VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM1) Silfi Indririyani Program Studi S1 Ekonomi Islam-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email :
[email protected] Moh Qudsi Fauzy Departemen Ekonomi Syariah-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT: The existence of the marble processing industry in Tulungagung Besole village has an impact both economic and environmental impact.This study calculating the economic valuation of the marble industry tod eterminethefeasibility of the industry when seenin the economic and environmental impact generated by natural resource economics review Islamic perspective. Use of ESDAL Islamic perspective is intended to determine how the rules of Islam in governing the use and maintenance of nature, and to know if the marble business in the village Besole have run the rule.Results of the study found that the marble processing industry economically feasible. However, theprocessing of marble that have a negative impact on the environment and society, like a air pollution, pollution caused by solid waste, and also a form of energy that is noise pollution Keywords: Marble Industry, Economic Valuation, Environmental Impact, esdal perspektif Islam I. PENDAHULUAN
bahan baku, barang setengah jadi, dan
Latar Belakang
atau barang jadi menjadi barang dengan
Manusia
menempati
nilai
posisi
memandang menjadi
penataan
tanggung
Islam
Kabupaten
lingkungan
kegiatan
merupakan
salah
Tulungagung satu
daerah
di
manusia
Indonesia yang memiliki kekayaan sumber
sebagai khalifah di bumi. Tanggung jawab
daya alam berupa batu marmer. Daerah
manusia
ini
terletak
pemeliharaan,
jawab
termasuk
untuk
industri
mutu serta untuk menjamin kelestariannya. menjelaskan
tinggi
rancangan bangun dan perekayasaan
hidup dari kerusakan dan kemerosotan
(1997:124)
lebih
penggunaannya
terpenting dalam melindungi lingkungan
Qadir
yang
pada
penataan,
pengawasan
memiliki
kondisi
topografi
yang
dan
didominasi oleh struktur batuan yang
pengembangan tata lingkungan yang
beraneka ragam. Hal ini membuat daerah
bermanfaat bagi manusia. Salah satu
tersebut kaya akan potensi bahan galian
pemanfaatan sumber daya alam yang
golongan C terutama bahan galian batu
bisa di lakukan oleh manusia adalah
marmer. Khususnya di Desa Besole sumber
melalui pengelolaan sumber daya alam
daya bahan galian marmer sangat besar
melalui industri. Dalam UU Perindustrian
yaitu sebanyak 9.855.000 ton. Potensi
No.5 Tahun 1984, industri adalah kegiatan
galian yang ada di Desa Besole ini
ekonomi yang mengelola bahan mentah,
berkembang
1)Jurnal
menjadi
industri
marmer
ini merupakan bagian dari skripsi Silfi Indririyani, NIM : 041211431170, yang diuji pada 4 April 2016 643
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
yang bermula sejak tahun 1961 dan
Penelitian ini akan berupaya mengetahui
berpusat di Desa Besole. Kemudahan
kelayakan industri pengolahan marmer
dalam
secara
memperoleh
bahan
baku
ekonomi
dengan
pendekatan
menjadikan industri marmer di Kabupaten
valuasi ekonomi. Metode yang digunakan
Tulungagung berkembang dengan pesat
untuk menentukan valuasi tersebut adalah
dan cepat merambah pasar nasional dan
dengan metode ne present value (NPV)
internasional. Jumlah industri marmer yang
dan
ada di desa besole sendiri berjumlah
melakukan
kurang
jumlah
mengetahui kelayakan secara ekonomi
orang.
juga akan dilakukan pendekatan ekonomi
lebih
tenaga
kerja
Pesatnya
80
unit
dengan
sejumlah
4800
perkembangan
dan
benefit
sumber
cost
rasio
perhitungan
daya
alam
(BCR).
Selain
valuasi
untuk
dan
lingkungan
pertumbuhan industri pengolahan marmer
perspektif islam (ESDAL perspekti Islam)
yang ada di Desa Besole ini memberikan
untuk mengetahui bagaimana kaidah
dampak
islam dalam mengatur pemanfaatan dan
secara
peningkatan
ekonomi
dengan
pendapatan
dan
pemeliharaan
alam,
dan
untuk
terbukanya lapangan pekerjaan. Namun,
mengetahui apakah para pelaku usaha
damak lain yang ikut muncul dari aktivitas
marmer di Desa Besole telah menjalankan
industri
kaidah tersebut.
pengolahan
marmer
tersebut
adalah dampak terhadap lingkungan. Perkembangan
industri
II. TINJAUAN PUSTAKA
pengolahan
marmer tersebut tidak diiringi dengan
Menurut Reksohadiprojo (1988:17)
pengelolaan limbah yang baik oleh para
bahasan mengenai ekonomi lingkungan
pelaku industri. Masih banyaknya tempat
berangkat dari logika sederhana bahwa
pengolahan marmer yang belum memiliki
ekonomi adalah bagian tak terpisahkan
tempat
dari
pembuangan
limbah
berupa
lingkungan.
