PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
2.1
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu Kabupaten dari 23
Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh. Kabupaten yang beribukota Suka Makmue ini berdiri berdasarkan UU Nomor 4 Tahun 2002, tanggal 2 Juli 2002 sebagai hasil pemekaran Kabupaten Aceh Barat. Secara administratif Kabupaten Nagan Raya dibagi menjadi 10 (sepuluh) kecamatan, 30 (tiga puluh) kemukiman dan 222 (dua ratus dua puluh dua) desa/gampong. Wilayah administrasi kecamatan di lingkup Kabupaten Nagan Raya adalah: Darul Makmur, Kuala, Kuala Pesisir, Tadu Raya, Beutong, Seunagan, Suka Makmue, Seunagan Timur, Beutong Ateuh Banggalang dan Tripa Makmur. Wilayah kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Darul Makmur dengan luas wilayah 1.076,97 Km2
atau 30,38% dari luas wilayah
Kabupaten Nagan Raya, serta wilayah yang terkecil adalah Kecamatan Suka Makmue sebesar 51,56
Km2
atau 1,45% dari luas wilayah Kabupaten
Nagan Raya. Secara rinci luas wilayah setiap kecamatan dan jumlah desa di Kabupaten Nagan Raya tersaji pada Tabel 2.1 dan 2.2; Gambar 2.1 dan 2.2.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 1
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.1 Luas Wilayah Administrasi Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
1
Kuala Pesisir
Padang Rubek
7,634.29
2.15
Jarak Dari Kota Kec Ke Ibu Kota Kab (Km) 23
2
Kuala
Ujong Fatihah
8,805.75
2.48
6
3
Suka Makmue
Lueng Baro
5,156.31
1.45
3
4
Seunagan
Jeuram
5,673.29
1.60
10
5
Seunagan Timur
Keude Linteung
25,161.03
7.10
15
6
Beutong
Babussalam
101,731.44
28.70
26
7
Kuta Teungoh
40,591.94
11.45
62
8
Beutong Ateuh Banggalang Tadu Raya
Alue Bata
38,003.01
10.72
10
9
Tripa Makmur
Kabu
14,036.67
3.96
32
10
Darul Makmur
Alue Bilie
107,697.40
30.38
48
354,491
100
No
Kecamatan
Ibukota Kecamatan
Jumlah
Luas Wilayah (Km2)
Persentase Luas (%)
Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)
Gambar 2.1 Persentase Luas Wilayah Kabupaten Nagan Raya Menurut Kecamatan Tahun 2012 Persentase Luas Wilayah (%) 28,70
7,10 2,15 2,48 1,45 1,60
Kecamatan
Kuala Pesisir Suka Makmue Seunagan Timur Beutong ateuh Banggalang
30,38
11,45 10,72 3,96
Kuala Seunagan Beutong Tadu Raya
Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 2
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.2 Jumlah Desa/Gampong dan Kemukiman Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No
Kecamatan
Kemukiman
Gampong/Desa
1
Kuala Pesisir
3
16
2
Kuala
2
17
3
Suka Makmue
2
19
4
Seunagan
5
35
5
Seunagan Timur
4
34
6
Beutong
4
24
7
Beutong ateuh Banggalang
1
4
8
Tadu Raya
2
22
9
Tripa Makmur
2
11
10
Darul Makmur
5
40
30
222
Jumlah Total
Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)
Gambar 2.2 Jumlah Desa/Gampong Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Kecamatan
40
35 34
Kuala Pesisir Kuala Suka Makmue Seunagan
16 17 19
24
22
Seunagan Timur
11
Beutong Beutong ateuh Banggalang
4
Tadu Raya Ttripa Makmur Darul Makmur
Gampong/Desa
Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 (diolah)
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 3
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
2.1.1 Kondisi Fisik Wilayah dan Demografi 2.1.1.1 Kondisi Geografis Secara geografis, Kabupaten Nagan Raya terletak antara 03º40’03º38’ Lintang Utara dan 96º11’- 96º48’ Bujur Timur dan memiliki luas wilayah 3.544,91 Km2 atau 354,491 Ha atau sebesar 6,25 % dari luas Provinsi Aceh. Batas-batas wilayah administratif Kabupaten Nagan Raya sebagai berikut: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Aceh Barat; 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat; 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya dan Samudera Indonesia; 4. Sebelah
Timur
berbatasan
dengan
Kabupaten
Aceh
Tengah,
Kabupaten Gayo Lues, dan Kabupaten Aceh Barat Daya. Kabupaten Nagan Raya memiliki posisi strategis karena dilintasi oleh jalan nasional yang merupakan jalur pantai Barat Sumatera. Selain itu wilayah ini juga dilintasi oleh jalan strategis Nasional yang menghubungkan wilayah Pantai Barat – wilayah Pantai Timur melalui Kabupaten Aceh Tengah. 2.1.1.2 Struktur Tanah Bila dilihat dari struktur dan jenis, tanah di Kabupaten Nagan Raya terdiri dari jenis tanah podzolit coklat, Alluvial, Podzolit merah kuning, Andosol, Rock Out Croups, Renzina, Litosol, Mediteran dan beberapa jenis tanah lainnya. Jenis tanah yang ada di wilayah ini berpengaruh besar terhadap pengembangan sektor pertanian dan perkebunan serta jenis tanaman yang cocok dikembangkan. Jenis tanah tersebut pada umumnya relatif subur dan pada tanah tersebut sesuai untuk pengembangan pertanian dan perkebunan. Beberapa
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 4
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
jenis tanah yang mempunyai sifat yang mempunyai resiko erosi yang tinggi dan mempunyai kedalaman efektif yang dangkal sehingga perlu dilindungi. 2.1.1.3 Topografi Kabupaten Nagan Raya termasuk bagian dataran rendah dan tinggi yang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 800 m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar desa-desa yang ada di kabupaten Nagan Raya berada di wilayah dataran rendah yaitu sebanyak 218 (Dua ratus delapan belas) desa atau 98,2% sedangkan sisanya merupakan desa yang terletak di dataran tinggi yaitu desa-desa yang berada dalam wilayah Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang. Terdapat tiga kecamatan yang langsung berhadapan dengan Samudera Indonesia yaitu Kecamatan Darul Makmur, Kecamatan Kuala Pesisir dan Kecamatan Tadu Raya. Untuk lebih jelasnya tentang Topografi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.3 dan 2.4. Tabel 2.3 Jumlah Desa Menurut Letak Desa Berdasakan Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No
Kecamatan
Lereng
1
Darul Makmur
2
2
Kuala
0
3
Kuala Pesisir
2
4
Tadu Raya
5
Beutong
6
Seunagan
7
Suka Makmue
1
8
Seunagan Timur
9 10
Letak Topografi Lembah/ Dataran DAS 38
40
17
17
7
7
16
3
19
22
21
24
35
35
-
18
19
2
1
31
34
Beutong Ateuh Banggalang
3
-
1
4
Tripa Makmur
-
11
11
198
222
Jumlah
-
Jumlah Total
3
13
11
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 5
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.4 Jumlah Desa dan Letak Desa Berdasakan Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Letak Desa No
Kecamatan
Berbatasan dengan Laut
Tidak Berbatasan dengan Laut
Jumlah Total
4 0 10 2 0 0 0 0 0 1 17
36 17 6 20 24 35 19 34 4 10 205
40 17 16 22 24 35 19 34 4 11 222
1
Darul Makmur 2 Kuala 3 Kuala Pesisir 4 Tadu Raya 5 Beutong 6 Seunagan 7 Suka Makmue 8 Seunagan Timur 9 Beutong ateuh Banggalang 10 Ttripa Makmur Jumlah Total
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka 2013
Berdsarkan kemiringan lahan, wilayah Kabupaten Nagan Raya dibagi beberapa kelas lereng, yaitu: Kelas kemiringan lahan 0-3 % menempati areal seluas 6,49%, bergelombang dengan kemiringan 8-15 % menepati areal seluas 18,07%, kecuraman dengan lereng 20-40% dengan luas areal sebesar 11,2% dan kemiringan di atas 40% menempati areal seluas 0,73% Untuk lebih jelasnya tentang Tupografi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.5. Tabel 2.5 Kemiringan lahan Menurut Kelasnya dan Persentase Luas Areal Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No
Uraian
Persentase Kemiringan Lahan (%) 0–3
Persentase Luas (%) 52.49
1
Kelas Kemiringan
2
Wilayah Berombak
3–8
6.49
3
Wilayah Bergelombang
8 – 15
11.02
4
Wilayah Hampir Curam
15 – 25
18.07
5
Wilayah Curam
25 – 40
11.2
6
Wilayah Kemiringan
>40
0.73
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 6
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Gambar 2.4 Peta Kelas Lereng Kabupaten Nagan Raya
Sumber: Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 Wilayah Selatan dari Kabupaten Nagan Raya meliputi: Kecamatan Darul Makmur, Kuala Pesisir dan Tadu Raya, berada di pesisir pantai Samudra Indonesia. Wilayah Utara dari Kabupaten Nagan Raya merupakan distribusi hutan lindung, di antaranya Kecamatan Beutong dan Beutong Ateuh Banggalang merupakan kawasan hutan lindung terbesar dan sebagian kecil terdapat di Kecamatan Darul Makmur sehingga kawasan hutan lindung yang sudah ditetapkan tersebut tidak boleh dialih fungsi atau perambahan untuk fungsi-fungsi lain karena akan dapat berpotensi untuk terjadinya kerusakan hutan. 2.1.1.4 Klimatologi Pada tahun 2013 kabupaten Nagan Raya memiliki suhu udara minimum 22,7°-20,9° sampai dengan suhu maksimum 31,3°-28.7°. Selama
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 7
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
ini curah hujan paling tinggi terjadi pada bulan September sedangkan curah hujan rata-rata yang sama terjadi pada bulan Maret dan Agustus. Rata-rata curah hujan periode Januari sampai dengan Desember 2013 masing-masing 328.1 mm dan 16 hari Hujan (hh). Curah hujan tertinggi pada tahun 2013 yaitu pada bulan September 395,1 mm/bulan dan hari hujan tertinggi pada bulan April 23 hari, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Mei 150,8 mm/bulan dan hari hujan terendah pada bulan Oktober yaitu 8 hari. Perkembangan curah hujan menurut bulan dapat dilihat pada tabel 2.6 dan 2.7 berikut ini. Tabel 2.6 Perkembangan Curah Hujan menurut Bulan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 - 2013 Curah Hujan Bulan
Tahun 2009
2010
2011
2012
2013
Januari
203.1
529.3
457.9
132,1
150.8
Februari
98.8
280.9
171
356,3
372.6
Maret
235.8
537.2
457.9
88,2
230
April
261.9
596.5
417.9
321,8
334.9
Mei
337.4
393.6
136.1
208,0
289
Juni
104.8
367.3
169.2
145,1
499.4
Juli
185.2
284
182.8
297,6
176.1
Agustus
397.4
125.7
774.3
98,8
230
September
267
705.9
210.7
185,3
395.1
Oktober
97.9
542.4
324.3
348,4
169.0
Nopember
679.4
499
311.3
537,1
360.5
Desember
263.6
162
324.3
426,5
251.3
Jumlah Total
3132.3 5023.8
3937.7
3245,2
3458.7
Rata-Rata
261.02 418.65
328.14
270,4
288,25
Sumber : BMKG - Nagan Raya Dalam Angka 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 8
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.7 Jumlah Hari Hujan menurut Bulan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 - 2013 Hari Hujan Bulan Tahun 2009 2010 2011 2012 Januari 16 18 18 10 Februari 7 20 11 14 Maret 17 21 11 11 April 12 19 19 17 Mei 14 17 16 12 Juni 5 21 9 8 Juli 13 16 8 13 Agustus 17 16 18 10 September 15 16 16 10 Oktober 17 16 21 20 Nopember 24 23 19 26 Desember 18 14 22 22 Jumlah Total 175 217 188 173 Rata-Rata 14.5 18.0 15.6 14
2013 13 18 12 23 17 19 13 19 9 8 19 19 189 15.7
Sumber : BMKG - Nagan Raya Dalam Angka 2013 Penilaian faktor iklim digambarkan dalam bentuk curah hujan, oleh karena curah hujan sangat berpengaruh terhadap kondisi tanah, baik terhadap kesuburan maupun kerusakan tanah. Klasifikasi curah hujan menurut Kepmentan No.837/Kpts/UM/II/1980 ditunjukkan pada tabel 2.8
No
Tabel 2.8 Intensitas Hujan harian Rata-Rata Intensitas Hujan Tingkat Kepekaan Nilai Bobot
1 < 13,6 mm/hari
Tidak peka
15
2 13.6 – 20.7 mm/hari
Tidak peka
30
3 20.7 – 27.7 mm/hari
Tidak peka
45
4 27.7 – 34.8 mm/hari
Peka
60
Sangat Peka
75
5 > 34.8 mm/hari
Sumber : Kepmentan No.837/Kpts/UM/II/1980
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 9
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Selanjutnya bila ke tiga faktor yaitu : kemiringan lahan, kepekaan tanah, dan intensitas curah hujan dijumlahkan bobotnya. Maka nilai bobot ke tiga faktor tersebut < 124 mempunyai kesesuaian lahan untuk Hutan Produksi Biasa (HPB) atau Hutan Produksi Konversi (HPK), nilai bobot 125 – 174 mempunyai kesesuaian lahan untuk Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan nilai bobot > 175 mempunyai kelas kesesuaian lahan untuk Hutan Lindung. Suhu udara di Kabupaten Nagan Raya berkisar antara 21,5 0C – 31,2 0
C. Pada daerah pantai, suhu udara maksimum bisa mencapai
29,50C –
31,20C, sedangkan di daerah pegunungan suhu minimum dapat mencapai hingga
20,40C –
21,50C. Kabupaten Nagan Raya
memiliki curah hujan
antara 3132,3 – 5023,8 mm per tahun dengan rata-rata curah hujan 418,7 mm dan mempunyai 217 hari hujan per tahun serta memiliki tekanan udara rata-rata 1.009,6 milibar. 2.1.1.5 Hidrologi Kabupaten Nagan Raya memiliki potensi sumber daya air sungai dan anak-anak
sungainya
yang
berfungsi
menampung,
menyimpan,
dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan dari darat ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Kondisi sungai pada umumnya panjang, berliku dan melebar di daerah daratan bagian hilir. Kabupaten Nagan Raya memiliki 5 (lima) sungai besar yaitu Krueng Beutong, Krueng Tripa, Krueng Seunagan, Krueng Tadu, dan Krueng Seumanyam sedangkan anak-anak sungai berjumlah 10 (sepuluh) yang terdiri dari sungai krueng Cut, Krueng Neuang, Krueng Trang, Krueng Agam, Krueng Isep, Krueng Ukam, Krueng Buloh, Krueng Mangkom, Krueng Baro dan Krueng Kila. Banyak sungai di Kabupaten Nagan Raya yang memiliki ketersediaan air sungai yang besar yang berpotensi untuk dibangun waduk atau embung sebagai prasarana yang dapat menjamin ketersediaan air baku domestik, pertanian dan industri.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 10
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Saat ini Kabupaten Nagan Raya memiliki 1 (satu) bendungan besar yaitu bendungan irigasi Jeuram yang bisa mengaliri di 4 (empat) Kecamatan yaitu Kecamatan Beutong, Kecamatan Seunagan, Kecamatan Seunagan Timur dan Kecamatan Kuala dan beberapa bendungan kecil sebagai bangunan intake untuk mengairi beberapa daerah irigasi kecil. Wilayah Kabupaten Nagan Raya memiliki air tanah yang bersifat payau dan tawar. Daerah dengan air tanah payau terdapat pada bagian selatan yang merupakan daerah pesisir, sedangkan daerah yang memilki air tanah tawar berada di bagian barat, timur dan utara. Tabel 2.9 Daerah Aliran Sungai (DAS) Berdasarkan Prioritas Pengelolaan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 NO.
