BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

Download 19 Sep 2015 ... Andosol, Rock Out Croups, Renzina, Litosol, Mediteran dan beberapa jenis tanah lainnya. Jenis tanah ..... BAB II - 23 kerja...

0 downloads 380 Views 2MB Size
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu Kabupaten dari 23

Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh. Kabupaten yang beribukota Suka Makmue ini berdiri berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2002, tanggal 2 Juli 2002 sebagai hasil pemekaran Kabupaten Aceh Barat. Secara administratif Kabupaten Nagan Raya dibagi menjadi 10 (sepuluh) kecamatan, 30 (tiga puluh) kemukiman dan 222 (dua ratus dua puluh dua) desa/gampong. Wilayah administrasi kecamatan di lingkup Kabupaten Nagan Raya adalah: Darul Makmur, Kuala, Kuala Pesisir, Tadu Raya, Beutong, Seunagan, Suka Makmue, Seunagan Timur, Beutong Ateuh Banggalang dan Tripa Makmur. Wilayah kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Darul Makmur dengan luas wilayah 1.076,97 Km2

atau 30,38% dari luas wilayah

Kabupaten Nagan Raya, serta wilayah yang terkecil adalah Kecamatan Suka Makmue sebesar 51,56

Km2

atau 1,45% dari luas wilayah Kabupaten

Nagan Raya. Secara rinci luas wilayah setiap kecamatan dan jumlah desa di Kabupaten Nagan Raya tersaji pada Tabel 2.1 dan 2.2; Gambar 2.1 dan 2.2.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 1

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.1 Luas Wilayah Administrasi Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

1

Kuala Pesisir

Padang Rubek

7,634.29

2.15

Jarak Dari Kota Kec Ke Ibu Kota Kab (Km) 23

2

Kuala

Ujong Fatihah

8,805.75

2.48

6

3

Suka Makmue

Lueng Baro

5,156.31

1.45

3

4

Seunagan

Jeuram

5,673.29

1.60

10

5

Seunagan Timur

Keude Linteung

25,161.03

7.10

15

6

Beutong

Babussalam

101,731.44

28.70

26

7

Kuta Teungoh

40,591.94

11.45

62

8

Beutong Ateuh Banggalang Tadu Raya

Alue Bata

38,003.01

10.72

10

9

Tripa Makmur

Kabu

14,036.67

3.96

32

10

Darul Makmur

Alue Bilie

107,697.40

30.38

48

354,491

100

No

Kecamatan

Ibukota Kecamatan

Jumlah

Luas Wilayah (Km2)

Persentase Luas (%)

Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)

Gambar 2.1 Persentase Luas Wilayah Kabupaten Nagan Raya Menurut Kecamatan Tahun 2012 Persentase Luas Wilayah (%) 28,70

7,10 2,15 2,48 1,45 1,60

Kecamatan

Kuala Pesisir Suka Makmue Seunagan Timur Beutong ateuh Banggalang

30,38

11,45 10,72 3,96

Kuala Seunagan Beutong Tadu Raya

Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 2

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.2 Jumlah Desa/Gampong dan Kemukiman Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No

Kecamatan

Kemukiman

Gampong/Desa

1

Kuala Pesisir

3

16

2

Kuala

2

17

3

Suka Makmue

2

19

4

Seunagan

5

35

5

Seunagan Timur

4

34

6

Beutong

4

24

7

Beutong ateuh Banggalang

1

4

8

Tadu Raya

2

22

9

Tripa Makmur

2

11

10

Darul Makmur

5

40

30

222

Jumlah Total

Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)

Gambar 2.2 Jumlah Desa/Gampong Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Kecamatan

40

35 34

Kuala Pesisir Kuala Suka Makmue Seunagan

16 17 19

24

22

Seunagan Timur

11

Beutong Beutong ateuh Banggalang

4

Tadu Raya Ttripa Makmur Darul Makmur

Gampong/Desa

Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 3

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

2.1.1 Kondisi Fisik Wilayah dan Demografi 2.1.1.1 Kondisi Geografis Secara geografis, Kabupaten Nagan Raya terletak antara 03º40’03º38’ Lintang Utara dan 96º11’- 96º48’ Bujur Timur dan memiliki luas wilayah 3.544,91 Km2 atau 354,491 Ha atau sebesar 6,25 % dari luas Provinsi Aceh. Batas-batas wilayah administratif Kabupaten Nagan Raya sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Barat; 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat; 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya dan Samudera Indonesia; 4. Sebelah

Timur

berbatasan

dengan

Kabupaten

Aceh

Tengah,

Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Aceh Barat Daya. Kabupaten Nagan Raya memiliki posisi strategis karena dilintasi oleh jalan nasional yang merupakan jalur pantai Barat Sumatera. Selain itu wilayah ini juga dilintasi oleh jalan strategis Nasional yang menghubungkan wilayah Pantai Barat – wilayah Pantai Timur melalui Kabupaten Aceh Tengah. 2.1.1.2 Struktur Tanah Bila dilihat dari struktur dan jenis, tanah di Kabupaten Nagan Raya terdiri dari jenis tanah podzolit coklat, Alluvial, Podzolit merah kuning, Andosol, Rock Out Croups, Renzina, Litosol, Mediteran dan beberapa jenis tanah lainnya. Jenis tanah yang ada di wilayah ini berpengaruh besar terhadap pengembangan sektor pertanian dan perkebunan serta jenis tanaman yang cocok dikembangkan. Jenis tanah tersebut pada umumnya relatif subur dan pada tanah tersebut sesuai untuk pengembangan pertanian dan perkebunan. Beberapa

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 4

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

jenis tanah yang mempunyai sifat yang mempunyai resiko erosi yang tinggi dan mempunyai kedalaman efektif yang dangkal sehingga perlu dilindungi. 2.1.1.3 Topografi Kabupaten Nagan Raya termasuk bagian dataran rendah dan tinggi yang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 800 m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar desa-desa yang ada di kabupaten Nagan Raya berada di wilayah dataran rendah yaitu sebanyak 218 (Dua ratus delapan belas) desa atau 98,2% sedangkan sisanya merupakan desa yang terletak di dataran tinggi yaitu desa-desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang. Terdapat tiga kecamatan yang langsung berhadapan dengan Samudera Indonesia yaitu Kecamatan Darul Makmur, Kecamatan Kuala Pesisir dan Kecamatan Tadu Raya. Untuk lebih jelasnya tentang Topografi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.3 dan 2.4. Tabel 2.3 Jumlah Desa Menurut Letak Desa Berdasakan Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No

Kecamatan

Lereng

1

Darul Makmur

2

2

Kuala

0

3

Kuala Pesisir

2

4

Tadu Raya

5

Beutong

6

Seunagan

7

Suka Makmue

1

8

Seunagan Timur

9 10

Letak Topografi Lembah/ Dataran DAS 38

40

17

17

7

7

16

3

19

22

21

24

35

35

-

18

19

2

1

31

34

Beutong Ateuh Banggalang

3

-

1

4

Tripa Makmur

-

11

11

198

222

Jumlah

-

Jumlah Total

3

13

11

Sumber : Nagan Raya Dalam Angka 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 5

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.4 Jumlah Desa dan Letak Desa Berdasakan Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Letak Desa No

Kecamatan

Berbatasan dengan Laut

Tidak Berbatasan dengan Laut

Jumlah Total

4 0 10 2 0 0 0 0 0 1 17

36 17 6 20 24 35 19 34 4 10 205

40 17 16 22 24 35 19 34 4 11 222

1

Darul Makmur 2 Kuala 3 Kuala Pesisir 4 Tadu Raya 5 Beutong 6 Seunagan 7 Suka Makmue 8 Seunagan Timur 9 Beutong ateuh Banggalang 10 Ttripa Makmur Jumlah Total

Sumber : Nagan Raya Dalam Angka 2013

Berdsarkan kemiringan lahan, wilayah Kabupaten Nagan Raya dibagi beberapa kelas lereng, yaitu: Kelas kemiringan lahan 0-3 % menempati areal seluas 6,49%, bergelombang dengan kemiringan 8-15 % menepati areal seluas 18,07%, kecuraman dengan lereng 20-40% dengan luas areal sebesar 11,2% dan kemiringan di atas 40% menempati areal seluas 0,73% Untuk lebih jelasnya tentang Tupografi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.5. Tabel 2.5 Kemiringan lahan Menurut Kelasnya dan Persentase Luas Areal Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No

Uraian

Persentase Kemiringan Lahan (%) 0–3

Persentase Luas (%) 52.49

1

Kelas Kemiringan

2

Wilayah Berombak

3–8

6.49

3

Wilayah Bergelombang

8 – 15

11.02

4

Wilayah Hampir Curam

15 – 25

18.07

5

Wilayah Curam

25 – 40

11.2

6

Wilayah Kemiringan

>40

0.73

Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 6

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Gambar 2.4 Peta Kelas Lereng Kabupaten Nagan Raya

Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 Wilayah Selatan dari Kabupaten Nagan Raya meliputi: Kecamatan Darul Makmur, Kuala Pesisir dan Tadu Raya, berada di pesisir pantai Samudra Indonesia. Wilayah Utara dari Kabupaten Nagan Raya merupakan distribusi hutan lindung, di antaranya Kecamatan Beutong dan Beutong Ateuh Banggalang merupakan kawasan hutan lindung terbesar dan sebagian kecil terdapat di Kecamatan Darul Makmur sehingga kawasan hutan lindung yang sudah ditetapkan tersebut tidak boleh dialih fungsi atau perambahan untuk fungsi-fungsi lain karena akan dapat berpotensi untuk terjadinya kerusakan hutan. 2.1.1.4 Klimatologi Pada tahun 2013 kabupaten Nagan Raya memiliki suhu udara minimum 22,7°-20,9° sampai dengan suhu maksimum 31,3°-28.7°. Selama

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 7

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

ini curah hujan paling tinggi terjadi pada bulan September sedangkan curah hujan rata-rata yang sama terjadi pada bulan Maret dan Agustus. Rata-rata curah hujan periode Januari sampai dengan Desember 2013 masing-masing 328.1 mm dan 16 hari Hujan (hh). Curah hujan tertinggi pada tahun 2013 yaitu pada bulan September 395,1 mm/bulan dan hari hujan tertinggi pada bulan April 23 hari, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Mei 150,8 mm/bulan dan hari hujan terendah pada bulan Oktober yaitu 8 hari. Perkembangan curah hujan menurut bulan dapat dilihat pada tabel 2.6 dan 2.7 berikut ini. Tabel 2.6 Perkembangan Curah Hujan menurut Bulan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 - 2013 Curah Hujan Bulan

Tahun 2009

2010

2011

2012

2013

Januari

203.1

529.3

457.9

132,1

150.8

Februari

98.8

280.9

171

356,3

372.6

Maret

235.8

537.2

457.9

88,2

230

April

261.9

596.5

417.9

321,8

334.9

Mei

337.4

393.6

136.1

208,0

289

Juni

104.8

367.3

169.2

145,1

499.4

Juli

185.2

284

182.8

297,6

176.1

Agustus

397.4

125.7

774.3

98,8

230

September

267

705.9

210.7

185,3

395.1

Oktober

97.9

542.4

324.3

348,4

169.0

Nopember

679.4

499

311.3

537,1

360.5

Desember

263.6

162

324.3

426,5

251.3

Jumlah Total

3132.3 5023.8

3937.7

3245,2

3458.7

Rata-Rata

261.02 418.65

328.14

270,4

288,25

Sumber : BMKG - Nagan Raya Dalam Angka 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 8

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.7 Jumlah Hari Hujan menurut Bulan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 - 2013 Hari Hujan Bulan Tahun 2009 2010 2011 2012 Januari 16 18 18 10 Februari 7 20 11 14 Maret 17 21 11 11 April 12 19 19 17 Mei 14 17 16 12 Juni 5 21 9 8 Juli 13 16 8 13 Agustus 17 16 18 10 September 15 16 16 10 Oktober 17 16 21 20 Nopember 24 23 19 26 Desember 18 14 22 22 Jumlah Total 175 217 188 173 Rata-Rata 14.5 18.0 15.6 14

2013 13 18 12 23 17 19 13 19 9 8 19 19 189 15.7

Sumber : BMKG - Nagan Raya Dalam Angka 2013 Penilaian faktor iklim digambarkan dalam bentuk curah hujan, oleh karena curah hujan sangat berpengaruh terhadap kondisi tanah, baik terhadap kesuburan maupun kerusakan tanah. Klasifikasi curah hujan menurut Kepmentan No.837/Kpts/UM/II/1980 ditunjukkan pada tabel 2.8

No

Tabel 2.8 Intensitas Hujan harian Rata-Rata Intensitas Hujan Tingkat Kepekaan Nilai Bobot

1 < 13,6 mm/hari

Tidak peka

15

2 13.6 – 20.7 mm/hari

Tidak peka

30

3 20.7 – 27.7 mm/hari

Tidak peka

45

4 27.7 – 34.8 mm/hari

Peka

60

Sangat Peka

75

5 > 34.8 mm/hari

Sumber : Kepmentan No.837/Kpts/UM/II/1980

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 9

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Selanjutnya bila ke tiga faktor yaitu : kemiringan lahan, kepekaan tanah, dan intensitas curah hujan dijumlahkan bobotnya. Maka nilai bobot ke tiga faktor tersebut < 124 mempunyai kesesuaian lahan untuk Hutan Produksi Biasa (HPB) atau Hutan Produksi Konversi (HPK), nilai bobot 125 – 174 mempunyai kesesuaian lahan untuk Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan nilai bobot > 175 mempunyai kelas kesesuaian lahan untuk Hutan Lindung. Suhu udara di Kabupaten Nagan Raya berkisar antara 21,5 0C – 31,2 0

C. Pada daerah pantai, suhu udara maksimum bisa mencapai

29,50C –

31,20C, sedangkan di daerah pegunungan suhu minimum dapat mencapai hingga

20,40C –

21,50C. Kabupaten Nagan Raya

memiliki curah hujan

antara 3132,3 – 5023,8 mm per tahun dengan rata-rata curah hujan 418,7 mm dan mempunyai 217 hari hujan per tahun serta memiliki tekanan udara rata-rata 1.009,6 milibar. 2.1.1.5 Hidrologi Kabupaten Nagan Raya memiliki potensi sumber daya air sungai dan anak-anak

sungainya

yang

berfungsi

menampung,

menyimpan,

dan

mengalirkan air yang berasal dari curah hujan dari darat ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Kondisi sungai pada umumnya panjang, berliku dan melebar di daerah daratan bagian hilir. Kabupaten Nagan Raya memiliki 5 (lima) sungai besar yaitu Krueng Beutong, Krueng Tripa, Krueng Seunagan, Krueng Tadu, dan Krueng Seumanyam sedangkan anak-anak sungai berjumlah 10 (sepuluh) yang terdiri dari sungai krueng Cut, Krueng Neuang, Krueng Trang, Krueng Agam, Krueng Isep, Krueng Ukam, Krueng Buloh, Krueng Mangkom, Krueng Baro dan Krueng Kila. Banyak sungai di Kabupaten Nagan Raya yang memiliki ketersediaan air sungai yang besar yang berpotensi untuk dibangun waduk atau embung sebagai prasarana yang dapat menjamin ketersediaan air baku domestik, pertanian dan industri.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 10

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Saat ini Kabupaten Nagan Raya memiliki 1 (satu) bendungan besar yaitu bendungan irigasi Jeuram yang bisa mengaliri di 4 (empat) Kecamatan yaitu Kecamatan Beutong, Kecamatan Seunagan, Kecamatan Seunagan Timur dan Kecamatan Kuala dan beberapa bendungan kecil sebagai bangunan intake untuk mengairi beberapa daerah irigasi kecil. Wilayah Kabupaten Nagan Raya memiliki air tanah yang bersifat payau dan tawar. Daerah dengan air tanah payau terdapat pada bagian selatan yang merupakan daerah pesisir, sedangkan daerah yang memilki air tanah tawar berada di bagian barat, timur dan utara. Tabel 2.9 Daerah Aliran Sungai (DAS) Berdasarkan Prioritas Pengelolaan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 NO.

DAS/SUB DAS

PRIORITAS DAS

1

Krueng Beutong

Prioritas DAS

2

Krueng Nagan

Prioritas DAS

3

Krueng Lamie

Prioritas DAS

4

Krueng Seumayam

Prioritas DAS

5

Krueng Isep

Prioritas DAS

Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999, tanggal 7 Mei 1999), yaitu: Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial Prioritas 1 :

ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas tertinggi untuk di Rehabilitasi; Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial

Prioritas 2 :

ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas kedua untuk di Rehabilitasi;

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 11

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial Prioritas 3 :

ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas ketiga untuk di Rehabilitasi; Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial

Prioritas 4 :

ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut

tidak

perlu

diberikan

prioritas

dalam

penanganannya. 2.1.1.6 Geologi Secara Geologi, wilayah Kabupaten Nagan Raya terdiri dari batuan sedimen kuarter dan tersier yang berada di bagian Utara Kabupaten Nagan Raya serta batuan sedimen pra tersier yang umumnya berada di bagian Timur Kabupaten Nagan Raya. Susunan formasi batuan dan endapan yang menyusun wilayah Kabupaten Nagan Raya terdiri dari aluvium, campuran estuarin dan marin yang masih muda, aluvium sungai muda, gambut yang berada di bagian tengah Nagan Raya (di sepanjang jalan arteri), aluvium, endapan laut yang muda (pasir-pasir pantai, kerikil) yang berada di bagian utara Nagan Raya serta formasi batuan basalt, andesit, tefra berbutir halus dan tefra berbutir kasar yang berada di bagian selatan Nagan Raya . 2.1.1.7 Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Nagan Raya terbagi atas beberapa bagian atau fungsi yaitu daerah daratan yang berfungsi sebagai daerah pemukiman dan lahan perkebunan serta pertanian, dan daerah rawa terdapat di sepanjang pantai. Pemanfaatan lahan cenderung ke arah bagian Utara, terutama kegatan budi daya pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan/tambak), pemukiman penduduk serta perdagangan dan jasa. Secara morfologi wilayah Nagan Raya terbagi pada tiga wilayah yaitu: wilayah

pantai,

wilayah

tengah

dan

wilayah

pedalaman.

Kawasan

pemukiman perkotaan yang tumbuh dan berkembang di wilayah Kabupaten

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 12

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Nagan Raya lebih banyak terkonsentrasi di pusat Ibukota kecamatan, terutama yang dilintasi oleh jalan negara dan jalan provinsi dari barat ke timur atau sebaliknya. Penggunaan lahan di Kabupaten Nagan Raya didominasi oleh hutan, perkebunan dan pertanian lahan kering. Pada Tahun 2012, penggunaan lahan untuk Bandara sebesar 103,25 Ha atau 0,03 %, danau sebesar 115,56 Ha atau 0,03 %, hutan sebesar 168.541,49 Ha atau 47,54 %, industri sebesar 82,35 Ha atau 0,02, perkebunan sebesar 43.859.81 Ha atau 12,37 %, perkebunan masyarakat 1.308,45 Ha atau 0,37 %, pemukiman sebesar 6.894.40 atau 1,94 %, pertanian lahan kering 104.083,66 atau 29,36 %, rawa sebesar 13,176.77 Ha atau 3,72 %, sawah 8,869.84 Ha atau 2,50 %, sungai 2,640.06 Ha atau 0,74 % dan tanah terbuka 4,815.49 Ha atau 1,36 %, dari luas wilayah Kabupaten Nagan Raya. Penggunaan lahan eksisting di Kabupaten Nagan Raya untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.10 dan gambar 2.4 berikut ini. Tabel 2.10 Penggunaan Lahan Eksisting Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No

Keterangan

(Ha)

(%) 0.03

Danau

115.56

0.03

Hutan

168,541.49

47.54

82.35

0.02

43,859.81

12.37

Bandara

2 4

Persentase Luas Lahan

103.25

1 3

Luas Lahan

Industri

5

Perkebunan

6

Perkebunan Masyarakat

1,308.45

0.37

7

Pemukiman

6,894.40

1.94

8

Pertanian Lahan Kering

104,083.66

29.36

9

Rawa

13,176.77

3.72

10

Sawah

8,869.84

2.50

Sungai

2,640.06

0.74

Tanah Terbuka

4,815.49

1.36

11 12

Jumlah

354,491.13

100.00

Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 13

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Gambar 2.4 Persentase Penggunaan Lahan Eksisting Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Keterangan

2%

003%

0.03%

Bandara

0% 0.02%

4%

Danau

Hutan Industri

30%

Perkebunan 12.37%

Perkebunan Masyarakat

Pemukiman Pertanian Lahan Kering

2% 0%

Rawa

13%

Sawah

0.37%

Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032

2.1.1.8 Pengelolaan Kawasan Lindung Pola

pemanfaatan

ruang

kawasan

lindung

bertujuan

untuk

mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antara wilayah guna mendukung proses pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, rencana pemanfaatan kawasan lindung di Kabupaten Nagan Raya bertujuan untuk: a) Mengarahkan

fungsi

kawasan

lindung

yang

meliputi

rencana

pemanfaatan ruang kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan di bawahnya, kawasan suaka alam, kawasan perlindungan setempat dan kawasan bencana; b) Mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber air;

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 14

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

c) Mengendalikan pemanfatan ruang di luar kawasan hutan sehingga tetap berfungsi lindung. Berdasarkan pertimbangan tersebut, rencana pemanfaatan kawasan lindung di Kabupaten Nagan Raya seluas 126.756.19 Ha adalah: a) Kawasan lindung Kawasan hutan lindung di Kabupaten Nagan Raya terdapat wilayah Kecamatan Seunagan Timur seluas 72.241,35 Ha, Kecamatan Beutong seluas 72.241,35 Ha, Kecamatan Beutong Ateuh Benggalang seluas 30.833,04 Ha dan Kecamatan Darul Makmur seluas 21.422,45 Ha. b) Kawasan perlindungan setempat Kawasan perlindungan setempat di wilayah Kabupaten Nagan Raya dibagi dalam tiga jenis yaitu kawasan sempadan pantai seluas 329,44 Ha, kawasan sempadan sungai seluas 9.596,88 dan kawasan sekitar danau 210,01 Ha. 2.1.1.9 Pengelolaan Kawasan Budidaya Pengembangan kawasan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya bertujuan untuk menjaga kualitas daya dukung Kabupaten Nagan Raya. Adapun kawasan budidaya diperuntukkan untuk: pemukiman, pertanian tanaman pangan, tanaman tahunan/perkebunan, peternakan, perikanan dan pariwisata, pengembangan hutan rakyat, industri, lahan basah, lahan kering dan transmigrasi. Luas area kawasan lindung dan budidaya tahun 2012 di Kabupaten Nagan Raya sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2.11.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 15

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.11 Luas Kawasan Lindung dan Budidaya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No

Uraian

Luas Areal Kawasan Lindung (Ha)

Kawasan Hutan Lindung 1 Kawasan Hutan Lindung Kawasan Yang Memberi Perlindungan Kawasan Bawahnya 1 Kawasan Rawa gambut Kawasan Perlindungan Setempat 1 Kawasan Spamdan Pantai 2 Kawasan Spamdan Sungai 3 Kawasan sekitar Danau Kawasan Hutan Produksi 1 Hutan Produksi 2 Hutan Produksi Terbatas 3 Hutan Produksi Koversi Kawasan Rawan Bencana Alam 1 Kawasan Rawan Longsor 2 Kawasan Rawan Pasang dan Abrasi 3 Kawasan Rawan Kebakaran 4 Kawasan Rawan Banjir Kawasan Pertanian 1 Kawasan Lahan Basah 2 Kawasan Lahan Kering Kawasan Perkebunan 1 Perkebunan Besar 2 Perkebunan Rakyat Kawasan Peternakan 1 Peternakan Besar

