ANIME SEBAGAI BUDAYA POPULER... (PRISTA ARDI NUGROHO) JURNAL

Download Anime merupakan salah satu budaya populer dari Jepang yang diterima oleh masyarakat Indonesia. Sebagai dampak anime menjadi populer adalah ...

0 downloads 395 Views 281KB Size
Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho)

ANIME SEBAGAI BUDAYA POPULER (STUDI PADA KOMUNITAS ANIME DI YOGYAKARTA) Oleh: Prista Ardi Nugroho dan Grendi Hendrastomo E-mail: [email protected] Pendidikan Sosiologi – Fakultas Ilmu Sosial – Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Anime merupakan salah satu budaya populer dari Jepang yang diterima oleh masyarakat Indonesia. Sebagai dampak anime menjadi populer adalah banyak bermunculan event dan komunitas Jejepangan yang terdapat di Yogyakarta. Saat ini, anime sudah mulai jarang ditayangkan di televisi, namun anime tetap eksis dan populer di masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi anime menjadi budaya populer di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dijabarkan secara deskriptif dengan sumber data yang terdiri dari orang yang suka anime tergabung dalam komunitas Jejepangan dan orang yang suka anime tidak tergabung dalam komunitas Jejepangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pemilihan subyek adalah purposive sampling. Adapun validitas data yang digunakan adalah teknik trianggulasi sumber, serta analisis data menggunakan analisis interaktif Milles dan Hubberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anime menjadi budaya populer berawal dari pengaruh media massa yang berperan penting dalam melakukan difusi, yang pada prosesnya membawa, mengenalkan dan menanamkan ideologi anime kepada masyarakat berupa image positif. Hal tersebut yang menjadikan anime menarik dan membuat penggemar merasa kagum, rasa kagum ini merupakan efek dari hegemoni anime, yang kemudian penggemar menganggap banyak hal positif yang dapat diambil dari mengkonsumsi anime. Adapun faktor-faktor yang melatarbelakangi anime sebagai budaya populer antara lain: (1) pengaruh media massa, (2) mudahnya mendapatkan konten anime melalui website, (3) pengaruh teman, (4) anime merupakan hiburan yang murah, (5) banyaknya pilihan genre dalam anime, (6) karakter dalam anime, (7) fashion dalam anime, (8) alur cerita yang menarik dalam anime serta (9) setting tempat yang terdapat dalam anime sangat realistis. Kata Kunci: Anime, Budaya Populer, Komunitas

Jurnal Pendidikan Sosiologi/1

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) ANIME AS POPULAR CULTURE (STUDY OF ANIME COMMUNITY AT YOGYAKARTA) By: Prista Ardi Nugroho and Grendi Hendrastomo E-mail: [email protected] Sociology Education – Social Science Faculty – Yogyakarta State University ABSTRACT Anime is one of the popular cultures from Japan which has been accepted by Indonesian people. As an effect, there are many Japanese (Jejepangan) events and communities appear in Yogyakarta. Recently, anime is rarely played on television, however it still exists and popular in society. Based on those findings, this research objective was to find out the factors behind anime as a popular culture in Yogyakarta. This was a qualitative descriptive research. The subjects as data sources were consist of two groups of people who like anime: first people who are joining in a Japanese community and those who are not. Data collecting techniques in this research were observation, interview, and documentation. This research was using purposive sampling technique. The triangulation techniques were used to ensure the validity of the data while the analysis of the data was using interactive analysis theory from Milles and Hubberman. The result showed that anime became a popular culture firstly from the influence of the mass media which had a significant diffusion role that, by process, brought, defined, and engraved the anime ideology in Indonesian people as a positive image. Therefore, anime became interesting and made the fans adore as the effect from anime hegemony. The anime fans deemed to take many positive things from consuming anime. The factors behind anime as a popular culture were: (1) the influence of mass media, (2) easily access, (3) friends influence, (4) inexpensive entertainment, (5) a lot of genres, (6) the characters, (7) the fashions, (8) attractive plots, and (9) realistic setting.

Keywords: Anime, Popular Culture, Community

Jurnal Pendidikan Sosiologi/2

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) minshuu bunka atau budaya rakyat

A. PENDAHULUAN Berbicara mengenai hiburan

dan minzoku bunka atau budaya

tentu tidak lepas dengan budaya

bangsa. Walaupun kedua kata ini

popular.

sendiri

memiliki pengertian yang dekat tetapi

muncul dari interaksi sehari-hari dari

menurut Kato, kata tersebut kurang

kebutuhan suatu masyarakat. Budaya

tepat untuk mendeskripsikan istilah

ini

budaya

Budaya

mencakup

populer

seluruh

praktik

populer.