DAS/SUB DAS
PRIORITAS DAS
1
Krueng Beutong
Prioritas DAS
2
Krueng Nagan
Prioritas DAS
3
Krueng Lamie
Prioritas DAS
4
Krueng Seumayam
Prioritas DAS
5
Krueng Isep
Prioritas DAS
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032 DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999, tanggal 7 Mei 1999), yaitu: Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial Prioritas 1 :
ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas tertinggi untuk di Rehabilitasi; Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial
Prioritas 2 :
ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas kedua untuk di Rehabilitasi;
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 11
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial Prioritas 3 :
ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas ketiga untuk di Rehabilitasi; Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial
Prioritas 4 :
ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut
tidak
perlu
diberikan
prioritas
dalam
penanganannya. 2.1.1.6 Geologi Secara Geologi, wilayah Kabupaten Nagan Raya terdiri dari batuan sedimen kuarter dan tersier yang berada di bagian Utara Kabupaten Nagan Raya serta batuan sedimen pra tersier yang umumnya berada di bagian Timur Kabupaten Nagan Raya. Susunan formasi batuan dan endapan yang menyusun wilayah Kabupaten Nagan Raya terdiri dari aluvium, campuran estuarin dan marin yang masih muda, aluvium sungai muda, gambut yang berada di bagian tengah Nagan Raya (di sepanjang jalan arteri), aluvium, endapan laut yang muda (pasir-pasir pantai, kerikil) yang berada di bagian utara Nagan Raya serta formasi batuan basalt, andesit, tefra berbutir halus dan tefra berbutir kasar yang berada di bagian selatan Nagan Raya . 2.1.1.7 Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Nagan Raya terbagi atas beberapa bagian atau fungsi yaitu daerah daratan yang berfungsi sebagai daerah pemukiman dan lahan perkebunan serta pertanian, dan daerah rawa terdapat di sepanjang pantai. Pemanfaatan lahan cenderung ke arah bagian Utara, terutama kegatan budi daya pertanian (tanaman pangan, perkebunan, perikanan/tambak), pemukiman penduduk serta perdagangan dan jasa. Secara morfologi wilayah Nagan Raya terbagi pada tiga wilayah yaitu: wilayah
pantai,
wilayah
tengah
dan
wilayah
pedalaman.
Kawasan
pemukiman perkotaan yang tumbuh dan berkembang di wilayah Kabupaten
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 12
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Nagan Raya lebih banyak terkonsentrasi di pusat Ibukota kecamatan, terutama yang dilintasi oleh jalan negara dan jalan provinsi dari barat ke timur atau sebaliknya. Penggunaan lahan di Kabupaten Nagan Raya didominasi oleh hutan, perkebunan dan pertanian lahan kering. Pada Tahun 2012, penggunaan lahan untuk Bandara sebesar 103,25 Ha atau 0,03 %, danau sebesar 115,56 Ha atau 0,03 %, hutan sebesar 168.541,49 Ha atau 47,54 %, industri sebesar 82,35 Ha atau 0,02, perkebunan sebesar 43.859.81 Ha atau 12,37 %, perkebunan masyarakat 1.308,45 Ha atau 0,37 %, pemukiman sebesar 6.894.40 atau 1,94 %, pertanian lahan kering 104.083,66 atau 29,36 %, rawa sebesar 13,176.77 Ha atau 3,72 %, sawah 8,869.84 Ha atau 2,50 %, sungai 2,640.06 Ha atau 0,74 % dan tanah terbuka 4,815.49 Ha atau 1,36 %, dari luas wilayah Kabupaten Nagan Raya. Penggunaan lahan eksisting di Kabupaten Nagan Raya untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.10 dan gambar 2.4 berikut ini. Tabel 2.10 Penggunaan Lahan Eksisting Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No
Keterangan
(Ha)
(%) 0.03
Danau
115.56
0.03
Hutan
168,541.49
47.54
82.35
0.02
43,859.81
12.37
Bandara
2 4
Persentase Luas Lahan
103.25
1 3
Luas Lahan
Industri
5
Perkebunan
6
Perkebunan Masyarakat
1,308.45
0.37
7
Pemukiman
6,894.40
1.94
8
Pertanian Lahan Kering
104,083.66
29.36
9
Rawa
13,176.77
3.72
10
Sawah
8,869.84
2.50
Sungai
2,640.06
0.74
Tanah Terbuka
4,815.49
1.36
11 12
Jumlah
354,491.13
100.00
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 13
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Gambar 2.4 Persentase Penggunaan Lahan Eksisting Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Keterangan
2%
003%
0.03%
Bandara
0% 0.02%
4%
Danau
Hutan Industri
30%
Perkebunan 12.37%
Perkebunan Masyarakat
Pemukiman Pertanian Lahan Kering
2% 0%
Rawa
13%
Sawah
0.37%
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
2.1.1.8 Pengelolaan Kawasan Lindung Pola
pemanfaatan
ruang
kawasan
lindung
bertujuan
untuk
mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung lingkungan dan menjaga keseimbangan ekosistem antara wilayah guna mendukung proses pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, rencana pemanfaatan kawasan lindung di Kabupaten Nagan Raya bertujuan untuk: a) Mengarahkan
fungsi
kawasan
lindung
yang
meliputi
rencana
pemanfaatan ruang kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan di bawahnya, kawasan suaka alam, kawasan perlindungan setempat dan kawasan bencana; b) Mempertahankan kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber air;
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 14
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
c) Mengendalikan pemanfatan ruang di luar kawasan hutan sehingga tetap berfungsi lindung. Berdasarkan pertimbangan tersebut, rencana pemanfaatan kawasan lindung di Kabupaten Nagan Raya seluas 126.756.19 Ha adalah: a) Kawasan lindung Kawasan hutan lindung di Kabupaten Nagan Raya terdapat wilayah Kecamatan Seunagan Timur seluas 72.241,35 Ha, Kecamatan Beutong seluas 72.241,35 Ha, Kecamatan Beutong Ateuh Benggalang seluas 30.833,04 Ha dan Kecamatan Darul Makmur seluas 21.422,45 Ha. b) Kawasan perlindungan setempat Kawasan perlindungan setempat di wilayah Kabupaten Nagan Raya dibagi dalam tiga jenis yaitu kawasan sempadan pantai seluas 329,44 Ha, kawasan sempadan sungai seluas 9.596,88 dan kawasan sekitar danau 210,01 Ha. 2.1.1.9 Pengelolaan Kawasan Budidaya Pengembangan kawasan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya bertujuan untuk menjaga kualitas daya dukung Kabupaten Nagan Raya. Adapun kawasan budidaya diperuntukkan untuk: pemukiman, pertanian tanaman pangan, tanaman tahunan/perkebunan, peternakan, perikanan dan pariwisata, pengembangan hutan rakyat, industri, lahan basah, lahan kering dan transmigrasi. Luas area kawasan lindung dan budidaya tahun 2012 di Kabupaten Nagan Raya sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2.11.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 15
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.11 Luas Kawasan Lindung dan Budidaya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No
Uraian
Luas Areal Kawasan Lindung (Ha)
Kawasan Hutan Lindung 1 Kawasan Hutan Lindung Kawasan Yang Memberi Perlindungan Kawasan Bawahnya 1 Kawasan Rawa gambut Kawasan Perlindungan Setempat 1 Kawasan Spamdan Pantai 2 Kawasan Spamdan Sungai 3 Kawasan sekitar Danau Kawasan Hutan Produksi 1 Hutan Produksi 2 Hutan Produksi Terbatas 3 Hutan Produksi Koversi Kawasan Rawan Bencana Alam 1 Kawasan Rawan Longsor 2 Kawasan Rawan Pasang dan Abrasi 3 Kawasan Rawan Kebakaran 4 Kawasan Rawan Banjir Kawasan Pertanian 1 Kawasan Lahan Basah 2 Kawasan Lahan Kering Kawasan Perkebunan 1 Perkebunan Besar 2 Perkebunan Rakyat Kawasan Peternakan 1 Peternakan Besar
126,756.19 4,764.06 329.44 9,596.88 210.01 15,840.80 4,742.04 4,658.14 16,523.94 15,702.08 1,363.60 92,352.58 11,605.82 69,727.37 83,625.39 2,064.40 113.30
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
Tabel 2.11 di atas memperlihatkan luas pemanfaatan lahan Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012. Luas lahan tersebut memberikan gambaran perbandingan terhadap lahan kawasan lindung dan kawasan budidaya. Status Penguasaan Lahan di wilayah Kabupaten Nagan Raya saat ini yang terindentifikasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu: Hak Guna tanah (HGU) dan Hak Milik. Penggunaan lahan yang termasuk status HGU diantaranya Hak Penguasaan Hutan (HPH), Perkebunan Besar dan Hutan Tanaman
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 16
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Industri (HTI). Pemanfaatan lahan juga untuk berbagai kegiatan pemukiman, pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa serta perkantoran. Tabel 2.12 Luas Kawasan Hutan Lindung dan Budidaya Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya
No
Kecamatan
Kawasan Hutan Lindung (Ha) (%) 21,422 16.90
Kawasan Budidaya (Ha) (%) 6,514 25.81
1
Darul Makmur
2
Kuala
-
-
-
-
3
Kuala Pesisir
-
-
-
-
4
Tadu Raya
-
-
-
-
5
Beutong
72,241
56.99
8,822
34.95
6
Seunagan
-
-
-
-
7
Suka Makmue
-
-
-
-
8
Seunagan Timur
2,259
1.78
9,905
39.24
9
Beutong ateuh Banggalang
30,833
24.32
-
-
10
Ttripa Makmur
-
-
-
-
126,756
100
25,241
100
Jumlah
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 – 2032
2.1.1.10 Kawasan Rawan Bencana Alam Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencana sosial. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam (Bencana Alam) antara lain berupa gempa bumi, Tsunami, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis dan demografi bahwa wilayah Kabupaten Nagan Raya memiliki kondisi yang memungkinkan terjadinya bencana alam yang dapat berakibat timbulnya korban jiwa, timbulnya kerusakan lingkungan dan dampak psikologis bagi
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 17
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Pemerintah Daerah Kabupaten Nagan Raya yaitu dapat menghambat estafet pembangunan yang akan dilaksanakan. Secara geologis daerah Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu wilayah di Aceh yang rawan terhadap bencana alam, potensi bencana alam yang berkaitan dengan bahaya geologi. Jika mengacu pada data geologi wilayah Kabupaten Nagan Raya termasuk daerah yang berada di zona patahan aktif, jalur penujaman pertemuan lempeng Asia dan Australia yang membelah pulau Sumatera dari Aceh sampai Sulat Sunda yang dikenal dengan patahan Semangko. Zona tersebut terdapat di wilayah bagian tengah bersamaan dengan kapupaten lainnya di Propinsi Aceh. Wilayah Kabupaten Nagan Raya juga berpotensi terjadi banjir karena banyaknya sungai-sungai besar yang berada di wilayah Kabupaten Nagan Raya. Umummya penyebab terjadinya
banjir di Kabupaten Nagan Raya akibat perusakan hutan di
daerah aliran sungai, tidak berfungsinya drainase dengan baik dan banyaknya pengalihan fungsi lahan tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan. Bencana lainya yang berpotensi terjadi adalah bersumber dari perilaku manusia yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan kelalaian masyarakat dan lainnya, seperti kebakaran, konflik sosial dan pencemaran lingkungan. Sementara itu penambangan, pasir, batu gunung, batu kerikil, penambangan
batu
bara,
penambangan
emas
dan
pengalian
serta
penambangan penambangan liar yang banyak terjadi kemungkinan besar di masa yang akan
datang akan menimbulkan masalah baru terhadap
lingkungan dan berpotensi menimbulkan bencana. untuk itu diperlukan membuat kebijakan dan upaya yang secara berkesinambungan dalam menanggulangi bencana di kawasan kawan yang rawan bencana. Daerah yang diidentifikasi sebagai daerah rawan bencana meliputi daerah pesisir laut, perbukitan dan pinggiran sungai (DAS). Adapun jenis bencana dan Daerah-Derah yang rawan terjadi bencana dapat dilihat pada tabel 2.13 dan 2.12 berikut:
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 18
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.13 Lokasi Rawan Bencana Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 N o
Jenis Bencana Kecamatan
Banjir
Kebakaran
Tanah Longsor
Gempa Bumi
Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung Angin Puting Beliung
1
Darul Makmur
Banjir
Kebakaran
-
Gempa Bumi
2
Kuala
-
-
-
Gempa Bumi
3
Kuala Pesisir
-
Kebakaran
-
Gempa Bumi
4
Tadu Raya
Banjir
Kebakaran
-
Gempa Bumi
5
Beutong
-
Kebakaran
-
Gempa Bumi
6
Seunagan
Banjir
-
-
Gempa Bumi
7
Suka Makmue
Banjir
-
-
Gempa Bumi
Banjir
-
-
Gempa Bumi
-
-
Tanah Longsor
Gempa Bumi
Angin Puting Beliung
Banjir
Kebakaran
-
Gempa Bumi
-
8 9 10
Seunagan Timur Beutong ateuh Banggalang Ttripa Makmur
Sumber : BPBD Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
2.1.1.11 Demografi Masalah kependudukan antara lain meliputi jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk, merupakan salah satu masalah yang perlu diperhatikan dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi potensi tetapi dapat pula menjadi beban dalam proses pembangunan jika berkualitas
rendah.
pembangunan
Oleh
nasional,
sebab dalam
itu
untuk
menangani
menunjang permasalahan
keberhasilan penduduk,
Pemerintah tidak saja mengarahkan pada upaya pengendalian jumlah penduduk tapi juga menitik beratkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Karenanya, program perencanaan pembangunan manusia harus mendapat prioritas utama yang berguna untuk peningkatan kesejahteraan penduduk. Jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2008 sebesar 142.959 (penduduk laki-laki sebesar 70.975 jiwa dan perempuan sebesar RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 19
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
71.984 jiwa). Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya sebesar 149.164 jiwa (penduduk laki-laki sebesar 74.238 jiwa dan perempuan sebesar 74.926 jiwa) atau meningkat sebesar 4,34 % dari Tahun 2008 dengan rata rata laju pertumbuhan pada tahun 2008 -2012 sebesar 0,85 % per tahun. Gambaran lebih lanjut mengenai jumlah penduduk sebagaimana Tabel 2.14. Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rata-Rata Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Nagan Raya 2008 -2012 N o
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Rata-Rata Laju Petumbuhan Penduduk (2007-2012)
JENIS Kelamin
1
Laki-laki
69,815
70,975
71,069
71,922
73,300
74,238
1.24
2
Perempuan
70,326
71,984
73,150
73,123
73,308
74,926
1.28
3
Jumlah
140,141
142,959
144,219
145,045
146,608
149,164
1.26
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagan Raya tahun 2012
Sejak tahun 2008, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten ini terus bertambah. Laju pertumbuhan penduduk pada periode 2007 tercatat mencapai 2,01 persen. Pada periode 2012 laju pertumbuhannya sebesar 1,74
persen.
