analisis faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat

Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.” Tugas Akhir ini dapat selesai berkat dorongan, ..... tingkat kesejahteraan masyara...

6 downloads 544 Views 2MB Size
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KECAMATAN TEMBARAK, KABUPATEN TEMANGGUNG. Tugas Akhir Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya Program Studi Statistika Terapan dan Komputasi. Oleh Wahyu Prastyaningrum 4151306518

JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009

PERSETUJUAN PEMBIMBING Tugas Akhir ini dipertahankan dihadapan sidang panitia Tugas Akhir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada: Hari

:

Tanggal

:

Penguji/Pembimbing I,

Penguji/Pembimbing II

Dr. Masrukan, M.Si NIP. 131931635

Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130815345 Mengetahui, Ketua Jurusan Matematika

Drs. Edy Soedjoko, M.Pd. NIP. 131693657

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian TA FMIPA UNNES pada: Hari

:

Tanggal

:

Ketua

Sekretaris

Dr. Kasmadi Imam S., M.S NIP. 130781011

Drs. Edy Soedjoko, M. Pd NIP. 131693657

Penguji I

Penguji II

Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130815345

Dr. Masrukan, M.Si NIP. 131931635

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Masrukan, M.Si NIP. 131931635

Drs. Supriyono, M.Si NIP. 130815345

iii

PERNYATAN KEASLIAN TULISAN Dengan ini saya menyatakan bahwa isi Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam tugas akhir ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Semarang,

2009

Wahyu Prastyaningrum NIM.4151306518

iv

MOTO

• Jangan biarkan kegagalan menghancurkanmu, bangkit dan raihlah impianmu. • Yakinlah ada rencana yang indah dibalik sebuah cobaan. •

Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa. (D’masive)

PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada: • Kedua orangtuaku tercinta • Ma’e (Alm), tersayang • Kakak-kakakku,

keponakan-keponakanku

dan seluruh keluarga besar. • Sobat-sobatku (Fajar, Nurul, Agus, Novi, mb.Heppy, Ayoex, mb.Evi) •

Teman-teman kost tiga dara atas dan bawah.



Teman-teman Staterkom ‘06.



Almamater UNNES.

v

KATA PENGANTAR Alhamdulillahhirrobil’alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam atas segala anugrah yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.” Tugas Akhir ini dapat selesai berkat dorongan, motivasi dan bimbingan dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Soedijono Sastroatmodjo, M. Si, Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. Kasmadi Imam S., MS., Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Edi Soedjoko, M. Pd, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang. 4. Dr. Masrukan, M. Si, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis dalam menyusun Tugas Akhir ini. 5. Drs. Supriyono, M. Si, Pembimbing II yang telah memberi bimbingan, saran dan motivasi dengan penuh kesabaran sehingga tersusun Tugas Akhir ini. 6. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 7. Indah Diani, Kepala BKKBN Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung 8. Sucipto,

Penyuluh Lapangan

Keluarga Berencana (PLKB)

Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

Penyusun

vi

BKKBN

ABSTRAK Prastyaningrum, wahyu. 2009. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Tugas Akhir. Program Studi Statistika Terapan dan Komputasi Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Masrukan, M.Si, Pembimbing II: Drs. Supriyono, M.Si. Jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan masalah yang besar bagi Negara-Negara di Dunia. Khususnya Negara berkembang termasuk Indonesia. Indonesia merupakan Negara degan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Pertumbugan penduduk yang sangat cepat dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks bagi suatu Negara seperti masalah Ekonomi, Sosial, Pendidikan Budaya dan Kriminal. Tujuan analisis ini adalah untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan di desa-desa yang ada di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Populasi dalam Tugas Akhir ini adalah Kecamatan Tembarak, Kabupatem Temanggung. Sampel diambil secara cluster rando sampling yang diambil dari tiap desa di Kecamatan Tembarak. Data diperoleh dari hasil pendataan yang dilakukan BKKBN Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan software SPSS 12.0 dihasilkan analisis output menunjukkan bahwa secara nyata dari 7 variabel yang dimiliki yaitu variabel Umur, Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin, Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan, Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan, Jumlah Anggota Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif, Peserta KB atau Tidak. Dapat dianalisis lebih lanjut karena ke-7 variabel tersebut nilai MSAnya diatas 0,5 (Umur = 0,656, Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin = 0,603, Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan = 0,560, Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan = 0,515, Jumlah Anggota Keluarga = 0,531, Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif = 0,564, Peserta KB atau Tidak = 0,636). Setelah dilakukan analisis lebih lanjut, dihasilkan 4 faktor yang masingmasing menghasilkan beberapa variabel, yaitu: Faktor Keluarga terdiri dari variabel Jumlah Keluarga dan Jumlah Keluarga Usia Produktif, Faktor Status Sosial terdiri dari variabel Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga, Pekerjaan Kepala Keluarga, Faktor Produktifitas terdiri dari variabel Umur Kepala Keluarga, Jenis Kelamin Kepala Keluarga, Keluarga Peserta KB/Tidak.

vii

DAFTAR ISI

Hal HALAMAN JUDUL……………………………………………….…………

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………

ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………….…………..

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN…………………………………….

iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………….……..

v

KATA PENGANTAR………………………………………………….……..

vi

ABSTRAK……………………………………………………………….……

vii

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. viii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….

xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. xii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xiii BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………......... 1.1. Latar Belakang……………………………………………………………

1

1.2. Rumusan dan Pembatasan Masalah………………………………………

3

1.3. Tujuan dan Manfaat………………………………………………………

3

1.4. Sistematika Penulisan……………………………………………….........

4

BAB 2 LANDASAN TEORI……………………………………………........ 2.1.

Gambaran Umum Kabupaten Temanggung…………………………..

6

2.1.1. Peta Kabupaten Temanggung…………………………………...….....

6

2.1.2. Kondisi Geografis Kabupaten Temanggung………………………......

6

2.1.3. Gambaran umum populasi penduduk Kabupaten Temanggung………

7

2.1.4. Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipakai di Kabupaten Temanggung………………………………..………...... 2.2.

7

Gambaran Umum Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung........................................................................ viii

8

2.2.1. Peta Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung…………….......

8

2.2.2. Kondisi Geografis Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung………………………………………………

9

2.2.3. Potensi………………………………………………………………...

9

2.2.4. Pendidikan…………………………………………………………….

10

2.2.5. Kesehatan……………………………………………………………..

10

2.2.6. Desa-Desa di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung………

10

2.2.7. Gambaran umum populasi penduduk Kecamatan Tembarak…………

11

2.2.8. Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipakai di Kecamatan Tembarak………………………………………………

11

Analisis Faktor.......................................................................................

11

2.3.1. Asumsi Analisis Faktor..........................................................................

12

2.4.

Kajian Pustaka……………………………………………..………….

16

2.4.1. Keluarga…………………………………………………..…………...

16

2.4.2. Tingkat Kesejahteraan…………………………………..…………….

17

2.4.3. Keluarga Berencana (KB)……………………………..………………

18

2.3.

2.4.4. Pendidikan…………………………………………..………………… 23 BAB III METODE PENELITIAN………………………..………………….. 3.1.

Populasi dan Sampel……………………………………………..……

25

3.2.

Metode Pengumpulan Data……………………………………..……..

25

3.3.

Definisi Operasional Variabel Penelitian……………………..……….

25

3.4.

Pengkodean Dalam SPSS…………………………………..…………

26

3.5.

Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………..…………...

27

3.6.

Analisis Faktor…………………………………………..…………….

29

3.6.1. Statistik yang Relefan Dengan Analisis Faktor Adalah Sebagai Berikut......................................................................................

29

3.6.2. Langkah-Langka Dalam Analisis Faktor Dengan Menggunakan SPSS…………………………………………………..……………….

ix

30

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN………..………………… 4.1.

Hasil Analisis……………………………………..…………………...

37

4.1.1. Validitas dan Reliabilitas………………………..………………….....

37

4.1.2. Analisis Faktor………………………………..…………………….....

38

4.1.3 Validasi Faktor……………………………..……………………….....

43

4.2.

Pembahasan………………………………..………………………….. 44

BAB 5 PENUTUP………………………………...………………………….. 5.1.

Simpulan………………………………...…………………………….

46

5.2.

Saran…………………………………………………………………..

46

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………

47

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Peta Kabupaten Temanggung………………………………....

6

Gambar 2

Peta Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung…………

8

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Temanggung…………………………………………………..

Tabel 2

Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Temanggung Dalam %………………………………………..

Tabel 3

13 14

Jumlah Peserta KB dan Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipakai di Kabupaten Temanggung…………………………..

xii

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Data Sampel……………………………………………….......

49

Lampiran 2

Input Data SPSS…………………………………………….....

63

Lampiran 3

Hasil Output SPSS…………………………………………….

67

Lampiran 4

Tabel R………………………………………………………...

71

xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan di Indonesia yang dilakukan secaara berkesinambungan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Diharapkan hasil pembangunan dalam upaya mengurangi kesenjangan ekonomi dan sosial yang terjadi. Oleh karena itu pemerintah melalui Dinas Sosial RI melaksanakan beberapa langkah kegiatan dalam rangka menyantuni, memberdayakan dan memberikan pelayanan/bantuan sosial kepada anggota/kelompok masyarakat yang mempunyai masalah atau hambatan untuk dapat

hidup secara layak.

