KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013 RANGKUMAN EKSEKUTIF
Anak Penyandang Disabilitas
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013 ANAK PENYANDANG DISABILITAS
RANGKUMAN EKSEKUTIF Rekomendasi Utama Komitmen internasional untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif telah menghasilkan peningkatan situasi anak penyandang disabilitas dan keluarga mereka, tapi banyak dari mereka yang masih terus menghadapi rintangan untuk berpartisipasi dalam masalah-masalah sipil, sosial dan budaya di masyarakat mereka. Untuk mewujudkan janji kesetaraan melalui inklusi memerlukan aksi untuk:
1
Meratifikasi – dan mengimplementasikan – Konvensi Hak Penyandang Disabilitas dan Konvensi Hak Anak.
2
Memerangi diskriminasi dan meningkatkan kesadaran akan disabilitas di kalangan masyarakat umum, para pembuat keputusan, dan mereka yang memberikan pelayanan penting bagi anak dan remaja dalam bidang-bidang seperti kesehatan, pendidikan, dan perlindungan.
3
Menghilangkan rintangan-rintangan terhadap inklusi sehingga seluruh lingkungan anak – sekolah, fasilitas kesehatan, transportasi publik, dan lain-lain – bisa memfasilitasi akses dan mendorong partisipasi anak penyandang disabilitas bersama dengan rekan-rekan mereka.
4
Mengakhiri institusionalisasi anak penyandang disabilitas, mulai dari moratorium untuk memasukkan anak-anak ke institusi. Ini harus diikuti dengan promosi dan peningkatan dukungan pengasuhan berbasis keluarga dan rehabilitasi berbasis masyarakat.
5
Mendukung keluarga sehingga mereka bisa memenuhi biaya hidup yang tinggi dan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang terkait dengan pengasuhan anak penyandang disabilitas.
6
Bergerak melewati standar minimum dengan melihatkan anak-anak dan remaja penyandang disabilitas dan keluarga mereka dalam mengevaluasi dukungan dan pelayanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
7
Mengoordinasikan pelayanan di seluruh sektor guna menangani sejumlah tantangan yang dihadapi anak dan remaja penyandang disabilitas dan keluarga mereka.
8
Melibatkan anak dan remaja penyandang disabilitas dalam membuat keputusan-keputusan yang memberikan pengaruh pada mereka – tidak hanya sebagai penerima manfaat tapi sebagai agen perubahan.
9
Mempromosikan agenda riset global bersama dengan disabilitas untuk menghasilkan data yang andal dan bisa diperbandingkan yang diperlukan untuk menuntut perencanaan dan alokasi sumber daya, dan untuk menempatkan anak-anak penyandang disabilitas secara lebih jelas dalam agenda pembangunan.
Pembuktian akhir dari seluruh usaha nasional dan global akan bersifat lokal, yang bisa dibuktikan dengan apakah setiap anak penyandang disabilitas menikmati hak-hak mereka – termasuk akses pada pelayanan, dukungan dan kesempatan – sama seperti anak-anak lainnya, bahkan anak di tempat yang paling terpencil dan dalam lingkungan yang sangat tidak mendukung.
PENDAHULUAN Laporan semacam ini biasanya diawali dengan sebuah statistik yang menggambarkan sebuah persoalan. Anakanak laki-laki dan perempuan untuk siapa edisi Keadaan Anak-anak di Dunia ini dipersembahkan bukan merupakan masalah. Masing-masing mereka malah merupakan saudara atau teman yang memiliki makanan, nyanyian, atau permainan yang sama; anak-anak yang memiliki mimpi dan keinginan yang akan dipenuhi; anak penyandang disabilitas yang memiliki hak yang sama dengan anak-anak lainnya. Dengan diberikan kesempatan yang sama untuk berkembang sebagaimana anak-anak lainnya, anak-anak penyandang disabilitas berpotensi untuk menjalani kehidupan secara penuh dan berkontribusi pada vitalitas sosial, budaya, dan ekonomi dari masyarakat mereka. Namun untuk tumbuh dan berkembang bisa jadi sulit bagi anakanak penyandang disabilitas. Mereka menghadapi risiko yang lebih besar untuk menjadi miskin dengan diban-
Victor, anak usia 13 tahun yang menderita cerebralpalsy sedang bermain air di Brazil ©AndreCastro/2012
dingkan dengan rekan-rekan mereka yang tanpa disabilitas. Bahkan bila anak-anak memiliki ketidakberuntungan
Anak-anak penyandang disabilitas menghadapi berbagai
yang sama, anak-anak penyandang disabilitas mengha-
bentuk pengucilan dan itu mempengaruhi mereka dalam
dapi tantangan-tantangan lain akibat ketidakmampuan
berbagai tingkatan tergantung dari jenis disabilitas yang
mereka dan berbagai rintangan yang dihadirkan oleh
mereka alami, di mana mereka tinggal dan budaya serta
masyarakat mereka sendiri. Anak-anak yang hidup dalam
kelas sosial mereka. Gender juga merupakan sebuah
kemiskinan adalah mereka yang paling kecil kemung-
faktor penting. Anak-anak perempuan penyandang disa-
kinannya untuk memperoleh manfaat dari pendidikan
bilitas juga kecil kemungkinan untuk mendapatkan pen-
dan pelayanan kesehatan, misalnya, tapi anak-anak yang
didikan, mendapatkan pelatihan kerja atau mendapatkan
hidup dalam kemiskinan dan memiliki disabilitas lebih
pekerjaan dibandingkan dengan anak laki-laki dengan
kecil lagi kemungkinannya untuk bisa bersekolah atau
disabilitas atau anak perempuan tanpa disabilitas.
pergi ke klinik. Anak-anak penyandang disabilitas seringkali dianggap Di banyak negara, respons terhadap situasi anak penyan-
rendah, dan ini menyebabkan mereka menjadi lebih
dang disabilitas umumnya terbatas pada institusionali-
rentan. Diskriminasi karena disabilitas berujung pada
sasi, ditinggalkan atau ditelantarkan. Respons –respons
marginalisasi dari sumber daya dan pembuatan kepu-
semacam ini merupakan masalah, dan itu sudah menga-
tusan, dan bahkan pada kematian anak. Pengucilan
kar dalam asumsi-asumsi negatif atau paternalistik ten-
seringkali muncul dari invisibilitas. Tidak banyak negara
tang ketidakmampuan, ketergantungan dan perbedaan
yang memiliki informasi yang bisa diandalkan tentang
yang muncul karena ketidaktahuan. Yang dibutuhkan
berapa banyak warganya yang merupakan anak-anak
sekarang adalah komitmen terhadap hak-hak anak ini dan
penyandang disabilitas, disabilitas macam apa yang
masa depan mereka, dengan memprioritaskan anak yang
mereka alami atau bagaimana disabilitas ini mempe-
paling tidak beruntung – sebagai masalah kesetaraan dan
ngaruhi kehidupan mereka. Dengan demikian, anak-anak
manfaat bagi semua.
yang dikucilkan tidak tahu dan oleh sebab itu terputus
RANGKUMAN EKSEKUTIF
1
dari pelayanan publik yang sebenarnya mereka ber-
(ramp) dan pintu masuk yang lebar dapat meningkat-
hak untuk mendapatkannya. Pembatasan ini bisa
kan akses dan keselamatan bagi seluruh anak, guru,
memiliki efek yang panjang – yang membatasi akses
orang tua dan pengunjung, bukan hanya mereka yang
mereka ada pekerjaan atau partisipasi mereka dalam
menggunakan kursi roda.
masalah-masalah kemasyarakatan di kemudian hari, misalnya. Tapi akses pada pelayanan dan teknologi
Dalam usaha untuk mempromosikan inklusi dan
bisa memosisikan anak penyandang disabilitas untuk
keadilan, anak penyandang disabilitas harus bisa
mengambil tempat di dalam masyarakat dan mem-
mendapatkan dukungan dari keluarga mereka,
berikan kontribusinya.
organisasi penyandang cacat, asosiasi orang tua dan kelompok-kelompok masyarakat. Mereka harus
Masa depan sama sekali tidak suram. Dengan adanya
bisa mengandalkan persekutuan lebih jauh lagi.
komitmen untuk menegakkan Konvensi Hak Anak
Pemerintah bisa membantu dengan menyelaraskan
(KHA) dan Konvensi Hak Penyandang Disabilitas
kebijakan-kebijakan dan program-program mereka
(KHPD), pemerintah di seluruh dunia telah mengambil
dengan KHPD dan KHA. Para mitra internasional bisa
tanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh
memberikan bantuan yang sesuai dengan Konvensi
anak, baik itu penyandang disabilitas atau bukan, bisa
tersebut. Korporasi dan entitas sektor swasta bisa
menikmati hak-hak mereka tanpa diskriminasi apa
memajukan inklusi – dan menarik bakat terbaik, de-
pun. Kedua konvensi itu menjadi saksi atas mening-
ngan merangkul keragaman dalam mempekerjakan
katnya pergerakan global yang didedikasikan untuk
orang.
inklusi anak penyandang disabilitas dalam kehidupan masyarakat. Kedua konvensi itu menyatakan bahwa
Kebanyakan perampasan yang dialami oleh anak
anak penyandang disabilitas memiliki hak yang sama
penyandang disabilitas disebabkan oleh karena meli-
seperti anak-anak lainnya.
hat tidak terlihat. Masyarakat penelitian sedang bekerja untuk membuat anak menjadi lebih terlihat dengan
Inklusi lebih dari sekedar integrasi. Sebagai bisa dicon-
meningkatkan pengumpulan dan analisis. Pekerjaan
tohkan dari bidang pendidikan, integrasi bisa dicoba
mereka akan membantu mengatasi masalah ketidak-
hanya dengan merancang dan melaksanakan bahwa
tahuan dan diskriminasi, untuk menargetkan sumber
seluruh anak bisa belajar dan bermain bersama. Ini
daya dan intervensi dan mengukur efeknya. Tapi para
berarti memberikan akomodasi yang diperlukan untuk
pembuat keputusan perlu menunggu data yang lebih
mengakses Braille, bahasa isyarat dan kurikulum yang
baik untuk bisa memulai membangun infrastruktur
diadaptasi.
dan pelayanan yang lebih inklusif. Yang dibutuhkan sekarang ialah bagaimana agar usaha ini tetap fleksi-
Inklusi akan menguntungkan semua orang. Masih
bel sehingga bisa diadaptasi begitu ada data baru
mengambil contoh dari bidang pendidikan, landaian
yang muncul.
Mengenai angka-angka Menurut sebuah perkiraan yang banyak digunakan, sekitar 93 juta anak – atau 1 dari 20 anak usia 14 tahun atau kurang – hidup dalam semacam disabilitas yang sedang atau parah. Estimasi global semacam itu sangat bersifat spekulatif. Estimasi itu – yang ini telah beredar sejak tahun 204 – berasal dari data yang kualitasnya sangat bervariasi dan metodenya sangat tidak konsisten dan tidak bisa diandalkan. Guna memberikan sebuah konteks dan ilustrasi isu-isu yang dibicarakan, buku Keadaan Anak-anak di Dunia 2013 ini mengetengahkan hasil survei nasional dan kajian-kajian independen, tapi ini masih harus diinterpretasikan dengan hati-hati dan tidak boleh dibandingkan satu sama lain. Ini karena definisi dari disabilitas itu berbeda menurut tempat dan waktu, sebagaimana juga halnya rancangan, metodologi dan analisisnya.
2
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
DASAR-DASAR INKLUSI KHA dan KHPD menantang pendekatan-pendekatan yang menganggap anak-anak penyandang disabilitas sebagai penerima pengasuhan dan perlindungan yang pasif. Alih-alih, kedua konvensi tersebut menuntut pengakuan atas setiap anak sebagai anggota penuh dari keluarga dan masyarakatnya. Ini berarti bahwa fokusnya bukan pada pengertian tradisional “menyelamatkan” anak, tapi pada investasi dalam menghilangkan hambatan-hambatan fisik, budaya, ekonomi, komunikasi, mobilitas dan sikap yang menghalangi realisasi dari hak-hak anak – termasuk hak untuk terlibat aktif dalam membuat keputusan yang memberikan pengaruh pada kehidupan keseharian anak. Meremehkan kemampuan penyandang disabilitas merupakan hambatan utama untuk inklusi mereka dan untuk memberikan kesempatan yang setara.
