Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
ARTIKEL
SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP NEGERI 2 SENDANG, KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2017
Oleh: IKA CAHYA PUSPITASARI 13.1.01.09.0115
Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYO HARMONO, M.Pd 2. REO PRASETIYO HERPANDIKA, M.Pd
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2018
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURATPERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2018 Yang bertanda tangandibawahini: Nama Lengkap
: Ika Cahya Puspitasari
NPM
: 13.1.01.09.0115
Telepun/HP
: 08563400533
Alamat Surel (Email)
:
[email protected]
Judul Artikel
: Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Negeri 2Sendang, Kabupaten Tulungagung Tahun 2017
Fakultas – Program Studi
: FKIP - Penjaskesrek
NamaPerguruan Tinggi
: Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat PerguruanTinggi
: Jl. KH. Ahmad Dahlan No.77, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur 64112
Dengan ini menyatakan bahwa: a.
artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme;
b.
artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP NEGERI 2 SENDANG, KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2017 Ika Cahya Puspitasari 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Email:
[email protected] Drs. Setyo Harmono, M.Pd1 dan Reo Prasetiyo Herpandika, M.Pd2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa di sekolah tersebut belum pernal diadakan tes kebugaran jasmani dan kurangnya pemahaman siswa sehingga berdampak pada hasil tes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel random. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian survei dan alat pengumpulan data dengan tes pengukuran. Tenik analisis data menggunakan rumus Z-skor dan T-skor serta dikategorikan menjadi 3, yaitu baik, cukup dan kurang. Dari hasil penelitian, diperoleh nilai maksimal sebesar 107,66 dan nilai minimal sebesar 7,70. Mean sebesar 51,53. Median sebesar 48,88. Modus sebesar 43,78. Standar deviasi sebesar 18,85 dan varian sebesar 355,32. Sedangkan dari hasil keseluruhan tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung menunjukkan kategori baik 20%, cukup 69% dan kurang 11%. Sehingga dari data tersebut tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung termasuk dalam kategori cukup. Kata kunci: Survey, Tingkat Kebugaran Jasmani, Kebugaran Jasmani
I.
LATAR BELAKANG
melalui
Praktek pendidikan jasmani yang baik tentu akan menguntungkan banyak pihak,
utamanya
bagi
peserta
didik.
Kondisi fisik atau tubuh mereka akan selalu sehat
dan
bugar.
Harapannya,
mereka akan meraih prestasi dan mampu menjaga kondisi tubuhnya tetap sehat dan bugar dimanapun dan kapanpun. Hal lain yang dapat dicapai adalah pembentukkan karakter dan kepribadian peserta didik Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
pendidikan
jasmani
dapat
diwujudkan secara maksimal dan optimal. Menurut pendidikan
Rosdiani jasmani
(2013: adalah
137), proses
pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani
yang
sistematik mengembangkan
direncanakan
secara
bertujuan dan
untuk meningkatkan
individu secara organis, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dengan pendidikan jasmani, peserta
Max”
didik akan memperoleh berbagai ungkapan
organ
yang erat kaitannya dengan kesan pribadi
menghirup oksigen sebanyak-banyaknya
yang
berbagai
pada
inovatif,
2011:136).
menyenangkan
ungkapan terampil, kebiasaan
yang
serta
kreatif
dan
memiliki kebugaran hidup
pernafasan
saat
“kemampuan
manusia
latihan”
Diketahui
untuk
(Sukadiyanto,
beberapa
hal
yang
dilakukan oleh para siswa tergolong
pengetahuan serta pemahaman terhadap
olahraga aerobik atau dalam hal lain sangat
gerak manusia.
membutuhkan oksigen. Jadi bila kita ingin
dicapai
melalui
jasmani
yang
dan
dan
sebagai
memiliki
Kebugaran
sehat
jasmani
diartikan
kesehatan
program terencana,
akan
memiliki daya tahan aerobic yang baik
pendidikan
maka kita juga harus memiliki VO2 Max
teratur
dan
yang baik untuk menampung oksigen
berkesinambungan. Program olahraga antar
sebanyak
sekolah biasanya melahirkan semangat
mendistribusikannya ke seluruh tubuh.
