Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 dapat diselesaikan, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015ini berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Secara substantif Laporan Kinerja inimerupakan sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menginformasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun2015 merupakan media pertanggungjawaban kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015, hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yangtransparan dan akuntabel, serta menciptakan GoodGovernancedan
Clean Government. Hasil pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kabupaten Banyuwangi tidak terlepas dari kerjasama dan kerja keras semuapihak yakni masyarakat, swasta dan aparat pemerintah daerah, baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun pengawasannya.
Kata Pengantar
i
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 ini, bermanfaat dan dapat dijadikan parameter terhadap pencapaian kinerja pelaksanaan pembangunan tahun 2015 dan dijadikan sebagai bahan
masukan
untuk
penyempurnaan
dan
meningkatkan
kinerja
dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Banyuwangi,
Maret 2016
BUPATI BANYUWANGI
H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si.
Kata Pengantar
ii
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berupaya menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada pemerintahan yang baik (good governance) dan berorientasi kepada hasil (result
oriented government) sesuai dengan kewenangannya. Oleh karena itu, manajemen pemerintahan yang perlu diimplementasikan adalah akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja setidaknya harus memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas rumusan perencanaan strategis organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai dalam bentuk sasaran dapat terukur, dapat diujikan diandalkan. Tahun 2015 merupakan tahun kelima dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD 2010-2015, secara umum pencapaian sasaran melalui indikatorindikator sasaran menunjukkan keberhasilan untuk mencapai misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 7 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015. Dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tersebut untuk mewujudkan Visi telah ditetapkan 5 Misi, 7 Tujuan dan 38 Sasaran. Berdasarkan saran/arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Asisten Deputi Bidang Perumusan Kebijakan Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan) bahwa sasaran dan indikator kinerja yang ada dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi dapat diringkas dipilih sasaran yang betul-betul strategis dan indikator kinerja utamanya. Sesuai arahan tersebut sehingga sasaran yang semula berjumlah 38 sasaran menjadi 20 sasaran dan indikator kinerja sasaran semula berjumlah 240 indikator kinerja sasaran menjadi 43 indikator kinerja sasaran (ditetapkan dalam Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 28 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi). Mengacu pada Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 23 Tahun 2015, maka capaian sasaran dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sebagai berikut : Misi I terdapat 1 tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator kinerja : Capaian indikator sasaran, sebanyak 1 indikator sasaran atau 20 % kategori baik sekali (melampaui target), 2 indikator sasaran atau 40% kategori baik (mencapai target) dan 2 indikator sasaran atau 40 % nilainya belum keluar.
Ikhtisar Eksekutif
iii
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Misi II terdapat 1 tujuan, 2 sasaran dan 7 indikator kinerja : Capaian indikator sasaran, sebanyak 3 indikator sasaran atau 42,86% kategori baik sekali (mencapai target), 3 indikator sasaran atau 42,86 % kategori baik (mencapai target) dan 1 indikator sasaran atau 14,29 % kategori cukup (tidak mencapai target). Misi III terdapat 2 tujuan, 7 sasaran dan 12 indikator kinerja : Capaian indikator sasaran, sebanyak 4 indikator sasaran atau 33,33 % kategori baik sekali (melampaui target), 4 indikator sasaran atau 33,33 % kategori baik (mencapai target) dan 4 indikator sasaran atau 33,33% belum ada realisasi dari Badan Pusat Statistik. Misi IV terdapat 2 tujuan, 3 sasaran dan 10 indikator kinerja : Capaian indikator sasaran, sebanyak 3 indikator sasaran atau 30 % kategori baik sekali (melampaui target), 5 indikator sasaran atau 50 % kategori baik (mencapai target) dan 2 indikator sasaran atau 20 % kategori kurang (tidak mencapai target). Misi V terdapat 1 tujuan, 5 sasaran dan 9 indikator kinerja : Capaian indikator sasaran, sebanyak 3 indikator sasaran atau 33,33 % kategori baik sekali (melampaui target), 5 indikator sasaran atau 56,56 % kategori baik (mencapai target) dan 1 indikator sasaran atau 11,11 %belum ada realisasi dari Badan Pusat Statistik. Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang telah ditetapkan sebagaimana di atas, hasil analisis pencapaian indikator sasaran terhadap 20 sasaran yang mencakup 43 indikator sasaran, diketahui bahwa 14 indikator sasaran atau 32,56 % Baik Sekali, 19 indikator sasaran atau 44,19 % Baik, 3 indikator sasaran atau 6,98% Cukup dan 7 indikator sasaran atau 16,28 % realisasi nilai capaian kinerja belum dirilis. Rata-rata realisasi capaian kinerja mencapai 108,84% atau bermakna Baik Sekali. Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 Baik Sekali.
Ikhtisar Eksekutif
iv
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................
i-ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................................
iii-iv
DAFTAR ISI .....................................................................................................
v
DAFTAR TABEL……........................................................................................
vi-vii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
viii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
1.1.
Latar Belakang ......................................................................
1-2
1.2.
GambaranUmumKabupatenBanyuwangi .............................
2-7
1.3.
PertumbuhanEkonomi.................……...................................
8-9
1.4.
BidangKewenangan..…...……...……………………………….
9-11
1.5.
StrukturOrganisasiPerangkatDaerah ..…..……………………
11-12
1.6.
JumlahPegawaiNegeri Sipil ......……………………………….
12-13
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1.
BAB III
Rencana Strategis Tahun 2010 – 2015 .................................
14
2.1.1. Visi ...............................................................................
14-16
2.1.2. Misi ..............................................................................
16
2.1.3. TujuandanSasaran…………………………………........
16-23
2.1.4. StrategidanArahKebijakan ...........................................
23-24
2.2.
IndikatorKinerjaUtama( IKU ) .................................................
24-26
2.3.
RencanaKinerjaTahunan( RKT ) ............................................
27
2.4.
PerjanjianKinerja..……………...…………………………………
27-30
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1.
Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 ............................................................................
3.2.
Analisis Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015.............................................................................
3.3. BAB IV
31-34 34-57
Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015.............................................................................
57-63
PENUTUP.........................................................................................
64-65
LAMPIRAN : 1. Pernyataan Telah Direviu oleh Inspektorat Kabupaten Banyuwangi. 2. Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015. 3. Rencana KinerjaTahunan 2015 Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. 4. Perubahan Penetapan Kinerja Tahun 2015. 5. Keterkaitan Strategi dan Kebijakan dengan Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis (Matrik Review Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015). 6. Penghargaan Yang PernahDiterimaKabupatenBanyuwangi Tahun 2015.
Daftar Tabel
v
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
DAFTAR TABEL Tabel 1.1.
Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 1.2.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 1.3.
6
Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 1.4.
5
7
Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 1.5.
Urusan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi
Tabel 1.6.
Jumlah Pegawai Negeri SipilDi Lingkungan Pemerintah
7 10-11
Kabupaten BanyuwangiBerdasarkan Data SIMPEG Tahun 2015 Tabel 2.1.
13
Matrik Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuandan Sasaran Pembangunan Kabupaten Banyuwangi
21-23
Tabel 2.2.
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
25-26
Tabel 3.1.1.
Pencapaian Indikator Sasaran
Tabel 3.1.2.
Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran
Tabel3.2.1.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kapabilitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik
Tabel 3.2.2.
Daftar Tabel
41
43
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8 Berkembangnya Pariwisata Berbasis Kearifan lokal
Tabel 3.2.9.
38
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7 Berkembangnya Industri Olahan dan Kreatif Berbasis Pertanian
Tabel 3.2.8.
37
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6 Meningkatnya Revitalisasi Sektor Pertanian
Tabel 3.2.7.
36
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5 Meningkatnya Akses dan Kualitas Kesehatan
Tabel 3.2.6.
35
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan yang Bermoral dan Berahlak
Tabel 3.2.5.
35
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3 Terbangunnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Efektif
Tabel 3.2.4.
33-34
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Penegakan Hukum
Tabel 3.2.3.
33
45
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9 Meningkatnya
vi
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal Tabel 3.2.10.
46
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10 Meningkatnya Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Berbasis Kelompok dan Kluster
Tabel 3.2.11.
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11 Penguatan Regulasi Ekonomi Kerakyatan Daerah
Tabel 3.2.12.
61
Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2015 Per 31 Desember 2015
Daftar Tabel
60
Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran2015 per 31 Desember 2015
Tabel 3.3.3.
56
Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2015 per 31 Desember 2015
Tabel 3.3.2.
56
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20 Meningkatnya Pengendalian Lingkungan, Rehabilitasi Lahan dan Hutan
Tabel 3.3.1.
55
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19 Berkembangnya Program Perlindungan dan Jaminan Sosial
Tabel 3.2.20.
54
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18 Meningkatnya Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak
Tabel 3.2.19.
53
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17 MeningkatnyaPemberdayaan Kelompok Masyarakat
Tabel 3.2.18.
51
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16 Meningkatnya Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran
Tabel 3.2.17.
50
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15 Meningkatnya Investasi
Tabel 3.2.16.
49
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14 Meningkatnya Akses Transportasi dan Informasi
Tabel 3.2.15.
48
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13 Meningkatnya Infrastruktur dan Tata Ruang
Tabel 3.2.14.
47
Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12 Berkembangnya Jejaring Kekuatan Ekonomi
Tabel 3.2.13.
46
63
vii
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Gambar 1.2.
Daftar Gambar
Luas Kabupaten Banyuwangi Dibedakan Menurut Penggunaannya ......................................................
3
Peta Administrasi Kabupaten Banyuwangi ...............
4
viii
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang kemudian Inpres ini diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 pasal 3 dinyatakan bahwa Azas-azas Umum Penyelenggaraan Negara, meliputi : Azas Kepastian Hukum, Azas Tertib Penyelenggaraan Negara, Azas Kepentingan Umum, Azas Keterbukaan, Azas Proporsionalitas, Azas Profesionalitas, danAzas Akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggara
negara
harus
dipertanggungjawabkan
kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Bupati/Walikota menyusun
Laporan
Kinerja
tahunan
pemerintah
kabupaten/kota
dan
menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Nasional,
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik setiap akhir tahun anggaran tersebut menjadi media pertanggungjawaban dan sebagai
Bab I Pendahuluan
1
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran atau target kinerja yang telah ditetapkan.Selain itu juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih luas berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. 1.2. Gambaran Umum Kabupaten Banyuwangi 1. 2.1 Kondisi Geografis Secara geografis, Kabupaten Banyuwangi terletak di ujung timur Pulau Jawa. Wilayah daratannya terdiri atas dataran tinggi berupa pegunungan yang merupakan daerah penghasil produk perkebunan dan dataran rendah dengan berbagai potensi produk hasil pertanian serta daerah sekitar garis pantai yang membujur dari arah utara ke selatan yang merupakan daerah penghasil berbagai biota laut. Topografi wilayah daratan Kabupaten Banyuwangi bagian barat dan utara pada umumnya merupakan pegunungan dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah.
Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian
barat dan utara 400, dengan rata-rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah lainnya. Daratan yang datar sebagaian besar mempunyai tingkat kemiringan kurang dari 150, dengan rata-rata curah hujan cukup memadai untuk ketersediaan budidaya pertanian. Kabupaten Banyuwangi merupakan kabupaten paling luas se-Jawa Timur, dengan luas wilayah 5.782,50 km2. Wilayah Kabupaten Banyuwangi sebagian besar masih merupakan daerah kawasan hutan, karena besaran wilayah yang termasuk kawasan hutan lebih banyak kalau dibandingkan kawasankawasan lainnya. Area kawasan hutan mencapai 183.396,34 ha atau sekitar 31,72 persen; daerah persawahan sekitar 66.152 ha atau 11,44 persen dan perkebunan dengan luas sekitar 82.143,63 ha atau 14,21 persen; sedangkan yang dimanfaatkan sebagai daerah permukiman mencapai luas sekitar 127.454,22 ha atau 22,04 persen. Sisanya telah dipergunakan oleh penduduk Kabupaten
Bab I Pendahuluan
2
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Banyuwangi dengan berbagai manfaat yang ada, seperti jalan, ladang dan lainlainnya. Berdasarkan data statistik, potensi lahan pertanian di Kabupaten Banyuwangi berada dalam peringkat ketiga setelah Kabupaten Malang dan Kabupaten Jember. Tidaklah mengherankan kalau Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Timur.Disamping potensi dibidang pertanian, Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah produksi tanaman perkebunan dan kehutanan, serta memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daerah
penghasil
ternak
yang
merupakan
sumber
pertumbuhan
baru
perekonomian rakyat. Dengan bentangan pantai yang cukup panjang, dalam perspektif ke depan, pengembangan sumberdaya kelautan dapat dilakukan dengan berbagai upaya intensifikasi dan diversifikasi pengelolaan kawasan pantai dan wilayah perairan laut. Gambar 1.1 Luas Kabupaten Banyuwangi Dibedakan Menurut Penggunaannya
Hutan (31,72 %) Lain-lain (17,59 %) Perkebunan (14,21 %) Tambak (0,31 %)
Sawah (11,44 %) Ladang (2,80 %) Permukiman (22,04 %)
Sumber : Banyuwangi Dalam Angka 2015
Kabupaten Banyuwangi memiliki panjang garis pantai sekitar 175,8 km, serta jumlah pulau sebanyak 15 buah. Seluruh wilayah tersebut telah memberikan manfaat besar bagi kemajuan ekonomi penduduk Kabupaten Banyuwangi. Dataran rendah yang terbentang luas dari selatan hingga utara di
Bab I Pendahuluan
3
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
mana di dalamnya terdapat banyak sungai yang selalu mengalir di sepanjang tahun. Di Kabupaten Banyuwangi tercatat 35 DAS, sehingga disamping dapat mengairi hamparan sawah yang sangat luasjuga berpengaruh positif terhadap tingkat kesuburan tanah. Berdasarkan garis batas koordinatnya, posisi Kabupaten Banyuwangi terletak antara 7 o , 43 – 80 o ,46 Lintang Selatan dan 113 o ,53 - 114 o ,38 Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Banyuwangi mempunyai ketinggian antara 25 – 100 meter di atas permukaan air laut. Secara administratif Kabupaten Banyuwangi mempunyai batas daerah sebagai berikut : a.
Sebelah Utara
:
Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso.
b. SebelahTimur
:
Selat Bali.
c. Sebelah Selatan :
Samudera Indonesia.
d. Sebelah Barat
Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso.
:
Gambar1.2
Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi terbagi atas 24 Kecamatan, 189 Desa dan 28 Kelurahan, dengan rincian sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
4
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel1.1 Jumlah Kecamatan, Desa dan Kelurahan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
No.
Kecamatan
Jumlah Desa
Kelurahan
1.
Pesanggaran
5
-
2.
Siliragung
5
-
3.
Bangorejo
7
-
4.
Purwoharjo
8
-
5.
Tegaldlimo
9
-
6.
Muncar
10
-
7.
Cluring
9
-
8.
Gambiran
6
-
9.
Tegalsari
6
-
10.
Glenmore
7
-
11.
Kalibaru
6
-
12.
Genteng
5
-
13.
Srono
10
-
14.
Rogojampi
18
-
15.
Kabat
16
-
16.
Singojuruh
11
-
17.
Sempu
7
-
18.
Songgon
9
-
19.
Glagah
8
2
20.
Licin
8
-
21.
Banyuwangi
-
18
22.
Giri
2
4
23.
Kalipuro
5
4
24.
Wongsorejo
12
-
189
28
JUMLAH
Sumber : Bagian PemerintahanSetdaKabupaten Banyuwangi
1.2.2.Kondisi Demografis Dalam pengambilan kebijakan pembangunan, kepadatan penduduk dalam suatu wilayah sangat penting diketahui dan salah satu bahan pertimbangan dalam
Bab I Pendahuluan
5
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
merencanakan pembangunan wilayah tersebut. Semakin padat suatu wilayah maka semakin besar perhatian yang diperlukan dalam penyusunan kebijakan pembangunan. Jika dihubungkan dengan masalah-masalah social dan lingkungan hidup, maka semakin padat suatu wilayah, semakin besar kemungkinan terjadinya kerawanan sosial dan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Jumlah penduduk Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 mencapai 1.668.438 jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki-laki 838.856 jiwa (50,28%) dan jumlah penduduk perempuan 829.582 jiwa (49,72%). Tingkat kepadatan penduduk ratarata 0,35 jiwa/km² dari luas wilayah sebesar 5.782,50km². Tabel1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 No
Kelompok Umur / Tahun
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1
0-4
49.486
46.346
95.832
2
5-9
63.134
59.889
123.023
3
10 - 14
67.250
63.457
130.707
4
15 - 19
65.728
61.823
127.551
5
20 – 24
63.095
59.449
122.544
6
25 - 29
59.395
56.425
115.820
7
30 - 34
64.001
63.817
127.818
8
35 - 39
65.486
66.671
132.157
9
40 - 44
66.969
70.001
136.970
10
45 - 49
63.066
64.566
127.632
11
50 - 54
56.180
58.536
114.716
12
55 - 59
47.802
47.986
95.788
13
60 - 64
36.446
33.384
69.830
14
65 - 69
27.304
28.701
56.005
15
70 - 74
20.868
20.898
41.766
16
> 75
22.646
27.633
50.279
JUMLAH
838.856
829.582
1.668.438
Sumber : Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil Kabupaten Banyuwangi
Penduduk Kabupaten Banyuwangi sebagian besar bermata pencaharian bidang wiraswasta yang mendominasi keseluruhan jumlah penduduk yaitu mencapai 462.956 jiwa atau 27,75% dari Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 sebesar 1.668.438 jiwa. Secara terperinci jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan mata pencaharian, diuraikan dalamtabel berikut :
Bab I Pendahuluan
6
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 No
Mata Pencaharian
Jumlah
Prosentase
1.
Belum / Tidak Bekerja
443.342
26,57
2.
Pelajar / Mahasiswa
251.937
15,10
3.
Pertanian / Peternakan / Perikanan
308.092
18,47
4.
Perdagangan
30.419
1,82
5.
Industri
1.164
0,07
6.
Jasa Kemasyarakatan
284
0,02
7.
Konstruksi
730
0,04
8.
Pemerintah
28.025
1,68
9.
Swasta
93.003
5,57
10.
Wiraswasta
462.956
27,75
11.
Lainnya
48.486
2,91
1.668.438
100,00
JUMLAH
Sumber : Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil Kabupaten Banyuwangi
Sedangkan jumlah penduduk berdasarkan kelompok tingkat pendidikan masih didominasi oleh kelompok pendidikan tingkat SD/Sederajat yaitusebesar 586.501 atau 35,15% dari jumlah penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Banyuwangi tahun 2015 sebesar 1.668.438 jiwa, secara rinci dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel1.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Prosentase
1.
Belum / Tidak Sekolah
466.184
27,94
2.
SD / Sederajat
586.501
35,15
3.
SLTP / Sederajat
287.110
17,21
4.
SLTA / Sederajat
272.767
16,35
5.
Diploma
14.319
0,86
6.
Strata I
39.628
2,38
7.
Strata II
1.775
0,11
8.
Strata III
154
0,01
1.668.438
100,00
Jumlah Sumber Diolah : Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi
Bab I Pendahuluan
7
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
1.3. Pertumbuan Ekonomi Rata-rata tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi dalam lima tahun tahun terakhir tercatat lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan di JawaTimur. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan rata-rata pertumbuhannya sebesar 6,59 persen, sedangkan di Jawa Timur sebesar 6,27 persen. Pada kurun waktu tiga tahun terakhir yakni mulai tahun 2012-2014, tren pertumbuhan Banyuwangi mulai mengalami perlambatan. Tren pelambatan terjadi di hampir semua daerah seluruh Indonesia seiring dengan imbas pelemahan ekonomidi tingkat global. Di balik itu, sejumlah sektor ekonomi justru mengalami peningkatan yang signifikan. Pertumbuhan tertinggi tercatat di sektor akomodasi makanan dan minuman yang tumbuh sebesar 10,33 persen. Pertumbuhan ini nampaknya seiring dengan gencarnya promosi pariwisata yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Sektor yang terkait pariwisata juga mengalami kenaikan signifikan. Salah satunya adalah transportasi dan pergudangan yang pertumbuhannya sebesar 8,42 persen. Pertumbuhan juga terjadi di sejumlah sektor ekonomi lainnya, seperti kategori industri pengolahan mencapai sebesar 7,30 persen. Yang menggembirakan, di saat sektor real estate di sejumlah kota besar mengalami stagnasi, di Banyuwangi justru mengalami pertumbuhan yang konsisten menjadi sebesar 9,79 persen. Ini menunjukkan sektor industri dan properti juga mengalami perkembangan yang positif. Sektor perumahan memang terus berkembang, sejumlah investor properti nasional pun mulai masuk ke Banyuwangi. Masuknya pengembang perumahan skala besar menunjukkan bahwa sejumlah pebisnis masih melihat Banyuwangi sebagai daerah yang prospektif untuk pengembangan usaha. Sementara itu untuk wilayah tapal kuda, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi sebesar 5,91 persen masih yang tertinggi dari Malang, Blitar dan Kediri. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banyuwangi ditopang oleh sektor– sektor
ekonomi
secara
lebih
merata
mulai
dari
pertanian,
kehutanan,
pertambangan, industri, konstruksi, perumahan dan pariwisata. Selain itu pendapatan per kapita juga mengalami peningkatan dari sebesar Rp. 25,5 juta/orang/tahun, kini menjadi Rp. 33,6 juta/orang/tahun. Selanjutnya jika dilihat dari tingkat inflasi, Kabupaten Banyuwangi mencapai sebesar 2,15 persen dan jika dibandingkan dengan Jawa Timur sebesar 3,08 persen. Berdasarkan
perkembangan
pertumbuhan
ekonomi
yang
cukup
menjanjikan, maka diperkirakan stabilitas ekonomi di Kabupaten Banyuwangi dalam tahun 2015 tetap dijaga, dan diharapkan pertumbuhan ekonomi tersebut
Bab I Pendahuluan
8
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
dapat menumbuhkan sektor modern seperti jasa dan manufaktur, namun tetap harus dipastikan pertumbuhan juga terjadi di sektor–sektor menengah ke bawah, sehingga ekonomi kerakyatan dapat terwujud. 1.4. Bidang Kewenangan Sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 3 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Banyuwang, bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan Pasal 2 ayat (1), meliputi: a.
Pendidikan;
b.
Kesehatan;
c.
Pekerjaan Umum;
d.
Perumahan;
e.
PenataanRuang;
f.
Perencanaan Pembangunan;
g.
Perhubungan;
h.
LingkunganHidup;
i.
Pertanahan;
j.
Kependudukan dan Catatan Sipil;
k.
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
l.
Keluarga Berencanadan Keluarga Sejahtera;
m. Sosial; n.
KetenagakerjaandanKetransmigrasian;
o.
Koperasidan Usaha Kecil danMenengah;
p.
Penanaman Modal;
q.
Kebudayaandan Pariwisata;
r.
Kepemudaan dan Olah Raga;
s.
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri;
t.
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian;
u.
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;
v.
Statistik;
w. Kearsipan; x.
Perpustakaan;
y.
Komunikasi dan Informatika;
z.
Pertaniandan Ketahanan Pangan;
aa. Kehutanan; bb. Energi dan Sumber Daya Mineral; cc. Kelautandan Perikanan;
Bab I Pendahuluan
9
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
dd. Perdagangan; dan ee. Perindustrian. Urusan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) terdiri atas Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Urusan Wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi berkaitan dengan pelayanan dasar. Sedangkan Urusan Pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Tabel 1.5 Urusan Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi NO
URUSAN WAJIB
URUSAN PILIHAN
1.
Pendidikan
KelautandanPerikanan
2.
Kesehatan
Pertanian
3.
Pekerjaan Umum
Kehutanan
4.
Perumahan
Energidan Sumber Daya Mineral
5.
Penataan Ruang
Pariwisata
6.
Perencanaan Pembangunan
Perindustrian
7.
Perhubungan
Perdagangan
8.
Lingkungan Hidup
Ketransmigrasian
9.
Pertanahan
10. Kependudukandan Catatan Sipil 11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 12. Keluarga Berencanadan Keluarga Sejahtera 13. Sosial 14. Ketenagakerjaan 15. Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah 16. Penanaman Modal 17. Kebudayaan 18. Kepemudaandan Olah Raga 19. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 20. Otonomi Daerah, PemerintahanUmum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 21. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 22. Statistik 23. Kearsipan
Bab I Pendahuluan
10
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
24. Perpustakaan 25. Komunikasi dan Informatika 26. Ketahanan Pangan 27. 28. Sumber : Data Diolah
1.5. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah, yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi. Adapun Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banyuwangi berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2011 adalah sebagai berikut : 1.
Sekretariat Daerah;
2.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3.