126,756.19 4,764.06 329.44 9,596.88 210.01 15,840.80 4,742.04 4,658.14 16,523.94 15,702.08 1,363.60 92,352.58 11,605.82 69,727.37 83,625.39 2,064.40 113.30

Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032

Tabel 2.11 di atas memperlihatkan luas pemanfaatan lahan Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012. Luas lahan tersebut memberikan gambaran perbandingan terhadap lahan kawasan lindung dan kawasan budidaya. Status Penguasaan Lahan di wilayah Kabupaten Nagan Raya saat ini yang terindentifikasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu: Hak Guna tanah (HGU) dan Hak Milik. Penggunaan lahan yang termasuk status HGU diantaranya Hak Penguasaan Hutan (HPH), Perkebunan Besar dan Hutan Tanaman

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 16

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Industri (HTI). Pemanfaatan lahan juga untuk berbagai kegiatan pemukiman, pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa serta perkantoran. Tabel 2.12 Luas Kawasan Hutan Lindung dan Budidaya Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya

No

Kecamatan

Kawasan Hutan Lindung (Ha) (%) 21,422 16.90

Kawasan Budidaya (Ha) (%) 6,514 25.81

1

Darul Makmur

2

Kuala

-

-

-

-

3

Kuala Pesisir

-

-

-

-

4

Tadu Raya

-

-

-

-

5

Beutong

72,241

56.99

8,822

34.95

6

Seunagan

-

-

-

-

7

Suka Makmue

-

-

-

-

8

Seunagan Timur

2,259

1.78

9,905

39.24

9

Beutong ateuh Banggalang

30,833

24.32

-

-

10

Ttripa Makmur

-

-

-

-

126,756

100

25,241

100

Jumlah

Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 – 2032

2.1.1.10 Kawasan Rawan Bencana Alam Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencana sosial. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam (Bencana Alam) antara lain berupa gempa bumi, Tsunami, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis dan demografi bahwa wilayah Kabupaten Nagan Raya memiliki kondisi yang memungkinkan terjadinya bencana alam yang dapat berakibat timbulnya korban jiwa, timbulnya kerusakan lingkungan dan dampak psikologis bagi

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 17

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Pemerintah Daerah Kabupaten Nagan Raya yaitu dapat menghambat estafet pembangunan yang akan dilaksanakan. Secara geologis daerah Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu wilayah di Aceh yang rawan terhadap bencana alam, potensi bencana alam yang berkaitan dengan bahaya geologi. Jika mengacu pada data geologi wilayah Kabupaten Nagan Raya termasuk daerah yang berada di zona patahan aktif, jalur penujaman pertemuan lempeng Asia dan Australia yang membelah pulau Sumatera dari Aceh sampai Sulat Sunda yang dikenal dengan patahan Semangko. Zona tersebut terdapat di wilayah bagian tengah bersamaan dengan kapupaten lainnya di Propinsi Aceh. Wilayah Kabupaten Nagan Raya juga berpotensi terjadi banjir karena banyaknya sungai-sungai besar yang berada di wilayah Kabupaten Nagan Raya. Umummya penyebab terjadinya

banjir di Kabupaten Nagan Raya akibat perusakan hutan di

daerah aliran sungai, tidak berfungsinya drainase dengan baik dan banyaknya pengalihan fungsi lahan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Bencana lainya yang berpotensi terjadi adalah bersumber dari perilaku manusia yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan kelalaian masyarakat dan lainnya, seperti kebakaran, konflik sosial dan pencemaran lingkungan. Sementara itu penambangan, pasir, batu gunung, batu kerikil, penambangan

batu

bara,

penambangan

emas

dan

pengalian

serta

penambangan penambangan liar yang banyak terjadi kemungkinan besar di masa yang akan

datang akan menimbulkan masalah baru terhadap

lingkungan dan berpotensi menimbulkan bencana. untuk itu diperlukan membuat kebijakan dan upaya yang secara berkesinambungan dalam menanggulangi bencana di kawasan kawan yang rawan bencana. Daerah yang diidentifikasi sebagai daerah rawan bencana meliputi daerah pesisir laut, perbukitan dan pinggiran sungai (DAS). Adapun jenis bencana dan Daerah-Derah yang rawan terjadi bencana dapat dilihat pada tabel 2.13 dan 2.12 berikut:

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 18

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.13 Lokasi Rawan Bencana Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 N o

Jenis Bencana Kecamatan

Banjir

Kebakaran

Tanah Longsor

Gempa Bumi

Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung

1

Darul Makmur

Banjir

Kebakaran

-

Gempa Bumi

2

Kuala

-

-

-

Gempa Bumi

3

Kuala Pesisir

-

Kebakaran

-

Gempa Bumi

4

Tadu Raya

Banjir

Kebakaran

-

Gempa Bumi

5

Beutong

-

Kebakaran

-

Gempa Bumi

6

Seunagan

Banjir

-

-

Gempa Bumi

7

Suka Makmue

Banjir

-

-

Gempa Bumi

Banjir

-

-

Gempa Bumi

-

-

Tanah Longsor

Gempa Bumi

Angin Puting Beliung

Banjir

Kebakaran

-

Gempa Bumi

-

8 9 10

Seunagan Timur Beutong ateuh Banggalang Ttripa Makmur

Sumber : BPBD Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

2.1.1.11 Demografi Masalah kependudukan antara lain meliputi jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk, merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi potensi tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan jika berkualitas

rendah.

pembangunan

Oleh

nasional,

sebab dalam

itu

untuk

menangani

menunjang permasalahan

keberhasilan penduduk,

Pemerintah tidak saja mengarahkan pada upaya pengendalian jumlah penduduk tapi juga menitik beratkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Karenanya, program perencanaan pembangunan manusia harus mendapat prioritas utama yang berguna untuk peningkatan kesejahteraan penduduk. Jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2008 sebesar 142.959 (penduduk laki-laki sebesar 70.975 jiwa dan perempuan sebesar RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 19

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

71.984 jiwa). Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya sebesar 149.164 jiwa (penduduk laki-laki sebesar 74.238 jiwa dan perempuan sebesar 74.926 jiwa) atau meningkat sebesar 4,34 % dari Tahun 2008 dengan rata rata laju pertumbuhan pada tahun 2008 -2012 sebesar 0,85 % per tahun. Gambaran lebih lanjut mengenai jumlah penduduk sebagaimana Tabel 2.14. Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rata-Rata Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Nagan Raya 2008 -2012 N o

Tahun

2007

2008

2009

2010

2011

2012

Rata-Rata Laju Petumbuhan Penduduk (2007-2012)

JENIS Kelamin

1

Laki-laki

69,815

70,975

71,069

71,922

73,300

74,238

1.24

2

Perempuan

70,326

71,984

73,150

73,123

73,308

74,926

1.28

3

Jumlah

140,141

142,959

144,219

145,045

146,608

149,164

1.26

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagan Raya tahun 2012

Sejak tahun 2008, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten ini terus bertambah. Laju pertumbuhan penduduk pada periode 2007 tercatat mencapai 2,01 persen. Pada periode 2012 laju pertumbuhannya sebesar 1,74

persen.

Penurunan

ini

merupakan

salah

satu

keberhasilan

pembangunan kependudukan. Disamping keberhasilan Keluarga Berencana yang pada mulanya untuk mengendalikan jumlah penduduk, peranserta dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas sumberdaya manusia (dalam hal ini anak) telah tumbuh akibat kemajuan pembangunan. Sehingga menuju Keluarga Berkualitas merupakan pencapaian yang diinginkan pembangunan kependudukan

selanjutnya.

Untuk

lebih

jelasnya

jumlah

dan

laju

pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut ini.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 20

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Gambar. 2.5 Jumlah penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Nagan Raya Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

Jumlah Penduduk (jiwa) 149.164

2,01 1,74

146.608 145.045 144.219 142.959

1,08 0,88

140.141

0,57

2007

2008

Tahun 2009

Tahun 2010

2011

2012

2008

2009

2010

2011

2012

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya, berdasarkan data per Kecamatan yang diperoleh masih berbeda antara satu instansi dengan instansi lainnya. Perbedaan jumlah penduduk antar wilayah yang begitu jauh dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti: kondisi wilayah, lokasi wilayah, serta luas administrasi masing-masing Kecamatan tersebut. Penyebaran penduduk antar Kecamatan dapat dilihat terbanyak di Kecamatan Darul Makmur yaitu sebanyak 41.496 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang yaitu sebanyak 1.797 jiwa untuk lebih jelas dapat dilihat sebagaimana pada tabel 2.15 berikut.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 21

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.15 Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No

Kecamatan

Jenis Kelamin

Rumah tangga

Laki-laki

Perempuan

Rasio Jenis Kelamin

1

Darul Makmur

10.589

21.313

20.183

106

2

Tripa Makmur

2.059

4.195

4.204

100

3

Kuala

4.928

10.11

9.690

103

4

Kuala Pesisir

3.824

7.631

7.362

104

5

Tadu Raya

3.335

6.149

5.738

107

6

Beutong

3.284

6.695

6.627

101

8

Beutong Ateuh Banggalang Seunagan

471 4.081

924 7.636

873 7.733

106 99

9

Suka Makmue

2.133

4.286

4.239

101

10

Seunagan Timur

3.499

6.318

6.600

96

7

Sumber: Nagan Raya Dalam Angka tahun 2013

Gambaran jumlah penduduk menjadi penting, jika dilihat dari perkembangan dan laju pertumbuhan penduduk Persebaran penduduk antar Kecamatan tampak masih timpang, sehingga kepadatan untuk masingmasing Kecamatan belum merata. Kepadatan penduduk terpusat di daerah perkotaan yang umumnya memiliki segala fasilitas yang dibutuhkan oleh penduduk sehingga mengundang penduduk wilayah perdesaan untuk berusaha di daerah perkotaan. Masalah yang sering timbul akibat kepadatan penduduk terutama mengenai perumahan, kesehatan, dan keamanan. Oleh karena itu, distribusi penduduk harus menjadi perhatian khusus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, seperti memprioritaskan pembangunan di daerah-daerah yang masih kekurangan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perekonomian masyarakat setempat serta sarana lainnya seperti sekolah dan sarana kesehatan. Hal ini sekaligus harus berkaitan dengan daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangan

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 22

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

kerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga dapat memperlambat arus urbanisasi. 2.1.1.12 Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk di Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 meningkat dari 37 jiwa per kilometer menjadi 43 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2012. Pada tahun 2012 Tingkat Kepadatan penduduk terbesar berada di Kecamatan Seunagan sebanyak 274 per km2 dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang 5 jiwa per km2 . di Kecamatan Tadu Raya kepadatan penduduk terjadi fluktuasi (naik dan turun) setiap tahun. Pada tahun 2010 kepadatan penduduk di wilayah ini sebanyak 39 jiwa per km2, namun pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar 33 jiwa per km2. Pada tahun 2012 terjadi penurunan lagi sebesar 40 jiwa per km2.

Gambaran lebih lanjut

mengenai penyebaran/kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.16.

1

Tabel 2.16 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2012 Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Kecamatan 2008 2009 2010 2011 2012 41 42 45 39 42 Darul Makmur

2

Kuala

3

NO

228

230

263

157

155

Kuala Pesisir

58

59

71

189

199

4

Tadu Raya

29

29

39

33

40

5

Beutong

10

10

11

13

13

6

Seunagan

93

93

103

261

274

7

Suka Makmue

232

234

247

159

167

8

Seunagan Timur

45

45

47

49

51

9

Beutong ateuh Banggalang

-

-

-

4

5

10

Tripa Makmur

-

-

-

43

47

37

37

42

40

43

Jumlah Total

Sumber : Nagan Raya Dalam Angka Tahun 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 23

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Distribusi penduduk belum dapat ditabulasi dengan baik dan hal ini merupakan fakta yang ditemui dilapangan. Dari tabel 2.15, menunjukkan rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Nagan Raya tahun 2012 adalah 43 jiwa/km2. Kepadatan penduduk yang tertinggi berada di Kecamatan Seunagan dan yang terkecil yaitu di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang. 2.1.2

Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1 Indeks Pembangunan Manusia Pada

sub

bab

sosial

lainnya

membahas

mengenai

Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan. IPM dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian manusia yang merupakan indeks gabungan dari komponen pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Nilai IPM Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan selama kurun waktu Tahun 2007-2012, Pada tahun 2007 IPM Kabupaten Nagan Raya

adalah 67,64, angka ini

termasuk pada golongan IPM menengah atas yang memiliki nilai batas 6580, sehingga dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk menuju IPM tinggi yang memiliki nilai batas 80-100. Pada tahun 2012, IPM Kabupaten Nagan Raya mencapai 70,64 atau mengalami kenaikan sebesar 3 persen dari IPM tahun 2007. Kenaikan ini terjadi akibat peningkatan komponen IPM pada tahun 2012 yaitu Indeks Angka Harapan Hidup sebesar 0,45 persen dari 69,31 (pada tahun 2007), Rata rata lama sekolah sebesar 0,79 persen dari 7,32 (pada tahun 2007) serta kenaikan indeks daya beli sebesar 22 persen dari 589,3 (pada tahun 2007). Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Aceh, IPM Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2012 lebih rendah sebesar 1,87. Untuk Tahun 2012, IPM Kabupaten Nagan Raya sebesar 70,64. Angka ini mengalami kenaikan hanya sebesar 0,96 persen dari tahun 2011. Gambaran Umum mengenai IPM dan Komponennya dapat dilihat pada Gambar 2.6 dan Tabel 2.17 berikut ini.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 24

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.17 IPM beserta Komponennya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

No

1 2 3

Laju Pertumbuhan (Tahun)

Uraian IPM Kabupaten Nagan Raya Indeks angka harapan hidup Rata

rata

lama

sekolah

2007

2008

2009

2010

2011

2012

67,64

68,47

68,74

69,18

69,68

70,64

69,31

69,42

69,53

69,64

69,7

69,76

7,32

7,32

7,34

7,57

7,75

8,11

4

Pengeluaran perkapita

589,3

599,28

601,67

604,08

608,3

611,3

5

IPM Provinsi Aceh

70,35

70,76

71,31

71,70

72,16

72,51

Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012

Gambar 2.6 IPM Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011 73,00 72,00 71,00 70,00 69,00 68,00 67,00 66,00 65,00

68,47 68,74

69,18

70,35

69,68

70,76

71,31

71,70

72,16

67,64

IPM Kabupaten Nagan Raya 2007

2008

IPM Provinsi Aceh 2009

2010

2011

Sumber: Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 dan Indikator Sosial Ekonomi

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 25

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Gambar 2.7 Indeks Angka Harapan Hidup Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011 Indeks Angka Harapan Pengeluaran Perkapita Rata Rata Lama Sekolah Hidup 608,27 7,75

69,70

604,08

69,64

601,67

7,57

599,28

69,53 69,42

7,34 7,32 7,32

589,38 69,31

Tahun 2007 2008

2009

Tahun

2007

2008

2010

2011

2009

Tahun

2007 2008 2010 2011 Sumber: Inkesra Kabupaten Nagan Raya dan Hasil Analisis Tahun 2012 2010

2011

2009

Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2011 indeks angka harapan hidup sebesar 69,68 dengan rata-rata pertumbuhan dari tahun 2007-2011 sebesar 0,31 persen per tahun. Sementara dalam tahun yang sama rata rata lama sekolah 7,75 dan pengeluaran perkapita sebesar 608,27. Untuk tahun 2012,belum ada data yang valid untuk indek angka harapan hidup.

2.1.2.2 Angka Kemiskinan Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dari angka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak diharapkan oleh semua pemerintah daerah. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlah penduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan. Selama kurun waktu tahun 2006-2011, prosentase penduduk miskin di Kabupaten Nagan Raya cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukkan ada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 26

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Pada tahun 2007 persentase penduduk miskin sebesar 33,61 % (persen) dan pada tahun 2011 menjadi 23,38 % (persen) atau secara persentasi berkurang 10,23 % (persen). Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angka kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya dapat terlihat sebagaimana Tabel 2,18 dan Gambar 2.8. Tabel 2.18 Jumlah, Persentase Perkembangan Penduduk Miskin (P0), Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011 No

Tahun

Jumlah Penduduk miskin

1 2 3 4 5 6

2006 2007 2008 2009 2010 2011

43,700 47,101 40,186 37,814 34,912 34,277

Persentase Penduduk Miskin

35.25 33.61 28.11 26.22 24.07 23,38

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)

8.01 7.75 7.62 5.12 4.43

2.40 2.55 2.26 1.47 1.15

Sumber: Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Gambar 2.8 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2006-2011 35,25 2006 2007

33,61

34.277,0 34.912 37.814 40.186 47.101

28,11 26,22 24,0723,38

43.700

2008 2009 2010 2011

2006

2007

2008

2009

2010

2011

Persentase Penduduk Miskin (P0) Sumber: Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 27

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Gambar.2.9 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011 Indeks Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan Tahun 2006-2010 12,00 10,00

2,40

2,55

8,01

7,75

8,00

2,26 7,62 1,47

6,00

5,12

1,15 4,43

4,00

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)

2,00 -

2006

2007

2008

2009

2010

Sumber: Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Dari gambar Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) diatas dapat dilihat tingkat kedalaman dan keparahan

kemiskinan (P1 dan P2), di Kabupaten Nagan Raya, pada tahun 2006 kedalaman kemiskinan mencapai 8,01. P1 merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap batas miskin. Makin besar indeks ini, maka makin besar rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Sedangkan P2 pada waktu yang sama sebesar 2,40. P2 memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Pada tahun 2010 terjadi perbaikan sehingga P1 tercatat 4,43 dan P2 sebesar 1,15. Peliknya masalah kemiskinan mendesak pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah untuk segera melakukan langkah-langkah nyata dalam penanggulangan-nya, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan nasional maupun daerah, penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu prioritas. Dalam Propenas 2004-2009 bahkan telah ditargetkan bahwa persentase RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 28

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

penduduk miskin akan dapat diturunkan menjadi separuhnya pada tahun 2009. Guna dapat memenuhi target tersebut, penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk membantu penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru. Program utama yang dicanangkan untuk itu meliputi penyediaan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin dan pengembangan budaya usaha masyarakat miskin. Namun mengingat kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan multidimensi, maka dalam menanggulangi kemiskinan dibutuhkan strategi penanggulangan yang komprehensif yang meliputi kebijakan makro dan lintas sektor secara berkelanjutan. 2.1.3 Aspek Pelayanan Umum Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi pelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan urusan pilihan. 2.1.3.1 Layanan Urusan Wajib Layanan urusan wajib pemerintah Kabupaten Nagan Raya

tahun

2007-2012 terdiri dari 25 (Dua Puluh Lima) urusan, di antaranya yaitu : A. Urusan Pendidikan Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan urusan strategis yang masih menjadi kewenangan negara, namun karena keistimewaan dan kekhususan daerah, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi Aceh dalam penyelenggaraan pendidikan juga sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan masyarakat

Kabupaten

Nagan

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

Raya,

yaitu

pendidikan

yang

Islami

BAB II - 29

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Qanun Aceh Nomor 23 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, yang kemudian direvisi menjadi Qanun No.5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Pengembangan

sektor

Pendidikan

di

Kabupaten

Nagan

Raya

merupakan prioritas utama pembangunan yang perlu perhatian yang maksimal dan komprehensif sehingga dengan penetapan anggaran dibidang pendidikan dapat meningkatkan kualitas dan kemajuan peradaban daerah dan bangsa Indonesia secara umumnya. Pemerintah kabupaten Nagan Raya terus

berupaya

meningkatkan

mutu

dan

kualitas

pendidikan

serta

mewujudkan pemerataan pendidikan melalui leding sektor terkait dengan bidang Pendidikan. Pembangunan dan perkembangan urusan pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator berikut :

a) Angka Partisipasi Sekolah (APS) Untuk mengetahui banyaknya penduduk usia sekolah yang bisa memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk yang masih bersekolah pada umur tertentu yang lebih dikenal dengan angka partisipasi sekolah. Meningkatnya angka partisipasi sekolah menunjukkan adanya keberhasilan di bidang pendidikan, terutama yang berkaitan dengan upaya memperluas jangkauan pelayanan pendidikan bagi seluruh penduduk. Dari Tabel 2.18, terlihat bahwa angka partisipasi sekolah anak-anak usia 712 tahun pada tahun 2011 telah mencapai 98,06 persen. Bila dilihat menurut jenis kelamin, tampak bahwa angka partisipasi sekolah anak perempuan usia 7-12 tahun sedikit lebih tinggi dibandingkan anak laki-Iaki pada usia yang sama. Pada tahun yang sama angka partisipasi sekolah anak usia 13-15 tahun di Kabupaten Nagan Raya mencapai 97,84 persen, dimana 97,74 persen untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan 97,84 persen.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 30

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Terlihat bahwa angka partisipasi sekolah untuk anak perempuan usia 13-15 lebih tinggi daripada anak laki-laki pada usia yang sama. Hal demikian juga terjadi pada kelompok usia 16-18 tahun, dimana angka partisipasi sekolah anak laki-laki 77,79 persen lebih rendah daripada angka partisipasi sekolah anak perempuan (86,68 persen). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.19 berikut ini.

NO 1

Tabel 2.19 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011 Jenis Kelamin Kelompok Jenjang Laki-Laki Perempuan Jumlah Umur Pendidikan (L) (P) (L)+(P) 07-12 SD/MI 97,84 98,33 98,06

2

13 - 15

SMP/MTS

97,74

97,95

97,84

3

16 -18

SMA/MA

77,79

86,68

81,19

4

19 - 24

Universitas

23,11

28,91

25,83

296,48

311,87

302,92

Jumlah Total

Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012 Gambaran tersebut di atas memperlihatkan bahwa semakin tinggi usia penduduk, angka partisipasi sekolahnya semakin rendah. Hal ini dapat dimengerti mengingat biaya dan sarana pendidikan belum menyentuh masyarakat secara keseluruhan. Sehingga kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi harus memendam keinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sementara kesadaran menempuh pendidikan bagi kaum perempuan semakin baik, hingga angka partisipasi sekolah penduduk perempuan lebih baik daripada laki-laki.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 31

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

b) Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka partisipasi sekolah kasar untuk tingkat sekolah dasar di Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012 mencapai 105,16 persen. Pada jenjang pendidikan SLTP Tahun 2012 mencapai sebesar 96,94 persen dan pada jenjang SLTA sebesar 86,16 persen. Gambaran lebih lanjut mengenai Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah dapat terlihat pada Tabel 2.20 dan gambar 2.10. Tabel.2.20 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar(APK) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012 Tahun NO

Jenjang Pendidikan

2010

2011

2012

Laju Pertumb uhan rata-rata 20102012

(%)

1

SD/MI jumlah siswa yang 1.1. bersekolah di jenjang 18,204 pendidikan SD/MI jumlah penduduk kelompok 1.2. 17,382 usia 7-12 tahun 104.73 1.3. APK SD/MI (Persen) 2 SMP/MTs Jumlah siswa yang 2.1. bersekolah di jenjang 7,734 pendidikan SMP/MTs jumlah penduduk kelompok 2.2. 8,015 usia 13-15 tahun 2.3. APK SMP/MTs (Persen) 96.49 3 SMA/MA/SMK jumlah siswa yang 3.1. bersekolah di jenjang 5,997 pendidikan SMA/MA/SMK jumlah penduduk kelompok 3.2. 5,025 usia 16-18 tahun 3.3. APK SMA/MA/SMK (Persen) 85.29 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan RKPK Nagan Raya Tahun 2015

17,485

18,278

0.14

17,209

17,381

0.00

101.60

105.16

0.14

8,140

8,036

1.29

8,208

8,290

1.13

99.17

96.94

0.16

6,326

6,305

1.68

7,391

7,318

13.35

85.59 86.16 Raya Tahun 2012

0.34

BAB II - 32

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Gambar 2.10 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar(APK) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012

Angka Partisipasi Kasar Tahun 2010 2011 2012 119,34 104,73 101,60 105,16

96,49 99,17 96,94 85,59 86,16

APK SD/MI (Persen)

APK SMP/MTs (Persen)

APK SMA/MA/SMK

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 c) Angka Partisipasi Murni (APM) Angka partisipasi murni untuk tingkat sekolah dasar di Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2013 mencapai 103.27 persen. Pada jenjang pendidikan SLTP mencapai sebesar 99.96 persen dan pada jenjang SLTA sebesar 93.27 persen. Untuk tahun 2013 Angka Partisipasi Murni cendrung naik dari tahun sebelumnya. Demikian juga kalau dibandingkan dengan angka partisipasi Kasar tahun 2012, terjadi kenaikan pula. Pertumbuhan rata –rata

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 33

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.21 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2013 Tahun NO

1 1.1. 1.2. 1.3. 2 2.1. 2.2. 2.3.