Anggota/kelompok masyarakat tersebut secara keseluruhan digolongkan sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). (Dinas Sosial RI 2007;1). Untuk mengurangi kesenjangan sosial akibat tingkat kesejahteraan Pemerintah baru-baru ini juga mencanangkan pemekaran wilayah, merupakan pengembangan dari otonomi daerah, dengan tujuan agar masyarakat di Daerah tersebut lebih sejahtera. Jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan masalah yang besar bagi Negara-Negara di Dunia, khususnya Negara berkembang termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di Dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan permasalahan yang kompleks bagi suatu negara seperti masalah ekonomi, sosial, Pendidikan, budaya dan kriminal. Untuk mengatasi kepadatan penduduk, Indonesia mencanangkan program KB, dengan disahkannya undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan Keluarga Sejatera diharapkan pertumbuhan penduduk Indonesia semakin berkurang dan upaya peningkatan kepedulian dan

1

2

peran serta masyarakat untuk mewujudkan masyarakat kecil, bahagia dan sejahtera. (BKKBN 2006;1). Selain itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pemerintah juga mencanangkan program wajib belajar 9 tahun, dengan adanya wajib belajar 9 tahun diharapkan pola pikir masyarakat Indonesia semakin berkembang, pada saat ini pemerintah juga mengadakan program BOS (Bantuan Operasional Sekolah), BOS ini diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang putus sekolah dikarenakan masalah biaya pendidikan, pemerintah juga mengadakan program kejar paket, program ini biasanya diikuti oleh bapak-bapak atau ibu-ibu yang putus sekolah, program ini terdiri dari program paket A (setara SD), Program Paket B (setara SLTP), program paket C (Setara SLTA). Waluapun pemerintah telah melaksanakan program-program diatas tetapi tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah Temanggung masih rendah terbukti bahwa ternyata jika dilihat dari data pendapatan per kapita masyarakat Temanggung Rp. 5,15 juta per tahun atau Rp.430.000 per bulan. (sangat rendah). Jika kita mengacu pada angka kemiskinan pada Bank Dunia yaitu dua dolar per hari atau sekitar Rp.600.000 per bulan maka masyarakat Temanggung miskin semua. Jadi jika ada pendapat bahwa kemiskinan berkorelasi positif terhadap pendidikan setidaknya itu tercermin pada kondisi yang ada diTemanggung. Ketika tingkat pendidikan masyarakat masih rendah maka untuk meningkatkan taraf hidup pun akan sulit. (Anif Punto, 2009: 13). Oleh karena itu perlu trobosan-trobosan, paling tidak perlu mengurangi anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah, beberapa sekolah gratis setingkat SLTP sudah berjalan di Temanggung, dan sudah semestinya pemda mendukung penuh siapapun yang menggulirkan sekolah gratis semacam itu. Di Kemloko, kecamatan Tembarak misalnya, terdapat komunitas belajar Cendikia Mandiri, komunitas ini adalah komunitas yang dibentuk untuk menampung anak-anak putus sekolah, terutama di daerah pedesaan ataupun pinggiran. Melihat kondisi diatas maka penulis mengambil judul ” ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

3

KECAMATAN TEMBARAK,

KABUPATEN TEMANGGUNG.” Penulis

mengambil daerah Kecamatan Tembarak karena dirasa daerah tersebut masih banyak penduduk yang berada pada tingkat kesejahteraan yang rendah. Penulisan TA ini menggunakan uji statistik analisis factor dengan menggunakan software SPSS 12.0. Data diambil dari Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

1.2. RUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH 1.2.1. Rumusan Masalah Permasalahan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1.2.1.1. Variabel apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. 1.2.1.2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

1.2.2. Batasan Masalah Karena banyaknya variabel yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung maka penulis membatasi variabel-variabel yang dipakai dalam penganalisisan Tugas Akhir ini yang terdiri dari variabel Umur, Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin, Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan, Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan, Jumlah Anggota Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif, Peserta KB atau Tidak di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung.

1.3. TUJUAN DAN MANFAAT 1.3.1. Tujuan 1.3.1.1. Tujuan Umum Untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa-desa yang ada di Kabupaten Temanggung.

Kecamatan Tembarak,

4

1.3.1.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui variabel apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan

masyarakat

di

Kecamatan

dan

Kabupaten

Temanggung. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan dan Kabupaten Temanggung. 1.3.2. Manfaat 1.3.2.1. Manfaat bagi penulis Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diterima selama menjalani kuliah. 1.3.2.2. Manfaat bagi Instansi terkait Sebagai

masukan untuk

bahan

informasi

dalam

melaksanakan

penyuluhan dalam bidang pendidikan, KB, dan kesejahteraan kepada masyarakat di Kecamatan Tembarak khususnya dan di Kabupaten Temanggung pada umumnya. Hasil penelitian ini dapat aplikasikan bagi BKKBN (pada saat penyuluhan KB di Desa-desa), Dinas Sosial (pada saat penyuluhan tingkat kesejahteraan di Desa-desa), BPS (Badan Pusat Statistik) dan Dinas Pendidikan. 1.3.2.3. Manfaat bagi masyarakat Sebagai bahan pemikiran masyarakat bagaimana cara-cara untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Agar masyarakat sadar akan pentingnya KB dan pendidikan.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk mengetahui gambaran singkat mengenai penulisan Tugas Akhir ini, maka penyusun sampaikan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I

: PENDAHULUAN Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang latar belakang,

rumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat dan sistematika penulisan.

5

BAB II

: LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang gambaran umum

populasi, gambaran umum sampel, kajian pustaka. BAB III

: METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang populasi dan sampel,

metode pengumpulan data, teknik analisis data yang digunakan, langkah-langkah analisis data. BAB IV : HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang hasil analisis data beserta keterangan hasil analisis yang diperoleh. BAB V

: KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang kesimpulan yang

didapat dari hasil analisis dan saran yang dapat disampaikan oleh penulis.

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1.

Gambaran Umum Kabupaten / Kota Temanggung

2.1.1. Peta Kabupaten Temanggung

Gambar 1 2.1.2. Kondisi Geografis Kabupaten Temanggung 2.1.2.1.

Letak Administrasi Kabupaten Temanggung secara geografis terletak antara 110023`-

11046`30`` Bujur Timur dan 7014`-7032`35``Lintang Selatan dengan luas wilayah 870,65km2 (87.065Ha). Dilihat dari peta orientasi Propinsi Jawa Tengah, wilayah Kabupaten Temanggung terletak ditengah-tengah dengan bentangan terjauh utara ke selatan 46,8km dan timur ke barat 43km. Batas-batas administrasi Kabupaten Tenganggung adalah sebagai berikut:

6

7

2.1.2.2.

a. Sebelah Utara

: Kabupaten Kendal

b. Sebelah Timur

: Kabupaen Semarang

c. Sebelah Selatan

: Kabupaten Magelang

d. Sebelah Barat

: Kabupaten Wonosobo

Topografi Kabupaten

Temanggung

merupakan

daerah

pegunungan

dengan

ketinggian tempat ± 500-1450 m dari permukaan laut. 2.1.2.3.

Iklim Dengan ketinggian tersebut, maka suhu udara rata-rata 220C-23,60C.

Curah hujan di Kabupaten Temanggung rata-rata per tahun sebesar 2.163mm. 2.1.3. Gambaran umum populasi penduduk Kabupaten Temanggung Dengan luas wilayah 87.065 Ha, Kabupaten Temanggung mempunyai jumlah KK/Keluarga berdasarkan tingkat kesejahteraan : Pra Sejahtera

:

68.398

Sejahtera I

:

32.505

Sejahtera II

:

43.774

Sejahtera III

:

54.476

Sejahtera III Plus

:

1.980

Jumlah Keluarga

: 201.203

2.1.4. Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipake di Kabupaten Temanggung Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang biasa dipakai oleh masyarakat di Kabupaten Temanggung IUD

: 22.385

Medis Pria

:

1. 807

Medis Wanita

:

7.831

Implant

: 24.171

Suntik

: 50.268

Pil

:

9.206

Kondom

:

928

OV

:

0

8

Jumlah

2.2.

: 116.596

Gambaran Umum Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung

2.2.1. Peta Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung

Gambar 2. 2.2.2. Kondisi Geografis Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung Kecamatan Tembarak adalah salah satu dari 20 kecamatan di wilayah Kabupaten Temanggung, Jarak dari Kota Temanggung 8 Km dengan luas 2.684 Ha. Tembarak Kabupaten Temanggung dalam pembagian wilayah Administrasi terbagi menjadi 13 Desa, 73 Dusun, 211 RT, 64 RW. dengan jumlah Kades 13, perangkat desa 179 dan anggota BPD 103. Pada dasarnya keadaan iklim, topografi Kecamatan Tembarak hampir sama dengan keadaan wilayah-wilayah di Kabupaten Temanggung. Batas-batas wilayah Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung: a. Sebelah Utara

: Kecamatan Temanggung

9

b. Sebelah Timur

: Kecamatan Kranggan

c. Sebelah Selatan

: Kecamatan Selopampang

d. Sebelah Barat

: Kecamatan Tlogo.

2.2.3. Potensi Tanaman yang dapat dikembangkan di Kecamatan Tembarak antara lain : Padi, Jagung, Ketela Pohon, Ketela Rambat, Kacang Tanah. Untuk Tanaman sayuran antara lain : Bawang Putih, Bawang Merah, Kentang, Kobis, Cabe, Sawi, Kacang Merah. Untuk Buah-buahan antara lain : Durian, Rambutan, Jambu Biji, Klengkeng, Pepaya, Pisang. Tanaman Perkebunan antara lain : Kopi Arabika, Kopi Robusta, Cengkeh, Kelapa, Kapulogo, Tembakau, Panili. Peternakan antara lain : Sapi Potong, Kambing, Domba, Ayam Buras, Ayam Ras Itik, Entok, Angsa. Perikanan antara lain : Karper, Nila, Lele, Tawes, Gabus, Udang, Kodok

2.2.4. Pendidikan Banyaknya Sekolah dan Murid tahun ajaran 2007/2008 SD Negeri 14 buah, dengan jumlah guru 221 PNS dan 43 Non PNS, SD Swasta 2 buah, dengan jumlah guru - PNS dan 24 Non PNS. Untuk SLTP Negeri 1 buah, dengan jumlah guru 34 orang, SLTP Swasta 1 buah. Untuk SLTA Negeri 1 buah. SLTA Swasta 1 buah, dengan jumlah guru 38 orang, dan untuk SMK negeri 1 buah.

2.2.5. Kesehatan Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung dengan Jumlah Puskesmas 1 buah, Puskesmas Keliling 1 buah.

2.2.6. Desa-Desa di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung 1. Desa Tembarak 2. Desa Menggoro

10

3. Desa Purwodadi 4. Desa Wonokerso 5. Desa Kemloko 6. Desa Gandu 7. Desa Botoputih 8. Desa Tawangsari 9. Desa Greges 10. Desa Krajan 11. Desa Jragan 12. Desa Drono 13. Desa Banaran

2.2.7. Gambaran umum populasi penduduk Kecamatan Tembarak Pra Sejahtera

:

2. 951

Sejahtera I

:

1. 386

Sejahtera II

:

1. 282

Sejahtera III

:

1. 581

Sejahtera III Plus

:

85

Jumlah Keluarga

:

7.285

2.2.8. Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipake di Kecamatan Tembarak Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang biasa dipakai oleh masyarakat di Kabupaten Temanggung IUD

:

613

Medis Pria

:

15

Medis Wanita

:

104

Implant

: 1.177

Suntik

: 1.780

Pil

:

589

Kondom

:

2

11

2.3.

