1 JURNAL TEKNIK POMITS
ANALISIS KUALITAS SISTEM INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN PENGETAHUAN MAHASISWA SEBAGAI PENGGUNA MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING (Studi Kasus : Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya) Aris Kusumawati, Dr. Apol Pribadi, .S.T., M.T, Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Raya ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 E-mail:
[email protected] Abstrak — Penelitian ini menguji sekaligus memodifikasi atau menyederhanakan pemodelan DeLone dan McLean (1992-2003) berdasarkan objek penelitian di Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya. Obyek penelitian adalah E-Learning yang dikembangkan menggunakan aplikasi open source Moodle bagi 717 mahasiswa aktif jenjang sarjanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna. Serta kepuasan pengguna terhadap dampak individual. Data yang digunakan yaitu 225 responden. Sebelum dilakukan pengolahan data menggunakan GSCA, dilakukan uji validitas, reliabilitas dan linearitas menggunakan SPSS. Penelitian ini membuktikan jika Service quality, information quality, dan system quality dari E-Learning sebagai tools pembelajaran yang digunakan di Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa sebagai pengguna. Kepuasan mahasiswa dalam menggunakan ELearning sebagai tools pembelajaran di Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya memberikan pengaruh/dampak individual bagi mahasiswa, yaitu peningkatan pengetahuan dan produktivitas perkuliahan. Model DeLone dan McLean (1992-2003) bisa diuji dan disederhanakan dalam bidang Teknologi Pendidikan, berdasarkan objek penelitian di jurusan sistem informasi ITS Surabaya. Kata Kunci : kualitas layanan, kualitas informasi, kualitas system, kepuasan pengguna, dampak individual
J
I. PENDAHULUAN
urusan Sistem Informasi (JSI) ITS Surabaya menggunakan E-Learning sebagai tools pembelajaran mendukung proses belajar mengajar bagi 717 mahasiswa. Software yang digunakan untuk mengembangkan E-Learning di Jurusan Sistem Informasi adalah Moodle. Sedangkan fokus utama dalam mengimplementasikan E-Learning adalah mahasiswa. Moodle merupakan Learning Management System (LSM) yang mengelola system di website dengan cara mengatur lalu lintas interaksi antar instruktur dengan siswa, antar siswa dengan siswa, serta hal lain yang berhubungan dengan pembelajaran, seperti tugas, nilai, dan peringkat ketercapaian belajar siswa (Sembel,2004). Terdapat 25 mata kuliah yang
menggunakan tools E-Learning ketika penelitian ini dilakukan di Jurusan Sistem Informasi. Sebagai tools pembelajaran, ELearning mendukung proses belajar mandiri mahasiswa serta penerapan metode SCL (Student Center Learning). Dosen di jurusan sistem informasi, yang menggunakan E-Learning pada mata kuliah yang diajarkan dapat memberikan materi kuliah, tugas, kuis dari luar kampus. Mahasiswa juga dapat mengambil materi kuliah, menyelesaikan tugas, kuis dari luar kampus, dengan koneksi internet. E-Learning JSI dapat diakses dengan alamat http://is.its.ac.id/apps/elearning. (diakses tanggal 10 Mei 2013). Sistem pembelajaran jarak jauh dengan E-Learning dianggap lebih efektif dan efisien bila dibandingkan dengan hanya menggunakan sistem pembelajaran tradisional di kelas. Keberhasilan program E-Learning ditunjang dari perangkat teknologi informasi, perencanaan, administrasi, manajemen dan ekonomi yang memadai. Perlu juga diperhatikan peranan dari para fasilitator, dosen, staf, cara implementasi, cara mengadopsi teknologi baru, fasilitas biaya dan jadwal kegiatan. E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas perguruan tinggi. Sehingga pihak penyelenggara harus mengetahui kebutuhan mahasiswa sebagai tujuan utama terhadap implementasi elearning (Natakusumah, 2002). Untuk mengetahui dampak keberhasilan E-learning di JSI perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan sumber yang dijadikan referensi, keberhasilan E-learning di bidang pendidikan menjadikan peserta didik adalah focus utama. Sehingga penting untuk diketahui dampak penggunaan Elearning. Pada penelitian ini dilakukan di jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya dengan penilaian dampak individual adalah mahasiswa. Sedangkan untuk dapat mengetahui dampak keberhasilan implementasi E-learning di JSI, memerlukan teori atau model mendukung proses analisis dampak dari implementasi E-learning bagi mahasiswa. Model kesuksesan system informasi yang dapat digunakan sebagai acuan penelitian ini yaitu model yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean. Hal ini disebabkan model yang dikembangkan terbilang cukup sederhana. Pengembangan model ini didasarkan pada proses hubungan kausal dari
