Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN BUKU KURIKULUM 2013 DI SDN 2 TAMAN SARI Sintayana Muhardini, Sukron Fujiaturraman, Haifaturrahmah (Dosen PGSD Universitas Muhammadiyah Mataram) Email:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan buku kurikulum 2013 terhadap efektifitas pembelajaran di SDN 2 Taman Sari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan bebagai metode yaitu metode observasi, wawancara secara langsung ke lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan buku K13 berjalan cukup efektif, (2) Proses pembelajaran secara keseluruhan mencerminkan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa sehingga pendekatan pembelajaran tidak lagi berprinsip pada teacher center learning, (3) Ketidakefektifan ada pada peluang rendahnya kreatifitas guru dan mendesain perangkat pembelajaran karena konsep yang ada dalam K13 adalah perangkat yang serba siap. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan buku K13 memberikan pengaruh yang cukup efektif terhadap proses pembelajaran, aktivitas siswa yang terlihat selama proses pembelajaran terbangun dengan baik, proses pembelajaran melibatkan siswa secara aktif dalam menggali pengetahuannya dengan pendekatan pembelajaran yang berbasis pada student centred learning serta adanya pembelajaran yang berbasis projek pada setiap tema yang ada dalam buku. Ada beberpa hal yang perlu dipertimbangkan guna sebagai masukan untuk perbaikan kedepan yaitu terkait perlunya penggunaan media pembelajaran yang lebih bervariatif, perlunya pengayaan permuatan bagi siswa seandainya ketajaman materi dirasa kurang, serta pihak sekolah harus selalu mengembangkan kemampuan pedagogik maupun profesional guru agar kretifitas guru tetap terasah sehingga menjadi pendidik yang berkualitas. Kata Kunci: Implementasi, Buku, Kurikulum 2013. penyiapan buku dalam kurikulum 2013 ini,
PENDAHULUAN Menyikapi
dalam
pemerintah secara langsung menyusun buku
penerapan kurikulum 2013 di tingkatan
tersebut. Buku teks pelajaran dan buku
SD/MI pemerintah menyiapkan beberapa hal
panduan guru atau biasa disebut buku siswa
sebagai penunjang pelaksanaan kurikulum
dan buku guru, dalam proses penyusunannya
2013;
dilakukan langsung oleh pemerintah.
(1)
hal
menyiapkan
tersebut,
buku
pegangan
pembelajaran yang terdiri dari buku siswa
Meski
pemerintah
telah
dan buku guru, (2) menyiapkan guru supaya
meminimalisir persoalan dengan mengatur
memahami pendayagunaan sumber belajar
buku teks pelajaran tersebut, pelaksanaan
yang telah disiapkan dan sumber lain yang
kurikulum 2013 masih dibayangi sejumlah
dapat mereka manfaatkan; (3) memperkuat
persoalan terutama persoalan yang berkaitan
peran pendampingan dan pemantauan oleh
dengan
pusat dan daerah
pendukung,
pembelajaran.
dalam pelaksanaan
Sehubungan
dengan
pengajar.
kesiapan maupun
sarana-prasarana kesiapan
tenaga
Penerapan kurikulum 2013 juga Halaman | 36
Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017
akan mempengaruhi pola mengajar, terlebih
efektifitas tidak hanya pada proses, aktivitas
dengan adanya anjuran buku teks pelajaran
dan hasil belajar siswa tapi juga melihat
yang sudah di disain sepenuhnya oleh pusat.
kinerja guru serta transfer of knowledge yang
Sehingga, proses implementasi kurikulum
dilakukan
2013 dititikberatkan pada peranan guru
pembelajaran.
oleh
guru
selama
proses
pengampu dalam menerapkan bahan ajar yang sudah jadi.
METODE PENELITIAN
Dalam
proses
pembelajaran,
Sesuai
dengan
karakter
kepemimpinan guru sangat diperlukan, yaitu
permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai
menyelenggarakan
maka
proses
kegiatan
penelitian
ini
menggunakan
pembelajaran sejak mulai merencanakan,
pendekatan kualitatif. Sehingga keseluruhan
melaksanakan,
pelaporan.
proses penelitian diupayakan untuk mentaati
Kelancaran dan kelangsungan pelaksanaan
konsep dasar dan aturan penelitian kualitatif
dalam
proses
dengan model deskriptif. Dalam penelitian
pembelajaran di kelas sangat ditentukan oleh
kualitatif, yang menjadi instrumen adalah
kemampuan guru dalam memimpin dan
peneliti itu sendiri. Penelitian kualitatif
mengendalikan
suasana
sebagai
berlangsungnya
proses
penilaian
dan
menyelenggarakan
kelas
tempat
pembelajaran.