Budaya

massa

kehidupan sehari-hari, mulai dari gaya

memiliki pengertian suatu bentuk

berpakaian,

olahraga,

budaya yang banyak disukai oleh

hingga dunia hiburan. Semua dicakup

masyarakat, tidak hanya masyarakat

dalam

Budaya

Jepang saja tetapi juga disukai oleh

merupakan

produk

masyarakat dari negara-negara lain.

industrial,

kegiatan

Inilah yang disebut disukai secara

pemaknaan dan hasil kebudayaan

massa yang menyebabkan budaya

ditampilkan

populer

memasak,

budaya

populer masyarakat

kerap

populer.

dalam

dengan

jumlah

bantuan

besar,

tersebut

juga

diproduksi

teknologi

secara massa. Indonesia merupakan

produksi, distribusi, dan penggandaan

salah satu negara yang mengikuti

massal, sehingga mudah dijangkau

perkembangan

oleh masyarakat (Heryanto: 2012).

Jepang. Globalisasi budaya populer

Pada masa ini Indonesia telah

Jepang

kini

budaya

dibuktikan

populer

dengan

dikenalkan dengan budaya populer

semakin banyaknya acara-acara yang

dari banyak negara seperti Barat,

bertemakan Jepang seperti karaoke,

Cina, Korea hingga Jepang. Budaya

festival manga, kontes cosplay, dan

populer dari Jepang meliputi anime,

yang tidak terlewatkan adalah anime.

manga, cosplay, game, j-pop, dan

Anime sudah masuk pertelevisian

sebagainya.

Indonesia sudah sejak lama. Sudah

Handbook

Di of

dalam

Japanese

buku Popular

terhitung

puluhan

judul

anime

Culture, Hidetoshi Kato memberikan

ditayangkan oleh beberapa stasiun

penjelasan mengenai budaya populer

televisi

Jepang. Menurutnya, istilah budaya

ditayangkannya anime di Indonesia,

populer dalam bahasa Jepang lebih

anime

tepat disebut sebagai taishuu bunka

perhatian masyarakat dan menjadi

atau “budaya massa”. Selain istilah

sangat populer. anime Naruto belum

taishuu bunka, juga terdapat istilah

lama ini memenangkan Indonesian

Indonesia.

langsung

Sejak

dapat

awal

menarik

Jurnal Pendidikan Sosiologi/3

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) Kids Choice Awards tahun 2015

digemari masyarakat. Saat ini juga

dalam nominasi Kartun Terfavorit

telah banyak blog ataupun website

mengalahkan kartun Adit & Sopo

yang

Jarwo, Spongebob dan Doraemon

anime.

(Solopos.com).

berdampak

Selain itu kepopuleran anime

menyediakan

konten-konten

Kepopuleran

macam

anime

diadakannya

event

juga

berbagai

Jejepangan

baik

di Indonesia berdampak terhadap

berkaitan tentang manga, cosplay

meningkatnya jumlah orang yang

ataupun anime di Yogyakarta, dengan

ingin belajar bahasa Jepang, melalui

diadakan event-event tersebut dan

survei yang dilakukan oleh Japan

melihat semakin banyaknya peminat

Foundation,

menempatkan

budaya populer Jepang di Indonesia

Indonesia menjadi no 2 terbanyak

seperti anime, membuat beberapa

diseluruh dunia, meningkatnya jumlah

penggemar budaya Jepang seperti

pelajar yang ingin belajar Jepang

penggemar anime atau anime lover

dipengaruhi salah satunya anime.

maupun otaku banyak mendirikan

yang

Namun akhir-akhir ini serial

komunitas di Yogyakarta. Sebut saja

anime di stasiun televisi Indonesia

beberapa komunitas Jejepangan di

sudah sangat jarang kita jumpai, hal

Yogyakarta seperti ATSUKI, Yojico,

tersebut tidak lepas dari polemik

Onegai,

penayangan

Tokusatsu

melalui

anime

KPI

di

(Komisi

Indonesa Penyiaran

dan

Yogjakarta

Anime

Manga Community atau

disingkat menjadi ANOMAN.

Indonesia) yang menegur penayangan

Hal

tersebut

beberapa anime di Indonesia, salah

bahwa

satunya teguran terhadap penayangan

merupakan budaya yang dinikmati,

anime Crayon Shincan dan Dragon

disenangi,

Ball Z yang dianggap terdapat unsur

masyarakat di Yogyakarta. Atas dasar

pornografi

asosiatif

tindak

hal inilah, peneliti mengambil judul

kekerasan

yang tidak

bagi

untuk tulisan ini adalah “Anime

dan baik

perkembangan anak.

budaya

menunjukan

Jepang

bahkan

diikuti

anime

oleh

Sebagai Budaya Populer (Studi pada

Meskipun demikian saat ini

Komunitas Anime di Yogyakarta)”.