Nemanja (paling kiri) usia 6 tahun duduk bersama teman sekelas di Novi Sad, Sekolah dasar adalah yang pertama mengintegrasikan anak penyandang catat menurut undangundang yang ditujukan untuk mengurangi institusionalisasi ©UNICEF/HQ2011-1156/Holt
Sikap yang meremehkan ada di masyarakat – mulai dari para profesional, politisi dan pembuat keputusan
tidak perlu dilebih-lebihkan. Prasangka bisa
lainnya terhadap keluarga dan teman-teman serta
dikurangi melalui interaksi, sebagaimana ditunjuk-
para penyandang disabilitas itu sen-diri, yang karena
kan oleh kegiatan-kegiatan yang menggabungkan
tidak adanya bukti bahwa mereka itu berharga dan
anak penyandang disabilitas dengan yang bukan
didukung seringkali meremehkan kemampuan me-
penyandang disabilitas. Integrasi sosial akan meng-
reka sendiri.
untungkan semua orang, dan anak-anak yang telah mengalami inklusi – dalam pendidikan, misalnya
Perubahan Sikap Tidak akan banyak perubahan dalam kehidupan anak
– bisa menjadi guru masyarakat terbaik dalam mengurangi ketidakseimbangan dan membangun sebuah masyarakat yang inklusif.
penyandang disabilitas kalau tidak ada perubahan sikap. Ketidaktahuan tentang sifat dan penyebab
Media inklusif juga memainkan peranan penting.
pelemahan, invisibilitas anak itu sendiri, peremehan
Dengan memasukkan penggambaran anak dan
yang serius tentang potensi dan kapasitas mereka,
orang dewasa penyandang disabilitas, media bisa
dan rintangan lainnya terhadap kesempatan dan
mengirimkan pesan-pesan positif bahwa mereka
perlakukan yang sama semuanya menyatu untuk
adalah anggota keluarga dan tetangga dan juga bisa
membuat anak penyandang disabilitas tetap diam
melawan mis-representasi dan stereotip yang mem-
dan terpinggirkan. Tapi membawa disabilitas ke
perkuat prasangka-prasangka sosial.
dalam wacana politik dan sosial akan memungkinkan untuk membuat pembuat keputusan dan penye-
Di samping itu, partisipasi dalam kegiatan-kegiatan
dia pelayanan menjadi sensitif serta bisa menunjuk-
sosial dapat membantu mempromosikan pan-
kan pada masyarakat luas bahwa disabilitas meru-
dangan yang positif tentang disabilitas. Olahraga
pakan bagian dari kondisi kemanusiaan.
terutama, telah bisa membantu mengatasi banyak prasangka-prasangka sosial. Melihat anak bisa
Pentingnya melibatkan anak penyandang disabilitas
mengatasi rintangan fisik dan psikologis untuk
RANGKUMAN EKSEKUTIF
3
berpartisipasi akan bisa memberikan inspirasi dan
Sebuah review tentang 14 negara berkembang me-
bisa meningkatkan penghormatan – meskipun kita
nemukan bahwa para penyandang disabilitas lebih
perlu juga berhati-hati agar anak penyandang disa-
besar kemungkinannya untuk mengalami kemiskinan
bilitas yang tidak melakukan kegiatan fisik yang
dibandingkan mereka yang tidak mengalami disabili-
demikian tidak merasa rendah diri.
tas. Penyandang disabilitas cenderung untuk kurang begitu baik dalam hal pendidikan, pekerjaan, kondisi
Olahraga juga telah membantu dalam kampanye-
hidup, konsumsi, dan kesehatan. Biaya perawatan
kampanye untuk mengurangi stigma, dan para atlet
kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
penyandang disabilitas seringkali menjadi orang
rumah tangga lain yang tidak memiliki anggota
yang paling dikenal di kalangan penyandang disabili-
penyandang disabilitas selanjutnya bisa mengurangi
tas. Pengalaman di beberapa negara telah menunjuk-
standar kehidupan.
kan bahwa akses pada olahraga dan rekreasi bukanlah satu-satunya manfaat langsung yang dirasakan
Negara bisa menangani peningkatan risiko anak
oleh anak penyandang disabilitas, tapi juga memban-
menjadi miskin dengan inisiatif-inisiatif perlindungan
tu untuk meningkatkan gengsi mereka di masyarakat
sosial seperti program bantuan tunai, yang telah ter-
karena mereka terlihat berpartisipasi bersama anak-
bukti bermanfaat bagi anak. Semakin banyak negara
anak lain dalam kegiatan-kegiatan yang dinilai oleh
berpenghasilan rendah dan menengah yang memba-
masyarakat.
ngun berdasarkan hasil-hasil yang menjanjikan dari usaha-usaha yang lebih luas dan telah meluncurkan
Karena KHPD mengakui keluarga sebagai satuan
inisiatif perlindungan sosial yang ditargetkan yang
masyarakat yang alamiah dan menempatkan Negara
meliputi bantuan tunai terutama untuk anak-anak
dalam peranan untuk mendukungnya, proses untuk
penyandang disabilitas. Monitoring dan evaluasi rutin
memenuhi hak-hak anak penyandang disabilitas dimu-
tentang efek dari bantuan tunai itu pada kesehatan,
lai dengan mendukung keluarga mereka dan mem-
pendidikan dan rekreasi anak penyandang disabilitas
bangun rumah yang kondusif untuk intervensi awal.
akan penting untuk memastikan program-program ini bisa mencapai tujuannya.
Mendukung anak dan keluarga
Perangkat lain yang bisa dipakai oleh Pemerintah
Menurut KHPD, anak-anak penyandang disabilitas
adalah penganggaran khusus disabilitas, dimana
dan keluarga mereka punya hak untuk mendapatkan
pemerintah menetapkan tujuan-tujuan khusus untuk
standar kehidupan yang memadai dan juga berhak
anak penyandang disabilitas dalam sebuah inisia-
untuk mendapatkan pelayanan dukungan yang
tif yang lebih luas dan mengalokasikan sejumlah
disubsidi atau gratis dan akses pada bantuan
sumber daya yang ada yang memadai untuk tujuan
kelompok. Perlindungan sosial untuk anak penyan-
tersebut. Akses yang efektif pada pelayanan termasuk
dang disabilitas dan keluarga mereka sangatlah
pendidikan, pelayahan kesehatan, rehabilitasi, dan
penting karena keluarga ini seringkali menghadapi
rekreasi harus diberikan secara cuma-cuma dan de-
biaya hidup yang lebih tinggi dan kehilangan
ngan cara yang dapat meningkatkan integrasi sosial
kesempatan untuk mendapatkan pemasukan.
secara penuh dan perkembangan individu anak.
Perkiraan biaya tambahan untuk disabilitas yang ditanggung keluarga berkisar antara 9 persen dari
4
pemasukan di Vietnam sampai 11-69 persen di
Rehabilitasi berbasis masyarakat
Inggris. Di samping biaya medis, rehabilitasi dan
Program-program rehabilitasi berbasis masyarakat
biaya langsung lainnya, keluarga juga menghadapi
(RBM) – yang mencoba memastikan bahwa penyan-
biaya kesempatan, karena orang tua dan anggota
dang disabilitas memiliki akses yang sama pada pela-
keluarga seringkali harus berhenti bekerja atau
yanan dan kesempatan terkait kesehatan, pendidikan,
mengurangi jam kerjanya untuk merawat anak
dan penghidupan – adalah contoh dari sebuah inter-
penyandang disabilitas.
vensi yang dirancang dan dijalankan oleh masyarakat
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
setempat – dengan partisipasi aktif dari anak dan orang
itu bisa menjadi penghalang, terutama untuk anak-
dewasa penyandang disabilitas.
anak, yang harus mengganti atau menyesuaikan peralatan mereka setelah mereka tumbuh dewasa. Akses
RBM bisa efektif dalam menangani berbagai
pada teknologi alat bantu itu dan dukungan khusus
masalah perampasan, seperti yang dihadapi oleh
lainnya yang diperlukan anak untuk memudahkan
anak-anak penyandang disabilitas yang tinggal di
interaksi dan partisipasi mereka haruslah gratis dan
pedesaan dan masyarakat suku asli. Dalam sebuah
tersedia untuk semuanya.
inisiatif pendampingan untuk anak-anak suku asli di Oaxaca, di Meksiko, misalnya, tim RBM dari Centre
Rancangan universal adalah sebuah pendekatan
for Research and Post-Secondary Studies in Social
untuk aksesibilitas yang mencoba untuk menciptakan
Anthropology, bekerja sama dengan UNICEF, mem-
produk, struktur, dan lingkungan yang bisa dipakai
promosikan pembentukan jejaring dukungan lokal di
oleh semua orang – terlepas berapa usianya, kemam-
kalangan keluarga anak-anak penyandang disabilitas.
puan atau situasinya, sampai sejauh mungkin, tanpa
Selama tiga tahun (2007-2010), inisiatif itu melihat
perlu adaptasi atau rancangan khusus. Penerapan
adanya peningkatan penerimaan anak penyandang
dunia nyata mencakup curb cut, buku audio, velcro
disabilitas oleh keluarga mereka, masyarakat, pe-
fastening dan bus berlantai rendah.
ningkatan pemberian pelayanan sosial, pembuatan akses kursi roda di tempat-tempat umum, penga-
Biaya untuk mengintegrasikan aksesibilitas ke dalam
turan pelayanan gratis dari negara dan rumah sakit
bangunan dan infrastruktur baru bisa kelihatan
federal, dan 32 pendaftaran anak penyandang disa-
sepele, yang terhitung kurang dari 1 persen dari
bilitas di sekolah-sekolah utama.
biaya pembangunan utama. Sebaliknya, adaptasi bangunan yang telah siap bisa mencapai 20 persen
Pendekatan inklusif dibangun berdasarkan aksesibili-
dari biaya awal. Oleh sebab itu, cukup masuk akal
tas, dengan tujuan untuk membuat arus utama bisa
untuk mengintegrasikan pertimbangan aksesibili-
berlaku untuk semua orang bukannya menciptakan
tas ke dalam proyek-proyek pada tahap awal dari
sistem yang paralel. Sebuah lingkungan yang bisa
proses perencanaan, Aksesibilitas juga harus men-
diakses adalah penting jika anak-anak penyandang
jadi pertimbangan ketika mendanai proyek-proyek
disabilitas akan menikmati hak-hak mereka untuk
pembangunan.
berpartisipasi di masyarakat dan untuk mendapatkan kesempatan mewujudkan seluruh potensi mereka. Jadi, misalnya, anak penyandang disabilitas perlu akses pada seluruh sekolah untuk mendapatkan manfaat maksimum dari pendidikan. Anak-anak yang mendapatkan pendidikan bersama dengan rekanrekan mereka punya kesempatan lebih banyak untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif dan menjadi terintegrasi dalam kehidupan masyarakat mereka. Tergantung dari jenis disabilitas, seorang anak mungkin membutuhkan alat bantu (misalnya, prosthesis) atau pelayanan (seperti penerjemah bahasa tanda) untuk bisa berfungsi secara penuh dalam berbagai aspek kehidupan. Namun menurut WHO, di negaranegara berpenghasilan rendah hanya 5-15% orang yang memerlukan teknologi alat bantu yang bisa mendapatkannya. Biaya dari teknologi yang seperti
Wenjun, 9, berjalan dengan ibu asuhnya di China. © UNICEF/China/2010/Liu
RANGKUMAN EKSEKUTIF
5
FONDASI YANG KUAT Pelayanan kesehatan dan pendidikan inklusif memiliki peranan penting dalam membangun fondasi yang kuat di atas mana anak penyandang disabilitas bisa membangun kehidupannya
Kesehatan inklusif Menurut KHA dan KHPD, seluruh anak punya hak untuk mendapatkan standar kesehatan yang tinggi. Dengan demikian, anak penyandang disabilitas sama-sama berhak untuk mendapatkan perawatan secara penuh – mulai dari imunisasi sewaktu bayi sampai pada gizi yang baik dan pengobatan untuk penyakit akan, sampai pada informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi dan seksual yang rahasia selama masa remaja dan saat menginjak dewasa. Sama pentingnya adalah pelayanan dasar seperti air bersih,
Seorang guru tunarungu mengajar anak-anak tunarungu di Gulu, Uganda. . ©UNICEF/UGDA2012-00108/Sibiloni
sanitasi dan kebersihan (WASH). Ini hanya masalah keadilan sosial dan masalah menghargai martabak
Memasukkan anak penyandang disabilitas dalam
seluruh umat manusia, serta investasi untuk masa
usaha untuk mempromosikan imunisasi – misalnya,
depan – karena anak yang sehat akan tumbuh men-
meningkatkan kesadaran dengan memperlihatkan
jadi penghasil dan orang tua yang lebih efektif.
