ANALISIS PERANAN JEJARING SOSIAL DI KOTAMADYA PONTIANAK DALAM

Download producers and consumers to use social media (personalization, privacy, customer service, community, site, security, and sales promotion). K...

0 downloads 159 Views 152KB Size
ANALISIS PERANAN JEJARING SOSIAL DI KOTAMADYA PONTIANAK DALAM MENGHADAPI ERA DIGITAL MARKETING Hijrah Wahyudi Sekolah Tiggi Ilmu Ekonomi Indonesia Pontianak ABSTRACT The objective of this research is wants to know factors of determined producers and consumers to use social media in digital marketing era, and wants to know the role of social media in digital marketing era. This analysis is done by using descriptive analysis and Spearman-Brown’s formula in order to answer the research. This study in conducted on 100 netizen who live in Kotamadya Pontianak and the sample drawn is done by using random sampling. The study concludes that there are seven factors have significant determine upon producers and consumers to use social media (personalization, privacy, customer service, community, site, security, and sales promotion). Keyword:Social media, Digital marketing, Pontianak City book, mobil, bahkan test-drive dapat

PENDAHULUAN Digitalisasi

telah

menyentuh

dilakukan secara on-line.

hampir semua lini kehidupan kita saat

Sebuah survei yang melibatkan

ini. Ekonomi yang tadinya berbasis pada

262 eksekutif di perusahaan yang dimuat

pertanian dan sektor industri, kini beralih

di

pada dunia digital. Dampaknya, banyak

menjelaskan

peluang besar untuk berkecimpung di

perusahaan

berencana

dunia maya tersebut. Perkembangan

meningkatkan

anggaran

teknologi digital bisa dikatakan telah

digital mereka selama 12 hingga 18

merevolusi berbagai aspek kehidupan,

bulan ke depan. Di Indonesia sendiri ada

termasuk bidang pemasaran. Pemasaran

Bukalapak, salah satu e-commerce yang

konvensional mulai beralih ke digital

melakukan

marketing. Beberapa organisasi bisnis

Bukalapak.com

sudah lama menjalankan sistem digital,

digital marketing

mulai

hingga

kebiasaan sebagian besar masyarakat

menawarkan produk (barang dan jasa).

yang menggunakan internet sebagai

Dalam kehidupan sehari-hari konsumen

sumber informasi. Inilah yang akhirnya

dari

operasional

Intisari

Edisi

Februari

2016

bahwa

sebanyak

80%

digital

untuk pemasaran

marketing.

menyatakan

CEO bahwa

tak terlepas

dari

dapat melihat penjualan tiket, games, e-

1

yang membuat strategi pemasaran kini beralih ke dunia digital.

Berdasarkan data AC Nielsen bulan Maret 2009 menunjukkan bahwa 70%

Rhenald Kasali menyatakan bahwa

pengguna

internet

global

memakai

saat ini banyak kehidupan menjadi lebih

jaringan media sosial untuk melakukan

simple, mudah, dan cenderung semakin

social networking, seperti Facebook,

murah. Konsumen di seluruh dunia tidak

Twitter, atau MySpace.

lagi

Menurut laporan Social Media Marketing Industry pada tahun 2012 terungkap bahwa baik pelaku pasar Busineness-to-business (B2B) maupun Business-to-consumer (B2C) melakukan digital marketing dengan memanfaatkan jejaring sosial yang dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini:

rela

untuk

antri

berjam-jam

mendapatkan sesuatu. Semua kebutuhan hanya berjarak satu klik saja pada jempol konsumen.

Mereka

menelepon

toko

bisa yang

langsung lain

atau

menjelajah dunia maya melalui internet untuk mendapatkan perbandingan harga.

Tabel 1 Jejaring Sosial yang Digunakan untuk Digital Marketing Pelaku pasar B2B B2C

Facebook Twitter 96% 84% 87% 80%

Jejaring Sosial Linkedln YouTube 87% 55% 59% 59%

Dari Tabel 1.1 tersebut dapat

Blog 66% 57%

Google+ 44% 36%

hasil bahwa 6 dari 10 anak muda

dilihat bahwa penggunaan jejaring sosial

Indonesia

sebagai salah satu sarana pemasaran

mengakses internet dalam enam bulan

untuk mendapatkan dan meningkatkan

terakhir dibanding media-media lain

jumlah konsumen, baik transaksi yang

termasuk media konvensional televisi;

bersifat B2B maupun B2C.

rata-rata 9 dari 10 anak muda itu

Berdasarkan riset yang dilakukan

mengaku

lebih

banyak

memiliki akun di Facebook.

oleh MarkPlus tentang aspirasi dan perilaku ana muda di enam kota besar di Indonesia awal tahun 2010 menunjukkan e-Commerce describes the process of buying, selling, transferring, or

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

Pemasaran

Digital

(e-

Marketing atau Digital Marketing)

exchanging

products,

services,

or

information via computer networks, 2

including the internet. Some people view

pelanggan

the term commerce as describing only

pada teknologi.

transactions conducted between business partners.