OV

:

0

Jumlah

: 4.280

Analisis Faktor Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu

data matrik dan menganalisis struktur saling berhubungan (korelasi) antar sejumlah besar variabel (test score, test item, jawaban kuesioner) dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi dan sering disebut dengan faktor.Dengan analisis faktor, peneliti mengidentifikasi dimensi suatu struktur dan kemudian menenukan sampai seberapa jauh setiap variabel dapat dijelaskan oleh setiap dimensi. Begitu dimensi dan penjelasan setiap variabel diketahui, maka tujuan utama analisis faktor dapat dilakukan yaitu data summarization dan reduction. Dengan kata lain analisis faktor ingin menemukan suatu cara meringkas (summarize) informasi yang ada dalam variabel asli (awal) menjadi suatu set dimensi baru atau variate (factor). Hal ini dilakukan dengan cara menentukan struktur lewat data reduction (pengurangan data). Analisis faktor mengidentifikasi struktur hubungan antara variabel atau responden dengan cara melihat korelasi antar variabel atau korelasi antar responden. (Ghozali Imam, 2005:253) 2.3.1. Asumsi Analisis Faktor Analisis faktor mencoba menemukan hubungan (Interelationship) antar sejumlah faktor-faktor yang saling independen satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu beberapa kumpulan faktor yang lebih sedikit dari sejumlah faktor awal. Tujuan analisis faktor adalah mengidentifikasi adanya hubungan antar faktor dengan melakukan uji korelasi dan membuat sebuah faktor baru yang dinamakan faktor baru untuk menggantikan faktor tertentu (Singgih Santoso, 2003:93). Analisis faktor merupakan suatu prosedur yang dipergunakan untuk memproduksi dan meringkas data setiap faktor dinyatakan sebagai kombinasi linier dari faktor yang mendasari. Dalam merumuskan masalah analisis faktor, faktor yang digunakan untuk menganalisis faktor harus dispesifikasikan

12

berdasarkan hasil kegiatan. Secara umum jumlah sampel yang dianjurkan adalah 50 sampai 100 sampel (Dalam pengertian SPSS adalah 50-100). (Singgih Santoso, 2003:93-94).

Tabel 1 Tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

Pra Sejahtera

Sejahtera I

Sejahtera II

Sejahtera III

Sejahtera III Plus

Jumlah

(1)

(2)

(4)

(6)

(7)

(8)

(9)

1. Parakan

2 705

2 831

2 901

4 100

336

2. Kledung

1 570

1 434

3 173

681

15

12 873 6 873

3. Bansari

2 335

638

1 616

1 757

2

6 348

4. B u l u

4 033

2 150

2 018

4 155

18

12 374

5. Temanggung

2 791

2 826

5 742

9 250

370

20 979

6. Tlogomulyo

1 873

810

555

2 740

13

5 991

7. Tembarak

2 951

1 386

1 282

1 581

85

7 285

8. Selopampang

1 748

1 314

609

1 215

-

4 886

9. Kranggan

4 186

2 095

2 454

3 332

167

12 234

10. Pringsurat

5 398

551

428

6 958

27

13 362

11. Kaloran

5 490

2 632

3 423

1 062

19

12 626

12. Kandangan

6 144

2 183

1 906

2 965

56

13 254

13. K e d u

3 318

2 383

6 952

1 308

269

14 230

14. Ngadirejo

4 630

2 527

3 182

3 738

136

14 213

15. J u m o

3 028

1 388

1 504

2 281

31

8 232

16. Gemawang

4 341

829

867

2 661

83

8 781

17. Candiroto

3 097

1 545

1 133

2 555

306

8 636

18. Bejen

2 866

1 175

724

688

45

5 498

19. Tretep

2 554

690

721

1 504

2

5 471

20. Wonoboyo Jumlah

3 340

1 118

2 554

45

-

7 057

68 398

32 505

43 744

54 576

1 980

201 203

Sumber : BPS Temanggung Dalam Angka 2008 “Tingkat Kesejahteraan” Kabupaten Temanggung”.

13

Tabel 2 Tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Temanggung dalsm persen (%).

Kecamatan

Pra Sejahtera (%)

Sejahtera I (%)

Sejahtera II (%)

Sejahtera III (%)

Sejahtera III Plus (%)

Jumlah

(1)

(2)

(4)

(6)

(7)

(8)

(9)

1. Parakan

3,955

8,709

6,632

7,512

16,970

6,398

2. Kledung

2,295

4,412

7,254

1,248

0,758

3,416

3. Bansari

3,414

1,963

3,694

3,219

0,101

3,155

4. B u l u

5,896

6,614

4,613

7,613

0,909

6,150 10,427

5. Temanggung

4,081

8,694

13,126

16,949

18,687

6. Tlogomulyo

2,738

2,492

1,269

5,021

0,657

2,978

7. Tembarak

4,314

4,264

2,931

2,897

4,293

3,621

8. Selopampang

2,556

4,042

1,392

2,226

0,000

2,428

9. Kranggan

6,120

6,445

5,610

6,105

8,434

6,080

10. Pringsurat

7,892

1,695

0,978

12,749

1,364

6,641

11. Kaloran

8,027

8,097

7,825

1,946

0,960

6,275

12. Kandangan

8,983

6,716

4,357

5,433

2,828

6,587

13. K e d u

4,851

7,331

15,892

2,397

13,586

7,072

14. Ngadirejo

6,769

7,774

7,274

6,849

6,869

7,064

15. J u m o

4,427

4,270

3,438

4,179

1,566

4,091

16. Gemawang

6,347

2,550

1,982

4,876

4,192

4,364

17. Candiroto

4,528

4,753

2,590

4,682

15,455

4,292

18. Bejen

4,190

3,615

1,655

1,261

2,273

2,733

19. Tretep

3,734

2,123

1,648

2,756

0,101

2,719

20. Wonoboyo

4,883

3,439

5,839

0,082

0,000

3,507

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

100,0

Jumlah

14

Tabel 3 Jumlah Peserta KB dan Jenis - Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipakai di Kabupaten Temanggung

Kecamatan (1)

IUD

Medis

Medis

Pria

Wanita

Implant

Suntik

Pil

Kondom

OV

Peserta KB Aktif (PA)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

1. Parakan

1 161

28

592

636

4016

516

126

0

7 075

2. Kledung

580

39

647

686

1643

507

0

0

4 102

3. Bansari

481

6

474

473

2166

234

5

0

3 839

4. B u l u

1 371

48

397

649

4401

535

10

0

7 411

5. Temanggung

1 861

130

716

1 505

4535

1 103

444

0

10 294

6. Tlogomulyo

588

10

250

489

2095

118

3

0

3 553

7. Tembarak

613

15

104

1 177

1780

589

2

0

4 280

8. Selopampang

524

31

160

809

986

252

6

0

2 768

9. Kranggan

801

104

348

3 694

1985

206

37

0

7 175

10. Pringsurat

1 013

132

458

1 697

3382

837

27

0

7 546

11. Kaloran

1 043

208

377

2 197

2793

728

17

0

7 363

885

121

457

1 787

3311

669

27

0

7 257

4 127

49

594

1 249

2445

300

0

0

8 764

12. Kandangan 13. K e d u 14. Ngadirejo

1 214

30

562

1 341

4606

395

65

0

8 213

15. J u m o

1 570

228

253

1 463

1176

215

7

0

4 912

16. Gemawang

869

210

269

1 867

1755

251

14

0

5 235

17. Candiroto

1 468

139

463

814

1828

306

9

0

5 027

18. Bejen

718

43

327

508

1632

261

6

0

3 495

19. Tretep

419

83

122

433

2009

570

42

0

3 678

1 079

153

261

697

1724

614

81

0

4 609

22 385

1 807

7 831

24 171

50 268

9 206

928

0

116 596

20. Wonoboyo Jumlah

Sumber : BPS Temanggung Dalam Angka 2008 “Peserta KB Aktif ” Kabupaten Temanggung.

15

2.4.

Kajian Pustaka

2.4.1. Keluarga Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Departemen Kesehatan RI:2008) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. (Menurut Salvicion dan Ara Celis : 1989) 2.4.1.1.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : a. Peranan Ayah: Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. b. Peranan Ibu: Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. c. Peranan Anak: Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

16

2.4.1.2.

Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga a. Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak Ayah. b. Matriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah phak Ibu. c. Equlitarian, yang memegang dalam keluarga adalah Ayah dan Ibu.

2.4.2. Tingkat Kesejahteraan Tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dibedakan menjadi 5 jenis yaitu Keluarga Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II, Sejahtera III dan Sejahtera III +. 2.4.2.1.

Keluarga Pra Sejahtera Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga-keluarga yang belum dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya (Basic Needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan. 2.4.2.2.

Sejahtera I Sejahtera I adalah keluarga-keluarga yang telah memenuhi kebutuhan

dasar secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, rumah untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, bisa bacatulis latin dan keluarga berencana. 2.4.2.3.

Sejahtera II Sejahtera II adalah keluarga-keluarga yang disamping dapat memenuhi

kebutuhan dasarny, juga dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan perkembangannya (Developmental needs) seperti kebutuhan untuk meningkatkan agama, menabung, berinteraksi dengan keluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam masyarakat dan mampu memperoleh informasi. 2.4.2.4.

Sejahtera III Sejahtera III adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh

kebutuhan dasar, kebutuhan sosial, psikologis dan kebutuhan pengembangannya,

17

namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur (waktu tertentu) memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan serta berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olah-raga, pendidikan dan sebagainya. 2.4.2.5.

Sejahtera III + Sejahtera III + adalah keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi

seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis maupun yang bersifat pengembangan serta telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

2.4.3. Keluarga Berencana (KB) Keluarga Berencana adalah perencanaan kehamilan, sehingga kehamilan hanya terjadi pada waktu yang diinginkan. Jarak antara kelahiran diperpanjang, dan kelahiran selanjutnya dapat dicegah apabila jumlah anak telah mencapai yang dikehendaki, untuk membina kesehatan seluruh anggota keluarga dengan sebaik– baiknya, menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Kegiatan KB tidak hanya memperpanjang dan mengatur kehamilan, tetapi termasuk kegiatan untuk meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan keluarga secara menyeluruh. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, maka pengertian KB didefinisikan sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kehamilan, pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. 2.4.3.1.

Definisi Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’

dan konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sperma

18

yang mengakibatkan kehamilan. Jadi kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma. 2.4.3.2.

Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi (alat KB) a. Pil Pil adalah obat berbentuk padat yang diminum oleh wanita atau pria setiap hari yang berisis tentang obat untuk mencegah kehamilan. b. Suntik Suntik adalah cairan obat yang terdiri dari beberapa obat ( divoplovina,

divoprogestin,

diprogestin,

norispera)

yang

disuntikkan ketubuh wanita yang berguna untuk menghambat produksi sel telur. c. IUD (Intra Ureter Devisiensi) IUD adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik dililit tembaga ada yang tidak dan ada yang dililit perak. Macam bentuknya spiral, operti. d. Implant Implant adalah alat kontrasepsi semacam benda berupa kapsul batangan sebesar korek api sebanyak 2 buah (untuk 3 tahun) atau 1 buah (untuk 1 tahun) berisi hormone untuk mencegah kehamilan yang disisipkan dibawah kulit pada lengan sebelah atas. e. Medis Pria (Vaseptomi) Vaseptomi adalah tindakan penutupan kedua saluran mani sebelah kanan dan kiri sehingga pada waktu senggama tidak dapat menyebabkan kehamilan. f. Medis Wanita (Biseptomi) Biseptomi adalah tindakan penutupan kedua saluran telur sebelah kanan dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak dapat

19

melewati saluran telur tersebut, dengan demikian wanita tersebut tidak dapat hamil (hormon tetap dihasilkan) g. Kondom Kondom adalah sarung karet tipis yang dipakai pada alat kelamin pria pada waktu senggama yang berguna untuk menampung pancaran air mani yang keluar pada saat senggama. h. Tisu KB Tisu KB adalah alat kontrasepsi berbentuk tisu yang dimasukkan ke dalam vagina sampai menyentuh mulut rahim sebelum senggama. 2.4.3.3.

Manfaat KB 1. Bagi Kesehatan dan Psikologis Ibu dan Anak a. Bagi Ibu a) Mencegah Anemia (kurang darah) Kandungan zat besi (Fe) yang ada pada salah satu alat/obat KB, dapat mencegah resiko anemia berat, sehingga dengan ber KB, ibu dapat menjaga kesehatan fisik dan kesehatan reproduksinya lebih optimal. Apabila diimbangi dengan asupan gizi yang memadai, agar terhindar dari anemia berat, maka resiko kesakitan dan kematian ibu dapat diturunkan. b) Mencegah Perdarahan yang terlalu banyak setelah persalinan Dengan ber KB setelah persalinan, seorang ibu dapat mencegah terjadinya perdarahan yang terlalu banyak setelah melahirkan dan mempercepat pulihnya kondisi kesehatan rahim c) Mencegah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) Dengan ber KB keluarga dapat merencanakan dan mengatur kelahiran anak-anaknya, dengan menghindari

20

kehamilan “4Terlalu” (Terlalu muda umur ibu, Terlalu tua umur ibu, Terlalu dekat jarak kehamilan, Terlalu sering

melahirkan).

tidak/belum

Menghindari

diinginkan,

akan

kehamilan

menurunkan

yang resiko

kesakitan dan kematian ibu. d) Mendekatkan

ibu

terhadap

pelayanan

pemeriksaan

kesehatan Pada saat ibu ber-KB, ibu akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan, informasi tentang KB dan kesehatan reproduksi secara lengkap yang bermanfaat dalam merencanakan kehamilan. e) Meningkatkan Keharmonisan Keluarga Dengan ber-KB, ibu mempunyai kesempatan dan waktu

yang

kebutuhan

cukup

suami,

luang

dalam

memperhatikan

melayani

suami

dengan

penuh

kemesraan tanpa rasa takut menjadi hamil, mendiskusikan dan membicarakan semua permasalahan dengan suami. Ibu juga akan memiliki waktu yang cukup untuk merawat dan mendidik anak-anaknya dengan baik. b. Bagi Bayi a) Mencegah Kekurangan Gizi Pada Anak KB

memberikan

mempersiapkan dikandungnya

peluang

kehamilannya, mendapatkan

pada agar

kecukupkan

ibu

dalam

janin

yang

gizi

yang

sempurna, sehingga dapat lahir aman dan selamat. Dengan memiliki jumlah anak sesuai yang direncanakan, pemenuhan gizi bagi semua angora keluarga akan lebih tercukupi. b) Tumbuh Kembang Anak Terjamin Selain

hak

anak,

maka

pengaturan

jarak

kehamilan memberi peluang kepada setiap anak untuk

21

mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih

optimal serta akan

menjadi generasi

yang

berkualitas. c) Kebutuhan ASI Eksklusif 6 Bulan Dapat Terpenuhi Salah satu cara ber-KB yang yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan, dikenal dengan nama Metode Amenore Laktasi (MAL). MAL akan memberikan kesempatan kepada bayi untuk mendapatkan zat gizi yang paling sempurna yang terkandung

dalam

ASI,

untuk

pertumbuhan

dan

perkembangan bayi. 2. Manfaat KB bagi Ekonomi a. Mengurangi biaya kebutuhan rumah tangga Dengan ber-KB, keluarga lebih leluasa dalam mengatur biaya kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak-anak, perawatan kesehatan bagi anggota keluarganya, dan lain-lain. Bagi ibu yang menggunakan cara KB MAL, mengurangi pengeluaran keluarga untuk membeli alat/obat kontrasepsi minimal 6 bulan. b. Meningkatkan / Menambah Pendapatan Ekonomi Keluarga Dengan mengatur jarak kehamilan antar anak, ibu mempunyai peluang dan kesempatan yang besar untuk berusaha, misalnya ikut dalam kelompok usaha UPPKS, dan sebagainya. 3. Manfaat KB Bagi Sosial Budata a. Meningkatkan Kesempatan Bermasyarakat Dengan ber-KB, ibu memiliki kesempatan dan waktu yang lebih banyak untuk bersosialisasi dan aktif pada kegiatan social di masyarakat.

22

b. Meningkatkan Peran Ibu Dalam Pengambilan Keputusan Keluarga Dengan ber-KB, ibu mempunyai kesempatan dan berkontribusi sebagai mitra yang setara dalam pengambilan keputusan, baik keputusan dalam rumah tangga sendiri seperti memilih kontra sepsi,

menentukan

jumlah

anak

yang

dikehendaki, maupun keputusan di luar rumah tangganya. 2.4.3.4.

Jenis-jenis alat KB Jenis-jenis alat KB (alat kontrasepsi) yang biasa digunakan oleh

masyarakat di Kabupaten Temanggung pada : a. Pil KB b. Kondom c. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intra Uterine Devisiensi (IUD) d. Suntik KB

2.4.4. Tingkat Pendidikan Pendidikan

mempunyai

tujuan

memberikan

bantuan

terhadap

perkembangan anak seutuhnya. Berarti mengembangkan potensi fisik, emosi, sikap moral, pengetahuan dan ketrampilan semaksimal mungkin agar dapat menjadi manusia dewasa. Jadi pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan atas dasar suatu perencanaan yang telah dipikirkan secara matang, rasional, logis dan bukan usaha coba-coba. (R. Tillar dan Sardin Pabbadja, 1979: 13). Pendidikan

mempunyai

fungsi

untuk

membantu

secara

sadar

perkembangan rohani dan jasmani anak didik serta sebagai alat perkembangan pribadi warga negara, masyarakat dan sebagai pembentuk keluarga. Dalam pencapaian tujuan pendidikan, dapat ditempuh melalui tiga jenis pendidikan yaitu pendidikan informal, pendidikan non formal, dan pendidikan formal, baik secara terpisah maupun gabungan diantara dua atau tiga jenis pendidikan tersebut.

23

2.4.4.1.

Pendidikan Informal Jenis pendidikan ini meliputi ketrampilan, pengetahuan, sikap, nilai dan

cara hidup pada umumnya, berlangsung sepanjang umur dan cara berlangsungnya paling wajar. Berlangsung tidak terikat jam, hari, bulan dan tahun tetapi bisa terjadi setiap saat pada insan yang berinteraksi secara sadar dan bermakna. Jenis pendidikan ini memang tidak diatur dalam suatu organisasi secara struktural dan sama sekali tidak mengenal perjenjangan secara kronologis menurut tingkatan umur maupun tingkatan ketrampilan dan pengetahuan. Adapun suasananya tidak hanya kategori sosial tertentu dari kelompok tertentu, tetapi semua kategori sosial dan kelompok usia (R. Tillar dan Sardin Pabbadja, 1979: 6-7). 2.4.4.2.

Pendidikan Non Formal Tujuan dari pendidikan ini selalu berorientasikan langsung pada hal-hal

yang penting bagi kehidupan, tergantung pada taraf hidup orang yang bersangkutan secara ekonomis, keadaan budaya, maka ditentukan pada kebutuhankebutuhan praktis ekonomis sesuai dengan keadaan sosial budaya serta lingkungan sekitar. Pendidikan jenis ini perlu diorganisasikan dan isi pendidikan diprogram secara khusus, misalnya praktek kerja lapangan atau magang (R. Tillar dan Sardin Pabbadja, 1979: 8-9). 2.4.4.3.

Pendidikan Formal Ciri pendidikan formal yang sampai saat ini tidak dimiliki oleh pendidikan

non formal dan informal adalah adanya penjenjangan kronologis yang ketat untuk tingkattingkat umur populasi sasarannya dan menurut tingkat pengetahuan dan ketrampilan. Hal ini jelas tercermin pada penjenjangan yang mengatur sistem penyampaian dari taman kanak-kanak sampai sarjana di perguruan tinggi. Yang masing-masing jenjang menerima kelompok umur tertentu dan memberikan pengetahuan serta ketrampilan tertentu. Ciri lain yang membedakan secara menyolok yaitu ada pengorganisasian lebih ketat, program lebih formal, perurutan lebih sistematis, adanya sanksi legal dan berlaku untuk semua bidang pada semua lembaga (R. Tillar dan Sardin Pabbadja, 1979: 9).

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel 3.1.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005:55). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penduduk yang ada di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. 3.1.2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005:56). Penentuan sampel dalam proposal TA ini adalah dengan teknik cluster random sampling (diundi dan diambil secara acak).

3.2. Metode Pengumpulan data 3.2.1. Metode Dokumentasi Metode Dokumentasi Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berbentuk tertulis yang diambil dari kantor BKKBN. 3.2.2. Metode Studi Kepustakaan Metode Studi Kepustakaan yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan, memilih, menganalisis beberapa sumber bacaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian Tahap operasional adalah tahap penterjemahan yang masih menjadi variabel, indikator dan definisi operasional. Definisi operasional adalah semacam

24

25

petunjuk pelaksanaan bagaimana mengukur variabel (Marsi Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989: 1946). Variabel-variabel yang dimiliki untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan 1. Kepala Keluarga Menurut Umur 2. Kepala Keluarga menurut jenis kelamin 3. Kepala Keluarga menurut tingkat pendidikan 4. Mengikuti program KB atau tidak 5. Jenis pekerjaan Kepala Keluarga 6. Jumlah anggota keluarga 7. Jumlah anggota keluarga usia produktif (yang bekerja).

