ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM

Download ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM. PEMBANGUNAN DESA MELALUI DESA WISATA. (Studi Kasus Desa Wisata Trunyan, Kecamatan Kintamani,. Kabu...

0 downloads 606 Views 50KB Size
ANALISIS PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA MELALUI DESA WISATA (Studi Kasus Desa Wisata Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli) 1)

2)

3)

Elga Adi Saputra , Putu Dharmanu Yudharta , Wayan Supriliyani Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana 1 2 3 Email :[email protected] , [email protected] , [email protected]

ABSTRACT The high number of poverty demands public awareness to participate in exploiting the tourism potential that is owned through the implementation of the tourist village. By participating in utilizing the potential of tourism owned is expected to improve the livelihood of the community and village development that occurred in Trunyan village. Such participation can be seen from the joining of communities within several tourism groups. Such as groups of rowing boats, tracking groups, guiding groups or tourism conscious groups. This research was conducted by using qualitative descriptive method with data collection technique in depth interview to informant. This research analyzes how people participate in tourism groups in order to exploit the tourism potentials owned by the village, and can improve village development. By using the concept of participation consisting of indicators of community participation in decision making, community participation in implementation, community participation in beneficiaries and utilization of results and public participation in evaluation. The results of this study indicate that community participation in rural development through tourist villages is still not effective because of the 4 (four) indicators are less optimal application. Such as high public enthusiasm is not accompanied by strategic plan in utilization of tourism potential, still lack of equity in the utilization of tourism potency, lack of utilization of development result and also evaluation form to Tourism Village implementation. Keywords: Community Participation, Village Development, Tourism Village

tahun 2004 tentang Otonomi Daerah. Diperkuat

1. PENDAHULUAN oleh

dengan UU No. 6 tahun 2014 Dimana berisikan

Indonesia selayaknya dapat menjadi andalan

tentang memberi peluang untuk pemerintah

guna

Kabupaten/Kota,

Potensi

untuk

pariwisata

yang

meningkatkan

dimiliki

taraf

hidup

dapat

merencanakan

masyarakat. Pada sektor pariwisata ini dapat

pengelolaan pembangunan daerahnya sendiri

menjadi penopang pendapatan Negara di

dan

bidang non migas. Sehingga banyak cara yang

berpartisipasi aktif dalam proses perencanaan,

dilakukan oleh pemerintah hingga masyarakat

pelaksanaan, minotoring serta evaluasi dalam

untuk dapat mengangkat potensi pariwisata

pembangunan yang sedang dilakukan.. Salah

yang dimiliki oleh suatu daerah. Hal tersebut

satu usaha untuk meningkatkan pembangunan

dapat dilihat dari implementasi berlakunya UU

desa adalah pemanfaatan sektor pariwisata.

No. 23 tahun 2014 atas perubahan UU No. 32

juga

tuntunan

untuk

masyarakat

Dalam pembanguan desa yang terjadi tidak

masyarakat yang tahu potensi wisata lainyang

lepas dari kekayaan potensi pariwisata yang

dapat dikemabangakan serta masyarakat yang

dimiliki oleh desa tersebut. Dimana masyarakat

mengerti dan mengenal masalah-masalah yang

berusaha

memanfaatkan

ada dan yang tahu bagaimana cara untuk

potensi pariwisata yang ada untuk dapat

menyelesaikannya. Maka dari itu partisipasi

dikembangakan serta dapat menarik minat

masyarakat sanagat penting bersama-sama

wisatawan. Dari hasil perkembangan potensi

untuk mengebangakan desa wisata melalui

pariwisata

pelaksanaan desa wisata.