bersekolah. Tetapi hal itu tidak diketahui manakala kontribusi
spirit
tersebut
terhadap
memberikan
prestasi
mungkin
dan
Berdasarkan uraian diatas terutama yang ada di sekolah, maka penelitian ini
belajar
diadakan di SMP Negeri 2 Sendang,
siswa.Aktivitas sekolah dapat digunakan
Kabupaten Tulungagung.Jika dilihat dari
untuk wahana pengalaman, tetapi olahraga
letak geogrfisnya yang berada di daerah
memberi siswa aktivitas sosial yang unik
pegunungan,
yang dapat menjadikan sekolah menjadi
dilakukan
tempat yang menarik.
dengan melakukan aktivitas fisik seperti
Menurut Nurhasan (2011: 12-17),
pembiasaan
sesuai
kegiatan
olah
fisik
sehari-hari
merumput, memanen, mencari kayu bakar
kebugaran jasmani adalah kemampuan
dan
bermain-main
dengan
teman
tubuh seseorang untuk melakukan tugas
sebayanya. Ataupun dengan kebiasaan
pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan
yang disenangi pada anak sekolah pada
kelelahan yang berarti, sehingga tubuh
kegiatan di sekolah usia setingkat SMP,
masih memiliki cadangan tenaga untuk
misalnya lari, berjalan, bersepeda, sepak
mengatasi beban kerja tambahan.
bola, bola voli, latihan beban, dan lain-lain
Salah satu unsur kebugaran jasmani
dengan begitu akan memicu kebugaran
adalah daya tahan kardiovaskuler yang
anak dari hari kehari sehingga tidak terasa
dalam hal ini adalah volume oksigen
pembentukkan fisik terus terpacu dan
maksimum atau VO2 Max.Kata “VO2
membentuk
Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
kebugaran
jasmani
tanpa
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
disadari.
Namun
demikian
dapat
praktis
karena
keterbatasan
ditegaskan bahwa pendidikan jasmani yang
pengambilan
efektif mampu merangsang kemampuan
memperoleh data yang diinginkan untuk
berpikir dan daya analisis siswa ketika
menunjang judul yang telah ditetapkan,
terlibat dalam kegiatan-kegiatan fisiknya.
peneliti
Pola-pola permainan yang memerlukan
survey.Penelitian survey merupakan salah
tugas-tugas tertentu akan menekankan
satu metode terbaik yang tersedia bagi para
pentingnya kemampuan nalar siswa dalam
peneliti
hal membuat keputusan. Bagi peserta
mengumpulan data guna menjelaskan suatu
didik,
populasi yang terlalu besar untuk diamati
kebugaran
meningkatkan
jasmani
dapat
belajar
karena
prestasi
tes.
tempat
Adapun
untuk
menggunakan
sosial
yang
metode
tertarik
untuk
secara langsung.
dengan kebugaran jasmani yang baik,
Hasil observasi selama KKL dengan
mereka akan lebih siap menerima pelajaran
guru pendidikan jasamani di SMP Negeri 2
dan akan menjadi generasi-generasi yang
Sendang,
sehat
kebugaran
diketahui bahwa di sekolah tersebut belum
jasmani peserta didik perlu diukur sebagai
pernah diadakan tes kebugaran jasmani.
data
peserta
Untuk
tingkat
jasmani siswa apakah telah memenuhi
kebugaran maka dapat dilakukan upaya-
standar apa belum, maka perlu diadakan
upaya peningkatan
yang terarah dan
tes untuk mengetahui tingkat kebugaran
efektif. Pengukuran kebugaran jasmani
jasmani siswa, yaitu dengan menggunakan
peserta didik dapat dilakukan dengan
metode Tes Kebugaran Jasmani Indonesia
perangkat
(TKJI).
dan
bugar.
kondisi
Tingkat
kebugaran
didik.Berdasarkan
Tes
gambaran
Kebugaran
Jasmani
Indonesia (TKJI) yaitu, lari cepat (sprint), angkat tubuh (pull up), baring duduk (sit up), angkat tubuh (pull up) dan Multistage Fitness
Test
(MFT).
Alasan
menggunakan Multistage
penulis
Fitness Test
Kabupaten
mengetahui
Tulungagung,
tingkat
kebugaran
Berkaitan dengan latar belakang tersebut, maka diadakan penelitian ini dengan judul “Survey Tingkat Kebugaran Jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung Tahun 2017”
(MFT) adalah banyaknya jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
II.