Jenjang Pendidikan

2010

2011

2012

2013

15,088

15,344

18,178

17,209

17,381

17,603

87.68

88.28

103.27

SD/MI Jumlah siswa yang bersekolah 15,904 di jenjang pendidikan SD/MI Jumlah penduduk kelompok 17,382 usia 7-12 tahun APK SD/MI (Persen) 91.50 SMP/MTs Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun APK SMP/MTs (Persen)

7,094

5,957

5,769

8.385

8,015

8,208

8,290

8.388

88.51

72.58

69.59

99.96

3

SMA/MA/SMK Jumlah siswa yang bersekolah 3.1. di jenjang pendidikan 5,025 SMA/MA/SMK jumlah penduduk kelompok 3.2. 7,363 usia 16-18 tahun 3.3. APK SMA/MA/SMK 68.25 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

4,484

4,484

7,054

7,391

7,318

7,563

60.67 61.27 Tahun 2013

93.27

BAB II - 34

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Gambar 2.11 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2013 120 100

91,588,51

80

88,28

87,68

68,25

72,58 60,67

69,59 61,27

2011

2012

103,27 99,96 93,27

60 40 20 0 2010 SD/MI

SMP/MTs

2013

SMA/MA/SMK

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah, khususnya untuk jenjang pendidikan SD dan SLTP semestinya juga diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan, terutama mengenai daya tampung ruang kelas, sehingga program wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan oleh pemerintah dapat berhasil. d) Fasilitas Pendidikan Guna mengatasi kekurangan daya tampung, pemerintah perlu menyiapkan

sarana

dan

prasarana

pendidikan

seperti

menambah

pembangunan unit gedung baru dengan prioritas pada daerah yang angka partisipasi sekolahnya masih rendah dan daerah terpencil dan merehabilitasi gedung-gedung SD dan SLTP dengan prioritas gedung yang rusak berat serta mengangkat guru kontrak untuk ditempatkan pada sekolah yang kekurangan guru.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 35

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

- Perkembangan Sekolah dan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Perkembangan jumlah sekolah menurut jenjang pendidikan dalam beberapa tahun terakhir ini di Kabupaten Nagan Raya mengalami peningkatan baik pendidikan umum maupun pendidikan Agama. Untuk pendidikan umum dimana jenjang pendidikan SD pada tahun 2008 terdapat 126 sekolah dan menjadi 135 sekolah pada tahun 2013. Untuk jenjang pendidikan SMP pada tahun 2008 terdapat 25 sekolah dan pada tahun 2012 menjadi 36 sekolah, untuk jenjang pendikan SMA pada tahun 2008 terdapat 14 sekolah dan pada tahun 2013 menjadi 18 sekolah dan untuk jenjang SMK pada tahun 2008 terdapat 2 sekolah dan pada tahun 2013 mengalami penambahan satu sekolah yaitu menjadi 3 sekolah. Untuk penddikan agama dilihat berdasarkan jenjang pendidikan RA,MI, MTS, dan MA dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 hanya bertambah tiga sekolah. untuk jenjang pendidkan RA ,bertambah 2 sekolah dan untuk pendidikan MTS bertambah 1 sekolah. Untuk lebih jelas gambaran perkembangan sekolah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.21.

Tabel.2.22 Perkembangan Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Tahun NO Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pendidikan Umun 1 TK 29 33 36 36 2 Sekolah Dasar (SD) 126 132 132 132 135 135 3 Sekolah Menengan Pertama 25 25 30 33 36 36 (SMP) 4 Sekolah Menengah Atas (SMA) 14 14 14 18 18 18 5 Sekolah Menengah Kejuruan 2 2 3 3 3 3 (SMK) Pendidikan Agama 1 RA 6 6 6 8 2 Maddrasah Ibtidaiyah (MI) 19 19 19 19 19 19 3 Madrasah Tsanawiyah (MTS) 8 8 8 9 9 9 4 Madrasah Aliah (MA) 3 3 3 3 3 3 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 36

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Perkembangan ruang kelas sekolah menurut jenjang pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan agama di Kabupaten Nagan Raya selama beberapa tahun terakhir mengalami hal yang sama dengan perkembangan jumlah sekolah, yang pada umumnya terjadi kenaikan. Khusus untuk jenjang pendiidkan SD Pada tahun 2008 –2012 mengalami kenaikan,namun untuk tahun 2012-2013 ruang kelas yang tersedia terjadi penurunan sebesar 13 ruang kelas. Tahun 2012 tersedia 952 kelas,sedangkan tahun 2013 tersedia 939 kelas. untuk jenjang SMP ruang kelas yang tersedia sebanyak 179 ruang kelas dan tahun 2013 meningkat menjadi 285 ruang kelas. Untuk jenjang SMA ruang kelas yang tersedia pada tahun 2008 sebanyak 119 ruang kelas dan meningkat menjadi 187 ruang kelas. Untuk jenjang SMK tahun 2008 sebanyak 19 ruang kelas dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 32 ruang kelas. Untuk lebih jelas gambaran perkembangan ruang kelas sekolah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.23.

Tabel.2.23 Perkembangan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Jenjang Tahun NO Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pendidikan Umun 1 TK 2 SD 768 773 788 821 952 939 3 SMP 179 181 275 312 285 285 4 SMA 119 119 165 172 187 187 5 SMK 19 19 22 22 32 32 Pendidikan Agama 1 RA 9 9 12 12 2 MI 121 137 137 137 144 144 3 MTS 35 36 38 38 58 58 4 MA 15 14 14 14 14 14 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

- Perkembangan Peserta Didik dan Tenaga Pendidik (Guru) Menurut Jenjang Pendidikan

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 37

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Perkembangan peserta didik selama lima tahun terakhir rata rata mengalami peningkatan. Perkembangan peserta didik

pada jenjang

pendidikan umum untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2007 sebanyak 17.156 siswa dan pada tahun 2012 menurut menjadi 15.710 siswa . Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2007 sebanyak 6.918 siswa dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 6,997 siswa, untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2007 sebanyak 3.626 siswa dan meningkat menjadi 5.274 siswa pada tahun 2012 sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2007 sebanyak 416 siswa dan meningkat menjadi 538 siswa pada tahun 2012. Bila dilihat berdasarkan laju pertumbuhan rata rata pertahun tertinggi berada pada jenjang pendidikan SMA yaitu sebannyak 7,38 % pertahun. Perkembangan peserta didik perserta didik pada jenjang pendidikan Agama untuk tingkat Maddrasah Ibtidaiyah (MI) tahun 2007 sebanyak 2,524 siswa dan meningkat menjadi 2.568 siswa pada tahun 2012, untuk jenjang pendidikan Maddrasah Tsanawiyah (MTS) 837 siswa tahun 207 dan meningkat menjadi 1038 siswa tahun 2012, sedangkat untuk tingkat Maddrasah Aliah (MA) tahun 2007 sebanyak 418 siswa dan meningkat menjadi 493 siswa pada tahun 2012. Bila dilihat berdasarkan laju pertumbuhan rata rata pertahun tertinggi berada pada jenjang pendidikan MTS yaitu sebanyak 4,42 % pertahun. Gambaran lebih lanjut perkembangan perserta didik dan laju pertumbuhan rata-rata pertahun menurut jejang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat di tabel 2.24.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 38

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel. 2.24

Perkembangan Peserta Didik dan Laju Pertumbuhan Rata-Rata Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

NO

Tahun

Jenjang Pendidi kan

2007

2008

2009

2010

2011

2012

1,795

1,811

1,820

Ket

Pendidikan Umun 1

TK

2

SD

17,156

19,211

16,769

15,626

15,643

15,710

3

SMP

6,918

7,164

6,460

6,562

6,721

6,997

4

SMA

3,626

4,341

4,341

4,721

4,878

5,274

5

SMK

461

508

508

607

596

538

180

187

76

Pendidikan Agama 1

RA

2

MI

2,524

2,715

2,831

2,578

2,571

2,568

3

MTS

837

1,166

1,104

1,172

1,097

1,039

4

MA

418

573

461

649

567

493

Sumber: Dinas Pendidikan dan Nagan Raya Dalam Angka Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Laju pertumbuhan rata-rata pertahun tenaga pendidik (Guru) menurut jenjang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya seperti terlihat pada tabel 2.24 untuk

jenjang

pendidikan

umum,

tingkat

pendidikan

SD

rata-rata

pertumbuhan tenaga pendidik pertahun sebesar 4,97 %, SMP 15,09 %, SMA 15,43 % dan SMK sebesar 38,34 % pertahun. Untuk Jenjang pendidikan Agama tingkat pendidikan MI 9,93 % pertahun, MTS 11,12 % pertahun dan MA sebanyak 8,13 % pertahun. Gambaran lebih lanjut perkembangan tenaga pendidik (Guru) dan laju pertumbuhan rata-rata pertahun menurut jejang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat di tabel 2.25.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 39

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel.2.25 Perkembangan Tenaga Pendidik (Guru) dan Laju Pertumbuhan Rata-Rata Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012 N O

Jenjang Pendidikan

Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun 20072012 (%)

Tahun

Satuan

2007

2008

2009

2010

2011

2012

Pendidikan Umum

1

SD

Orang

1,467

1,133

1,188

1,667

1,852

1,870

4.97

2

SMP

Orang

359

423

511

577

643

725

15.09

3

SMA

Orang

222

214

288

359

446

455

15.43

4

SMK

Orang

15

13

40

50

56

76

38.34

Pendidikan Agama

1

MI

Orang

109

360

201

189

175

175

9.93

2

MTs

Orang

36

123

51

59

61

61

11.12

Orang 23 58 35 37 34 34 8.13 3 MA Sumber: Dinas Pendidikan dan Nagan Raya Dalam Angka Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

-

Perkembangan Rasio Tenaga Pendidik (Guru) dengan Murid dan Rasio Murid dengan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Perkembangan rasio tenaga pendidik (Guru) dengan murid

selama

lima tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.26. Pada tahun ajaran 2008 untuk jenjang pendidikan SD, seorang guru mengawasi dan membimbing sekitar 17 orang murid dan pada tahun 2013 jumlah murid SD yang diawasi seorang guru menjadi 8 murid. Ini merupakan peningkatan yang signifikan, karena semakin sedikit jumlah murid yang diawasi oleh seseorang guru, maka diharapkan kegiatan pembelajaran dan pendidikan yang dilakukan semakin berhasil dengan baik. Perkembangan rasio murid terhadap guru pada Pendidikan Umum, untuk

jenjang

pendidikan

SLTP

pada

tahun

2008

seorang

guru

mengawasi/mendidik 17 murid dan pada tahun 2013 menurun secara signifikan menjadi 10 murid diawasi oleh seorang guru. Pada jenjang

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 40

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

pendidikan SLTA pada tahun ajaran

2008 jumlah murid yang diawasi

seorang guru adalah 20 murid, kemudian pada tahun ajaran 2013 seorang guru menangani 12 murid. Untuk jenjang SMK pada tahun 2008 seorang guru mengawasi 39 Murid pada tahun 2013 juga terjadi penurunan yang sangat signifikan dimana seorang guru mengawasi/membimbing 7 murid. Perkembangan

rasio murid terhadap guru pada Pendidikan Agama

juga mengalami perubahan dimana untuk jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada tahun 2008 seorang guru membimbing/mengawasi 8 murid dan pada tahun 2013 menurun menjadi 7 murid di bimbing seorang guru. Pada jenjang pendidikan Maddrasah Tsanawiyah (MTS) tahun 2008 seorang guru membimbing 9 murid dan tahun 2013 menurun seorang guru membimbing 6 murid. Pada jenjang pendidikan Maddrasah Aliah (MA) tahun 2008 seorang guru membimbing 10

murid dan tahun 2013 menurun

menjadi seorang guru membimbing 9 murid. Untuk perkembangan Rasio Murid dengan Ruang Kelas juga menunjukkan penurunan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Untuk jenjang SD tahun 2008 satu ruang kelas di isi oleh 25 siswa dan pada tahun 2013 menurun menjadi 19 siswa. tingkat SLTP dan SMK juga mengalami penurunan yang sigifikan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, sedangkan untuk jenjang pendidikan SMA mengalami kenaikan yaitu tahun 2008 dari 36 siswa meningkat menjadi 41 siswa di tahun 2013. Perkembangan rasio murid dengan ruang kelas di jenjang pendidikan agama juga mengalami penurunan dan peningkatan. jenjang pendidkan RA di Tahun 2008 belum terisi,namun di tahun 2013 telah tersedia ruang kelas yang diisi sebanyak 17 murid.Untuk jenjang pendidkan MA terjadi penurunan,di mana tahun 2008 dalam satu ruang kelas di isi oleh 38 orang siswa,sedangkan tahun 2013 dalam satu ruang kelas diisi oleh 27 orang siswa. Kondisi perkembangan rasio murid dengan ruang kelas tergambar pada tabel 2.27.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 41

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Perkembangan rasio murid terhadap guru pada pendidikan umum dan pendidikan Agama, menunjukan peningkatan jumlah guru terutama pada kelompok pendidikan umum, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP), SLTA dan SMK mengindikasikan terjadi pertambahan jumlah guru yang cukup besar sejak tahun ajaran 2008 hingga tahun 2013. Secara keseluruhan rasio siswa-guru saat ini sangat rendah hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak guru dari yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan efisien. Angka ini di bawah rata-rata Indonesia, khusus untuk sekolah dasar satu guru melayani 20,1 siswa. Bila dilihat dari segi perbandingan antara jumlah ruang kelas yang di isi murid juga terjadi penurunan, sehingga pembelajaran seorang murid lebih terawasi oleh pengajar atau guru dan dengan adanya penurunan jumlah siswa yang mengisi ruang kelas akan berdampak pada kenyamanan para siswa dalam mengikuti pelajaran dikelas. Tabel.2.26 Perkembangan Rasio Tenaga Pendidik (Guru) dengan Murid Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N Jenjang O Pendidikan Pendidikan Umum

Satuan

2008

2009

Tahun 2010 2011

2012

2013

1

TK

Orang

2

SD

Orang

17

14

9

8

8

8

3

SMP

Orang

17

13

11

10

10

10

4

SMA

Orang

20

15

13

11

12

12

5

SMK

Orang

39

13

12

11

7

7

Pendidikan Agama

1

RA

Orang

8

2

MI

Orang

8

14

14

15

15

7

3

MTs

Orang

9

22

20

18

17

6

4

MA

Orang

10

13

18

17

15

9

Sumber: Dinas Pendidikan Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 42

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel. 2.27 Perkembangan Rasio Murid dengan Ruang Kelas Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 NO Jenjang Pendidikan

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pendidikan Umun 1 TK 2

SD

25

22

20

19

17

19

3

SMP

40

36

24

22

25

29

4

SMA

36

36

29

28

28

41

5

SMK

27

27

28

27

17

22

Pendidikan Agama 1

RA

17

2

MI

22

21

19

19

18

20

3

MTS

33

31

31

29

18

24

4

MA

38

33

46

41

35

27

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 e) Angka Melek Huruf Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Kemampuan baca tulis penduduk merupakan ukuran yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan, yang tercermin dari data angka melek huruf, yaitu persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan lainnya. Penduduk yang dapat membaca dan menulis di Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2010 mencapai 93,65 persen, sisanya sebanyak 6,35 persen adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang tidak dapat membaca atau buta huruf. Angka melek huruf pada kelompok laki-laki relatif lebih tinggi daripada perempuan, yaitu sekitar 97 persen. Sementara penduduk perempuan yang dapat membaca dan menulis huruf latin tercatat 90,27 persen. Pada tahun RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 43

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

berikutnya, angka melek huruf terus meningkat, yakni 93,77 persen. Melek huruf perempuan masih jauh lebih rendah daripada laki-laki, yaitu 90,28 persen berbanding 97,26 persen. Kondisi ini kemungkinan sebagai akibat perlakuan tidak setara pada laki-laki dan perempuan pada masa lalu yang lebih mementingkan pendidikan pada kaum laki-laki. Oleh karenanya, untuk meningkatkan angka melek huruf pada kaum perempuan dapat dilakukan program Paket A di wilayah ini. Tabel 2.28. Angka Melek Huruf Berdasarkan Jenis Kelamin Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Kabupaten Nagan Raya 2010-2011 Jenis Kelamin

No 1 2

Tahun 2010 (%) 97,18 90,27

2011 (%) 97,26 90,28

Laki-laki Perempuan Laki-Laki+ 3 Perempuan 93,65 93,77 Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012 Selanjutnya, kondisi angka melek huruf dapat dilihat dari persentase penduduk Kabupaten Nagan Raya yang mampu membaca dan menulis (angka melek huruf). Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan dari 89,70 % pada tahun 2007 hingga 93,77 % pada tahun 2011 selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 persentase penduduk Kabupaten Nagan Raya yang mampu membaca dan menulis terus mengalami peningkatan. Bahkan angka ini bila dibandingkan dengan propinsi Aceh tidak berbeda jauh, seperti terlihat pada gambar 2.15 dibawah ini.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 44

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Gambar 2.12 Angka Melek Huruf Penduduk Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Kabupaten Nagan Raya dan Propinsi Aceh Tahun 2007-2011 Angka Melek Huruf Penduduk Dewasa Kabupaten Nagan Raya (%)

96,20

Propinsi Aceh (%)

93,77

93,65

89,70

Tahun

2007 1

89,70

2008 2

97,22

96,88

96,39

96,20

89,78

2009 3

2010 4

2011 5

Sumber:Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya

dan

Rencana Kerja Pemerintah Aceh BAPPEDA Aceh Tahun 2012 f) Angka Rata-Rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan. Berdasarkan gambar 2.15, menunjukkan bahwa angka rata-rata lama sekolah Kabupaten Nagan Raya dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 angka rata-rata lama sekolah adalah 7,32 tahun dan menjadi 7,75 tahun pada tahun 2011. Bila dibandingkan dengan provinsi aceh angka rata-rata lama sekolah Kabupaten Nagan Raya lebih rendah. Pada tahun 2007 menunjukkan bahwa angka ratarata lama sekolah provinsi Aceh 8,50 tahun

dan pada tahun 2011

mengalami peningkatan menjadi 8,90 tahun. Gambaran lebih jelas angka

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 45

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

rata-rata lama sekolah Kabupaten Nagan Raya dan provinsi Aceh dapat dilihat pada gambar 2.15. Gambar 2.13 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Nagan Raya dan Propinsi Aceh Tahun 2007-2011 Rata-Rata Lama Sekolah (%)

8,90 7,75 7,57

8,81 8,63 8,50 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00

7,34 7,32

8,50

7,32 2011 2010 2009 2008 2007

Propinsi Kabupaten Aceh (%) Nagan Raya (%)

2007

2008

2009

2010

2011

Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 dan Indeks Pembangunan Manusia Propinsi Aceh Tahun 2011

Gambaran mengenai peningkatan sumber daya manusia dapat dilihat dari kualitas tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas dan hal tersebut bisa dilihat pada Tabel dibawah memperliahat Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang sudah menamatkan sekolah pada jenjang minimal SLTP sebanyak 46,44 persen pada tahun 2011. Disini juga terlihat perbedaan pendidikan antara laki-laki dengan perempuan. Proporsi laki-laki yang menamatkan pendidikan setara SLTP keatas lebih besar daripada perempuan. Sejalan dengan program pemerintah mengenai wajib belajar,

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 46

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

maka diharapkan pada tahun-tahun mendatang angka ini mengalami peningkatan, tidak hanya dari segi kuantitas melainkan juga kualitasnya. Gambaran lebih lanjut mengenai Jumlah Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

dapat

terlihat padaTabel 2.29. Tabel 2.29 Jumlah Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011 Jenis Kelamin % Jenjang NO Laki-Laki Jumlah Pendidikan Perempuan (P) (L)+(P) (L) 1 Belum/Tdk Tamat SD 19.74 26.09 22.81 2

SD

29.00

32.61

30.75

3

SLTP

25.68

20.05

22.95

4

SLTA

21.32

13.49

17.53

5

D1/D2/D3

1.55

4.87

3.15

6

D4/S1

2.71

2.89

2.80

7

S2/S3

-

-

-

8

SLTP+

51.26

41.30

46.43

Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Lebih jauh terlihat bahwa proporsi penduduk perempuan yang belum/tidak tamat SD atau hanya menamatkan SD jauh lebih besar dari pada laki-laki. Akan tetapi, pada sisi lainnya proporsi perempuan yang menamatkan pendidikan tinggi (diploma hingga sarjana) lebih besar daripada laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran sudah mulai tumbuh dalam masyarakat yang juga mementingkan pendidikan kaum perempuan.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 47

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

g) . Angka Putus Sekolah Angka putus sekolah yang mencerminkan anak-anak usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu sering digunakan sebagai ukuran dari tingkat pendidikan. Penduduk yang putus sekolah/belum pernah sekolah

menurut kelompok

jenjang pendidikan berbeda nyata pada tahun 2013. Pada jenjang sekolah dasar, persentase anak usia sekolah yang putus sekolah sebesar 16 persen, dibandingkan jumlah siswa pada tingkat yang sama pada tahun ajaran sebelumnya sebesar 18.19. APK SD/MI

sebesar 0.09.persen. Gambaran

lembih lanjut angka putus sekolah penduduk Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.30. Tabel 2.30 Angka Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya TA 2013

NO

1 1.1.

1.2.

1.3.

1 1.1. 1.2.

Jenjang Pendidikan

Persentase

SD/MI Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang pendidikan SD/MI Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya APK SD/MI (Persen)

16

18.199 0.09

SMP/MTs Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang pendidikan SMP/Mts Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

13 8.026

BAB II - 48

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

jenjang SMP/Mts pada tahun ajaran sebelumnya APK SD/MI (Persen)

1.3.

1

0.16

SMA/SMK/MA

1.1.

1.2.

1.3. Sumber :

Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang pendidikan SMA/SMK/MA Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SMA/SMK/MA 6.305 pada tahun ajaran sebelumnya APK SD/MI (Persen) 0.00 Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

h) Pendidikan Berbasis Nilai Islami Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terus berupaya meningkatkan pendidikan berbasis nilai Islami antara lain dengan melakukan pembinaanpembinaan kepada guru-guru yang nantinya bisa ditransfer kepada siswa di setiap

jenjang

sekolah.