bersama-sama

tersebut

tentu

saja

akan

memberikan manfaat kepada masyarakat dan desa

seabagai

feedback

yang

diterima

Desa

Trunyan

berkembang

merupakan

desa

dengan

terhadap pembangunan desa melalui potensi

PembangunanDesa

pariwisata

pembangunan

berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)

peningkatan

2014. Dimana Desa Trunyan adalah desa yang

pertumbuhan ekonomi masyarakat dan desa,

memerlukan adanya percepatan pembangunan

adanya

berupa

perdesaan berbasis masyarakat. ini merupakan

pembuatan akses jalan desa, pembangunan

desa yang terkenal akan potensi pariwisata

sarana dan prasarana, pendidikan, sosial serta

yang

dapat

kemiskinan.Berdasarkan

desa

tersebut,

yang

adapun

terjadi

seperti

pembangunan

meningkatkan

infrastruktur

kualitas

dan

akses

belum

(IPD)

Indeks

sebesar

bebas

57,55%

dari

angka

data

terhadap pelayanan dasar seluruh masyarakat

Pemberdayaan

desa. Dengan manfaat yang diterima oleh

Kabupaten Bangli, data menunjukan penduduk

masyarakat dibarengi dengan pemanfaatan

miskin terbanyak ke-dua di Bangli adalah Desa

potensi pariwisata yang dimiliki tersebut, maka

Trunyan yaitu sebesar 885 jiwa. Dengan jumlah

akan memungkinkan terjadinya pembangunan

yang besar ini seharusnya potensi pariwisata

desa yang berkelanjutan, berdasarkan hal

yang dimiliki Desa Trunyan dapat menekan

tersebut

kesadaran

angka kemiskinan dengan cara masyarakat

bersama-sama

berptisipasi bersama-sama untuk ikut serta

maka

masyarakat

diperlukan

untuk

dapat

Masyarakat

Dinas

dan

Desa

memanfaatkan potensi pariwisata di desa

dalam mengembangkan

dengan cara mulai dari kesadaran diri sendiri

melalaui pelaksanaan Desa Wisata untuk

untuk

serta

kemajuan perekonomian masyarakat setempat.

potesi

Dimana Keberhasilan pembangunan pariwisata

pariwisata melalui pelaksanaan desa wisata.

adalah yang di lakukan dengan “Membangun

Alasan

Bersama

secara

berpartisipasi bersama

mengapa

memanfaatkan

mengembangkan

desa

wisata

ini

harus

Masyarakat”.

Dimana

keberhasilan

pembangunan

keuntungan ekonomi, sosial dan budaya bagi

Karena

desa

wisata

dapat

dari

dikembangakan dan dapat berdampak kepada desa.

tersebuat

potensi pariwisata

memberi

merupakan potensi pariwisata yang paling

masyarakat.

Adapun tujuan pembangunan

dekat dengan masyarakat, dimana masyarakat

pariwisata dimana di dalamnya melibatkan

sebagai subyek yang berada di dalamnya,

masyarakat yaitu: pertama, memberdayakan

masyarakat

dari

pembangunan.

Kedua,

beberapa Konsep yang berkaitan sperti Konsep

meningkatkan partisipasi masyarakat untuk

Pembangunan Desa, Pembangunan Pariwisata

mendapatkan keuntungan ekonomi dan sosial

dan Desa Wisata.

serta budaya dari pembangunan pariwisata.

Pembangunan

menurut

Kartasamita

Ketiga, memberikan kesempatan yang sama

(dalam Gunawan 2015) yang pada intinya

bagi laki dan perempuan ikut di dalam proses

mengatakan bahwa pembangunan merupakan

pembangunan.Berdasarkan

usaha

Observasi

yang

untuk

meningkatkan

martabat

Pariswisata, melalui pelaksanaan desa wisata,

keterbelakangan,

guna untuk menciptakan pembangunan desa

membangun

masyarakat

yang berkelanjutan, masyarakat desa Trunyan

memandirikan

mereka.

membentuk

pembangunan yang dilakuakan berpijak pada

yang

menjadi

pengelola

organisasi

desa

wisata

pariwisata

pelaksana tersebut.