mereka bersama yang lainnya poster dan materi promosi lainnya, dan menjangkau orang tua dan organi-
Di antara intervensi kesehatan publik yang efektif dan
sasi orang catat – akan membantu meningkatkan
sukses, imunisasi merupakan komponen utama dari
cakupan imunisasi di antara mereka.
usaha global untuk mengurangi penyakit dan kematian anak. Semakin banyak anak-anak dibandingkan
Gizi juga merupakan hal penting. Makanan yang
sebelumnya yang bisa dijangkau, tapi anak-anak
tidak mencukupi atau diet kekurangan vitamin atau
penyandang disabilitas masih belum memperoleh
mineral tertentu bisa menyebabkan bayi rentan ter-
manfaat dari peningkatan cakupan. Termasuk anak-
hadap kondisi-kondisi tertentu dan infeksi yang bisa
anak dalam usaha imunisasi tidak hanya etis tapi
menyebabkan disabilitas fisik, indra dan intelektual.
juga wajib untuk kesehatan publik dan kesetaraan;
Misalnya, antara 250.000 sampai 500.000 anak diang-
cakupan universal tidak bisa dicapai jika mereka
gap berisiko untuk menjadi buta setiap tahun karena
tetap dikucilkan.
kekurangan vitamin A. Sindrom ini bisa dengan mudah dicegah dengan suplementasi oral yang ber-
Meskipun imunisasi bisa mencegah beberapa penya-
harga hanya beberapa sen saja per anak. Di samping
kit yang bisa mengarah kepada disabilitas, tapi ini
itu, langkah-langkah yang berbiaya rendah tersedia
tidak kalah pentingnya untuk melakukan imunisasi
untuk mencegah disabilitas muncul dari kekurangan
kepada anak yang sudah terlanjur mengalami disa-
nutrisi lainnya.
bilitas. Bila tidak diberikan imunisasi, anak-anak
6
penyandang disabilitas berisiko mengalami ham-
Gizi buruk dan penyakit diare sewaktu kecil bisa
batan perkembangan, kondisi sekunder yang bisa
menyebabkan kekerdilan, yang diindikasikan
dihindari dan kematian yang bisa dicegah.
oleh kurangnya tinggi badan menurut usia, yang
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
selanjutnya bisa menimbulkan kinerja kognitif dan
fasilitas yang baru masih dirancang dan dibangun
pendidikan yang buruk yang akan memiliki kon-
tanpa perhatian yang memadai untuk anak-anak
sekuensi selama hidup. Gizi buruk pada ibu bisa
penyandang disabilitas. Meskipun intervensi rendah
berkontribusi pada sejumlah disabilitas anak yang
biaya dan rendah teknologi seperti kakus jongkok
bisa dicegah. Salah penyebab yang menonjol dari
semakin banyak tersedia, informasi tentang hal itu
disabilitas di dunia adalah anemia, yang mempenga-
masih harus disebarluaskan dan dimasukkan dalam
ruhi sekitar 42 persen perempuan hamil di negara-
kebijakan dan praktek WASH.
negara berpenghasilan rendah dan menengah (lebih dari separonya menderita anemia kekurangan zat
Rintangan-rintangan sosial juga menghambat akses.
besi); ini juga mempengaruhi lebih dari separuh anak
Anak-anak dengan disabilitas seringkali menghadapi
usia prasekolah di negara-negara berkembang.
stigma dan diskriminasi sewaktu menggunakan fasilitas rumah dan fasilitas umum, misalnya, karena
Meskipun gizi buruk bisa menjadi penyebab disabili-
adanya ketakutan yang tidak beralasan bahwa mere-
tas, hal ini juga bisa menjadi akibat. Sesungguhnya,
ka yang mencemarinya. Apabila anak-anak penyan-
anak-anak penyandang disabilitas lebih berisiko
dang disabilitas, terutama anak perempuan, dipaksa
untuk menderita gizi buruk. Rintangan fisik yang
untuk menggunakan fasilitas terpisah, mereka
terkait dengan kondisi-kondisi seperti sumbing atau
berisiko mengalami kecelakaan atau serangan fisik,
lumpuh otak (cerebral palsy 0 dapat mengganggu
termasuk perkosaan.
mekanisme konsumsi makanan; kondisi-kondisi tertentu seperti fibrosis sistik (cystic fibrosis), dapat
Anak-anak penyandang disabilitas mungkin tidak
mengganggu asupan gizi; dan beberapa bayi dan
anak bersekolah karena menginginkan toilet yang
anak penyandang disabilitas mungkin memerlukan
bisa mereka akses; mereka seringkali menyatakan
diet khusus atau asupan kalori untuk mempertahan-
terpaksa mengurangi makan dan minum agar tidak
kan berat badan yang sehat.
terlalu sering ke toilet – yang dengan sendirinya akan membahayakan status gizi mereka.
Namun anak penyandang disabilitas bisa saja disembunyikan dari penapisan masyarakat dan inisiatif
Anak-anak dan remaja penyandang disabilitas ham-
pemberian makan. Anak-anak yang tidak bersekolah
pir seluruhnya diabaikan dalam program kesehatan
tidak mendapatkan program pemberian makan di
reproduksi dan seksual dan program HIV/AIDS,
sekolah. Di samping faktor-faktor fisik, sikap juga bisa
karena mereka seringkali dianggap tidak aktif secara
sangat berpengaruh pada nutrisi anak. Di beberapa
seksual, kecil kemungkinan untuk menggunakan
masyarakat, para ibu mungkin tidak didorong untuk
zat dan kurang berisiko terhadap kekerasan diban-
memberikan ASI pada bayi penyandang disabilitas,
dingkan dengan teman-teman mereka yang tidak
anak penyandang disabilitas mungkin diberi makan
mengalami disabilitas. Banyak remaja penyandang
sedikit, atau tidak diberi makan atau diberikan
disabilitas yang tidak mendapatkan bahkan informasi
makanan yang kurang bergizi daripada saudaranya
dasar tentang bagaimana tubuh mereka berkembang
yang tidak penyandang disabilitas. Ada kemungkin-
dan berubah, dan karena mereka sering diajarkan
an bahwa dalam beberapa hal apa yang dianggap
untuk diam dan patuh, mereka sangat berisiko untuk
sebagai penyakit yang terkait dengan disabilitas
disalahgunakan. Akibatnya, mereka berisiko untuk
mungkin sesungguhnya berkaitan dengan masalah
terinfeksi HIV.
pemberian makan. Para penyandang disabilitas dari semua umur yang Di hampir semua negara berkembang, para penyan-
positif HIV berkemungkinan kecil akan mendapatkan
dang disabilitas secara rutin menghadapi kesulitan-
pelayanan yang tepat dibandingkan dengan rekan-
kesulitan tertentu dalam mengakses air minum yang
rekan mereka yang tidak penyandang disabilitas,
aman dan sanitasi dasar. Fasilitas seringkali tidak
karena fasilitas dan program jarang sekali yang
bisa diakses secara fisik, dan di beberapa tempat,
mempertimbangkan kebutuhan mereka, sementara
RANGKUMAN EKSEKUTIF
7
petugas pelayanan kesehatan tidak punya pelatihan
Pelayanan kesehatan yang ada untuk anak penyan-
khusus disabilitas.
dang disabilitas mungkin buruk kualitasnya. Petugas kesehatan dan para profesional lainnya memperoleh
Karena anak berkembang sangat cepat selama tiga
manfaat dari pendidikan tentang perkembangan anak
tahun pertama, deteksi awal dan intervensi sangat-
dan disabilitas dan dilatih untuk memberikan pela-
lah penting bagi anak-anak penyandang disabilitas.
yanan terpadu, dengan partisipasi keluarga besar
Penapisan perkembangan merupakan sebuah sarana
anak bila mungkin. Di samping itu, umpan balik
yang efektif untuk mendeteksi disabilitas pada anak
dari anak penyandang disabilitas harus didapatkan
dan merujuk mereka ke penilaian dan intervensi
sehingga fasilitas dan pelayanan bisa memenuhi
selanjutnya – misalnya untuk mengobati kekurang-
kebutuhan mereka dengan lebih baik.
an zat besi, memberikan obat anti epilepsi atau memberikan rehabilitasi berbasis masyarakat – serta memberikan informasi penting bagi anggota keluar-
Pendidikan inklusif
ga. Intervensi-intervensi yang demikian sudah sema-
Anak-anak penyandang disabilitas secara tidak
kin tersedia di negara-negara berpenghasilan rendah
proporsional sering diabaikan hak mereka untuk
dan menengah.
mendapatkan pendidikan, yang mengurangi kemampuan mereka untuk menikmati hak-hak kewarganega-
Deteksi dan pengobatan kecacatan bukanlah meru-
raan mereka, mendapatkan pekerjaan dan mengam-
pakan bidang pengobatan yang terpisah tapi meru-
bil peranan yang bernilai di masyarakat. Data survei
pakan aspek integral dari kesehatan publik. Ketika
rumah tangga dari 13 negara berpenghasilan rentan
pembuat kebijakan dan peneliti menggolongkan
dan menengah menunjukkan bahwa anak-anak
langkah-langkah ini bersaing untuk mendapat-
penyandang disabilitas usia antara 6 – 17 tahun
kan sumber daya dengan langkah-langkah untuk
secara signifikan berkemungkinan kecil akan dima-
mempromosikan kesehatan para penyandang
sukkan ke sekolah dibandingkan rekan-rekan mereka
disabilitas, mereka menimbulkan diskriminasi dan
yang tidak penyandang disabilitas.
ketidaksetaraan. Selagi anak-anak penyandang disabilitas tidak diberikan akses yang sama untuk masuk sekolah, pemerintah tidak akan bisa mencapai pendidikan dasar
Perkiraan angka lulus sekolah dasar
universal (Tujuan Pembangunan Milenium 2), dan negara-negara anggota KHPD tidak bisa memenuhi tanggung jawab mereka menurut Pasal 24.
penyandang with
disability disabilitas
51%
tanpa without
Daripada memisahkan anak-anak penyandang disabilitas di sekolah-sekolah khusus, pendidikan inklu-
61%
disabilitas disability
sif berarti memberikan kesempatan pembelajaran yang bermakna kepada semua anak dalam sistem sekolah reguler. Idealnya, hal ini memungkinkan anak-anak penyandang disabilitas atau yang bukan untuk mengikuti kelas yang sama di sekolah setem-
penyandang with disabilitas disability tanpa
without
disabilitas disability
42%
pat, dengan dukungan tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini me-nuntut akomodasi
53%
fisik serta kurikulum yang berpusat pada anak yang meliputi representasi dari spektrum penuh dari orang yang ditemukan di masyarakat dan menggambarkan kebutuhan seluruh anak.
Sumber: World Health Organization, Berdasarkan survei di 51 negara.
8
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
Berbagai kajian di banyak negara menunjukkan
dan komitmen untuk mengajar seluruh anak.
adanya hubungan yang kuat antara kemiskinan
Seringkali, guru tidak punya persiapan dan
dan disabilitas, yang selanjutnya terkait dengan
dukungan yang cukup untuk mengajar anak
isu-isu gender, kesehatan, dan lapangan kerja.
penyandang disabilitas di kelas reguler, dan ini
Anak-anak penyandang disabilitas seringkali terpe-
menimbulkan keengganan mereka di banyak
rangkap dalam siklus kemiskinan dan pengucilan.
negara untuk mendukung inklusi anak penyandang
Anak perempuan terpaksa menjadi pengasuh adik-
disabilitas di kelas mereka.
adiknya, bukannya pergi ke sekolah, misalnya, atau seluruh keluarga mengalami stigmatisasi, sehingga
Sumber daya untuk anak penyandang disabilitas
enggan untuk melaporkan bahwa ada anak yang
cenderung dialokasikan ke sekolah terpisah bukan-
penyandang disabilitas atau enggan membawanya
nya ke sistem pendidikan arus utama yang inklusif.
ke publik. Namun pendidikan dari orang-orang yang
Ini bukan saja tidak tepat, tapi juga bisa menjadi
dikucilkan atau dipinggirkan itu menimbulkan pe-
mahal. Di Bulgaria misalnya, anggaran per anak
ngurangan kemiskinan.
yang dididik di sekolah khusus bisa tiga kali lipat dari anggaran untuk anak yang sama di sekolah
Langkah pertama untuk inklusi dilakukan di rumah
reguler.
