Document not found! Please try again

ARTIKEL SURVEY TINGKAT KEBUGARAN

Download FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI. TAHUN 2018. Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN .... ...

0 downloads 342 Views 1MB Size
Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

ARTIKEL

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP NEGERI 2 SENDANG, KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2017

Oleh: IKA CAHYA PUSPITASARI 13.1.01.09.0115

Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYO HARMONO, M.Pd 2. REO PRASETIYO HERPANDIKA, M.Pd

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2018

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

SURATPERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2018 Yang bertanda tangandibawahini: Nama Lengkap

: Ika Cahya Puspitasari

NPM

: 13.1.01.09.0115

Telepun/HP

: 08563400533

Alamat Surel (Email)

: [email protected]

Judul Artikel

: Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SMP Negeri 2Sendang, Kabupaten Tulungagung Tahun 2017

Fakultas – Program Studi

: FKIP - Penjaskesrek

NamaPerguruan Tinggi

: Universitas Nusantara PGRI Kediri

Alamat PerguruanTinggi

: Jl. KH. Ahmad Dahlan No.77, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur 64112

Dengan ini menyatakan bahwa: a.

artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme;

b.

artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

simki.unpkediri.ac.id || 1||

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SMP NEGERI 2 SENDANG, KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2017 Ika Cahya Puspitasari 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Email: [email protected] Drs. Setyo Harmono, M.Pd1 dan Reo Prasetiyo Herpandika, M.Pd2 UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa di sekolah tersebut belum pernal diadakan tes kebugaran jasmani dan kurangnya pemahaman siswa sehingga berdampak pada hasil tes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel random. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian survei dan alat pengumpulan data dengan tes pengukuran. Tenik analisis data menggunakan rumus Z-skor dan T-skor serta dikategorikan menjadi 3, yaitu baik, cukup dan kurang. Dari hasil penelitian, diperoleh nilai maksimal sebesar 107,66 dan nilai minimal sebesar 7,70. Mean sebesar 51,53. Median sebesar 48,88. Modus sebesar 43,78. Standar deviasi sebesar 18,85 dan varian sebesar 355,32. Sedangkan dari hasil keseluruhan tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung menunjukkan kategori baik 20%, cukup 69% dan kurang 11%. Sehingga dari data tersebut tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung termasuk dalam kategori cukup. Kata kunci: Survey, Tingkat Kebugaran Jasmani, Kebugaran Jasmani

I.

LATAR BELAKANG

melalui

Praktek pendidikan jasmani yang baik tentu akan menguntungkan banyak pihak,

utamanya

bagi

peserta

didik.

Kondisi fisik atau tubuh mereka akan selalu sehat

dan

bugar.

Harapannya,

mereka akan meraih prestasi dan mampu menjaga kondisi tubuhnya tetap sehat dan bugar dimanapun dan kapanpun. Hal lain yang dapat dicapai adalah pembentukkan karakter dan kepribadian peserta didik Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

pendidikan

jasmani

dapat

diwujudkan secara maksimal dan optimal. Menurut pendidikan

Rosdiani jasmani

(2013: adalah

137), proses

pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani

yang

sistematik mengembangkan

direncanakan

secara

bertujuan dan

untuk meningkatkan

individu secara organis, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Dengan pendidikan jasmani, peserta

Max”

didik akan memperoleh berbagai ungkapan

organ

yang erat kaitannya dengan kesan pribadi

menghirup oksigen sebanyak-banyaknya

yang

berbagai

pada

inovatif,

2011:136).

menyenangkan

ungkapan terampil, kebiasaan

yang

serta

kreatif

dan

memiliki kebugaran hidup

pernafasan

saat

“kemampuan

manusia

latihan”

Diketahui

untuk

(Sukadiyanto,

beberapa

hal

yang

dilakukan oleh para siswa tergolong

pengetahuan serta pemahaman terhadap

olahraga aerobik atau dalam hal lain sangat

gerak manusia.

