APLIKASI MIDDLE RANGE THEORY THE COMFORT THEORI BY

model konsep teori keperawatan yang merupakan pedoman dalam pemberian asuhan ... lebih banyak digunakan dari pada grand theory, middle grand theory da...

53 downloads 397 Views 484KB Size
1

APLIKASI MIDDLE RANGE THEORY THE COMFORT THEORI BY KATHERINE KOLCABA

Oleh : SETIADI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

2

A. Pendahuluan Pelayanan keperawatan dilakukan berdasarkan kaidah ilmu keperawatan serta model konsep teori keperawatan yang merupakan pedoman dalam pemberian asuhan keperawatan. Model konseptual merupakan landasan untuk mengembangkan sebuah teori dan nilai moral bagi perawat. Ada empat konsep yang secara umum menjadi titik sentral yang dipertimbangkan dalam mengembangkan model konseptual disiplin keperawatan, yaitu manusia, lingkungan, keperawatan dan kesehatan. Pada penerapannya, penekanan dari setiap model keperawatan sangatlah bervariasi menyesuaikan dengan setiap konsep yang ingin dikembangkan. Namun setiap teori yang dikembangkan akan selalu menjelaskan hubungan antara konsep-konsep sentral tersebut. Salah satu contoh model konseptual yang akan dibahas disini yaitu model teori kenyamanan (Comfort) yang dikembangkan oleh Katharine Kolcaba. Dalam perspektif pandangan Kolcaba ini, Holistic comfort didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui kebutuhan akan pengurangan (relief), (ease), and (transcendence) yang dapat terpenuhi dalam empat kontex pengalaman yang meliputi aspek fisik, psikosipiritual, social dan lingkungan (Ruddy, 2007). Model theori Kolcaba ini termasuk dalam lingkup Middle range theory yang memiliki kriteria, lingkup, tingkat abstraksi, dan kestabilan penerimaan secara luas. Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, middle range theory cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktek, cukup umum pada campuran populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada grand theory, middle grand theory dapat diuji dalam pemikiran empiris.

B. Asumsi Dasar Teori Comfort Dalam perspektif pandangan Kolcaba Holistic comfort didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui kebutuhan akan pengurangan relief, ease, and transcendence yang dapat terpenuhi dalam empat kontek pengalaman yang meliputi aspek fisik, psikosipiritual, sosial dan lingkungan (Ruddy, 2007). Asumsi-asumsi lain yang dikembangkan oleh Kolcaba bahwa Kenyamanan adalah suatu konsep yang mempunyai suatu hubungan yang kuat dengan ilmu perawatan. Perawat Menyediakan kenyamanan ke pasien dan keluarga-keluarga mereka melalui

3

intervensi dengan orientasi pengukuran kenyamanan. Tindakan penghiburan yang dilakukan oleh perawat akan memperkuat pasien dan keluarga-keluarga mereka yang dapat dirasakan seperti mereka berada di dalam rumah mereka sendiri. Kondisi keluarga dan pasien diperkuat dengan tindakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat dengan melibatkan perilaku (Tomey, Alligood, 2006). Peningkatan Kenyamanan adalah sesuatu hasil ilmu perawatan yang merupakan bagian penting dari teori comfort. apalagi, ketika intervensi kenyamanan dikirimkan secara konsisten dan terus-menerus, maka mereka secara teoritis dihubungkan dengan suatu kecenderungan ke arah kenyamanan yang ditingkatkan setiap saat, dan dengan sendirinya klien akan mencapai kesehatan yang diinginkan dalam mencari kesembuhan (HSBS).

C. Kerangka teori Teori Comfort dari Kolcaba ini menekankan pada beberapa konsep utama beserta definisinya, antara lain : 1. Health Care Needs Kolcaba mendefinisikan kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai suatu kebutuhan akan kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi pelayanan kesehatan yang stressful, yang tidak dapat dipenuhi oleh penerima support system tradisional. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya membutuhkan monitoring, laporan verbal maupun non verbal, serta kebutuhan yang berhubungan dengan parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi dan dukungan serta kebutuhan akan konseling financial dan intervensi.

