BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DIABETES MELITUS

Download Meningkatnya penderita DM tipe 2 disebabkan ... Angka kejadian PJK pada DM ( DM tipe 1 dan DM tipe 2) berkisar antara. 45-70%, angka ini ...

0 downloads 337 Views 207KB Size
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh ketidak mampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin atau karena penggunaan insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (Tjandra, 2009). Menurut American Diabetes Association (ADA) dalam Perkeni 2011, DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Hasil survey yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan ke-7 jumlah penderita Diabetes Mellitus terbesar di dunia setelah China, India, USA, Brazil, Rusia, Mexico. WHO memprediksi di Indonesia akan ada kenaikan jumlah pasien dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Meningkatnya penderita DM tipe 2 disebabkan oleh peningkatan obesitas, kurangnya aktivitas fisik, kurang mengkonsumsi makanan yang berserat, merokok, dan konsumsi makanan tinggi lemak (Adiningsih, 2011). Disamping prevalensinya kian bertambah, persoalan DM akan semakin sulit bila telah terjadi komplikasi. Diketahui manifestasi dari DM dapat berupa komplikasi

makrovaskular

dan

mikrovaskular.

Pada

makrovaskular

komplikasinya berkembang menjadi penyakit jantung koroner, hipertensi, dan stroke. Sementara komplikasi mikrovaskular dapat berupa neuropati dan retinopati (Sudoyo, 2010).

1

2

Penyakit jantung koroner (PJK) ialah penyakit jantung yang terutama disebabkan karena penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi kedua-duanya (Majid Abdul, 2007). Sampai saat ini PJK masih merupakan penyebab kematian utama di berbagai benua mulai dari Amerika Utara, Eropa dan Asia yang meliputi juga Indonesia. Meskipun sudah digunakan bermacam strategi pengobatan atau perubahan gaya hidup, namun dari tahun ke tahun angka penderitanya selalu cenderung meningkat. Menurut Standiford J Connie 2013, salah satu penyebab jantung koroner diantaranya adalah DM (Diabetes Melitus). Angka kejadian PJK pada DM (DM tipe 1 dan DM tipe 2) berkisar antara 45-70%, angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kejadian yang bukan akibat DM antara 8-30% (Abdul Majid, 2007). Berdasarkan North Catalonia Diabetes Study di Spanyol, prevalensi penyakit kardiovaskular pada pasien DM tipe 2 adalah 22% dengan komposisi 4,6% iskemik perifer, dan 18,9% PJK (Fadma dkk, 2014). Prevalensi penyakit jantung koroner (PJK) akan meningkat

seiring

dengan bertambahnya umur, tertinggi pada kelompok umur 65 -74 tahun yaitu 2,0 persen dan 3,6 persen, menurun sedikit pada kelompok umur ≥ 75 tahun. Semakin tinggi angka kejadian Penyakit Koroner pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2, akan meningkatkan mortalitas pada pasien tersebut. Mekanisme terjadinya PJK pada DM tipe 2

sangat kompleks dan

dikaitkan dengan adanya aterosklerosis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain hipertensi, hiperglikemia, kadar kolesterol total, kadar kolesterol LDL (low density lipoprotein), kadar kolesterol HDL (high density lipoprotein), kadar

3

trigliserida, merokok, latihan fisik yang kurang, jenis kelamin pria, umur (penuaan), riwayat penyakit keluarga, dan obesitas (Yanti dkk, 2008). Menurut penelitian yang dilakukan Yanti, dkk di RSUP dr. Kariadi Semarang pada tahun 2008 ada 5 faktor risiko yang secara bersama-sama yang berpengaruh terhadap kejadian PJK pada pendrita DM tipe 2 yaitu hipertensi, kadar trigliserida ≥150 mg/dl, HDL ≥45 mg/dl, kadar GDP ≥126 mg/dl, dan kurangnya latihan fisik (Yanti dkk, 2008). HbA1C adalah hemoglobin (zat warna dalam sel darah yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida) yang berikatan dengan glukosa/gula darah lewat proses glikosilasi. Meningginya kadar gula darah menunjukan nilai HbA1c yang meningkat. Nilai HbA1c normal adalah < 7%. Peningkatan kadar HbA1c dapat mendiagnosis diabetes melitus dan beberapa Diabetes Mellitus Tipe 2 jika tidak diterapi dengan benar dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu yang lama. Pada hiperglikemia, di dalam darah terjadi pembentukan ikatan hemoglobin dengan glukosa darah melalui proses glikosilasi yang bersifat reversible. Akan tetapi karena terjadi hiperglikemia kronis, ikatan berubah menjadi irreversible. Sehingga kadar HbA1c dalam darah meningkat. Glikohemoglobin ini sangat stabil dalam darah, sehingga pengukuran kadar HbA1c dapat mencerminkan kadar gula dalam darah. Karena sel-sel darah merah kita memiliki umur kurang lebih 3 bulan, maka hasil pengukuran HbA1c dapat menggambarkan kadar gula darah hingga kurang lebih tiga bulan sebelum pemeriksaan. Komplikasi kronis pada penderita DM tipe 2 sering disebabkan oleh multifaktorial. Selain hiperglikemia kronis, faktor genetik, dan faktor penyerta

4

seperti hiperlipidemia, hipertensi, obesitas, dan lain-lain sering melatar belakangi komplikasi kronis mikro ataupun makroangiopati. komplikasinya. Salah satu diantaranya adalah Penyakit Jantung Koroner (Majid Abdul, 2007). Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara kadar HbA1c yang tinggi dengan kejadian Penyakit Jantung Koroner pada pasien DM tipe 2 di RSU Haji Surabaya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang ditentukan oleh peneliti adalah : Adakah Hubungan Antara Kadar HbA1C yang tinggi dengan kejadian Penyakit Jantung Koroner pada pasien DM tipe 2 di RS Haji Surabaya ? 1.3 Tujuan Penelitian . 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui adanya hubungan antara kadar HbA1C yang tinggi dengan kejadian Penyakit Jantung Koroner pada pasien DM tipe 2 di RS Haji Surabaya 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui prevalensi PJK pada pasien DM tipe 2 di RS Haji Surabaya 2. Mengetahui pengaruh tingginya kadar HbA1c terhadap kejadian PJK pasien DM tipe 2 di RS Haji Surabaya.

5

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademis 1. Memberi masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut 2. Memberi masukan untuk pemahaman konsep PJK sebagai komplikasi DM Tipe 2. 1.4.2 Klinis 1. Memberi pengetahuan kepada masyarakat mengenai Penyakit Jantung Koroner sebagai komplikasi dari DM tipe 2 2. Memberikan pengetahuan bagi pasien DM tipe 2 mengenai pengaruh kadar HbA1c yang tinggi dengan kejadian Penyakit Jantung Koroner 3. Menambah pengetahuan tentang pencegahan Penyakit Jantung Koroner pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2 4. Dapat dijadikan referensi bagi para penderita Diabetes, berkaitan dengan usaha proteksi dini terjadinya Penyakit Jantung Koroner.