pada tahun-tahun pertama. Tanpa kasih sayang, stimulasi indrawi, perawatan kesehatan dan inklusi
Bila guru-guru dan petugas dilatih untuk mem-
sosial yang menjadi hak mereka, anak-anak bisa
pertimbangkan isu-isu terkait disabilitas, mereka
kehilangan momen perkembangan penting dan
melihat inklusi anak-anak penyandang disabilitas
potensi mereka mungkin akan jadi dibatasi, yang
secara lebih positif. Sikap yang paling positif terlihat
menimbulkan implikasi-implikasi sosial dan eko-
di kalangan guru-guru yang memiliki pengalaman
nomi bagi mereka sendiri, keluarga mereka dan
aktual dengan inklusi. Terlihat bahwa sikap positif di
masyarakat.
kalangan guru-guru menjelma menjadi penempatan anak penyandang disabilitas yang tidak begitu
Seorang anak yang disabilitas atau keterlambatan
mengekang.
perkembangannya teridentifikasi pada tahap awal akan punya kesempatan yang lebih baik untuk bisa
Namun pelatihan pra-jabatan jarang sekali yang
mencapai kapasitasnya secara penuh. Pendidikan
mempersiapkan guru untuk mengajar secara inklu-
usia dini adalah penting karena 80% dari kapasitas
sif, dan pelatihan yang ada memiliki kualitas yang
otak berkembang sebelum usia 3 tahun; masa
bervariasi. Tidak adanya orang penyandang disabili-
sebelum masa sekolah dasar memberikan
tas di antara para guru menghadirkan tantangan
kesempatan untuk menyesuaikan pendidikan
lain untuk pendidikan inklusif; penyandang disabili-
perkembangan dengan kebutuhan individu anak.
tas seringkali menghadapi rintangan yang cukup
Berbagai kajian menyatakan bahwa anak-anak
besar untuk bisa menjadi guru. Di Kamboja misal-
yang paling tidak beruntung paling berpeluang
nya, guru menurut undang-undang harus “bebas
untuk mendapatkan manfaat. Dengan dukungan
dari disabilitas”.
keluarga dan masyarakat pada tahap-tahap awal kehidupan mereka, anak-anak penyandang
Kemitraan dengan masyarakat sipil memberikan
disabilitas berpeluang untuk memanfaatkan tahun-
contoh yang menggembirakan tentang cara-cara
tahun mereka di sekolah untuk menyiapkan diri
untuk meningkatkan pelatihan guru dan keragaman.
mereka untuk masa depan.
Di Mozambique, LSM Nasional bernama Ajuda de Desenvolvimento de Povopara Povo telah bekerja
Di sekolah, menciptakan lingkungan pembelajaran
sama dengan organisasi penyandang disabilitas
yang inklusif bagi anak-anak penyandang disabilitas
ADEMO untuk melatih guru-guru yang akan bekerja
sangat tergantung dari guru yang memiliki
dengan anak-anak penyandang disabilitas dan untuk
pemahaman yang jelas tentang pendidikan inklusif
melatih guru-guru penyandang disabilitas.
RANGKUMAN EKSEKUTIF
9
Pendidikan inklusif memerlukan pendekatan yang
sangat penting. Anak-anak penyandang disabilitas
fleksibel terhadap organisasi sekolah, pengem-
bisa dan mesti menuntun dan mengevaluasi usaha-
bangan kurikulum, dan penilaian murid. Fleksibilitas
usaha untuk memajukan aksesibilitas dan inklusi.
semacam itu memungkinkan untuk mengembang-
Bagaimana pun, siapa yang lebih bisa memahami
kan pedagogi yang lebih inklusif, yang mengge-
arti dan dampak dari inklusi?
ser fokus dari gaya pembelajaran yang terpusat pada guru ke gaya pembelajaran yang berpusat
Aspirasi untuk pendidikan inklusi besar kemung-
pada anak untuk bisa merangkul berbagai gaya
kinan akan diwujudkan jika pemerintah dan para
pembelajaran.
mitranya jelas tentang siapa mengerjakan apa dan bagaimana, kepada siapa mereka diminta untuk
Guru seringkali tidak mendapatkan dukungan yang
melaporkannya. Jika kebijakan gagal untuk diimple-
memadai di kelas, dan mereka harus bisa meminta
mentasikan, masalahnya mungkin adalah mandat
pertolongan spesialis – misalnya, untuk Braille atau
yang tidak jelas. Di Bangladesh misalnya, umumnya
instruksi berbasis komputer – apabila kebutuhan
aspek pendidikan anak penyandang disabilitas dike-
siswa penyandang disabilitas berada di luar keah-
lola oleh Kementerian Kesejahteraan Sosial bukan-
lian mereka. Spesialis yang demikian tidak banyak
nya Kementerian Pendidikan. Untuk mewujudkan
tersedia, terutama di wilayah berpenghasilan ren-
pendidikan inklusif, Kementerian Pendidikan harus
dah seperti Sub-Sahara Afrika. Ini membuka kesem-
didorong untuk mengambil tanggung jawab bagi
patan bagi dukungan yang tepat dari penyedia ban-
semua anak usia sekolah. Koordinasi dengan para
tuan finansial dan teknis dari tingkat internasional
mitra dan pemangku kepentingan bisa memainkan
sampai tingkat lokal.
peranan penting dalam proses ini.
Pendidikan inklusif juga perlu memanfaatkan sum-
Eksklusi tidak memberikan manfaat pendidikan
ber daya dari luar kelas. Orang tua punya potensi
seumur hidup kepada anak-anak penyandang
untuk memberikan kontribusinya dalam berbagai
disabilitas: pekerjaan yang lebih baik, jaminan
cara, mulai dari memberikan transportasi yang bisa
sosial dan ekonomi, dan kesempatan untuk
diakses sampai pada peningkatan kesadaran untuk
berpartisipasi secara penuh di masyarakat.
berhubungan dengan sektor-sektor kesehatan dan
Sebaliknya, investasi di bidang pendidikan anak-
sosial untuk mendapatkan peralatan, dukungan,
anak penyandang disabilitas bisa berkontribusi
dan hibah.
pada efektivitas masa depan mereka sebagai anggota angkatan kerja. Sesungguhnya, penghasilan
Sumber daya yang paling banyak tidak dimanfaat-
seseorang bisa meningkat 10 persen setiap kali
kan di sekolah dan masyarakat di seluruh dunia
mereka menambah pendidikan selama satu tahun.
adalah anak-anak itu sendiri. Meskipun pentingnya
10
perwakilan anak dan partisipasi anak sudah
Selanjutnya, ketrampilan dasar membaca dan
didokumentasikan, namun mereka hanya ada
menulis juga meningkatkan kesehatan. Anak yang
begitu saja dalam struktur dan sistem pendidikan
dilahirkan oleh ibu yang bisa membaca 50% lebih
yang ada. Melibatkan anak penyandang disabili-
besar kemungkinannya untuk tetap hidup mele-
tas dalam membuat keputusan bisa memberikan
wati usia 5 tahun, dan pendidikan ibu yang rendah
tantangan tersendiri, bukan karena pemikiran dan
telah dikaitkan dengan tingginya angka kekerdilan
perilaku yang melihat mereka sebagai korban
di kalangan anak di pemukiman kumuh di Kenya,
yang pasif.
pemukiman Roma di Serbia, dan di Kamboja.
Dalam penelitian partisipatif, anak-anak seringkali
Pendidikan merupakan instrumen dan hak.
menonjolkan pentingnya lingkungan yang bersih
Sebagaimana disebutkan dalam KHA, pendidikan
dan toilet yang higenis; untuk anak-anak penyan-
dapat meningkatkan “perkembangan kepribadian
dang disabilitas privasi dan aksesibilitas adalah
anak, bakat, dan kemampuan mental dan fisik.”
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
ESENSI DARI PERLINDUNGAN Anak-anak penyandang disabilitas adalah anggota masyarakat yang paling rentang. Mereka berpeluang untuk memperoleh manfaat dari langkah-langkah untuk memperhitungkan mereka, melindungi mereka dari penyalahgunaan dan menjamin mereka akses pada keadilan. Dalam masyarakat di mana mereka distigmatisasi dan keluarga mereka terpapar dalam eksklusif sosial atau ekonomi, banyak anak penyandang disabilitas bahkan tidak bisa mendapatkan dokumen identitas mereka. Ini
Seorang anak penderita albinisme membaca Braille di sekolah di kota Moshi, Tanzania.© UNICEF/HQ2008-1786/ Pirozzi
merupakan sebuah pelanggaran terhadap hak asasi anak dan merupakan rintangan mendasar untuk parti-
Di banyak negara, anak penyandang disabilitas terus
sipasi mereka di masyarakat. Ini bisa menutup invisi-
ditempatkan di institusi-institusi. Jarang sekali fasilitas
bilitas mereka dan meningkatkan kerentanan mereka
semacam ini memberikan perhatian individual yang
terhadap berbagai bentuk eksploitasi sebagai akibat
dibutuhkan anak untuk sepenuhnya mengembangkan
mereka tidak bisa mendapatkan identitas resmi.
kapasitas mereka. Pengasuhan pendidikan, medis, dan rehabilitatif yang mereka terima di tempat semacam
Negara-negara anggota KHPD punya kewajiban yang
itu seringkali tidak memadai, karena monitoring yang
jelas untuk menjamin perlindungan hukum yang
berstandar rendah atau tidak memadai.
efektif untuk anak penyandang disabilitas. Untuk mengganti norma-norma sosial yang diskriminatif,
Memisahkan anak penyandang disabilitas dari kelu-
Negara perlu memastikan agar undang-undang yang
arga mereka merupakan sebuah pelanggaran atas
ada ditegakkan dan bahwa anak penyandang disabili-
hak mereka untuk diasuh oleh orang tuanya kecuali
tas diberi tahu tentang hak mereka atas perlindung-
hal itu dipandang oleh otoritas yang berkompeten
an dari diskriminasi, dan bagaimana menjalankan
sebagai hal yang menguntungkan bagi kepentingan
hak tersebut. Prinsip ‘akomodasi yang masuk akal’
terbaik anak. Jika keluarga dekat tidak bisa mengasuh
menyatakan bahwa adaptasi yang perlu dan tepat
anak, KHPD mewajibkan Negara-negara anggota untuk
perlu dibuat sehingga anak penyandang disabilitas
memberikan pengasuhan alternatif dalam keluarga
bisa menikmati hak-hak mereka sama seperti anak-
luas atau masyarakat, misalnya keluarga asuh.
anak yang lain. Memasukkan mereka ke sistem yang terpisah tidak akan tepat; kesetaraan melalui inklusi
Bilamana negara telah mencoba untuk mengemba-
adalah tujuan.
likan anak yang ditempatkan di institusi kepada keluarga mereka, anak penyandang disabilitas umumnya
Diskriminasi Eksklusi anak penyandang disabilitas
adalah yang terakhir yang dibebaskan. Itu adalah
membuat mereka rentan terhadap kekerasan, pene-
kasus, misalnya di Serbia, meskipun realisasi bahwa
lantaran, dan penyalahgunaan. Beberapa bentuk
reformasi telah dilewati oleh anwak penyandang disa-
kekerasan cukup spesifik untuk anak penyandang
bilitas dalam dekade sebelumnya telah memperkuat
disabilitas. It bisa saja dilakukan demi pengobatan
usaha yang demikian (lihat bagan, hal. 12)
untuk modifikasi perilaku, misalnya, menggunakan kejutan elektrik atau narkoba. Anak perempuan
Tanggung jawab Negara untuk melindungi hak-hak
penyandang disabilitas di banyak negara bisa menjadi
seluruh anak yang berada di wilayah hukumnya
subyek sterilisasi paksaan atau aborsi.
juga berlaku bagi anak penyandang disabilitas yang
RANGKUMAN EKSEKUTIF
11
Yang terakhir yang menerima manfaat
berhadapan dengan hukum – baik sebagai korban,
Menurut reformasi kesejahteraan Serbia, jumlah anak-anak penyandang disabilitas dikeluarkan dari institusi lebih rendah dari anak tanpa disabilitas.
bisa membantu: Anak-anak bisa diwawancarai dengan
100%
bahasa tanda atau bahasa lisan; seluruh profesional yang terlibat dalam pelaksanaan peradilan, dari petugas penegak hukum sampai hakim, bisa dilatih untuk
37%
menurun
saksi, atau terduga pelaku. Beberapa langkah spesifik
100%
63%
91%
menurun
83%
79%
bekerja dengan anak yang memiliki disabilitas; dan regulasi dan protokol bisa dibentuk untuk memastikan perlakuan yang sama terhadap anak penyandang
63%
disabilitas. 49% 37%
Selanjutnya, perlu dikembangkan solusi alternatif untuk proses peradilan formal, dengan mempertimbangkan sebaran kapasitas individual anak. Anak
2000
2005
2008
2011
Anak dan pemuda (0-26 tahun) penyandang disabilitas di institusi
2000
2005
2008
2011
Anak dan pemuda (0-26 tahun) penyandang disabilitas di institusi
penyandang disabilitas juga tidak boleh ditempatkan dalam fasilitas tahanan anak reguler; malah mereka harus diberikan perlakuan yang tepat untuk me-
Sumber: Republican Institute for Social Protection, Serbia. Ukuran sampel: Anak dan kaum muda (0-26 tahun) penyandang disabilitas: 2.020 di tahun 2000, 1.280 di tahun 2011. Anak-anak dan pemuda (0-26 tahun) tanpa disabilitas: 1.534 di tahun 2000, 574 di tahun 2011.
nangani isu-isu menyebabkan mereka melakukan sebuah tindak kejahatan. Perlakuan semacam itu harus dilakukan dalam fasilitas yang tepat dengan staf yang dilatih secara memadai, di mana hak-hak anak dan perlindungan hukum sepenuhnya dihormati.
