ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA DI SEBERANG ULU II PLAJU Wiwin Agustian Dosen Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 3 Palembang Su-rel:
[email protected] Abstract: The study purposewas to analyze internal factors that include knowledge in selling and servicing as well as to analyze the external factors that include location and customer behavior on revenue turnover of street vendors.While collecting data using primary data through field research. The instrument or means of collecting data in the form of questionnaires through sampling probability sampling techniques to select the simple random sampling, meaning simple random sampling to 30 traders and 50 consumers. Based on the analysis, it can be argued that conclusions; internal factors which consisted of factors of knowledge in selling and servicing factors have an influence on the turnover income vendors. That is, to maximize turnover, traders can take advantage of internal factors, especially factor knowledge in selling, and also note that external factors consisting of location factors and factors of customer behavior have any impact on revenue turnover of street vendors. Keywords: Factor Income Earnings, Traders, Street Markets Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor internal yang meliputi pengetahuan dalam menjual dan pelayanan serta untuk menganalisis faktor eksternal yang meliputi lokasi dan perilaku konsumen terhadap pendapatan pedagang kaki lima. Data yang digunakan adalah data primer melalui riset lapangan. Instrumen atau alat dalam pengumpulan data berupa angket, teknik pengambilan sampel probability samplingdengan memilih SIM random sampling, artinya pengambilan sampel sederhana secara acak kepada 30 pedagang dan 50 konsumen. Berdasarkan hasil analisis, yaitu; faktor internal yang terdiri dari faktor pengetahuan dalam menjual dan faktor pelayanan mempunyai pengaruh terhadap pendapatan pedagang kaki lima. Artinya, untuk memaksimalkan, pedagang dapat memanfaatkan faktor internal terutama faktor pengetahuan dalam menjual; dan juga diketahui bahwa faktor eksternal yang terdiri dari faktor lokasi dan faktor perilaku konsumen mempunyai pengaruh terhadap pendapatan pedagang kaki lima.
Kata Kunci: Faktor Pendapatan, Pedagang, Kaki Lima
1.
mencari
PENDAHULUAN
nafkah,
dengan
harapan
dapat
memperoleh kehidupan yang lebih baik. Hal Kota
Palembang
mempunyai
peran
penting sebagai ibukota Provinsi Sumatera
inilah yang menjadi magnet daya tarik kota Palembang.
pusat
Kehidupan masyarakat yang tinggal di
perdagangan. Selain itu, peran penting lainnya
Palembang cukuplah rumit. Setiap hari, orang-
dari kota Palembang adalah sebagai pusat daerah
orang sibuk dengan rutinitasnya masing-masing
konsentrasi penduduk dengan berbagai latar
demi mencari penghasilan untuk memenuhi
belakang ekonomi, sosial dan budaya yang
kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Biaya hidup
berbeda-beda. Palembang adalah sebuah kota
yang serba tinggi, telah memaksa mereka untuk
yang
selalu giat bekerja mencari rezeki. Kenyataan
Selatan,
pusat
menjanjikan
pemerintahan
kehidupan
dan
nyaman
dan
sejahtera untuk semua. Banyak orang tertarik
yang
sering
terjadi
di
dalam
datang ke kota ini, mereka datang untuk bekerja
masyarakat adalah bahwa sejak manusia mulai
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan PKL.....(Wiwin Agustian)
lingkungan
95
hidup bermasyarakat, maka sejak saat itulah
pengangguran yang ada di perkotaan khususnya
akan timbul sebuah gejala yang disebut dengan
di kota Palembang saat ini.
masalah sosial. Pada kondisi tersebut, tidak
Pemerintah masih kurang memberikan
pernah dijumpai keadaan yang menggambarkan
perhatian
bahwa seluruh perilaku kehidupan sosial sesuai
informal, sehingga menjamurnya para PKL.
dengan harapan.
Pedagang ini sering menggunakan tempat yang
Permasalahan
digunakan yang menjadi pusat kegiatan umum,
adanya fenomena yang terjadi pada kegiatan
seperti di depan toko-toko, trotoar, dekat pusat
perekonomian rakyat kecil di daerah perkotaan,
pendidikan karena menurut mereka tempat-
sering
ketidakmatangan
tempat seperti itu adalah tempat yang strategis
perencanaan dan pengawasan pembangunan
untuk mereka berdagang. Para konsumen bukan
pada
saja
seluruh
ditimbulkan
pelaku bisnis di sektor
oleh
diakibatkan
yang
kepada
karena
bagian
kota.
