ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN EKONOMI SYARIAH

Download dengan Lembaga Keuangan Syariah yang menangani pembiayaan semakin pesat ... Meski demikian lembaga keuangan mikro syariah khususnya pada ...

0 downloads 328 Views 389KB Size
ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN EKONOMI SYARIAH TERHADAP KOLEKTABILITAS PADA NASABAH LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI WILAYAH DEPOK Nida Nusaibatul Adawiyah Imam Subaweh Jurusan Akuntansi - Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma Email : [email protected] [email protected]

ABSTRAK The purpose of this research is to analyze the customer's understanding of Islamic finance institutions in the area of financing schemes, especially at Depok of Sharia contract and to analyze the effect of understanding syariah economy particularly in the Islamic financing of collectability Data used is primary obtained from the dissemination of questionnaires and interviews direct to the customer at the BPRS Al-Salaam Amal Salman, BMT Al-Fauzien Gema Pesona, BMT Huwaiza and KJKS Berkah Madani. Data analysis using descriptive analysis, because it is a translation of the interview results to customers and logistic regression, since the dependent variable is a dummy variable. The research results showed that the majority of borrowers did not understand the contract financing because of a lack of socialization and the explanation of the Islamic financial institutions. The interests of the customer which is the realization of the use of the funds are in fact still present a distorted customer does not use the funds in accordance with the contract and agreement at the beginning due to lack of awareness and belief that yet either, so it is not the mandate of the Treaty that was agreed upon. Customer satisfaction means services that had been good clients, the Islamic finance institutions already apply Islamic morals and manners in serving. Economic understanding of Sharia Islamic financial institution clients in the area of Depok and simultaneous partial no effect significantly. This is because most borrowers only pay attention upon personal interest and the time of payment. Customer awareness towards the realization of the use of funds is also still very minimal. Well whether or not the service of Islamic financial institutions against the customer does not influence significantly to the smooth colectability. Keyword : The Financing Contract, The Interests Of The Customer, Customer Satisfaction, Colectability PENDAHULUAN Sejak tumbuhnya industri keuangan syariah di Indonesia, animo masyarakat di tanah air untuk menggunakan transaksi syariah meningkat cukup

tajam. Dari tahun ke tahun permintaan atas pembiayaan syariah mengalami tren peningkatan yang cukup signifikan. Permintaan atas pembiayaan syariah ini juga bukan hanya dari umat muslim melainkan juga non muslim. Seperti juga halnya dengan Lembaga Keuangan Syariah yang menangani pembiayaan semakin pesat pertumbuhannya, keberadaannya saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama para pelaku usaha mikro karena dapat menjangkau masyarakat lapisan menengah bawah. Lembaga Keuangan Syariah yang menangani pembiayaan untuk para pelaku usaha mikro banyak ditemui saat ini ialah Baitul Maal wat Tamwiil (BMT), Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS), dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Secara umum, pembiayaan mikro ini telah dilakukan oleh institusi ekonomi dan keuangan syariah melalui tiga saluran. Pertama, melalui koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) atau Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Tidak dapat dipungkiri bahwa peran institusi ini sangat signifikan sebagai ujung tombak pemberdayaan usaha mikro masyarakat. Pertumbuhannya pun sangat luar biasa, terutama dalam dua dekade terakhir. Bahkan beberapa BMT, menurut catatan Jaenal Effendi (2010), memiliki aset hingga puluhan dan ratusan milyar rupiah. Meski demikian lembaga keuangan mikro syariah khususnya pada bagian pembiayaan syariah masih memiliki tantangan tersendiri yaitu lemahnya pemahaman para nasabah mengenai akad-akad pembiayaan syariah. Reputasi instansi syariah, alasan agama, prinsip syariah yang digunakan, keuntungan, pelayanan yang cepat dan efisien masih menjadi alasan para nasabah untuk menggunakan pelayanan pembiayaan syariah di lembaga pembiayaan syariah tanpa memahami akad-akad yang ditawarkan untuk pembiayaan tersebut. Secara garis besar, para nasabah memilih menggunakan pelayan pembiayaan di lembaga keuangan syariah hanya karena ekonomis dan agama. Sehingga pelaksanaan pembiayaan untuk usaha mikro kurang dapat di maksimalkan dan penggunaan dana pembiayaan yang diberikan kepada nasabah/pelaku usaha kurang dapat pula di maksimalkan. Oleh karena itu karena adanya katidakpahaman nasabah mengenai akad-akad pembiayaan dan skema pembiayaan syariah pada lembaga pembiayaan syariah, masih banyak kekeliruan yang terjadi dalam praktek pembiayaan syariah. TINJAUAN PUSTAKA Lembaga Keuangan Syariah Lembaga keuangan syariah adalah lembaga keuangan yang mengeluarkan produk keuangan syariah dan mendapat izin operasional sebagai lembaga keuangan syariah. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, pengertian BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