Khusus

untuk

murid

Sekolah

Dasar

telah

dilaksanakan pengajian Al-Qur’an sebagai kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an dan pemahaman isi kandungannya. Selain itu penambahan jam pelajaran agama Islam pada tingkat

SD,

SMP,

dan

SMA/SMK

adalah

merupakan

upaya

untuk

meningkatkan pemahaman nilai-nilai Islam di kalangan siswa. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nagan Raya 2012-2017 sesuai dengan visi dan misi kabupaten Nagan Raya. Dalam upaya penerapan pendidikan berbasis nilai-nilai Islami, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terus melakukan upaya penyediaan akses layanan pendidikan berbasis syariah baik formal maupun non formal bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupannya.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 49

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

B. Urusan Kesehatan Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualitas fisik penduduk yang dapat dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Pembangunan Kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang- Undang Dasar 1945 pasal 28 ayat (1) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 dan No 36 Tahun 2010 tentang Kesehatan. Pembangunan Kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang antara lain diukur dengan Index Pembangunan Manusia (IPM). Dalam hal ini

untuk melihat gambaran tentang kemajuan upaya

peningkatan dan status kesehatan masyarakat dapat dilihat dari indikator penolong persalinan bayi, ketersediaan sarana kesehatan dan jenis pengobatan yang dilakukan. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan dan memelihara mutu pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang medis termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat perlu mendapat perhatian utama. Capain kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada beberapa inikator berikut ini : a) Derajat dan Status Kesehatan Penduduk Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualifikasi fisik penduduk yang dapat dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Indikator utama yang digunakan untuk melihat derajat kesehatan penduduk adalah angka kematian bayi dan angka harapan hidup. Selain itu aspek penting lainnya yang turut mempengaruhi kualitas fisik penduduk adalah status kesehatan yang antara lain diukur melalui angka kesakitan dan rata-rata lama sakit. Berdasarkan indikator kesejahtraan bidang kesehatan Kabupaten Nagan Raya tabel 2.30 menunjukkan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran hidup di Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2009 sebanyak 15

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 50

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

orang per seribu kelahiran dan pada tahun 2013 menurun menjadi 13 orang perseribu kelahiran. Jumlah kelahiran bayi di Kabupaten Nagan Raya mengalami peningkatan yang signifikan hal ini terlihat dari jumlah kelahiran bayi pada tahun 2010 berjumlah

1,780 orang dan pada tahun 2013

meningkat menjadi 2.726 orang. Untuk kasus balita gizi buruk di kabupaten Nagan Raya pada tahun 2009 sebanyak 110 orang atau 1,07 % balita menderita gizi buruk dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 32 oranng atau 0,02 % balita menderita gizi buruk. Gambaran lebih lanjut mengenai capaian indikator kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada Tabel 2.31. Tabel 2.31 Indikator kesejahteraan bidang kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013 No

1

2

3 4

Indikator Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Angka Kematian Bayi (IMR) per1000 kelahiran hidup Jumlah kematian bayi Jumlah kelahiran bayi

5

Balita Gizi Buruk

6

Jumlah Balita Gizi Buruk

7 8

9

Jumlah Balita Angka Harapan Hidup Kab Nagan Raya Angka Harapan Hidup prov Aceh

Satuan

Tahun 2009

2010

2011

2012

2013

15

18

40

13

13

Orang

58

17

36

31

Orang

1,780

2,970

2,895

2,726

Orang

Orang

Persentase

1.07

0.07

0.09

0.02

0.02

Orang

110

7

18

32

17

Orang

10,249

10,647

19,770

18,571

12995

Tahun

69.53

69.64

69.70

69.70

69.70

Tahun

68.50

68.60

68.70

68.80

68.80

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 51

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Angka Penduduk yang menderita penyakit kronis Angka masyarakat miskin yang menderita penyakit

10

11

Orang

Orang

125.122

125.122

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

Angka harapan hidup penduduk Provinsi Aceh secara umum lebih rendah daripada penduduk Kabupaten Nagan Raya. Pada tahun 2009 harapan hidup penduduk provinsi Aceh adalah 68,4 tahun dan di Nagan Raya 69,3 tahun. Begitu pula pada tahun 2013 masing-masing 68,8 tahun dan 69,7 tahun. Dengan demikian kualitas hidup kesehatan penduduk Nagan Raya di atas rata-rata penduduk Provinsi Aceh. Angka harapan hidup 69,7 menunjukkan bahwa seseorang bayi yang dilahirkan pada tahun 2013 di Kabupaten Nagan Raya, mempunyai peluang hidup sampai 69,7 tahun. Berarti hampir satu tahun lebih panjang usianya daripada rata-rata penduduk Aceh. Status kesehatan penduduk memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan penduduk dan biasanya dapat dilihat melalui indikator angka kesakitan, yaitu persentase penduduk yang mengalami gangguan kesehatan selama sebulan sebelum pencacahan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

NO

Tabel 2.32. Angka Kesakitan dan Rata-rata Lamanya Sakit Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011 Tahun Indikator Kesehatan Satuan 2010 2011

1

Angka Kesakitan

2

Rata-Rata Lama Sakit

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

Persentase

32,96

30,65

Hari

6,11

6,23

BAB II - 52

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Berdasarkan Tabel 2.32, Capaian Kinerja dibidang Kesehatan di Kabupaten Nagan Raya dilihat dari segi angka kesakitan dan rata-rata lamanya sakit, menunjukkan bahwa persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dan merasa terganggu aktivitasnya pada tahun 2011 mengalami penurunan dibanding keadaan tahun 2010, yaitu dari 32,96 persen menjadi 30,65 persen. Dilihat dari rata-rata lamanya sakit dan terganggu kesehatannya sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari hampir tidak terjadi perubahan, yaitu menderita sakit selama 6,11 hari menjadi 6,23 hari pada 2010-2011. b.

Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Untuk mewujudkan peningkatan derajat dan status kesehatan

penduduk, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan merupakan salah satu faktor penentu utama. Puskesmas dan puskesmas pembantu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan karena dapat menjangkau penduduk sampai di pelosok. Namun ketersediaannya masih dirasakan sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini. Selama periode 2009-2013 ketersediaan sarana kesehatan tidak mengalami perubahan yang berarti. Jumlah rumah sakit umum 1 (Satu) buah, puskesmas 13 (Tiga Belas) buah, puskesmas pembantu 47 (Empat puluh Empat) buah dan jumlah Polindes 53 (Lima puluh Tiga) buah. Selama periode 2009-2013 yang mengalami perubahan hanya fasilitas posyandu bertambah sebanyak 5 (lima ) unit. Sementara sarana penunjang kesehatan lainnya seperti apotek juga tersedia hanya 4 apotek di Kabupaten Nagan Raya. Gambaran lebih lanjut sarana dan prasarana kesehatan Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada Tabel, 2.33.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 53

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel.2.33 Sarana dan Prasarana Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013 Tahun No

Uraian

Satuan

2009

2010

2011

2012

2013

1 Rumah Sakit Umum

Unit

1

1

1

1

1

2 Rumah sakit Swasta

Unit

0

0

0

0

0

3 Puskesmas

Unit

13

13

13

13

13

4 Puskesmas Pembantu

Unit

42

44

44

44

47

5 Pulindes

Unit

52

53

53

53

53

6 Posyandu

Unit

250

250

250

251

256

7 Apotek

Unit

2

4

4

4

4

8 Praktek Dokter

Unit

0

0

0

0

0

9 Poliklinik

Unit

0

0

0

0

0

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Jumlah dokter yang melayani masyarakat semakin bertambah, demikian pula tenaga medis lain seperti bidan dan perawat. Tahun 2013 tercatat 4(empat) dokter specialis, 44 (empat puluh empat) dokter umum dan 2 ( dua ) dokter gigi yang bekerja di Kabupaten Nagan Raya . Gambaran Jumlah tenaga medis dan non medis Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada Tabel 2.34.

Tabel 2.34. Jumlah tenaga medis dan non medis Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013 Tahun No

Uraian

Satuan

2009 2010 2011 2012 2013

1

Dokter Spesialis

Orang

0

0

0

0

4

2

Dokter Umum

Orang

13

34

34

45

44

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 54

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

3

Dokter Gigi

Orang

3

3

3

6

2

4

Bidan

Orang

173

157

157

300

262

5

Perawat

Orang

98

65

105

109

105

6

Tenaga Gizi

Orang

10

10

10

11

10

Orang

15

15

15

30

33

7

Tenaga Kesehatan Masyarakat

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Rasio Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan di kabupaten Nagan Raya seperti terlihat pada table 2.35. pada tahun 2009 rasio seorang dokter melayani 9.014 penduduk sedangkan tahun 2013 rasio seorang dokter mesti melayani 2.925 penduduk merupakan hal yang memprihatinkan dan menunjukkan jumlah dokter yang ada di Kabupaten Nagan Raya masih sangat kurang dan hal ini menyebabkan pelayanan kesehatan masyarakat tidak maksimal dan mungkin dapat terabaikan. Pada tahun 2009 rasio satu Puskesmas di Kabupaten Nagan Raya melayani 11.094 Penduduk dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan satu Puskesmas melayani 11.474 penduduk meskipun adanya penambahan 3 (Tiga) Puskesmas antara tahun 2009 – 2013. Rasio Pustu perpenduduk antara tahun 2009 sampai 2013 tidak terjadi penurunan yang signifikan rasio pelayanan tiap satu Pustu perpenduduk di mana pada tahun 2009 satu pustu melayani 3.434 penduduk dan pada tahun 2013 menurun menjadi satu pustu melayani 3.390 penduduk. Gambaran lebih lanjut Rasio Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.35.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 55

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.35. Rasio Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013 Tahun NO

1 2

Uraian Jumlah Penduduk Rasio Dokter per penduduk

Satuan

2009

2010

2011

2012

2013

Orang

144.219

145.045

146.608

149.164

146.702

Orang

9.014

3.920

3.962

2.925

2.925

Orang

11.094

11.157

11.278

11.474

11.474

Orang

3.434

3.296

3.332

3.390

3.390

Orang

2.773

2.737

2.766

2.814

2.814

Persen

7,69

7,69

7,69

7,69

7,69

Persen

2,38

2,27

2,27

2,27

2,27

Persen

1,92

1,89

1,89

1,89

1,89

Rasio

3

Puskemsmas per Penduduk

4

Rasio Pustu per Penduduk

Rasio 5

Polindes per Penduduk Rasio

6

Puskesmas per Penduduk

7 8

Rasio Pustu per Penduduk Rasio Polindes per Penduduk

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi yang diupayakan agar persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan tenaga kesehatan lainnya). Pada tahun 2011 sebanyak 45,93 persen persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan, lalu naik pada tahun 2012 menjadi 63,98 persen.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 56

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.36. Persentase Penolong Persalinan Bayi Kabupaten Nagan Raya ahun 2011-2012 Tahun Indikator 2011 2012 -1 -2 -3 Tenaga Kesehatan 45,93 63,98 Dokter 6,34 6,7 Bidan 54,07 44,75 Tenaga paramedis lain 0 12,53 Bukan tenaga Kesehatan 39,59 39,59 Dukun Tradisional 39,59 39,59 Famili 0 0 Lainnya 0 0 Sumber : Nagan Raya Dalam Angka, 2008-2010 Berdasarkan Tabel 2.37 di atas terlihat capaian kinerja dibidang kesehatan

yang

berhubungan

dengan

persalinan

dimana

mayoritas

persalinan yang dibantu oleh bidan terjadi penurunan selama 2011-2012. Persalinan yang dibantu oleh dokter juga mengalami peningkatan dari 6,34 persen tahun 2011 menjadi 6,7 persen pada tahun 2012. Ada penambahan tehadap persalinan yang dibantu oleh tenaga medis lain.Pada tahun 2011, tidaka ada persalinan yang dibantu oleh paramedis lain,namun pada tahun 2012, telah ada sebesar 12,59 persen. Hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan keselamatan ibu dan anak pada persalinan sehingga memilih bidan dan dokter atau paramedis lainnya sebagai penolong bersalin. Sementara itu persentase persalinan yang dibantu oleh bukan tenaga kesehatan, tahun 2011 sebesar 39,59 persen tetap sama persentasenya untuk tahun 2012 . Penolong persalinan ini umumnya dilakukan dengan bantuan dukun tradisional pada saat pasien setelah pulang kerumah. Hal ini terjadi kemungkinan karena kemampuan masyarakat membayar tenaga kesehatan, atau mungkin akibat ketidaktahuan terhadap besarnya risiko melahirkan yang tidak ditangani oleh tenaga profesional, serta kepercayaan masyarakat terhadap dukun bayi tradisional.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 57

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

c. Pemberian ASI Balita Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling penting bagi pertumbuhan dan kesehatan bayi karena selain mengandung nilai gizi yang cukup tinggi juga mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pada tahun 2011 rata-rata lamanya bayi usia 0-24 bulan disusui selama 18,48 bulan. Sementara itu bayi tersebut pada umumnya hanya mengkonsumsi ASI saja (ASI eksklusif) selama sekitar 4,27 bulan. Pendeknya pemberian konsumsi ASI saja menunjukkan kegiatan pemberian ASI eksklusif bagi bayi selama 6 bulan masih belum mengenai sasaran. Oleh sebab itu sosialisasi dan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil sebaiknya digalakkan kembali. Tabel 2.37. Rata-rata Lama Balita Usia 0-24 Bulan Mendapat ASI Kabupaten Nagan Raya 2011 Tahun Rata-Rata Lama Disusui (bulan) 2010 2011 1 2 3 ASI

20,12

18,48

ASI saja

6,77

4,27

Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012 d. Kondisi Kesehatan lingkungan Menilai keadaan lingkungan sehat ada 4 (empat) indikator yaitu (1) persentase keluarga yang memiliki persediaan air minum sehat, (2) keluarga yang memiliki jamban sehat, (3) persentase keluarga yang mengelola sampah dan (4) keluarga yang mengelola air limbahnya dengan baik. Keadaan ini masih jauh dari yang diharapkan karena situasi lingkungan yang kurang sehat dan perilaku hidup sehat yang masih perlu mendapat perhatian serta kerusakan lingkungan akibat bencana yang demikian parah sehingga indikator keberhasilan program ini belum mencapai target. Sampai tahun 2011

pembenahan

kondisi

ini

terus

dilakukan

dengan

penyuluhan,

pergerakan masyarakat serta peningkatan sarana dan prasarana yang

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 58

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

memadai, dengan demikian diharapkan akan terbentuk desa sehat sekaligus sebagai cikal bakal kabupaten/kota sehat. Berdasarkan Tabel 2.38 dibawah terlihat bahwa Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumahtangga dalam kehidupan seharihari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah. Pada tahun yang sama rumahtangga yang menggunakan air minum bersih mencapai 78,91 persen. Tabel 2.38. Persentase Rumah tangga Menurut Beberapa Fasilitas Perumahan dan Daerah Tempat Tinggal Kabupaten Nagan Raya 2010-2011

Indikator Kualitas Perumahan

Tahun 2010

2011

Air Minum Bersih*)

75,37

78,91

Jamban Sendiri dengan Tangki Septik

46,15

40,81

Persentase Rumahtangga dengan:

Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012 Sistem pembuangan kotoran/air besar manusia sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan risiko penularan suatu penyakit, khususnya penyakit saluran pencemaan. Klasifikasi sarana pembuangan dilakukan berdasarkan atas tingkat risiko pencemaran yang mungkin ditimbulkan. Masalah kondisi lingkungan dengan tempat pembuangan kotoran manusia tidak terlepas dari aspek kepemilikan terhadap sarana yang digunakan, terutama dikaitkan dengan tanggung jawab dalam pemeliharaan dan kebersihan sarana fasilitas rumah tinggal adalah ketersediaan jamban sendiri dengan tangki septik. Masih pada tahun yang sama, rumahtangga di Kabupaten Nagan Raya yang mempunyai fasilitas jamban sendiri dan mempunyai tangki septik sebesar 40,81 persen.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 59

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

C. Urusan Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Perkembangan industri ,terutama industry kecil dan menengah selama beberapa tahun terakhir terlihat terjadi fluktuasi ( peningkatan dan peneurunan).Untuk industry kecil pada tahun 2008 sebanyak 1117 unit, untuk tahun-tahun selanjutnya terjadi penurunan, menjadi 998 unit pada tahun 2009, dan akhirnya pada tahun 2013 menjadi 718 unit.Sedangkan untuk industry menengah terjadi peningkatan dari 1 unit pada tahun 2011 menjadi 5 unit pada tahun 2013. Perkembangan usaha mikro dalam beberapa tahun terlihat terjadi peningkatan. Tahun 2008 sebanyak 498 unit, menjadi 1044 unit pada tahun 2013. Untuk lebih jelasnya kinerja pembangunan pada pelayanan urusan industri di kabupaten Nagan Raya terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.39 berikut. Tabel 2.39 Jumlah Industri, Usaha Mikro Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Omset/Bulan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 No

Uraian

2

Jumlah Industri Kecil Industri Menengah Industri Besar

3 UMKM 1

2009

2010

2011

2012

2013

Unit

1,117

998

721

740

716

718

16.67

Unit

-

-

-

1

5

5

-

Satuan Unit

Industri 1

2008

Rata-Rata Pertumbu han (%) %

Tahun

Jumlah Usaha Mikro

Unit

Unit

-

498

538

Tenaga Kerja Industri, UMKM & Omset Jumlah Tenaga Orang 1,933 1,845 1 Kerja pada Industri Jumlah Tenaga Orang 758 801 2 Kerja pada UMKM Jumlah Omset Rp 9 12 3 UMKM/bulan (juta)

664

675

1044

1044

16.67

1,823

1,841

1,841

1.844

16.67

851

865

865

868

16.67

10

11

15

15

16.67

Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 60

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.40 berikut Tabel 2.40 Capaian Kinerja Urusan Koperasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N o I 1 2 3 3 4 II 1 2 3 4 5 6

Uraian

Satuan

Tahun 2008

Jumlah Koperasi Unit 154 Jumlah Koperasi Jumlah Koperasi Unit 39 Aktif Jumlah Koperasi Unit 115 Tidak Aktif Jumlah Koperasi Unit 10 yang dibina Jumlah Anggota Orang 4,097 Koperasi Persentase Jumlah Koperasi % 25.32 Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Koperasi % 74.68 Tidak Aktif Jumlah Koperasi Aktif % 25.64 yang dibina Jumlah Pertumbuhan % 0.65 Koperasi Jumlah Pertumbuhan % 2.86 Anggota Koperasi Jumlah Pertumbuhan % 1.32 Omzet Koperasi

2009

2010

2011

2012

2013

163

165

169

202

202

40

42

49

62

83

123

123

120

140

119

13

15

18

22

24

4,831

4,976

5,654

6,282

6,125

24.54

25.45

28.99

30.69

30.69

75.46

74.55

71.01

69.31

69.31

32.50

35.71

36.73

35.48

35.48

5.84

1.23

2.42

19.53

19.53

17.92

3.00

13.63

11.11

11.11

1.038

1.17

1.27

10.85

10.85

Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi seperti tergambar pada tabel 2.40 diatas. Pada tahun 2008 jumlah koperasi sebanyak 154 unit koperasi dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 202 unit koperasi dan jumlah koperasi yang aktif pada tahun 2013 sebanyak 83 unit koperasi sedangkan koperasi yang tidak aktif pada tahun yang sama yaitu sebanyak 119 unit koperasi, hal ini menunjukkan 69,3 % koperasi yang ada di Kabupaten Nagan Raya tidak aktif. RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 61

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

D. Urusan Pemuda dan Olah Raga Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemuda Dan Olah Raga terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.41 dan 2.42 berikut. Tabel.2.41 Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0

Uraian Jumlah lapangan /sarana olahraga Jumlah Klub Olah raga Jumlah cabang Olah raga Jumlah kegiatan pagelaran seni dan budaya Jumlah Organisasi kepemudaan Jumlah Pemuda Jumlah pemuda pengangguran Jumlah pemuda terlibat narkoba Jumlah Pemuda terlibat di partai politik Jumlah organisasi di bidang budaya

Satuan

Tahun 2008

2009

2010

2011

2012

2013

Unit

25

25

30

35

40

74

Klub

197

197

197

197

197

197

buah

10

10

10

10

10

11

buah

1

3

1

2

1

1

buah

7

7

7

7

7

8

orang

36,780

37,521

38,296

39,026

39,860

40,258

orang

-

-

-

-

-

-

orang

-

-

-

-

-

-

orang

-

-

-

-

-

-

orang

1

1

1

1

1

1

Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 62

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel. 2.42 Capaian Prestatasi Bidang Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012

N o

1

Uraian

Kejurda Pencak Silat Pelajar

Tahun

Tempat Kegiatan

Cabang Olah Raga

2007

Aceh Barat

Pencak Silat

Aceh Selatan

2

POPDA

2008

3

Kejurda

2009

4

POPDA

2010

5 6

Aceh Tamiang

Atletik Pencak Silat Pencak Silat Pencak Silat

Banda Aceh

Pencak Silat

Jenis Prestasi Medali Emas

Medali Perak

Medali Perunggu

Perak 1 Emas 1 Perak

2 Perunggu

2 Perak

3 Perunggu

2 Emas

1 Perak

3 Perunggu

1 Emas

1 Perak

2011 POPDA

2012

Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 E. Urusan Penanaman Modal Daerah Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Penanaman Modal Daerah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.43 berikut.

NO

Tabel 2.43 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012 Tahun Uraian Satuan 2007

2008

2009

Meningkatnya 1 promosi potensi % 25 35 daerah Tersedianya data dan informasi sarana 2 % dan prasarana daerah Sumber: BAPPEDA Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

2010

2011

2012

45

55

65

55

65

BAB II - 63

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

F. Urusan Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting tidak hanya untuk

mencapai

kepuasan

individu,

tetapi

juga

untuk

memenuhi

perekonomian rumah tangga dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Indikator ketenagakerjaan merupakan indikator penting dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, baik di bidang ekonomi maupun di bidang sosial. Indikator ketenagakerjaan misalnya dapat memberikan gambaran tentang daya serap ekonomi terhadap pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja. Apabila perekonomian tidak dapat menyerap pertumbuhan tenaga kerja yang ada, maka tentu saja akan terjadi peningkatan pengangguran yang selanjutnya dapat mengakibatkan masalah-masalah sosial. a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) adalah proporsi penduduk usia kerja yang termasuk ke dalam angkatan kerja, yakni mereka yang bekerja dan mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) adalah proporsi penduduk mencari pekerjaan terhadap jumlah angkatan kerja. Mereka

yang

mencari

pekerjaan

atau

yang

termasuk

kelompok

pengangguran adalah mereka yang aktif mencari pekerjaan, mereka yang sedang mempersiapkan usaha, mereka yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja, atau mereka yang tidak mencari kerja karena putus asa dan menerima tawaran pekerjaan. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketenagakerjaan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.44 Tabel 2.45 menyajikan kedua indikator tersebut yakni TPAK dan TPT serta TKK (Tingkat Kesempatan Kerja) Kabupaten Nagan Raya tahun 2009-2013. TKK adalah proporsi angkatan kerja yang saat ini bekerja terhadap seluruh angkatan kerja.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 64

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.44 Capaian Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Tingkat Kesempatan Kerja Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009-2013 Tahun Indikator No Ketenagakerjaan 2009 2010 2011 2012

1

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

2

3

2013

67.80

61.38

66.10

43.78

45.99

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

4.80

3.94

7.13

7.62

7.46

Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)

95.20

96.06

92.87

93.37

92.64

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

Pada periode 2009-2013 TPAK cenderung stabil, walaupun mengalami fluktuasi. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa penduduk usia kerja yang terlibat dalam kegiatan ekonomi mengalami perubahan. Jika diperhatikan lebih mendalam ternyata TPT di kabupaten ini mengalami penurunan yang signifikan, namun kembali meningkat drastis pada 2011. Tercatat pada 2009 TPT sebesar 4.80 persen menjadi 3,94 persen pada 2010, kemudian pada tahun 2011 melonjak menjadi 7,62 persen, akhirnya tahun 2013 menjadi 7.46 persen. Kondisi yang sebaliknya terjadi pada proporsi penduduk yang bekerja terhadap angkatan kerja (TKK) untuk periode yang sama, seperti terlihat pada tabel 2.44 di atas. Perubahan TPAK dan TPT setidaknya memberi gambaran, jika berkurangnya penduduk yang aktif dalam dunia kerja disebabkan oleh semakin banyaknya penduduk yang bersekolah. Sementara penduduk yang tidak bekerja mengalami pasang surut, kadangkala mereka memperoleh pekerjaan, di lain waktu mereka menganggur. Barangkali dibutuhkan jalan RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 65

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

keluar seperti pekerjaan sampingan atau pekerjaan alternatif jika pekerjaan utamanya terhenti. Tabel 2.45 menunjukkan proporsi pengangguran terbuka menurut ijazah tertinggi yang dimiliki. Secara umum, tingkat jumlah penganggur terbuka lebih banyak yang berpendidikan tinggi. Tercatat tahun 2011 78,27 persen

penganggur

telah

menamatkan

SLTP/sederajat.

