STRATEGI, KEBIJAKAN & PROGRAM
PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
1
Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) Global • Perkembangan EKSyar di negara lain sudah lebih maju. • Key Success Factors negara lain dalam pengembangan EKSyar.
2
1
Urgensi Program Pengembangan EKSyar • Tantangan & peluang global: potensi Indonesia sebagai pasar & pemain industri halal. • Tantangan & peluang domestik: lebarnya kesenjangan & potensi ZISWAF
Strategi & Program Pengembangan EKSyar • Tiga pilar pengembangan, strategi utama dan pendukung. • Peta kolaborasi antar instansi. • Kerjasama nasional dan internasional.
3 2
POSISI INDONESIA SEBAGAI PASAR BESAR PRODUK HALAL
INDONESIA Masuk Top 10 Expenditure di tiap industri, namun tidak sebagai player. Total Expenditure for Muslim Market dan Ranking Indonesia Industry Halal Food Islamic Finance Halal Travel Halal Fashion Halal Media & Recreational Halal Pharmacy & Cosmetics TOTAL (USD trillion)
1,17 2,00 0,15 0,24
1,91 3,46 0,24 0,37
0,16 0,02 0,01 0,01
Expend. Rank 1 10 5 5
0,19
0,26
0,01
6
-
0,08
0,13
0,01
4
8
3,84
6,38
0,22
-
-
2015
2021
Indonesia
I
II
Player Rank 10 -
1 2
IV
III 3
Sumber: Laporan GIEI-Thompson Reuters 2014 s.d 2017, diolah
Kuadran II (Lower expenditure, Top Player)
Kuadran I (Lower expenditure, Low Player)
Kuadran III (Higher expenditure, Top Player)
Kuadran IV (Higher expenditure, Low Player) 3
KEY SUCCESS FACTORS PENGEMBANGAN EKSYAR DI NEGARA LAIN
Dicanangkan sebagai Program Nasional. Political will yang sangat kuat dengan dukungan penuh Pemerintah secara konsisten.
ARAB SAUDI
Pembentukkan badan khusus/komite nasional untuk akselerasi dan koordinasi lintas kementerian/otoritas. Fokus memanfaatkan endowment comparative & competitive advantage suatu negara. Program yang menyeluruh mencakup reformasi struktural pemerintah, maupun paradigma masyarakat.
BAHRAIN
KUWAIT MALAYSIA
UNI EMIRAT ARAB 4
KINERJA ZISWAF MENUTUP KESENJANGAN BELUM OPTIMAL Peraturan turunan UU No. 23 tahun 2011 tentang Zakat
6 Peraturan Baznas (Kelembagaan dan operasional BAZDA dan LAZ)
1 Instruksi Presiden (Otimalisasi Pengumpulan Zakat)
60.000 50.000 40.000
30.000 20.000 10.000 0
Peraturan turunan UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf 1 Peraturan pemerintah (tantang wakaf) 3 Peraturan BWI (Prosedur perubahan status wakaf, pergantian nazhir, dan Pengelolaan wakaf uang)
70.000
Rp miliar
1 Peraturan Pemerintah (Kelembagaan BAZNAS)
80.000
2 Peraturan Menteri Agama (tata cara perwakafan dan administrasi pendaftaran wakaf uang)
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Pengumpulan zakat Potensi zakat Kebutuhan gap kemiskinan
Nazhir wakaf uang Lembaga keuangan Non lembaga keuangan Yang melaporkan pengumpulan wakaf uang Jumlah Tanah Wakaf (ha) Sudah bersertifikat Belum bersertifikat Sudah dalam proses AIW Belum proses AIW Tidak jelas Sumber: Badan Wakaf Indonesia (2016)
135 18 117 52
13.3% 86.7% 38.5%
435768 287160 65.9% 148608 34.1% 73090 19403 56115
49.2% 13.1% 37.8% 5
POTENSI PEMANFAATAN ASET WAKAF SANGAT BESAR TERUTAMA DI WILAYAH DENGAN TINGKAT KETIMPANGAN YANG TINGGI
Jumlah Tanah Wakaf 1058 >1058-2512 >2512-7054.5 > 7054