Fenomena
ini
berbeda
dalam
hal
budaya,
dalam
menimbulkan masalah sosial yang terjadi di
melakukan pembelian, mereka juga memiliki
masyarakat. Salah satu masalah sosial yang
perbedaan secara umum seperti usia pekerjaan,
terjadi yaitu adanya pro dan kontra mengenai
pendidikan, jenis kelamin, gaya hidup dan juga
Pedagang Kaki Lima (PKL). Dalam aktivitas
status perkawinan. Aktivitas serta keinginan
perkotaan yang serba gemerlap, keberadaan PKL
konsumen mempunyai pandangan yang berbeda
terasa terasingkan. Harus diakui bahwa keadaan
mengenai
ini timbul karena adanya ketimpangan sosial dan
inginkan, dan juga berbagai barang yang ingin
pembangunan serta pendidikan yang tidak
mereka beli.
tentang
makanan
yang
mereka
merata. Padahal peran PKL sangatlah penting
Dengan adanya sektor informal khususnya
karena dapat mendatangkan sisi positif pada
para PKL, dianggap sangat membantu bagi
sektor usaha informal.
konsumen dalam mendapatkan produk yang
Pilihan masyarakat untuk bekerja di sektor
mereka
inginkan.
Hal
keberadaannya
saat menghadapi tekanan ekonomi. Pilihan
dengan
masyarakat tersebut dikarenakan bekerja di
ditawarkan
sektor informal khususnya PKL yang hanya
convience goods, artinya produk yang dibeli
memerlukan modal serta keterampilan yang
secara emosional (senang), serta mudah untuk
minim.
telah
memperolehnya. Pembeli biasanya pada saat
dimanfaatkan sebagai pekerjaan utama ataupun
melihat produk yang dijual oleh pedagang,
sebagai pekerjaan sampingan untuk menambah
timbul
penghasilan. Keadaan tersebut membuktikan
melakukan pembelian.
sebagai
PKL
bahwa PKL merupakan salah satu alternatif lapangan
pekerjaan
untuk
mengatasi
mudah. para
secara
ditemui
dikarenakan
informal dianggap merupakan langkah terbaik
Pekerjaan
dapat
ini
Rata-rata PKL
langsung
dimana produk
merupakan
keinginan
saja yang
barang
untuk
Maka dari apa yang telah diuraikan pada latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor
96
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.14 No.2, Agustus 2015: 95-106
apa saja yang mempengaruhi pendapatan PKL di
pengamatan awal, peneliti mengawali penelitian
Seberang Ulu II Plaju. Adapun tujuan penelitian
melalui pengamatan secara nyata sesuai dengan
adalah untuk mengetahui dan menganalisis
keadaan yang sebenarnya mengenai Pedagang
faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan
Kaki Lima (PKL) dan konsumen. Tahapan
PKL di Seberang Ulu II Plaju, sedangkan
kedua
manfaat penelitian, yaitu merupakan sumbangan
melakukan pengumpulan data melalui data
pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan
primer menggunakan angket kepada 30 PKL
khususnya di bidang ekonomi dan merupakan
yang dipilih secara acak. Tahapan ketiga, yaitu
informasi bagi penelitiannya selanjutnya dan
tahapan
analisis
data,
merupakan sumbangan pemikiran bagi pedagang
mengelompokkan
data,
kaki lima khususnya yang berhubungan dengan
berdasarkan jawaban informan, dan menyajikan
faktor yang mempengaruhi pendapatan.
data tiap indikator yang diteliti. Tahapan
dengan
pengumpulan
data,
meliputi
peneliti
kegiatan
mengolah
data
keempat, yaitu kesimpulan dan saran, merupakan tahapan
2.
akhir,
dimana
peneliti
menarik
kesimpulan hasil dari pelaksanaan penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
yang telah dilakukan.
2.1
Jenis dan Sumber Data 2.4
Landasan Teori
Dalam penelitian ini menggunakan data primer
yang
bersumber
dari
survei
Berikut penjelasan mengenai PKL di
dan
penyebaran angket kepada responden. Dengan
Indonesia,
sampel 30 pedagang dan 50 konsumen yang
perekonomian, teori mengenai pendapatan, dan
diambil secara acak sebagai sampel.
faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan.
2.2
2.4.1 Pedagang
Tempat dan Waktu Penelitian
peranannya
Kaki
sebagai
Lima
penggerak
(PKL)
di
Indonesia Penelitian ini dilakukan berlokasi di Jalan
Awal mula Pedagang Kaki Lima atau yang
DI Panjaitan Kecamatan Seberang ULU II
lebih sering disingkat dengan PKL adalah istilah
dengan waktu selama 3 bulan dari bulan April
yang
sampai dengan bulan Juni 2015.
dagangan yang menggunakan gerobak. Istilah itu
digunakan
untuk
menyebut
penjual
sering diartikan demikian karena jumlah kaki
2.3
pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut
Teknik Analisis Data
adalah dua kaki pedagang ditambah dengan tiga Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti
adalah
dengan
beberapa
metode
deskriptif-kualitatif,
tahapan
yaitu,
tahapan
“kaki” gerobak (yang sebenarnya adalah tiga roda atau dua roda dan satu kaki). Adapun yang dimaksud dengan PKL adalah setiap orang yang menawarkan atau
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan PKL.....(Wiwin Agustian)
97
menjual barang dan jasa dengan cara berkeliling dimana
terdapat
kelompok
orang
2.4.2 Sektor
yang
Perekonomian
Penggerak
Pedagang Kaki Lima (PKL)
menawarkan barang dan jasa untuk dijual di atas
Dalam
suatu
pembangunan
biasanya
trotoar, di tepi atau di pinggir jalan, di sekitar
beranjak dari suatu keadaan atau kondisi dalam
pusat-pusat perbelanjaan, pertokoan, pasar, pusat
kehidupan yang kurang baik menuju ke arah
rekreasi atau hiburan, pusat pendidikan, baik
kehidupan yang lebih baik dalam rangka
secara menetap, setengah menetap maupun
mencapai
secara berpindah-pindah.