Penurunan
ini
merupakan
salah
satu
keberhasilan
pembangunan kependudukan. Disamping keberhasilan Keluarga Berencana yang pada mulanya untuk mengendalikan jumlah penduduk, peranserta dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas sumberdaya manusia (dalam hal ini anak) telah tumbuh akibat kemajuan pembangunan. Sehingga menuju Keluarga Berkualitas merupakan pencapaian yang diinginkan pembangunan kependudukan
selanjutnya.
Untuk
lebih
jelasnya
jumlah
dan
laju
pertumbuhan penduduk dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut ini.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 20
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Gambar. 2.5 Jumlah penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Nagan Raya Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
Jumlah Penduduk (jiwa) 149.164
2,01 1,74
146.608 145.045 144.219 142.959
1,08 0,88
140.141
0,57
2007
2008
Tahun 2009
Tahun 2010
2011
2012
2008
2009
2010
2011
2012
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Jumlah penduduk Kabupaten Nagan Raya, berdasarkan data per Kecamatan yang diperoleh masih berbeda antara satu instansi dengan instansi lainnya. Perbedaan jumlah penduduk antar wilayah yang begitu jauh dilatarbelakangi oleh beberapa hal seperti: kondisi wilayah, lokasi wilayah, serta luas administrasi masing-masing Kecamatan tersebut. Penyebaran penduduk antar Kecamatan dapat dilihat terbanyak di Kecamatan Darul Makmur yaitu sebanyak 41.496 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang yaitu sebanyak 1.797 jiwa untuk lebih jelas dapat dilihat sebagaimana pada tabel 2.15 berikut.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 21
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.15 Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 No
Kecamatan
Jenis Kelamin
Rumah tangga
Laki-laki
Perempuan
Rasio Jenis Kelamin
1
Darul Makmur
10.589
21.313
20.183
106
2
Tripa Makmur
2.059
4.195
4.204
100
3
Kuala
4.928
10.11
9.690
103
4
Kuala Pesisir
3.824
7.631
7.362
104
5
Tadu Raya
3.335
6.149
5.738
107
6
Beutong
3.284
6.695
6.627
101
8
Beutong Ateuh Banggalang Seunagan
471 4.081
924 7.636
873 7.733
106 99
9
Suka Makmue
2.133
4.286
4.239
101
10
Seunagan Timur
3.499
6.318
6.600
96
7
Sumber: Nagan Raya Dalam Angka tahun 2013
Gambaran jumlah penduduk menjadi penting, jika dilihat dari perkembangan dan laju pertumbuhan penduduk Persebaran penduduk antar Kecamatan tampak masih timpang, sehingga kepadatan untuk masingmasing Kecamatan belum merata. Kepadatan penduduk terpusat di daerah perkotaan yang umumnya memiliki segala fasilitas yang dibutuhkan oleh penduduk sehingga mengundang penduduk wilayah perdesaan untuk berusaha di daerah perkotaan. Masalah yang sering timbul akibat kepadatan penduduk terutama mengenai perumahan, kesehatan, dan keamanan. Oleh karena itu, distribusi penduduk harus menjadi perhatian khusus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, seperti memprioritaskan pembangunan di daerah-daerah yang masih kekurangan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan perekonomian masyarakat setempat serta sarana lainnya seperti sekolah dan sarana kesehatan. Hal ini sekaligus harus berkaitan dengan daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangan
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 22
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
kerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga dapat memperlambat arus urbanisasi. 2.1.1.12 Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk di Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 meningkat dari 37 jiwa per kilometer menjadi 43 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2012. Pada tahun 2012 Tingkat Kepadatan penduduk terbesar berada di Kecamatan Seunagan sebanyak 274 per km2 dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang 5 jiwa per km2 . di Kecamatan Tadu Raya kepadatan penduduk terjadi fluktuasi (naik dan turun) setiap tahun. Pada tahun 2010 kepadatan penduduk di wilayah ini sebanyak 39 jiwa per km2, namun pada tahun 2011 terjadi penurunan sebesar 33 jiwa per km2. Pada tahun 2012 terjadi penurunan lagi sebesar 40 jiwa per km2.
Gambaran lebih lanjut
mengenai penyebaran/kepadatan penduduk tiap-tiap kecamatan dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.16.
1
Tabel 2.16 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2012 Kepadatan Penduduk (jiwa/km2) Kecamatan 2008 2009 2010 2011 2012 41 42 45 39 42 Darul Makmur
2
Kuala
3
NO
228
230
263
157
155
Kuala Pesisir
58
59
71
189
199
4
Tadu Raya
29
29
39
33
40
5
Beutong
10
10
11
13
13
6
Seunagan
93
93
103
261
274
7
Suka Makmue
232
234
247
159
167
8
Seunagan Timur
45
45
47
49
51
9
Beutong ateuh Banggalang
-
-
-
4
5
10
Tripa Makmur
-
-
-
43
47
37
37
42
40
43
Jumlah Total
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka Tahun 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 23
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Distribusi penduduk belum dapat ditabulasi dengan baik dan hal ini merupakan fakta yang ditemui dilapangan. Dari tabel 2.15, menunjukkan rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Nagan Raya tahun 2012 adalah 43 jiwa/km2. Kepadatan penduduk yang tertinggi berada di Kecamatan Seunagan dan yang terkecil yaitu di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang. 2.1.2
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.2.1 Indeks Pembangunan Manusia Pada
sub
bab
sosial
lainnya
membahas
mengenai
Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan. IPM dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian manusia yang merupakan indeks gabungan dari komponen pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Nilai IPM Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan selama kurun waktu Tahun 2007-2012, Pada tahun 2007 IPM Kabupaten Nagan Raya
adalah 67,64, angka ini
termasuk pada golongan IPM menengah atas yang memiliki nilai batas 6580, sehingga dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk menuju IPM tinggi yang memiliki nilai batas 80-100. Pada tahun 2012, IPM Kabupaten Nagan Raya mencapai 70,64 atau mengalami kenaikan sebesar 3 persen dari IPM tahun 2007. Kenaikan ini terjadi akibat peningkatan komponen IPM pada tahun 2012 yaitu Indeks Angka Harapan Hidup sebesar 0,45 persen dari 69,31 (pada tahun 2007), Rata rata lama sekolah sebesar 0,79 persen dari 7,32 (pada tahun 2007) serta kenaikan indeks daya beli sebesar 22 persen dari 589,3 (pada tahun 2007). Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Aceh, IPM Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2012 lebih rendah sebesar 1,87. Untuk Tahun 2012, IPM Kabupaten Nagan Raya sebesar 70,64. Angka ini mengalami kenaikan hanya sebesar 0,96 persen dari tahun 2011. Gambaran Umum mengenai IPM dan Komponennya dapat dilihat pada Gambar 2.6 dan Tabel 2.17 berikut ini.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 24
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.17 IPM beserta Komponennya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
No
1 2 3
Laju Pertumbuhan (Tahun)
Uraian IPM Kabupaten Nagan Raya Indeks angka harapan hidup Rata
rata
lama
sekolah
2007
2008
2009
2010
2011
2012
67,64
68,47
68,74
69,18
69,68
70,64
69,31
69,42
69,53
69,64
69,7
69,76
7,32
7,32
7,34
7,57
7,75
8,11
4
Pengeluaran perkapita
589,3
599,28
601,67
604,08
608,3
611,3
5
IPM Provinsi Aceh
70,35
70,76
71,31
71,70
72,16
72,51
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012
Gambar 2.6 IPM Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011 73,00 72,00 71,00 70,00 69,00 68,00 67,00 66,00 65,00
68,47 68,74
69,18
70,35
69,68
70,76
71,31
71,70
72,16
67,64
IPM Kabupaten Nagan Raya 2007
2008
IPM Provinsi Aceh 2009
2010
2011
Sumber: Inkesra Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 dan Indikator Sosial Ekonomi
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 25
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Gambar 2.7 Indeks Angka Harapan Hidup Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2011 Indeks Angka Harapan Pengeluaran Perkapita Rata Rata Lama Sekolah Hidup 608,27 7,75
69,70
604,08
69,64
601,67
7,57
599,28
69,53 69,42
7,34 7,32 7,32
589,38 69,31
Tahun 2007 2008
2009
Tahun
2007
2008
2010
2011
2009
Tahun
2007 2008 2010 2011 Sumber: Inkesra Kabupaten Nagan Raya dan Hasil Analisis Tahun 2012 2010
2011
2009
Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2011 indeks angka harapan hidup sebesar 69,68 dengan rata-rata pertumbuhan dari tahun 2007-2011 sebesar 0,31 persen per tahun. Sementara dalam tahun yang sama rata rata lama sekolah 7,75 dan pengeluaran perkapita sebesar 608,27. Untuk tahun 2012,belum ada data yang valid untuk indek angka harapan hidup.
2.1.2.2 Angka Kemiskinan Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dari angka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak diharapkan oleh semua pemerintah daerah. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlah penduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan. Selama kurun waktu tahun 2006-2011, prosentase penduduk miskin di Kabupaten Nagan Raya cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukkan ada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 26
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Pada tahun 2007 persentase penduduk miskin sebesar 33,61 % (persen) dan pada tahun 2011 menjadi 23,38 % (persen) atau secara persentasi berkurang 10,23 % (persen). Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angka kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya dapat terlihat sebagaimana Tabel 2,18 dan Gambar 2.8. Tabel 2.18 Jumlah, Persentase Perkembangan Penduduk Miskin (P0), Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011 No
Tahun
Jumlah Penduduk miskin
1 2 3 4 5 6
2006 2007 2008 2009 2010 2011
43,700 47,101 40,186 37,814 34,912 34,277
Persentase Penduduk Miskin
35.25 33.61 28.11 26.22 24.07 23,38
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
8.01 7.75 7.62 5.12 4.43
2.40 2.55 2.26 1.47 1.15
Sumber: Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Gambar 2.8 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2006-2011 35,25 2006 2007
33,61
34.277,0 34.912 37.814 40.186 47.101
28,11 26,22 24,0723,38
43.700
2008 2009 2010 2011
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Persentase Penduduk Miskin (P0) Sumber: Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 27
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Gambar.2.9 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2006-2011 Indeks Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan Tahun 2006-2010 12,00 10,00
2,40
2,55
8,01
7,75
8,00
2,26 7,62 1,47
6,00
5,12
1,15 4,43
4,00
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
2,00 -
2006
2007
2008
2009
2010
Sumber: Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Dari gambar Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) diatas dapat dilihat tingkat kedalaman dan keparahan
kemiskinan (P1 dan P2), di Kabupaten Nagan Raya, pada tahun 2006 kedalaman kemiskinan mencapai 8,01. P1 merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap batas miskin. Makin besar indeks ini, maka makin besar rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Sedangkan P2 pada waktu yang sama sebesar 2,40. P2 memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Pada tahun 2010 terjadi perbaikan sehingga P1 tercatat 4,43 dan P2 sebesar 1,15. Peliknya masalah kemiskinan mendesak pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah untuk segera melakukan langkah-langkah nyata dalam penanggulangan-nya, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan nasional maupun daerah, penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu prioritas. Dalam Propenas 2004-2009 bahkan telah ditargetkan bahwa persentase RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 28
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
penduduk miskin akan dapat diturunkan menjadi separuhnya pada tahun 2009. Guna dapat memenuhi target tersebut, penanggulangan kemiskinan diarahkan untuk membantu penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru. Program utama yang dicanangkan untuk itu meliputi penyediaan kebutuhan pokok untuk keluarga miskin dan pengembangan budaya usaha masyarakat miskin. Namun mengingat kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan multidimensi, maka dalam menanggulangi kemiskinan dibutuhkan strategi penanggulangan yang komprehensif yang meliputi kebijakan makro dan lintas sektor secara berkelanjutan. 2.1.3 Aspek Pelayanan Umum Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi pelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan urusan pilihan. 2.1.3.1 Layanan Urusan Wajib Layanan urusan wajib pemerintah Kabupaten Nagan Raya
tahun
2007-2012 terdiri dari 25 (Dua Puluh Lima) urusan, di antaranya yaitu : A. Urusan Pendidikan Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan urusan strategis yang masih menjadi kewenangan negara, namun karena keistimewaan dan kekhususan daerah, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi Aceh dalam penyelenggaraan pendidikan juga sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan masyarakat
Kabupaten
Nagan
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
Raya,
yaitu
pendidikan
yang
Islami
BAB II - 29
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Qanun Aceh Nomor 23 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, yang kemudian direvisi menjadi Qanun No.5 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan. Pengembangan
sektor
Pendidikan
di
Kabupaten
Nagan
Raya
merupakan prioritas utama pembangunan yang perlu perhatian yang maksimal dan komprehensif sehingga dengan penetapan anggaran dibidang pendidikan dapat meningkatkan kualitas dan kemajuan peradaban daerah dan bangsa Indonesia secara umumnya. Pemerintah kabupaten Nagan Raya terus
berupaya
meningkatkan
mutu
dan
kualitas
pendidikan
serta
mewujudkan pemerataan pendidikan melalui leding sektor terkait dengan bidang Pendidikan. Pembangunan dan perkembangan urusan pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator berikut :
a) Angka Partisipasi Sekolah (APS) Untuk mengetahui banyaknya penduduk usia sekolah yang bisa memanfaatkan fasilitas pendidikan dapat dilihat dari persentase penduduk yang masih bersekolah pada umur tertentu yang lebih dikenal dengan angka partisipasi sekolah. Meningkatnya angka partisipasi sekolah menunjukkan adanya keberhasilan di bidang pendidikan, terutama yang berkaitan dengan upaya memperluas jangkauan pelayanan pendidikan bagi seluruh penduduk. Dari Tabel 2.18, terlihat bahwa angka partisipasi sekolah anak-anak usia 712 tahun pada tahun 2011 telah mencapai 98,06 persen. Bila dilihat menurut jenis kelamin, tampak bahwa angka partisipasi sekolah anak perempuan usia 7-12 tahun sedikit lebih tinggi dibandingkan anak laki-Iaki pada usia yang sama. Pada tahun yang sama angka partisipasi sekolah anak usia 13-15 tahun di Kabupaten Nagan Raya mencapai 97,84 persen, dimana 97,74 persen untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan 97,84 persen.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 30
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Terlihat bahwa angka partisipasi sekolah untuk anak perempuan usia 13-15 lebih tinggi daripada anak laki-laki pada usia yang sama. Hal demikian juga terjadi pada kelompok usia 16-18 tahun, dimana angka partisipasi sekolah anak laki-laki 77,79 persen lebih rendah daripada angka partisipasi sekolah anak perempuan (86,68 persen). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.19 berikut ini.
