ANALISIS BEBAN KERJA PETUGAS ASSEMBLING DENGAN METODE WISN DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN 2014
Fatimah Alifah
Abstract RSJD Dr. Amino Gondohutomo Central Java in Semarang Province was RSJD in Semarang with A type where at medical record unit specifically assembling part have 3 employees. The hospitalAssembling employees was trouble experience with accumulation Medical Record Documents which is can impact on others medical record unit services. For that, appropriated between work load with total employees must interest so in this study can knowing work load assembling employees RSJD Dr. Amino Gondohutomo Central Java Province. This study used descriptive study genre, with observation method and interview with cross sectional vicinity. Population in this study are assembling employees. With data analysis using descriptive analysis. Based on study result assembling employees work theirs basic task there are receive spending night treatment Medical Record Documents from ward, documents assemble, examination completed every form, Input spending night treatment registration to computer and input accuracy and complete report documents. Effective work day in 1 year is 283 days. Work load amount standard assembling employees during 1 year is 14797. Quantity basic activity assembling employees in 1 year is 4874. With WISN method can knowing work staff need amount in assembling part in 2014 period are 4 employees. From observation result indicate that work load not appropriate with assembling employees amount. This is also because of others factor, that is double working in outer basic work, Medical Record Documents arrived not in time and completed Medical Record Documents. The conclucion is that staff need interest by assembling part RSJD Dr. Amino Gondohutomo is remembering outer part from medical record unit to returning Medical Record Documents in time, completing content every form medical record and make coaching or return orientation employees about work productivity until produce compatible between worker and this work. Keywords : Work Load, Assembling employees, WISN, RSJD Dr. Amino Gondohutomo Central Java Province. Bibiliogrpahy : 16 (1989-2012)
PENDAHULUAN Menurut Surat Keputusan Menteri
Rumah
Sakit
Umum,
menyatakan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
bahwa Rumah Sakit Umum adalah
983.MENKES/SK/XI/1992
rumah
mengenai
Organisasi Rumah Sakit dan Pedoman
sakit
pelayanan
yang
memberikan
kesehatan yang
bersifat
mendasar, spesialistik dan pendidikan
maka akan mempengaruhi mutu dan
tenaga
pelatihan,
kualitas rumah sakit tersebut. Salah
beberapa tugas dan fungsi dari rumah
satunya adalah peran rekam medis di
sakit adalah melaksanakan pelayanan
bagian
medis, pelayanan penunjang medis,
dibutuhkan demi kelancaran pelayanan
melaksanakan pelayanan rawat jalan
kesehatan. Jika jumlah tenaga kerja
dan rawat darurat dan rawat tinggal,
sedikit,
sedangkan
beban
melaksanakan pelayanan rawat inap,
semakin
meningkat,
mengakibatkan
melaksanakan pelayanan administratif
produktivitas kerja rendah dan akan
dan
mempengaruhi mutu pelayanan rumah
kesehatan
membantu
dan
penelitian
dan
pengembangan kesehatan.[1]
assembling
yang
sangat
kerja
sakit terhadap pasien, demikian juga
Berdasarkan Permenkes RI No.
sebaliknya apabila jumlah petugas lebih
269/ Menkes/ Per/ III/ 2008 Bab I, pasal
banyak dari pada beban kerja, maka
1, menyebutkan bahwa rekam medis
banyak
adalah berkas yang berisikan catatan
sehingga pekerjaan menjadi kurang
dan dokumen tentang identitas pasien,
efektif
pemeriksaan,
pengobatan,
tindakan
pula
waktu
Tugas
dan
yang
tersisa
fungsi
petugas
dan pelayanan lain yang telah diberikan
assembling yaitu (a) merakit kembali
kepada pasien. Salah satu bagian yang
formulir-formulir DRM Rawat Jalan,
menunjang kelancaran pelayanan di
Rawat Inap, Gawat Darurat menjadi
bidang rekam medis adalah bagian
urut/runtut sesuai dengan kronologi
assembling.[2]
penyakit pasien yang bersangkutan, (b)
Rekam medis merupakan salah
meneliiti
kelengkapan
data
yang
satu unit terpenting yang ada di dalam
tercatat didalam formulir rekam medis
rumah
sesuai dengan kasus penyakitnya, (c)
sakit
karena
rekam
medis
adalah kunci utama untuk melakukan
mengendalikan
terjadinya suatu pelayanan kesehatan.