Dinas Daerah (ada 16 Dinas): Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Peternakan,Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan,Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi,Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas
Kelautan dan Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Pendapatan. 4.
Lembaga Teknis Daerah : Inspektorat; Badan(ada8 Badan) :Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,Badan Kepegawaian Daerah,Badan
Bab I Pendahuluan
dan
Diklat,Badan
Kesatuan
Bangsa
Pengelolaan dan
Keuangan
Politik,Badan
dan
Aset
Pemberdayaan
11
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Lingkungan Hidup; Kantor
(ada2
Kantor)
:
Kantor
Ketahanan
Pangan,
dan
Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi; RSUD (ada2 RSUD) : RSUD Blambangan dan RSUD Genteng 5.
Kecamatan (ada 24 Kecamatan) : Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin, Banyuwangi, Kabat, Rogojampi, Songgon, Singojuruh, Sempu, Genteng, Glenmore, Kalibaru, Tegalsari, Srono, Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo, Bangorejo, Cluring, Gambiran, Pesanggaran dan Siliragung;
6.
Kelurahan (ada 28 Kelurahan) : Pakis, Sobo, Kebalenan, Penganjuran, Tukangkayu, Kertosari, Karangrejo, Kepatihan, Panderejo, Singonegaran, Temenggungan,
Kampungmelayu,
Giri,Klatak,Kampungmandar,
Lateng,
Singotrunan, Pengantigan, Sumberrejo, Tamanbaru, Kalipuro, Gombengsari, Bulusan, Banjarsari, Bakungan, Boyolangu, Mojopanggung, danPenataban. 7.
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah tersendiri adalah :
Badan Penanggulangan Bencana Daerah berdasarkan Perda Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi; Satuan Polisi Pamong Praja berdasarkan Perda Nomor 17 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Dan Fungsi Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banyuwangi.
1.6.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Salah satu instrumen penunjang pokok pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi
SKPD
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan
dan
pemberdayaan masyarakat adalah pegawai dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Jumlah pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bab I Pendahuluan
12
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Banyuwangi berdasarkan data Simpeg Tahun 2015 sebanyak 13.166 orang yang terdiri dari laki-laki sebanyak 7.521 orang dan perempuan sebanyak 5.645 orang.
Tabel 1.6 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Berdasarkan Data SIMPEG Tahun 2015 NO
TINGKAT PENDIDIKAN
1.
SD / Sederajat
2.
SLTP / Sederajat
3.
SLTA / Sederajat
4.
Diploma I
5.
Diploma II
6.
Diploma III
7.
Diploma IV
8.
Dokter Spesialis
9.
Strata I
10.
Strata II
11.
Strata III Jumlah
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
148
6
276
25
1.999
898
18
115
397
433
266
488
39
17
15
10
4.153
3.602
206
51
4
-
7.521
5.645
Sumber: Badan Kepegawaian Dan Diklat Kabupaten Banyuwangi
Bab I Pendahuluan
13
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Tahun 2010 - 2015 Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan melalui kebijakan dan program Kepala Daerah. Perencanaan strategisjuga merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampumenjawab tuntutan lingkungan strategis,baik lokal, nasional maupun global dan tetap berada dalamtatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatanperencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapatmenyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalamupaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 merupakan Dokumen perencanaan
strategis
yang
disusun
dan
dirumuskansetiap
lima
tahun
(perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan visi, misi, tujuan,sasaran, strategi dan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu–isulokal, yang diterjemahkan kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunanyang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secarabertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan. 2.1.1. Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Banyuwangi dewasa ini, serta peluang, tantangan dan isu strategis yangakan dihadapi dalam 5 tahun mendatang,
pasanganH. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) – YUSUF WIDYATMOKO (Wakil Bupati) membuat Visi Kabupaten Banyuwangi tahun 2010-2015 sebagai berikut:
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA”.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
14
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Penjelasan dari Visi sebagai berikut: 1)
Kemandirian Daerah adalah kemampuan nyata pemerintah daerah dan masyarakatnya dalam mengatur dan mengurus kepentingan daerah/rumah tangganya sendiri menurut prakarsa dan aspirasi masyarakatnya, termasuk di dalamnya upaya yang sungguh-sungguh agar secara bertahap bisa mengurangi
ketergantungan
terhadap
pihak-pihak
lain
(luar)
tanpa
kehilangan adanya kerjasama dengan daerah-daerah lain yang saling menguntungkan. 2)
Kesejahteraan Masyarakat yang Berakhlak Mulia, ditandai oleh semakin meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, dan adanya perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia, seperti pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur fisik, sosial budaya ekonomi yang memadai. Peningkatan kualitas kehidupan ini akan lebih difokuskan pada upaya pengentasan
masyarakat
miskin
sehingga
secara
simultan
dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, serta adanya iklim berusaha dan berkegiatan ekonomi yang sehat untuk kelompokkelompok masyarakat lainnya. 3)
Perlu ditekankan disini bahwa kemajuan-kemajuan yang ingin diraih tidak hanya sekedar kemajuan di bidang fisik dan ekonomi saja. Kemajuankemajuan itu juga berkaitan dengan dimensi mental – spiritual, keagamaan, kebudayaan dan non fisik, agar kehidupan masyarakat benar-benar sejahtera lahir dan batin serta berakhlakmulia.
4)
Peningkatan perekonomian diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong secara sungguh-sungguh simpulsimpul ekonomi rakyat utamanya pertanian, industri, perdagangan dan jasa, lembaga keuangan dan koperasi, serta pariwisata yang didukung oleh infrastruktur fisik dan non-fisik yang memadai.
5)
Untuk mempercepat program-program tersebut perlu ditingkatkan pelayanan publik melalui optimalisasi kinerja instansi Pemerintah Daerah yang efektif, terpadu dan berkesinambungan.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
15
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Visi Kabupaten Banyuwangi tersebut berpedoman pada Visi Pembangunan Kabupaten Banyuwangi yang termuat dalam Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2005-2025, yaitu : “KABUPATEN
BANYUWANGI YANG RELIGIUS, SEJAHTERA DAN MANDIRI BERBASIS AGROBISNIS DAN EKOWISATA TERPADU”. 2.1.2. Misi Untuk mewujudkan Visi pasangan H. ABDULLAH AZWAR ANAS (Bupati) dan YUSUF WIDYATMOKO (Wakil Bupati) ditetapkan 5 (lima) Misi sebagai berikut : 1)
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance); 2)
Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan bidang Pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya;
3)
Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis kearifan lokal;
4)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur publik;
5)
Mewujudkan kesejahateraan masyarakat melalui optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat, pembangunan berkelanjutan, berkeadilan dan berwawasan lingkungan.
2.1.3. Tujuandan Sasaran Berdasarkan visi dan misi pembagunan daerah Kabupaten Banyuwangi 2011-2015 ditetapkan 7 (tujuh) tujuan, yaitu sebagai berikut : Tujuan 1
: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih melalui harmonisasi kebijakan yang komprehensif dan berkeadilan. Sasaran : Meningkatnnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik; Indikator Kinerja : - Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat
Meningkatnya penegakan hukum; Indikator Kinerja : - Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap Perda
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
16
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif Indikator Kinerja : - Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah - Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) - Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Tujuan 2
:
Meningkatkan pelayanan publik yang berkualitas, merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Sasaran : Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak; Indikator Kinerja : - Angka melek huruf (AMH) - Angka rata-rata lama sekolah - Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/Mts - Angka melanjutkan (AM) dari SMP/Mts ke SMA/SMK/MA Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan. Indikator Kinerja : - Angka usia harapan hidup - Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) - Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
Tujuan 3
:
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan merata dalam upaya mewujudkan kemadirian ekonomi masyarakat. Sasaran : Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian; Indikator Kinerja : - Nilai tukar petani (NTP) - Nilai tukar Nelayan (NTN) - Persentase pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB
- Ketersediaan dan cadangan pangan Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian;
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
17
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Indikator Kinerja : - Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB - Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal; Indikator Kinerja : - Persentase peningkatan kunjungan wisata Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal; Indikator Kinerja : - Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster. Indikator Kinerja : - Kontribusi UKM terhadap total PDRB Tujuan 4
: Meningkatkan pembangunan ekonomi terintegrasi. Sasaran : Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah; Indikator Kinerja : - Jumlah Peraturan Daerah /Peraturan Bupati yang mendukung iklim usaha Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi. Indikator Kinerja : - Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain - Persentase pertumbuhan pasar tradisional
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
18
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Tujuan 5
: Meningkatkan ketersediaan infrastruktur publik. Sasaran : Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang; Indikator Kinerja : - Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi - Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) - Persentase rumah tangga ber-Sanitasi - Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan - Persentase ketersediaan dokumen tata ruang
Tujuan 6
: Menurunkan kesenjangan antar wilayah khususnya dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana fisik. Sasaran : Meningkatnya akses transportasi dan informasi; Indikator Kinerja : - Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas - Tingkat
pemanfaatan
TI
(Teknologi
Informasi)
dalam
pelayanan publik Meningkatnya investasi. Indikator Kinerja : - Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) - Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA)(Milyar Rp) - Pertumbuhan investasi Tujuan 7
: Meningkatkan daerah
kesejahteraan
berbasis
melalui
pemberdayaan
optimalisasi
masyarakat,
sumberdaya pembangunan
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sasaran : Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran; Indikator Kinerja : - Tingkat kemiskinan - Tingkat pengganguran terbuka
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
19
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat; Indikator Kinerja : - Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat aktif Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak; Indikator Kinerja : - Indeks Pembangunan Gender (IPG) - Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) - Jumlah Peraturan Daerah /Peraturan Bupatiyang mendukung perlindungan perempuan dan anak Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial; Indikator Kinerja : - Persentase penurunan PMKS - Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan. Indikator Kinerja : - Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
20
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Tabel 2.1. Matrik Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Visi : Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi yang Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak Mulia melalui Peningkatan Perekonomian dan Kualitas Sumber Daya Manusia Tujuan
Misi Uraian I
II
Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)
Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Lainnya
1
2
Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan
Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah Nilai / predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Uraian 1
2
3
Angka melek huruf (AMH)
4
Angka Usia Harapan Hidup
Indikator Kinerja
Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik Meningkatnya penegakan hukum
Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat
Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah
Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap Perda
Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Angka melek huruf (AMH) Angka rata-rata lama sekolah Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/Mts
5
Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Angka melanjutkan (AM) dari SMP/Mts ke SMA/SMK/MA Angka usia harapan hidup Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
III
Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal
3
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat
Pertumbuhan ekonomi
6
Nilai tukar petani (NTP)
Nilai tukar Nelayan (NTN) Persentase pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB Ketersediaan dan cadangan pangan 7
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB
21
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
8
9
10
4
IV
Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Publik
5
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi
Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik
Persentase petumbuhan pasar tradisional
Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
11
Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
12
Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
13
Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB Persentase peningkatan kunjungan wisata Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal Kontribusi UKM terhadap total PDRB
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung iklim usaha Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain Persentase pertumbuhan pasar tradisional Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Persentase rumah tangga ber-Sanitasi
6
Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan Sarana dan Prasarana Fisik
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana transportasi bagi masyarakat perdesaan
14
Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan Persentase ketersediaan dokumen tata ruang Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik
15
Meningkatnya investasi
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp) Pertumbuhan investasi
V
Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumber Daya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan
7
Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Tingkat kemiskinan
16
Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Tingkat kemiskinan
17
Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat aktif
18
Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Tingkat pengganguran terbuka (TPT) Persentase penurunan hutan dan lahan kritis
Tingkat pengganguran terbuka
Persentase penurunan PMKS
22
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
19
20
2.1.4.
Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Jumlah Perda/Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak Persentase penurunan PMKS Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis
Strategi dan Arah Kebijakan Tujuan utama pembangunan di Kabupaten Banyuwangi sebagaimana visi
dan misi Bupati dan Wakil Bupati yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi
2010-2015
adalah
untuk
meningkatkan
kemakmuran
atau
kesejahteraan masyarakat Banyuwangi. Tidak hanya sejahtera tetapi juga mandiri dan berakhlak, yang dilakukan melalui dua pilar pokok yaitu peningkatan perekonomian dan kualitas sumber daya manusia. Untuk mencapai kesejahteraan itu, digunakan 4 (empat) strategi pembangunan secara umum yaitu : pro growth, pro jop, pro poor dan pro
environtment.
1). Pro Growth, berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan. Strategi pertumbuhan tetap digunakan dengan tujuan untuk memperbesar produk domestik. Namun demikian strategi pertumbuhan dilaksanakan secara bersamaan dengan strategi pemerataan pembangunan melalui startegi jalur ganda (dua track strategi). Strategis pertumbuhan dapat dilihat dari meningkatnya PDRB dan pendapatan per kapita penduduk, namun disisi lain terjadi ketimpangan antar wilayah dan antar penduduk. Ketimpangan ini terjadi karena gagalnya asumsi trickle down effect sebagai mekanisme pemerataan dalam strategi pertumbuhan ekonomi.
Strategi pro growth dilaksanakan
dengan tidak mengabaikan aspek keadilan dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat baik dalam bidang sosial ekonomi dan politik sehingga dicapai kesejahteraan yang berkeadilan. Upaya yang dilakukan melalui sejumlah instrumen yaitu peningkatan investasi, penciptaan iklim usaha yang kondusif,
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
23
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. 2). Pro Job, berarti pembangunan diarahkan untuk mendorong terbukanya peluang kerja bagi angkatan kerja, khususnya tenaga terdidik (bagi lulusan sekolah setingkat SLTA dan Perguruan Tinggi) dan tenaga terlatih. Strategi yang dilakukan meliputi tiga langkah : 1) Perluasan kesempatan kerja berarti mendorong berkembangnya sektor riil di Kabupaten Banyuwangi terutama sektor pertanian, perdagangan dan jasa, industri berbasis pertanian dan pariwisata; 2) Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang dapat dilakukan melalui pendidikan, pelatihan, standarisasi dan sertifikasi; 3) Menjaga iklim ketenagakerjaan melalui penataan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja. 3). Pro Poor, berarti pembangunan yang memiliki dimensi keberpihakan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang tidak beruntung atau termarjinalkan. Strategi yang dilakukan meliputi
tiga klaster sesuai dengan tingkat
kemiskinannya, yaitu : 1) Mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin, yang diarahkan pada rumah tangga sangat miskin, miskin, dan hampir miskin; 2) Meningkatkan pendapatan dan taraf hidup kelompok masyarakat melalui usaha
dan
bekerja
bersama
untuk
mencapai
keberdayaan
dan
kemandiriannya; 3) Membuka akses permodalan bagi pelaku usaha mikro dan kecil. 4). Pro Environtment, diarahkan pada pengelolaan sumber daya alam yang mengikuti prisip pengelolaan yang lestari terhadap lingkungan, sehingga tidak mengakibatkan terjadinya pencemaran tanah, air, dan udara yang pada gilirannya mengalami degradasi yang berakibat pada timbulnya bencana. Adapun strategi dan arah kebijakan untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 terdapat dalam Lampiran IV.
2.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator Kinerja UtamaPemerintah Kabupaten Banyuwangi ditetapkan melalui Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangisebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 23 Tahun 2015 tentang
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
24
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Adapun IKU Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagaimana tercantum pada tabel dibawah ini. Tabel 2.2. Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tujuan 1
Sasaran Strategis
Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan
Indikator Kinerja Utama
1
Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat
2
Meningkatnya penegakan hukum
Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap Perda
3
Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
2
Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat
4
Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Angka melek huruf (AMH)
Angka rata-rata lama sekolah Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/Mts Angka melanjutkan (AM) dari SMP/Mts ke SMA/SMK/MA 5
Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Angka usia harapan hidup Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
3
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat
6
Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Nilai tukar petani (NTP)
Nilai tukar Nelayan (NTN)
7
Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Persentase pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB Ketersediaan dan cadangan pangan Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
8
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal
Persentase peningkatan kunjungan wisata
25
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015 9
10
4
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi
11
12
5
Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik
13
Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal
Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang
Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi
Kontribusi UKM terhadap total PDRB
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung iklim usaha Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain Persentase pertumbuhan pasar tradisional
Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Persentase rumah tangga berSanitasi Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan Persentase ketersediaan dokumen tata ruang 6
Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan Sarana dan Prasarana Fisik
14
15
Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Meningkatnya investasi
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas
Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp) Pertumbuhan investasi
7
Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan
16
Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Tingkat kemiskinan
Tingkat pengganguran terbuka 17
Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat aktif
18
Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
19
20
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Jumlah Perda/Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak Persentase penurunan PMKS
Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis
26
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
2.3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yangakan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. PenyusunanRencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaranserta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Di dalamRencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikatorkinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan melalui Penetapan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015. Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapaidalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana Capaiannya. IndikatorKinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Rencana Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tahun 2015ada pada Lampiran III.
2.4. Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja pada dasarnya
adalah pernyataan komitmen
pimpinan yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja, yaitu : 1.Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur; 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasa revaluasi kinerja aparatur; 3.Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 4.Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervise atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah. Adapun Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
27
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Sasaran Strategis 1
Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2015
%
80
Satuan %
Target 2015 3
Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat Sasaran Strategis 2 Meningkatnya penegakan hukum
Indikator Kinerja Utama Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap Perda Sasaran Strategis 3
Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif Indikator Kinerja Utama Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Satuan
Target 2015
Nilai/predikat
WTP
Nilai/predikat
3,2500 (10 besar)
Nilai/predikat
70 (B)
Sasaran Strategis 4 Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2015
Angka melek huruf (AMH)
%
99,92
Angka rata-rata lama sekolah
%
7,75
Angkamelanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/Mts
%
99,73
Angkamelanjutkan (AM) dari SMP/Mtske SMA/SMK/MA
%
89,88
Sasaran Strategis 5 Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Satuan
Target 2015
Angka usia harapan hidup
Indikator Kinerja Utama
Th
67,3-68,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
%
100
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
-
55
Sasaran Strategis 6 Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Satuan
Target 2015
Nilai tukar petani (NTP)
Indikator Kinerja Utama
%
111,5
Nilai tukar Nelayan (NTN)
%
105
Persentase pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB Ketersediaan dan cadangan pangan
%
5
%
90 5,71
Sasaran Strategis 7 Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Satuan
Target 2015
Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB
Indikator Kinerja Utama
%
5,71
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
%
11,5
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
28
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015 Sasaran Strategis 8 Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2015
%
30
Persentase peningkatan kunjungan wisata
Sasaran Strategis 9 Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2015
%
80
Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal
Sasaran Strategis 10 Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2015
%
16,25
Kontribusi UKM terhadap total PDRB
Sasaran Strategis 11 Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Indikator Kinerja Utama Jumlah Perda/Perbup yang mendukung iklim usaha
Satuan
Target 2015
Perda/Perbup
1
Sasaran Strategis 12 Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2015
Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain Persentase pertumbuhan pasar tradisional
MOU/PKS
7
%
5
Sasaran Strategis 13 Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang
Satuan
Target 2015
Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi
Indikator Kinerja Utama
%
100
Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Persentase rumah tangga berSanitasi
%
78
%
85,9
Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan
%
60
Persentase ketersediaan dokumen tata ruang
%
100
Sasaran Strategis 14 Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Satuan
Target 2015
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas
Indikator Kinerja Utama
%
0,002
Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik
%
100
Satuan
Target 2015
Investor
20
Rp. (Milyar)
771
%
13
Sasaran Strategis 15 Meningkatnya investasi
Indikator Kinerja Utama Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp) Pertumbuhan investasi
Sasaran Strategis 16 Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Satuan
Target 2015
Tingkat kemiskinan
Indikator Kinerja Utama
%
13,14
Tingkat pengganguran terbuka
%
2,74-3,74
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
29
Laporan Kinerja Pemerintah KabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Sasaran Strategis 17 Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Indikator Kinerja Utama Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat aktif
Satuan
Target 2015
%
10
Sasaran Strategis 18 Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2015
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
%
69
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
%
89,1
Perda/Perbup
2
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
Sasaran Strategis 19 Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target 2015
Persentase penurunan PMKS
%
10
Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial
%
60
Sasaran Strategis 20 Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Indikator Kinerja Utama Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis
Satuan
Target 2015
%
0,25
Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD) Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 3.058.085.990.507,03. .007.105.931.507,03
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
30
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
BABIII AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 Pemerintah
Kabupaten
Banyuwangi
selaku
pengemban
amanah
masyarakat Banyuwangi melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan amanah tersebut. Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan KeputusanKepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/618/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi 2010-2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Mengacu pada ketentuan yang berlaku, Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berdasarkan tingkat pencapaian sasaran, indikator sasaran dan menggambarkan pula tingkat capaian pada program/kegiatan. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran dan program/kegiatan dilakukan melalui media Rencana Kinerja yang dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan Realisasi Indikator Sasaran melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan indikator kinerja sasaran digunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
31
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
No.
Rentang Capaian
Kategori Capaian
1
Lebih dari 100 %
Baik Sekali (BS)
2
Lebih dari 75 % sd. 100 %
Baik (B)
3
55 % sd. 75 %
Cukup (C)
4
Kurang dari 55 %
Kurang (K)
Secara
umum
Pemerintah
Kabupaten
Banyuwangi
telah
dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015. Dalam RPJMD terdapat 5 Misi, 7 Tujuan dan 38 (tiga puluh delapan) sasaran, dengan 240 (dua ratus empat puluh) indikator sasaranterdiri dari Misi I terdapat 1 tujuan dan 19 indikator kinerja, Misi II terdapat 1 tujuan dan 82 indikator kinerja, Misi III terdapat 2 tujuan dan 54 indikator kinerja,Misi IV terdapat 2 tujuan dan 46 indikator kinerja dan Misi Vterdapat 1 tujuan dan 39 indikator kinerja. Dari 38 (tigapuluh delapan)sasaran dengan 240 indikator kinerja. Berdasarkan
saran/arahan
dari
Kementerian
Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Asisten Deputi Bidang Perumusan Kebijakan Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan) bahwa sasaran dan indikator kinerja yang ada dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi dapat diringkas dipilih sasaran yang betul-betul strategisdan indikator kinerja utamanya. Sesuai arahan tersebut sehingga sasaran yang semula berjumlah 38 sasaran menjadi 20 sasaran dan indikator kinerja sasaran semula berjumlah 240 indikator kinerja sasaran menjadi 43 indikator kinerja sasaran (ditetapkan dalam Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 28 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi). Mengacu pada Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 23 Tahun 2015, maka sasaran dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah sebagai berikut : Misi I terdapat 1 tujuan, 3 sasaran dan 5 indikator kinerja; Misi II terdapat 1 tujuan, 2 sasaran dan 7 indikator kinerja; Bab III Akuntabilitas Kinerja
32
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Misi III terdapat 2 tujuan, 7 sasaran dan 12 indikator kinerja; Misi IV terdapat 2 tujuan, 3 sasaran dan 10 indikator kinerja; Misi V terdapat 1 tujuan, 5 sasaran dan 9 indikator kinerja. (20 sasaran strategis dan 43 Indikator Kinerja Utama) Tabel 3.1.1 Pencapaian Indikator Sasaran JUMLAH NO.
MISI
JUMLAH
JUMLAH
INDIKATOR
PENCAPAIAN
TUJUAN
SASARAN
KINERJA
INDIKATOR SASARAN
SASASAN 1
Misi 1
1
3
5
2
Misi 2
1
2
7
3
Misi 3
2
7
12
4
Misi 4
2
3
10
5
Misi 5
1
5
9
20
43
JUMLAH
7
BS = 1 ,B=2 , C= - , K=-,Nilai belum keluar = 2 BS = 3 ,B=3 , C= 1 , K=BS = 4 ,B=4 , C=- , K=-, Belum ada rilis dari BPS = 4 BS = 3 ,B= 5 , C= - , K=2 BS = 3 ,B= 5 , C= - , K= - , Belum ada rilis dariBPS = 1 BS =14 ,B=19 , C= 1 , K= 2 ,Nilai belum keluar danBelum ada rilis dari BPS = 7.
Dari 20 (dua puluh) sasaran dengan 43 indikator kinerja, pencapaian indikator sasaran kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi adalah : Tabel 3.1.2. Persentase Kategori Pencapaian Indikator Sasaran No.