(Efraim

Turban,

b. Sebuah

Dorothy

yang

bergantung

dialog

(teknologi

elektronik

interaktif)

untuk

Leidner, Ephraim McLean, dan James

memberikan akses informasi

Wetherbe:2006)

kepada pelanggan (komunitas,

Peter Drucker (pakar manajemen)

individu), dan sebaliknya.

menyatakan bahwa seperti perkereta-

c. Upaya

melakukan

semua

apian, e-commerce telah membawakan

kegiatan bisnis melalui internet

dampak baru, cepat mengubah ekonomi,

untuk

masyarakat,

analisis dan perencanaan untuk

dan

politik.

(Sayling

Wen:2003)

tujuan

menemukan,

Digital

Marketing

dapat

penelitian,

menarik,

dan

mempertahankan pelanggan.

didefinisikan sebagai kegiatan marketing

d. Upaya

meningkatkan

termasuk branding yang menggunakan

akselarasi jual beli barang dan

berbagai media berbasis web. (Ridwan

jasa (tertentu), informasi dan

Sanjaya dan Josua Tarigan:2009)

ide melalui internet.

e-Marketing penggunaan

dimaknai

teknologi

digital

sebagai

Digitalisasi

untuk

Pemasaran

mencapai tujuan pemasaran, termasuk upaya-upaya penyesuaian

pengembangan konsep

atau

pemasaran

itu

dalam

Aktivitas

Teknologi digital telah mengubah cara

manusia

berkomunikasi,

dalam

”berbicara”,

bertindak,

dan

sendiri, berkomunikasi dalam jaringan

mengambil keputusan. Setiap hari kita

global, dan mengubah cara perusahaan

selalu berhubungan dengan berbagai

melakukan bisnis dengan pelanggan.

macam teknologi mulai dari internet

(Ali Hasan:2013)

hingga

Karakteristik Pemasaran Digital (e-

membuktikan bahwa dunia digital telah

Marketing atau Digital Marketing)

menjadi dunia kita. Berikut adalah

telepon

genggam.

Hal

ini

Ali Hasan (2013) mendeskripsikan

konsep, prinsip, atau hukum yang perlu

bahwa pemasaran digital mempunyai

menjadi perhatian khusus para marketer

sejumlah karakteristik sebagai berikut:

dalam melakukan aktivitas marketing,

a. Upaya interaktivitas

meningkatkan bisnis

dengan

branding, dan selling di dunia digital. Prinsip yang dimaksud adalah The Seven 3

Laws yang merupakan akronim dari 7

f. membership

huruf DIGITAL, yaitu: Diferensiasikan

g. information brokers

produk atau layanan; sederhanakan Ide;

h. bartering online

Gunakan kreativitas; Identifikasi posisi

i. deep discounters

pelanggan atau pembeli di dalam media

(Efraim

digital; Tepati yang dijanjikan; Align

Ephraim

antara strategi digital marketing dengan

Wetherbe:2006)

strategi

Keunggulan

organisasi;

Lihat

yang

diinginkan pasar. (Ridwan Sanjaya dan

pilihan yang termasuk

ranah

e-marketing

McLean,

dan

Leidner,

dan

James

Keterbatasan

e-

Marketing

yang dapat dinikmati oleh perusahaan

Jenis-jenis Digital Marketing

dalam

Dorothy

Sejumlah keunggulan e-marketing

Josua Tarigan:2009)

Ragam

Turban,

untuk

meliputi: a. Biaya rendah; biaya iklan yang

mendukung kegiatan pemasaran adalah

identik

dengan

dana

besar

sebagai berikut:

dalam model legacy marketing

a. e-commerce

bisa

b. lead based website

mengurangi hasilnya, mampu

c. affiliate marketing

membuat

d. display advertising

budget, high impact marketing.

e. email marketing

dikurangi,

tanpa

perusahaan

low

b. Lebih beda; karena semakin

f. interactive advertising

banyak individu yang bersaing,

g. search engine marketing

maka bukan hanya sebatas

h. viral marketing

lebih baik dari yang lain tetapi

i. local internet marketing

yang

(Ali Hasan:2013) Jenis lainnya dari kegiatan e-

lebih

penting

adalah

menjadi yang lebih beda. c. Interaksi

intensif;

marketing untuk mendukung kegiatan

memungkinkan

pemasaran meliputi juga:

berinteraksi

konsumen

secara

intensif,

a. online direct marketing

membentuk

b. e-tendering system

mengekspresikan

c. online auctions

memuji,

d. name-your-own-price

bahkan menghujat produk yang

e. find-the-best-price

ia gunakan.

komunitas, aspirasinya,

berkeluh-kesah,

4

d. Mempertahankan pelanggan; emarketing akan berhasil jika

konsumen yang berpartisipasi dalam bisnis online.

pembeli,

c. Kepastian, e-commerce harus

datang atau membeli secara

memberi perhatian penuh pada

terus-menerus

apakah

pengunjung

atau

perusahaan,

di

situs

mempertahankan

dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan. e. Customer

konsumen

sudah

menerima apa yang mereka beli atau belum. (Ali Hasan:2013)

partnership;

menempatkan

pelanggan

sebagai partner dalam sebuah jaringan.