2 JURNAL TEKNIK POMITS elemen-elemen yang terdapat dalam model ini. Jadi pengukuran masing-masing elemen tidak dihitung secara independen, tetapi secara keseluruhan satu mempengaruhi yang lainnya. Penelitian ini tidak menggunakan semua variabel kesuksesan sistem informasi yang dikembangkan DeLone dan McLean. Karena disesuaikan dengan kondisi nyata objek penelitian, yaitu E-Learning JSI. Adapun variabel yang digunakan adalah service quality, information quality, system quality, user satisfaction dan individual impact. Sedangkan variabel use, intention to use dan organizational impact dijadikan sebagai batasan. Pengujian yang dilakukan dalam ini meliputi pengujian pengaruh kesuksesan sistem informasi (service quality, information quality, system quality) terhadap user satisfaction, dan pengaruh user satisfaction terhadap individual impact pengguna E-Learning di JSI. Sehingga dapat diketahui bagaimanakah pengaruh kesuksesan sistem informasi (service quality, information quality, system quality) terhadap user satisfaction, dan pengaruh user satisfaction terhadap individual impact pengguna E-Learning di JSI. Serta aspek apa sajakah yang perlu difokuskan dan diperbaiki oleh pengelola ELearning JSI sebagai tools pembelajaran bagi mahasiswa II. METODE PENELITIAN Model Kesuksesan Sistem Informasi yang diusulkan oleh DeLone dan McLean (1992) adalah model yang sangat sederhana dan lengkap. Pengembangan model yang didasarkan pada proses hubungan kausal dari unsur-unsur yang terkandung dalam model ini. Jadi pengukuran setiap elemen tidak dihitung secara independen, tapi secara keseluruhan mempengaruhi yang lain. Di bawah ini adalah model DeLone dan McLean (1992): Information Quality
kesuksesan sistem informasi. Pengukuran keberhasilan sistem informasi bukan pengukuran yang tunggal tapi merupakan suatu konstruk multivariable. Semakin berkembangnya penelitian di bidang implementasi sistem informasi, menyebabkan banyak kritik dan saran untuk model yang dikembangkan oleh DeLone dan McLean pada tahun 1992. Maka, untuk menjawab dan menanggapi berbagai kritik dan saran yang diusulkan untuk model ini, pada tahun 2003 model ini berubah seperti pada gambar di bawah ini: Service Quality
Intention To Use
Use
Information Quality
Net Benefits
User Satisfaction
System Quality
Gambar 2. Model DeLone & McLean (2003)
Model Kesuksesan Sistem informasi DeLone & McLean (2003) didasarkan pada model proses yang terdiri dari tiga komponen proses, yaitu: 1. Pembulatan dari suatu sistem informasi (servive quality, information quality dan system quality). 2. Penggunaan sistem informasi tersebut (intention to use, use dan user satisfaction). 3. Konsekuensi atau dampak dari penggunaan system (net benefits). A. Kerangka Konseptual Penelitian ini menguji sekaligus memodifikasi / menyederhanakan pemodelan DeLone dan McLean (19922003) berdasarkan objek penelitian di Departemen sistem informasi ITS Surabaya.
Use
Service Quality Individual Impact
H1
Organizational Impact
H2
H4
Information Quality System Quality
User Satisfaction
Individual Impact
User Satisfactio
H3
Gambar 1. Model DeLone dan McLean (1992)
Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan secara singkat bahwa kualitas sistem (System Quality) dan kualitas informasi (Information Quality) secara independen dan bersama-sama mempengaruhi baik elemen penggunaan (Use) dan kepuasan pemakai (User Satisfaction). Besarnya elemen penggunaan (Use) dapat mempengaruhi besarnya nilai kepuasan pemakai (User Satisfaction) secara positif dan negatif. Penggunaan (Use) dan kepuasan pemakai (User Satisfaction) mempengaruhi dampak individual (Individual Impact) yang selanjutnya mempengaruhi dampak organisasional (Organizational Impact). Model yang diusulkan ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran
System Quality
Gambar 3. Kerangka Konseptual
Tiga variabel kualitas yang digunakan, yaitu: kualitas pelayanan, kualitas informasi, dan kualitas sistem. Penggunaan ketiga variabel diambil langsung didasarkan pada variabel yang terkandung di D & M Sukses Model 2003 (Mutula et.al, 2010). Studi yang dilakukan Livari (2005) menunjukkan hasil bahwa system quality dan information quality merupakan prediktor yang signifikan bagi user satisfaction, namun tidak sifnifikan terhadap intensitas penggunaan system tersebut, dan User satisfaction juga merupakan prediktor yang signifikan
