7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 ASPEK BUDIDAYA TANAMAN PADI LOKAL

Download kemudian disemaikan pada media tanah dan pupuk organik (1:1) didalam wadah segi empat ukuran 20 x 20 cm ... pengolahan tanah untuk tanam pa...

0 downloads 613 Views 227KB Size
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aspek Budidaya Tanaman Padi Lokal Organik 2.1.1 Pembenihan Benih sebelum disemai diuji dalam larutan air garam. Larutan air garam yang cukup untuk menguji benih adalah larutan yang apabila dimasukkan telur, maka telur akan terapung. Benih yang baik untuk dijadikan benih adalah benih yang tenggelam dalam larutan tersebut.Kemudian benih telah diuji direndam dalam air biasa selama 24 jam kemudian ditiriskandan diperam dua hari, kemudian disemaikan pada media tanah dan pupuk organik (1:1) didalam wadah segi empat ukuran 20 x 20 cm (pipiti). Selama tujuh hari. Setelah umur 7 s.d 10 hari benih padi sudah siap ditanam.(Alam tani, 2014).

2.1.2 Pengolahan Lahan Pengolahan lahan untuk tanam padi metode SRI tidak berbeda dengan cara pengolahan tanah untuk tanam padi cara konvesional yaitu dilakukan untuk mendapatkan struktur tanah yang lebih baik bagi tanaman, terhidar dari gulma. Pengolahan dilakukan dua minggu sebelum tanam dengan menggunakan traktor tangan, sampai terbentuk struktur lumpur. Permukaan tanah diratakan untuk mempermudah mengontrol dan mengendalikan air irigasi. (Alam tani, 2014).

2.1.3 Penanaman Bila lahan sudah siap ditanam dan bibit dipersemian sudah memenuhi syarat, maka penanaman sudah dapat dilakukan. Syarat bibit yang baik untuk dipindahkan ke lahan penanaman adalah tinggi sekitar 25cm, memiliki 5 s.d 6

7

8

helai daun, batang bawah besar dan keras, bebas dari hama penyakit, serta jenisnya seragam. Umur bibit berpengaruh terhadap produktivitas. Varietas genjah (100 s.d 115 hari ), umur bibit terbaik untuk dipindahkan adalah ( 8 s.d 12 ) hari. Varietas sedang (130) hari, umur bibit terbaik untuk dipindahkan adalah 21 s.d 25 hari. Sementara untuk varietas dalam sekitar 150 hari, umur bibit terbaik adalah 30 s.d 45 hari. Jumlah bibit yang dimasukkan ke dalam setiap dapur atau rumpun adalah 3 s.d 4, tergantung kondisi bibit dan sifat varietas. Bila kondisi bibitnya kokoh dan sehat serta varietasnya berumpun banyak maka setiap rumpun cukup ditanam sebanyak tiga bibit saja. Namun, bila keadaan bibitnya kurang kokoh dan varietasnya merumpun sedikit maka setiap rumpunnya sebanyak empat bibit. (Agus Andoko, 2002)

2.1.4 Pemeliharaan Sistem tanam metode SRI tidak membutuhkan genangan air yang terus menerus, cukup dengan kondisi tanah yang basah. Penggenangan dilakukan hanya untuk mempermudah pemeliharan. Pada prakteknya pengelolaan air pada sistem padi organik dapat dilakukan tiga sebagai berikut; pada umur 1 s.d 10 HST tanaman padi digenangi dengan ketinggian air ratarata 1cm, kemudian pada umur 10 hari dilakukan penyiangan. Setelah dilakukan penyiangan tanaman tidak digenangi. Untuk perlakuan yang masih membutuhkan penyiangan berikutnya, maka dua hari menjelang penyiangan tanaman digenang. Pada saat tanaman berbunga, tanaman digenang dan setelah padi matang susu tanaman tidak digenangi kembali sampai panen. Untuk mencegah hama dan penyakit pada SRI

9

tidak digunakan bahan kimia, tetapi dilakukan pencengahan dan apabila terjadi gangguan hama/penyakit digunakan pestisida nabati dan atau digunakan pengendalian secara fisik dan mekanik. (Alam tani, 2014).

1. Pemupukan Pemberian pupuk pada SRI diarahkan kepada perbaikan kesehatan tanah dan penambahan unsur hara yang berkurang setelah dilakukan pemanenan. Kebutuhan pupuk organik pertama setelah menggunakan sistem konvensional adalah 10 ton per hektar dan dapat diberikan sampai dua musim taman. Setelah kelihatan kondisi tanah membaik maka pupuk organik bias berkurang disesuaikan dengan kebutuhan. Pemberian pupuk organik dilakukan pada tahap pengolahan tanah kedua agar pupuk bisa menyatu dengan tanah. (Alam tani, 2014).