Kategori
Jumlah Indikator Sasaran
Persentase
Misi I (5 Indikator Sasaran) 1 Baik Sekali
1
20
2
Baik
2
40
3
Cukup
-
-
4
Kurang
-
-
Nilai belum keluar
2
40
5
100
Jumlah Misi II (7 Indikator Sasaran)
Bab III Akuntabilitas Kinerja
33
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
1
Baik Sekali
3
42,86
2
Baik
3
42,86
3
Cukup
1
14,29
4
Kurang
-
-
Jumlah
7
100,00
Misi III (12 Indikator Sasaran) 1 Baik Sekali
4
33,33
2
Baik
4
33,33
3
Cukup
-
-
4
Kurang
-
-
Tidak ada data BPS
4
33,33
12
100
Misi IV (10 Indikator Sasaran) 1 Baik Sekali
3
30
2
Baik
5
50
3
Cukup
-
-
4
Kurang
2
20
10
100
Misi V (9 Indikator Sasaran) 1 Baik Sekali
3
33,33
2
Baik
5
56,56
3
Cukup
-
4
Kurang
-
-
Tidak ada data BPS
1
11,11
9
100,00
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Hasil analisis pencapaian indikator sasaran terhadap 20 sasaran yang mencakup 43 indikator sasaran, diketahui bahwa 14 indikator sasaran atau 32,56 % Baik Sekali, 19 indikator sasaran atau 44,19 % Baik, 3 indikator sasaran atau 6,98% Cukup dan 7 indikator sasaran atau 16,28 % realisasi nilai capaian kinerja belum dirilis. Rata-rata realisasi capaian kinerja mencapai 108,84% ataubermakna Baik Sekali. Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 Baik Sekali. 3.2. Analisis Capaian KinerjaPemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 Pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai di atas adalah dengan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran. Adapun rincian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran dan indikator sasaran adalah sebagai berikut :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
34
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 3.2.1. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 1
Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
79,00
79,85
101,08
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Satuan
%
Rata-rata capaian kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
80
79,77
99,71
Tahun 2015
101,08
99,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya Kapabilitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik, 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 99,71%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 101,08 %, tetapi masih dikategorikan baik. Nilai Realisasi Tahun 2015 tersebut diperoleh dari hasil survey Lingkaran Survey Indonesia pada indikator Menyediakan Fasilitas Kesehatan dan Pengobatan sebesar 83,90 %, Menyediakan Fasilitas Pendidikan dan Sekolah bagi Penduduksebesar 83,70 % dan Mempermudah Pelayanan Kantor Pemerintah Daerah bagi Masyarakat (lebih cepat, lebih murah, dan hasilnya baik)sebesar 71,50 %. Sehingga dari 3 indikator tersebut menghasilkan ratarata nilai realisasi tahun 2015 sebesar 79,77%. Untuk meningkatkan keberhasilan capaian indikator sasaran Meningkatnya Kapabilitas Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik diperlukan adanya peningkatan pelayanan kepada masyarakat antara lain : -
Peningkatan kualitas perilaku (cakap, ramah dan baik) dankeprofesionalan aparatur pemerintah;
-
Peningkatan fasilitas yang menunjang kualitas pelayanan publik;
-
Melaksanakan pelayanan sesuai SOP dan SPP;
-
Pelayanan tidak berbelit-belit. Tabel 3.2.2. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Penegakan Hukum
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
5
7,5
66,67
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap Perda Rata-rata capaian kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Satuan
%
66,67
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
3
2,78
107,91
Tahun 2015
107,91
35
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya Penegakan Hukum,telah melebihi target. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 107,91 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 66,67 %. Tercapainya indikator sasaran disebabkan oleh : Tingkat pelanggaran peraturan pada tahun 2014 sebanyak 2107 pelanggaran dan
-
tahun 2015 sebanyak 2050 pelanggaran; Pemahaman masyarakat terhadap peraturan sudah mulai meningkat sehingga
-
tingkat pelanggaran semakin menurun; Maksimalnya kinerja aparat Satuan Polisi Pamong Praja dalam menangani
-
pelanggaran Peraturan Daerah yang ada. Tabel 3.2.3. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 3 Terbangunnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Efektif
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
Predikat
WTP
WTP
100
Nilai / Peringkat
3,2000/
3,0364/
12 besar
39besar
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1 2 3
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Nilai / predikat hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Satuan
Nilai/ Predikat
Rata-rata capaian kinerja
65,05/B
59,96 / CC
92,01
92,18 92,18
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
WTP
-
-
-
-
65,41 (B)
93,44
Tahun 2015
3,2500 (10 besar) 70 (B)
93,44
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3indikator sasaran Terbangunnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Efektif, 1 indikator sasaran tidak mencapai target dan 2 indikator sasaran belum terealisasi karena nilainya belum dapat dirilis. Rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 93,44 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 92,18%. Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah, belum dapat dihitung karena nilainya belum dirilis dan masih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Nilai/Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), belum dapat dihitung karena masih menunggu hasil rilis resmi dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
36
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Nilai hasil evaluasi/penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dengan realisasinilai/predikat sebesar 65,41 (B) dengan capaian kinerja indikator sasaran sebesar 93,44 %pada tahun 2015, meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 92,18%. Hal ini disebabkan karena : - Melakukan review terhadap dokumen perencanaan, baik dari sisi substansi sasaran dan indikator kinerjanya; - Mereview IKU dan memperbaiki kualitas penyusunan LAKIP; - Memperbaiki kualitas hasil evaluasi internal AKIP; - Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja. Tabel 3.2.4. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 4 Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
Tahun 2014 Indikator Sasaran
Satuan Target
Tahun 2015
1
Angka melek huruf (AMH)
%
99,90
100
100,10
99,92
99,09
99,17
2
Angka rata-rata lama sekolah
%
7,50
7,12
94,93
7,75
6,79
87,61
3
Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI
%
99,73
100,19
100,46
99,73
101,76
102,04
%
89,51
98,88
110,47
89,88
98,88
110,01
ke SMP/Mts 4
Angka melanjutkan (AM) dari SMP/Mts ke SMA/SMK/MA Rata-rata capaian kinerja
101,49
99,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 indikator sasaranMeningkatnya Akses dan Kualitas Pendidikan yang Bermoral dan Berakhlak, 2 indikator sasaran melebihi target dan 2 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 99,71 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 101,49 %, tetapi masih dikategorikan baik. Angka Melek Huruf (AMH), capaian kinerja indikator tidak mencapai target karena masih adanya penduduk usia 60 tahun buta aksara dan difable. Solusi : -
Meningkatkan pendidikan non formal kepada penduduk yang berusia 60 tahun dan difable;
-
Merubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
37
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Angka Rata-Rata Lama Sekolah, capaian kinerja indikator tidak mencapai target karena belum adanya data rilis resmi dari Badan Pusat Statistik dan angka tersebut masih merupakan data estimasi sementara. Solusi : -
Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
-
Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
-
Menentukan indikator sasaran yang measurable / dapat diukur oleh instansi terkait.
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/Mts dan Angka Melanjutkan (AM) dari SMP / Mts ke SMA / SMK / MA, capaian kinerja indikator mencapai target karena meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap wajib belajar Pendidikan Dasar 9 tahun dan adanya kerja sama dengan semua pihak untuk melaksanakan Gerakan Masyarakat Penuntasan Tributa dan Pemungutan Siswa Putus Sekolah (Gempita Perpus) yang kegiatannya melibatkan Forpimda, Forpimka dan seluruh jajaran pendidikan. Tabel 3.2.5. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 5 Meningkatnya Akses dan Kualitas Kesehatan
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
68,25
100,07
Tahun 2014 Indikator Sasaran
Satuan Target
1 2 3
Angka usia harapan hidup Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup) Rata-rata capaian kinerja
Th.
67,268,20
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
69,06
100,82
Tahun 2015
Target 67,368,50
%
100
99,50
99,50
100
100
100
-
60
93,08
64,46
55
96,20
57,17
88,01
86
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran Meningkatnya Akses dan Kualitas Kesehatan, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target, 1indikator sasaran mencapai target dan 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 86%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 88,01 %, tetapi masih dikategorikan baik. Angka Usia Harapan Hidup, realisasi tahun 2015 data masih merupakan angka sementara, hal ini dikarenakan capaian kinerja yang berwenang menghitung adalah Badan Pusat Statistik, sedangkan sampai awal tahun 2016 untuk capaian tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja
38
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
2015 belum dapat disimpulkan, sehingga Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi tidak mendapatkan angka yang diharapkan. Meskipun menggunakan angka sementara tahun 2014, angka tersebut telah melampaui target dari 68,3-68,50 tercapai 69,06 yang berarti usia harapan hidup penduduk Kabupaten Banyuwangi meningkat dari yang diharapkan, hal ini menunjukkan bahwa pola hidup masyarakat semakin baik.
Solusi : -
Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
-
Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
-
Menentukan indikator sasaran yang measurable/dapat diukur oleh instansi terkait.
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI), capaian kinerja indikator mencapai target, hal ini diartikan bahwa telah mencapai UCI Desa dan capaian ini sudah mengalami kenaikan dibanding tahun 2014 sebesar 99,50 %. Padatahun 2015 sebanyak 217 desa telah mencapai Desa UCI. Faktor yang mendukung pencapaian target Desa UCI pada tahun 2015 antara lain : -
Tersedianya petugas pelaksana imunisasi yang cukup di masing-masing wilayah;
-
Adanya hubungan yang baik Puskesmas dengan lintas sektor di wilayahnya untuk menungkatkan cakupan;
-
Adanya peran forum komunikasi imunisasi sebagai mitra kerja Puskesmas dalam menyukseskan Program Imunisasi;
-
Tercukupinya Sarana dan Prasarana program imunisasi;
-
Posyandu terjadwal setiap bulannya dan BKIA buka setiap hari;
-
Pendekatan petugas dengan masyarakat yang baik sehingga mempengaruhi pencapaian Desa UCI;
-
Adanya umpan balik per tribulan sekali seta adanya validasi data per semester;
-
Adanya perubahan kriteria UCI Desa dari UCI Desa dengan pencapaian Antigen BCG, POLIO 1-4, DPT/HB 1-3, Campak harus memenuhi target setahun dengan akses : BCG, POLIO 1, DPT/HB 1 = 95 %, Perlindungan : POLIO 2-4 DPT/HB 2-3, Campak = 90 %. Sedangkan untuk tahun 2013 kriteria
Bab III Akuntabilitas Kinerja
39
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
UCI Desa ada perubahan yaitu dengan melihat pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap perdesa harus mencapai 80 %; -
Indikator keberhasilan UCI yangtercantum dalam RPJMD 2011-2015 khususnya target RPJMD tahun 2014 s/d 2015 UCI Desa 100 % dengan asumsi bahwa cakupan Imunisasi Dasar Lengkap nmasih 80 %. Sehingga dari 217 desa yang ada di Kabupaten Banyuwangi semua sudah mencapai UCI dengan target Imunisasi Dasar Lengkap 80 %. Dimana Imunisasi Dasar Lengkap merupakan dasar dari Desa dikatakan UCI.
Angka Kematian Ibu Melahirkan (per 100.000 Kelahiran Hidup), realisasi pada tahun 2015 belum mencapai target yaitu 96,2 / 100.000 KH dari target sebesar 55/ 100.000 KH di tahun 2015, capaian angka Kematian Ibu pada tahun 2014 adalah 93,08/ 100.000 KH diatas target yang ditetapkan yaitu sebesar 60/ 100.000 KH, jika dibandingkan dengan tahun 2013 Angka Kematian Ibu sebesar 142,1 per 100.000 KH pencapaian realisasi tahun 2014 lebih baik, jika dibanding dengan target RPJMN sebesar 118/ 100.000 KH dan target MDG’s sebesar 102/ 100.000 KH.Capaian Kabupaten Banyuwangi dibawah batasan optimal RPJMN dan MDG’s yang berarti di wilayah provinsi Jawa Timur maupun Nasional, Kabupaten Banyuwangi telah berhasil menekan angka kematian ibu melahirkan, hal ini merupakan dampak dari upaya preventif dan promotif dari bidang kesehatan. Faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya indikator sasaran adalah : -
Kurang optimalnya sistem rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat satu atau Bidan Praktek Mandiri ke fasilitas kesehatan rujukan;
-
Keterlambatan
mendeteksi/penapisan,
keterlambatan
rujukan
dan
keterlambatan penanganan di tempat rujukan; -
Batas resiko normal menjadi abnormal sangat tipis sehingga kejadian abnormal yang menimbulkan kematian datang terjadi sangat cepat, kadangkala kematian tidak dapat dicegah;
-
Faktor non medis : timbulnya keterlambatan keluarga yang tidak segera mengambil keputusan untuk dirujuk dan keterlambatan transportasi.
Solusi : -
Pengkajian dan pembelajaran kasus kematian ibu pada tenaga kesehatan dengan tujuan agar tidak terjadi kematian ibu dengan kronologi yang sama, sekaligus refreshing bagi tenaga kesehatan apabila ada ilmu baru yang harus dibagikan, diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan memunculkan rekomendasi baru;
Bab III Akuntabilitas Kinerja
40
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
Peningkatkan kompetensi petugas dan kepatuhan dalam memberi layanan untuk mencegah keterlambatan yaitu dengan diikutsertakan dalam diklat khusus atau teknis;
-
Peningkatan kesiapan P4K Ambulance Desa danmanajemen rujukan dini;
-
Mengadakan pertemuan pak ADI bu SITI untuk mencegah masalah resiko ibu hamil yang ditentukan;
-
Peningkatan mutu ANC untuk mendeteksi lebih awal faktor resiko kehamilan;
-
Peningkatan pengetahuan ibu hamil dan keluarga lewat kelas ibu hamil; Tabel 3.2.6 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 6 Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
Tahun 2014 Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
Tahun 2015
1
Nilai tukar petani (NTP)
%
111
-
-
111
-
-
2
Nilai tukar nelayan (NTN)
%
105
-
-
105
-
-
3
Persentase pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB Ketersediaan dan cadangan pangan -Ketersediaan pangan -Cadangan pangan
%
5
4,31
86,2
5
-
-
%
90
90
100
90
369
410
55
55
100
60
154
257
4
Rata-rata capaian kinerja
100
333,50
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 4 indikator sasaran Meningkatnya Revitalisasi Sektor Pertanian, 1 indikator sasaran melebihi targetdan 3 indikator sasaran tidak dapat dihitung, hal ini disebabkan belum tersedianya data yang akurat dariBadan Pusat Statistik. Rata - rata capaian kinerja sasaran yang dapat dihitung hanya Ketersediaan dan Cadangan Pangan sebesar 333,50 % pada tahun 2015, meningkat jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 100 %. Indikator sasaran yang tidak dapat dihitung adalah : Nilai Tukar Petani (NTP), data tidak tersedia di Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi. NTP merupakan perbandingan indeks harga yang di terima petani dengan indeks harga yang dikeluarkan petani, meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, perikanan dan peternakan. Dalam perhitunganya NTP juga melibatkan kalkulasi pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk makanan,pendidikan, perumahan, rekreasi,
Bab III Akuntabilitas Kinerja
41
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
olahraga, transportasi dan komunikasi. Oleh karenanya, penghitungan NTP secara akurat dan realible dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Solusi : -
Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
-
Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
-
Menentukan indikator sasaran yang measurable/dapat diukur oleh instansi terkait.
Nilai Tukar Nelayan (NTN), data tidak tersedia di Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Banyuwangi karena instansi yang berkompeten dan berwenang menghitung data NTN adalah Badan Pusat Statistik. Solusi : -
Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
-
Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
-
Menentukan indikator sasaran yang measurable/dapat diukur oleh instansi terkait.
Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dalam PDRB, data tidak tersedia di Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi. PDRB merupakan jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perekonomian suatu daerah dalam tahun tertentu. Perhitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan harga konstan. PDRB atas barang berlaku merupakan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan barang yang berlaku pada tahun yang bersangkutan sementara untuk harga konstan di hitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar. PDRB pertanian meliputi subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan rakyat, perikanan dan peternakan. Metode perhitungan juga cukup rumit, sehingga dilakukan melalui beberapa pendekatan. Oleh karenanya, perhitungan PDRB secara akurat dan reliable dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Solusi : -
Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
-
Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
-
Menentukan indikator sasaran yang measurable / dapat diukur oleh instansi terkait.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
42
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Ketersediaan Pangan, dari luas panen sawah 135.360 ha menghasilkan 873.936,19 ton Gabah Kering Giling dan ladang 1.178 ha menghasilkan 38.508,34 ton GKG, jumlah total produktifitas dari sawah dan ladang sebanyak 912.444,53 ton GKG dan dikonversikan menjadi 576.664,94 ton beras. Dari produksi beras dikurangi untuk bibit, pakan dan tercecer, maka ketersediaan beras sejumlah 530.540,06 ton. Dari jumlah ketersediaan tersebut dibagi kebutuhan konsumsi riil Kabupaten Banyuwangi sebesar 143.730,43 ton dikali 100 sehingga ada ketersediaan pangan sebesar 369 % Cadangan Pangan, setiap Kabupaten/Kota wajib menyediakan/ memiliki cadangan pangan sebesar 100 ton. Pada tahun 2015 Lumbung yang memiliki cadangan pangan kurang lebih ada 40 lumbung dengan isi lumbung (sebagai cadangan0 antara 4-5 ton). Total isi lumbungdari 40 Lumbung tersebut adalah sebesar 154 ton.
Tabel 3.2.7. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 7 Berkembangnya Industri Olahan dan Kreatif Berbasis Pertanian Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
Satuan Target
Realisasi
%
5,7
6,23
%
11,5
11,62
Capaia n Kinerja Tahun 2014 (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
109,30
5,71
4,56
79,86
101,04
11,5
9,03
78,52
Tahun 2015
Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB
2
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB Rata-rata capaian kinerja
105,17
79,19
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Berkembangnya Industri Olahan
dan Kreatif
Berbasis Pertanian,
2 indikator sasaran tidak
mencapaitarget.Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 79,19 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 105,17 %. Persentase Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan dalam PDRB,capaian kinerja indikator belum mencapai target, hal ini dikarenakan belum adanya data rilis resmi dari BPS dan angka tersebut masih merupakan data estimasi sementara. Selain itu juga adanya perubahan tahun dasar dalam PDRB, yang semula pada waktu penentuan target masih menggunakan tahun dasar 2000, tapi pada akhir tahun
Bab III Akuntabilitas Kinerja
43
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
2015 dirilis data PDRB dengan tahun dasar 2010 dengan perubahan sektor PDRB dari 9 sektor menjadi 17 sektor. Sebenarnya Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan telah mencapai target yang telah ditentukan karena telah didukung : -
Adanya iklim usaha yang kondusif bagi industri yang sudah ada maupun bagi investasi baru;
-
Adanya kegiatan pelatihan yang dilakukan SKPD terkait, untuk menumbuhkan wirausaha baru dan juga dalam rangka peningkatan kualitas bagi industri kecil dan menengah;
-
Meningkatnya pangsa sektor industri pengolahan di pasar domestik;
-
Meningkatnya penerapan standarisasi produk industri sebagai pengkuat daya saing produk industri.
Solusi : -
Perhitungan PDRB AHDK menyesuaikan dengan tahun dasar 2010.
-
Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
-
Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
-
Menentukan indikator sasaran yang measurable/dapat diukur oleh instansi terkait.
PersentasePertumbuhan Sektor Perdagangan dalam PDRB,capaian kinerja indikator belum mencapai target, hal ini dikarenakan belum adanya data rilis resmi dari Badan Pusat Statistik dan angka tersebut masih merupakan data estimasi sementara. Selain itu juga adanya perubahan tahun dasar dalam PDRB, yang semula pada waktu penentuan target masih menggunakan tahun dasar 2000, tapi pada akhir tahun 2015 dirilis data PDRB dengan tahun dasar 2010 dengan perubahan sektor PDRB dari 9 sektor menjadi 17 sektor.Sebenarnya Pertumbuhan Sektor Perdagangan telah mencapai target yang telah ditentukan karena telah didukung adanya : -
Iklim usaha yang kondusif bagi usaha perdagangan;
-
Kegiatan Banyuwangi Festival yang diadakan setiap tahun oleh pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang bisa mendatangkan banyak wisatawan, baik dalam maupun luar negeri sehingga ikut memacu perkembangan perdagangan di Kabupaten Banyuwangi;
-
Meningkatnya industri-industri baru juga ikut berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan sektor perdagangan di Kabupaten Banyuwangi.
Solusi :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
44
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
Perhitungan PDRB AHDK menyesuaikan dengan tahun dasar 2010.
-
Menunggu rilis resmi dari Badan Pusat Statistik;
-
Merencanakan formulasi pengukuran yang baru;
-
Menentukan indikator sasaran yang measurable/dapat diukur oleh instansi terkait. Tabel 3.2.8. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 8 Berkembangnya Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
25
39,99
159,96
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
Satuan
Persentase peningkatan kunjungan wisata Rata-rata capaian kinerja
Tahun 2015
Target
Realisasi
30
194
159,96
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%) 646,67 646,67
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Berkembangnya Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal,1 indikator sasaran mencapai melebihi target.Ratarata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 646,67%, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 159,96 %. Pada tahun 2015 jumlah wisatawan sebanyak 1.972.393orang (wisatawan domistik sebanyak 1.926.179 orang dan wisatawan manca negara 46.214 orang). Sedangkan jumlah
wisatawan
tahun
2014
sebanyak
1.495.629
orang
(wisatawan
domistiksebanyak 1.464.948 orang dan wisatawan manca negara 30.681 orang). Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan tersebut karena adanya upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi antara lain :
-
Peningkatnya pemanfaatan potensi pariwisata;
-
Perbaikan sarana dan prasarana obyek / tempat wisata dan transportasi menuju obyek wisata;
-
Penambahan obyek wisata baru;
-
Promosi obyek- obyek wisata;
-
Peningkatan pembinaan seni dan budaya daerah;
-
Melaksanakan even tahunan Banyuwangi Festival.
Nama-nama obyek wisata yang ada di Kabupaten Banyuwangi yang menjadi obyek kunjungan wisata : Taman Nasional Alas Purwo, Pantai Boom, Desa Wisata Using,
Bab III Akuntabilitas Kinerja
45
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Grajagan, Gumuk Kantong Indah, Kaliklatak, Kawah Ijen, Ekowisata Bedul, Mirah Fantasi, PA Kalongan Indah, Pancoran, Pemandian Taman Suruh, Sukamade, Umbul Bening, Umbul Pule, Watudodol, Rowo Bayu, Perkebunan Kendeng Lembu, Antogan Indah, Situs Umpak Songo, Pemandian Mendut Hijau, X Bandeng Adventure, Pulau Merah, Wisata Tamansari, Alam Indah Lestari dan Makam Datuk Abd. Bauzir.
Tabel 3.2.9 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 9 Meningkatnya Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
Satuan
Cakupan kelestarian situs dan
%
budaya lokal
Target
Realisa si
75
78,26
Rata-rata capaian kinerja
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
104,35
80
92
115
Tahun 2015
104,35
115
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya Pelestarian dan Pengembangan Budaya Lokal,1 indikator sasaran mencapai melebihi target.Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 115 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 104,35 %. Tercapainya target indikator sasaran disebabkan adanya komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk meningkatkan sektor kepariwisataan melalui program pengemasan kegiatan upacara adat budaya daerah, peran serta masyarakat dalam pelestarian situs dan budaya lokal.
Tabel 3.2.10 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 10 Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
15,83
16,09
101,64
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
Kontribusi UKM terhadap total PDRB Rata-rata capaian kinerja
Satuan
%
101,64
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
16,25
20,44
125,78
Tahun 2015
125,78
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Berbasis Kelompok dan Kluster,1 indikator sasaran mencapai melebihi target.Rata-rata capaian kinerja pada
Bab III Akuntabilitas Kinerja
46
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
tahun 2015 sebesar 125,78 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 101,64 %. Peningkatan capaian ini disebabkan : - Meningkatnya permintaan produk dari pemasaran secara online dan offline (promosi dalam daerah dan luar daerah); - Menjalin kemitraan dengan toko besar di Banyuwangi dan sekitarnya serta Bali; - Adanya peningkatan jumlah kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Banyuwangi dan pertumbuhan wirausaha baru. Tabel 3.2.11 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 11 Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
1
1
100
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung iklim usaha Rata-rata capaian kinerja
Satuan
Perda / Perbup
100
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
1
0
0
Tahun 2015
0
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Penguatan Regulasi
Ekonomi Kerakyatan Daerah,1 indikator sasaran tidak mencapai target.
