(2011) 12 PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KIPAS ANGIN

Download perancangan dan pengembangan produk alternatif konsep dengan nilai prosentase ... Produk-produk seperti kamera digital, telepon genggam, ...

1 downloads 464 Views 716KB Size
CYBER-TECHN. VOL 5 NO 2 (2011)

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KIPAS ANGIN MULTI FUNGSI DENGAN PENDEKATAN QFD GUNA MEMENUHI KEPUASAN KONSUMEN

Misbach Munir *) ABSTRAK Keinginan pelanggan yang beragam dan semakin tinggi serta persaingan yang ketat mendorong perusahaan-perusahaan untuk semakin inovatif dalam menciptakan produk-produk baru. Hal ini membawa banyak implikasi terhadap bagaimana perusahaan bersaing di pasar serta bagaimana mereka harus mengembangkan produkproduknya.Kipas Angin saat ini seakan menjadi suatu kebutuhan yang vital, hal ini akan dirasakan oleh masyarakat terutana didaerah tropis. Kebutuhan pelanggan pada umumnya diekspresikan dalam “ bahasa pelanggan “. Untuk menyediakan tuntunan yang spesifik mengenai bagaimana mendesain dan menbuat sebuah produk, tim menetapkan serangkaian spesifikasi. selanjutnya dibuat matriks binary dominance matrix untuk kemudian dilakukan pemilihan konsep dengan menentukan prosentase kesesuaian kriteria dengan alternatif konsep. Adapun kriteria-kriteria pemilihan konsep dan penentuan prosentase kesesuaian kriteria dibentuk dari hasil focuss group disscussion oleh tim perancangan dan pengembangan produk alternatif konsep dengan nilai prosentase tertinggi adalah alternative ultrasonic dengan nilai 84,73%. Alternative kedua adalah alternative system dengan elemen pemanas dengan nilai 84,67 %. Dan alternative ketiga adalah alternative penyengat dengan nilai 83,24%. Kata Kunci : kipas angin ,bahasa pelanggan, binary dominance matrix, spesifikasi produk PENDAHULUAN Keinginan pelanggan yang beragam dan semakin tinggi serta persaingan yang ketat mendorong perusahaan-perusahaan untuk semakin inovatif dalam menciptakan produk-produk baru. Menurut Handfield & Nichols (2002), sekitar 40% pendapatan (revenue) perusahaan dewasa ini berasal dari produk-produk baru yang diluncurkan setahun sebelumnya. Produk-produk seperti kamera digital, telepon genggam, camcorder, computer, serta produk-produk fashion berkembang sangat pesat di pasar, baik karena didorong oleh perkembangan kemampuan teknologi maupun karena selera pelanggan yang selalu berubah. Selera konsumen yang dinamis mengakibatkan siklus hidup produkproduk inovatif menjadi semakin pendek. Hal ini membawa banyak implikasi terhadap bagaimana perusahaan bersaing di pasar serta bagaimana mereka harus mengembangkan produk-produknya. Menurut Fisher (1997), secara sederhananya bisa dibedakan dua kelompok produk yang beredar di pasar, yaitu kelompok produk inovatif dan produk fungsional. Produk fungsional adalah produk dengan konfigurasi standar dan siklus hidup panjang. Produk fungsional biasanya memiliki sedikit variasi. Kebutuhan pelanggan dari waktu ke waktu relatif tidak berubah. Karena konfigurasinya standar, variasinya sedikit, dan siklus hidupnya panjang maka permintaan terhadap produk-produk seperti ini relatif stabil dari

12

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 2 (2011)

waktu ke waktu sehingga mudah untuk diramalkan. Produk seperti kertas HVS A4, staples, paku payung, dan Kipas Angin adalah sebagian contoh produk fungsional. Hampir dua abad konsep mengenai kipas angin konvensional belum pernah berubah, kipas angin pertama kali dibuat di timur tengah pada awal abad 19. Kipas angin pertama kali berbentuk kipas angin atap yang mulai dikenal masyarakat pada tahun 1860 an. Cara kerjanya digerakkan oleh putaran air yang menggerakkan semacam sabuk yang dihubungkan secara manual dan memiliki kemampuan untuk menggerakkan beberapa kipas angin sekaligus. Kemudian masuklah kipas angin elektrik ke pasar tahun 1880 an. Kipas angin dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang umum adalah untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), pengering (umumnya memakai komponen penghasil panas). Kipas angin juga ditemukan di mesin penyedot debu dan berbagai ornamen untuk dekorasi ruangan. Kipas angin secara umum dibedakan atas kipas angin tradisional antara lain kipas angin tangan dan kipas angin listrik yang digerakkan menggunakan tenaga listrik. (www.wikipedia.org/wiki/Kipas_angin).