berdasarkan perinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Baitulmal wat Tamwil (BMT), atau disebut juga dengan “koperasi syariah”, merupakan lembaga keuangan syariah yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana kepada anggotanya dan biasanya beroperasi pada skala mikro. Pembiayaan pada BMT terdiri dari : 1. Pembiayaan Modal Kerja 2. Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Jual Beli Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Kata koperasi mempunyai padanan makna dengan kata syirkah dalam bahasa arab. Syirkah ini merupakan wadah kemitraan, kerja sama,kekeluargaan, baik dan halal yang sangat terpuji dalam Islam. Menurut Bahasa koperasi didefinisikan sebagai wadah perkumpulan (asosiasi) sekelompok oranguntuk tujuan kerjasama dalam bidang bisnis yang saling menguntungkan di antaraanggota perkumpulan (Muhammad, 2007 ; 93). Pembiayaan Pembiyaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan. (Veithzal Rivai dan H. Arvan Arifin, 2010:681). Penggolongan Pembiayaan 1. 2. 3. 4.

Pembiayaan Lancar (collectibilitas I) Pembiayaan Kurang Lancar (collectibilitas II) Pembiayaan Diragukan (collectibilitas III) Pembiayaan Macet (collectibilitas IV)

Produk Penyaluran Dana 1. Prinsip Jual Beli, bentuk akadnya berupa: a. Murabahah b. Istishna c. Salam 2. Prinsip Kerja Sama Bagi Hasil, akadnya bisa berbentuk: a. Mudharabah b. Musyarakah 3. Prinsip Sewa-Menyewa (Ijarah), yaitu sewa barang dalam jangka waktu tertentu dengan pembayaran. Ijarah dalam pengertian sewa atas suatu barang ini terbagi atas dua bentuk, yaitu:

a. Sewa-menyewa murni (ijarah murni) b. ijarah wa Iqtina’ atau lebih dikenal dengan Ijarah Muntahiyah bi alTamlik atau dikenal juga dengan singkatan IMBT 4. Qardh Nasabah Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/7/PBI/2005 nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank, termasuk pihak yang tidak memiliki rekening namun memanfaatkan jasa bank untuk melakukan transaksi keuangan. Kerangka pemikiran Lembaga Keuangan Syariah : 1.

Bank Pengkreditan Rakyat (BPRS) Al-Salaam Amal Salman

2.

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Gema Pesona

3.

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Huwaiza

4.

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Berkah Madani

Akad Pembiayaan

Nasabah

Kepentingan Nasabah

Kolektabilitas

Kepuasan Nasabah

Hipotesis H1 : Akad Pembiayaan (x1) berpengaruh signifikan terhadap kolektabilitas (y) H2 : Kepentingan nasabah (x2) berpengaruh signifikan terhadap kolektabilitas (y) H3 : Kepuasan Nasabah (x3) berpengaruh signifikan terhadap kolektabilitas (y). METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah nasabah lembaga keuangan syariah di wilayah Depok, yaitu BPRS Al-Salaam Amal Salman berlokasi di Jl. Margonda Raya Beji Depok, BMT Huwaiza berlokasi di JL. Raya Parung Bingung No. 2 RT 02/RW

