ANALISIS ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT

Download setiap tahunnya. Arus kas dari aktivitas pendanaan bernilai 0 (nol) karena tidak terdapat ... Kata kunci: Analisis Laporan Arus Kas, Likuid...

0 downloads 335 Views 317KB Size
e-JournalNamaJurnalUniversitasPendidikanGanesha JurusanAkuntansi Program S1(Vol: 6 No: 3 Tahun 2016)

ANALISIS ARUS KAS DALAM MENENTUKAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN PADA PT. PELABUHAN INDONESIA (PELINDO) III CABANG CELUKAN BAWANG M.Mustakim1 Nyoman Trisna Herawati S.E.Ak.,M.Pd.,1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati S.E.Ak.,M.Pd.2 JurusanAkuntansi UniversitasPendidikanGanesha Singaraja, Indonesia

e-mail: ([email protected], [email protected], [email protected] ) @ undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini meneliti tentang tingkat likuiditas PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang berdasarkan analisis laporan arus kas dengan menggunakan rasio lancar, rasio cepat, rasio kas dan rasio modal kerja terhadap total aset. Data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggunakan deskriptif kuantitatif. Metode sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Hasil penelitian ini adalah penerimaan dari kegiatan operasional perusahaan masih mampu untuk membiayai pengeluaran operasional perusahaan. Arus kas dari aktivitas investasi setiap tahunnya bernilai negatif karena pengeluaran perusahaan untuk perolehan aset tetap lebih besar setiap tahunnya. Arus kas dari aktivitas pendanaan bernilai 0 (nol) karena tidak terdapat aktivitas baik penanaman modal maupun pembayaran atas modal yang telah ditanamkan. Apabila dilihat secara keseluruhan arus kas perusahaan mengalami surplus pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2011 arus kas perusahaan bernilai negatif yang disebabkan karena adanya pengeluaran operasional yang lebih besar dari penerimaan perusahaan. Apabila dilihat secara keseluruhan arus kas perusahaan mengalami surplus pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2011 arus kas perusahaan bernilai negatif yang disebabkan karena adanya pengeluaran operasional yang lebih besar dari penerimaan perusahaan. Kata kunci: Analisis Laporan Arus Kas, Likuiditas, Rasio Lancar

e-JournalNamaJurnalUniversitasPendidikanGanesha JurusanAkuntansi Program S1(Vol: 6 No: 3 Tahun 2016) Abstract This researches was researching the liquidity level of Ltd. Pelabuhan Indonesia (pelindo) III branch Celukan Bawang based on current cash analysis report used smooth ratio, fast ratio, cash ratio and financial capital work ratio concerning on completely modal. The datas collectioning since systematic researches about facts and characteristics from object researche using quantitative descriptive method. The sampling methods has been used is surfeited sample. Revenue from operational company activity still capable to defray operational company expulsion is the result of these researches. Current cash from investment activity in every year has negative valuable caused of company expulsion for modal acquisition presistent more excessively per year. Current cash from financing activity has 0 (zero) valuable because not be found the actvity, here is investment capital although payment modal that already invested. The company current cash totality was experiencing ascension of profit in 2012, 2013 and 2014. Meanwhile in 2010 and 2011 the current cash company in negative caused of operational expulsion more big than revenue. Keywords : Analysis Statement of Cash Flows , Liquidity, Current Ratio

PENDAHULUAN Perekonomian yang semakin kompleks dan tidak menentu dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat membuat bidang keuangan harus mendapat perhatian yang lebih. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik. Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara efektif dan efisien, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan dimasa yang akan datang. Laporan keuangan merupakan suatu media penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Sehingga dalam menjalankan suatu usaha, perusahaan harus menyusun laporan keuangan yang menggambarkan segala transaksi yang terjadi di perusahaan. Dengan menganalisis laporan keuangan, pihak manajemen dapat menentukan langkah yang tepat agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Pada prinsipnya laporan keuangan merupakan informasi yang dapat membantu manajer, kreditur dan investor dalam menginterprestasikan keadaan kinerja suatu perusahaan. Salah satu alat analisis atas laporan keuangan yang sering digunakan adalah analisis rasio, namun

