ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG MELAKUKAN

Download kajian dan penelitian terdahulu terdapat perbedaan hasil yang tidak selalu konsisten. (research gap) untuk beberapa variabel, pengaruh merg...

2 downloads 567 Views 484KB Size
Analisis Kinerja Keuangan .... (Rahmawati Malis) 1

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PERIODE 2009-2013 ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE ON MANUFACTURING COMPANY 20092013 Oleh:

Rahmawati Malis Mahasiswa Akuntansi UNY [email protected] Dhyah Setyorini Staf Pengajar Akuntansi UNY

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan terhadap kinerja operasi keuangan perusahaan manufaktur di Indonesia sebelum dan sesudah merger dan akuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi penelitian adalah perusahaan publik yang melakukan merger dan akuisisi di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013. Pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling. Data dikumpulkan dengan mendokumentasikan dan menganalisis data yang tercantum pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Total Assets Turn Over dan Net Profit Margin tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Sedangkan pada Current Ratio, Return On Assets, Cash Flow From Operations To Total Assets, Cash Flow From Operations To Sales, dan Debt Ratio terdapat perbedaan signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Kata kunci: kinerja keuangan, analisis, merger, akuisisi Abstract This study aimed to determine whether there were significant differences to the performance of financial operations of manufacturing companies in Indonesia before and after mergers and acquisitions listed on the Indonesia Stock Exchange period 2009-2013. This research was a quantitative research with research population was public company doing merger and acquisition in Indonesia Stock Exchange year 2009-2013. Sampling was done by non probability sampling. Data were collected by documenting and analyzing data listed on Indonesian Capital Market Directory (ICMD) and Indonesia Stock Exchange for the period 2009-2013. The results showed that Total Assets Turn Over and Net Profit Margin there had no difference between before and after mergers and acquisitions. In Current Ratio, Return On Assets, Cash Flow From Operations To Sales, and Debt Ratio, there were significant differences between before and after mergers and acquisitions. Keywords: financial performance, analysis, mergers, acquisitions

PENDAHULUAN

perekonomian. Banyak perusahaan baru

Globalisasi membawa masyarakat kepada

era

berdampak

perdagangan besar

bebas

terhadap

yang berdiri dan berkompetisi dalam dunia

yang

bisnis di Indonesia sehingga menimbulkan

sektor

persaingan yang ketat. Oleh karena itu,

2 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2017

perusahaan perlu mengambil strategi yang

dan

akuisisi

terhadap

tepat untuk mempertahankan keberadaan,

(Santoso, 1992).

79

perusahaan

meningkatkan efisiensi, dan memperbaiki

Merger adalah penggabungan dua

kinerja agar menjadi perusahaan yang besar

perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan

dan kuat. Salah satu usaha untuk menjadi

yang me-merger mengambil atau membeli

perusahaan yang besar dan kuat adalah

semua assets dan liabilities perusahaan yang

melalui ekspansi.

di-merger, dengan begitu perusahaan yang

Ekspansi perusahaan dapat dilakukan

memerger memiliki paling tidak 50% saham

baik dalam bentuk ekspansi internal maupun

dan perusahaan yang di merger berhenti

ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi

beroperasi

pada saat divisi-divisi yang ada dalam

menerima sejumlah uang tunai atau saham di

perusahaan tumbuh secara normal melalui

perusahaan yang baru (Meta. Annisa CW,

kegiatan

2010).

capital

budgeting.

Sedangkan

dan

pemegang

sahamnya

ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam

Keputusan melakukan merger dan

bentuk ekspansi bisnis. Ekspansi bisnis yang

akuisisi selain membawa manfaat tidak

dilakukan oleh perusahaan dapat dibagi

terlepas dari permasalahan (Suta, 1992),

menjadi beberapa metode. Ekspansi bisnis

diantaranya

ini

merger dan akuisisi sangat mahal, dan

juga

restrukturisasi

dapat

dilakukan

perusahaan.

dengan

untuk

melaksanakan

dan

hasilnya pun belum pasti sesuai dengan yang

akuisisi merupakan contoh metode dari

diharapkan. Di samping itu, pelaksanaan

ekspansi bisnis yang biasa dilakukan oleh

akuisisi juga dapat memberikan pengaruh

perusahaan

negatif

dengan

Merger

biaya

restrukturisasi

terhadap

posisi

keuangan

dari

perusahaan. Merger dan akuisisi merupakan

acquiring company apabila strukturisasi dari

salah satu cara yang dicapai untuk beberapa

akuisisi melibatkan cara pembayaran dengan

tujuan yang bersifat ekonomis dan jangka

kas dan melalui pinjaman. Permasalahan

panjang. Di Indonesia isu merger dan

yang lain adalah kemungkinan adanya

akuisisi hangat dibicarakan baik oleh para

corporate culture, sehingga berpengaruh

pengamat ekonomi, ilmuwan dan praktisi

pada sumber daya manusia yang akan

bisnis sejak tahun 1970-an. Pada periode

dipekerjakan (Payamta, 2004).

1989-1992 saja telah terjadi 32 kasus merger

Dalam proses akuisisi, perusahaan pengakuisisi

perlu

mempertimbangkan

Analisis Kinerja Keuangan .... (Rahmawati Malis) 3

beberapa

faktor

yang

meliputi

seleksi

perusahaan yang akan diakuisisi, aspek

dalam pengembangan perusahaan serta dapat menciptakan sinergi.

keuangan atau biaya akuisisi, pemahaman

Analisis dan interpretasi dari macam-

akan kompleksitas tahap integrasi serta

macam rasio dapat memberi pandangan yang

integrasi setelah akuisisi (Nugroho, 2010)

lebih baik tentang kondisi keuangan dan

mengemukakan

saat

prestasi perusahaan daripada analisis yang

mempersiapkan bisnisnya untuk merger dan

hanya didasarkan atas data keuangan yang

akuisisi, pemilik perusahaan, manajer atau

tidak berbentuk rasio. Perubahan juga terjadi

penasihat perusahaan hingga calon penjual

pada perusahaan setelah melakukan merger

biasanya

hasilnya

juga akan tampak pada kinerja perusahaan

menggunakan rentang waktu lima tahun

dan finansialnya. Pasca merger, perusahaan

hingga tujuh tahun setelah melakukan

mengalami perubahan pada kondisi dan

merger dan akuisisi karena pada rentang

posisi keuangan dan hal ini tercermin pada

waktu lima tahun hingga tujuh tahun

laporan

memasuki periode normal.