METODE
diluar jam pelajaran sekolah, ada juga
Sesuai dengan latar belakang dan
beberapa siswa yang terdaftar dalam klub
tujuan penelitian, maka penelitian ini
olahraga, serta pelaksanaan tes yang lebih
menggunakan
Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
pendekatan
kuanitatif
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dengan teknik penelitian survey dan alat
tahunyang meliputi (1) Lari 50 meter untuk
pengumpulan data dengan tes pengukuran.
mengukur kecepatan, (2) Gantung angkat
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:
tubuh/gantung siku tekuk untuk mengukur
108), “populasi adalah keseluruhan dari
kekuatan dan ketahanan otot lengan dan
subyek
otot
penelitian”.
Populasi
yang
bahu,
(3)
Baring duduk untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah
mengukur kekuatan dan ketahan otot perut,
seluruh siswa sekolah SMP Negeri 2
(4) Loncat tegak untuk mengukur daya
Tulungagung,
ledak otot tungkai, (5) Multistage Fitness
Kabupaten
Tulungagung
dengan jumlah 100 siswa.
Test(MFT) untuk mengukur daya tahan
Menurut suharsimi Arikunto (2002:
paru-paru
dan
jantung.Penggunaan
109), “sampel adalah sebagian atau wakil
Multistage Fitness Test (MFT) dilakukan
populasi
Teknik
agar mempermudah pengambilan nilai tes
populasi
dikarenakan keterbatasan sarana di tempat
memakai teknik sampel random, atau
penelitian. Pertimbangan dengan guru
sampel acak, sampel campur, dimana
penjas
peneliti
subjek-subjek
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler diluar
didalam populasi sehingga semua subjek
jam pelajaran dan terdaftar dalam klub
dianggap sama. Apabila subjeknya kurang
olahraga.
yang
pengambilan
diteliti”.
sampel
“mencampur”
dari
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya
merupakan
penelitian populasi.Jika jumalah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%
atau
lebih.Populasi
dalam
penelitian berjumlah 100 orang. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai objek penelitian adalah keseluruhan siswa SMP
Negeri
2
Sendang,
kelas VII 34 orang, kelas VII 31 orang dan kelas IX 35 orang. pengumpulan
data
menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia
(TKJI)
untuk
sebagian
besar
siswa
Tabel 1. Instrumen Tes Lari 50 meter UMUR 13 – 15 TAHUN NILAI PUTRA PUTRI s.d – 6,7’ detik s.d – 7,7’ detik 5 6,8’ – 7,6’ detik 7,8’ – 8,7’ detik 4 7,7’ – 8,7’ detik 8,8’ – 9,9’ detik 3 8,8’ – 10,3’ detik 10,9’ – 11,9’ detik 2 10,4’ – dst 12,0 – dst 1 Sumber: (I MadeSriundy Mahardika, 2010: 96) Tabel 2. Instrumen Gantung Angkat Tubuh/Gantung Siku Tekuk
Kabupaten
Tulungagung tahun 2017 yang berjumlah
Teknik
bahwa
umur
Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
UMUR 13 – 15 TAHUN NILAI PUTRA PUTRI 16 ke atas 41’ keatas 5 11 – 15 22’ – 44’ detik 4 6 – 10 10’ – 21’ detik 3 2 5 03’ – 09’ detik 2 0–1 00’ – 02’ detik 1 Sumber: (I MadeSriundy Mahardika, 2010: 97)
13-15 simki.unpkediri.ac.id || 3||
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Tabel 3. Instrumen Tes Baring Duduk
(Morisan, 2012: 262).Sedangkan T-skor
UMUR 13 – 15 TAHUN NILAI PUTRA PUTRI 38 kai keatas 28 kali keatas 5 28 – 37 kali 19 -27 kali 4 19 – 27 kali 9 – 18 kali 3 8 – 18 kali 3 – 8 kali 2 0 – 7 kali 0 – 2 kali 1 Sumber: (I MadeSriundy Mahardika, 2010: 97)
membantu menghindari bilangan negative atau decimal yang dihasilkan melalui perhitungan Z-Skor (Ali Maksum, 2007: 34).