NO 1
Tabel 2.19 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011 Jenis Kelamin Kelompok Jenjang Laki-Laki Perempuan Jumlah Umur Pendidikan (L) (P) (L)+(P) 07-12 SD/MI 97,84 98,33 98,06
2
13 - 15
SMP/MTS
97,74
97,95
97,84
3
16 -18
SMA/MA
77,79
86,68
81,19
4
19 - 24
Universitas
23,11
28,91
25,83
296,48
311,87
302,92
Jumlah Total
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012 Gambaran tersebut di atas memperlihatkan bahwa semakin tinggi usia penduduk, angka partisipasi sekolahnya semakin rendah. Hal ini dapat dimengerti mengingat biaya dan sarana pendidikan belum menyentuh masyarakat secara keseluruhan. Sehingga kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara ekonomi harus memendam keinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Sementara kesadaran menempuh pendidikan bagi kaum perempuan semakin baik, hingga angka partisipasi sekolah penduduk perempuan lebih baik daripada laki-laki.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 31
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
b) Angka Partisipasi Kasar (APK) Angka partisipasi sekolah kasar untuk tingkat sekolah dasar di Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012 mencapai 105,16 persen. Pada jenjang pendidikan SLTP Tahun 2012 mencapai sebesar 96,94 persen dan pada jenjang SLTA sebesar 86,16 persen. Gambaran lebih lanjut mengenai Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah dapat terlihat pada Tabel 2.20 dan gambar 2.10. Tabel.2.20 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar(APK) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012 Tahun NO
Jenjang Pendidikan
2010
2011
2012
Laju Pertumb uhan rata-rata 20102012
(%)
1
SD/MI jumlah siswa yang 1.1. bersekolah di jenjang 18,204 pendidikan SD/MI jumlah penduduk kelompok 1.2. 17,382 usia 7-12 tahun 104.73 1.3. APK SD/MI (Persen) 2 SMP/MTs Jumlah siswa yang 2.1. bersekolah di jenjang 7,734 pendidikan SMP/MTs jumlah penduduk kelompok 2.2. 8,015 usia 13-15 tahun 2.3. APK SMP/MTs (Persen) 96.49 3 SMA/MA/SMK jumlah siswa yang 3.1. bersekolah di jenjang 5,997 pendidikan SMA/MA/SMK jumlah penduduk kelompok 3.2. 5,025 usia 16-18 tahun 3.3. APK SMA/MA/SMK (Persen) 85.29 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan RKPK Nagan Raya Tahun 2015
17,485
18,278
0.14
17,209
17,381
0.00
101.60
105.16
0.14
8,140
8,036
1.29
8,208
8,290
1.13
99.17
96.94
0.16
6,326
6,305
1.68
7,391
7,318
13.35
85.59 86.16 Raya Tahun 2012
0.34
BAB II - 32
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Gambar 2.10 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar(APK) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2012
Angka Partisipasi Kasar Tahun 2010 2011 2012 119,34 104,73 101,60 105,16
96,49 99,17 96,94 85,59 86,16
APK SD/MI (Persen)
APK SMP/MTs (Persen)
APK SMA/MA/SMK
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 c) Angka Partisipasi Murni (APM) Angka partisipasi murni untuk tingkat sekolah dasar di Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2013 mencapai 103.27 persen. Pada jenjang pendidikan SLTP mencapai sebesar 99.96 persen dan pada jenjang SLTA sebesar 93.27 persen. Untuk tahun 2013 Angka Partisipasi Murni cendrung naik dari tahun sebelumnya. Demikian juga kalau dibandingkan dengan angka partisipasi Kasar tahun 2012, terjadi kenaikan pula. Pertumbuhan rata –rata
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 33
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.21 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2013 Tahun NO
1 1.1. 1.2. 1.3. 2 2.1. 2.2. 2.3.
Jenjang Pendidikan
2010
2011
2012
2013
15,088
15,344
18,178
17,209
17,381
17,603
87.68
88.28
103.27
SD/MI Jumlah siswa yang bersekolah 15,904 di jenjang pendidikan SD/MI Jumlah penduduk kelompok 17,382 usia 7-12 tahun APK SD/MI (Persen) 91.50 SMP/MTs Jumlah siswa yang bersekolah di jenjang pendidikan SMP/MTs Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun APK SMP/MTs (Persen)
7,094
5,957
5,769
8.385
8,015
8,208
8,290
8.388
88.51
72.58
69.59
99.96
3
SMA/MA/SMK Jumlah siswa yang bersekolah 3.1. di jenjang pendidikan 5,025 SMA/MA/SMK jumlah penduduk kelompok 3.2. 7,363 usia 16-18 tahun 3.3. APK SMA/MA/SMK 68.25 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
4,484
4,484
7,054
7,391
7,318
7,563
60.67 61.27 Tahun 2013
93.27
BAB II - 34
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Gambar 2.11 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2013 120 100
91,588,51
80
88,28
87,68
68,25
72,58 60,67
69,59 61,27
2011
2012
103,27 99,96 93,27
60 40 20 0 2010 SD/MI
SMP/MTs
2013
SMA/MA/SMK
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah, khususnya untuk jenjang pendidikan SD dan SLTP semestinya juga diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas fasilitas pendidikan, terutama mengenai daya tampung ruang kelas, sehingga program wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan oleh pemerintah dapat berhasil. d) Fasilitas Pendidikan Guna mengatasi kekurangan daya tampung, pemerintah perlu menyiapkan
sarana
dan
prasarana
pendidikan
seperti
menambah
pembangunan unit gedung baru dengan prioritas pada daerah yang angka partisipasi sekolahnya masih rendah dan daerah terpencil dan merehabilitasi gedung-gedung SD dan SLTP dengan prioritas gedung yang rusak berat serta mengangkat guru kontrak untuk ditempatkan pada sekolah yang kekurangan guru.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 35
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
- Perkembangan Sekolah dan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Perkembangan jumlah sekolah menurut jenjang pendidikan dalam beberapa tahun terakhir ini di Kabupaten Nagan Raya mengalami peningkatan baik pendidikan umum maupun pendidikan Agama. Untuk pendidikan umum dimana jenjang pendidikan SD pada tahun 2008 terdapat 126 sekolah dan menjadi 135 sekolah pada tahun 2013. Untuk jenjang pendidikan SMP pada tahun 2008 terdapat 25 sekolah dan pada tahun 2012 menjadi 36 sekolah, untuk jenjang pendikan SMA pada tahun 2008 terdapat 14 sekolah dan pada tahun 2013 menjadi 18 sekolah dan untuk jenjang SMK pada tahun 2008 terdapat 2 sekolah dan pada tahun 2013 mengalami penambahan satu sekolah yaitu menjadi 3 sekolah. Untuk penddikan agama dilihat berdasarkan jenjang pendidikan RA,MI, MTS, dan MA dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 hanya bertambah tiga sekolah. untuk jenjang pendidkan RA ,bertambah 2 sekolah dan untuk pendidikan MTS bertambah 1 sekolah. Untuk lebih jelas gambaran perkembangan sekolah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.21.
Tabel.2.22 Perkembangan Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Tahun NO Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pendidikan Umun 1 TK 29 33 36 36 2 Sekolah Dasar (SD) 126 132 132 132 135 135 3 Sekolah Menengan Pertama 25 25 30 33 36 36 (SMP) 4 Sekolah Menengah Atas (SMA) 14 14 14 18 18 18 5 Sekolah Menengah Kejuruan 2 2 3 3 3 3 (SMK) Pendidikan Agama 1 RA 6 6 6 8 2 Maddrasah Ibtidaiyah (MI) 19 19 19 19 19 19 3 Madrasah Tsanawiyah (MTS) 8 8 8 9 9 9 4 Madrasah Aliah (MA) 3 3 3 3 3 3 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 36
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Perkembangan ruang kelas sekolah menurut jenjang pendidikan baik pendidikan umum maupun pendidikan agama di Kabupaten Nagan Raya selama beberapa tahun terakhir mengalami hal yang sama dengan perkembangan jumlah sekolah, yang pada umumnya terjadi kenaikan. Khusus untuk jenjang pendiidkan SD Pada tahun 2008 –2012 mengalami kenaikan,namun untuk tahun 2012-2013 ruang kelas yang tersedia terjadi penurunan sebesar 13 ruang kelas. Tahun 2012 tersedia 952 kelas,sedangkan tahun 2013 tersedia 939 kelas. untuk jenjang SMP ruang kelas yang tersedia sebanyak 179 ruang kelas dan tahun 2013 meningkat menjadi 285 ruang kelas. Untuk jenjang SMA ruang kelas yang tersedia pada tahun 2008 sebanyak 119 ruang kelas dan meningkat menjadi 187 ruang kelas. Untuk jenjang SMK tahun 2008 sebanyak 19 ruang kelas dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 32 ruang kelas. Untuk lebih jelas gambaran perkembangan ruang kelas sekolah menurut jenjang pendidikan dapat dilihat pada tabel 2.23.
Tabel.2.23 Perkembangan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Jenjang Tahun NO Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Pendidikan Umun 1 TK 2 SD 768 773 788 821 952 939 3 SMP 179 181 275 312 285 285 4 SMA 119 119 165 172 187 187 5 SMK 19 19 22 22 32 32 Pendidikan Agama 1 RA 9 9 12 12 2 MI 121 137 137 137 144 144 3 MTS 35 36 38 38 58 58 4 MA 15 14 14 14 14 14 Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
- Perkembangan Peserta Didik dan Tenaga Pendidik (Guru) Menurut Jenjang Pendidikan
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 37
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Perkembangan peserta didik selama lima tahun terakhir rata rata mengalami peningkatan. Perkembangan peserta didik
pada jenjang
pendidikan umum untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2007 sebanyak 17.156 siswa dan pada tahun 2012 menurut menjadi 15.710 siswa . Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2007 sebanyak 6.918 siswa dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 6,997 siswa, untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2007 sebanyak 3.626 siswa dan meningkat menjadi 5.274 siswa pada tahun 2012 sedangkan untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2007 sebanyak 416 siswa dan meningkat menjadi 538 siswa pada tahun 2012. Bila dilihat berdasarkan laju pertumbuhan rata rata pertahun tertinggi berada pada jenjang pendidikan SMA yaitu sebannyak 7,38 % pertahun. Perkembangan peserta didik perserta didik pada jenjang pendidikan Agama untuk tingkat Maddrasah Ibtidaiyah (MI) tahun 2007 sebanyak 2,524 siswa dan meningkat menjadi 2.568 siswa pada tahun 2012, untuk jenjang pendidikan Maddrasah Tsanawiyah (MTS) 837 siswa tahun 207 dan meningkat menjadi 1038 siswa tahun 2012, sedangkat untuk tingkat Maddrasah Aliah (MA) tahun 2007 sebanyak 418 siswa dan meningkat menjadi 493 siswa pada tahun 2012. Bila dilihat berdasarkan laju pertumbuhan rata rata pertahun tertinggi berada pada jenjang pendidikan MTS yaitu sebanyak 4,42 % pertahun. Gambaran lebih lanjut perkembangan perserta didik dan laju pertumbuhan rata-rata pertahun menurut jejang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat di tabel 2.24.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 38
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel. 2.24
Perkembangan Peserta Didik dan Laju Pertumbuhan Rata-Rata Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
NO
Tahun
Jenjang Pendidi kan
2007
2008
2009
2010
2011
2012
1,795
1,811
1,820
Ket
Pendidikan Umun 1
TK
2
SD
17,156
19,211
16,769
15,626
15,643
15,710
3
SMP
6,918
7,164
6,460
6,562
6,721
6,997
4
SMA
3,626
4,341
4,341
4,721
4,878
5,274
5
SMK
461
508
508
607
596
538
180
187
76
Pendidikan Agama 1
RA
2
MI
2,524
2,715
2,831
2,578
2,571
2,568
3
MTS
837
1,166
1,104
1,172
1,097
1,039
4
MA
418
573
461
649
567
493
Sumber: Dinas Pendidikan dan Nagan Raya Dalam Angka Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Laju pertumbuhan rata-rata pertahun tenaga pendidik (Guru) menurut jenjang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya seperti terlihat pada tabel 2.24 untuk
jenjang
pendidikan
umum,
tingkat
pendidikan
SD
rata-rata
pertumbuhan tenaga pendidik pertahun sebesar 4,97 %, SMP 15,09 %, SMA 15,43 % dan SMK sebesar 38,34 % pertahun. Untuk Jenjang pendidikan Agama tingkat pendidikan MI 9,93 % pertahun, MTS 11,12 % pertahun dan MA sebanyak 8,13 % pertahun. Gambaran lebih lanjut perkembangan tenaga pendidik (Guru) dan laju pertumbuhan rata-rata pertahun menurut jejang pendidikan di Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat di tabel 2.25.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 39
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel.2.25 Perkembangan Tenaga Pendidik (Guru) dan Laju Pertumbuhan Rata-Rata Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012 N O
Jenjang Pendidikan
Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun 20072012 (%)
Tahun
Satuan
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Pendidikan Umum
1
SD
Orang
1,467
1,133
1,188
1,667
1,852
1,870
4.97
2
SMP
Orang
359
423
511
577
643
725
15.09
3
SMA
Orang
222
214
288
359
446
455
15.43
4
SMK
Orang
15
13
40
50
56
76
38.34
Pendidikan Agama
1
MI
Orang
109
360
201
189
175
175
9.93
2
MTs
Orang
36
123
51
59
61
61
11.12
Orang 23 58 35 37 34 34 8.13 3 MA Sumber: Dinas Pendidikan dan Nagan Raya Dalam Angka Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
-
Perkembangan Rasio Tenaga Pendidik (Guru) dengan Murid dan Rasio Murid dengan Ruang Kelas Menurut Jenjang Pendidikan Perkembangan rasio tenaga pendidik (Guru) dengan murid
selama
lima tahun terakhir disajikan pada Tabel 2.26. Pada tahun ajaran 2008 untuk jenjang pendidikan SD, seorang guru mengawasi dan membimbing sekitar 17 orang murid dan pada tahun 2013 jumlah murid SD yang diawasi seorang guru menjadi 8 murid. Ini merupakan peningkatan yang signifikan, karena semakin sedikit jumlah murid yang diawasi oleh seseorang guru, maka diharapkan kegiatan pembelajaran dan pendidikan yang dilakukan semakin berhasil dengan baik. Perkembangan rasio murid terhadap guru pada Pendidikan Umum, untuk
jenjang
pendidikan
SLTP
pada
tahun
2008
seorang
guru
mengawasi/mendidik 17 murid dan pada tahun 2013 menurun secara signifikan menjadi 10 murid diawasi oleh seorang guru. Pada jenjang
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 40
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
pendidikan SLTA pada tahun ajaran
2008 jumlah murid yang diawasi
seorang guru adalah 20 murid, kemudian pada tahun ajaran 2013 seorang guru menangani 12 murid. Untuk jenjang SMK pada tahun 2008 seorang guru mengawasi 39 Murid pada tahun 2013 juga terjadi penurunan yang sangat signifikan dimana seorang guru mengawasi/membimbing 7 murid. Perkembangan
rasio murid terhadap guru pada Pendidikan Agama
juga mengalami perubahan dimana untuk jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada tahun 2008 seorang guru membimbing/mengawasi 8 murid dan pada tahun 2013 menurun menjadi 7 murid di bimbing seorang guru. Pada jenjang pendidikan Maddrasah Tsanawiyah (MTS) tahun 2008 seorang guru membimbing 9 murid dan tahun 2013 menurun seorang guru membimbing 6 murid. Pada jenjang pendidikan Maddrasah Aliah (MA) tahun 2008 seorang guru membimbing 10
murid dan tahun 2013 menurun
menjadi seorang guru membimbing 9 murid. Untuk perkembangan Rasio Murid dengan Ruang Kelas juga menunjukkan penurunan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Untuk jenjang SD tahun 2008 satu ruang kelas di isi oleh 25 siswa dan pada tahun 2013 menurun menjadi 19 siswa. tingkat SLTP dan SMK juga mengalami penurunan yang sigifikan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, sedangkan untuk jenjang pendidikan SMA mengalami kenaikan yaitu tahun 2008 dari 36 siswa meningkat menjadi 41 siswa di tahun 2013. Perkembangan rasio murid dengan ruang kelas di jenjang pendidikan agama juga mengalami penurunan dan peningkatan. jenjang pendidkan RA di Tahun 2008 belum terisi,namun di tahun 2013 telah tersedia ruang kelas yang diisi sebanyak 17 murid.Untuk jenjang pendidkan MA terjadi penurunan,di mana tahun 2008 dalam satu ruang kelas di isi oleh 38 orang siswa,sedangkan tahun 2013 dalam satu ruang kelas diisi oleh 27 orang siswa. Kondisi perkembangan rasio murid dengan ruang kelas tergambar pada tabel 2.27.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 41