3 JURNAL TEKNIK POMITS bagi individual impact (Petter et.al, 2008). Mengacu pada penelitian yang dilakukan Livari (2005) tersebut, pada penelitian ini hanya menggunakan variabel user satisfaction sebagai variabel mediasi yang menghubungkan antara quality dengan individual impact. Sedangkan variabel intention to use dan use yang juga merupakan variabel mediasi pada model kesuksesan system informasi DeLone dan McLean 2003 dijadikan batasan. Dalam banyak penelitian (Ives et al., 1983; Bailey dan Pearson, 1983; Doll dan Torkzadeh, 1988; Seddon dan Yiew, 1992; Mahmood et al. 2000; Doll et al. 2004; Livari, 2004; Landrum dan Prybutok, 2004), kesuksesan sistem informasi diproksikan oleh kepuasan pengguna (user satisfaction). Namun, penggunaan kepuasan pengguna sebagai proksi ini mendapat kritik dari Markus dan Keil (1994). Mereka dengan kritis mengungkapkan kepuasan pengguna (User satisfaction) tidak akan bermakna banyak ketika sistem itu tidak menyebabkan peningkatan kinerja individu dan organisasi (Net Benefit). Studi yang dilakukan Livari (2005) menunjukkan hasil bahwa user satisfaction juga merupakan predictor yang signifikan bagi individual impact dan mendukung pemodelan DeLone &McLean. Mengacu pada pendapat dari Markus dan Keil (1994) serta studi yang dilakukan oleh Livari (2005) terdebut, penelitian ini menggunakan variabel individual impact. Sedangkan variabel organizational impact dijadikan batasan. Karena penelitian ini focus terhadap mahasiswa yang menggunakan E-learning sebagai tools pembelajaran di Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya. Sehingga, dalam penelitian terdiri dari empat hipotesis untuk menjelaskan pengaruh antar-variabel, yaitu: H1 : Service quality (Kualitas pelayanan) berpengaruh terhadap Users satisfaction (Kepuasan pengguna). H2 : Information quality (Kualitas informasi) berpengaruh terhadap Users satisfaction (Kepuasan pengguna). H3 : System quality (Kualitas system) berpengaruh terhadap Users satisfaction (Kepuasan pengguna). H4 : Users satisfaction (Kepuasan pengguna) berpengaruh terhadap Individual Impact. B. Penentuan Variabel Pengukuran Untuk menganalisis kualitas sistem informasi terhadap E-Learning JSI, peneliti menggunakan variabel pengukuran berdasarkan variabel dalam mengukur keberhasilan sistem informasi yang dikembangkan DeLone dan McLean (19922003), terdiri dari: kualitas pelayanan, kualitas informasi, kualitas sistem, kepuasan pengguna dan dampak individual. Kualitas layanan adalah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Jasa tidak berwujud dan lebih merupakan proses subyektif yang dialami oleh pelanggan, di mana kegiatan produksi dan konsumsi berlangsung pada waktu yang sama. Kualitas layanan jauh lebih sulit untuk mendefinisikan, didefinisikan, dan diukur bila dibandingkan dengan kualitas produk / barang (Tjiptono dan Anastasia Diana, 2003:4). Parasuraman et al, (1988)
mengidentifikasi lima dimensi (variabeles) kualitas pelayanan: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Kualitas Informasi mengacu pada output dari sistem informasi, mengenai nilai, manfaat, relevansi, dan urgensi dari informasi yang dihasilkan (Pitt dan Watson, 1997). Bailey dan Pearson (1983) mengidentifikasi empat dimensi (variabel) kualitas informasi, yaitu accuracy, timeliness, completeness dan format. Kualitas sistem berarti kualitas dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi. Fokusnya adalah performa dari sistem, yang merujuk pada seberapa baik kemampuan perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari sistem informasi dapat menyediakan informasi kebutuhan pengguna (DeLone dan McLean, 1992). Hamilton dan Chervany (1981) mengidentifikasi empat dimensi (variabel) kualitas sistem : ease of use, system flexibility, response time dan security. Kepusasan Pengguna sistem (User satisfaction) merupakan respon dan umpan balik yang dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi. Sikap pengguna terhadap sistem informasi merupakan kriteria subjektif mengenai seberapa suka pengguna terhadap sistem yang digunakan. McGill et al. (2003). McGill et al. (2003) mengidentifikasi tiga dimensi (variabeles) kepuasan penggun, yaitu efficiency, effectiveness dan satisfaction Dampak individual adalah efek dari aplikasi ke perilaku pengguna. Leavitt (1965) mengamati bahwa penerapan sistem informasi baru akan berdampak pada reaksi yang ditunjukkan oleh perilaku individu. Reaksi mungkin munculnya motivasi baru untuk bersaing dan meningkatkan kinerja. Crawford (1982) meyimpulkan jika secara umum terdapat dua dimensi untuk mengukur dampak website berbasis aplikasi, yaitu improved individual productivity dan improved knowledge sharing. Desain Penelitian Model pengukuran yang digunakan adalah model pengukuran formatif (kualitas pelayanan, kualitas informasi dan kualitas sistem) dan model pengukuran reflektif (kepuasan pengguna dan dampak individual). C.
4 JURNAL TEKNIK POMITS 1
Tangibles
2
1
Reliability
2
1
Responsiveness 2
1
1
Service Quality (X1)
2
3
1
Efficiency
Assurance
2
3
1
Effectiveness
2
3
Satisfaction
F. Penentuan Jenis dan Metode Pengumpulan Data
2
1
Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan metode pengumpulan data secara survey. Proses analisis yang dilakukan pada tahap ini ada dua, yaitu : analisis statistik deskriptif (uji validitas, uji reliabilitas dan uji linearitas) menggunakan SPSS serta analisis inferensial menggunakan GSCA.
