Konstruksi.

655