2. Pengairan Setelah bibit padi ditanam, petakan sawah harus digenangi air irigasi setinggi 2 s.d 5 cm dari permukaan tanah. Penggenangan air ini dilakukan selama 15 hari atau saat tanaman mulai membentuk anakan. Air harus dipertahankan pada ketinggian tersebut. Tujuannya agar struktur tanah yang sudah diperoleh saat pengolahan tanah dapat dipertahankan. Penggenangan air ini pun dapat menghambat pertumbuhan gulma karena gulma akan sulit tumbuh pada air dangkal. Dalam hal permukaan tanah yang tidak rata, harus sudah diantisipasi sejak pengolahan tanah, yaitu saat penggaruan.(Agus Andoko, 2002)

10

3. Penyiangan Lahan yang diolah sempurna memang tampak sudah bersih dari berbagai

macam

benih

tanaman

pengganggu

atau

gulma.

Namun,

kenyataannya masih saja tumbuh tanaman liar atau tanaman pengganggu seiring dengan tumbuhnya tanaman padi. Tanaman liar tersebut bersaing dengan tanaman padi dalam memperoleh zat hara dari dalam tanah. Oleh sebab itu penyiangan diperlukan agar tanaman padi dapat tumbuh sempurna sehingga produktivitasnya sempurna. (Agus Andoko, 2002)

4. Pengendalian hama dan penyakit. Pada budidaya padi secara organik, penggunaan pestisida kimia sama sekali tidak dibenarkan dalam pemberantasan hama dan penyakit. Padahal di lahan,

kemungkinan

kehadiran

hama

dan

penyakit

sangat

besar.

Pemberantasan hama dan penyakit pada padi organik perlu dilakukan secara terpadu antara teknik budidaya, biologis, fisik (perngkap atau umpan), dan kimia (pestisida organik. (Agus Andoko, 2002)

2.1.5 Panen Panen merupakan saat yang ditunggu-tunggu setiap petani. Pada dasarnya panen dan penanganan lepas panen (pascapanen) padi yang ditanam secara organik tidak berbeda dengan padi yang ditanam secara konvensional. Pemanenan padi harus dilakukan pada saat yang tepat. Panen yang terlalu cepat dapat menyebabkan kualitas butir gabah menjadi rendah, yaitu banyak butir hijau atau butir berkapur. Bila hal ini yang terjadi, nantinya akan diperoleh beras yang mudah hancur saat digiling. Sebaliknya, panen yang terlambat dapat

11

menurunkan produksi karena banyak butir gabah yang sudah dimakan burung atau tikus. Secara umum padi dikatakan sudah siap panen bila butir gabah yang menguning sudah mencapai sekitar 80% dan tangkainya sudah menunduk. Tangkai padi menunduk karena sarat dengan butir gabah beras. Untuk lebih memastikan padi sudah siap panen adalah dengan cara menekan butir gabah. Bila butirnya sudah keras berisi maka saat itu paling tepat untuk di panen. Secara tradisional padi ditanam dengan ketam. Hanya saja panen dengan alat ketam tersebut agak lambat dan perlu banyak tenaga kerja sehingga tidak efisien. Agar panen dapat berlangsung cepat, alat yang digunakan adalah sabit. Dikatakan cepat karena hanya dengan empat tenaga kerja saja luas areal padi yang dapat dipanen dapat mencapai 2.500m2 untuk waktu setengah hari. Sementara panen dengan keram memerlukan sepuluh tenaga kerja untuk areal yang sama, tetapi waktunya selama dua hari. Panen dengan sabit ini hanya disisakan batang setinggi 20cm dari permukaan tanah. (Agus Andoko, 2002).

2.1.6 Pascapanen Kegiatan pascapanen merupkan perlakuan pada padi setelah dipanen, yaitu meliputi pengeringan, penyimpanan, dan penggilingan. Agar tahan lama disimpan dan dapat digiling menjadi beras maka gabah harus dikeringkan. Pengeringan gabah umumnya dilakukan di bawah sinar matahari. Gabah yang dikeringkan ini dihamparkan di atas lantai semen terbuka. Penggunaan lantai semen terbuka ini agar sinar matahari dapat secara penuh diterima gabah. Bila tidak memiliki halaman atau tempat terbuka yang disemen maka halaman tanah pun dapat dipakai untuk penjemuran. Namun gabah perlu

12

diletakkan pada alas anyaman bamboo, tikar, atau lembaran plastik tebal. Hal ini diakukan agar gabah tidak bercampur dengan tanah. Penyimpanan dilakukan setelah padi itu di panen, dan melalui proses pengeringan selanjutnya.Setelah padi itu dijemur selanjutnya dilakukan proses penyimpanan, penyimpanan disini biasanya diletakkan di rumah para petani. Penggilingan dalam pascapanen padi merupakan kegiatan pemisahan beras dari kulit yang membungkusnya. Ada dua cara pemisahan tersebut, yaitu secara tradisional dan modern. (Agus Andoko, 2002)

2.2 Teori Pemasaran Pemasaran merupakansuatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Menurut Sunartho (2004) pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan

pembeli

maupun

pembeli

potensial.