Rata-rata capaian kinerjapada tahun 2015tidak terealisasi karena Peraturan Daerah tentang Ekonomi Kerakyatan yang diterbitkan pada tahun 2013 yaitu Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah masih relevan dengan perkembangan dan mendukung iklim usaha di Banyuwangi. Peraturan Daerah tersebut mempunyai peran penting dan strategis dalam menopang ketahanan ekonomi kerakyatan dan sebagai wahana penciptaan lapangan kerja. Selain itu masih mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 45 Tahun 2002 tentang Pembentukan, Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar serta Pembubaran Koperasi di Kabupaten Banyuwangi. Hal itu didasarkan pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasiandan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
47
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 3.2.12. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 12 Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
MOU
5
4
80
7
6
85,71
%
5
5,26
105,2
5
5
100
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
2
Satuan
Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain Persentase pertumbuhan pasar tradisional Rata-rata capaian kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
Tahun 2015
92,60
92,86
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa2 indikator sasaran Berkembangnya Jejaring Kekuatan Ekonomi,1 indikator sasaran mencapaitarget dan 1 indikator sasaran tidak mencapai target.Rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 92,86 %, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 92,60 %. Jumlah Kerja Sama dibidang Pengembangan Perekonomian dengan Lembaga / Daerah Lain, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak mencapai targetkarena : - SKPD cenderung belum memanfaatkan peluang kerjasama dengan lembaga / daerah lain dalam rangka efisiensi dan efektivitas tugas pokok dan fungsinya; - Keberadaan
Tim
Koordinasi
Kerjasama
Daerah
(TKKSD)
Kabupaten
Banyuwangi belum dimanfaatkan secara optimal oleh SKPD teknis; - Minimnya pengetahuan SKPD tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007; - Masih adanya SKPD yang melakukan kerjasama tanpa melalui TKKSD; - Masih adanya kesepakatan bersama yang belum ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama sehingga multiplayer effect yang diharapkan khususnya perekonomian belum terpengaruh secara optimal. Solusi : - Pemerintah Daerah terus mendorong kepada SKPD untuk memanfaatkan peluang kerjasama dengan lembaga/daerah lain dalam rangka efisiensi dan efektivitas tugas pokok dan fungsinya; - Adanya sosialisasi teknis dan non teknis mengenai keberadaanTim Koordinasi Kerjasama Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007;
Bab III Akuntabilitas Kinerja
48
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
- Kesepakatan bersama yang dilakukan oleh SKPD dengan lembaga/daerah lain perlu ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama. Persentase Pertumbuhan Pasar Tradisional, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai target karena adanya : - Revitalisasi pasar tradisional untuk meningkatkan animo dan kenyamanan masyarakat ketika belanja di pasar tradisional; - Peningkatan PDRB per kapita turut meningkatkan perekonomian di Kabupaten Banyuwangi dan Iklim usaha yang kondusif bagi usaha perdagangan. Tabel 3.2.13. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 13 Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
Kondisi
100
100
100
100
105
105
%
65
65
100
78
81,94
105,05
%
84,8
84,8
100
85,90
75,56
87,96
%
50
60
120,00
30
35,35
117,83
%
100
100
100
100
100
100
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1 2 3 4 5
Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Persentase rumah tangga berSanitasi Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan Persentase ketersediaan dokumen tata ruang
Satuan
Rata-rata capaian kinerja
104
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
Tahun 2015
103,17
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 5 indikator sasaran Meningkatnya Infrastruktur dan Tata Ruang, 3 indikator sasaran mencapai melebihi target, 1 indikator sasaran mencapai target dan1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 103,17%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 104 %, tetapi masih dikategorikan baik sekali. Persentase Sawah Terairi melalui Jaringan Irigasi, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai melebihi target karena pada tahun 2015 Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi mendapat tambahan alokasi dana yang cukup untuk dipergunakan kegiatan pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi di Kabupaten Banyuwangi yang memerlukan perhatian khusus berkaitan dengan ketersediaan air pada lahan pertanian. Dengan penambahan alokasi dana, maka pembangunan/ rehabilitasi jaringan irigasi meningkat secara signifikan yaitu sebanyak 499 kegiatan yang tersebar di 24 kecamatan.Penambahan alokasi dana tersebut
Bab III Akuntabilitas Kinerja
49
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
secara otomatis akan meningkatkan pelayanan air kepada masyarakat, utamanya bagi masyarakat petani hingga kebutuhan airnya. Proporsi Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 KM/Jam), capaian kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai melebihi target karena proses pembangunannya dilakukan secara bertahap di setiap tahunnya dan didukung adanya jumlah alat berat yang memadai serta tenaga teknis di lapangan yang mencukupi. Persentase Rumah Tangga ber-Sanitasi, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak mencapai target karenamasih adanya masyarakat yang kurang perduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu dengan masih banyaknya masyarakat yang melakukan mandi, cuci dan kakus di sungai. Solusi : - Diadakan sosialisasi kepada masyarakat akan arti pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan serta membangun fasilitas mandi, cuci dan kakus. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah mencanangkan program Festival Toilet Bersih setiap tahunnya artinya masyarakat diajarkan bagaimana menjaga kebersihan dan mempergunakan toilet dengan baik. Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Perkotaan, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai melebihi target karena sudah tertatanya RTRW secara terpadu dan konprehensif sehingga pemanfaatan wilayah untuk ruang terbuka hijaubenar-benar diperhatikan, hal ini dibuktikan adanya program Penanaman Sejuta Pohon dan Sedekah Oksigen. Persentase Ketersediaan Dokumen Tata Ruang, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai target karena setiap tahunnya telah disusun dokumen Tata Ruang. Kegunaan dokumen itu untuk mengetahui pemanfaatan tata ruang, apakah sudah dimanfaatkan secara baik atau belum. Tabel 3.2.14. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 14 Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
%
0.002
0,002
100
0.002
0.002
100
%
90
70
77,78
100
100
100
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu
2
Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi
lintas Informasi) dalam pelayanan publik Rata-rata capaian kinerja
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Satuan
88,89
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
Tahun 2015
100
50
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa2 indikator sasaran Meningkatnya Akses Transportasi dan Informasi, 2 indikator sasaran mencapai target. Rata-rata capaian kinerjanya pada tahun 2015 sebesar100 %, mengalami peningkatanjika dibandingkan tahun 2014 mencapai sebesar 88,89 %. Menurunnya Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas,capaian kinerja indikator pada tahun 2015mencapai target karena program Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam membangun
fasilitas
pembangunan
jalan
publik dan
lebih
jembatan
representatif, serta
kualitas
pendukung
pemeliharaan
jalan
lainnya
/
terus
ditingkatkan, sehingga memberikan kepuasaan pengguna jalan dan menurunkan tingkat kecelakaan. Selain itu upaya yang dilaksanakan adalah ikut menata dan menertibkan parkir kendaraan dibadan
jalan yang sering mengakibatkan
kecelakaan dan pemasangan rambu lalu lintas serta sarana prasarana jalan sehingga pengguna jalan memiliki rasa aman dan nyaman dalam berkendara. Tingkat Pemanfaatan TI ( Teknologi Informasi ) dalam Pelayanan Publik, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai target karenasemakin meningkatnya kinerja aparatur dalam hal Teknologi Informasi dan pengembangan e-goverment pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah. Dengan pemanfaatan Teknologi Informasi yang maksimal, diharapkan pelayanan kepada masyarakat akan semakin cepat, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan kinerja aparaturnya. Tabel 3.2.15 Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 15 Meningkatnya investasi
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
16
5
31,25
20
18
90
683
2.345
343
771
306,58
39,76
12
2
17
13
0,68
5,23
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1 2
Jumlah investor berskala nasional
Investor
(PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp)
3
Satuan
Pertumbuhan investasi
Rp. (Milyar) %
Rata-rata capaian kinerja
130,42
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
Tahun 2015
45
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa3 indikator sasaran Meningkatnya Investasi, 3 indikator sasaran belum mencapai target. Rata-rata capaian kinerja tahun 2015 sebesar 45 %, mengalami penurunanjika dibandingkan rata-rata capaian kinerja tahun 2014 mencapai sebesar 130,42 %.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
51
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Jumlah Investor Berskala Nasional (PMA/PMDN), capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak mencapai target, hanya sebesar 90 %. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional ( PMA/PMDN), capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak mencapai target, hanya sebesar 39,76 %. Pertumbuhan Investasi PMA/PMDN Skala Nasional, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak mencapai target, hanya sebesar 5,23 %. Tidak tercapainya realisasi capaian kinerja indikator sasaran di atas disebabkan : -
Pengaruh kondisi ekonomi global yang mengalami krisis pada pertengahan tahun 2015;
-
Semakin tingginya harga lahan atau tanah yang ditetapkan masyarakat;
-
Belum tersedianya kawasan industri yang siap pakai;
-
Untuk kawasan industri milik PTPN XII masih menunggu proses perubahan status lahan dari HGU menjadi HPL. Secara kelembagaan PTPN XII tidak lagi berstatus BUMN namun hanya sebagai anak perusahaan dari PTPN III selaku holding company, sehingga pengurusan perubahan status lahan harus dilakukan PTPN III;
-
Untuk kawasan industri milik PT. Wongsirejo, terkendala pembebasan lahan milik masyarakat untuk akses masuk kawasan karena tingginya harga lahan yang diminta masyarakat.
Namun berdasarkan data sekunder di luar indikator sasaran di atas, terjadi peningkatan jumlah investor dan nilai investasi PMDN Non Fasilitas (investasi yang izinnya diterbitkan oleh daerah) sebagai berikut : No.
Uraian
Satuan
2014
2015
Pertumbuhan (%)
1
Jumlah investor
Investor
1.588
1.846
16,25 %
Milyar
1.099,67
1.107,14
0,68 %
PMDN Non Fasilitas 2
Nilai Investasi PMDN Non Fasilitas
Solusi : -
Melakukan fasilitasi bersama Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur dalam rangka penyelesaian permasalahan kawasan industri;
Bab III Akuntabilitas Kinerja
52
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
Mensinergikan agenda pameran investasi dengan agenda pameran Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan efektifitas pameran dengan biaya yang lebih efisien;
-
Pemasangan video potensi investasi Kabupaten Banyuwangi pada TV Wall Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM );
-
Fasilitasi kerjasama investasi
pengusaha besar dengan Industri Kecil
Menengah dan meningkatkan intensitas serta skala business gathering; -
Percepatan penyusunan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pemberian Insentif dan/atau Kemudahan Penanaman Modal di Kabupaten Banyuwangi. Tabel 3.2.16. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 16 Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
Tahun 2014 Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
Tahun 2015
1
Tingkat kemiskinan
%
14,5
9,57
151,51
13,14
9,29
141,44
2
Tingkat pengganguran terbuka
%
3,01-4,01
4,59
87,36
2,74-3,74
2,52
91,97
Rata-rata capaian kinerja
119,43
116,71
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa2 indikator sasaran Meningkatnya Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target dan 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata-rata capaian kinerja tahun 2015 sebesar 116,71 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja tahun 2014 yang mencapai sebesar 119,43 %, tetapi masih melebihi rata-rata dan dikategorikan baik sekali. Tingkat Kemiskinan, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai melebihi target karena dipengaruhi kebijakan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang terus mendorong berbagai program perlindungan sosial untuk masyarakat miskin. Tidak hanya bersumber dari dana APBD, beragam program juga didorong dengan skema Public Private Partnership dengan melibatkan sektor swasta dan BUMN. Perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan adalah muara dari semua program pembangunan di wilayahnya.Hasilnya tingkat kemiskinan bisa ditekan ke level 9,29%.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
53
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tingkat Pengangguran Terbuka, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak mencapai melebihi target karena : - Jumlah lowongan angkatan kerja lokal, angkatan kerja luar negeri dan pencari kerja masih terlampau sedikit jika dibandingkan pesatnya pertumbuhan penduduk usia kerja; - Kebutuhan pasar tenaga kerja di Kabupaten Banyuwangi telah dipenuhi oleh pencari kerja dari daerah lain sesuai skill yang diperlukan di pasar. Solusi : - Menjalin kerja sama dengan perusahaan agar membuka dan memberi kesempatan lowongan pekerjaan. Tabel 3.2.17. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 17 Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
10
10
100
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat aktif
Satuan
%
Rata-rata capaian kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
10
8
80
Tahun 2015
100
80
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya Pemberdayaan Kelompok Masyarakat, 1 indikator sasaran tidak mencapai target. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 80 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100 %, tetapi masih dikategorikan baik. Persentase Pertumbuhan Kelompok Masyarakat Aktif,mengalami penurunan karena adanya Undang-Undang Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,dimana pada pasal 298 ayat 5 (Lima)yang mengantur tentang penerima hibah dan bantuan sosial kepada Kelompok Masyarakat, disyaratkan harus berbadan hukum sehingga hal tersebut berpengarug terhadap pertumbuhan kelompok masyarakat aktif. Solusi : - Menjalin kerja sama dan sosialisasi antara Pemerintah Daerah dan Kelompok Masyarakat tentang tata cara penerima hibah dan bantuan sosial.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
54
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 3.2.18. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 18 Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
Tahun 2014 Indikator Sasaran
Satuan
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
Tahun 2015
1
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
%
68,40
65,01
95,04
69
85,06
123,28
2
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
%
68,10
64,02
94,00
69,10
66,45
96,16
3
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
%
2
1
50
2
-
-
Rata-rata capaian kinerja
94,52
109,72
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 3 indikator sasaran Meningkatnya Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak,1indikator sasaran mencapai melebihi target, 1 indikator sasaran tidak mencapai target dan 1 indikator sasaran tidak terealisasi.Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 109,72 %, mengalami peningkatanjika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 94,52%. Indeks Pembangunan Gender (IPG),capaian kinerja indikator pada tahun 2015 mencapai melebihi target karena tingkat partisipasi perempuan dalam proses pembangunan sudah mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini terbukti dari salah satu faktor pendukungnya yaitu sudah terpenuhinya angka melek huruf dan tingkat pendidikan perempuan. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak mencapai target karenaperempuan masih terkendala kodratnya. Solusi : - Terus menerus mendorong perempuan agar meningkatkan kapasitasnya dan ikut serta dalam proses pembangunan masyarakat; - Memberikan bimbingan dan pelatihan disegala bidang. Jumlah Peraturan Daerah/Peraturan Bupati yang mendukung perlindungan perempuan dan anak,capaian kinerja indikator pada tahun 2015 tidak mencapai target karena Peraturan Daerahyang mendukung perlindungan perempuan dan anak sudah terpenuhi pada tahun sebelumnya dan sampai sekarang masih relevan dengan perkembangan, yaitu Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan dan Perdagangan Orang.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
55
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 3.2.19. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 19 Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
%
10
10
100
0,5
0,5
100
%
50
50
100
60
60
100
Tahun 2014 Indikator Sasaran
Satuan
1
Persentase penurunan PMKS
2
Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial Rata-rata capaian kinerja
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
Tahun 2015
100
100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 2 indikator sasaran Berkembangnya Program Perlindungan dan Jaminan Sosial, 2 indikator sasaran mencapai target. Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 100 %, capaiannya sama jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 100 %. Persentasi Angka PMKS dan Persentase Penduduk Mempunyai Jaminan Sosial, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 telah mencapai target karena didukungoleh Kementerian SosialRepublik Indonesia dan Provinsi Jawa Timur yang ingin mengurangi angka PMKS. Tabel 3.2.20. Analisis Pencapaian Sasaran Strategis 20 Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2014 (%)
0,20
0,76
380
Tahun 2014 Indikator Sasaran
1
Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis Rata-rata capaian kinerja
Satuan
%
Target
Realisasi
Capaian Kinerja Tahun 2015 (%)
0,25
0,60
240
Tahun 2015
380
240
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 1 indikator sasaran Meningkatnya Pengendalian Lingkungan, Rehabilitasi Lahan dan Hutan, 1 indikator sasaran mencapai melebihi target.Rata - rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2015 sebesar 240 %, mengalami penurunan jika dibandingkan rata - rata capaian kinerja pada tahun 2014 sebesar 380 %, tetapi masih dikategorikan baik sekali. Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis, capaian kinerja indikator pada tahun 2015 telah mencapai melebihi target karena upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam melakukan konservasi baik di kawasan hutan maupun lahanlahan kritis dengan melibatkan masyarakat dan partisipasi berbagai pihak dalam melakukan konservasi (penghijauan), baik di kawasan hutan maupun di luar hutan negara. Kegiatan pengembangan hutan tanaman, pembuatan bibit / benih tanaman kehutanan serta pembuatan dam penahan dan sumur resapan mendorong capaian
Bab III Akuntabilitas Kinerja
56
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
rehabilitasi hutan dan lahan kritis sehingga dapat melampaui target. Upaya yang harus dilakukan untuk tercapainya indikator sasaran berikutnya adalah dengan tetap melanjutkan dan meningkatkan program / kegiatan sebelumnya antara lain : - Peningkatan penanaman di Kaskisu (kanan kiri sungai); - Kakija (kanan kiri jalan); - Penghijauan lingkungan; - Gerakan sedekah oksigen; - Gerakan penanaman 1 milyar pohon; - Penyelamatan sumber mata air berupa pembuatan dam penahan dan sumur resapan; - Gerakan perempuan menanam; - Pengembangan kebun bibit rakyat.
3.3. Akuntabilitas KeuanganPemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015 Berpedoman pada proyeksi indikator makro ekonomi dan dampaknya terhadap
pertumbuhan
ekonomi,
maka
strategi-strategi
kebijakan
fiskal
sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010–2015 diarahkan kepada : 1. Mengoptimalkan peningkatan penerimaan daerah yang bersumber dari sumbersumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan; 2. Meningkatkan efisiensi pengelolaan APBD dari sisi belanja; 3. Meningkatkan
sumber
penerimaan
daerah
melalui
intensifikasi
dan
ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah dan Bagi Hasil Pajak yang lebih rasional dan proporsional; 4. Meningkatkan peranserta masyarakat dan sektor swasta, baik dalam pembiayaan maupun pelaksanaan pembangunan. Berdasarkan strategi kebijakan fiskal tersebut di atas, maka kebijakan umum keuangan/anggaran RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 diarahkan dalam tiga fungsi utama, yaitu : fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
57
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
a. Fungsi alokasi, yaitu penganggaran untuk kegiatan pembangunan yang tidak mungkin dilaksanakan oleh masyarakat/swasta karena bersifat publik services seperti penanganan prasarana dasar dan penyediaan infrastruktur; b. Fungsi distribusi, yaitu penganggaran diarahkan untuk pemerataan, keadilan sosial, dan mengurangi kesenjangan, yang antara lain meliputi penanganan masalah kemiskinan pengembangan wilayah tertinggal dan lainnya; c. Fungsi
stabilitasi,
yaitu
penganggaran
diarahkan
untuk
mendorong
pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat serta stabilitas keamanan dan ketertiban. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Banyuwangi Nomor 38Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2015, bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015sebesar Rp. 3.058.085.990.507,03, dengan rincian sebagai berikut: Pendapatan : Pendapatan
sebelum
perubahan
sebesar
Rp.2.723.658.530.432,52
setelah perubahan sebesar Rp. 2.778.230.468.204,82. (bertambah Rp. 54.571.937.772,30). Belanja : Belanja sebelum perubahan sebesar Rp. 3.058.085.990.507,03, setelah perubahan menjadi Rp. 2.741.821.071.579,02.
(berkurangRp. 316.264.918.928,01). Pembiayaan : a. Penerimaan Penerimaan sebelum perubahan sebesar Rp.334.447.460.074,51, setelah perubahan sebesar Rp. 334.490.060.074,51.
(bertambah Rp. 42.600.000,00). b. Pengeluaran Pengeluaran sebelum perubahan sebesar Rp. 20.000.000,00 setelah perubahan menjadi sebesarRp. 0,00.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
58
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
3.3.1. Pengelolaan Pendapatan Daearah Berdasarkan
RPJMD
Kabupaten
pengelolaan pendapatan daerah lebih
Banyuwangi
2010-2015
diarahkan pada optimalisasi
pendapatan daerah melalui upaya efektif dan efisien serta mendapat dukungan dari masyarakat. Arah pengelolaan pendapatan daerah, yaitu : a. Kewenangan
yang
lebih
luas
dalam
mengoptimalkan
perolehan
pendapatan daerah; b. Mendayagunakan dana melalui pola deposito; c. Perubahan manajemen keuangan dengan memberi peran lebih pada Kas Umum Daerah; d. Intensifikasi dan ekstensifikasi penggalian sumber-sumber pendapatan daerah, terutama melalui usaha daerah dan pendayagunaan aset daerah, termasuk pendapatan dari pihak ke ketiga; e. Peningkatan kemampuan dan optimalisasi organisasi bidang pendapatan atau organisasi penghasil. Upaya-upaya efektif dalam penggalian sumber-sumber pendapatan
daerah harus terus dilakukan tanpa harus menambah beban bagi masyarakat sehingga nantinya pendapatan daerah tidak lagi harus bergantung pada satu atau dua jenis pajak daerah saja, diversifikasi sumber pendapatan daerah menjadi mutlak dicari agarketergantungan dan resiko dapat disebar, mengingat struktur ekonomi di Kabupaten Banyuwangi lebih banyak di dominasi oleh sektor primer, maka sudah saatnya dirancang berbagai tindakan yang dapat menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang berbasiskan pada sektor primer dan mata rantainya. Pendapatan Daerah dikelompokkan ke dalam Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain – Lain Pendapatan Yang Syah yang masing - masing mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk aparatur maupun pelayanan kepada masyarakat dengan rincian sebagai berikut :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
59
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 3.3.1. Realisasi PendapatanDaerah Tahun Anggaran 2015 Per 31 Desember 2015 Uraian
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi
%
Pedapatan : a. Pendapatan Asli Daerah
303.235.751.986,52
346.992.331.406,82
114,43
Hasil pajak daerah
96.636.997.546,00
115.993.092.646,15
120,03
Hasil retribusi daerah
26.970.369.735,00
31.299.048.537,00
116,05
15.763.701.000,00
15.571.579.456,62
98,78
163.864.683.705,52
184.128.610.767,05
112,37
b. Pendapatan Transfer
2.287.866.708.457,00
2.264.852.415.693,00
98,99
Dana bagi hasil pajak
52.344.629.000,00
38.559.791.027,00
73,67
46.003.184.000,00
40.351.092.197,00
87,71
1.288.940.680.000,00
1.288.940.680.000,00
100
141.830.300.000,00
126.464.240.000,00
89,17
0
0
452.459.887.392,00
451.403.887.000,00
99,77
143.154.815.065,00
157.872.562.469,00
110,28
0
0
163.133.213.000,00
161.260.163.000,00
98,85
132.556.069.989,00
166.385.721.105,00
125,52
132.206.069.989,00
166.385.721.105,00
125,85
0
0
350.000.000,00
0
0
2.723.658.530.432,52
2.778.230.468.204,82
102,00
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Lain-lain PAD yang sah
Dana bagi hasil bukan pajak / Sumber Daya Alam Dana alokasi umum Dana alokasi khusus Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dana Bagi Hasil Pajak Dari Kabupaten / Kota Transfer Pemerintah Provinsi c. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah Pendapatan hibah Pendapatan dana darurat Pendapatan lainnya Jumlah Pendapatan Daerah
Sumber Data : BPKAD Kabupaten Banyuwangi 2015
3.3.2. Pengelolaan Belanja Daerah Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2010-2015 bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan peningkatan pelayanan publik, pengaturan alokasi belanja diupayakan efisien, efektif dan proporsional. Dalam menentukan Belanja Daerah terdapat tiga elemen penting, yaitu masyarakat, Pemerintah Daerah, dan DPRD,
dengan
peran
fungsinya
masing-masing
sebagai
pelayan
masyarakat, sehingga anggaran belanja daerah sebagai perwujudan dari amanat rakyat kepada Pemerintah Daerah dan DPRD dalam meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
60
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Rencana Belanja Daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja (berorientasi pada hasil). Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran. Sedangkan orientasi BelanjaDaerah diprioritaskan untuk efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD. Belanja Daerahdiarahkan pada peningkatan proporsi belanja untuk kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan.
Dalam
penggunaannya,
Belanja
harus
tetap
mengedepankan efisiensi dan efektifitas sesuai dengan prioritas dan program-program strategis daerah.Belanja Daerahdikelompokkan ke dalam Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Transfer yang masing - masing mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk aparatur maupun pelayanan kepada masyarakat dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.3.2. Realisasi Belanja DaerahTahun Anggaran 2015 Per 31 Desember 2015
Uraian
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Belanja Daerah : a. Belanja Operasi Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa
2.102.537.400.589,03
1.902.609.555.895,30
90,49
1.381.307.371.785,03
1.243.907.180.478,69
90,05 98,72
536.680.232.863,00
529.820.628.625,61
Belanja Bunga
0
0
Belanja Subsidi
0
0
173.970.973.941,00
122.750.256.472,00
70,56
10.578.822.000,00
6.131.490.319,00
57,96
0
0
b. Belanja Modal
808.236.823.526,00
699.566.031.818,72
86,55
Belanja Tanah
30.655.409.580,00
28.452.523.440,00
92,81
Belanja Peralatan dan Mesin
128.103.152.797,00
113.721.892.757,90
88,77
Belanja Gedung dan Bangunan
184.952.265.584,00
159.988.888.101,61
86,5
461.574.752.115,00
394.468.005.969,21
85,46
2.951.243.450,00
2.934.721.550,00
99,44
c. Belanja Tidak Terduga
5.000.000.000,00
20.000.000,00
0,4
Belanja Tidak Terduga
5.000.000.000,00
20.000.000,00
0,4
Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bantuan Keuangan
Belanja
Jalan,
Irigasi
Jaringan Belanja Aset Tetap Lainnya
Bab III Akuntabilitas Kinerja
dan
61
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
d. Transfer
142.311.766.392,00
139.625.483.865,00
0
0
3.168.000.000,00
2.326.879.350,00
73,45
137.893.766.392,00
136.512.202.500,00
99
1.250.000.000,00
786.402.015,00
62,91
3.058.085.990.507,03
2.741.821.071.579,02
89,66
Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Retribusi Bantuan
Keuangan
98,11
ke
Pemerintah Daerah Lainnya / Pemerintah Desa Bantuan Keuangan Lainnya Jumlah Belanja Daerah
Sumber Data : BPKAD Kabupaten Banyuwangi 2015
3.3.3. Kondisi Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerahmerupakan transaksi keuangan yang bertujuan untuk menutupi selisih antara pendapatan dan belanja daerah.Adapun kebijakan umum pembiayaan daerah adalah sebagai berikut : 1.