Ekonomi
lingkungan
lumpur yang memadai merupakan salah
mempelajari
satu penyebab terjadinya pencemaran.
mengalokasikan sumberdaya sedemikian
Selain
industri
rupa sehingga kebutuhannya terpenuhi
juga
dan sekaligus membatasi pencemaran
itu
pengolahan
dampak
adanya
marmer
tersebut
usaha
manusia
dirasakan oleh masayarakat yang tinggal
lingkungan.Kusumastanto
berdekatan dengan industri yaitu berupa
Putrantomo (2010: 18) menjelaskan valuasi
pencemaran udara akibat banyaknya
ekonomi
debu yang disebabkan oleh lalu lalang
terkandung
truk
alam,
yang
mengangkut
bahan
baku
adalah
baik
nilai
dalam nilai
dalam ekonomi
suatu guna
yang
sumberdaya maupun
nilai
marmer, serta pencemaran energi berupa
fungsional
kebisingan yang ditimbulkan dari suara
dalam
mesin pemotong marmer.
pengelolaannya sehingga alokasi dan
644
yang
harus
diperhitungkan
menyusun
kebijakan
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
alternatif
penggunaannya
dapat
(1994:43) mendefinisikan dampak sebagai
ditentukan secara benar dan mengenai
suatu perubahan yang terjadi sebagai
sasaran.
ekonomi
akibat suatu aktivitas di mana aktivitas
menggunakan
tersebut dapat bersifat alamiah, baik
Pendekatan
dalam
penelitian
valuasi
ini
metode perhitungan NPV dan BCR. NPV
=
kimia,
fisik,
dan
didefinisikan
௧ ௧ ∑ (ଵା) ∑ (ଵା).......................(2.1)
biologi.
dampak
Lebih
lanjut
pembangunan
terhadap lingkungan adalah perbedaan antara kondisi lingkungan sebelum ada
Keterangan :
pembangunan dan yang diperkirakan
NPV
= Net present value
B
= Manfaat (Benefit)
C
= Biaya (cost)
r
= Tingkat diskonto
dalam
t
= waktu
menurut
∑
= Jumlah
berkaitan dengan itu, Amsyari (1996:102),
akan ada setelah ada pembangunan Pencemaran dapat diklasifikasikan bermacam-macam pola
Apabila NPV > 0 maka proyek atau
mengelompokkan
kegiatan yang dilakukan dianggap layak
dasar :
dan sebaliknya apabila NPV < 0, proyek
a.
Bahan
bentuk
pengelompokannya
pencemaran
atas
pencemar
yang
atau kegiaan tersebut dinyatakan tidak
menghasilkan
layak (Suparmoko, 2009:72)
biologis, kimiawi, fisik, dan budaya b.
BCR =
ಾ ష (భశ) ಳ ∑ష (భశ)
Metode
ini,
tanah, makanan dan sosial
suatu
c.
Proyek akan dilaksanakan apabila BCR >
dilakasanakan
apabila
kelebihan
BCR dan
metode
<1.
menghasilkan
Berdasarkan peraturan pemerintah
seperti
No.18/1999
Jo.PP
85/1999.
Limbah
didefinisikan sebagai sisa atau buangan
Undang-undang nomor 32 tahun
dari suatu usaha dan atau kegiatan
dan
manusia. Limbah adalah bahan buangan
pengelolaan lingkungan hidup, dampak
tidak terpakai yang berdampak negatif
lingkungan didefinisikan sebagai suatu
terhadap masyarakat jika tidak dikelola
perubahan
lingkungan
diakibatkan
oleh
kegiatan.
perlindungan
sifat
dan sekunder
ditunjukkan dalam tabel berikut.
tentang
menurut
pencemaran dalam bentuk primer
Ada
kelemahan
analisis
Pengelompokan sumber
1, dan sebaliknya suatu proyek tidak
2009
berdasarkan
bentuk pencemaran udara, air,
Berdasarkan
msing-masing
Pengelompokan
medium lingkungan menghasilkan
.........................................(2.4)
beberapa
pencemaran
suatu
Sementara
itu,
hidup
yang
dengan baik. Limbah marmer adalah
dan
atau
limbah yang dihasilkan pada saat proses
Soemarwoto
pengolahan
645
batu
marmer
menjadi
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
macam-macam bentuk kerajinan. Ada
merusak daya pendengaran seseorang. Suhu air pendingin buangan dari instalasi industri seringkali lebih tinggi dari suhu air di tempat penerima (sungai, danau atau pantai). Kenaikan suhu lingkungan akibat pembuangan air ini dapat mengganggu kehidupan berbagai jenis biota yang ada di tempat penerima. Menurut Wihardi (2006:40),
yang diproses menjadi meja, patung, tegel,
dan
kerajinan
juga
yang
berbagai lain.