anime sudah sangat sulit ditemukan pada

siaran

Indonesia,

stasiun

namun

televisi

anime

di

masih

B. KAJIAN PUSTAKA 1. Anime dan Budaya Populer

menjadi salah satu tontonan paling Jurnal Pendidikan Sosiologi/4

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) Anime menurut Gilles Poltras

diproduksi secara massa sehingga

ada dua pengertian, yang pertama

dapat dinikmati oleh banyak orang

adalah kata yang digunakan oleh

dari

orang Jepang untuk menyebut film

penyebarannya pun menjadi lebih

animasi

luas. Dari definisi-definisi tersebut

apa

pun

tanpa

kalangan

dapat

tersebut. Kedua, penggunaan kata

budaya populer merupakan budaya

anime di luar Jepang adalah film

yang menyenangkan dan disukai

animasi yang berasal dari Jepang,

banyak

jadi pengertian anime terdapat dua

dengan demikian harus mencakup

pandangan, yaitu pandangan dari

dimensi kuantitatif, apakah suatu

orang Jepang dan pandangan dari

budaya itu dikonsumsi oleh banyak

luar orang Jepang, orang Jepang

orang. Budaya popular merupakan

mengatakan segala jenis film animasi

budaya massa, yaitu budaya yang

dari seluruh dunia dengan sebutan

diproduksi

oleh

anime, kebalikannya dengan orang

dikonsumsi

massa.

Budaya

luar

dikonsumsi

tanpa

pertimbangan

mengatakan

bahwa

kesimpulan

dan

memperhatikan darimana asal anime

Jepang

ditarik

manapun

orang.

Budaya

bahwa

popular

massa

tersebut

ini

anime merupakan film animasi yang

apakah

hanya dibuat oleh Jepang saja.

diterima oleh masyarakat atau tidak.

Definisi budaya pop sebagai

budaya

untuk

dapat

Budaya popular dianggap sebagai

budaya massa memiliki pengertian

dunia

budaya yang diproduksi secara massa

sederhananya

untuk dikonsumsi massa, anime juga

diartikan

berarti dapat dikatakan budaya massa

banyak disukai orang, karya yang

karena dikonsumsi secara massa.

dilakukan

Budaya itu sendiri dianggap hanya

orang seperti halnya budaya populer

sekedar rumusan, manipulatif dan

Jepang seperti manga dan anime

dikonsumsi tanpa berpikir panjang.

(Storey: 2003).

Teks dan praktik budaya pop lebih

impian

kolektif. budaya

sebagai

untuk

budaya

Lebih popular yang

menyenangkan

2. Fans dan Komunitas

dilihat sebagai fantasi publik. Budaya

Fans adalah bentuk penonton

pop dianggap sebagai dunia impian

yang aktif dalam penggunaan media.

kolektif.

Definisi

Sedangkan fandom adalah interaksi

kejelasan

bahwa

ini

memberi

budaya

pop

merupakan budaya yang memang

sosial, dimana saling berbagi rasa, membangun

identitas

sosial,

Jurnal Pendidikan Sosiologi/5

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) melakukan kegiatan-kegiatan secara

dapat diukur dengan menggunakan

kolektif.

angka.

Fandom

sebagai

dunia

didefinisikan

penggemar

dan

Sumber

data

primer

dalam

penggemar, khususnya penggemar

penelitian ini yaitu penggemar anime

ilmu pengetahuan, fiksi, majalah dan

yang tergabung ke dalam komunitas

konvensi

ataupun

(The

Concise

Oxford

tidak

tergabnug

dalam

Dictionary of Current English). Di

komunitas, yang diperoleh melalui

Indonesia

komunitas-

wawancara dan observasi. Sumber

komunitas penggemar manga dan

data sekunder meliputi buku atau

anime,

terdapat

yang

biasanya

mereka

referensi yang relevan dengan tema

berbagi

dengan

penelitian, yang diperoleh melalui

penggemar lain lewat internet atau

dokumentasi dan studi kepustakaan

berkumpul di suatu tempat dan saling

dengan bantuan media cetak dan

bertukar cerita melalui komunikasi.

media internet serta catatan lapangan

Para penggemar yang bertemu di

saat peneliti melakukan observasi.

berkumpul

internet

dan

biasanya

mengadakan

Pemilihan informan dilakukan

gathering (pertemuan) untuk saling

dengan teknik purposive sampling,

berjumpa satu sama lain baik gath

dimana informan dipilih berdasarkan

secara

ciri-ciri yang memenuhi syarat yang

langsung

ataupun

hanya

chatting melalui media sosial seperti

telah

ditetapkan

facebook.

kemudian

oleh

peneliti

peneliti,

memperoleh

informan dari teman peneliti, media sosial dan informan.