Indeks Gini > 0.39 >0.36-0.39 >0.335-0.36 0.335
6
SWOT ANALYSIS
STRENGHTS Besarnya pasar domestik industri halal Berdirinya KNKS Besarnya potensi ekonomi lembaga pendidikan Islam/pesantren Potensi ZISWAF yang besar dan telah disusunnya kerangka governance sektor keuangan sosial syariah (ZCP – WCP)
OPPORTUNITIES Besarnya pasar industri halal global Pesatnya perkembangan EKSyar global Membaiknya kepercayaan dunia internasionl terhadap ekonomi Indonesia
WEAKNESSES Lebarnya kesenjangan Tingginya konsentrasi usaha Masih rendahnya literasi/pemahaman masyarakat terhadap EKSyar Upaya pengembangan kurang terkoordinasi
THREATS Posisi Indonesia bukan sebagai player di sebagian besar industri halal global Beragamnya mazhab fiqih Pengembangan EKSyar di negara lain lebih maju
7
KERANGKA PIKIR PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
Lingkungan Global PELUANG
KONDISI SAAT INI
• Besarnya potensi ekonomi • Beragamnya mazhab fiqih. syariah global. • Sudah majunya tahap • Pesatnya pertumbuhan program pengembangan ekonomi dan keuangan EKSyar di negara lain. syariah global.
1. Tingkat pemahaman Eksyar yang rendah 2. Kondisi ekonomi syariah Share usaha syariah yang rendah. Top 10 Expenditure (GIEI) di tiap halal industry namun tidak sebagai top player. 3. Keuangan syariah yang masih didominasi sektor perbankan dengan share perbankan syariah yg rendah (5.12%) 4. Tingkat dan pemanfaatan ZISWAF yang belum optimal. Dengan pengumpulan yang masih rendah dan penyaluran ke sektor produktif yang belum optimal. 5. Kebijakan dan political will yang belum kuat, belum ada instansi dan inisiatif khusus.
PELUANG
STRATEGI UTAMA 1. Pemberdayaan Ekonomi Syariah 2. Pendalaman Pasar Keuangan Syariah 3. Penguatan Riset, Asesmen dan Edukasi Ekonomi dan Keuangan Syariah
STRATEGI PENDUKUNG 1. Kebijakan EKSYAR Daerah 2. Kebijakan EKSYAR Internasional 3. Proker pendukung: SDI, Data & Informasi dan Koordinasi & Kerjasama • • • •
Berdirinya KNKS. • Melebarnya kesenjangan. Besarnya pasar halal domestik. • Tingginya konsentrasi Besarnya potensi ZISWAF usaha. Pembentukan KEKS • Rendahnya literasi eksyar
Lingkungan Nasional
TANTANGAN
KONDISI YANG DIHARAPKAN 1. Tingkat pemahaman • Tingkat literasi Eksyar yang tinggi 2. Kondisi ekonomi syariah • Meningkatnya share usaha syariah thd perekonomian nasional (% share thd PDB) • Top 10 player di tiap halal industry 3. Keuangan syariah • Meningkatnya share keuangan syariah mencapai (% total keuangan). • Meningkatnya share outstanding pasar uang syariah. 4. Optimalisasi pengumpulan dan penyaluran dana ZISWAF 5. Kebijakan Eksyar sebagai bagian dari kebijakan nasional dan internasional TANTANGAN
8
8
KERANGKA DASAR PENGEMBANGAN EKSYAR Berkembangnya ekonomi dan keuangan Indonesia yang adil, bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan nilai-nilai syariah
Target Capaian
Peningkatan Aset Usaha Syariah
Indikator Utama
Pert. Aset Usaha Syariah (%/Th)
Strategi Utama
Program Kerja Utama
Strategi Dasar
Pembiayaan Keuangan Syariah
Tk. Kedalaman Pasar Keuangan
Share Keu. Syariah Share outstanding sektor uang syariah (% PDB) (% Total Keu.)