3.4. Pengkodean Dalam SPSS Pada saat memasukkan data dalam SPSS dilakukan pengkodean sebagai berikut 3.4.1. Kepala Keluarga Menurut Umur Usia 20-39

=3

Usia 40-59

=2

Usia ≥ 60

=1

3.4.2. Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin Laki – laki

=1

Perempuan

=0

3.4.3. Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan Tidak Tamat SD = 1 Tamat SD

=2

Tamat SLTP

=3

Tamat SLTA

=4

Tamat AK

=5

3.4.4. Mengikuti Program KB atau Tidak Ya

=1

Tidak

=0

26

3.4.5. Jenis Pekerjaan Kepala Keluarga Peg. Pemerintah = 7 Peg. Swasta

=6

Usaha Sendiri

=5

Pensiunan

=4

Petani

=3

Lain-lain

=2

Tidak Bekerja

=1

3.4.6. Jumlah Anggota Keluarga 3.4.7. Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif (yang bekerja).

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kesamaan antar data yang dikumpulkan dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan (mengukur) fakta itu juga valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 1999:24). Dengan menggunakan rumus korelasi bisa didapat validitasnya. Rumus korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi produk moment dari pearson sebagai berikut: rxy =

N ∑ xy − (∑ x )(∑ y )

[N ∑ x

2

][

− (∑ x ) N ∑ y 2 − (∑ y ) 2

2

] (Marsi Singarimbun,1989:137)

Keterangan: rxy

= Koefisien Korelasi

N

= Jumlah sampel

∑X

= Jumlah sekor butir

27

∑Y

= Jumlah skor total

∑ XY = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total ∑X ∑Y

2

= Jumlh kuadrat skor butir 2

= Jumlah kuadrat sekor total

Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan bantuan SPSS. Selain rumus diatas untuk menentukan validitas dapat dilihat dari KMO, jika nilai sig. < 0,05 berarti data yang kita miliki valid, dan dapat dianalisis lebih lanjut. 3.5.2. Uji Reliabilitas Berbagai

teknik

mencari

reliabilitas

yaitu

dengan

rumus

Spearman_Brown, rumus Flanagan, rumus Rulon, rumus K-R, rumus K-R.21, rumus Hoyt, rumus Alpha. Untuk mengetahui reliabel atau tidak dapat dilihat pada nilai alpha pada hasil progrm SPSS 12.0 dengan nilai tabel r product moment, apabila alpha tersebut lebih besar dari r tabel artinya signifikan atau reliabel (Arikunto, 1998: 156) Rumus uji reliabilitas yang bisa digunakan yaitu: ⎡ k ⎤ r11 = ⎢ ⎥ ⎣ (k − 1) ⎦

⎡ ∑σ b2 ⎤ ⎢1 − ⎥ σ t 2 ⎥⎦ ⎢⎣

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya soal

∑σ

2 b

= jumlah variabel butir soal

σ t 2 = Varians total Dalam hal ini pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS. Selanjutnya hasil reliabilitas penelitian dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel untuk dk = n-1 dan taraf signifikan 5 %, jika r11 > rtotal maka dapat dikatakan reliabel.

28

Selain menggunakan perbandingan r hitung dengan r tabel, uji signifikansi dapat juga dilakukan dengan uji t . Langkah-langkah pengujian signifikansi dengan menggunakan uji t adalah sebagai berikut: a. ambil sembarang r hitung (diambil dari correlated item-Total correlation) b. hitung nilai t hitung dengan rumus:

t=

r 1− r2 N −2

c. Bandinngkan nilai t hitung dengan t tabel pada alpha=0,05 dan df=N-2. d. Jika nilai t hitung > t tabel, maka Ho diterima atau r berkorelasi positif atau variabel valid. (Imam Ghazali, 2005:45)

3.6. Analisis Faktor 3.6.1. Statistik yang Relevan Dengan Analisis Faktor adalah Sebagai Berikut

3.6.1.1. Bartlett’s test of sphericity Bartlett’s test of sphericity adalah suatu uji ststistik yang dipergunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tidak saling berkorelasi (uncorrelated) dalam populasi. 3.6.1.2. Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of sampling adequacy Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of sampling adequacy merupakan suatu indeks yang dipergunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Nilai tinggi antara 0,5 – 1,0 berarti analisis faktor tepat, kalau kurang dari 0,5 analisis faktor dikatakan tidak tepat. Nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar 0 sampai 1, dengan kriteria: a. MSA =1, faktor tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh faktor lain. b. MSA>0,5, faktor masih bisa diprediksi dan masih bisa dianalisis lebih lanjut. c. MSA<0,5, faktor tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut.

29

Maka KMO dan Bartlett’s Test > 0,5 dengan signifikan dibawah 0,05 variabel dan sampel yang sebenarnya bisa dianalisis lebih lanjut (Singgih Santoso, 2006:94). 3.6.1.3. Communality Communality merupakan jumlah varians yang disumbangkan oleh variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis. 3.6.1.4. Eigenvalue Eigenvalue merupakan jumlah varians yang dijelaskan oleh setiap variabel. 3.6.1.5. Scree Plot Scree Plot merupakan plot dari eigenvalue sebagai sumbu tegak dan banyaknya faktor sebagai sumbu datar, untuk menentukan banyaknya faktor yang bisa ditarik (factor extraction). 3.6.1.6. Factor Loadings Factor Loadings adalah korelasi sederhana antara variabel dengan faktor.

3.6.2.

Langkah-Langka Dalam Analisis Faktor Dengan Menggunakan SPSS.

Pada penulisan Tugas Akhir ini dalam menganalisis data penulis menggunakan software SPSS 12.0. 3.6.3. Untuk melakukan proses analisis validitas dengan menggunakan software SPSS 12.0 dilakukan langkah-langkah sebagai berikut

30

3.6.3.1. setelah data dibuka → Analyze → Scale → reliability analysis…

Akan muncul tampilan

31

3.6.3.2. masukkan semua variabel pada kolom Items

3.6.3.3. Klik pada kotak Statistics…, akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Pada Descriptive for pilih Item, scale, scale if item deleted. Pada InterItem pilih Correlations → continue → OK.

32

3.8.2. Untuk melakukan proses analisis faktor dengan menggunakan software SPSS 12.0 dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. 3.8.2.1. Setelah data dibuka → klik analyze → pilih sub menu Data Reduction → factor…

Kemudian muncul tampilan

33

Masukkan semua variabel yang akan dianalisis pada kotak Variabels

3.8.2.2. Kemudian klik Descriptives… seperti tampilan dibawah ini, tampilan Descriptives…., berisis alat-alat statistik yang digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel, termasuk pengujiannya. (Singgih Santoso, 2006:99). Correlation matrix yang berisi berbagai alat pengujian dengan dasar korelasi antar variabel. Untuk keseragaman, pilih KMO and Bartlett’s test of sphericity dan Anti-Image.

34

3.8.2.3. Kemudian klik Extraktion seperti tampilan dibawah ini, tampilan Extraktion berisi berbagai tool untuk melakukan proses ekstraksi variabel (factoring). (Singgih Santoso,2006:115). Pengisian pada Extraktion: a. Method atau metode pembuatan faktor (ekstraksi variabel). Pada

method plilh Principal components. b. Pada Analyze pilih Correlation matrix c. Pada Display pilih semua yaitu Unrotated, factor solution dan Scree Plot. Unrotated factor solution berfungsi untuk menunjukkan hasil

factoring sebelum dilakukan proses rotasi, sedangkan Scree Plot adalah grafik yang menunjukkan dampak factoring terhadap angka eigenvalues. (Singgih Santoso, 2006:115) d. Pada Extrac nilai Eigenvalues over tetap pada angka 1, pada Maximum iterations for convergence tetap pada angka 25.

35

3.8.2.4. Klik pada kotak Rotation seperti tampilan dibawah ini, Rotation berisi tools untuk melakukan proses rotasi (pemutaran sumbu) dari hasil factoring sebelumnya. (Singgih Santoso, 2006:115). a. Pada Method atau metode rotasi pilih Varimax. b. Pada Display pilih Rotated Solution dan Loading Plot(s). Roteted Solution adalah tampilan faktor setelah dilakukan rotasi, yang dibandingkan dengan proses tanpa rotasi (Principal Component yang belum dirotasi). Sedangkan Loading Plot menyajikan korelasi antara variabel tertentu dengan faktor yang terbentuk (Singgih Santoso, 2006: 116). c. Pada Maximum iteration for convergence tetap pada angka 25.

36

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1.

Hasil Analisis Analisis faktor dimaksudkan untuk menemukan variabel baru yang

disebut faktor yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah variabel asli yang tidak berkorelasi satu sama lain. Variabel yang digunakan dalam analisis ini adalah sebagai berikut: 1. Usia KK (X1) 2. Jenis Kelamin KK (X2) 3. Pekerjaan KK (X3) 4. Tingkat Pendidikan KK (X4) 5. Jumlah anggota keluarga (X5) 6. Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif (yang Bekerja) (X6) 7. Keluarga Peserta KB / Tidak (X7) 8. Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (Y)

4.1.1. Validitas dan Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha ,460

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items ,490

N of Items 7

Dari hasil analisis di atas terlihat bahwa nilai alpha lebih dari nilai r tabel yaitu 0,460 > 0,1654. Jadi dapat dikatakan bahwa variabel yang digunakan untuk penulisan Tugas Akhir sudah valid dan reliabel 4.1.2. Analisis Faktor

Setelah dilakukan analisis diperoleh output sebagai berikut:

37

38

a. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan dengan menggunakan metode Bartlett’s Test of sphericity serta mengukur MSA (Measure of Sampling Adequacy) Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program komputer SPSS didapat output sebagai berikut:

Pada tabel output terlihat bahwa angka KMO and Bertlet’s Test adalah 0,566 dengan nilai Sig. 0,000, oleh karena angka sudah diatas 0,5 dan nilai sig.< 0,05, maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisis lebih lanjut. Pada tabel Anti-image Matrices khususnya pada angka korelsi yang bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah) terlihat bahwa MSA untuk

39

semua variabel telah mempunyai nilai MSA diatas 0,5, dengan demikian semua variabel tersebut bisa dianalisis lebih lanjut. b. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring atau menurunkan satu atau lebih faktor variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya.

Dari tabel Total Variance Explained diatas ada 7 variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor yakni Kepala Keluarga Menurut Umur, Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin, Kepala Keluarga Menurut Tingkat Pendidikan, Kepala Keluarga Menurut Pekerjaan, Jumlah Angora Keluarga, Jumlah Keluarga Usia Produktif (yang bekerja), peserta KB atau tidak. Dan terlihat bahwa hanya 3 faktor yang terbentuk, karena dengan satu faktor nilai Eigenvalue diatas 1, dengan dua faktor nilai Eigenvalue masih diatas diatas 1, dengan tiga faktor nilai Eigenvalue masih diatas diatas 1 yakni 1,217. namun untuk empat faktor nilai eigenvalues sudah dibawah 1 yakni 0,359, sehingga proses factoring berhenti pada tiga faktor saja. Selain dengan tabel Total Variance Explained mengenai berapa faktoryang bisa terbentuk bisa dilihat pada grafik Scree Plot.