Medis
Begitu pula adanya jumlah petugas
pencatat
rekam
lengkap,
medis
tersebut
sangatlah
yang
Dokumen dikembalikan
data
karena
(d)
Rekam ke
isinya
unit tidak
mengendalikan
berpengaruh bagi rumah sakit, apabila
penggunaan nomor rekam medis dan
dalam
(e)
sebuah
rumah
sakit
terjadi
mendistribusikan
keterlambatan melayani pasien karena
mengendalikan
sedikitnya petugas rekam medis serta
rekam medis.[3]
berpengaruh dalam
beban kerjanya
penggunaan
dan formulir
Supaya terlaksananya pelayanan
08.00 sampai dengan 11.00, dan hari
rekam medis yang berkualitas sesuai
Sabtu pukul 08.00 sampai 13.00. Pada
dengan beban kerja yang ada serta
bagian assembling terdapat tingginya
tercapai tujuannya yaitu keefisiensian
beban kerja yang terjadi pada bagian
dan
berkaitan
assembling
dimana
dengan produktifitas dan kepuasan
assembling
berjumlah
kerja terutama di suatu rumah sakit,
Penyebab
untuk
assembling
kesejahteraan
mencapai
yang
tujuan
tersebut
tingginya yaitu
petugas 3
orang.
beban
jumlah
kerja petugas
haruslah memperhatikan pada aspek
assembling yang berjumlah 3 orang
ergonominya dimana aspek ini dapat
tidak
berpengaruh pada kenyamanan kerja
kerjanya, tugas pokok yang rangkap di
petugas.Dalam
kondisi
bagian assembling yaitu di bagian
optimal bagi pekerja dapat dilakukan
analising / reporting serta menjadi
dengan
yaitu
petugas pendaftaran gawat darurat dan
mengurangi beban kerja. Beban kerja
rawat inap. Apalagi petugas assembling
dapat diminimalkan dengan membagi
juga harus memisahkan formulir RI
pekerjaan,
yang
dengan RJ serta harus meneliti atau
dapat mempercepat pekerjaan, atau
menganalisis kelengkapan DRM sesuai
dengan
cara bayar pasien dan kelengkapan
salah
menciptakan
satu
cara
menyediakan
menambah
alat
jumlah
tenaga
kerja.
sebanding
dengan
beban
pengisian formulir di setiap satu lembar Rumah Sakit Jiwa Daerah dr.
formulirnya
kemudian
menulis
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
ketidaklengkapan
Tengah sebagai rumah sakit yang telah
kendali dan juga menginput DRM yang
terakreditasi pada tahun 2009 dengan
kembali dan sudah di analisis ke dalam
10
“
komputer. Menurut hasil wawancara
Akreditasi penuh “ sebagai rumah sakit
pada salah satu petugas assembling
dengan tipe A. Berdasarkan survey
bahwa yang masih menjadi keluhan
awal bagian Assembling di RSJD dr
pada bagian assembling di antaranya
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
adalah rangkap tugas, fasilitas yang
Tengahdengan hari kerja 6 hari yaitu
kurang
Senin
bergantian dengan bagian lain dalam
pelayanan
sampai
dengan
Kamis
predikat
dengan
jam
seperti
tersebut
di
komputer
input
data
kartu
masih
datang pukul 07.00 dengan kegiatan
menggunakan
serta
apel kemudian jam kerja pukul 08.00
pengisian isi DRM yang kurang lengkap
sampai dengan 14.00, hari Jumat pukul
atau tidak konsisten dengan prosedur
yang sudah ada oleh para pengisi
Gondohutomo
seperti perawat dan dokter sehingga
Tengah.
berdampak pada banyaknya tumpukan DRM di meja assembling. Deskripsi
Provinsi
Jawa
d. Menghitung hari kerja selama satu tahun untuk menghitung waktu kerja
pokok
kegiatan
efektif di bagian assembling RSJD
assembling begitu banyak untuk itu
Dr. Amino Gondohutomo Provinsi
metode yang baik digunakan dalam
Jawa Tengah.
penelitian
ini
yaitu
menggunakan
e. Mengetahui jam kerja untuk
metode WISN (Work Load Indicator
menghitung jam kerja efektif dalam
Staff
waktu satu tahun di bagian
Need)
karena
metode
ini
dilaksanakan berdasarkan pada beban
assembling RSJD Dr. Amino
pekerjaan nyata pada tinggi beban
Gondohutomo Provinsi Jawa
kerja unit assembling. Dengan metode
Tengah.