membutuhkan oksigen. Jadi bila kita ingin

dicapai

melalui

jasmani

yang

dan

dan

sebagai

memiliki

Kebugaran

sehat

jasmani

diartikan

kesehatan

program terencana,

akan

memiliki daya tahan aerobic yang baik

pendidikan

maka kita juga harus memiliki VO2 Max

teratur

dan

yang baik untuk menampung oksigen

berkesinambungan. Program olahraga antar

sebanyak

sekolah biasanya melahirkan semangat

mendistribusikannya ke seluruh tubuh.

bersekolah. Tetapi hal itu tidak diketahui manakala kontribusi

spirit

tersebut

terhadap

memberikan

prestasi

mungkin

dan

Berdasarkan uraian diatas terutama yang ada di sekolah, maka penelitian ini

belajar

diadakan di SMP Negeri 2 Sendang,

siswa.Aktivitas sekolah dapat digunakan

Kabupaten Tulungagung.Jika dilihat dari

untuk wahana pengalaman, tetapi olahraga

letak geogrfisnya yang berada di daerah

memberi siswa aktivitas sosial yang unik

pegunungan,

yang dapat menjadikan sekolah menjadi

dilakukan

tempat yang menarik.

dengan melakukan aktivitas fisik seperti

Menurut Nurhasan (2011: 12-17),

pembiasaan

sesuai

kegiatan

olah

fisik

sehari-hari

merumput, memanen, mencari kayu bakar

kebugaran jasmani adalah kemampuan

dan

bermain-main

dengan

teman

tubuh seseorang untuk melakukan tugas

sebayanya. Ataupun dengan kebiasaan

pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan

yang disenangi pada anak sekolah pada

kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

kegiatan di sekolah usia setingkat SMP,

masih memiliki cadangan tenaga untuk

misalnya lari, berjalan, bersepeda, sepak

mengatasi beban kerja tambahan.

bola, bola voli, latihan beban, dan lain-lain

Salah satu unsur kebugaran jasmani

dengan begitu akan memicu kebugaran

adalah daya tahan kardiovaskuler yang

anak dari hari kehari sehingga tidak terasa

dalam hal ini adalah volume oksigen

pembentukkan fisik terus terpacu dan

maksimum atau VO2 Max.Kata “VO2

membentuk

Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

kebugaran

jasmani

tanpa

simki.unpkediri.ac.id || 1||

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

disadari.

Namun

demikian

dapat

praktis

karena

keterbatasan

ditegaskan bahwa pendidikan jasmani yang

pengambilan

efektif mampu merangsang kemampuan

memperoleh data yang diinginkan untuk

berpikir dan daya analisis siswa ketika

menunjang judul yang telah ditetapkan,

terlibat dalam kegiatan-kegiatan fisiknya.

peneliti

Pola-pola permainan yang memerlukan

survey.Penelitian survey merupakan salah

tugas-tugas tertentu akan menekankan

satu metode terbaik yang tersedia bagi para

pentingnya kemampuan nalar siswa dalam

peneliti

hal membuat keputusan. Bagi peserta

mengumpulan data guna menjelaskan suatu

didik,

populasi yang terlalu besar untuk diamati

kebugaran

meningkatkan

jasmani

dapat

belajar

karena

prestasi

tes.

tempat

Adapun

untuk

menggunakan

sosial

yang

metode

tertarik

untuk

secara langsung.

dengan kebugaran jasmani yang baik,

Hasil observasi selama KKL dengan

mereka akan lebih siap menerima pelajaran

guru pendidikan jasamani di SMP Negeri 2

dan akan menjadi generasi-generasi yang

Sendang,

sehat

kebugaran

diketahui bahwa di sekolah tersebut belum

jasmani peserta didik perlu diukur sebagai

pernah diadakan tes kebugaran jasmani.