2. Comfort Comfort merupakan sebuah konsep yang mempunyai hubungan yang kuat dalam keperawatan. Comfort diartikan sebagai suatu keadaan yang dialami oleh penerima yang dapat didefinisikan sebagai suatu pengalaman yang immediate yang menjadi sebuah kekuatan melalui kebutuhan akan keringanan (relief), ketenangan (ease), and (transcedence) yang dapat terpenuhi dalam empat kontex pengalaman yang meliputi aspek fisik, psikospiritual, sosial dan lingkungan. Beberapa tipe Comfort didefinisikan sebagai berikut:

4

a. Relief, suatu keadaan dimana seorang penerima (recipient) memiliki pemenuhan kebutuhan yang spesifik b. Ease, suatu keadaan yang tenang dan kesenangan c. Transedence, suatu keadaan dimana seorang individu mencapai diatas masalahnya. Kolcaba, (2003) kemudian menderivasi konteks diatas menjadi beberapa hal berikut : a. Fisik, berkenaan denagn sensasi tubuh b. Psikospiritual, berkenaan dengan kesadaran internal diri, yang meliputi harga diri, konsep diri, sexualitas, makna kehidupan hingga hubungan terhadap kebutuhan lebih tinggi. c. Lingkungan, berkenaan dengan lingkungan, kondisi, pengaruh dari luar. d. Sosial, berkenaan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan hubungan sosial

3. Comfort Measures Tindakan kenyamanan diartikan sebagai suatu intervensi keperawatan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik dibutuhkan oleh penerima jasa, seperti fisiologis, sosial, financial, psikologis, spiritual, lingkungan, dan intervensi fisik.

4. Enhanced Comfort Sebuah outcome yang langsung diharapkan pada pelayanan keperawatan, mengacu pada teori comfort ini.

5. Intervening variables Didefinisikan sebagai kekuatan yang berinteraksi sehingga mempengaruhi persepsi resipien dari comfort secara keseluruhan. Variable ini meliputi pengalaman masa lalu, usia, sikap, status emosional, support system, prognosis, financial, dan keseluruhan elemen dalam pengalaman si resipien.

6. Health Seeking Behavior (HSBs) Merupakan sebuah kategori yang luas dari outcome berikutnya yang berhubungan dengan pencarian kesehatan yang didefinisikan oleh resipien saat konsultasi dengan perawat. HSBs ini dapat berasal dari eksternal (aktivitas yang terkait dengan kesehatan), internal (penyembuhan, fungsi imun,dll.)

5

7. Institusional integrity Didefinisikan sebagai nilai nilai, stabilitas financial, dan keseluruhan dari organisasi pelayanan kesehatan pada area local, regional, dan nasional. Pada sistem rumah sakit, definisi institusi diartikan sebagai pelayanan kesehatan umum, agensi home care, dll.

Kerangka Skematik Teori Best practices

Health Care Needs

+

Nursing Interventions Over time

+ Intervening Variables

Enhanced Comford Over time

Health Seeking behaviors

Institutional integrity

Best policies External behaviors

Internal behaviors Peaceful Death

D. Penerimaan Teori Comfort Teori ini relative baru dan bisa dikembangkan pada area perawatan kebidanan, persalinan, kateterisasi jantung, hospice, infertilitas, terapi radiasi, perawatan orthopedic, perawatan perioperatif, perawatan hospitalisasi orang dewasa. Selain itu bisa diterapkan pada area kegawatan, post pembedahan dan postpartum. Kolcaba menyatakan bahwa perawatan untuk kenyamanan memerlukan sekurangnya tiga tipe intervensi comfort yaitu : a. Tehnis tindakan kenyamanan, merupakan intervensi yang didesain untuk mempertahankan homeostasis dan memanage nyeri yang ada, seperti monitoring tanda tanda vital, hasil kimia darah, juga termasuk pengobatan nyeri. Tehnis tindakan ini didesain untuk membantu mempertahankan atau mengembalikan fungsi fisik dan kenyamanan, serta mencegah komplikasi. b. Coaching, meliputi intervensi yang didesain untuk menurunkan kecemasan, memberikan informasi, mendengarkan, membantu perencanaan recovery secara