WISN
peneliti
mengoperasikan
dapat
mudah
f. Menghitung waktu kerja per kegiatan
data
secara
dan PFD (Personal Fatique Delay)
komprehensif dan realistis.
untuk menghitung standar beban
Berdasarkan penyebab-penyebab
kerja per tahun di bagian assembling
diatas yang mendasari penelitian ini,
RSJD Dr. Amino Gondohutomo
maka peneliti tertarik untuk mengambil
Provinsi Jawa Tengah.
judul ”Analisis Beban Kerja Petugas Assembling Dengan Metode WISN Di RSJD
Dr.
Amino
Gondohutomo
Provinsi Jawa Tengah PeriodeTahun 2014”. TUJUAN PENELITIAN a. Mengidentifikasi
g. Menghitung beban kerja di bagian assembling tahun 2014 dengan menggunakan metode WISN.
METODOLOGI PENELITIAN
tugas pokok dan
Jenis
penelitian
digunakan adalah deskriptif
fungsi di bagian assembling.
(umur, pendidikan, jenis kelamin,
Metode
dan lama kerja).
observasi dan wawancara.
volume
kegiatan
dan
dengan pendekatan cross sectional
b. Mendeskripsikan kapasitas kerja
c. Menghitung
yang
yang
digunakan
adalah
di
Populasi penelitian ini adalah
bagian assembling RSJD Dr. Amino
petugas assembling RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengah
yang
berjumlah
sebanyak
3
orang. Sampel
(R) = 07.00 – 06.06 = 00.95 (X)= 31.57 / 5 = 631.4
penelitian
ini
adalah
total
(R / X) = 00.95 / 631.4
populasi yaitu petugas assembling RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah yang berjumlah 3 orang. Metode penentuan
sampel
adalah
= 0.15 Sampelnya adalah 8 b) Dokumen yang telah diurutkan
dengan
selanjutnya diteliti kelengkapannya
menggunakan metode yang dikenalkan
dan menulis no RM pada formulir
oleh The Maytag Company serta dengan
yang belum terisi nomornya serta
teknik random sample (Sampel acak),
diberi kartu kendali.
hasil penentuan jumlah sampel dengan 5 kali pengamatan adalah sebagai berikut :
Hasil Pengamatan Awal Waktu
a) Petugas assembling menerima DRM
Kerja Aktifitas : Menganalisis
dan mengecek pengembalian dokumen
Kelengkapan
rawat inap dari bangsal. DRM yang telah diterima oleh petugas kemudian
No
dibuka satu persatu serta melepas
Waktu yang diperlukan (menit)
formulir yang tidak terpakai kemudian
1.
10.22
diurutkan
dengan
2.
14.02
nomor formulir atau riwayat pelayanan
3.
12.46
pasien.
4.
11.55
5.
13.49
Total
61.74
kembali
sesuai
Hasil Pengamatan Awal Waktu Kerja Aktifitas : Merakit No
(
R) = 14.02 – 10.22 = 03.80
Waktu yang
(X) = 61.74 / 5 = 12.34
diperlukan (menit)
(R / X) = 03.80 / 12.34
1.
06.10
= 0.30
2.
06.06
Sampelnya adalah 27
3.
07.00
4.
06.21
5.
06.20
Total
31.57
c) Menginput register rawat inap ke dalam computer
Hasil Pengamatan Awal Waktu
(R) = 04.04 – 02.24 = 01.80
Kerja Aktifitas : Input Register
(X) = 14.18 / 5 = 2.836
Rawat Inap
(R / X) = 01.80 / 2.836
No
= 0.63
Waktu yang diperlukan (menit)
1.
04.42
2.
03.00
3.
03.51
4.
02.49
5.