data

peserta

Untuk

tingkat

jasmani siswa apakah telah memenuhi

kebugaran maka dapat dilakukan upaya-

standar apa belum, maka perlu diadakan

upaya peningkatan

yang terarah dan

tes untuk mengetahui tingkat kebugaran

efektif. Pengukuran kebugaran jasmani

jasmani siswa, yaitu dengan menggunakan

peserta didik dapat dilakukan dengan

metode Tes Kebugaran Jasmani Indonesia

perangkat

(TKJI).

dan

bugar.

kondisi

Tingkat

kebugaran

didik.Berdasarkan

Tes

gambaran

Kebugaran

Jasmani

Indonesia (TKJI) yaitu, lari cepat (sprint), angkat tubuh (pull up), baring duduk (sit up), angkat tubuh (pull up) dan Multistage Fitness

Test

(MFT).

Alasan

menggunakan Multistage

penulis

Fitness Test

Kabupaten

mengetahui

Tulungagung,

tingkat

kebugaran

Berkaitan dengan latar belakang tersebut, maka diadakan penelitian ini dengan judul “Survey Tingkat Kebugaran Jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung Tahun 2017”

(MFT) adalah banyaknya jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler

II.

METODE

diluar jam pelajaran sekolah, ada juga

Sesuai dengan latar belakang dan

beberapa siswa yang terdaftar dalam klub

tujuan penelitian, maka penelitian ini

olahraga, serta pelaksanaan tes yang lebih

menggunakan

Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

pendekatan

kuanitatif

simki.unpkediri.ac.id || 2||

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

dengan teknik penelitian survey dan alat

tahunyang meliputi (1) Lari 50 meter untuk

pengumpulan data dengan tes pengukuran.

mengukur kecepatan, (2) Gantung angkat

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:

tubuh/gantung siku tekuk untuk mengukur

108), “populasi adalah keseluruhan dari

kekuatan dan ketahanan otot lengan dan

subyek

otot

penelitian”.

Populasi

yang

bahu,

(3)

Baring duduk untuk

digunakan dalam penelitian ini adalah

mengukur kekuatan dan ketahan otot perut,

seluruh siswa sekolah SMP Negeri 2

(4) Loncat tegak untuk mengukur daya

Tulungagung,

ledak otot tungkai, (5) Multistage Fitness

Kabupaten

Tulungagung

dengan jumlah 100 siswa.

Test(MFT) untuk mengukur daya tahan

Menurut suharsimi Arikunto (2002:

paru-paru

dan

jantung.Penggunaan

109), “sampel adalah sebagian atau wakil

Multistage Fitness Test (MFT) dilakukan

populasi

Teknik

agar mempermudah pengambilan nilai tes

populasi

dikarenakan keterbatasan sarana di tempat

memakai teknik sampel random, atau

penelitian. Pertimbangan dengan guru

sampel acak, sampel campur, dimana

penjas

peneliti

subjek-subjek

mengikuti kegiatan ekstrakulikuler diluar

didalam populasi sehingga semua subjek

jam pelajaran dan terdaftar dalam klub

dianggap sama. Apabila subjeknya kurang

olahraga.

yang

pengambilan

diteliti”.

sampel

“mencampur”

dari

dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya

merupakan

penelitian populasi.Jika jumalah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%

atau

lebih.Populasi

dalam

penelitian berjumlah 100 orang. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai objek penelitian adalah keseluruhan siswa SMP

Negeri

2

Sendang,

kelas VII 34 orang, kelas VII 31 orang dan kelas IX 35 orang. pengumpulan

data

menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia

(TKJI)

untuk

sebagian

besar

siswa

Tabel 1. Instrumen Tes Lari 50 meter UMUR 13 – 15 TAHUN NILAI PUTRA PUTRI s.d – 6,7’ detik s.d – 7,7’ detik 5 6,8’ – 7,6’ detik 7,8’ – 8,7’ detik 4 7,7’ – 8,7’ detik 8,8’ – 9,9’ detik 3 8,8’ – 10,3’ detik 10,9’ – 11,9’ detik 2 10,4’ – dst 12,0 – dst 1 Sumber: (I MadeSriundy Mahardika, 2010: 96) Tabel 2. Instrumen Gantung Angkat Tubuh/Gantung Siku Tekuk