Peningkatan Manajemen Pembiayaan Daerah dalam rangka akurasi, efisiensi, efektifitas dan profitabilitas;
2.
Apabila APBD dalam keadaan surplus, kebijakan yang diambil adalah melakukan transfer ke persediaan Kas Daerah dalam bentuk Giro/Deposito, Penyertaan Modal, atau Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun berjalan;
3.
Apabila APBD dalam keadaan defisit, kebijakan yang diambil adalah memanfaatkan anggaran yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun lalu, rasionalisasi belanja, pinjaman daerah, atau memperluas kemitraan. PembiayaanDaerahdikelompokkan ke dalam Penerimaan Daerah,
Pengeluaran Daerah dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)yang masing-masing mempunyai fungsi untuk meningkatkan pelayanan baik untuk aparatur maupun pelayanan kepada masyarakat dengan rincian sebagai berikut :
Bab III Akuntabilitas Kinerja
62
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
Tabel 3.3.3. Realisasi PembiayaanDaerahTahun Anggaran 2015 Per 31 Desember 2015 Uraian
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Pembiayaan : a. Penerimaan Daerah Sisa
Lebih
Perhitungan
334.447.460.074,51
334.447.460.074,51
0
0
0
0
0
0
0
42.600.000,00
Penerimaan Piutang Daerah
0
0
Penerimaan Dana Talangan
0
0
Jumlah Penerimaan Daerah
334.447.460.074,51
334.490.060.074,51
0
0
0
0
Pembiayaan Pokok Utang
0
0
Pemberian Pinjaman Daerah
0
0
Pengeluaran Dana Talangan
0
0
20.000.000,00
0
0
20.000.000,00
0
0
334.467.460.074,51
334.490.060.074,51
100,01
0
370.899.456.700,31
Anggaran Tahun Lalu Pencairan Dana Cadangan Hasil
Penjualan
Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman Daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
100
100,01
b. Pengeluaran Daerah Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal ( Investasi ) Pemerintah Daerah
Pengeluaran
Pembiayaan
Lainnya Jumlah Pengeluaran Daerah Jumlah Pembiayaan Sisa Lebih Pembiayaan Anggara (SILPA)
Sumber Data : BPKAD Kabupaten Banyuwangi 2015
Bab III Akuntabilitas Kinerja
63
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
BAB IV PENUTUP Sebagai penutup dari Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Banyuwangitelah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaransasaran strategisnya. Hasil analisis pencapaian indikator sasaran terhadap 20 sasaran yang mencakup 43indikator sasaran, diketahui bahwa 14 indikator sasaran atau 32,56 % Baik Sekali, 19 indikator sasaran atau 44,19 % Baik, 3 indikator sasaranatau 6,98% Cukup dan 7 indikator sasaran atau 16,28 % realisasi nilai capaian kinerja belum dirilis. Rata-rata realisasi capaian kinerja mencapai 108,84% ataubermakna Baik Sekali.Jadi capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 Baik Sekali. Namun demikian, ada 7 indikator kinerja yang belum dapat dihitung dan penyebabnya antara lain: 1.
Opini BPK terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah, karena belum ada rilis resmi dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia;
2.
Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), karena belum ada rilis resmi dari Kementerian Dalan Negeri Republik Indonesia;
3.
Nilai Tukar Petani (NTP),
4.
Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan;
5.
Persentase Pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dalam PDRB, karena belum ada rilis resmi dariBadan Pusat Statistik;
6.
Jumlah Perda / Perbup yang Mendukung Iklim Usaha, karena Peraturan Daerah tentang Ekonomi Kerakyatan yang diterbitkan pada tahun 2013 yaitu Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah masih relevan dan mendukung iklim usaha;
7.
Jumlah Perda / Perbup yang Mendukung Perlindungan Perempuan dan Anak, karena Peraturan Daerah yang mendukung perlindungan perempuan dan anak sudah terpenuhi pada tahun sebelumnya dan sampai sekarang masih relevan, yaitu Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan dan Perdagangan Orang.
Solusi : 1. Melakukan review terhadap dokumen perencanaan, baik dari sisi substansi sasaran dan indikator kinerjanya; 2. Merencanakan formulasi pengukuran yang baru; 3. Menentukan indikator sasaran yang measurable / dapat diukur. Sedangkan 3 indikator kinerja yang berketegori cukup dan kurang (tidak tercapai) serta penyebabnya antara lain: Bab IV Penutup
64
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
1.
Angka Kematian Ibu Melahirkan (per 100.000 Kelahiran Hidup), karena batas resiko normal menjadi abnormal sangat tipis sehingga kejadian abnormal yang menimbulkan kematian datang terjadi sangat cepat, kadangkala kematian tidak dapat dicegah dan faktor non medis yaitu timbulnya keterlambatan keluarga yang tidak segera mengambil keputusan untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat.
2.
Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp) dan;
3.
Pertumbuhan Investasi, karena : - Pengaruh kondisi ekonomi global yang mengalami krisis pada pertengahan tahun 2015; -
Semakin tingginya harga lahan atau tanah yang ditetapkan masyarakat;
-
Belum tersedianya kawasan industri yang siap pakai;
Solusi : 1.
Pengkajian dan pembelajaran kasus kematian ibu pada tenaga kesehatan dengan tujuan agar tidak terjadi kematian ibu dengan kronologi yang sama dan dengan adanya kegiatan ini akan memunculkan rekomendasi baru;
2.
MelakukanFasilitasi kerjasama investasi pengusaha besar dengan industri kecil menengah dan meningkatkan intensitas serta skala business gathering;
3.
Percepatan penyusunan Peraturan Bupati tentang Pemberian Insentif dan / atau Kemudahan Penanaman Modal di Kabupaten Banyuwangi. Akhirnya, secara umum dapat disimpulkan bahwa pencapaian target
terhadapbeberapa indikator yang dicantumkan dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 khususnya untuk Tahun Anggaran 2015, dapat dipenuhisesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran yangbelum memenuhi target yang ditetapkan, Kami akui semata-mata merupakan kelemahandan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milikAllah SWT, namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harusmenjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.
Banyuwangi,
Maret 2016
BUPATI BANYUWANGI
H. ABDULLAH AZWAR ANAS, M.Si.
Bab IV Penutup
65
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
PENGUKURAN KINERJA Kabupaten : Banyuwangi Tahun Anggaran : 2015
Sasaran Strategis 1. Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik 2. Meningkatnya penegakan hukum 3. Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
4. Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
5. Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Indikator Kinerja Utama
80
79,77
99,71
2
Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap PERDA
%
3
2,78
107,91
3
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah
Nilai/ Peringkat
WTP
-
-
4
Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Nilai / Predikat
3,2500 (10 besar)
-
-
5
Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Nilai/ Peringkat
70 (B)
65,41 (B)
93,44
6
Angka melek huruf (AMH)
%
99,92
99,09
99,17
7
Angka rata-rata lama sekolah
%
7,75
6,79
87,61
8
Angka Melanjutkan (AM) dari SD / MI ke SMP / MTs
%
99,73
101,76
102,04
9
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
%
89,88
98,88
110,01
10
Angka usia harapan hidup
Tahun
67,368,50
69,06
100,82
%
100
100
100
%
55
96,20
57,17
%
111
-
-
%
105
-
-
%
5
-
-
%
90 60
369 154
410 257
%
5,71
4,56
79,86
%
11,5
9,03
78,52
13
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup) Nilai tukar petani (NTP)
14
Nilai tukar nelayan (NTN)
16
12.Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
CapaianKinerja (%)
%
15
8. Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal 9. Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal 10. Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster 11.Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Realisasi 2015
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
12
7. Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Target 2015
1
11
6. Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Satuan
17 18
Persentase Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB Ketersediaan dan Cadangan pangan Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
19
Persentase peningkatan kunjungan wisata
%
30
194
646,67
20
Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal
%
80
92
115
21
Kontribusi UKM terhadap total PDRB
%
16,25
20,44
125,78
22
Jumlah Perda / Perbup yang mendukung iklim usaha
PERDA /PERBUP
-
-
-
23
Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain
MOU/PKS
7
6
Pengukuran Kinerja Tahun 2015
85,71
1
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
24 25 13.Berkembangnya infrastruktur dan tata ruang
26
14.Meningkatnya akses transportasi dan informasi
%
100
105
%
78
81,94
100
85,9
75,56
105
28
Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan
%
30
35,35
105,05
%
100
100
87,96
%
0,002
0.002
117,83
%
100
100
100
Investor
20
18
100
Rp.
771
306,58
100
32 33
19.Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
5
%
31
17.Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat 18.Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
5
Persentase rumah tangga berSanitasi
30
16.Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
%
27
29
15.Meningkatnya investasi
Persentase pertumbuhan pasar tradisional Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (> 40 KM/Jam)
Persentase ketersediaan dokumen tata ruang Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp)
34
Pertumbuhan investasi
%
13
0,68
90
35
Tingkat kemiskinan
%
13,14
9,29
39,76
36
Tingkat pengganguran terbuka
%
2,74-3,74
2,52
5,23
37
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat
%
10
8
141,44
38
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
%
69
85,06
91,97
39
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
69,10
66,45
80
40
Jumlah Perda / Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
PERDA / PERBUP
2
-
123,28
%
0,5
0,5
96,16
%
60
60
-
%
0,25
0,60
100
41 42 43
Persentase penurunan PMKS Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis
100
20.Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Jumlah
Anggaran Pendapatan
240
dan Belanja Daerah(APBD) Tahun
2015setelah PAK sebesar :Rp. 3.058.085.990.507,03 terealisasi sebesar Rp. 2.741.821.071.579,02 atau 89,66 %.
Pengukuran Kinerja Tahun 2015
2
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET
1
2
3
4
5
1
Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
%
80
2
Meningkatnya penegakan hukum
Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap PERDA
%
3
3
Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah
Predikat
WTP
Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Niai / Peringkat
3,2500 (10 besar)
Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Nilai / Predikat
70 (B))
Angka melek huruf (AMH)
%
99,92
Angka rata-rata lama sekolah
%
7,75
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
%
99,73
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
%
89,88
Angka usia harapan hidup
Th.
67,3-68,50
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
%
100
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
%
55
Nilai tukar petani (NTP)
%
111,5
Nilai tukar petani (NTN)
%
105
Persentase Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB Ketersediaan dan cadangan pangan
%
5
%
90
Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB
%
5,71
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB Persentase peningkatan kunjungan wisata
%
11,5
%
30
Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal
%
80
%
16,25
4
5
6
7
8 9
Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
10
Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster
Kontribusi UKM terhadap total PDRB
11
Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
Perda
-
12
Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain
MOU
7
Persentase pertumbuhan pasar tradisional
%
5
Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi
%
100
Propordi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
%
78
Persentase rumah tangga ber-sanitasi
%
85,9
Proporsi ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah perkotaan
%
60
Persentase ketersediaan dokumen tata ruang
%
100
13
Meningkatnya infrastruktur dan tata ruang
Perjanjian KinerjaTahun 2015
1
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
14
Meningkatnya akses transportasi dan informasi
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas
%
0,002
Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik
%
100
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Investor
20
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp)
Milyar
771
Pertumbuhan investasi
%
13
Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Tingkat kemiskinan
%
13,14
Tingkat pengganguran terbuka
%
2,74-3,74
17
Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat
%
10
18
Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
%
69
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
%
89,1
Jumlah Perda/Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak
%
2
Persentase Penurunan PMKS
%
10
Persentase penduduk mempunyai jaminan sosial
%
60
Persentase hutan dan lahan kritis yang bebas dari kritis
%
0.25
15
Meningkatnya investasi
16
19
Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial
20
Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Program
Anggaran
URUSAN WAJIB I
URUSAN PENDIDIKAN Program Pendidikan Anak Usia Dini
Rp.
7.139.790.000,00
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Rp.
137.204.702.466,00
Program Pendidikan Menengah
Rp.
58.668.922.223,00
Program Pendidikan Non Formal
Rp.
1.585.000.000,00
Program Pendidikan Luar Biasa
Rp.
175.000.000,00
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Rp.
6.920.000.000,00
Rp.
525.000.000,00
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Rp.
352.720.000,00
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Rp.
56.341.828.600,00
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Rp.
25.000.000,00
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Rp.
260.000.000,00
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Rp.
150.000.000,00
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Rp.
1.098.100.000,00
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Rp.
545.621.500,00
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
Rp.
10.258.641.800,00
Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan II
URUSAN KESEHATAN
prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
Perjanjian KinerjaTahun 2015
2
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Rp.
69.125.000,00
Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Rp.
323.029.000,00
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
Rp.
105.510.200,00
Program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada
Rp.
81.012.160.665,00
Rp.
3.300.000.000,00
Program pembangunan jalan dan jembatan
Rp.
12.714.400.000,00
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
Rp.
11.031.000.000,00
Program pembangunan turap/talud/bronjong
Rp.
937.000.000,00
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
Rp.
131.707.938.000,00
Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan
Rp.
400.000.000,00
Rp.
2.835.000.000,00
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Rp.
4.400.000.000,00
BLUD Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paruparu/ rumah sakit mata
III
URUSAN PEKERJAAN UMUM
jembatan Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
Program pembangunan infrastruktur perdesaan
Rp.
31.505.640.000,00
Rehabilitasi / Pemeliharaan Saluran Drainase / Gorong-gorong
Rp.
3.100.000.000,00
Program Pembangunan Fasilitas publik
Rp.
9.540.200.000,00
Program rehabilitasi/pemeliharaan fasilitas publik
Rp.
1.200.000.000,00
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rp.
31.987.623.000,00
Rp.
2.655.400.000,00
Rp.
150.000.000,00
Rp.
73.000.000,00
Program Pembangunan Trotoar
Rp.
3.050.000.000,00
Program Pembangunan Fasilitas Publik
Rp.
300.000.000,00
Program rehabilitasi/pemeliharaan fasilitas publik
Rp.
450.000.000,00
Program Pengembangan Perumahan
Rp.
1.278.612.000,00
Program Lingkungan Sehat Perumahan
Rp.
410.000.000,00
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya
Rp.
440.000.000,00
Rp.
5.400.000.000,00
Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya Program Pembangunan sistem informasi/data base Sumber Daya Air Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
IV
URUSAN PERUMAHAN
kebakaran Program pengelolaan areal pemakaman
Perjanjian KinerjaTahun 2015
3
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
V
VI
URUSAN PENATAAN RUANG Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Rp.
191.500.000,00
Program Perencanaan Tata Ruang
Rp.
580.600.000,00
Program Pemanfaatan Ruang
Rp.
1.366.100.000,00
Program pengembangan data/informasi
Rp.
1.661.899.850,00
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan
Rp.
175.000.000,00
Rp.
69.000.000,00
Rp.
119.108.600,00
Program perencanaan pembangunan daerah
Rp.
1.774.358.750,00
Program perencanaan pembangunan ekonomi
Rp.
1.178.900.000,00
Program perencanaan sosial dan budaya
Rp.
1.574.999.500,00
Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber daya
Rp.
810.000.000,00
Rp.
252.632.000,00
Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
Rp.
10.500.000.000,00
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Rp.
480.000.000,00
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan
Rp.
100.000.000,00
Pogram peningkatan pelayanan angkutan
Rp.
2.693.700.000,00
Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
Rp.
35.005.500.000,00
Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan
Rp.
565.000.000,00
Rp
75.000.000,00
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Rp.
11.376.463.100,00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rp.
165.000.000,00
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Rp.
455.000.000,00
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Rp.
309.500.000,00
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber
Rp.
377.000.000,00
URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Cepat Tumbuh Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
alam Program Kerjasama Pembangunan
VII
URUSAN PERHUBUNGAN
Fasilitas LLAJ
bermotor Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perhubungan VIII
URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan Hidup
Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Perjanjian KinerjaTahun 2015
4
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
IX
Program peningkatan pengendalian polusi
Rp.
292.000.000,00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rp.
9.044.812.000,00
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Rp.
URUSAN PERTANAHAN Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
Rp.
24.420.000.000,00
Rp.
85.300.000,00
Rp.
1.291.198.100,00
Rp.
365.000.000,00
Rp.
30.000.000,00
Rp.
55.000.000,00
Program Keluarga Berencana
Rp.
1.934.931.300,00
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Rp.
216.675.800,00
Program pelayanan kontrasepsi
Rp.
35.000.000,00
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
Rp.
85.000.000,00
Rp.
40.000.000,00
Rp.
10.000.000,00
Rp.
40.000.000,00
Rp.
32.000.000,00
Rp.
1.653.000.000,00
Rp.
280.000.000,00
pemanfaatan tanah Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan
X
URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Program Penataan Administrasi Kependudukan
XI
URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
XII
URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
KB/KR yang mandiri Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan dimasyarakat Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga Program pengembangan model operasional BKB-PosyanduPADU
XIII
URUSAN SOSIAL Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Perjanjian KinerjaTahun 2015
5
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Rp.
150.000.000,00
Program pembinaan panti asuhan /panti jompo
Rp.
230.000.000,00
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
Rp.
124.375.000,00
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Rp.
2.510.000.000,00
Program Pengelolaan Areal Pemakaman
Rp.
65.000.000,00
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Rp.
475.000.000,00
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Rp.
235.000.000,00
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Rp.
465.000.000,00
Rp.
465.256.000,00
Rp.
455.000.000,00
Rp.
1.624.500.000,00
Rp.
875.000.000,00
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Rp.
400.000.000,00
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Rp.
50.000.000,00
Program Pengembangan Nilai Budaya
Rp.
1.991.861.500,00
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Rp.
50.000.000,00
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Rp.
1.423.000.000,00
Program peningkatan peran serta kepemudaan
Rp.
125.000.000,00
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
Rp.
1.340.000.000,00
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
Rp.
8.325.000.000,00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
Rp.
150.000.000,00
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
XIV
URUSAN TENAGA KERJA
Ketenagakerjaan
XV
URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
XVI
XVII
XVIII
URUSAN PENANAMAN MODAL
URUSAN KEBUDAYAAN
URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
kecakapan hidup pemuda
Perjanjian KinerjaTahun 2015
6
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
XIX
URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI Program pencegahan dini dan penanggulangan korban
Rp.
1.108.646.100,00
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Rp.
30.000.000,00
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Rp.
1.175.800.500,00
Program pengembangan wawasan kebangsaan
Rp.
9.649.531.950,00
Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
Rp.
297.572.500,00
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban
Rp.
592.138.500,00
Rp.
75.000.000,00
Program pendidikan politik masyarakat
Rp.
90.000.000,00
Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan PEMILU
Rp.
5.683.420.000,00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Rp.
96.080.000,00
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Rp.
2.366.985.000,00
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak
Rp.
1.271.173.000,00
Rp.
4.891.393.300,00
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
Rp.
381.000.000,00
Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
Rp.
250.000.000,00
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Rp.
1.208.600.000,00
Program Penataan Daerah Otonomi Baru
Rp.
695.750.000,00
Program pembinaan dan pengembangan aparatur
Rp.
2.100.537.800,00
Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelesaian
Rp.
800.000.000,00
Rp.
237.000.000,00
Program Pelayanan Publik
Rp.
156.000.000,00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Rp.
300.000.000,00
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat
Rp.
12.000.000.000,00
Rp.
1.507.000.000,00
Rp.
168.200.000,00
Rp.
3.575.000.000,00
bencana alam
dan keamanan Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
kriminal
XX
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Masalah Hukum Program Pembinaan dan Pengembangan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah
daerah Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Progran peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
Perjanjian KinerjaTahun 2015
7
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
XXI
URUSAN KETAHANAN PANGAN Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Rp.
1.143.962.130,00
Rp.
300.000.000,00
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Rp.
405.000.000,00
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Rp.
200.000.000,00
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam
Rp.
3.776.932.500,00
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Rp.
358.000.000,00
Program peningkatan peran perempuan di perdesaan
Rp.
1.312.000.000,00
Rp.
175.000.000,00
Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
Rp.
173.500.000,00
Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
Rp.
102.000.000,00
Rp.
53.886.000,00
Rp.
2.808.000.000,00
Rp.
4.832.000.000,00
Rp.
1.148.857.350,00
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Rp.
1.756.267.200,00
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Rp.
1.082.046.400,00
Rp.
2.271.000.000,00
(pertanian/Perkebunan) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
XXII
URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
membangun desa
XXIII
URUSAN STATISTIK Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
XXIV
URUSAN KEARSIPAN
kearsipan Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
XXV
URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Program kerjasama informasi dengan mas media
XXVI
URUSAN PERPUSTAKAAN Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
URUSAN PILIHAN I
PERTANIAN
(pertanian/perkebunan Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Perjanjian KinerjaTahun 2015
8
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Program peningkatan penerapan teknologi
Rp.
4.730.360.400,00
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Rp.
389.500.000,00
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
Rp.
4.038.676.260,00
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Rp.
280.000.000,00
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Rp.
1.684.585.000,00
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Rp.
105.000.000,00
Program peningkatan produksi peternakan
Rp.
836.415.000,00
Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan
Rp.
230.000.000,00
Program rehabilitasi hutan dan lahan
Rp.
535.000.000,00
Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Rp.
235.000.000,00
Program perencanaan dan pengembangan hutan
Rp.
50.000.000,00
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Rp.
50.000.000,00
Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang
Rp.
60.000.000,00
Program pengembangan pemasaran pariwisata
Rp.
1.985.000.000,00
Program pengembangan destinasi pariwisata
Rp.
120.000.000,00
Program pengembangan Kemitraan
Rp.
1.100.000.000,00
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
Rp.
669.344.800,00
Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam
Rp.
214.728.000,00
Program pengembangan budidaya perikanan
Rp.
3.264.970.544,00
Program pengembangan perikanan tangkap
Rp.
2.037.015.200,00
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi
Rp.
1.851.054.450,00
Rp.
60.000.000,00
Rp.
110.000.000,00
Rp.
285.000.000,00
pertanian/perkebunan
lapangan
II
III
KEHUTANAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
berpotensi merusak lingkungan IV
V
PARIWISATA
KELAUTAN DAN PERIKANAN
pendayagunaan sumberdaya laut
perikanan Program peningkatan kualitas dan akses jaringan perikanan
VI
PERDAGANGAN Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Perjanjian KinerjaTahun 2015
9
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
VII
VIII
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Rp.
300.000.000,00
Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
Rp.
2.904.695.545,00
Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan
Rp.
27.000.000,00
Program pengembangan industri kecil dan menengah
Rp.
3.667.500.000,00
Program peningkatan kemampuan teknologi industri
Rp.
560.000.000,00
Program penataan struktur industri
Rp.
50.000.000,00
Program Transmigrasi lokal
Rp.
70.000.000,00
Program transmigrasi regional
Rp.
40.000.000,00
PERINDUSTRIAN
TRANSMIGRASI
Perjanjian KinerjaTahun 2015
10
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI NO.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET
1
2
3
4
5
1
Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
%
80
2
Meningkatnya penegakan hukum
Persentase penurunan angka pelanggaran terhadap PERDA
%
3
3
Terbangunnya tata kelola pemerintahan yang baik dan efektif
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan daerah
Predikat
WTP
Nilai / Peringkat Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Nilai/ Peringkat
3,2500 (10 besar)
Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Nilai / Predikat
70 (B)
Angka melek huruf (AMH)
%
99.92
Angka rata-rata lama sekolah
%
7.75
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
%
99.73
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
%
89.88
Angka usia harapan hidup
Th.