human
menetapkan
fokus
instrument, penelitian,
berfungsi memilih
Ketuntasan hasil belajar siswa tergantung
informan sebagai sumber data, melakukan
bagaimana proses yang dilakukannya selama
pengumpulan data, menilai kualitas data,
proses pembelajaran, sehingga peranan guru
analisis data, menafsirkan data dan membuat
dalam mentransfer ilmu sangat diutamakan,
kesimpulan atas temuannya seperti yang di
dalam kurikulum 2013 guru berperan sebagai
kemukakan oleh Lincoln and Guba (1994)
fasilitator,
menyatakan:
buku
teks
dan
perencanaan
lainnya sudah terpusat dan terkonsep dari pemerintah, melihat sangat pentingnya buku kurikulum 2013 ini maka pengaplikasiannya harus dimaksimalkan. Sehingga hal ini menjadi penegasan masalah penelitian ini yaitu
untuk
mengetahui
bagaimana
penggunaan buku kurikulum 2013 serta besarnya pengaruh buku teks terhadap efektivitas pembelajaran yang ada di sekolah,
The instrument of choice in naturalistic inquiry is the human. We shall see that other forms of instrumentation may be used in later phases of the inquiry, but the human is the initial and continuing mainstay. But if the human instrument has been used extensively in earlier stages of inquiry, so that an instrument can be contracted that is grounded in the data that the human instrument has product.
yang menjadi fokus kajian peneliti bahwa Halaman | 37
Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada
pilihan
lain
menjadikan
pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang
manusia sebagai instrumen penelitian utama.
berdasarkan tema dimana dalam tema tersebut
Alasannya ialah bahwa segala sesuatunya
dipadukan
belum mempunyai bentuk yang pasti. Dalam
Pembelajaran tematik di SDN 2 Taman Sari
keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas
dilaksanakan disemua tingkatan kelas baik dari
itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti
kelas 1 sampai kelas 6. Untuk kelas 1-3 muatan
itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang
mata
dapat mencapainya. Bila dilihat dari sumber
Matematika, Bahasa Indonesia, PPKN, SBDP
datanya, maka pengumpulan data dapat
dan PJOK, sedangkan untuk kelas tinggi mulai
menggunakan sumber primer dan sumber
dari kelas 4 sampai kelas 6 yang dipadukan
sekunder. Sumber primer adalah sumber data
adalah Matematika, Bahasa Indonesia, PPKN,
yang langsung memberikan data kepada
IPA,IPS, SBDP dan PJOK. Keterpaduan mata
pengumpul data, dan sumber sekunder
pelajaran ini tertuang atau dikonsepkan dalam
merupakan sumber yang tidak langsung
buku K13. Perbedaan mendasar yang terlihat
memberikan data kepada pengumpul data,
dari pergantian kurikulum dari kurikulum KTSP
misalnya lewat orang lain, atau lewat
ke kurikulum 2013 adalah salah satunya dalam
dokumen. Selanjutnya, jika dilihat dari segi
penggunakan
cara atau teknik pengumpulan data, maka
menunjang proses pembelajaran di kelas. Jika
dapat
observasi
pada kurikulum sebelumya (kurikulum KTSP)
(wawancara),
buku panduan siswa adalah buku paket permata
dilakukan
(pengamatan),
daripada
pelajaran melainkan berlandaskan pada konsep
dengan
interview
dokumentasi dan gabungan ketigannya.
berbagai
pelajaran
yang
buku
mata
pelajaran.
dipadukan
pembelajaran
adalah
yang
pelajaran, berbeda dengan konsep kurikulum 2013 buku panduan untuk siswa dan guru sudah
HASIL DAN PEMBAHASAN
disiapkan dan sifatnya terpusat yaitu buku
Implementasi penggunaan buku kurikulum
panduan tematik, guru menggunakan buku
2013 di kelas 3 SDN 2 Taman Sari
panduan yang disebut buku guru sedangkan
Penelitian dilakukan di SDN 2 Taman
siswa menggunakan buku siswa.