Sedangkan

penganggur yang tidak punya ijazah atau paling tinggi tamat SD atau sederajat mencapai 21,73 persen. Tabel 2.45. Proporsi Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011 NO

Ijazah Tertinggi yang Dimiliki

Tahun 2010

2011

1

Paling tinggi SD

12,78

21,73

2

SLTP keatas

87,22

78,27

Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

b. Lapangan Usaha dan Status Pekerjaan Kabupaten Nagan Raya merupakan daerah yang sedang berbenah dalam pembangunan dan kegiatan ekonominya, yang pada awalnya merupakan daerah administasi dari Kabupaten Aceh Barat menjadi daerah otonomi yang berdiri sendiri. Salah satu ciri daerah yang telah maju adalah struktur perekonomiannya ditopang oleh sektor tersier atau jasa-jasa, sedangkan sektor pertanian mulai berkurang peranannya. Tabel 2.46 di bawah menunjukkan bahwa proporsi penduduk yang bekerja di sektor jasa-jasa sebesar 37,39 persen pada tahun 2013. Sektor pertanian masih memegang peranan cukup besar dengan penduduk yang di sektor ini mencapai 59,76 persen. Sektor industri atau sekunder paling sedikit menyerap tenaga kerja yaitu hanya 9,07 persen.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 66

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

TabeI 2.46. Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Kelompok Lapangan Usaha Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2013

No 1

Kelompok Lapangan Usaha Pertanian

Tahun 2010

2011

2012

2013

57,03

56,82

57,97

59,76

2

Industri

8,12

8,36

8,61

9,07

3

Jasa-Jasa

34,84

34,82

35,89

37,39

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

Tabel 2.47 di bawah menyajikan distribusi persentase penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan. Proporsi penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 22,44 persen pada tahun 2011. Penduduk yang berusaha dibantu pekerja tak dibayar mencapai 32,27 persen pada tahun yang sama. Sementara penduduk yang bekerja dengan status berusaha sendiri sebesar 14,42 persen. Tabel 2.47. Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011

1

Berusaha sendiri

%

Tahun 2010 2011 16,85 14,42

2

Berusaha dibantu pekerja tak dibayar

%

26,50

32,27

3

Berusaha dibantu buruh tetap

%

2,76

3,56

4

Buruh/karyawan

%

31,31

22,44

5

Pekerja bebas pertanian

%

2,85

1,41

6

Pekerja bebas nonpertanian

%

0,65

1,57

7

Pekerja tidak dibayar

%

19,08

24,35

No

Status Pekerjaan

Satuan

Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 67

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

G.

Urusan Perhubungan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perhubungan terlihat

pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.48 dan 2.49 berikut. Tabel.2.48. Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N o 1 2

Jumlah orang

Tahun

Satua n

2008

2009

2010

2011

2012

Orang

140.100

181.440

192.000

210.000

250.230

Ton

10.800

15.300

164.000

176.000

197.000

Uraian

Jumlah Barang

2013 267.746

210.790

Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Tabel.2.49. Panjang Jalan Jumlah kendaraan dan Izin Trayek Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N o

Uraian

Panjang 1 Jalan Kabupaten Jumlah 2 Kendaraan Penumpang Jumlah 3 Kendaraan Barang 4 Jumlah Bus

Satuan

Tahun 2008

2009

2010

2011

2012

2013

KM

381.4

490.4

509.8

617.5

642.9

648.29

Unit

70

74

82

88

100

140

Unit

1,200

1,700

1,800

2,100

2,800

3.500

Unit

29

36

40

45

55

55

Izin Trayek

Izin Trayek 1 1 1 1 1 1 Unit perkotaan Izin Trayek 1 1 1 1 1 1 2 Unit perdesaan Jumlah Izin 2 2 2 2 2 2 3 Unit Trayek Sumber: Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 1

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 68

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

H. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kinerja

pembangunan

pada

pelayanan

urusan

Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.50, 2.51 dan 2.52 berikut.

NO

Tabel. 2.50. Jumlah kelembagaan masyarakat (LPM, PKK aktif) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Tahun Uraian 2008

2009

2010

2011

2012

-

-

-

-

-

222

222

222

222

222

222

222

222

222

222

222

222

2013

Lembaga 1

Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pembinaan

2

Kesejahteraan Keluarga (PKK)

3

Kelompok Pemuda

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Tabel. 2.51. Jumlah kelembagaan masyarakat (LPM, PKK) yang dibina Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Tahun NO Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1 LPM 2 PKK 222 222 222 222 222 222 3 Kelompok Pemuda 222 222 222 222 222 222 Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Tabel. 2.52 Jumlah Desa menurut Status Desa Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Tahun NO Status Desa 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1 Desa Swadaya 222 222 222 222 222 222 2 Desa Swakarya 0 0 0 0 0 0 3 Desa Swasembada 0 0 0 0 0 0 Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 69

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

I. Urusan Kebudayaan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kebudayaan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.53 berikut. Tabel.2.53 Capaian Kinerja Urusan Seni, Budaya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 No

Uraian

1

Jumlah Group Kesenian Jumlah Gedung Kesenian Jumlah kegiatan pagelaran seni dan budaya Jumlah kegiatan pagelaran seni dan budaya Jumlah organisasi di bidang budaya

2 3 4 5

Satuan

Tahun 2008

2009

2010

2011

2012

Unit

2013

80

Unit

1

1

1

Buah

1

1

3

1

2

3

Buah

1

1

3

1

2

3

orang

1

1

1

1

1

1

Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 J. Urusan Kearsipan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kearsipan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.54 dan 2.55 berikut. Tabel.2.54. Jumlah Pustaka daerah (unit) Menurut Kecamtan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s.d 2013 2008 2009 2010 2011 2012 2013 No Kecamatan 5 3 1 1 1 Seunagan 3 2 1 1 2 Beutong 4 2 1 1 3 Seunagan Timur 5 1 1 1 4 Suka Makmue 6 2 1 2 5 Kuala 5 1 1 2 6 Kuala Pesisir 4 1 1 1 7 Tadu Raya 4 2 1 1 8 Darul Makmur 3 1 1 9 Tripa Makmur Beutong Ateuh 3 1 10 Banggalang 42 14 8 7 3 3 Jumlah Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Nagan Raya tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 70

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.55 Perkembangan Jumlah Pengunjung Pustaka Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s.d 2013 Tahun Jumlah pengunjung (orang) 2008 2009 2010 2011 2012 2013

35 46 55 104 115 287

Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Nagan Raya tahun 2013

K. Urusan Komunikasi dan Informatika Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Komunikasi dan Informatika terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.56 berikut. Tabel 2.56 Fasilitas Telekomunikasi dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 NO

Uraian

2008

2009

2010

2011

2012

2013

1

Penduduk yang memiliki HP Penduduk yang memiliki telepon PSTN Total Jumlah penduduk yang memiliki HP/Telepon Jumlah penduduk

9.347

10.088

11.346

10.992

12.264

121.450

650

128

52

69

126

9006

88.675

98.068

101.532

105.558

111.875

130.956

142.959

144.219

145.045

146.608

149.164

172.310

60.62%

62.38%

70.36%

72.75%

75.40%

76%

2 3 4 5

Persentase penduduk yang menggunakan HP/Telepon

6

Jumlah Wartel (unit)

1

1

0

0

0

0

7

Jumlah warnet (unit)

1

2

2

3

4

6

8

Jumlah Gampong terakses jaringan HP

222

222

222

222

222

222

Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 71

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

L. Urusan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kesatuan Bangsa Politik dan perlindungan masyarakat terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel berikut.

NO

Tabel. 2.57 Jumlah Linmas dan Pos Siskamling Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s.d 2013 Jumlah Linmas Jumlah Tahun (Orang) Pos Siskamling

1

2008

920

27

2

2009

920

42

3

2010

920

84

4

2011

920

84

5

2012

852

84

6

2013

1.880

222

Sumber: Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

Tabel. 2.58 Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 – 2013 NO

Tahun

Jumlah LSM

Jumlah LSM Aktif

1

2008

7

7

2

2009

14

14

3

2010

28

28

4

2011

43

43

5

2012

50

50

6

2013

64

30

Sumber: Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 72

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel.2.59 Jumlah Partai Politik Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 – 2013 NO

Tahun

Jumlah Partai Politik Nasional

Jumlah Partai Politik Lokal

2008 42 6 2 2009 42 6 3 2010 42 6 4 2011 42 6 5 2012 10 3 6 2013 15 3 Sumber: Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 1

M. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Berdasarkan metode/alat KB yang digunakan, tampaknya metode suntik dan pil KB masih menjadi pilihan utama. Pada tahun 2013 suntik KB digunakan oleh 41,8 persen akseptor dan pil KB digunakan oleh 32,2 persen pengguna. Alat ini digunakan karena kepraktisan dan kemudahannya dan kemungkinan masih dominan digunakan akseptor sampai beberapa waktu mendatang.

Kinerja

pembangunan

pada

pelayanan

urusan

Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.60 dan 2.61 berikut. Tabel 2.60 Persentase Perempuan Berusia 10 Tahun Ke Atas dan Pernah Kawin Menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan, 2010-2013

No

Metode Kontrasepsi

Tahun 2010

2011

2013

1

Suntik KB

73,15

68,95

41,8

2

Pil KB

20,82

31,05

32,2

3

Lainnya

6,03

0,00

26,0

Persentase perempuan 4 berumur 15-49 tahun dan 47,64 48,59 berstatus kawin dan sedang menggunakan alat/cara KB Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 73

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.61 Jumlah Keluarga Sejahtera Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009-2013

NO

Tahun

Status Keluarga

2009

2010

2011

2012

2013

Ket

1

Keluarga Pra Sejahtera

8.861

6.605

6.903

6.884

6013

2

Keluarga Sejahtera I

9.658

9.201

9.779

9.762

10235

3

Keluarga Sejahtera II

9.483

12.897

13.450

14.607

18641

4

Keluarga Sejahtera III

4.300

5.352

6.069

5.390

5

Keluarga Sejahtera Plus

1.178

1.990

2.161

1.520

Sumber: Nagan Raya Dalam Angka Dan Badan Pemeberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Keluarga Berencana Tahun 2013

N.

Urusan Pemerintahan Umum Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemerintahan Umum

terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana berikut. a)

Urusan Syariat Islam Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Syariah Islam terlihat

pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.62 berikut Tabel.2.62 Jumlah sarana dan prasarana Ibadah dan Kasus Pelanggaran Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 NO 1 2 3 4 5 6

Sarana dan prasarana (unit) Masjid Meunasah Musalla Dayah Jumlah Pelanggaran Qanun No 14 thn 2003 Khalawat/Mesum

2008

2009 2010

2011

2012

2013

-

213 250 40 156 659

227 253 42 201 723

227 261 42 201 731

227 260 42 201 730

237 260 42 227 766

2

0

0

0

0

0

Sumber: Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 74

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

b)

Urusan Ketahanan Pangan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketahanan Pangan

terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel berikut. Tabel 2.63 Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Luas Lahan Sawah Persentase Luas NO Kecamatan (Ha) (%) 1 Beutong 2,929.00 14.98 2 Beutong Banggalang* 400.00 2.04 3 Seunangan Timur 2,468.00 12.63 4 Seunangan 1,977.00 10.12 5 Suka Mankmue 2,468.00 14.96 6 Kuala 3,708.00 18.97 7 Kuala Pesisir 1,730.00 8.85 8 Darul Makmur 1,776.00 9.08 9 Tripa Makmur* 801.00 4.09 10 Tadu Raya 831.00 4.25 Jumlah Total 19,088.00 100.00 Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

Tabel 2.64 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi Sawah Intensifikasi Menurut Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Rata-Rata Luas (Ha) Produksi No Kecamatan Produksi (Ton) Tanam Panen (Ton/Ha) 1 Darul Makmur 700 1,206 4,824 4 2 Kuala 3,400 5,792 31,856 5.5 3 Kuala Pesisir 1,027 1,902 8,559 4.5 4 Tadu Raya 2,500 4,777 21,497 4.5 5 Beutong 400 400 2,200 5.5 6 Seunagan 1,969 3,577 24,324 6.8 7 Suka Makmue 1,524 3,094 20,111 6.5 8 Seunagan Timur 2,849 5,6875 38,658 6.8 Beutong ateuh 9 3,029 5,965 40,562 6.8 Banggalang 10 Tripa Makmur 612 1,352 6,084 4.5 Jumlah 18,010 84,940 198,675 55 Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 75

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

2.1.3.2 Layanan Urusan Pilihan Layanan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya tahun 2008-2013 terdiri dari 8 (delapan) urusan, yaitu: A.

Pertanian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.65 berikut. Tabel.2.65 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

No

Jenis Lahan

1

Sawah Basah

Luas (Ha) Luas Luas Areal Panen (Ha) (Ha) 33,390 33,390

2

Sawah kering

3,516

3,516

10,548

3,5

36,906

36,906

194,193

4,5

Jumlah

Produksi (Ton)

Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)

183,645

5.5

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013 Tabel.2.66 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Komoditas Hortikultura di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Luas (Ha) Rata-Rata No Komoditas Produksi Luas Areal Produksi (Ton/Ha) (Ha) (Ton) 1 Mangga 9,407 85 9 2 Rambutan 31,137 249 8 3 Jeruk Manis 12,535 125 10 4 Langsat 22,007 110 5 5 Sawo 13,975 56 4 6 Durian 19,866 516 26 7 Jambu 28,460 228 8 8 Nenas 2,174 39 18 9 Pisang 32,004 5,7 178 10 6,845 116 17 Pepaya Jumlah 178,408 1,529,6 28.3 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 76

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.67 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Komoditas Palawija di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Luas (Ha) No

Komoditas

1

Jagung

Luas Areal (Ha) 1.280

2

Kedelai

1,240

1,860

1,5

3

Kacang tanah

1,321

1,321

1,00

4

Kacang hijau

155

136

0.88

5

Ubi kayu

452

8,678

19.20

6

Ubi jalar

357

7,254

20.32

4,805

22,44

7.5

Jumlah

Produksi (Ton) 3,200

Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)

2.50

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013 Tabel 2.68 Jenis Kelembagaan Pertanian di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 No

Jenis Kelembagaan

Satuan

Jumlah

1

BBU

Unit

2

2

Koperasi Tani

Unit

10

3

UPJA

Unit

51

4

Badan Penyuluh Pertanian (BPP)

Unit

5

5

Kios Pertanian

Unit

16

6

Kelompok Tani

Unit

739

7

Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA)

Unit

14

Jumlah

837

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 77

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

B.

Kehutanan dan Perkebunan Kinerja

pembangunan

pada

pelayanan

urusan

kehutanan

dan

perkebunan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.69 berikut. Tabel 2.69 Luas Tanam, dan Produksi Komoditas Perkebunan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s/d 2013 No

Komoditas

Satuan

2008

Tahun 2009

2010

Luas Tanam 1

Kelapa sawit

Ha

14,052

27,435

37,444

2

Karet

Ha

9,861

10,269

10,293

3

Kelapa

Ha

3,055

1,259

1,352

4

Kopi

Ha

1,360

150

152

5

Kakao

Ha

4,033

4,051

4,993

6

Nilam

Ha

70

-

102

7

Pinang

Ha

258

571

554

8

Pala

Ha

158

123

123

9

Sagu

Ha

1,471

110

113

10

Kapuk/Randu

Ha

475

21

21

11

Kemiri

Ha

62

71

69

12

Aren

Ha

236

19

18

13

Kunyit

Ha

15

12

13

32,962

35,106

55,246

Jumlah Produksi (ton) 1

Kelapa sawit

Ton

49,980

83,088

130,501

2

Karet

Ton

3,929

3,307

3,304

3

Kelapa

Ton

1,248

666

670

4

Kopi

Ton

567

50

51

5

Kakao

Ton

571

1,343

1,415

6

Nilam

Ton

5

-

6

7

Pinang

Ton

93

233

220

8

Pala

Ton

26

35

35

9

Sagu

Ton

245

14

15

10

Kapuk/Randu

Ton

57

6

6

11

Kemiri

Ton

5

17

16

12

Aren

Ton

48

7

7

13

Kunyit

8

6

5

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 78

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

No

Komoditas

Satuan

Tahun 2011

2012

2013

Luas Tanam 1

Kelapa sawit

Ha

38,649

39,322

40,215.24

2

Karet

Ha

10,870

11,549

12,357.53

3

Kelapa

Ha

1,351

1,350

1,351

4

Kopi

Ha

150

148

148.50

5

Kakao

Ha

5,052

5,372

5,404.71

6

Nilam

Ha

45

15

14.35

7

Pinang

Ha

547

547

550

8

Pala

Ha

122

122

121

9

Sagu

Ha

112

112

112

10

Kapuk/Randu

Ha

21

21

18.25

11

Kemiri

Ha

69

69

66.00

12

Aren

Ha

13

12

12.00

13

Kunyit

Ha

11

1

1

57,010

58,638

Jumlah Produksi (ton) 1

Kelapa sawit

Ton

141,561

144,980

195,875.5

2

Karet

Ton

3,322

3,431

3,355.6

3

Kelapa

Ton

668

659

658

4

Kopi

Ton

52

48

44.75

5

Kakao

Ton

1,331

1,335

1,326.75

6

Nilam

Ton

-

-

0.43

7

Pinang

Ton

228

225

225

8

Pala

Ton

35

33

32.96

9

Sagu

Ton

18

18

18.6

10

Kapuk/Randu

Ton

7

6

4.93

11

Kemiri

Ton

19

19

19.27

12

Aren

Ton

5

5

4.7

13

Kunyit

Ton

5

-

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 79

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.70 RATA-RATA PRODUKSI KOMUDITAS PERKEBUNAN MENURUT JENIS Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 No

Komoditas

Luas Tanam 1 Kelapa sawit

Satuan

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Ton/Ha

3.56

3.03

3.49

3.66

3.69

815

2

Karet

Ton/Ha

0.40

0.32

0.32

0.31

0.30

72.5

3

Kelapa

Ton/Ha

0.41

0.53

0.50

0.49

0.49

71.5

4

Kopi

Ton/Ha

0.42

0.33

0.34

0.35

0.33

48

5

Kakao

Ton/Ha

0.14

0.33

0.28

0.26

0.25

513

6

Nilam

Ton/Ha

0.07

-

0.06

-

-

60

7

Pinang

Ton/Ha

0.36

0.36

0.41

0.40

0.42

46

8

Pala

Ton/Ha

0.16

0.28

0.28

0.29

0.27

45

9

Sagu

Ton/Ha

0.17

0.13

0.13

0.16

0.16

32

10 Kapuk/Randu

Ton/Ha

0.12

0.28

0.28

0.33

0.30

45

11

Kemiri

Ton/Ha

0.08

0.23

0.23

0.28

0.28

50

12

Aren

Ton/Ha

0.20

0.35

0.37

0.41

0.39

52

13

Kunyit

Ton/Ha

0.53

0.52

0.42

0.44

-

-

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 80

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel.2.71 Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Petani perkebunan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 -2012 No

Uraian

Satuan

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Jumlah Petani Perkebunan 1

Suka Makmue

Orang

942

895

915

932

961

2

Seunagan

Orang

3,907

3,311

3,270

3,313

3,405

3

Seunagan Timur

Orang

3,451

2,755

2,930

2,464

2,647

4

Beutong

Orang

2,820

7,627

8,182

8,174

3,592

5

Beutong Ateuh Banggalang

Orang

-

-

-

481

537

6

Kuala

Orang

11,456

3,631

3,691

3,857

3,941

7

Kuala Pesisir

Orang

3,027

4,594

4,859

4,855

5,001

8

Tripa Makmur

Orang

-

-

-

3,849

4,133

9

Tadu Raya

Orang

3,715

5,285

5,563

5,584

6,246

10

Darul Makmur

Orang

10,457

17,407

18,691

15,283

15,387

39,775

45,505

48,101

48,792

45,850

Jumlah

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013 Tabel.2.72 Perubahan Peruntukan Hutan Menjadi Bukan kawasan Hutan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Hutan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 -2013 No

Uraian

2012

2013

1

Luas wilayah ber HPL/HGB

176,344.00

224.745.00

2

Luas hutan (ha)

168,541.49

354.491,00

3

Luas hutan lindung

144,320.00

129,746.00

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 81

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

C.

