ANALISIS DAMPAK AKUISISI TERHADAP HARGA SAHAM PT. XL

Download Pada umumnya alasan dilakukannya merger dan akuisisi adalah untuk mendapatkkan nilai lebih, seperti .... Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. ...

0 downloads 373 Views 97KB Size
ANALISIS DAMPAK AKUISISI TERHADAP HARGA SAHAM PT. XL AXIATA TBK

Early Armein, SE., MM Diah Aryati P, SE., MMSi

ABSTRAK

Akuisisi merupakan informasi penting bagi para pemegang saham. Pengakuisisian yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan mempengaruhi harga saham perusahaan yang diakuisisi atau perusahaan target. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menguji dampak yang timbul akibat akuisisi perusahaan. Hipotesa yang diajukan untuk menganalisis apakah terdapat perbedaan Harga saham 20 hari sebelum pengumuman dan 20 hari setelah pengumuman. Pengujian ada tidaknya perbedaan harga saham dilakukan dengan paired sample ttest. Dari hasil pengujian diperoleh hasil yang kurang memuaskan yaitu kecilnya pengaruh signifikan. dapat ditarik kesimpulan bahwa uji yang dilakukan selama 20 hari sebelum dan 20 hari sesudah periodenya terlalu pendek sehingga tidak signifikan. Dampak positif akuisisi diharapkan akan terlihat pada periode menengah dan panjang. Kata kunci: harga saham ,merger, akuisisi

PENDAHULUAN Dalam memasuki era pasar bebas saat ini, persaingan usaha di antara perusahaanperusahaan yang ada akan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan agar dapat bertahan atau bahkan lebih berkembang. Untuk itu perusahaan perlu mengembangkan suatu strategi agar perusahaan bisa mengembangkan eksistensinya dan memperbaiki kinerjanya. Strategi yang tepat dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perusahaan adalah dengan 1

melakukan ekspansi baik itu internal maupun eksternal. Internal dilakukan dengan menambah kapasitas produksi atau membangun divisi bisnis yang baru. Sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha. Menurut Husnan tahun 1997 menerangkan bahwa penggabungan badan usaha adalah usaha untuk menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan yang ekonomis. Istilah merger sering dipergunakan untuk menunjukan penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung yang terpasang. Sedangkan Akuisisi adalah membeli saham perusahaan tersebut, baik dibeli secara tunai ataupun menggantinya dengan sekuritas lain. Pada umumnya alasan dilakukannya merger dan akuisisi adalah untuk mendapatkkan nilai lebih, seperti memperbesar aktiva dan juga memperluas jaringan distribusi. Nilai lebih yang dimaksud bersifat jangka panjang dibandingkan dengan nilai tambah yang hanya bersifat sementara. Untuk melihat hasil dari merger dan akuisisi diperlukan waktu yang relative lama, data yang diambil untuk mengamati hasil tersebut biasanya beberapa tahun sebelum dan sesudah mergerdan akuisisi.Menurut Suta tahun 1992 mengatakan bahwa keputusan merger dan akuisisi selain membawa manfaat tidak terlepas dari permasalahan. Permasalahan tersebut diantaranya biaya biaya untuk melaksanakan merger dan akuisisi yang sangat mahal, dan hasilnya pun belum pasti sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu juga, pelaksanaan akuisisi dapat memberikan dampak negative terhadap posisi keuangan dari perusahaan yang mengakuisisi (aqcuiring company) apabila strukturisasi dari akuisisi melibatkan cara pembayaran dengan tunai dan atau melalui peminjaman. Permasalahan berikutnya adalah kemungkinan adanya corporate culture, sehingga berpengaruh kepada sumber daya manusia yang akan digunakan. Apabila tujuan merger dan akuisisi ini dapat terwujud maka secara otomatis akan berpengaruh terhadap harga perolehan saham, yang pada akhirnya akan menaikkan kesejahteraan para pemilik saham. TELAAH PUSTAKA Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai apa pengaruh dari pengumuman merger atau akuisisi cenderung melihat ke arah kinerja saham dari perusahaan yang mengakuisisi tersebut, dan ditemukan hasil yang berbeda-beda pula. Menurut Wibowo dan Pakereng tahun 2001 yang mengutip dari Hitt, Ireland dan Hoskisson yahun 1997 mengatakan bahwa merger dan akuisisi dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan posisinya di pasar, dengan memanfaatkan sumber daya dari perusahaan yang saling melengkapi satu sama lain, sehingga dapat menghemat biaya, juga dapat mengurangi resiko pengembangan produk baru, serta meningkatkan kecepatan dalam memasarkan produk produknya, dan juga menghindari adanya persaingan yang terlalu berlebihan di pasar. 2

Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Halpen tahun 1983 yang juga mengatakan bahwa pengumuman merger dan akuisisi akan berpengaruh terhadap naiknya harga saham baik perusahaan pengakuisisi maupun perusahaan yang diakuisisi dan mempengaruhi perilaku atau perubahan harga saham selama pengumuman merger dan akuisisi. Menurut Gurendrawati dan Sudibyo tahun 1999 yang mengatakan bahwa bergabungnya perusahaan lebih dimungkinkan untuk saling menunjang dalam kegiatan usaha, sehingga keuntungan yang diperoleh akan jauh lebih besar dibandingkan apabila melakukannya sendiri-sendiri. Ada beberapa alasan mengapa dilakukan merger dan akuisisi: 1. Untuk mengurangi persaingan antar perusahaan atau ingin memonopoli salah satu bidang usaha. 2. Memanfaatkan kekuatan pasar yang belum sepenuhnya terbentuk. 3. Mencapai skala ekonomi tertentu sehingga dapat menjadi lower cost producer. 4. Memperoleh sumber baku yang relative lebih murah. 5. Mendapatkan akses dana yang relatif murah karena kapasitas hutang yang semakin besar serta kemampuan dalam hal teknologi. Menurut Suta tahun 2004 mengatakan bahwa keputusan melakukan merger dan akuisisi selain membawa dampak positif, ternyata membawa dampak negatif sehingga muncul permasalahan, seperti biaya untuk melaksanakan merger dan akuisisi yang sangat mahal, dan hasilnya pun belum tentu sesuai dengan apa yang diharapkan. Selain itu, pelaksanaan akuisisi dapat memberikan pengaruh negatif terhadap posisi keuangan dari aquiring company apabila strukturisasi dari akuisisi melibatkan cara pembayaran dengan tunai atau melalui pinjaman. Permasalahan yang lain adalah kemungkinan adanya corporate culture, sehingga dapat berpengaruh kepada sumber daya manusia yang akan dipekerjakan. Sebagian besar penelitian yang telah dilakukan menganalisis kinerja beberapa tahun, 1 atau 2 tahun perusahaan setelah melakukan merger dan akuisisi. Beberapa diantaranya menunjukkan hasil diluar harapang dimana ternyata merger dan akuisisi tidak membawa dampak yang lebih baik terhadap performa keuangan perusahaan, bahkan cenderung justru lebih buruk. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Meek dalam Payamta tahun 2001 yang menjelaskan mengenai pengaruh merger dan akuisisi menyatakan bahwa setelah dilakukan merger, ada sekitar 60% responden mengalami penurunan keuntungan. Dan penelitian yang dilakukan oleh Nasser tahun 2003 yang melakukan penelitian terhadap 24 perusahaan dalam periode 1996-2000 telah menemukan fakta bahwa 3