serta

Dimana

didalam kelompok ini masyarakat dituntut untuk berpartisipasi dapat mengembangakan potensi

yang

tidak

dan

telah dilakukan, dalam pemanfaatan potensi

kelompok-kelompok

masyarakat

harkat

mampu,

kemiskinan,

dengan itu

berarti

Dimana

peroses

pembangunan masyarakat, diharapkan dapat memacu

partisipasi

masyarakat

didalam

pembangunan tersebut. Adapun

konsep

Bentuk

Partisipasi

pariwisata dengan perencanaan-prencanaan

Masyarakat Cohen dan Uphoff (dalam Merry

strategis yang di buat bersama-sama melalui

2014)

pelaksanaan

pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat

desa

wisata.

Partisipasi

partisipasimasyarakat

dalam

karena masyarakat yang lebih mengetahui

partisipasi

masalah dan keadaan pada Desa Wisata.

pemanfaatan dari pembangunan tersebutdan

Partisipasi masyarakat dapat dilihat melalui

terakhir

bagaimana

pembangunan yang sudah dilakukan.

ikut

dalam

pengambilan keputusan langsung yang di buat

pelaksanaan

bentuk

masyarakat dalam kelompok ini sangat penting

masyarakat

bentuk

dalam

masyarakat

partisipasi

1. Partisipasi

di

pembangunan, dalam

bentuk

dalam

Masyarakat

evaluasi

dalam

bentuk

bersama-sama, selanjutnya masyarakat ikut

Pengambilan Keputusan. Partisipasi dalam

serta terlibat didalam pelaksanaan dalam Desa

pengambilan keputusan adalah dimana

Wisata, dari pelaksanaan ini akan ada hasil

keikutsertaan masyarakat, atau keterlibatan

yang diteriama oleh masyarakat sendiri dan

langsung masyarakatdi dalam pembuatan

akan berdampak kepada pemabanguan desa,

keputusan di dalam pertemuan yang di

serta masyarakat juga ikut berpasrtisipasi

selenggarakan

dalam evaluasi pelaksanaan desa wisata atau

pembangunan. Semua masyarakat yang

pun pembanguan desa yang telah di lakukan.

hadir dilibatkan dalam perumusan serta dalam

2. KAJIAN PUSTAKA Dalam penelitian ini menggunakan Teori Pembangunan dengan Konsep Partisipasi dan

proses

melalui

pembuatan

perencanaan

keputusan

dengan caramengemukakan pendapat atau saran di dalam menilai suatu program dan

kebijakan yang akan ditetapkan untuk

adapun partisipasi dalam evaluasi ini memiliki

kedepannya.

tujuan untuk menjamin agar semua pekerjaan

2. Partisipasi dalam Pelaksanaan Mengenai partisipasi

dalam

pelaksanaan

pembangunan, Cohen dan Uphoff a. Keaktifan

dalam Dalam Merealisasikan pembangunan desa

pelaksanaan pembangunan, memberikan

berupa

pikiran,

sumbangan

keahlian

dan

Kesediaan

agar sesuai dengan ketentuan serta tercapainya tujuan bersama, makan dapat dilihat beberapa ciriciri pendekatan khusus yang merupakan identitas

ketrampilan, c.

berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan bersama sebelumnya.

masyarakat

b. Kesediaan

yang sedang atau pun yang telah dilakukan

memberikan

sumbangan

berupa uang, materi dan bahan-bahan,

dari pembangunan desa itu sendiri. Dilihat dari apa yang di kemukakanoleh Kansil (dalam Todaro dan Smith, 2006:251) yaitu:

dan d. Tanggung

jawab

terhadap

keberhasilan pembangunan. 3. Keterlibatan

dalam

1. Komprehensif multi sektoral yaitudimana yang meliputi berbagai aspek, baik dari

penerimaan

dan

pemanfaatan hasil

kesejahteraan

ataupun

dari

aspek

keamanan, serta dengan mekanisme dan

Ndraha (1989) menyatakan bahwa partisipasi

juga sistem pelaksanaan yang terpadu

dalam menerima hasil pembangunan berarti :

antar berbagai kegiatan pemerintah dan

a. pemahaman

masyarakat.