Pariwisata Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata terlihat pada

beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel berikut. Tabel 2.73 Jumlah Sarana/fasilitas pariwisata (unit) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 No

Jenis sarana

Satuan

TAHUN 2008

2009

2010

2011

2012

2013

1

Hotel

Unit

-

-

-

-

1

1

2

Unit

12

15

17

21

25

30

3

Rumah makan/Restoran Warung kopi/café

Unit

15

19

20

25

25

32

4

Losmen

Unit

0

0

0

0

0

2

4

Wisma

Unit

0

0

1

1

1

1

Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

Tabel. 2.74 Objek wisata Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 No

Kecamatan

1

Beutong

2

Kuala Pesisir

3 4

Tripa Makmur Tedu Raya

5

Seunagan Timur

6

Kuala

Jenis objek wisata Wisata Alam Krueng Isep Panorama Singgah Mata Bendungan Irigasi Jeuram Wisata Pantai Indah Naga Wisata Pantai Seunagan Wisata Pantai Suak Dama Danau Laut Tadu Makam Habib Muda Seunangan Mesjid Jamik Syaikhunna Gudang Buloh

Jumlah Objek Wisata 3 2 1 1 1 1

Jumlah 9 Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 82

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

D. Kelautan dan Perikanan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kelautan dan Perikanan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.75 berikut. Tabel.2.75 Produksi Budidaya Perikanan Darat, Nilai Produksi, dan Luas Areal Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s/d 2013

No

2008

Tahun 2009

2010

Ton

211

304

461

Rp

5,271,750,000

7,608,500,000

11,528,500,000

Ha

367

380

400

Ton

0.57

0.80

1.15

%

25.00

44.33

51.52

%

23.42

44.33

51.52

Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun

%

3.23

3.54

5.26

Uraian

2013

Uraian

1

Jumlah Produksi

2

Nilai Produksi Luas Lahan Perikanan Darat Rata-Rata (Ton/Ha)

3 4

5 6 7 No

Satuan

Budidaya Produksi

Pertumbuhan Jumlah Produksi Pertahun Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun

Satuan

2011

2012

1

Jumlah Produksi

Ton

921

1,120

2

Nilai Produksi

Rp

23,024,250,000

27,992,500,000

Ha

415

433

390

Ton

2.22

2.59

0.81

99.72

21.58

3 4

Luas Lahan Perikanan Darat Rata-Rata (Ton/Ha)

Budidaya Produksi

5

Pertumbuhan Produksi Pertahun

Jumlah

6

Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun

%

99.72

21.58

25

7

Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun

%

3.85

4.12

0

%

25

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Tahun Raya 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 83

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel.2.76 Produksi Budidaya Tambak, Nilai Produksi, dan Luas Areal Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s/d 2013 No

Uraian

3

Jumlah Produksi Budidaya Tambak Nilai Produksi Budidaya Tambak Luas areal Tambak

4

Rata-Rata Produksi

1 2

5 6

7

No

Pertumbuhan Jumlah Produksi Pertahun Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun Uraian

Satuan

2008

2009

2010

Ton

8.70

13.00

20.00

Rp

217,500,000.00

325,000,000.00

500,000,000.0 0

Ha

15.50

16.50

17.50

Ton

0.56

0.79

1.14

%

38.10

49.43

%

38.10

49.43

%

14.81

6.45

Satuan

2011

2012

2013

Ton

57.50

79.50

99.38

Rp

1,437,500,000.00

1,987,500,000.00

2,484,500,000

53.85 53.85 6.06

2

Jumlah Produksi Budidaya Tambak Nilai Produksi Budidaya Tambak

3

Luas areal Tambak

Ha

24.20

30.00

30

4

Rata-Rata Produksi

Ton

2.38

2.65

0.81

5

Pertumbuhan Jumlah Produksi Pertahun

%

187.50

38.26

187.50

38.26

38.29

23.97

1

6 7

Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun

%

25 25 0

%

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 84

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel.2.77 Produksi Budidaya Kolam, Nilai Produksi, dan Luas Areal Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 No

1

Uraian

Satuan

2008

2009

2010

Ton

196.17

283.64

433.14

Jumlah Produksi Budidaya Kolam

2

Nilai Produksi Budidaya Kolam

Rp

4,904,250,000

7,091,000,000

10,828,500,000

3

Luas areal Kolam

Ha

349.50

360.00

379.00

Satuan

2011

2012

2013

Ton

832.48

1,008.20

1125,0

Uraian

No

Jumlah Produksi Budidaya 1

Kolam

2

Nilai Produksi Budidaya Kolam

Rp

20,812,000,000

25,205,000,000

28.125.000

3

Luas areal Kolam

Ha

387.20

398.50

401.50

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013 Tabel.2.78 Jumlah dan Nilai Produksi Perikanan Menurut Jenis Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 Jumlah Produksi Perikanan Menurut Jenis Budidaya No 1 2 3 4

Uraian

Satuan

2008

2009

2010

2011

2012

Ton

1,457.20

1,457.20

68,813.50

445.11

-

Ton

8.70

13.00

20.00

57.50

79.50

Ton

196.17

283.64

433.14

832.48

1,008.20

Ton

6.00

7.70

8.00

30.99

32.00

Ton

1,668.07

1,761.54

69,274.64

1,366.08

1,119.70

Laut Air payau/ Tambak Air Tawar / Kolam Perairan Umum Jumlah

2013

Nilai Produksi Perikanan Menurut Jenis Budidaya No 1 2 3 3

Uraian

Sat

Laut

Rp

5,275,952

5,275,952

2,064,390

8,902,200

-

0

Rp

217,500,000

325,000,000

500,000,000

1,437,500,000

1,987,500,000

2,484,315

Rp

4,904,250,000

7,091,000,000

10,828,500,000

20,812,000,000

25,205,000,000

31,506,250

Rp

150,000,000

192,500,000

200,000,000

774,750,00

800,000,000

92,000,000

Rp

4,253,930

5,277,025,952

7,613,775,952

11,530,564,390

23,033,152,200

125,990,625

Air payau Air Tawar Perairan Umum

Jumlah Total

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Jumlah Produksi Perikanan Tangkap No

Uraian

Sat

2008

2009

2010

2011

2012

2013

1

Laut *

Ton

94.52

99.00

97.72

82.06

91.94

103,525

Ton

4.99

5.87

4.41

5.01

5.24

Ton

111.63

129.05

127.33

175.05

196.67

2 3

Air payau Air Tawar

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 85

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Jumlah Total

Ton

211.14

233.92

229.46

262.12

293.85

Nilai Produksi Perikanan Tangkap No

1

Uraian

Laut Air payau Air Tawar

2 3

Jumlah Total

Sat

2008

2009

2010

2011

2012

2013 1,552,875,000

Rp

1,417,800,000

1,485,000,000

1,465,800,000

1,230,900,000

1,379,100,000

Rp

99,800,000

117,400,000

88,200,000

100,200,000

104,800,000

Rp

1,674,450,000

1,935,750,000

1,909,950,000

2,625,750,000

2,950,050,000

Rp

3,192,050,000

3,538,150,000

3,463,950,000

3,956,850,000

4,433,950,000

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2013

Tabel.2.79 Jumlah Nelayan, Kelompok dan Pembinaan Nelayan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 No

Satuan

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Orang

168

195

220

313

313

345

Nelayan Tidak Tetap

Orang

175

198

230

235

235

257

Jumlah Petambak

Orang

30

39

45

58

78

78

4

Jumlah Petani Ikan Kolam

Orang

450

500

548

600

600

600

5

Jumlah Petani Ikan Peraian Umum

Orang

55

70

70

83

83

83

28

28

28

28

28

33

1 2 3

6

Uraian

Nelayan Tetap (Orang)

Kelompok Nelayan

Kelompok

7

Jumlah Nelayan yang dibina

Orang

30

39

45

58

78

128

8

Jumlah Petambak yang dibina

Orang

280

280

280

280

280

280

9

Jumlah Kelompok Nelayan yang dibina

-

-

-

-

-

5

535

609

663

751

761

761

30

38

42

50

51

51

10

10

10

10

12

12

10

12

12

Kelompok

10

Jumlah petani ikan yang dibina

11

Jumlah kelompok Budidaya Ikan

Kelompok

12

Jumlah kelompok pengolahan Ikan

Kelompok

Orang

Jumlah Kelompok 13 pengolahan ikan 10 10 10 Kelompok yang dibina Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 86

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel. 2.80 Jumlah Alat Tangkap Ikan dan Jumlah Armada Penangkapan Ikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 Jumlah Alat Tangkap Ikan (Unit) 1

Jenis Alat Tangkap Purseine

2

Pukat Pantai

Unit

6

6

14

16

16

29

3

Jaring Insang

Unit

210

240

280

330

358

661

5

Jaring Udang

Unit

88

88

88

88

88

120

6

Pancing

Unit

160

160

260

165

165

165

7

Serok

Unit

-

-

-

-

-

-

8

Bubu

Unit

201

205

205

205

250

250

9

Seser

Unit

60

60

65

65

65

75

No

Satuan

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Unit

-

-

-

-

-

-

Jumlah Armada Penangkapan Ikan ( Unit) No

1 2

Jenis

Perahu Motor Kapal Motor

Satuan

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Unit

75

60

60

60

60

83

Unit

76

79

88

88

88

151

Unit

90

105

105

120

121

155

Perahu 3

Tidak Bermotor

Sumber : Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2013

Tabel.2.81 Fasilitas pendukung perikanan dan kelautan ( Unit) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 No

Jenis Fasilitas

Satuan

2008

2009

2010

2011

2012

2013

1

PPI

Unit

-

-

-

-

-

-

2

TPI

Unit

5

5

4

4

4

4

3

Jumlah Pasar ikan

Unit

6

6

7

8

9

9

4

Jumlah Balai Benih Ikan (BBI)

Unit

2

2

2

2

2

2

5

Jumlah Unit Pembenihan Rakyat

Unit

6

6

5

5

5

5

Sumber : Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 87

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel.2.82 Kondisi Hutan Bakau Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012 No

Uraian

Satuan

2007

2008

2009

2010

2011

2012

1

Luas areal hutan Bakau

Ha

362.16

362.16

362.16

362.16

362.16

362.16

2

Luas areal kerusakan hutan Bakau

Ha

187.84

187.84

187.84

187.84

187.84

187.84

3

Luas areal hutan bakau yang direhabilitasi

Ha

-

-

-

-

-

-

Sumber : Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2012

E. Urusan Ketransmigrasian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketransmigrasian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.84 berikut. Tabel 2.83 Lokasi Transmigrasi dan Jumlah Kepala Keluarga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012 Jumlah kepala Keluarga (KK) No

1 2 3 4 5 6 7

Lokasi

UPT.I. Krueng Tadu Gampong Simpang Jaya UPT.II. Krueng Tadu Gampong Batu Raya UPT.III. Krueng Tadu Gampong Sember Daya UPT.IV. Krueng Tadu Gampong Bumi Sari UPT.V. Lamie Gampong Krueng Itam UPT.VI. Lamie Gampong Rantau Selamat UPT.VII. Lamie

Tahun

Satuan 2007

2008

2009

2010

2011

2012

Orang

121

121

150

150

150

150

Orang

171

171

171

171

171

171

Orang

211

211

211

211

211

211

Orang

126

126

126

126

126

126

Orang

132

340

340

340

340

340

Orang

101

310

310

310

310

310

Orang

91

96

96

96

96

96

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 88

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

8 9 10 11 12 13

Gampong Lamie Gagak UPT.I. Seneuam Gampong Blang Luah UPT.II. Seneuam Gampong Makarti Jaya UPT.III. Seneuam Gampong Sumber Makmur UPT.IV. Seneuam Gampong Sumber Bakti UPT.Despot Alue Siron Gampong Alue Siron UPT. Beutong Ateuh Blang Puuk Jumlah

Orang

419

361

361

361

361

361

Orang

142

158

158

158

158

158

Orang

80

87

87

87

87

87

Orang

300

313

313

313

313

313

Orang

-

-

83

173

173

173

Orang

-

-

-

-

100

100

Orang

3,901

4,302

4,415

4,506

4,607

4,608

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah Daya saing daerah merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan pemerintah daerah yang didasarkan pada potensi, kekhasan dan keunggulan suatu daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dalam mencapai tingkat kesejahteraan dan keberlanjutan. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.

2.1.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah Kemampuan ekonomi daerah atau kapasitas ekonomi daerah harus memeiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang akan masuk dan telah berada pada suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saing daerah. Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian daerah di Provinsi Aceh. Demikian pula halnya di

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 89

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Kabupaten Nagan Raya. Bahkan proporsi sektor pertanian di kabupaten ini lebih besar dua kali lipat dari pada sumbangan sektor pertanian pada perekonomian Provinsi Aceh. Sekitar 57,27 persen kegiatan ekonomi Kabupaten Nagan Raya disumbangkan oleh sektor primer itu. Meskipun berangsur menurun dalam beberapa tahun terakhir, peran sektor primer ini masih dominan di Kabupaten Nagan Raya. Subsektor tanaman perkebunan dan subsektor tanaman bahan makanan menjadi primadona

perekonomian

daerah,

karena

keduanya

masing-masing

menyumbang 26,49 persen dan 16,38 persen terhadap kegiatan ekonomi di wilayah itu. Sektor perdagangan, hotel dan restoran dari tahun ketahun terus mengalami kenaikan yang cukup berarti. Pada tahun 2012 sektor ini menyumbang sebesar 17,62 persen terhadap perekonomian Kabupaten Nagan Raya. Sedangkan sektor bangunan dan sektor jasa masing-masing menyumbang

7,62

persen

dan

5,93

persen.

Penduduk

yang

menggantungkan penghidupan pada mata pencaharian pertanian juga sangat besar, yakni 63.05 persen. Sedangkan sektor lain yang menjadi sandaran

utama

kehidupan

penduduk

baik

sektor

pertambangan,

pengangkutan dan komunikasi, indutri pengolahan, listrik dan air minum dan keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menyumbang sebesar 11,56 persen. Gambar.2.14 Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertanian dan Nonpertanian, Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011-2012

100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%

Nonpertanian Perikanan Kehutanan Peternakan Tan Perkebunan Tan Bahan Makanan

41,22

42,73

4,57 8,01

4,27 7,74

26,61

26,49

17,11

16,38

2011

2012

Sumber: PDRB Nagan Raya Tahun 2007-2012

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 90

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Beberapa komoditi pertanian penting yang dihasilkan Kabupaten Nagan Raya antara lain padi, kedelai, jagung, dan kacang tanah. Pada tahun 2012, kabupaten Nagan Raya menghasilkan sekitar 97.508 ton padi yang dipanen dari lahan sawah seluas 17.148 ha. Kedelai juga merupakan tanaman pangan yang banyak dibudayakan petani, komoditi ini ditanam pada lahan seluas 867 ha dengan hasil produksi mencapai 1.065 ton. Sedangkan jagung dan kacang tanah yang dihasilkan petani sebanyak 2.426 ton dan 2.302 ton. Komoditi perkebunan yang menjadi unggulan Kabupaten Nagan Raya selain padi sawah adalah kelapa sawit dan karet. Luas lahan dan produksi karet yang dihasilkan perkebunan rakyat pada tahun 2012 mencapai 11.549 ha dengan produksi 3.386 ton. Sementara produksi kelapa sawit yang dihasilkan perkebunan rakyat mencapai 144.280 ton dari lahan seluas 39.322 ha. a. Pertumbuhan Ekonomi Meskipun cenderung moderat, perekonomian Kabupaten Nagan Raya mengalami pertumbuhan yang cukup siknifikan dalam 6 tahun terakhir. Sektor-sektor perekonomian yang mempunyai peran besar tentu sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi di daerah ini. Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Nagan Raya tercatat 4,69 persen, sedangkan pada tahun 2012 tumbuh menjadi 5,08 persen dan pada tahun 2013 tumbuh sebesar 6,63 persen. Perbaikan arah pertumbuhan ekonomi tidak bisa tidak bisa dilepaskan dari adanya investasi pemerintah pada berbagai sektor dasar ekonomi. Pembangunan infrastruktur baik jalan, jembatan dan lainnya memberikan akses dan kemudahan bagi pelaku ekonomi dan masyarakat dalam melaksanakan usahanya. Potensi pertumbuhan ekonomi diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan yang cukup positif dimasa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami perkembangan yang positif tidak terlepas dari tumbuhnya sektor-sektor utama perekonomian

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 91

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Kabupaten Nagan Raya, terutama sektor pertanian, perdagangan, jasajasa dan pertambangan dan penggalian. Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tinggi pada tahun 2012 adalah sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 5,6 persen, diikuti

sektor industri

pengolahan yang tumbuh sebesar 1,05 persen. Sedangkan sektor-sektor lainnya mengalami pertumbuhan di bawah 1 persen. Gambaran

pertumbuhan ekonomi dan sektor dominan yang

mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada gambar, 2.16. Gambar 2.15 Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Dominan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012 Pertanian Pertamb dan Penggalian PDRB

25 20 15 10 5 0 2008

2009

2010

2011

2012

Sumber: PDRB Kabupaten Nagan Raya 2007-2012

b.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perekonomian Daerah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 dapat dilihat pada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Nagan Raya merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksi atau jasa di wilayah Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012. P Menurut konsep dan definisi yang digunakan, Pendapatan per Kapita adalah hasil bagi antara Pendapatan Regional atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 92

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Sedangkan PDRB per Kapita adalah bagi hasil antara PDRB dengan jumlah

penduduk

pertengahan

tahun

(bulan

Juni).

Gambaran

Pendapatan Per-kapita dan Pendapatan Regional Per-kapita Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada gambar 3.1

Gambar 2.16 PDRB Per-kapita dan Pendapatan Regional Per-kapita Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012

Sumber: PDRB Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

Pada tahun 2012 pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Nagan Raya tercatat sebesar 19,41 juta rupiah per tahun, atau mengalami peningkatan sebesar 5,68 persen dari tahun 2011 yang nilainya mencapai 18,36 juta rupiah. Angka ini menggambarkan rata-rata pendapatan penduduk per jiwa selama setahun. Jika rumah tangga terdiri dari 4 orang anggota, maka diperkirakan pendapatan rumah tangga adalah sebesar 77,63 juta rupiah per tahun atau 6,47 juta per bulan. Angka yang cukup besar, namun pada kenyataannya masih banyak rumah tangga yang berpenghasilan dibawah 1 juta rupiah perbulan untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang sebagian besar terdiri dari 3 sampai 4 orang. Dapat disimpulkan bahwa Pendapatan per Kapita merupakan nilai ratarata

dari total pendapatan regional/daerah dibagi jumlah penduduk,

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 93

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

yang belum tentu dinikmati oleh seluruh penduduk. Jika Pendapatan per Kapita suatu daerah semakin tinggi, namun kenyataan masih banyak penduduk yang berpenghasilan rendah, maka distribusi pendapatan penduduk wilayah tersebut masih belum merata. Secara riil (tanpa dipengaruhi oleh fluktuasi harga/inflasi) pendapatan per kapita dapat dilihat dari Pendapatan Regional atas dasar harga konstan. Pendapatan per Kapita (atas dasar harga konstan 2000) penduduk Nagan Raya pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 2,30 persen dibanding tahun 2011. Perkembangan PDRB Kabupaten Nagan Raya tahun 2007-2012 menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku seperti terlihat dalam tabel 2.84 dibawah ini. Tabel 2.84 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Nagan Raya Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2012 (Juta Rupiah) LAPANGAN USAHA

2007

2008

2009

2010

2011*)

2012**)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1 228 093,06

1 421 451,15

1 469 668,94

1 536 458,79

1 627 542,47

1 721 389,26

369 451,29 531 745,43 165 445,84 114 778,82 46 671,69

426 204,94 601 750,50 194 218,88 145 493,05 53 783,79

437 230,25 628 187,78 205 495,20 140 060,26 58 695,45

452 658,60 676 030,16 214 111,51 130 288,73 63 369,79

473 742,05 736 838,55 221 772,74 126 616,60 68 572,53

492 446,56 796 118,89 232 503,16 128 328,90 71 991,75

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2.1. Pertambangan Minyak dan Gas 2.2. Pertambangan Bukan Migas 2.3. Penggalian dan Penggaraman

26 186,39 0,00 0,00 26 186,39

32 372,20 0,00 0,00 32 372,20

39 789,08 0,00 0,00 39 789,08

46 760,02 0,00 0,00 46 760,02

56 062,64 0,00 2 578,20 53 484,44

69 210,95 0,00 8 919,00 60 291,95

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 3.1. Industri Migas 3.2. Industri tanpa Migas

38 715,18 0,00 38 715,18

42 269,23 0,00 42 269,23

43 934,63 0,00 43 934,63

45 751,21 0,00 45 751,21

50 416,15 0,00 50 416,15

55 069,58 0,00 55 069,58

4. LISTRIK DAN AIR MINUM 4.1. Listrik 4.2. Air Minum

3 310,34 3 310,34 0,00

4 464,18 4 464,18 0,00

5 902,59 5 902,59 0,00

7 352,85 7 352,85 0,00

8 912,27 8 912,27 0,00

10 521,93 10 521,93 0,00

5. BANGUNAN/KONTRUKSI

98 639,79

128 012,47

152 326,27

172 448,08

199 291,32

228 979,78

299 456,97 292 215,76 684,33 6 556,88

358 089,44 349 737,00 795,37 7 557,07

388 936,46 379 714,92 892,21 8 329,34

426 335,66 415 943,96 969,74 1 9 421,95

476 768,99 464 969,73 060,19 10 739,06

529 635,84 516 208,25 1 176,21 12 251,38

87 796,37 77 802,76

103 853,43 92 374,62

123 643,48 110 938,42

144 541,68 130 472,49

164 647,85 149 020,39

182 909,36 165 467,59

0,00 86,89 233,60 9 673,12

0,00 99,65 263,18 11 115,97

0,00 118,78 297,12 12 289,17

0,00 139,79 334,73 13 594,68

0,00 167,54 375,39 15 084,54

0,00 183,36 419,71 16 838,70

(1) 1. PERTANIAN 1.1. Tanaman Bahan Makanan 1.2. Tanaman Perkebunan 1.3. Peternakan 1.4. Kehutanan 1.5. Perikanan

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 6.1. Perdagangan 6.2. Hotel 6.3. Restoran/Rumah makan 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7.1. Pengangkutan Jalan Raya (Darat) 7.2. Pengangkutan Laut, Sungai dan Danau Danau 7.3. Pengangkutan Udara 7.4. Jasa Penunjang Angkutan 7.5. Komunikasi

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 94

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 8.1. B a n k 8.2. Lembaga Keuangan tanpa Bank 8.3. Jasa Penunjang Keuangan 8.4. Sewa Bangunan 8.5. Jasa Perusahaan

15 859,14 5 080,96 1 170,72 0,00 9 554,31 53,15

18 177,42 6 053,20 1 291,33 0,00 10 775,23 57,66

20 900,26 7 327,70 1 398,55 0,00 12 111,16 62,85

23 414,40 8 931,98 1 495,85 0,00 12 918,64 67,93

26 422,06 10 667,00 1 598,76 0,00 14 082,21 74,09

29 606,39 12 359,80 1 719,41 0,00 15 446,78 80,39

107 865,14 103 673,33 1 633,07

120 573,01 115 706,27 1 803,77

130 013,49 124 474,44 2 045,06

139 955,19 133 705,41 2 380,54

158 805,48 151 757,28 2 633,10

178 304,29 170 385,77 2 885,70

1 100,71 1 458,03

1 297,52 1 765,45

1 530,61 1 963,39

1 711,32 2 157,91

1 951,81 2 463,28

2 191,51 2 841,31

1 905 922,36

2 229 262,54

2 375 115,21

2 543 017,89

2 768 869,21

3 005 627,38

9. JASA-JASA 9.1. Pemerintahan Umum 9.2. Sosial Kemasyarakatan 9.3. Hiburan, Rekreasi dan Kebudayaan 9.4. Perorangan dan Rumah Tangga P D R B BERLAKU

Sumber: PDRB Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 **) Angka Sementara *) Angka Diperbaik

PDRB Nagan Raya menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2000 dapat dilihat dalam tabel 2.85 dibawah ini. Tabel 2.85 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Nagan Raya Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2007-2012 (Juta Rupiah) LAPANGAN USAHA (1) 1. PERTANIAN 1.1. Tanaman Bahan Makanan 1.2. Tanaman Perkebunan 1.3. Peternakan 1.4. Kehutanan 1.5. Perikanan

2007

2008

2009

2010

2011**)

2012**)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

423 593,75 140 473,00 166 929,09 64 071,71 24 388,03 27 731,92

424 452,41 141 619,90 167 012,27 65 250,74 22 404,19 28 165,31

429 820,83 143 217,16 171 578,79 66 229,65 20 258,52 28 536,71

441 673,01 145 130,04 181 902,28 67 323,56 18 178,14 29 138,99

455 818,68 147 114,19 192 736,68 68 537,52 17 646,81 29 783,47

471 885,63 149 507,38 204 165,36 69 877,19 17 811,91 30 523,78

13 906,74

15 695,14

17 611,67

19 173,68

21 803,48

26 014,85

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

1 225,80

4 135,20

13 906,74

15 695,14

17 611,67

19 173,68

20 577,68

21 879,65

28 003,75

29 289,12

29 995,82

30 840,29

32 594,10

34 792,06

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

3.2. Industri tanpa Migas

28 003,75

29 289,12

29 995,82

30 840,29

32 594,10

34 792,06

4. LISTRIK DAN AIR MINUM

1 846,07

2 128,48

2 437,92

2 736,30

3 036,39

3 322,95

1 846,07

2 128,48

2 437,92

2 736,30

3 036,39

3 322,95

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

36 395,84

40 621,11

45 011,94

48 625,61

52 355,00

56 480,11

221 008,18

230 685,22

237 591,40

245 824,92

255 509,02

266 929,85

217 245,22

226 739,07

233 503,22

241 539,22

250 958,67

262 089,83

332,20

347,80

355,61

361,20

368,65

378,89

3 430,76

3 598,35

3 732,58

3 924,50

4 181,70

4 461,13

45 929,21

52 532,12

57 424,27

62 796,30

68 289,43

74 118,83

40 286,85

46 560,79

51 092,01

56 027,19

61 042,75

66 333,88

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

42,55

43,86

50,40

55,98

61,19

62,92

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2.1. Pertambangan Minyak dan Gas 2.2. Penggalian dan Penggaraman 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 3.1. Industri Migas

4.1. Listrik 4.2. Air Minum 5. BANGUNAN/KONTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 6.1. Perdagangan 6.2. Hotel 6.3. Restoran/Rumah makan 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7.1. Pengangkutan Jalan Raya (Darat) 7.2. Pengangkutan Laut, Sungai dan Danau 7.3. Pengangkutan Udara

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 95

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

7.4. Jasa Penunjang Angkutan

144,02

151,32

159,31

170,41

184,20

195,33

5 455,79

5 776,15

6 122,56

6 542,72

7 001,30

7 526,71

7 915,81

8 242,87

8 608,33

9 028,81

9 521,96

9 984,13

2 180,92

2 349,73

2 524,63

2 820,42

3 152,35

3 428,39

789,32

822,79

860,21

883,17

911,50

944,61

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

4 909,16

5 032,94

5 184,88

5 285,56

5 417,38

5 569,29

36,40

37,40

38,61

39,66

40,74

41,83

88 430,01

94 836,55

101 090,87

107 159,78

114 312,54

121 208,21

85 974,96

92 204,82

98 258,79

104 116,90

111 032,45

117 694,38

9.2. Sosial Kemasyarakatan

836,10

872,13

920,99

981,72

1 059,16

1 123,03

9.3. Hiburan, Rekreasi dan Kebudayaan

554,93

590,00

627,73

668,35

712,08

759,22

1 064,02

1 169,60

1 283,36

1 392,81

1 508,85

1 631,57

867 029,35

898 483,01

929 593,05

967 858,70

7.5. Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 8.1. B a n k 8.2. Lembaga Keuangan tanpa Bank 8.3. Jasa Penunjang Keuangan 8.4. Sewa Bangunan 8.5. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA 9.1. Pemerintahan Umum

9.4. Perorangan dan Rumah Tangga P D R B KONSTAN

1 013 240,59

1 064 736,62

Sumber : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Nagan Raya 2007-2012 **) Angka Sementara *) Angka Diperbaiki

2.1.4.2. Fasilitas Wilayah / Infratruktur Fasilitas wilayah/Infrastruktur merupakan penunjang daya saing daerah dalam ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi di berbagai sektor pada suatu daerah atau antar-daerah (wilayah). Semakin lengkap ketersediaan fasilitas wilayah/infrastruktur, maka semakin kuat daya saing daerah. Gambaran umum kondisi daya saing daerah terkait dengan fasilitas wilayah/infrastruktur diantaranya dapat dilihat dari fasilitas perhubungan, pengairan/irigasi, air bersih serta energy dan telekomunikasi. a. Fasilitas Perhubungan Darat Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas akan memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain, terutama komoditas hasil pertanian dari pedesaaan.

