ANALISIS KADAR LEMAK PADA KAKAO BUBUK DI PT

Download Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kadar. Lemak pada Kakao Bubuk di PT Bumitangerang Mesindotama dengan Metode. S...

1 downloads 340 Views 22MB Size
ANALISIS KADAR LEMAK PADA KAKAO BUBUK DI PT BUMITANGERANG MESINDOTAMA DENGAN METODE SPEKTROSKOPI NEAR INFRARED (NIR)

DERA SEPTIANI BARSENA

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kadar Lemak pada Kakao Bubuk di PT Bumitangerang Mesindotama dengan Metode Spektroskopi Near Infrared (NIR) adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing akademik dan pembimbing lapang serta belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, November 2016 Dera Septiani Barsena NIM F24120050

ABSTRAK DERA SEPTIANI BARSENA. Analisis Kadar Lemak pada Kakao Bubuk di PT Bumitangerang Mesindotama dengan Metode Spektroskopi Near Infrared (NIR). Dibimbing oleh PURWIYATNO HARIYADI dan RAY FRANSCISCA. Kakao bubuk adalah produk berbentuk bubuk yang diperoleh dari kakao massa melalui proses pengempaan hidrolik dengan atau tanpa penambahan alkalizing agent. Salah satu karakteristik kimia dari kakao bubuk adalah kadar lemak. Umumnya, analisis kadar lemak menggunakan metode konvensional membutuhkan waktu yang lama, mahal dan membutuhkan tenaga ahli yang intensif. Kendala tersebut dapat diatasi dengan metode spektroskopi Near Infrared (NIR). Spektroskopi NIR dapat menganalisis komposisi kimia dalam suatu bahan dalam waktu yang cepat, tidak membutuhkan bahan-bahan kimia, dan bersifat non-destructive. Tujuan dari kegiatan magang di PT Bumitangerang Mesindotama adalah menentukan nilai span dan trim yang dapat digunakan untuk analisis kadar lemak menggunakan metode spektroskopi NIR. Metode yang dilakukan adalah tahapan persiapan sampel kakao bubuk, analisis kadar lemak menggunakan spektroskopi NIR dan metode konvensional (soxhlet), pengolahan data menggunakan software Gauge Tools XL, dan verifikasi kadar lemak kakao bubuk. Hasil pengukuran dengan metode spektroskopi NIR dan metode ekstraksi soxhlet selanjutnya dianalisis menggunakan uji t (independent t-test). Hasil kalibrasi yang paling baik terdapat pada tipe C (r = 0.9521) dan tipe A (r = 0.9206). Hasil uji t menggunakan tingkat signifikansi 5% menunjukkan hasil analisis NIR tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode ekstraksi soxhlet. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai span dan trim pada masing-masing tipe produk dapat digunakan. Kata kunci : kakao bubuk, kadar lemak, near infrared, soxhlet, verifikasi

ABSTRACT DERA SEPTIANI BARSENA. Analysis Fat Content of Cocoa Powder at PT Bumitangerang Mesindotama by Near Infrared Spectroscopy Method. Supervised by PURWIYATNO HARIYADI and RAY FRANSCISCA. Cocoa powder is a product obtained from cocoa liquor with the hidraulic pressure processing with or without adding the alkalizing agent. One of the chemical characteristic of the cocoa powder is fat content. Generally, to analyze fat content of food, conventional method is used by extraction method which is more time consuming, more expensive and need expertise. This problem could be solved by using NIR spectroscopy method. NIR spectroscopy can analyze chemical composition in food more quickly, requiring no chemicals and nondestructive. The purpose of the internship at PT Bumitangerang Mesindotama was to determine span and trim value which can be used for fat content analysis using Near Infrared spectroscopy method. The development stages to determine span and trim value consist of sample preparation, analysis fat content used NIR spectroscopy and conventional method (soxhlet), tabulation of data used Gauge Tools XL software, and verification fat content of cocoa powder. The result of NIR and soxhlet extraction measurement was analyzed using t-test (independent ttest). The best calibration result was obtained from cocoa powder type C (r = 0.9521) and type A (r = 0.9206) . The results of t-test with 5% level of significance showed that the NIR measurement and conventional method (soxhlet) were not significant different. The result showed that span and trim value from each product type can be used. Keywords : cocoa powder, fat content, near infrared, soxhlet, verification.

ANALISIS KADAR LEMAK PADA KAKAO BUBUK DI PT BUMITANGERANG MESINDOTAMA DENGAN METODE SPEKTROSKOPI NEAR INFRARED (NIR)

DERA SEPTIANI BARSENA

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan skripsi sebagai tugas akhir ini dapat diselesaikan. Penelitian dengan judul “Analisis Kadar Lemak pada Kakao Bubuk di PT Bumitangerang Mesindotama dengan Metode Spektroskopi Near Infrared (NIR)” ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Juli 2016. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, doa, serta bantuan dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu : 1. Papa, Mama, dan adik-adikku yang sangat aku sayangi yang telah mendoakan, memberikan kasih sayang, motivasi, semangat, dan nasihat kepada penulis. 2. Bapak Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, MSc. selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis selama masa kuliah, magang, hingga penyusunan tugas akhir. 3. Ibu Ir. Ray Franscisca selaku pembimbing lapang yang telah memberikan kesempatan dan telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama penulis magang di BT Cocoa. 4. Ibu Dr. Didah Nur Faridah STP, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan dan saran yang baik. 5. Seluruh dosen dan staf Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. 6. Rekan kerja di BT Cocoa : Kak Ella, Kak Iie, Pak Ricky, Kak Flo, seluruh analis QC kimia dan mikrobiologi, analis PC, dan staff R&D yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kerja sama, pertemanan, dan berbagi pengetahuan serta pengalaman yang sangat berharga selama magang. 7. Sahabat-sahabat yang aku sayangi dan terbaik semasa kuliah Titin, Amay, Rita, Nadhilla, Ratna, Winda, Haerani, Wenny, Abyan, Ega, Eris, Imam dan seluruh teman-teman ITP 49 yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas kebahagiaan, kebersamaan, dan kekompakan selama ini. 8. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (HIMITEPA IPB). Semoga tulisan ini bermanfaat dan memberikan kontribusi yang nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu pangan khususnya.

Bogor, November 2016 Dera Septiani Barsena

i

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

ii

DAFTAR GAMBAR

ii

DAFTAR LAMPIRAN

iii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

2

Tujuan Magang

2

Manfaat Magang

2

TINJAUAN PUSTAKA

3

Kakao Bubuk

3

Spektroskopi Near Infrared

4

Teori Metode Spektroskopi Near Infrared

4

Aplikasi Metode Near Infrared

5

Kalibrasi Spektroskopi Near Infrared METODE

6 6

Waktu dan Tempat Magang

6

Bahan

7

Alat

7

Prosedur Penelitian

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

12

Persiapan Sampel Kalibrasi

12

Kalibrasi Spektroskopi Near Infrared Infralab 710

13

Hasil Kalibrasi Spektroskopi Near Infrared

14

Verifikasi Kadar Lemak Sampel Menggunakan Nilai Span dan Trim Baru

20

SIMPULAN DAN SARAN

24

Simpulan

24

Saran

25

LAMPIRAN

28

RIWAYAT HIDUP

66

ii

DAFTAR TABEL

1 2 3 4

Syarat mutu kakao bubuk Daerah spektrum inframerah Data nilai span dan trim hasil kalibrasi Data hasil verifikasi sampel kakao bubuk

3 4 14 20

DAFTAR GAMBAR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Bagan alir tahapan pembuatan nilai span dan trim baru untuk analisis kadar lemak sampel kakao bubuk dengan metode spektroskopi NIR Kurva kalibrasi tipe produk A Kurva kalibrasi tipe produk B Kurva kalibrasi tipe produk C Kurva kalibrasi tipe produk D Kurva kalibrasi tipe produk E1 Kurva kalibrasi tipe produk E2 Kurva kalibrasi tipe produk F1 Kurva kalibrasi tipe produk F2 Kurva kalibrasi tipe produk G Kurva verifikasi tipe produk A Kurva verifikasi tipe produk B Kurva verifikasi tipe produk C Kurva verifikasi tipe produk D Kurva verifikasi tipe produk E1 Kurva verifikasi tipe produk E2 Kurva verifikasi tipe produk F1 Kurva verifikasi tipe produk G Kurva kalibrasi tipe produk E (E1 dan E2) Kurva kalibrasi tipe produk F (F1 dan F2)

8 17 17 17 18 18 18 19 19 19 20 21 21 21 22 22 22 23 62 65

iii

DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Data kalibrasi tipe produk A Data kalibrasi tipe produk B Data kalibrasi tipe produk C Data kalibrasi tipe produk D Data kalibrasi tipe produk E1 Data kalibrasi tipe produk E2 Data kalibrasi tipe Produk F1 Data kalibrasi tipe Produk F2 Data kalibrasi tipe produk G Data hasil verifikasi tipe produk A Data hasil verifikasi tipe produk B Data hasil verifikasi tipe produk C Data hasil verifikasi tipe produk D Data hasil verifikasi tipe produk E1 Data hasil verifikasi tipe produk E2 Data hasil verifikasi tipe produk F1 Data hasil verifikasi tipe produk G Data kalibrasi gabungan tipe produk E (E1 dan E2) Data kalibrasi gabungan tipe produk F (F1 dan F2)

29 31 32 33 35 37 40 41 42 45 47 48 49 51 52 53 54 56 63

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Biji kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang cukup potensial sebagai penghasil devisa negara. Produk olahan dari biji kakao yang bisa dihasilkan antara lain kakao massa, lemak kakao dan kakao bubuk. Produk tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri makanan, farmasi, dan kosmetika. Kakao bubuk adalah produk berbentuk bubuk yang diperoleh dari kakao massa melalui proses pengempaan hidrolik dengan atau tanpa penambahan alkalizing agent (Nabilah 2013). PT Bumitangerang Mesindotama sebagai salah satu produsen produk olahan kakao selalu menjaga konsistensi mutu produk yang dihasilkan. Salah satu parameter mutu pada produk kakao bubuk adalah kadar lemak. Berdasarkan SNI 3747:2009 mengenai Kakao Bubuk, kadar lemak pada kakao bubuk dapat ditentukan dengan metode konvensional, yaitu metode ekstraksi soxhlet. Pada umumnya, untuk mengetahui komposisi kimia bahan dilakukan dengan cara analisis kimiawi laboratorium dengan metode konvensional, namun hal tersebut cukup rumit, memerlukan waktu analisis yang cukup lama, mahal, dan membutuhkan tenaga ahli intensif disamping membutuhkan ruangan yang luas sebagai laboratorium. Kendala dalam metode konvensional tersebut dapat diatasi dengan metode spektroskopi Near Infrared (NIR) yang bersifat nondestruktif. Metode ini merupakan metode analisis berdasarkan getaran atom dalam molekul (Stuart 2004). Spektroskopi NIR merupakan teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (7802500 nm). Prinsip kerja metode ini adalah vibrasi molekul yang berkorespondensi dengan panjang gelombang yang termasuk dalam region near infrared pada spektrum elektromagnetik. Vibrasi tersebut dimanfaatkan dan diterjemahkan untuk mengetahui karakteristik kandungan kimia dari bahan. Setelah dipancarkan maka radiasi ini akan diserap oleh semua bahan organik dan informasi utama yang dapat diekstrak adalah stretching dan bending ikatan kimia C-H (seperti lemak), O-H (seperti air, karbohidrat, dan lemak), C-N, dan N-H (seperti protein dan asam amino) yang merupakan ikatan dasar dari semua ikatan kimia bahan-bahan organik (Osborne 2000). Metode NIR dapat menganalisis komposisi kimia dari bahan pangan, produk hortikultura, dan pakan ternak dalam waktu yang cepat, teliti, lebih sederhana, tidak membutuhkan bahan-bahan kimia, dan ekonomis (Purba 2010). Metode spektroskopi NIR telah banyak digunakan untuk menganalisis komposisi kima sampel produk pertanian. Vesela et al. (2007) telah melakukan penelitian untuk menganalisis kandungan lemak, nitrogen dan kadar air pada kakao bubuk menggunakan spektroskopi NIR. Panjang gelombang yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah 1100 – 2500 nm. Menurut Vesela et al. (2007), lemak pada kakao bubuk menyerap radiasi NIR pada panjang gelombang 1744, 2322, 2334, dan 2360 nm. Air menyerap radiasi NIR pada panjang gelombang 2040,

2

1934, 1884, 1444, dan 1414 nm. Nitrogen menyerap radiasi NIR pada panjang gelombang 2078 nm. Spektroskopi NIR harus memiliki model kalibrasi yang menunjukkan hubungan antara spektrum sampel dengan komposisi kimia, agar dapat digunakan untuk mengevaluasi mutu sampel produk (Mark dan Campbell 2008). Salah satu metode yang digunakan adalah penyesuaian span dan trim. Span adalah kemiringan dari suatu garis, yaitu suatu nilai yang menunjukkan seberapa besar kontribusi yang diberikan suatu variabel X terhadap variabel Y. Trim adalah titik perpotongan antara suatu garis. Nilai default dari trim adalah 0, sedangkan nilai default dari span adalah 1. Penyesuaian nilai span dan trim bertujuan agar hasil pengukuran alat NIR sesuai dengan hasil analisis laboratorium (Mesa 2010). Proses kalibrasi dalam menentukan nilai span dan trim yang dapat digunakan pada alat spektroskopi NIR diharapkan mampu mempercepat proses evaluasi mutu sampel, khususnya kadar lemak kakao bubuk. Perumusan Masalah Pengukuran dengan metode spektroskopi Near Infrared belum dapat dimanfaatkan tanpa diketahui hubungannya dengan kandungan kimia bahan yang diukur. Oleh karena itu, instrumen NIR yang akan digunakan untuk proses analisis perlu dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan sampel yang akan diuji. Tujuan Magang Tujuan umum dari magang ini adalah mengembangkan pengetahuan, sikap, dan kemampuan profesionalisme melalui penerapan ilmu, latihan kerja, dan latihan langsung tentang teknik-teknik yang diterapkan di lapangan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki mahasiswa, memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu dan keterampilan dalam menganalisis dan memecahkan masalah yang ada di industri pangan dan melatih keterampilan, sikap kooperatif, serta kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat luas sebagai suatu persiapan untuk memasuki dunia kerja. Tujuan khusus dari magang ini adalah menentukan nilai span dan trim yang dapat digunakan untuk menganalisis kadar lemak sampel kakao bubuk dengan metode spektroskopi Near Infrared (NIR). Manfaat Magang Manfaat dari kegiatan magang ini adalah memberikan alternatif metode analisis untuk mengevaluasi kadar lemak sampel kakao bubuk dalam upaya meningkatkan efisiensi kerja di Departemen Quality Control. Melalui penerapan metode spektroskopi NIR sebagai metode sekunder untuk analisis, diharapkan proses evaluasi mutu sampel kakao bubuk dapat berlangsung lebih cepat dan efisien.