tentang

hakikat

pembangunan, b. kesediaan

c.

dalam

menerima

dan

2. Perpaduan dari segi sasaran sektoral dan

memanfaatkan hasil pembangunan,

regional dengan kebutuhan essensial

kesediaan dalam melestarikan hasil-hasil

masyarakat dan kegiatan masyarakat.

pembangunan,

3. Pemerataan serta penyebarluasandari

d. kesediaan dalam mengembangkan hasil pembangunan.

pembangunanyang dilakukan.Dengan secara

sedang keseluruhan

pada pedesaan termasuk pada desa4.

Partisipasi dalam Evaluasi Keikutsertaan

dalam

evaluasi

desa di wilayah kelurahan. merupakan

keikutsertaan masyarakat dalam mengawasi

4. Satu kesatuan pola dengan berdasarkan

hasilhasil

pembangunan nasional atau regional

perencanaan. Masyarakat dapat memberikan

pada daerah pedesaan atau daerah

saran

perkotaan.Serta antara daerah denagan

dan

menilai

dan

kritik

pelaksanaan

terhadap

pelaksanaan

pemerintahan agar sesuai dengan apa yang

pengembangan

telah direncanakan dan mencapai hasil yang

kecil.

telah ditetapkan. Suwignjo (dalam merry 2014)

wilayah

sedang

dan

5. Menggerakkan partisipasi, prakarsa dan swadaya

gotong

serta

royong

mendinamisir

kepribadian

dengan

Desa Bangli, Kepala Desa Trunyan, Ketua

masyarakat

Koprasi Simpan Pinjam Kembang Jujur, Ketua

unsur-unsur

Kelompok Sadar Wisata, Tokoh Masyarakat

teknologi

tepat

Desa Trunyan, Ketua BPD Desa Trunyan, Masyarakat Anggota Kelompok Tracking, dan

waktu.

Masyarakat Desa

wisata

beberapa

memilik

komponen

di

harus

memiliki

antaranya

Anggota

Kelompok

Dayung,

Masyarakat Anggota Kelompok Pemandu

(Dinas

4. HASIL PEMBAHASAN

Pariwisata Prov. Bali): a. Memiliki Ancilliries atau Kelembagaan

Masyarakat Desa Trunyan dalam pengelolaan

b. Memiliki Attraction atau Atraksi

Desa

c.

Memiliki

Community

Involment

atau

Keterlibatan

Wisata

pendukung

menjadi

beberapa

kelompok masyarakat yaitu, Kelompok Perahu Dayung

d. Memiliki Amenities atau Akomodasi wisata

terbagi

dan

Kelompok

Tracking

yang

membentuk sebuah KSP (Koprasi Simpan Pinjam) dan Kelompok Pemandu sekaligus

e. Memiliki Aksessibilitas atau Sarana

prasarana yang memadai

menjadi

Kelompok

pengelolaan

Desa

masyarakat

dalam

Sadar

Wisata.

Wisata

Dalam

partisipasi

kelompok-kelompok

masyarakat ini sangat penting. Seperti hasil

3. METODELOGI PENELITIAN

wawancara dengan beberapa informan dan

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian

teori yang di gunakan oleh peneliti, bahwa

kualitatif deskritif dengan menggunakan Pada

partisipasi

pandangan penelitian kualitatif, fenomena itu

masyarakat di dalam kelompok itu adalah

sifatnya holistik yang berarti tidak bisa dipisah-

sebagai berikut:

pisahkan, sehingga penulis kualitatif harus melihat pada situasi sosial secara keseluruhan (Moleong, masyarakat.