melakukan merger. Untuk dapat menilai

bahwa

pada

meramalkan

Fenomena merger dan akuisisi di

keuangan

dilakukan,

dapat

merger

atau

perusahaan

setelah

dampak

positif,

membawa

masuknya

dilihat

dari

kinerja

melakukan

merger

arus

adalah pada bagian kinerja keuangan bagi

investasi ke Indonesia. Hal ini merupakan

perusahaan pengakuisisi dan yang diakuisisi.

capaian yang baik bagi peningkatan investasi

Pengukuran berdasar akuntansi adalah jika

Indonesia, sebab perekonomian nasional

skala

memperoleh sokongan permodalan yang

dengan sinergi maka laba perusahaan juga

cukup kuat. Arus investasi yang mengalami

akan semakin meningkat sehingga kinerja

peningkatan

perusahaan pasca

perekonomian

yakni

asing

yang

akan keberhasilan merger dan akuisisi yang

Indonesia cukup menarik karena gelombang akuisisi

perusahaan

memungkinkan terus

berputar

roda

bertambah besar

yang

merger

ditambah

dan akuisisi

mengikuti

seharusnya semakin baik dibanding dengan

hantaman arus globalisasi di luar sana.

sebelum merger dan akuisisi. Hal ini tidak

Sehingga merger dan akuisisi lebih dipilih

sejalan dengan apa yang menjadi temuan

perusahaan karena mereka beranggapan

(Payamta dan Setiawan 2004) bahwa tidak

bahwa merger merupakan langkah cepat

ditemukannya

perbedaan

kinerja

yang

signifikan sebelum dan sesudah merger dan

4 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2017

akuisisi, baik dari segi rasio keuangan

periode sebelum dan sesudah merger dan

maupun

akuisisi.

harga

menambahkan

saham.

Payamta

adanya

juga

kemungkinan

Penelitian

ini

ditujukan

untuk

terjadinya tindakan windowdressing atas

meneliti perusahaan yang melakukan merger

pelaporan

tahun-tahun

dan akuisisi. Karena diharapkan merger dan

menunjukkan

akuisisi membawa sinergi bagi perusahaan

sebelum

keuangan merger

untuk

dengan

kekuatan-kekuatan yang lebih baik sehingga

dan

menarik bagi perusahaan

Berdasarkan

Harapannya, akuisisi

ukuran

meningkatkan

kinerja

perusahaan.

penelitian

penelitian

setelah merger dan

sebelumnya peneliti tertarik untuk meneliti

perusahaan

pengaruh

dengan

merger

dan

akuisisi

sendirinya bertambah besar karena aset,

membandingkan

kewajiban, ekuitas perusahaan digabung

perusahaan sebelum dan sesudah merger

bersama. Oleh karena itu, kinerja pasca

maupun akuisisi. Disamping itu mengenai

merger dan akuisisi seharusnya semakin

pengaruh merger dan akuisisi terhadap

baik dibanding sebelum akuisisi. Penelitian

kinerja keuangan dalam jangka panjang,

perusahaan manufaktur yang melakukan

dengan pertimbangan bahwa sinergi yang

merger dan akuisisi juga dilakukan oleh

diharapkan terjadi dalam jangka panjang.

(Payamta, 2001) periode akuisisi 1990-1996,

(Hutagalung, 2002) dan (Saiful, 2003), yang

dengan periode pengamatan empat tahun

menyatakan adanya sinergi positif setelah

(dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah

melakukan merger dan akuisisi dilihat dari

akuisisi). Penilaian kinerja perusahaan yang

perbedaan yang signifikan pada kinerja

melakukan merger dan akuisisi didasarkan

perusahaan (yang diproksikan dengan rasio

pada rasio-rasio keuangan dan pembelian

keuangan)

harga saham di sekitar periode pengamatan.

sebelum dan sesudah merger dan akuisisi

Rasio keuangan yang digunakan adalah :

terhadap abnormal return. Penelitian yang

current ratio, quick ratio, total asset to debt

berlawanan seperti menurut (Yudyatmoko

ratio, net work to debt ratio, total asset

dan Na’im, 2000), (Payamta dan Sholikah,

turnover, ROI, ROE, NPM, dan OPM. Hasil

2001), dan (Payamta dan Setiawan, 2004),

penelitian disebutkan bahwa tidak ada

yang menyatakan tidak adanya perbedaan

perbedaan kinerja yang signifikan untuk

signifikan (tidak ada sinergi) sebelum dan

dan

pengaruhnya

dengan

pengaruh

terhadap

pengumuman

sesudah merger dan akuisisi. Berdasarkan

Analisis Kinerja Keuangan .... (Rahmawati Malis) 5

kajian dan penelitian terdahulu terdapat

untuk rasio total asset turn over mengalami

perbedaan hasil yang tidak selalu konsisten

penurunan dan secara keseluruhan hasil

(research gap) untuk beberapa variabel,

penelitian yang juga meliputi rasio return on

pengaruh merger dan akuisisi terhadap

asset dan return on equity menunjukkan

kinerja perusahaan, disisi lain aplikasi

tidak

merger dan akuisisi memberikan dampak

signifikan.

mengalami

perbedaan

secara

yang menguntungkan perusahaan, namun

Berdasarkan latar belakang tersebut,

disisi lain justru memberikan kerugian bagi

maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

perusahaan yang melakukannya. Sehingga

sebagai berikut:

perlu

H1: Current Ratio berbeda antara sebelum

dilakukan

penelitian

mengenai

pengaruh merger dan akuisisi terhadap

dan sesudah merger dan akuisisi.

kinerja keuangan perusahaan yang dinilai

H2: Total Assets Turn Over berbeda antara

dari rasio

sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

keuangannya.