tidak terdapat perbedaaan yang cukup signifikan antara harga saham perusahaan sebelum dan sesudah merger dan akuisisi, akan tetapi terdapat perbedaan mengenai volume perdagangan sahamnya. Peneliti lain seperti Payamta dan Setiawan pada tahun 2004 mengatakan bahwa penelitian mengenai dampak merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan manufaktur selama 2 tahun terakhir sebelum dan setelah merger dan akuisisi, diproyeksikan melalui return saham dan juga rasio keuangan. Hasil penelitian juga menunjukkan tidak adanya perbedaan kinerja untuk periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi baik dari return saham maupun rasio keuangan. Menurut Gunarwaty tahun 1997 menjelaskan dalam penelitiannya bahwa pemilihan metode akuntansi mengenai penggabungan badan usaha tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap volume perdagangan saham perusahaan antara tahun 1995-1997. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno et.al. tahun 2000 yang membuktikan bahwa pemilihan metode akuntansi untuk penggabungan usaha ternyata tidak mempengaruhi harga saham perusahaan setelah penggabungan badan usaha. Sedangkan menurut Alexander tahun 1989 yang menyimpulkan bahwa dalam kondisi pasar modal yang efisien, pemilihan metode akuntansi tertentu dapat mempengaruhi harga saham. Artinya pemilihan metode akuntansi oleh perusahaan yang memiliki saham di pasar modal itu dapat mempengaruhi harga dan juga volume perdagangan saham. Dari beberapa penelitian diatas, maka penulis tertarik untuk menganalisis dampak penggabungan usaha yang berpengaruh terhadap harga saham yang telah go public, dalam hal ini penulis mengambil satu contoh perusahaan yaitu PT XL, Tbk yang pada tanggal 19 Maret 2014 telah mengumumkan secara resmi proses akuisisinya dengan PT Axis Telecom Indonesia (Axis) . Alasan lain yang paling sering digunakan perusahaan dikemukakan oleh Foster tahun 1994 yang mengatakan bahwa merger dan akuisisi lebih mudah dibentuk dibandingkan apabila ia membangun usaha dari awal. Kekayaaan dari masing masing perusahaan dilebur menjadi satu, sehingga dapat memperbesar kekayaan dari perusahaan yang bergabung tersebut. Inilah yang telah dilakukan oleh PT XL dan Axis, dengan resminya akuisisi XL terhadap Axis berarti kedua perusahaan secara hukum telah bersatu menjadi satu badan usaha. Hal ini akan berdampak positif dan memberikan lebih banyak manfaat kepada pelanggan, diantaranya meningkatkan kualitas pelayanan dan jaringan yang lebih baik, mendorong peningkatan jumlah pelanggan XL dan memperbesar komunitas sesama pengguna, serta meningkatkan ketersediaan produk dan layanan Customer Service yang semakin luas di pasar. Tetapi bagaimanakah dengan harga saham pasca merger ini ? .

4

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa harga saham 20 hari sebelum dan sesudah dilakukan akuisisi. Adapun data dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai macam sumber sekunder yaitu http://www.idx.co.id dan http://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock Analisa data menggunakan uji normalitas data, yang dilakukan untuk melihat apakah suatu data berdistribusi secara normal atau tidak. Uji Normalitas Data dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov. Menurut Ghozali tahun 2001 yang mengemukakan bahwa uji normalitas data dapat dilihat dengan Uji Kolmogorov Smirnov. Adapun pengambilan keputusan dalam uji normalitas ini adalah sebagai berikut : α > 0,0  Data berdistribusi normal α < 0,05 Data tidak berdistribusi. Hipotesa Penelitian ini adalah bahwa ada perbedaan antara harga saham sebelum dan sesudah akuisisi.

PEMBAHASAN Deskripsi Variabel Penelitian Data statistik deskriptif berupa harga saham selama 20 hari sebelum akuisisi hingga 20 hari sesudah akuisisi dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1 Harga Saham 20 Hari Sebelum dan Sesudah Akuisisi

5

Sumber : http://www.idx.co.id dan http://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock Analisa Data Pengujian dilakukan dengan Paired Sample t-test pada variabel harga saham jika data berdistribusi normal. Akan tetapi jika data tidak berdistribusi normal maka pengujian dilakukan dengan Mann Whitney-test. Sebelum menggunakan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji statistik deskriptif dan uji normalitas.

Uji Statistik Deskriptif Uji Statistik Deskriptif dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut : Tabel 1.2 Uji Statistik Deskriptif

20 hari sebelum

Harga Saham

akuisisi 19-03-2014 18-03-2014 17-03-2014 14-03-2014 13-03-2014 12-03-2014 11-03-2014 10-03-2014 07-03-2014 06-03-2014 05-03-2014 04-03-2014 03-03-2014 28-02-2014 27-02-2014 26-02-2014 25-02-2014 24-02-2014 21-02-2014 20-02-2014 19-02-2014

20 hari sesudah

Harga Saham

akuisisi 4,405 4,390 4,380 4,405 4,410 4,400 4,340 4,350 4,415 4,430 4,430 4,430 4,485 4,650 4,370 4,325 4,370 4,445 4,500 4,470 4,495

21-04-2014 17-04-2014 16-04-2014 15-04-2014 14-04-2014 11-04-2014 10-04-2014 08-04-2014 07-04-2014 04-04-2014 03-04-2014 02-04-2014 01-04-2014 28-03-2014 27-03-2014 26-03-2014 25-03-2014 24-03-2014 21-03-2014 20-03-2014 19-03-2014

