ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASAKAN BEBAN

Download Latar Belakang : Rumah Sakit Islam Kendal merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe C pada unit rekam medis memiliki 10 petugas, terdiri...

0 downloads 557 Views 74KB Size
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASAKAN BEBAN KERJA UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL TAHUN 2015

Muthomimah Imanti *), Maryani Setyowati **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Email : [email protected]

ABSTRAK

Latar Belakang : Rumah Sakit Islam Kendal merupakan salah satu rumah sakit swasta tipe C pada unit rekam medis memiliki 10 petugas, terdiri dari 4 petugas assembling, 2 petugas koding BPJS rawat jalan, 2 petugas koding BPJS rawat inap dan 2 petugas filing. Berdasarkan jumlah kunjungan pasien rawat jalan dan inap yang cenderung meningkat dan adanya faktor lainya yaitu tugas rangkap diluar tugas pokok sehingga beban kerja petugas semakin meningkat. Untuk itu diperlukan kesesuaian antara beban kerja dengan banyaknya petugas sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui jumlah petugas berdasarkan beban kerja unit Rekam Medis Tahun 2015. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desktriptif dengan metode observasi dan wawancara dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah hasil perhitungan prediksi kunjungan 2015 dan 10 petugas unit rekam medis. Hasil : Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja petugas unit rekam medis didapatkan jumlah petugas assembling dengan standar beban kerja sebanyak 27.669,76 menit dibutuhkan sebanyak 4 petugas, petugas koding BPJS Rawat Jalan dengan standar beban kerja sebanyak 47.506,73 menit dibutuhkan sebanyak 4 petugas, petugas koding BPJS Rawat Inap dengan standar beban kerja sebanyak 22.542,7 menit dibutuhkan sebanyak 3 petugas, petugas filing dengan standar beban kerja 15.534,73 menit dibutuhkan sebanyak 9 petugas, dan petugas analising/ reporting dengan standar beban kerja 613 menit dibutuhkan sebanyak 2 petugas. Saran : Dari pengamatan menunjukan bahwa adanya rangkap tugas perlu penambahan petugas yaitu bagian koding BPJS Rawat Jalan sebanyak 2 petugas, bagian koding BPJS Rawat Inap sebanyak 1 petugas, bagian filing sebanyak 7 petugas dan bagian analising/ reporting sebanyak 2 petugas. Sehingga dapat disarankan bahwa perlu adanya penambahan petugas bagian koding BPJS Rawat Jalan, petugas koding BPJS Rawat Inap, petugas filing dan petugas analising/ repoting agar sesuai dengan beban kerja yang ada. Kunci

: Beban Kerja, Petugas Unit Rekam Medis, WISN

Kepustakaan : 15 (1989-2015)

LABOR NEEDS ANALYSIS BASED ON PERSONNEL WORKLOAD AT MEDICAL RECORD UNIT AT KENDAL ISLAMIC HOSPITAL IN 2015 Muthomimah Imanti *), Maryani Setyowati **) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Email : [email protected]

ABSTRACK

Background : Kendal Islamic Hospital is a type C hospital. This hospital has 10 staffs in medical record unit which consists of 4 staffs at assembling, 2 staffs at BPJS outpatient coding, 2 staffs at BPJS inpatient coding and 2 staffs at filing unit. Based on the number of outpatient visits and inpatient are likely to increase and the presence of other factors that double the tasks is beyond the basic tasks thus increasing the officer’s workload. It required to balance between workload and the number of officers needed. This objective of this study is to find out the number of officers needed which is based on the workload of the Medical Record unit 2015. Methods : The type research is descriptive research. The method used is observation with cross sectional approach. The population in this study is the result of predictive calculation of the visits and the medical records unit in 2015. Result : Based on the results of the labor needs based on the workload of the medical records unit officers, it is found that the workload at the assembling unit which is as much as 27669.76 minutes. It needs 4 staffs. BPJS Outpatient coding staff standards workload which is as much as 47506.73 minutes will need 4 staff. BPJS inpatient coding staff standards workload which is as much as 22542.7 minutes will need 3 staffs. The filing unit staff with workload standards 15534.73 minutes will need 9 staffs. The analyzing / reporting staff with a standard 613 minute workload required as many as 2 staff. Tip : From observations which show that there occurs double task, so it is important add 2 officers for Outpatient BPJS coding, one officer for Inpatient BPJS coding, 7 officers for filing, 2 officers for analyzing / reporting. It can be concluded that the need for additional coding officer for BPJS Outpatient, Inpatient BPJS coding officer , filing officer and the analyzing / reporting officer is important to fit the existing workload.