Kabupaten

Tulungagung tahun 2017 yang berjumlah

Teknik

bahwa

umur

Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

UMUR 13 – 15 TAHUN NILAI PUTRA PUTRI 16 ke atas 41’ keatas 5 11 – 15 22’ – 44’ detik 4 6 – 10 10’ – 21’ detik 3 2 5 03’ – 09’ detik 2 0–1 00’ – 02’ detik 1 Sumber: (I MadeSriundy Mahardika, 2010: 97)

13-15 simki.unpkediri.ac.id || 3||

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Tabel 3. Instrumen Tes Baring Duduk

(Morisan, 2012: 262).Sedangkan T-skor

UMUR 13 – 15 TAHUN NILAI PUTRA PUTRI 38 kai keatas 28 kali keatas 5 28 – 37 kali 19 -27 kali 4 19 – 27 kali 9 – 18 kali 3 8 – 18 kali 3 – 8 kali 2 0 – 7 kali 0 – 2 kali 1 Sumber: (I MadeSriundy Mahardika, 2010: 97)

membantu menghindari bilangan negative atau decimal yang dihasilkan melalui perhitungan Z-Skor (Ali Maksum, 2007: 34).

Sedangkan

pengkategorian

menggunakan rumus sebagai berikut:

Tabel 4. Instrumen Tes Loncat Tegak Tabel 6. Norma Tes Kebugaran Jasmani UMUR 13 – 15 TAHUN NILAI PUTRA PUTRI 66 cm keatas 50 cm keatas 5 53 – 63 cm 39 – 49 cm 4 42 – 52 cm 30 – 38 cm 3 31 – 41 cm 21 – 29 cm 2 s.d – 30 cm s.d – 20 cm 1 Sumber: (I MadeSriundy Mahardika, 2010: 97) Tabel 5. Instrumen Tes Multistage Fitness Test

No Jumlah Nilai Klasifikasi 1 X > Mean + SD Baik (B) 2 Mean-SD ≤ X ≤ Mean+SD Cukup (C) 3 X < Mean – SD Kurang (K) Sumber: (Freyadefunk.wordpress.com)

Rangkaian Tes Kebugaran jasmani Indonesia untuk umur 13-15 tahun ini mempunyai nilai Validitas untuk putra

UMUR 13 – 19 TAHUN PUTRA PUTRI <35,0 <25,0 35,5 – 38,3 38,4 – 45,1 45,2 – 50,9 51,0 – 55,9 >55,9 (Sumber:

0.950 dan putrid 0,923.Sedangkan nilai

NILAI Sangat Kurang Kurang Cukup Baik Sangat BAik Luar Biasa

25,0 – 30,9 31,0 – 34,9 35,0 – 38,9 39,0 – 41,9 >41,9

eliabilitas untuk putra 0,960 dan putri 0,804 (Depdiknas, 2000). Setelah data dikelompokkan dalam setiap kategori kemudian mencari nilai persentase masing-masing data dengan

http://www.brianmac.co.id.uk?vo2max.htm.)

menggunakan rumus sebagai berikut:

Berdasarkan dengan instrument tes P = (nk/N) x 100%

yang digunakan oleh penulis yaitu, lari 50 meter, gantung angkat tubuh/gantung siku

Keterangan :

tekuk, baring duduk, loncat tegak dan

P

= persentase

Multistage Fitness Test. Maka kriteria

Nk

=banyaknya

penilaian

kelompok

kebugaran

jasmani

dihitung

menggunakan rumus Z-skor dan T-skor serta

mengkategorikannya.

memungkinkan membandingkan pengukuran menggunakan

yang

untuk skor

diperoleh

metode

dalam

= banyaknya subjek kelompok

Z-skor

peneliti berbagai

N

subjek

yang

atau dengan

III.