C. METODE PENELITIAN Penelitian metode deskriptif

ini

menggunakan

kualitatif

dengan

yaitu

penelitian

desain yang

Penelitian

ini

menggunakan

teknik pengumpulan data diantaranya yaitu,

observasi,

wawancara

dan

bertujuan untuk memberi gambaran

dokumentasi. Validitas penelitian ini

secara cermat mengenai individu atau

menggunakan

kelompok tertentu tentang keadaan

sumber,

dan gejala yang terjadi. Metode ini

membandingkan dan mengecek data

dipilih karena permasalahan yang

dengan berbagai macam sumber agar

dikaji

yang

lebih terpercaya kebenarannya apabila

bersifat sosial dan dinamis yang tidak

digali dari sumber data yang berbeda.

merupakan

masalah

yaitu

teknik

triangulasi

dengan

cara

Sumber data yang dimaksud disini Jurnal Pendidikan Sosiologi/6

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) yaitu sumber data primer yaitu data

Anime mulai masuk Indonesia

yang diperoleh dari informan dengan

pada 1990-an melalui stasiun-stasiun

cara

observasi.

televisi, anime seperti Saint Seiya,

Teknik analisis data dalam penelitian

Sailor Moon, Dragon Ball, dan masih

ini

analisis

banyak judul lainnya yang pernah

interaktif milik Miles dan Hubberman

ditayang mendapat respon positif dari

yaitu analisis yang dilakukan secara

penggemarnya.

terus menerus sampai data menjadi

anime menjadi trend budaya populer

jenuh. Proses analisis ini melalui

di Indonesia. Saat ini banyak berdiri

empat tahap yaitu tahap pengumpulan

komunitas pecinta anime yang secara

data, reduksi data, penyajian data dan

tidak langsung merupakan bagian dari

yang

komunitas

wawancara

menggunakan

terakhir

dan

model

yaitu

penarikan

kesimpulan.

Sebagai

dampak

Jejepangan.

Pecinta

budaya Jepang terutama penggemar anime begitu banyak dari segala usia dan

D. HASIL PENELITIAN Pokok dari budaya populer

profesi,

tidak

mengherankan

dengan hobi yang sama menjadikan

adalah untuk hiburan dan wujud

dasar

membentuk

komunitas-

dominasi dari musik, komik, fashion,

komunitas sebagai wadah mereka

olahraga, dan film. Menurut Sullivan,

saling bertukar cerita tentang hobi

dkk (1996) dalam Helmi (2008)

yang sama. Keberadaan komunitas

segala produk budaya yang secara

Jejepangan khususnya anime di Jogja

sengaja dibuat sesuai dengan selera

pun semakin menjamur. Hal ini

orang banyak dan dapat diartikan

dibuktikan dengan munculnya banyak

sebagai budaya yang banyak disukai

komunitas Jejepangan seperti Rinjin

oleh orang.

Bu, ANOMAN ataupun AWSubs.

Indonesia merupakan fandom

Dari sekian banyak komunitas anime,

budaya populer Jepang terbesar di

tentu mereka memiliki warna khas

Asia.

globalilsasi

masing-masing agar berbeda dengan

budaya, di Indonesia terdapat budaya

komunitas satu sama lain untuk

populer dari Jepang seperti dorama,

menarik

japan music, manga, cosplay, dan

seperti ANOMAN yang memiliki ciri

anime. Dari semua ini yang paling

khas sebagai komunitas Jejepangan

populer adalah cosplay, manga dan

yang tidak melupakan budaya asli

anime atau kartun Jepang.

yaitu budaya tradisional Yogyakarta.

Akibat

adanya

anggota,

sebagai

contoh

Jurnal Pendidikan Sosiologi/7

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) Anime

mampu

menarik

Kekaguman adalah rasa yang secara

masyarakat

tidak langsung menjerat penggemar

Indonesia dari kalangan anak-anak

anime terhadap kesadaran mereka.

bahkan orang dewasa, sebagai salah

Penggemar

satu budaya populer, anime memiliki

adalah suatu kebenaran dan tidak ada

faktor-faktor

yang

perhatian

banyak

yang

salah

mengganggap

dengannya.

anime

Sehingga

melatarbelakanginya menjadi populer.

segala sesuatu yang berkaitan dengan

Adapun faktor-faktor tersebut antara

anime itu positif dan banyak hal

lain sebagai berikut:

positif

1. Pengaruh media massa

anime ditayangkan oleh beberapa stasiun televisi Indonesia. Pengaruh globalisasi

dapat

diambil

dari

mengkonsumsi anime. Hal tersebut

Sudah terhitung puluhan judul

adanya

yang

menyebabkan

perkembangan teknologi informasi masuk ke Indonesia dan memberikan ruang yang sangat luas bagi budaya populer Jepang juga ikut masuk ke Indonesia. Siaran-siaran televisi yang menayangkan acara Jepang dengan mudah mempengaruhi masyarakat.