Keywords

: Workload, Medical Record Unit Officer, WISN

Bibliography

: 15 (1989-2015)

PENDAHULUAN

BPJS rawat inap dan 2 petugas filing.

Rumah sakit merupakan satu

Berdasarkan survei awal di Unit

sarana kesehatan yang memberikan

Rekam Medis Rumah Sakit Islam

pelayanan

kesehatan

kepada

Kendal

masyarakat

kuratif

maupun

rehabilitatif

memiliki

sangat

peran

strategis

yang

banyak

petugas

yang

merangkap pekerjaan lain. Bagian assembling

terdapat

4

petugas,

dalam

tugas pokoknya merakit kembali

mempercepat peningkatan derajat

dokumen rekam medis dari URI,

kesehatan masyarakat. Oleh karena

menganalisa kelengkapan dokumen

itu,

untuk

rekam

yang

kelengkapan

rumah

sakit

memberikan bermutu

dituntut

pelayanan

mengecek

pengisian

formulir

dengan

standar

disetiap lembarnya. Setelah selesai

dan

dapat

pekerjaannya petugas membantu

lapisan

bagian filing menyediakan formulir

mutu

dan DRM untuk pasien baru, bagian

pelayanan Rumah Sakit akan baik

koding BPJS untuk mengentri data

bila ditunjang dengan sumber daya

pasien ke software INACBG’s dan

manusia

membuat laporan SHRJ.

yang

sesuai

medis,

ditetapkan

menjangkau masyarakat.

seluruh

(1)

Sehingga

yang

meliputi

berkualitas,

pengetahuan,

pendidikan,

tingkat

Bagian

koding/

indeksing

serta

terdapat

4 petugas,

kesesuaian antara jumlah tenaga

bertugas

dibagian

yang ada dengan jumlah beban

rawat inap dan 2 petugas bertugas

kerja.

ketrampilan,

yang

(2)

petugas

koding

BPJS

dibagian koding BPJS rawat jalan.

Rumah Sakit Islam Kendal adalah rumah

2

sakit

dengan

adalah memberikan kode penyakit

kapasitas tempat tidur sebanyak

dan tindakan, meneliti kelengkapan

168. Kunjungan rawat jalan rata-rata

dan mengentri data dalam software

perhari 200-240 pasien. Dengan

INACBG’s

jumlah tenaga Unit rekam medis 10

kelengkapan setiap formulir rekam

orang

medis,

terdiri

tipe

dari

C

Tugas utama bagian koding BPJS

4

petugas

dan

dan

meneliti

mengkorfirmasi

assembling, 2 petugas koding BPJS

diagnosis ke dokter DPJP jika DRM

rawat jalan dan 2 petugas koding

belum lengkap. Tugas rangkapnya

adalah bagian korespondensi yaitu

sedangkan beban kerja semakin

mengurusi

meningkatkan

klaim

asuransi,

terjadi

kelelahan

permintaan Visum at Repertum,

kerja, produktifitas kerja menurun

jasa raharja dan permintaan resume

dan

medis dan petugas koding BPJS

pelayanan rumah sakit, demikian

rawat jalan adalah dalam pelaporan

juga sebaliknya jika jumlah petugas

meliputi

Laporan

lebih banyak dari beban kerja, maka

bulanan, dan laporan-laporan yang

banyak pula waktu yang tersisa

lain. Sehingga dalam pembuatan

sehingga pekerjaan menjadi kurang

laporan data yang dihasilkan kurang

efektif.(3)

RL,

SHRI,

akan

mempengaruhi

mutu

tepat dan akurat. Banyak pasien

Untuk itu kebutuhan tenaga yang

yang mengeluh permintaan jasa

profesional di suatu rumah sakit

raharja dan visum

memerlukan

at repertum

menjadi lama.