Kekerasan terhadap anak dengan disabilitas Anak-anak penyandang disabilitas tiga sampai empat kali lebih besar kemungkinannya untuk menjadi korban kekerasan. Tim peneliti di John Moores University Liverpool dan World Organization Organization telah melakukan sebuah tinjauan yang sistematis dan meta-analisis dari kajian-kajian yang ada mengenai kekerasan terhadap anak penyandang disabilitas. Tinjauan itu membicarakan 17 kajian dari negara-negara berpenghasilan rendah, karena tidak ada kajian berkualitas tinggi dari negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah Perkiraan risiko menunjukkan bahwa anak penyandang disabilitas secara signifikan berisiko lebih tinggi untuk mengalami kekerasan dibandingkan dengan rekan-rekan mereka tanpa disabilitas: 3,7 kali lebih besar untuk berbagai macam bentuk kekerasan, 3,6 kali lebih besar untuk kekerasan fisik, dan 2.9 kali lebih besar untuk kekerasan seksual. Anak-anak dengan disabilitas mental atau intelektual ditemukan 4,6 kali lebih besar kemungkinannya untuk menjadi korban kekerasan seksual dibandingkan rekan-rekan mereka tanpa disabilitas Mengapa anak penyandang disabilitas lebih berisiko terhadap kekerasan? Beberapa penjelasan telah dicoba untuk dikemukakan: Pertama, mengasuh anak penyandang disabilitas memberikan tekanan tambahan bagi pengasuh, sehingga meningkatkan risiko penyalahgunaan. Kedua, sejumlah anak penyandang disabilitas masih ditempatkan di pengasuhan rumah, yang merupakan faktor risiko utama untuk penyalahgunaan seksual dan fisik. Terakhir, kecacatan yang mempengaruhi komunikasi membuat beberapa anak jadi sangat rentan, karena mereka mungkin tidak akan bisa mengungkapkan tentang pengalaman yang abusif. Seluruh anak penyandang disabilitas harus dipandang sebagai kelompok yang berisiko tinggi di mana penting sekali untuk bisa mengidentifikasi kekerasan. Mereka bisa memperoleh manfaat dari berbagai macam intervensi – seperti kunjungan ke rumah dan pelatihan dalam pengasuhan – yang telah terbukti efektif dalam mencegah kekerasan atau mengurangi konsekuensinya di kalangan anak penyandang disabilitas.
12
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
TANGGAP KEMANUSIAAN Krisis kemanusiaan, seperti krisis yang terjadi karena perang atau bencana alam, merupakan risiko tersendiri bagi anak penyandang disabilitas. Respons kemanusiaan inklusif sangat diperlukan – dan bisa dilakukan. Konflik bersenjata adalah penyebab utama disabilitas di kalangan anak-anak, yang terkena pengaruhnya secara langsung dan tidak langsung. Anak-anak menderita cedera fisik dari serangan, serbuan artileri, dan ledakan ranjau darat – termasuk setelah konflik berakhir; mereka juga menderita efek-efek psikologis dari cedera itu atau dari menyaksikan peristiwa-peristiwa yang traumatis. Efek-efek tidak langsung meliputi penyakit yang tidak bisa diobati ketiak pelayanan
Vijay, 12, selamat dari ledakan ranjau darat dan menjadi pendidik risiko ranjau di Sri Lanka. © UNICEF/Sri Lanka/2012/Tuladar
kesehatan rusak dan malnutrisi berkembang ketika persediaan makanan menjadi langka. Anak-anak juga terpisah dari keluarganya, rumahnya, dan sekolahnya, kadang-kadang sampai bertahun-tahun.
dalam situasi darurat. • Sebuah pendekatan inklusif yang mengakui bahwa di samping kebutuhan mereka yang terkait de-
Kerusakan yang sama bisa juga terjadi karena ben-
ngan disabilitas, anak-anak penyandang disabilitas
cana alam, yang – terutama terkait dengan pening-
memiliki kebutuhan yang sama dengan anak-anak
katan perubahan iklim yang parah dan sering – di-
lain, dan juga bahwa menangani rintangan, fisik
perkirakan akan mempengaruhi sejumlah besar anak
atau lainnya, yang menghalangi partisipasi mereka
dan orang dewasa di masa-masa mendatang.
dalam program-program reguler. • Memastikan aksesibilitas dan rancangan universal
Anak-anak penyandang disabilitas menghadapi tantangan tertentu dalam masa-masa darurat. Mereka
mengenai infrastruktur dan informasi. • Mempromosikan kehidupan yang independen dan
bisa saja terkucilkan atau tidak bisa mengakses
partisipasi dalam seluruh aspek kehidupan bagi
pelayanan dukungan utama dan program ban-
anak penyandang disabilitas.
tuan, seperti pelayanan kesehatan atau pembagian
• Mengintegrasikan usia, gender, dan keragaman
makanan, karena rintangan fisik yang disebabkan
kesadaran, dengan perhatian khusus pada diskri-
oleh bangunan yang tidak bisa mereka akses atau
minasi yang dihadapi oleh anak perempuan dan
sikap-sikap yang negatif. Mereka bisa saja dilupakan
perempuan penyandang disabilitas.
dalam pendirian pelayanan dan tidak dianggap dalam sistem peringatan dini, yang seringkali tidak
Pendekatan ini meminta program yang holistik dan
mempertimbangkan komunikasi dan mobilitas dari
inklusif, bukannya proyek-proyek yang terpisah dan
mereka yang menjadi penyandang disabilitas.
kebijakan-kebijakan yang menargetkan disabilitas. Intervensi utamanya meliputi:
Aksi kemanusiaan disabilitas inklusif berakar pada: • Pendekatan berbasis hak. Pasal 11 KHPD secara khusus meminta penanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi orang-orang penyandang disabilitas
• Meningkatkan data dan penilaian untuk mendapatkan dasar pembuktian bagi kebutuhan yang nyata dan prioritas anak-anak penyandang disabilitas. • Menjadikan pelayanan kemanusiaan utama bisa diakses oleh anak penyandang disabilitas dan
RANGKUMAN EKSEKUTIF
13
melibatkan mereka dalam perencanaan dan
disabilitas dengan memberikan konsultasi pada
rancangan.
mereka dan menciptakan kesempatan agar suara
• Merancang pelayanan-pelayanan khusus bagi anak
mereka bisa didengar
penyandang disabilitas dan memastikan bahwa proses pemulihan dan reintegrasi bisa mening-
Pihak yang berkonflik punya kewajiban untuk melin-
katkan kesejahteraan, kesehatan, harga diri dan
dungi anak-anak dari efek kekerasan bersenjata dan
martabat.
memberikan mereka akses pada perawatan kesehat-
• Mengambil langkah-langkah untuk mencegah
an dan psikologis yang membantu pemulihan dan
cedera dan penyalahgunaan dan meningkatkan
reintegrasi mereka. Komite Hak Anak telah mereko-
aksesibilitas.
mendasikan bahwa Negara-negara anggota Konvensi
• Bermitra dengan masyarakat, aktor-aktor regional
menambahkan rujukan eksplisit bagi anak penyan-
dan nasional, termasuk organisasi orang cacat,
dang disabilitas sebagai bagian dari komitmen yang
untjuk menantang sikap-sikap diskriminatif dan
lebih besar untuk tidak merekrut anak dalam ang-
persepsi dan meningkatkan kesetaraan.
katan bersenjata.
• Meningkatkan partisipasi anak penyandang
Risiko, Kegigihan, dan aksi kemanusiaan inklusif Anak-anak penyandang disabilitas dan keluarga mereka menghadapi tantangan-tantangan tertentu dalam situasi darurat. Mereka mungkin harus bisa menerima hambatan-hambatan lingkungan yang baru seperti rusaknya landaian, rusak atau hilangnya peralatan pembantu, dan kehilangan layanan seperti penerjemah bahasa tanda atau perawatan yang biasa datang berkunjung. Jika ada anggota keluarga yang meninggal, mungkin tidak ada lagi orang yang tahu bagaimana mengasuh anak yang memiliki disabilitas fisik atau yang bisa berkomunikasi dengan anak yang memiliki halangan indrawi. Keluarga yang melarikan diri bisa saja meninggalkan anak yang tidak bisa berjalan atau yang kesehatannya rapuh – atau mereka bisa meninggalkan anak karena takut tidak akan diberikan suaka di luar negeri yang tidak menerima penyandang disabilitas. Lembaga-lembaga dan sekolah bisa tutup atau ditinggalkan oleh staf, sehingga anak ditinggal saja tanpa ada pengasuhan. Dalam konflik bersenjata, anak-anak penyandang disabilitas, terutama mereka yang memiliki disabilitas belajar, bisa jadi dipaksa untuk menjalani tugas sebagai pejuang, tukang masak, atau pengangkut barang, karena mereka dianggap tidak begitu berguna dan kecil kemungkinan untuk melawan dibandingkan anak-anak tanpa disabilitas. Program-program yang ditujukan untuk reintegrasi anak mantan pejuang mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan anak-anak penyandang disabilitas, yang oleh sebab itu tetap saja dipinggirkan dan dikucilkan, yang seringkali terpaksa harus mengemis, sebagaimana kasus yang terjadi di Liberia dan Sierra Leone. Anak-anak penyandang disabilitas harus diberikan kesempatan untuk ambil bagian dalam perencanaan dan implementasi pengurangan risiko bencana dan strategi pembangunan perdamaian serta dalam tanggap bencana dan proses pemulihan. Ini telah mulai terjadi seperti yang dilakukan di Pakistan dan Haiti. Disabilitas sedang diarusutamakan dalam panduan keadaan darurat seperti Sphere Project’s Humanitarian Charter and Minimum Standards in Humanitarian Response. Kemajuan seperti itu harus diteruskan ke bidang-bidang seperti gizi anak dan perlindungan, dan sejauh mana anak penyandang disabilitas dimasukkan dalam tanggap kemanusiaan harus diaudit untuk memonitor dan meningkatkan hasil.
14
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
Bahan peledak sisa perang (ERW) Bahan peledak sisa perang dan ranjau anti personil merupakan faktor yang banyak berkontribusi pada disabilitas anak. Instrumen-instrumen seperti Mine Ban Treaty 1997 telah banyak membantu mengurangi jumlah orang yang terbunuh atau terluka oleh senjata semacam ini, tapi persentase anak di kalangan korban secara menyeluruh cenderung meningkat. Setiap tahun sejak tahun 2005, anak-anak yang menjadi korban berjumlah sekitar 20-30 persen dari jumlah korban, dan paling kurang ada sekitar 1000 anak menjadi korban setiap tahun sejak monitoring dilakukan di tahun 1999. Di tahun 2010, anak-anak yang meninggal berjumlah 55 persen dari seluruh penduduk sipil yang meninggal, menjadikan mereka kelompok sipil bagi siapa ranjau dan sisa eksplosif itu sangat berbahaya. Di beberapa negara yang paling banyak terkena dampak ranjau, seperti Afghanistan dan Kamboja, persentase korban yang dialami oleh anak bahkan lebih tinggi lagi. (lihat bagan) Sejak tahun 2008, anak laki-laki merupakan kelompok korban terbesar, yang merupakan hampir separuh dari korban sipil; tahun itu, mereka berjumlah 73 persen dari anak-anak yang menjadi korban. Di banyak negara yang terkontaminasi, anak laki-laki lebih besar kemungkinannya daripada anak perempuan untuk bertemu dengan ranjau atau sisa eksplosif karena mereka lebih banyak terlibat dalam aktivitas di luar rumah seperti menggembala ternak, mencari kayu api, mengumpulkan besi bekas. Mereka juga lebih besar kemungkinannya dibandingkan anak perempuan untuk bermain-main dengan barang-barang yang mereka temukan. (bersambung ke halaman16)
Korban anak di negara-negara yang paling terkena dampak * Persentase anak di kalangan korban sipil (1999–2011) 100%
Afghanistan
90%
Kamboja 80%
Kolumbia
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
* Tiga negara pihak dalam Mine Ban Treaty dengan tingkat korban yang paling tinggi setiap tahun Sumber: Landmine and Cluster Munition Monitor.