Empathy
2
User Satisfaction (Y1)
1
Individual Impact (Z1)
2
Accuracy 3
Information Quality (X2)
Improved Individual Productivity
1 2
Timeliness
Improved knowledge sharing
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3 1
System Quality (X3)
Completeness
1
2
3
1
2
3
2 3 1 2
menggunakan rumus "Slovin". Sehingga, jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah minimal 88 dari 717 responden. Teknik simple random sampling digunakan dengan pertimbangan bahwa anggota populasi dalam penelitia ini adalah sejenis (homogen), yaitu mahasiswa JSI sebagai pengguna E-Learning.
Format
Ease of use
Accessibility
Response time
Security
3 1
2
1
2
1
2
1
2
Responden yang mengisi kuesioner adalah mahasiswa aktif jenjang S1 di JSI. Kuesioner disebarkan secara online menggunakan google.doc dalam waktu emapt minggu. Total responden yang berhasil dikumpulkan adalah 225 mahasiswa. A. Demografi Data Demografi data berikut memaparkan informasi mengenai demografi identitas responden.
Gambar 4. Desain Penelitian
D. Gambaran Umum Objek Penelitian Kegiatan belajar dari E-Learning di JSI, dapat diikuti oleh mahasiswa, meliputi: tugas, forum, chatting, blog, dan kuis. Berikut adalah tabel yang menggambarkan Management Moodle di Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya : Tabel 1. Management Moodle di Jurusan Sistem Informasi
Management Moodle in the Department of Information Systems User Site Management Course Management Management Situs diatur oleh Metode email Pengajar dapat megatur Admin standart sepenuhnya kegiatan belajar mahasiswa. Themes/tema Users Accounts Bentuk/metode pengajaran. Bentuk kegiatan Hak istimewa Forum, Kuis, Polling, Survey, Tugas, Kalender pengajar yang digunakan untuk mendukung pembelajaran Source Code Kunci Kegiatan (forum, kuis, pendaftaran tugas, dll) disesuaikan dengan kebutuhan. Biografi pribadi Bahan pelajaran dapat dikemas menggunakan file pengolah kata, seperti Microsoft Power Point, Microsoft Word, dan lainlain.
E. Penentuan Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan sistem informasi tingkat sarjana. Teknik sampling yang digunakan adalah "simple random sampling"
Tabel 2. Demografi Data "Angkatan" Angkatan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah
Jumlah Responden 0 1 3 17 42 60 44 58 225
Persentase (%) 0 0.44 1.33 7.55 18.66 26.66 19.55 25.77 100
Dapat disimpulkan jika responden terbanyak berasal dari angkatan 2010, yaitu 60 responden dengan persentase 26,66%. Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah
Tabel 3. Demografi Data "Jenis Kelamin" Jumlah Responden 128 97 225
Persentase (%) 56.88 43.11 100
Disimpulkan jika jumlah responden pria yang mengisi kuesioner lebih besar dibandingkan responden wanita. Tabel 4. Demografi Data “Indeks Prestasi Mahasiswa” Indeks Prestasi Jumlah Responden Persentase (%) Komulatif (IPK) 2.00-2.75 14 6.22 2.75-3.0 57 25.33 3.0-3.5 108 48 3.5-4.0 45 20 Lainnya 1 0.44 Jumlah 225 100
Disimpulkan jika range IPK 3,00-3,5 adalah IPK terbanyak
5 JURNAL TEKNIK POMITS yang dimiliki oleh responden kuesioner ini, yaitu sebesar 108 mahasiswa (48%). Tabel 5. Demografi Data “Laboratorium/Bidang Minat Mahasiswa” Laboratorium/Bidang Minat Jumlah Persentase Mahasiswa Responden (%) Laboratorium Perencanaan dan 72 32 Pengembangan Sistem Informasi (PPSI) Laboratorium E-Bisnis 75 33.33 Laboratorium Sistem Pendukung 78 34.66 Keputusan dan Intelegensia Bisnis (SPK/BI) Jumlah 225 100
Disimpulkan jika laboratorium System Pendukung Keputusan dan Intelegensia Bisnis paling diminati mahasiswa, yaitu sebesar 78 responden (34,66%). B. Analisis Inferensial Data yang didapat dari penyebaran kuesioner kemudaian dimasukan dalam model penelitian pada aplikasi online GeSCA. Tabel 6. Identifikasi Goodness of FIT Model Fit 0.573 FIT AFIT
0.570
NPAR
27
Berdasarkan output GSCA Identifikasi Goodness of FIT pada tabel diatas, didapatkan nilai FIT = 0.573. FIT menunjukkan varian total dari semua variabel yang dapat dijelaskan oleh model tertentu. Nilai FIT berkisar dari 0 sampai 1. Sehingga model yang terbentuk, dapat menjelaskan variabel yang ada sebesar 0.573. Keragaman variabel yang terdiri dari Service Quality, Information Quality, System Quality, Users Satisfaction, serta Individual Impact dapat dijelaskan oleh model sebesar 57,3% . Sisanya 42,7% dapat dijelaskan oleh variabel lain. Berdasarkan output GSCA Identifikasi Goodness of FIT pada tabel diatas, didapatkan nilai AFIT = 0.570. Didalam model ini terdapat multi variabel yang mempengaruhi individual impact, oleh karena itu sebaiknya melakukan interpretasi ketepatan model dengan FIT yang sudah terkoreksi (AFIT). Dilihat dari nilai AFIT, Keragaman variabel yang terdiri dari Service Quality, Information Quality, System Quality, Users Satisfaction, serta Individual Impact dapat dijelaskan oleh model sebesar 57%. Sisanya 43% dapat dijelaskan oleh variabel lain. Berdasarkan output GSCA Identifikasi Goodness of FIT pada tabel diatas, didapatkan nilai NPAR = 27. Number of Free Parameters Eestimated (NPAR) menunjukan banyaknya parameter bebas yang digunakan dalam perhitungan alat bantu GSCA, termasuk weights, loadings, and path coefficients.