Sebagaimana
tujuan
nasional
diketahui
suatu
pada
bangsa.
tahun
1998,
Istilah kaki lima yang selama ini dikenal,
Indonesia mengalami krisis multidimensional
berasal dari pengertian trotoar yang dahulu
yang diawali dengan krisis ekonomi dan krisis
berukuran 5 kaki (5 kaki = 1,5 meter). PKL
moneter
menyediakan barang yang dibutuhkan oleh
pemerintahan Orde Baru dan dimulainya Era
mereka yang termasuk dalam golongan ekonomi
Reformasi.
menengah ke bawah dengan harga yang mereka anggap dapat dijangkau.
yang
menandai
berakhirnya
Sektor informal menggambarkan bagian dari angkatan kerja yang berada di luar pasar. Di
Para PKL biasanya berupa unit usaha kecil
sini, pekerja tidak terikat dan tidak terampil
yang menawarkan barang dan jasa, dimana
dengan pendapatan yang tidak tetap. Aktivitas
kegiatan ini mempunyai sasaran utama dalam
informal merupakan cara melakukan sesuatu
menciptakan suatu lapangan pekerjaan serta
yang ditandai dengan usaha milik sendiri,
dapat memberikan penghasilan terutama untuk
bertumpu pada sumber daya lokal, tergolong ke
diri mereka sendiri. Kegiatan berdagang sebagai
dalam padat karya dan teknologi yang digunakan
PKL, dianggap mampu untuk menunjukkan
bersifat
dirinya sebagai usaha yang baik dan mandiri
bekerja di sektor informal khususnya PKL
karena dapat memberikan penghasilan.
dikarenakan pilihan tersebut hanya memerlukan
Adanya PKL merupakan gambaran bahwa
adaptif.
Pilihan
masyarakat
untuk
modal serta keterampilan yang minim.
masyarakat sangat membutuhkan kehidupan
Di Indonesia pengertian umum dari sektor
dalam sudut ekonomi yang lebih baik. Adanya
informal khususnya PKL meliputi tiga hal yaitu;
Kehidupan seperti ini yang disebabkan oleh
(1) Sektor yang tidak menerima bantuan atau
adanya perpindahan penduduk dari desa menuju
proteksi
ke kota. Adanya kegiatan dari pedagang seperti
perlindungan tarif terhadap barang dan jasa yang
PKL dapat membuat suatu tempat awal tidak
dihasilkan, pemberian kredit dengan bunga yang
ramai dikunjungi menjadi ramai dikunjungi,
relatif
terjadinya perubahan ini dikarenakan banyaknya
ketatalaksanaan perlindungan dan perawatan
pembeli yang ingin melihat barang-barang yang
tenaga kerja, penyediaan teknologi dan hak
ditawarkan oleh pedagang tersebut.
paten. (2) Sektor yang belum mempergunakan
ekonomi
rendah,
dari
pemerintah,
pembimbingan
seperti
teknis
dan
bantuan ekonomi pemerintah, walaupun bantuan
98
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.14 No.2, Agustus 2015: 95-106
itu telah tersedia, dan (3) Sektor yang telah
bank. Menurut Thoha (2000), ada beberapa
menerima dan menggunakan bantuan atau
penyebab yang menjadi alasan ketidaksukaan
fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, tetapi
perbankan
bantuan itu belum sanggup membuat unit usaha
masyarakat kecil, di antaranya karena:
tersebut berdiri (Hidayat, 1987 dalam Munzir
1) Tidak
dan Kurniasih, 2013). PKL
melayani
kebutuhan
mempunyai
kredit
barang-barang
atau
kekayaan yang dapat dijadikan jaminan
mempunyai
karakteristik
pinjaman.
kewirausahaan yang baik karena mereka mampu
2) Mereka tidak dapat mengisi formulir yang
dalam mencari, serta mengambil peluang untuk
rumit karena sebagian dari mereka tidak
usaha, mempunyai kegigihan, keuletan dan
dapat membaca dan menulis.
kreativitas yang baik. Wirausaha mempunyai
3) Perbankan tidak suka melayani kebutuhan
pengertian yaitu kemampuan yang dimiliki oleh
kredit
seseorang
menilai
jumlahnya sehingga memerlukan banyak
kesempatan-kesempatan untuk melakukan bisnis,
pekerjaan dan mengandung resiko yang
mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan
tinggi.