6

realistis. Agar Coaching ini efektif, perlu dijadwalkan untuk kesiapan pasien dalam menerima pengajaran baru. c. Comfort Food untuk jiwa, meliputi intervensi yang menjadikan penguatan dalam sesuatu hal yang tidak dapat dirasakan. Terapi pada food comfort ini meliputi pemijatan, adaptasi lingkungan yang meningkatkan kedamaian dan ketenangan, guided imagery, terapi musik, mengenang, dan lain lain. Saat ini perawat umumnya tidak memilki waktu untuk memberikan comfort food untuk jiwa, akan tetapi tipe intervensi comfort tersebut difasilitasi oleh sebuah komitmen oleh institusi terhadap perawatan kenyamanan. Penggunaan taxonomi struktur dari comfort sebagai panduan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kuesioner kenyamanan secara umum untuk melakukan tindakan kenyamanan secara holistic dalam sampel rumah sakit dan partisipan komunitas. Untuk dapat melakukan hal ini item positif dan negative harus dikembangkan secara berimbang pada tiap sel dalam kotak yang tersedia. Struktur dari taxonomi comfort tersebut memberikan sebuah petunjuk / peta dalam domain isi dari kenyamanan, sehingga kedepannya peneliti dapat menggunakan taxonomi tersebut dalam mengembangkan instrument kenyamanan. Adapun struktur dari taxonomi tersebut berikut ini : Comfort Care Plan Names Patient : ……………………….…. Medical Diagnosis :………………………Student :……..………..….

Alpha Press

Unitary Trend

Beta Press

Comfort Needs

Interventions

Physical

The nurse...

Intervening Variables

Perception of Comfort Objective

Psychospiritial

Subjective

Environmental

Supporting

Socialcultural

What Next?

Health Seeking Behaviors The patient will...

7

E. Hubungan Model Teori Hall dengan paradigma keperawatan 1. Keperawatan Keperawatan disini merupakan pengkajian yang intens dari kebutuhan akan kenyamanan, desain untuk mengukur kenyamanan berdasarkan kebutuhan tersebut, adanya reassessment dari tingkat kenyamanan setelah implementasi yang dibandingkan dengan standart ukuran yang ada (Baseline). Assessment maupun reassessment disini bisa bersifat intuitive/ subyektif, atau obyektif. Pengkajian dapat dihasilkan melalui Visual Analog Scale maupun kuesioner tradisional. 2. Pasien Kolcaba memandang bahwa penerima dari perawatan akan kenyamanan ini bisa dari individu (pasien, pelajar, pekerja, dewasa tua), keluarga, institusi, atau komunitas yang berkaitan dengan kebutuhan akan pelayanan kesehatan. 3. Kesehatan Kolcaba menggambarkan kesehatan sebagai fungsi yang optimal yang dididefinisikan oleh pasien sebagai kelompok, keluarga maupun komunitas. 4. Lingkungan Dalam teori ini lingkungan merupakan beberapa aspek dari pasien, keluarga, atau lingkungan institusi yang dapat dimanipulasi oleh perawat atau oranglain yang dibutuhkan agar dapat meningkatkan kenyamanan.