3

TINJAUAN PUSTAKA

Kakao Bubuk Kakao bubuk adalah produk yang diperoleh dari bungkil kakao yang diubah bentuknya menjadi bubuk (BSN 2009). Beberapa parameter umum kakao bubuk yang dianalisis adalah pH, kadar lemak, kehalusan (fineness), kadar air dan mikrobiologi. Berdasarkan pH, kakao bubuk terbagi atas dua jenis, yaitu natural dan alkalis. Kakao bubuk natural memiliki standar pH maksimum 6, sedangkan pH diatas 6 tergolong produk yang alkalis. Produk natural diproses tanpa penambahan garam alkali dan biasanya terasa sedikit asam. Produk natural pada umumnya berwarna cokelat muda atau cokelat, sedangkan produk alkalis diperoleh dengan penambahan garam alkali yang digolongkan lagi menjadi low alkalized (pH sekitar 6.2 – 6.8, warna pada umumnya cokelat), alkalized (pH sekitar 6.9 – 7.5, warna pada umumnya cokelat kemerahan atau cokelat tua), dan high alkalized (pH sekitar 7.6 – 8.3, warna pada umumnya merah tua atau hitam) (Prawoto et al. 2009). Proses alkalisasi bertujuan untuk meningkatkan dispersibilitas atau daya suspensi bubuk kakao di dalam air serta memperbaiki warna dan cita rasa bubuk kakao. Alkali yang dapat digunakan dalam proses alkalisasi adalah kalium karbonat, natrium karbonat, kalium/natrium bikarbonat, kalium/natrium hidroksida, amonium karbonat atau amonium hidroksida. Jumlah maksimum yang biasa digunakan adalah 2.5 – 3.0 bagian kalium karbonat atau alkali yang ekuivalen untuk setiap 100 bagian nib. Selain dilakukan pada nib, alkalisasi dapat dilakukan pada biji mentah, pasta kakao dan bungkil kakao (Prawoto et al. 2009). Lemak pada produk olahan kakao merupakan campuran trigliserida, yaitu senyawa gliserol dan tiga asam lemak. Lebih dari 70% dari gliserida penyusun tersebut terdiri dari tiga senyawa tidak jenuh tunggal, yaitu oleodipalmitin (POP), oleodistearin (SOS), oleopalmistearin (POS) dan sedikit unsaturated trigliserida (Prawoto et al. 2009). Syarat mutu kakao bubuk dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Syarat mutu kakao bubuk Parameter Uji Satuan Syarat Mutu Keadaan Khas kakao, bebas dari bau Bau asing Khas kakao, bebas dari bau Rasa asing Cokelat atau warna lain Warna akibat alkalisasi Kehalusan (lolos ayakan mesh 200) (b/b) % Minimal 99.50 Kulit (shell) dihitung dari alkali free nib (b/b) % Maksimal 1.75

4

Tabel 1 Syarat mutu kakao bubuk (lanjutan) Parameter Uji Kadar air (b/b) Kadar lemak (%) Cemaran logam Timbal (Pb) Kadmium (Cd) Timah (Sn) Arsen (As) Cemaran Mikroba Angka Lempeng Total Bakteri bentuk coli Escherichia coli Salmonella Kapang Khamir (Sumber: BSN 2009)

Satuan % %

Syarat Mutu Maksimal 5.00 Minimal 10.00

mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg

Maksimal 2.00 Maksimal 1.00 Maksimal 40.00 Maksimal 1.00

koloni/g APM/g per g per 25 g koloni/g koloni/g

Maksimal 5 x 103 <3 Negatif Negatif Maksimal 50 Maksimal 50

Spektroskopi Near Infrared Teori Metode Spektroskopi Near Infrared Metode spektroskopi near infrared (NIR) merupakan salah satu metode sekunder yang digunakan untuk evaluasi mutu bahan pangan yang bersifat cepat dan tidak merusak (Osborne 2000). Spektroskopi NIR menggunakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 780 nm - 2500 nm atau jumlah gelombang per cm 12.800 cm-1 hingga 4000 cm-1 (Schwanninger et al. 2011). Daerah spektrum inframerah dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Daerah spektrum inframerah Daerah Panjang Bilangan Frekuensi (f) Hz gelombang (λ) gelombang (v) µm cm-1 Dekat 0.78 – 2.50 12800 – 4000 3.8 x 1014 – 1.2 x 1014 Pertengahan 2.50 – 50 4000 – 200 1.2 x 1014 – 6.0 x 1012 Jauh 50 – 1000 200 – 10 6.0 x 1012 – 3.0 x 1011 (Sumber: Nur 1989) Prinsip kerja spektroskopi inframerah adalah menganalisis getaran (vibrasi) atom dalam sebuah molekul. Informasi utama yang dapat diekstrak dari penyerapan radiasi sinar inframerah oleh molekul adalah vibrasi stretching dan bending pada ikatan kimia C-H (seperti lemak), O-H (seperti kadar air, karbohidrat, dan lemak), C-N, dan N-H (seperti protein dan asam amino) yang merupakan ikatan dasar dari semua ikatan kimia bahan-bahan organik. Vibrasi stretching adalah pergerakan atom yang teratur sepanjang ikatan antara dua atom sehingga jarak antara atom dapat bertambah atau berkurang. Vibrasi bending

5

adalah pergerakan atom yang menyebabkan perubahan sudut ikatan antar dua atau pergerakan dari sekelompok atom terhadap atom lainnya (Osborne 2000). Radiasi yang mengenai partikel-partikel sampel dapat diserap (absorbed), diteruskan (transmitted), atau dipantulkan (reflected). Pada saat radiasi inframerah mengenai sampel padat, beberapa sinar mengalami pemantulan (specular reflectance) pada permukaan sampel. Beberapa bagian sinar yang lain diserap oleh sampel sekitar 2 mm. Radiasi yang tidak terserap akan ditransmisikan atau diteruskan melalui sampel atau dipantulkan dari dalam sampel (diffuse reflectance). Variasi pada ukuran dan suhu partikel sampel mempengaruhi penyebaran radiasi inframerah pada saat melewati sampel. Partikel berukuran besar tidak dapat menyebarkan radiasi infra merah sebanyak partikel kecil. Makin banyak radiasi yang diserap dapat memberikan nilai absorban yang tinggi dan efeknya besar pada panjang gelombang yang diserap lebih kuat (Dryden 2003). Instrumen spektroskopi NIR terdiri atas sumber sinar, sistem splitter beam, pendeteksi sampel, pendeteksi sinar dan sistem analisis pengolahan data. Sumber sinar yang biasanya digunakan adalah lampu Halogen Tungsten yang murah atau bisa juga lampu LED yang mahal. Sistem splitter beam berguna menerjemahkan sinar multi warna menjadi sinar tunggal seperti sinar filter, interferometer dan grating. Pendeteksi sampel disesuaikan dengan bentuk sampel seperti cair atau padat. Komputer digunakan untuk akuisisi data, komunikasi kontrol analisis dan analisis numerik pada sistem spectrometer (Cen dan He 2007). Metode spektroskopi inframerah memiliki beberapa keuntungan diantaranya proses kontrol lebih cepat , tidak merusak lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia dalam analisisnya, mengurangi biaya analisis, persiapan sampel yang mudah dan tidak merusak (non-destructive), dan dapat diaplikasikan pada bahan baku dan produk jadi (finish product). Kelemahan metode spektroskopi inframerah di antaranya mahal dan sulit dalam kalibrasinya (O'Sullivan et al. 1999). Aplikasi Metode Near Infrared Beberapa tahun terakhir, metode spektroskopi NIR sudah sering digunakan untuk mengevaluasi mutu bahan pangan. Vesela et al. (2007), melakukan penelitian pada bubuk kakao. Penelitian ini mencoba untuk mendeteksi kandungan lemak, nitrogen dan kadar air dengan membandingkan NIR dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR). Hasilnya NIR baik digunakan untuk menduga kadar air, nitrogen dan kadar lemak dengan nilai RMSECV masing-masing sebesar 5.2% (R2 = 0.94), 1.7% (R2 = 0.98) dan 7.0% (R2 = 0.96). Panjang gelombang yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah 1100 – 2500 nm. Identifikasi kadar lemak diketahui pada panjang gelombang 1744, 2322, 2334, dan 2360 nm. Air pada panjang gelombang 2040, 1934, 1884, 1444, dan 1414 nm. Nitrogen pada panjang gelombang 2078 nm. Cambrai et al. (2009) melakukan penelitian tentang produk kakao berupa dark chocolates untuk memprediksi asal geografis. Penentuan asal geografis kakao yang digunakan untuk memproduksi coklat berdasarkan analisis dari senyawa volatile sampel coklat. Analisis kadar volatil dan pengolahan statistiknya dengan analisis multivariat cenderung untuk membentuk kelompok-kelompok independen untuk Afrika dan Madagaskar, bahkan jika beberapa sampel coklat dianalisis muncul

6

pada pencampuran zona bersama dengan sampel dari Amerika. Analisis ini juga memungkinkan pemisahan yang jelas antara coklat Karibia dan coklat dari tempat yang lain. Zulfahrizal (2014) melakukan penelitian pada biji kakao untuk menentukan tingkat fermentasi dan kandungan mutu pada biji kakao. Hasil penelitian tersebut menunjukkan spektrum NIR biji kakao yang didapat setelah diolah oleh PCA dengan bantuan MSC dan SNV, terlihat bahwa biji individu dan biji tumpukan berada dalam daerah yang hampir sama. Selang panjang gelombang yang berperan memberi informasi kadar air adalah 1400-1480 nm dan 1900-2000 nm. Untuk kadar lemak, selang panjang gelombang yang berperan adalah 11601220 nm, 1650-1760 nm, 2300-2400 nm. Panjang gelombang untuk fermentasi adalah 1400-1480 nm, 1900-2000 nm dan 2060-2160 nm. Kalibrasi Spektroskopi Near Infrared Kalibrasi adalah proses pembuatan model yang menghubungkan dua jenis data pengukuran (EMEA 2012). Instrumen spektroskopi inframerah dapat menentukan komposisi kimia suatu sampel dengan menggunakan nilai pantulan (reflectance (R)) dan absorbansi (log (1/R)) (Osborne 2000). Namun, instrumen spektroskopi inframerah harus melalui proses kalibrasi agar dapat mengenal komposisi kimia sampel yang akan dianalisis (Mark & Campbell 2008). Kesulitan dalam mengkalibrasi menurut Osborne et al. (1993) adalah masalah informasi alam yang kompleks dalam spektrum inframerah, contohnya setiap puncak spektrum hampir selalu tumpang tindih oleh satu atau lebih puncak-puncak yang lain. Salah satu metode kalibrasi spektroskopi NIR adalah metode adjustment slope and intercept. Metode ini merupakan metode untuk pembuatan model kalibrasi baru dengan menyesuaikan slope dan intercept model kalibrasi yang telah ada sebelumnya dengan set kalibrasi sampel yang akan dibuat model kalibrasinya (FOSS 2005). Umumnya metode ini digunakan apabila sampel yang dianalisis memiliki spektrum, sifat fisik, dan komposisi kimia yang hampir sama dengan sampel yang digunakan untuk pembuatan model kalibrasi sebelumnya (Hidayati 2012).

METODE

Waktu dan Tempat Magang Magang dilakukan selama lima bulan dimulai dari bulan Januari hingga Juli 2016. Lokasi magang berada di PT. Bumitangerang Mesindotama (BT Cocoa) yang terletak di Jl. Dipati Unus no. 30 Cibodas 15138, Tangerang. Hari kerja magang dimulai dari Senin sampai Jumat pukul 08.30 – 16.30 WIB dan Sabtu pukul 08.30 – 14.30 WIB.

7

Bahan Bahan yang digunakan adalah kakao bubuk tipe A, B, C, D, E, F, dan G serta petroleum eter titik didih 30°C - 60°C. Kakao bubuk tipe F merupakan kakao bubuk jenis natural. Kakao bubuk tipe A, B dan D merupakan kakao bubuk jenis low fat high alkalized. Kakao bubuk tipe produk C, E dan G merupakan kakao bubuk jenis low fat low alkalized.

Alat Alat yang digunakan adalah neraca analitis, labu didih dasar rata kapasitas 250 ml, oven, alat ekstraksi soxhlet lengkap, timbal ekstraksi atau selongsong kertas saring ukuran 33 mm x 80 mm, kertas saring bebas lemak, desikator, komputer dan spektroskopi Near Infrared (NIR) Infralab 710.

Prosedur Penelitian Kegiatan magang di PT Bumitangerang Mesindotama (BT Cocoa) dilakukan melalui tahapan (1) persiapan sampel kakao bubuk; (2) analisis kadar lemak sampel menggunakan spektroskopi NIR dan metode ekstraksi soxhlet; (3) pengolahan data menggunakan software Gauge Tools XL; (4) verifikasi kadar lemak dengan menggunakan NIR; dan (5) analisis statistik menggunakan uji t. Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Persiapan sampel kakao bubuk Analisis kadar lemak Metode ekstraksi soxhlet

Instrumen NIR NDC InfraLab 710

Data pengukuran kadar lemak sampel metode ekstraksi soxhlet

Data kuantitatif pengukuran sampel menggunakan NIR

Pengolahan data menggunakan software Gauge Tools XL A

8

A

Nilai span dan trim baru Verifikasi kadar lemak sampel kakao bubuk Analisis statistik menggunakan uji t (independent t test) Gambar 1 Bagan alir tahapan pembuatan nilai span dan trim baru untuk analisis kadar lemak sampel kakao bubuk dengan metode spektroskopi NIR Persiapan Sampel Kakao Bubuk Persiapan sampel yang dilakukan meliputi pengambilan sampel kakao bubuk tipe A, B, C, D, E, F dan G yang diproduksi oleh PT. Bumitangerang Mesindotama. Sampel yang akan dianalisis disimpan di dalam plastik tertutup untuk di analisis kadar lemaknya. Sampel untuk analisis kadar lemak diambil dari tiap batch.

Analisis Kadar Lemak Sampel Analisis kadar lemak kakao bubuk dilakukan dengan menggunakan instrumen spektroskopi NIR dan metode ekstraksi soxhlet. Pengukuran dengan Menggunakan Spektroskopi NIR Sampel kakao bubuk dianalisis menggunakan instrumen NIR Infralab 710. Persiapan sampel kakao bubuk dilakukan sebelum dianalis menggunakan instrumen NIR. Sampel yang berada dalam plastik tertutup dituangkan ke dalam mangkuk NIR, lalu mangkuk NIR diletakkan diatas analyzer turntable. Folder Default Kalib, yang memiliki nilai span 1 dan trim 0, dipilih untuk analisis sampel pada proses kalibrasi. Pengukuran menggunakan NIR untuk tiap sampel dilakukan selama 10 detik. Hasil pembacaan instrumen NIR terlihat di layar monitor alat NIR. Prinsip pengukuran spektroskopi NIR adalah dengan memancarkan sinar halogen ke bahan uji yang menyebabkan terjadinya getaran dan regangan pada kelompok ikatan atom OH, NH dan CH. Getaran dan regangan tersebut menyebabkan terjadinya penyerapan, pemantulan dan penerusan energi. Energi yang dipantulkan akan ditangkap oleh detektor. Informasi yang ditangkap oleh detektor merupakan hasil interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan komposisi kimia bahan contoh uji. Data yang diperoleh dari pengukuran spektroskopi NIR Infralab 710 adalah data kuantitatif yang merupakan rasio dari sinyal pada panjang

9

gelombang reference dan sinyal pada panjang gelombang penyerapan sampel. Analisis Kadar Lemak Metode Ekstraksi Soxhlet (SNI 3747 : 2009) Sebanyak 2 gram sampel ditimbang dan disimpan didalam kertas saring. Kemudian, labu didih yang berisi beberapa butir batu didih dikeringkan selama satu jam pada suhu 100°C, lalu didinginkan dan ditimbang, kemudian disambungkan dengan alat ekstraksi soxhlet. Kertas saring yang berisi sampel dimasukkan ke dalam timbal ekstraksi, lalu bagian atas dan bawah timbal ekstraksi ditutup oleh kapas. Selanjutnya, timbal ekstraksi ditempatkan ke dalam soxhlet dan pelarut petroleum eter dituangkan sampai kurang dari 2/3 kapasitas labu didih. Lalu, diesktrak selama 4 jam. Pelarut diuapkan dengan alat penguapan atau dapat dihilangkan dengan cara memanaskan labu di atas penangas air. Selanjutnya labu didih beserta lemak dikeringkan di dalam oven pada suhu 100°C selama 1,5 jam sampai dengan 2 jam, lalu didinginkan di dalam desikator dan ditimbang. Kadar lemak dinyatakan dalam presentase bobot per bobot dan dihitung dalam bobot kering dengan menggunakan rumus : -

x 100% Kadar lemak (%) = Keterangan : m1 adalah bobot labu + lemak setelah pengeringan (g) m2 adalah bobot labu kosong (g) mo adalah bobot contoh (g) Pengolahan Data Menggunakan Software Gauge Tools XL Data hasil pengukuran menggunakan spektroskopi NIR dan data analisis laboratorium kemudian diolah menggunakan software bawaan instrumen NIR Infralab 710, yaitu Gauge Tools XL. Pengolahan data menggunakan software Gauge Tools XL bertujuan untuk menentukan nilai span dan trim baru yang dapat digunakan untuk analisis kadar lemak menggunakan spektroskopi NIR. Rumus untuk mendapatkan nilai span dan trim yang baru dapat dituliskan sebagai berikut : Slope

=

Intercept

=

New Span

=

New Trim

=

- (Slope . ld

an

lo e ld

m- n e e lo e

)

10

Keterangan : y = Hasil pengukuran spektroskopi NIR x = Hasil pengukuran analisis laboratorium (soxhlet) = Rata-rata hasil pengukuran spektroskopi NIR = Rata-rata hasil pengukuran analisis laboratorium (soxhlet) N = Jumlah sampel Software ini juga berfungsi untuk menerima data pengukuran yang dihasilkan oleh instrumen NIR yang telah tersambung dengan komputer. Nilai span dan trim yang telah didapatkan tersebut selanjutnya dievaluasi berdasarkan koefisien korelasi (r) dan confidence calibration yang diperoleh sebesar 100%. Verifikasi Kadar Lemak Sampel Menggunakan NIR Verifikasi kadar lemak sampel dilakukan dengan membandingkan data yang dihasilkan instrumen NIR menggunakan nilai span dan trim yang telah didapatkan dari proses kalibrasi dengan data analisis metode ekstraksi soxhlet. Sampel yang digunakan untuk proses verifikasi berbeda dengan sampel yang digunakan untuk kalibrasi. Proses verifikasi ini bertujuan untuk menguji ketepatan pengukuran kadar lemak sampel kakao bubuk menggunakan spektroskopi NIR dengan nilai span dan trim yang telah didapatkan dari proses kalibrasi. Selanjutnya hasil verifikasi dianalisis menggunakan uji t untuk menganalisis dan melihat perbedaan atau hubungan antara dua variabel (Santoso 2009). Analisis Statistik Uji t (Independent t-test) Verifikasi dilakukan terhadap dua metode yang berbeda, yaitu metode spektroskopi NIR dan metode ekstraksi soxhlet. Hasil verifikasi kemudian diolah dengan uji t (independent t-test). Rumus yang digunakan untuk perhitungan independent t test adalah : t hitung