Sedangkan
pengkategorian
menggunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 4. Instrumen Tes Loncat Tegak Tabel 6. Norma Tes Kebugaran Jasmani UMUR 13 – 15 TAHUN NILAI PUTRA PUTRI 66 cm keatas 50 cm keatas 5 53 – 63 cm 39 – 49 cm 4 42 – 52 cm 30 – 38 cm 3 31 – 41 cm 21 – 29 cm 2 s.d – 30 cm s.d – 20 cm 1 Sumber: (I MadeSriundy Mahardika, 2010: 97) Tabel 5. Instrumen Tes Multistage Fitness Test
No Jumlah Nilai Klasifikasi 1 X > Mean + SD Baik (B) 2 Mean-SD ≤ X ≤ Mean+SD Cukup (C) 3 X < Mean – SD Kurang (K) Sumber: (Freyadefunk.wordpress.com)
Rangkaian Tes Kebugaran jasmani Indonesia untuk umur 13-15 tahun ini mempunyai nilai Validitas untuk putra
UMUR 13 – 19 TAHUN PUTRA PUTRI <35,0 <25,0 35,5 – 38,3 38,4 – 45,1 45,2 – 50,9 51,0 – 55,9 >55,9 (Sumber:
0.950 dan putrid 0,923.Sedangkan nilai
NILAI Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat BAik Luar Biasa
25,0 – 30,9 31,0 – 34,9 35,0 – 38,9 39,0 – 41,9 >41,9
eliabilitas untuk putra 0,960 dan putri 0,804 (Depdiknas, 2000). Setelah data dikelompokkan dalam setiap kategori kemudian mencari nilai persentase masing-masing data dengan
http://www.brianmac.co.id.uk?vo2max.htm.)
menggunakan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan dengan instrument tes P = (nk/N) x 100%
yang digunakan oleh penulis yaitu, lari 50 meter, gantung angkat tubuh/gantung siku
Keterangan :
tekuk, baring duduk, loncat tegak dan
P
= persentase
Multistage Fitness Test. Maka kriteria
Nk
=banyaknya
penilaian
kelompok
kebugaran
jasmani
dihitung
menggunakan rumus Z-skor dan T-skor serta
mengkategorikannya.
memungkinkan membandingkan pengukuran menggunakan
yang
untuk skor
diperoleh
metode
dalam
= banyaknya subjek kelompok
Z-skor
peneliti berbagai
N
subjek
yang
atau dengan
III.
HASIL DAN KESIMPULAN Pengambilan data dilaksanakan pada
tanggal 23 September 2017 untuk kelas VII
berbeda
Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
serta 12 Oktober 2017 untuk kelas VIII dan
Kabupaten
IX.
mengikuti
tes
berjumlah
100
Berdasarkan dari hasil tes kebugaran
Tulungagung lari
50
siswa
yang meter dengan
tingkat kebugaran jasmani kategori
jasmani maka diperoleh hasil sebagai
baik sekali 1 siswa (1%), baik 24
berikut:
siswa (24%), sedang 47 siswa
1. Lari 50 meter
(47%), kurang 25 siswa (25%),
Berikut ini dipaparkan data
kurang
lari 50 meter (sprint) siswa SMP
sekali
3
siswa
(3%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Negeri2 Sendang:
tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Lari 50 meter Siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten
Tulungagung masuk dalam kategori
Tulungagung
sedang.