Artibahwa

Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan- tujuan organisasi. Kegiatan pemasaran perusahaan diharapkan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen jika

13

menginginkan usahanya berjalan terus atau konsumen mempunyai pandangan atau citra yang baik terhadap perusahaan (Swastha dan Handoko, 2000). Gitosudarmo (1996) menyatakan bahwa, pemasaran merupakan proses bagaimana pengusaha dapat memepengaruhi konsumen agar konsumen tersebut tertarik, senang, kemudian membeli dan akhirnya puas terhadap produk yang dipasarkannya. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli maupun pembeli potensial (Assauri, 2004). Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya terdapat individu dan kelompok mendapatkan apa yang masyarakat butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002). Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. Menurut Kotler dan Armstrong (2003), terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global, seperti yang akan diuraikan berikut ini. 1. Konsep produksi Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi

14

produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka. 2. Konsep produksi Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri terbaik 3. Konsep penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif. 4. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing. 5. Konsep pemasaran sosial Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

15

6. Konsep pemasaran global Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. Tidak hanya itu pemasaran dapat dilihat dari empat aspek meliputi produk, harga, saluran distribusi, dan promosi.

1. Produk (products). Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.

2. Harga (price). Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.

16

3. Saluran distribusi (place). Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

4. Promosi (promotion). Promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.Menurut Kotler dan Gary A. (2000). Promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha (1999), promotional mix adalah “Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”. Promotion Mix terdiri dari:

2.3 Beras Organik Beras organik adalah beras yang dibudidaya dengan melakukan pengolahan lahan dengan didasarkan pada proses sumber daya alam menurut siklus kehidupan, dengan sistem yang membudaya untuk memproduksi tanaman dengan kondisi pertumbuhan yang baik dan sehat. Pertanian organik meliputi kegiatan seperti bertani dengan menggunakan kompos, kotoran ternak dan bahan organik

17

lainnya sehingga dapat membangun siklus kehidupan secara alamiah (Kultura, 2010). Sistem budidaya pertanian organik berpijak pada kesuburan tanah sebagai kunci keberhasilan produksi dengan memperhatikan kemampuan alami dari tanah, tanaman, dan hewan untuk menghasilkan kualitas yang baik bagi hasil pertanian dan lingkungan. Menurut IFOAM (International Federation of Organik Agriculture Movements), tujuan yang hendak dicapai dengan penggunaan sistem pertanian organik sebagai berikut. (Wartaya Winagun Y, 2005) 1. Menghasilkan bahan pangan dengan kualitas nutrisi tinggi serta dalam jumlah cukup. 2. Melaksanakan interaksi efektif dengan sistem dan daur alamiah yang mendukung semua bentuk kehidupan yang ada. 3. Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistem usahatani dengan mengaktifkan kehidupan jasad renik, flora dan fauna, tanah, tanaman, serta hewan. 4. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan. 5. Menggunakan sebanyak-banyaknya sumber-sumber terbaru yang berasal dari sistem usahatani itu sendiri. 6. Memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didaur ulang baik di dalam maupun di luar usahatani. 7. Menciptakan keadaan yang memungkinkan ternak hidup sesuai dengan perilaku yang hakiki. 8. Membatasi terjadinya semua bentuk pencemaran lingkungan yang mungkin dihasilkan oleh kegiatan pertanian.