40

Terlihat pada grafik diatas bahwa garis dari satu ke dua faktor garis menurun cukup tajam, kemudian garis dari dua ke tiga menurun tajam begitujuga garis dari tiga ke empat. Terlihat juga pada sumbu Y (eignvalue) bernilai dibawah 1, hal ini menunjukkan bahwa 3 faktor adalah paling bagus untuk ‘meringkas’ ketujuh variabel tersebut.

41

Setelah diketahui bahwa tiga faktor adalah jumlah yang paling optimal, maka tabel Component Matrix menunjukkan distribusi ketujuh variabel tersebut pada tiga faktor yang terbentuk. Sedangkan angka-angka yang ada pada tabel Component Matrix adalah factor loadings, yang menunjukkan besar korelasi antar suatu variabel dengan faktor 1, faktor 2, faktor 3. Proses penentuan variabel mana akan masuk ke faktor yang mana. Dilakukan dengan melakukan

perbandingan

besar

korelasi

pada

setiap

baris

dengan

membandingkan nilai = 0,5. pada tabel tiatas terliat bahwa: 1). Variabel umur Kepala Keluarga masuk pada faktor 1, angka korelasinya 0,684 2). Variabel jenis kelamin Kepala Keluarga masuk pada faktor 2, angka korelasinya 0,607 3). Variabel tingkat Pendidikan Kepala Keluarga masuk pada faktor 1, angka korelasinya 0,747 4). Variabel Pekerjaan Kepala Keluarga masuk pada faktor 1, angka korelasinya 0,625 5). Variabel jumlah anggota keluarga masuk pada faktor 2, angka korelasinya 0,817 6). Variabel jumlah anggota keluarga usia produktif (yang bekerja) masuk pada faktor 2, angka korelasinya 0,689 7). Variabel peserta KB (Ya/Tidak) masuk pada faktor 3, angka korelasinya 0,627. Perlu diadakan proses rotasi agar semakin jelas variabel apa masuk kedalam faktor mana.

42

c. Proses Rotasi

Componen Matrix hasil proses rotasi memperlihatkan variabel yang lebih jelas dan nyata, dari tabel diatas terlihat bahwa: 1). Variabel Umur Kepala Keluarga masuk pada faktor 3, angka korelasinya 0,694 2). Variabel Jenis Kelamin Kepala Keluarga masuk pada faktor 3, angka korelasinya 0,562 3). Variabel Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga masuk pada faktor 2, angka korelasinya 0,856 4). Variabel Pekerjaan Kepala Keluarga masuk pada faktor 2 angka korelasinya 0,896 5). Variabel Jumlah Anggota Keluarga masuk pada faktor 1 angka korelasinya 0,866 6). Variabel Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif (yang bekerja) masuk pada faktor 1 angka korelasinya 0,823 7). Variabel peserta KB (Ya/Tidak) masuk pada faktor 3, angka korelasinya 0,772.

43

Dengan demikian, ketujuh variabel tadi telah direduksi menjadi tiga faktor: a. Faktor 1 terdiri dari variabel jumlah anggota keluarga, jumlah anggota keluarga usia produktif (yang bekerja). b. Faktor 2 terdiri dari variabel tingkat pendidikan Kepala Keluarga, pekerjaan Kepala Keluarga. c. Faktor 3 terdiri dari variabel umur Kepala Keluarga, jenis kelamin Kepala Keluarga, Peserta KB/tidak.

4.1.3. Validasi Faktor

Dari proses validasi diperoleh output sebagai berikut 4.1.3.1.

Proses validasi untuk sampel 1-50

44

4.1.3.2.

Untuk proses validasi untuk kasus 51-100

Dari hasil output dengan proses diatas didapatkan bahwa output yang dianalisis dengan sampel 1-50 dan 51-100 sama-sama menghasilkan 3 faktor, sehingga faktor tersebut stabil dan faktor tersebut bisa digeneralisasikan pada wilayah atau kecamatan lain.

4.2.

Pembahasan Secara nyata berdasarkan hasil analisis diatas menunjukkan bahwa dari

semua variabel yang dimiliki (7 variabel), semua variabel dapat dianalisis lebih lanjut karena ketujuh variabel tersebut nilai MSAnya diatas 0,5. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut maka dihasilkan 3 faktor yang masing-masing terdiri dari beberapa variabel yaitu sebagai berikut 1

Faktor 1, terdiri dari Jumlah Anggota Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga Usia Produktif (anggota keluarga yang bekerja) faktor ini bisa dinamakan Faktor Keluarga.

2

Faktor 2, terdiri dari Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga, Pekerjaan Kepala Keluarga, faktor ini bisa dinamakan Faktor Status Sosial.

3

Faktor 3, terdiri dari Umur Kepala Keluarga, Jenis Kelamin Kepala Keluarga, Peserta KB / tidak, faktor ini bisa dinamakan Faktor Produktifitas.

45

Berdasarkan tiga faktor tersebut dapat disebutkan bahwa tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten temanggung dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : faktor Keluarga, Faktor Status Sosial dan Faktor Produktifitas. Faktor 1, dapat diberi nama Faktor Keluarga, karena menyangkut jumlah keluarga yang dimiliki suatu rumah tangga, faktor keluarga berisi variabel jumlah keluarga dan jumlah keluarga usia produktif. Faktor 2, dapat diberi nama Faktor Status Sosial karena biasanya pada kehidupan pedesaan tingkat pendidikan ataupun pekerjaan seseorang berpengaruh terhadap tingkat sosial, semakin tinggi tingkat pendidikan ataupun pekerjaan orang tersebut biasanya semakin tinggi pula status sosialnya. Faktor 3, dapat diberi nama Faktor Produktifitas karena umur seseorang mempengaruhi tingkat produktifitas orang tersebut untuk bekerja, semakin tua orang tersebut maka semakin rendah pula produktifitasnya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarganya begitu juga sebaliknya. Begitu juga dengan jenis kelamin, jenis kelamin mempengaruhi tingkat produktifitas seseorang dalam bekerja, pada umumnya pria lebih produktif dalam bekerja dibandingkan dengan wanita, peserta KB pun dapat mempengaruhi tingkat produktifitas seseorang, semakin sedikit orang tersebut mempunyai anak, maka semakin tinggi pula produktifitas orang tersebut dalam bekerja.

BAB 5 PENUTUP 5.1.

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil

suatu simpulan sebagai berikut : d. Tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung dipengaruhi oleh beberapa variabel yang terdiri dari Umur Kepala Keluarga, Jenis Kelamin Kepala Keluarga, Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga, Pekerjaan Kepala Keluarga, Jumlah Anggota Keluarga, Jumlah Keluarga Usia Produktif (keluarga yang bekerja). e. Setelah dilakukan proses reduksi dengan menggunakan sofware SPSS 12.0 didapat hasil yaitu faktor-faktor yang paling berpengaruh tehadap tingkat kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung dapat dikelompokkan tiga faktor yaitu Faktor Keluarga, Faktor Status Sosial, Faktor Produktifitas.

5.2.

Saran Saran yang dapat penyusun sampaikan berdasarkan simpulan di atas

adalah: a. Untuk meningkatkan kesejahteraan di Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung pemerintah harus memperhatikan 3 faktor utama yaitu faktor keluarga, faktor status sosial, faktor produktifitas. b. Dinas pendidikan harus lebih giat menginformasikan kepada masyarakat bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi ksejahteraan suatu keluarga. Dan membari pengarahan untuk sadar akan pendidikan dan mensukseskan wajib belajar 9 tahun. c. Dinas BKKBN juga harus lebih mensosialisasikan program KB, karena semakin sedikit keluarga yang ditanggung oleh Kepala Keluarga, akan semakin ringan beban keluarga sehingga secara otomatis tingkat kesejahteraan suatu keluarga akan meningkat. 46

DAFTAR PUSTAKA BKKBN. 2005. Buku Pegangan Petugas Pelayanan Pos Alat/Obat KB Desa (PAKBD). Semarang : BKKBN Kabupaten Temanggung. BKKBN. 2005. Jenis-jenis Alat Kontra Sepsi. Semarang : BKKBN Kabupaten Temanggung. BKKBN. 2009. Manfaat KB Bagi Kesehatan, Ekonomi dan Sosial. Tersedia Pada: http://www.google.co.id/search?hl=id&q=manfaat+KB&btnG=Telusuri+de ngan+Google&meta=&aq=f&oq= BKKBN. 2005. Panduan Konseling-KB Bagi PPKBD, Sub PPKBD, Kader. Semarang : BKKBN Kabupaten Temanggung. BKKBN. 2005. Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga Tingkat Kecamatan. Tembarak : BKKBN Kabupaten Temanggung. BPS. 2007. Banyaknya peserta KB Aktif dicari per Kecamatan Di Kabupaten Temanggung. Semarang : BPS Propinsi Jawa Tengah. BPS. 2007. Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2007. Temanggung : BPS Kabupaten Temanggung. BPS. 2007. Tingkat Kesejahteraan Masyaraakt dicari per Kecamatan Di Kabupaten Temanggung. Semarang : BPS Propinsi Jawa Tengah. Dinas Sosial. 2008. Buku Panduan Pendataan / Survei PMKM. Jakarta : Dinas Sosial RI. Ghozali Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Undip Pemda.

2009. Keadaan Geografis Kecamatan Tembarak, Temanggung. Tersedia Pada http://www.temanggungkab.go.id/profil.php?mnid=42

Pemda.

2009. Peta Kabupaten Temanggung. Tersedia Pada http://www.abjateng.net46.net/dati2.php?k=TEMANGGUNG

Kabupaten : :

Pemda. 2009. Peta Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Tersedia Pada : http://www.temanggungkab.go.id/profil.php?mnid=42 Putro Anif. 2009. Kemiskinan vs Pendidikan. Temanggung : Lontar Rozana, Risna. 2008. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi di Kabupaten Magelang. Tugas Akhir. Universitas Negeri Semarang.

47

48

Santoso Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariate. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. Wahyuningsih, Eka. 2008. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Di Rumahsakit Roemani Semarang. Tugas Akhir. Universitas Negeri Semarang.