Gambar 1 kipas angin listrik TUJUAN PENELITIAN 1. Menghasilkan produk Kipas angin yang ada saat ini menjadi produk yang multifungsi dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan. 2. Produk hasil pengembangan dapat memberi manfaat yang lebih dan kemudahan bagi masyarakat. 3. Mendapatkan nilai fungsi yang nantinya akan memiliki pangsa pasar dan volume penjualan yang bagus. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perancangan dan Pengembangan Produk Banyak literatur yang telah mencoba menjabarkan tentang perancangan dan bagaimana definisi tentang perancangan itu sendiri, perancangan ( design ) merupakan suatu kegiatan atau rekayasa rancang bangun yang dimulai dari ide-ide inovasi desain, atau kemampuan untuk menghasilkan karya dan cipta yang benar-benar dapat menjabarkan permintaan pasar karena adanya penelitian dan pengembangan teknologi (Prasetyowibowo, 2000).

13

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 2 (2011)

2.2 Fase Proses Perancangan dan Pengembangan Produk A. Fase Perencanaan. Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek, ada lima tahapan yang harus dilakukan agar perencanaan perancangan dan pengembangan dapat berjalan dan disetujui : 1. Mengidentifikasi peluang 2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek 3. Mengalokasikan sumber daya dan rencana waktu 4. Melengkapi perencanaan pendahuluan proyek 5. Merefleksikan kembali hasil dan proses B. Fase Pengembangan Konsep. Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibentuk dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk perancangan dan pengembangan lebih lanjut. Konsep adalah uraian dari bentuk, fungsi, dan tampilan suatu produk dan biasanya diikuti dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produk pesaing serta pertimbangan ekonomis proyek. Adapun tahap Pengembangan Konsep meliputi : 1. Mengidentifikasikan pengguna utama (Ulrich, 2001) 2. Identifikasi kebutuhan pelanggan, Proses identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian integral dari proses perancangan dan pengembangan produk dan merupakan tahap yang mempunyai hubunga paling erat dengan proses penurunan konsep, seleksi konsep, benchmark dengan pesaing (Competitive Benchmarking), dan menetapkan spesifikasi produk. Posisi identifikasi kebutuhan pelanggan didalam aktivitas perancangan dan pengembangan diperlihatkan pada gambar 2.1 dibawah ini.

C. Penyusunan konsep Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja dan bentuk produk. Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan pelanggan dan spesifikasi target, dan diakhiri dengan terciptanya beberapa konsep produk sebagai sebuah pilihan akhir. Pada langkah ini seperti dijelaskan dalam gambar pembentukan pohon klasifikasi konsep dan tabel kombinasi perlu dibuat agar kriteria-kriteria konsep yang dibentuk nantinya benar-benar bisa merepresentasikan kebutuhan pelanggan, dibawah ini dapat dilihat gambar pohon klasifikasi dan tabel kombinasi. Yang ditunjukkan dengan gambar berikut. 14

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 2 (2011)