seperti yang dikatakan Gramsi (dalam Amroshy: 2014) tentang hegemoni, bagaimana menciptakan cara berpikir atau wacana tertentu yang dominan, dianggap benar sementara wacana lain dianggap salah sehingga yang terjadi dan diberitakan oleh media tampak sebagai suatu kebenaran, apa adanya, logis, dan bernalar (common sense) dan semua orang menganggap sebagai sesuatu yang tidak perlu dipertanyakan. media massa menjadi

Pada prosesnya, media massa membawa,

mengenalkan

dan

menanamkan ideologi anime kepada

faktor

penting

budaya

populer

tersebar dan diterima dengan baik oleh masyarakat.

masyarakat berupa image positif. Image positif ini berupa maknamakna yang terkandung dalam anime, seperti

sikap

pemberani,

pantang

menyerah, maupun persahabatan. Hal tersebut

yang

menjadikan

anime

menarik dan membuat penggemar merasa kagum. Rasa kagum ini merupakan

efek

dari

hegemoni.

MacWilliams

menyebutkan

anime merupakan bagian kunci dalam budaya visual populer. Di tengah besarnya peran media massa (masukomi) dalam masyarakat Indonesia, anime dan manga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat yang saat ini sangat Jurnal Pendidikan Sosiologi/8

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) visual. Anime berperan penting dalam

surat kabar, majalah, buku, radio, film

pembentukan mediascape global, baik

dan televisi. Televisi menjadi salah

cetak

elektronik

satu faktor penting dalam penyebaran

Menurut

budaya populer anime di Indonesia,

Akhmad Zaini Abar, media massa

televisi sendiri telah menjadi media

kini menjadi sumber dominan untuk

yang sangat banyak menciptakan

memperoleh citra realitas sosial serta

budaya popular (Sumarwan: 2002).

maupun

(MacWilliams:

2008).

interpretasinya

dan

penilaiannya.

Budaya massa atau budaya pop cenderung menjadi budaya dominan karena

terus

menerus

diproduksi

media massa (Abar: 1994). Dengan adanya

media

anime

hidup,

berkembang dan menciptakan trend yang bertahan sejak lama melalui media massa. Sebagai budaya populer anime sangat bergantung pada media massa. Melalui media massa tersebut membantu

penyebaran

Indonesia.

Penyebaran

dengan

proses

anime

di

berkaitan

difusi.

Difusi

(diffusion) adalah proses penyebaran kebudayaan-kebudayaan

secara

geografi, terbawa oleh perpindahan bangsa-bangsa (Koentjaraningrat:

di

muka 2002).

bumi Dalam

zaman modern sekarang ini, difusi unsur-unsur kebudayaan yang timbul di salah satu tempat di muka bumi berlangsung dengan cepat sekali, bahkan seringkali tanpa kontak yang nyata antara individu-individu. Ini disebabkan karena adanya alat-alat

Seiring perkembangan jaman dan

mulai

masuknya

internet,

masyarakat Indonesia dapat dengan mudah mengakses informasi dari berbagai negara di dunia dengan lebih mudah. Salah satunya adalah budaya anime yang semakin mudah dijangkau oleh semua kalangan Indonesia, hingga

mulai

kalangan

masyarakat

dari

anak-anak

dewasa

dapat

menikmati anime sebagai salah satu hiburan yang dapat dinikmati kapan saja.

Dengan

akses

semakin

tersebut

meningkatnya

jumlah

mudahnya

menimbulkan penggemar

anime, namun dengan kemudahan akses tersebut genre anime seperti hentai

dan

sejenisnya

yang

seharusnya tidak diperuntukan untuk anak-anak juga dengan mudah masuk ke Indonesia. Tentu bagi proses sosialisasi anak-anak hal tersebut dipandang tidak baik, namun dalam pandangan

budaya

populer

hal

tersebut merupakan hal yang biasa, karena pada dasarnya budaya populer

penyiaran yang sangat efektif, seperti Jurnal Pendidikan Sosiologi/9

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) merupakan budaya yang dilakukan

pi.web.id,samehadaku.net,shinokun.ne

untuk

t,

menyenangkan

orang

(Williams: 1983). 2. Mudahnya

mangaindo.web.id

masih

banyak lagi.

mendapatkan

konten

3. Pengaruh Teman

anime melalui website Media

dan

online

Memiliki didefinisikan

teman

yang

mempunyai kesamaan hobi membuat

sebagai produk dari komunikasi yang

seseorang

terdimensi teknologi yang terdapat

begitu juga dengan penggemar anime.

bersama dengan komputer digital

Teman

(Creeber & Martin, dalam Mayendra:

sosialisasi yang berperan besar ikut

2013).

menyebarkan budaya populer anime

Media

online

memiliki

jangkauan

yang

luas

yaitu

menjangkau

seluruh

dunia

yang

memiliki akses internet. Hal ini memiliki arti bahwa konten-konten yang terdapat dalam media online seperti anime dapat dengan mudah disebarkan dan dipertukarkan antar pengguna melalui jaringan internet yang tersedia.

