3 ANGGARAN PRODUKSI 1. PENGERTIAN
A
nggaran Produksi adalah suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang.
Perencanaan produksi mencakup masalah-masalah yang bersangkutan dengan penentuan : Tingkat Produksi Kebutuhan fasilitas-fasilitas produksi Tingkat persediaan barang jadi Pendekatan-pendekatan yang dipergunakan dalam penyusunan Anggaran Produksi : 1.
Kebijaksanaan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi, dengan tingkat persediaan barang dibiarkan mengambang.
2.
Kebijaksanaan yang mengutamakan pengendalian tingkat persedian barang, dengan
3.
tingkat produksi dibiarkan mengambang.
Kebijaksanaan yang merupakan kombinasi keduanya, dimana tingkat produksi maupun
tingkat persediaan sama-sama berubah dalam batas-batas tertentu.
2. TUJUAN ANGGARAN PRODUKSI Tujuan dari penyusunan anggaran produksi adalah : 1.
Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
2.
Menjaga
tingkat
persediaan
yang
memadai
dengan
cara
mengusahakan
persediaan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. 3.
Mengatur produksi agar biaya-biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
3. PENYUSUNAN ANGGARAN PRODUKSI
R
umus yang umum digunakan dalam penyusunan anggaran produksi adalah :
Tingkat penjualan ( dari angaran penjualan )..........................................XX Tingkat persediaan akhir ........................................................................XX + Jumlah ....................................................................................................XX Tingkat persediaan awal ........................................................................XX Tingkat produksi ....................................................................................XX Faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran produksi adalah : a) Rencana penjualan yang tertuang dalam anggaran penjualan b) Kapasitas mesin dan peralatan pabrik c) Tenaga kerja yang dimiliki yang terkait dengan kualitas mapun kuantitasnya. d) Stabilitas bahan baku. e) Modal kerja yang dimiliki. f) Fasilitas gudang. Langkah-langkah penyusunan anggaran produksi adalah : 1. Menentukan kebijakan yang berhubungan dengan tingkat persediaan. 2. Menetapkan jumlah total masing-masing jenis produk yang harus diproduksi selama periode anggaran. 3. Menyusun schedule atau meratakan produksi pada periode interim. Ada 3 cara pendekatan atau kebijakan dalm penyusunan anggaran produksi : 1. Kebijakan yang mengutamakan stabilitas tingkat produksi 2. Kebijakan yang mengutamakan pengendalian tingkat persediaan 3. Kebijakan yang merupakan kombinasi, tingkat persediaan berfluktuasi.
dimana tingkat produksi maupun
1. Kebijakan Stabilitas tingkat produksi ( Production Stability Concern Approuch ) Yang dimaksud dengan mengutamakan stabilitas produksi adalah perkembangan yang stabil dari jumlah yang diproduksi di waktu yang akan datang, sehingga walaupun terjadi fluktuasi penjualan, jumlah unit yang diproduksi tetap sama. Contoh Kasus 1 : Diketahui rencana penjualan PT. SUPRA selama 1 tahun (2003) adalah : Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah
Tingkat Penjualan 1.500 Unit 1.600 Unit 1.600 Unit 1.400 Unit 1.200 Unit 1.000 Unit 700 Unit 600 Unit 900 Unit 1.100 Unit 1.200 Unit 1.400 Unit 14.200 Unit
Sedangkan tingkat persediaan adalah : Persediaan awal tahun = 2.000 Unit Persediaan akhir tahun = 1.500 Unit Buatlah anggaran produksi untuk tahun 2003 dengan Menggunakan 3 Metode tersebut. Jawab : - Dengan menggunakan Kebijakan Stabilitas tingkat produksi. ( Kasus 1 ) Jumlah yang harus diproduksi adalah : Penjualan 1 tahun = 14.200 unit Persediaan akhir tahun = 1.500 unit + Kebutuhan 1 tahun = 15.700 unit Persediaan awal tahun = 2.000 unit Jumlah yang harus diproduksi = 13.700 unit Pengalokasian tingkat produksi tiap bulan dapat dilakukan dengan 2 cara ; a) Produksi selama 1 tahun = 13.700 unit Produksi per bulan = 13.700 unit : 12 bulan = 1.141,67 unit
Kelemahan cara ini sering ditemukan bilangan-bilangan tidak bulat, sehingga sulit untuk dilaksanakan dengan tetap atau tepat?