untuk
melihat
dan
untuk mengambil tindakan yang tepat dan
yang
kecil-kecil,
yang
banyak
4) Perbankan takut bunga pinjaman yang
mengambil keuntungan dalam rangka meraih
diterima
kesuksesan, sedangkan
pelayanan pinjaman kecil yang banyak
kewirausahaan pada
hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang
tidak
dapat
menutup
biaya
jumlahnya.
yang memiliki kemauan dalam mewujudkan
Pendapatan yaitu merupakan perolehan
gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
hasil yang diterima seseorang berupa uang atau
kreatif.
material lainnya (berupa sewa, upah, gaji, bunga
Untuk
memahami
itu,
PKL
kebutuhan,
harus
berupaya
keinginan,
dan
permintaan konsumen.
dan
laba)
sebagai
akibat
dari
adanya
pengorbanan atau jasa-jasa seseorang (Ahmad dan Kasim, 2003 dalam Munzir dan Kurniasih, 2013).
2.4.3 Pendapatan Untuk
menjalankan
suatu
usaha
Seseorang
dapat
bertindak
dengan
menggunakan tenaga, pikiran dan hartanya yang
diperlukan sejumlah modal (uang) dan tenaga
diorganisasikan
(keahlian). Modal dalam bentuk uang diperlukan
produktif. Karena pendapatan yang diperolehnya
untuk
usaha.
adalah dari penjualan sejumlah barang dan jasa
Sementara itu, modal keahlian merupakan
yang dikelolanya. Pendapatan yang diperoleh
kemampuan seseorang untuk mengelola dan
seseorang dapat berupa pendapatan kotor dan
menjalankan suatu usaha (Kasmir, 2011).
pendapatan bersih atau laba. Pendapatan bersih
membiayai
segala
keperluan
dalam
suatu
usaha-usaha
Pada awalnya untuk usaha yang baru
atau laba merupakan selisih penjualan kotor
dijalankan, biasanya lebih menitikberatkan pada
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan omzet
modal sendiri. Hal ini terjadi karena sulitnya
penjualan.
memperoleh modal pinjaman, terutama dari Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan PKL.....(Wiwin Agustian)
99
Menurut Chaniago (1995) dalam Munzir
pedagang
itu
sendiri,
serta
memupuk
dan Kurniasih, 2013), omzet penjualan adalah
kelebihan yang ada pada dirinya (Sutamto,
keseluruhan jumlah pendapatan yang didapat
1997).
dari hasil penjualan suatu barang atau jasa dalam
2)
Faktor Pelayanan; Hampir semua pembeli
kurun waktu tertentu. Adapun menurut Sutamto
menginginkan
semua
(1997), penjualan adalah usaha yang dilakukan
memberikan pelayanan yang baik, nyaman
manusia untuk menyampaikan barang dan jasa
dan
kebutuhan yang telah dihasilkannya kepada
menimbulkan perasaan puas dalam diri
mereka yang membutuhkan dengan imbalan
keduanya. Pelayanan terhadap pembeli
uang menurut harga yang telah ditentukan
diperlukan oleh berbagai macam bidang
sebelumnya.
usaha bisnis, tidak terkecuali diperlukan
menyenangkan
pedagang
sehingga
dapat
akan
juga oleh PKL. Pelayanan terhadap pembeli 2.4.4 Faktor-Faktor
yang
di antaranya adalah cara pedagang untuk
Mempengaruhi
Pendapatan
menanggapi permintaan pembeli dan sikap
Faktor internal terdiri dari pengetahuan
pedagang terhadap pembeli. Kemampuan
pedagang
dalam
menjual
pelayanan
pelayanan yang baik dari pedagang akan
pedagang terhadap pembeli. Berikut ini, peneliti
mampu membuat suasana berjualan menjadi
akan membahas mengenai faktor-faktor internal
lebih
tersebut yaitu:
pembeli merasa nyaman dengan pelayanan
1)
Faktor Pengetahuan dalam Menjual; Tugas
yang diberikan oleh pedagang terhadap
dari pedagang adalah menjelaskan manfaat
dirinya. Pelayanan yang diberikan oleh
barang yang ia tawarkan kepada pembeli.
pedagang dapat berupa komunikasi yang
Banyak
mengabaikan
baik antara pedagang dan pembeli. Selain
tentang manfaat barang yang ia jual. Jika
itu, pelayanan yang harus diberikan oleh
calon
pedagang
pedagang
pembeli
dan
yang
sudah
mulai
memberi
kepada
Hal
ini
konsumen
karena
adalah
perhatian, dan kemudian calon pembeli
mengenai sikap yang harus ada dalam diri
tersebut mempertanyakan hal-hal yang lebih
PKL di antaranya adalah jujur dalam
teknis,
dapat
bertindak dan bersikap, rajin dan tidak
menjelaskannya, sebab pedagang tidak mau
pemalas, selalu murah senyum, ramah-
mengetahui manfaat dari barang dagangan
tamah, sopan santun dan hormat, selalu
yang ia jual. Terdapat dua unsur pokok
ceria dan pandai bergaul, fleksibel, serius
pengetahuan dalam menjual, yaitu tentang
serta
pengetahuan dirinya sendiri, dalam hal ini
(Kasmir, 2011).