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Perkembangan rasio murid terhadap guru pada pendidikan umum dan pendidikan Agama, menunjukan peningkatan jumlah guru terutama pada kelompok pendidikan umum, yaitu Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP), SLTA dan SMK mengindikasikan terjadi pertambahan jumlah guru yang cukup besar sejak tahun ajaran 2008 hingga tahun 2013. Secara keseluruhan rasio siswa-guru saat ini sangat rendah hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak guru dari yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan efisien. Angka ini di bawah rata-rata Indonesia, khusus untuk sekolah dasar satu guru melayani 20,1 siswa. Bila dilihat dari segi perbandingan antara jumlah ruang kelas yang di isi murid juga terjadi penurunan, sehingga pembelajaran seorang murid lebih terawasi oleh pengajar atau guru dan dengan adanya penurunan jumlah siswa yang mengisi ruang kelas akan berdampak pada kenyamanan para siswa dalam mengikuti pelajaran dikelas. Tabel.2.26 Perkembangan Rasio Tenaga Pendidik (Guru) dengan Murid Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N Jenjang O Pendidikan Pendidikan Umum
Satuan
2008
2009
Tahun 2010 2011
2012
2013
1
TK
Orang
2
SD
Orang
17
14
9
8
8
8
3
SMP
Orang
17
13
11
10
10
10
4
SMA
Orang
20
15
13
11
12
12
5
SMK
Orang
39
13
12
11
7
7
Pendidikan Agama
1
RA
Orang
8
2
MI
Orang
8
14
14
15
15
7
3
MTs
Orang
9
22
20
18
17
6
4
MA
Orang
10
13
18
17
15
9
Sumber: Dinas Pendidikan Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 42
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel. 2.27 Perkembangan Rasio Murid dengan Ruang Kelas Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 NO Jenjang Pendidikan
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Pendidikan Umun 1 TK 2
SD
25
22
20
19
17
19
3
SMP
40
36
24
22
25
29
4
SMA
36
36
29
28
28
41
5
SMK
27
27
28
27
17
22
Pendidikan Agama 1
RA
17
2
MI
22
21
19
19
18
20
3
MTS
33
31
31
29
18
24
4
MA
38
33
46
41
35
27
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 e) Angka Melek Huruf Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Kemampuan baca tulis penduduk merupakan ukuran yang sangat mendasar dari tingkat pendidikan, yang tercermin dari data angka melek huruf, yaitu persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan lainnya. Penduduk yang dapat membaca dan menulis di Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2010 mencapai 93,65 persen, sisanya sebanyak 6,35 persen adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang tidak dapat membaca atau buta huruf. Angka melek huruf pada kelompok laki-laki relatif lebih tinggi daripada perempuan, yaitu sekitar 97 persen. Sementara penduduk perempuan yang dapat membaca dan menulis huruf latin tercatat 90,27 persen. Pada tahun RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 43
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
berikutnya, angka melek huruf terus meningkat, yakni 93,77 persen. Melek huruf perempuan masih jauh lebih rendah daripada laki-laki, yaitu 90,28 persen berbanding 97,26 persen. Kondisi ini kemungkinan sebagai akibat perlakuan tidak setara pada laki-laki dan perempuan pada masa lalu yang lebih mementingkan pendidikan pada kaum laki-laki. Oleh karenanya, untuk meningkatkan angka melek huruf pada kaum perempuan dapat dilakukan program Paket A di wilayah ini. Tabel 2.28. Angka Melek Huruf Berdasarkan Jenis Kelamin Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Kabupaten Nagan Raya 2010-2011 Jenis Kelamin
No 1 2
Tahun 2010 (%) 97,18 90,27
2011 (%) 97,26 90,28
Laki-laki Perempuan Laki-Laki+ 3 Perempuan 93,65 93,77 Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012 Selanjutnya, kondisi angka melek huruf dapat dilihat dari persentase penduduk Kabupaten Nagan Raya yang mampu membaca dan menulis (angka melek huruf). Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Nagan Raya terus mengalami peningkatan dari 89,70 % pada tahun 2007 hingga 93,77 % pada tahun 2011 selama tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 persentase penduduk Kabupaten Nagan Raya yang mampu membaca dan menulis terus mengalami peningkatan. Bahkan angka ini bila dibandingkan dengan propinsi Aceh tidak berbeda jauh, seperti terlihat pada gambar 2.15 dibawah ini.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 44
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Gambar 2.12 Angka Melek Huruf Penduduk Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Kabupaten Nagan Raya dan Propinsi Aceh Tahun 2007-2011 Angka Melek Huruf Penduduk Dewasa Kabupaten Nagan Raya (%)
96,20
Propinsi Aceh (%)
93,77
93,65
89,70
Tahun
2007 1
89,70
2008 2
97,22
96,88
96,39
96,20
89,78
2009 3
2010 4
2011 5
Sumber:Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya
dan
Rencana Kerja Pemerintah Aceh BAPPEDA Aceh Tahun 2012 f) Angka Rata-Rata Lama Sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan. Berdasarkan gambar 2.15, menunjukkan bahwa angka rata-rata lama sekolah Kabupaten Nagan Raya dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mengalami peningkatan. Pada tahun 2007 angka rata-rata lama sekolah adalah 7,32 tahun dan menjadi 7,75 tahun pada tahun 2011. Bila dibandingkan dengan provinsi aceh angka rata-rata lama sekolah Kabupaten Nagan Raya lebih rendah. Pada tahun 2007 menunjukkan bahwa angka ratarata lama sekolah provinsi Aceh 8,50 tahun
dan pada tahun 2011
mengalami peningkatan menjadi 8,90 tahun. Gambaran lebih jelas angka
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 45
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
rata-rata lama sekolah Kabupaten Nagan Raya dan provinsi Aceh dapat dilihat pada gambar 2.15. Gambar 2.13 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Nagan Raya dan Propinsi Aceh Tahun 2007-2011 Rata-Rata Lama Sekolah (%)
8,90 7,75 7,57
8,81 8,63 8,50 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00
7,34 7,32
8,50
7,32 2011 2010 2009 2008 2007
Propinsi Kabupaten Aceh (%) Nagan Raya (%)
2007
2008
2009
2010
2011
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 dan Indeks Pembangunan Manusia Propinsi Aceh Tahun 2011
Gambaran mengenai peningkatan sumber daya manusia dapat dilihat dari kualitas tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas dan hal tersebut bisa dilihat pada Tabel dibawah memperliahat Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang sudah menamatkan sekolah pada jenjang minimal SLTP sebanyak 46,44 persen pada tahun 2011. Disini juga terlihat perbedaan pendidikan antara laki-laki dengan perempuan. Proporsi laki-laki yang menamatkan pendidikan setara SLTP keatas lebih besar daripada perempuan. Sejalan dengan program pemerintah mengenai wajib belajar,
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 46
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
maka diharapkan pada tahun-tahun mendatang angka ini mengalami peningkatan, tidak hanya dari segi kuantitas melainkan juga kualitasnya. Gambaran lebih lanjut mengenai Jumlah Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
dapat
terlihat padaTabel 2.29. Tabel 2.29 Jumlah Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011 Jenis Kelamin % Jenjang NO Laki-Laki Jumlah Pendidikan Perempuan (P) (L)+(P) (L) 1 Belum/Tdk Tamat SD 19.74 26.09 22.81 2
SD
29.00
32.61
30.75
3
SLTP
25.68
20.05
22.95
4
SLTA
21.32
13.49
17.53
5
D1/D2/D3
1.55
4.87
3.15
6
D4/S1
2.71
2.89
2.80
7
S2/S3
-
-
-
8
SLTP+
51.26
41.30
46.43
Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Lebih jauh terlihat bahwa proporsi penduduk perempuan yang belum/tidak tamat SD atau hanya menamatkan SD jauh lebih besar dari pada laki-laki. Akan tetapi, pada sisi lainnya proporsi perempuan yang menamatkan pendidikan tinggi (diploma hingga sarjana) lebih besar daripada laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran sudah mulai tumbuh dalam masyarakat yang juga mementingkan pendidikan kaum perempuan.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 47
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
g) . Angka Putus Sekolah Angka putus sekolah yang mencerminkan anak-anak usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu sering digunakan sebagai ukuran dari tingkat pendidikan. Penduduk yang putus sekolah/belum pernah sekolah
menurut kelompok
jenjang pendidikan berbeda nyata pada tahun 2013. Pada jenjang sekolah dasar, persentase anak usia sekolah yang putus sekolah sebesar 16 persen, dibandingkan jumlah siswa pada tingkat yang sama pada tahun ajaran sebelumnya sebesar 18.19. APK SD/MI
sebesar 0.09.persen. Gambaran
lembih lanjut angka putus sekolah penduduk Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.30. Tabel 2.30 Angka Putus Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan Kabupaten Nagan Raya TA 2013
NO
1 1.1.
1.2.
1.3.
1 1.1. 1.2.
Jenjang Pendidikan
Persentase
SD/MI Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang pendidikan SD/MI Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SD/MI pada tahun ajaran sebelumnya APK SD/MI (Persen)
16
18.199 0.09
SMP/MTs Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang pendidikan SMP/Mts Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
13 8.026
BAB II - 48
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
jenjang SMP/Mts pada tahun ajaran sebelumnya APK SD/MI (Persen)
1.3.
1
0.16
SMA/SMK/MA
1.1.
1.2.
1.3. Sumber :
Jumlah putus sekolah pada tingkat dan jenjang pendidikan SMA/SMK/MA Jumlah siswa pada tingkat yang sama dan jenjang SMA/SMK/MA 6.305 pada tahun ajaran sebelumnya APK SD/MI (Persen) 0.00 Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
h) Pendidikan Berbasis Nilai Islami Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terus berupaya meningkatkan pendidikan berbasis nilai Islami antara lain dengan melakukan pembinaanpembinaan kepada guru-guru yang nantinya bisa ditransfer kepada siswa di setiap
jenjang
sekolah.
Khusus
untuk
murid
Sekolah
Dasar
telah
dilaksanakan pengajian Al-Qur’an sebagai kegiatan ekstrakurikuler dalam rangka meningkatkan kemampuan baca tulis Al Qur’an dan pemahaman isi kandungannya. Selain itu penambahan jam pelajaran agama Islam pada tingkat
SD,
SMP,
dan
SMA/SMK
adalah
merupakan
upaya
untuk
meningkatkan pemahaman nilai-nilai Islam di kalangan siswa. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Nagan Raya 2012-2017 sesuai dengan visi dan misi kabupaten Nagan Raya. Dalam upaya penerapan pendidikan berbasis nilai-nilai Islami, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terus melakukan upaya penyediaan akses layanan pendidikan berbasis syariah baik formal maupun non formal bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupannya.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 49
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
B. Urusan Kesehatan Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualitas fisik penduduk yang dapat dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Pembangunan Kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan Undang- Undang Dasar 1945 pasal 28 ayat (1) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 dan No 36 Tahun 2010 tentang Kesehatan. Pembangunan Kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang antara lain diukur dengan Index Pembangunan Manusia (IPM). Dalam hal ini
untuk melihat gambaran tentang kemajuan upaya
peningkatan dan status kesehatan masyarakat dapat dilihat dari indikator penolong persalinan bayi, ketersediaan sarana kesehatan dan jenis pengobatan yang dilakukan. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan dan memelihara mutu pelayanan kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang medis termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau oleh masyarakat perlu mendapat perhatian utama. Capain kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada beberapa inikator berikut ini : a) Derajat dan Status Kesehatan Penduduk Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah kualifikasi fisik penduduk yang dapat dilihat dari derajat kesehatan penduduk. Indikator utama yang digunakan untuk melihat derajat kesehatan penduduk adalah angka kematian bayi dan angka harapan hidup. Selain itu aspek penting lainnya yang turut mempengaruhi kualitas fisik penduduk adalah status kesehatan yang antara lain diukur melalui angka kesakitan dan rata-rata lama sakit. Berdasarkan indikator kesejahtraan bidang kesehatan Kabupaten Nagan Raya tabel 2.30 menunjukkan Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran hidup di Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2009 sebanyak 15
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 50
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
orang per seribu kelahiran dan pada tahun 2013 menurun menjadi 13 orang perseribu kelahiran. Jumlah kelahiran bayi di Kabupaten Nagan Raya mengalami peningkatan yang signifikan hal ini terlihat dari jumlah kelahiran bayi pada tahun 2010 berjumlah
1,780 orang dan pada tahun 2013
meningkat menjadi 2.726 orang. Untuk kasus balita gizi buruk di kabupaten Nagan Raya pada tahun 2009 sebanyak 110 orang atau 1,07 % balita menderita gizi buruk dan pada tahun 2013 mengalami penurunan yang signifikan menjadi 32 oranng atau 0,02 % balita menderita gizi buruk. Gambaran lebih lanjut mengenai capaian indikator kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada Tabel 2.31. Tabel 2.31 Indikator kesejahteraan bidang kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013 No
1
2
3 4
Indikator Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Angka Kematian Bayi (IMR) per1000 kelahiran hidup Jumlah kematian bayi Jumlah kelahiran bayi
5
Balita Gizi Buruk
6
Jumlah Balita Gizi Buruk
7 8
9
Jumlah Balita Angka Harapan Hidup Kab Nagan Raya Angka Harapan Hidup prov Aceh
Satuan
Tahun 2009
2010
2011
2012
2013
15
18
40
13
13
Orang
58
17
36
31
Orang
1,780
2,970
2,895
2,726
Orang
Orang
Persentase
1.07
0.07
0.09
0.02
0.02
Orang
110
7
18
32
17
Orang
10,249
10,647
19,770
18,571
12995
Tahun
69.53
69.64
69.70
69.70
69.70
Tahun
68.50
68.60
68.70
68.80
68.80
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 51
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Angka Penduduk yang menderita penyakit kronis Angka masyarakat miskin yang menderita penyakit
10
11
Orang
Orang
125.122
125.122
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Angka harapan hidup penduduk Provinsi Aceh secara umum lebih rendah daripada penduduk Kabupaten Nagan Raya. Pada tahun 2009 harapan hidup penduduk provinsi Aceh adalah 68,4 tahun dan di Nagan Raya 69,3 tahun. Begitu pula pada tahun 2013 masing-masing 68,8 tahun dan 69,7 tahun. Dengan demikian kualitas hidup kesehatan penduduk Nagan Raya di atas rata-rata penduduk Provinsi Aceh. Angka harapan hidup 69,7 menunjukkan bahwa seseorang bayi yang dilahirkan pada tahun 2013 di Kabupaten Nagan Raya, mempunyai peluang hidup sampai 69,7 tahun. Berarti hampir satu tahun lebih panjang usianya daripada rata-rata penduduk Aceh. Status kesehatan penduduk memberikan gambaran mengenai kondisi kesehatan penduduk dan biasanya dapat dilihat melalui indikator angka kesakitan, yaitu persentase penduduk yang mengalami gangguan kesehatan selama sebulan sebelum pencacahan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
NO
Tabel 2.32. Angka Kesakitan dan Rata-rata Lamanya Sakit Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011 Tahun Indikator Kesehatan Satuan 2010 2011
1
Angka Kesakitan
2
Rata-Rata Lama Sakit
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
Persentase
32,96
30,65
Hari
6,11
6,23
BAB II - 52
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Berdasarkan Tabel 2.32, Capaian Kinerja dibidang Kesehatan di Kabupaten Nagan Raya dilihat dari segi angka kesakitan dan rata-rata lamanya sakit, menunjukkan bahwa persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dan merasa terganggu aktivitasnya pada tahun 2011 mengalami penurunan dibanding keadaan tahun 2010, yaitu dari 32,96 persen menjadi 30,65 persen. Dilihat dari rata-rata lamanya sakit dan terganggu kesehatannya sehingga menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari hampir tidak terjadi perubahan, yaitu menderita sakit selama 6,11 hari menjadi 6,23 hari pada 2010-2011. b.
Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Untuk mewujudkan peningkatan derajat dan status kesehatan
penduduk, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan merupakan salah satu faktor penentu utama. Puskesmas dan puskesmas pembantu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan karena dapat menjangkau penduduk sampai di pelosok. Namun ketersediaannya masih dirasakan sangat kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini. Selama periode 2009-2013 ketersediaan sarana kesehatan tidak mengalami perubahan yang berarti. Jumlah rumah sakit umum 1 (Satu) buah, puskesmas 13 (Tiga Belas) buah, puskesmas pembantu 47 (Empat puluh Empat) buah dan jumlah Polindes 53 (Lima puluh Tiga) buah. Selama periode 2009-2013 yang mengalami perubahan hanya fasilitas posyandu bertambah sebanyak 5 (lima ) unit. Sementara sarana penunjang kesehatan lainnya seperti apotek juga tersedia hanya 4 apotek di Kabupaten Nagan Raya. Gambaran lebih lanjut sarana dan prasarana kesehatan Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada Tabel, 2.33.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 53
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel.2.33 Sarana dan Prasarana Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013 Tahun No
Uraian
Satuan
2009
2010
2011
2012
2013
1 Rumah Sakit Umum
Unit
1
1
1
1
1
2 Rumah sakit Swasta
Unit
0
0
0
0
0
3 Puskesmas
Unit
13
13
13
13
13
4 Puskesmas Pembantu
Unit
42
44
44
44
47
5 Pulindes
Unit
52
53
53
53
53
6 Posyandu
Unit
250
250
250
251
256
7 Apotek
Unit
2
4
4
4
4
8 Praktek Dokter
Unit
0
0
0
0
0
9 Poliklinik
Unit
0
0
0
0
0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Jumlah dokter yang melayani masyarakat semakin bertambah, demikian pula tenaga medis lain seperti bidan dan perawat. Tahun 2013 tercatat 4(empat) dokter specialis, 44 (empat puluh empat) dokter umum dan 2 ( dua ) dokter gigi yang bekerja di Kabupaten Nagan Raya . Gambaran Jumlah tenaga medis dan non medis Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada Tabel 2.34.
Tabel 2.34. Jumlah tenaga medis dan non medis Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013 Tahun No
Uraian
Satuan
2009 2010 2011 2012 2013
1
Dokter Spesialis
Orang
0
0
0
0
4
2
Dokter Umum
Orang
13
34
34
45
44
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 54
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
3
Dokter Gigi
Orang
3
3
3
6
2
4
Bidan
Orang
173
157
157
300
262
5
Perawat
Orang
98
65
105
109
105
6
Tenaga Gizi
Orang
10
10
10
11
10
Orang
15
15
15
30
33
7
Tenaga Kesehatan Masyarakat
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Rasio Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan di kabupaten Nagan Raya seperti terlihat pada table 2.35. pada tahun 2009 rasio seorang dokter melayani 9.014 penduduk sedangkan tahun 2013 rasio seorang dokter mesti melayani 2.925 penduduk merupakan hal yang memprihatinkan dan menunjukkan jumlah dokter yang ada di Kabupaten Nagan Raya masih sangat kurang dan hal ini menyebabkan pelayanan kesehatan masyarakat tidak maksimal dan mungkin dapat terabaikan. Pada tahun 2009 rasio satu Puskesmas di Kabupaten Nagan Raya melayani 11.094 Penduduk dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan satu Puskesmas melayani 11.474 penduduk meskipun adanya penambahan 3 (Tiga) Puskesmas antara tahun 2009 – 2013. Rasio Pustu perpenduduk antara tahun 2009 sampai 2013 tidak terjadi penurunan yang signifikan rasio pelayanan tiap satu Pustu perpenduduk di mana pada tahun 2009 satu pustu melayani 3.434 penduduk dan pada tahun 2013 menurun menjadi satu pustu melayani 3.390 penduduk. Gambaran lebih lanjut Rasio Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada tabel 2.35.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 55
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.35. Rasio Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009 – 2013 Tahun NO
1 2
Uraian Jumlah Penduduk Rasio Dokter per penduduk
Satuan
2009
2010
2011
2012
2013
Orang
144.219
145.045
146.608
149.164
146.702
Orang
9.014
3.920
3.962
2.925
2.925
Orang
11.094
11.157
11.278
11.474
11.474
Orang
3.434
3.296
3.332
3.390
3.390
Orang
2.773
2.737
2.766
2.814
2.814
Persen
7,69
7,69
7,69
7,69
7,69
Persen
2,38
2,27
2,27
2,27
2,27
Persen
1,92
1,89
1,89
1,89
1,89
Rasio
3
Puskemsmas per Penduduk
4
Rasio Pustu per Penduduk
Rasio 5
Polindes per Penduduk Rasio
6
Puskesmas per Penduduk
7 8
Rasio Pustu per Penduduk Rasio Polindes per Penduduk
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi yang diupayakan agar persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan tenaga kesehatan lainnya). Pada tahun 2011 sebanyak 45,93 persen persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan, lalu naik pada tahun 2012 menjadi 63,98 persen.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 56
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.36. Persentase Penolong Persalinan Bayi Kabupaten Nagan Raya ahun 2011-2012 Tahun Indikator 2011 2012 -1 -2 -3 Tenaga Kesehatan 45,93 63,98 Dokter 6,34 6,7 Bidan 54,07 44,75 Tenaga paramedis lain 0 12,53 Bukan tenaga Kesehatan 39,59 39,59 Dukun Tradisional 39,59 39,59 Famili 0 0 Lainnya 0 0 Sumber : Nagan Raya Dalam Angka, 2008-2010 Berdasarkan Tabel 2.37 di atas terlihat capaian kinerja dibidang kesehatan
yang
berhubungan
dengan
persalinan
dimana
mayoritas
persalinan yang dibantu oleh bidan terjadi penurunan selama 2011-2012. Persalinan yang dibantu oleh dokter juga mengalami peningkatan dari 6,34 persen tahun 2011 menjadi 6,7 persen pada tahun 2012. Ada penambahan tehadap persalinan yang dibantu oleh tenaga medis lain.Pada tahun 2011, tidaka ada persalinan yang dibantu oleh paramedis lain,namun pada tahun 2012, telah ada sebesar 12,59 persen. Hal ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan keselamatan ibu dan anak pada persalinan sehingga memilih bidan dan dokter atau paramedis lainnya sebagai penolong bersalin. Sementara itu persentase persalinan yang dibantu oleh bukan tenaga kesehatan, tahun 2011 sebesar 39,59 persen tetap sama persentasenya untuk tahun 2012 . Penolong persalinan ini umumnya dilakukan dengan bantuan dukun tradisional pada saat pasien setelah pulang kerumah. Hal ini terjadi kemungkinan karena kemampuan masyarakat membayar tenaga kesehatan, atau mungkin akibat ketidaktahuan terhadap besarnya risiko melahirkan yang tidak ditangani oleh tenaga profesional, serta kepercayaan masyarakat terhadap dukun bayi tradisional.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 57
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
c. Pemberian ASI Balita Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling penting bagi pertumbuhan dan kesehatan bayi karena selain mengandung nilai gizi yang cukup tinggi juga mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pada tahun 2011 rata-rata lamanya bayi usia 0-24 bulan disusui selama 18,48 bulan. Sementara itu bayi tersebut pada umumnya hanya mengkonsumsi ASI saja (ASI eksklusif) selama sekitar 4,27 bulan. Pendeknya pemberian konsumsi ASI saja menunjukkan kegiatan pemberian ASI eksklusif bagi bayi selama 6 bulan masih belum mengenai sasaran. Oleh sebab itu sosialisasi dan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil sebaiknya digalakkan kembali. Tabel 2.37. Rata-rata Lama Balita Usia 0-24 Bulan Mendapat ASI Kabupaten Nagan Raya 2011 Tahun Rata-Rata Lama Disusui (bulan) 2010 2011 1 2 3 ASI
20,12
18,48
ASI saja
6,77
4,27
Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012 d. Kondisi Kesehatan lingkungan Menilai keadaan lingkungan sehat ada 4 (empat) indikator yaitu (1) persentase keluarga yang memiliki persediaan air minum sehat, (2) keluarga yang memiliki jamban sehat, (3) persentase keluarga yang mengelola sampah dan (4) keluarga yang mengelola air limbahnya dengan baik. Keadaan ini masih jauh dari yang diharapkan karena situasi lingkungan yang kurang sehat dan perilaku hidup sehat yang masih perlu mendapat perhatian serta kerusakan lingkungan akibat bencana yang demikian parah sehingga indikator keberhasilan program ini belum mencapai target. Sampai tahun 2011
pembenahan
kondisi
ini
terus
dilakukan
dengan
penyuluhan,
pergerakan masyarakat serta peningkatan sarana dan prasarana yang
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 58
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
memadai, dengan demikian diharapkan akan terbentuk desa sehat sekaligus sebagai cikal bakal kabupaten/kota sehat. Berdasarkan Tabel 2.38 dibawah terlihat bahwa Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi rumahtangga dalam kehidupan seharihari. Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan pemerintah. Pada tahun yang sama rumahtangga yang menggunakan air minum bersih mencapai 78,91 persen. Tabel 2.38. Persentase Rumah tangga Menurut Beberapa Fasilitas Perumahan dan Daerah Tempat Tinggal Kabupaten Nagan Raya 2010-2011
Indikator Kualitas Perumahan
Tahun 2010
2011
Air Minum Bersih*)
75,37
78,91
Jamban Sendiri dengan Tangki Septik
46,15
40,81
Persentase Rumahtangga dengan:
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya 2012 Sistem pembuangan kotoran/air besar manusia sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan risiko penularan suatu penyakit, khususnya penyakit saluran pencemaan. Klasifikasi sarana pembuangan dilakukan berdasarkan atas tingkat risiko pencemaran yang mungkin ditimbulkan. Masalah kondisi lingkungan dengan tempat pembuangan kotoran manusia tidak terlepas dari aspek kepemilikan terhadap sarana yang digunakan, terutama dikaitkan dengan tanggung jawab dalam pemeliharaan dan kebersihan sarana fasilitas rumah tinggal adalah ketersediaan jamban sendiri dengan tangki septik. Masih pada tahun yang sama, rumahtangga di Kabupaten Nagan Raya yang mempunyai fasilitas jamban sendiri dan mempunyai tangki septik sebesar 40,81 persen.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 59
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
C. Urusan Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Perkembangan industri ,terutama industry kecil dan menengah selama beberapa tahun terakhir terlihat terjadi fluktuasi ( peningkatan dan peneurunan).Untuk industry kecil pada tahun 2008 sebanyak 1117 unit, untuk tahun-tahun selanjutnya terjadi penurunan, menjadi 998 unit pada tahun 2009, dan akhirnya pada tahun 2013 menjadi 718 unit.Sedangkan untuk industry menengah terjadi peningkatan dari 1 unit pada tahun 2011 menjadi 5 unit pada tahun 2013. Perkembangan usaha mikro dalam beberapa tahun terlihat terjadi peningkatan. Tahun 2008 sebanyak 498 unit, menjadi 1044 unit pada tahun 2013. Untuk lebih jelasnya kinerja pembangunan pada pelayanan urusan industri di kabupaten Nagan Raya terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.39 berikut. Tabel 2.39 Jumlah Industri, Usaha Mikro Kecil Menengah, Tenaga Kerja dan Omset/Bulan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 No
Uraian
2
Jumlah Industri Kecil Industri Menengah Industri Besar
3 UMKM 1
2009
2010
2011
2012
2013
Unit
1,117
998
721
740
716
718
16.67
Unit
-
-
-
1
5
5
-
Satuan Unit
Industri 1
2008
Rata-Rata Pertumbu han (%) %
Tahun
Jumlah Usaha Mikro
Unit
Unit
-
498
538
Tenaga Kerja Industri, UMKM & Omset Jumlah Tenaga Orang 1,933 1,845 1 Kerja pada Industri Jumlah Tenaga Orang 758 801 2 Kerja pada UMKM Jumlah Omset Rp 9 12 3 UMKM/bulan (juta)
664
675
1044
1044
16.67
1,823
1,841
1,841
1.844
16.67
851
865
865
868
16.67
10
11
15
15
16.67
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 60
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.40 berikut Tabel 2.40 Capaian Kinerja Urusan Koperasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N o I 1 2 3 3 4 II 1 2 3 4 5 6
Uraian
Satuan
Tahun 2008
Jumlah Koperasi Unit 154 Jumlah Koperasi Jumlah Koperasi Unit 39 Aktif Jumlah Koperasi Unit 115 Tidak Aktif Jumlah Koperasi Unit 10 yang dibina Jumlah Anggota Orang 4,097 Koperasi Persentase Jumlah Koperasi % 25.32 Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Koperasi % 74.68 Tidak Aktif Jumlah Koperasi Aktif % 25.64 yang dibina Jumlah Pertumbuhan % 0.65 Koperasi Jumlah Pertumbuhan % 2.86 Anggota Koperasi Jumlah Pertumbuhan % 1.32 Omzet Koperasi
2009
2010
2011
2012
2013
163
165
169
202
202
40
42
49
62
83
123
123
120
140
119
13
15
18
22
24
4,831
4,976
5,654
6,282
6,125
24.54
25.45
28.99
30.69
30.69
75.46
74.55
71.01
69.31
69.31
32.50
35.71
36.73
35.48
35.48
5.84
1.23
2.42
19.53
19.53
17.92
3.00
13.63
11.11
11.11
1.038
1.17
1.27
10.85
10.85
Sumber: Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi seperti tergambar pada tabel 2.40 diatas. Pada tahun 2008 jumlah koperasi sebanyak 154 unit koperasi dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 202 unit koperasi dan jumlah koperasi yang aktif pada tahun 2013 sebanyak 83 unit koperasi sedangkan koperasi yang tidak aktif pada tahun yang sama yaitu sebanyak 119 unit koperasi, hal ini menunjukkan 69,3 % koperasi yang ada di Kabupaten Nagan Raya tidak aktif. RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 61
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
D. Urusan Pemuda dan Olah Raga Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemuda Dan Olah Raga terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.41 dan 2.42 berikut. Tabel.2.41 Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0
Uraian Jumlah lapangan /sarana olahraga Jumlah Klub Olah raga Jumlah cabang Olah raga Jumlah kegiatan pagelaran seni dan budaya Jumlah Organisasi kepemudaan Jumlah Pemuda Jumlah pemuda pengangguran Jumlah pemuda terlibat narkoba Jumlah Pemuda terlibat di partai politik Jumlah organisasi di bidang budaya
Satuan
Tahun 2008
2009
2010
2011
2012
2013
Unit
25
25
30
35
40
74
Klub
197
197
197
197
197
197
buah
10
10
10
10
10
11
buah
1
3
1
2
1
1
buah
7
7
7
7
7
8
orang
36,780
37,521
38,296
39,026
39,860
40,258
orang
-
-
-
-
-
-
orang
-
-
-
-
-
-
orang
-
-
-
-
-
-
orang
1
1
1
1
1
1
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 62
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel. 2.42 Capaian Prestatasi Bidang Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012
N o
1
Uraian
Kejurda Pencak Silat Pelajar
Tahun
Tempat Kegiatan
Cabang Olah Raga
2007
Aceh Barat
Pencak Silat
Aceh Selatan
2
POPDA
2008
3
Kejurda
2009
4
POPDA
2010
5 6
Aceh Tamiang
Atletik Pencak Silat Pencak Silat Pencak Silat
Banda Aceh
Pencak Silat
Jenis Prestasi Medali Emas
Medali Perak
Medali Perunggu
Perak 1 Emas 1 Perak
2 Perunggu
2 Perak
3 Perunggu
2 Emas
1 Perak
3 Perunggu
1 Emas
1 Perak
2011 POPDA
2012
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 E. Urusan Penanaman Modal Daerah Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Penanaman Modal Daerah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.43 berikut.