Dalam
macam proses
pembuatan kerajinan itulah batu marmer yang semula berukuran besar dipotong menjadi
berbagai
ukuran
menurut
kebutuhan
dengan
menggunakan
gergaji.
Selama
melakukan
kandungan
kimia
pecahan
mengandung 55,07%
penggergajian inilah di peroleh limbah
marmer
Kalsium Oksidasi
(CaO) dan unsur – unsur kimia lainnya.
marmer yang berlimpah.
Hasil analisa kimia pecahan marmerdapat
Dari sifat-sifat dan atau wujud fisiknya limbah atau komponen polutan dapat dibagi menjadi sebagai berikut (Soeharto, 2001: 212-217): 1. Limbah cair Limbah cair adalah buangan limbah yang mengandung kadar air cukup tinggi. Limbah jenis ini umumnya berasal dari industri yang dalam operasinya banyak berkaitan dengan air, baik yang semula diperlukan untuk proses produksi maupun terbawa oleh bahan baku yang perlu dikeluarkan atau dari air cucian tempat dimana proses produksi berlangsung 2. Limbah pencemaran udara Limbah padat buangan industri atau sampah domestik dapat berupa bubur, lumpur atau betul-betul padat. Limbah padat yang terdiri dari berbagai material dan senyawa tertumpuk, misalnya di pembuangan/pengumpulan sampah terbuka, lambat laun akan mengalami reaksi pembusukan dan mengeluarkan zat pencemaran terhadap udara dan dapat larut dalam air yang mengalir di waktu hujan 3. Limbah padat Pencemaran energi terdiri dari kebisingan dan panas. Kebisingan diartikan sebagai suara yang tidak diinginkan. Kebisingan dengan intensitas dan lama waktu tertentu dapat mengurangi kenyamanan (mengganggu ketenangan dan mengacau konsentrasi) bahkan juga
dilihat pada tabel Tabel 1 Unsur Kimia Limbah Marmer Oksidasi Kandungan (%) Kalsium Oksida (CaO)
5,69
Silikon Diosida (SiO2)
0,13
AluminiumDioksida (AlO3)
0,31
FeriOksida (FeO3)
0,04
Magnesium Oksida (MgO)
0,36
Potash (K2O)
0.01
Sulfur Trioksida (SO3)
0,08
LoI
44,0 Sumber: wihardi dkk 2006:3 Menurut
Pemeliharaan
Najwan lingkungan
(2010) hidup
merupakan penentu keseimbangan alam. Dalam konteks pelestarian. lingkungan, pemahaman ini sudah kita dengar sejak lama. Bahkan, pelajaran ilmu alam seolah tidak henti hentinya mengajarkan bahwa semua berwujud
646
komponen
ekosistem
makhluk
baik hidup
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
maupun.komponen
alam
III. METODE PENELETIAN
lainnya,
merupakan sebuah kesatuan yang harus berjalan
seimbang
dan
tidak
Tahapan
boleh
bahwa
setelah
maka
manusia
akan
sumber
daya
alam
tidak
perlu
Bersahabat dengan alam
3.
Tidak berlaku boros
4.
Memikirkan
generasi
berdekatan
dengan
tempat
banyak islam
mengulas
dan
lingkungan
teknik
sampling
adalah
sampel
teknik
sumber
data
area industri yang ada di Desa Besole
yang
qarhawi,
tentang
menggunakan
dan masyarakat yang berada di sekitar
dengan beberapa kriteria sebagai berikut
akan
: 1.
5 tahun
telah
b. Memiliki
hubungan
hidup
Pelaku usaha industri marmer a. Industri telah berjalan lebih dari
menjelaskan bahwa seorang ulama islam al
ini
Tulungagung.
dari para pelaku usaha industri marmer
Menurut safrilsyah dan fitriani (2014:67)
yusuf
Kabupaten
penelitian ini informa yang di ambil terdiri
Meningkatkan kesejahteraan umum
kontemporer
Besole
dengan pertimbangan tertentu. Dalam
datang 5.
tempat
pengambilan
berikut:
2.
memiliki
purposive
tersebut, Islam mengatur hal-hal sebagai
Tidak membuat kerusakan dibumi
juga
informan. Menurut Sugiyono (2008: 18)
daya
1.
dan
Purposive sampling dalam mendapatkan
yang telah disepakatinya. Sehubungan sumber
yang
Penelitian
mempunyai
daya itu, jika dia mematuhi aturan main
pengelolaan
masayarakat
Desa
masalah tentang pengelolaan sumber
dengan
marmer
pengolahan marmer yang berlokasi di
yang
disediakan baginya itu. Sehinga manusia sebenarnya
pengolhan tinggal
mengetahui apa yang harus diperbuat terhadap
ini
dilakukan dengan lima pemilik tempat
memahami
hakikat dirinya dan hakikat alam yang ditinggalinya,
penelitian
observasi dan studi pustaka. Wawancara
menjelakan
manusia
dalam
dilakuakn dengan kegiatan wawancara,
timpang satu dengan yang lain. Najwan (2010 : 63)
awa
jumlah
karyawan
sedikitnya 5 orang
dalam
c. Memiliki
beberapa fatwa dan tulisannya. Terdapat
mesin
pengolah
marmer sedikitnya 1 buah
beberapa term dalam agama islam yang
d. Lokasi
industri
berdekatan
dapat dikaitkan dengan pemelihaaan
dengan
lingkungan hidup diantaranya adalah Al-
lebih radius 100 meter
Istishlah dan Pendekatan tujuan dasar
2.