= n

n

`Keterangan : n -

d

n -

d

Sp2

=

Sd n1 n2

= rata-rata kadar lemak sampel metode ekstraksi soxhlet = rata-rata kadar lemak sampel metode spektroskopi NIR = standar deviasi = jumlah sampel metode ekstraksi soxhlet = jumlah sampel metode spektroskopi NIR

n -

n -

11

A ab la has l uj menunjukkan h ung ≤ abel, maka H 0 diterima (Efendi dan Miranto 2008). Hipotesis dari verifikasi dengan uji t adalah: H0 = hasil analisis NIR tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional H1 = hasil analisis NIR berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional Koefisien Korelasi (r) Koefisien korelasi (r) adalah hubungan antara variabel bebas dan terikat dan seberapa erat hubungan antara variabel bebas dan terikat itu (Santosa dan Hamdani 2007). Rumus dari koefisien korelasi dapat dituliskan sebagai berikut: Koefisien korelasi (r) = Keterangan : x = Nilai analisis metode ekstraksi soxhlet = Rata-rata nilai analisis metode ekstraksi soxhlet y = Nilai analisis metode spektroskopi NIR = Rata-rata nilai analisis metode spektroskopi NIR Koefisien Determinasi (r2) Koefisien determinasi (r2) menunjukkan kemampuan model menerangkan keragaman nilai peubah tak bebas. Semakin besar nilai r2 maka model semakin mampu menerangkan perilaku peubah tak bebas (Elfadl et al. 2010). Rumus dari koefisien determinasi dapat dituliskan sebagai berikut: Koefisien determinasi (r2) = Keterangan : x = Nilai analisis metode ekstraksi soxhlet = Rata-rata nilai analisis metode ekstraksi soxhlet y = Nilai analisis metode spektroskopi NIR = Rata-rata nilai analisis metode spektroskopi NIR

12

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persiapan Sampel Kalibrasi Sampel yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah kakao bubuk. Menurut BSN (2009) kakao bubuk adalah produk yang diperoleh dari bungkil kakao yang diubah bentuknya menjadi bubuk. Terdapat 5 jenis kakao bubuk, yaitu tipe natural, low fat low alkalized, low fat high alkalized, high fat low alkalized dan high fat high alkalized. Kakao bubuk natural adalah produk berbentuk bubuk yang diperoleh dari kakao massa melalui proses pengempaan hidrolik. Kakao bubuk high fat adalah produk berbentuk bubuk yang diperoleh dari kakao massa melalui proses pengempaan hidrolik dengan penambahan alkalizing agent yang sesuai dengan kadar lemak 20-24%. Kakao bubuk low fat adalah produk berbentuk bubuk yang diperoleh dari kakao massa melalui proses pengempaan hidrolik dengan penambahan alkalizing agent yang sesuai dengan kadar lemak 1012% (Nabilah 2013). Berdasarkan pH, kakao bubuk terbagi atas dua jenis, yaitu natural dan alkalis. Kakao bubuk natural memiliki standar pH maksimum 6, sedangkan pH diatas 6 tergolong produk yang alkalis. Produk natural diproses tanpa penambahan garam alkali dan biasanya terasa sedikit asam. Produk natural pada umumnya berwarna cokelat muda atau cokelat, sedangkan pada produk alkalis diproses dengan penambahan garam alkali yang digolongkan lagi menjadi low alkalized (pH sekitar 6.2 – 6.8, warna pada umumnya cokelat), alkalized (pH sekitar 6.9 – 7.5, warna pada umumnya cokelat kemerahan atau cokelat tua), dan high alkalized (pH sekitar 7.6 -8.3, warna pada umumnya tua atau hitam) (Prawoto et al. 2009). Sampel kakao bubuk yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah jenis natural, low fat low alkalized dan low fat high alkalized. Tipe produk F merupakan kakao bubuk jenis natural, tipe produk A, B, dan D merupakan kakao bubuk jenis low fat high alkalized, dan tipe produk C, E, dan G merupakan kakao bubuk jenis low fat low alkalized. Masing-masing tipe produk kakao bubuk ini memiliki perbedaan komposisi. Jumlah sampel yang digunakan untuk proses kalibrasi spektroskopi NIR Infralab 710 minimal mengunakan 10 sampel dengan syarat mencakup seluruh range kadar lemak produk. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk bubuk. Menurut Benson dan Millard (2001) jumlah sampel yang dibutuhkan untuk kalibrasi ditentukan berdasarkan jenis produk dan ukuran partikel, keduanya mempengaruhi keragaman dalam pembacaan sampel pada instrumen NIR. Untuk produk bubuk seperti kopi atau susu bubuk, kalibrasi yang baik dapat dihasilkan dari 5 sampel, sedangkan untuk produk yang memiliki ukuran partikel yang lebih besar, sampel yang dibutuhkan sekitar 15 hingga 20 sampel. Menurut Osborne et al. (1993) ukuran partikel mempengaruhi keragaman pada reflektan. Apabila ukuran partikel semakin kecil maka akan terjadi pula reduksi dari log 1/R. Ukuran partikel memiliki pengaruh yang kuat terhadap akurasi dan presisi pada analisis mengunakan NIR.

13

Kalibrasi Spektroskopi Near Infrared Infralab 710 Instrumen spektroskopi inframerah harus melalui proses kalibrasi agar dapat mengenal komposisi kimia sampel yang akan dianalisis (Mark dan Campbell 2008). Kesulitan dalam mengkalibrasi menurut Osborne (2000) adalah masalah informasi alam yang kompleks dalam spektrum inframerah. Proses kalibrasi diawali dengan menggunakan nilai span 1 dan trim 0 pada alat. Hasil analisis kimiawi metode konvensional juga diperlukan untuk proses kalibrasi. Nilai span 1 dan trim 0 merupakan nilai default pada alat spektroskopi Near Infrared Infralab 710 dan hanya digunakan untuk membaca sampel keramik standar (auto reference standard) dan untuk proses kalibrasi. Nilai span 1 dan trim 0 tidak bisa langsung digunakan untuk membaca komposisi kimia sampel. Pada pembacaan sampel keramik standar menggunakan nilai span 1 dan trim 0, harus dipastikan bahwa nilai bacaan sampel keramik standar dengan span dan trim tersebut adalah 0. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa instrumen NIR dalam keadaan stabil dan instrumen melakukan pengukuran sampel secara konsisten. Hasil pengukuran menggunakan nilai span 1 dan trim 0 pada sampel menghasilkan data kuantitatif, dimana semakin rendah nilai kadar lemak sampel, maka semakin rendah pula nilai yang dihasilkan. Data hasil pengukuran dapat dilihat pada Lampiran 1 hingga Lampiran 9. Menurut Benson dan Millard (2001) yang memberikan contoh pada pengukuran kadar air, rasio sinyal yang terefleksikan pada dua panjang gelombang memberikan ukuran ketinggian puncak penyerapan. Logaritma dari rasio tersebut akan berhubungan linear dengan komposisi produk, misalnya kadar air, yaitu sebagai berikut : log = [H2O] d mana s g (λ ef) adalah s nyal ada anjang gelombang referensi, sig (λabs) adalah sinyal pada panjang gelombang yang diserap sampel dan [H 2O] adalah kadar air. Apabila kadar air tinggi, maka terjadi pula peningkatan penyerapan, hal ini menyebabkan penurunan dalam sig (λabs). Detektor inframerah, yang merupakan perangkat fotokonduktif, menghasilkan sinyal yang sebanding dengan intensitas yang terefleksikan pada setiap panjang gelombang. Nilai span dan trim dapat diubah agar nilai yang dihasilkan oleh spektroskopi NIR sesuai dengan hasil analisis laboratorium. Nilai span dan trim bisa memiliki nilai positif dan bisa juga bernilai negatif. Setiap parameter memiliki persamaan tersendiri, dengan kata lain antar parameter memiliki persamaan yang berbeda, dan untuk produk yang berbeda, nilai span dan trim nya pun bisa berbeda. Nilai span dan trim digunakan untuk melakukan adjustment pada instrumen NIR Infralab 710. Hasil pembacaan dari NIR berasal dari rumus atau metode yang khusus dibuat oleh NDC. Rumus atau metode khusus tersebut memiliki nilai span awal (default) sebesar 1 dan trim awal (default) sebesar 0. Pada awal atau pertama kali alat dipakai untuk analisis maka menggunakan rumus atau metode khusus dengan settingan span dan trim default. Hasil output dari alat NIR Infralab 710 dengan pengukuran dua panjang gelombang adalah sebagai berikut : Output = a + b (log ) (Benson dan Millard 2001) Dimana a adalah zero adjustment (trim) dan b adalah span adjustment (span).

14

Jika hasil analisis NIR sesuai dengan nilai analisis laboratorium, maka nilai span dan trim tidak perlu dirubah. Namun, jika ada perbedaan hasil pembacaan antara nilai yang dihasilkan oleh intsrumen NIR dan laboratorium, maka nilai span atau trim perlu diubah, sehingga pembacaan dari instrumen NIR sesuai dengan hasil analisis laboratorium. Hasil Kalibrasi Spektroskopi Near Infrared Hasil pengukuran sampel menggunakan NIR dengan nilai span 1 dan trim 0 serta data kimia metode konvensional sampel kemudian diolah menggunakan software bawaan instrumen spektroskopi NIR, yaitu Gauge Tools XL untuk mendapatkan nilai span dan trim yang baru. Nilai span dan trim yang baru tersebut dapat digunakan untuk mengukur komposisi kimia sampel. Nilai span dan trim yang dihasilkan dapat berbeda-beda pada setiap produk maupun parameter, tergantung pada nilai yang dihasilkan oleh hasil pengukuran NIR dan metode konvensional. Proses kalibrasi dilakukan pada 7 tipe kakao bubuk yaitu tipe A, B, C, D, E, F dan G. Nilai span dan trim yang dihasilkan pada proses kalibrasi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Data nilai span dan trim hasil kalibrasi Tipe Produk

n

Confidence calibration

r

Span

Trim

A B C D E1 E2 F1 F2 G

53 41 35 67 72 96 32 40 124

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

0.9206 0.8720 0.9521 0.9004 0.9027 0.8868 0.7762 0.8153 0.9143

2.80 2.90 4.50 3.87 3.01 9.67 4.37 4.94 1.78

26.83 27.45 39.37 32.95 30.10 69.81 41.44 42.76 22.24

Keterangan : n = jumlah sampel r = koefisien korelasi Berdasarkan Tabel 3, kalibrasi dilakukan pada 7 tipe produk kakao bubuk. Sampel kakao bubuk yang digunakan memiliki nilai kadar air sekitar 1-3 %. Metode yang digunakan untuk menganalisis kadar air pada sampel kakao bubuk adalah metode oven. Koefisien korelasi (r) adalah hubungan antara variabel bebas dan terikat dan seberapa erat hubungan antara variabel bebas dan terikat itu (Santosa dan Hamdani 2007). Nilai koefisien korelasi 0.00 – 0.199 menunjukkan tingkat hubungan yang sangat rendah. Nilai koefisien korelasi 0.20 – 0.399 menunjukkan tingkat hubungan yang rendah. Nilai koefisien korelasi 0.40 – 0.599 menunjukkan tingkat hubungan yang sedang. Nilai koefisien korelasi 0.60 – 0.799 menunjukkan tingkat hubungan yang kuat. Nilai koefisien korelasi 0.80 – 1.000 menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat (Zulfikar dan Nyoman 2014).

15

Fungsi dari koefisien korelasi adalah untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y (Walpole 1995). Confidence calibration menunjukkan level tingkat kepercayaan terhadap hasil prediksi dari kalibrasi itu sendiri. Tingkat kepercayaan adalah presentase dugaan selang yang memenuhi parameter yang diduga, bila dilakukan pengambilan sampel berulang (Siagian dan Sugiarto 2006). Dalam statistika, tingkat kepercayaan nilainya berkisar antara 0 sampai 100%. Jika dikatakan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, ini berarti tingkat kepastian statistik sampel mengestimasi dengan benar parameter populasi adalah 95% (Soegoto 2008). Seluruh tipe kakao bubuk yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai span dan trim yang berbeda. Hal ini dikarenakan ketujuh tipe produk kakao bubuk tersebut memiliki perbedaan komposisi. Kakao bubuk tipe A menggunakan 53 sampel untuk kalibrasi dan menghasilkan nilai span sebesar 2.8 dan nilai trim sebesar 26.83 dengan nilai r sebesar 0.9206, yang menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat dan tingkat kepercayaan kalibrasi sebesar 100 %. Kakao bubuk tipe B menggunakan 41 sampel untuk kalibrasi dan menghasilkan nilai span sebesar 2.9 dan nilai trim sebesar 27.45 dengan nilai r sebesar 0.8720, yang menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat dan tingkat kepercayaan kalibrasi sebesar 100 %. Kakao bubuk tipe C menggunakan 35 sampel untuk kalibrasi dan menghasilkan nilai span sebesar 4.5 dan nilai trim sebesar 39.37 dengan nilai r sebesar 0.9521, yang menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat dan tingkat kepercayaan kalibrasi sebesar 100 %. Kakao bubuk tipe D menggunakan 67 sampel untuk kalibrasi dan menghasilkan nilai span sebesar 3.87 dan nilai trim sebesar 32.95 dengan nilai r sebesar 0.9004, yang menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat dan tingkat kepercayaan kalibrasi sebesar 100 %. Kakao bubuk tipe E1 menggunakan 72 sampel untuk kalibrasi dan menghasilkan nilai span sebesar 3.01 dan nilai trim sebesar 30.10 dengan nilai r sebesar 0.9027, yang menunjukkan tingkat hubungan yang kuat dan tingkat kepercayaan kalibrasi sebesar 100 %. Kakao bubuk tipe E2 menggunakan 96 sampel untuk kalibrasi dan menghasilkan nilai span sebesar 9.67 dan nilai trim sebesar 69.81 dengan nilai r sebesar 0.8868, yang menunjukkan tingkat hubungan yang kuat dan tingkat kepercayaan kalibrasi sebesar 100 %. Kakao bubuk tipe F1 menggunakan 32 sampel untuk kalibrasi dan menghasilkan nilai span sebesar 4.37 dan nilai trim sebesar 41.44 dengan nilai r sebesar 0.7762, yang menunjukkan tingkat hubungan yang kuat dan tingkat kepercayaan kalibrasi sebesar 100 %. Kakao bubuk tipe F2 menggunakan 40 sampel untuk kalibrasi dan menghasilkan nilai span sebesar 4.94 dan nilai trim sebesar 42.76 dengan nilai r sebesar 0.8153, yang menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat dan tingkat kepercayaan kalibrasi sebesar 100 %. Kakao bubuk tipe G menggunakan 124 sampel untuk kalibrasi dan menghasilkan nilai span sebesar 1.78 dan nilai trim sebesar 22.24 dengan nilai r sebesar 0.9143, yang menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat dan tingkat kepercayaan kalibrasi sebesar 100 %. Kakao bubuk tipe E1 dan E2 termasuk dalam tipe produk yang sama, namun terdapat ketidakcocokan hasil pengukuran span dan trim default antara E1 dan E2, sehingga kedua kelompok data tersebut tidak dapat digabungkan ke dalam satu kurva kalibrasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya perbedaan warna sampel, dimana dalam pembentukan kurva kalibrasi tipe produk E1, warna dominan dari keseluruhan sampel adalah sama dengan standar dan lebih gelap

16

dari warna standar tipe produk E, sedangkan dalam pembentukan kurva kalibrasi tipe produk E2, warna dominan dari sampel yang digunakan untuk kalibrasi adalah lebih terang dari standar. Apabila kedua data ini digabungkan maka akan menghasilkan kurva kalibrasi yang tidak bagus. Data hasil penggabungan kedua data dalam satu kurva kalibrasi dapat dilihat pada Lampiran 18. Hal yang serupa juga terjadi pada tipe produk F,dimana sampel kalibrasi yang digunakan pada tipe produk F1 memiliki warna yang lebih terang dari standar, sedangkan sampel yang digunakan pada tipe produk F2 memiliki warna yang lebih gelap dari standar. Hal ini dikarenakan pada tipe produk F terjadi pergantian jenis bahan baku. Apabila kedua data pengukuran tipe produk F ini digabungkan maka akan menghasilkan kurva kalibrasi yang tidak bagus. Data hasil penggabungan kedua data pengukuran tipe produk F, yaitu F1 dan F2 dapat dilihat pada Lampiran 19. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi setiap minggunya untuk memantau konsistensi pengukuran instrumen. Evaluasi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai yang dihasilkan oleh spektroskopi NIR dan nilai yang dihasilkan oleh analisis laboratorium. Parameter yang dapat mempengaruhi pembacaan NIR adalah ukuran partikel, variasi warna, dan perubahan komposisi. Perubahan warna dapat disebabkan oleh perubahan kondisi pengeringan atau variasi komposisi pada produk (Benson dan Millard 2001). Menurut Dryden (2003), setiap substansi bahan atau material biologi memiliki spektrum NIR yang spesifik. Apabila dua sampel yang memiliki komposisi kimia dan komposisi fisik berbeda diuji, akan terlihat perbedaan spektrum NIR yang dapat dilihat pada perbedaan puncakpuncak gelombang pada spektrum absorbansi. Setiap komposisi tersebut memiliki spektrum gabungan pantulan NIR yang unik dan beragam yang dihasilkan dari penyebaran, pantulan, dan penyerapan cahaya oleh bahan penyusun komposisi tersebut. Selain itu, terdapat pula faktor lain yang dapat mempengaruhi pembacaan NIR. Menurut Fagan et al. (2011) perbedaan kadar air menyebabkan terjadinya perbedaan serapan NIR. Contoh uji dengan kadar air rendah memiliki nilai serapan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa serapan NIR akan lebih akurat menggunakan contoh uji dengan kadar air yang rendah dan stabil. Menurut Osborne et al. (1993) setiap faktor yang mempengaruhi scattering dapat menjadi sumber error pengukuran. Koefisien penyebaran (scattering coefficient) sebanding dengan rasio dari indeks refraktif partikel dengan medium di sekitarnya. Pergantian udara dengan uap air sebagai medium menghasilkan penurunan pada koefisien penyebaran. Hal ini karena indeks refraksi dari air lebih besar daripada udara. Oleh karena itu, variasi kadar air disertai oleh pergeseran spektra sepanjang sumbu log 1/R. Beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi pembacaan kadar lemak menggunakan alat NIR adalah terbacanya komponen lain seperti protein. Terbacanya komposisi protein pada komposisi lemak dimungkinkan karena adanya pengaruh protein pada penentuan lemak. Protein dapat berada pada membran globula lemak yang melindungi droplet lemak (Tsenkova et al. 2000). Kurva kalibrasi kakao bubuk tipe A hingga tipe G dapat dilihat pada Gambar 2 hingga Gambar 10. Hasil kalibrasi yang paling baik terdapat pada tipe C (r = 0.9521) dan tipe A (r = 0.9206).