03.17
Total
16.59
Sampelnya adalah 121 e) Pendaftaran gawat darurat dan rawat inap
Hasil
Pengamatan
Waktu
Kerja
Pendaftaran
Aktifitas
Gawat
No
(X) = 16.59 / 5 = 3.318
Darurat
Waktu yang diperlukan (menit)
(R / X) = 01.93 / 3.318 1.
04.40
Sampelnya adalah 100
2.
03.00
Menginput laporan ketepatan dan
3.
03.27
kelengkapan
4.
04.44
5.
04.17
Total
19.28
= 0.58
dokumen
:
dan Rawat Inap
(R) = 04.42 – 02.49 = 01.93
d)
Awal
rekam
medis
Hasil Pengamatan Awal Waktu Kerja Aktifitas : Input Laporan
(R) = 04.44 – 03.00 = 01.44
Ketepatan dan Kelengkapan
(X) = 19.28 / 5 = 3.856
No
Waktu yang
(R / X) = 01.44 / 3.856 = 0.37
diperlukan (menit) 1.
04.04
2.
02.45
3.
03.01
4.
02.44
5.
02.24
Total
14.18
Sampelnya adalah 43
Perhitungan
jumlah
sampel
tersebut di dapat dari menerima DRM rawat inap dari bangsal kemudian mengecek
pengembalian
dokumen
rekam medis rawat inap, membuka dokumen rekam medis satu persatu
dan kemudian diurutkan kembali sesuai
Berdasarkan pengamatan waktu yang
urutannya serta meneliti kelengkapan
di butuhkan petugas B di assembling,
dokumen
kegiatan
rekam
medis
pada
tiap
yang
dilakukan
lembar formulir kemudian input register
merakit
rawat inap dan input laporan ketepatan
menganalisis kelengkapan, menginput
dan kelengkapan serta pendaftaran
register rawat inap, menginput laporan
gawat
ketepatan dan kelengkapan dokumen
darurat
dan
rawat
inap.
dokumen
meliputi
rekam
di atas sebesar 143.36.
mendaftarkan pasien rawat inap dan
yang
digunakan
adalah
deskriptif
yaitu
menganalisa
penelitian
berdasarkan
teori
analisis
ke
medis,
Sehingga didapatkan total dari sampel
Dalam penelitian ini analisis
medis
rekam
komputer
serta
gawat darurat diperoleh total waktu 27 menit.
hasil
Berdasarkan pengamatan waktu yang
yang
di butuhkan petugas C di assembling,
dikemukakan dalam tinjauan pustaka,
kegiatan
yang
dilakukan
agar diperoleh suatu gambaran yang
merakit
jelas tentang kebutuhan tenaga kerja
menganalisis kelengkapan, menginput
berdasarkan WISN.
register rawat inap, menginput laporan
dokumen
meliputi
rekam
medis,
ketepatan dan kelengkapan dokumen HASIL DAN PEMBAHASAN
rekam
1. Kapasitas Kerja Petugas Assembling
mendaftarkan pasien rawat inap dan
Petugas
assembling
terdapat
3
medis
ke
komputer
serta
gawat darurat diperoleh total waktu 27
oraang petugas, 2 orang perempuan
menit.
dan 1 orang laki - laki
Berdasarkan pengamatan awal dari
2. Rata-rata waktu per kegiatan
masing-masing 5 sampel di dapatkan waktu
rata – rata waktu per kegiatan petugas
yang di butuhkan petugas A di
dalam merakit dokumen, menganalisis
assembling, kegiatan yang dilakukan
kelengkapan
meliputi merakit dokumen rekam
register rawat inap, menginput analisa
medis, menganalisis kelengkapan,
laporan ketepatan dan kelengkapan
menginput register rawat inap serta
dokumen ke komputer serta menjadi
menginput laporan ketepatan dan
petugas pendaftaran gawat darurat dan
kelengkapan dokumen rekam medis
rawat inap adalah sebesar 143.36,
ke komputer diperoleh total waktu
sehingga
24.8 menit.
sebanyak
Berdasarkan
pengamatan
dokumen,
didapatkan 299
menginput
total
sampel.
sampel Setelah
melakukan
penelitian
dengan
register rawat inap ke dalam komputer.