terdapat alat analisis yang tidak kalah penting dengan rasio keuangan yaitu menganalisis laporan arus kas perusahaaan. Penelitian ini dilakukan pada PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang. Sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) Perhubungan Nomor: KP 88 Tahun 2011 tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai Badan Usaha Pelabuhan. PT. Pelindo III sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat, terutama dalam bidang perekonomian dan transportasi. Oleh karena itu, PT. Pelindo III dituntut agar mampu mengelola dana yang ada untuk dipergunakan membiayai segala jenis kegiatannya dan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan, khususnya dalam pengelolaan sumber dan penggunaan kas yang baik sangat diperlukan, karena dapat memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba serta mengetahui kondisi likuiditas perusahaan di masa yang akan datang. Berdasakan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk menemukan bukti empiris tentang “Analisis Arus Kas dalam Menentukan Tingkat Likuiditas Perusahaan Pada PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang”.

e-JournalNamaJurnalUniversitasPendidikanGanesha JurusanAkuntansi Program S1(Vol: 6 No: 3 Tahun 2016) METODE Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifatsifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan hubungan antar variabel yang terlibat didalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan dengan tingkat likuiditas berdasarkan analisis laporan keuangan.

untuk dilakukan suatu eksplorasi agar dapat dibandingkan satu sama lain sehingga dapat dicari gejala dan penyebab perbedaannya. Penulis mencoba untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil penelitian serta membandingkannya dengan teori untuk kemudian dianalisis sehingga dari data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.

Metode sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah PT. Pelindo III Cabang Celukan Bawang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif (Sugiyono, 2009:13), yaitu data yang merupakan kumpulan dari data angka-angka seperti neraca dan arus kas . Sifat data ini adalah data rentet waktu yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu periode tertentu.

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah arus kas dalam menentukan tingkat likuiditas perusahaan pada Pelindo III Cabang Celukan Bawang. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau lebih dikenal dengan sebutan Pelindo 3 merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa layanan operator terminal pelabuhan. Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan III Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Sumber data yang digunakan adalah berupalaporan keuangan PT. Pelindo III Cabang Celukan Bawang. Data penelitian ini merupakan gabungan antara deret waktu (time series) dan satu waktu untuk suatu fenomena (cross section) selama kurun waktu 5 (lima) tahunya itu dari tahun 2010 – 2014. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antaralain variabel independen adalah Analisis Arus Kas dan variabel dependen adalah Tingkat Likuiditas Perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Mohammad Nazir (2003;63) metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu penelitian ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai perusahaan khususnya mengenai aspek-aspek yang sedang diteliti dan melakukan hubungan terhadap variable yang diteliti. Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesipulan bahwa penelitian ini merupakan suatu penelitian yang tidak dimanipulasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyajian Data Laporan Arus Kas PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang Analisis fluktuasi kenaikan (penurunan) dari masing-masing komponen arus kas dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan serta arus kas secara keseluruhan pada periode 2010-2014. Pada tahun 2010 dinyatakan bahwa jumlah arus kas aktivitas operasional perusahaan bernilai positif sedangkan jumlah arus kas dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan bernilai negatif. Arus kas aktivitas operasional perusahaan pada tahun 2011 bernilai positif. Sedangkan arus kas dari aktivitas pendanaan bernilai 0 (nol) karena tidak terdapat aktivitas baik penanaman modal maupun pembayaran atas modal yang telah ditanamkan. Jumlah arus kas dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan bernilai negatif. Arus kas aktivitas operasional perusahaan pada tahun 2012 bernilai positif. Arus kas dari aktivitas pendanaan

