BAB I PENGANTAR 1.1 LATAR BELAKANG SALAH SATU

Download Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi ADHK Tahun 2000. Kabupaten/Kota dan Provinsi Tahun 2000-2011. Tahun. Kabupaten. Kulonprogo. Kabupaten. Ban...

0 downloads 405 Views 49KB Size
BAB I PENGANTAR

1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi semakin baik pula perekonomian negara tersebut. Laju pertumbuhan ekonomi harus dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk karena pada prinsipnya pertumbuhan ekonomi harus dinikmati oleh semua penduduk (Sugiyanto, 2010: 1). Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah sehingga diharapkan kemakmuran masyarakat akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output total per kapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Karena itu pertumbuhan ekonomi terjadi bila tingkat kenaikan output riil total lebih besar daripada tingkat pertambahan penduduk. Sebaliknya terjadi penurunan taraf hidup aktual bila laju kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada laju pertambahan output riil total (Wijaya, 1992: 265). Para praktisi pembangunan menggunakan pertumbuhan dalam produk domestik bruto (PDB=GDP) per kapita sebagai sebuah representasi untuk pembangunan. Sebagian karena kemajuan sosial dikaitkan dengan pertumbuhan PDB dan sebagian lagi karena manfaatnya (World Bank, 2001: 2). Peran pemerintah dalam pertumbuhan PDRB sebagai tolok ukur pertumbuhan suatu perekonomian dapat dilihat dari pengeluaran pemerintah

1

2

terutama di sektor pelayanan publik. Sebagian pengeluaran pemerintah adalah untuk membiayai administrasi pemerintahan dan sebagian lainnya adalah untuk membiayai kegiatan-kegiatan pembangunan. Membayar gaji pegawai-pegawai pemerintah, membiayai sistem pendidikan dan kesejahteraan rakyat, membiayai perbelanjaan untuk angkatan bersenjata, dan membiayai berbagai jenis infrastruktur yang penting artinya dalam pembangunan adalah beberapa bidang penting yang akan dibiayai pemerintah. Perbelanjaan-perbelanjaan tersebut akan meningkatkan pengeluaran agregat dan mempertinggi tingkat kegiatan ekonomi negara (Sukirno, 2012: 168). Peran

pemerintah

dalam

perekonomian

berkaitan

dengan

upaya

mendorong proses pembangunan. Pengeluaran pemerintah dianggap sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, yang bersandar pada doktrin Keynesian (Uchenna dan Evans, 2012). Gadinabakao dan Daw (2013) mengatakan bahwa pengeluaran pemerintah dapat mengembangkan masyarakat, melalui proyek-proyek peningkatan infrastruktur dan inisiatif lainnya, yang bertujuan menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Selain pengeluaran pemerintah, untuk meningkatkan perekonomian suatu daerah, maka diperlukan adanya investasi baik domestik maupun asing. Pemerintah berusaha melakukan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan atau menarik investor agar dapat menanamankan modalnya. Hal ini dilakukan mengingat adanya keterbatasan pemerintah pusat maupun daerah dalam kapasitas fiskal. Adanya investasi akan mendorong kegiatan ekonomi suatu negara karena akan terjadi penyerapan tenaga kerja dan peningkatan output.

3

Tabel 1.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi ADHK Tahun 2000 Kabupaten/Kota dan Provinsi Tahun 2000-2011 Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Kabupaten Kulonprogo 3,66 4,12 4,19 4,49 4,77 4,05 4,12 4,71 3,97 3,06 4,95

Kabupaten Bantul 3,75 4,46 4,69 5,04 4,99 2,02 4,52 4,90 4,84 4,61 5,27

Kabupaten Gunungkidul 3,38 3,26 3,36 3,43 4,33 3,82 3,91 4,39 4,20 4,09 4,33

Kabupaten Sleman 3,88 3,83 5,08 5,25 5,03 4,50 4,61 5,13 4,48 4,49 5,19

Kota Yogyakarta 3,95 4,49 4,76 5,05 4,88 3,92 4,46 5,12 4,46 4,98 5,64

Prop. DIY 4,27 4,49 4,58 5,12 4,73 3,70 4,31 5,02 4,45 4,88 5,16

3,84

4,09

3,54

4,29

4,31

4,23

Ratarata

Sumber: BPS Provinsi DI.Yogyakarta (diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selama tahun 2000-2011 berfluktuasi. Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman tumbuh lebih cepat dibanding Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Bantul maupun Kabupaten Gunungkidul. Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi diantaranya pengeluaran pemerintah dan investasi. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti pertumbuhan

ekonomi

dengan

menganalisis

variabel-variabel

yang

mempengaruhi yaitu pengeluaran pemerintah dan investasi kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta periode tahun 2000-2011. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini: 1.

bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan

4

ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2000-2011; 2.

bagaimana

pengaruh

investasi

terhadap

pertumbuhan

ekonomi

kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2000-2011.

1.2 Keaslian Penelitian Banyak penelitian telah dilakukan mengenai pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan beberapa tahun sebelumnya, terletak pada lokasi penelitian, periode penelitian, jenis data dan variabel yang digunakan. Penelitian ini mengambil lokasi kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang digunakan berupa data panel dengan periode penelitan selama tahun 2000-2011 dengan menambahkan variabel kontrol. Secara ringkas hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang menjadi referensi disajikan dalam Tabel 1.2. Tabel 1.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu No

Peneliti

1

2

Tujuan Penelitian 3

Alat Analisis 4

Hasil Penelitian 5

1

Canning (1999)

Menganalisis kontribusi dari infrastruktur terhadap agregat output

Regresi Data Panel

Sambungan telepon berpengaruh signifikan terhadap agregat output. Transportasi dan listrik berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap agregat output.