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
%
67,368,50 100
Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
%
55
Nilai tukar petani (NTP)
%
111
Nilai tukar nelayan (NTN)
%
105
Persentase Pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB
%
5
Ketersediaan dan cadangan pangan
%
90 60
Persentase pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam PDRB
%
5.71
Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
%
11.5
4
5
6
7
Meningkatnya akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan
Meningkatnya revitalisasi sektor pertanian
Berkembangnya industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
8
Berkembangnya pariwisata berbasis kearifan lokal
Persentase peningkatan kunjungan wisata
%
30
9
Meningkatnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal
Cakupan kelestarian situs dan budaya lokal
%
80
10
Meningkatnya daya saing koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah berbasis kelompok dan kluster
Kontribusi UKM terhadap total PDRB
%
16.25
11
Penguatan regulasi ekonomi kerakyatan daerah
Jumlah Perda / Perbup yang mendukung iklim usaha
Perda / Perbup
-
12
Berkembangnya jejaring kekuatan ekonomi
Jumlah Kerja sama dibidang pengembangan perekonomian dengan lembaga / daerah lain
MOU/PKS
7
Persentase pertumbuhan pasar tradisional
%
5
Persentase sawah terairi melalui jaringan irigasi
%
100
Proporsi panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
%
78
Persentase rumah tangga ber-Sanitasi
%
Proporsi Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas
%
85.9 30
%
100
13
Berkembangnya infrastruktur dan tata ruang
Wilayah perkotaan Persentase ketersediaan dokumen tata ruang
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
1
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
14
Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas
%
0.002
Tingkat pemanfaatan TI (Teknologi Informasi)
%
100
Investor
20
Rp.
771
Pertumbuhan investasi
%
Meningkatnya pengentasan kemiskinan dan pengangguran
Tingkat kemiskinan
%
13 13.14
Tingkat pengganguran terbuka
%
2,74-3,74
17
Meningkatnya pemberdayaan kelompok masyarakat
Persentase pertumbuhan kelompok masyarakat
%
10
18
Meningkatnya pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
%
69
15
Meningkatnya akses transportasi dan informasi
dalam pelayanan publik Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Meningkatnya investasi
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp) 16
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Jumlah Perda / Perbup yang mendukung perlindungan perempuan dan anak 19
20
Berkembangnya program perlindungan dan jaminan sosial Meningkatnya pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
69.1 Perda / Perbup
2
Persentase penurunan PMKS
%
0.5
Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial Persentase hutan dan lahan yang bebas dari kritis
%
60
%
0.25
Program
Anggaran (Rp.)
URUSAN WAJIB I
URUSAN PENDIDIKAN Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
137,204,702,466.00
Program Pendidikan Menengah
58,668,922,223.00
Program Pendidikan Non Formal
1,585,000,000.00
Program Pendidikan Luar Biasa
175,000,000.00
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
II
8,039,790,000.00
6,920,000,000.00 525,000,000.00
URUSAN KESEHATAN Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat
352,720,000.00 60,341,828,600.00
Program Pengawasan Obat dan Makanan
25,000,000.00
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
260,000,000.00
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
150,000,000.00
Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
1,098,100,000.00 545,621,500.00 10,258,641,800.00 69,125,000.00
2
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
323,029,000.00
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
105,510,200.00
Program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada BLUD Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paruparu/ rumah sakit mata
III
Program pembangunan jalan dan jembatan
12,714,400,000.00
Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong
11,031,000,000.00
Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
937,000,000.00 131,707,938,000.00 400,000,000.00
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
2,835,000,000.00
Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
4,400,000,000.00
Program pembangunan infrastruktur perdesaan
31,505,640,000.00
Rehabilitasi / Pemeliharaan Saluran Drainase / Gorong-gorong
3,100,000,000.00
Program Pembangunan Fasilitas publik
9,540,200,000.00
Program rehabilitasi/pemeliharaan fasilitas publik
1,200,000,000.00
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
31,987,623,000.00 2,655,400,000.00
Program Pembangunan sistem informasi/data base Sumber Daya Air
150,000,000.00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
73,000,000.00
Program Pembangunan Trotoar
3,050,000,000.00
Program Pembangunan Fasilitas Publik
300,000,000.00
Program rehabilitasi/pemeliharaan fasilitas publik
450,000,000.00
URUSAN PERUMAHAN Program Pengembangan Perumahan
1,278,612,000.00
Program Lingkungan Sehat Perumahan
410,000,000.00
Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
440,000,000.00
Program pengelolaan areal pemakaman
V
3,300,000,000.00
URUSAN PEKERJAAN UMUM
Program pembangunan turap/talud/bronjong
IV
81,012,160,665.00
5,400,000,000.00
URUSAN PENATAAN RUANG Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
191,500,000.00
Program Perencanaan Tata Ruang
580,600,000.00
Program Pemanfaatan Ruang
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
1,366,100,000.00
3
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
VI
URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN Program pengembangan data/informasi
VII
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
175,000,000.00
Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
69,000,000.00
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
119,108,600.00
Program perencanaan pembangunan daerah
1,774,358,750.00
Program perencanaan pembangunan ekonomi
1,178,900,000.00
Program perencanaan sosial dan budaya
1,574,999,500.00
Program perancanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
810,000,000.00
Program Kerjasama Pembangunan
252,632,000.00
URUSAN PERHUBUNGAN Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
VIII
1,661,899,850.00
10,500,000,000.00
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
480,000,000.00
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
100,000,000.00
Pogram peningkatan pelayanan angkutan
2,693,700,000.00
Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
35,005,500,000.00
Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
565,000,000.00
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perhubungan
75,000,000.00
URUSAN LINGKUNGAN HIDUP Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
11,376,463,100.00
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
165,000,000.00
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
455,000,000.00
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
309,500,000.00
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program peningkatan pengendalian polusi Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
377,000,000.00 292,000,000.00 9,044,812,000.00
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
IX
URUSAN PERTANAHAN Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan
X
85,300,000.00
URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Program Penataan Administrasi Kependudukan
XI
24,420,000,000.00
1,291,198,100.00
URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
4
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
XII
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
365,000,000.00
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
30,000,000.00
Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
55,000,000.00
URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Program Keluarga Berencana
XIII
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
216,675,800.00
Program pelayanan kontrasepsi
35,000,000.00
Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri
85,000,000.00
Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan dimasyarakat
40,000,000.00
Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
10,000,000.00
Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina keluarga
40,000,000.00
Program pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU
32,000,000.00
URUSAN SOSIAL Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
280,000,000.00
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
150,000,000.00
Program pembinaan panti asuhan /panti jompo
230,000,000.00
penyakit sosial lainnya) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Pengelolaan Areal Pemakaman
XV
124,375,000.00 2,510,000,000.00 65,000,000.00
URUSAN TENAGA KERJA Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
475,000,000.00
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
235,000,000.00
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
465,000,000.00
URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
XVI
1,653,000,000.00
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan
XIV
1,934,931,300.00
465,256,000.00 455,000,000.00 1,624,500,000.00 875,000,000.00
URUSAN PENANAMAN MODAL Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
400,000,000.00
5
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
XVII
URUSAN KEBUDAYAAN Program Pengembangan Nilai Budaya Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Program Pengelolaan Keragaman Budaya
XVIII
50,000,000.00 1,423,000,000.00
125,000,000.00
Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda
1,340,000,000.00
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
8,325,000,000.00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga
150,000,000.00
URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
1,108,646,100.00 30,000,000.00
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
1,175,800,500.00
Program pengembangan wawasan kebangsaan
9,649,531,950.00
Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
297,572,500.00
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
592,138,500.00
Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
75,000,000.00
Program pendidikan politik masyarakat
90,000,000.00
Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan PEMILU Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
XX
1,991,861,500.00
URUSAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Program peningkatan peran serta kepemudaan
XIX
50,000,000.00
5,683,420,000.00 96,080,000.00
Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
2,366,985,000.00
Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
1,271,173,000.00
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
4,891,393,300.00
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
381,000,000.00
Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
250,000,000.00
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan Program Penataan Daerah Otonomi Baru Program pembinaan dan pengembangan aparatur
1,208,600,000.00 695,750,000.00 2,100,537,800.00
Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelesaian Masalah Hukum
800,000,000.00
Program Pembinaan dan Pengembangan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah
237,000,000.00
Program Pelayanan Publik
156,000,000.00
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
300,000,000.00
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
6
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Progran peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
XXI
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan
300,000,000.00
Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
200,000,000.00 3,776,932,500.00 358,000,000.00 1,312,000,000.00
URUSAN STATISTIK Program pengembangan data/informasi/statistik daerah
XXVI
1,143,962,130.00
405,000,000.00
Program peningkatan peran perempuan di perdesaan
XXV
3,575,000,000.00
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
XXIV
168,200,000.00
URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
XXIII
1,507,000,000.00
URUSAN KETAHANAN PANGAN Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/Perkebunan)
XXII
12,000,000,000.00
175,000,000.00
URUSAN KEARSIPAN Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
173,500,000.00
Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan
102,000,000.00
Program peningkatan kualitas pelayanan informasi
53,886,000.00
URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
2,808,000,000.00
Program kerjasama informasi dengan mas media
4,832,000,000.00
URUSAN PERPUSTAKAAN Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
1,148,857,350.00
URUSAN PILIHAN I
PERTANIAN Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
1,756,267,200.00
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan
1,082,046,400.00
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
2,271,000,000.00
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
7
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Program peningkatan produksi hasil peternakan
II
III
280,000,000.00 1,684,585,000.00
Program peningkatan produksi peternakan
836,415,000.00
KEHUTANAN Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan
230,000,000.00
Program rehabilitasi hutan dan lahan
535,000,000.00
Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
235,000,000.00
Program perencanaan dan pengembangan hutan
50,000,000.00
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
lingkungan
50,000,000.00 60,000,000.00
PARIWISATA Program pengembangan pemasaran pariwisata Program pengembangan destinasi pariwisata Program pengembangan Kemitraan
1,985,000,000.00 120,000,000.00 1,100,000,000.00
KELAUTAN DAN PERIKANAN Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut
669,344,800.00 214,728,000.00
Program pengembangan budidaya perikanan
3,264,970,544.00
Program pengembangan perikanan tangkap
2,037,015,200.00
Program Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
1,851,054,450.00
Program peningkatan kualitas dan akses jaringan perikanan
VI
4,038,676,260.00
105,000,000.00
Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak
V
389,500,000.00
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
IV
4,730,360,400.00
60,000,000.00
PERDAGANGAN Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
110,000,000.00
Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
285,000,000.00
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
300,000,000.00
Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
2,904,695,545.00
8
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Program pembinaan pedagang kakilima dan asongan
VII
PERINDUSTRIAN Program pengembangan industri kecil dan menengah
VIII
27,000,000.00
3,667,500,000.00
Program peningkatan kemampuan teknologi industri
560,000,000.00
Program penataan struktur industri
70,000,000.00
TRANSMIGRASI Program Transmigrasi lokal
100,000,000.00
Program transmigrasi regional
100,000,000.00
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
9
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
MATRIK REVIEW RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2010-2015 VISI
: TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA
MISI I
Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance) TUJUAN : Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Bersih melalui Harmonisasi Kebijakan Yang Komprehensif dan Berkeadilan Indikator Kinerja : No.
Indikator Kinerja
Satuan
Th. Dsr
Target 2015
1
Opini BPK terhadap pengelolaan keuangan
Predikat
-
WTP
Nilai/ Predikat
-
70/B
daerah 2
Nilai / Predikat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
1
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR URAIAN KINERJA 1
Meningkatnya kapabilitas birokrasi dan kualitas
Indeks Kepuasaan Layanan Masyarakat
SATUAN
TARGET
Th. Dsr
2011
2012
2013
2014
2015
76
76
78
78
79
80
%
pelayanan publik
2
Meningkatnya
Persentase
penegakan hukum
penurunan angka
%
-
pelanggaran terhadap Perda
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
11
9
7
5
3
STRATEGI
Meningkatkan kapasitas birokrasi dan kualitas pelayanan publik
Meningkatkan kesadaran hukum
ARAH KEBIJAKAN Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah daerah; Mengembangkan sistem pengangkatan, penempatan dan pemberhentian sesuai dengan kompetensi, prestasi, dan pengabdiannya; Pengembangan karir dan promosi PNS; Membangun budaya organisasi; Mengembangkan sistem remunerasi Penegakan hukum (law enforcement) dengan tegas dan tanpa pandang bulu; Peningkatan koordinasi dalam pemberian penyuluhan hukum dengan instansi terkait dan organisasiorganisasi kemasyarakatan yang ada
PROGRAM
Progran peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
PENANGGUNG JAWAB Sekretariat Daerah, Badan Kepegawaian dan Dklat
Program pembinaan dan pengembanga n aparatur Program Pelayanan Publik
Program Peningkatan Kesadaran Hukum dan Penyelesaian Masalah Hukum
Satuan Polisi Pamong Praja
2
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
3
Terbangunnya tata
Opini BPK
kelola pemerintahan
terhadap
yang baik dan efektif
pengelolaan
Predikat
WTP
-
WTP
WTP
WTP
WTP
keuangan daerah
Nilai / Peringkat Laporan
Nilai/Perin
-
gkat
Penyelenggaraan
2.000
2.900
3.000
3.200
3.250
0/ 30
0/ 20
0/ 15
0 / 12
0 / 10
besar
besar
besar
besar
besar
50/C
60/C C
65,05 /B
65,05 /B
70/B
Membangun tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan efektif (good governance)
Peningkatan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, melalui : pengembangan egovernment, peningkatan kualitas pengelolaan keuangan daerah, peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan peningkatan pengawasan
Program peningkatan dan pengembanga n pengelolaan keuangan daerah
Inspektorat, Badan Pengeloaan Keuangan dan Aset Daerah
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah Sekretariat Daerah
Pemerintahan Daerah (LPPD) Nilai / Predikat Akuntabilitas
Nilai/Predik at
Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
-
Program Pengembang an dan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah
Sekretariat Daerah, Bappeda, Inspektorat
3
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
MISI II
: Mewujudkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Lainnya TUJUAN : Meningkatkan Pelayanan Publik yang Berkualitas, Merata dan Terjangkau Bagi Seluruh Masyarakat Indikator Kinerja Tujuan : No.
Indikator Kinerja
Satuan
Th. Dsr
Targ et 2015 99.92
1
Angka melek huruf (AMH)
%
99.65
2
Angka usia harapan
Th.
67.58
68,50
hidup
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR URAIAN KINERJA 1
67,3-
Meningkatnya akses
Angka melek
dan kualitas
huruf (AMH)
TARGET
SATUAN
Th. Dsr
2011
2012
2013
2014
2015
%
99.7
99.82
99.86
99.89
99.9
99.92
pendidikan yang bermoral dan berakhlak
Angka rata-rata
6.7
6.75
7.25
7.35
7.5
Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah
7.75
%
melanjutkan (AM)
99.7
dari SD/MI ke
99.7
99.71
99.72
99.73
99.73
SMP/Mts Angka
Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan yang bermoral dan berakhlak
ARAH KEBIJAKAN
%
lama sekolah Angka
STRATEGI
%
melanjutkan (AM) dari SMP/Mts ke
88
88.36
88.74
89.13
89.51
89.88
Menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antar kelompok masyarakat yang selama ini kurang terjangkau oleh layanan pendidikan
PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Pendidikan Menengah
Dinas Pendidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dinas Pendidikan
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
SMA/SMK/MA
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
4
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
2
Meningkatnya akses
Angka usia
dan kualitas
harapan hidup
Th.
67.6
66,9-
67,00
67,1-
67,2-
67,3-
67,20
-
67,90
68,20
68,50
kesehatan
67,50 Cakupan
%
92.2
85
90
95
100
100
%
55.6
75
70
65
60
55
Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Angka kematian ibu melahirkan (per 100.000 kelahiran hidup)
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
Meningkatkan akses pelayanan dan kualitas kesehatan
Peningkatan upaya kesehatan, melalui : peningkatan kesehatan ibu dan anak; peningkatan status gizi bagi balita; pengendalian penyakit menular; peningkatan sarana dan prasarana kesehatan; peningkatan pelayanan primer, sekunder dan upaya pelayanan kesehatan rujukan; pengawasan penyehatan makanan dan minuman; peningkatan cakupan dan kualitas imunisasi; peningkatan pengetahuan ibu; peningkatan pengetahuan remaja dan ibu; peningkatan akses dan pelayanan Keluarga Berencana
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaa n Masyarakat
Dinas Kesehatan
Program Pengembang an Lingkungan Sehat Program Pencegahan dan Penanggulan gan Penyakit Menular Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
5
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
MISI III
: Mewujudkan Daya Saing Ekonomi Daerah melalui Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas dan Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal TUJUAN 1 : Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas dan Merata Dalam Upaya Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Masyarakat Indikator Kinerja Tujuan : No. 1
Indikator Kinerja
Pertumbuhan ekonomi SASARAN STRATEGIS INDIKATOR URAIAN KINERJA
1
Meningkatnya
Nilai tukar petani
revitalisasi sektor
(NTP)
Targ et 2015 6,516,69
Satuan
Th. Dsr
%
6.81
SATUAN
Th. Dsr
2011
2012
2013
2014
2015
%
111
110.6
110.7
110.8
111
111.5
%
105
105
105
105
105
105
%
5
5
5
5
5
5
%
90
90
90
90
90
90
40
40
45
50
55
60
TARGET
pertanian Nilai tukar Nelayan (NTN) Persentase pertumbuhan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dalam PDRB Ketersediaan dan cadangan pangan
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
STRATEGI Melakukan revitalisasi sektor pertanian
ARAH KEBIJAKAN Peningkatan : proses budidaya pertanian, pasca panen, infrastruktur, SDM pertanian, kelembagaan, teknik bertani, lingkungan, manajemen pengelolaan pertanian, dan pemberdayaan masyarakat dalam pertanian
PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
Program Peningkatan Kesejahteraa n Petani
Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Dinas Perikanan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian / perkebunan
Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan; Dinas Perikanan
Program peningkatan produksi pertanian / perkebunan
Kantor Ketahanan Pangan
6
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
2
Berkembangnya
Persentase
industri olahan dan
pertumbuhan
kreatif berbasis
sektor industri
pertanian
pengolahan dalam
%
5.66
5.67
5.68
5.69
5.7
5.71
%
8.9
11
11
11.5
11.5
11.5
%
-
10
15
20
25
30
%
45
60
65
70
75
80
%
9.88
11.88
13.71
15.42
15.83
16.25
Mengembangka n industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Menumbuhkemban gkan industri olahan dan kreatif berbasis pertanian
Program pengembanga n sentrasentra industri potensial
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan
Peningkatan nilai tambah produk olahan, terbukanya tenaga kerja dan peningkatan produktifitas kerja
Program peningkatan dan pengembanga n ekspor
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan
Peningkatan destinasi dan promosi pariwisata serta pelestarian budaya lokal
Mengembangkan destinasi dan promosi pariwisata
Program pengembanga n pemasaran pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Melestarikan dan mengembangkan budaya lokal
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Peningkatan pembinaan koperasi dan UMKM
Memberikan bantuan usaha, pembinaan dan pelatihan kepada pelaku usaha koperasi dan UMKM
Program pengembanga n kewirausahaa n dan keunggulan kompetitif UKM
Dinas Koperasi dan UMKM
PDRB Persentase pertumbuhan sektor perdagangan dalam PDRB
3
4
Berkembangnya
Persentase
pariwisata berbasis
peningkatan
kearifan lokal
kunjungan wisata
Meningkatnya
Cakupan
pelestarian dan
kelestarian situs
pengembangan
dan budaya lokal
budaya lokal
5
Meningkatnya daya
Kontribusi UKM
saing koperasi, usaha
terhadap total
mikro, kecil dan
PDRB
menengah berbasis kelompok dan kluster
Program pengembanga n sistem pendukung bagi UMKM
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
7
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
TUJUAN 2 : Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Terintegrasi Indikator Kinerja Tujuan : No. 1
Indikator Kinerja
Satuan
Th. Dsr
Targ et 2015
10
5
%
Persentase petumbuhan pasar tradisional
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR URAIAN KINERJA 1
Penguatan regulasi
Jumlah
ekonomi kerakyatan
Perda/Perbup
daerah
yang mendukung
TARGET
SATUAN
Th. Dsr
2011
2012
Perda/Perb
-
-
-
-
7/7
8/8
2013
2014
1
1
2015 -
Mengembangka n jejaring antar daerah, pemerintah provinsi dan pusat serta kekuatankekuatan ekonomi
up
iklim usaha
2
Berkembangnya
Jumlah Kerja
jejaring kekuatan
sama dibidang
ekonomi
pengembangan
MOU/PKS
perekonomian dengan lembaga / daerah lain
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
9/9
5
STRATEGI
7
Menyusun regulasi penguatan ekonomi kerakyatan daerah
ARAH KEBIJAKAN Peningkatan jejaring antar daerah; Peningkatan integrasi antar daerah, provinsi dan pusat; Peningkatan jejaring antar pelaku ekonomi; Membuat regulasi tentang : -Kompetensi kegiatan ekonomi daerah -Perlindungan terhadap kegiatan ekonomi
PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
Program Pengembang an Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Dinas Koperasi dan UMKM
Program pengembanga n lembaga ekonomi pedesaan
Sekretariat Daerah
8
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Persentase
%
pertumbuhan pasar tradisional
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
10
10
10
10
5
5
kerakyatan daerah Membuat regulasi untuk penguatan ekonomi kerakyatan; Menjadikan ekonomi kerakyatan daerah lebih efektif dan efisien
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan; Dinas Pendapatan
9
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
MISI IV : Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Publik TUJUAN 1 : Meningkatkan Ketersediaan Infrastruktur Publik Indikator Kinerja Tujuan : No. 1
Indikator Kinerja Proporsi panjang jalan kabupaten dalam
Satuan
Th. Dsr
%
11
SATUAN
Th. Dsr
%
-
%
11
Targ et 2015 78
kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR URAIAN KINERJA 1
Meningkatnya
Persentase sawah
infrastruktur dan tata
terairi melalui
ruang
jaringan irigasi
Proporsi panjang
TARGET 2011
2012
2013
2014
2015
100
100
100
100
100
25
38
51
65
78
80.7
82.2
83.5
84.8
85.9
jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) Persentase rumah
%
tangga berSanitasi
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
80
STRATEGI Mengembangka n infrastruktur dan tata ruang
ARAH KEBIJAKAN Pengembangan infrastruktur strategis (waduk, embung, cek dam dll); Perbaikan dan pengembangan Dam dan saluran irigasi Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan dan sarana serta prasarana yang menghubungkan tujuan wisata, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi
PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
Program Pengembang an dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya Program pembangunan jalan dan jembatan
Dinas PU Pengairan; Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaa n
Dinas Kesehatan; Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
10
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Proporsi Ruang
%
20
25
30
45
50
60
Program peningkatan sarana dan prasarana keciptakaryaa n
Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
%
50
60
70
80
90
100
Program Pembanguna n Fasilitas Publik
Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang
Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah perkotaan Persentase ketersediaan dokumen tata ruang
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
11
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
TUJUAN 2 : Menurunkan Kesenjangan Antar Wilayah Khususnya Dalam Hal Ketersediaan Sarana dan Prasarana Fisik Indikator Kinerja Tujuan : Targ et 2015 60
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Th. Dsr
1
Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana
%
-
SATUAN
Th. Dsr
2011
2012
2013
2014
2015
%
-
0.002
0.002
0.002
0.002
0.002
transportasi bagi masyarakat perdesaan
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR URAIAN KINERJA 1
Meningkatnya akses
Menurunnya
transportasi dan
tingkat
informasi
kecelakaan lalu
TARGET
STRATEGI Meningkatkan akses transportasi dan informasi
lintas
Tingkat
%
-
60
70
80
90
100
Investor
-
10
12
14
16
20
ARAH KEBIJAKAN Peningkatan sarana transportasi, informasi dan alat transportasi; Peningkatan penggunaan informasi dan alat transportasi
pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dalam pelayanan publik
2
Meningkatnya
Jumlah investor
investasi
berskala nasional (PMDN/PMA)
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
Peningkatan investasi
Pembangunan iklim usaha dan dunia usaha yang kondusif; Meminimalisir ekonomi biaya
PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
Program Perencanaan Sarana dan Prasarana Perhubungan
Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang; Dishub Kominfo
Program Pembanguna n Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Pengembang an Komunikasi, Informasi dan Media Massa
Dishub Kominfo
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
BPPT
12
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Jumlah nilai
Rp.
-
500
550
610
683
771
%
-
8
10
11
12
13
investasi berskala nasional (PMDN / PMA) (Milyar Rp) Pertumbuhan investasi
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
tinggi antara lain dengan penyederhanaan prosedur perijinan, penciptaan kepastian hukum yang menjamin kepastian usaha; Pengembangan pelayanan satu pintu dalam perijinan dan investasi; Penyediaan dan pengoptimalan ICT (information communication and technology)
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
BPPT
13
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
MISI V
: Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Optimalisasi Sumber Daya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan, Berkeadilan dan Berwawasan Lingkungan TUJUAN : Meningkatkan Kesejahteraan melalui Optimalisasi Sumberdaya Daerah Berbasis Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Indikator Kinerja Tujuan : No.