Tabel 7. Path Coefficients Path Coefficients Estimate
SE
CR
Service Quality->User Satisfaction
0.159
0.067
2.36*
Information Quality->User Satisfaction
0.539
0.044
12.24*
System Quality->User Satisfaction
0.516
0.088
5.85*
User Satisfaction->Individual Impact
0.825
0.030
27.68*
CR* = significant at .05 level Pembahasan :
Service Quality berpengaruh positif terhadap users satisfaction dengan tingkat pengaruh yang dimiliki variabel service quality terhadap users satisfaction adalah signifikan. Sehingga service quality perlu ditingkatkan dalam pengembangan dan pengimplementasian sebagai tools pembelajaran di JSI. Hal ini disebabkan karena semakin meningkanya service quality akan berpengaruh terhadap meningkatnya user satisfaction (mahasiswa JSI). Jika mengacu pada karakteristik E-Learning sebagaia website berbaisis aplikasi, service quality sangat dibutuhkan, karena kualitas layanan berkaitan dengan jasa yang diberikan admin kepada mahasiswa sebagai pengguna. Information Quality berpengaruh positif terhadap users satisfaction dengan tingkat pengaruh positif yang dimiliki variabel Information Quality terhadap users satisfaction adalah signifikan. Hal ini menandakan jika information quality dinilai mahasiswa sebagai variabel penting dalam implementasi E-Learning JSI. Mahasiswa sebagai pengguna system E-Learning berharap bahwa dengan menggunakan E-Learning sebagai tools pembelajaran, mereka akan memperoleh informasi yang mereka butuhkan dalam perkuliahan. Karakteristik informasi yang dihasilkan suatu sistem tertentu, dapat saja berbeda dengan informasi dari sistem yang lain. E-Learning JSI sebagai tools pembelajaran yang mampu menghasilkan informasi tepat waktu, akurat, sesuai kebutuhan, dan relevan serta memenuhi kriteria dan ukuran lain tentang kualitas informasi, akan berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa pemakainya. Sehingga kualitas informasi pada E-Learning JSI perlu ditingkatkan. System Quality berpengaruh positif terhadap users satisfaction dengan tingkat pengaruh yang dimiliki variabel system quality terhadap users satisfaction adalah signifikan. Hal ini menandakan jika sistem quality dinilai mahasiswa sebagai variabel penting. Semakin bagus kualitas sistem yang dimiliki sistem akan meningkatkan kepuasan mahasiswa sebagai pengguna E-Learning JSI. Ukuran kepuasan pengguna pada sistem komputer dicerminkan oleh kualitas sistem yang dimiliki (Guimaraes, Igbaria, dan Lu 1992; Yoon, Guimaraes, dan O’Neal, 1995). Apabila kualitas sistem baik menurut persepsi pemakainya, maka mereka akan cenderung merasa puas dalam menggunakan sistem tersebut.