Kadar lemak metode NIR (%)

17

13 12 11 10

y = 0.9206x + 0.8316 R² = 0.8475

9 9

10 11 12 13 Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Gambar 2 Kurva kalibrasi tipe produk A

13 12 11 y = 0.872x + 1.3876 R² = 0.7604

10 9 9

10 11 12 13 Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Gambar 3 Kurva kalibrasi tipe produk B

13 12 11 y = 0.9521x + 0.5506 R² = 0.9064

10 9 9

10 11 12 13 Kadar lemak metode soxhlet (%)

Gambar 4 Kurva kalibrasi tipe produk C

Kadar lemak metode NIR (%)

18

13 12 11 10

y = 0.9004x + 1.0869 R² = 0.8106

9 9

10 11 12 13 Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Gambar 5 Kurva kalibrasi tipe produk D

13 12 11 10

y = 0.9027x + 1.0716 R² = 0.8148

9 9

10 11 12 13 Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Gambar 6 Kurva kalibrasi tipe produk E1

13 12 11 10

y = 0.8868x + 1.1868 R² = 0.7864

9 9

10 11 12 13 Kadar lemak metode soxhlet (%)

Gambar 7 Kurva kalibrasi tipe produk E2

Kadar lemak metode NIR (%)

19

13 12 11 10

y = 0.7762x + 2.5079 R² = 0.6023

9 9

10 11 12 13 Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Gambar 8 Kurva kalibrasi tipe produk F1

13 12 11 y = 0.8153x + 2.0097 R² = 0.6647

10 9 9

10

11

12

13

Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Gambar 9 Kurva kalibrasi tipe produk F2 13 12 11 10

y = 0.9138x + 0.9584 R² = 0.8353

9 9

10

11

12

Kadar lemak metode soxhlet (%) Gambar 10 Kurva kalibrasi tipe produk G

13

20

Verifikasi Kadar Lemak Sampel Menggunakan Nilai Span dan Trim Baru Verifikasi kadar lemak sampel dilakukan dengan membandingkan data yang dihasilkan instrumen NIR menggunakan nilai span dan trim yang telah didapatkan dari proses kalibrasi dengan data analisis metode ekstraksi soxhlet. Sampel yang digunakan untuk proses verifikasi berbeda dengan sampel yang digunakan untuk kalibrasi. Proses verifikasi ini bertujuan untuk menguji ketepatan pengukuran kadar lemak sampel kakao bubuk menggunakan spektroskopi NIR dengan nilai span dan trim yang telah didapatkan dari proses kalibrasi. Hasil verifikasi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Data hasil verifikasi sampel kakao bubuk Tipe Produk A B C D E1 E2 F1 G

Span

Trim

n

r2

t hitung

t tabel

2.80 2.90 4.50 3.87 3.01 9.67 4.37 1.78

26.83 27.45 39.37 32.95 30.10 69.81 41.44 22.24

25 10 8 13 6 8 11 20

0.8807 0.9027 0.9634 0.8555 0.8192 0.9249 0.6326 0.9444

0.3890 0.5010 0.3090 0.5650 0.1040 0.2340 0.3160 0.4760

2.0639 2.2621 2.3646 2.1788 2.5075 2.3646 2.2810 2.0930

Kadar lemak metode NIR (%)

Keterangan : = Jumlah sampel n 2 r = Koefisien determinasi 13 12 11 y = 0.9426x + 0.5505 R² = 0.8807

10 9 9

10

11

12

Kadar lemak metode soxhlet (%) Gambar 11 Kurva verifikasi tipe produk A

13

Kadar lemak metode NIR (%)

21

13 12 11 y = 0.7494x + 2.7086 R² = 0.9027

10 9 9

10

11

12

13

Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Gambar 12 Kurva verifikasi tipe produk B

13 12 11 y = 0.8646x + 1.6703 R² = 0.9634

10 9

9

10 11 12 13 Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Gambar 13 Kurva verifikasi tipe produk C

13 12 11 10

y = 0.7614x + 2.6999 R² = 0.8555

9 9

10

11

12

Kadar lemak metode soxhlet (%) Gambar 14 Kurva verifikasi tipe produk D

13

22

13

Kadar lemak metode NIR (%)

12 11 10

y = 0.8627x + 1.4894 R² = 0.8192

9 9

10

11

12

13

Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Gambar 15 Kurva verifikasi tipe produk E1

13 12 11 y = 0.8208x + 1.9943 R² = 0.9249

10 9 9

10

11

12

13

Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Gambar 16 Kurva verifikasi tipe produk E2

13 12 11

y = 0.8096x + 2.1599 R² = 0.6326

10 9 9

10

11

12

13

Kadar lemak metode soxhlet (%) Gambar 17 Kurva verifikasi tipe produk F1

\Kadar lemak metode NIR (%)

23

13 12

11

y = 0.8993x + 1.0284 R² = 0.9444

10 9 9

10

11

12

13

Kadar lemak metode soxhlet (%) Gambar 18 Kurva verifikasi tipe produk G Verifikasi dilakukan dengan mengukur sampel menggunakan instrumen NIR dengan nilai span dan trim yang telah didapatkan pada masing-masing tipe produk, lalu membandingkannya dengan hasil analisis metode konvensional, selanjutnya dilakukan uji t (independent t test). Tujuan dari uji independent t test adalah untuk membandingkan rata-rata dari dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan. Verifikasi dilakukan terhadap 2 metode yang berbeda sehingga antara metode satu dengan yang lain tidak saling berhubungan, oleh karena itu menggunakan metode independent sample t-test (Kurniawan 2002). Koefisien determinasi (r2) menunjukkan kemampuan model menerangkan keragaman nilai peubah tak bebas. Fungsi dari koefisien determinasi yaitu untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen secara keseluruhan terhadap naik turunnya variasi nilai variabel dependen. Semakin besar nilai r2 maka model semakin mampu menerangkan perilaku peubah tak bebas. Apabila r2 >80-95% maka analisis dapat dinyatakan baik, sedangkan r2 pada selang 70-80% maka analisis dapat dinyatakan cukup baik (Elfadl et al. 2010). Berdasarkan Tabel 4 tipe produk A menggunakan 25 sampel untuk verifikasi dan memilik n la h ung ≤ abel ( 0.3890 ≤ .0639). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal (Ho) diterima, yaitu hasil analisis kadar lemak sampel tipe produk A metode spektroskopi NIR tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional pada taraf kepercayaan 95%, dan memiliki nilai r2 sebesar 0.8807 yang menunjukkan analisis dapat dinyatakan baik . Tipe produk B menggunakan 10 sampel untuk verifikasi dan memilik n la h ung ≤ t tabel ( 0.5010 ≤ .2621). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal (Ho) diterima, yaitu hasil analisis kadar lemak sampel tipe produk B metode spektroskopi NIR tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional pada taraf kepercayaan 95%, dan memiliki nilai r2 sebesar 0.9027 yang menunjukkan analisis dapat dinyatakan baik. Tipe produk C menggunakan 8 sam el un uk ve f kas dan mem l k n la h ung ≤ abel ( 0.3090 ≤ .3646). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal (Ho) diterima, yaitu hasil analisis kadar lemak sampel tipe produk C metode spektroskopi NIR tidak

24

berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional pada taraf kepercayaan 95%, dan memiliki nilai r2 sebesar 0.9634 yang menunjukkan analisis dapat dinyatakan baik. Tipe produk D menggunakan 13 sampel untuk verifikasi dan memilik n la h ung ≤ abel ( 0.5650 ≤ .1788). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal (Ho) diterima, yaitu hasil analisis kadar lemak sampel tipe produk D metode spektroskopi NIR tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional pada taraf kepercayaan 95%, dan memiliki nilai r2 sebesar 0.8555 yang menunjukkan analisis dapat dinyatakan baik. Tipe produk E1 menggunakan 6 sampel untuk verifikasi dan memiliki n la h ung ≤ abel ( 0.1040 ≤ .5075). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal (Ho) diterima, yaitu hasil analisis kadar lemak sampel tipe produk E1 metode spektroskopi NIR tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional pada taraf kepercayaan 95%, dan memiliki nilai r2 sebesar 0.8192 yang menunjukkan analisis dapat dinyatakan baik. Tipe produk E2 menggunakan 8 sampel untuk verifikasi dan memiliki nilai t hitung ≤ abel ( 0.2340 ≤ 2.3646). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal (Ho) diterima, yaitu hasil analisis kadar lemak sampel tipe produk E2 metode spektroskopi NIR tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional pada taraf kepercayaan 95%, dan memiliki nilai r2 sebesar 0.9249 yang menunjukkan analisis dapat dinyatakan baik. Tipe produk F1 menggunakan 11 sampel untuk verifikasi dan memiliki n la h ung ≤ abel ( 0.3160 ≤ .281). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal (Ho) diterima, yaitu hasil analisis kadar lemak sampel tipe produk F1 metode spektroskopi NIR tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional pada taraf kepercayaan 95%, dan memiliki nilai r2 sebesar 0.6236 yang menunjukkan analisis dapat dinyatakan kurang baik. Tipe produk G menggunakan 20 sampel untuk verifikasi dan memiliki n la h ung ≤ abel ( 0.4760 ≤ 2.0930). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis awal (Ho) diterima, yaitu hasil analisis kadar lemak sampel tipe produk G metode spektroskopi NIR tidak berbeda nyata dengan hasil analisis metode konvensional pada taraf kepercayaan 95%, dan memiliki nilai r2 sebesar 0.9444 yang menunjukkan analisis dapat dinyatakan baik.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan Masing-masing tipe produk memiliki nilai span dan trim berbeda. Span 2.8 dan trim 26.83 dapat digunakan untuk analisis kadar lemak metode spektroskopi NIR tipe produk A. Span 2.9 dan trim 27.45 dapat digunakan untuk analisis kadar lemak metode spektroskopi NIR tipe produk B. Span 4.5 dan trim 39.37 dapat digunakan untuk analisis kadar lemak metode spektroskopi NIR tipe produk C. Span 3.87 dan trim 32.95 dapat digunakan untuk analisis kadar lemak metode spektroskopi NIR tipe produk D. Span 3.01 dan trim 30.10 dapat digunakan untuk

25

analisis kadar lemak metode spektroskopi NIR tipe produk E1. Span 9.67 dan trim 69.81 dapat digunakan untuk analisis kadar lemak metode spektroskopi NIR tipe produk E2. Span 4.37 dan trim 41.44 dapat digunakan untuk analisis kadar lemak metode spektroskopi NIR tipe produk F1. Span 4.94 dan trim 42.76 dapat digunakan untuk analisis kadar lemak metode spektroskopi NIR tipe produk F2. Span 1.78 dan trim 22.24 dapat digunakan untuk analisis kadar lemak metode spektroskopi NIR tipe produk G.

Saran Beberapa tipe produk, yaitu tipe produk B, C dan F perlu dilakukan penambahan sampel untuk meningkatkan akurasi pengukuran. Sebaiknya perlu dilakukan pemisahan kurva kalibrasi pada setiap tipe produk dan dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang memiliki perbedaan warna yang menyebabkan perbedaan hasil pengukuran menggunakan NIR. Selain itu, perlu ketelitian yang tinggi dalam pengujian data laboratorium sehingga persamaan kalibrasi yang dibangun oleh NIR dapat menjadi lebih baik. Instrumen NIR sebaiknya perlu dievaluasi setiap minggunya dengan metode konvensional pada masing-masing tipe produk untuk memantau konsistensi pengukuran instrumen.

DAFTAR PUSTAKA Benson IB, Millard JWF. 2001. Food compositional analysis using near infra-red absorption technology. Maldon: Woodhead Publishing Limited and CRC Press LLC. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2009. Standar Nasional Indonesia 3747:2009 tentang Kakao Bubuk. Jakarta (ID): Badan Standarisasi Nasional. Cambrai A, Marcic C, Morville S, Houer PS, Bindler F, Marchioni E. 2009. Differentiation of Chocolates According to The Cocoa’s Geographical Origin Using Chemometrics. J Agric Food Chem 30. Cen H, He Y. 2007. Theory and Application of Near Infrared Reflectance Spectroscopy in Determination of Food Quality. J. Trends in Food Sci & Technol. 18: 72-83. Dryden GM. 2003. Near Infrared Reflectance Spectroscopy: Application in Deer Nutrition Rural Industries Research and Development Corporation. Australia: Kingston. Efendi A, Miranto EY. 2008. Pengolahan dan Analisis Data dengan Microsoft Excel: Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta(ID): Salemba Infotek. Elfadl E, Reinbrecht C, Claupeina W. 2010. Development of Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS) calibration model for estimation of oil content in a worldwide safflower germplasm collection. International Journal of Plant Production. 4(4): 259-270. [EMEA] Europe Medicine Agency. 2012. Guideline on the Use of Near Infrared Spectroscopy (NIRS) by the Pharmaceutical Industry and the Data

26

Requirements for New Submissions and Variations. United Kingdom: Europe Medicine Agency., pp 4-28. Fagan CC, Everard CD, McDonnell K. 2011. Prediction of moisture, calorific value, ash and carbon content of two dedicated bioenergy crops using nearinfrared spectroscopy. Bioresource Technol. 102: 5200-5206. doi:10.1016/j.biortech.2011.11.0.87. FOSS. 2004. MilkoScan FT120: the Versatile FTIR Product Analyser Concept and Technology. Denmark: FOSS Analytical. Hidayati A. Pembuatan model kalibrasi sampel recovery produk susu dengan metode spektroskopi inframerah di PT Frisian Flag Indonesia. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Prawoto AA et al. 2009. Panduan Lengkap Kakao Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Jakarta(ID) :Penebar Swadaya. Kurniawan A. 2002. Belajar Mudah SPSS. Jakarta (ID):Buku Kita. Mark H, Campbell B. 2008. An Introduction to Near Infrared Spectroscopy and Associated Chemometrics. USA: The Council for Near Infrared Spectroscopy. Mesa. 2010. Bull Eye-E Gauge Type CM710e PH710e User Guide [Internet]. [diunduh 10 November 2016]. Tersedia pada : http://www.mesagmbh.com/fileadmin/pdf_tmp/Bull_Eye_E/Bull%20Eye-E_BA_eng.pdf Nabilah NH. 2013. Kaji ulang rencana HACCP pada proses pembuatan produk kakao di PT. Bumitangerang Mesindotama – Tangerang. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Nur A. 1989. Spektroskopi. Bogor (ID) : Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Osborne BG, Fearn T, Hindle PH. 1993. Practical NIR Spectroscopy with Aplication in Food and Beverage Analysis. United Kingdom:Longman Scientific & Technical. Osborne BG. 2000. Near Infrared Spectroscopy in Food Analysis Encyclopedia of Analytical Chemistry. Meyer RA, editor. United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd. O'Sullivan A, O'Connor B, Kelly A, McGrath MJ. 1999. The use of chemical and infrared methods for analysis of milk and dairy products. Int J Dairy Tech 52(4):139-148. Purba SF. 2010. Pendugaan komposisi kimia modified cassava flour (mocaf) dengan metode near infrared (NIR). [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Santosa PB, Hamdani M. 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga. Jakarta (ID): Erlangga. Santoso S. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta (ID): PT Elex Media Komputindo. Schwanninger M, Rodrigues JC, Fackler K. 2011. A Review of Band Assignments in Near Infrared Spectra of Wood and Wood Components. J. Near Infrared Spectroscopy 19: 287-308. Siagian D, Sugiarto. 2006. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama. Soegoto ES. 2008. Marketing Research The Smart Way to Solve a Problem. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama. Stuart B. 2004. Infrared Spectroscopy: Fundamentals and Applications. United Kingdom: John Wiley & Sons, Ltd.