2014:6) Penulis

dalam

partisipasi

melilih

partisipasi

masyarakat

atau

keterlibatan

1. Partisipasi Masyarakat dalam BentukPengambilan Keputusan Partisipasi

masyarakat

dalam

Bentuk

karena

pengambilan keputusan ini terbilang cukup

partisipasi merupakan fenomena sosial dalam

baik, tingkat kehadiran masyarakat dalam

kehidupan

khususnya

pertemuan yang diselenggarakan cukup tinggi,

keterlibatan masyarakat dalam pembangunan

hingga mencapai 90%. Dalam mengungkapkan

desa melalui desa wisata.

informasi, pendapat dan saran masyarakat

masyarakat

dalam

untit

analisis

bermasyarakat,

akan menyampaiakan seperlunya saja. Akan Adapun

informan

dalam

penelitian

ini

tetapi

seharusnya didalam pertemuan ini,

adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kelompok

Bangli, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

Dayung serta kelompok traking dapat melihat

Pemandu,

Kelompok

Perahu

peluang

lebih

besar

kemajuan

mengembangkan hasil pembangunan. Dimana

pembangunan Desa Trunyan melalui potensi

masyarakat kurang dalam manfaatkan hasil

wisata yang belum digali. Yaitu Dengan suatu

yang diterima untuk di kembangkan atau

program

untuk

menjadi modal kembali. Seperti contoh modal

seperti:

membuat kerajinan khas Desa Trunyan. Selain

penambahan daya tarik singgah ke desa

itu, dalam penerimaan dan pemanfaatan hasil

berinteraksi

pembangunan ini tidak di terima secara merata

strategis

yang

mengembangkan

terencana

potensi,

sosial

kehidupan

untuk

dengan

masyarat

life

kebiasaan in

Desa.

oleh

masyarakat,

khususnya

masyarakat

Memanfaatkan perkebunan jeruk yang di miliki

miskin di Desa Trunyan. Pembangunan terjadi

masyarakat desa, lalu penambahan potensi

hanya di daerah yang berada dekat dengan

lain seperti dengan memanfaatkan danau batur

objek wisata. Seharusnya, jika potensi wisata

yaitu water sport atau wahana seperti dayung,

lain dapat di kembangkan keseluruhan maka

adanya keramba dapat di maanfaatkan wisata

pemerataan pembangunan ekonomi khususnya

memancing dan sekaligus mengolah ikan hasil

akan

pancingan,

Trunyan.

hingga

makanan

khas

Desa

terjadisecara

merata

pada

Desa

Trunyan. 4. Partisipasi dalam Bentuk Evaluasi 2. Partisipasi Masyarakat dalam Bentuk Pelaksanaan

Evaluasi ini dilakukan secara rutin, untuk mengetahui

Partisipasi pelaksanaan

masyarakat terbilang

dalam

lancar,

Bentuk

akan

tetapi

seberapa

besar

tingkat

perkembangan implementasi rencana strategis pada

pelaksanaan

Desa

Wisata

maupun

bebrapa indikator terkait kesediaan dalam

Pembangunan

memberikan

pikiran,

kenyataanya, tidak adanya suatau program

keahlian dan ketrampilan pada masyarakat

yang di buat untuk perkembangan potensi

Desa

dalam

wisata yang lain contohnya.dalam pertemuan

pelaksanaan Desa Wisata keterampilan dan

evaluasi masyarakat masih membahas msalah

keahlian masyarakat harus tinggi. Dimana

internal kelompokdan kendala-kendala serta

masyarakat

keluhan

sumbangan

Trunyan

masih

berkreatifitas

berupa

kurang,

dengan

keahlian

Desa.

wistawan.

Akan

tetapi

Seharusnya

pada

dalam

yang dimiliki sehingga dapat mempermudah

pelaksanaan Desa Wisata yang baik, masalah

pelaksanaan Desa Wisata serta meningkatkan

dan keluhan wisatawan itu tidak akan dibahas

pendapatan masyarakat.

secara berulang-ulang. Karena penyelesaian masalah

3. Keterlibatan dalam Bentuk Penerimaan dan Pemanfaatan Hasil Partisipasi masyarakat dalam penerima dan memanfaatkan hasil terbilang kurang, ini terlihat dari indikator pemanfaatan hasil dan

sudah

dilakukan

sebelumnya.