18

9. Mempertahankan keanekaragaman hayati termasuk pelestarian habitat tanaman dan hewan. 10. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari kegiatan usahatani terhadap kondisi fisik dan sosial Keunggulan dari beras organik adalah rasa nasi dari beras organik lebih pulen dan empuk, warna beras organik lebih putih, beras organik memiliki kandungan nutrisi dan mineral tinggi, kandungan glukosa, karbohidrat dan protein, mudah dicerna oleh tubuh sehingga beras organik relatif aman untuk dikonsumsi karena tidak mengandung residu unsur kimia berbahaya, Nasi dari beras organik dapat bertahan selama 24 jam. (Agus Andoko, 2002). Beras organik tidak hanya warna putih saja beras organik juga terdapat warna lainnya seperti beras organik warna merah dan beras organik warna hitam karena setiap warna memiliki kandungan dan manfaat yang berbeda seperti berikut. a) Manfaat Beras Organik Warna Putih merupakan jenis beras yang paling banyak dikonsumsi. Beras organik warna putih jika dibandingkan dengan beras putih anorganik sangatlah berbeda, karena rasanya lebih pulen dan lebih wangi. Juga tidak mengandung pestisida kimia sehingga sangat aman untuk dikonsumsi. Beras organik warna putih masih memiliki kandungan nutrisi dan mineral yang tinggi. b) Manfaat Beras Organik Warna Hitam dari sisi khasiat gizi ternyata pigmen beras yang berwarna hitam mempunyai khasiat paling baik dibanding beras organik warna lainnya. Beras organik warna hitam sangat berbeda dibanding ketan hitam, baik rasa, aroma maupun penampilannya. Sangat spesifik dan unik. Bila sudah dimasak beras organik warna hitam warnanya benar-benar hitam pekat. Rasanya enak dan aromanya menimbulkan selera makan. Banyak manfaat yang terkandung di dalam beras warna hitam seperti di bawah ini.

19

1) Meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit 2) Menurunkan kadar gula darah (baik untuk penderita diabetes) 3) Memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirrosis) 4) Mencegah gangguan fungsi ginjal 5) Mencegah kanker/tumor 6) Memperlambat penuaan (Antiaging) 7) Sebagai Antioksi 8) Membersihkan kolesterol dalam darah (baik untuk diet) 9) Mencegah anemia 10) Menurunkan tekanan darah (orang bertekanan darah rendah sebaiknya menggunakan beras ini dengan dicampur beras merah, perbandingan 1 : 1 c) Manfaat Beras Organik Warna Merah 1) Mencegah sembelit. 2) Baik untuk diet. 3) Mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan. 4) Meningkatkan perkembangan otak. 5) Menurunkan kolesterol darah. 6) Mencegah kanker dan penyakit degenaratif. 7) Menyehatkan jantung. 8) Memiliki kandungan vitamin B1 dan mineral lebih tinggi dari pada beras putih. 9)

Mengandung lebih banyak magnesium, yang sangat baik untuk kesehatan kardiovaskular (jantung).

10) Kaya akan fiber dan asam lemak. Kandungan fibernya yang tinggi dapat mencegah sembelit, sehingga memperlencar pencernaan. Sedangkan

20

kandungan fiber yang tinggi juga membuat anda lebih kenyang dan tidak mudah lapar. 11) Kaya akan asam amino. Kelemahan beras organik dari segi harga beras organik lebih mahal dari pada beras anorganik karena beras organik dibudidayakan secara alami dengan menggunakan kotora ternak, kompos dan bahan organik lainnya. 2.4 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis guna menghasilkan fakta-kata atau kenyataan dilapangan tentang hubungan antar variabel yang akan diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengelolaan usahatani padi lokal organik di Tempek Mekayu Subak Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Dalam pengelolaan usahatani padi lokal organik dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek budidaya dan aspek pemasaran. Aspek Budidaya dibagi menjadi dua dikelola oleh Temprk Mekayu secara langsung dan dikelola petani secara individu. Aspek pemasaran terdiri atas produk,harga, saluran distribusi, dan promosi Setelah data mengenai pengelolaan usahatani padi lokal organik terkumpul, maka akan analisis data. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan dan menjelaskan secara menyeluruh mengenai variabelvariabel mengenai pengelolaan usahatani padi lokal organik yang meliputi aspek budidaya padi lokal organik dan aspek pemasaran beras padi lokal organik.

21

Setelah dilakukan analisis data maka dapat merumuskan hasil dari penelitian,dari hasil penelian tersebut dapat dihasilkan saran atau rekomendasi sehingga saran atau rekomendasi dapat memberikan masukan nantinya kepada Tempek Mekayu Subak Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan dalam upaya mencapai tujuannya. Secara sistematis uraian tersebut tampak pada Gambar 1.

22

Tempek Mekayu Subak Jatiluwih

Pengelolaan Usahatani Padi Lokal Organik

Aspek Pemasaran beras padi lokal organik

Aspek Budidaya padi lokal organik

Aktivitas usahatani yang dikelola Tempek Mekayu - Pemeliharaan dan perbaikan jaringan air irigasi - Pengaturan/pendistribusian air irigasi - Pengadaan sarana produksi - Penyediaan tempat dan alat penggilingan beras

-

Produk Harga Saluran distribusi Promosi

Aktivitas usahatani yang dikelola petani perseorangan - Pembibitan - Penanaman dan pemeliharaan - Panen dan pascapanen

Analisis Data

Hasil Penelitian/Simpulan

Saran

Gambar 1. Karangka Pemikiran Tentang Pengelolaan Usahatani Padi Lokal Organik di Tempek Mekayu Subak Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan Tahun 2014