Sari kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok
Buku guru dan buku siswa memiliki
Barat, sebagai salah satu sekolah yang sudah
persamaan dan perbedaan, persamaan antara
menerapkan kurikulum 2013 selama 4 tahun
buku guru dan buku siswa terletak pada uraian
banyak hal yang bisa digali setelah melakukan
rangkaian tema, sub tema, dan pembelajaran di
pengumpulan data dan wawancara. Dalam
setiap subtema, sedangkan perbedaannya lebih
kerangka kuriulum 2013 di SD, prinsip
kepada uraian tahapan-tahapan pembelajaran
pembelajaran tidak lagi diajarkan permata
yang dicantumkan di kedua buku itu, pada buku Halaman | 38
Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017
guru tertulis atau digambarkan tahapan-tahapan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa, selain itu buku guru memiliki fungsi yaitu sebagai sebagai petunjuk penggunaan buku siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas. Sedangkan dalam buku siswa tergambar tahapan yang hanya diperuntukkan untuk siswa, selain itu buku siswa merupakan buku panduan sekaligus buku aktivitas yang akan memudahkan para siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Berkaitan dengan tema yang ada di dalam buku guru dan siswa yaitu buku terdiri dari
8
tema
yaitu
tema
(1)
perkembangbiakan hewan dan tumbuhan; (2) perkembangan
teknologi;
Pola yang terlihat selama pembelajaran
perubahan
secara umum pembelajaran yang menekankan
dialam (4) peduli lingkungan sosial; (5)
pada dominasi aktivitas siswa, metode yang
permainan
indahnya
digunakan pun beragam, mulai dari penggunaan
persahabatan ;(7) energi dan perubahannya;
metode diskusi, demonstrasi, percobaan, atau
(8) bumi dan alam semesta. setiap tema
singkatnya pendekatan saintifik terlihat selama
memiliki subtema misalnya pada tema 1
proses pembelajaran hal ini sejalan dengan misi
tentang perkembangiakan hewan memiliki 4
sekolah. Siswa terlihat aktif dalam proses
subtema
pembelajaran
tradisional;
yaitu
(3)
Gambar 1. Subtema Pembelajaran
(6)
subtema
(1)
ayo
membaca,
mengamati,
perkembangbiakan dan daur hidup hewan;
menulis, mencari tahu, bertanya, berlatih,
(2)
(3)
berkarya, bercerita, dan setiap siswa memiliki
pelestarian hewan dan tumbuhan langka; (4)
buku pegangan masing-masing sebagai panduan
kegiatan berbasis proyek, untuk semua buku
selama proses pembelajaran. Berikut ini contoh
guru maupun siswa memiliki subtema yang
isian buku siswa yang didesain dalam satu
mengacu pada kegiatan berbasis proyek.
pembelajaran didalam satu sub tema.
perkembangbiakan
tumbuhan;
Dalam subtema yang ada termuat kegiatan pembelajaran dimana setiap subtema terdiri dari 6 kegiatan pembelajaran, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Halaman | 39
Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017
Melihat
kondisi
yang
terjadi
dilapangan, penggunaan buku kurikulum 2013 memberikan pengaruh yang signifikan pada efektifitas
proses
pembelajaran,
skenario
pembelajaran sudah terususun secara sistematis sebagai acuan utama guru dalam proses pembelajaran, rancangan yang termuat dalam buku K13 harus tuntas dijalankan oleh guru dengan tujuan untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Beberapa hal yang menjadi sorotan terkait pengaruh positif dari penggunaan buku Gambar 02. Dsain Pembelajaran
K13 terhadap efektifitas pembelajaran di SDN 2 Taman
Berkaitan
adalah
sebagai
berikut;
a)
evaluasi
Pembelajaran menjadi lebih tersistematis dan
pembelajaran, yang dilakukan guru berpdoman
teratur, tersistematisnya pembelajaran terlihat
pada apa yang ada di buku guru artinya kriteria
dari susunan yang termuat di buku K13, dimana
penilaian sudah lengkap ada dalam buku, untuk
tema dan rangkaian lainnya sudah dibuat secara
bentuk
permuatan
berurutan dan dilaksanakan sesuai dengan urutan
meskipun dibingkai dalam satu tema. Untuk
yang ada, hal ini membuat guru harus lebih
kriteria penilaian baik pengetahuan, sikap
mampu
maupun psikomotorik anak sudah di tentukan
dengan urutan yang sudah ada, b) Proses
dalam buku yang digunakan oleh guru, Seperti
pembelajaran yang sebelumnya menuntut siswa
yang terlihat pada gambar dibwah ini.