013 Kel. Rangkapan Jaya Baru, Kec. Pancoran Mas Depok, BMT Al-Fauzien Gema Pesona, berlokasi di Gema Pesona Estate, Jl. Tole Iskandar No. 45 Sukmajaya Depok, dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Berkah Madani, berlokasi di Jl. Akses UI no. 44, Kelapa Dua, Cimanggis Depok – 16951 Tlp. 021-7098 3911. Secara umum, penelitian ini menggunakan sampel aksidental yang merupakan metode yang penentuan sampelnya didasarkan secara kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Pada BPRS Al-Salaam Amal Salman dan BMT Al-Fauzien Gema Pesona, menarik sampel berdasarkan kebetulan bertemu di lokasi BPRS tersebut yang cocok dijadikan sumber data. Pada KJKS Berkah Madani, sampel diperoleh berdasarkan rekomendasi dari pihak KJKS sehingga survey langsung kelokasi nasabah dan sebagian menarik sampel didasarkan yang ada pada KJKS. Pada BMT Huwaiza, sampel didasarkan pada nasabah yang berlokasi dekat dari BMT Huwaiza yang kebetulan nasabah berada pada pengajian saat itu. Data penelitian ini adalah data kualitatif yang merupakan karakteristik dari nasabah BPRS, BMT, KJKS dan pemahaman nasabah mengenai ekonomi syariah, kepentingan, kepuasan nasabah dan tingkat kolektabilitas. Penelitian ini juga menggunakan data primer yaitu penyebaran kuesioner, survey ke lokasi nasabah, serta wawancara langsung kepada nasabah. PEMBAHASAN 1. Analisis deskriptif Statistics akad pembiayaan N

Valid

Missing Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum

kepentingan nasabah

kepuasan nasabah

40

40

40

0 2.9500 3.0000 3.00 .78283 .613 3.00 1.00 4.00 118.00

0 4.0500 4.0000 4.00 .74936 .562 2.00 3.00 5.00 162.00

0 4.3250 4.0000 4.00 .61550 .379 2.00 3.00 5.00 173.00

Hasil yang diperoleh dari analisis deskriptif, dapat dikatakan rata-rata pemahaman akad syariah pada nasabah masih sangat minim, dikarenakan kurangnya sosialisasi mengenai ekonomi syariah. Sebagian besar nasabah menggunakan dana pinjaman sesuai dengan akad, namun ada beberapa yang meyimpang dari akad yang telah disepakati. Nasabah tidak banyak menuntut

kepada lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan syariah pun tidak memberikan sesuatu yang berlebih seperti memberikan hadiah-hadiah yang sifatnya terlalu memanjakan nasabah diluar dari kebutuhannya, ini berarti nasabah puas dengan system lembaga keuangan syariah yang sesuai syariah. 2. Uji Regresi Logistik a. Menilai Model Fit Hosmer and Lemeshow Test Step 1

Chi-square

Df

7.112

Sig. 8

.525

Besarnya nilai statistics Hosmer and Lemeshow’s Googness-of-fit Chi-square sebesar 7.112 dengan probabilitas signifikan 0.525 yang nilainya jauh lebih besar dari 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model dapat diterima dan berarti model mampu memprediksi hasil nilai observasinya, dengan kata lain model layak digunakan dan dapat melakukan analisis selanjutnya. b. Matrik Klasifikasi Classification Table

a

Predicted KOLEKTABILITAS Observed Step 1

TIDAK LANCAR

KOLEKTABILITAS

Percentage Correct

LANCAR

TIDAK LANCAR

0

2

.0

LANCAR

0

38

100.0

Overall Percentage

95.0

Hasil SPSS menunjukan bahwa pada kolom klasifikasi block 0 dan block 1 menunjukan hasil prediksi tingkat pengembalian lancar ada 38 dan tidak lancar 2, sehingga ketepatan klasifikasi adalah 95%. c. Menilai Keseluruhan Model Perbandingan Nilai -2LL awal dengan -2LL akhir -2 Likelihood (Step 0)

15.881

-2 Likelihood (Step 1)