menghitung
waktu
perkegiatan
Tidak hanya itu, petugas assembling
petugas, diperoleh total rata – rata
juga mempunyai tugas tambahan yang
waktu yang diperlukan oleh petugas
meliputi menginput laporan ketepatan
adalah 78.8 menit.
dan
Berdasarkan
teori
tugas
dan
kelengkapan
diantaranya
juga
dokumen,
menjadi
petugas
fungsi petugas assembling yaitu (a)
pendaftaran rawat inap dan gawat
merakit kembali formulir-formulir DRM
darurat
Rawat
Jalan,
Darurat
Rawat
menjadi
serta
membuat
persentase
Inap,
Gawat
perbandingan kelengkapan dokumen
urut/runtut
sesuai
yang sebelum dan sesudah di analisis.
dengan kronologi penyakit pasien yang
Kapasitas kerja Untuk mencapai
bersangkutan, (b) meniliti kelengkapan
tujuan
data yang tercatat didalam formulir
keserasian
rekam medis sesuai dengan kasus
pekerjaannya, sehingga pekerja dapat
penyakitnya,
mengendalikan
bekerja sesuai dengan kemampuan,
Medis
kebolehan
Dokumen
(c) Rekam
yang
ergonomi,
perlu
antara
dan
adanya
pekerja
dan
keterbatasannya.
dikembalikan ke unit pencatat data
Secara umum kemampuan, kebolehan
karena
(d)
dan keterbatasan manusia ditentukan
nomor
oleh berbagai faktor, antara lain umur,
rekam medis dan (e) mendistribusikan
jenis kelamin, pendidikan, lama kerja,
dan
pengetahuan,
isinya
tidak
mengendalikan
lengkap,
penggunaan
mengendalikan
penggunaan
formulir rekam medis.[3]
kesehatan
Berdasarkan hasil pengamatan
jasmani,
antropometri,
dan
nutrisi,
kemampuan
status
kesegaran fisik.[4]
kerja
yang dilakukan, tugas pokok dan fungsi
Bagian assembling yang memiliki 3
petugas assembling yang di terapkan di
petugas tersebut berumur antara 23 –
RSJD
Gondohutomo
34 tahun. Untuk lama kerja petugas
Provinsi Jawa Tengah sudah sesuai
yang bekerja lebih dari 1 tahun tidak
dengan
ada
Dr.
Amino
teori
yaitu
menerima
pengembalian
dokumen,
formulir
formulir
-
menganalisis mengendalikan
merakit dokumen,
kelengkapan, dokumen
ke
unit
kaitannya
bekerja
kerja,namun
meja.Tenaga usianya
kurang
(manula)
serta
menginput
lebih
kecepatan ahli
dalam
kenyataannya
masih
banyak dokumen yang menumpuk di
pencatat data bagi dokumen yang lengkap
atau
dengan
kerja
lebih
dari
biasanya
Indonesia usia
yang
produktif
kemampuan
bekerjanya kurang, karena tenaga kerja
adalah suatu mekanisme perlindungan
tersebut belum tentu bermental bagus.
tubuh
Sehingga dapat menghasilkan kualitas
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi
kerja yang rendah. Usia yang lebih baik
pemulihan
dan cocok untuk menjadi tenaga kerja
Berdasarkan hasil pengamatan ke tiga
ialah usia produktif, yakni dari 15-44
petugas mengalami kelelahan kerja
tahun agar hasil kerjanya lebih baik.[9]
dalam mengerjakan tugas assembling,
Kemudian untuk akibat dokumen yang
dilihat dari dokumen yang menumpuk di
masih
meja
menumpuk,
hal
tersebut
agar
tubuh
terhindar
istirahat.[4]
setelah
assembling.
dari
Kelelahan
kerja
berkaitan dengan pekerjaan di luar job
tersebut di sebabkan adanya aktivitas
description dan faktor-faktor lain seperti
kerja fisik dan aktivitas kerja mental
waktu
yang
sangat
kerja.