NO
Tabel 2.43 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012 Tahun Uraian Satuan 2007
2008
2009
Meningkatnya 1 promosi potensi % 25 35 daerah Tersedianya data dan informasi sarana 2 % dan prasarana daerah Sumber: BAPPEDA Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
2010
2011
2012
45
55
65
55
65
BAB II - 63
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
F. Urusan Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek penting tidak hanya untuk
mencapai
kepuasan
individu,
tetapi
juga
untuk
memenuhi
perekonomian rumah tangga dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Indikator ketenagakerjaan merupakan indikator penting dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, baik di bidang ekonomi maupun di bidang sosial. Indikator ketenagakerjaan misalnya dapat memberikan gambaran tentang daya serap ekonomi terhadap pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja. Apabila perekonomian tidak dapat menyerap pertumbuhan tenaga kerja yang ada, maka tentu saja akan terjadi peningkatan pengangguran yang selanjutnya dapat mengakibatkan masalah-masalah sosial. a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) adalah proporsi penduduk usia kerja yang termasuk ke dalam angkatan kerja, yakni mereka yang bekerja dan mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) adalah proporsi penduduk mencari pekerjaan terhadap jumlah angkatan kerja. Mereka
yang
mencari
pekerjaan
atau
yang
termasuk
kelompok
pengangguran adalah mereka yang aktif mencari pekerjaan, mereka yang sedang mempersiapkan usaha, mereka yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja, atau mereka yang tidak mencari kerja karena putus asa dan menerima tawaran pekerjaan. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketenagakerjaan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.44 Tabel 2.45 menyajikan kedua indikator tersebut yakni TPAK dan TPT serta TKK (Tingkat Kesempatan Kerja) Kabupaten Nagan Raya tahun 2009-2013. TKK adalah proporsi angkatan kerja yang saat ini bekerja terhadap seluruh angkatan kerja.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 64
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.44 Capaian Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Tingkat Kesempatan Kerja Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009-2013 Tahun Indikator No Ketenagakerjaan 2009 2010 2011 2012
1
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
2
3
2013
67.80
61.38
66.10
43.78
45.99
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
4.80
3.94
7.13
7.62
7.46
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
95.20
96.06
92.87
93.37
92.64
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Pada periode 2009-2013 TPAK cenderung stabil, walaupun mengalami fluktuasi. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa penduduk usia kerja yang terlibat dalam kegiatan ekonomi mengalami perubahan. Jika diperhatikan lebih mendalam ternyata TPT di kabupaten ini mengalami penurunan yang signifikan, namun kembali meningkat drastis pada 2011. Tercatat pada 2009 TPT sebesar 4.80 persen menjadi 3,94 persen pada 2010, kemudian pada tahun 2011 melonjak menjadi 7,62 persen, akhirnya tahun 2013 menjadi 7.46 persen. Kondisi yang sebaliknya terjadi pada proporsi penduduk yang bekerja terhadap angkatan kerja (TKK) untuk periode yang sama, seperti terlihat pada tabel 2.44 di atas. Perubahan TPAK dan TPT setidaknya memberi gambaran, jika berkurangnya penduduk yang aktif dalam dunia kerja disebabkan oleh semakin banyaknya penduduk yang bersekolah. Sementara penduduk yang tidak bekerja mengalami pasang surut, kadangkala mereka memperoleh pekerjaan, di lain waktu mereka menganggur. Barangkali dibutuhkan jalan RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 65
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
keluar seperti pekerjaan sampingan atau pekerjaan alternatif jika pekerjaan utamanya terhenti. Tabel 2.45 menunjukkan proporsi pengangguran terbuka menurut ijazah tertinggi yang dimiliki. Secara umum, tingkat jumlah penganggur terbuka lebih banyak yang berpendidikan tinggi. Tercatat tahun 2011 78,27 persen
penganggur
telah
menamatkan
SLTP/sederajat.
Sedangkan
penganggur yang tidak punya ijazah atau paling tinggi tamat SD atau sederajat mencapai 21,73 persen. Tabel 2.45. Proporsi Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat Pendidikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011 NO
Ijazah Tertinggi yang Dimiliki
Tahun 2010
2011
1
Paling tinggi SD
12,78
21,73
2
SLTP keatas
87,22
78,27
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
b. Lapangan Usaha dan Status Pekerjaan Kabupaten Nagan Raya merupakan daerah yang sedang berbenah dalam pembangunan dan kegiatan ekonominya, yang pada awalnya merupakan daerah administasi dari Kabupaten Aceh Barat menjadi daerah otonomi yang berdiri sendiri. Salah satu ciri daerah yang telah maju adalah struktur perekonomiannya ditopang oleh sektor tersier atau jasa-jasa, sedangkan sektor pertanian mulai berkurang peranannya. Tabel 2.46 di bawah menunjukkan bahwa proporsi penduduk yang bekerja di sektor jasa-jasa sebesar 37,39 persen pada tahun 2013. Sektor pertanian masih memegang peranan cukup besar dengan penduduk yang di sektor ini mencapai 59,76 persen. Sektor industri atau sekunder paling sedikit menyerap tenaga kerja yaitu hanya 9,07 persen.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 66
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
TabeI 2.46. Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Kelompok Lapangan Usaha Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2013
No 1
Kelompok Lapangan Usaha Pertanian
Tahun 2010
2011
2012
2013
57,03
56,82
57,97
59,76
2
Industri
8,12
8,36
8,61
9,07
3
Jasa-Jasa
34,84
34,82
35,89
37,39
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel 2.47 di bawah menyajikan distribusi persentase penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan. Proporsi penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 22,44 persen pada tahun 2011. Penduduk yang berusaha dibantu pekerja tak dibayar mencapai 32,27 persen pada tahun yang sama. Sementara penduduk yang bekerja dengan status berusaha sendiri sebesar 14,42 persen. Tabel 2.47. Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2010-2011
1
Berusaha sendiri
%
Tahun 2010 2011 16,85 14,42
2
Berusaha dibantu pekerja tak dibayar
%
26,50
32,27
3
Berusaha dibantu buruh tetap
%
2,76
3,56
4
Buruh/karyawan
%
31,31
22,44
5
Pekerja bebas pertanian
%
2,85
1,41
6
Pekerja bebas nonpertanian
%
0,65
1,57
7
Pekerja tidak dibayar
%
19,08
24,35
No
Status Pekerjaan
Satuan
Sumber: Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 67
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
G.
Urusan Perhubungan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perhubungan terlihat
pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.48 dan 2.49 berikut. Tabel.2.48. Jumlah Orang/Barang yang Terangkut Angkutan Umum Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N o 1 2
Jumlah orang
Tahun
Satua n
2008
2009
2010
2011
2012
Orang
140.100
181.440
192.000
210.000
250.230
Ton
10.800
15.300
164.000
176.000
197.000
Uraian
Jumlah Barang
2013 267.746
210.790
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Tabel.2.49. Panjang Jalan Jumlah kendaraan dan Izin Trayek Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N o
Uraian
Panjang 1 Jalan Kabupaten Jumlah 2 Kendaraan Penumpang Jumlah 3 Kendaraan Barang 4 Jumlah Bus
Satuan
Tahun 2008
2009
2010
2011
2012
2013
KM
381.4
490.4
509.8
617.5
642.9
648.29
Unit
70
74
82
88
100
140
Unit
1,200
1,700
1,800
2,100
2,800
3.500
Unit
29
36
40
45
55
55
Izin Trayek
Izin Trayek 1 1 1 1 1 1 Unit perkotaan Izin Trayek 1 1 1 1 1 1 2 Unit perdesaan Jumlah Izin 2 2 2 2 2 2 3 Unit Trayek Sumber: Dinas Bina Marga, Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 1
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 68
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
H. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kinerja
pembangunan
pada
pelayanan
urusan
Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.50, 2.51 dan 2.52 berikut.
NO
Tabel. 2.50. Jumlah kelembagaan masyarakat (LPM, PKK aktif) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Tahun Uraian 2008
2009
2010
2011
2012
-
-
-
-
-
222
222
222
222
222
222
222
222
222
222
222
222
2013
Lembaga 1
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Pembinaan
2
Kesejahteraan Keluarga (PKK)
3
Kelompok Pemuda
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Tabel. 2.51. Jumlah kelembagaan masyarakat (LPM, PKK) yang dibina Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Tahun NO Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1 LPM 2 PKK 222 222 222 222 222 222 3 Kelompok Pemuda 222 222 222 222 222 222 Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Tabel. 2.52 Jumlah Desa menurut Status Desa Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Tahun NO Status Desa 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1 Desa Swadaya 222 222 222 222 222 222 2 Desa Swakarya 0 0 0 0 0 0 3 Desa Swasembada 0 0 0 0 0 0 Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 69
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
I. Urusan Kebudayaan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kebudayaan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.53 berikut. Tabel.2.53 Capaian Kinerja Urusan Seni, Budaya Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 No
Uraian
1
Jumlah Group Kesenian Jumlah Gedung Kesenian Jumlah kegiatan pagelaran seni dan budaya Jumlah kegiatan pagelaran seni dan budaya Jumlah organisasi di bidang budaya
2 3 4 5
Satuan
Tahun 2008
2009
2010
2011
2012
Unit
2013
80
Unit
1
1
1
Buah
1
1
3
1
2
3
Buah
1
1
3
1
2
3
orang
1
1
1
1
1
1
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 J. Urusan Kearsipan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kearsipan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.54 dan 2.55 berikut. Tabel.2.54. Jumlah Pustaka daerah (unit) Menurut Kecamtan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s.d 2013 2008 2009 2010 2011 2012 2013 No Kecamatan 5 3 1 1 1 Seunagan 3 2 1 1 2 Beutong 4 2 1 1 3 Seunagan Timur 5 1 1 1 4 Suka Makmue 6 2 1 2 5 Kuala 5 1 1 2 6 Kuala Pesisir 4 1 1 1 7 Tadu Raya 4 2 1 1 8 Darul Makmur 3 1 1 9 Tripa Makmur Beutong Ateuh 3 1 10 Banggalang 42 14 8 7 3 3 Jumlah Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Nagan Raya tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 70
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.55 Perkembangan Jumlah Pengunjung Pustaka Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s.d 2013 Tahun Jumlah pengunjung (orang) 2008 2009 2010 2011 2012 2013
35 46 55 104 115 287
Sumber: Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Nagan Raya tahun 2013
K. Urusan Komunikasi dan Informatika Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Komunikasi dan Informatika terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.56 berikut. Tabel 2.56 Fasilitas Telekomunikasi dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 NO
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1
Penduduk yang memiliki HP Penduduk yang memiliki telepon PSTN Total Jumlah penduduk yang memiliki HP/Telepon Jumlah penduduk
9.347
10.088
11.346
10.992
12.264
121.450
650
128
52
69
126
9006
88.675
98.068
101.532
105.558
111.875
130.956
142.959
144.219
145.045
146.608
149.164
172.310
60.62%
62.38%
70.36%
72.75%
75.40%
76%
2 3 4 5
Persentase penduduk yang menggunakan HP/Telepon
6
Jumlah Wartel (unit)
1
1
0
0
0
0
7
Jumlah warnet (unit)
1
2
2
3
4
6
8
Jumlah Gampong terakses jaringan HP
222
222
222
222
222
222
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 71
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
L. Urusan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kesatuan Bangsa Politik dan perlindungan masyarakat terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel berikut.
NO
Tabel. 2.57 Jumlah Linmas dan Pos Siskamling Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s.d 2013 Jumlah Linmas Jumlah Tahun (Orang) Pos Siskamling
1
2008
920
27
2
2009
920
42
3
2010
920
84
4
2011
920
84
5
2012
852
84
6
2013
1.880
222
Sumber: Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel. 2.58 Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 – 2013 NO
Tahun
Jumlah LSM
Jumlah LSM Aktif
1
2008
7
7
2
2009
14
14
3
2010
28
28
4
2011
43
43
5
2012
50
50
6
2013
64
30
Sumber: Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 72
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel.2.59 Jumlah Partai Politik Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 – 2013 NO
Tahun
Jumlah Partai Politik Nasional
Jumlah Partai Politik Lokal
2008 42 6 2 2009 42 6 3 2010 42 6 4 2011 42 6 5 2012 10 3 6 2013 15 3 Sumber: Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 1
M. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Berdasarkan metode/alat KB yang digunakan, tampaknya metode suntik dan pil KB masih menjadi pilihan utama. Pada tahun 2013 suntik KB digunakan oleh 41,8 persen akseptor dan pil KB digunakan oleh 32,2 persen pengguna. Alat ini digunakan karena kepraktisan dan kemudahannya dan kemungkinan masih dominan digunakan akseptor sampai beberapa waktu mendatang.