6 JURNAL TEKNIK POMITS Sehingga semakin tinggi kualitas sistem dari E-Learning JSI yang digunakan, diprediksi akan berpengaruh terhadap semakin tingginya tingkat kepuasan mahasiswa sebagai pengguna. Sehingga kualitas sistem dari E-Learning JSI perlu ditingkatkan. Users Satisfaction berpengaruh positif terhadap Individual Impact dengan tingkat pengaruh yang dimiliki variabel Users Satisfaction terhadap Individual Impact adalah signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi kepuasan mahasiswa sebagai pengguna E-Learning JSI akan berdampak semakin meningkatnya produktivitas (Improved Individual Productivity) serta meningkatnya pengetahuan mahasiswa (Improved knowledge sharing) dalam perkuliahan. Dampak pemakaian suatu system terhadap individu pengguna (individual impact) didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerjanya (Davis, 1989). Sementara itu, Seddon (1997) mendefinisikan dampak individu ini sebagai pendapat pengguna atas sistem aplikasi khusus yang digunakan dalam meningkatkan kinerja mereka. Sehingga semakin tinggi tingkat kepercayaan mahasiswa sebagai pengguna E-Learning di JSI, akan meningkatkan kinerja individu/dampak individual. Pada penelitian ini, dampak individual yang diukur adalah Improved Individual Productivity serta Improved knowledge sharing dalam perkuliahan. . Sehingga user satisfaction dinilai sebagai variabel penting bagi mahasiswa pengguna ELearning JSI dan perlu ditingkatkan. Berdasarkan pembahasan tersebut, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan E-Learning di Jurusan Sistem Informasi kedepannya, yaitu: Service Quality Berdasarkan hasil dari identifikasi indicator, indicator reliability paling mendeskripsikan variabel service quality dengan pengaruh negative signifikan. Sehingga pada pengembangan kedepannya perlu dilakukan peningkatan dengan skala prioritas. Di bawah ini merupakan aspek yang terdapat pada variabel service quality dan perlu diperhatikan dalam pengembangan kedepannya : Tabel 8. Service Quality Aspek yang Perlu Diperhatikan E-Learning JSI sebaiknya memiliki tampilan fisik yang menarik dengan penggunaan font yang sesuai bagi mahasiswa. E-Learning JSI diupayakan memiliki desain interface/tampilan yang sederhana. Kehandalan/reliability Diperlukan test sebelum perubahan sistem/tools pembelajaran disampaikan kepada mahasiswa melalui E-Learning JSI. Memberikan pelayanan secara tepat terhadap kerusakan sistem. Maintenance sistem secara continue, sehingga sistem jarang mengalami kerusakan. Daya Meningkatkan kecepatan respon data yang tanggap/responsiveness diinputkan mahasiswa ( misalnya jawaban kuis, tugas, forum dan sebagainya). Indikator Tangibles/tampilan fisik
Jaminan/assurance
Kepedulian/empathy
Meningkatkan pelayanan secara cepat terhadap sistem/aplikasi error. Meningkatkan kemudahan akses situs ELearning JSI . Meningkatkan kemudahan akses materi pembelajaran bagi mahasiswa (assignment, forum, kuis, chat, blog dan sebagainya). Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyampaikan pertanyaan, keluhan/harapan (layanan keluhan/helpdesk)
Information Quality Berdasarkan hasil dari identifikasi indicator, indicator completeness paling mendeskripsikan variabel information quality dengan pengaruh positif signifikan. Sehingga pada pengembangan kedepannya perlu dilakukan peningkatan. Di bawah ini merupakan aspek yang terdapat pada variabel information quality dan perlu diperhatikan dalam pengembangan kedepannya : Tabel 9. Information Quality Aspek yang Perlu Diperhatikan Meningkatkan ketelitian dalam menyajikan informasi perkuliahan; penyajian materi perkuliahan dan jenis tugas yang diberikan; pengolahan data mahasiswa berupa nilai, pembagian tugas, pembagian kelompok dan sebagainya. Proses umpan balik terhadap informasi yang telah disajikan melalui E-Learning Timeliness Mengupdate/memperbarui isi informasi yang (Ketepatwaktuan ditampilkan secara terus menerus. informasi) Penyajian materi perkuliahan, tugas, kuis serta informasi tambahan melalui E-Learning JSI dilakukan sesuai rencana pembelajaran. Completeness E-learning JSI sebaiknya menyediakan (kelengkapan informasi) informasi yang beragam di bidang teknologi informasi (variety of information) . Informasi yang disampaikan sebaiknya juga mencakup kegiatan non akademik yang juga mendukung pengembangan soft skill mahasiswa. Format (Penyajian Setiap halaman yang tersedia pada E-Learning informasi ) JSI diupayakan menapilkan desain antar muka yang konsisten. Informasi yang ditampilkan dapat dipahami mahasiswa (jelas). Desain antar muka/interface E-Learning JSI sebaiknya berpedoman pada bidang ilmu multidisiplin Human Computer Interaction (HCI) . Indikator Accuracy (Keakuratan informasi )
System Quality Berdasarkan hasil dari identifikasi indicator, indicator ease of use paling mendeskripsikan variabel service quality dengan pengaruh positif signifikan. Sehingga pada pengembangan kedepannya perlu dilakukan peningkatan. Di bawah ini merupakan aspek yang terdapat pada variabel system quality dan perlu diperhatikan dalam pengembangan kedepannya : Indikator Easy of use (kemudahan penggunaan)
Tabel 10. System Quality Aspek yang Perlu Diperhatikan E-Learning JSI memiliki navigasi yang mudah dioperasikan. E-Learning JSI memiliki alur penggunaan yang jelas bagi mahasiswa.