E.Seleksi konsep Seleksi konsep atau pemilihan konsep merupakan proses menilai konsep dengan pertimbangan pelanggan dan kriteria lainnya. Metode pemilihan konsep yang sering dipakai dan direkomendasikan adalah dengan cara binary dominance matrix dengan cara sebagai berikut, pertama fungsi-fungsi dan ketentuan batasan disusun peringkatnya berdasarkan tingkat kepentingan relatif dengan menggunakan metode matriks. Setelah matriks terbuat dan diketahui bobot kepentingannya kemudian dibentuk tabel matriks kembali tetapi kali ini kriteria dibandingkan dengan alternatif-alternatif konsep dengan memberikan nilai prosentase melalui focus group discussion yang dilakukan oleh tim, bobot prosentase terbesar merupakan konsep terbaik yang diusulkan oleh metode. Dapat dilihat dibawah ini contoh tabel matriks pemilihan konsep menggunakan metode binary dominance matrix. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian secara operasional merupakan cara yang dilakukan untuk mendapatkan data informasi yang berguna dalam menyusun penelitian ini. Agar dapat menyusun diperoleh data yang obyektif dan ilmiah diperlukan cara-cara tertentu yang digunakan dalam pedoman dalam menyelidiki dan membahas persoalan yang dihadapi, yaitu dangan cara: 1. Survey Data Lapangan Mencari permasalahan yang ada pada proses Pengembangan Produk. 2. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang diperlukan sebagai penunjang adalah:  Data Kebutuhan Produk  Data bagian-bagian dari alat pembuatan produk pilihan 3. Pengolahan Data Melakukan pengolahan data melalui studi literatur untuk mendapatkan metode yang tepat guna memecakan permasalahan yang ada, yaitu dengan pendekatan QFD. 4. Memberikan kesimpulan tentang hasil rancangan.

PEMBAHASAN 4.1 Data Perancangan dan Pengembangan Produk A. Produk yang akan dikembangkan Produk awal yang akan dikembangkan adalah kipas angin, hal ini mengingat kebutuhan konsumen akan kipas angin sangat meningkat. 15

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 2 (2011)

B. Prinsip Kerja Produk Hampir dua abad konsep mengenai kipas angin konvensional belum pernah berubah, kipas angin pertama kali dibuat di timur tengah pada awal abad 19. Kipas angin pertama kali berbentuk kipas angin atap yang mulai dikenal masyarakat pada tahun 1860 an. Cara kerjanya digerakkan oleh putaran air yang menggerakkan semacam sabuk yang dihubungkan secara manual dan memiliki kemampuan untuk menggerakkan beberapa kipas angin sekaligus. Kemudian masuklah kipas angin elektrik ke pasar tahun 1880 an. Kipas Di bidang listrik, mesin merupakan sebuah perangkat berupa motorgenerator. Perbedaan istilah tersebut dibuat berdasarkan perbedaan fungsi operasinya. Motor ialah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik putaran. Sedangkan generator adalah alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Jadi, sebuah mesin listrik dapat difungsikan sebagai generataor, atau sebagai motor.

Gambar generator AC Bagian utama generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida). cincin geser, dan sikat. Pada generator. perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara memutar kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar yang disusun seri dengan kedua sikat. Sebagaimana percobaan Faraday, GGL induksi yang ditimbulkan oleh generator AC dapat diperbesar dengan cara:  memperbanyak lilitan kumparan,  menggunakan magnet permanen yang lebih kuat.  mempercepat perputaran kumparan, dan menyisipkan inti besi lunak ke dalam kumparan. Penentuan nilai kepentingan dihitung berdasarkan perhitungan rata-rata dari hasil pemilihan jawaban pertanyaan kuisioner, setelah diketahui tingkat kepentingan kebutuhan spesifikasi alat, kemudian dipersiapakan target spesifikasi dengan membuat daftar metrik, daftar metrik berfungsi sebagai langkah untuk menentukan spesifikasi detail alat yang dirancang. Daftar metrik untuk produk alat Kipas angin setelah disesuaikan dengan kebutuhan sebagai berikut, pada tabel berikut :

16

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 2 (2011)

Daftar Metrik Alat Kipas angin No. Metric 1 2 3 4 5

Kebutuhan 1,2,3,10 1,2,3,10 1,2,3,10 2,4,3,6 2,4,3,9

Metric Penggunaan elemen pemanas liquid Penggunaan sistem Penyengat Listrik Penggunaan ultrasonik Nilai Estetika Bentuk Casing