Pemberdayaan Ekonomi Syariah
Pendalaman Sektor Keuangan Syariah
Halal Supply Chain
Instrumen Infrastruktur
Tk. Literasi
Int’l Standing
Indeks Literasi
Inisiasi Internasional
Penguatan Riset, Asesmen & Edukasi
Riset dan Asesmen
Kelembagaan
Regulasi Infrastruktur Pendukung Kebijakan Eksyar Daerah
Sumber Daya Insani
Basis Investor Kebijakan Eksyar Nasional
Data dan Informasi
Edukasi
Kebijakan Eksyar Internasional
Koordinasi dan Kerjasama9
9
PILAR 1 PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH
KONDISI SAAT INI
1.
2. 3.
4.
5.
Variasi usaha halal masih terbatas dan terkonsentrasi pada sektor tertentu. Awareness pengusaha dan dukungan regulator belum optimal Belum optimalnya : a. Sinergi dan kolaborasi antara Usaha Mikro Kecil dengan Usaha Menengah Besar b. Pemberdayaan ekonomi di pesantren/lembaga pendidikan Islam Kerangka ketentuan, fatwa dan standarisasi yang belum memadai dan terintegrasi Data aset dan usaha syariah masih terbatas
STRATEGI UTAMA 1. Penetapan sektor usaha halal yang menjadi prioritas yaitu Integrated Farming, food and fashion, wisata, dan renewable energy. 2. Pengembangan model-model usaha syariah untuk diimplementasikan secara nasional. 3. Pengembangan model usaha champion dan linkage antaraPENDUKUNG UMK dan UMB. STRATEGI 4. Penguatan outlet pasar termasuk virtual market (DN dan LN). 5. Penguatan kerangka regulasi dan standarisasi (tmk market code of conduct, persaingan usaha, dll) 6. Penguatan dukungan kelembagaan (asosiasi WIIB, KEK, BMT, dll) dan koordinasi serta kolaborasi antar stakeholder, pelaku usaha, regulator, dll)
KONDISI YANG DIHARAPKAN 1. 2. 3. 4.
5.
Pertumbuhan asset usaha syariah meningkat rata-rata 15-20% pertahun. Dominasi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasioan (> 50% PDB) Kebijakan bisnis halal yang komprehensif Integrasi dan sinergi antara usaha mikro kecil (termasuk lembaga pendidikan Islam/pesantren) dan usaha menengah Koordinasi dan kolaborasi antara stakeholder dengan dukungan penuh fatwa/regulasi/dan standarisasasi
10
10
CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH OPTIMALSISASI DANA INFAQ SHODAQOH LAZISMU
Dengan memperbaiki Rantai Nilai Tambah (NT) distribusi kesejahteraan dapat diperbaiki. (Nilai Tambah Nelayan)> (Nilai Tambah Industri) Social-Preneur
Industrial-Preneur
Nelayan
Industri
NT2
NT1
NT3
NT4
NT5
Importir-USA
Tangkap dg bubu
Low Tech / alat tangkap bubu Nelayan
Low Tech / alat sederhana Ficking
Low Tech / Freezer Cold Chain
Low Tech / Penyortiran
Kel. Nelayan
BTM Miniplant
BTM Miniplant
High Tech – Capiltal Intensif Sterilisasi & Pasteurisasi
High Tech – Capiltal Intensif Casing, Packing & Stuffing
Proses Pengapalan (ekspor)
KORPORASI
Aliran uang (Rp)Redistribusi Modal
Infaq & Shodaqoh
Skill Provider
Aliran Pengetahuan (Rp)Redistribusi Pengetahuan Aliran Pasar-Akses pasar Koordinasi, Pemantauan (negotiating power)
11
CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH OPTIMALSISASI DANA ZAKAT PRODUKTIF
Dengan memperbaiki Rantai Nilai Tambah (NT) distribusi kesejahteraan dapat diperbaiki. (Nilai Tambah Petani)> (Nilai Tambah Pedagang)
Pedagang
Petani NT3
NT4
NT5
Konsumen NT6
Low Tech Alat sederhana
Low Tech Lumbung
Gabah/ padi
Beras
Konsumsi
Kel. Usaha Bersama
Kel. Usaha Bersama
Pengepul
Pasar Induk
Masyarakat
Petani
NT1
20 Hr
85 Hr