yaitu
pedagang
pedagang
pengenalan
diri
itu untuk
tidak
sendiri
seperti
memungkinkan
memperbaiki kelemahan yang ada pada diri
100
menyenangkan.
memiliki
rasa
tanggung
jawab
Adapun faktor eksternal terdiri dari: 1)
Faktor Lokasi; Pedagang Kaki Lima (PKL) sering
menawarkan
barang
dagangan
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.14 No.2, Agustus 2015: 95-106
mereka
di
tempat-tempat
umum.
terkait
dengan
perilaku
konsumen.
Sebagaimana kita ketahui, banyak PKL
Perbedaan dalam kepribadian konsumen
yang menjalankan aktivitasnya di tempat-
akan mempengaruhi perilakunya dalam
tempat yang seharusnya menjadi public
memilih atau membeli produk, karena
space. Adapun yang dimaksud dengan
konsumen akan membeli barang yang
public space atau yang biasa disebut dengan
sesuai dengan kepribadiannya.
tempat
Menurut
umum
adalah
tempat
dimana
Winardi
(2002)
terdapat
masyarakat biasa bersantai, berkomunikasi,
keterkaitan antara prilaku manusia sebagai
dan menikmati pemandangan kota. Tempat
konsumen
dengan
umum tersebut bisa berupa taman, trotoar,
Kebutuhan
yang
halte bus, dan lain sebagainya.
Abraham
Pemilihan tempat tersebut dipilih karena
karena sifatnya yang relatif sederhana dan
PKL
barang
praktis. Adapun keterkaitan yang dimaksud
dagangannya cepat habis terjual. Untuk itu
adalah bahwa manusia merupakan makhluk
jenis ruang usaha yang digunakan biasanya
yang serba berkeinginan. Artinya manusia
adalah pusat-pusat daerah yang padat
senantiasa
penduduknya,
banyak.
selalu
berusaha
maupun
supaya
daerah-daerah
Maslow
Teori
diungkapkan mengenai
menginginkan Jika
Hierarki
suatu
oleh
motivasi,
sesuatu
lebih
kebutuhan
telah
pertemuan jalur lalu lintas yang padat.
terpenuhi, maka akan timbul keinginan yang
Menurut Rachbini dan Hamid (2006),
baru.
mengatakan bahwa keputusan-keputusan penentuan
lokasi
yang
dapat
memaksimumkan penerimaan pendapatan
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
suatu usaha. Keputusan penentuan lokasi biasanya
2)
diambil
apabila
memenuhi
Untuk kepentingan analisis data secara
kriteria-kriteria pokok, yaitu tempat yang
kualitatif, maka dibuat data perhitungan jawaban
memberi kemungkinan pertumbuhan jangka
per
panjang yang menghasilkan keuntungan
digunakan untuk menganalisa terhadap teori
yang layak dan tempat yang luas lingkupnya
yang
untuk
menggunakan
kemungkinan
perluasan
unit
item.
Data
dijadikan
yang
dasar
telah
dikumpulkan
pengukuran
deskriptif
kumulatif,
dengan yaitu
produksi.
melakukan penyebaran angket terstruktur yang
Faktor Customer Behaviour; Customer
jawabannya sudah ditentukan.
Behaviour tidak terlepas dari kepribadian yang dimiliki oleh setiap manusia dengan karakteristik yang unik dan berbeda satu sama lain. Memahami kepribadian dalam diri
konsumen
sangat
penting
bagi
pedagang. Hal ini karena kepribadian dapat Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan PKL.....(Wiwin Agustian)
101
3.1
Pengolahan dan Analisis Data Hasil
menjawab “tidak”. Ini menunjukkan bahwa
Penelitian terhadap Pedagang
barang dagangan para pedagang sebagian besar bukan milik pedagang itu sendiri.
Hasil
analisa
data
terhadap
Kemudian
analisis
pertanyaan
kelima
yang
deskriptif faktor-faktor yang mempengaruhi
diajukan kepada pedagang, yaitu “Apakah
pendapatan Pedagang
Kaki Lima (PKL) di
barang dagangan yang Anda jual tersusun rapi?”
Wilayah Seberang Ulu II Plajuterdiri dari faktor
Seluruh pedagang sebanyak 100% menjawab
internal yaitu faktor pengetahuan dalam menjual
“ya”.
dan pelayanan, angket disebar kepada 30
dagangan yang dijual oleh para pedagang
pedagang.
tersusun rapi.
