6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PUBLIC SPACE (RUANG PUBLIK) A

Download 2.1 Public Space (Ruang Publik) a. Pengertian. Public Space is place where anyone has a right to be without being excluded because of econo...

0 downloads 535 Views 76KB Size
Bab I I. Tinjauan Pustaka

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Public Space (Ruang Publik) a. Pengertian Public Space is place where anyone has a right to be without being excluded because of economic or social conditions. (Wikipedia, the free encyclopedia). Ruang publik yang efektif, menurut Carr et al. (1992) setidaknya meliputi tiga hal yaitu responsif, demokratis dan bermakna. Responsif maksudnya bisa memenuhi kebutuhan bagi individu, demokratis artinya ruang publik bisa memberikan perlindungan terhadap hak-hak individu serta bermakna yang maksudnya adalah dapat memberikan kesempatan bagi individu untuk berhubungan dengan kehidupan pribadi dan dengan lingkungan yang luas.

b. Fungsi Ruang Publik Ruang publik memiliki beberapa fungsi psikologis antara lain: pertama, ruang publik berfungsi untuk memberikan rasa nyaman

kepada

individu.

Kenyamanan

adalah

merupakan

kebutuhan dasar sehingga sebuah ruang publik semestinya menyediakan berbagai fasilitas seperti food court atau tempat berteduh sehingga individu merasa nyaman ketika berada di dalamnya. Fungsi kedua, adalah relaksasi. Suatu ruang publik harus menjadi tempat bagi individu untuk dapat beristirahat melepas lelah sehingga individu dapat menenangkan badan dan pikirannya dari berbagai persoalan hidup. Selain itu dalam ruang publlik, individu dapat meluangkan waktu baik secara pasif atau aktif. Ada sebagian individu yang puas hanya dengan mengamati kegiatan dan perilaku orang lain di ruang publik tapi ada juga yang lebih senang secara aktif terlibat seperti mengobrol, beraktivitas, dsb. Ruang publik juga berfungsi sebagai tempat dimana individu dapat

menjumpai

berbagai

pengalaman

baru.

Hal

itu

berhubungan dengan adanya kebutuhan eksplorasi dalam diri

Laporan Penelitian Dampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang

6

Bab I I. Tinjauan Pustaka

manusia.

Dengan

melakukan

eksplorasi,

individu

akan

menemukan berbagai hal baru sehingga dapat membantu perkembangan dirinya. (Hendro Prabowo, dkk, Dominasi Private Domain terhadap Public Domain)

2.2 Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan bagian dari ruang terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi (endemik,

introduksi)

guna

mendukung

manfaat

langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut1. Ruang terbuka hijau yang juga merupakan salah satu bagian dari ruang publik perkotaan, harus dapat dijaga kelestariannya. Hal ini berdasarkan pada makalah Ruang Terbuka Hijau Wilayah Perkotaan yang ditulis oleh Lab.

Perencanaan

Lanskap

Departemen

Arsitektur

Lanskap

Fakultas Pertanian – IPB yang menyatakan terdapat tiga issues utama dari ketersediaan dan kelestarian RTH yaitu : (1) Dampak negatif dari suboptimalisasi RTH, dimana RTH kota

tersebut

tidak memenuhi persyaratan jumlah dan kualitas

(RTH tidak tersedia, RTH tidak fungsional, fragmentasi lahan yang menurunkan kapasitas lahan dan selanjutnya menurunkan kapasitas lingkungan, alih guna dan fungsi lahan) terjadi terutama dalam bentuk/kejadian: Menurunkan kapasitas

dan

daya

kenyamanan

kota:

penurunan

dukung wilayah (pencemaran meningkat,

ketersediaan air tanah menurun, suhu kota meningkat, dll), Menurunkan keamanan kota, Menurunkan keindahan alami kota (natural amenities) dan artifak alami sejarah yang bernilai kultural tinggi,

menurunkan

tingkat

kesejahteraan

masyarakat

(menurunnya kesehatan masyarakat secara fisik dan psikis)

1

Ruang Terbuka Hijau (RTH) wilayah Perkotaan Makalah Lokakarya Pengembanan Sistem RTH di Perkotaan Dalam rangkaian acara Hari Bakti Pekerjaan Umum ke 60 Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum Laporan Penelitian Dampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang

7

Bab I I. Tinjauan Pustaka

(2) Lemahnya lembaga pengelola RTH. Belum terdapatnya aturan hukum dan perundangan yang tepat, belum optimalnya penegakan aturan main pengelolaan RTH, belum jelasnya bentuk kelembagaan pengelola RTH, belum terdapatnya tata kerja pengelolaan RTH yang jelas (3)

Lemahnya

peran

stake

holders.

Lemahnya

persepsi

masyarakat, Lemahnya pengertian masyarakat dan pemerintah (4) Keterbatasan lahan kota untuk peruntukan RTH. Belum optimalnya pemanfaatan lahan terbuka yang ada di kota untuk RTH fungsional

1. Fungsi Ruang Terbuka Hijau Dalam Wilayah Perkotaan Fungsi utama (intrinsik) RTH adalah sebagai fungsi ekologis, yaitu yang menjamin keberlanjutan suatu wilayah kota secara fisik, sedangkan fungsi tambahan (ekstrinsik) adalah fungsi arsitektural, sosial, dan

fungsi

ekonomi2, fungsi-fungsi ini merupakan

pendukung dan penambah nilai kualitas lingkungan dan budaya kota tersebut. Fungsi-fungsi ini dapat dikombinasikan sesuai dengan keadaaan dan kondisi wilayah suatu perkotaan, sehingga dapat tercapai keadaaan

RTH

yang

memang

sesuai

dengan

karakteristik,

kebutuhan, serta keberlanjutan kota tersebut.