13.835

Pada angka -2 Log Likelihood, dimana pada awal (Block Number 0) angka -2 Log Likelihood adalah 15.881, sedangkan pada block number 1 angka -2 Log Likelihood adalah 13.835. Jadi, dikatakan mengalami penurunan . Menurut Ghozali (2011), Purbayu Budi Santoso dan Ashari (2005), penurunan ini dimana likelihood pada regresi binary menunjukan model regresi yang baik dan model telah fit dengan data.

d. Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square) Model Summary Step

-2 Log likelihood

1

13.835

Cox & Snell R Square

a

Nagelkerke R Square

.050

.152

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 17 Dari tabel tersebut menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0.152 yang berarti variabilitas yang dapat dijelaskan variabel independen adalah sebesar 15% sedangkan sisanya 85% dijelaskan oleh variabelvariabel lain diluar penelitian. e. Uji Hipotesis Secara Parsial (Variabel In The Equetion) Variables in the Equation B Step 1

a

S.E.

Wald

Df

Sig.

Exp(B)

AKAD

-.234

1.086

.046

1

.829

.791

KEPENTINGAN

1.218

1.199

1.033

1

.310

3.381

1.270

1.421

.799

1

.371

3.561

-6.240

7.928

.619

1

.431

.002

KEPUASAN Constant

a. Variable(s) entered on step 1: AKAD, KEPENTINGAN, KEPUASAN.

Dari pengujian persamaan regresi logistik, maka diperoleh model regersi logistic sebagai berikut : Hasil pengujian hipotesis : Ln

TL 1-TL

= -6.240 – 0.234AP + 1.218KN + 1.270KPN + ε

a. Akad Pembiayaan (H1) Berdasarkan hasil uji analisis regresi logistik variabel akad pembiayaan menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar -0,234 dengan tingkat signifikan sebesar 0,829. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel akad pembiayaan tidak berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kolektabilitas. Semakin rendah pemahaman ekonomi syariah pada nasabah lembaga keuangan syariah, maka tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kelancaran kolektabilitas. Hal ini menunjukan Hipotesis 1 ditolak. b. Kepentingan Nasabah (H2) Berdasarkan hasil uji analisis regresi logistic variabel kepentingan nasabah menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar 1,218 dengan tingkat signifikan sebesar 0,310. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel akad pembiayaan tidak berpengaruh positif secara signifikan

terhadap kolektabilitas. Semakin baik realisasi penggunaan dana pada nasabah terkait dengan kepentingan nasabah, maka akan semakin baik tingkat kelancaran kolektabilitas. Hal ini menunjukan Hipotesis 2 ditolak. c. Kepuasan Nasabah (H3) Berdasarkan hasil uji analisis regresi logistic variabel akad pembiayaan menghasilkan nilai koefisien regresi sebesar 1,270 dengan tingkat signifikan sebesar 0,371. Nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yang berarti variabel akad pembiayaan tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap kolektabilitas. Semakin nasabah lembaga keuangan syariah memahami syariah dengan baik, maka nasabah tidak akan menuntut banyak untuk kepentingannya sehingga nasabah merasa puas dengan pelayanan lembaga keuangan syariah yang sesuai syariah dan diharapakan dapat meningkatkan tingkat kelancaran kolektabilitas. Hal ini menunjukan Hipotesis 3 ditolak. f. Uji Hipotesis Secara Simultan (Omnibus Tests Of Model Coefficients) Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Step 1

Df

Sig.

Step

2.046

3

.563

Block

2.046

3

.563

Model

2.046

3

.563

Dari tabel di atas, di peroleh signifikansi sebesar 0.563 angka 0.563 ini jauh > 0.05, maka Ho di terima dan Ha ditolak. Hal ini berarti adanya akad pembiayaan, kepentingan nasabah, dan kepuasan nasabah secara simultan terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kolektabilitas. PENUTUP Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman ekonomi syariah pada nasabah lembaga keuangan syariah di wilayah Depok dan pengaruh pemahaman ekonomi syariah khususnya dalam skema pembiayaan syariah terhadap kolektabilitas pada nasabah lembaga keuangan syariah di wilayah Depok baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara umum nasabah lembaga keuangan syariah belum memahami ekonomi syariah khususnya pada skema pembiayaan syariah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dari lembaga keuangan syariah kepada nasabahnya dalam hal ketentuan-ketentuan syariah yang berkaitan dengan akad pembiayaan, kepentingan nasabah maupun kepuasan nasabah. 2. Secara parsial variabel independen yaitu akad pembiayaan, kepentingan nasabah, dan kepuasan nasabah tidak berpengaruh secara signigikan terhadap kolektabilitas. Sebagian besar nasabah hanya memperhatikan pada kepentingan pribadi dan waktu pembayaran.