Karena untuk

menilai bagaimana keberhasilan merger dan

H3: Net Profit Margin berbeda antara sebelum

akuisisi yang dilakukan, dapat dilihat dari

dan sesudah merger dan akuisisi.

kinerja perusahaan yang melakukan merger

H4: Return on Asset berbeda antara sebelum dan

dan akuisisi, terutama kinerja keuangannya.

sesudah merger dan akuisisi.

Untuk rasio return on equity dan debt to

H5: Cash Flow From Operations to Total Asset

equity ratio penelitian (Widjanarko, 2006)

berbeda antara sebelum dan sesudah merger

menunjukkan peningkatan dan rasio return

dan akuisisi.

on asset mengalami penurunan, kemudian

H6:Cash Flow From Operations to Sales

dalam penelitian (Djayani, 1996) rasio

berbeda antara sebelum dan sesudah merger

rentabilitas dan solvabilitas menunjukkan

dan akuisisi.

hasil berpengaruh positif terhadap kinerja

H7: Debt Ratio berbeda antara sebelum dan

perusahaan. Sedangkan hasil yang berbeda

sesudah merger dan akuisisi.

diperoleh

dari

penelitian

(Agunan

P.

Samosir, 2003), dimana rasio return on

METODE PENELITIAN

asset, return on equity dan debt to equity

Jenis Penelitian

ratio menunjukkan setelah merger justru

Penelitian ini termasuk karakteristik

tidak berdampak positif. Hasil sama dalam

penelitian

penelitian (Payamta dan Setiawan, 2004)

populasi

kuantitatif, atau

sampel

untuk

meneliti

tertentu,

yaitu

6 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2017

perusahaan publik yang melakukan merger

merger dan akuisisi antara tahun 2009-

dan akuisisi di Bursa Efek Indonesia tahun

2013.

2009-2013.

2. Perusahaan

Waktu dan Tempat Penelitian

termasuk

industri

manufaktur dan industri lain, selain

Penelitian ini dilaksanakan di Bursa

kelompok perusahaan yang bergerak di

Efek Indonesia melalui website resminya

bidang asuransi dan industri finance

dan Indonesian Capital Market Directory

atau perusahaan perbankan dan lembaga

(ICMD) periode tahun 2009-2013, dengan

keuangan lainnya.

waktu penelitian yang dilakukan pada bulan September 2016 untuk megumpulkan datadata yang diperlukan dan menyusun laporan

3. Perusahaan memiliki tanggal merger dan akuisisi yang jelas. 4. Menerbitkan laporan keuangan auditan

penelitian.

secara

Populasi dan Sampel Penelitian

sebelum dan sesudah

Objek

penelitian

ini

adalah

perusahaan yang melakukan merger dan

lengkap

selama

merger

sampel

Pengumpulan Data

probability

sampling,

secara yaitu

non

dengan

dan

Desember. Data, Instrumen, dan Teknik

dilakukan

tahun

akuisisi dengan periode berakhir 31

akuisisi. Dalam penelitian ini pengambilan yang

satu

Pengujian hipotesis dilakukan menurut

pendekatan purposive sampling.

metode penelitian dan analisis yang dirancang

Prosedur

sesuai dengan

Data-data

dikumpulkan

variabel-variabel yang diteliti

dengan

agar mendapatkan hasil yang akurat. Variabel

mendokumentasikan dan menganalisis data

dalam penelitian ini adalah kinerja operasi.

yang tercantum pada Indonesian Capital

Secara

Market Directory (ICMD) dan Burs Efek

difokuskan

Indonesia

perusahaan yang

periode

tahun

2009-2013.

spesifik,

kinerja

terhadap

operasi

kinerja

disini

keuangan

melakukan merger dan

Pengambilan sampel dilakukan secara non

akuisisi. Kinerja keuangan perusahaan diukur

probability pendekatan

sampling, purposive

yaitu

dengan

dengan indikator rasio keuangan, yaitu:

sampling

dengan

1. Rasio Likuiditas

kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan melakukan

Rasio perusahaan

ini mengukur kemampuan untuk

memenuhi kewajiban

finansial yang jatuh tempo dalam jangka

Analisis Kinerja Keuangan .... (Rahmawati Malis) 7

pendek. Ukuran likuiditas yang digunakan

b. Return on Asset (ROA)

dalam penelitian ini adalah current ratio.

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur

Current Ratio (CR)

efektivitas perusahaan dalam

Yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar

keuntungan

kemampuan perusahaan melunasi utang

yang dimiliki.

lancar.

𝑅𝑂𝐴 =

𝐶𝑅 =

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

dengan

menghasilkan

memanfaatkan

aktiva

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

c.Cash Flow From Operations to Total

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

2.Rasio Aktivitas

Assets (CFFOTA)

Adalah rasio-rasio yang dimaksudkan

Yaitu

rasio

yang

menunjukkan

atau

untuk mengukur kemampuan atau efisiensi

memberikan penjelasan dalam efesiensi

perusahaan dalam memanfaatkan aktiva

penggunaan aktiva, dan dihitung dengan

yang dimilikinya.

membagi aliran kas dari penjualan dibagi dengan total aktiva.

Total Asset Turnover (TATO) Yaitu rasio yang menunjukkan seberapa efektifnya perusahaan menggunakan total asetnya.

𝐶𝐹𝐹𝑂𝑇𝐴 =

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝐹𝑟𝑜𝑚 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

d. Cash Flow From Operations to Sales (CFFOSAL)

𝑇𝐴𝑇𝑂 =

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

Yaitu

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

banyak

3.Rasio Profitabilitas Adalah menunjukkan

rasio

menunjukkan

perusahaan menghasilkan setiap

dollar atau rupiah dari penjualan, dan

perusahaan

dihitung dengan kas yang didapat dari

dalam menghasilkan keuntungan. Meliputi :

penjualan dibagi dengan penjualan.

a. Net Profit Margin (NPM)

𝐶𝐹𝐹𝑂𝑆𝐴𝐿 =

Yaitu

rasio

mengukur

yang

tingkat

digunakan

𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

untuk

kembalian keuntungan

bersih terhadap penjualan bersihnya.