RANGKUMAN EKSEKUTIF
15
Bahan peledak sisa perang (ERW) (sambungan dari halaman 15)
Anak-anak secara umum berkemungkinan besar akan secara sengaja bermain-main dengan barang-barang eksplosif dibandingkan orang dewasa, seringkali karena tidak tahu, atau rasa ingin tahu, atau karena menganggap itu mainan. Oleh sebab itu, pendidikan risiko yang baik sangatlah penting bagi anak-anak. Lebih dari seperti tiga penyintas ledakan harus diamputasi; persentase itu bisa lebih tinggi lagi untuk anakanak, karena jumlahnya yang lebih kecil. Rehabilitasi fisik anak lebih kompleks dibandingkan orang dewasa. Karena tulang mereka tumbuh lebih cepat dari pada selaput lunak mereka, mereka mungkin memerlukan beberapa re-amputasi. Prostesis harus disesuaikan atau diganti begitu mereka tumbuh. Konsekuensi psikologis dari sisa eksplosif perang atau ledakan ranjau darat seringkali sangat merusak perkembangan anak. Konsekuensi tersebut dapat berupa perasaan bersalah, kehilangan harga diri, fobia dan ketakutan, kesulitan tidur, dan tidak bisa bicara. Jika dibiarkan tidak diobati, anak-anak bisa mengalami gangguan mental jangka panjang. Kebutuhan reintegrasi sosial dan ekonomi anak penyintas juga sangat bervariasi dari kebutuhan orang dewasa. Di banyak negara, penyintas anak terpaksa menghentikan pendidikan mereka karena waktu yang mereka butuhkan untuk pemulihan atau beban finansial bagi keluarga mereka karena rehabilitasi itu. Mereka secara fisik mungkin tidak bisa berjalan ke sekolah dan tidak punya transportasi alternatif; kelas mungkin tidak bisa diakses, dan guru-guru mungkin tidak terlatih untuk memenuhi kebutuhan mereka. Akses untuk pendidikan gratis bagi anak penyandang disabilitas sebagai akibat dari kecelakaan ranjau atau sisa eksplosif adalah penting untuk meningkatkan perasaan normal dalam kehidupan mereka dan untuk mengintegrasikan mereka dengan kelompok sebaya dan membolehkan mereka berpartisipasi secara penuh di masyarakat. Tidak banyak program bantuan korban yang menangani masalah yang terkait dengan usia dan gender. Dalam sebuah survei tahun 2009 mengenai lebih dari 1.600 penyintas dari 25 negara yang terkena dampak yang dilakukan oleh Handicap Internasional, hampir dua pertiga responden menyatakan bahwa pelayanan untuk anak-anak ‘tidak pernah’ atau ‘hampir tidak pernah’ disesuaikan dengan kebutuhan khusus atau usia anak. Karena anak merupakan persentase yang terus meningkat dari total korban sipil dari sisa eksplosif dan ranjau darat, maka penting sekali untuk menerapkan kebijakan khusus dan rekomendasi programatik yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Ini bisa meliputi langkah-langkah untuk memilah data tentang korban menurut usia dan gender; untuk melatih profesional kesehatan dan pendidikan untuk mempertimbangkan kebutuhan penyintas anak; dan untuk meningkatkan bantuan korban, sebagai pilar utama dari respons terhadap dampak dari sisa eksplosif, dengan panduan yang secara khusus berlaku untuk anak-anak
16
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
MENGUKUR DISABILITAS ANAK Sebuah masyarakat tidak akan bisa adil apabila anak-anak tidak dilibatkan, dan anak penyandang disabilitas tidak bisa diikutkan kalau tidak ada pengumpulan data dan analisis yang menyebabkan mereka bisa terlihat. Mengukur disabilitas anak menghadirkan perangkat tantangan yang unik. Karena anak berkembang dan belajar untuk melakukan tugas-tugas mendasar dengan kecepatan yang berbeda, maka sulit untuk menilai fungsi dan membedakan keterbatasan dari berbagai perkembangan yang normal. Berbagai sifat dan keparahan dari disabilitas, bersama dengan kebutuhan untuk menerapkan definisi dan langkahlangkah yang spesifik usia, selanjutnya membuat usaha pengumpulan jadi lebih rumit.
Seorang petugas kesehatan memeriksa seorang anak laki-laki di Atfaluna Society for Deaf Children, Palestina. Organisasi ini memberikan pendidikan dan pelatihan kejuruan, kesehatan gratis, perawatan layanan psikososial dan penempatan kerja. © UNICEF/HQ2008-0159/Davey
Di samping itu, kualitas data yang buruk tentang disabilitas anak, dalam beberapa hal, berasal dari
biasa saja dari keberadaan manusia – setiap orang
terbatasnya pemahaman tentang apa itu disabilitas
bisa mengalami beberapa tingkatan daripadanya.
anak, dan dalam hal lain, dari stigma atau investasi
Definisi ICF juga mengakui bahwa berfungsi dan
yang tidak memadai dalam meningkatkan pengu-
disabilitas terjadi dalam konteks, dan oleh sebab itu
kuran. Kurangnya bukti yang berasal dari kesulitan
ada baiknya untuk menilai tidak saja faktor-faktor
semacam itu menghambat pengembangan kebi-
tubuh tapi juga faktor sosial dan lingkungan.
jakan-kebijakan yang baik dan pemberian pelayanan-pelayanan penting.
Berangkat dari ICF, International Classification of Functioning, Disability and Health for Children and
Meskipun ada kesepakatan umum bahwa definisi
Youth (ICF-CY) mengambil sebuah langkah ke arah
tentang disabilitas harus mencakup penentu medis
penggabungan dimensi sosial dengan menangkap
dan sosial, namun pengukuran disabilitas terutama
tidak saja kecacatan, tapi juga efeknya pada fungsi
masih bersifat medis, dengan fokus pada kecacatan
dan partisipasi anak dalam lingkungannya. Ini men-
fisik dan mental.
cakup empat bidang utama: struktur tubuh (misalnya, organ, tubuh), fungsi tubuh (misalnya men-
Salah satu kerangka untuk mempertimbangkan
dengar, mengingat), pembatasan aktivitas (misalnya
kesehatan dan disabilitas dalam konteks yang
berjalan, berpakaian), dan pembatasan partisipasi
lebih luas dari rintangan sosial adalah International
(misalnya, bermain dengan anak lain, melakukan
Classification of Functioning, Disability and Health
tugas-tugas sederhana).
(ICF), yang dikembangkan oleh World Health Organization. Klasifikasi ini melihat disabilitas dalam
Data tentang disabilitas harus diinterpretasikan
dua cara utama: sebagai sebuah masalah struktur
dalam konteks. Perkiraan prevalensi adalah fungsi
dan fungsi tubuh, dan dalam hal aktivitas orang dan
dari kejadian dan penyintasan. Bila angka kematian
partisipasinya. Disabilitas, sebagaimana didefinisi-
anak tinggi, prevalensi disabilitas yang dilapor-
kan oleh ICF, merupakan sebuah bagian yang
kan rendah bisa menjadi konsekuensi dari angka
RANGKUMAN EKSEKUTIF
17
penyintasan yang rendah untuk anak-anak penyan-
tidak bisa dipakai di negara atau masyarakat lain.
dang disabilitas – atau itu mungkin menggambarkan
Kerangka rujukan bisa juga bervariasi, dan perangka
kegagalan untuk menghitung anak yang hidup di
survei tidak bisa menangkap adat istiadat lokal,
institusi-institusi, disembunyikan oleh keluarga, atau
pemahaman budaya, bahasa dan ungkapan.
tinggal dan bekerja di jalanan. Selanjutnya, tujuan-tujuan khusus dari pengumpulan Budaya juga memainkan peranan yang penting.
data berkemungkinan akan mempengaruhi definisi
Penafsiran tentang apa yang dianggap fungsi ‘nor-
dari apa yang merupakan ‘disabilitas’, pertanyaan
mal’ bervariasi antara konteks dan mempengaruhi
yang diajukan dan angka yang dihasilkan. Misalnya,
hasil pengukuran. Pencapaian patokan tertentu tidak
kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan kepa-
saja bervariasi di antara anak, tapi juga berbeda
tutan untuk manfaat disabilitas berkemungkinan
menurut budaya, karena anak mungkin saja dido-
akan lebih terbatas dibandingkan dengan kriteria
rong untuk bereksperimen dan aktivitas-aktivitas
untuk survei yang dilakukan untuk mengidentifikasi
baru pada berbagai tahapan perkembangannya.
semua orang yang memiliki keterbatasan fungsional,
Oleh sebab itu, nilai-nilai rujukan harus ditetap-
yang menghasilkan berbagai angka.
kan dengan mempertimbangkan kondisi lokal dan pemahaman.
Banyak anak yang diidentifikasi memiliki disabilitas ketika mereka berhadapan dengan sistem pendidik-
Untuk alasan ini, perangkat penilaian yang dikem-
an atau perawatan kesehatan. Tapi di negara atau
bangkan di negara-negara berpenghasilan tinggi,
masyarakat berpenghasilan rendah, staf sekolah
seperti Wchsler Intelligence Scale for Children,
dan klinik mungkin tidak akan bisa secara mengenali
Pelajaran yang dipetik Sejak tahun 1995, UNICEF telah mendukung lebih dari 100 negara berpenghasilan rendah dan menengah dalam melakukan Multiple Indicator Cluster Surveys (MICS) untuk melacak kemajuan dalam kesejahteraan anak dan perempuan. Sejak tahun 2000-2001, beberapa dari survei ini telah memasukkan sebuah modul yang dirancang untuk menapis disabilitas anak, dan informasi ini sekarang sedang dibangun untuk merancang perangkat pengukuran yang lebih baik. Modul disabilitas standar yang digunakan dalam MICS antara tahun 2000 sampai 2010 adalah Ten Questions Screen (TQ), yang dikembangkan di tahun 1984 dan menggambarkan bagaimana disabilitas dipahami pada masa itu. Prosesnya dimulai dengan meminta pengasuh utama anak usia antara 209 tahun untuk melakukan penilaian pribadi tentang perkembangan fisik dan mental dan fungsi anak dalam perawatan mereka; jawabannya bisa positif atau negatif. Validitas dari pendekatan TQ telah banyak diuji, tapi hasilnya harus diinterpretasikan dengan hati-hati. TQ adalah perangkat penapisan dan memerlukan tindak lanjut penilaian medis dan perkembangan untuk menghasilkan perkiraan yang bisa diandalkan tentang jumlah anak dalam sebuah populasi yang memiliki disabilitas. Tidak banyak negara yang memiliki anggaran atau kapasitas untuk melakukan penilaian klinis tahap kedua untuk memvalidasi hasil, dan mereka selanjutnya terhalang oleh kurangnya metodologi standar untuk melakukan penilaian itu. Penerapan TQ selama MICS tahun 2005-2006 menghasilkan sejumlah hasil di semua negara peserta. Persentase anak yang positif untuk disabilitas berkisar antara 3 persen di Uzbekistan sampai 48 persen di Republik Afrika Tengah. Tidak jelas apakah varian ini menggambarkan perbedaan yang sesungguhnya di kalangan populasi yang menjadi sampel atau faktor tambahan. Misalnya, rendahnya angka yang dilaporkan di Uzbekistan mungkin menggambarkan populasi besar anak penyandang disabilitas yang tinggal di institusi, yang tidak menjadi subyek dari survei rumah tangga.
18
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
atau mencatat kehadiran anak-anak penyandang
tentang disabilitas secara umum, tanpa rujukan
disabilitas. Kurangnya informasi tentang anak-anak
pada anak. Pertanyaan yang lebih beragam dan rinci
penyandang disabilitas di negara-negara berpeng-
tentang subyek tersebut cenderung menghasilkan
hasilan rendah telah menimbulkan miskonsepsi
angka prevalensi yang lebih tinggi.
bahwa disabilitas tidak perlu mendapatkan prioritas global.