Beberapa

Pilihan

Peluang

Usaha

Berbasis Digital Marketing Berikut ini merupakan pilihan bidang usaha yang dapat dilakukan:

f. Pengukuran statistik; inisiasi marketing

online

- Komputer dan elektronik - Pakaian

mengharuskan pengguna untuk

- Biro perjalanan

meng-klik iklan, mengunjungi

- Software

sebuah website, dan untuk

- Reseller hosting dan domain

melakukan

- Kebutuhan rumah tangga

tindakan

yang

ditargetkan.

- Buku dan alat tulis kantor

Adapun keterbatasan e-marketing meliputi:

- Jasa - Penjualan/sewa properti

a. Ketidakmampuan menyentuh,

mencium,

mencicipi, barang

pembeli

- Penjualan/sewa kendaraan - Sembako

dan

mencoba

(Rahmat Igen:2010)

nyata

sebelum

METODE PENELITIAN

melakukan pembelian online

Penelitian ini merupakan riset

dapat mengurangi kepercayaan

eksploratori Simamora (2004) riset ini

terhadap produk, membatasi

dapat dipakai untuk tujuan :

niat membeli.

1. Merumuskan

b. Keamanan

privasi,

masalah

informasi sangat penting, baik bagi

perusahaan

maupun

masalah

agar

lebih

presisi. 2. Mengidentifikasi alternatif-alternatif keputusan atau tindakan. 3. Mengembangkan hipotesis. 5

4. Menentukan variabel dan hubungan-

c.

Wawancara

mendalam,

yaitu secara

hubungan antarvariabel untuk diuji

melakukan

tanya-jawab

lebih lanjut.

mendalam

kepada

5. Mencari ide untuk mengembangkan

Dalam penelitian ini, wawancara

pendekatan terhadapmasalah. 6. Mencari

prioritas

untuk

mendalam

Jenis

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus.

dilakukan

kepada

anggota komunitas secara on-line.

riset

selanjutnya.

narasumber.

data

yang

digunakan

dalam

penelitian ini meliputi : a.

Data Primer, yaitu data yang belum

Metode studi kasus bertujuan untuk

tersedia sehingga untuk menjawab

mencari

masalah

informasi

dari

satu

atau

penelitian,

beberapa situasi yang sama dengan

diperoleh

situasi masalah yang dihadapi peneliti.

(Simamora, 2004).

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

b.

dari

data

sumber

harus aslinya

Data Sekunder, yaitu data yang

Data dalam penelitian ini diperoleh

sudah

melalui :

dikumpulkan untuk suatu tujuan

a.

sebelumnya (Simamora, 2004).

Observasi, yaitu pengumpulan data primer

dengan

cara

mengamati

secara sistematis untuk memperoleh

b.

tersedia

atau

sudah

Sampel Adapun sampel yang digunakan

informasi tentang fenomena yang

adalah

diteliti.

berdomisili di Kotamadya Pontianak,

Studi dokumenter yang dilakukan

Kalimantan Barat yang berjumlah 100

dengan

responden (sampel acak).

cara

mengkategorisasi

(mengklasifikasi),

kemudian

mempelajari bahan-bahan tertulis

pelaku

pasar

B2C

yang

TEKNIK ANALISIS Untuk

menjawab

yang berhubungan dengan masalah

penelitian

penelitian dan mengambil data atau

teknik analisis faktor dengan mencari

informasi

koefisien reliabilitas Spearman-Brown

yang

dibutuhkan.

Sumbernya bisa berupa dokumen,

butir

pertanyaan

pertama,

digunakan

dengan rumus sebagai berikut:

buku, majalah, koran, dan lain-lain.

r11 = (2xr1/21/1) : (1+r1/21/2)

Data yang diperoleh adalah data

r11

sekunder.

= reliabilitas Spearman-

Brown

6

r1/2/12

= rxy yang disebutkan

∑Y2=860;

sebagai koefisien korelasi antara dua belahan Adapun

∑XY=916

(proses

perhitungan dapat dilihat pada bagian

variabel-variabel

penelitian yang digunakan meliputi: a.