7 JURNAL TEKNIK POMITS
Accessibility (Kemudahan akses) Response time (kecepatan akses) Security (Keamanan)
Desain interface E-Learning JSI sebaiknya berpedoman pada bidang ilmu multidisiplin Human Computer Interaction (HCI). Melakukan testing pada pengguna E-Learning JSI jika dilakukan perubahan desain interface/tampilan menggunakan jenis web browser yang berbeda. Optimasi website E-Learning JSI . Meningkatkan kecepatan akses situs dan akses materi perkuliahan melalui E-Learning JSI Perlu dilakukan langkah-langkah pengamanan sistem, pengendalian, dan pengawasan (controls and security) . Keamanan dalam suatu aplikasi E-learning disesuaikan dengan isu-isu dasar yang harus dipenuhi sistem keamanan dalam web application .
User Satisfaction Berdasarkan hasil dari identifikasi indicator, indicator Efficiency (Efisiensi) paling mendeskripsikan variabel user satisfacion dengan pengaruh positif signifikan. Sehingga pada pengembangan kedepannya perlu dilakukan peningkatan. Di bawah ini merupakan aspek yang terdapat pada variabel user satisfaction dan perlu diperhatikan dalam pengembangan kedepannya : Indikator Effectiveness (Keefektifan)
Efficiency (Efisiensi)
Satisfaction (Kepuasan)
Tabel 11. User Satisfaction Aspek yang Perlu Diperhatikan Mengoptimalkan penggunaan E-Learning JSI sebagai tools pembelajaran. Misalnya menyajikan materi perkuliahan sebelum kelas dimulai, menyajikan diskusi melalui forum, ataupun sharing knowledge melalui blog E-Learning JSI. Sehingga dapat mempersingkat waktu belajar mahasiswa di dalam kelas, dan meningkatkan interaksi dengan pengajar. Tugas yang diberikan kepada mahasiswa diupload melalui E-Learning JSI secara continue, sehingga dapat mengurangi biaya pengerjaan tugas secara hard copy. Menyediakan Modul Pembelajaran Kreatif dengan media E-Learning JSI . Pemanfaatan E-Learning Sebagai Sarana Kreatif dan Interaktif. Melakukan pengembangan E-Learning terhadap Mata Kuliah di JSI . Analisis kebutuhan (need analysis) terhadap mahasiswa JSI sebagai pengguna E-Learning. Studi kelayakan berdasarkan hasil analisis kebutuhan .
Individual Impact Berdasarkan hasil dari identifikasi indicator, indicator Improved Individual Productivity paling mendeskripsikan variabel individual impact dengan pengaruh positif signifikan. Sehingga pada pengembangan kedepannya perlu dilakukan peningkatan. Di bawah ini merupakan aspek yang terdapat pada variabel individual impact dan perlu diperhatikan dalam pengembangan kedepannya : Indikator Improved Individual Productivity Improved
Tabel 12. Individual Impact Aspek yang Perlu Diperhatikan Menerapkan syarat “Personal” dalam merancang ELearning JSI . Menggunakan teori game dalam penyampaian materi pembelajaran melalui E-Learning JSI . Learning by reflection .
Knowledge Sharing
Case-based learning . Learning by exploring .
IV. PENUTUP Simpulan : [1] Service quality, information quality, dan system quality dari E-Learning sebagai tools pembelajaran yang digunakan di Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa sebagai pengguna. [2] Kepuasan mahasiswa dalam menggunakan E-Learning sebagai tools pembelajaran di Jurusan Sistem Informasi ITS Surabaya memberikan pengaruh/dampak individual bagi mahasiswa, yaitu peningkatan pengetahuan dan produktivitas perkuliahan. [3] Model DeLone dan McLean (1992-2003) bisa diuji dan disederhanakan dalam bidang Teknologi Pendidikan, berdasarkan objek penelitian di jurusan sistem informasi ITS Surabaya. Saran : Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini yaitu : Bagi peneliti selanjutnya : Keterbatasan dalam penelitian ini terdapat pada metode penarikan sampel yang dilakukan adalah random sampling, sehingga kurang proporsional mewakili populasi dan kurang bisa mendeskripsikan responden secara spesifik. Sehingga perlu dilakukan perubahan metode penarikan sampel bagi penelitian selanjutnya yang sesuai dan dapat mendeskripsikan secara jelas kondisi nyata objek penelitian. Perlu dipertimbangkan jumlah item pernyataan yang tidak terlalu banyak namun dapat mejelaskan variabel service quality, system quality, information quality, user satisfaction, individual impact dalam penelitian. Analisis kualitas system informasi dapat dikaji lebih lanjut dengan menambahkan variabel organizational impact . Hal ini disebabkan karena individu merupakan bagian dari organisasi, sehingga pengaruh dari kualitas sistem informasi yang diimplementasikan dapat dikaji secara keseluruhan (lebih luas). Bagi organisasi/intitutusi pendidikan : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi acuan untuk melakukan penelitian lanjutan terkait dengan implementasi teknologi informasi di bidang pendidikan sebagai tools pembelajaran. UCAPAN TERIMA KASIH Dr. Apol Pribadi, .S.T., M.T dan Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc sebagai pembimbing pada penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA
[1]
Adeyinka, Tella., & Mutula, S. 2010. A Proposed Model for Evaluating the Success of WebCT Course Content
8 JURNAL TEKNIK POMITS
[2]
[3] [4] [5] [6]
[7] [8] [9] [10]
[11]
[12] [13]
[14]
[15]
[16]
[17]
[18]
Management System. Computers in Human Behavior 26 (2010) 1795–1805. Ilorin, Nigeria R. Arulmozhiyal and K. Baskaran, "Implementation of a Fuzzy PI Controller for Speed Control of Induction Motors Using FPGA," Journal of Power Electronics, vol. 10, pp. 65-71, 2010. Anindita, Dyah H., Muchlasin. 2003. Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Kepuasan Pemakai Sistem EDI dan Tingkat Inovasi Pengembangan Produk Pelayanan pac Perbankan . Jakarta : SNA VI Barbara, W.H., & Peter, T. A. (n.d). A Theoretical Integration of User Satisfaction and Technologi Acceptance. 2005 Baridwan, Zaki dan Latifah, Hanum .2007. Kualitas dan Efektivitas Sistem Informasi Berbasis Komputer, Malang: Universitas Brawijaya D. Jumeno dan D. H. Putri. 2010. Analisis Usability Website Universitas Andalas, Yogyakarta : National Conference On Applied Ergonomics 2010 D.T. Green & J. M. Pearson, “The Examination of two web site usabilityinstruments for use in B2C e-Commerce Organizations,” Journal of Computer Information Systems, vol. 49, pp. 19-32, 2009 Elearning Jurusan Sistem Informasi (http://is.its.ac.id/apps/elearning/) Guritno, Suryo., Sudaryono, & Rahardja, Untung. 2011. Theory and Application of IT Research. Yogyakarta : Andi Offset Hwang, Heungsun. 2011. GeSCA User’s Manual. from: http://www.sem-gesca.org/GeSCA_Manual.pdf, 3 maret 2013 Indrayani. 2007. E-learning : Konsep, dan Strategi Pembelajaran di Era Digital (Implementasi pada Pendidikan Tinggi). From : http://indrayani.staff.ipdn.ac.id/?p=56, 20 Maret 2013 Iranto, Bondan Dwi. 2012. Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Terhadap Kinerja Individu (Studi pada PT.PLN Persero Distribusi Jawa Tengah dan DIY). Semarang : Universitas Diponegoro Laudon, Kenneth C, dan Laudon, Jane P. 2008. Management Information Systems: Managing The Digital Firm. (terjemahan). Buku Satu Edisi 10. Salemba Empat Librari E-Thesis Bina Nusantara. 2008. Bab II Landasan Teori. From http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/Bab%202_0818.pdf, 15 Maret 2013 Minartiningtyas, Brigida Arie. 2011 , "Model Kesuksesan Penerapan Enterprise Resource Planning Pada PT PLN (Persero) Distribusi Bali", Sekolah Pascasarjana STMIK Amikom Yogyakarta Nurmala Ahmar dan Yuda Paramon. 2005. “Faktor-Faktor yang Berpengaruh Pada Tingkat Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Berbasis Web”, dalam Jurnal Ventura. Vol. 8, No. 1, April 2005 Petter,Stacie., DeLone,William., & McLean, Ephraim. 2008. Measuring information systems success: models, dimensions, measures, and interrelationships. European Journal of Information Systems (2008) 17, 236–263. Georgia State: Atlanta University Purwaningsih, Susanti. 2010. Analisis Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi pada Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) Online (Studi Pada PT Jamsostek (PERSERO). Semarang:Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala Radityo, Dody & Zulaikha. 2007. Pengujian Model DeLone and McLean Dalam Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (Kajian Sebuah Kasus). Semarang : Universitas Diponegoro
[19] Seddon, Peter, dan Yip, Siew-Kee., 2002. ―An Empirical Evaluation of User Information Satisfaction (UIS) Measures for Use with General Ledger Accounting Software. Journal Information System. pp: 1-32. [20] Subekti, Arief Yulian. 2010. Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kesadaran Merek Terhadap Ekuitas Merek Susu Cair Dalam Kemasan Indomilk. Semarang : Universitas Diponegoro [21] Suyanto, Asep Herman. 2005. Mengenal E-learning Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. From http://www.ipi.or.id/elearn.pdf, 14 Maret 2013 [22] Tim Pakar Manajemen (2002). Manajemen Pendidikan Wacana, Proses dan Aplikasinya di Sekolah. Malang : UM [23] Turban, E. Mc Lean, E. & Wetherbe, J. 1996. Information Technology For Management: Improving Quality and Productivity. Canada: John Wiley and Sons, inc [24] Wang, I.m., & Shieh, C.J. (2006). The relationship between service quality and customer satisfaction : the example of CJCU library [25] W. C. Ching, “ Impact of quality anteced ents on taxpayer satisfaction with online tax-filing systems-An empirical study”, 2010