Untuk melaporkan disabilitas anak secara lebih akurat, pilihan pertanyaan harus disesuaikan de-
Instrumen pengumpulan data umum – seperti
ngan usia anak guna menggambarkan tahap-tahap
sensus atau survei rumah tangga – berkemungkin-
perkembangan dan kapasitas anak yang terus
an akan meremehkan jumlah anak penyandang
berkembang. Mengingat kompleksitas proses
disabilitas, terutama apabila survei tersebut tidak
perkembangan selama dua tahun pertama kehidup-
secara khusus menanyakan soal itu. Survei rumah
an anak, tidaklah mudah untuk membedakan disa-
tangga yang melakukan itu telah menghasilkan hasil
bilitas dengan variasi dalam perkembangan normal
yang lebih akurat dibandingkan yang menanyakan
tanpa perangkat atau penilaian yang khusus.
Dari penapisan ke penilaian Para pakar pengukuran disabilitas anak sepakat bahwa usaha-usaha penapisan harus diikuti oleh penilaian mendalam. Pengalaman di Bhutan, Kamboja, dan Makedonia memberikan pelajaran penting untuk pengukuran disabilitas anak dan adaptasi metodologi ke dalam konteks lokal. Mereka juga menyatakan menunjukkan kekuatan transformatif dari pengumpulan data. Komposisi tim penilai inti dan jenis perangkat yang dipakai disesuaikan dengan kapasitas lokal. Pada saat kajian itu dilakukan, baik Bhutan maupun Kamboja menghadapi kekurangan penilaian yang berkualitas. Di Kamboja, tim penilai keliling dipekerjakan dan seorang spesialis mendengar dibawa dari luar negeri, sementara di Bhutan penekanannya adalah pada pelatihan profesional tingkat menengah. Penilaian itu menunjukkan bahwa perangkat-perangkat seperti kuesioner dan tes harus divalidasi secara lokal dan harus sesuai secara budaya. Bahasa harus mendapatkan perhatian yang serius – misalnya, dalam mencari padanan bahasa yang tepat untuk konsep-konsep seperti ‘kecacatan’ dan ‘disabilitas’. Dengan adanya penilaian, muncul pula potensi untuk intervensi segera. Di Kamboja, misalnya, beberapa anak yang dinyatakan positif mengalami kesulitan mendengar ditemukan mengalami infeksi telinga atau kotoran telinga yang menggumpal. Begitu telah diidentifikasi, kondisi seperti ini dengan mudah bisa diobati dan infeksi sekunder yang lebih serius dan kerusakan jangka panjang bisa dicegah. Penilaian juga bisa membantu peningkatan kesadaran dan memicu perubahan bahkan sewaktu proses pengumpulan dan analisis data tengah berlangsung. Bila penilaian di Bhutan memperlihatkan tingginya kejadian disabilitas kognitif sedang di kalangan anak-anak dari keluarga miskin dan ibu yang kurang terdidik, pemerintah memutuskan untuk fokus pada perkembangan dini dan pelayanan pengasuhan di wilayah pedesaan, di mana tingkat penghasilan dan pendidikan lebih rendah. Strategi untuk intervensi atas nama anak yang diidentifikasi memiliki disabilitas harus dimasukkan dalam penilaian sejak tahap awal perencanaan. Strategi yang demikian harus mencakup pemetaan pelayanan yang ada, pengembangan protokol rujukan dan persiapan materi informasi untuk keluarga tentang bagaimana menyesuaikan lingkungan anak untuk meningkatkan fungsi dan partisipasi di rumah dan di masyarakat.
RANGKUMAN EKSEKUTIF
19
Banyak instrumen pengumpulan data didasarkan
membantu memberitahukan keputusan-keputusan
hanya pada respons orang tua, yang mungkin saja
tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya,
tidak memiliki pengetahuan tentang ukuran spesi-
menghilangkan rintangan, merancang dan memberi-
fik yang digunakan untuk mengevaluasi anak pada
kan pelayanan, dan mengevaluasi intervensi-inter-
setiap tahap perkembangannya. Orang tua bisa
vensi yang demikian. Misalnya, data bisa digunakan
menyatakan kesulitan berdasarkan kondisi tem-
untuk memetakan apakah penghasilan, gender atau
porer seperti infeksi telinga, dan mereka bisa juga
status minoritas mempengaruhi akses pada
mengabaikan tanda-tanda tertentu, atau ragu untuk
pendidikan atau imunisasi untuk anak penyandang
melaporkannya karena itu kurang bisa diterima atau
disabilitas. Monitoring reguler memungkinkan untuk
stigma yang melingkupi disabilitas dalam budaya
menilai apakah inisiatif yang dirancang untuk ber-
mereka.
manfaat bagi anak bisa memenuhi tujuan mereka.
Usaha-usaha untuk mengukur disabilitas anak
Ada kebutuhan yang jelas untuk mengharmoniskan
menghadirkan sebuah kesempatan untuk mengait-
pengukuran disabilitas anak guna menghasilkan
kan penilaian dengan strategi intervensi. Meskipun
perkiraan yang bisa diandalkan, valid dan bisa diper-
intervensi awal itu penting sekali, namun kapasitas
bandingkan secara internasional. Namun demikian,
dan sumber daya untuk menindaklanjuti penilaian
kondisi pengumpulan data disabilitas anak yang
dan dukungan untuk anak yang ditapis positif untuk
terfragmentasi sekarang ini bukanlah alasan untuk
disabilitas seringkali langka.
mengalihkan aksi yang bermakna menjadi inklusi; begitu data dan analisis baru muncul, hal itu akan
Data yang memuat jenis dan keparahan disabilitas
memberikan kesempatan untuk mengadaptasi pro-
anak serta rintangan bagi anak untuk berfungsi dan
gram-program yang ada dan terencana untuk anak
berpartisipasi di masyarakat, bila digabungkan de-
penyandang disabilitas dan keluarga mereka.
ngan indikator sosio-ekonomi yang relevan, dapat
Sebuah langkah ke depan UNICEF, bekerja sama dengan Washington Group on Disability Statistics dan sejumlah pemangku kepentingan, mengadakan konsultasi untuk meningkatkan metodologi yang digunakan untuk mengukur disabilitas anak dalam Multiple Indicator Cluster Surveys dan usaha pengumpulan data lainnya, guna menghasilkan angka-angka yang bisa diperbandingkan secara nasional dan meningkatkan harmonisasi data tentang fungsi anak dan disabilitas secara internasional. Perangkat penapisan yang sedang dikembangkan mencakup anak usia antara 2-17 tahun dan menggunakan skala pemeringkatan untuk menilai ucapan dan bahasa, pendengaran, penglihatan, pembelajaran (perkembangan kognisi dan intelektual), mobilitas dan ketrampilan motoris, emosi, dan perilaku; ini juga mencakup aspek-aspek kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam sejumlah aktivitas dan interaksi sosial. Juga sedang dikembangkan sebuah metodologi menyeluruh yang standar untuk penilaian yang lebih mendalam tentang disabilitas pada anak, dengan protokol pengumpulan data, perangkat penilaian dan sebuah kerangka analisis. Mengingat bahwa spesialis mungkin tidak banyak di beberapa daerah, sebuah toolkit sedang dirancang untuk memungkinkan guru, pekerja masyarakat dan profesional terlatih lainnya untuk melaksanakan metodologi baru. Ini akan memperkuat kapasitas lokal untuk mengidentifikasi dan menilai anak penyandang disabilitas yang berisiko terhadap pengucilan sosial dan berkurangnya partisipasi.
20
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
AGENDA UNTUK AKSI Karena negara-negara di dunia berulang kali menegaskan komitmen mereka untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, situasi kebanyakan anak penyandang disabilitas dan keluarga mereka telah meningkat. Tapi kemajuan itu bervariasi antara satu negara dengan negara lainnya, dan banyak anak penyandang disabilitas terus menghadapi rintangan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sipil, sosial dan budaya di masyarakatnya. Mewujudkan janji kesetaraan melalui inklusi memerlukan aksi di berbagai wilayah dan oleh banyak pelaku.
Meratifikasi dan melaksanakan Konvensi-konvensi Sebagaimana telah dimulai tahun 2003, sebanyak 127 negara dan Uni Eropa telah meratifikasi KHPD dan 193 negara telah meratifikasi KHA, yang memperlihatkan
Nguyen, yang mengalami autisme, mengikuti kelas yang sengaja dirancang sesuai kebutuhannya di Da Nang Inclusive Education Resource Centre di Viet Nam. Pusat-pusat semacam itu dibangun untuk membantu anak mempersiapkan diri untuk masuk dalam sekolah arus utama inklusif. © UNICEF/Viet Nam/2012/Bisin
komitmen kepada seluruh warga negara. dan mereka juga diminta untuk memberikan inforRatifikasi itu sendiri tidak akan mencukupi; mengingat
masi kepada anak dan keluarga mereka tentang
komitmen dalam prakteknya akan memerlukan tidak
bagaimana mencegah dan melaporkan eksploitasi,
hanya penegakan yang rajin tapi juga monitoring
kekerasan, dan penyalahgunaan.
yang ketat, akuntabilitas dan adaptasi. Prosesnya akan memerlukan usaha di pihak pemerintah pusat,
Badan-badan internasional dan pemerintah mereka
otoritas lokal, pegawai, organisasi orang cacat dan
dan mitra masyarakat bisa membantu mengatasi
asosiasi orang tua. Organisasi internasional dan
prasangka dengan memberikan pejabat dan pega-
donor bisa menyelaraskan bantuan mereka dengan
wai pemerintah pemahaman yang lebih mendalam
instrumen-instrumen internasional ini.
tentang hak, kapasitas dan tantangan yang dihadapi
Memerangi diskriminasi
oleh anak penyandang disabilitas. Organisasi orang tua bisa memainkan peranan penting dan harus
Diskriminasi merupakan akar dari banyak tantangan
diperkuat sehingga anak penyandang disabilitas
yang dihadapi anak penyandang disabilitas dan kelu-
dihargai, dipuja, dan didukung oleh keluarga me-
arga mereka. Penegasan kesamaan hak dan Non-
reka dan masyarakat.
diskriminasi dalam undang-undang dan kebijakan perlu dilengkapi dengan usaha-usaha untuk mening-
Diskriminasi atas dasar disabilitas adalah sebuah
katkan kesadaran tentang disabilitas di kalangan
bentuk penindasan. Membangun kekuatan untuk
masyarakat umum, mulai dari mereka yang memberi-
perlindungan dari diskriminasi merupakan hal pen-
kan pelayanan penting kepada anak di bidang kese-
ting dalam mengurangi kerentanan anak penyan-
hatan, pendidikan, dan perlindungan.
dang disabilitas. Sementara legislasi yang melarang diskriminasi tidak ada, organisasi orang cacat dan
Negara-negara anggota KHPD dan PBB dan badan-
masyarakat sipil secara keseluruhan akan terus
badannya telah menyatakan komitmen mereka
memiliki peranan penting dalam menekan dilahir-
untuk melakukan kampanye peningkatan kesadaran,
kannya undang-undang yang semacam itu.
RANGKUMAN EKSEKUTIF
21
Mengatasi rintangan terhadap inklusi
kurikulum sekolah yang inklusif, program pelatihan vokasi, dan undang perlindungan anak, kebijakan dan pelayanan.
Seluruh lingkungan anak – sekolah, fasilitas kesehatan, transportasi umum dan sebagainya – bisa diba-
Pemerintah memiliki peranan yang menentukan
ngun untuk memudahkan akses dan mendorong par-
dalam memperkenalkan dan melaksanakan langkah-
tisipasi anak penyandang disabilitas bersama dengan
langkah legislatif, administratif, dan pendidikan yang
rekan-rekannya. Bilamana anak berinteraksi dan sa-
diperlukan untuk melindungi anak penyandang disa-
ling memahami di semua tingkat kemampuan, me-
bilitas dari segala bentuk eksploitasi, kekerasan, dan
reka semua akan memperoleh manfaat. Rancangan
penyalahgunaan. Tidaklah tepat untuk menciptakan
universal – yang mempromosikan kebergunaan oleh
sistem yang terpisah untuk anak penyandang disa-
semua orang sampai sejauh yang mungkin dilakukan
bilitas – tujuannya adalah mekanisme perlindungan
– harus dipakai untuk membangun semua infrastruk-
yang inklusif dan bermutu yang sesuai dan bisa diak-
tur publik dan swasta, serta untuk pengembangan
ses oleh semua anak.