islam (maqasid syariah).
pemukiman
kurang
Masyarakat a. Telah berdomisili dalam rentan waktu minimal 10 sampai 30 tahun
647
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
b. Kriteria umur mulai dari anak-
Wilayah
anak hingga dewasa c. Lokasi
rumah
Tulungagung
Selatan
merupakan
Kabupate pegunungan
berdekatan
kars yang menurut penelitian Dinas Energi
dengan industri marmer kurang
Sumber Daya Mineral pada Tahun 2002
lebih radius 100 meter
mempunyai kandungan marmer sebesar 382.050.000
Selanjutnya, mengidentifikasi kebutuhan
Kecamatan
data baik data primer maupun data sekunder dalam
bagian
yang
adakn
tahapan
mଷ
yang
Besuki,
Tanggunggunung
dipergunakan
Kecamatan
penelitianselanjutnya.
Data primer diperoleh memalui proses wawancara, observasi serta dikumentasi,
tersebar
di
Campurdarat, Kalidawir
Rejotanga.
dan
Perkembangan
pertambangan
di
Kabupaten
Tulungagung
paling
banyak
yang
di
eksploitasai dalah marmer yang terdapat
sedangkan data sekunder didapat dari
di Kecamatan Besuki tepatnya di desa
penelitian sebelumnya, jurnal, buku dan
Besole
lain-lain.
dengan
volume
produksi
mencapai 15,731.738 rnt dan merupakan
Teknik pengumpulan data menggunakan
produk
unggulan
multi sumber bukti (triangulasi) artinya
Tulungagung.
Kabupaten
Desa Besole sendiri memiliki jumlah
teknik pengumpulan data yang bersifat berbagai teknik
penduduk sebesar 11.225 jiwa dengan
pengumpulan data dan sumber data
luas wilayah 6,96 km². Jumlah industri
yang telah ada. Triangulasi teknik berarti
marmer yang ada di desa besole sendiri
peneliti
teknik
berjumlah kurang lebih 80 unit dengan
pengumpulan data yang berbeda-beda
jumlah tenaga kerja sejumlah 4800 orang.
untuk mendapatkan data dari sumber
Perkembangan marmer di Tulungagung
yang sama. Peneliti akan menggunakan
diawali
observasi
partisipatif,
pertambangan
marmer
mendalam,
dan
Hindia-Belanda
sekitar
menggabungkan
dari
menggunakan
wawancara
dokumentasi
untuk
dengan
sumber data yang sama secara serempak
Lokasinya
(Sugiono, 2008:83)
Besole
geografis
merupakan
Kabupaten salah
satu
penjajah
tahun di
1934.
sekitar
Besuki
desa
Kabupaten
menggunakan
marmer
teknik
tradisional
yaitu
dengan memotong gelondongan batu
Tulungagung dari
pengolahan
yang dilakukan oleh masyarakat masih
111°43’00” - 112°07’00” BT dan 7o51’00” – LS.
kecamatan
Mayoritas
Kabupaten
Tulungagung terletak antara koordinat
8°18’00”
bertempat
oleh
lokasi
Tulungagung.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Secara
ditemukannya
marmer
38
menggunakan
mesin
potong
yang digerakkan dngan tenaga diesel.
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur.
Gelondongan marmer tersebut dipotong
648
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
menjadi
bagian
bagian
kecil
yang
Pada dasarnya perhitungan valuasi
kemudian di lakukan pemotongan lagi
ekonomi
sesuai ukuran dan jenis produk yang
pendekatan. Pendekatan yang umum
diproduksi. Adanya industri pengolahan
dilakukan adalah dengan perhitungan
marmer
analisis
memberikan
dampak
secara
memiliki
manfaat
beberapa
dan
biaya
metode
dengan
ekomi dengan peningkatan pendapatan
metodeNPV (Net present value) dan BCR
dan
(benefit
terbukanya
lapangan
pekerjaan.
cost
ratio).