- Kondisi Jaringan Jalan Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2008 mencapai 641.1 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 96

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

wewenang negara 82 kilometer dan wewenang Pemerintah Provinsi Aceh 117,6 kilometer. Sedangkan sepanjang 327.3 kilometer di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Tahun 2013 jumlah panjang jalan ini meningkat meningkat sepanjang 1004.94 km. Penambahan ini disebabkan oleh adanya peningkatan status jalan yang menghubungi antar Kecamatan maupun antar desa di Kabupaten Nagan Raya

sepanjang tahun 2013.

Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.86 dan Tabel 2.87.

No

Tabel 2.86 Kondisi Panjang Jaringan Jalan Menurut Status Jalan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Rata-Rata Tahun Pertamba Uraian Satuan han 2008 2009 2010 2011 2012 2013 pertahun

1

Jalan Negara

KM

82.0

82.0

82.0

82.0

82.0

82

0.000

2

Jalan Provinsi

KM

117.6

117.6

117.6

117.6

117.6

117.6

0.000

3

Jalan Kabupaten

KM

381.4

490.4

509.8

617.5

642.9

648.29

5.39

4

Jalan Kecamatan

KM

60.1

109.3

35.2

128.7

127.3

157.05

30.2

Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

Tabel 2.87 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N o

Keadaan

Satuan Negara

I

II

Status Jalan Tahun 2008 Propinsi Kabupaten

Kecamatan

Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Diperinci

KM KM KM KM

0.0 0.0

0.0 0.0

21.6 283.5

6.0 15.7 38.4

Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang

KM KM

82.0 0.0

106.6 3.0

3.8 241.7

3.8 30.0

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 97

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

c. Rusak Ringan d. Rusak Berat

N o

Keadaan

KM KM

0.0 0.0

Satuan Negara

I

II

N o

Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Diperinci Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak Ringan d. Rusak Berat

Keadaan

II

N o

Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Diperinci Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak Ringan d. Rusak Berat

Keadaan

Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah

Status Jalan Tahun 2009 Propinsi Kabupaten

6.0 287.6

Kecamatan

0.1 0.0

2.0 0.0

22.8 369.5

7.0 37.1 65.2

KM KM KM KM

82.0 0.0 0.0 0.0

-4.0 0.0 2.0 4.0

3.8 241.7 81.8 163.1

16.8 35.0 7.0 268.5

Satuan

Status Jalan Tahun 2010 Propinsi Kabupaten

Kecamatan

KM KM KM KM

0.1 0.0

2.0 0.0

26.3 381.5

3.8 13.8 17.7

KM KM KM KM

82.0 0.0 0.0 0.0

-3.0 0.0 2.0 3.0

3.8 241.7 81.8 182.5

20.5 10.0 5.0 291.8

Satuan Negara

I

81.8 0.0

KM KM KM KM

Negara I

4.0 4.0

KM KM KM

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

0.0 0.0

Status Jalan Tahun 2011 Propinsi Kabupaten

0.0 0.0

29.3 465.1

Kecamatan

4.8 40.3 83.6

BAB II - 98

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

II

d. Tidak Diperinci

KM

Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak Ringan d. Rusak Berat

KM KM KM KM

79.0 0.0 3.0 0.0

-3.0 0.0 0.0 3.0

3.8 241.7 81.8 290.2

25.3 39.0 10.0 253.0

Status Jalan

N o

Keadaan

Satuan Negara

I

Jenis Permukaan

II

a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Diperinci Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak Ringan d. Rusak Berat

Tahun 2012 Propinsi Kabupaten Kecamatan

KM KM KM KM

0.0 0.0

0.0 0.0

32.6 476.2

6.0 45.4 75.9

KM KM KM KM

82.0 0.0 0.0 0.0

-3.0 0.0 0.0 3.0

3.8 241.7 81.8 315.6

31.3 39.0 10.0 247.0

Status Jalan

No

Keadaan

Tahun 2013

Satuan Negara

I

II

Propinsi

Kabupaten

Kecamatan

Jenis Permukaan a. Diaspal

KM

0

0

35.6

8

b. Kerikil

KM

0

0

612.69

52.7

c. Tanah

KM

0

0

0

96.35

d. Tidak Diperinci KM

0

0

0

0

Kondisi Jalan a. Baik

KM

82

109.3

30

39.3

b. Sedang

KM

0

2.2

273.1

52.6

c. Rusak Ringan

KM

0

3.1

92

18.6

d. Rusak Berat

KM

0

3

253.19

47

Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 99

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

- Perhubungan Laut Sistem transportasi laut di Kabupaten Nagan Raya memiliki peranan penting dalam mendukung pergerakan barang. Kondisi eksisting transportasi laut di Kabupaten Nagan Raya digunakan untuk kegiatan penangkapan ikan, perjalanan wisata, dan pemanfaatan patroli keamanan dan pengamanan laut serta penelitian.

- Perhubungan Udara Perhubungan

udara

di

Kabupaten

Nagan

Raya

berdasarkan

perkembangannya sejak tahun 2005 dilakukan kajian/ penyusunan Visibility rencana peluasan Bandara Cut Nyak Dhien yang dilanjutkan dengan penyusunan Masterplan dan Detil Engineering pada tahun 2008, 2009, dan 2010 dengan lokasi di Kecamatan Suka Makmue yang diperkirakan akan diperluas landasan akan selesai tahun 2016 mendatang dengan fungsi lapangan udara sebagai penunjang di kawasan Pantai Barat. Untuk mendukung rencana pengembangan pembangunan Bandara Nagan Raya tersebut beberapa pengembangan infrastruktur diperlukan sebagai basis kegiatan ekonomi di wilayah sekitar bandara yang akan dikembangkan sebagai pusat bisnis dan sekaligus meningkatkan kinerja operasi bandara secara keseluruhan. Persiapan awal dalam mengantisipasi pelaksanaan pembangunannya di sekitar lokasi yang ditetapkan perlu pembebasan lahan, penataan wilayah sekitar bandara khususnya dalam mengantisipasi Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) dan Area Bebas Bangunan serta Kawasan Ambang Kebisingan.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 100

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

-

Pengairan/Irigasi Dalam struktur perekonomian Kabupaten Nagan Raya , sektor

pertanian merupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut sebanding dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Data rinci untuk penggunaan lahan ini dapat dilihat pada Tabel 2.88 dan Tabel 2.89. Tabel 2.88 Penggunaan Lahan Menurut Jenis Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Luas Lahan

Persentase Penggunaan Lahan

1 Bandara

(Ha) 103.25

(%) 0.03

2 Danau

115.56

0.03

3 Hutan

168,541.49

47.54

82.35

0.02

5 Perkebunan

43,859.81

12.37

6 Perkebunan Masyarakat

1,308.45

0.37

7 Pemukiman

6,894.40

1.94

8 Pertanian Lahan Kering

104,083.66

29.36

9 Rawa

13,176.77

3.72

10 Sawah

8,869.84

2.50

11 Sungai

2,640.06

0.74

12 Tanah Terbuka

4,815.49

1.36

354,491.13

100.00

No

Keterangan

4 Industri

Jumlah

Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032

Tabel 2.89 Luas lahan Sawah Teraliri Jaringan Irigasi (Ha) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012 Luas lahan sawah (Ha) NO Uraian Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 1 Irigasi Teknis 7,386 7,386 7,426 7,426 7,775

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

2012 7,775

BAB II - 101

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

2

Irigasi Semi Teknis

3

Irigasi

Sederhana

(Irigasi Desa)

2,885

2,885

3,180

3,242

3,242

3,242

1,050

1,080

1,230

1,310

2,110

3,310

Sumber: Dinas Pengairan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012

2.1.4.3. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu pembangunan SDM harus benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja yang kreatif, terampil, disiplin, produktif dan professional serta mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka melaksanakan pembangunan. Gambaran mengenai SDM dapat terlihat di antaranya melalui kualitas tenaga kerja (rasio lulusan SLTP, SLTA, Universitas/Perguruan Tinggi) dan tingkat ketergantungan penduduk. Gambaran mengenai peningkatan sumber daya manusia dilihat dari kualitas tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas dan hal tersebut bisa dilihat pada Tabel dibawah memperliahat Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang sudah menamatkan sekolah pada jenjang minimal SLTP sebanyak 46,44 persen pada tahun 2011. Disini juga terlihat perbedaan pendidikan antara laki-laki dengan perempuan. Proporsi laki-laki yang menamatkan

pendidikan

setara

SLTP

keatas

lebih

besar

daripada

perempuan. Sejalan dengan program pemerintah mengenai wajib belajar, maka diharapkan pada tahun-tahun mendatang angka ini mengalami peningkatan, tidak hanya dari segi kuantitas melainkan juga kualitasnya. Lebih jauh terlihat bahwa proporsi penduduk perempuan yang belum/tidak tamat SD atau hanya menamatkan SD jauh lebih besar dari pada laki-laki. Akan tetapi, pada sisi lainnya proporsi perempuan yang menamatkan pendidikan tinggi (diploma hingga sarjana) lebih besar daripada laki-laki. Hal

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 102

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

ini menunjukkan bahwa kesadaran sudah mulai tumbuh dalam masyarakat yang juga mementingkan pendidikan kaum perempuan. Gambaran lebih lanjut mengenai Jumlah Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

dapat

terlihat padaTabel 2.90. Tabel 2.90 Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Jenis Kelamin % Jenjang NO Laki-Laki Jumlah Pendidikan Perempuan (P) (L)+(P) (L) 1 Belum/Tdk Tamat SD 19.74 26.09 22.81 2 SD 29.00 32.61 30.75 3 SLTP 25.68 20.05 22.95 4 SLTA 21.32 13.49 17.53 5 D1/D2/D3 1.55 4.87 3.15 6 D4/S1 2.71 2.89 2.80 7 S2/S3 8 SLTP+ 51.26 41.30 46.43 Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Tingkat

Ketergantungan

penduduk

Selama

periode

2008-2010

menunjukkan angka beban ketergantungan Kabupaten Nagan Raya hampir tidak berbeda. Pada tahun 2008 rata-rata dari 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 69 penduduk tidak produktif. Pada tahun 2010 angka ketergantungan penduduk Kabupaten Nagan Raya menjadi sekitar 66. Menurunnya angka beban ketergantungan diikuti pula dengan menurunnya proporsi penduduk usia muda (<15 tahun) dan naiknya proporsi penduduk produktif, meskipun penduduk tua sedikit meningkat. Meningkatnya proporsi penduduk produktif dibandingkan proporsi penduduk tua serta penurunan penduduk produktif, akhirnya menurunkan angka ketergantungan secara keseluruhan. Struktur umur penduduk Kabupaten Nagan Raya berada pada tahap transisi antara penduduk muda menjadi penduduk tua. Hal ini karena

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 103

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

proporsi penduduk mudanya (di bawah 15 tahun) kurang dari 40 persen, tetapi proporsi penduduk tuanya (usia 65+) masih kurang dari 5 persen. Gambaran

lebih

lanjut

mengenai

Komposisi

Penduduk

dan

Angka

Ketergantungan dapat dilihat pada table 2.91. Tabel 2.91 Komposisi Penduduk dan Angka Ketergantungan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2010 0-14

15-64

tahun

tahun

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

2008

31,36

59,23

9,41

68,84

2009

31,37

59,23

9,40

68,83

2010

30,12

60,42

9,46

65,50

Tahun

65 tahun +

Angka Ketergantungan

Sumber : Nagan Raya Dalam Angka, Statistik Kesra 2012 2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPK Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riel saat perencanaan sedang dibuat. Permasalahan pembangunan diperoleh dari hasil analisis gambaran umum daerah dan analisis capaian kinerja daerah. Potensi Permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal dan kelemahan yang tidak diatasi untuk menggapai peluang dan meminimalisasi hambatan. Untuk mengefektifkan sistem perencanaan pembangunan daerah dan bagaimana

visi/misi

daerah

dibuat

dengan

sebaik-baiknya,dibutuhkan

pengetahuan yang mendalam tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 104

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk mengindentifikasi berbagai factor yang mempengaruhi keberhasialan / kegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa lalu, khususnya yang berhubungan

dengan

kemampuan

manejemen

pemerintahan

dalam

memperdayakan kewenangan yang dimilikinya. Selanjutnya,indentifikasi permasalahan pembangunan dilakuan trehadap seluruh bidang urusan penyelenggaraan pemerintahan

daerah secara terpisah atau sekaligus

terhadap beberapa urusan.Hal ini bertujuan agar dapat dipetakan berbagai permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahaan daerah. Tidak semua permasalahan tiap

urusan dijadikan sasaran pokok

selama 20 (dua puluh) tahun kedepan, mengingat keterbatasan pendanaan, isu strategis yang muncul,focus kepada agenda paling strategis,dan hubungannya dengan agenda pembangunan yang telah berhasil dicapai diperiode

sebelumnya.

Dengan

pendekatan

manajemen

strategis,

permasalahan pada urusan atau gabungan urusan yang dijadikan sebagai dasar penentuan sasaran pokok adalah permasalahan-permasalahan yang memiliki dampak paling tinggi terhadap pembangunan dan kriteria-kriteria lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaran Urusan Pemerintahan Daerah Kabuapaten Nagan Raya

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 105

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.92 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaran Urusan Pemerintahan Daerah Kabuapaten Nagan Raya

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 106

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 107

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 108

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 109

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 110

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

2.3

Permasalahan Pembangunan Daerah Bedasarkan hasil evaluasi, secara umum permasalahan yang masih

dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Nagan Raya yaitu : 1. Angka kemiskinan yang masih cukup tinggi; 2. Belum optimalnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung perekonomnian daerah yang lestari;

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 111

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

3. Belum optimalnya pengelolaan investasi dan industri yang berakibat masih rendahnya investasi; 4. Rendahnya daya saing produk Kabupaten Nagan Raya pada lingkup Nasional maupun Internasional; 5. Kurangnya kualitas manajemen usaha kecil menengah, inovasi produk, dan belum optimalnya kemitraan antar pelaku usaha, serta belum optimalnya pengembangan pasar tradisional; 6. Belum optimalnya pengembangan industri olahan hasil pertanian; 7. Masih berkurangnya partisipasi masyarakat pelaku usaha dalam pengembangan objek dan daya tarik pariwisata; 8. Terbatasnya kualifikasi dan kompetensi pendidik dan kurangnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan; 9. Belum optimalnya pelayanan kesehatan dan masih adanya anjaman penyakit; 10. Belum optimalnya tataguna dan tatakelola air; 11. Belum optimalnya pengelolaan budaya dan penerapan nilai-nilai luhur budaya; 12. Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa dan tata kelola pemerintahan Desa; 13. Belum optimalnya sistem informasi layanan publik dan masih lemahnya reformasi birokrasi serta tata kelola pemerintah yang baik;

2.3.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Priorotas Dan Sasaran Pembangunan Daerah Sejak terbentuk secara definitif pada tahun 2002, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terus berupaya melaksanakan pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Disamping hasil pembangunan yang telah dicapai, baik yang terkait dengan urusan wajib maupun pilihan yang diemban Pemerintah

Kabupaten Nagan Raya dalam melaksanakan

pembangunan, dijumpai pula beberapa permasalahan pembangunan yang harus diatasi dan dituntaskan dalam jangka menengah ke depan (periode 2012-2017).

Permasalahan

tersebut

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

akan

diatasi

secara

terpadu, BAB II - 112

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

komprehensif, dan tepat, mengingat dampaknya berpotensi begitu besar menghambat kemajuan pembangunan di Kabupaten permasalahan

tersebut

terjadi

pada

umumnya

Nagan Raya. Inti akibat

terbatasnya

kemampuan anggaran pemerintah, kurangnya sarana dan prasarana pendukung, dan relatif rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Adapun permasalahan pembangunan di Kabupaten Nagan Raya yang harus diatasi dalam jangka menengah ke depan dirangkum sebagai berikut.

2.3.1.1

Implementasi Syariat Islam Belum Maksimal

Provinsi Aceh diberi kewenangan khusus oleh Pemerintah Pusat melalui penyelenggaraan keistimewaan Aceh untuk melaksanakan Syariat Islam. Lebih lanjut, lahirnya Undang-undang No.11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh semakin memperkuat legitimasi dan menjadi momentum bagi Pemerintah

Kabupaten Nagan Raya untuk mewujudkan masyarakat

yang beriman dan bertaqwa sesuai dengan ajaran Islam. Nilai-nilai Islami yang selama ini kurang maksimal diamalkan masyarakat, harus dibangkitkan kembali dan diaktualisasikan secara terus menerus dalam setiap kehidupan, termasuk dalam penyelenggaraan pemerintahan. Merujuk Visi pembangunan jangka menengah

Kabupaten

Nagan

Raya Tahun 2012-2017 yaitu “Mewujudkan Kabupaten Nagan Raya sebagai sentral Pertumbuhan Kawasan Barat Selatan Aceh yang Maju, Sejahtera, dan Mandiri berlandaskan pada Syariat Islam dengan Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat”, bermakna bahwa pelaksanaan Syariat Islam merupakan prioritas utama yang harus diwujudkan secara nyata di Kabupaten Nagan Raya. Implementasi Syariat Islam secara kaffah harus ditingkatkan di seluruh aspek kehidupan, baik perorangan, keluarga,

di

kalangan

pemerintahan,

maupun

di

lingkungan

sosial

kemasyarakatan. Belum sempurnanya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai Islami di kalangan masyarakat Kabupaten Nagan Raya merupakan permasalahan serius yang menyebabkan Syariat Islam belum terlaksana secara kaffah. Kehidupan modernisasi yang didorong perkembangan

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 113

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) turut pula menggeser nilai-nilai syariat Islam. Kondisi tersebut telah mewabah pada generasi muda dan teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, masih lemahnya pengawasan dari instansi terkait juga menyebabkan masih terjadinya pelanggaran syariat Islam di Kabupaten Nagan Raya. Untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Nagan Raya yang Islami, pemantapan akidah dan pemahaman ajaran Islam mutlak diproritaskan. Selain itu, program-program dan kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan juga harus ditingkatkan, termasuk mengoptimalkan peran ulama dalam mendorong pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah di Kabupaten Nagan Raya untuk lima tahun mendatang. 2.3.1.2

Tata Kelola Pemerintahan yang Belum Maksimal

Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance) merupakan amanah yang harus diwujudkan dalam upaya meningkatkan pelayanan yang prima bagi masyarakat. Dalam kaitan itu, birokrasi dan struktur organisasi pemerintah yang dibentuk harus efektif dan efisien serta mampu meningkatkan pelayanan publik berkualitas yang dibutuhkan masyarakat. Jika ini dapat direalisasikan, maka tata kelola pemerintahan yang baik dapat diwujudkan dalam jangka menengah ke depan (periode 2012-2017). Karena itu, upaya strategis yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam jangka menengah ke depan, mulai dari penataan birokrasi, memodernisasi birokrasi, penataan kembali struktur organisasi, perbaikan sistem kerja, pembuatan indikator kinerja organisasi dan kinerja pegawai, pembuatan prosedur operasi standar (SOP), dan penyusunan standar pelayanan minimal (SPM). Tata kelola pemerintahan yang baik tercermin pula dari pengelolaan keuangan daerah yang menganut prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesional. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pasal 17 ayat (1), mengamanatkan APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. Lebih lanjut, dalam penyusunannya diupayakan pula belanja

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 114

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

operasional

tidak

melampaui

pendapatan

dalam

tahun

anggaran

bersangkutan. Di sisi lainnya, belanja publik (belanja langsung) yang berimplikasi langsung terhadap kebutuhan masyarakat harus lebih besar dari belanja aparatur (belanja tidak langsung). 2.3.1.3

Kemiskinan dan Ketimpangan Wilayah

Kemiskinan merupakan isu strategis nasional dan daerah yang harus ditanggulangi secara komprehensif dan berkelanjutan. Meskipun cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir, namun secara statistik persentase penduduk miskin di Kabupaten Nagan Raya masih tergolong tinggi yang melebihi angka rata-rata Nasional dan Provinsi Aceh. Kemiskinan bersifat multidimensi, karena bukan hanya menyangkut ukuran pendapatan semata tetapi juga kerentanan dan kerawanan orang atau masyarakat untuk menjadi miskin. Selain itu, masalah kemiskinan juga menyangkut kegagalan dalam pemenuhan hak dasar masyarakat dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Kondisi

tersebut

mengindikasikan

permasalahan

kemiskinan

di

Kabupaten Nagan Raya masih memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh dari pembuat kebijakan dan seluruh pemangku kepentingan. Masalah kemiskinan

merupakan

hal mendasar

yang

harus

ditangani

secara

menyeluruh dan berkesinambungan. Karena itu, diperlukan dukungan dan peran aktif semua pihak untuk mengatasi kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya. Dengan demikian, visi dan misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Nagan Raya akan dapat diwujudkan lima tahun ke depan. Terbatasnya investasi di daerah dan belum adanya keterkaitan yang kuat

antarsektor

pembangunan,

khususnya

pertanian

dan

industri

pengolahan menyebabkan pula terbatasnya lapangan kerja di Kabupaten Nagan Raya. Selain itu, iklim usaha yang relatif kondusif dan kebijakan investasi yang masih tumpang tindih antara pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh sesuai implimentasi UU No.11 Tahun 2006 turut menghambat arus investasi di Kabupaten Nagan Raya. Implikasinya, masih ditemui angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan secara layak. Masalah pengangguran akan terus diupayakan diatasi secara bijak dan tepat

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 115

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

serta menjadi prioritas selama lima tahun ke depan di Kabupaten Nagan Raya. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya akan memastikan dan berusaha menyediakan kesempatan kerja yang seluasnya bagi tenaga kerja terampil, inovatif, dan kreatif di segala bidang pembangunan. Dalam jangka menengah ke depan, kebijakan dan implimentasi pembangunan yang pro growth, pro job dan pro-poor akan sangat bermanfaat

dan

memberikan

efek

pengganda

bagi

kesinambungan

pendapatan masyarakat. Pengurangan kemiskinan harus dilakukan secara sinergis dan komprehensif yang melibatkan antar SKPK di Kabupaten Nagan Raya. Dukungan anggaran dan implimentasi program pembangunan pro growth, pro job dan pro-poor dari pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh dinilai pula sangat strategis serta diharapkan intensitasnya terus meningkat dalam jangka menengah ke depan. Antara lain, mencakup program PNPM

penguatan

mandiri perdesaan dan perkotaan, peningkatan alokasi

dana gampong, bantuan kredit usaha kerja bagi pelaku UMKM, bantuan raskin, dan pemberdayaan sosial-ekonomi lainnya yang diharapkan dapat mengurangi penduduk miskin di Kabupaten Nagan Raya secara bertahap dan berkelanjutan. Isu strategis lainnya adalah disparitas antarwilayah di Kabupaten Nagan

Raya.