Dimana
menentukan
Waktu
kerja
efisiensi
dan
mengakibatkan
menurun,
di
kualitas
tambah
kerja
lagi
pola
produktivitas seseorang. Beberapa hal
kedatangan dokumen yang tidak tentu
penting yang harus diperhatikan dalam
atau terkadang tidak tepat waktu serta
waktu
Lamanya
kelengkapan
seseorang dapat bekerja dengan baik,
kebanyakan
(b) Hubungan waktu kerja dengan
pada
istirahat dan (c) Waktu kerja sehari
Menurut hasil wawancara dengan salah
menurut periode yang meliputi pagi,
satu petugas yang bertanggung jawab
siang dan malam, Jam kerja tanpa
di bagian assembling, kendala yang
istirahat
terjadi adalah rangkap tugas. Yang
kerja
adalah
untuk
:(a)
waktu
kebutuhan
dokumen masih
pengisiannya
kurang oleh
pencatat.
mana
adalah 15% dari waktu normal.Rata-
mempunyai rangkap tugas masing-
rata lama bekerja seseorang dalam
masing, hal tersebut berpengaruh pada
sehari adalah 6-8 jam dan selebihnya
pekerjaan di assembling karena bila
adalah istirahat ataupun dipergunakan
petugas melakukan pekerjaan di luar
untuk kehidupan dalam keluarga dan
tugas pokoknya maka pekerjaan yang
masyarakat.
menjadi
dalam
seminggu
petugas
lengkap
Personal, Fatique and Delay (PFD)
Jadi
setiap
yang
tugas
pokok
assembling
utama
di
seseorang dapat bekerja dengan baik
assembling menjadi menumpuk dan
[5]
selama 36-48 jam. Tidak hanya waktu
beberapa dikerjakan oleh petugas tidak
kerja saja, namun tentang kelelahan
maksimal.
kerja juga berpengaruh pada kualitas
assembling melakukan tugas pokoknya
kerja petugas assembling. Kelelahan
dengan waktu kerja yang melebihi jam
Terkadang
petugas
kerjanya atau lembur di karenakan
jumlah hari kerja yang mungkin dalam 1
harus menyelesaikan tugasnya untuk di
tahun adalah 260 hari.[7] Berdasarkan
jadikan laporan.
hasil pengamatan, jumlah hari kerja
Untuk
mengetahui
volume
dalam 1 tahun pada tahun 2014 di
kegiatan atau banyaknya dokumen di
RSJD
assembling
yaitu
dengan
Provinsi Jawa Tengah adalah 312 hari
perhitungan
analisa
deret
cara berkala
adalah variasi variabel dari waktu ke waktu
dalam
bentuk
angka-angka
yaitu
Dr.
Amino
dengan
Gondohutomo
hari
kerja
dalam
seminggu adalah 6 hari. Untuk
mengetahui
jam
kerja
indeks. Dalam analisa deret berkala,
dalam sehari di RSJD Dr. Amino
metode yang paling sering digunakan
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
untuk menentukan persamaan trend
adalah
adalah
metode
kuadrat
terkecil.
[6]
dihitung
assembling
dari
petugas
mulai
melakukan
analisa
pekerjaannya yaitu di mulai jam 08.00 –
deret berkala tersebut dibutuhkan data
14.00 maka diperoleh jam kerja dalam
kunjungan selama 5 tahun terakhir
sehari adalah 6 jam namun ada satu
yaitu mulai dari tahun 2009 sampai
petugas yang jam kerjanya 9 jam di
2013, berdasarkan perhitungan dapat
mulai jam 08.00 – 17.00. Selanjutnya
diketahui prediksi beban kerja petugas
untuk menghitung jam kerja efektif
assembling pada tahun 2014 adalah
dalam waktu satu tahun adalah dengan
sebanyak 4874 pasien atau dokumen.
cara mencari atau menghitung waktu
Sedangkan
menghitungjumlah
kerja tersedia. Waktu kerja tersedia
hari kerja yang tersedia dalam 1 tahun
adalah menentukan banyaknya waktu
(K) dapat diperoleh dengan menghitung
yang dimiliki seorang tenaga kesehatan
jumlah minggu dalam 1 tahun dikalikan
dalam suatu kategori staf tertentu untuk
jumlah hari kerja. Terdapat 2 kategori
melaksanakan
kemungkinan hari kerja dalam 1 tahun
berhak atas cuti tahunan serta libur
yaitu : (a) Jumlah minggu dalam 1
nasional.[8]
tahun ada 52 minggu dengan hari kerja
pengamatan
6 hari dalam seminggu maka jumlah
Gondohutomo
hari kerja yang mungkin dalam 1 tahun
seorang tenaga kesehatan berhak atas
adalah 312 hari dan (b) Jumlah minggu
cuti tahunan serta libur nasional sesuai
dalam 1 tahun ada 52 minggu dengan
dengan
hari kerja 5 hari dalam seminggu maka
Perhitungan
Perhitungan
menggunakan
untuk
tugasnya.