2

Rahmat (2009)

Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Fixed EffectGeneralized Least

Secara individu belaja pembangunan/modal, modal manusia dan tenaga kerja berpengaruh positif

5

No

Peneliti

Tujuan Penelitian

Alat Analisis

Hasil Penelitian

ekonomi (PDRB) di Provinsi Jambi

Square (GLS)

dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi. Investasi swasta (PMA dan PMDN) tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara bersama-sama investasi swasta, investasi pemerintah, modal manusia dan tenaga kerja signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi.

3

Sapthu (2009)

Mengetahui pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku Tahun 1975-2007.

Uji Kointergrasi Model Koreksi KesalahanEngle Granger

Investasi swasta, pengeluaran pembangunan secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran rutin dan angkatan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

4

Said, dkk. (2010)

Menganalisis pengaruh investasi asing dan pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan PDB per kapita di Malaysia

Ordinary Least Square (OLS)

Pertumbuhan ekspor dan rasio pengeluaran pemerintah merupakan kekuatan pendorong yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Malaysia. Investasi asing, pendapatan riil pertumbuhan per kapita berpengaruh positif, sedangkan pertumbuhan penduduk berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Malaysia.

5

Sahoo, Dash dan Nataraj (2010)

Menganalisis pengaruh infrastruktur , tenaga kerja, investasi publik dan investasi swasta terhadap

GMM dan ADRL

Investasi swasta, investasi publik, indeks infrastruktur, pengeluaran kesehatan dan pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di China, sedangkan tenaga

6

No

Peneliti

Tujuan Penelitian

Alat Analisis

pertumbuhan ekonomi China 1975-2007.

Hasil Penelitian kerja tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi China.

6

Amalia (2010)

Menganalisis pengaruh akumulasi kapital, tenaga kerja dan teknologi terhadap pertumbuhan ekonomi di Propinsi Jawa Tengah Tahun 2003-2008.

Regresi Data Panel (GLS)

Pengeluaran pembangunan pemerintah, tenaga kerja dan penggunaan energi listrik berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

7

Feridun dan Sissoka (2011)

Untuk menguji hubungan antara pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan PDB per kapita dan investasi asing langsung untuk Singapura, tahun 1976-2002.

Granger kausalitas Autor vektor regresi (VAR)

Ada hubungan searah antara investasi asing langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Kapasitas Singapura tidak terbatas pada zona perdagangan bebas, rezim perdagangan, insentif pajak, infrastruktur, modal dasar manusia dan transfer teknologi untuk kemajuan pembangunan ekonomi, akan tergantung pada kinerja negara dalam menarik modal asing.

8

Sihombing (2011)

Untuk menganalisis pengaruh PMDN, PMA, ekspor dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara

Ordinary Least Square dengan Error Correction Model

Dalam jangka pendek, variabel pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara. Ekspor signifikan pada α=0,1. Dalam jangka panjang variabel tenaga kerja dan belanja pemerintah berpengaruh signifikan dan memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara pada α=0,05.

7

No

Tujuan Penelitian

Peneliti

Alat Analisis

Hasil Penelitian

9

Oktaviany (2011)

Untuk menganalisis pengaruh DAU, DAK, belanja pembangunan pemerintah, angkatan kerja, panjang jalan, dan puskesmas terhadap pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung tahun 2005-2009.

Regresi data panel.

Proporsi angkatan kerja pendidikan SMA ke atas, panjang jalan dan jumlah puskesmas berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung. DAU, DAK, dan pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Bangka Belitung. Faktor yang berpengaruh terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah jumlah puskesmas.

10

Nugroho (2011)

Untuk menganalisis pengaruh investasi swasta, pengeluaran pembangunan pemerintah, tenaga kerja dan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur 1981-2010 jangka pendek maupun jangka panjang.

Error Corection Model

Dalam jangka pendek variabel investasi swasta, pengeluaran pembangunan pemerintah dan infrastruktur listrik berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka panjang variabel investasi swasta, infrastruktur jalan dan infrastruktur listrik berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur tahun 1981-2010.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2000-

8

2011; 2. untuk menganalisis pengaruh investasi terhadap

pertumbuhan ekonomi

kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2000-2011. 1.3.2 Manfaat penelitian Manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. memberikan gambaran sebagai pertimbangan bagi para pengambil kebijakan Pemerintah Daerah kabupaten/kota di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi di daerah; 2. memberikan bahan atau informasi bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut. 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari 4 bab. Bab I Pengantar, terdiri latar belakang, keaslian penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka dan Alat Analisis, memuat tinjauan pustaka, landasan teori, hipotesis penelitian, maupun alat analisis. Bab III Analisis Data dan Pembahasan, membahas mengenai cara penelitian, perkembangan variabel yang diamati, hasil analisis dan pembahasan. Bab IV Kesimpulan dan Saran, memuat kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dan saran kebijakan.