b)
Produksi selama 1 tahun = 13.700 Unit Perhitungan cara di atas produksi rata-rata perbulan = 1.141,67 unit Bilangan bulat yang paling mendekati dan mudah dilaksanakan = 1.100 unit. Apabila produksi per bulan = 1.100 unit, maka kekurangannya : 13.700 - (12 x 1.100) = 500 unit 500 unit dialokasikan ke bulan-bulan dengan tingkat penjualan tertinggi yaitu ; Januari dengan tingkat penjualan sebasar 1.500 unit. Februari dengan tingkat penjualan sebasar 1.600 unit Maret dengan tingkat penjualan sebasar 1.600unit April dengan tingkat penjualan sebasar 1.400 unit Desember dengan tingkat penjualan sebasar 1.400 unit Maka : Masing-masing mendapat ; (500 unit : 5) x 1 unit = 100 unit Sehingga secara keseluruhan adalah : - 5 bulan masing-masing (1.100 + 100) unit = 6.000 unit - 7 bulan masing-masing 1.100 unit = 7.700 unit + Jumlah = 13.700 unit
Contoh Kasus 2 : PT. MAJU merencanakan penjualan tahun 2003 dengan pola sebagai berikut : Quarter 1
: 8500 Unit
Quarter 2
: 9000 Unit
Quarter 3
: 9500 Unit
Quarter 4
: 10000 Unit
Jika diketahui persediaan tahun 2003 : Persediaan awal : 2000 Unit Persediaan Akhir : 2500 Unit Untuk tahun 2004, manajemen perusahaan menginginkan adanya persediaan akhir sebanyak 3000 Unit. Buatlah Anggaran produksinya dengan menggunakan 3 kebijakan tersebut.
Jawab : - Dengan menggunakan Kebijakan Stabilitas tingkat produksi ( Kasus 2 ) Quarter 1
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Total
Penjualan
9000
9500
10000
10500
39000
Pesediaan Akhir
3000
3000
2500
3000
3000
Kebutuhan
12000
12500
12500
13500
42500
Persediaan Awal
2500
3000
3000
2500
2500
Produksi
9500
9500
9500
9500
39500
- Tampilan Input
Sales Badgeting Sales ( + ) End Inventory ( -) Begining Inventory
2. Kebijakan Pengendalian tingkat persediaan ( Inventory Control ) Disini perkembangan jumlah unit yang diproduksi dibiarkan berfluktuasi, tetapi tingkat persediaan diusahakan stabil dari waktu ke waktu. Cara yang dilakukan adalah persediaan awal dan persediaan akhir ( dengan waktu bulanan, triwulan, semester, dll ). - Dengan menggunakan Kebijakan Pengendalian Tingkat Produksi (Kasus 1) Pengalokasian tingkat produksi tiap bulan dapat dilakukan dengan dua cara : a. Persediaan awal tahun = 2.000 unit Persediaan akhir tahun = 1.500 unit Selisihnya = 500 unit Selisihnya tersebut dialokasikan per bulan; (500 : 12) x 1 unit = 41,67 unit
Kelemahan cara ini sering ditemukan bilangan-bilangan tidak bulat, sehingga sulit untuk dilaksanakan dengan tetap atau tepet.
b. Persediaan awal tahun = 2.000 unit Persediaan akhir tahun = 1.500 unit Selisihnya = 500 unit Agar didapat hasil bilangan bulat dan mudah dilaksanakan maka 500 unit dibagi dengan 5 sehingga : (500 : 5) x 1 unit = 100 unit Angka tersebut dialokasikan dari bulan Januari hingga bulan Mei.
- Dengan menggunakan Kebijakan Pengendalian Tingkat Produksi (Kasus 2) Selisih tingkat persediaan ( Per Quarter ) = Persediaan Awal – Persediaan Akhir 4 = ( 2500 – 3000 ) / 4 = 125 Quarter 1
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Total
Penjualan
9000
9500
10000
10500
39000
Pesediaan Akhir
2625
2750
2875
3000
3000
Kebutuhan
11625
12250
12875
13500
42000
Persediaan Awal
2500
2625
2750
2875
2500
Produksi
9125
9625
10125
10625
39500
- Tampilan input
Beginning Inventory (- ) End Inventory / 4
3. Kebijakan Kombinasi, Dimana
Tingkat Persediaan maupun Tingkat
Produksi Sama-sama Berfluktuasi pada batas-batas tertentu. Disini meskipun telah ditetapkan dengan cara kombinasi, tetapi perusahaan masih harus menetapkan asumsi – asumsi lain agar dapat dicapai keseimbangan yang optimum antara tingkat penjualan, persediaan , dan produksi. - Dengan menggunakan Kebijakan Kombinasi ( Kasus 1 ) Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil kebijaksanaan seperti : Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 15% diatas atau dibawah ratarata bulanan. Tingkat persediaan tidak boleh lebih dari 1.600 unit dan tidak boleh kurang dari setengahnya persediaan maksimal. Produksi bulan Juli - Agustus - September boleh dikurangi 30% dari tingkat produksi normal.