𝑁𝑃𝑀 =

seberapa

yang

rasio-rasio keberhasilan

yang

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝐹𝑟𝑜𝑚 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑐𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

4.Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas merupakan rasio dari kondisi keuangan yang digunakan untk menunjukkan besarnya utang perusahaan dibanding perusahaan.

dengan

aset

Variabel

yang

dimiliki

solvabilitas

yang

8 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2017

digunakan dalam penelitian ini yaitu Debt

yang digunakan berdistribusi normal (Imam

Ratio.

Ghozali, 2009).

Debt Ratio (DR)

2. Pengujian Hipotesis

Yaitu rasio untuk mengukur besarnya

Setelah melakukan uji normalitas

utang perusahaan dibanding dengan asset

tersebut diatas, bila sampel berdistribusi

yang dimiliki perusahaan.

normal menggunakan uji parametrik yaitu

𝐷𝑅 =

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡

Paired Samples t-Test, tetapi bila sampel

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Teknik

berdistribusi

pengumpulan

data

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu dengan cara mencatat atau

mendokumentasikan

data

yang

tercantum pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)

untuk

tahun

2009-2013

yang

dilakukan dengan mengambil data laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam ICMD tahun 2009-2013.

tidak

normal

pengujian

hipotesis dilakukan dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Ketentuan menerima atau menolak hipotesis dengan keriteria sebagai berikut : 1) Tingkat sig t ≤ 0,05 maka hipotesis penelitian

diterima,

artinya

terdapat

perbedaan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. 2) Tingkat sig t > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah

Teknik Analisis Data

merger dan akuisisi.

Langkah pertama yang dilakukan adalah menghitung masing-masing rasio keuangan yang sudah ditetapkan sebagai variabel penelitian. Hasil perhitungan rasio-

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif

rasio ini selanjutnya digunakan sebagai data dalam pengujian statistik. 1. Pengujian Statistik Tahap pengujian statistik yaitu dengan uji normalitas data. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov > 5%, data

Setelah diinterprestasikan

ditabulasi nilai

kemudian maksimum,

minimun, mean, dan standar deviasi masingmasing

variabel.

Adapun

hasil-hasil

perhitungan tersebut dapat dilihat pada statistik deskriptif sebagai berikut :

Analisis Kinerja Keuangan .... (Rahmawati Malis) 9

mendekati nilai standar deviasi sebesar Tabel 3. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Sebelum Merger dan Akuisisi

0,490382. 3.

Net Profit Margin sebelum merger

dan akuisisi sebesar 0,67963, nilai minimum Variabel Sebelum Merger dan Akuisisi CR

TATO

NPM

sebesar 0,365, nilai maksimum sebesar N

Min

Max

Mean

SD

1,678, dan standar deviasi sebesar 0,304658 16 3,405

1,68450

0,727540

0,737

2,304

1,19119

0,490382

0,365

1,678

0,67963

0,304658

16

-4,189

40,378

12,21525

12,847735

16

-0,109

0,468

0,11300

0,155447

16

-0,106

0,285

0,08563

0,107327

16

0,217

0,681

0,44844

0,138641

12,847735 dengan jumlah observasi (n)

Statistik

sebesar 16. Nilai rata-rata sebesar 12,21525

Nilai rata-rata sebesar 0,67963 mendekati

16

CFFOSAL DR

nilai standar deviasi sebesar 0,304658.

16

ROA

CFFOTA

dengan jumlah observasi (n) sebesar 16.

0,668

Sumber: Hasil Deskriptif, 2017.

Olah

Data

4.

Return on Asset sebelum merger dan

akuisisi sebesar 12,21525, nilai minimum sebesar -4,189, nilai maksimum sebesar 40,378,

dan

standar

deviasi

sebesar

mendekati nilai standar deviasi sebesar 12,847735.

Berdasarkan Tabel 3. di atas, dapat dijelaskan beberapa hal berikut : 1.

Current Ratio sebelum merger dan

akuisisi sebesar 1,68450, nilai minimum sebesar 0,668, nilai maksimum sebesar 3,405, dan standar deviasi sebesar 0,727540 dengan jumlah observasi (n) sebesar 16. Nilai rata-rata sebesar 1,68450 mendekati nilai standar deviasi sebesar 0,727540. 2.

Total Assets Turn Over sebelum

merger dan akuisisi sebesar 1,19119, nilai minimum sebesar 0,737, nilai maksimum sebesar 2,304, dan standar deviasi sebesar 0,490382 dengan jumlah observasi (n) sebesar 16. Nilai rata-rata sebesar 1,19119

5.

Cash Flow From Operations to Total

Assets sebelum merger dan akuisisi sebesar 0,11300, nilai minimum sebesar -0,109, nilai maksimum sebesar 0,468, dan standar deviasi sebesar 0,155447 dengan jumlah observasi (n) sebesar 16. Nilai rata-rata sebesar 0,11300 mendekati nilai standar deviasi sebesar 0,155447. 6.

Cash Flow From Operations to Sales

sebelum

merger

dan

akuisisi

sebesar

0,08563, nilai minimum sebesar -0,106, nilai maksimum sebesar 0,285, dan standar deviasi sebesar 0,107327 dengan jumlah observasi (n) sebesar 16. Nilai rata-rata

10 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2017

sebesar 0,08563 mendekati nilai standar

2.

Total Assets Turn Over setelah

deviasi sebesar 0,107327.

merger dan akuisisi sebesar 1,28100, nilai

7.

Debt Ratio sebelum merger dan

minimum sebesar 0,244, nilai maksimum

akuisisi sebesar 0,44844, nilai minimum

sebesar 2,438, dan standar deviasi sebesar

sebesar 0,217, nilai maksimum sebesar

0,532006 dengan jumlah observasi (n)

0,681, dan standar deviasi sebesar 0,138641

sebesar 16. Nilai rata-rata sebesar 1,28100

dengan jumlah observasi (n) sebesar 16.

mendekati nilai standar deviasi sebesar

Nilai rata-rata sebesar 0,44844 mendekati

0,532006.

nilai standar deviasi sebesar 0,138641.

3.