Pendapatan
dari
Namun, damak lain yang ikut muncul dari
industri marmer ini tergantung dari ada
aktivitas
tidaknya
industri
tersebut
pengolahan
adalah
lingkungan.
dampak
Dampak
marmer terhadap
lingkungan
industri
ini
pesanan tersebut
penghasilan
pengolahan
bervariatif.
sering
kali
mengabaikan limbah yang dihasilkan dari
Di
proses produksi seperti limbah berupa
ada
lalang truck pengangkut bahan baku,
Dengan
perhitungan
melakukan
valuasi
ekonomi
sini
dilakukan
sangat
wawancara
di
Desa
Besole
Kabupaten
tempat pengolahan marmer dan biaya yang
dampak negatif dari sisi lingkungan maka akan
perbulannya
rata-rata pendapatan yang didapat dari
adanya
dampak positif dari sisi ekonomi dan juga peneliti
memproduksi
Tulungagung. Lima informan memberikan
dan juga kebisingan dari suara mesin marmer.
dalam
kepada lima pelaku industri marmer yang
lumpur, bedu yang dihasilkan dari lalu
pemotong
kemampuan
(memotong) lembar marmer, sehingga
muncul dikarenakan para pemilik tempat marmer
serta
dikeluarkan
oleh
masing-masing
informan untuk kegiatan produksi, namun
analisis
data
dengan
yang
dapat
diberikan
hanya
terbatas pada tahun 2015 saja. Hal ini
metode NPV danBCR untuk mengetahui
dikarenakan
kelayakan tempat pengolahan marmer
mereka
tidak
melakukan
pencatatan terhadap pendapatan dan
secara ekonomi dan melakukan tinjaual
biaya setiap tahunnya.
ESDAL perspektif islam yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kaidah
Berikut hasil perhitungan NPV dan
islam dalam mengatur pemanfaatan dan
BCR dari kelima industri pengolah marmer
pemeliharaan
yang ada di Desa Besole
alam,
dan
untuk
mengetahui apakah para pelaku usaha
Tabel 2 Rangkuman NPV dan BCR Informan NPV BCR
marmer di Desa Besole telah menjalankan kaidah tersebut. A.
Informan 1
24.813.616
1,23
tempat
Informan 2
44.827.232
1,36
pengolahan limbah marmer dengan
Informan 3
46.378.348
1,38
perhitungan NPV dan BCR.
Informan 4
219.228.795
1,71
Analisis
valuasi
ekonomi
649
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
Informan 5
59.982.366
memenuhinya.
1,38
Hal
ini
terlihat
dari
wawancara yang peneliti lakukan bahwa
Sumber: Diolah Penulis, 2015 Kelima industri pengolahan marmer di
para
atas
membiarkan segala sesuatunya seperti
menunjukkan
nilai
NPV>
0
dan
pelaku
BCR>1Hal ini menunjukkan bahwa kelima
enggannya
tempat
tempat
pengolahan
marmer
tersebut
industri
mereka
ini
cenderung
untuk
penampungan
membuat
limbah
yang
layak untuk dilakukan secara ekonomi,
memadai. Alasan yang mereka tuturkan
namun dari sisi lingkungan pengolahan
adalah karena tidak tersedianya biaya
marmer
serta karena para pelaku industri marmer
tersebut
masih
belum
bisa
dikatakan layak. Hal ini dikarenakan masih
disana
belum
menampung
memadainya
tempat
kebanyakan
pada
limbah
dari
umumnya pengolahan
sisa
marmer tersebut didalam kolam tanah.
berupa
Dari kelima indikator tersebut indikator
lumpur. Kebanyakan tempat pengolahan
kelima yaitu meningktkan kesejahteraan
marmer ini membuang limbah lumpur ini
umum yang paling mendekati sesuai. Hal
ke dalam kolam tanah yang mereka buat
ini ditunjukkan dar hasil wawancara yang
di sekitar tempat pengolahan.
menunjukkan
pembuangan pemotongan
B.
limbah
dadi
marmer
Kesesuaian
yang
Tempat
Marmer
Pengolahan
Dalam
melakukan
dalam
islam
terditi
dari
alam,
tidak
kegiatan
yang
untuk
tidak
berlaku
dan meningkatkan kesejahteraan umum.
memberikan
tersebut
dalam
pendapatnya
terkair
kesesuaian tempat pengolahan marmer dalam
melakukan
pemanfaatan
No 1
Informan Informan 1
2
Informan 2
3
Informan 3
4
Informan 4
SDA
Semua informan memberikan pendapat hampir
indikator
seragam.
kesesuain
Dari
pemanfatan
kelima dan
pengolahan SDA dapat diketahui bahwa informan
belum
sekitar
bershodaqoh
memberikan pendapat yang beragam.
yang
berkontribusi
dalam
dialakukan
oleh
dan
para
menyisihkan
Kelima informan yang terdiri dari para industri
informan
juga
pendapatannya dan
membantu
Tabel 3 Kesesuaian Pemanfaatan SDA
boros,
memikirkan generasi yang akan datang
pemilik
kelima
tetangga yang membutuhkan.