2

Ruang Terbuka Hijau (RTH) wilayah Perkotaan Makalah Lokakarya Pengembanan Sistem RTH di Perkotaan Dalam rangkaian acara Hari Bakti Pekerjaan Umum ke 60 Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum Laporan Penelitian Dampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang

8

Bab I I. Tinjauan Pustaka

Skema fungsi Ruang Terbuka Hijau dalam wilayah perkotaan Sumber : Makalah Lokakarya Pengembanan Sistem RTH

2. Ruang Terbuka Hijau sebagai Ruang Publik yang baik Ruang terbuka hijau sebagai bagian dari ruang publik dalam wilayah perkotaan memiliki sifat dan karakteristik yang sama antara Laporan Penelitian Dampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang

9

Bab I I. Tinjauan Pustaka

keduanya. William H. Whyte dalam The Social Life of Small Urban Spaces, menyatakan bahwa terdapat beberapa elemen pada ruang kota yang dapat menggambarkan keberhasilan nilai ruang tersebut , yaitu : 1. The Life of Plazas A good new space builds a new constituency. It stimulates people into new habits and provides new paths to and from work, new places to pause. Ruang terbuka yang baik merupakan ruang yang penuh dengan aktfitas sosial serta menstimulasi kreatifitas pengunjungnya. 2. Sitting Space People tend to sit most where there are places to sit. Meskipun terdengar sangat sederhana, namun tempat untuk duduk merupakan prasyarat dari sebuah ruang terbuka publik, karena sebaik apapun ruang tersebut di disain, namun jika tidak terdapat tempat untuk duduk tidak akan dapat mengajak pengunjung ke dalam ruang tersebut. 3. Sun, Wind, Trees, Water ... in late morning, the plaza was in shadow. Then shortly before noon, a narrow wedge of sunlight began moving across the plaza and, as it did, so did the sitter. Where there was a sun, they sat; where there was none, they didn’t. Konsep ini digunakan pada negara-negara Eropa yang memiliki empat iklim, dan sangat mengoptimalkan sinar matahari dalam aktifitasnya. Namun hal ini dapat diadaptasi dengan kondisi iklim tropis di Indonesia, dimana sinar matahari, angin, pepohonan serta air dapat menjadi pertimbangan dalam membentuk ruang yang nyaman bagi pengguna ruang publik, khususnya ruang terbuka hijau 4. Food If you want to seed a place with activity, put out food. Kenyamanan bagi pengguna ruang publik yang lainnya adalah waktu makan yang ‘tepat‘, dengan kata lain, adanya kemudahan untuk mengakses makanan di ruang publik akan menarik perhatian pengunjung, sehingga makin ramainya pengunjung

Laporan Penelitian Dampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang

10

Bab I I. Tinjauan Pustaka

ruang

publik,

maka

akan

semakin

menarik

pengunjung-

pengunjung lainnya. 5. The Street The area where the street and plaza or open space meet is a key to success or failure. Ideally, the transition should be such that its hard to tell where one ends and the other begins. Jalan dan ruang terbuka publik memiliki hubungan yang terintegrasi, dimana

satu

sama lain

saling melengkapi.

Pembahasan

mengenai jalan juga meliputi sirkulasi pedestrian, kendaraan, pemisahan diantara keduanya, serta kantung-kantung parkir untuk mendukung aktifitas 6. The ‘Undesirable‘ Undesirable are the most harmless of the city’s marginal people, but a symbol, perhaps of one might become but for the grace of events. The best way to handle undesirable is to make a place attractive to everyone else. Dikarenakan sifatnya yang terbuka untuk publik, maka ruang publik tidak dapat membatasi diri terhadap orang-orang yang datang ke dalam lingkungannya. Salah satunya adalah undesirable, yaitu orang dapat mengurangi kualitas kenyamanan ruang publik dikarenakan keberadaannya, contohnya orang yang tidak memiliki tempat tinggal, anak jalanan serta pendatang liar yang menjadikan ruang publik sebagai tempat tinggal permanen. 7. Effective Capacity Effective capacity : the places that carry the most people are the most efficient in the use of space as well as the most pleasant. Kapasitas yang efektif adalah jumlah orang yang dengan bebas akan duduk di tempatnya selama waktu puncak normal. Dalam satu tempat atau ruang publik biasanya terdapat spot-spot tersendiri yang memiliki pola. Hal ini tergantung pada keadaaan cuaca, kenyamanan, serta kegiatan yang menarik dalam kawasan tersebut.

Laporan Penelitian Dampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang

11

Bab I I. Tinjauan Pustaka

8. Triangulation Triangulation is process by which one external stimulus provides a linkage between people and prompts strangers to talk to each other as thought they were not. Stimulus ini dapat berupa objek fisik maupun pandangan. Sesuatu yang dapat menstimulasi komunikasi antar orang per orang dalam suatu komunitas, biasanya berupa komentar terhadap hal ketiga. Hal ini disebut sebagai triangulation Delapan elemen diatas dapat menjadi variabel penilai terhadap kualitas suatu ruang publik khususnya ruang terbuka hijau.

Laporan Penelitian Dampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang

12