27

Tsenkova R, Atanassova S, Itoh K, Ozaki Y, Toyoda K. Near infrared spectroscopy for biomonitoring: cow milk composition measurement in a spectral region from 1100 to 2400 nanometers. J Anim Sci 78: 515-52. Vesela A, Barros AS, Synytsya A, Delgadillo I, Copikova J, Coimbra MA. 2007. Infrared spectroscopy and outer product analysis for quantification of fat, nitrogen, and moisture of cocoa powder. Analytica Chemica Acta: 77-86. Walpole RE. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama. Zulfahrizal. 2014. Pengembangan metode pengukuran nondestruktif untuk menentukan mutu dan fermentasi biji kakao utuh menggunakan NIR spectroscopy. [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Zulfikar, I Nyoman B. 2014. Manajemen Riset dengan Pendekatan Komputasi Statistika. Yogyakarta (ID): Deepublish.

28

LAMPIRAN

29

Lampiran 1 Data kalibrasi tipe produk A Sensor Reference No. Kode Sampel (NIR) (Soxhlet) Calibrated 1 309 86 054 -5.56 11.03 11.24 2 312 86 054 -5.54 11.03 11.30 3 515 86 055 -5.51 11.38 11.38 4 119 86 055 -5.51 11.60 11.38 5 322 86 055 -5.50 11.54 11.41 6 501 86 056 -5.49 11.52 11.44 7 308 86 056 -5.59 10.90 11.16 8 216 86 056 -5.60 10.73 11.13 9 119 86 056 -5.51 11.03 11.38 10 621 26 153 -5.76 10.66 10.68 11 503 26 154 -5.84 10.82 10.46 12 601 26 154 -5.74 10.77 10.74 13 420 26 153 -5.84 10.42 10.46 14 523 26 153 -5.81 10.86 10.54 15 616 26 153 -5.96 10.58 10.12 16 412 26 153 -5.95 10.12 10.15 17 115 26 152 -5.81 10.82 10.54 18 316 26 152 -5.81 10.70 10.54 19 322 26 148 -5.96 10.44 10.12 20 218 26 152 -5.78 11.00 10.63 21 121 26 148 -5.95 10.42 10.15 22 508 26 154 -5.79 10.72 10.60 23 410 26 154 -5.79 10.76 10.60 24 620 26 156 -5.77 10.60 10.65 25 522 26 156 -5.79 10.78 10.60 26 424 26 156 -5.78 10.55 10.63 27 601 26 157 -5.80 10.40 10.57 28 503 26 157 -5.77 10.60 10.65 29 405 26 157 -5.78 10.74 10.63 30 606 26 157 -5.71 10.51 10.82 31 508 26 157 -5.65 10.80 10.99 32 606 26 154 -5.88 10.76 10.35 33 410 26 157 -5.80 10.43 10.57 34 611 26 157 -5.64 10.82 11.02 35 413 26 118 -6.25 9.29 9.31 36 608 86 120 -6.00 9.84 10.01 37 606 86 121 -5.90 10.43 10.29 38 403 86 121 -6.02 9.85 9.95 39 408 86 121 -5.95 10.20 10.15 40 601 26 122 -5.98 9.96 10.06 41 503 26 122 -6.02 9.82 9.95

Residual 0.21 0.27 0.00 -0.22 -0.13 -0.08 0.26 0.40 0.35 0.02 -0.36 -0.03 0.04 -0.32 -0.46 0.03 -0.28 -0.16 -0.32 -0.37 -0.27 -0.12 -0.16 0.05 -0.18 0.08 0.17 0.05 -0.11 0.31 0.19 -0.41 0.14 0.20 0.02 0.17 -0.14 0.10 -0.05 0.10 0.13

30

No. 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53

Kode Sampel 606 26 122 405 26 122 413 26 123 418 26 123 423 26 123 614 26 123 511 26 123 609 26 123 624 26 123 312 26 123 502 26 124 620 26 117

Sensor (NIR) -6.00 -6.01 -6.01 -6.03 -6.09 -6.01 -6.03 -6.02 -6.05 -5.66 -6.07 -6.17

Reference (Soxhlet) Calibrated 9.91 10.01 9.96 9.98 9.94 9.98 9.88 9.92 9.85 9.76 10.02 9.98 9.90 9.92 9.87 9.95 9.83 9.87 10.43 10.96 9.82 9.81 9.39 9.53

Residual 0.10 0.02 0.04 0.04 -0.09 -0.04 0.02 0.08 0.04 0.53 -0.01 0.14

31

Lampiran 2 Data kalibrasi tipe produk B No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Kode Sampel 314 26 046 324 26 046 114 26 047 710 46 070 812 46 070 715 46 070 817 46 070 720 46 070 822 46 070 704 46 070 806 46 070 101 25 285 109 25 285 212 25 283 108 46 066 217 46 066 120 46 066 709 46 071 811 46 071 714 46 071 816 46 071 719 46 071 724 46 071 211 46 074 216 46 074 119 46 074 221 46 074 224 46 074 202 46 075 105 46 075 207 46 075 110 46 075 214 46 075 201 46 076 214 46 076 219 46 076 214 46 077 117 46 077 119 46 077 216 46 171 (PC) 223 46 171 (PC)

Sensor (NIR) -5.83 -5.76 -6.00 -5.59 -5.58 -5.43 -5.68 -5.64 -5.63 -5.74 -5.68 -6.18 -6.16 -6.19 -5.78 -5.77 -5.69 -5.64 -5.53 -5.56 -5.70 -5.72 -5.72 -5.79 -5.80 -5.81 -5.80 -5.79 -5.81 -5.84 -5.63 -5.62 -5.67 -5.66 -5.64 -5.64 -5.70 -5.73 -5.61 -5.50 -5.67

Reference (Soxhlet) Calibrated 10.15 10.55 10.26 10.75 10.44 10.06 11.14 11.24 11.47 11.27 11.33 11.71 10.96 10.98 11.07 11.10 10.90 11.13 10.82 10.81 10.86 10.98 9.64 9.53 9.19 9.59 9.87 9.51 10.40 10.69 10.71 10.72 11.20 10.95 11.06 11.10 11.04 11.42 10.93 11.33 10.97 10.93 10.70 10.87 11.13 10.87 11.02 10.67 10.77 10.64 10.48 10.61 10.75 10.64 10.73 10.67 10.79 10.61 10.86 10.52 11.40 11.13 11.22 11.16 11.06 11.01 11.10 11.04 11.05 11.10 11.46 11.10 11.03 10.93 10.88 10.84 11.08 11.19 11.30 11.51 11.24 11.01

Residual 0.40 0.49 -0.38 0.10 -0.20 0.38 0.02 0.03 0.23 -0.01 0.12 -0.11 0.40 -0.36 0.29 0.01 -0.25 0.04 0.38 0.40 -0.04 0.17 -0.26 -0.35 -0.13 0.13 -0.11 -0.06 -0.18 -0.34 -0.27 -0.06 -0.05 -0.06 0.05 -0.36 -0.10 -0.04 0.11 0.21 -0.23

32

Lampiran 3 Data kalibrasi tipe produk C No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

Kode Sampel 201 46 038 206 46 038 215 46 038 318 46 038 112 46 137 201 46 138 113 46 138 118 46 138 220 46 138 123 46 138 201 46 139 104 46 139 209 46 139 214 46 139 117 46 139 219 46 139 122 46 139 224 46 139 103 46 140 110 46 140 115 46 140 217 46 140 102 46 141 107 46 141 209 46 141 112 46 141 114 46 141 417 46 141 519 46 141 422 46 141 502 46 142 507 46 142 310 26 147 212 26 147 214 26 147

Sensor (NIR) -6.47 -6.55 -6.65 -6.66 -6.20 -6.09 -5.99 -5.98 -6.06 -6.11 -6.10 -6.15 -5.97 -5.93 -6.09 -6.02 -6.07 -5.95 -6.14 -6.15 -6.19 -6.20 -6.27 -6.17 -6.35 -6.18 -6.12 -6.27 -6.25 -6.34 -6.25 -6.19 -6.22 -6.19 -6.19

Reference (Soxhlet) Calibrated Residual 10.02 10.23 0.21 9.70 9.87 0.17 9.57 9.42 -0.15 9.66 9.38 -0.28 11.68 11.45 -0.23 11.89 11.94 0.05 11.93 12.39 0.46 12.24 12.44 0.20 12.16 12.08 -0.08 12.06 11.85 -0.21 11.98 11.90 -0.08 11.62 11.67 0.05 12.59 12.48 -0.11 12.68 12.66 -0.02 11.78 11.94 0.16 12.64 12.26 -0.38 11.98 12.03 0.05 12.28 12.57 0.29 11.87 11.72 -0.15 11.29 11.67 0.38 11.27 11.49 0.22 10.92 11.45 0.53 10.90 11.13 0.23 11.13 11.58 0.45 10.61 10.77 0.16 11.84 11.54 -0.30 11.88 11.81 -0.07 11.40 11.13 -0.27 11.45 11.22 -0.23 11.07 10.82 -0.25 11.24 11.22 -0.02 11.70 11.49 -0.21 11.63 11.36 -0.27 11.78 11.49 -0.29 11.49 11.49 0.00

33

Lampiran 4 Data kalibrasi tipe produk D No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Kode Sampel 102 26 036 305 26 036 303 26 034 321 26 032 101 26 033 204 26 033 215 46 022 123 46 022 203 46 022 210 46 021 222 46 021 214 46 020 219 46 020 204 46 020 308 26 036 112 26 036 215 26 036 318 26 036 122 26 036 211 26 037 201 26 135 103 26 135 309 26 135 206 26 135 304 26 135 108 26 135 118 26 135 319 26 135 104 26 136 305 26 136 207 26 136 310 26 136 315 26 136 109 26 136 119 26 136 212 26 136 124 26 136 216 26 135 320 26 136 222 26 136 114 26 136

Sensor (NIR) -5.53 -5.69 -5.71 -5.60 -5.69 -5.60 -5.85 -5.82 -5.82 -5.88 -5.86 -5.85 -5.73 -5.80 -5.84 -5.87 -6.00 -5.85 -6.02 -5.71 -5.80 -5.78 -5.70 -5.80 -5.84 -5.77 -5.81 -5.71 -5.75 -5.73 -5.76 -5.71 -5.78 -5.71 -5.70 -5.79 -5.79 -5.77 -5.77 -5.80 -5.71

Reference (Soxhlet) Calibrated 11.63 11.58 11.10 10.96 11.24 10.88 11.20 11.31 11.25 10.96 11.34 11.31 10.59 10.34 10.47 10.45 10.81 10.45 10.26 10.22 10.29 10.30 10.31 10.34 10.47 10.80 10.73 10.53 10.45 10.38 10.25 10.26 10.00 9.76 10.26 10.34 9.98 9.68 11.10 10.88 10.65 10.53 10.71 10.61 10.76 10.92 10.58 10.53 10.35 10.38 10.62 10.65 10.45 10.49 10.49 10.88 10.60 10.73 10.73 10.80 10.92 10.69 11.11 10.88 10.60 10.61 11.17 10.88 11.18 10.92 10.74 10.57 10.76 10.57 10.65 10.65 10.91 10.65 10.76 10.53 10.92 10.88

Residual -0.05 -0.14 -0.36 0.11 -0.29 -0.03 -0.25 -0.02 -0.36 -0.04 0.01 0.03 0.33 -0.20 -0.07 0.01 -0.24 0.08 -0.30 -0.22 -0.12 -0.10 0.16 -0.05 0.03 0.03 0.04 0.39 0.13 0.07 -0.23 -0.23 0.01 -0.29 -0.26 -0.17 -0.19 0.00 -0.26 -0.23 -0.04

34

No. 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67

Kode Sampel 301 26 165 219 26 165 101 26 166 204 26 166 222 26 166 101 26 167 302 26 167 208 26 167 110 26 167 311 26 167 213 26 167 314 26 167 202 26 168 115 46 167 217 46 167 215 46 167 (PC) 312 26 166 (PC) 104 26 168 105 26 168 (PC) 216 26 168 118 26 168 319 26 168 121 26 168 217 26 169 119 26 169 320 26 169

Sensor (NIR) -5.71 -5.70 -5.67 -5.68 -5.48 -5.69 -5.64 -5.72 -5.70 -5.65 -5.52 -5.50 -5.48 -5.48 -5.52 -5.52 -5.78 -5.67 -5.54 -5.49 -5.54 -5.56 -5.62 -5.49 -5.58 -5.47

Reference (Soxhlet) Calibrated 10.74 10.88 10.60 10.92 10.71 11.03 10.60 11.00 11.51 11.77 10.60 10.96 11.53 11.15 10.45 10.84 10.60 10.92 11.01 11.11 11.31 11.61 11.60 11.69 12.12 11.77 12.09 11.77 11.56 11.61 11.41 11.61 10.26 10.61 10.74 11.03 11.59 11.54 11.64 11.73 11.25 11.54 11.60 11.46 11.24 11.23 11.57 11.73 11.12 11.38 11.95 11.81

Residual 0.14 0.32 0.32 0.40 0.26 0.36 -0.38 0.39 0.32 0.10 0.30 0.09 -0.35 -0.32 0.05 0.20 0.35 0.29 -0.05 0.09 0.29 -0.14 -0.01 0.16 0.26 -0.14

35

Lampiran 5 Data kalibrasi tipe produk E1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Kode Sampel 513 26 046 423 86 068 301 86 069 508 86 069 508 26 071 609 26 071 402 26 071 603 26 072 420 26 086 621 26 086 523 26 086 401 26 087 602 26 087 406 26 087 507 26 087 604 26 100 408 26 040 614 26 040 418 26 040 503 26 041 410 26 041 420 26 041 602 26 042 406 26 042 507 26 141 610 26 141 409 26 141 415 26 141 616 26 141 518 26 141 611 26 144 620 26 045 424 26 045 405 26 133 503 26 133 608 26 131 410 26 133 419 26 132 512 46 121 611 26 144 415 46 121

Sensor (NIR) -6.35 -6.42 -6.44 -6.48 -6.44 -6.49 -6.53 -6.52 -6.19 -6.21 -6.22 -6.11 -6.14 -6.16 -6.16 -6.11 -6.53 -6.53 -6.63 -6.64 -6.45 -6.48 -6.56 -6.45 -6.27 -6.29 -6.25 -6.23 -6.17 -6.15 -6.04 -6.34 -6.27 -6.38 -6.46 -6.38 -6.39 -6.45 -6.56 -6.09 -6.37

Reference (Soxhlet) Calibrated 10.76 10.98 10.89 10.77 10.90 10.71 10.68 10.59 10.87 10.71 10.55 10.56 10.52 10.44 10.70 10.47 11.68 11.46 11.22 11.40 11.39 11.37 12.03 11.70 11.64 11.61 11.47 11.55 11.06 11.55 11.45 11.70 10.15 10.44 10.12 10.44 10.37 10.14 10.39 10.11 10.52 10.68 10.65 10.59 10.47 10.35 10.44 10.68 11.26 11.22 11.01 11.16 11.26 11.28 11.55 11.34 11.71 11.52 11.80 11.58 11.78 11.92 10.67 11.01 10.83 11.22 11.03 10.89 10.94 10.65 11.18 10.89 10.68 10.86 10.30 10.68 10.64 10.35 11.78 11.77 11.05 10.92

Residual 0.22 -0.12 -0.19 -0.09 -0.16 0.01 -0.08 -0.23 -0.22 0.18 -0.02 -0.33 -0.03 0.08 0.49 0.25 0.29 0.32 -0.23 -0.28 0.16 -0.06 -0.12 0.24 -0.04 0.15 0.02 -0.21 -0.19 -0.22 0.14 0.34 0.39 -0.14 -0.29 -0.29 0.18 0.38 -0.29 -0.01 -0.13

36

No. 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72

Kode Sampel 601 26 133 522 26 132 516 26 130 610 26 141 505 26 130 422 26 116 508 26 133 409 26 141 413 26 117 417 26 117 417 26 116 609 26 106 517 86 131 402 86 134 321 86 131 509 86 133 622 86 133 408 26 161 215 86 133 319 86 131 411 86 133 604 26 106 523 26 160 602 26 161 504 26 161 406 26 161 514 26 161 612 26 161 411 26 161 509 26 161 416 26 161

Sensor (NIR) -6.43 -6.54 -6.30 -6.36 -6.44 -6.77 -6.40 -6.27 -6.65 -6.66 -6.57 -6.46 -6.26 -6.31 -6.25 -6.40 -6.40 -6.16 -6.38 -6.27 -6.41 -6.36 -6.08 -6.16 -6.16 -6.09 -6.13 -6.17 -6.18 -6.12 -6.09

Reference (Soxhlet) Calibrated 10.58 10.74 10.30 10.41 11.16 11.13 11.01 10.95 11.02 10.71 9.92 9.72 11.06 10.83 11.26 11.22 10.11 10.08 9.78 10.05 10.64 10.32 10.45 10.65 11.17 11.25 10.91 11.10 11.53 11.28 11.25 10.83 10.70 10.83 11.65 11.55 11.36 10.89 11.40 11.22 10.94 10.80 10.54 10.95 11.67 11.80 11.73 11.55 11.56 11.55 11.51 11.77 11.57 11.64 11.37 11.52 11.38 11.49 11.22 11.67 11.51 11.77