e-JournalNamaJurnalUniversitasPendidikanGanesha JurusanAkuntansi Program S1(Vol: 6 No: 3 Tahun 2016) bernilai 0 (nol) karena tidak terdapat aktivitas baik penanaman modal maupun pembayaran atas modal yang telah ditanamkan. Jumlah arus kas dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan bernilai positif. Arus kas aktivitas operasional perusahaan pada tahun 2013 bernilai positif dan berkembang begitu pesat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini terjadi karena terdapat penerimaan atau aliran kas operasional yang begitu besar pada akun piutang usaha dan rekening Koran. Hal ini terjadi karena PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang melakukan investasi dengan membeli tanah dan melakukan konstruksi terhadap asset yang dimilikinya. Arus kas dari aktivitas pendanaan bernilai 0 (nol) karena tidak terdapat aktivitas baik penanaman modal maupun pembayaran atas modal yang telah ditanamkan. Jumlah arus kas dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan bernilai positif. Arus kas aktivitas operasional perusahaan pada tahun 2014 bernilai positif. Hal ini terjadi karena PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang melakukan investasi dengan membeli tanah dan melakukan konstruksi terhadap asset yang dimilikinya. Sedangkan arus kas dari aktivitas pendanaan bernilai 0 (nol) karena tidak terdapat aktivitas baik penanaman modal maupun pembayaran atas modal yang telah ditanamkan. Jumlah arus kas dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan bernilaipositif. a. Tingkat Likuiditas PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang tingkat likuiditas PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang pada tahun 2010 memiliki rasio lancar yang bagus yakni sebesar 103%. Pada tahun 2011 terjadi penurunan arus kas perusahaan yang menyebabkan likuiditas perusahaan juga mengalami penurunan. Sehingga rasio lancar perusahaan pada tahun 2011 sebesar 100%. Peningkatan arus kas perusahaan pada tahun 2012 mengakibatkan likuiditas

perusahaan (current ratio) juga mengalami peningkatan. Sehingga rasio lancar PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang pada tahun 2012 sebesar 318%. Meskipun terjadi penurunan jumlah arus kas pada tahun 2013 namun jumlah arus kas namun jumlah arus kas aktivitas operasional perusahaan mengalami peningkatkan sehingga likuiditas perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar 628%. Pada tahun 2014 terjadi penurunan arus kas perusahaan yang menyebabkan likuiditas perusahaan juga mengalami penurunan. Sehingga rasio lancar perusahaan pada tahun 2014 sebesar 92%. b. Analisis Arus Kas Dalam Menentuakan Tingkat Likuiditas PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang Masing-masing komponen arus kas dari aktivitas operasional, investasi dan pendanaan serta arus kas secara keseluruhan pada periode 2010-2014 mengalami fluktuasi. Jumlah arus kas dan likuiditas PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang selama periode 2010-2014 dapat dikatakan bahwa perusahaan berada dalam posisi yang likuid. Secara keseluruhan jumlah arus kas perusahaan dalam kondisi yang buruk terjadi pada tahun 2011 dan 2013 karena fluktuasi arus kas pada tahun tersebut bernilai negatif masing-masing Rp 147.308.539 dan Rp 33.500.194. Hal tersebut dikarenakan terjadinya penurunan penerimaan operasional perusahaan pada tahun 2011 dan peningkatan pengeluaran investasi perusahaan yang relatif besar pada tahun 2013. Tingkat likuiditas perusahaan mengalami peningkatan dari tahun 2010-2013 namun mengalami penurunan pada tahun 2014 yang hanya mencapai 92%. Jumlah aset lancar yang terlalu sedikit jika dibandingkan dengan kewajiban lancar perusahaan menyebabkan likuiditas perusahaan sangat rendah pada periode tersebut. Pada periode tertentu nilai arus kas perusahaan berada dalam posisi yang negatif dan likuiditas (current ratio)

e-JournalNamaJurnalUniversitasPendidikanGanesha JurusanAkuntansi Program S1(Vol: 6 No: 3 Tahun 2016) perusahaan mengalami penurunan namun tingkat likuiditas perusahaan selalu dalam keadaan positif atau dengan kata lain likuiditas likuiditas PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang tidak berada dalam keadaan minus. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Celukan Bawang berada dalam posisi yang likuid selama periode 2010-2014. SIMPULAN DAN SARAN Arus kas operasional perusahaan setiap tahunnya bernilai positif yang berarti penerimaan dari kegiatan operasional perusahaan masih mampu untuk membiayai pengeluaran operasional perusahaan. Arus kas operasional bernilai paling rendah terjadi pada tahun 2011. Hal ini terjadi karena adanya pengeluaran operasional perusahaan yang cukup besar untuk pembayaran biaya umum dan rekening koran. Tingkat likuiditas perusahaan pada tahun 2014 hanya mencapai 92% karena jumlah aset lancar yang terlalu sedikit jika dibandingkan dengan kewajiban lancar perusahaan. Untuk arus kas dari aktivitas investasi setiap tahunnya bernilai negatif karena pengeluaran perusahaan untuk perolehan aset tetap lebih besar setiap tahunnya. Arus kas dari aktivitas pendanaan bernilai 0 (nol) karena tidak terdapat aktivitas baik penanaman modal maupun pembayaran atas modal yang telah ditanamkan. Apabila dilihat secara keseluruhan arus kas perusahaan mengalami surplus pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2011 arus kas perusahaan bernilai negatif yang disebabkan karena adanya pengeluaran operasional yang lebih besar dari penerimaan perusahaan. Likuiditas perusahaan juga dinilai bagus yang berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan rasio lancar perusahaan. Hanya saja likuiditas perusahaan pada tahun 2 0 1 1 d a n 2 0 1 4 m a s i n g - m a s i n g menunjukkan tingkat likuiditas sebesar 100% dan 92%,