dengan

Bagian filing Rumah Sakit Islam

suatu

perencanaan

menghitung

kebutuhan

tenaga kerja berdasarkan beban

Kendal terdapat 2 petugas, tugas

kerja

pokoknya adalah mengambil dan

tenaga

menyimpan dokumen rekam medis,

dengan kebutuhan karena dengan

melayani

dokumen

adanya

keperluan

berkualitas akan meningkatkan mutu

rekam

peminjaman medis

untuk

penelitian. Tugas rangkapnya adalah

petugas yang

agar

didapatkan

berkualitas

tenaga

sesuai

kerja

yang

pelayanan Rumah Sakit. (3)

membuatkan dokumen rekam medis baru dan mendistribusikannya ke poli rawat jalan. Jumlah kunjungan

METODE

pasien rawat jalan yang mengalami kenaikan setiap bulannya membuat

Jenis penelitian yang digunakan

petugas filing sangat sibuk dalam

dalam penelitian ini adalah deskriptif

penyediaan DRM untuk rawat jalan.

dengan

Menyadari hal tersebut maka

metode

objek

dengan

wawancara,

sehingga

beban

produktifitas

kerja petugas

dapat meningkat dan lebih optimal. Jika jumlah tenaga kerja sedikit,

dan

wawancara, yaitu dengan melihat

jumlah petugas harus disesuaikan jumlah

observasi

secara

langsung dengan

dan cara

pendekatan cross sectional yaitu semua variabel penelitian

diamati

secara langsung pada saat yang sama.(4) HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kapasitas Kerja Petugas Unit Rekam Medis

Tabel 1 Tabel Kapasitas Petugas Unit Rekam Medis Karakteristik Petugas Petugas

Umur (th)

Jenis Kelamin

Pendidikan

A B C D A

22 22 22 21 25

L P P P P

DIII RMIK DIII RMIK DIII RMIK DIII RMIK SMA

Lama Kerja (th) 1 1 1 1 5

B

23

P

DIII RMIK

2

C

32

P

DIII RMIK

6

D

31

P

DIII RMIK

4

A 40 B 44 Sumber : Data Primer

L L

SMA SMA

19 19

Ruang

Assembling Koding BPJS Rawat Jalan Koding BPJS Rawat Inap Filing

2. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Unit Rekam Medis

SUB UNIT

KE 1

Assembling

2 3

1

Koding BPJS

2

1

Filing

Tabel 2 Tabel Hasil Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja WAKTU STANDAR VOLUME YG BEBAN KEGIATAN KEGIATAN DIPERLU KERJA PER PER HARI KAN TAHUN Menerima dan mengecek pengembalian 2,24 menit DRM dari bangsal 27.669,76 Merakit DRM 43 DRM menit Menganalisis / 1,29 menit meneliti kelengkapan formulir DRM RI RJ - Memberikan kode penyakit dan tindakan 45.506,73 1,28 menit 178 DRM menit - Mengentri ke software INACBG’s RI - Meneliti dan menganalisis kelengkapan 2,51 menit - Memberikan 22.542,7 kode penyakit 45 DRM menit dan tindakan - Mengentri ke software 2,45 menit INACBG’s Pengambilan DRM lama - Menulis di tracer - Mencari dan 1,24 menit mengambilkan DRM - Memberikan 15.534,73 223 DRM stempel dan menit nomer urut poli Membuatkan DRM baru Mencetak 1,24 menit formulir - Membuatkan DRM baru

KUANTITAS KEGIATAN POKOK PER TAHUN

KEB TENAGA KERJA

12.771 DRM

4

50.730 DRM

4

12.825 DRM

3

63.555 DRM

9

2

3

4

Mendistribusikan DRM kepoli klinik Penyimpanan DRM - Mengelompokk an DRM berdasarkan nomor rekam medis - Memasukkan DRM kedalam rak Peminjaman DRM untuk penelitian - Menulis nomor rekam medis pada tracer - Mencarikan DRM