membuat kerusakan di bumi, bersahabat dengan
ikut
informan
Indikator kesesuaian pemanfaatan SDA
senantiasa
lingkunagan
pemanfaatan SDA
bahwa
sepenuhnya
650
Kesesuaian Pemanfaatan SDA Tempat pembuangan limbah tidak sesuai, kurang pemahaman akan bahaya limbah marmer, mengabaikan generasi yang akan datang, kontribusi yang diberikan selalu membayar iuran dan bersedekah. Tempat pembuangan limbah tidak sesuai, kurang pemahaman akan bahaya limbah marmer, mengabaikan generasi yang akan datang, kontribusi yang diberikan selalu membayar iuran dan bersedekah. Tempat pembuangan limbah tidak sesuai, kurang pemahaman akan bahaya limbah marmer, mengabaikan generasi yang akan datang, kontribusi yang diberikan selalu membayar iuran dan bersedekah. Tempat pembuangan limbah tidak sesuai, kurang pemahaman akan
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
5
Informan 5
Tabel 4 Dampak Lingkungan Industri Marmer Di Desa Besole Kabupaten Tulungagun
bahaya limbah marmer, mengabaikan generasi yang akan datang, kontribusi yang diberikan selalu membayar iuran dan bersedekah. Tempat pembuangan limbah tidak sesuai, kurang pemahaman akan bahaya limbah marmer, mengabaikan generasi yang akan datang, kontribusi yang diberikan selalu membayar iuran dan bersedekah.
Sumber: diolah dari hasil wawancara, 2015
Infor man
Pencemar an udara
1
Banyak debu
2
Kendaraa n lalu lalang Kendaraa n lalu lalang Banyak debu
3
C.
4
Dampak Lingkungan Industri Marmer Di
Desa
Besole
Kabupaten
5
Tulungagung
Banyak debu Kendraan lalu lalang
6
Dampak lingkungan industri pengolahan
tempat pengolahan marmer. Kesembila informan ketika ditanya pendapat mereka mengenai dampak yang mereka rasakan
7
Banyaknya debu
8
Kendraan lalu lalang
9
Banyaknya debu
atas keberadaan tempat pengolahan marmer yag berdekatan dengan rumah pendapat
mereka
D.
memiliki
1.
yang mereka rasakan umumnya adalah pencemaran
udara
limbah
berupa
adalah
terhadap
memberikan lingkungan,
pula kemaslahatan spesies-spesies yang ada di bumi. Melakukan perawatan dan
limbah padat yang diakibatkan karene
pembuagan
istislah
teramasuk manusia namun mencakup
bahan baku marmer, pencemaran akibat minimnya
Suara mesin keras
Al Istislah
perawatan
yang dihasilkan dari truk truk pengangkut
sangat
Limbah lumpur meluber Limbah lumpur meluber
Terbiasa dengan suara mesin Suara mesin keras
Analisis Ekonomi Sumber Daya Alam
Al
yang
diakibatkan semakin banyaknya debu
masih
Terbiasa dengan suara mesin Suara mesin keras Suara mesin keras
Terbiasa dengan suara mesin Suara mesin keras
Dan Lingkungan Perspektif Islam
substansi yang sama. Keluhan dampak berupa
Hasil panen menurun
Suara mesin keras
Sumber: diolah dari hasil wawancara, 2015
mereka memiliki pendapat yang berbeda. Namun
Pencemara n perupa nergi
Dianggap maklum Daun tanaman bercak putih Sudah biasa
marmer ini dirasakan oleh masyarakat ang bertempat tinggal berdekatan dengan
Pencearan akibat limbah padat Air sumur direbus ada kerak putih Saat hujan turun berlumpur Tidk masalah
pemeliharaan
tempat
terhadap
lingkungan
menupakan tanggung jawab manusia.
lumpur
Allah SWT menciptakan alam dan seisinya
marmer yang dihasilkan dari pemotongan
untuk
marmer, dan juga pencemaran berupa
namun
energi yaitu kebisingan yang dihasilkan
di
manfaatkan juga
memperhatikan
dari suara mesin pemotong marmer.
kelestariannya.
651
secara
harus
optimal
senantiasa
keseimbangan
dan
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
Hasil wawancara yang dilakukan
Maksud memelihara jiwa di sini adalah
kepada lima pelaku industri marmer di
memelihara
Desa Besole terkait melakukan perawatan
terhormat dan memelihara jiwa agar
dan pemeliharaan terhadap lingkungan
terhindar dari tindakan penganiayaan ,
menunjukkan hasil yang hampir seragam.
pembunuhan, maupun tindakan melukai
Para
bahwa
lainnya. Islam sangat menjunjung tinggi
kebanyakan tempat pengolahan marmer
jiwa manusia, sehingga dalam kegiatan
yang ada di desa besole dalam hal
apapun
pengolahan limbah memang cenderung
keselamatan
masih sangat sederhana. Menampung
diutamakan.Wawancara
limbah lumpur dari sisa pemotongan di
kepada
kolam tanah merupakan hal yang wajar
masyarakat terkait ada tidaknya dampak
dan
oleh
yang dirasakan dengan adanya tempat
kebanyakan pemilik tempat pengolahan
pengolahan marmer tersebut. Dari hasil
marmer. Karena hal itulah ketika diajukan
wawancara yang dilakukan beberapa
pertanyaan terkait anjuran dalam islam
informan mengatakan bahwa memang
tentang pemeliharaan lingkungan kelima
ada dampak berupa pencemaran yang
informan
mereka rasakan dari adanya tempat
informan
sudah
bahwa
menuturkan
biasa
dilakukan
mengutarakan menurut
pengolahan
pernyataan
mereka
marmer
kegiatan
yang
bertahun-tahun
mereka
b.