Indikator Kinerja
Th. Dsr
Satuan
Targ et 2015
1
Tingkat kemiskinan
%
20
13.14
2
Tingkat pengangguran terbuka (TPT)
%
3.92
2,743,74
3
Persentase penurunan hutan dan lahan
%
0,10
0.25
%
0.5
0.5
SATUAN
Th. Dsr
2011
2012
2013
2014
2015
20
18.66
17.3
15.9
14.5
13.14
kritis 4
Persentase penurunan PMKS
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR URAIAN KINERJA 1
Meningkatnya
Tingkat
pengentasan
kemiskinan
%
kemiskinan dan pengangguran
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
TARGET
STRATEGI Meningkatkan sinergitas semua pihak dalam pengentasan kemiskinan dan mengurangi pengangguran
ARAH KEBIJAKAN Pemetaan kemiskinan; Penyusunan rencana strategis pengentasan kemiskinan; Peningkatan koordinasi antar SKPD untuk mengatasi kemiskinan melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Banyuwangi
PROGRAM Program Pemberdayaa n Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraa n Sosial (PMKS) Lainnya
PENANGGUNG JAWAB Dinas Sosial, Naker dan Transmigrasi
14
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
(TKPK)
Tingkat
%
3.92
pengganguran terbuka
4,015,01
3,644,54
3,314,31
3,014,01
2,743,74
Pemetaan pengangguran; Penyusunan rencana strategis pengangguran; Penyediaan lapangan pekerjaan; Peningkatan keterampilan pencari kerja
Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Dinas Sosial, Naker dan Transmigrasi
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan dan Pengembang an Lembaga Ketenagakerj aan
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
15
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
2
3
Meningkatnya
Persentase
pemberdayaan
pertumbuhan
kelompok
kelompok
masyarakat
masyarakat aktif
Meningkatnya
Indeks
pengarusutamaan
Pembangunan
gender dan
Gender (IPG)
%
10
10
10
10
10
10
%
-
66
67
67.5
68.4
69
%
-
66.2
67.1
68
68.1
69.1
perlindungan anak Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
Memberdayaka n kelompok masyarakat
Mengarusutama an gender dan perlindungan anak
Pengembangan kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya kebersamaan; Pembentukan kelompokkelompok dalam masyarakat untuk mencapai tujuan bersama, seperti kelompok tani, pengrajin dan kelompokkelompok lainnya; Pemberdayaan kelompokkelompok masyarakat yang sudah ada Memasukkan isu gender di dalam berbagai kebijakan pemerintah; Peningkatan kualitas perempuan di dalam pendidikan dan keterampilan
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
BPMPD
Program pengembanga n lembaga ekonomi pedesaan Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
BPP & KB
BPP & KB
16
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
Jumlah Perda/Perbup
Perda/Perb
-
2
2
2
2
2
up
yang mendukung perlindungan perempuan dan
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
BPP & KB
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraa n Sosial Program Peningkatan Kemampuan bagi Penyandang Penyakit Sosial Secara Mandiri
Dinas Sosial, Naker dan Transmigrasi
anak
4
Berkembangnya
Persentase
program perlindungan
penurunan PMKS
%
10
10
10
10
10
10
%
10
20
30
40
50
60
dan jaminan sosial
Persentase penduduk mempuyai jaminan sosial
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
Mengembangka n program perlindungan dan jaminan sosial
Peningkatan program jaminan perlindungan dan jaminan sosial masyarakat; Penyederhanaan prosedur pemberian jaminan sosial; Pengembangan pusat rehabilitasi dan keterampilan bagi orang-orang yang tidak beruntung secara sosial ekonomi
Dinas Sosial, Naker dan Transmigrasi
17
Laporan Kinerja PemerintahKabupatenBanyuwangi Tahun 2015
5
Meningkatnya
Persentase hutan
pengendalian
dan lahan yang
lingkungan,
bebas dari kritis
%
0,10
rehabilitasi lahan dan hutan
0.15
0.16
0.17
0,20
0.25
Pengendalian lingkungan, rehabilitasi lahan dan hutan
Peningkatan upaya perlindungan hutan, baik hutan produksi maupun hutan lindung; Pelaksanaan rehabilitasi hutan
Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan
Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan
Program pembinaan dan penerbitan industri hasil hutan Program perencanaan dan pengembanga n hutan
Matrik Review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2015
18
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
PENGHARGAAN YANG PERNAH DI TERIMA KABUPATEN BANYUWANGITAHUN 2015 NO 1
TANGGAL 13 Maret 2015
JENIS PENGHARGAAN - DAERAH DENGAN INOVASI MANAJEMEN PERKOTAAN (IMP) BIDANG PELAYANAN JASA PERKOTAAN (PENGELOLAAN AIR BERSIH)
PENYELENGGARA
KETERANGAN
- Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta
- BANYUWANGI adalahKabupaten yang berjuluk THE SUNRISE OF JAVAmenjadi salah satu penerima penghargaan “Inovasi Manajemen Perkotaan (Imp) 2014 Bidang Pelayanan Jasa Perkotaan”, yakni pengelolaan air bersih."Alhamdulillah, penghargaan telah diserahkan oleh Mendagri Bapak Tjahjo Kumolo," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat dihubungi dari Banyuwangi, Jawa Timur. - Penghargaan dibidang pengelolaan sanitasi ini diberikan lantaranBanyuwangidinilai mampu memberdayakan masyarakat untuk mengelola air minum. Pengelolaan air minum ini dilakukan oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam Himpunan Penduduk Pengelola Air Minum (Hippam). - "Pemerintah Daerah bertugas membangun sarana dan prasana air bersihnya, selanjutnya pengelolaannya kita serahkn ke Hippam. Mereka yang mengatur bagaimana air bersih ini bisa terdistribusi ke rumah-rumah penduduk, inilah poin pemberdayaan masyarakat kita yang dinilai berhasil," kata Anas. - Sinergi semacam ini telah dilakukan selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Daerah mendanai pembangunan sarana air bersih, mulai dari membangun sumur bor, tempat penampungan air, hingga jaringan induk air bersihnya dan Hippam yang membangun jaringan air ke rumah penduduk. - "Hippam bersama masyarakat bertanggung jawab untuk mengelola dan mengembangkannya. Mereka pun secara otomatis berusaha menjaga lingkungan sekitarnya agar sumber air tetap mengalir, salah satunya ya dengan aktif menanam pohon," kata Anas. - Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Mudjiono menambahkan, Pemerintah Daerah telah membangun 114 sarana bangunan air bersih di seluruh Banyuwangi yang masing-masing telah dikelola Hippam. Bangunan ini tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi, namun difokuskan pada daerah yang rawan kekurangan air bersih seperti wilayah yang tandus, pegunungan, dan tanah yang teksturnya lempung. - Hingga saat ini sudah ada 49.828 rumah penduduk yang saluran air bersihnya
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
1
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
2
14 April 2015
- PANGRIPTA (DAERAH DENGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TERBAIK)
- Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Ballrom Grand City Mall dan Convex Surabaya
-
-
-
-
-
-
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
menginduk di 114 sarpras bangunan air bersih tersebut. "Pelanggan Hippam ini jauh lebih banyak dibanding pelanggan PDAM yang 44.121 selama tahun 2014. Memang kami telah sinkronisasi dengan PDAM lokasi mana saja yang masingmasing akan kita kembangkan," ujar Mudjiono Kabupaten Banyuwangi kembali menorehkan prestasi meraih penghargaan “Pangripta” tingkat Provinsi Jawa Timur. Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Soekarwo kepada Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko. Anugerah Pangripta adalah suatu penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Daerah yang memiliki perencanaan pembangunan terbaik dan dinilai sukses meningkatkan kualitas pembangunan daerah. Nantinya pemenang Pangripta provinsi akan mewakili Jawa Timur dalam Anugerah Pangripta Nusantara tingkat nasional. Kepala Bappeda Agus Siswanto mengatakan, Banyuwangi mendapatkan penilaian terbaik dari seluruh Kabupaten/ Kota di Jawa Timur pada proses penyusunan dan kualitas rencana kerja pembangunan daerah (RKPD ) 2015. “Selanjutnya Banyuwangi akan mewakili Jawa Timur dalam penilaian Pangripta tingkat nasional tahun ini,” kata Agus. Terkait perolehan penghargaan, lanjut Agus, kriteria penilaian meliputi 8 aspek antara lain keterkaitan program prioritas kabupaten dengan pemerintah provinsi dan pusat, konsistensi antara rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dan kedalaman dan kelengkapan data dan analisis dalam penyusunan programprogram prioritas. “Selain itu juga dinilai bagaimana proses sebuah perencanaan pembangunan melalui musyawarah rencana (musren) dari tingkat desa sampai kabupaten berlangsung. Keterlibatan dan peran DPRD dalam penyusunan RKPD juga menjadi poin plus. Tidak ketinggalan inovasi dibidang perencanaan dan pembangunan menjadi salah satu kelebihan Banyuwangi dari daerah lainnya,” urai Agus. Beberapa inovasi perencanaan tersebut, imbuh Agus seperti tersedianya pagu indikatif bagi 24 kecamatan sebesar Rp. 105 miliar. Dengan adanya pagu tersebut maka menjamin kepastian pendanaan bagi pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan Kecamatan (musrenbangcam). Selain itu
2
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
3
27 April 2015
- PANGRIPTA NUSANTARA (DAERAH DENGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TERBAIK)
- Kementerian PPN/BAPPENAS Republik Indonesia di Jakarta
-
-
-
-
-
4
29 April 2015
- DAERAH DENGAN PELAYANAN PUBLIK TERBAIK
- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia di Jakarta
-
-
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
penyusunan RKPD Banyuwangi juga dinilai transparan dan akuntabel karena seluruh hasil musren melibatkan seluruh stakeholder pembangunan dan hasil musren itu juga dipublikasikan melalui website milik pemda www. banyuwangikab.go.id. “Banyuwangi juga memiliki sistem informasi perencanaan online yang diintegrasikan dengan sistem informasi tata ruang yang mengcover seluruh desa dan kecamatan. Sehingga setiap usulan langsung diketahui posisinya dalam peta tata ruang,” pungkas Agus. Kabupaten Banyuwangi dan tujuh provinsi serta lima Kabupaten / Kota mendapat penghargaan “Pangripta Nusantara” dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Penghargaan tersebut diberikan setelah daerah-daerah itu dinilai sukses meningkatkan kualitas pembangunan lewat penyusunan rencana kerja pembangunan daerah (RKPD). “Lewat pemberian penghargaan ini diharapkan pemerintah daerah terus terpacu. Sehingga bisa lebih meningkatkan kualitas pembangunan yang ada,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago, pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas). Penghargaan yang diserahkan Chaniago diterima langsung Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Menurut Anas, penghargaan tersebut merupakan amanah untuk lebih meningkatkan kualitas pembangunan di Banyuwangi. “Banyuwangi dinilai berhasil lewat empat parameter dan 16 indikator penilaian. Di antaranya proses perencanaan pembangunan melalui musyawarah rencana dari tingkat desa sampai kabupaten, berjalan dengan baik. Kemudian inovasi di bidang perencanaan dan pembangunan juga,” ujar Anas. Wakil PresidenBp. Jusuf Kalla Republik Indonesiamengucapkan selamat kepada kementerian/ lembaga/ pemerintah provinsi/ kabupaten/ dan kota yang mendapatkan penghargaan sebagai Top 25 Inovasi Pelayanan Publik 2015, salah satunya Kabupaten Banyuwangi. "Penghargaan inovasi seperti ini adalah salah satu inti semangat kita pada otonomi daerah. Artinya pemerintah memberikan kekuasaan pada pemerintah daerah untuk memajukan daerahnya," ucap Wapres. Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi
3
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
5
30 April 2015
- KOMITMEN TINGGI UNTUK MEMAJUKAN PEMBANGUNAN BANYUWANGI
- Harian Umum Republika di Djakarta Theatre Jakarta
-
-
-
-
-
-
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
menjelaskan, pelaksanaan kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2015 yang diikuti oleh 1.189 inovator, telah berhasil menetapkan Top 25, yakni tiga dari Kementerian/Lembaga, 5 dari Pemerintah Provinsi, 10 dari Kabupaten, dan 7 dari Kota. Dari 1.189 inovator yang mendaftarkan melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik), disaring melalui desk evaluation oleh Tim Evaluator (Akademisi) menjadi Top 99, dan 40 diantaranya dipanggil untuk presentasi dan wawancara di hadapan Tim Panel Independen, dan 25 peserta melalui mystery shopping. Pada akhir masa jabatannya, Bupati Abdullah Azwar Anas meraih penghargaan bergengsi tingkat nasional. Harian Umum Republika menganugerahkan penghargaan Tokoh Perubahan 2014 kepada Bupati Anas pada Kamis di Djakarta Theatre, Jakarta. Penghargaan diberikan kepada Bupati Anas karena dianggap memiliki komitmen tinggi untuk memajukan pembangunan Banyuwangi. Kerja keras itu dibuktikan dengan capaian pembangunan yang diraih Banyuwangi dalam empat tahun terakhir. Selama kepemimpinan Bupati Anas, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi terus melejit dan menjadikan Banyuwangi sebagai daerah pertumbuhan ekonomi baru di Jatim. Selain berhasil mengangkat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi, penghargaan itu diberikan kepada Bupati Anas yang sukses mengentas kemiskinan. Pada tahun pertama Bupati Anas menjabat, angka kemiskinan warga Banyuwangi tercatat di angka 20 persen. Sedangkan pada tahun keempat, Bupati Anas berhasil mengurangi kemiskinan menjadi sembilan persen saja. Pemimpin Redaksi Republika, Nasihin mengatakan, kerja tanpa ketulusan adalah tindakan melelahkan tanpa hasil. Karena itu, ketulusan menjadi kata kunci untuk menilai setiap hasil kerja. “Banyak orang yang bisa kerja, tapi tidak banyak yang mendasarkan pekerjaannya atas ketulusan untuk memberikan manfaat pada kehidupan. Mereka yang mendasarkan pekerjaan pada ketulusan adalah sosok hebat yang pantas diteladani,”kata Nasihin. Dari mereka kita bisa mendapatkan banyak inspirasi dalam meningkatkan kualitas kehidupan. Mereka juga menjadi motor penggerak untuk menjadikan hidup yang lebih baik. Setiap jengkal peningkatan kualitas hidup adalah bentuk perubahan yang sangat
4
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
-
-
-
6
6 Mei 2015
- THE CHAMPION OF E-GOVERNMENT DAN THE CHAMPION OF ETOURISM
- Mark Plus Inc. di Mall Kota Kasablanka Jakarta
-
-
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
diharapkan semua manusia. Sosok yang telah berhasil membuktikan ketulusan kerjanya pada masyarakat adalah unsur yang sangat penting bagi kemajuan bangsa ini. Republika sangat menghargai setiap perubahan yang berdampak positif bagi masyarakat. Mereka sangat pantas untuk mendapatkan apresiasi atas jasanya memajukan Indonesia. Sebagai bentuk terima kasih untuk mereka yang telah bekerja dengan tulus dalam mendorong perubahan, setiap tahun Republika mempersembahkan anugerah Tokoh Perubahan. Tradisi penganugerahan Tokoh Perubahan ini telah berlangsung sejak 2005. “Kami sangat mengharapkan upaya ini bisa mendorong semangat kepada para tokoh yang telah berjasa besar bagi kehidupan untuk terus melanjutkan kerja penuh ketulusan,”ungkapnya. Hasil karya mereka akan menjadi motivasi untuk membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik. Sebagai apresiasi atas konsistensi niat baik dan perubahan yang telah mereka lakukan, tambah Nasihin, Republika menganugerahkan penghargaan Tokoh Perubahan 2014 kepada sosok-sososk luar biasa ini. Untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut, Banyuwangi mampu mempertahankan eksistensinya sebagai kabupaten paling digital utuk kategori Government di Indonesia, yakni sejak tahun 2013, 2014 dan sekarag 2015. Bahkan tahun 2015 ini Banyuwangi berhasil menyabet yang terbaik dalam 2 (dua) kategori, yaitu “The Champions of e-Government dan The Champions of e-Tourism”. Sejak pertama kali penyelenggaraan pemberian penghargaan IDSA (Indonesia Digital Society Award) oleh Markplus inc, yang didukung oleh Menkominfo dan Telkom Indonesia yakni tahun 2013, Banyuwangi keluar sebagai The Pioneer of Digital Society untuk kategori government. Saat itu IDSA menilai pemerintah Kabupaten Banyuwangi mempunyai peran aktif dalam membangun Digital Society. Pemkab Banyuwangi mampu men-digital-kan semua pelayanan publiknya ke depan. “Berbagai aplikasi yang tengah dan akan dikembangkan, mulai dari e-office, e-health, e-education serta smart Zakat, dan lain-lain. Pada tahun yang sama, Banyuwangi juga menggaet Certificate Of Achievementkarena Banyuwangi memang memiliki keunggulan overall/society. Di Banyuwangi banyak ditemui kegiatan masyarakat yang
5
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
bersentuhan langsung dengan teknologi. Mulai layanan digital ke sekolah, ribuan hotspot di area publik, hingga pelatihan pemasaran UMKM online. “Ini pula yang memberikan indeks yang besar kepada Banyuwangi, dan terpilihnya Banyuwangi. - Lalu tahun 2014, Banyuwangi kembali meraih penghargaan yang sama pasalnya Banyuwangi saat itu menjadi kota yang paling melek internet dalam melayani publik se-Indonesia. Untuk kedua kalinya Kabupaten Banyuwangi telah meraih penghargaan Indonesia Digital Society Award, (IDSA) 2014 kategori Overall. Waktu itu, bertempat di Jakarta, penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, kepada Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Keberhasilan Kabupaten Banyuwangi dalam meraih Best Champion IDSA 2014 ini setelah dilakukan survey dengan melibatkan 19.000 responden dari berbagai kalangan, seperti Pendidikan, Kesehatan UKM Swasta dan Masyarakat. Dari survey tersebut, Banyuwangi menduduki posisi teratas mengalahkan Kabupaten lainya se Indonesia. Ketika itu Banyuwangi sudah ada 1.200 titik WiFi yang menyebar sampai ke pelosok desa. Sementara jumlah pengakses WiFi di Banyuwangi mencapai 164.372 per bulan pada kuartal I tahun 2014, meningkat dibanding rata-rata tahun lalu sebesar 97.957 pengguna per bulan. Titik-titik WiFi tersebut tidak hanya dipasang di taman dan sekolah, namun juga di Masjid, Gereja dan Pura. - Tahun 2015 sekarang ini Banyuwangi memperoleh dua Champions sekaligus dari empat kategori champions yang dilombakan, yakni The Champions of eGovernment dan The Champions of eTourism. Sesungguhnya ada empat jenis kategori penghargaan yag diberikan IDSA, yaitu: 1. e-Government; 2. eTourism; 3. e-Education; dan 4. E-Health. Ke-empat kategori ini memang sangat terkait dengan pelayanan dasar masyarakat. Adapun penilaiannya didasarkan atas empat aspek yakni inisiatif, leadership, usership dan benefit. Artinya sejauh mana pimpinan daerah menginisiasi dan mengelola pengembangan dan penerapan teknologi informasi guna meningkatkan pelayanan kepada rakyatnya, baik itu dibidang tata kelola pemerintahan, bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang pariwisata dan UMKM. Yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana dampak yang dirasakan oleh masyarakat (community
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
6
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
impact) atas inisiatif daerahnya tersebut.
7
12 Juni 2015
- INDONESIA'S ATTRACTIVENESS (DAERAH DENGAN KEAKTIFAN PARIWISATA TERBAIK)
- Tempo Media Group dan Frontier Consulting Group di Jakarta
8
10 Juni 2015
- DAERAH DENGAN IMPLEMENTASI RECRUITMENT ASN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERBAIK
- Badan Kepegawaian Nasional di Jakarta
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
digitalisasi
di
- Kabupaten Banyuwangi menyabet penghargaan “Keatraktifan Bidang Pariwisata”. Penghargaan tersebut memilih daerah-daerah yang memiliki daya tarik melalui sebuah riset yang melibatkan 9.296 pihak, terdiri atas 336 investor dan 8.960 publik. Terdapat empat aspek keatraktifan daerah yang dinilai, yaitu investasi, pariwisata, layanan publik, dan infrastruktur. - Penghargaan diserahkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta, Jumat malam. Turut mendampingi CEO Tempo Media Group Bambang Harymurti dan CEO Frontier Consulting Group Handi Irawan, Acara juga dihadiri Wapres Bp. Jusuf Kalla. - Penilaian penghargaan itu dilakukan terhadap 508 Kabupaten/ Kota seIndonesia. Sejumlah kriteria ditetapkan, seperti pertumbuhan PDRB dan pendapatan per kapita yang lebih tinggi dibanding rata-rata serta survei publik dengan ribuan responden. Setelah disaring, ada 112 Kabupaten/Kota yang menjadi nominasi, lalu dinilai lagi melalui sejumlah indeks untuk dipilih sebagai yang terbaik. - Untuk indeks pariwisata, kategori yang ditetapkan antara lain jumlah hotel, jumlah tempat wisata, dan survei responden. Fokus sektor pariwisata antara lain mengukur seberapa besar kontribusi sektor tersebut terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. - Kabupaten Banyuwangi menjadi juara kedua dalam kategori“Daerah dengan Implementasi Rekrutmen Berbasis Teknologi Informasi Terbaik”.PenganugerahanBKNAward 20 15 ini merupakan kali ketiga sejak tahun 2011 lalu. Semangat BKNAward sejalandengan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia Bp. JokoWidododan Wapres Bp. Jusuf Kalla 2014-2019 yakni Membuat Pemerintah Tidak Absen dengan Membangun Tata Kelola Pemerintah yang Bersih, Efektif, Demokratis dan Terpercaya. - “BKNAward sebagai wujud langkah BKNmensukseskan Nawa Cita Kabinet Kerja Jokowi-JK 2014-2015, sekaligus penghargaan atas komitmen pengelola ASN yang profesional, berkinerja, dan berkualitas tinggi,”. Hal tersebut, juga tercermin dari 11 kategori yang diperebutkan, yakni: Perencanaan Kepegawaian Terbaik, Implementasi Rekrutmen ASN Berbasis TI, Komitmen seleksi CPNS berbasis CAT-BKN,
7
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
-
Implementasi SAPK Terbaik, Implementasi Penilaian Kinerja (SKP) Terbaik, Konsistensi Pemanfaatan Hasil Assessmen Center, Pelayanan Mutasi Kepegawaian Terbaik, Peningkatan Pelayanan, Pengembangan SDM Terbaik BKD Paling Inovatif dan Pengelola Kepegawaian Terbaik. BKN Award, bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada pengelola kepegawaian yang melaksanaan pengelolaan ASN sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) dan sekaligus untuk mendorong adanya terobosan dan inovasi di bidang manajemen kepegawaian atau ASN. Badan Kepegawaian Daerah diharapkan menjadi aktor utama dalam perubahan di bidang manajemen ASN, Manajemen pegawai ASN diterapkan dengan sistem yang terstruktur dan transparan sehingga bisa mempermudah setiap calon pegawai yang akan menjadi abdi negara atau aparatur sipil negara. Berikut proses Manajemen ASN berdasarkan UndangUndang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meraih penghargaan sebagai “Kepala Daerah Inovatif2015”. Penghargaan yang diberikan dari salah satu media nasional ini mengapresiasi kiprah Bupati Anas atas kemajuan pariwisata Banyuwangi yang dianggap pesat khususnya di bidang pengembangan pariwisata maritim. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Sekjen Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Bp. Anwar Sanusi kepada Bupati Banyuwangi. Dalam rangka HUT ke 16, Jawa Pos Radar Banyuwangi memberikan Penghargaan di “Bidang Pendorong Seni dan Budaya”.