Mereka
Berdasarkan di
RSJD
Dr.
Semarang
teori
yang
waktu
hasil Amino bahwa
diterapkan.
kerja
tersedia
sesuai rumus dalam teori diketahui
faktor kelonggaran katerogi (FKK) dan
jumlah hari kerja dalam 1 tahun yaitu
faktor kelonggaran individu (FKI). Pada
312 hari, jumlah hari libur nasional
standar kelonggaran kategori terdapat
dalam 1 tahun adalah 14 hari, jumlah
kegiatan penunjang penting petugas
hari cuti tahunan dalam 1 tahun adalah
assembling yang meliputi input laporan
12 hari, jumlah hari ketidakhadiran
ketepatan dan kelengkapan dokumen
kerja dalam 1 tahun adalah 3 hari serta
ke komputer serta pelatihan internal
jumlah jam kerja dalam sehari adalah 6
yang di laksanakan rumah sakit. Dari
jam untuk petugas B dan C sedangkan
beberapa
jam kerja petugas A adalah 9 jam. Dari
menghasilkan FKK sebesar 2 tenaga.
data yang telah diketahui tersebut
Kemudian untuk standar kelonggaran
menghasilkan
individu terdapat beberapa kegiatan
perhitungan
sebesar
5943 jam.
kegiatan
tambahan
Menghitung
waktu
kerja
per
pelatihan
tersebut
petugas
yang
meliputi
eksternal
untuk
pelatihan
kegiatan diambil dari rata-rata waktu
tambahan
petugas
assembling,
per
membuat
persentase
perbandingan
kegiatan
ke
tiga
petugas
assembling dari sampel yang telah di
dokumen yang sesudah dan sebelum di
amati
merakit,
analisis serta mengikuti rapat untuk
input
kelonggaran waktu yang di lakukan
register rawat inap dan input laporan
petugas assembling bila ada perintah
ketepatan dan kelengkapan dokumen
dari atasan. Dari beberapa kegiatan
yaitu sebesar 72 menit.
tersebut menghasilkan FKI sebesar 3
meliputi
menganalisis
kegiatan kelengkapan,
Standar kegiatan adalah waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja
tenaga. Beban
Kerja
Standar
adalah
yang terdidik dan terlatih dengan baik,
banyaknya kerja (dalam satu kegiatan
terampil
pelayanan
dan
berdedikasi
untuk
utama)
dilakukan
dengan
kesehatan dalam setahun. Beban Kerja
keadaan
profesional
setempat
provinsi/daerah).[8]
dalam
(Indonesia Setiap
dan
petugas
Standar
seorang
dapat
melaksanakan suatu kegiatan sesuai standar
oleh
yang
ditetapkan
untuk
tenaga
semua
kegiatan pelayanan kesehatan yang
mempunyai faktor-faktor kelonggaran
utama
tersendiri yang berhubungan dengan
tenaga
standar
mengerjakan kegiatan yang sedang
kelonggaran,
faktor
kelonggaran di bagi menjadi dua yaitu
dan mengasumsikan kesehatan
dibuatkan Beban
tersebut
Kerja
bahwa hanya
Standarnya
selama setahun itu. Didunia nyata, para
kebutuhan tenaga kerja assembling di
tenaga
tahun 2014 adalah sebanyak 4 orang
kesehatan
melaksanakan
tentunya
berbagai
macam
kegiatan sepanjang hari atau tahun kerja.
[15]
Berdasarkan hasil pengamatan
petugas
assembling
tugasnya
atau
mengerjakan
kegiatannya
selama
petugas.
Sedangkan di
RSJD
Dr.