Dari hasil perhitungan dapat didefinisikan
Dapat
disimpulkan
Pertanyaan
pertanyaan
bahwa
barang
keenam
yang
sebagai berikut. Untuk pertanyaan pertama yang
diajukan kepada pedagang, yaitu “Apakah Anda
diajukan kepada pedagang, yaitu“Apakah Anda
memahami kelebihan dan kelemahan barang
berjualan di sini karena ramai?”Sebanyak 80%
dagangan yang Anda jual?” Seluruh pedagang
menjawab “ya”, sedangkan 20% menjawab
sebanyak
“tidak”. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
disimpulkan
pedagang memanfaatkan peluang yang ada yaitu
kelebihan dan kelemahan barang yang mereka
berjualan karena ramai.
dijual.
Untuk pertanyaan kedua yang diajukan
100%
menjawab
bahwa
Pertanyaan
“ya”.
pedagang
pertanyaan
Dapat
memahami
ketujuh
yang
kepada pedagang, yaitu “Apakah Anda berjualan
diajukan kepada pedagang, yaitu “Apakah
karena memanfaatkan peluang yang ada untuk
barang dagangan yang Anda jual dalam kondisi
memperoleh
93%
bersih?” Seluruh pedagang sebanyak 100%
menjawab “ya”, sedangkan 7% menjawab
menjawab “ya”. Dapat disimpulkan bahwa
“tidak”. Dapat disimpulkan pedagang berjualan
pedagang menawarkan barang dagangan mereka
karena memanfaatkan peluang yang ada.
dalam kondisi bersih.
penghasilan?”
Sebanyak
Pertanyaan ketiga yang diajukan kepada pedagang,
yaitu
“Apakahberjualan
di
sini
Pertanyaan
kedelapan
yang
diajukan
kepada pedagang, yaitu “Apakah Anda melayani
merupakan tempat yang strategis?” Sebanyak
pembeli
70% menjawab “ya” dan 30% lainnya menjawab
sebanyak
“tidak”. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
disimpulkan bahwa pedagang melayani pembeli
pedagang menilai berjualan di sini merupakan
dengan baik.
tempat yang strategis. Pertanyaan keempat yang diajukan kepada
dengan 100%
Pertanyaan
baik?”
Seluruh
menjawab
kesembilan
pedagang
“ya”.
yang
Dapat
diajukan
kepada pedagang, yaitu “Apakah Anda menyapa
pedagang, yaitu “Apakah barang dagangan yang
pembeli
dengan
ramah?”
Sebanyak
93%
Anda jual sebagian besar adalah milik sendiri?”
menjawab “ya”, sedangkan 7% menjawab
Sebanyak 27% menjawab “ya”, sedangkan 73%
102
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.14 No.2, Agustus 2015: 95-106
“tidak”. Dapat disimpulkan bahwa pedagang
pedagang menggunakan nada bicara yang baik
menyapa pembeli dengan ramah.
kepada konsumen.
Pertanyaan
diajukan
Pertanyaan terakhir pertanyaan kelima
Anda
belas yang diajukan kepada pedagang, yaitu
menciptakan komunikasi yang baik dengan
“Apakah Anda mengucapkan terima kasih di
konsumen?” Seluruh pedagang sebanyak 100%
akhir pelayanan kepada konsumen?” Seluruh
menjawab “ya”. Dapat disimpulkan bahwa
pedagang sebanyak 100% menjawab “ya”. Dapat
pedagang menciptakan komunikasi yang baik
disimpulkan bahwa pedagang mengucapkan
dengan konsumen.
terima
kepada
pedagang,
Pertanyaan kepada
kesepuluh yaitu
kesebelas
pedagang,
“Apakah
yang
diajukan
di
akhir
pelayanan
kepada
konsumen. Dari analisis data di atas, angket yang
untuk
disebar kepada 30 PKL, yang telah dipilih secara
membeli barang dagangan Anda?” Sebanyak
acak sebagai sampel dalam penelitian ini, dapat
47% menjawab “ya”, sedangkan 53% menjawab
diketahui bahwa terdapat faktor internal yang
“tidak”. Dapat disimpulkan bahwa pedagang
mempengaruhi omzet pendapatan PKL yaitu
belum dapat memastikan konsumen untuk
faktor pengetahuan dalam menjual dan faktor
membeli barang dagangan mereka.
pelayanan.
keyakinan
“Apakah
kasih
Anda
memastikan
yaitu
yang
konsumen
Pertanyaan kedua belas yang diajukan kepada
pedagang,
menawarkan
harga
yaitu
“Apakah
Anda
yang terjangkau
untuk
3.2
Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian terhadap Konsumen
konsumen?” Seluruh pedagang sebanyak 100% menjawab “ya”. Dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan
angket
yang
diberikan
pedagang menawarkan harga yang terjangkau
kepada 50 konsumen sebagai responden dimana
kepada konsumen.
dilakukan pemilihan secara acak sesuai dengan
Pertanyaan ketiga belas yang diajukan kepada
pedagang,
yaitu
“Apakah
Anda
indikator faktor eksternal yang terdiri dari faktor lokasi
dan
customer
behaviour.