9
31 Juli 2015
- KEPALA DAERAH INOVATIF 2015
- Koran Sindodi Makasar Sulawesi Selatan
-
10
2 Agustus 2015
- Jawa Pos Radar Banyuwangi di Aula Hotel Ketapang Indah Banyuwangi
-
11
20 Agustus 2015
- KHUSUS TOKOH POPULER PENDORONG KEMAJUAN SENI BUDAYA BANYUWANGI - KABTA WEB AWARD 2015
- Beritasatu.com di Jakarta
- Beritasatu.com adalah situs web (website) berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan. Sebagai situs web berbahasa Indonesia, Beritasatu.com memosisikan diri sebagai teman pembaca selama 24 jam, tujuh hari seminggu. - Beritasatu.com juga memiliki tugas untuk menyosialisasikan keberadaan berbagai situs web kepada masyarakat sebagai sarana mendapatkan informasi, komunikasi, dan transaksi. Untuk itu, sejak 2013 Beritasatu.com menggagas pemberian penghargaan bagi pengelola
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
8
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
-
-
12
23 Agustus 2015
- DAERAH PALING RAMAH TERHADAP ANAKDAN PENUHI HAK ANAK, BANYUWA - NGI DIGANJAR “KPAI AWARD”
- Komisi Perlindungan Anak (KPAI) di Jakarta
-
-
-
-
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
situs web. Salah satunya adalah “Kabta Web Awards”. Kabta Web Awards bertujuan mendorong pemerintah daerah, khususnya pemerintah kabupaten dan kota, memberi perhatian lebih pada pengelolaan web masing-masing. Di era teknologi informasi yang terus berkembang, kehadiran web semakin diperlukan. Di samping menjadi sarana komunikasi dan informasi publik, pemerintah daerah bisa memanfaatkan web untuk mempromosikan potensi daerah untuk menarik minat investor. Ajang yang diselenggarakan secara kontinu setiap tahun diharapkan dapat merangsang pemerintah daerah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dengan membuat situs web agar semua kegiatan pemerintahan berjalan lebih transparan, akuntabel, dan komunikatif. Kabupaten Banyuwangi menduduki peringkat kedua Nasional di “BidangPengelolaan Web Terbaik” yang diserahkan oleh Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik Bp. Dr. Ir. Irman, M.Si Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang dinilai telah melakukan langkah-langkah dalam melindungi hak anak. Penghargaan tersebut diberikan kepada masyarakat Banyuwangi yang diwakili Bupati Abdullah Azwar Anas di Jakarta akhir pekan lalu yang dihadiri berbagai tokoh nasional. "Setelah melalui seleksi dan verifikasi, kami menilai Banyuwangi layak untuk diapresiasi. Program perlindungan hak anak seperti Lahir Procot Pulang Bawa Akta dan beragam beasiswa cukup bagus dijalankan," ujar Ketua KPAI Dr Asrorun Niam. Sesuai dengan Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terdiri atas lima aspek, yaitu hak sipil dan kebebasan; lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif; kesehatan dasar dan kesejahteraan; pendidikan dan kegiatan budaya; dan perlindungan khusus. Di Banyuwangi, lima aspek tersebut coba terus dipenuhi oleh pemerintah daerah setempat. "Karena itu kami mengapresiasi," ujarnya. Untuk hak sipil dan kebebasan, salah satunya terdapat program "Lahir Procot Pulang Bawa Akte". Program ini menggaransi anak untuk mendapat akte kelahiran dalam waktu singkat berbasis pada sistem dalam jaringan alias online. Layanan ini
9
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
-
-
13
22 September 2015
- PENGHARGAAN KEBUDAYAAN
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Gedung Teater Taman Ismail Marzuki Jakarta
-
-
-
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
bisa didapatkan di seluruh Puskesmas, rumah sakit daerah dan swasta di Banyuwangi. Selain itu, hak pendidikan dan kegiatan budaya juga menonjol di Banyuwangi. Di bidang pendidikan, terdapat beasiswa "Banyuwangi Cerdas" yang hingga 2014 telah membiayai lebih dari 500 anak muda Banyuwangi untuk kuliah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia dengan biaya lebih dari Rp8 miliar. Di bidang pendidikan juga ada program Siswa Asuh Sebaya yang telah membantu 64.741 siswa dan menjadi salah satu program inovatif dalam MDGs Award yang digelar pemerintah pusat. "Kami juga meningkatkan pendidikan inklusif dengan mendorong pembentukan lembaga penyelenggara pendidikan inklusif. Saat ini ada 161 sekolah pendidikan inklusif dengan 202 guru pendamping yang berkompeten dan 1.365 siswa berkemampuan khusus," ujar Bupati Banyuwangi. Untuk hak kegiatan budaya, imbuh Anas, anak-anak dilibatkan dalam berbagai festival budaya yang digelar rutin, seperti Festival Gandrung Sewu, Festival Perkusi, dan Festival Permainan Anak Tradisional. "Anak-anak bangga karena dulu mereka latihan di sanggar hanya ditonton sedikit orang, kini mereka ditonton ribuan wisatawan. Pengalaman kultural semacam itu tidak dapat dinilai dengan materi dan akan terus dikenang serta membentuk kecintaan mereka pada budaya lokal," beber Anas. Puluhan tokoh dan sejumlah pemimpin daerah memperoleh Penghargaan “Kebudayaan 2015”, salah satunya adalah Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Penghargaan yang diserahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Bp. Anies Baswedan ini diterima langsung Bupati Banyuwangi pada malam Penghargaan Kebudayaan 2015. Banyuwangi memperoleh penghargaan lantaran Banyuwangi dinilai mampu melestarikan budaya lokalnya hingga kebudayaannya menjadi maju. Untuk meneguhkan eksistensi budaya daerah tersebut, Banyuwangi menggagas event Banyuwangi Festival. Lewat festival, sejumlah tradisi lokal masyarakat diangkat dan dikenalkan secara luas kepada khalayak nasional. Pada tahun 2015 ini, terdapat 38 event, mulai dari event seni budaya, sport tourism, hingga event yang sifatnya humanisme lewat Festival Bedah Rumah.
10
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
14
21 Oktober 2015
- INDONESIA SMART NATION AWARD 2015 (SMART REGION) KATEGORI KABUPATEN BESAR
- RMOL Citiasia, Inc. di Hotel JS Luwansa Kuningan Jakarta Selatan, Jakarta
15
23 Nopember 2015
- PIALA ADIPURA
- Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia di Gedung Bidakara Jakarta
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
- Anugerah yang diberikan ini berdasarkan penilaian indeks kematangan daerah pintar ( Smart Region Maturity Index) untuk pemerintah kabupaten, kota dan provinsi di seluruh indonesia. Indeks ini menilai kesiapan daerah pintar meliputi, nature, strukture, infrastructure, suprastrukture dan culture. Dimalam anugerah ini, ada 45 daerah mendapat penghargaan dengan berbagai kategori dan Kabupaten Banyuwangi pemenang terbaik “Indonesia Smart Nation Award 2015 (ISNA)” kategori Kabupaten besar. Acara penganugerahan ini di dukung oleh DPD Republik Indonesia, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Bappenas, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesiadan beberapa media partner termasuk kantor Berita Politik RMOL. - Kabupaten Banyuwangi berhasil mempertahankan prestasinya di “Bidang Kebersihan”. Untuk ketiga kalinya, Kabupaten ini kembali mendapatkan Piala Adipura secara berturut-turut. Piala ini diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Ibu Siti Nurbaya Bakar kepada Penjabat Bupati Banyuwangi Bp. Zarkasi. - Diraihnya piala Adipura 2015 ini menjadi prestasi yang membanggakan bagi kabupaten ujung timur pulau jawa ini, karena sebelumnya pada 2011, Banyuwangi pernah dinobatkan sebagai kota terkotor kedua se Jawa Timur. “Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh masyarakat Banyuwangi yang ikut mendukung pemerintah daerah dalam menjaga lingkungan yang bersih dan nyaman. Semua berperan nyata, mulai dari pesapon, tukang sampah, dan yang paling nyata adalah kerja keras semua rakyat dalam mewujudkan budaya bersih di Banyuwangi” kata Zarkasi. - Piala Adipura adalah sebuah penghargaan bagi Kabupaten /Kota di Indonesia yang berhasil dalam bidang kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Tahun ini penyerahan piala berdasarkan pada empat kategori wilayah penilaian, yaitu Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang, dan Kota Kecil. Banyuwangi sendiri menjadi penerima penghargaan kategori kota sedang. - Untuk memperoleh piala Adipura 2015, kata Arief Setiawan (Ka. DKP) di antaranya harus memenuhi beberapa kriteria penilaian,mulai dari partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan
11
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
16
26 Oktober 2015
- INVESTMENT AWARD JAWA TIMUR 2015
- Pemerintah Provinsi Jawa Timurdi Gedung Negara Grahadi Surabaya
-
-
-
-
17
27 Nopember 2015
- PENGHARGAAN KOTA SEHAT SWASTISABA PADAPA 2015
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Gedung Bidakara di Jakarta
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
-
dan pengelolaan sampah, tersedianya ruang terbuka hijau yang berfungsi bagi masyarakat, dan ketersediaan TPA. Penilaian juga melihat pada kebersihan di sejumlah ruang publik, seperti pasar, jalan, perkantoran, sekolah, sungai serta ketersediaan fasilitas penunjang kebersihan yang disiapkan oleh pemerintah daerah. Selain kebersihan di Banyuwangi, tim kementrian juga menilai sejumlah inovasi di Banyuwangi dalam pengelolaan lingkungan. Di antaranya adalah program bank sampah, pengolahan sampah, pembangunan Ruang Terbuka Hijau. Para tim penilai juga menilai positif program pemerintah daerah yang mengapreasiasi kinerja petugas kebersihan dengan memberikan insentif dan asuransi. Banyuwangi kembali peroleh prestasi dibidang investasi, yaitu“Investment Award 2015” kategori promosi investasi terbaik yang diserahkan Gubernur Jawa Timur Bp. Soekarwo kepada Pejabat (Pj) Bupati Banyuwangi Zarkasi di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Penghargaan ini diberikan lantaran Banyuwangi dinilai paling baik dalam melakukan promosi investasi. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dianggap gencar melakukan promosi investasi dengan berbagai inovasi menarik. Mulai dari mengikuti sejumlah business forum, pameran, hingga kebijakan dan sejumlah insentif investasi yang ditelurkan. Penganugerahan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pemerintah Kabupaten/ Kota di Jawa Timur agar berlomba-lomba meningkatkan iklim investasi yang berdaya saing. "Award ini kami berikan untuk mendorong agar iklim investasi di daerah-daerah semakin kondusif. Selain itu juga untuk meningkatkan pelayanan prima di bidang penanaman modal," kata orang nomor satu di Jawa Timur ini. Bp. Soekarwo mengharapkan agar pemerintah daerah lebih memperhatikan dan mengenali wilayahnya masingmasing, agar dapat melakukan inovasi yang tepat untuk mendongkrak invaestasi di daerahnya. Dalam investment award ini terdapat lima kategori lomba, yakni kelembagaan, promosi investasi, pelayanan penanaman modal dan kinerja investasi. Pemerintah pusat menganugerahkan penghargaan “Kota Sehat Swastisaba Padapa 2015”. Penghargaan ini diserahkan langsung Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ibu Nina F. Moeloek kepada Kepala Dinas Kesehatan, dr.
12
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
-
18
3 Desember 2015
- RSUD BLAMBANGAN RAIH DUA JUARA LOMBA GELAR BUDAYA PROVINSI
- Provinsi Jawa Timurdi Gedung Negara Grahadi Surabaya
-
-
-
19
4 Desember 2015
- ANUGERAH INSAN PERKOPIAN TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR
- Provinsi Jawa Timur di Hotel Orchid Malang
-
-
20
5 Desember 2015
- DAERAH DENGAN PENATAAN RUANG TERBAIK
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
-
Widji Lestariono di Gedung Bidakara, Jakarta. Penghargaan Swastisaba Kabupaten sehat merupakan penghargaan 2 tahunan yang diberikan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia kepada pemerintah Kota / Kabupaten yang telah memberikan banyak kontribusi dan komitmen besar terhadap tujuan pembangunan kesehatan. Selain memperoleh penghargaan Kota Sehat Swastisaba Padapa 2015, pada kesempatan tersebut Banyuwangi juga memperoleh Sertifikat Eliminasi Malaria. Dimana Kabupaten Banyuwangi telah dinyatakan sebagai daerah bebas malaria RSUD Blambangan Banyuwangi berhasil menyabet dua juara lomba Kelompok Budaya Kerja Provinsi Jawa Timur. Penghargaan itu diserahkan langsung Gubernur Jawa Timur Bp. Soekarwo kepada Pj Bupati Banyuwangi Bp. Zarkasi di Grahadi Surabaya Kemenangan RSUD Blambangan diraih lewat KBK PROCOT dan KBK SIRUP. KBK Procot berhasil menyabet juara I “Bidang Administrasi dan KBK Sirup juara II Bidang Jasa Non-Medis” dalam Lomba Gelar Budaya yang digelar di Rumah Sakit Haji Sukolilo, Surabaya. "Selain itu, rumah sakit punya sirine khusus yang akan dibunyikan jika instalasi farmasi sedang banyak resep dan antrian. Petugas yang berada di instalasi lain yang tidak sedang melayani pasien akan segera datang dan membantu mendistribusikan obat. Pasien tidak perlu lagi menunggu lama," kata dr. Taufik (Direktur RSU Blambangan). Banyuwangi memperoleh penghargaan di bidang pertanian dengan meraih juara II “Anugerah Insan Perkopian Tingkat Provinsi Jawa Timur” karena berhasil mengembangkan jenis kopi Arabica. Penghargaan tersebut diserahkan langsung Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, di Hotel Orchid, Malang, Kepada Ketua Kelompok Tani (Poktan) Madani Banyuwangi, Samsi. Samsi mengatakan, penghargaan yang diraih kelompok taninya karena berhasil melakukan pembibitan kopi jenis Arabica dengan tepat. Dimana bibit yang dihasilkan diangap memilki kualitas yang baik. Mengingat selama ini jenis Arabica bukanlah tanaman yang biasa dibudidayakan di Banyuwangi, karena iklimnya lebih cocok bagi budidaya kopi jenis Robusta. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menobatkan Kabupaten Banyuwangi sebagai
13
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
NASIONAL
Rakyat Republik Indonesia di Jakarta
-
-
-
-
-
-
-
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
kabupaten dengan “Penataan Ruang Terbaik Se-Indonesia”. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Ferry Mursyidan Baldan kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Jakarta. Penghargaan ini merupakan rangkaian dari Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah (PKPD) Bidang Penataan Ruang yang diselenggarakan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat untuk mendorong pemerintah daerah agar lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, khususnya dalam penyelenggaraan penataan ruang. Para penilai yang terlibat antara lain pakar perencanaan dan tata ruang wilayah dari IPB Dr Ir Ernan Rustiadi; ahli pemberdayaan masyarakat yang merupakan Presiden Combine Resource Institution, Dodo Juliman; dan pakar perumahan dan permukiman yang merupakan dosen dan peneliti di Kelompok Keahlian Perumahan dan Permukiman dan Program Studi Arsitektur ITB, Ir Moh. Jehansyah Siregar MT PhD. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penataan ruang sangat penting untuk mewujudkan daerah yang berkembang secara berkelanjutan. "Salah satu masalah krusial pascareformasi adalah penataan ruang di mana banyak sekali salah tata kelola. Maka kami mulai membenahi dengan serius," ujar Anas. Penataan ruang yang berkualitas membuat investasi dan pembangunan di daerah dapat berjalan selaras dengan koridor keberlanjutan lingkungan. "Penghargaan ini menjadi semangat bagi kami untuk menjaga komitmen dalam menata daerah,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas. Dalam penilaian penataan ruang nasional, setiap daerah harus sudah memiliki peraturan daerah tentang rencana tata ruang dan rencana tata wilayah (RT/RW). Banyuwangi sendiri telah memiliki peraturan daerah (Perda) No 8 Tahun 2012 tentang RT/RW yang berlaku selama 20 tahun. “Tidak hanya itu saja, instrumen hukum lainnya tentang penataan ruang juga lengkap tertuang dalam rencana detail tata ruang hingga tingkat kecamatan atau RDTRK, peraturan bupati (Perbup) tentang zonasi wilayah dan surat keputusan bupati (SK) tentang penataan kawasan,” imbuh Anas. Penilaian penataan ruang terbaik tersebut berdasarkan tiga kriteria
14
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
21
10 Desember 2015
- REGIONAL MARKETING AWARD 2015
- Wonderful Indonesia WOW Night, di Jakarta
-
-
22
12 Desember 2015
- RENCANA AKSI DAERAH PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (RADPPK)
- Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta
-
-
-
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
penilaian, yaitu perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian tata ruang. “Ada kesesuaian yang terpadu antara perencanaan tata ruang daerah dengan pemanfaatan wilayah. Pengendalian tata ruang yang terorganisasi juga dinilai menjadi keunggulan Banyuwangi”. Berbagai upaya pemerintah daerah dalam mempromosikan Banyuwangi dinilai oleh sejumlah pihak berhasil melambungkan nama Banyuwangi. Kali ini Banyuwangi memperoleh penghargaan “Regional Marketing Award (RMA) 2015” sebagai pemenang GOLD kategori Kabupaten. Penghargaan ini diserahkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia Bp. Irman Gusman kepada Asisten Administrasi Umum, Fajar Suasana pada acara Wonderful Indonesia WOW Night, di Jakarta. Penghargaan RMA 2015 merupakan penghargaan yang diadakan oleh DPD Republik Indonesia bekerjasama dengan lembaga riset marketing MarkPlus Inc. Anugerah ini memberikan penghargaan kepada daerah dengan kinerja pemasaran terbaik untuk kategori Provinsi, Kabupaten dan Kota. Banyuwangi menjadi pemenang Gold atau pemenang pertama kategori kabupaten, karena dianggap memiliki kinerja terbaik dalam memasarkan daerah dari seluruh kabupaten di Indonesia. Sejumlah program Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang berbasis transparansi publik mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat. Inovasi programnya berhasil mengantarkan menjadi jawara Nasional “Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD - PPK)” dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Dikatakan Agus S. (Ka. Bappeda), ada delapan rencana aksi dan dua inovasi Banyuwangi yang dinilai sebagai upaya tindakan pencegahan dan pemberantasan korupsi, diantaranya, pembentukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), serta pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT). Sedangkan program inovasi yang dinilai sukses dalam pencegahan upaya korupsi adalah program Drive Thru Pajak Bumi dan Bangunan yaitu sebuah sistem yang memberikan kemudahan wajib pajak dalam melakukan pembayaran PBB. Program yang kedua adalah pelaksanaan e-Advertising yaitu
15
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
memberikan kemudahan dalam pengendalian perizinan, pembayaran pajak, maupun retribusi reklame. 23
14 Desember 2015
- DAERAH BERPRESTASI PENERIMA DANA INSENTIF DAERAH (DID)
- Pemerintah Pusat di Istana Negara Jakarta
24
21 Desember 2015
- ADI KARYA PANGAN NUSANTARA 2015
- Kementerian Pertanian Republik Indonesia di Jakarta
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
- Banyuwangi kembali menerima penghargaan dari pemerintah pusat sebagai “Daerah Berprestasi Penerima Dana Insentif Daerah (DID)”. Penyerahan dana insentif ini dilakukan secara simbolis oleh Presiden Jokowi kepada 66 kepala daerah penerima DID di Istana Negara. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Banyuwangi Bp. Zarkasi. - DID merupakan dan insentif dari pemerintah pusat yang diberikan kepada pemerintah daerah yang memiliki kinerja bagus dalam hal keuangan. Antara lain memiliki laporan keuangan bagus dan Pendapatan Asli Daerah besar. - Zarkasi mengatakan Banyuwangi dinilai berhasil atas pengelolaan keuangan daerah dan pencapaian kinerja kesehatan fiskal sehingga layak memperoleh penghargaan ini. Sejumlah capaian di bidang keuangan daerah menjadi dasar penghargaan ini. - Seperti Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK atas laporan keuangan Pemerintah Daerah tiga tahun berturutturut, penetapan Peraturan Daerah APBD 2015 yang tepat waktu, serta Pendapatan Asli Daerah yang meningkat. - Presiden Jokowi mengundang 75 orang petani, nelayan, pelaku, aparatur negara, dan pemimpin daerah berprestasi untuk menerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) Tahun 2015 di Istana Negara. Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara diberikan oleh Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan setiap tahunnya sebagai bentuk apresiasi tertinggi negara kepada setiap orang/lembaga yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan - Kabupaten Banyuwangi termasuk di21 Pembina Ketahanan Pangan yang telah berhasil menggerakan perangkatnya dan masyarakat di wilayahnya dalam mengurangi kemiskinan/kerawanan pangan/gizi buruk, meningkatkan produksi pangan sesuai potensi daerah, mempercepat diversifikasi pangan, serta mewujudkan swasembada padi, jagung, kedelai secara luar biasa (2 Gubernur, 7 Bupati, dan 12 Kepala Desa). - Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara ini diberikan setiap tahun dengan melibatkan tim penilai independen yang terdiri dari akademisi, pengamat, dan aparatur negara, serta
16
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
-
25
23 Desember 2015
- BANYUWANGI KEMBALI RAIH WTN LALU LINTAS
- Kementerian Perhubungan Republik Indonesia di Jakarta
-
-
-
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
dengan berdasarkan usulan secara berjenjang dari tingkat Kabupaten/ Kota, provinsi, dan pusat.Dalam acara tersebut, Presiden juga mendorong agar para Gubernur dan Bupati mengawal betul upaya pewujudan swasembada pangan di daerahnya masing-masing. Melalui pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2015, Presiden Jokowi selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan berharap agar para Penerima dapat terus bekerja dan bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat dalam pembangunan ketahanan pangan. Kedepan, tantangan pangan akan semakin besar, kedaulatan pangan menjadi salah satu kunci dalam pembangunan nasional dibidang sumber daya manusia. Peran pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi, mengelola cadangan, melakukan stabilitasi harga, serta pembinaan konsumsi pangan dan perbaikan gizi akan menjadi sangat vital dan mendasar. Sedangkan peran masyarakat dalam pembangunan nasional akan semakin diintegrasikan menuju peningkatan perekonomian dan kesejahteraan. Kabupaten Banyuwangikembali meraih penghargaan “Wahana Tata Nugraha (WTN) Bidang Lalu Lintas” dari Kementrian Perhubungan Republik Indonesia untuk kategori Kota Sedang. Penghargaan WTN ini secara simbolis diserahkan Presiden Jokowi kepada sejumlah daerah yang mendapatkan penghargaan WTN, salah satunya Banyuwangi. Pj Bupati Banyuwangi Bp. Zarkasi mengatakan, penghargaan yang diterima oleh Banyuwangi ini berkat kerja keras dan konsistensi pemerintah daerah dalam menata daerah secara menyeluruh, khususnya lalu lintas jalan di Banyuwangi. Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi Suprayogi menambahkan, ketertiban pengguna jalan seperti menyalakan lampu kendaraan di siang hari, pemakaian helm dan ketertiban parkir menjadi salah satu elemen yang bisa mengantarkan kembali Banyuwangi raih WTN. Dalam satu tahun belakang ini Banyuwangi bekerja lebih keras dengan membuat sejumlah inovasi di bidang lalu lintas. Antara lain, penambahan Area Traffic Control System (ATCS), yang ditempatkan di sejumlah titik pusat kota, seperti simpang lima dan patung kuda. Banyuwangi juga sudah mampu menyediakan zona-zona taksi yang cukup banyak ragamnya. Ada taksi Using, Bosowa, Ramayana dan yang lainnya,” ujar Suprayogi. Selain itu, yang
17
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015
26
28 Desember 2015
- NOMINATOR UNWTO AWARDS FOR EXCELLENCE AND INNOVATION IN TOURISM UNTUK KATEGORI "INOVASI KEBIJAKAN PUBLIK DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN"
- Badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pariwisata (The United Nations World Tourism Organization/UNWT O)
-
-
-
-
-
Penghargaan Yang Pernah Diterima Tahun 2015
tak kalah penting dari penilaian WTN ini, adanya pembangunan terminal pariwisata terpadu di Banyuwangi. Terminal ini dinilai tim menjadi tempat transaksi transportasi yang cukup mudah bagi penumpang. “Ini juga menjadi salah satu pointer dalam capaian WTN tahun ini,” pungkas Suprayogi. Inovasi pengembangan pariwisata mendapat apreasiasi dari Badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pariwisata (The United Nations World Tourism Organization/UNWTO). Banyuwangi masuk menjadi nominator UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism untuk kategori "Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan". Banyuwangi menjadi nominator bersama Medellin (Kolombia), Kenya, dan Puerto Rico. Ekoturisme adalah konsep wisata yang menyajikan kondisi di suatu daerah secara apa adanya dengan memperhatikan daya dukung dan berkelanjutan lingkungan. Konsep ekoturisme yang diterapkan bersumbu pada dua pijakan, yaitu Budaya dan Alam. Beragam perbaikan dilakukan, mulai dari infrastruktur, destinasi, sarana penunjang seperti perhotelan, hingga kemasan pemasaran. Dengan paduan antara wisata alam, wisata budaya, dan wisata event (event tourism), Kabupaten Banyuwangi berhasil bermetamorfosis dari daerah yang kerap diidentikkan dengan klenik / mistik menjadi destinasi wisata favorit. Pariwisata pun terbukti ikut membantu menggerakkan ekonomi warga. Tak heran, pendapatan perkapita Banyuwangi melonjak 62 persen dari Rp. 20,8 juta (2010) menjadi Rp. 33,6 juta (2014), dan pada 2015 diprediksi bisa menembus Rp. 38 juta.
18