menyediakan

konten-konten

yang berkaitan dengan anime, mulai dari wallpaper hingga dalam berbagai bentuk

dan

format

video,

dan

kebanyakan konten tersebut dapat dengan

salah

nyaman,

satu

agen

selain melalui media massa. Sebagai

penggemar

anime

yang tergabung kedalam komunitas, tentu memiliki banyak teman di dalam komunitas

tersebut,

melalui

hal

tersebut terjadi proses sosialisasi. Proses sosialisasi menurut Suyanto (dalam Laila: 2014, 72) adalah proses

mudah

diunduh

norma yang ada dalam masyarakat. Menurut

atas,

sikap untuk berperilaku sesuai dengan kelompoknya.

oleh

internet, sebut saja website-website

murah

populer yang sering dikunjungi oleh antara

di

individu mendapatkan pembentukan

4. Anime

anime

pengertian

penggemar anime sebagai seorang

penggemarnya secara gratis melalui

penggemar

sebagai

lebih

dimana individu mempelajari norma-

Pada saat ini banyak website yang

merasa

lain

merupakan hiburan yang

Anime menarik begitu banyak penggemar diseluruh dunia, seperti

oploverz.net,kurogaze.net,wardhanim

yang telah dikatakan oleh Jean Marie

e.net,narutobleachlover.net,animekom

Bouissou bahwa anime dan manga Jurnal Pendidikan Sosiologi/10

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) sangat menarik karena untuk mereka

informasi dan membentuk asumsi

adalah produk kesenangan murni

mengenai

yang merupakan bentuk hiburan tidak

pendapat (Rozalina: 2011).

mahal

untuk

dinikmati

(William:

mereka

berdasarkan

Internet

merupakan

sarana

paling

mendukung

untuk

2008). Anime merupakan budaya

yang

populer yang dapat dikatakan murah

memperkuat

karena

tidak

perlu

memerlukan

2014). Kekuatan internet mampu

banyak

uang untuk

memilikinya,

hegemoni

memberikan

(Amroshy:

beragam

bahkan dapat dikatakan gratis untuk

informasi

sekedar menontonnya di laptop atau

sehingga

pun televisi. Penggemar anime juga

penggemar

bisa

secara

tersebut menyebabkan perubahan pola

“cuma-cuma” melalui website-website

pikir keberpihakan terhadap anime.

anime.

Pola pikir keberpihakan terhadap

mendapatkan

anime

5. Banyak pilihan genre dalam anime Di Indonesia anime sering diidentikan dengan tontonan anak kecil

atau

menyebut

orang anime

awam

sering

dengan

istilah

anime

terkait

informasi-

dengan

menambah terhadap

ini

anime

pengetahuan anime.

ditunjukan

Hal

dengan

kecenderungan akan selalu membela anime. Bentuk keberpihakan terhadap anime

juga

diungkapkan

melalui

kartun, padahal anime memiliki genre

membanding-bandingkan

dan rating yang menentukan apakah

dengan tayangan Indonesia seperti

anime tersebut merupakan tontonan

sinetron

untuk semua umur, remaja atau

membosankan. Dengan banyaknya

bahkan untuk orang dewasa, namun

genre dalam anime, penggemar sering

sering kali orang-orang Indonesia

membandingkan antara cerita dalam

tidak

anime dengan cerita sinetron, mereka

mengetahui

dan

sering

yang

dianggap

anime

terlalu

“stereotip” kepada penggemar anime

lebih

maupun menunjuk langsung pada

memiliki cerita yang lebih bervariasi

anime sebagai bentuk hiburan yang

dan lebih menarik.

ditunjukan untuk anak-anak. Menurut

6. Karakter dalam anime

menganggap

bahwa

anime

Larry Samovar dan Richard E Porter,

Anime merupakan salah satu

stereotype atau stereotyping adalah

contoh dari kebebasan berekspresi,

suatu keadaan menggeneralisasikan

kebebasan

orang-orang

mangaka yang dituangkan dalam

berdasarkan

sedikit

berekspresi

seorang

Jurnal Pendidikan Sosiologi/11

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) media

cetak

(Wulansuci:

dan

elektronik

2010).