No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Baik Sekali
1
1%
2
Baik
24
24%
3
Sedang
47
47%
4
Kurang
25
25%
5
Kurang Sekali
3
3%
100
100%
Total
2. Gantung Siku Tekuk/Gantung Angkat Tubuh Berikut ini dipaparkan data gantung siku tekuk/gantung angkat tubuh (pull up) siswa SMP Negeri2 Sendang:
Gambar 1. Diagram Lingkaran Lari 50
Tabel 8.Distribusi Frekuensi Gantung Siku
meter siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten
Tekuk/Gantung Angkat Tubuh Siswa SMP Negeri
Tulungagung
2 Sendang, Kabupaten Tulungagung
3%
Baik Sekali Baik
1% 24%
25%
Sedang
47%
Kurang Kurang Sekali
Dari
tabel
dan
No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Baik Sekali
0
0%
2
Baik
24
24%
3
Sedang
48
48%
4
Kurang
24
24%
5
Kurang Sekali
4
4%
100
100%
Total
gambar
diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa SMP Negeri 2 Sendang, Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Gambar 2. Diagram Lingkaran gantung siku tekuk/gantung angkat tubuh siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung
Duduk Siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Baik Sekali
4%
Baik
0% 24%
24%
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Baring
Sedang Kurang
48%
Tulungagung No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Baik Sekali
17
17%
2
Baik
55
55%
3
Sedang
24
24%
4
Kurang
3
3%
5
Kurang Sekali
1
1%
100
100%
Kurang Sekali
Dari
tabel
dan
Total
gambar
Gambar 3. Diagram Lingkaran baring
diatas dapat dilihat bahwa jumlah
duduk siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten
siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten
Tulungagung
yang
mengikuti
tes
siku
gantung
tekuk/gantung berjumlah
Tulungagung
24%
3% 1%
Baik Sekali Baik
17%
angkat
tubuh
Sedang
siswa
dengan
Kurang
100
tingkat kebugaran jasmani kategori
55%
Kurang Sekali
baik sekali 0 siswa (0%), baik 24 siswa (24%), sedang 48 siswa Dari
(48%), kurang 24 siswa (24%), kurang
sekali
4
siswa
(4%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung masuk dalam kategori
tabel
dan
gambar
diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten
Tulungagung
mengikuti
tes
baring
yang duduk
berjumlah 100 siswa dengan tingkat kebugaran jasmani kategori baik
sedang. 3. Baring Duduk Berikut ini dipaparkan data baring duduk (sit up) siswa SMP Negeri 2 Sendang:
sekali 17 siswa (17%), baik 54 siswa (55%), sedang 24 siswa (24%), kurang 3 siswa (4%), kurang
sekali
1
siswa
(1%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tulungagung masuk dalam kategori
sekali 1 siswa (1%), baik 5 siswa
baik.
(5%), sedang 44 siswa (44%), kurang 39 siswa (39%), kurang
4. Loncat Tegak Berikut ini dipaparkan data
sekali 11 siswa (11%). Sehingga
loncat tegak (vertical jump) siswa
dapat disimpulkan bahwa tingkat
SMP Negeri 2 Sendang:
kebugaran jasmani siswa SMP Negeri
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Loncat
Sendang,
Kabupaten
Tulungagung masuk dalam kategori
Tegak Siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung
2
sedang. 5. Multistage Fitness Test (MFT)
No
Kategori
Frekuensi
Persentase
1
Baik Sekali
1
1%
2
Baik
5
5%
menggunakan Multistage Fitness
3
Sedang
44
44%
Test
4
Kurang
39
39%
jumlah
5
Kurang Sekali
11
11%
kegiatan ekstrakulikuler diluar jam
Total
100
100%
Alasan
(MFT)
adalah
banyaknya
yang
mengikuti
siswa
pelajaran
sekolah,
beberapa
Gambar 4. Diagram Lingkaran Loncat
penulis
siswa
yang
juga
terdaftar
Tegak siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten
dalam
Tulungagung
pelaksanaan tes yang lebih praktis
11%
1%
karena
Baik Sekali Baik
5%
klub
ada
olahraga,
keterbatasan
pengambilan
tes.
serta
tempat
Berikut
ini
dipaparkan data Multistage Fitness Sedang
44%
39%
Test (MFT) siswa SMP Negeri 2
Kurang
Sendang, Kabupaten Tulungagung:
Kurang Sekali
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Multistage Fitness Test (MFT) Siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung
Dari
tabel
dan
gambar
No
Kategori
Frekuensi
Persentase
diatas dapat dilihat bahwa jumlah
1
Sangat Kurang
100
100%
siswa SMP Negeri 2 Sendang,
2
Kurang
0
0%
3
Cukup
0
0%
4
Baik
0
0%
5
Sangat Baik
0
0%
6
Luar Biasa
0
0%
100
100%
Kabupaten
Tulungagung
yang
mengikuti
tes
tegak
loncat
berjumlah 100 siswa dengan tingkat kebugaran jasmani kategori baik Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
Total
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Gambar
4.5
Diagram
Lingkaran
modus sebesar 43.78, median sebesar
Multistage Fitness Test (MFT) siswa SMP Negeri 2
48.88, standar deviasi sebesar 18.85 dan
Sendang, Kabupaten Tulungagung
Luar Biasa
varian sebesar 355.32. Secara
0% 0% 0%
Sangat baik Baik Cukup
100%
Kurang
keseluruhan
gambaran
tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang menunjukkan kategori baik 20%, kategori cukup 69% dan kategori kurang 11%. Maka dari itu tingkat kebugaran jasmani untuk SMP Negeri 2
Sangat Kurang
Sendang,
Kabupaten
Tulungagung
termasuk dalam kategori cukup. gambar
Melihat hasil tingkat kebugaran
diatas dapat dilihat bahwa jumlah
jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang,
siswa SMP Negeri 2 Sendang,
Kabupaten
Kabupaten
yang
keseluruhan masih belum optimal.Hal
mengikuti tes Multistage Fitness
tersebut mungkin disebabkan oleh dua
Test (MFT) berjumlah 100 siswa
faktor utama seperti yang dikemukakan
dengan tingkat kebugaran jasmani
oleh Nurhasan (2011: 19-22), yaitu faktor
kategori luar biasa 0 siswa (0%),
internal
baik sekali 0 siswa (0%), baik 0
adalah segala sesuatu yang sudah terdapat
siswa (0%), sedang 0 siswa (0%),
di dalam tubuh seseorang, yang bersifat
kurang 0 siswa (0%), sangat kurang
menetap, misalnya genetik, umur, jenis
100 siswa (100%). Sehingga dapat
kelamin.