Maka
menggunakan bahasa yang baik ketika melayani
berdasarkan hasil perhitungan dapat dijelaskan
konsumen?” Seluruh pedagang sebanyak 100%
sebagai berikut; Pada item pertanyaan pertama
menjawab “ya”. Dapat disimpulkan bahwa
yang ditujukan kepada konsumen, “Apakah
pedagang menggunakan bahasa yang baik ketika
Anda berbelanja di sini karena lokasinya
melayani konsumen.
terjangkau dari tempat tinggal Anda?” Diperoleh
Pertanyaan keempat belas yang diajukan kepada
pedagang,
yaitu
“Apakah
nilai 92% yang menjawab “ya” dan yang
Anda
menjawab “tidak” sebesar 8%. Dari data tersebut
menggunakan nada bicara yang enak didengar
dapat dijelaskan bahwa tempat atau lokasi yang
kepada konsumen?” Seluruh pedagang sebanyak
strategis
100% menjawab “ya”. Dapat disimpulkan bahwa
konsumen untuk melakukan pembelian.
merupakan
yang
menjadi
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan PKL.....(Wiwin Agustian)
pilihan
103
Pada
item
pertanyaan
kedua
yang
Pertanyaan selanjutnya, yaitu pertanyaan
ditujukan kepada konsumen, “Apakah lokasi
ketujuh
pedagang yang berjualan di sini cukup bersih?”
“Apakah Anda merasa nyaman berbelanja di
Responden menjawab “ya” sebesar 78%, dan
sini?” Sebanyak 74% menjawab “ya”, sedangkan
menjawab
“tidak”
menjelaskan
sebesar
bahwa
tempat
item
diajukan
kepada
konsumen,
22%.
Hal
ini
26% menjawab “tidak”. Dapat disimpulkan
dari
pedagang
bahwa konsumen merasa nyaman berbelanja di
tersebut cukup bersih. Pada
yang
sini.
pertanyaan
ketiga
yang
Selanjutnya pertanyaan kedelapan yang
ditujukan kepada konsumen, “Apakah Anda
diajukan kepada konsumen, “Apakah barang
senang dengan adanya lokasi pedagang yang
yang ditawarkan harganya masih terjangkau oleh
berjualan di sini 50%?” Responden memberikan
Anda?”
jawaban “ya”, sedangkan lainnya menjawab
sedangkan
“tidak” sebesar 50%. Dari jawaban tersebut
disimpulkan bahwa barang yang ditawarkan
ternyata konsumen memberikan jawaban yang
harganya masih terjangkau konsumen.
sama sebesar 50% yaitu “ya” dan “tidak”.
Sebanyak 10%
90%
menjawab
“ya”,
“tidak”.
Dapat
menjawab
Selanjutnya pertanyaan kesembilan yang
Adapun pada item pertanyaan keempat
diajukan kepada konsumen, “Apakah kualitas
yang ditujukan kepada konsumen, “Apakah
barang yang ditawarkan cukup baik?” Sebanyak
kendaraan Anda aman diparkir di sini?” Dari
78% menjawab “ya”, sedangkan 22% menjawab
pertanyaan tersebut semua pembeli memberikan
“tidak”. Dapat disimpulkan bahwa kualitas
jawaban “ya”. Maka dapat dijelaskan pembeli
barang yang ditawarkan cukup baik.
merasa aman untuk memarkirkan kendaraannya.
Selanjutnya pertanyaan kesepuluh yang
Dalam item pertanyaan kesepuluh yang
diajukan kepada konsumen, “Apakah Anda
diajukan kepada konsumen, “Apakah Anda
berbelanja di sini karena menyesuaikan dengan
tertarik untuk berkunjung kembali di sini?”
kondisi ekonomi Anda saat ini?” Sebanyak 28%
Sebanyak 82% menjawab “ya”, sedangkan 18%
menjawab “ya”, sedangkan 72% menjawab
menjawab “tidak”. Dapat disimpulkan bahwa
“tidak”. Berdasarkan jawaban tersebut konsumen
konsumen tertarik untuk berkunjung kembali.
melakukan pembelian atau berbelanja pada
Pertanyaan selanjutnya, yaitu pertanyaan keenam
yang
diajukan
kepada
konsumen,
“Apakah Anda setuju jika lokasi pedagang yang
Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak terpengaruh oleh
keadaan
atau
kondisi
perekonomian
sekarang.
berjualan di sini tertata rapi?” Sebanyak 96%
Pada item pertanyaan kesebelas yang
menjawab “ya”, sisanya 4% menjawab “tidak”.
diajukan kepada konsumen, “Apakah Anda
Hal ini menunjukkan bahwa konsumen setuju
berbelanja di sini bersama dengan anggota
jika lokasi pedagang yang berjualan di sini
keluarga?” 88% konsumen memberikan jawaban
tertata rapi.