- Dengan menggunakan Kebijakan Kombinasi ( Kasus 2 ) Dalam beberapa situasi, manajemen dapat mengambil kebijaksanaan seperti :
Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 20% dari tingkat produksi rata-rata. Tingkat persediaan Quarter 1 berfluktuasi 500 unit, Quarter 2 berfluktuasi 400 unit, Quarter 3 berfluktuasi 300 unit, dan Quarter 4 berfluktuasi 300 unit
Tingkat produksi rata-rata = Produksi 1 tahun = 39000 = 9750 4 4
Quarter 1
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Penjualan
9000
9500
10000
10500
Pesediaan Akhir
2000
1600
1300
1000
Kebutuhan
11000
11100
11300
9500
Persediaan Awal
2500
2000
1600
1300
Produksi
8500
9100
9700
8200
Hasil Perhitungan Untuk 3 Metode ( Kasus 1 )
Anggaran Produksi (Metode Mengutamakan Stabilitas Produksi ) Keterangan Renc.Penjualan Persediaan akhir + Jumlah Persediaan awal Tingkat produksi
Jan 1.500 1.700 3.200 2.000 1.200
Feb 1.600 1.300 2.900 1.700 1.200
Mar 1.600 900 2.500 1.300 1.200
Apr 1.400 700 2.100 900 1.200
Mei 1.200 600 1.800 700 1.100
Jun 1.000 700 1.700 600 1.100
Jul 700 1.100 1.800 700 1.100
Agt 600 1.600 2.200 1.100 1.100
Sept 900 1.800 2.700 1.600 1.100
Okt 1.100 1.800 2.900 1.800 1.100
Nop 1.200 1.700 2.900 1.800 1.100
Anggaran Produksi (Metode Pengendalian Tingkat Persediaan) Keterangan Renc.Penjualan Persediaan akhir + Jumlah Persediaan awal Tingkat produksi
Jan 1.500 1.900 3.400 2.000 1.400
Feb 1.600 1.800 3.400 1.900 1.500
Mar 1.600 1.700 3.300 1.800 1.500
Apr 1.400 1.600 3.000 1.700 1.300
Mei 1.200 1.500 2.700 1.600 1.100
Jun 1.000 1.500 2.500 1.500 1.00
Jul 700 1.500 2.200 1.500 700
Agt 600 1.500 2.100 1.500 600
Sept 900 1.500 2.400 1.500 900
Okt 1.100 1.500 2.600 1.500 1.100
Nop 1.200 1.500 2.700 1.500 1.200
Agt 600 1.600 2.200 1.100 1.100
Sept 900 1.800 2.700 1.600 1.100
Okt 1.100 1.800 2.900 1.800 1.100
Nop 1.200 1.700 2.900 1.800 1.100
Anggaran Produksi (Metode Kombinasi ) Keterangan Renc.Penjualan Persediaan akhir + Jumlah Persediaan awal Tingkat produksi
Jan 1.500 1.600 3.100 2.000 1.100
Feb 1.600 1.300 2.900 1.600 1.300
Mar 1.600 1.000 2.600 1.300 1.300
Apr 1.400 900 2.300 1.000 1.300
Mei 1..200 600 1.800 700 1.100
Jun 1.000 700 1.700 600 1.100
Jul 700 1.100 1.800 700 1.100
Hasil Perhitungan Untuk 3 Metode ( Kasus 2 )
Anggaran Produksi (Metode Mengutamakan Stabilitas Produksi ) Quarter 1
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Total
Penjualan
9000
9500
10000
10500
39000
Pesediaan Akhir
3000
3000
2500
3000
3000
Kebutuhan
12000
12500
12500
13500
42500
Persediaan Awal
2500
3000
3000
2500
2500
Produksi
9500
9500
9500
9500
39500
Anggaran Produksi (Metode Pengendalian Tingkat Persediaan) Quarter 1
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Total
Penjualan
9000
9500
10000
10500
39000
Pesediaan Akhir
2625
2750
2875
3000
3000
Kebutuhan
11625
12250
12875
13500
42000
Persediaan Awal
2500
2625
2750
2875
2500
Produksi
9125
9625
10125
10625
39500
Anggaran Produksi (Metode Kombinasi ) Quarter 1
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Penjualan
9000
9500
10000
10500
Pesediaan Akhir
2000
1600
1300
1000
Kebutuhan
11000
11100
11300
9500
Persediaan Awal
2500
2000
1600
1300
Produksi
8500
9100
9700
8200
3. TAMPILAN APLIKASI
-
Tampilan Output Metode Production Stabillity Concern Approuch
Sales Budgeting Sales ( + ) End Invent Sales ( + ) End Inventory ( -) Begining Inventory
-
Pengenalan Visual Basic
Tampilan Output Metode Inventory Control
Hal 10