REGISTER PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2008

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

No Kel

1

Nama Kelurahan

TEMBARAK

No No urut No Urut Urut Anggota Sam pel Kepala Keluarga Kel 1

2

3

4

5

2

MENGGORO

6

7

8

1

2

3

4

5

1

2

3

1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Nama KK

Nama Anggota Keluarga

Umur (Th)

KK Menurut Jenis Kelamin L

ISKANDAR

MUH SUBUR

SUN HAJI

KIPTIYAH

EDI

IRFAN HADI

KHOERUDIN

TIMBUL

Iskandar Suryati Takin Fodin Siti Munawaroh Rohman Muh Subur Sri Genting Mudrikun Sun Haji Sumirah Hasyim Zaemah Kiptiyah Wawi Samah Edi Nur Solihati Faiz. M Nisya Irfan Hadi Nur Inganah Tania Kiki Dwi Fani Khoerudin Umi Khulsum Abdul Muhid Anajatul Lakhsani Timbul Tentrem Nur Rodin

45 42 28 26 24 14 42 14 54 52 47 15 68 62 42 40 35 32 8 6 38 42 13 12 32 20 9 0,5 51 48 25

P

KK Menurut Tingkat Pendidikan Tidak Tamat SD

Tamat SD

v

Tamat SLTP

Tamat SLTA

Pekerjaan Peg Peg Usaha Tidak Tamat Petani Pensiunan Sendiri Bekerja AK/ PT Pemerintah Swasta

v

v

Lainlain

Jml. Anggota Jml. Anggota Keluarga Keluarga Usia Produktif

Program KB

Ya

Tdk

5

3

v (S)

3

1

v (S)

4

2

v

3

1

v

4

1

v (P)

4

2

v (P)

4

1

v (S)

5

3

v v v v v v

v

v v v

v

v

v v v v

v

v

v v v

v

v

v v v v

v

v

v v v v

v

v

v v v v

v

v

v v v

49

v

50

32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51

9

10

11 12

13

52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66

14

15 16

3

PURWODADI

4

5

6 7

8

9

10 11

71

4 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4

ISIQOMAH

WAWAN

KAELANI FATONI

MUNJANIR

TOREKAH

SANGIDI JAHRI

17

1

1

AGUNG ZIA ULHAQ

18

2

2 1

SUKIRMAN

67 68 69 70

4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 5 1 2 3

2 19

3

3 1 2 3

ROHANI

Amin Wahyu Istiqomah Zaenur Rofiq Ety Lisun Wawan Musarofah Adi Irwanto Kaelani Muntomimah Fatoni Jariah Eni Anis Tuti Munjanir Sarwanti Nurul Hikmah M. Khoirul Fatah Torekah Imam Ari Ardina Sakroni Sangidi Mimah Jahri Tasminah Muryati Fat Agung Zia Ulhaq Rika Ayyul Arqom Sukirman Asma'ul Khusna Hikmatul Imtihani Rohani Ma'Idah M. Khoirul Umam

18 14 62 32 30 28 38 33 18 16 68 63 43 38 25 21 18 51 38 7 3 36 27 13 6 79 51 53 52 51 21 26

v v v

v

v v

v

v

v

v

4

3

2

1

v

5

3

v

4

1

v (IP)

5

2

v (S)

2

1

v

4

2

v

2

2

v

3

1

v

4

2

v

v (S)

v v v v

v

v v

v

v

v v v v v

v

v

v v v v

v

v

v v v v v

v

v

v v

v

v

v v v v

v

27 55

v

v

v v

v

v

18

14

2

v v

29

17 49 50

4

v v v

v

v v v

51

72 73 74

20

75 76

21

77 78 79 80 81

22

82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111

4

WONOKERSO

4

5

6

23

7

24

8

25

1

26

27

28

29

2

3

4

5

4 1 2 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6

SUTARIYAH EKO TRIYONO

IMRONAH

MUHALISUN ISTAMAR

ISLAMIYAH

SUMADI

M. MUNIR

M. TAMAMI

MUHROJI

Abdur Rohman Fiddin Sutariyah Istafida Eko Triyono Siti Maryani Sofi Adilla Az Zaima Imronah Subagiyono Zurfani Feti Haryani NelaFatina Zahro Muhalisun Indah Istamar Salamah Abdul Karim Aniyatul Zulfah Islamiyah Agus Masokha Ana Hidayah Sumadi Towiyah M. Tonikun M. Ifanianto M. Munir S. Zulaikhah Anik J.F Joko Ulinuha Rifka Ali M M. Tamami Sumini Heri Susanto Titik Latif M Muhroji Suriyah Nur Iksan Utap Samuri Samsudi

9 61 19 31 29

v v

17 37 17 11 50 50 20 9 46 37 18 17 9 53 42 25 18 16 61 44 23 21 15 15

v

2

1

v

3

2

5

4

v

2

2

v

4

3

v

3

1

4

2

5

2

5

2

9

2

v v

v

v

v (S)

v

6 64 31 28 25 16 32 28 60 50 20

v

v v

v

v v v v v

v

v

v

v

v v v v v

v

v

v v

v v v

v

v v v v

v

v

v v v v v

v

v

v v v v v

v

v

v v v v v v

52

112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153

30

6

31

7

32

8

33

9

34 5

KEMLOKO

10

35

1

36

2

37

38

3

4

39

5

40

6

41

7

7 8 9 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 1 2 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 1 2 3

NGABDAN

ISWANTO

M. KHOZIB

IRFA'I

SAUDAH RABETI MU'IDAH

TUPIYAN

URIP BUNYANI

WAHNO

ERWAN

DAMUJI

Dayah Siti Lukmana Fiki Zulafni Ngabdan Mariyanah Sihabudin Iswanto Suprapti Yusuf Syarifudin M. Khozib Yatimah Mutmainah Imanah Anhari Irfa'i Siti Nuryani Burhan. R Isna Sulistiyani Saudah Irmawati Rabeti Nok Iyah Mu'idah Sugeng Siti Zaniah Tupiyan Suwaliyah Mundakir Budi. S Urip Bunyani Muntiyamah Nurul Tohirotul Nuryanto Wahno Ngaidah Ika Krisdiyani Erwan Kantun Trimah Nia Masfufah Jamuji Ndoniah Marwati

12 8 4 74 66 28 33 30 8 40 39 18 15 12 42 31 12 7 45 19 59 53 45 23 19 49 46 23 12 45 40 18 14 33 28 9 32 20 2 48 20 18

v v v v

v

v v

3

2

3

2

5

2

4

2

2

2

2

1

v

3

3

v

4

3

v

4

2

v

3

2

v (S)

3

2

v (S)

3

3

v (S)

v v

v

v v v

v

v

v v v v v

v

v

v v v v

v

v v

v

v v

v

v v v

v

v v v v v v

v

v v

v

v v v v

v

v

v v v

v

v

v

v

v v v v v v

53

154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197

42

43

6

GANDU

10

45

11

46 47

1 2

3

49

4

50

5

51

BOTO PUTIH

9

44

48

7

8

52

53

6

1

2

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1

GUMUN

PONISAH

SUKAHONO PARMUJI

SIDAH PAIJAN

TAMAMI

MUHAJIR

SUWARDI

MAKSUM

ROGHIBIN

ASREP

Gumun Rowiyah Nor Fauzi Supri Awan Ponisah Imboh Amin Rais Siti Uliyah Sukahono Jiyah Parmuji Wainah Rita S Krisdiyanti Sidah Paijan Tarwiyah Sarimah Sapikun Rifaati Tamami Ismah N Ufiah Adal Al Kifani Muhajir Aslahah Mamek Paring Suwardi Stit Kalipah N Janah Jaulul Karim Juwet Maksum Anisa Samas Quna S Brevi Ikhwan H Lizauzi Rondiyah Roghibin Rumidah Adib Setiyanto Rohmah Alamin Fauzun Rosad Asrep

42 36 18 10 40 19 10 8 45 42 48 42 16 9 36 50 40 23 19 15 45 40 8 5 49 40 14 40 33 9 6 65 32 29 10 5 1 54 41 37 17 10 1 53

v

v

v v

4

2

v

4

2

v

2

2

v (IP)

4

2

v (S)

1 5

1 3

4

2

3

2

5

2

v (S)

5

2

v (S)

5

1

v (S)

3

2

v v v

v

v v v v

v

v

v

v

v v v v v v

v v

v v

v v v v

v v

v v v

v

v v

v (S)

v v v

v

v v

v

v

v v

v

v

v v v v

v

v v v v v v

v

v

v v v

v

v

v v v

v

54

198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240

54

55

56

3

4

5

57 58

6 7

59

8

60

61

62

9

10

11

2 3 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 1 2 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

WALISIS

KARIMUN

MURIDHON

NGATEMI WALIYAH TOLANI

KUSIN

JUMADI

NASIRIN

Mursiyam A. Suryani Walisis Muslimah A. Munir A. Nasir Miratun Ngofifi A. Mahrur Karimun Nok Imu Kasanudin A. Basori A. Abdurokim Muridhon Sumanah Fatkhul Azis L. Khoir Dinayatul Khasanah Riyami Ngatemi Waliyah Sabar Tolani Mujinah Uswatun Khasanah A. Hakim Mualif Hanif Fuadi Kusin Nafsitun Heriyanto Anifatussania Jumadi Ngaliyah Nor Farikah Dwi Wulan Suci Sarni Nasirin Komiyah Rofikoh A. Sodik Kholisah

42 29 53 42 25 23 20 16 10 42 40 20 11 9 39 36 22 9 2 71 66 40 11 48 48 24 21 17 13 44 37 17 9 34 35 14 8 2 49 39 28 22 16

v

v

v v v v v v

7

4

v

5

2

v

6

1

v (S)

1 2

1 1

v (P)

6

3

v (P)

4

2

v (IP)

5

2

v

10

5

v

v v v v

v

v v v v v

v

v

v v v v v v

v v

v v

v v

v

v v

v v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v v v v v

v

v

v v v v v

55

241

6

242 243 244 245

7 8 9 10

246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258

8

TAWANGT SARI

63

64

65

1

2

3

259

3

260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2

66

67

9

GREGES

4

5

68

6

69

1

70

2

4 1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3 4 5 1 2 3 4

Fauzi Roifatul Fajriah Puriyanti Sriyanti Aril Sapna WARNEN

Warnen Emi Sukarni Munasikin Mita Indiati Rifki F SALAMUN Salamun Kantun Seneng Neni S.R Ali Imron Ayuni SURANDI Surandi Wida Nurfianti Dwiza Qurota A Wildan Azam F SITI ROHMAH Siti Rohmah M. Rezza Choirun Nisa S.A RIYONO Riyono Sartini Sujinah Romini Muslih Amin Solikah GIMU Gimu Marsidah Wahono MUHAMIM Muhamim Zuliyati Konita Nisak Atika DULROFIK Dulrofik Suryati Ida Purwati Sumi