4,945 4,850 4,785 4,850 4,920 4,825 4,800 4,740 4,700 4,520 4,545 4,400 4,500 4,400 4,290 6 4,195 4,000 4,230 4,150 4,315 4,405

Sumber : Data Olahan Tabel 1.2 menunjukkan bahwa standart deviasi untuk variable harga saham 20 hari sebelum pengumuman sebesar 72.81736 lebih kecil dari mean sebesar 4424.5 sedangkan standart deviasi untuk variabel harga saham 20 hari sesudah pengumuman sebesar 289.00647 juga sama yaitu lebih kecil dari pada mean sebesar 4548.0. sehingga sebaran data dari variabel tersebut adalah baik.

Uji Normalitas Uji Normalitas yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 1.3 Tabel 1.3 Uji Normalitas

7

Sumber : Data Olahan Berdasarkan Tabel 1.3, tampak bahwa harga saham 20 hari sebelum dan 20 hari sesudah pengakuisisian menunjukkan signifikan 0.611 dan 0.755, jadi dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal sehingga dalam uji hipotesis dilakukan dengan paired sample t-test.

Paired Sample T- Test Paired Sample T-test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata harga saham 20 hari sebelum dan 20 hari sesudah akuisisi, dapat dilihat pada tabel 1.4. Tabel 1.4

Sumber : Data Olahan Berdasarkan Tabel 1.4, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,100 (α >0,05). Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara harga saham 20 hari sebelum dan 20 hari sesudah akuisisi. Hal ini disebabkan pembelian saham Axis oleh EXCL belum tentu dapat menambah jumlah pelanggan yang besar. Hal itu karena pelanggan XL juga mungkin ada yang memakai kartu Axis. Kemungkinan terbesar dampak akuisisi Axis oleh EXCL ini baru akan terlihat dalam jangka menengah bagi EXCL setelah akuisisi tersebut diselesaikan.

PENUTUP Kesimpulan 8

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa akuisisi yang dilakukan dari hasil penelitian ini belum sepenuhnya memberikan hasil sebagaimana diharapkan. Dari pengamatan selama 20 hari sebelum akuisisi hingga 20 hari sesudah akuisisi tidak diperoleh adanya perbedaan harga saham yang signifikan. Saran 1. 2..

Pada penelitian selanjutnya diperlukan analisis dengan memasukkan periode yang lebih panjang untuk sebelum dan sesudah merger dan akuisisi sehingga sampel akan semakin besar. Diperlukan kehati-hatian dalam melakukan merger dan akuisisi agar nantinya dapat memberi manfaat terhadap perusahaan dan para pemegang saham.

DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad. 1997. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis ekuritas. Edisi ke 2. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN Ghozali, Imam. 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit UNDIP, Semarang Nasser, Etty, M. dan Aryati, Titik. 1999. ”Model Analisis CAMEL untuk memprediksi Finan -cial Distress pada Sektor Perbankan yang Go Public ”, ISSN:1440-2420, Jakarta Payamta. & Setiawan, Doddy. (2004). Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.7(3): 265- 282 Rahadiani, Analisis Dampak Pengumuman Merger Dan Akuisisi Terhadap Return Saham perusahaan Akuisitor yang terdaftar di bei tahun 2004-2008, 2010 Rosana. 2003. Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi. Skripsi yang Tidak Dipublikasikan. Fakultas Ekonomi. Universitas Brawijaya. Malang.

9

Sudibyo, Bambang dan Etty Gurendrawati.1999. Studi Empiris tentang Pemilihan Metode Akuntansi untuk Merger dan Akuisisi terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan Publik Indonesia.JAAI. Vol. 11. Desember Suta, I Putu Ari. 2000. Menuju Pasar Modal Modern. Jakarta: Yayasan SAD Satria Bhakti. Wibowo,Satrio,(1996).KinerjaSahamAkuisitorJangkaPanjangSetelahAkuisisi:Perban dinganAntaraAkuisisiKonglomerasidanNonkonglomerasidiBursaEfekJakarta,Lapora nInternshipprogramMagisterManajemenUniversitasGadjahMada,Yogyakarta. Harga Saham EXCL. http://www.idx.co.id dan http://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock

10