disimpulkan
tingkat
adalah aktivitas fisik, status gizi, status
kebugaran jasmani siswa SMP
kesehatan, kadar hemoglobin, kecukupan
Negeri
Kabupaten
istirahat dan kebiasaan merokok. Sebagai
dalam
contoh, sering terlihat beberapa siswa yang
Dari
2
Tulungagung
tabel
dan
Tulungagung
bahwa
Sendang, masuk
kategori sangat kurang.
Tulungagung
dan
eksternal.Faktor
Faktor
secara
internal
eksternal diantaranya
hanya duduk diam ketika siswa yang lain mengikuti pelajaran olahraga. Seperti yang
Berdasarkan pada perhitungan T-
telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa
skor tingkat kebugaran jasmani pada siswa
letak SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten
SMP Negeri 2 Sendang diperoleh nilai
Tulungagung berada di pedesaan. Oleh
terendah sebesar 7.70, nilai tertinggi
karena itu sepulang sekolah biasanya para
sebesar 107.66, mean sebesar 51.53, Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
siswa membantu bekerja di ladang/sawah, mencari rumput untuk makan ternak, dan
I Made Mahardika. (2010). Pengantar Evaluasi Pengajaran. Unesa University Press
lain-lain. Melihat
hal
tersebut,
sebagai
Maksum,
seorang siswa perlu menyeimbangkan antara kegiatan di luar sekolah dan dalam sekolah agar tingkat kebugaran jasmani siswa dapat dikontrol dengan baik.Maka dari itu, penting bagi seorang guru untuk membina para siswa untuk meningkatkan tingkat
kebugaran
optimal.Yaitu
jasmani
dengan
modifikasi
dalam
pendekatan
bagi
secara
Muhammad Haris Akbar. (2015). Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Kelas X, XI, dan XII SMAN 3 Nganjuk.Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. 03 (03): 702-708 Muhyi.(2014). Tes dan Pengukuran dalam Olahraga. Penerbit Andi
memberikan
pembelajaran siswa
yang
dan
Morissan, (2012).MetodePenelitianSurvei. Jakarta: Kencana.
kurang
berminat dalam mengikuti pembelajaran
Nugroho
olahraga. IV.
Ali. 2007. Statistik Dalam Olahraga. Buku Ajar Matakuliah, 5 Januari 2007.
DAFTAR PUSTAKA
Brian Mac. 2016. Multistage Fitness Test. (online). tersedia: https://brianmac.co.uk/mobile/ beep.htm, diunduh 15 Juni 2017. Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.(2000). Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta Dini Rosdiani. (2013). Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta Freyadefunk.2013. Cara Mengkategorikan Data Menjadi 3 Kategori. (online). tersedia: https://freyadefunk.wordpress.c om, diunduh 9 Desember 2017.
Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek
Susanto. (2011/2012).Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Kebiasaan Transportasi Berangkat dan Pulang Sekolah Siswa Kelas VIII SMP N 1 Melati Tahun Pelajaran 2011/2012.Skripsi.Dipublikasik an. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Nurhasan. (2011). Tips Praktis Menjaga Kebugaran Jasmani. Gresik, JawaTimur :Abil Pustaka Sugiyono.(2015). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta.
Suharsimi
Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Asdi Mahasatya
simki.unpkediri.ac.id || 9||