tetapi perusahaan masih dapat dikatakan likuid meskipun mengalami penurunan dari periode sebelumnya. Untuk tahun-tahun sebelumnya yakni pada tahun 2010, 2012 dan 2013 likuiditas perusahaan terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu masing-masing sebesar 103%, 318% dan 628%. Perusahaan sebaiknya melakukan perbaikan pada sistem perputaran kasnyauntuk menjaga pertumbuhan dan meningkatkan likuiditas perusahaan. Pengeluaran operasional sebisa mungkin harus diminimalkan untuk menghindari timbulnya kekurangan kas perusahaan yang digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Kegiatan investasi memang berdampak positif terhadap perusahaan dimasa yang akan datang, akan tetapi pengeluaran untuk investasi yang berlebihan dapat menyebabkan kas perusahaan tidak likuid. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel dan populasi lebih banyak serta periode variabel penelitian yang lebih panjang sehingga tingkat akurasi pada hasil penelitian diharapkan dapat lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Agustina, Dewi. 2013. Analisis Arus Kasterhadap Likuiditas PT. Hotel Mandarine Regency TBK Periode 2008-2012, Jurnal online ubaya. Annisa, Ecatarina Febiola, 2009. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Likuiditas pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten. elib.unikom.ac.id (diakses pada tanggal 29 Juni 2015). Dwi, Prastowo dan Rifka Julianty. 2002, Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: AMP YKPN. Harahap, Sofyan Syafri, 2004. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hayati, Nuruldan Christina Riani. 2011. Pengaruh Arus Kas Terhadap Likuiditas pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Jurusan Akuntansi,

e-JournalNamaJurnalUniversitasPendidikanGanesha JurusanAkuntansi Program S1(Vol: 6 No: 3 Tahun 2016) Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama. Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, (2002), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No.1: Penyajian Laporan Keuangan. IAI: Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia, (2002), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. PSAK No.2: Laporan Arus Kas. IAI: Jakarta. Kartikawati, Tika. 2005. Analisis Arus Kas dalam Menentukan Tingkat Likuiditas Perusahaan (Studi Survey pada Perusahaan Industri Semen yang Terdaftar di BEJ). Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama. Jakarta. Kirnasari, HanumMasayu. 2012. Pengaruh Arus Kas terhdap Likuiditas Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 20092011.http://ejournal.unesa.ac.id/ (diakses pada 30 Mei 2015). Martono dan Agus Harjito, 2007. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama Cetakan Kelima. Yogyakarta: EKONISIA. Mohammad Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi Revisi. Yogyakarta: Liberty. PT. Pelindo III. 2014. Bidang Usaha PT. Pelindo III. http://www.pelindo.co.id/bidangusaha (diakses tanggal 22 Juni 2015). Sawir, Agnes. 2005. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Suantara, Gede. 2014. Pengaruh independensi, keahlian audit dan pengalaman kerja auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal (studi kasus pada BPR di kota singaraja) Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. _______. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. _______. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. _______. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta. Suharsaputra, U. 2012. Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan). Bandung: Refika Aditama. Sutisna, Susilawati. 2008. Analisis Arus Kas terhadap Tingkat Likuiditas Perusahaan (Studi Survey pada Perusahaan Semen yang Go Public di BEI). Skripsi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama. Jakarta. Syamsudin, Lukman. 2002. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru, Cetakan ketujuh Jakarta: raja grafindo persada.