HASIL DAN KESIMPULAN Pengambilan data dilaksanakan pada

tanggal 23 September 2017 untuk kelas VII

berbeda

Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

simki.unpkediri.ac.id || 4||

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

serta 12 Oktober 2017 untuk kelas VIII dan

Kabupaten

IX.

mengikuti

tes

berjumlah

100

Berdasarkan dari hasil tes kebugaran

Tulungagung lari

50

siswa

yang meter dengan

tingkat kebugaran jasmani kategori

jasmani maka diperoleh hasil sebagai

baik sekali 1 siswa (1%), baik 24

berikut:

siswa (24%), sedang 47 siswa

1. Lari 50 meter

(47%), kurang 25 siswa (25%),

Berikut ini dipaparkan data

kurang

lari 50 meter (sprint) siswa SMP

sekali

3

siswa

(3%).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa

Negeri2 Sendang:

tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Lari 50 meter Siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten

Tulungagung masuk dalam kategori

Tulungagung

sedang.

No

Kategori

Frekuensi

Persentase

1

Baik Sekali

1

1%

2

Baik

24

24%

3

Sedang

47

47%

4

Kurang

25

25%

5

Kurang Sekali

3

3%

100

100%

Total

2. Gantung Siku Tekuk/Gantung Angkat Tubuh Berikut ini dipaparkan data gantung siku tekuk/gantung angkat tubuh (pull up) siswa SMP Negeri2 Sendang:

Gambar 1. Diagram Lingkaran Lari 50

Tabel 8.Distribusi Frekuensi Gantung Siku

meter siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten

Tekuk/Gantung Angkat Tubuh Siswa SMP Negeri

Tulungagung

2 Sendang, Kabupaten Tulungagung

3%

Baik Sekali Baik

1% 24%

25%

Sedang

47%

Kurang Kurang Sekali

Dari

tabel

dan

No

Kategori

Frekuensi

Persentase

1

Baik Sekali

0

0%

2

Baik

24

24%

3

Sedang

48

48%

4

Kurang

24

24%

5

Kurang Sekali

4

4%

100

100%

Total

gambar

diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa SMP Negeri 2 Sendang, Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

simki.unpkediri.ac.id || 5||

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Gambar 2. Diagram Lingkaran gantung siku tekuk/gantung angkat tubuh siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung

Duduk Siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Baik Sekali

4%

Baik

0% 24%

24%

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Baring

Sedang Kurang

48%

Tulungagung No

Kategori

Frekuensi

Persentase

1

Baik Sekali

17

17%

2

Baik

55

55%

3

Sedang

24

24%

4

Kurang

3

3%

5

Kurang Sekali

1

1%

100

100%

Kurang Sekali

Dari

tabel

dan

Total

gambar

Gambar 3. Diagram Lingkaran baring

diatas dapat dilihat bahwa jumlah

duduk siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten

siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten

Tulungagung

yang

mengikuti

tes

siku

gantung

tekuk/gantung berjumlah

Tulungagung

24%

3% 1%

Baik Sekali Baik

17%

angkat

tubuh

Sedang

siswa

dengan

Kurang

100

tingkat kebugaran jasmani kategori

55%

Kurang Sekali

baik sekali 0 siswa (0%), baik 24 siswa (24%), sedang 48 siswa Dari

(48%), kurang 24 siswa (24%), kurang

sekali

4

siswa

(4%).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung masuk dalam kategori

tabel

dan

gambar

diatas dapat dilihat bahwa jumlah siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten

Tulungagung

mengikuti

tes

baring

yang duduk

berjumlah 100 siswa dengan tingkat kebugaran jasmani kategori baik

sedang. 3. Baring Duduk Berikut ini dipaparkan data baring duduk (sit up) siswa SMP Negeri 2 Sendang:

sekali 17 siswa (17%), baik 54 siswa (55%), sedang 24 siswa (24%), kurang 3 siswa (4%), kurang

sekali

1

siswa

(1%).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

simki.unpkediri.ac.id || 6||

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

Tulungagung masuk dalam kategori

sekali 1 siswa (1%), baik 5 siswa

baik.