Relatif

meratanya

pembangunan

antarwilayah

telah

menyebabkan terjadinya kantong-kantong kemiskinan, terutama di gamponggampong tertinggal. Terbatasnya anggaran pemerintah, salah satunya merupakan

pemicu

tidak

semua

daerah

mendapat

pembangunan

infrastruktur dan pelayanan pembangunan sosial-ekonomi. Ketimpangan antarwilayah akan ditanggulangi melalui penyediaan infrastruktur yang representatif yang bersumber dana dari pemerintah pusat, Pemerintah Aceh, dan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Diupayakan pula melalui pinjaman lunak dan mengandalkan investasi swasta yang diharapkan dalam jangka menengah disparitas pembangunan antarwilayah dapat diatasi secara berkelanjutan.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 116

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

2.3.1.4

Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia

Sejalan dengan globalisasi dan Otonomi Daerah, tingkat persaingan di tingkat global, regional, dan nasional semakin kompetitif. Setiap daerah terus berlomba dan melakukan berbagai inovasi yang kreatif untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif demi mendorong pertumbuhan ekonominya. Karena itu, perlu dipertimbangkan secara cermat di dalam menyusun pengembangan perekonomian di masa mendatang di Kabupaten Nagan Raya. Daya saing merupakan indikator kunci agar Kabupaten Nagan Raya dapat menghadapi persaingan global. Oleh karena itu, infrastruktur dan sumber daya manusia yang mempunyai produktifitas tinggi serta kepastian hukum harus menjadi prioritas strategi jangka menengah. Tingkat daya saing sumberdaya manusia Kabupaten Nagan Raya yang diukur dari perbandingan tenaga kerja berpendidikan tinggi dengan jumlah penduduk masih sangat timpang. Itu artinya, kualitas tenaga kerja di Kabupaten Nagan Raya masih relatif menggembirakan. Dari sisi produktivitas ekonomi, yang diukur dari angka ketergantungan (dependency ratio) antara penduduk usia produktif dan non produktif juga relatif tinggi. Kondisi ini diperkirakan dalam jangka menengah dapat menghambat percepatan pembangunan daerah akibat pengelolaan sumberdaya ekonomi lokal yang cenderung tidak optimal. Rendahnya kualitas keahlian dan keterampilan tenaga kerja menyebabkan pula kesulitan dalam meraih peluang-peluang strategis kesempatan kerja serta akan menghadapi tantangan kerja yang lebih berat sesuai dengan perkembangan dan dinamika global. Pembangunan manusia menjadi prioritas yang akan dilaksanakan dalam jangka menengah di Kabupaten Nagan Raya. Kualitas pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) relatif menggembirakan, meskipun cenderung mengalami perbaikan setiap tahunnya. Saat ini kedudukan pembangunan

manusia

Kabupaten

Nagan

Raya

termasuk

kategori

menengah atas. Karena itu, terobosan kebijakan dan program pembangunan manusia yang inovatif akan terus digulirkan demi mencapai pembangunan manusia berkualitas dan menempati kategori tinggi.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 117

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Disisi lainnya, upaya peningkatan kualitas SDM sebagai tindak lanjut dari perbaikan daya saing tidak hanya berkutat secara kuantitas, namun akan lebih difokuskan secara kualitas. Perbaikan tersebut diupayakan melalui penguatan pendidikan berkualitas di semua jenjang pendidikan, peningkatan layanan kesehatan, peningkatan kerjasama dengan dunia usaha serta memperluas kesempatan magang, pelatihan dan studi lanjut.

2.3.1.5

Terbatasnya Investasi dan Rendahnya Pendapatan Asli Daerah

Untuk mendorong percepatan pembangunan Kabupaten Nagan Raya sekaligus mencapai visi jangka menengah daerah dibutuhkan penanaman modal

(investasi)

membangun

yang

infrastruktur

cukup. dan

Investasi

tersebut

pengembangan

diperlukan

industrialisasi

untuk

berbasis

pertanian. Oleh karena itu, kebijakan pembiayaan pembangunan infrastruktur perlu diprioritaskan, baik bersumber dari dana masyarakat dan dunia usaha, termasuk investor asing

dalam rangka penyelenggaraan pembangunan

sarana dan prasarana secara proporsional. Hal ini merupakan tantangan yang memerlukan berbagai penyempurnaan kebijakan investasi di daerah, pengaturan pajak, dan reformasi di sektor keuangan guna memfasilitasi kebutuhan pendanaan kurun waktu 2012-2017. Kondisi keuangan daerah Kabupaten Nagan Raya masih didominasi dana perimbangan (DAU, DAK, dan bagi hasil pajak dan non pajak) dalam mendorong

kinerja

pembangunan

daerah.

Implikasinya,

tingkat

ketergantungan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terhadap pemerintah pusat dalam hal pendanaan pembangunan cukup besar. Sementara pendapatan asli daerah (PAD) yang diharapkan berperan penting dalam pendanaan pembangunan masih belum optimal.

Salah satunya, adalah

belum lengkapnya data tentang objek pajak dan retribusi daerah yang akurat. Data potensi PAD sangat berperan penting dalam penentuan target yang ditetapkan setiap tahunnya. Data potensi PAD juga sangat diperlukan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan peningkatan PAD serta pengelolaan PAD yang transparan dan akuntabilitas.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 118

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Disamping itu, belum memadainya sarana pendukung bagi instansi pengelola PAD dan terbatasnya aparatur yang turut mengelola pajak daerah dan retribusi daerah menyebabkan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah tidak optimal. Dengan demikian, hasil penerimaan yang dicapai pun masih relatif rendah atau tidak mencapai target yang telah direncanakan. Lemahnya penegakan hukum atau sanksi bagi wajib pajak juga mempengaruhi kecilnya kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah Kabupaten Nagan Raya. Meskipun Pemerintah Kabupaten Nagan Raya telah menetapkan Qanun-qanun yang mengatur PAD termasuk sanksinya, namun akibat lemahnya penegakan hukum atau pelaksanaan sanksi tersebut disinyalir wajib pajak semakin leluasa untuk tidak membayar pajak. Tingkat pendapatan masyarakat yang masih relatif rendah turut pula menyebabkan kontribusi PAD relatif kecil terhadap penerimaan daerah. Kondisi ini terjadi akibat minimnya investasi di Nagan Raya. Hingga saat ini aktivitas ekonomi masih sangat bergantung dari pengeluaran (belanja) Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Sementara peran dunia usaha/swasta masih relatif kecil dalam mendorong percepatan ekonomi daerah di Kabupaten Nagan Raya. Upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah bersumber dari PAD merupakan keharusan dan dilakukan secara berkelanjutan. Peningkatan berbagai sumber PAD dapat dilakukan pada tingkatan kebijakan dan administrasi. Upaya peningkatan PAD dengan kebijakan dilakukan melalui strategi ekstensifikasi jenis pungutan retribusi daerah serta memperbaiki administrasi pajak daerah dan retribusi daerah melalui perbaikan sistem dan prosedur koleksi melalui perbaikan basis data, penghitungan potensi penerimaan, mekanisme penagihan, dan lain sebagainya yang ditujukan untuk intensifikasi pungutan pajak dan retribusi. Selanjutnya, strategi intensifikasi diarahkan untuk mengoptimalkan tingkat pemungutan penerimaan potensi objek-objek PAD yang sudah berjalan (on-going) yang didukung dengan penyempurnaan atau Qanunqanun yang telah ada, pemantapan sumberdaya pemungut, dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung. Sedangkan strategi ekstensifikasi

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 119

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

diarahkan untuk meningkatkan penerimaan PAD melalui perluasan objekobjek PAD yang sesuai dengan aturan/perundang-undangan yang berlaku disertai dengan qanun, dan optimalisasi potensi-potensi sumberdaya ekonomi berbasis sektor unggulan. 2.3.1.6

Nilai Tambah Pertanian yang Masih Rendah

Struktur ekonomi kabupaten Nagan Raya bertumpu pada sektor pertanian sebagai leading sektor. Kontribusi sektor pertanian terhadap ekonomi Nagan Raya menempati urutan teratas. Sektor ini juga menyerap hampir setengah dari tenaga kerja. Hal ini menunjukkan pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi Naga Raya. Namun sektor ini belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan petani dan nelayan. Tingkat pertambahan nilai dari komoditas pertanian sebagai produksi utama Nagan Raya masih rendah. Sebagian besar komoditas pertanian belum diolah dan dijual dalam bentuk bahan mentah. Hal ini menimbulkan kerentanan jika terjadi gejolak harga komoditas lokal dan global. Pengolahan komoditas pertanian menjadi penting untuk memberi nilai tambah,

membuka peluang tenaga

kerja

dan

memperluas serapan

komoditas. Karena itu, perubahan paradigma pembangunan sektor pertanian mutlak diperlukan dengan prioritas peningkatan nilai manfaat dari produkproduk pertanian.

2.3.1.7

Masih Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi

Kabupaten

Nagan Raya sepanjang

tahun 2007-2010 masih cenderung tumbuh lambat dari pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun terus bergerak naik dalam dua tahun terakhir. Kurun waktu tersebut, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagan Raya juga menunjukkan fluktuasi. Kondisi tersebut mengindikasikan fondasi ekonomi Kabupaten Nagan Raya masih rawan dari berbagai gejolak dan goncangan ekonomi, baik dipicu secara internal maupun eksternal. Akhir tahun 2010, tercatat pertumbuhan ekonomi

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

Kabupaten

Nagan Raya sebesar 4,12

BAB II - 120

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

persen, jauh lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,46 persen dan Provinsi Aceh sebesar 5,32 persen. Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi

Kabupaten

Nagan Raya

berkait erat dari berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi Pemerintah

Kabupaten

Nagan

Raya

dalam

upaya

mewujudkan

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas. Permasalahannya, antara lain, berupa masih terbatasnya investasi swasta, minimnya anggaran yang diimplementasikan untuk sektor-sektor produktif, dan belum optimalnya pendayagunaan sumberdaya ekonomi lokal. Karena itu, dalam kurun waktu lima tahun ke depan akan diarahkan kebijakan yang lebih tepat dan terarah guna meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi berkualitas. Kebijakan yang dapat mendorong minat para calon investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Nagan Raya adalah salah satu sangat penting diupayakan, disamping pula berupaya keras mendorong meningkatkan kapasitas UMKM dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ekonomi lokal dalam mendukung aktivitas perdagangan dan perluasan penyerapan tenaga kerja.

2.3.1.8

Rendahnya Produktivitas Koperasi dan UMKM

Koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan basis ekonomi kerakyatan dan menempati posisi strategis dalam upaya mendorong perekonomian Kabupaten Nagan Raya, memperluas penyerapan tenaga kerja, dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbagai

program pembangunan yang digulirkan kurun waktu lima tahun terakhir diakui bahwa berdampak positif dalam upaya pemberdayaan koperasi dan UMKM. Di sisi lain, koperasi dan UMKM masih pula dihadapkan berbagai permasalahan

klasik

yang

belum

teratasi

secara

tuntas

sehingga

memerlukan penanganan cepat dan berkelanjutan. Berbagai masalah tersebut telah menyebabkan rendahnya produktivitas koperasi dan UMKM di Kabupaten Nagan Raya. Permasalahan spesifik yang dihadapi koperasi dan UMKM di Kabupaten

Nagan Raya mencakup terbatasnya akses UMKM terhadap

sumberdaya produktif, kurang kondusifnya iklim usaha, masih rendahnya RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 121

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi, dan terbatasnya jangkauan pemasaran produk UMKM. Terbatasnya akses UMKM terhadap sumber daya produktif, terutama terhadap permodalan, teknologi, informasi, dan pasar. Kurang kondusifnya iklim usaha di antaranya terkait dengan lemahnya koordinasi lintas SKPK dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan koperasi dan UMKM, persaingan usaha yang tidak sehat, dan pungutan sebagai sumber PAD yang memberatkan UMKM. Kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi yang lemah akibat manajemen pengelolaan koperasi kurang profesional, koperasi terbentuk tanpa didasari kepentingan ekonomi bersama, dan masih adanya pertentangan kepentingan dalam koperasi. Pemberdayaan koperasi dan UMKM harus menjadi perhatian sungguh-sungguh mengingat

Kabupaten Nagan Raya berada di lintasan

strategis di wilayah barat-selatan Provinsi Aceh. Bahkan, dalam jangka menengah ke depan

Kabupaten

Nagan Raya harus menjadi sentral

perdagangan barang dan jasa terbesar di wilayah barat-selatan Aceh yang didukung dengan ketersediaan infrastruktur energi (listrik). Karena itu, pemberdayaan koperasi dan UMKM dalam periode 2012-2017 diharapkan memberikan kontribusi positif dalam memperluas penyediaan lapangan kerja,

mendorong

percepatan

pertumbuhan

ekonomi

daerah

yang

berkualitas, dan memeratakan peningkatan pendapatan.

2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaran Urusan Pemerintahan Daerah. Gambaran permasalahan

tentang yang

faktor-faktor

dihadapi

serta

penentu solusi

keberhasilan berdasarkan

dan bidang

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, selengkapnya disajikan sebagai berikut :

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 122

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Tabel 2.93 Identifikasi Permasalahan Peneyelenggaraan Urusan Pemerintahan No

Urusan (Wajib/Pilihan)

1

2

I

Urusan Wajib

1

Pendidikan

Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan 3

Adanya dukungan pendanaan pendidikan dari pemerintah pusat (BOS pusat), BOS provinsi, Beasiswa siswa miskin, Dana Otsus, Tunjangan Sertifikasi dan DAK

Permasalahan dan Solusi 4

Permasalahan: 1. Cakupan pelayanan pendidikan yang dibutuhkan semakin luas, harus mempertimbangan sebaran jumlah penduduk usia sekolah 2. Kualitas tenaga pendidkan yang memenuhi persyaratan sebagai tenaga pendidik belum mencukupi 3. Kurang nya beasiswa untuk masyarakat miskin Solusi : 1. Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu 2. Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh peningkatan mutu guru dan kepala sekolah 3. Perluasan dan memberi peluang yang sebesarbesarnya kepada masyarakat miskin untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan cara memberikan beasiswa.

2

Kesehatan

Adanya dukungan lintas sektor dan kemitraan dalam pembangunan kesehatan serta adanya dukungan dana berupa DAK bidang kesehatan,

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

Permasalahan: 1. Kurangnya jumlah dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis. 2. Tidak adanya/kurangnya operator dibidang medis 3. Masih lemahnya sumber daya manusia di bidang

BAB II - 123

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

dana otsus, dana kesehatan. tugas pembantuan 4. Kurang meratanya tenaga untuk Biaya kesehatan di setiap wilayah Operasional Kabupaten Nagan Raya. Puskesmas (BOK), 5. Masih belum memadainya Dana Jamkesmas mutu pelayanan kesehatan dan Dana Jampersal. bagi masyarakat. Solusi 1. Perlunya penambahan dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis. 2. Peningkatan SDM operator alat-alat medis yang lebih memadai. 3. Perlunya pendidikan dan pelatihan khusus bagi tenaga paramedis. 4. Inventarisasi keberadaan tenaga medis yang tepat sehingga pemerataan dapat dilakukan dengan baik. 5. Perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih baik dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat.

3.

Permasalahan 1. Pembangunan Infrastruktur terutama penyelesaian pembangunan Pusat Perkantoran Suka Makmue belum sepenuhnya selesai. 2. Infrastruktur Jalan dan jembatan masih belum memadai. 3. Infrastruktur yang berkaitan dengan irigasi belum memadai. 4. Belum memadainya infrastruktur terminal dan bandara. 5. Perlunya peningkatan pelayanan persampahan dan penataan daerahdaerah kritis. 6. Masih banyaknya masyarakat yang menempati rumah tidak layak huni. 7. Dokumen perencanaan yang berkaitan dengan

Pekerjaan Umum, Adanya dukungan dari berbagai pihak Perumahan, baik bersifat moril Pertanahan, maupun materil seperti adanya Dana Pengairan, Hibah, Otsus, DAK Kependudukan, dan dana lainnya. Pemberdayaan Masyarakat, KB

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 124

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

penataan ruang dan penggunaan ruang belum dapat diselesaikan dengan baik. 8. Perekaman e KTP dan pembuatan AKTA Penduduk belum semuanya terekam atau terbuat. 9. Pemberdayaan masyarakat dan perlindungan anak masih belum memadai dilaksanakan akibat masih terbatasnya anggaran. 10. Sosialisasi KB belum sepenuhnya dapat dilakukan dengan baik dan angka partisipasi KB aktif masih sangat rendah. 11. Masih tingginya angka kemiskinan yaitu mencapai 23 % lebih dari keseluruhan penduduk Kabupaten Nagan Raya. 12. Masih rawannya kondisi sosial masyarakat akibat dari kebijakan pemerintah. Solusi 1. Pembangunan Pusat Perkantoran Suka Makmue perlu terus dilaksanakan untuk memenuhi standar Perkantoran yang layak. 2. Peningkatan Jalan dan Jembatan perlu terus dilaksanakan mengingat masih banyak akses transportasi masyarakat yang belum memadai. 3. Infrastruktur irigasi perlu peningkatan dan pembangunan yang lebih baik sehingga kebutuhan air bagi petani dapat terjaga. 4. Infrastruktur terminal perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan landasan pacu serta sarana bandara cut nyak dien sehingga misi bupati dapat terwujud.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 125

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

5.

6.

7.

8.

9.

4.

Usaha Menengah

Kecil Adanya dukungan lintas sektor baik dari pemerintah maupun swasta dalam pengembangan industri kecil dan menengah serta semakin kondusifnya kondisi keamanan.

Pengadaan sarana dan prasarana kebersihan dan pengelolaan persampahan perlu di tingkatkan. Penyediaan anggaran yang memadai dalam rangka penyelesaian dokumen perencanaan Tata Ruang dan daerah. Penyediaan sarana dan prasarana perekaman eKTP berupa mobil pelayanan serta penyuluhan kepada masyarakat yang belum ber E-KTP perlu dilaksanakan. Perlu dilakukan inventarisasi permasalah kemiskinan dan penyusunan kebijakan dalam rangka pemberantasan kemiskinan. Perlunya peningkatan penyuluhan KB bagi masyarakat dan peningkatan peran serta masyarakat dalam mengawasi kerawanan sosial.

Permasalahan 1. Masih terbatasnya akses modal bagi pelaku usaha kecil menengah. 2. Terbatasnya informasi pengembangan UKM. 3. Sulitnya pemasaran produkproduk usaha kecil menengah. Solusi 1. Perlunya peran/kebijakan pemerintah yang lebih fokus dalam hal meningkatkan akses permodalan bagi pelaku usaha kecil menengah. 2. Penyediaan informasi yang lebih banyak kepada UKM dalam mengembangkan

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 126

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

usahanya. 3. Perlunya dibuat pameran UKM setiap tahun. 4. Perlunya upaya pemerintah atau swasta dalam memasarkan produk usaha kecil dan menengah.

5.

Ketenagakerjaan

Tersedianya lapangan kerja baru akibat dari pembangunan yang telah dan akan dilakukan seperti PLTU, Pertambangan, perkebunan, pertanian dan sektorsektor lainnya.

Permasalahan 1. Masih lemahnya SDM tenaga kerja di Kabupaten Nagan Raya. 2. Belum tersedianya sarana dan prasarana Latihan Kerja di Kabupaten Nagan Raya. 3. Masih tingginya angka pengangguran. 4. Terbatasnya sumber daya manusia dan sarana kerja pada dinas sosial tenaga kerja Kabupaten Nagan Raya. Solusi 1. Perlunya peningkatan skil atau kemampuan calon tenaga kerja dengan mengadakan pelatihan. 2. Perlunya di bangun Balai Latihan Kerja. 3. Membuka akses yang besar bagi para pencari kerja dalam rangka mengurangi angka pengangguran. 4. Perlunya penambahan staf pada dinas Tenaga Kerja Kabupaten Nagan Raya.

II 1.

URUSAN PILIHAN Tersedianya dukungan dana dan Kehutanan, Energi tersedianya lahan dan Sumber Daya yang memadai di Kabupaten Nagan Mineral, Raya serta terdapatnya sumberPariwisata, sumber energi dan Pertanian,

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

Permasalahan 1. Masih kurangnya produksi dan produktivitas tanaman padi serta tanaman palawija lainnya. 2. Terbatasnya sarana dan prasarana produksi dan sarana dan prasarana pertanian lainnya. 3. Penanaman serentak masih

BAB II - 127

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

Kelautan

dan pertambangan yang cukup besar sebagai Perikanan, Industri potensi besar yang dan harus dimanfaatkan secara optimal ketransmigrasian

belum dapat diwujudkan secara merata/serempak. 4. Terbatasnya bantuan bibit kepada masyarakat sedangkan permohonan/kebutuhan masyarakat sangat banyak. 5. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya kehutanan sebagai bagian dari pernerimaan daerah. 6. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam sehingga belum memberikan dampak yang signifikan bagi pemerintah maupun masyarakat. 7. Belum optimalnya penataan dan pemanfaatan potensi pariwisata sehingga belum tercermin dalam pendapatan daerah dari sektor pariwisata. 8. Potensi sektor kelautan dan perikanan belum dikelola secara optimal. 9. Pemukiman transmigrasi yang sudah rusak ketika konflik dan belum sepenuhnya dapat diperbaiki. 10. Belum tumbuh kembangnya industri yang mampu menyerap tenaga kerja banyak. 11. Sarana dan prasarana pemukiman transmigrasi baik yang lama maupun yang baru belum memadai. 12. Terbatasnya sumber daya manusia dan peralatan kerja yang dimiliki oleh satuan kerja pelaksanaan urusan wajib. Solusi 1. Perlunya peningkatan produksi padi dengan meningkatkan sarana dan prasaran produksi. 2. Perlunya peningkatan penyuluhan kepada petani.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 128

PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA

3. Perlunya peningkatan peran pemerintah dalam pemanfaatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya hayati. 4. Optimalisasi anggaran dalam penataan dan pengelolaan sektor pariwisata. 5. Perlunya peningkatan dan akses bagi dunia usaha dalam mengembangkan industri. 6. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana transmigrasi yang memadai. 7. Perlunya peningkatan sumberdaya manusia dan peralatan kerja.

RKPK Nagan Raya Tahun 2015

BAB II - 129