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
memiliki
3
orang
petugas
sehingga perlu di butuhkan 1 petugas lagi
karena
beban
kerja
petugas
setahun yang dapat dihitung dengan
assembling di RSJD masih belum
rumus waktu kerja tersedia dibagi
sesuai dengan jumlah petugasnya yang
jumlah waktu per kegiatan, yang telah
sekarang berjumlah 3 orang.
diketahui waktu kerja tersedia sebesar 101880 berasal dari 283 hari dikali 6
SIMPULAN
jam atau untuk petugas A dihitung 9
Kesimpulannya bahwa beban kerja
jam dikali 60 menit dan untuk jumlah
petugas assembling di RSJD Dr. Amino
waktu kerja per kegiatan yang dihitung
Gondohutomo belum sesuai dengan
hanya tugas pokok petugas assembling
jumlah
yang meliputi merakit, menganalisis
sekarang berjumlah 3 orang petugas
kelengkapan, input register rawat inap
karena berdasarkan perhitungan beban
serta input laporan ketepatan dan
kerja dan kebutuhan tenaga kerja di
kelengkapan
dokumen
assembling
menghasilkan
jumlah
sehingga waktu
petugas
assembling
membutuhkan
4
yang
orang
per
petugas sehingga diperlukan 1 orang
kegiatan sebesar 72 menit namun
petugas lagi pada bagian assembling
karena waktu per kegiatannya berbeda-
agar
beda maka di bagi dengan waktu per
beban
kegiatan pada masing-masing petugas.
petugasnya.
Berdasarkan data yang telah di hitung
SARAN
menghasilkan beban kerja sebanyak
Mengingatkan
14797.
akan kelengkapan pengisian setiap
Perhitungan kebutuhan tenaga kerja jumlah
bertujuan petugas
untuk
mengetahui
assembling
terjadi
kesinambungan
kerja
dengan
dan
antara jumlah
memperhatikan
lembar formulir kepada pihak pencatat data
dan
mengembalikan
sesuai
yang
dengan waktu yang telah ditetapkan
diperlukan sesuai beban kerja selama 1
yaitu kurun waktu 2 x 24 jam. Sehingga
tahun. Kebutuhan tenaga kerja bagian
penerimaan DRM tepat waktu, terkait
assembling. Dari perhitungan diketahui
dengan kebijakan atau SOP yang ada.
Dan sebaiknya petugas assembling
Kesehatan. Renika
melakukan
pekerjaannya
Jakarta. 2002.
dengan job
descriptionnya
sesuai
Cipta,
masing-
8. Departemen Kesehatan RI.
masing, sehingga sesuai antara jumlah
Perlengkapan Kerja WISN /
petugas yang ada di RSJD Dr. Amino
WISN TOOLKIT
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
Indonesia.pdf
dengan beban kerja yang di lakukan oleh petugas assembling.
(www2.epos.de/uploads/media/ WISN_TOOLKIT_Indonesia.pdf akses tanggal 20 Mei 2014,
DAFTAR PUSTAKA 1. Surat
pukul 15.59 WIB)
Keputusan
Kesehatan
Menteri
Republik
Tenaga Kerja Indonesia. 2012.
Indonesia
(http://anitaervina.blogspot.com/
2. Depkes
RI.
Permenkes
No.269/MENKES/PER/III. 2008. 3. Shofari,
Bambang.
Medis di
Rekam
Pelayanan
Kesehatan. DIII
RMIK.
Semarang. 2008 (
tidak
dipublikasikan) 4. Tarwaka,Dkk. Ergonomi Untuk Keselamatan
Kerja
dan
Produktivitas Kerja. Semarang. 2004 5. Suma’mur, P.K. Ergonomi untuk Produktivitas
Kerja.
CV.Haji
Massagung. Jakarta 1989. 6. Rachmany,
Enny.
Modul
praktikum Ergonomi.Universitas Dian
Nuswantoro. Semarang.
2005
(tidak dipublikasikan)
7. Notoadmodjo,
Soekidjo. Penelitian
2012/02/makalah-kualitastenaga-kerja-indonesia.html) akses tanggal 13 Juli 2014, pukul 08.28 WIB.
Universitas Dian Nuswantoro.
Metodologi
9. Ervina, Anita. Makalah Kualitas