F. APLIKASI PROSES KEPERAWATAN 1.

Gambaran kasus Tn. B Tanggal 10 Agustus 2007 kecelakaan yang menyebabkan patahnya tulang

femur sebelah kanan (dextra). Dari hasil pemeriksaan maka diputuskan bahwa TN. A akan dilakukan operasi femur dengan pemasanangan pen. Dan tuan A dan keluarga menyetuji mengenai tindakan ini. Operasi dilakukan tanggal 13 Agustus 2007. Identitas Tn. A, beralamat di jalan Gadung No. 4 Surabaya, umur 40 tahun, Pendidikan Sarjana Agama Islam, Pekerjaan Guru SD, Suku Jawa, Status Perkawinan sudah Menikah, dengan 2 orang anak yang masih kecil, agama Islam, Jaminan kesehatan ada (askes pegawai negeri). Penanggung jawab adalah Istrinya Tn B, tempat tinggal sama dengan tn B di jalan Gadung no, 4 Surabaya. Pengkajian post operasi didapatkan data klie

8

merasakan nyeri pada femurnya post operasi, terpasang drain, tensi 130/90, nadi 90 x/mt, RR 18 x/mt. Pemahaman Klien tentang perawatan Rumah Sakit dan sakitnya: Klien mengatakan bahwa dia belum pernah masuk rumah sakit sehingga bingung sekali dan menanyakan apakah hasil operasi ini kembali normal dan sampai kapan rasa nyeri setelah operasi ini hilang karena nyerinya betul-betul sakit. Tuan B mengungkapkan kekhawatiran terhadap dua anaknya yang masih kecil, karena tidak ada yang merawat dirumah dan juga murid-muridnya karena guru agama di sekolahanya Cuma satu yaitu dirinya sehingga dia kawatir kalau penyakitnya ini lama sembuhnya.

2.

Analisa kasus Kasus Tuan B dengan teori Comfort dapat diterapkan dengan analisa sebagai

berikut sebagai berikut :

Klien saat ini membutuhkan pelayanan kesehatan sebagai suatu kebutuhan akan kenyamanan, akibat kecelakaan. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik yaitu adanya rasa nyeri dari bekas operasi, psikospiritual adanya keawatiran terhadap keluarga dan rutinitas setiap harinya, sosial dan lingkungan, yang kesemuanya membutuhkan monitoring, edukasi dan dukungan serta kebutuhan akan konseling financial dan intervensi. Maka untuk mengetahui lebih dalam dari kebutuhan klien maka : -

Tahap pertama adalah melakukan pengkajian menurut Kolcaba, yang diarahkan pada Struktur Taxonomi Comfort sebagai berikut Tipe comfort Fisik

Relief

Ease

Transedence

Klien merasakan nyeri

Klien sulit tidur ,

Tn. B kawatir bagaimana

pada paha kananya

karena nyerinya,

perawatan anak saat saya tinggal,

karena fraktur dan

bagaimana mengajarnya di

bekas operasi

sekolah yang saat ini belum bisa

pemasangan pen

diwakilkan ke orang lain karena dia satu-satunya guru agama disana

Psikospiritual

Kecemasan dan

Rentang waktu yang

Kebutuhan akan perlunya

ketegangan akan

lama tentang

dukungan psikologis dan spiritual

penyakitnya

kesembuhan

dari keluarga dan teman-teman

9

Lingkungan

Sosiokultural

-

penyakitnya

guru disekolahnya

Ruang perawatan kelas

Privasi yang kurang,

Kebutuhan akan suasana

tiga, yang ramai dan

sehingga membuat

perawatan yang tenang dan

banyak pengunjung

kurang nyaman

perlunya distraksi, relaksasi

Istri dirumah yang

Keluarga tidak bisa

Keinginan untuk dukungan dari

merawat anak-anaknya

menunjukkan

keluarga atau teman dekat yang

sehingga tidak bisa

perlindungan dan

bisa memberikan informasi

menemani setiap saat

perhatian secara

tentang penyakit dan keadaan di

penuh

rumah dan tempat kerjanya.