(5%), sedang 44 siswa (44%), kurang 39 siswa (39%), kurang

4. Loncat Tegak Berikut ini dipaparkan data

sekali 11 siswa (11%). Sehingga

loncat tegak (vertical jump) siswa

dapat disimpulkan bahwa tingkat

SMP Negeri 2 Sendang:

kebugaran jasmani siswa SMP Negeri

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Loncat

Sendang,

Kabupaten

Tulungagung masuk dalam kategori

Tegak Siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung

2

sedang. 5. Multistage Fitness Test (MFT)

No

Kategori

Frekuensi

Persentase

1

Baik Sekali

1

1%

2

Baik

5

5%

menggunakan Multistage Fitness

3

Sedang

44

44%

Test

4

Kurang

39

39%

jumlah

5

Kurang Sekali

11

11%

kegiatan ekstrakulikuler diluar jam

Total

100

100%

Alasan

(MFT)

adalah

banyaknya

yang

mengikuti

siswa

pelajaran

sekolah,

beberapa

Gambar 4. Diagram Lingkaran Loncat

penulis

siswa

yang

juga

terdaftar

Tegak siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten

dalam

Tulungagung

pelaksanaan tes yang lebih praktis

11%

1%

karena

Baik Sekali Baik

5%

klub

ada

olahraga,

keterbatasan

pengambilan

tes.

serta

tempat

Berikut

ini

dipaparkan data Multistage Fitness Sedang

44%

39%

Test (MFT) siswa SMP Negeri 2

Kurang

Sendang, Kabupaten Tulungagung:

Kurang Sekali

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Multistage Fitness Test (MFT) Siswa SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten Tulungagung

Dari

tabel

dan

gambar

No

Kategori

Frekuensi

Persentase

diatas dapat dilihat bahwa jumlah

1

Sangat Kurang

100

100%

siswa SMP Negeri 2 Sendang,

2

Kurang

0

0%

3

Cukup

0

0%

4

Baik

0

0%

5

Sangat Baik

0

0%

6

Luar Biasa

0

0%

100

100%

Kabupaten

Tulungagung

yang

mengikuti

tes

tegak

loncat

berjumlah 100 siswa dengan tingkat kebugaran jasmani kategori baik Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

Total

simki.unpkediri.ac.id || 7||

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Gambar

4.5

Diagram

Lingkaran

modus sebesar 43.78, median sebesar

Multistage Fitness Test (MFT) siswa SMP Negeri 2

48.88, standar deviasi sebesar 18.85 dan

Sendang, Kabupaten Tulungagung

Luar Biasa

varian sebesar 355.32. Secara

0% 0% 0%

Sangat baik Baik Cukup

100%

Kurang

keseluruhan

gambaran

tingkat kebugaran jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang menunjukkan kategori baik 20%, kategori cukup 69% dan kategori kurang 11%. Maka dari itu tingkat kebugaran jasmani untuk SMP Negeri 2

Sangat Kurang

Sendang,

Kabupaten

Tulungagung

termasuk dalam kategori cukup. gambar

Melihat hasil tingkat kebugaran

diatas dapat dilihat bahwa jumlah

jasmani siswa SMP Negeri 2 Sendang,

siswa SMP Negeri 2 Sendang,

Kabupaten

Kabupaten

yang

keseluruhan masih belum optimal.Hal

mengikuti tes Multistage Fitness

tersebut mungkin disebabkan oleh dua

Test (MFT) berjumlah 100 siswa

faktor utama seperti yang dikemukakan

dengan tingkat kebugaran jasmani

oleh Nurhasan (2011: 19-22), yaitu faktor

kategori luar biasa 0 siswa (0%),

internal

baik sekali 0 siswa (0%), baik 0

adalah segala sesuatu yang sudah terdapat

siswa (0%), sedang 0 siswa (0%),

di dalam tubuh seseorang, yang bersifat

kurang 0 siswa (0%), sangat kurang

menetap, misalnya genetik, umur, jenis

100 siswa (100%). Sehingga dapat

kelamin.