1,32 menit

1,30 menit

2,68 menit

- Mengembalikan DRM ke rak file 1 Analising/ Reporting

2

Mengumpulkan data Mengolah data

1,38 menit

Menurut hasil pengamatan yang

21 Laporan

1.226 menit

282 hari

setiap lembar formulir rekam medis

dilakukan, tugas pokok pada bagian

sesuai

assembling

protap

sudah lengkap akan diserahkan ke

yang berlaku di Rumah Sakit Islam

bagian koding/indeksing, jika yang

Kendal,

utama

tidak lengkap akan dikembalikan ke

adalah

unit

petugas

berdasarkan

pengertian

tugas

assembling

kasusnya.

pencatatan

Jika

data

dokumen

untuk

menerima pengembalian dokumen

dilengkapi dengan batas waktu 2 x

dari URJ, IGD, dan URI, merakit

24 jam, jika masih belum lengkap

kembali

urutan

akan dikembalikan lagi maksimal 14

meneliti

x 24 jam, dan jika belum lengkap

kelengkapan data rekam medis pada

akan diambil untuk disimpan dalam

nomor

formulir rekam

sesuai medis,

2

filing.(5)

rak

hasil

diagnosis prosedur, hasil koding

observasi tidak ada pengembalian

diinput kedalam software INACBG’s.

ke

Tetapi

unit

Berdasarkan

pencatatan

data

akan

menurt

hasil

wawancara

dilengkapi, dikode dan diindeks pada

petugas juga mengerjakan tugas

komputer dan disimpan di rak filing.

tambahan seperti membuat laporan

Untuk DRM pasien BPJS jika tidak

RL dan laporan internal, hal ini

lengkap

dikembalikan/

menyebabkan beban kerja petugas

dikonsulkan ke dokter DPJP masing-

bertambah dan tingkat kelelahan

masing untuk dilengkapi berkaitan

petugas tinggi, yang ditandai dengan

dengan

penurunan ketepatan dan ketelitian

akan

klaim.

Sedangkan

DRM

pasien umum akan dikode dan diindeks pada komputer dan di serahkan

kebagian

filing

sehingga

mempengaruhi

produktvitas kerja.

(6)

untuk

Bagian filing berdasarkan protap

disimpan. Hal ini membuat angka

yang berlaku di Rumah Sakit Islam

ketidaklengkapan

Kendal,

DRM

sangat

pengertian

tugas

utama

besar, karena banyak DRM yang

filing adalah mengambilkan DRM,

tidak lengkap terutama untuk DRM

membuatkan

pasien umum. Berdasarkan pola

mendistribusikan

kedatangan DRM dari URI yang

mengembalikan DRM ke filing dan

tidak menentu membuat petugas

pengambilkan DRM untuk berbagai

harus menunggu, sehingga petugas

keperluan seperti penelitian. Jumlah

mengerjakan pekerjaan lain, seperti

kunjungan pasien rawat jalan yang

membantu bagian filing, menginput

selalu bertambah setipa bulannya

data pasien BPJS, dan merekap

membuat

SHRJ.

sibuk,

DRM

DRM

petugas

ditambah

pasien

filing

jumlah

baru, dan

sangat ruangan

Bagian koding BPJS berdasarkan

filing baru yang jauh terpisah dengan

protap yang berlaku di Rumah Sakit

ruangan filing lama sehingga waktu

Islam

pengambilan menjadi lama. Hal ini

Kendal,

pengertian

tugas

utama koder adalah memberi kode

dapat

diagnosa utama, sekunder, cedera

perhatian serta perlambatan dan

luar

kode

hambatan persepsi (faktor penyebab

ditentukan

kelelahan seperti lelah otot, lelah

dengan menggunakan buku ICD-10

visual, lelah mental, dan kerja yang

untuk diagnosis dan ICD-9-CM untuk

bersifat monoton). Bila hal ini terjadi

dan

tindakan

kematian yang

telah

serta

mengakibatkan

penurunan

terus-menerus berdampak petugas

maka pada

seperti

akan

analising/ reporting sebanyak 282

pekerjaaan

hari dengan standar kelonggaran 15

motivasi

kerja

%.