Residual 0.16 0.11 -0.03 -0.06 -0.31 -0.20 -0.23 -0.04 -0.03 0.27 -0.32 0.20 0.08 0.19 -0.25 -0.42 0.13 -0.10 -0.47 -0.18 -0.14 0.41 0.13 -0.18 -0.01 0.26 0.07 0.15 0.11 0.45 0.26

37

Lampiran 6 Data kalibrasi tipe produk E2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Kode Sampel 607 26 161 519 26 161 622 26 161 524 26 161 402 26 162 603 26 162 407 26 162 611 26 162 513 26 162 414 26 162 615 26 162 517 26 162 419 26 162 620 26 162 502 26 163 404 26 163 415 26 162 (PC) 607 26 162 (PC) 610 26 164 (PC) 601 26 164 (PC) 508 26 163 (PC) 507 26 163 409 26 163 610 26 163 512 26 163 414 26 163 615 26 163 517 26 163 419 26 163 620 26 163 522 26 163 402 26 163 603 26 163 505 26 163 407 26 163 608 26 163 501 26 172 (PC) 515 26 171 (PC) 511 26 170 413 26 170 614 26 170

Sensor (NIR) -6.10 -6.12 -6.09 -6.07 -6.12 -6.09 -6.04 -6.15 -6.15 -6.16 -6.16 -6.17 -6.18 -6.11 -6.12 -6.12 -6.20 -6.12 -6.07 -6.19 -6.15 -6.15 -6.14 -6.17 -6.14 -6.16 -6.19 -6.16 -6.17 -6.18 -6.14 -6.12 -6.12 -6.13 -6.09 -6.10 -6.17 -6.24 -6.08 -6.09 -6.06

Reference (Soxhlet) Calibrated 11.16 10.82 10.86 10.62 10.90 10.91 11.05 11.11 10.64 10.62 10.63 10.91 11.31 11.40 10.11 10.33 10.12 10.33 10.43 10.24 10.52 10.24 10.24 10.14 10.30 10.04 10.71 10.72 10.93 10.62 10.62 10.62 10.10 9.85 10.88 10.62 10.99 11.11 10.18 9.95 10.60 10.33 10.32 10.33 10.61 10.43 10.06 10.14 10.83 10.43 10.19 10.24 10.22 9.95 10.18 10.24 10.04 10.14 10.11 10.04 10.26 10.43 10.34 10.62 10.40 10.62 10.89 10.53 11.08 10.91 10.90 10.82 9.86 10.14 9.66 9.46 10.80 11.01 10.84 10.91 11.12 11.20

Residual -0.34 -0.24 0.01 0.06 -0.02 0.28 0.09 0.22 0.21 -0.19 -0.28 -0.10 -0.26 0.01 -0.31 0.00 -0.25 -0.26 0.12 -0.23 -0.27 0.01 -0.18 0.08 -0.40 0.05 -0.27 0.06 0.10 -0.07 0.17 0.28 0.22 -0.36 -0.17 -0.08 0.28 -0.20 0.21 0.07 0.08

38

No. 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83

Kode Sampel 516 26 170 418 26 170 619 26 170 521 26 170 423 26 170 624 26 170 607 26 172 (PC) 502 26 171 404 26 171 507 26 171 409 26 171 610 26 171 512 26 171 615 26 171 517 26 171 419 26 171 620 26 171 522 26 171 424 26 171 601 26 172 510 26 164 412 26 164 414 26 164 503 26 172 410 26 172 220 86 172 608 26 173 124 46 173 (PC) 609 26 174 (PC) 616 26 173 502 26 174 507 26 174 417 26 174 520 26 174 422 26 174 (PC) 509 26 175 (PC) 501 26 175 403 26 175 604 26 175 506 26 175 408 26 175 609 26 175

Sensor (NIR) -6.16 -6.12 -6.19 -6.12 -6.15 -6.13 -6.15 -6.15 -6.08 -6.15 -6.17 -6.19 -6.19 -6.24 -6.20 -6.20 -6.19 -6.21 -6.19 -6.23 -6.09 -6.08 -6.10 -6.13 -6.11 -6.17 -6.22 -6.21 -6.16 -6.15 -6.16 -6.17 -6.07 -6.05 -6.12 -6.12 -6.12 -6.16 -6.12 -6.17 -6.11 -6.10

Reference (Soxhlet) Calibrated 10.07 10.24 10.82 10.62 10.19 9.95 10.49 10.62 10.16 10.33 10.37 10.53 10.74 10.33 10.74 10.33 10.58 11.01 10.27 10.33 10.30 10.14 10.05 9.95 10.28 9.95 9.54 9.46 9.42 9.85 9.66 9.85 9.69 9.95 9.70 9.75 9.55 9.95 9.68 9.56 10.87 10.91 10.68 11.01 10.58 10.82 10.46 10.53 10.31 10.72 9.78 10.14 9.60 9.66 9.84 9.75 10.14 10.24 10.53 10.33 10.20 10.24 10.48 10.14 11.10 11.11 11.04 11.30 10.50 10.62 10.36 10.62 10.50 10.62 10.52 10.24 10.75 10.62 10.26 10.14 10.63 10.72 10.84 10.82

Residual 0.17 -0.20 -0.24 0.13 0.17 0.16 -0.41 -0.41 0.43 0.06 -0.16 -0.10 -0.33 -0.08 0.43 0.19 0.26 0.05 0.40 -0.12 0.04 0.33 0.24 0.07 0.41 0.36 0.06 -0.09 0.10 -0.20 0.04 -0.34 0.01 0.26 0.12 0.26 0.12 -0.28 -0.13 -0.12 0.09 -0.02

39

No. 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96

Kode Sampel 412 26 175 415 26 175 518 26 175 401 26 176 602 26 176 504 26 176 414 26 175 (PC) 406 26 176 607 26 176 509 26 176 414 26 176 (PC) 421 26 176 (PC) 612 26 176

Sensor (NIR) -6.12 -6.16 -6.10 -6.15 -6.00 -6.17 -6.10 -6.05 -6.10 -5.99 -6.09 -6.08 -6.02

Reference (Soxhlet) Calibrated 10.72 10.62 10.49 10.24 10.44 10.82 10.44 10.33 11.31 11.78 10.27 10.14 10.80 10.82 11.70 11.30 11.20 10.82 12.05 11.88 10.83 10.91 10.53 11.01 11.40 11.59

Residual -0.10 -0.25 0.38 -0.11 0.47 -0.13 0.02 -0.40 -0.38 -0.17 0.08 0.48 0.19

40

Lampiran 7 Data Kalibrasi Tipe Produk F1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

Kode Sampel 217 45 277 215 46 044 204 46 044 121 46 044 210 46 046 218 46 046 106 46 046 109 46 047 224 46 047 109 46 057 219 46 057 214 46 057 104 46 057 109 46 059 119 46 059 124 46 059 120 46 060 101 46 061 106 46 061 102 46 061 112 46 062 117 46 062 221 46 064 214 46 083 107 46 083 203 46 085 101 46 085 115 46 086 202 46 087 105 46 087 122 46 087 201 46 055

Sensor Reference (NIR) (Soxhlet) -6.76 11.90 -6.93 11.55 -6.98 11.44 -7.00 11.34 -7.05 10.99 -6.98 11.11 -7.06 10.82 -7.11 10.85 -7.06 10.98 -7.10 10.55 -7.06 10.30 -6.97 10.50 -7.01 10.67 -6.85 11.25 -6.96 10.71 -6.81 11.35 -6.91 10.87 -6.91 11.06 -6.94 10.91 -6.87 11.38 -6.85 11.14 -6.84 11.62 -6.99 11.31 -6.84 11.96 -6.90 11.65 -6.93 10.95 -6.81 11.82 -6.80 11.96 -6.70 11.68 -6.89 11.25 -6.74 12.02 -7.02 10.64

Calibrated 11.93 11.19 10.97 10.88 10.66 10.97 10.62 10.40 10.62 10.44 10.62 11.01 10.84 11.54 11.06 11.71 11.27 11.27 11.14 11.45 11.54 11.58 10.92 11.58 11.32 11.19 11.71 11.75 12.19 11.36 12.02 10.79

Residual -0.03 0.36 0.47 0.46 0.33 0.14 0.20 0.45 0.36 0.11 -0.32 -0.51 -0.17 -0.29 -0.34 -0.36 -0.40 -0.21 -0.23 -0.07 -0.40 0.04 0.39 0.38 0.33 -0.24 0.11 0.21 -0.51 -0.11 0.00 -0.15

41

Lampiran 8 Data Kalibrasi Tipe Produk F2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Kode Sampel 209 46 151 223 46 150 221 46 151 114 46 152 119 46 152 202 46 153 105 46 153 207 46 153 116 46 153 222 46 158 (PC) 111 46 158 (PC) 221 46 157 105 46 159 (PC) 221 46 157 110 46 159 (PC) 123 46 159 (PC) 105 46 158 207 46 158 110 46 158 217 46 158 120 46 158 101 46 159 203 46 159 106 46 159 208 46 159 110 46 160 111 46 159 124 46 159 202 46 160 105 46 160 207 46 160 212 46 160 110 46 160 102 46 168 204 46 168 107 46 168 102 46 168 (PC) 110 46 168 (PC) 216 46 168 119 46 168

Sensor (NIR) -6.52 -6.46 -6.49 -6.52 -6.53 -6.52 -6.49 -6.46 -6.44 -6.57 -6.45 -6.54 -6.52 -6.54 -6.46 -6.55 -6.52 -6.47 -6.53 -6.49 -6.45 -6.47 -6.46 -6.47 -6.40 -6.45 -6.44 -6.48 -6.46 -6.43 -6.39 -6.43 -6.47 -6.27 -6.30 -6.30 -6.37 -6.35 -6.35 -6.35

Reference (Soxhlet) Calibrated 10.97 10.55 10.65 10.85 10.74 10.70 10.84 10.55 10.86 10.50 11.02 10.55 10.85 10.70 11.01 10.85 10.92 10.95 10.16 10.31 10.75 10.90 10.82 10.45 10.77 10.55 10.82 10.45 10.77 10.85 10.08 10.41 10.38 10.55 10.45 10.80 10.29 10.50 10.81 10.70 10.80 10.90 10.85 10.80 10.92 10.85 10.99 10.80 11.13 11.15 10.87 10.90 10.92 10.95 10.78 10.75 10.84 10.85 10.93 11.00 10.96 11.20 10.63 11.00 10.67 10.80 11.79 11.79 11.72 11.64 11.79 11.64 11.04 11.29 11.26 11.39 11.20 11.39 11.13 11.39

Residual -0.42 0.20 -0.04 -0.29 -0.36 -0.47 -0.15 -0.16 0.03 0.15 0.15 -0.37 -0.22 -0.37 0.08 0.33 0.17 0.35 0.21 -0.11 0.10 -0.05 -0.07 -0.19 0.02 0.03 0.03 -0.03 0.01 0.07 0.24 0.37 0.13 0.00 -0.08 -0.15 0.25 0.13 0.19 0.26

42

Lampiran 9 Data kalibrasi tipe produk G No.

Kode Sampel

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

123 26 089 305 26 089 212 26 090 111 26 090 213 26 091 218 26 091 321 26 091 223 26 091 322 26 037 102 26 038 205 26 038 308 26 038 201 26 039 304 26 039 108 26 039 105 26 091 306 26 091 115 26 031 218 26 031 109 45 356 124 45 356 215 46 149 102 46 150 220 46 150 118 46 149 204 46 150 217 46 144 120 46 144 222 46 144 122 46 142 103 46 143 117 46 128 109 46 130 118 46 129 105 46 125 216 46 124 122 46 128 210 46 124 221 46 130 211 46 130 121 46 146

Sensor (NIR) -6.30 -6.42 -6.53 -6.30 -6.56 -6.34 -6.37 -6.48 -6.51 -6.54 -6.58 -6.49 -6.55 -6.58 -6.50 -6.48 -6.42 -6.19 -6.13 -6.70 -6.70 -5.94 -5.73 -5.67 -5.82 -5.89 -5.85 -5.79 -5.70 -6.06 -5.99 -6.50 -6.56 -6.54 -6.67 -6.69 -6.46 -6.70 -6.62 -6.56 -5.73

Reference Calibrated (Soxhlet) 10.75 11.02 10.65 10.81 10.74 10.61 11.14 11.02 10.97 10.56 11.21 10.95 11.05 10.90 10.86 10.70 10.41 10.65 10.48 10.60 10.58 10.53 10.96 10.69 10.28 10.58 10.50 10.53 10.71 10.67 11.15 10.70 11.23 10.81 11.55 11.22 11.73 11.33 10.70 10.31 10.51 10.31 11.67 11.66 11.96 12.04 12.39 12.15 12.12 11.88 12.00 11.75 11.72 11.82 11.81 11.93 12.59 12.09 11.56 11.45 11.81 11.58 10.52 10.67 10.85 10.56 10.61 10.60 10.18 10.37 10.06 10.33 10.67 10.74 10.40 10.31 10.56 10.45 10.83 10.56 12.00 12.04

Residual -0.27 -0.16 0.13 0.12 0.41 0.26 0.15 0.16 -0.24 -0.12 0.05 0.27 -0.30 -0.03 0.04 0.45 0.42 0.33 0.40 0.39 0.20 0.01 -0.08 0.24 0.24 0.25 -0.10 -0.12 0.50 0.11 0.23 -0.15 0.29 0.01 -0.19 -0.27 -0.07 0.09 0.11 0.27 -0.04

43

No.

Kode Sampel

42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83

220 46 129 205 46 134 115 46 131 108 46 134 217 46 134 107 46 134 102 46 131 217 46 131 115 46 134 224 46 133 216 46 134 117 46 123 216 46 130 219 46 123 207 46 125 107 46 150 209 46 150 112 46 150 213 46 150 101 46 124 203 46 124 106 46 124 114 46 124 101 26 160 302 26 160 111 26 160 312 26 160 214 26 160 116 26 160 205 46 161 108 46 161 216 46 161 119 46 161 221 46 161 124 46 161 202 46 162 105 46 162 207 46 162 102 46 163 204 46 163 105 46 165 (PC) 220 46 164 (PC)

Sensor (NIR) -6.60 -6.57 -6.57 -6.58 -6.48 -6.43 -6.60 -6.57 -6.48 -6.60 -6.49 -6.64 -6.60 -6.60 -6.64 -5.77 -5.88 -5.97 -5.84 -6.67 -6.66 -6.62 -6.67 -5.96 -6.03 -6.01 -6.08 -6.00 -6.06 -6.12 -6.09 -6.15 -6.16 -6.12 -6.18 -6.12 -6.11 -6.22 -6.20 -6.17 -5.93 -5.83

Reference Calibrated (Soxhlet) 10.62 10.49 10.56 10.54 10.58 10.54 10.66 10.53 10.73 10.70 10.80 10.79 10.59 10.49 10.34 10.54 11.04 10.70 10.76 10.49 10.72 10.69 10.15 10.42 10.66 10.49 10.45 10.49 10.33 10.42 11.72 11.97 11.68 11.77 11.18 11.61 11.56 11.84 10.56 10.37 10.50 10.38 10.82 10.45 10.71 10.37 11.65 11.63 11.72 11.50 11.64 11.54 11.37 11.42 11.53 11.56 11.71 11.45 10.97 11.34 11.11 11.40 11.16 11.29 11.32 11.27 11.46 11.34 11.10 11.24 11.06 11.34 11.02 11.36 10.86 11.17 10.84 11.20 11.13 11.26 12.14 11.68 12.29 11.86

Residual 0.13 0.02 0.04 0.13 0.03 0.01 0.10 -0.20 0.34 0.27 0.03 -0.27 0.17 -0.04 -0.09 -0.25 -0.09 -0.43 -0.28 0.19 0.12 0.37 0.34 0.02 0.22 0.10 -0.05 -0.03 0.26 -0.37 -0.29 -0.13 0.05 0.12 -0.14 -0.28 -0.34 -0.31 -0.36 -0.13 0.46 0.43

44

No.