disimpulkan

tingkat

adalah aktivitas fisik, status gizi, status

kebugaran jasmani siswa SMP

kesehatan, kadar hemoglobin, kecukupan

Negeri

Kabupaten

istirahat dan kebiasaan merokok. Sebagai

dalam

contoh, sering terlihat beberapa siswa yang

Dari

2

Tulungagung

tabel

dan

Tulungagung

bahwa

Sendang, masuk

kategori sangat kurang.

Tulungagung

dan

eksternal.Faktor

Faktor

secara

internal

eksternal diantaranya

hanya duduk diam ketika siswa yang lain mengikuti pelajaran olahraga. Seperti yang

Berdasarkan pada perhitungan T-

telah dibahas pada bab sebelumnya, bahwa

skor tingkat kebugaran jasmani pada siswa

letak SMP Negeri 2 Sendang, Kabupaten

SMP Negeri 2 Sendang diperoleh nilai

Tulungagung berada di pedesaan. Oleh

terendah sebesar 7.70, nilai tertinggi

karena itu sepulang sekolah biasanya para

sebesar 107.66, mean sebesar 51.53, Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

simki.unpkediri.ac.id || 8||

Simki-Techsain Vol. 02 No. 05 Tahun 2018 ISSN : 2599-3011

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

siswa membantu bekerja di ladang/sawah, mencari rumput untuk makan ternak, dan

I Made Mahardika. (2010). Pengantar Evaluasi Pengajaran. Unesa University Press

lain-lain. Melihat

hal

tersebut,

sebagai

Maksum,

seorang siswa perlu menyeimbangkan antara kegiatan di luar sekolah dan dalam sekolah agar tingkat kebugaran jasmani siswa dapat dikontrol dengan baik.Maka dari itu, penting bagi seorang guru untuk membina para siswa untuk meningkatkan tingkat

kebugaran

optimal.Yaitu

jasmani

dengan

modifikasi

dalam

pendekatan

bagi

secara

Muhammad Haris Akbar. (2015). Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Kelas X, XI, dan XII SMAN 3 Nganjuk.Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. 03 (03): 702-708 Muhyi.(2014). Tes dan Pengukuran dalam Olahraga. Penerbit Andi

memberikan

pembelajaran siswa

yang

dan

Morissan, (2012).MetodePenelitianSurvei. Jakarta: Kencana.

kurang

berminat dalam mengikuti pembelajaran

Nugroho

olahraga. IV.

Ali. 2007. Statistik Dalam Olahraga. Buku Ajar Matakuliah, 5 Januari 2007.

DAFTAR PUSTAKA

Brian Mac. 2016. Multistage Fitness Test. (online). tersedia: https://brianmac.co.uk/mobile/ beep.htm, diunduh 15 Juni 2017. Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.(2000). Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Jakarta Dini Rosdiani. (2013). Perencanaan Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Alfabeta Freyadefunk.2013. Cara Mengkategorikan Data Menjadi 3 Kategori. (online). tersedia: https://freyadefunk.wordpress.c om, diunduh 9 Desember 2017.

Ika Cahya Puspitasari | 13.1.01.09.0115 FKIP – Prodi Penjaskesrek

Susanto. (2011/2012).Tingkat Kesegaran Jasmani Berdasarkan Kebiasaan Transportasi Berangkat dan Pulang Sekolah Siswa Kelas VIII SMP N 1 Melati Tahun Pelajaran 2011/2012.Skripsi.Dipublikasik an. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Nurhasan. (2011). Tips Praktis Menjaga Kebugaran Jasmani. Gresik, JawaTimur :Abil Pustaka Sugiyono.(2015). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta.

Suharsimi

Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Asdi Mahasatya

simki.unpkediri.ac.id || 9||