3. Secara simultan variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kolektabilitas. Hal ini dikarenakan nasabah belum menganggap akad pembiayaan merupakan hal penting untuk melakukan transaksi, kesadaran akan amanah terhadap perjanjian masih minim, dan kepuasan nasabah terhadap pelayanan pihak lembaga keuangan syariah yang sudah baik juga bukan hal yang mempengaruhi kelancaran kolektabilitas. Pada dasarnya pemahaman syariah adalah sangat penting dalam setiap transaksi. Dalam hal ini belum ada upaya dari lembaga keuangan syariah tersebut untuk mensosialisasikan atau mengadakan event untuk mensosialisasikan ekonomi syariah kepada masyarakat. Saran Saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagi pihak lemga keuangan syariah di wilayah Depok, hendaknya lebih menjelaskan mengenai akad syariah kepada nasabah agar skema pembiayaan syariah dapat berjalan sesuai dengan syariah. Realisasi penggunaan dana pembiayaan oleh nasabah juga dapat di gunakan sesuai dengan ketentuan akad yang digunakan. Pentingnya pendampingan dari pihak lembaga keuangan syariah untuk mensosialisasikan mengenai syariah agar nasabah dapat memahami akad pembiayaan yang kemudian realisasi penggunaan dananya juga dapat digunakan sesuai dengan ketentuan dan kesepakatan kedua belah pihak. 2. Bagi masyarakat umum khususnya pada nasabah lembaga keuangan syariah di wilayah Depok yang melakukan pembiayaan syariah di lembaga keuangan syariah tersebut harus lebih memahami akad yang digunakan, karena akad adalah bagian penting dalam transaksi syariah, kepentingan terkait dengan pendampingan dari LKS dan kesadaran dalam realisasi penggunaan dana yang seharusnya dipergunakan untuk hal yang sesuai dengan kesepakatan, sehingga tidak ada lagi pengembalian dana menunggak. 3. Bagi peneliti dan kalangan akademis, Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambah variabel yang dapat mempengaruhi kolektabilitas, menambah jumlah sampel dan responden, sehingga penelitian dapat menghasilkan hasil penelitian yang optimal. DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. “Bank Syariah dari teori ke Praktek”. Jakarata : Gema Insani Press. Arifin, Zainul. 2006. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”. Cet 4. Jakarta : Pustaka Alvabet. Buchori,Nur s. 2012. “Koperasi Syariah Teori dan Praktik”. Cetakan Pertama. Banten : Shuhuf Media Insani Fatwa Dewan Syari’ah Nasional. 2000

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”. Semarang : Universitas Diponegoro Kasmir. 2002. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Edisi Revisi 2002. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada Kodifikasi produk perbankan syariah. Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia. 2008 Ridwan,Muhamad. 2004. “Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT)”. Yogyakarta : UII Press Santoso,Singgih. 2010. “Statistik Multivariate Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”. Jakarta : Elex Media Koputindo Sri Nurhayati & Wasilah. 2009. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat Sugiyono. 2010. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung : Alfabeta. Syamsiah, Siti. 2009. “Pengaruh Jumlah Pembiayaan dan Nasabah Terhadap Keuntungan PT BPRS Al Salaam Amal Salman di Cinere Depok”. Skripsi. Institut Pertanian Bogor Veithzal Rivai,. H. Arviyan Arifin. 2010. Islamic Banking. Cetakan Pertama. Jakarta : Bumi Aksara Yaya, Rizal, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim. 2009. “Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik Kontemporer”. Jakarta : Salemba Empat.