Net Profit Margin setelah merger dan

akuisisi sebesar 0,63706, nilai minimum Tabel 4. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Setelah Merger dan Akuisisi Variabel Setelah Merger dan Akuisisi

sebesar -0,046, nilai maksimum sebesar 1,034, dan standar deviasi sebesar 0,258372 dengan jumlah observasi (n) sebesar 16.

N

Min

Max

Mean

SD

CR

16

0,851

4,394

2,07394

0,962742

TATO

16

0,244

2,438

1,28100

0,532006

4.

NPM

16

0,046

1,034

0,63706

0,258372

akuisisi sebesar 13,84438, nilai minimum

ROA

16

0,292

40,669

13,84438

12,577339

sebesar 0,292, nilai maksimum sebesar

CFFOTA CFFOSAL DR

16 16 16

-0,021 -0,018 0,179

0,438 0,295 0,616

0,17600 0,13719 0,39188

0,133138 0,079554 0,151955

Sumber: Hasil Olah Data Statistik Deskriptif, 2017 Berdasarkan tabel 4, dapat dijelaskan beberapa hal berikut : 1.

Current Ratio setelah merger dan

akuisisi sebesar 2,07394, nilai minimum sebesar 0,851, nilai maksimum sebesar 4,394, dan standar deviasi sebesar 0,962742 dengan jumlah observasi (n) sebesar 16. Nilai rata-rata sebesar 2,07394 mendekati nilai standar deviasi sebesar 0,962742.

Nilai rata-rata sebesar 0,63706 mendekati nilai standar deviasi sebesar 0,258372. Return on Asset setelah merger dan

40,669,

dan

standar

deviasi

sebesar

12,577339 dengan jumlah observasi (n) sebesar 16. Nilai rata-rata sebesar 13,84438 mendekati nilai standar deviasi sebesar 12,577339. 5.

Cash Flow from Operations to Total

Assets setelah merger dan akuisisi sebesar 0,17600, nilai minimum sebesar -0,021, nilai maksimum sebesar 0,438, dan standar deviasi sebesar 0,133138 dengan jumlah observasi (n) sebesar 16. Nilai rata-rata sebesar 0,17600 mendekati nilai standar deviasi sebesar 0,133138.

Analisis Kinerja Keuangan .... (Rahmawati Malis) 11

6.

Cash Flow from Operations to Sales

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian Sebeum Merger dan Akuisisi dengan Kolmogorov Smirnov Test

setelah merger dan akuisisi sebesar 0,13719, nilai

minimum

sebesar

-0,018,

nilai

Variabel Sebelum Merger Sig. Nilai Kritis Keterangan dan Akuisisi CR 0,658 0,05 Normalitas

maksimum sebesar 0,295, dan standar deviasi sebesar 0,079554 dengan jumlah observasi (n) sebesar 16. Nilai rata-rata sebesar 0,13719 mendekati nilai standar deviasi sebesar 0,079554. 7.

TATO

0,644

0,05

Normalitas

NPM

0,414

0,05

Normalitas

0,05

Normalitas

0,05

Normalitas

0,05

Normalitas

0,05

Normalitas

ROA CFFOTA

akuisisi sebesar 0,39188, nilai minimum sebesar 0,179, nilai maksimum sebesar

DR

dengan jumlah observasi (n) sebesar 16. Nilai rata-rata sebesar 0,39188 mendekati nilai standar deviasi sebesar 0,151955.

Untuk menguji normalitas, dapat

probabilitasnya.

Dasar

0,583

Berdasarkan hasil uji

normalitas

dengan Kolmogorov Smirnov Test

di atas

terlihat bahwa nilai probabilitas > 0,05, maka memenuhi asumsi normalitas.

Uji Normalitas

melihat

0,683

Sumber: Lampiran Hasil Uji Normalitas, 2017

0,616, dan standar deviasi sebesar 0,151955

dengan

0,657

CFFOSAL

Debt Ratio setelah merger dan

menganalisis

0,587

Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian Setelah Merger dan Akuisisi dengan Kolmogorov Smirnov Test

nilai

pengambilan

Variabel Setelah Merger dan Akuisisi CR

Sig.

Nilai Kritis

0,875

0,05

Keteranga n Normalitas

TATO

0,617

0,05

Normalitas

NPM

0,105

0,05

Normalitas

0,05

Normalitas

0,05

Normalitas

0,05

Normalitas

0,05

Normalitas

keputusan adalah jika nilai probabilitas > 0,05, maka memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov

ROA

Smirnov Test sbb: CFFOTA CFFOSAL DR

0,561 0,635 0,866 0,801

Sumber: Lampiran Hasil Uji Normalitas, 2017.

12 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2017

Berdasarkan

hasil

uji

normalitas

dengan Kolmogorov Smirnov Test

diatas

terdapat perbedaan signifikan Current Ratio sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

terlihat bahwa nilai probabilitas > 0,05,

b.

Pengujian perbedaan Total Assets Turn

maka memenuhi asumsi normalitas.

Over Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05.

Hasil Analisis Uji Beda

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai

Paired Sample t Test

probabilitas

(sig.)

0,161

>

Level

of

Berdasarkan hasil perhitungan dengan

Significant = 0,05, maka disimpulkan bahwa

menggunakan program statistik komputer

tidak terdapat perbedaan signifikan Total

SPSS for Windows diperoleh hasil sebagai

Assets Turn Over sebelum dan sesudah

berikut:

merger dan akuisisi. c.

Tabel 7. Hasil Uji Paired Sample t Test Variabel

t-statistik 2,227

CR TATO

1,476

NPM

-0,386

ROA

1,877

Pengujian perbedaan Net Profit Margin Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05.

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai

Prob. 0,042

Keterangan H1 diterima

0,161

H2 ditolak

probabilitas

0,705

H3 ditolak

Significant = 0,05, maka disimpulkan bahwa

(sig.)

0,705

>

Level

of

0,048

H4 diterima

CFFOTA

3,317

0,005

H5 diterima

tidak terdapat perbedaan signifikan Net

CFFOSAL

2,794

0,014

H6 diterima

Profit Margin sebelum dan sesudah merger

DR

-1,883

0,046

H7 diterima

Sumber: Hasil Olah Data Paired Sample t Test, 2017

dan akuisisi. d.

Pengujian perbedaan Return on Asset Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05.