Kepentingan 5 4 5 5 4

6 7 8

2,3,4,5 2,3,4 4

Dimensi Kipas Penambahan Variasi Kebutuhan bahan

4 4 3

Satuan Watt Watt Watt Subjektif Subjektif Cm3

9

2,4,9

Kontruksi Kipas

3

Subjektif kg Daftar1

10

2,4,7

Penempatan saklar/tombol

2

Daftar2

11

8,9

Alat Untuk perawatan

3

Daftar3

12

8,9

ketersedian komponen di pasar

3

Daftar4

Daftar 1

Penggunaan baut dan klem

Daftar 2 Daftar 3

Posisi penempatan UI

Daftar 4

Baling-baling, dinamo, kabel,dll

Obeng, Taspen dll

Tabel diatas merupakan tabel penyesuaian antara kebutuhan dengan metric yang dibentuk oleh tim perancang, seperti contoh nomer metric 4 berhubungan dengan kebutuhan 2,4,3 dan 6, hal ini menunjukkan bahwa nomer metrik 4 “nilai estetika“, berkaitan dengan kebutuhan “ desain kipas, dimensi kipas, Berat kipas dan harga terjangkau“, sedangkan derajat kepentingan diturunkan dari derajat kebutuhan yang direfleksikannya. Untuk kasus dimana metrik dipetakan secara langsung dari satu kebutuhan, derajat kepentingan kebutuhan secara otomatis menjadi derajat kepentingan metrik.

ketersedian komponen di pasar

Alat Untuk perawatan

Penempatan saklar/tombol

9 10 11 12

Kontruksi Kipas

8

Kebutuhan bahan

7

Penambahan Variasi

6

Dimensi Kipas

5

Bentuk Casing

Nilai Estetika

Penggunaan ultrasonik

 

 



  

  

Penempatan Kipas



 

 



 

Berat Kipas



Penggunaan sistem Penyengat Listrik

4







Penggunaan elemen pemanas liquid 

Dimensi Kipas





Desain Kipas





Terdapat sistem pengusir/penyengat nyamuk

3



Harga Terjangkau



Hemat Listrik



 

memungkinkan penggantian komponen dengan mudah



Mudah untuk dirawat





Kemudahan Operasi/penggunaan



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2



1

Gambar Matriks-metrik Kebutuhan Produk pembanding sebagai bentuk acuan dalam pengembangan produk ini adalah untuk lebih memudahkan penetapan target spesifikasi dari produk baru yang akan 17

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 2 (2011)

dibuat, sehingga perlu dibuat bagan produk/alat pembandingnya. dengan membuat perbandingan yang dibentuk dari produk acuan pembanding yang sudah ada dengan produk yang akan dirancang, untuk memenuhi target spesifikasi perancangan. Bagan analisis produk pembanding dibuat dengan cara membandingkan setiap nilai metrik yang ada. Tabel Bagan Analisis Produk pembanding

9

Metric Kepentingan Satuan Merk X Merk Y Merk Z Penggunaan elemen pemanas liquid 5 Watt ---------Penggunaan sistem Penyengat Listrik 4 Watt ---------Penggunaan ultrasonik 5 Watt ---------Nilai Estetika 5 Subjektif 3 4 3 Bentuk Casing 4 Subjektif 3 4 3 cm3 40X40X20 30X30X20 40X30X20 2,3,4,5 Dimensi Kipas 4 2,3,4 Penambahan Variasi 4 Subjektif 3 3 3 4 Kebutuhan bahan 3 3 kg 3 kg 3 kg 3 kg 2,4,9 Kontruksi Kipas Daftar1 3 baut baut baut

10

2,4,7

Penempatan saklar/tombol

2

Daftar2

Bawah

Atas

Bawah

11

8,9

Alat Untuk perawatan

3

Daftar3

Obeng

Obeng

Obeng

12

8,9

ketersedian komponen di pasar

3

Daftar

ada

ada

ada

No. Metric 1 2 3 4 5 6 7 8

Kebutuhan 1,2,3,10 1,2,3,10 1,2,3,10 2,4,3,6 2,4,3,9

Daftar 1

Penggunaan baut dan klem

Daftar 2 Daftar 3

Posisi penempatan UI

Daftar 4

Baling-baling, dinamo, kabel,dll

4

Obeng, Taspen dll

Setelah spesifikasi produk pembanding diketahui kemudian dilakukan penentuan nilai target idel dan marginal yang kemudian dapat diketahui spesifikasi akhirnya unutk kegiatan perancangan detail alat. No. Metric Satuan Target Metric 1 Penggunaan elemen pemanas liquid Watt 75 2 Penggunaan sistem Penyengat Listrik Watt 80 3 Penggunaan ultrasonic Watt 70 4 Nilai Estetika Subjektif 5 5 Bentuk Casing Subjektif 5 3 6 Dimensi Kipas cm 40X40X20 7 Penambahan Variasi Subjektif 5 8 Kebutuhan bahan 3 kg 3 kg 1 9 Kontruksi Kipas Daftar baut 2 10 Penempatan saklar/tombol Daftar Bawah, Atas 3 11 Alat Untuk perawatan Daftar Obeng 4 12 ketersedian komponen di pasar Daftar ada Daftar 1 Daftar 2 Daftar 3 Daftar 4