Low Tech Alat sederhana
120 Hr
Low Tech / Alat sederhana
Petani & buruh
NT2
Pedagang
Petani & buruh
Aliran uang (Rp)Redistribusi Modal
Zakat Produktif
Skill Provider
Pendamping -Dasamas (Dai Sahabat Masyarakat)
Aliran Pengetahuan (Rp)Redistribusi Pengetahuan Aliran Pasar-Akses pasar Koordinasi, Pemantauan (negotiating power)
Muzaki
12
12
CONTOH MODEL PEMBERDAYAAN EKONOMI SYARIAH PEMBERDAYAAN EKONOMI PESANTREN
Dengan memperbaiki Rantai Nilai Tambah (NT) distribusi kesejahteraan dapat diperbaiki. (Nilai Pesantren Binaan)> (Nilai Tambah Pengumpul-Pasar)
Pesantren Binaan
Pesantren Mentor NA4
Konsumen NA5
Hasil Pengolahan Sampah
Hasil Pengolahan Sampah
Hasil Pengolahan Sampah
Capital Intensif
Capital Intensif
Capital Intensif
Pesantren Mentor
Pasar
Industri
1
2
3
Petani
Pedagang
NT2
NT1 Pengumpulan Sampah
Sampah
Pemisahan Sampah (Sortasi)
Low Tech Alat sederhana
Low Tech Alat sederhana
Santri
Santri
Sampah yang siap diolah
Proses Pengolahan Sampah
Hasil Pengolahan sampah
Low/high Tech Alat sederhana
Pesantren
Pesantren
NA3
Pendamping
Pesantren Binaan memiliki pilihan untuk akses pasar : 1. Pesantren Mentor 2. Pasar 3. Industri
Skill Provider
CSR LEMBAGA/ PERUSAHAAN/INSTANSI
Aliran uang (Rp)Redistribusi Modal Aliran Pengetahuan (Rp)Redistribusi Pengetahuan Koordinasi, Pemantauan (negotiating power)
13
PILAR 2 PENDALAMAN SEKTOR KEUANGAN SYARIAH
KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN
STRATEGI UTAMA 1.
2.
3.
Pasar keuangan syariah belum dalam dan berkembang: • Variasi instrumen masih terbatas • Volume dan frekuensi transaksi belum signifikan. • Infrastruktur masih terbatas. • Investor syariah belum dominan. Potensi Islamic social fund belum dioptimalkan. • Aset sosial syariah: tanah, bangunan wakaf, dll belum optimal. • Penghimpunan dan pengelolaan dana sosial syariah (infaq, shodaqoh, zakat, dll) belum optimal Sektor keuangan belum link dengan sektor riil
1. Pengembangan, penguatan dan perluasan instrumen, mekanisme transaksi, infrastruktur pasar keuangan syariah. 2. Peningkatan dan penguatan investor confidence dan jumlah potensial issuer 3. Penguatan danPENDUKUNG perluasan STRATEGI dukungan pasar keuangan syariah global, serta kerjasama domestik dan Internasional. 4. Pengembangan, penguatan dan perluasan pengaturan & pengawasan pasar keuangan, moneter syariah dan sektor sosial syariah
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Share keuangan syariah 10%20% dari keuangan konvensional. Share pasar uang syariah 1%2% dari GDP. Realisasi pembiayaan syariah di sektor ekonomi strategis. Kepercayaan dan keterlibatan investor dan publik yang semakin meningkat. Mitigasi risiko likuiditas dengan instrumen dan mekanisme syariah. Optimalisasi pengumpulan dan penyaluran dana ZISWAF
14
14
PEMENUHAN PEMBIAYAAN EKONOMI : PEMERINTAH DAN SWASTA
Pembiayaan Proyek Strategis Nasional dan Prioritas* Pemerintah Pembiayaan dari Pemerintah Surat Utang Negara (86%)
BUMN/D
Swasta
Pembiayaan Lainnya (3%)
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) (14%)
• Pemenuhan kebutuhan pembiayaan nasional dari keuangan syariah, masih terbatas dari: (i) perbankan syariah, (ii) sukuk (korporasi dan SBSN) dan saham syariah. • Namun demikian, pangsa pasar SBSN masih +/- 14%, perbankan syariah +/- 5%, sukuk korporasi +/- 4% dan saham syariah +/-56%.