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai

Berdasarkan dengan

hasil

menggunakan

perhitungan

program

statistik

komputer SPSS for Windows diperoleh hasil sebagai berikut : a.

Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05. Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai (sig.)

(sig.)

0,048

<

Level

of

Significant = 0,05, maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan Return on Asset sebelum dan sesudah merger dan

Pengujian perbedaan Current Ratio

probabilitas

probabilitas

0,042

<

Level

of

Significant = 0,05, maka disimpulkan bahwa

akuisisi. e.

Pengujian perbedaan Cash Flow from

Operations to Total Asset Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05. Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai

Analisis Kinerja Keuangan .... (Rahmawati Malis) 13

probabilitas

(sig.)

0,005

<

Level

of

perusahaan

atau

Significant = 0,05, maka disimpulkan bahwa

menunjang

kegiatan

terdapat perbedaan signifikan Cash Flow

keuntungan yang dihasilkan juga lebih besar

from Operations to Total Assets sebelum dan

dibandingkan bila dilakukan dengan sendiri-

sesudah merger dan akuisisi.

sendiri. Keuntungan yang lebih besar akan

f.

semakin

Pengujian perbedaan Cash Flow From

Operations to Sales

lebih

usaha,

memperkuat

perusahaan

yang

dapat

posisi

melakukan

saling sehingga

keuangan merger.

Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05.

Kemudian untuk menilai kinerja keuangan

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai

perusahaan setelah melakukan merger dan

probabilitas

akuisisi

(sig.)

0,014

<

Level

of

dapat

dilihat

dengan

Significant = 0,05, maka disimpulkan bahwa

membandingkan dari neracanya dimana

terdapat perbedaan signifikan Cash Flow

untuk

From Operations to Sales sebelum dan

perusahaan, alat yang biasanya digunakan

sesudah merger dan akuisisi.

adalah rasio keuangan (Adipratama, 2012).

g.

mengevaluasi

kinerja

keuangan

Pengujian perbedaan Debt Ratio Dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05.

Total Assets Turn Over

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai probabilitas

(sig.)

0,046

<

Level

Hasil

uji

analisis

menunjukkan

of

bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan

Significant = 0,05, maka disimpulkan bahwa

Total Assets Turn Over sebelum dan sesudah

terdapat perbedaan signifikan Debt Ratio

merger dan akuisisi. Hal ini menandakan

sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

bahwa

efisiensi

perusahaan dan

setelah

melakukan

merger

akuisisi

Pembahasan

mengalami

perbedaan

Current Ratio

menandakan sinergi tidak terjadi pasca

yang

tidak

signifikan,

Hasil uji analisis menunjukkan bahwa

merger dan akuisisi. Selain itu, perusahaan

terdapat perbedaan signifikan Current Ratio

belum mampu memanfaatkan sumber daya

sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

yang dimiliki dengan jangka waktu merger

Keputusan melakukan merger mempunyai

dan akuisisi dalam waktu yang realtif

pengaruh yang besar

singkat, sehingga perusahaan belum mampu

dalam perbaikan

kondisi dan peningkatan kerja perusahaaan,

merasakan

karena

merger dan akuisisi. Disisi lain, tingkat

dengan

bergabungnya

dua

efektivitas

adanya

kegiatan

14 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2017

efisiensi

penggunaan

seluruh

aktiva

Net Profit Margin

perusahaan dalam menghasilkan volume

Hasil uji analisis menunjukkan bahwa

penjualan belum berjalan dengan baik

tidak terdapat perbedaan signifikan Net

dibandingkan sebelum melakukan merger

Profit Margin sebelum dan sesudah merger

dan akuisisi. Kemampuan perusahaan untuk

dan akuisisi. Hal ini disebabkan karena

mengelola seluruh aktiva perusahaan dalam

untuk dapat merasakan adanya perbedaan

menghasilkan penjualan lebih efisien pada

NPM pada perusahaan pengakuisisi dan

saat sebelum merger dan akuisisi. Nilai

perusahaan yang mengakuisisi memerlukan

penjualan relatif kecil dibandingkan dengan

jangka waktu yang panjang untuk dapat

total aset sehingga perusahaan mengalami

bersinergi dalam meningkatkan laba. Selain

kelebihan investasi pada keseluruhan aset,

itu, terjadinya peningkatan laba bersih

baik aset lancar maupun aset tetap. Hasil

perusahaan setelah merger dan akuisisi yang

penelitian ini sesuai landasan teori (Sawir,

diikuti dengan peningkatan penjualan yang

2001) yang menyatakan jika perputaran total

dihasilkan perusahaan sesudah merger dan

aktiva lambat, ini menunjukkan bahwa

akuisisi,

aktiva

besar

perbandingan antara laba bersih dengan

dibandingkan dengan kemampuan untuk

penjualan tidak memiliki perbedaan yang

menjual. Hal ini mengakibatkan investor

signifikan antara sebelum dan sesudah

kurang

dan

merger dan akuisisi. Hasil penelitian ini

mempertimbangkan rasio aktivitas (Total

mendukung (Chikita, 2011), dimana hasil

Assets

berinvestasi

penelitiannya menunjukkan bahwa tidak

sehingga tidak akan memengaruhi nilai

terdapat perbedaan signifikan Net Profit

perusahaan.

oleh

Margin sebelum dan sesudah merger dan

penelitian yang dilakukan (Siswoyo, 2012)

akuisisi. Hasil ini konsisten dengan hasil

dan (Erawati, 2015) yang menyatakan bahwa

penelitian (Arviana, 2009) dimana NPM

Total Assets Turn Over berpengaruh tidak

tidak berbeda pasca merger dan akuisisi, hal

signifikan terhadap nilai perusahaan. Jadi,

ini menunjukan bahwa keinginan ekonomis

kinerja

perusahaan

yang ingin memperbaiki profitabilitas pasca

merger

dan

yang

dimiliki

terlalu

memperhatikan

Turn

Over)

Hasil

dalam

ini

didukung

setelah

akuisisi

melakukan

ternyata

sehingga

menyebabkan

tidak

merger dan akuisisi menjadi tidak terwujud.

mengalami perbaikan dibandingkan dengan

Hal ini kemungkinan disebabkan alasan non-

sebelum melaksanakan merger dan akuisisi.

ekonomi seperti menyelamatkan perusahaan

Analisis Kinerja Keuangan .... (Rahmawati Malis) 15

lain dari ancaman kebangkutan dana alasan

perusahaan yang melakukan merger dan

yang sifatnya pribadi yang mungkin lebih

akuisisi.

banyak dipertimbangkan. Sehingga ditolak berdasarkan uji beda pada penelitin ini.