Konvensi Hak Penyandang Disabilitas dan Protokol Pilihan: Tanda tangan dan ratifikasi
155 NEGARA-NEGARA TELAH
MENANDATANGANI KONVENSI * Afghanistan Albania Aljazair Andorra Angola Antigua dan Barbuda Argentina Armenia Australia Austria Azerbaijan Bahama Bahrain Bangladesh Barbados Belarus Belgia Belize Benin Bhutan
128 NEGARA-NEGARA TELAH
MERATIFIKASI KONVENSI*
91
76
NEGARA-NEGARA TELAH
NEGARA-NEGARA TELAH
MENANDATANGANI PROTOKOL
MERATIFIKASI PROTOKOL
Bolivia Bosnia and Herzegovina Botswana Brasil Brunei Darussalam Bulgaria Burkina Faso Burundi Kamboja Kamerun Kanada Cape Verde Republik Afrika tengah Chad Chili Cina Kolombia Kepulauan Komoro Congo Cook Islands
*Termasuk Uni Eropa Sumber: UN Enable; United Nations Treaty Collection. Untuk catatan tentang penggunaan istilah, periksa hal. 25
22
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
Kosta Rica Pantai Gading Kroasia Cuba Siprus Republik Ceko Republik Rakyat Korea Republik Demokrasi Kongo Denmark Jibouti Dominika Republik Dominika Ekuador Mesir El Salvador Equatorial Guinea Eritrea Estonia
27 NEGARA-NEGARA
BELUM MENANDATANGANI Etiopia Fiji Finlandia France Gabon Gambia Georgia Jerman Ghana Yunani Grenada Guatemala Guinea Guinea-Bissau Guyana Haiti Honduras Hungaria Islandia India
Salah satu mekanisme itu adalah pencatatan kela-
berbasis keluarga dan rehabilitasi berbasis masyara-
hiran, sebuah elemen penting dari perlindungan.
kat. Membuat pelayanan publik, sekolah dan sistem
Usaha-usaha untuk mencatatkan anak penyandang
kesehatan bisa diakses dan tanggap terhadap kebu-
disabilitas – dan oleh sebeb itu membuat mereka jadi
tuhan anak penyandang disabilitas dan keluarga me-
perhatian – patut dijadikan prioritas.
reka akan mengurangi tekanan untuk mengirim anak
Mengakhiri institusionalisasi
ke institusi.
Institusi adalah pengganti yang buruk untuk
Mendukung keluarga
mengembangkan kehidupan rumah, meskipun mere-
Disabilitas dalam keluarga seringkali dikaitkan de-
ka dijalankan dan dimonitor dengan baik. Langkah-
ngan biaya hidup yang semakin tinggi dan kehilang-
langkah langsung untuk mengurangi ketergantungan
an kesempatan untuk mendapatkan penghasilan,
pada institusi bisa meliputi moratorium penerimaan
dan dengan demikian dapat meningkat resiko men-
anak di institusi. Ini harus disertai dengan promosi
jadi miskin atau tetap miskin. Kemiskinan membuat
dan peningkatan dukungan untuk pengasuhan
anak sulit mendapatkan pelayanan yang mereka
Menandatangani Konvensi
Indonesia Iran (Islamic Republic of) Iraq Irlandia Israel Italia Jamaika Jepang Jordan Kazakhstan Kenya Kiribati Kuwait Kyrgyzstan Republic Demokrasi Laos Latvia Lebanon Lesotho Liberia Libia Liechtenstein Lithuania Luxemburg Madagaskar Malawi Malaysia Maldives Mali Malta Marshall Islands Mauritania
Meratifikasi Konvensi
Mauritius Mexico Federasi Mikronesia Monako Mongolia Montenegro Maroko Mozambique Myanmar Namibia Nauru Nepal Belanda Selandia Baru Nikaragua Niger Nigeria Niue Norwegia Oman Pakistan Palau Panama Papua New Guinea Paraguay Peru Filipina Polandia Portugal Qatar Republic of Korea Republic of Moldova
Menandatangani Protokol
Meratifikasi Protokol
Rumania Federasi Rusia Rwanda Saint Kitts and Nevis Saint Lucia Saint Vincent dan Granada Samoa San Marino Sao Tome and Principe Saudi Arabia Senegal Serbia Seychelles Sierra Leone Singapura Slovakia Slovenia Solomon Islands Somalia South Africa Sudan Selatanδ Spain Sri Lanka Sudanδ Suriname Swaziland Sweden Switzerland Syrian Arab Republic Tajikistan Thailand
Tidak menandatangani The former Yugoslav Republic of Macedonia Timor-Leste Togo Tonga Trinidad and Tobago Tunisia Turkey Turkmenistan Tuvalu Uganda Ukraine United Arab Emirates United Kingdom United Republic of Tanzania United States Uruguay Uzbekistan Vanuatu Venezuela (Bolivarian Republic of) Viet Nam Yemen Zambia Zimbabwe
RANGKUMAN EKSEKUTIF
23
butuhkan dan teknologi yang bisa membantu
Dalam proses evaluasi, pentingnya partisipasi oleh
mereka.
anak penyandang disabilitas dan keluarga mereka tidak bisa dilebih-lebihkan. Anak dan remaja
Kebijakan sosial harus mempertimbangkan keuang-
penyandang disabilitas adalah sumber yang paling
an dan biaya yang terkait dengan disabilitas. Ini
berwenang tentang informasi mengenai apa yang
bisa dilakukan dengan hibah sosial, subsidi untuk
mereka butuhkan dan apakah kebutuhan mereka itu
transportasi dan pendanaan untuk pembantu priba-
dipenuhi.
di atau pengasuhan berjangka. Tunjangan tunai memenuhi kebutuhan tertentu, dan juga menghargai
Mengoordinasikan pelayanan untuk mendukung anak
hak membuat keputusan orang dan anak. Program
Efek dari disabilitas masuk ke semua sektor, yang
bantuan tunai yang ada bisa diadaptasi sehingga
menuntut pelayanan yang terkoordinasi untuk
keluarga yang mengasih anak penyandang disabili-
menangani sejumlah tantangan yang dihadapi anak
tas tidak dikucilkan atau diberikan dukungan yang
penyandang disabilitas dan keluarga mereka. Sebuah
tidak memadai.
program intervensi dini yang terkoordinasi di selu-
lebih mudah untuk dilakukan, lebih fleksibel dalam
Keluar dari standar minimum
ruh sektor kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang membantu mempromosikan identifikasi awal
Dukungan dan pelayanan yang ada harus senan-
dan pengelolaan disabilitas anak. Intervensi dini telah
tiasa dinilai dengan sebuah pandangan untuk men-
terbukti membuahkan hasil yang lebih besar dalam
capai kualitas yang mungkin dicapai – tidak hanya
kapasitas fungsional, dan menghapus rintangan
memenuhi standar minimum. Perhatian harus
awal dalam hidup kurang dari efek gabungan dari
dipusatkan pada pelayanan untuk anak seorang
rintangan ganda yang dihadapi anak penyandang
perorangan dan mengubah seluruh sistem dan
disabilitas.
masyarakat. Peningkatan dalam kemampuan akan memiliki dampak yang lebih besar bila sistem sekolah mau dan bisa menerima anak penyandang disabilitas dan memenuhi kebutuhan mereka, sementara program sekolah-kerja yang inklusif serta usaha ekonomi untuk meningkatkan pekerjaan para penyandang disabilitas akan membuat usaha untuk mendapatkan pendidikan akan lebih bermakna bagi mereka.
Melibatkan anak penyandang disabilitas dalam membuat keputusan Anak-anak dan remaja penyandang disabilitas berada di pusat usaha untuk membangun masyarakat yang inklusif – bukan hanya sebagai penerima manfaat, tapi sebagai agen perubahan. Mereka dianggap mampu untuk memberikan informasi tentang apakah kebutuhan mereka sudah dipenuhi atau tidak. Anak penyandang disabilitas dan bukan penyandang ikut ambil bagian dalam perayaan sekolah di Bangladesh. ©UNICEF/BANA2007-00655/Siddique
24
Negara-negara peserta KHA dan KHPD telah menegaskan hak anak penyandang disabilitas untuk mengungkapkan pandangan mereka tentang hal-hal yang
KEADAAN ANAK DI DUNIA 2013: Anak Penyandang Disabilitas
Konvensi, protokol pilihan, tanda tangan dan ratifikasi Konvensi adalah sebuah perjanjian multilateral formal antara banyak negara anggota Protokol Pilihan untuk Konvensi adalah instrumen hukum yang dimaksudkan untuk melengkapi perjanjian awal dengan membuat hak atau kewajiban tambahan. Protokol yang semacam itu bersifat pilihan dalam arti bahwa Negara peserta Konvensi itu tidak secara otomatis terikat dengan aturan-aturannya, tapi harus meratifikasinya secara independen. Dengan demikian, Negara bisa menjadi anggota Konvensi tapi tidak untuk Protokol pilihannya. Dalam banyak hal, sebuah Negara menjadi anggota sebuah Konvensi dengan mengikuti dua langkah berikut: tanda tangan dan ratifikasi. Dengan menandatangani sebuah Konvensi, sebuah Negara menunjukkan maksudnya untuk mengambil langkah-langkah untuk memeriksa Konvensi itu dan kesesuaiannya dengan undang-undang domestik. Tanda tangan tidak membuat kewajiban hukum untuk terikat dengan aturan Konvensi itu, tapi itu menunjukkan bahwa Negara tidak akan mengambil tindakan yang akan merendahkan tujuan dari Konvensi itu. Ratifikasi adalah sebuah tindakan konkret dengan mana sebuah Negara setuju untuk secara hukum terikat dengan aturanaturan Konvensi itu. Dalam beberapa hal, sebuah negara akan menyetujui sebuah Konvensi atau Protokol pilihan. Pada intinya, persetujuan itu seperti meratifikasi tanpa harus menandatangani. Definisi yang lebih rinci ada pada
. The Convention on the Rights of Persons with Disabilities is available at. The Optional Protocol is available at .
menyangkut diri mereka dan ditanyai pandangannya
Data yang andal dan obyektif adalah penting untuk
ketika legislasi dan kebijakan menyangkut diri mereka
membantu dalam perencanaan dan alokasi sumber
dikembangkan dan diimplementasikan. Untuk tujuan
daya dan untuk menempatkan anak penyandang
itu, para pembuat keputusan perlu berkomunikasi
disabilitas secara lebih jelas dalam agenda pemban-
dengan cara-cara dan menggunakan sarana yang
gunan. Untuk memberikan dorongan pada pekerjaan
mudah diakses dan digunakan oleh anak dan remaja
statistik yang diperlukan, donor internasional bisa
penyandang disabilitas.
mempromosikan agenda riset global bersama tentang disabilitas. Sementara itu, program dan angga-
Hak untuk didengar berlaku bagi semua anak.
ran bisa dirancang untuk memungkinkan modifikasi
Seorang anak yang bisa mengungkapkan pikirannya
sebagai informasi tambahan disediakan.
kecil kemungkinan untuk disalahgunakan atau dieksploitasi. Partisipasi sangat penting bagi kelompok-
Bukti akhir dan seluruh usaha global dan nasional
kelompok pinggiran seperti anak-anak yang tinggal di
akan bersifat lokal, ujian apakah setiap anak penyan-
institusi.
dang disabilitas bisa menikmati hak-hak mereka – termasuk akses pada pelayanan, dukungan dan ke-
Janji global, tes lokal Guna memenuhi janji KHPD dan KHA, badan-badan
sempatan – sebagaimana dengan anak lain, bahkan di tempat yang paling terpencil dan kondisi yang paling tidak menguntungkan.
internasional dan donor dan para mitra nasional dan lokal mereka bisa memasukkan anak penyandang disabilitas dalam tujuan, target dan monitoring dari seluruh program pembangunan.
RANGKUMAN EKSEKUTIF
25
“
Di suatu tempat, seorang anak diberi tahu bahwa ia tidak bisa bermain karena ia tidak bisa berjalan, atau bahwa ia tidak bisa belajar karena tidak bisa melihat. Anak itu patut mendapatkan kesempatan untuk bermain. Dan kita semua memperoleh manfaat ketika anak itu, dan semua anak, bisa membaca, belajar, dan memberikan kontribusinya. Jalannya akan sangat menantang. Tapi anak-anak tidak menerima pembatasan yang tidak perlu. Kita juga tidak.
”
Anthony Lake Direktur Eksekutif, UNICEF
Foto Sampul: Anak Sekolah berbaris memasuki ruang kelas mereka, Foto diambil tahun 2007 di Suriah. © UNICEF/HQ2007-0745/Noorani Disain oleh Prographics, Inc. Diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh: Agus Riyanto,M.Ed United Nations Children’s Fund 3 United Nations Plaza New York, NY 10017 [email protected] www.unicef.org/sowc2013 www.unicef.or.id © United Nations Children’s Fund (UNICEF) May 2013
Untuk membaca laporan secara on-line, silakan pindai code QR ini atau silakan akses melalui www.unicef.org/ sowc2013