Setelah

mengetahui

standar

menurun dan menyebabkan kualitas

beban kerja per tahun dan kuantitas

kerja

kegiatan

rendah,

banyak

terjadi

pokok,

maka

masalah, cedera, penyakit akibat

jumlah

kebutuhan

kerja, dan bisa terjadi kecelakaan

bagian

assembling

kerja.

(6)

petugas,

Pembagian

kerja

dalam

unit

dibagian

diperoleh

tenaga

pada

kerja

sebanyak

4

kenyataannya

assembling

terdapat

4

rekam medis terdiri dari 10 petugas

petugas sehingga tidak perlu adanya

yaitu 4 petugas bagian assembling,

penambahan

2 petugas bagian koding BPJS rawat

koding BPJS rawat jalan dibutuhkan

jalan dan 2 petugas koding BPJS

sebanyak 4 petugas petugas yang

rawat inap, dan 2 petugas bagian

sudah ada sebanayak 2 petugas

filing. Jam kerja petugas unit rekam

sehingga diperlukan penambahan 2

medis sebanyak 7 jam dengan hari

petugas, bagian koding BPJS rawat

kerja efektif 285 hari. Kuantitas

inap dibutuhkan sebanyak 3 petugas

kegiata pokok per tahun petugas

perlu penambahan 1 petugas karena

adalah

petugas

petugas

sebanyak

12.771

assembling

yang

ada

Bagian

sebanyak

2

dengan

petugas. Kebutuhan tenaga kerja

standar kategori 4,62 % dan standar

bagian filing sebanyak 9 petugas

kelonggaran

sudah terdapat 2 petugas jadi perlu

petugas

individu

21,2

%,

koding BPJS rawat jalan

sebanyak

50.730

dengan kategori

DRM

petugas.

DRM/tahun

standar 7,46

%

kelonggaran dan

standar

penambahan

petugas

filing

sebanyak 7 petugas dan bagian analising/

reporting

dibutuhkan

petugas sebanyak 2 petugas, untuk

kelonggaran 7,99 %. Petugas koding

itu

BPJS Rawat Inap sebanyak 12.825

tersendiri untuk bagian analising/

DRM/tahun

reporting karena selama ini masih

dengan

standar

diperlukan

kelonggaran kategori 9,13 % dan

menjadi

standar

kelonggaran

dikerjakan oleh bagian lain.

Petugas

filing

DRM/tahun

31,58

sebanyak dengan

%.

30.877 standar

kelonggaran kategori 3,3 %. Petugas

tugas

adanya

petugas

tambahan

dan

KESIMPULAN

2. Berdasakan

hasil

wawancara

yang telah dilakukan, didapatkan 1. Kegiatan

Unit

Rekam

Medis

umur petugas berkisar anatara 21

adalah

bagian

assembling

tahun sampai 44 tahun, jenis

kegiatan

petugas

assembling

kelamin laki-laki dan perempuan,

Rumah Sakit Islam Kendal adalah

pendidikan

menerima

mengecek

RMIK, dan lama kerja 1 tahun

dari

sampai 19 tahun.

dan

pengembalian

DRM

rawat

merakit

inap,

formulir-formulir

rekam

unit

kembali medis

sesuai nomor rekam medis dan meneliti kelengkapan pengisian

SMA

sampai

DIII

Dengan jam

kerja selama 7 jam, hari kerja 285 hari

per

tahun

dan

1.995

jam/tahun. 3. Kuantitas kegiatan

pokok

data rekam medis. Bagian koding

tahun

BPJS

meneliti

adalah

petugas

kelengkapan dan menganalisis

12.771

DRM/tahun

dan memberikan kode penyakit

standar

sesuai buku pedoman ICD-10

4,62 % dan standar kelonggaran

dan kode tindakan yang sesuai

individu 21,2 %. Petugas koding

buku pedomen ICD-9-CM, dan

BPJS

memasukkan data ke software

50.730

DRM/tahun

dengan

INACBG’s.