Kebebasan

berekspresi ini dapat dilihat dari banyaknya

tema

anime

menentukan

sikap

yang

sangat

emosional (Ahmadi: 2004). 7. Fashion dalam anime

dengan

Budaya populer adalah budaya

berbagai karakter tokoh yang ada

yang bersifat produksi, artistik dan

didalamnya.

komersial,

Anime memiliki daya tarik tersendiri

jika

dibanding

dengan

diciptakan

sebagai

konsumsi massa dan dapat diproduksi kembali serta dapat digunakan untuk

animasi atau kartun lainnya dari

mengekspresikan

berbagai belahan dunia. Daya tarik

selera masyarakat luas. Salah satu

anime pertama adalah penggambaran

elemen budaya populer Jepang adalah

karakter yang unik, karakter yang

fashion (Sugimoto: 2003). Dalam

digambarkan secara detail termasuk

dunia anime juga terdapat elemen

ekspresinya dan eksplorasi dari latar

fashion mulai dari kostum perang

belakang karakter itu sendiri. Budaya

hingga

populer

yang

penggemar tentu ini menjadi daya tari

dilakukan untuk menyenangkan orang

tersendiri, melihat pakaian atau gaya

(Williams: 1983). Dari pengertian

berbusana unik dan menarik yang

tersebut melalui karakter dari tokoh-

disuguhkan karakter-karakter anime.

tokoh,

menarik

Fashion dalam anime didesain dengan

perhatian penggemarnya. Penggemar

kobinasi warna dan bentuk yang

merupakan

anime

budaya

mampu

menunjukan

anime

rasa

“suka”

dan

seragam

memahami

sekolah,

bagi

sangat menarik, tidak jarang fashion

dengan cara mengidolakan salah satu

dalam

atau beberapa tokoh dalam anime.

inspirasi bagi perkembangan dunia

Bahkan

fashion.

mereka

menganggap

tidak

jarang

karakter-karakter

tersebut lebih dari sekedar gambar dan

merujuk

pada

anime

dijadikan

sebagai

8. Alur cerita yang menarik dalam anime Anime

menyuguhkan

suatu

fanatisme.

cerita yang dekat dengan kehidupan

Fanatisme menurut Kamus Sosiologi

manusia dan masyarakat, walaupun

menyebutkan sikap antusiame yang

kadang sering digambarkan tidak

berlebihan dan tidak rasional untuk,

terlihat realistis. Anime mengangkat

atau pengabdi kepada, suatu teori,

suatu tema yang memiliki keunikan

keyakinan, atau garis tindakan, yang

tersendiri dan memberikan hiburan tersendiri bagi para penontonnya. Jurnal Pendidikan Sosiologi/12

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) Melihat

anime

seperti

melihat

menyerupai tempat aslinya. Dunia

kehidupan manusia dari sisi lain, dari

yang

situasi yang mungkin tidak terlihat

tanpa batas kreasi, tanpa batas logika

realistis namun tetap masuk akal.

dan dipenuhi dengan berbagai macam

Melihat

bentuk

anime

seperti

melihat

digambarkan

dan

menggambarkan

melihat

berekspresi

orang-orang

bebas

warna

kehidupannya sendiri atau bahkan kehidupan

dengan

yang kebebasan

digambarkan

dengan

disekitar yang mirip dengan cerita

detail sehingga menjadi daya tarik

yang ada dalam sebuah anime, tidak

tersendiri

jarang

animasi buatan Eropa atau negara

anime

dijadikan

sebagai

pelarian ketika penggemar sedang

dibanding

kartun

atau

barat lainnya.

mengalami masalah dalam kehidupan. Anime tidak hanya sekedar hiburan,

selain

anime

dapat

E. PENUTUP 1. Kesimpulan

menginspirasi masyarakat dari segi

Sebagai

dampak

anime

cerita dan budaya, tidak sedikit dari

menjadi trend budaya populer di

anime yang berisikan tentang nilai-

Indonesia sepanjang tahun 1990-an

nilai moral dan pelajaran-pelajaran

(Helmi: 2010). Saat ini banyak berdiri

yang dapat dijadikan contoh dan

komunitas pecinta anime yang secara

diterapkan dalam kehidupan sehari-

tidak langsung merupakan bagian dari

hari.

komunitas Jejepangan. Pecinta budaya

9. Setting tempat yang terdapat dalam anime sanga realistis Dalam

dunia

Jepang terutama penggemar anime begitu banyak dari segala usia dan

anime

tidak

profesi, dengan hobi yang sama

hanya sebatas tokoh utama saja,

menjadikan

bahkan hingga tokoh-tokoh pelengkap

komunitas-komunitas sebagai wadah

atau pendukung dalam cerita sehingga

mereka saling bertukar cerita tentang

membuat para penonton tidak bosan

hobi

karena hanya terfokus pada karakter

komunitas

utama. Suguhan setting tempat yang

anime

terdapat pada dunia anime ini juga

menjamur. Hal ini dibuktikan dengan

sangat menarik. Latar belakang yang

munculnya

digambarkan pada dunia anime ini

Jejepangan

sangat

ANOMAN ataupun AWSubs.

mendetail,

tidak

jarang

yang

di

dasar

membentuk

sama.