dasar
al-syari’ah).
berkaitan dengan
Dalam
(Al-
yang
berasal
dari
yang
sehat
sering
kali
Berkaitan
dengan
hal
dilakukan
wawancara
yang
dengan
pemeliharaan
akal
indikator
memelihara
dengan tempat pengolahan marmer. Dari hasil wawancara yang dilakukan diketahui bahwa
Aql)dan
kebanyakan
warga
yang
bertempa tinggal berdekatan dengan
memelihara keturunan (An- Nasb) a.
dilakukan
kenyamanan warga yang berdekatan
tiga indikator yaitu memelihara jiwa (Anakal
perlu
Memelihara akal (alaql)
tersebut
halnya
maqasid syariah dengan menggunakan
memelihara
informan
masyarakat.
pembahasan ini dilakukan analisis terkait
Nafs),
jiwa
yang tidak mengganggu akal pikiran
islam
dengan menjaga lima tujuan dasar islam (maqasiq
ekonomi
peranan dalam menciptakan suasana
(maqasiq al-syari’ah) Memelihara lingkungan sama
kegiatan
secara
dan positif. Di sinilah industri memiliki
melakukan protes. tujuan
hidup
membantu manusia untuk berpikir jernih
warga sekitar yang merasa dirugikan dan Pendekatan
termasuk
Lingkungan
mereka
menjalankan usaha tersebut tidak ada
2.
untuk
pengolahan marmer tersebut
lakukan tidak merusak lingkungan. Hal ini dikarenakan
hak
tempat pengolahan marmer terganggu
Memelihara jiwa (an nafs)
kenyamanannya dikarenakan bisingnya
652
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
alat
pemotong
marmer
yang
setiap
kepada mereka. Dampak negatif yang
harinya beroperasi. c.
mereka
pencemaran
Memelihara keturunan (an nasb)
mengetahui
dilakukan
bagaimana
marmer,
untuk
(an-nasb).
Indikator
informan
bahan
baku
marmer
mengakibatkan tidak
generasi
dapat
wawancara
terhadap
limbah
untuk
yang
limbah
berupa
lumpur
marmer
yang
kebisingan yang dihasilkan dari suara mesin pemotong marmer.
mendatang hasil
Minimnya
pengetahuan
para
pelaku
diketahui
usaha marmer dan juga faktor kebiasaan
bahwa kelima informan tidak merasa
masyarakat yang cenderung membiarkan
khawatir
dampak yang mereka terima menjadi
akan
dilakukan
akibat
juga pencemaran berupa energi yaitu
habisnya
Dari
pencemaran
dihasilkan dari pemotongan marmer, dan
sehingga
menikmati.
diakibatkan
sangat minimnya tempat pembuangan
memelihara keturunan adalah khawatir tidaknya
yang
padat yang diakibatkan karene masih
informan
bertanggung jawab dalam memelihara keturunan
udara
berupa
dari truk truk pengangkut bahan baku
empat adalah memelihara keturunan (an Wawancara
adalah
semakin banyaknya debu yang dihasilkan
Indikator tujuan dasar islam yang ke
-nasb).
rasakan
habisnya
bahan
baku
marmer.
salah satu alasan mengapa para pelaku usaha marmer sering kali mengabaikan
V. KESIMPULAN
dampak yang timbul. Di lihat dari segi
Industri pengolahan marmer yang berada
kesesuaian pemanfaatan sumber daya
di Desa Besole Kabupaten Tulungagung
alam terlihat bahwa para pelaku industri
telah memberikan dampak baik secara
marmer yang ada di Desa Besole masih
ekonomi maupun dampak bagi lingkunga sekitar
tempat
pengolahan
mengabaikan kelestarian lingkungan. Hal
marmer.
ini
Berdasarkan perhitungan NPV dan BCR marmer
kelima
karena mayoritas tempat pengolahan marmer
positif yang artinya layak dilakukan secara pengamatan
demikian
dan
tempat
dengan
tempat
tempat
pengolahan
memberikan
tinggal
dampak
eksploitasi dilakukan
marmer,
marmer
tersebut
yang
negatif
di
tempat
desa
tersebut
pembuangan
marmer tidak merasa khawatir apabila
berdekatan
pengolahan
ada
yang serupa. Selain itu para pelaku industri
yang
dilakukan kepada warga Dsa Besole yang memiliki
yang
menggunakan
berdasarkan
wawancara
tempat
kurang memadai, namun dianggap layak
industri
menunjukkan nilai NPV dan BCR yang ekonomi. Meski
dengan
pembuangan limbah berupa lumpur yang
yang telah dilakukan kepada lima tempat pengolahan
ditunjukkan
baku habis.