“ya”, dan 12% “tidak”. Hal ini menjelaskan mereka sering berbelanja dengan keluarga.
104
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.14 No.2, Agustus 2015: 95-106
Pada item pertanyaan kedua belas yang diajukan kepada konsumen, “Apakah Anda
Kaki Lima (PKL), yaitu faktor lokasi dan faktor customer behaviour.
sudah menjadi langganan membeli barang pada
Faktor eksternal seperti lokasi
pedagang di sini?” Jawaban konsumen 62% “ya”
strategi memang sangat mendukung dalam
dan
“tidak”.
38%
Dari
jawaban
yang
tersebut
mempengaruhi pendapatan pedagang karena
menjelaskan konsumen yang ada merupakan
dengan lokasi yang strategis konsumen akan
pelanggan pada pedagang yang berjualan di sini.
dapat
dengan
mudah
untuk
melakukan
Pada item pertanyaan ketiga belas yang
pembelian dibandingkan dengan lokasi yang
diajukan kepada konsumen, “Apakah Anda
sulit untuk dijangkau oleh konsumen. Adapun
membeli barang di sini karena pengaruh dari
faktor
teman?” Sebesar 42% jawaban “ya”, dan 58%
mempengaruhi bagi pedagang dalam kegiatan
menjawab “tidak”. Berarti para konsumen yang
memperoleh
melakukan pembelian karena dirinya sendiri
pembeli akan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan
bukan dipengaruhi oleh orang lain.
dalam melakukan pembelian baik pada tempat
Pada item pertanyaan keempat belas yang diajukan kepada konsumen, “Apakah berbelanja
perilaku
konsumen
pendapatan,
juga
karena
sangat
biasanya
yang biasa mereka kunjungi atau barang yang akan mereka dibeli.
di sini mencerminkan gaya hidup Anda?” Konsumen memberikan jawaban “ya” sebesar 24% dan jawaban “tidak” sebesar 76%. Berarti
4.
SIMPULAN
konsumen yang berbelanja tidak ada hubungan dengan gaya hidup para konsumen.
Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil
Pada item pertanyaan yang terakhir yaitu pertanyaan ke 15, “Apakah barang dagangan yang ditawarkan sesuai dengan keinginan Anda saat ini?” Konsumen menjawab 48% “ya”, dan yang menjawab “tidak” sebesar 52%. Dari jawaban tersebut menjelaskan konsumen apa yang dijual oleh pedagang masih belum sesuai dengan yang konsumen inginkan.
dari
diberikan
pertanyaan-pertanyaan
yang
kepada 50 konsumen yang
telah
dipilih secara acak dalam penelitian ini, maka dapat
diperoleh
menjelaskan
bahwa
sebagai berikut: 1) Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor internal yang terdiri dari faktor pengetahuan dalam menjual dan faktor pelayanan mempunyai pengaruh terhadap omzet pendapatan PKL. Hal ini karena adanya modal yang memadai belum tentu
Berdasarkan data yang ada dan setelah di analisis,
analisis, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu
informasi
yang
mana
faktor
eksternal
yang
mempengaruhi omzet pendapatan Pedagang
menjamin keberhasilan suatu usaha. Sebab, dalam menjalankan suatu usaha diperlukan keterampilan serta sikap yang memadai sebagai bekal untuk menghadapi berbagai permasalahan yang terjadi nanti. 2) Hasil penelitian juga diketahui bahwa faktor eksternal yang terdiri dari faktor lokasi dan
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan PKL.....(Wiwin Agustian)
105
faktor
perilaku
konsumen
mempunyai
pengaruh terhadap omzet pendapatan PKL. Artinya untuk menciptakan omzet yang memuaskan, PKL dapat lebih memperhatikan faktor eksternal, terutama faktor customer behaviour. Hal ini karena konsumen lebih cenderung memilih dan membeli barang yang sesuai dengan kepribadiannya.
DAFTAR RUJUKAN Kasmir. 2011. Kewirausahaan. Cetakan Ke-6. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Munzir & Kurniasih, F. Merna. Faktor yang Mempengaruhi Omzet Pendapatan Pedagang Kaki Lima Di Wilayah Cibubur (Studi Kasus: Jalan Karya Bakti). (Online). (Diakses http://betawicbr. blogspot.co.id/2013/10/omzet-pendapatanpedagang-kaki-lima.html., 2 Juni 2015). Rachbini dan Hamid. 2006. Ekonomi Informal Perkotaan. PT. Gramedia. Jakarta. Sutamto. 1997. Teknik Menjual Barang. Balai Aksara. Jakarta. Thoha, M. 2000. Pemberdayaan Usaha Kecil Melalui Model Grameen Bank. Puslitbang Ekonomi dan Pembangunan LIPI. Jakarta. Winardi, J. 2002. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
106
Jurnal Ilmiah MBiA Vol.14 No.2, Agustus 2015: 95-106