N=100; ∑X=311; ∑X2=1.039; ∑Y=292;

Lampiran) Kemudian

personalisasi,

dilakukan

penghitungan

korelasi product moment dengan rumus:

b. privasi,

Rxy

c. customer service,

Lalu hasil korelasi product moment

d. community,

tersebut diproses menggunakan rumus

e. site,

Spearman-Brown:

f. security,

r11

= 0,342

= (2xr1/21/1) : (1+r1/21/2)

g. sales promotion.

= 0,509

Variabel-variabel tersebut diukur dengan skala nominal, yaitu: a.

Selanjutnya

adalah

membandingkan

angka tersebut dengan rtabel dengan

Ya/Mempertimbangkan

ketentuan tingkat alpha sebesar 0,05

dengan skor 1,

maka didapat angka rtabel sebesar 0,205.

b. Tidak/Tidak

Dapat disimpulkan bahwa r11 > rtabel,

Mempertimbangkan

dengan

skor 2. Untuk

yang artinya ketujuh variabel yang diteliti

menjawab

ternyata

secara

statistik

pertanyaan

dipertimbangkan oleh produsen dalam

penelitian butir kedua, digunakan teknik

menggunakan jejaring sosial di era

analisis deskriptif, yaitu menjelaskan

digital

secara detil tentang fakta, populasi, atau

variabel tersebut meliputi: personalisasi,

bidang

privacy, customer service, community,

tertentu

secara

faktual

dan

marketing.

Adapun

ketujuh

sistematis.

site, security,dan sales promotion.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peran Jejaring Sosial di Era Digital

Faktor-faktor

Marketing

yang

Dipertimbangkan

oleh Produsen dalam Menggunakan Jejaring Sosial Digital Marketing Dari kuesioner yang dibagikan

Instagram;

a. Pemanfaatan mempunyai

keunggulan

dibanding

aplikasi-aplikasi

kepada 100 orang responden didapatkan

lainnya dalam hal mengglobalkan

nilai-nilai sebagai berikut:

suatu

bisnis.

Instagram

Internet

sangat

dan

membantu 7

dalam

hal

promosi

dan

jejaring sosial di era digital

komunikasi dengan pelanggan.

marketing

b. Pemanfaatan Facebook; memiliki

yang

terdiri

dari

personalisasi, privacy, customer

kira-kira 80 juta pengguna dan

service,

community,

site,

dari sudut pandang pengguna

security,dan sales promotion.

aplikasi ini sesungguhnya adalah

b. Terdapat beberapa jenis jejaring

cara untuk berhubungan dengan

sosial yang dapat

sahabat, memberikan saran pada

dalam aktivitas pemasaran di era

halaman

digital, diantaranya: Instagram,

sahabat

kita,

memberikan daftar anggota yang

Facebook,

kita kenal. Terdapat beberapa

sebagainya.

kekuatan Facebook yang disebut

Blog,

digunakan

dan

lain

Saran

sebagai The Power of Facebook

Sebaiknya

pelaku

pasar

Word of Mouth yaitu status,

menggerakan bisnisnya melalui jejaring

album, group, page, note.

sosial untuk ikut serta dalam percaturan

c. Pemanfaatan

Blog;

karena

bisnis

berbasis

digital

marketing,

kemudahan yang diberikan blog,

sehingga membuat luasan pasar semakin

seorang

pengusaha

dapat

mengglobal serta dapat mengenalkan

memulai

aktivitas

bisnisnya

jatidiri perusahaan dan produk ke kancah

melalui

internet

sesegera

internasional.

mungkin, tanpa perlu menyewa

DAFTAR PUSTAKA

seorang ahli pembuat web site

Ali Hasan, 2014, Marketing dan Kasuskasus Pilihan, CAPS, Yogyakarta.

atau mengikuti kursus pembuatan web site. Pembuatan blog dapat dipelajari secara cepat dalam waktu yang singkat. Setelah itu dapat mulai fokus pada aktivitas pemasaran. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan a. Terdapat tujuh variabel yang dipertimbangkan

oleh

pasar

menggunakan

dalam

pelaku

Efraim Turban, dkk, 2006, IT for Management:Transforming Organizations in the Digital Economy, John Wiley & Sons,Inc, USA. Hasanuddin, dkk, 2011, Anxieties/Desires;90 Insights for Marketing to Youth, Women, Netizen in Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rachmat Igen, 2010, Strategi Sukses Berjualan Online, Media Kita, Jakarta. 8

Ridwan Sanjaya, Josua Tarigan, 2009, Creative Digital Marketin, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Steven Holzner, 2009, Facebook Marketing, Mizan Media Utama, Bandung.

Sayling Wen, 2003, Future of ECommerce, Lucky Publishers, Batam.

Sumber lain: Majalah Intisari, Edisi Februari 2016, Gramedia Majalah, Jakarta.

9