5. KESIMPULAN

di

pertemuan

Kesimpulan dari penelitian ini, atas dasar penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat

menyimpulkan

bahwa

Partisipasi

masyarakat dalam pembangunan desa melalui Desa Wisata Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tidak berjalan baik dan efektif. Karena pada setiap indikator partisipasi mulai dari dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan, pemanfaatan hingga evaluasi, masih

terdapat

pembangunan

desa

keurangan yang

terjadi

sehingga kurang

masksimal.

6.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dokumen Ahmadi, A, Uhbiyati, N. 2001.Ilmu pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Judisseno. 2017. Aktivitas Dan Kompleksitas Kepariwisataan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Moloeong, Lexy J. 2014. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Nurman. 2015. Strategi Pembangunan Daerah. Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo Persada Nuryanti, Wiendu. 1993. Desa Wisata Dan Lingkungannya. Jakarta: Gramedia. Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sumarto, Hetifah Sj. 2003. Inovasi, Partisipasi dan Good Governance. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Supriatna, Tjahya. S.U. 2000. Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta Suwena, Widyatmaja. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Bali : Udayana University Press

Suwignjo, 1985. Administrasi Pembangunan Desa dan Sumber-sumber Pendapatan Desa. Yogyakarta; Penerbit Ghalia Indonesia Sumber Peraturan undanagan

atau

Perundang-

Kriteria Desa Wisata Dinas Pariwisata Provinsi Bali 2016 PeraturanhDaerahhProvinsimBali Tahun 2012

No.m2

UndangmUndangmRepublikmIndonesia No10 Tahun 2009mTentangmKepariwisataan UndangmUndangmRepublikmIndonesia No. 23 tahun 2014mTentangmOtonomi Daerah UndangmUndang RepublikmIndonesia No. 6 Tahunm2014mTentang Desa Sumber Karya Tulis Ilmiah / Jurnal Direkrorat Pemukiman dan perumahan 2002. Kajian Pembangunan Ekonomi Desa untuk Mengatasi Kemiskinan. BAPPENAS Gunawan.2015.Peran Kepala Desa dalam Pembangunan Jalan Desa di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Universitas Sam Ratulangi Manado Ilmanun.2016.Model Pengambilan Keputusan Tingkat Desa (Studi Desa pada Desa Botor Kecamatan Kelampis Kabupaten Bangkalan). UIN Sunan Ampel Surabaya Kimengsi,Balgah,Akhere.2016. Enhancing Community Participation for Rural Development in Central Ejagham of Cameroon: Challenges and Prospects. University of Bamenda, Cameroon Laah,Adefila, Yusuf. 2013. Community Participation in Sustainable Rural Infrastructural Development in Riyom Area, Plateau State of Nigeria Departemen Geografi Ahmadu Bello University, ZariaNigeria Melis, Mutalib. Partisipasi Masyarakatdalam Pembangunan Desa (Studi di Desa

Wawolesea Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara). Ilmu Ekonomi. Universitas Halu Oleo Merry.2014. PartisipasiMMasyarakatmDalam Perencanaan PembangunanmDesa Melalui Musrenbangm(Studi Kasus Pada Pembangunan Japordes Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan). UniversitasmNegri Surabaya. Stepanus Pransisco. 2015. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa Marunsu Kecamatan Samalantan Kabupaten Bengkayang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura. Sumber Elektronik RadarBali.com https://www.jawapos.com/radarbali/archive/rea d/2017/07/01/10422/catat-80-persen-ekonomimasyarakat-ditopang-industri-pariwisata (diakses pada tanggal 3 November 2017 pukul 19.00 WITA) Kompas http://travel.kompas.com/read/2016/02/04/1312 00127/Trunyan.Tak.Hanya.Makam. (diakses pada tanggal 5 April 2017 pukul 10.00 WITA )