653
tambang untuk
marmer
yang
mendapatkan
bahan
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
Sehubungan dengan adanya dampak berupa
pencemaran
tersebut
3. Bagi
pemerintah
Desa
Besole
maka
diharapkan dapat membuat kebijakan
dilakukan tinjuan ESDAL perspektif islam
yang berkaitan dengan manajemen
dengan indikator istishlah dan maqasid
dampak yang disebabkan oleh tempat
syariah untuk mengetahui bagaimana
pengolahan
pandangan islam akan permasalahan
dampak
tersebut. Untuk istislah sendiri diketahui
diminimalisir.
bahwa para pelaku industri pengolahan marmer
masih
menjalankan
belum
4. Bagi
sepenuhnya
pemeliharaan
marmer,
negatif
penelitian
menggunakan
yang
sehingga ada
dapat
selanjutnya,
dapat
metode
perhitungan
terhadap
valuasi ekonomi yang lainnya serta
lingkungan. Sedangkan untuk maqasid
diharapkan dapat menggunakan lebih
syariah sendiri dari tiga indikator yang
banyak
diajukan semuanya menunjukkan hasil
sumber daya alam perspektif islam
yang tidak sesuai sehingga bisa dikatakan
yang
bahwa para pelaku industri marmer belum
memperkaya penelitian di dibidang
menjalankan
ESDAL perspektif islam.
tiga
indikator
indikator-indikator lainnya
ekonomi
sehingga
lebih
maqasidsyariah dengan baik. Daftar Pustaka
Saran yang dapat penulis sampaikan
Amsyari, F, 1996, Membangun Lingkungan
pada penelitian ini adalah : 1. Bagi
para
pelaku
usaha
Sehat Menyambut Lima Puluh Tahun
marmer,
Indonesia
mengingat masih belum memadainya lumpur,
diharapkan
Najwan, Johni, 2010, Perlindungan Dan
para
Pengeloaan Lingkungan Hidup Dalam
pelaku usaha dapat lebih bijaksana dan
bersedia
pembuangan
membuat limbah
Perspektif
tempat
yang
yang
ditimbulkan
Putrantomo,
dapat
Dalam
dan
Valuasi
Ekonomi
Terumbu
Qadir, Zuhal Abdul, 1997, Pembangunan
pengolahan
tidak
Aplikasi
Bogor, Sekolah Pasca Sarjana IPB.
menyikapi dampak yang dihasilkan
marmer
2010,
Karang Taman Nasional Karimunjawa,
dapat lebih terbuka dan kritis dalam
tempat
Fazri,
ContingentChoiceModelling(Ccm)
2. Bagi masyarakat Desa Besole agar
adanya
Online
Lingkungan Hidup
diminimalisir.
dari
Islam.
Fh.Unja.Ac.Id/Index.Php/Jurnal
lebih
memadai dan sesuai standar sehingga dampak
Surabaya,
Airlangga University Press
tempat pembuangan limbah marmer berupa
Merdeka,
Masyarakat
terkesan
Berdimensi
IMTAQ
Dan
IPTEK (Edisi M. DawamRaharjo, Model
membiarkan, sehingga dampak yang
Pembangunan
dirasakan tidak berkepanjangan dan
QaryahThayyibah),Jakrta : Intermasa.
dapat segera di selesaikan.
654
Indririyani, et al/Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan Vol. 3 No. 8 Agustus 2016: 643-655; VALUASI EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN AKIBAT INDUSTRI PENGOLAHAN MARMER DI DESA BESOLE KABUPATEN TULUNGAGUNG DI TINJAU DARI ESDAL PESPEKTIF ISLAM
Reksohadiprojo,
1988,
Ekonomi
Lingkungan , Jakarta, Karunika Jakarta Safrilsyah Dan Fitriani, 2014, Agama Dan Kesadaran Menjaga Lingkungan Hidup, Jurnal Substantial, Volume 16 Nomor 1 Soeharto, Iman, 2001, Studi Kelayakan Proyek Industri, Jakarta, Erlangga Soemarwoto, Mengenai
Otto
.
Dampak
1994.
Analisis
Lingkungan.
Yogyakarta, UGM Press Sugiyono,
2008,
Memahami
Penelitian
Kualitatif, Bandung : Alfabeta Suparmoko, 2009, Panduan Dan Analisis Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam Dan
Lingkungan, Yogyakarta, BPFE-
YOGYAKARTA Wihardi. M. Tjaronge, Dkk, 2006, Pecahan Marmer
Sebagai
Pengganti
Agregat
Parsial Kasar
SelfCompactingConcrete (Scc), Jurnal Desain Dan Konstruksi.
655