14

v

11 9 5 3

v v v v

35 32 60 12 6 1 38 35 17 11 2 35 30

v

v

v v

6

2

v

5

2

4

2

v

3

1

v

6

4

v

3

3

v

5

2

v

4

2

v v v v v

v

v v

v (S)

v v v v

v

v v

10 6 30 6 3 45 42 65 35 20 14 59 55 25 36 29 9 7 3,5 55 47 13 82

v

v

v v v

v

v

v v v v v v

v

v

v v v

v

v

v v v v v

v

v

v v v v

v (P)

56

282 283 284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307 308 309 310 311 312 313 314 315 316 317 318 319 320 321 322 323 324 325

71

72

73

10

KRAJAN

5

6

75

1

77

78

79

JRAGAN

4

74

76

11

3

80

81

2

3

4

5

1

2

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3

JUWENI

PARSONO

NOK MUNTOIFAH

ROZIKIN

NURDIN

SARWOTO

HARIYANTO

IMROATI

ISNANDAR

SABIHAN

PITOYO

Juweni Sunipah Triyono Norholiq Tatik Parsono Saudah Singgih. S Muhlisin Nok Muntoifah Sri Asih Hidayah Kurotul. A Rozikin Sri Mulyati Alfiyana. F Nurdin Insofah Lia Sulis Sofiudin Sarwoto Ngapiyah Amin Hariyanto Hartatik Alfiansyah M. Farchan Ardiansyah Imroati Fatkhul Aziz Darnanto Nur Anis Saniyah Isnandar Sukermi Suprastiyo Sururi Munardi Ema Sabihan Marpi'ah Siti Muyasaroh Pitoyo Nangim Zahra Alifa

56 49 24 29 25 48 40 21 14 48 21 19 15 32 26 5 30 22 7 2 51 40 25 37 31 6 1 40 21 16 10 70 45 41 17 15 11 10 50 48 17 25 20 0,5

v

v

v

5

5

v (S)

4

3

v (S)

4

2

3

2

v (S)

4

2

v (S)

3

3

4

2

5

3

v

6

3

v

3

2

3

1

v v

v

v v v v v

v

v v

v

v

v

v v v v

v

v v v

v

v

v v v v

v

v

v

v

v v

v v v

v

v (S)

v v v

v

v v v v v

v

v

v v v v v v

v

v

v

v (MOW)

v v v

v

v v v

v

57

326 327 328 329 330 331 332 333 334 335 336 337 338 339 340 341 342 343 344 345 346 347 348

82

3

83

4

84

349 350 351 352 353

85

6

86

7

87

354 355 356 357

5

88

8

9

358 359 360 361 362 363 364

1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

SIYAMI

MUFIDU

DULBASIR

RAMIDAH

SOLEH

MUHYI

SAMSUL MA'ARIF

5 89

12

DRONO

90

10

1

1 2 3 1 2 3

PAWIT MARKAH

NASTANGIN

Nuria Saharani Siyami Slamet Rohadi Anifatur Rohmah Mufidu Muidah Muharom Nur Janah Syaiful Ela Kurnia Ningsih Sumardi Sukar Dulbasir Kalimah Fatkul Muin Mutaalim Sabrowi Nur Wahidin Musrifin Ramidah Umayah Sri Latifah Soleh Sarwati Fenti Afisah Silfi Galih Puspita Muhyi Musriyah Ngabidin Siti Kholafiah

45 18 15 49 45 25 17 13 8 75 52 45 22 19 15 12 10 52 22 14 34 26 9 3 52 48 25 17

Samsul Ma'arif Siti Khozinah Syaifudin Rahmawati M. Hazril Ahsan

43 38 15 9

Pawit Markah Walfatimah Evi Yulianti Nastangin Nur Rohman M. Nasikhun

24 21 5 43 25 20

v

v

v v

3

2

v (MOW)

7

3

7

4

3

2

4

2

4

3

v

5

1

v

3

2

v (IP)

4

2

v (MOW)

v v

v

v v

v

v v v v v v

v

v v

v (S)

v v v v v v

v

v v

v

v v

v

v

v (IP)

v v v v

v

v v v v

v

v

v v v v

2

v v

v

v v v

v

v

v v v

58

365 366 367 368 369 370 371 372 373 374 375 376 377 378 379 380 381 382 383

91

92

93

94

13

BANARAN

95

2

3

4

5

1

384 385 386 387 388 389 390 391 392

395 396 397 398 399 400 401 402 403

3 4 5 1 2 3 4 1 2

SOLIKIN

SARJONO

SARYONO

MUNADIR

IHWANI

3

96

2

97

3

393 394

4 1 2 3 1 2 3 4 1 2

4 1 2 3 1 2 3 4

WAHID

ASY'ARI

5 98

99 100

4

1

5

2 3 4 5 1 2 1 2 3

6

WIDODO

ZUBAIDAH FAHRURI

Depi Andriani Solikin Wanti Budiyanto Sarjono Murti Ningsih M. Yusuf Fenti Rosdiana Saryono Sami Yuka Ambarwati Aditiya Serlina Wati Munadir Sodriyah Wadud Alaliyu Aslamiyah Ihwani Sri Wikoyati Anisatul Magfiroh Norma Febriani Wahid Suryani Faradia Ayu Saputri Asy'ari Halimah Abdul Mujib Nur Habsoh Abdulloh Alhasan

6 40 37 20 40 38 5,5 2,5 39 33

Widodo Endang Khoiriyah Dwi Satmiko Setyo Pradodo Zuharin Insana Zubaidah Abdul Rohim Fahruri Siti Rohaniyah Lukman

66

12 8 3 30 29 4,5 65 50 37

v v

v

v

v

v

v v

1 74 67 35 26

v

v

v v

v (S)

4

2

v (S)

5

2

v (S)

4

2

v (S)

4

2

v (S)

3

2

v (S)

5

3

5

4

2

1

4

2

v v v v

v

v v v v

v

v

v v v v

v

v

v v v

v

v

v

v

v v v

23

47 31 22 20 36 18 35 24 6

1

v v

15 5 34 23

3 v v

v v

v

v

V (MOW)

v v v v v

v v

v v

v v v v

v v (S)

59

404

4

Hakim Arrofiattamam

4

v

60

Lampiran 2

INPUT DATA PADA SPSS

No.Kel

Nama Kelurahan

1

TEMBARAK

2

MENGGORO

3

PURWODADI

No.Urut Sampel

No.urut Anggota Keluarga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Nama KK ISKANDAR MUH SUBUR SUN HAJI KIPTIYAH EDI IRFAN HADI KHOERUDIN TIMBUL ISIQOMAH WAWAN KAELANI FATONI MUNJANIR TOREKAH SANGIDI JAHRI AGUNG ZIA ULHAQ SUKIRMAN ROHANI SUTARIYAH EKO TRIYONO IMRONAH MUHALISUN ISTAMAR

KK Menurut Jenis Umur (Th) Kelamin (L/P) 2 2 2 1 3 3 3 2 1 3 1 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 1 3 1

1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1

KK Menurut Tingkat Pendidikan

Pekerjaan

Jml. Anggota Keluarga

3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 5 3 2 4 2 2 2 3 2 4 2

3 3 3 5 3 6 3 3 4 6 3 6 6 6 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3

5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 2 5 4 5 2 4 2 3 4 2 3 5 2 4

Jml. Anggota Keluarga Usia Produktif 3 1 2 1 1 2 1 3 2 3 1 3 1 2 1 2 2 1 2 1 2 4 2 3

Program KB (Y/T) 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

61

4

WONOKERSO

5

KEMLOKO

6

GANDU

7

BOTO PUTIH

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

ISLAMIYAH SUMADI M. MUNIR M. TAMAMI MUHROJI NGABDAN ISWANTO M. KHOZIB IRFA'I SAUDAH RABETI MU'IDAH TUPIYAN URIP BUNYANI WAHNO ERWAN DAMUJI GUMUN PONISAH SUKAHONO PARMUJI SIDAH PAIJAN TAMAMI MUHAJIR SUWARDI MAKSUM ROGHIBIN ASREP WALISIS KARIMUN MURIDHON NGATEMI

3 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1

0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

2 2 2 2 2 1 3 1 4 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 4 4 2 2 2 2 2

3 3 4 3 3 3 3 3 6 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 6 6 1 3 3 3 3

3 4 5 5 9 3 3 5 4 2 2 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 1 5 4 3 5 5 5 3 7 5 6 1

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 4 2 1 1

1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0

62

8

TAWANGT SARI

9

GREGES

10

KRAJAN

11

JRAGAN

12

DRONO

58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

WALIYAH TOLANI KUSIN JUMADI NASIRIN WARNEN SALAMUN SURANDI SITI ROHMAH RIYONO GIMU MUHAMIM DULROFIK JUWENI PARSONO NOK MUNTOIFAH ROZIKIN NURDIN SARWOTO HARIYANTO IMROATI ISNANDAR SABIHAN PITOYO SIYAMI MUFIDU DULBASIR RAMIDAH SOLEH MUHYI SAMSUL MA'ARIF PAWIT MARKAH NASTANGIN

2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2

0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0

1 2 2 2 2 2 2 5 4 1 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4

3 3 3 3 3 3 3 7 6 3 3 6 3 3 6 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4

2 6 4 5 10 6 5 4 3 6 3 5 4 5 4 4 3 4 3 4 5 6 3 3 3 7 7 3 4 4 5 3 4

1 3 2 2 5 2 2 2 1 4 3 2 2 5 3 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 4 2 2 3 1 2 2

1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1

63

13

BANARAN

91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

SOLIKIN SARJONO SARYONO MUNADIR IHWANI WAHID ASY'ARI WIDODO ZUBAIDAH FAHRURI

2 2 3 3 2 3 1 1 3 3

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

2 2 2 2 2 4 2 4 1 3

3 3 4 4 3 3 3 3 1 3

3 4 5 4 4 3 5 5 2 4

1 2 2 2 2 2 3 4 1 2

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

Lampiran 3

HASIL ANALISIS Validitas dan Reliabilitas

Analisis Faktor

d. Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan dengan menggunakan metode Bartlett’s Test of sphericity serta mengukur MSA (Measure of Sampling Adequacy)

64

65

e. Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring atau menurunkan satu atau lebih faktor variabel-variabel yang telah lolos pada uji variabel sebelumnya.

Selain dengan tabel Total Variance Explained mengenai berapa faktoryang bisa terbentuk bisa dilihat pada grafik Scree Plot.

66

tabel Component Matrix menunjukkan distribusi ketujuh variabel tersebut pada tiga faktor yang terbentuk. Proses rotasi agar semakin jelas variabel apa masuk kedalam faktor mana

67

Validasi Faktor

a. Proses validasi untuk sampel 1-50

b. Untuk proses validasi untuk kasus 51-100