Pembiayaan dari Perbankan (74%)
Perbankan Konvensional (95%)
* Menurut RPJMN 2015-2019, dibutuhkan dana sekitar Rp4796 triliun (Sumber: Bappenas- JICA, 2014)
Perbankan Syariah (5%) Obligasi Syariah (4%)
Pembiayaan dari Non Bank (23%) Obligasi Korporasi (40%)
Equity (56%)
Obligasi Konvensional (96%)
Saham Konvensional (44%)
Saham Syariah (56%)
15
PENGEMBANGAN KEUANGAN ISLAM (KOMERSIAL DAN SOSIAL)
Manajemen Keuangan Konvensional Keuangan Komersial Syariah* Pasar Uang Syariah
Pengembangan Instrumen - Instrumen moneter - Instrumen pasar uang - Instrumen pasar forex - Instrumen pasar sukuk - Instrumen social fund
- Repo syariah - SIMA dan SIKA - TD valas syariah - NCD syariah - Hedging syariah
Pasar Valas Syariah
Penguatan Infrastruktur - Islamic market ethic - Islamic benchmark rate - Settlement system - Kontrak Repo - Treasury certification - Kustodian - Mini MRA syariah - iCOC - BI-SSSS repo syariah - PSAK waad - Index sektor riil
Pasar Sukuk
Penguatan Basis Investor - Investor domestik - Bank -,Non Bank - Individual - Pemerintah - Quasy Pemerintah - e-learning syariah - Sosialisasi dan edukasi - ISEF - Festival Ekonomi dan keuangan syariah
Kesejahteraan Ekonomi dan Sosial
Kelebihan Likuiditas di Perekonomian
Manajemen Keuangan Islam
Operasi Moneter Syariah
Penguatan Regulasi - Regulasi di pasar sekunder - Regulasi di pasar perdana
- PBI repo syariah - PBI hedging syariah - PBI PLJPS - PBI sertifikasi treasuri
*Kerjasama dengan OJK, Kementerian Keuangan, asosiasi, Industri, Lembaga Internasional dan instansi terkait.
Link dan berbasis
Sektor Ril Keuangan Sosial Islam**
Wakaf Fisik/Aset
Wakaf Uang
Dana Sosial lain: Infaq, shodaqoh, hibah, dll
Pengembangan Instrumen Keuangan Sosial
Penguatan Infrastruktur Dana Sosial
Penguatan Basis Muzzaki/donatur
- Sukuk wakaf (BUMN) - Sukuk wakaf korporasi - Sukuk tabarru (lembaga sosial Islam)
- Sistem informasi dan monitoring zakat - Sistem informasi dan monitoring wakaf
- Penguatan sosialisasi - Kerjasama kelembagaan (Baznas, BWI, dll)
- Model Sukuk linked wakaf - Panduan penerbitan Sukuk korporasi untuk lembaga sosial Islami
- Sistem informasi zakat BI (integrasi perbankan dan lembacga zakat nasional)
- Sosialisasi zakat di ISEF - Festival syariah (termasuk dana sosial) di KPW DN)
Dukungan bagi regulasi - Kerangka aturan sektor zakat - Kerangka aturan sektor wakaf
-Zakat core principle - Awqf core priciples
16
Kerjasama dengan BAZNAS, LAZ, BWI, Kemenag, Kemenkeu dan instansi terkait lainnya
PILAR 3 PENGUATAN RISET, ASESMEN & EDUKASI EKSYAR
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN STRATEGI UTAMA
1.