Cash Flow from Operations to Sales Hasil uji analisis menunjukkan

Return On Assets

bahwa terdapat perbedaan signifikan Cash

Hasil uji analisis menunjukkan bahwa

Flow from Operations to Sales sebelum dan

terdapat perbedaan signifikan Return on

sesudah merger dan akuisisi. Harapannya

Asset sebelum dan sesudah merger dan

setelah

akuisisi. . Keputusan perusahaan untuk

penjualan dengan sendirinya

merger dan akuisisi tersebut diharapkan

besar

akan memberikan dampak positif terhadap

perusahaan digabung bersama. Oleh karena

kinerja,

keuangan

itu, kinerja pasca merger dan akuisisi

perusahaan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

seharusnya semakin baik dibanding sebelum

merger dan akuisisi akan mempengaruhi

akuisisi.

kinerja

terutama

keuangan

kinerja

perusahaan,

merger

karena

dan

aset,

akuisisi,

tingkat

bertambah

kewajiban,

ekuitas

sehingga

terdapat perbedaan pada kinerja keuangan perusahaan antara sebelum dan sesudah melakukan merger dan akuisisi.

Debt Ratio Hasil uji analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan Debt Ratio sebelum dan sesudah merger dan

Cash Flow from Operations to Total Assets

akuisisi. Hasil penelitian ini sesuai landasan

Hasil uji analisis menunjukkan

teori (Kasmir, 2015) yang menyatakan

bahwa terdapat perbedaan signifikan Cash

perusahaan yang memiliki rasio solvabilitas

Flow from Operations to Total Assets

yang tinggi, akan berdampak timbulnya

sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

risiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada

Perubahan juga terjadi pada perusahaan

kesempatan mendapat laba yang besar.

setelah melakukan merger juga akan tampak

Penggunaan utang digunakan perusahaan

pada kinerja perusahaan dan finansialnya.

manufaktur

Pasca

mengalami

Semakin banyak utang, juga dipandang

perubahan pada kondisi dan posisi keuangan

sebagai perusahaan yang yakin dengan

dan hal ini tercermin pada laporan keuangan

prospek perusahaan di masa yang akan

merger,

perusahaan

sebagai

sumber

pendanaan.

16 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2017

datang. Investor menganggap perusahaan

1. Current

yang

akan

perbedaan yang signifikan antara sebelum

dalam

dan sesudah merger dan akuisisi. Hal ini

menggunakan modalnya untuk ekspansi atau

ditunjukkan dengan taraf nyata (α) = 5% =

pengembangan, dengan harapan semakin

0,05. Berdasarkan hasil olah data diperoleh

berkembangnya

nilai probabilitas (sig.) 0,042 < Level of

mempunyai

mempunyai

banyak

utang

kesempatan

perusahaan

maka

Ratio

menunjukan

terdapat

keuntungan bagi perusahaan dan investor

Significant = 0,05.

juga akan semakin naik sehingga investor

2. Total Assets Turn Over menunjukan tidak

tertarik untuk membeli saham perusahaan

terdapat perbedaan yang signifikan antara

(Kusnaeni, 2012). Kenaikan permintaan

sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

saham

menyebabkan

Hal ini ditunjukkan dengan taraf nyata (α) =

naiknya harga saham. Semakin naik harga

5% = 0,05. Berdasarkan hasil olah data

saham

diperoleh nilai probabilitas (sig.) 0,161 >

perusahaan

berarti

akan

nilai

perusahaan

juga

meningkat. Hasil ini mendukung penelitian

Level of Significant = 0,05.

yang dilakukan oleh (Budi & Rachmawati,

3. Net Profit Margin menunjukan tidak

2014) yang menyatakan bahwa Debt Ratio

terdapat perbedaan yang signifikan antara

berpengaruh positif dan signifikan secara

sebelum dan sesudah merger dan akuisisi.

parsial terhadap PBV (nilai perusahaan).

Hal ini ditunjukkan dengan taraf nyata (α) =

Tetapi, tidak mendukung penelitian yang

5% = 0,05. Berdasarkan hasil olah data

dilakukan oleh Rompas (2013), Rustam

diperoleh nilai probabilitas (sig.) 0,705 >

(2013) dan Putra (2014) yang menyatakan

Level of Significant = 0,05.

Debt Ratio berpengaruh tidak signifikan

4. Return On Asset menunjukan terdapat

terhadap nilai perusahaan.

perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah merger dan akuisisi. Hal ini

SIMPULAN DAN SARAN

ditunjukkan dengan taraf nyata (α) = 5% =

Simpulan

0,05. Berdasarkan hasil olah data diperoleh

Hasil pengujian hipotesis mengenai

nilai probabilitas (sig.) 0,048 < Level of

perbedaan rasio keuangan sebelum dan

Significant = 0,05.

sesudah merger dan akuisisi, maka dapat

5. Cash Flow From Operations To Total

disimpulkan bahwa:

Asset menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

Analisis Kinerja Keuangan .... (Rahmawati Malis) 17

merger dan akuisisi. Hal ini ditunjukkan

melakukan

dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05.

meningkatkan modal dan pada akhirnya

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai

berimplikasi terhadap meningkatnya kinerja

probabilitas

dan laba perusahaan.

(sig.)

0,005

<

Level

of

investasi

dalam

rangka

Significant = 0,05.