untuk fokus di satu mata pelajaran kemudian
evaluasinya
dengan
Sari
dilakukan
menerapkan
berkembang
menjadi
pembelajaran
pembelajaran
sesuai
yang
sifatnya holistik artinya siswa dituntut untuk berpikir secara menyeluruh, mengembangkan pikirannya pada berbagai bidang ilmu ketika belajar dalam satu waktu, c) Dengan buku panduan yang sudah siap pakai membuat siswa bisa mempelajari buku lebih dalam tanpa harus terbatas ruang dan waktu di sekolah, mengingat siswa bisa sendiri mempelajari buku dirumah Gambar 03. Kriteria Penilaian
tanpa harus dibimbing guru karena dalam buku siswa termuat langkah pembelajaran yang sudah Halaman | 40
Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017
tersusun secara jelas sehingga siswa
bisa
dilaksanakan berlangsung secera efektif sesuai
mempelajarinya dengan bantuan orangtua, d)
dengan harapan dan target yang diinginkan.
Siswa tidak lagi diribetkan dengan membawa
Adapun kelemahan-kelemahan yang berakibat
banyak buku kesekolah karena sudah memiliki
negatif terhadap proses pembelajaran diuraikan
satu buku panduan yang akan digunakan selama
sebagai berikut; a) Dari sisi guru, dengan adanya
satu semester, sehingga pembelajaran menjadi
buku guru yang sudah siap pakai secara tidak
lebih mudah dan fleksibel, f) Evaluasi dalam
langsung akan membuat guru kurang kreatif
pembelajaran menjadi lebih terukur dan jelas,
dalam
karena sudah tergambarkan secara detail dan
racangan dan perangkat pembelajaran berupa
lengkap dalam buku K13, mengingat selama ini
RPP dan silabus sudah siap pakai, guru sudah
terkadang guru kurang dalam melakukan
diberikan perangkat pembelajaran yang siap
penilaian selain dari penilaian kognitif, apek
pakai yang sesuai dengan tahapan yang ada
afektif dan psikomotorik kurang dieksplor ketika
dibuku, dengan sudah siapnya segala sesuatu
melakukan penialain sebagai hasil proses
maka dikhawatirkan pekerjaan guru yang
pembelajaran, dengan adanya buku K13 maka
berkaitan
permaslahan yang terkait lemahnya penilaian
admisnitratif diminimalkan,fokus guru hanya
afektif dan psikomotorik dapat teratasi, g) Dalam
pada
kerangka K13 yang tertuang dalam buku
mungkin. Disatu sisi meringankan guru akan
panduan guru maupun siswa ditekankan untuk
tetapi disis lain akan membuat kretifitas guru
mengembangkan kemampuan saintifi, hal itu
menjadi berkurang, b) Seperti yang sudah
harus dijalankan karena konsep itu tercermin
digambarkan sebelumnya bahwa buku tema
dalam kegiatan pembelajaran yang sudah ada
memiliki
dalam buku K13, dengan dilaksanakannya
pelaksanaannya, misalnya tema 1 dengan
pembelajaran
yang
subtema
pembelajaran
saintifik
berprinsip dan
pada
pembelajaran
merancang
pembelajaran,
dengan
hal-hal
merealisasikan
1
diseselesaikan
dan
yang
rencana
tahapan-tahapan
pasalnya
semaksimal
tertentu
pembelajaran
dalam
sifatnya
sekali
1
dalam
harus
pertemuan,
berbasis projek maka akan berpengaruh positif
begitupun selanjutnya sehingga pengulangan
terhadap efektifitas pembelajaran.