Kode Sampel

84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124

114 46 164 (PC) 101 46 164 (PC) 116 46 161 (PC) 106 46 161 (PC) 208 46 162 (PC) 107 46 163 209 46 163 216 46 163 119 46 163 202 46 164 210 46 164 215 46 164 201 46 165 104 46 165 209 46 165 214 46 165 117 46 165 219 46 165 103 46 166 205 46 166 108 46 166 210 46 166 218 46 166 216 16 168 203 16 169 208 16 169 210 16 169 221 26 169 118 26 169 220 16 169 116 16 169 202 46 125 224 46 128 123 46 129 215 46 129 103 46 129 108 46 129 107 46 131 204 46 131 210 46 129 201 46 130

Sensor (NIR) -6.09 -6.23 -6.15 -6.08 -6.26 -6.18 -6.08 -5.98 -6.04 -5.98 -5.92 -5.92 -5.85 -5.86 -6.05 -6.06 -6.10 -5.97 -6.00 -6.07 -6.13 -6.10 -6.09 -5.56 -5.62 -5.79 -5.91 -5.82 -5.80 -5.90 -5.84 -6.70 -6.60 -6.59 -6.48 -6.64 -6.55 -6.61 -6.65 -6.59 -6.62

Reference Calibrated (Soxhlet) 10.97 11.40 10.72 11.15 11.45 11.29 11.26 11.42 11.02 11.10 10.86 11.24 11.04 11.42 11.26 11.59 11.16 11.49 11.38 11.59 11.50 11.70 11.59 11.70 11.98 11.82 12.02 11.81 11.26 11.47 11.42 11.45 11.21 11.38 11.75 11.61 11.47 11.56 11.03 11.43 11.11 11.33 11.26 11.38 11.10 11.40 12.66 12.34 12.03 12.23 12.08 11.93 11.50 11.72 11.80 11.88 11.65 11.91 11.57 11.74 11.44 11.84 10.38 10.31 10.56 10.49 10.52 10.51 10.84 10.70 10.53 10.42 10.54 10.58 10.50 10.47 10.51 10.40 10.66 10.51 10.72 10.45

Residual -0.43 -0.43 0.16 -0.16 -0.08 -0.38 -0.38 -0.33 -0.33 -0.21 -0.20 -0.11 0.16 0.21 -0.21 -0.03 -0.17 0.14 -0.09 -0.40 -0.22 -0.12 -0.30 0.32 -0.20 0.15 -0.22 -0.08 -0.26 -0.17 -0.40 0.07 0.07 0.01 0.14 0.11 -0.04 0.03 0.11 0.15 0.27

45

Lampiran 10 Data hasil verifikasi tipe produk A

No.

Kode sampel

Kadar lemak metode soxhlet (%)

1

523 86 111

9.91

2

103 86 102

10.08

3

515 86 118

9.93

4

620 86 118

9.70

5

521 26 123

9.92

6

619 26 123

10.08

7

409 86 119

9.75

8

624 26 123

9.83

9

516 26 123

10.13

10

214 86 118

10.02

11

219 86 118

9.91

12

615 86 118

9.75

Kadar lemak metode NIR (%) 9.86 9.90 9.80 9.92 9.91 9.94 9.67 9.75 9.75 9.75 9.80 9.72 9.85 9.86 9.82 10.04 10.10 10.00 9.74 9.61 9.72 9.86 9.78 9.72 9.99 10.20 10.00 10.02 10.08 9.97 9.96 9.83 9.95 9.88 9.70 9.81

Rata-rata kadar lemak metode NIR (%)



9.85

0.06

9.92

0.16

9.72

0.21

9.76

-0.06

9.84

0.08

10.05

0.03

9.69

0.06

9.79

0.04

10.06

0.07

10.02

0.00

9.91

0.00

9.80

-0.05

46

No.

Kode sampel

Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Rata-rata kadar lemak metode NIR (%)



13

211 26 152

10.34

10.31

10.31

0.03

14

213 26 152

10.50

10.48

10.48

0.02

15

315 86 149

10.64

10.40

10.40

0.24

16

122 86 149

10.86

10.62

10.62

0.24

17

523 86 149

10.58

10.51

10.51

0.07

18

313 86 150

10.52

10.66

10.66

-0.14

19

318 86 150

10.42

10.53

10.53

-0.11

20

101 86 151

10.61

10.58

10.58

0.03

21

603 86 152

10.51

10.40

10.40

0.11

22

202 86 152

10.41

10.24

10.24

0.17

23

622 86 151

10.29

10.34

-0.05

24

505 86 182

10.38

10.47

-0.09

25

307 86 182

10.29

10.34 10.53 10.48 10.40 10.50 10.54 10.50

10.51

-0.22

47

Lampiran 11 Data hasil verifikasi tipe produk B

No.

Kode sampel

Kadar lemak metode soxhlet (%)

1

117 46 171

11.51

2

219 46 171

10.80

3

122 46 171

11.13

4

224 46 171

11.12

5

210 46 172

11.41

6

217 46 172

11.26

7

104 26 047

10.30

8

205 45 066

10.85

9

117 46 076

11.59

10

206 26 172

11.26

Kadar lemak metode NIR (%) 11.31 11.36 11.40 10.89 10.82 10.84 11.24 11.28 11.16 10.91 11.00 10.95 11.32 11.20 11.21 11.10 11.00 11.20 10.55 10.47 10.41 10.72 10.70 10.55 11.43 11.40 11.37 11.32 11.21 11.00

Rata-rata kadar lemak metode NIR (%)



11.36

0.15

10.85

-0.05

11.23

-0.10

10.95

0.17

11.24

0.17

11.10

0.16

10.48

-0.18

10.66

0.19

11.40

0.19

11.18

0.08

48

Lampiran 12 Data hasil verifikasi tipe produk C

No.

Kode sampel

Kadar lemak metode soxhlet (%)

1

204 26 148

11.87

2

102 26 148

11.66

3

305 26 148

11.86

4

210 46 138

12.18

5

215 46 138

12.28

6

112 46 139

11.54

7

204 46 141

10.53

8

104 46 138

12.04

Kadar lemak metode NIR (%) 11.97 11.80 11.83 11.84 11.86 11.70 12.03 12.09 11.83 12.38 12.33 12.35 12.33 12.11 12.00 11.77 11.58 11.73 10.66 10.70 10.86 12.11 12.02 11.93

Rata-rata kadar lemak metode NIR (%)



11.87

0.00

11.80

-0.14

11.98

-0.12

12.35

-0.17

12.15

0.13

11.69

-0.15

10.74

-0.21

12.02

0.02

49

Lampiran 13 Data hasil verifikasi tipe produk D

No.

Kode sampel

Kadar lemak metode soxhlet (%)

1

111 26 165

10.61

2

211 26 135

10.41

3

113 26 135

10.33

4

119 26 166

10.90

5

320 26 166

10.74

6

323 26 166

11.00

7

302 26 166

10.65

8

101 26 168 (PC)

11.76

9

205 26 168

10.78

10

213 26 168

10.81

11

315 26 169

10.72

12

218 26 167

12.17

Kadar lemak metode NIR(%) 10.90 10.87 10.89 10.34 10.36 10.31 10.20 10.36 10.40 11.14 11.25 11.23 11.10 11.00 10.90 11.43 11.29 11.31 10.86 10.84 10.81 11.41 11.66 11.50 11.00 10.91 10.89 11.01 10.97 10.89 10.98 11.11 10.87 11.75 11.82 11.90

Rata-rata kadar lemak metode NIR (%)



10.89

-0.28

10.34

0.07

10.32

0.01

11.21

-0.31

11.00

-0.26

11.34

-0.34

10.84

-0.19

11.52

0.24

10.93

-0.15

10.96

-0.15

10.99

-0.27

11.82

0.35

50

No.

13

Kode sampel

314 26 135

Kadar lemak metode soxhlet (%)

Kadar lemak metode NIR (%)

Rata-rata kadar lemak metode NIR



10.22

10.40 10.38 10.35

10.38

-0.16

51

Lampiran 14 Data hasil verifikasi tipe produk E1 Kadar lemak metode soxhlet (%)

No.

Kode Sampel

1

105 86 069

11.01

2

518 26 071

10.77

3

504 26 087

11.88

4

424 26 132

10.29

5

401 26 161

11.35

6

617 26 161

11.10

Kadar lemak metode NIR (%) 10.72 10.81 10.76 10.61 10.52 10.59 11.61 11.65 11.59 10.44 10.51 10.32 11.51 11.47 11.49 11.36 11.40 11.29

Rata-rata kadar lemak metode NIR (%)



10.76

0.25

10.57

0.20

11.62

0.26

10.42

-0.13

11.49

-0.14

11.35

-0.25

52

Lampiran 15 Data hasil verifikasi tipe produk E2

No.

Kode sampel

Kadar lemak metode soxhlet (%)

1

401 26 161

11.35

2

406 26 161

11.51

3

505 26 162

10.84

4

605 26 171

10.60

5

117 86 172 (PC)

10.54

6

103 86 173

9.60

7

514 26 176

10.99

8

411 26 176

10.70

Kadar lemak metode NIR(%) 11.32 11.21 11.25 11.46 11.35 11.42 11.11 10.90 10.78 10.57 10.32 10.44 10.79 10.54 10.62 10.00 9.78 9.81 11.32 10.90 11.00 11.00 11.19 10.87

Rata-rata kadar lemak metode NIR (%)



11.26

0.09

11.41

0.10

10.93

-0.09

10.44

0.16

10.65

-0.11

9.86

-0.26

11.07

-0.08

11.02

-0.32

53

Lampiran 16 Data hasil verifikasi tipe produk F1

No.

Kode sampel

Kadar lemak metode soxhlet (%)

1

216 46 043

10.91

2

210 46 046

10.99

3

219 46 047

11.14

4

105 46 050

11.45

5

110 46 052

11.22

6

214 46 057

10.50

7

114 46 059

11.11

8

111 46 061

11.28

9

107 46 062

10.66

10

119 46 064

11.39

11

220 46 087

11.57

Kadar lemak metode NIR (%) 10.96 10.95 10.97 10.79 10.77 10.86 11.04 10.83 11.05 11.59 11.46 11.72 11.03 11.16 11.20 10.80 10.78 10.72 11.40 11.37 11.38 11.35 11.53 11.40 10.96 10.84 10.84 11.00 11.00 11.10 11.82 11.73 11.73

Rata-rata kadar lemak metode NIR (%)



10.96

-0.05

10.81

0.18

10.97

0.17

11.59

-0.14

11.13

0.09

10.77

-0.27

11.38

-0.27

11.43

-0.15

10.88

-0.22

11.03

0.36

11.76

-0.19

54

Lampiran 17 Data hasil verifikasi tipe produk G

No.

Kode sampel

Kadar lemak metode soxhlet (%)

1

108 46 149

11.74

2

103 46 134

10.80

3

113 46 129

10.68

4

113 46 149

11.80

5

114 46 130

10.70

6

219 46 128

10.77

7

117 46 148

11.43

8

210 46 134

10.90

9

214 46 133

10.64

10

213 46 146

12.20

11

101 46 132

10.82

12

206 46 130

10.79

Kadar lemak metode NIR (%) 11.30 11.29 11.41 10.75 10.72 10.71 10.59 10.61 10.59 11.51 11.59 11.51 10.63 10.62 10.61 10.62 10.51 10.59 11.40 11.43 11.29 10.75 10.79 10.72 10.68 10.67 10.63 12.24 12.18 12.15 10.73 10.72 10.74 10.68 10.66 10.56

Rata-rata kadar lemak metode NIR (%)



11.33

0.41

10.73

0.07

10.60

0.08

11.54

0.26

10.62

0.08

10.57

0.20

11.37

0.06

10.75

0.15

10.66

-0.02

12.19

0.01

10.73

0.09

10.63

0.16

55

No.

Kode sampel

Kadar lemak metode soxhlet (%)

13

122 46 133

10.83

14

119 46 130

10.38

15

220 46 149

12.39

16

104 46 130

10.69

17

117 46 133

10.75

18

214 46 148

12.37

19

104 46 146

12.07

20

209 46 131

10.61

Kadar lemak metode NIR (%) 10.72 10.71 10.81 10.46 10.48 10.55 12.05 12.14 12.11 10.53 10.54 10.55 10.69 10.82 10.89 12.00 12.01 11.99 12.27 12.19 12.31 10.82 10.69 10.77

Rata-rata kadar lemak metode NIR (%)



10.75

0.08

10.50

-0.12

12.10

0.29

10.54

0.15

10.80

-0.05

12.00

0.37

12.26

-0.19

10.76

-0.15

56

Lampiran 18 Data kalibrasi gabungan tipe produk E (E1 dan E2) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Kode sampel 513 26 046 423 86 068 301 86 069 203 86 069 105 86 069 508 86 069 503 26 070 405 26 070 407 26 070 509 26 070 412 26 070 514 26 070 508 26 071 609 26 071 518 26 071 402 26 071 603 26 072 420 26 086 621 26 086 523 26 086 401 26 087 602 26 087 504 26 087 406 26 087 507 26 087 514 26 099 416 26 099 617 26 099 501 26 100 403 26 100 604 26 100 410 26 100 408 26 040 614 26 040 418 26 040 503 26 041 410 26 041 420 26 041

Sensor Reference (NIR) (Soxhlet) -6.35 -6.42 -6.44 -6.53 -6.49 -6.48 -6.40 -6.55 -6.48 -6.40 -6.42 -6.39 -6.44 -6.49 -6.58 -6.53 -6.52 -6.19 -6.21 -6.22 -6.11 -6.14 -6.19 -6.16 -6.16 -5.98 -5.93 -5.86 -5.91 -5.84 -6.11 -6.33 -6.53 -6.53 -6.63 -6.64 -6.45 -6.48

10.76 10.89 10.90 11.08 11.01 10.68 11.93 11.70 11.68 11.62 11.74 11.40 10.87 10.55 10.77 10.52 10.70 11.68 11.22 11.39 12.03 11.64 11.88 11.47 11.06 11.12 11.41 11.45 11.67 11.47 11.45 10.50 10.15 10.12 10.37 10.39 10.52 10.65

Calibrated Residual 10.38 10.13 10.06 9.74 9.88 9.92 10.20 9.67 9.92 10.20 10.13 10.24 10.06 9.88 9.56 9.74 9.77 10.95 10.88 10.84 11.23 11.12 10.95 11.05 11.05 11.69 11.87 12.12 11.94 12.19 11.23 10.45 9.74 9.74 9.38 9.35 10.02 9.92

-0.38 -0.76 -0.84 -1.34 -1.13 -0.76 -1.73 -2.03 -1.76 -1.42 -1.61 -1.16 -0.81 -0.67 -1.21 -0.78 -0.93 -0.73 -0.34 -0.55 -0.80 -0.52 -0.93 -0.42 -0.01 0.57 0.46 0.67 0.27 0.72 -0.22 -0.05 -0.41 -0.38 -0.99 -1.04 -0.50 -0.73

Hasil analisis dry color D D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 P P P P D L D D1 D1 D1 D1 D1

57

No. 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77

Kode sampel 602 26 042 406 26 042 411 26 102 517 26 102 519 26 102 507 26 141 610 26 141 409 26 141 415 26 141 616 26 141 518 26 141 611 26 144 620 26 045 424 26 045 503 26 046 606 26 046 410 26 046 405 26 133 503 26 133 424 26 132 412 26 131 608 26 131 410 26 133 613 26 131 419 26 132 512 46 121 611 26 144 415 46 121 601 26 133 522 26 132 516 26 130 610 26 141 505 26 130 422 26 116 508 26 133 409 26 141 413 26 117 417 26 117 417 26 116

Sensor Reference (NIR) (Soxhlet) -6.56 -6.45 -6.59 -6.60 -6.64 -6.27 -6.29 -6.25 -6.23 -6.17 -6.15 -6.04 -6.34 -6.27 -6.31 -6.31 -6.23 -6.38 -6.46 -6.40 -6.30 -6.38 -6.39 -6.33 -6.45 -6.56 -6.09 -6.37 -6.43 -6.54 -6.30 -6.36 -6.44 -6.77 -6.40 -6.27 -6.65 -6.66 -6.57

10.47 10.44 11.71 11.61 12.31 11.26 11.01 11.26 11.55 11.71 11.80 11.78 10.67 10.83 10.13 10.36 10.53 11.03 10.94 10.29 11.70 11.18 10.68 11.58 10.30 10.64 11.78 11.05 10.58 10.30 11.16 11.01 11.02 9.92 11.06 11.26 10.11 9.78 10.64

Calibrated

Residual

9.63 10.02 9.53 9.49 9.35 10.66 10.59 10.73 10.80 11.02 11.09 11.48 10.41 10.66 10.52 10.52 10.80 10.27 9.99 10.20 10.56 10.27 10.24 10.45 10.02 9.63 11.30 10.31 10.09 9.70 10.56 10.34 10.06 8.89 10.20 10.66 9.31 9.28 9.60

-0.84 -0.42 -2.18 -2.12 -2.96 -0.60 -0.42 -0.53 -0.75 -0.69 -0.71 -0.30 -0.26 -0.17 0.39 0.16 0.27 -0.76 -0.95 -0.09 -1.14 -0.91 -0.44 -1.13 -0.28 -1.01 -0.48 -0.74 -0.49 -0.60 -0.60 -0.67 -0.96 -1.03 -0.86 -0.60 -0.80 -0.50 -1.04

Hasil analisis dry color D1 D1 P P P D1 D1 D1 D1 D1 D1 D D1 D1 D1 D1 D1 P L L L1 L P L1 L P D P L L L D1 L1 L P D1 L P P

58

No. 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116

Kode sampel 609 26 106 406 86 132 517 86 131 402 86 134 321 86 131 504 86 132 509 86 133 622 86 133 408 26 161 215 86 133 319 86 131 411 86 133 604 26 106 523 26 160 401 26 161 602 26 161 504 26 161 406 26 161 514 26 161 612 26 161 411 26 161 509 26 161 617 26 161 416 26 161 607 26 161 519 26 161 421 26 161 622 26 161 524 26 161 402 26 162 603 26 162 505 26 162 407 26 162 608 26 162 510 26 162 611 26 162 513 26 162 414 26 162 615 26 162

Sensor Reference (NIR) (Soxhlet) -6.46 -6.36 -6.26 -6.31 -6.25 -6.30 -6.40 -6.40 -6.16 -6.38 -6.27 -6.41 -6.36 -6.08 -6.08 -6.16 -6.16 -6.09 -6.13 -6.17 -6.18 -6.12 -6.15 -6.09 -6.10 -6.14 -6.21 -6.15 -6.13 -6.12 -6.17 -6.03 -6.04 -6.00 -6.00 -6.18 -6.15 -6.20 -6.19

10.45 11.56 11.17 10.91 11.53 11.60 11.25 10.70 11.65 11.36 11.40 10.94 10.54 11.67 11.35 11.73 11.56 11.51 11.57 11.37 11.38 11.22 11.10 11.51 11.16 10.86 10.66 10.90 11.05 10.64 10.63 10.84 11.31 11.03 11.04 10.11 10.12 10.43 10.52

Calibrated

Residual

9.99 10.34 10.70 10.52 10.73 10.56 10.20 10.20 11.05 10.27 10.66 10.17 10.34 11.34 11.34 11.05 11.05 11.30 11.16 11.02 10.98 11.20 11.09 11.30 11.27 11.12 10.88 11.09 11.16 11.20 11.02 11.52 11.48 11.62 11.62 10.98 11.09 10.91 10.95

-0.46 -1.22 -0.47 -0.39 -0.80 -1.04 -1.05 -0.50 -0.60 -1.09 -0.74 -0.77 -0.20 -0.33 -0.01 -0.68 -0.51 -0.21 -0.41 -0.35 -0.40 -0.02 -0.01 -0.21 0.11 0.26 0.22 0.19 0.11 0.56 0.39 0.68 0.17 0.59 0.58 0.87 0.97 0.48 0.43

Hasil analisis dry color P L L P L L1 P P P P L P L D1 P P P P P P P P P P L L L L L1 L1 L1 L L L L L L L1 L1

59

No.