Penggunaan baut dan klem Posisi penempatan UI Obeng, Taspen dll Baling-baling, dinamo, kabel,dll

18

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 2 (2011)

A.

System pengusir nyamuk dengan elemen pemanas prinsip kerja dari system pemanas adalah listrik akan memanaskan elemen pemanas dan cairan akan dipanaskan. Dari hasil pemanasan ini mengakibatkan cairan (aroma terapi) menguap dan mengakibatkan nyamuk akan mati dan terusir. Gambar rangkaian system pemanas adalah sebagai berikut:

Gambar system rangkaian elemen pemanas Desain dan konsep produk pengusir nyamuk dengan elemen pemanas sebagai berikut :

adalah

Gambar desain pengusir nyamuk dengan elemen pemanas B. Pengusir nyamuk dengan penyengat system pengusir nyamuk dengan penyengat bekerja dengan (sumber: jurnal Achmad Solichan: rancang bangun alat penyengat nyamuk listrik; 2006)

Gambar system rangkaian penyengat nyamuk

19

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 2 (2011)

Gambar desain pengusir nyamuk dengan penyengat Pengusir nyamuk dengan gelombang ultrasonic Rangkaian dasar dari pengusir nyamuk elektronik adalah rangkaian flip-flop, hanya frekuensinya saja yang harus diatur, rangkaian ini menggunakan flip-flop dengan bentuk gelombang yang tidak simetri sehingga diperoleh frekuensi dasar 5 KHz dengan komponen harmoniknya. Sebagai catatan, buzzer yang digunakan adalah dihilangkan komponen osilatornya sehingga bunyi yang dihasilkan adalah dari flip-flop. System rangkaian elektronik dari pengusir nyamuk ultrasonic adalah sebagai berikut (sumber : www.pest-killer.blogspot.com) C.

Gambar system rangkaian elektronik pengusir nyamuk ultrasonik Desain dan konsep produk pengusir nyamuk dengan system gelombang ultrasonic adalah sebagai berikut :

Gambar desain pengusir nyamuk dengan gelombang ultrasonic KESIMPULAN Berdasarkan peluang yang ada, kebutuhan pelanggan dan hasil kesepakatan team pengembangan produk, maka produk terpilih produk kipas pengusir nyamuk dengan system ultrasonic. Desain dan spesifikasi produk sebagai berikut :

20

CYBER-TECHN. VOL 5 NO 2 (2011)

Spesifikasi Produk Dimensi (pxlxt)

40 x 40x 20 cm

Berat

3 kg

Daya Kipas

70 watt

Daya Gelombang ulrasonik

5 watt

Input voltage

220 V / 50 Hz

Body casing

Plastik

Use interface

3 Speed Control Stop, dan timer

*) Dosen Teknik Industri Universitas Yudharta Pasuruan Daftar Pustaka Hari dan Daryanto. 1999.Ilmu Bahan. Jakarta : Bumi Aksara Iftikar, Z Sutalaksana, DKK.1979 “Teknik Tata Cara Kerja” Bandung : Departemen Teknik Industri ITB. Ginting Rosnani 2009, Sistem Produksi Penerbit Graha Ilmu Jakarta Kusuma, Hendra 2009, Manajemen Produksi Penerbit Andi Yogyakarta Nasution, Arman.H 2005, Manajemen Industri.Penerbit Andi Yogyakarta Nasution, Arman.H 2009, Teknik Perancangan Dan Pengembangan Produk, Penerbit Andi Yogyakarta Wignjosoebroto, Sritomo.1989. Teknik Tata Cara Dan Pengukuran Kerja. ITS Surabaya

21