standar

kelonggaran

kategori

adalah

Kegiatan

petugas

masing-masing

per

assembling

kelonggaran

rawat

petugas

jalan

dengan kategori

sebanyak

filing adalah menyediakan DRM

7,46 % dan standar kelonggaran

baru

jalan,

7,99 %. Petugas koding BPJS

mengambilkan

DRM,

Rawat Inap sebanyak 12.825

mendistribusikan

DRM,

DRM/tahun

untuk

rawat

dengan

standar

menggembalikan DRM ke rak file,

kelonggaran kategori 9,13 % dan

dan peminjaman DRM. Petugas

standar kelonggaran 31,58 %.

analising reporting memiliki tugas

Petugas filing sebanyak 30.877

pokok membuat laporan harian,

DRM/tahun

dengan

mingguan,

kelonggaran

kategori

bulanan,

tahunan,

standar 3,3

melayani uji kesehatan TKI dan

Petugas

analising/

pembuatan visum kepolisian, dan

sebanyak

282

membuat resume medis untuk

standar kelonggaran 15 %.

klaim asuransi.

hari

%.

reporting dengan

4. Standar beban kerja per tahun petugas

assembling

sebanyak

rata-rata

sesuai

dengan

waktu

yang

menit,

ditetapkan,

sehingga

petugas

petugas koding BPJS rawat jalan

assembling

bekerja

sesuai

rata-rata

dengan

menit,

27.669,76

dapat dikembalikan tepat waktu

sebanyak petugas

47.506,73

koding

BPJS

rawat inap rata-rata sebanyak 22.542,7 menit, petugas filing rata-rata menit

sebanyak

dan

15.534,73

petugas

analising

waktu

kerja,

menyesuaikan pola kerja dengan kedatangan DRM. 2. Berdasarkan

hasil

perhitungan

perlu adanya pertimbanagan dari pihak

managemen

reporting rata-rata sebanyak 613

penambahan

menit.

BPJS rawat jalan dan koding

5. Berdasarkan

hasil

petugas

untuk koding

perhitungan

BPJS rawat inap, petugas filing

berdasarkan beban kerja petugas

dan petugas analising/ reporting

didapatkan

agar sesuai beban kerja yang ada

jumlah

kebutuhan

tenaga kerja unit rekam medis

sehingga

adalah

produktifitas

bagian

sebanyak koding

4

petugas,

BPJS

sebanyak

rawat

petugas,

bagian jalan

kerja

menurunkan

resiko

serta kelelahan

petugas.

bagian

3. Perlu ada kebijakan manajemen

inap

rumah sakit untuk mempertegas

sebanyak 3 petugas, bagian filing

deskripsi kerja petugas analisng/

sebanyak 9 petugas dan petugas

reporting

dan

analising/ reporting sebanyak 2

lainnya.

sehingga

petugas.

analising/ reporting dapat fokus

koding

4

assembling

meningkatkan

BPJS

rawat

melaksanakan SARAN

bagian-bagian

tugas

petugas

membuat

laporan dengan tepat waktu dan tidak terbebani dengan tugas-

1. Mengadakan sosialisasi pentingnya

evaluasi mengingat

dan akan

kelengkapan

pengisian setiap lembar formulir kepada pihak pencatat data dan para dokter DPJP sehingga DRM

tugas

lain

diluar

sebagai analising/reporting.

tugasnya petugas

DAFTAR PUSTAKA

Semarang 1. Keputusan

Menteri

Indonesia

Universitas

983.

Semarang.

Nomor

MENKES/SK/1992.

MENKES/ PER/ III.2008. Anwar.

Menjaga

Dian

Mutu

Direktorat

Pelayanan

Medik.

Pengelolaan Rumah

Sinar Harapan, Jakarta. 1989.

Jakarta.1997.

4. Naila Ifah Fitriani. 2015. Analisa

Rawat Jalan Berdasakan Teori

Massagung.

Sultan

Agung

Pedoman

di

Medis

Indonesia.

6. Suma’mur, P.K. Ergonomi untuk Produktivitas

RSI

Jendral

Rekam

Sakit

Kebutuhan Tenaga Kerja Filing

di

Nuswantoro.

Indonesia.

Pelayanan Kesehatan. Pustaka

WISN

2015.

5. Departemen Kesehatan Republik

2. DepKes RI. Permenkes No. 269/

3. Azrul

Tahun

Republik

Kerja.

CV.

Jakarta.

Haji 1989.