Keberadaan

Jejepangan

khususnya

Jogja

banyak seperti

pun

semakin

komunitas Rinjin

Bu,

Jurnal Pendidikan Sosiologi/13

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) Berdasarkan hasil penelitian

budaya populer anime di Yogyakarta,

yang telah dilakukan mengenai Anime

namun demikian masyarakat perlu

Sebagai Budaya Populer (Studi Pada

mengingat

kembali

Komunitas Anime Di Yogyakarta)

melupakan

budaya

dapat ditarik kesimpulan faktor-faktor

perkembangan budaya dari luar yang

yang melatar belakangi anime sebagai

masuk

budaya populer sebagai berikut:

budaya lokal tidak tergusur dan hilang

a. Pengaruh media massa b. Mudahnya

lokal

Yogyakarta,

tidak seiring

sehingga

oleh budaya dari luar.

mendapatkan

konten

anime melalui website

c. Peneliti

menyadari

jika

dalam

penelitian masih banyak kekurangan.

c. Pengaruh teman d. Anime

ke

dan

Kelemahan peneliti ini terletak hanya

merupakan

hiburan

yang

murah

pada

bahasan

faktor-faktor

yang

melatarbelakangi

anime

e. Banyak pilihan genre

budaya

di

f. Karakter dalam anime

Padahal masih ada banyak hal yang

g. Fashion dalam anime

bisa dikaji lebih lanjut terhadap

h. Alur cerita yang menarik dalam anime

budaya populer anime di Yogyakarta

i. Setting tempat yang terdapat dalam

seperti dampak dan bentuk interaksi

anime sangat realistis

yang

populer

terjalin

diantara

sebagai

Yogyakarta.

penggemar

anime di Yogyakarta. Diharapkan

2. Saran a. Pemerintah menunjukan

sebenarnya kepedulian

telah terhadap

kegiatan bertemakan budaya, baik

akan

ada

penelitian

lain

yang

mengkaji tentang budaya populer anime ini.

budaya luar maupun budaya lokal. Kedepannya pemerintah dapat terus berpartisipasi

dalam

pelestarian

budaya baik budaya luar maupun lokal

sebagai

salah

satu

bentuk

kekayaan daerah. b. Anime

begitu

penggemar masyarakat

banyak

dalam

menarik

masyarakat,

hendaknya

dapat

DAFTAR PUSTAKA Abar,

Ahmad Zaini. 1994. “Kekecewaan Masyarakat dan Kebebasan Pers” dalam Prisma. Jakarta: LP3ES. Amroshy, Afidatul Ulum. 2014. Hegemoni Budaya Pop Korea pada Komunitas Korea Lovers Surabaya (KLOSS). Program Sutudi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

menyikapi dengan positif terhadap Jurnal Pendidikan Sosiologi/14

Anime Sebagai Budaya Populer... (Prista Ardi Nugroho) Negeri Surabaya. Paradigma, Volume 02 Nomor 03. Craig, Timothy J. 2000. Japan Pop ! : Inside The World of Japanese Popular Culture. New York : M.E.Sharpe, Inc. Helmi, Lucky dan Antar Venus. “Budaya Populer Jepang di Indonesia: Catatan Studi Fenomenologis Tentang Konsep Diri Anggota Cosplay Party Bandung”, International Relations of the Asia Pacific, Vol. 1, No. 1 (2008). Project MUSE. Heryanto, Ariel,2012,Budaya Populer di Indonesia Mencari Identitas Pasca-Orde Baru, Yogyakarta: Jalasutra Koentjaraningrat. 2011. Pengantar Ilmu Antropologi I. Jakarta: Rineka Cipta Laila, Resti Nur. 2014. Cosplay Sebagai Identitas (Studi pada Cosplayer di Yogyakarta). Skripsi. Jurusan Pendidikan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Yogyakarta. MacWilliams, Mark W. S.2008. Japanese Visual Culture. New York: M.E. Sharpe. Mayendra, Derry. 2013. Pengaruh Kredibilitas Berita Politik Dalam Media Online Okezone.com Terhadap Preferensi Pengguna. Penulisan Ilmiah: Universitas Gunadarma. Rozalina, Ria. 2011. Representasi Stereotype Tionghoa Dalam Novel Clara Ng Berjudul Dimsum Terakhir (Studi Semiologi Representasi Stereotype Tionghoa Dalam Novel Clara Ng Berjudul Dimsum Terakhir). Skripsi. Program Studi Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers Storey, John. 2003. Teori Budaya dan Budaya Pop. Yogyakarta: Penerbit Qalam. Sumarwan, Ujang. (2003). “ Perilaku Konsumen “. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta Williams, Raymond. 1983. Keyword: A Vocabulary of Culture and Society. New York : Oxford University Press. Wulansuci, Yolanda. 2010. Budaya Populer Manga dan Anime Sebagai Soft Power Jepang. Skripsi.

Jurnal Pendidikan Sosiologi/15