2. 3.
4.
Pemahaman terhadap bentuk usaha syariah dan model usaha halal masih terbatas. Beragamnya kurikulum pengajaran ekonomi syariah. Sistem pendidikan formal dan non formal belum cukup mendukung kebutuhan industri atau tataran implementasi. Pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait ekonomi dan keuangan syariah masih terbatas.
1. Penguatan riset pemberdayaan ekonomi syariah dan pendalaman pasar keuangan syariah. 2. Standarisasi dan pengembangan kurikulum pengajaran. 3. Pengembangan modul pengajaran, buku referensi dan e-learning baik untuk akademik maupun populer. 4. Pengembangan dan pengayaan program vokasi maupun profesi. 5. Peningkatan sosialisai dan edukasi masyarakat secara menyeluruh, kontinu dan terintegrasi.
1. 2.
3.
4.
Policy based research sudah terbangun dan meluas. Tersedianya berbagai model usaha syariah yang telah diimplementasikan dan siap direplikasi. Sistem pendidikan formal dan non formal yang mendukung implementasi dan pengembangan Eksyar. Peningkatan pemahaman masyarakat (literasi) terhadap ekononi dan keuangan syariah.
17
17
PENGUATAN RISET, ASESMEN DAN EDUKASI EKSYAR Peningkatan Literasi EKSYAR EDUKASI & SOSIALISASI
RISET & ASESMEN
Riset & Asesmen Pemberdayaan Ekonomi Syariah
Riset & Asesmen Pendalaman Pasar Keuangan Syariah
KHUSUS • Kerjasama riset: − PAU − Forum ahli − Lembaga riset internasional
• Sosialisasi: − Pemda − Forum daerah − Asosiasi/ kelompok masyarakat − Kelompok profesi
NON FORMAL
FORMAL
Peningkatan Awareness
Peningkatan Kompetensi
UMUM
• Gerakan sosialisasi massal • Buku referensi populer
AKADEMIK
VOKASI
SD, SMP, SMA, Universitas
SMK, Politeknik, Praktik Kerja
• Standarisasi & pengembangan kurikulum. • Pengayaan program vokasi • Pengembangan bahan ajar, buku referensi, e-learning • TOT guru, pengajar
• Program kewirausahaan • Program magang pada: − LAZ − sekolah Islam & pesantren − industri halal
PROFESI Sertifikasi
• Sertifikasi: − Islamic finance − Islamic social finance − dealer syariah − auditor produk halal − dll 18
PETA KERJASAMA INSTITUSI TERKAIT PENGEMBANGAN EKSYAR DI INDONESIA Termasuk dalam Dewan Pengarah KNKS Area kerjasama: Pilar 1 Pilar 3
Area kerjasama:
Area kerjasama: Kemenag
Kemenko Perekonomian
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
Bappenas
Area kerjasama:
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 MUI
KNKS
Area kerjasama:
Area kerjasama: Kemenkop dan UMKM
Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
Pilar 1 Pilar 2 Area kerjasama: Pilar 1 Pilar 2
BPN
Kemendikbud
Area kerjasama:
Pertanian
ESDM
Area kerjasama:
Area kerjasama:
Pilar 1 Pilar 2
Pilar 2
Kemenkeu
kerjasama dengan Asosiasi Masyarakat Kemenpar
Kemendes
Area kerjasama: Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3
ICMI PKES
Area kerjasama: Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 Area kerjasama: Pilar 1 Pilar 2 Pilar 3 19
BERBAGAI KERJASAMA INTERNASIONAL
Positioning Posisi Indonesia dalam Global Halal Supply Chain
WIIB Standard & Regulasi Penyusunan dan pengembangan ZCP & WCP (BAZNAS, BWI, BI)
Kerjasama inisiatif pendirian World Islamic Investment Bank (Kemenkeu, BI, OJK)
Peran Fora International Keikutsertaan aktif dalam IFSB, IILM, IIFM dan kerjasama strategis dengan IDB (BI, OJK, Kemenkeu) 20