Tahap kedua adalah menentukan tingkat kenyamanan yang dialami oleh Tn. B sebelum dan sesudah diintervensi dengan menggunakan Analog Visual Scala (VAS) dengan skala 0-10 seperti berikut ini :

l

2

3

4

5

6

7

8

9

10

dari VAS tersebut, sebelumnya klien diberi petunjuk penjelasan tentang scoring tersebut, kemudian klien diminta menunjuk tingkat kenyamanan (berdasarkan pengkajian pada struktur Taxonomi yang ada), yang dirasakan sebelum dan sesudah intervensi. Pada kasus Tn. B ini, skor tingkat kenyamanan yang dialami sebelum intervensi adalah 6. -

Tahap ketiga Untuk mempertajam hasil pengukuran kenyaman klien maka perlu dikaji Intervening variables, yaitu sebagai kekuatan yang mempengaruhi persepsi klien untuk membantu comfort secara keseluruhan. Variable ini meliputi pengalaman masa lalu, usia, sikap, status emosional, support system, prognosis, financial, dan keseluruhan elemen dalam pengalaman klien.

-

Tahap keempat adalah Comfort Measures, yaitu tindakan memberikan kenyamanan dengan suatu intervensi keperawatan yang didesain untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik dibutuhkan oleh penerima jasa, seperti fisiologis, sosial, financial, psikologis, spiritual, lingkungan, dan intervensi fisik dengan kolom sebagai berikut:

10 Tipe intervensi tindakan keperawatan Comfort Intervensi standart untuk comfort

Coaching/ mengajak

Contoh tindakan          

Comfort food for the soul

       

-

Monitor tanda tanda vital Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur Tindakan pengobatan untuk nyeri Perawatan luka post operasi Monitoring hasil laboratorium Mengatur suasana perawatan yang kondusif dan private Memberikan dukungan emosional dan spiritual Menumbuhkan keyakinan terhadap pengobatan yang sedang dilakukan Mendengarkan keluhan pasien Memberikan informasi, mendengarkan, membantu perencanaan recovery secara realistis Memberikan terapi energy untuk penyembuhan Mengajarkan teknik relaksasi Mengajarkan teknik distraksi Memfasilitasi guided imagery Menurunkan stimulus lingkungan Memberikan pemijatan, adaptasi lingkungan dengan meningkatkan kedamaian dan ketenangan, terapi musik, mengenang, dan lain lain

Tahap kelima adalah Enhanced Comfort, yaitu meningkatkan kenyamanan yang terus menerus dengan melakukan intervensi kenyamanan secara konsisten dan terusmenerus, sampai klien akan mencapai kesehatan yang diinginkan dalam mencari kesembuhan (HSBS). Ini dilakukan dengan cara melakukan asuhan keperawatan secara menyeluruh dengan tindakan yang independent dan dependen sesuai dengan kewenangan perawat. Proses yang dilakukan pada tahap ini sesuai dengan asuhan keperawatan yaitu dengan melakukan tindakan dan dievaluasi secara terus-menerus dengan SOAP dan SOAPIER sampai klien mengalami kesembuhan sesuai dengan tujuan perawatan.

11

DAFTAR PUSTAKA

Ann, Marriner, .(2001). alih bahasa Ekawijaya : Teori keperawatan para Ahli dan berbagai Pandangannya. Tomey, Alligood, .(2006). Nursing Theorist and Their Work,sixth edition. Toronto : The CV Mosby Company St. Lousi, Ruddy, .(2007). Models and theorist of Nursing. http. www.library stritch.edu, diperoleh tanggal 25 November 2007, pukul 10.26. Sell, Kallofissudis, .(2005). The Evolving Essence Of The Science Of Nursing, A Complexity Integration Nursing Theory. http://www.nursing.gr. Diperoleh tanggal 04 Oktober 2007, pukul 14.57 Kolcaba, (2007). Comfort Theory. http www.thecomfortline.com. Diperoleh tanggal 22 November 2007, pukul 12.25