Presiding Presentasi Ilmiah Tekn%gi
Kese/amatan Nuk/ir VIII /SSN No. 14/0-0533
APLIKASI ASPEK ERGONOMI DALAM TAT A LET AK RUANG KERJA Suharyo Widagdo, DarHs
ABSTRAK APLIKASI ASPEK ERGONOMI DALAM TAT A LETAK RUANG KERJA. Telah dibuat diagram tata letak ruang kerja dalam kondisi ideal. Ruang kerja dimaksud harns memberi kenyamanan pada para pekerjanya. Hal ini dapat dicapai antara lain dengan memperhatikan tata letak ruang kerja tersebut karena dalam melaksanakan tugasnya, seorang pekerja akan melakukan gerakan yang beragam sesuai dengan tuntutan clan gerakan ini sangat dipengaruhi tata letak ruang kerjanya. Berdasarkan ukuran dimensi peralatan/perlengkapan yang secara idealnya harus ada dalam ruang kerja, dimensi ruang kerja serta jarak bebas antar peralatan yang ditetapkan dalam EPRl NP-2411 maka dibuatlah diagram tata letak ruang kerja. ABSTRACT ERGONOMIC APLICATION ON THE WORK STATION LAYOUT. Work station layout in the ideal way has been made. The dimension of the work station is 9,4 m x 7,1 m. The workers to be stationed shouldfeel comfort. This can be done by honoring the dimensions and the sum of the tools that should be stationed and also thefree space that should be mention between the tools as state in EPRJ, NP-2411. PENDAHULUAN
TEORI
Manusia, dengan segala kemampuan clan
Keselamatan clanproduktivitas kerja sangat
keterbatasannya, merupakan faktor kunci dalam
erat hubungannya dengan tata letak ruang kerja.
keselamatan instalasi. Manusia itu tleksibel tapi
Di sini yang dimaksud dengan ruang kerja
mudah berbuat salah. Musibah yang menimpa
bukan saja ruang perkantoran, melainkan juga
reaktor TMI-2, meskipun tidak terjadi pelepasan
ruang-ruang
radiasi ke lingkungan, mengingatkan
kita
pekerjaan di situ. Misalnya saja bengkel,
ilmu
laboratorium, ruang kendali dU. Ruang kerja
rekayasa manusia pada pendesainan. Faktor
harus dapat memberi kenyamanan pada para
manusia memegang peranan renting
pada
pekerjanya. Hal ini dapat dicapai antara lain
masalah keselamatan instalasi. Dalam rangka
dengan memperhatikan tata letak ruang kerja
meningkatkan
keamanan
tersebut karena dalam melaksanakan tugasnya,
instalasi serta keselamatan kerja, tidaklah cukup
seorang pekerja akan melakukan gerakan yang
hila hanya mempercanggih sistem mekanis
beragam sesuai dengan tuntutan clangerakan ini
maupun sistem instrumentasinya saja. Faktor-
sangat dipengaruhi tata letak ruang kerjanya.
faktor manusia serta penyebab clan mekanisme
Misalnya penempatan meja kerja yang terlalu
terjadinya
barns
dekat dengan dinding dapat menjadi sumber
diungkapkan untuk ikut dipertimbangkan dalam
potensi ketidak nyamanan pekerja clanakhimya
rangka pengembangan suatu teknik / langkah-
mempengaruhi produktivitas kerjanya bahkan
langkah yang sejauh mungkin dapat mengurangi
berujung pada keselamatan kerjanya. Akan
terjadinya
dibicarakan
tentang
pentingnya diikutsertakannya
keandalan
kesalahan
kesalahan.
clan
manusia
Faktor
memegang peranan renting keselamatan.
manusia
pada masalah
lain dimana
Human
kita melakukan
Engineering
dalam
kaitannya dengan tata letak ruang kerja clan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas kerja para karyawan serra keselamatan kerjanya.
Serpong, 26 dun 27 Pebruari 2003
272
Prosiding Presentasi llmiah Teknologi Keselamatan Nuklir VIII ISSN No. 1410-0533
Human Engineering
utama sampai ke ruang generator. Namun
Human Engineering adalah suatu cabang keilmuan
yang
mempelajari
interaksi-interaksi yang terjadi antara manusia
kemampuan
dengan
pekerjaannya
pada
tempat-tempat
manusia berinteraksi dengan lingkungan fisik di
tersebut memiliki karakteristik yang sarna yang
tempat kerjanya.(1) Jadi Human Engineering
dapat digambarkan dengan skema seperti pada
mempunyai
Gambar 1 berikut :
tempat
yang
luas
dalam
penerapannya, mulai dari kantor direktur sampai ke ruang kerja staf, mulai dari ruang kendali
MANUSIA PEKERJAAN
G
0
ISYARAT
INI>ERA _n
- - - - - - - - - - - - - - - - ---
- - - ---
- - - - - - - ~- - --
PUSA T SY ARAF
(0 TUJUAN -IPERLENGKAP AN
G+~QJ
G
G
AKSI
OTOT
Gambar 1. Diagram Pelaksanaan Kerja
1. Mesin menyampaikan isyarat kepada manusia tentang kondisi pekerjaan 2. Isyarat diterima indera yang relevan 3. Isyarat dikirim ke pusat syaraf 4. Oleh pusat syaraf isyarat tersebut ditafsirkan artinya 5. Keputusan yang dianggap tepat diambil 6. Otot-otot yang relevan digerakkan untuk mengejawantahkan keputusan dalam bentuk gerakan 7. Tindakan berefek pada pekerjaan yang mengakibatkan perubahan Maksud dari penangkapan isyarat sampai diambilnya tindakan oleh manusia tidak lain
Serpong, 26 dan 27 Pebruari 2003
adalah
untuk
mengatur,
memelihara
clan
mengendalikan pekerjaan sehingga berada pada
273