2. Current Ratio, Total Assets Turn Over,

6. Cash Flow From Operations To Sales

Net Profit Margin, Return on Asset, Cash

menunjukan

yang

Flow from Operations to Total Assets, Cash

signifikan antara sebelum dan sesudah

Flow from Operations to Sales, dan Debt

merger dan akuisisi. Hal ini ditunjukkan

Ratio perlu diperhatikan perusahaan, karena

dengan taraf nyata (α) = 5% = 0,05.

aspek ini selain memberikan daya tarik yang

Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai

besar bagi investor yang akan menanamkan

probabilitas

dananya pada perusahaan.

terdapat

(sig.)

perbedaan

0,014

<

Level

of

Significant = 0,05. 7.

Debt

Ratio

3. Bagi investor; Current Ratio, Total Assets menunjukan

terdapat

Turn Over, Net Profit Margin, Return on

perbedaan yang signifikan antara sebelum

Asset, Cash Flow from Operations to Total

dan sesudah merger dan akuisisi. Hal ini

Assets, Cash Flow from Operations to Sales,

ditunjukkan dengan taraf nyata (α) = 5% =

dan Debt Ratio dapat dijadikan sebagai dasar

0,05. Berdasarkan hasil olah data diperoleh

pengambilan keputusan investasi karena

nilai probabilitas (sig.) 0,046 < Level of

aspek ini mengukur kemampuan perusahaan

Significant = 0,05.

dalam

menghasilkan

tingkat

laba

atas

investasi yang dilakukan pada perusahaan Saran 1.

tersebut.

Current Ratio, Total Assets Turn Over,

Net Profit Margin, Return on Asset, Cash Flow from Operations to Total Assets, Cash Flow from Operations to Sales, dan Debt Ratio dapat mencerminkan semakin tinggi kekuatan pasar,

perusahaan

sehingga

dalam

persaingan

diharapkan

perusahaan

membuat isu positif, perbaikan manajemen perusahaan, yang membuat investor tertarik

DAFTAR PUSTAKA Adipratama, Randi. (2012). “Analisis Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akuisisi (Studi Kasus Pada Perusahaan Go Public Non Bank Yang Terdaftar Di BEI, Periode 2001-2008)”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Arviana, Betty. (2009), “Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Perusahaan sebelum dan sesudah merger (Study Empiris

18 Jurnal Profita Edisi 1 Tahun 2017

pada Perusahaan Manufaktur di BEI)”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Budi, E.S dan E.N.Rachmawati. (2014). Analisis Pengaruh Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Growth, dan Firm Size terhadap Price to Book Value pada Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi I Vol. 22 No. 1. Chikita, Grace Nehemimia. (2011). “Kinerja Perusahaan Pengakuisisi Setelah Merger Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2000-2006”. Skripsi. Universitas Diponegoro. Djayani, Nurdin. (1996). Analisis Kinerja Keuangan sebelum dan sesudah akuisisi pada perusahaan Go Publik d Indonesia, Siasat Bisnis, TH.I, Vol.3. Erawati, D. (2015). Pengaruh Likuiditas, Manajemen Aset, Manajemen Liabilitas, dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Pasar/Buku Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2008 – 2012. e-Jurnal Ilmu Manajemen MAGISTRA Vol. 1 No. 1. Hutagalung, Anita. (2002). Reaksi Pemegang Saham Terhadap Pengumuman Merger dan Akuisisi di Bursa Efek Indonesia, Sinergi vol 4, No 2, 2002. Kasmir. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Kedelapan. Jakarta: Rajawali Pers. Kusnaeni, D. (2012). “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Barang Konsumsi di

Bursa Efek Indonesia”. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka Jakarta. Meta,

Annisa CW. (2010). “Analisis Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009”. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Nugroho, Muhammad, Aji, (2010), “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi”. Skripsi. Universitas Diponegoro. Payamta & Setiawan. (2004). Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi TerhadapKinerja Perusahaan Publik di Indonesia, Jurnal Riset akuntansi Indonesia,Vol.7, No.3. Payamta & Sholikah. (2001). Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan di Indonesia, Jurnal Bisnis dan Manajemen.Vol1.No.1. Putra, N. W. A. (2014). Pengaruh Faktor Fundamental pada Nilai Perusahaan Sektor Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 8.3: 385-407. Rompas, G. P. (2013). Likuiditas Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Hal. 252262. Rustam , C. W.A. (2013). Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Real Estate dan Property di BEI Tahun

Analisis Kinerja Keuangan .... (Rahmawati Malis) 19

2006 – 2008. Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2.

Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 1 No. 9.

Saiful. (2003). Abnormal Return Perusahaan Target dan Industri Sejenis sekitar Pengumuman Merger dan Akuisisi. Jurnal Riset ekonomi dan Manajemen, vol3, No1, April 2003, hal 37-47.

Suta I.P.G, Ary. (1992). Akuisisi dan Implikasinya bagi PerusahaanPublik. Makalah Disajikan dalam Seminar Akuisisi dan Dampak Globalisasi Terhadap Pasar Modal Indonesia. Jakarta. 25 Agustus 2014.

Samosir, Agunan P. (2003). Analisis Kinerja Bank Mandiri setelah Merger dan sebagai bank rekapitulasi, Kajian Ekonomi dan keuangan, Vol. 7. No. I, Jakarta.

Widjanarko, Hendro. (2006). Merger, Akuisisi dan Kinerja Perusahaan studi atasperusahaan manufaktur tahun 1998-2002, Utilitas, Vol. 14 No. I (Januari).

Santoso, Kanto. (1992). Praktek, Manfaat, Dampak Akuisisi Ditinjau dari Perusahaan Publik dan Pemegang Saham. Artikel dalam makalah Seminar akuisisi dan Dampak Globalisasi Terhadap Pasar Modal Indonesia, Jakarta.

Yudyatmoko & Ainun Na’im. (2000). Pengaruh Akuisisi terhadap perubahanreturn saham dan kinerja perusahaan, Makalah di sampaikan pada SNA II di Jakarta.

Siswoyo, E. (2012). Analisis Rasio Aktivitas Terhadap Nilai Perusahaan yang Diukur dengan Metode Tobin’s Q pada Perusahaan Kertas yang Go Public di

www.idx.go.id diakses 2 September 2016 pada pukul 16.00 WIB www.icmd.co.id diakses 6 September 2016 pada pukul 19.30 WIB www.sahamok.com diakses 11 September 2016 pada pukul 10.00 WIB