pembelajaran dipertemuan selanjutnya tidak
Selain memberikan pengaruh yang
boleh dialakukan, artinya dalam sehari harus
positif pelaksanaan penggunaan buku K13
tuntas dijelaskan tema dan subtema serta
memiliki sisi lain yang perlu dikaji, hal lain yang
pembelajaran
terlihat
kelemahan-
konsep pembelajaran yang sudah tersusun dan
kelemahan yang perlu mendapatkan solusi dan
terpatok seperti ini maka kesan yang muncul
tindakan untuk mengantisipasi kelemahan yang
adalah kejar materi sehari, ini tentunya akan
muncul
berdampak ke hal yang paling penting dalam
menunjukkan
agar
proses
adanya
pembelajaran
yang
yang
direncanakan,
dengan
Halaman | 41
Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017
pembelajaran yaitu pemahaman siswa akan
pembelajaran,
materi yang disampaikan, tidak bisa dipungkiri
melibatkan siswa secara
bahwasanya di dalam kelas terdapat beragam
menggali
anak dengan karakter yang berbeda terutama
pendekatan pembelajaran yang berbasis pada
dari tingkat intelegensi atau kemampuan dalam
student
memahami pelajaran, jika anak yang tingkat
pembelajaran yang berbasis projek pada
kemampuan memahami pelajaran rendah maka
setiap tema yang ada dalam buku. Akan
sistem yang tidak ada pengulangan materi
tetapi hal lain yang muncul ialah dari segi
dikhawatirkan akan membuat anak tidak tuntas
kretifitas guru didalam merancang proses
dalam belajar, c) Sejalan dengan point b, hal lain
pembelajaran, guru menjadi kurang kreatif
yang muncul adalah lemahnya ketajaman materi
dalam
yang disampaikan dalam setiap tema yang
pembelajaran
dibahas, pembelajaran tema memiliki konsep
dikarenakan bahan pembelajaran sudah siap
pembelajaran yang memadukan berbagai mata
pakai yang dalam hal ini tercermin dalam
pelajaran, disatu sisi memang memberikan
buku guru dan siswa. Hal ini lah yang
kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara
kemudian menjadi tantangan bagi sekolah
bebas menyeluruh, tapi akan menjadi negatif jika
khususnya guru untuk terus menjaga dan
pemaduan yang dialakukan tidak dibarengi
mengembangkan
dengan ketajam materi. Jika materi pelajaran
maupun profesional para pendidik,sehingga
yang disampaikan hanya sebatas memenuhi
ada
unsur
tetapi
dipertimbangkan terkait penggunaan buku
mengesampingkan ketajaman materi dalam
K13 dalam proses pembelajaran: (1) Untuk
permuatan mata pelajaran ditema tersebut maka
lebih mengefektifkan proses pembelajaran,
secara tidak langsung bisa berdampak pada
guru perlu membangun iklim belajar yang
output yang lemah.
menyenangkan dengan pengunaan media
keterpaduan
akan
proses
pembelajaran aktif dalam
pengetahuannya
centred
learning
dengan
serta
mengembangkan seperti
bebebrapa
perangkat
RPP
dan
kreativitas
hala
adanya
silabus
pedagogik
yang
dapat
pembelajaran yang menarik dan bervariatif sehingga media yang digunakan tidak hanya
SIMPULAN
terpaku dari buku panduan dengan harapan Berdasarkan analisis dan observasi lapangan
rencana
pembelajaran
dan
capaian
yang dilakukan, maka dalam
pembelajaran dalam buku panduan yang ada
penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa
tercapai secara tuntas; (2) guru harus terus
implementasi penggunaan buku panduan
mengembangakan kemampuan pedagogik
kurikulum
terlaksana
dan
meberikan
dampak
dengan terhadap
baik
dan
proses
kemampuan
profesional
meskipun
praktiknya dalam K13 guru tidak lagi di Halaman | 42
Jurnal Teknologi Pendidikan Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2017
repotkan dengan kelengkapan admnistratif,
Uno, Hamzah B. 2008. Model Pembelajaran
agar hal ini tidak menimbulkan dampak yang
Menciptakan
cukup buruk terhadap kreatifitas guru maka
Mengajar Yang Kreatif dan Efektif.
pihak sekolah harus peka dalam mengambil
Jakarta : Bumi Aksara
tindakan
dengan
tujuan
Proses
Belajar
pengembangan
kretifitas guru.
DAFTAR PUSTAKA Bowo Pribadi. Implementasi Kurikulum 2013 Masih Dibayangi Banyak Masalah Republika.co.id, Jumat, 31 Januari 2014. Diakses pada 12 Desember 2016 pukul 21.00 WIB Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. 2014. Implementasi
Kurikulum
2013:
Konsep dan Penerapan, Surabaya: Kata Pena Mulyasa, E.
2013. Pengembangan dan
Implementasi
Kurikulum
2013.
Bandung: Remaja Rosdakarya Prastowo, Andi 2012. Panduan Kreatif Membuat
Bahan
Ajar
Inovatif
Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan, Jogjakarta : Diva Press Norman
K,
Handbook
of
Qualitative
Research Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. 2010 Sabirin, Educational Psychology, New York: The McGraw Hill, Inc., 2004
Halaman | 43