Kode sampel

117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155

517 26 162 419 26 162 620 26 162 502 26 163 404 26 163 605 26 163 415 26 162 (PC) 607 26 162 (PC) 408 26 162 (PC) 516 26 162 (PC) 610 26 164 (PC) 601 26 164 (PC) 508 26 163 (PC) 507 26 163 409 26 163 610 26 163 512 26 163 414 26 163 615 26 163 517 26 163 419 26 163 620 26 163 522 26 163 402 26 163 603 26 163 505 26 163 407 26 163 608 26 163 501 26 172 (PC) 515 26 171 (PC) 511 26 170 413 26 170 614 26 170 516 26 170 418 26 170 619 26 170 521 26 170 423 26 170 624 26 170

Sensor Reference (NIR) (Soxhlet) -6.21 -6.22 -6.12 -6.19 -6.17 -6.19 -6.21 -6.17 -6.28 -6.23 -6.12 -6.23 -6.19 -6.19 -6.18 -6.25 -6.21 -6.21 -6.20 -6.25 -6.23 -6.19 -6.14 -6.15 -6.19 -6.18 -6.11 -6.20 -6.17 -6.24 -6.16 -6.14 -6.15 -6.20 -6.15 -6.24 -6.20 -6.22 -6.15

10.24 10.30 10.71 10.93 10.62 10.92 10.10 10.88 11.65 11.72 10.99 10.18 10.60 10.32 10.61 10.06 10.83 10.19 10.22 10.18 10.04 10.11 10.26 10.34 10.40 10.89 11.08 10.90 9.86 9.66 10.80 10.84 11.12 10.07 10.82 10.19 10.49 10.16 10.37

Calibrated

Residual

10.88 10.84 11.20 10.95 11.02 10.95 10.88 11.02 10.63 10.80 11.20 10.80 10.95 10.95 10.98 10.73 10.88 10.88 10.91 10.73 10.80 10.95 11.12 11.09 10.95 10.98 11.23 10.91 11.02 10.77 11.05 11.12 11.09 10.91 11.09 10.77 10.91 10.84 11.09

0.64 0.54 0.49 0.02 0.40 0.03 0.78 0.14 -1.02 -0.92 0.21 0.62 0.35 0.63 0.37 0.67 0.05 0.69 0.69 0.55 0.76 0.84 0.86 0.75 0.55 0.09 0.15 0.01 1.16 1.11 0.25 0.28 -0.03 0.84 0.27 0.58 0.42 0.68 0.72

Hasil analisis dry color L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L L P P P P P L L L L

60

No.

Kode sampel

156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194

607 26 172 (PC) 502 26 171 404 26 171 605 26 171 507 26 171 409 26 171 610 26 171 512 26 171 414 26 171 117 86 172 (PC) 615 26 171 517 26 171 419 26 171 620 26 171 522 26 171 424 26 171 601 26 172 510 26 164 412 26 164 414 26 164 503 26 172 410 26 172 220 86 172 103 86 173 608 26 173 124 46 173 (PC) 609 26 174 (PC) 616 26 173 502 26 174 507 26 174 610 26 174 414 26 174 417 26 174 520 26 174 422 26 174 (PC) 509 26 175 (PC) 422 26 174 501 26 175 403 26 175

Sensor Reference (NIR) (Soxhlet) -6.20 -6.17 -6.08 -6.17 -6.17 -6.26 -6.19 -6.23 -6.30 -6.07 -6.24 -6.20 -6.20 -6.19 -6.21 -6.19 -6.23 -6.09 -6.08 -6.10 -6.13 -6.11 -6.17 -6.17 -6.22 -6.21 -6.16 -6.15 -6.16 -6.17 -6.23 -6.18 -6.07 -6.05 -6.12 -6.12 -6.16 -6.12 -6.16

10.74 10.74 10.58 10.60 10.27 10.30 10.05 10.28 10.16 10.54 9.54 9.42 9.66 9.69 9.70 9.55 9.68 10.87 10.68 10.58 10.46 10.31 9.78 9.60 9.60 9.84 10.14 10.53 10.20 10.48 10.80 10.84 11.10 11.04 10.50 10.36 11.00 10.50 10.52

Calibrated

Residual

10.91 11.02 11.34 11.02 11.02 10.70 10.95 10.80 10.56 11.37 10.77 10.91 10.91 10.95 10.88 10.95 10.80 11.30 11.34 11.27 11.16 11.23 11.02 11.02 10.84 10.88 11.05 11.09 11.05 11.02 10.80 10.98 11.37 11.44 11.20 11.20 11.05 11.20 11.05

0.17 0.28 0.76 0.42 0.75 0.40 0.90 0.52 0.40 0.83 1.23 1.49 1.25 1.26 1.18 1.40 1.12 0.43 0.66 0.69 0.70 0.92 1.24 1.42 1.24 1.04 0.91 0.56 0.85 0.54 0.00 0.14 0.27 0.40 0.70 0.84 0.05 0.70 0.53

Hasil analisis dry color L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L P L L L L P P L L P L L L P P L L L P P L L L1 L1 L1

61

No.

Kode sampel

195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219

604 26 175 506 26 175 408 26 175 609 26 175 412 26 175 415 26 175 401 26 176 (PC) 607 26 176 (PC) 518 26 175 401 26 176 602 26 176 504 26 176 414 26 175 (PC) 406 26 176 607 26 176 509 26 176 414 26 176 (PC) 421 26 176 (PC) 411 26 176 612 26 176 514 26 176 517 26 176 620 26 176 424 26 176 605 26 176

Sensor Reference (NIR) (Soxhlet) -6.12 -6.17 -6.11 -6.10 -6.12 -6.16 -6.30 -6.04 -6.10 -6.15 -6.00 -6.17 -6.10 -6.05 -6.10 -5.99 -6.09 -6.08 -6.05 -6.02 -6.03 -6.04 -5.98 -5.94 -5.96

Calibrated

Residual

11.20 11.02 11.23 11.27 11.20 11.05 10.56 11.48 11.27 11.09 11.62 11.02 11.27 11.44 11.27 11.66 11.30 11.34 11.44 11.55 11.52 11.48 11.69 11.84 11.76

0.45 0.76 0.60 0.43 0.48 0.56 0.78 1.41 0.83 0.65 0.31 0.75 0.47 -0.26 0.07 -0.39 0.47 0.81 0.74 0.15 0.53 0.73 1.31 0.94 0.33

10.75 10.26 10.63 10.84 10.72 10.49 9.78 10.07 10.44 10.44 11.31 10.27 10.80 11.70 11.20 12.05 10.83 10.53 10.70 11.40 10.99 10.75 10.38 10.90 11.43

Keterangan: D1 = Dark 1 (Warna sangat gelap dari standar) D = Dark (Warna lebih gelap dari standar) P = Pass (Warna sesuai /sama dengan standar) L1 = Light 1(Warna sangat terang dari standar) L = Light (Warna lebih terang dari standar)

Hasil analisis dry color L1 L1 L1 L1 L1 L L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1 L1

Kadar lemak metode NIR (%)

62

13

y = 0.107x + 9.639 R² = 0.0114

12 11 10 9 9

10 11 12 13 Kadar lemak metode soxhlet (%)

Gambar 19 Kurva kalibrasi tipe produk E (E1 dan E2)

63

Lampiran 19 Data kalibrasi gabungan tipe produk F (F1 dan F2)

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

Kode sampel 217 45 277 215 46 044 204 46 044 121 46 044 210 46 046 218 46 046 106 46 046 109 46 047 224 46 047 109 46 057 219 46 057 214 46 057 104 46 057 109 46 059 119 46 059 124 46 059 120 46 060 101 46 061 106 46 061 102 46 061 112 46 062 117 46 062 221 46 064 214 46 083 107 46 083 203 46 085 101 46 085 115 46 086 202 46 087 105 46 087 122 46 087 201 46 055 209 46 151 223 46 150 221 46 151 211 46 152 114 46 152

Reference (Soxhlet) 11.90 11.55 11.44 11.34 10.99 11.11 10.82 10.85 10.98 10.55 10.30 10.50 10.67 11.25 10.71 11.35 10.87 11.06 10.91 11.38 11.14 11.62 11.31 11.96 11.65 10.95 11.82 11.96 11.68 11.25 12.02 10.64 10.97 10.65 10.74 10.78 10.84

Sensor (NIR) -6.76 -6.93 -6.98 -7.00 -7.05 -6.98 -7.06 -7.11 -7.06 -7.10 -7.06 -6.97 -7.01 -6.85 -6.96 -6.81 -6.91 -6.91 -6.94 -6.87 -6.85 -6.84 -6.99 -6.84 -6.90 -6.93 -6.81 -6.80 -6.70 -6.89 -6.74 -7.02 -6.52 -6.46 -6.49 -6.63 -6.52

Calibrated Residual 10.77 -1.13 10.49 -1.07 10.40 -1.04 10.37 -0.97 10.28 -0.71 10.40 -0.71 10.27 -0.55 10.18 -0.67 10.27 -0.71 10.20 -0.35 10.27 -0.03 10.42 -0.08 10.35 -0.32 10.62 -0.63 10.44 -0.28 10.69 -0.66 10.52 -0.35 10.52 -0.54 10.47 -0.44 10.59 -0.79 10.62 -0.52 10.64 -0.98 10.38 -0.93 10.64 -1.32 10.54 -1.11 10.49 -0.47 10.69 -1.13 10.70 -1.26 10.87 -0.81 10.55 -0.70 10.81 -1.22 10.33 -0.31 11.18 0.21 11.28 0.63 11.23 0.49 10.99 0.21 11.18 0.34

Hasil analisis dry color P L P P P P P P L P P L L L L P P P P L P P D D P P P P P P L D1 D1 D1 D1 D1

64

No.

Kode sampel

38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76

216 46 152 119 46 152 202 46 153 105 46 153 207 46 153 116 46 153 109 46 151 (PC) 222 46 158 (PC) 111 46 158 (PC) 221 46 157 105 46 159 (PC) 221 46 157 124 46 157 110 46 159 (PC) 123 46 159 (PC) 105 46 158 207 46 158 110 46 158 217 46 158 120 46 158 222 46 158 101 46 159 203 46 159 106 46 159 208 46 159 110 46 160 111 46 159 221 46 159 124 46 159 202 46 160 105 46 160 207 46 160 115 46 160 212 46 160 110 46 160 102 46 168 204 46 168 107 46 168 102 46 168 (PC)

Sensor Reference (NIR) (Soxhlet) 11.05 10.86 11.02 10.85 11.01 10.92 10.37 10.16 10.75 10.82 10.77 10.82 10.52 10.77 10.08 10.38 10.45 10.29 10.81 10.80 10.97 10.85 10.92 10.99 11.13 10.87 10.92 10.65 10.78 10.84 10.93 10.96 11.13 10.63 10.67 11.79 11.72 11.79 11.04

-6.56 -6.53 -6.52 -6.49 -6.46 -6.44 -6.38 -6.57 -6.45 -6.54 -6.52 -6.54 -6.43 -6.46 -6.55 -6.52 -6.47 -6.53 -6.49 -6.45 -6.57 -6.47 -6.46 -6.47 -6.40 -6.45 -6.44 -6.41 -6.48 -6.46 -6.43 -6.39 -6.20 -6.43 -6.47 -6.27 -6.30 -6.30 -6.37

Calibrated Residual 11.11 11.16 11.18 11.23 11.28 11.31 11.41 11.09 11.29 11.14 11.18 11.14 11.33 11.28 11.13 11.18 11.26 11.16 11.23 11.29 11.09 11.26 11.28 11.26 11.38 11.29 11.31 11.36 11.24 11.28 11.33 11.40 11.72 11.33 11.26 11.60 11.55 11.55 11.43

0.06 0.30 0.16 0.38 0.27 0.39 1.04 0.93 0.54 0.32 0.41 0.32 0.81 0.51 1.05 0.80 0.81 0.87 0.42 0.49 0.12 0.41 0.36 0.27 0.25 0.42 0.39 0.71 0.46 0.44 0.40 0.44 0.59 0.70 0.59 -0.19 -0.17 -0.24 0.39

Hasil analisis dry color D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 D1 -

65

No.

Kode sampel

77 78 79 80 81 82 83

213 46 168 (PC) 209 46 168 112 46 168 110 46 168 (PC) 216 46 168 119 46 168 220 46 168 (PC)

Sensor Reference (NIR) (Soxhlet) 10.73 10.80 10.83 11.26 11.20 11.13 10.51

Calibrated Residual

-6.38 -6.34 -6.30 -6.35 -6.35 -6.35 -6.41

11.41 11.48 11.55 11.46 11.46 11.46 11.36

Kadar lemak metode NIR (%)

Keterangan: D1 = Dark 1 (Warna sangat gelap dari standar) D = Dark (Warna lebih gelap dari standar) P = Pass (Warna sesuai/sama dengan standar) L1 = Light 1 (Warna sangat terang dari standar) L = Light (Warna lebih terang dari standar)

13 12

y = -0.1479x + 12.614 R² = 0.0219

11

10 9 9 10 11 12 13 Kadar lemak metode soxhlet (%)

Gambar 20 Kurva kalibrasi tipe produk F (F1 dan F2)

Hasil analisis dry color D1 D1

0.68 0.68 0.72 0.20 0.26 D1 0.33 D1 0.85

66

RIWAYAT HIDUP Penulis memiliki nama lengkap Dera Septiani Barsena dan lahir di Bogor pada tanggal 7 September 1994. Penulis dilahirkan dari pasangan Asep Sukmana dan Barkah sebagai anak pertama dari empat bersaudara. Penulis menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri Semeru 1 (2006), pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 6 Bogor (2009), dan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 2 Bogor (2012). Penulis melanjutkan pendidikan tinggi di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui program Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan pada tahun 2012. Selama kuliah, penulis aktif organisasi di Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (Himitepa) sebagai staff divisi Himitepa Corporation (HiCo) tahun 2014-2015 dan ketua divisi Public Relation Ambassador of Indonesian Culture and Tourism (AICT) regional Bogor tahun 2015-2016. Selain itu, penulis juga aktif dalam berbagai kepanitiaan Himitepa seperti menjadi ketua divisi konsumsi pada kepanitiaan Unilever Goes To Campus tahun 2014 dan 2015, anggota divisi konsumsi pada acara Seminar Asean Economic Community, anggota divisi dana usaha pada acara Foodival (2013) dan Suksesi (2013), ketua divisi dana usaha Industrial Visit (2015), anggota divisi logistik dan transportasi pada acara Baur (2014), dan anggota divisi desain, dekorasi dan dokumentasi pada acara Unilever Goes To Campus (2014). Selain itu, penulis juga aktif sebagai tim penyuluh Ksatria Peduli Pangan ke sekolah-sekolah dasar di Kota Bogor (2015). Pada tahun 2015, penulis mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha IPB dengan produk Rice Walk. Di tahun yang sama, penulis juga mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dalam bidang penelitian dengan judul Potensi Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai Pangan Fungsional Berbasis Mi. Sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian, pada tahun 2016 penulis melaksanakan kegiatan magang untuk tugas akhirnya selama lima bulan di PT. Bumitangerang Mesindotama, Tangerang. Hasil kegiatan tersebut disusun dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Kadar Lemak pada Kakao Bubuk di PT. Bumitangerang Mesindotama dengan Metode Spektroskopi Near Infrared (NIR)” d bawah b mb ngan Ba ak P of. D . Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc. dan Ibu Ir. Ray Franscisca.