Kinerja
pembangunan
pada
pelayanan
urusan
Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.60 dan 2.61 berikut. Tabel 2.60 Persentase Perempuan Berusia 10 Tahun Ke Atas dan Pernah Kawin Menurut Metode Kontrasepsi yang Digunakan, 2010-2013
No
Metode Kontrasepsi
Tahun 2010
2011
2013
1
Suntik KB
73,15
68,95
41,8
2
Pil KB
20,82
31,05
32,2
3
Lainnya
6,03
0,00
26,0
Persentase perempuan 4 berumur 15-49 tahun dan 47,64 48,59 berstatus kawin dan sedang menggunakan alat/cara KB Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 73
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.61 Jumlah Keluarga Sejahtera Kabupaten Nagan Raya Tahun 2009-2013
NO
Tahun
Status Keluarga
2009
2010
2011
2012
2013
Ket
1
Keluarga Pra Sejahtera
8.861
6.605
6.903
6.884
6013
2
Keluarga Sejahtera I
9.658
9.201
9.779
9.762
10235
3
Keluarga Sejahtera II
9.483
12.897
13.450
14.607
18641
4
Keluarga Sejahtera III
4.300
5.352
6.069
5.390
5
Keluarga Sejahtera Plus
1.178
1.990
2.161
1.520
Sumber: Nagan Raya Dalam Angka Dan Badan Pemeberdayaan Masyarakat, Perempuan Dan Keluarga Berencana Tahun 2013
N.
Urusan Pemerintahan Umum Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemerintahan Umum
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana berikut. a)
Urusan Syariat Islam Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Syariah Islam terlihat
pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.62 berikut Tabel.2.62 Jumlah sarana dan prasarana Ibadah dan Kasus Pelanggaran Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 NO 1 2 3 4 5 6
Sarana dan prasarana (unit) Masjid Meunasah Musalla Dayah Jumlah Pelanggaran Qanun No 14 thn 2003 Khalawat/Mesum
2008
2009 2010
2011
2012
2013
-
213 250 40 156 659
227 253 42 201 723
227 261 42 201 731
227 260 42 201 730
237 260 42 227 766
2
0
0
0
0
0
Sumber: Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 74
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
b)
Urusan Ketahanan Pangan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketahanan Pangan
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel berikut. Tabel 2.63 Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Luas Lahan Sawah Persentase Luas NO Kecamatan (Ha) (%) 1 Beutong 2,929.00 14.98 2 Beutong Banggalang* 400.00 2.04 3 Seunangan Timur 2,468.00 12.63 4 Seunangan 1,977.00 10.12 5 Suka Mankmue 2,468.00 14.96 6 Kuala 3,708.00 18.97 7 Kuala Pesisir 1,730.00 8.85 8 Darul Makmur 1,776.00 9.08 9 Tripa Makmur* 801.00 4.09 10 Tadu Raya 831.00 4.25 Jumlah Total 19,088.00 100.00 Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel 2.64 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi Sawah Intensifikasi Menurut Kecamatan di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Rata-Rata Luas (Ha) Produksi No Kecamatan Produksi (Ton) Tanam Panen (Ton/Ha) 1 Darul Makmur 700 1,206 4,824 4 2 Kuala 3,400 5,792 31,856 5.5 3 Kuala Pesisir 1,027 1,902 8,559 4.5 4 Tadu Raya 2,500 4,777 21,497 4.5 5 Beutong 400 400 2,200 5.5 6 Seunagan 1,969 3,577 24,324 6.8 7 Suka Makmue 1,524 3,094 20,111 6.5 8 Seunagan Timur 2,849 5,6875 38,658 6.8 Beutong ateuh 9 3,029 5,965 40,562 6.8 Banggalang 10 Tripa Makmur 612 1,352 6,084 4.5 Jumlah 18,010 84,940 198,675 55 Sumber: Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 75
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
2.1.3.2 Layanan Urusan Pilihan Layanan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya tahun 2008-2013 terdiri dari 8 (delapan) urusan, yaitu: A.
Pertanian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.65 berikut. Tabel.2.65 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Padi di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
No
Jenis Lahan
1
Sawah Basah
Luas (Ha) Luas Luas Areal Panen (Ha) (Ha) 33,390 33,390
2
Sawah kering
3,516
3,516
10,548
3,5
36,906
36,906
194,193
4,5
Jumlah
Produksi (Ton)
Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)
183,645
5.5
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013 Tabel.2.66 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Komoditas Hortikultura di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Luas (Ha) Rata-Rata No Komoditas Produksi Luas Areal Produksi (Ton/Ha) (Ha) (Ton) 1 Mangga 9,407 85 9 2 Rambutan 31,137 249 8 3 Jeruk Manis 12,535 125 10 4 Langsat 22,007 110 5 5 Sawo 13,975 56 4 6 Durian 19,866 516 26 7 Jambu 28,460 228 8 8 Nenas 2,174 39 18 9 Pisang 32,004 5,7 178 10 6,845 116 17 Pepaya Jumlah 178,408 1,529,6 28.3 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 76
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.67 Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Komoditas Palawija di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 Luas (Ha) No
Komoditas
1
Jagung
Luas Areal (Ha) 1.280
2
Kedelai
1,240
1,860
1,5
3
Kacang tanah
1,321
1,321
1,00
4
Kacang hijau
155
136
0.88
5
Ubi kayu
452
8,678
19.20
6
Ubi jalar
357
7,254
20.32
4,805
22,44
7.5
Jumlah
Produksi (Ton) 3,200
Rata-Rata Produksi (Ton/Ha)
2.50
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013 Tabel 2.68 Jenis Kelembagaan Pertanian di Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 No
Jenis Kelembagaan
Satuan
Jumlah
1
BBU
Unit
2
2
Koperasi Tani
Unit
10
3
UPJA
Unit
51
4
Badan Penyuluh Pertanian (BPP)
Unit
5
5
Kios Pertanian
Unit
16
6
Kelompok Tani
Unit
739
7
Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA)
Unit
14
Jumlah
837
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab Nagan Raya Tahun 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 77
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
B.
Kehutanan dan Perkebunan Kinerja
pembangunan
pada
pelayanan
urusan
kehutanan
dan
perkebunan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.69 berikut. Tabel 2.69 Luas Tanam, dan Produksi Komoditas Perkebunan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s/d 2013 No
Komoditas
Satuan
2008
Tahun 2009
2010
Luas Tanam 1
Kelapa sawit
Ha
14,052
27,435
37,444
2
Karet
Ha
9,861
10,269
10,293
3
Kelapa
Ha
3,055
1,259
1,352
4
Kopi
Ha
1,360
150
152
5
Kakao
Ha
4,033
4,051
4,993
6
Nilam
Ha
70
-
102
7
Pinang
Ha
258
571
554
8
Pala
Ha
158
123
123
9
Sagu
Ha
1,471
110
113
10
Kapuk/Randu
Ha
475
21
21
11
Kemiri
Ha
62
71
69
12
Aren
Ha
236
19
18
13
Kunyit
Ha
15
12
13
32,962
35,106
55,246
Jumlah Produksi (ton) 1
Kelapa sawit
Ton
49,980
83,088
130,501
2
Karet
Ton
3,929
3,307
3,304
3
Kelapa
Ton
1,248
666
670
4
Kopi
Ton
567
50
51
5
Kakao
Ton
571
1,343
1,415
6
Nilam
Ton
5
-
6
7
Pinang
Ton
93
233
220
8
Pala
Ton
26
35
35
9
Sagu
Ton
245
14
15
10
Kapuk/Randu
Ton
57
6
6
11
Kemiri
Ton
5
17
16
12
Aren
Ton
48
7
7
13
Kunyit
8
6
5
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 78
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
No
Komoditas
Satuan
Tahun 2011
2012
2013
Luas Tanam 1
Kelapa sawit
Ha
38,649
39,322
40,215.24
2
Karet
Ha
10,870
11,549
12,357.53
3
Kelapa
Ha
1,351
1,350
1,351
4
Kopi
Ha
150
148
148.50
5
Kakao
Ha
5,052
5,372
5,404.71
6
Nilam
Ha
45
15
14.35
7
Pinang
Ha
547
547
550
8
Pala
Ha
122
122
121
9
Sagu
Ha
112
112
112
10
Kapuk/Randu
Ha
21
21
18.25
11
Kemiri
Ha
69
69
66.00
12
Aren
Ha
13
12
12.00
13
Kunyit
Ha
11
1
1
57,010
58,638
Jumlah Produksi (ton) 1
Kelapa sawit
Ton
141,561
144,980
195,875.5
2
Karet
Ton
3,322
3,431
3,355.6
3
Kelapa
Ton
668
659
658
4
Kopi
Ton
52
48
44.75
5
Kakao
Ton
1,331
1,335
1,326.75
6
Nilam
Ton
-
-
0.43
7
Pinang
Ton
228
225
225
8
Pala
Ton
35
33
32.96
9
Sagu
Ton
18
18
18.6
10
Kapuk/Randu
Ton
7
6
4.93
11
Kemiri
Ton
19
19
19.27
12
Aren
Ton
5
5
4.7
13
Kunyit
Ton
5
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 79
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.70 RATA-RATA PRODUKSI KOMUDITAS PERKEBUNAN MENURUT JENIS Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 No
Komoditas
Luas Tanam 1 Kelapa sawit
Satuan
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Ton/Ha
3.56
3.03
3.49
3.66
3.69
815
2
Karet
Ton/Ha
0.40
0.32
0.32
0.31
0.30
72.5
3
Kelapa
Ton/Ha
0.41
0.53
0.50
0.49
0.49
71.5
4
Kopi
Ton/Ha
0.42
0.33
0.34
0.35
0.33
48
5
Kakao
Ton/Ha
0.14
0.33
0.28
0.26
0.25
513
6
Nilam
Ton/Ha
0.07
-
0.06
-
-
60
7
Pinang
Ton/Ha
0.36
0.36
0.41
0.40
0.42
46
8
Pala
Ton/Ha
0.16
0.28
0.28
0.29
0.27
45
9
Sagu
Ton/Ha
0.17
0.13
0.13
0.16
0.16
32
10 Kapuk/Randu
Ton/Ha
0.12
0.28
0.28
0.33
0.30
45
11
Kemiri
Ton/Ha
0.08
0.23
0.23
0.28
0.28
50
12
Aren
Ton/Ha
0.20
0.35
0.37
0.41
0.39
52
13
Kunyit
Ton/Ha
0.53
0.52
0.42
0.44
-
-
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 80
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel.2.71 Perkembangan Jumlah Rumah Tangga Petani perkebunan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 -2012 No
Uraian
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah Petani Perkebunan 1
Suka Makmue
Orang
942
895
915
932
961
2
Seunagan
Orang
3,907
3,311
3,270
3,313
3,405
3
Seunagan Timur
Orang
3,451
2,755
2,930
2,464
2,647
4
Beutong
Orang
2,820
7,627
8,182
8,174
3,592
5
Beutong Ateuh Banggalang
Orang
-
-
-
481
537
6
Kuala
Orang
11,456
3,631
3,691
3,857
3,941
7
Kuala Pesisir
Orang
3,027
4,594
4,859
4,855
5,001
8
Tripa Makmur
Orang
-
-
-
3,849
4,133
9
Tadu Raya
Orang
3,715
5,285
5,563
5,584
6,246
10
Darul Makmur
Orang
10,457
17,407
18,691
15,283
15,387
39,775
45,505
48,101
48,792
45,850
Jumlah
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013 Tabel.2.72 Perubahan Peruntukan Hutan Menjadi Bukan kawasan Hutan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Hutan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 -2013 No
Uraian
2012
2013
1
Luas wilayah ber HPL/HGB
176,344.00
224.745.00
2
Luas hutan (ha)
168,541.49
354.491,00
3
Luas hutan lindung
144,320.00
129,746.00
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab Nagan Raya 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 81
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
C.
Pariwisata Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata terlihat pada
beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel berikut. Tabel 2.73 Jumlah Sarana/fasilitas pariwisata (unit) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 No
Jenis sarana
Satuan
TAHUN 2008
2009
2010
2011
2012
2013
1
Hotel
Unit
-
-
-
-
1
1
2
Unit
12
15
17
21
25
30
3
Rumah makan/Restoran Warung kopi/café
Unit
15
19
20
25
25
32
4
Losmen
Unit
0
0
0
0
0
2
4
Wisma
Unit
0
0
1
1
1
1
Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel. 2.74 Objek wisata Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 No
Kecamatan
1
Beutong
2
Kuala Pesisir
3 4
Tripa Makmur Tedu Raya
5
Seunagan Timur
6
Kuala
Jenis objek wisata Wisata Alam Krueng Isep Panorama Singgah Mata Bendungan Irigasi Jeuram Wisata Pantai Indah Naga Wisata Pantai Seunagan Wisata Pantai Suak Dama Danau Laut Tadu Makam Habib Muda Seunangan Mesjid Jamik Syaikhunna Gudang Buloh
Jumlah Objek Wisata 3 2 1 1 1 1
Jumlah 9 Sumber: Dinas Kebudayaan Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 82
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
D. Kelautan dan Perikanan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kelautan dan Perikanan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.75 berikut. Tabel.2.75 Produksi Budidaya Perikanan Darat, Nilai Produksi, dan Luas Areal Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s/d 2013
No
2008
Tahun 2009
2010
Ton
211
304
461
Rp
5,271,750,000
7,608,500,000
11,528,500,000
Ha
367
380
400
Ton
0.57
0.80
1.15
%
25.00
44.33
51.52
%
23.42
44.33
51.52
Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun
%
3.23
3.54
5.26
Uraian
2013
Uraian
1
Jumlah Produksi
2
Nilai Produksi Luas Lahan Perikanan Darat Rata-Rata (Ton/Ha)
3 4
5 6 7 No
Satuan
Budidaya Produksi
Pertumbuhan Jumlah Produksi Pertahun Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun
Satuan
2011
2012
1
Jumlah Produksi
Ton
921
1,120
2
Nilai Produksi
Rp
23,024,250,000
27,992,500,000
Ha
415
433
390
Ton
2.22
2.59
0.81
99.72
21.58
3 4
Luas Lahan Perikanan Darat Rata-Rata (Ton/Ha)
Budidaya Produksi
5
Pertumbuhan Produksi Pertahun
Jumlah
6
Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun
%
99.72
21.58
25
7
Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun
%
3.85
4.12
0
%
25
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Tahun Raya 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 83
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel.2.76 Produksi Budidaya Tambak, Nilai Produksi, dan Luas Areal Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008 s/d 2013 No
Uraian
3
Jumlah Produksi Budidaya Tambak Nilai Produksi Budidaya Tambak Luas areal Tambak
4
Rata-Rata Produksi
1 2
5 6
7
No
Pertumbuhan Jumlah Produksi Pertahun Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun Uraian
Satuan
2008
2009
2010
Ton
8.70
13.00
20.00
Rp
217,500,000.00
325,000,000.00
500,000,000.0 0
Ha
15.50
16.50
17.50
Ton
0.56
0.79
1.14
%
38.10
49.43
%
38.10
49.43
%
14.81
6.45
Satuan
2011
2012
2013
Ton
57.50
79.50
99.38
Rp
1,437,500,000.00
1,987,500,000.00
2,484,500,000
53.85 53.85 6.06
2
Jumlah Produksi Budidaya Tambak Nilai Produksi Budidaya Tambak
3
Luas areal Tambak
Ha
24.20
30.00
30
4
Rata-Rata Produksi
Ton
2.38
2.65
0.81
5
Pertumbuhan Jumlah Produksi Pertahun
%
187.50
38.26
187.50
38.26
38.29
23.97
1
6 7
Pertumbuhan Nilai Produksi Pertahun Pertumbuhan Luas Lahan Budidaya Perikanan Darat pertahun
%
25 25 0
%
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 84
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel.2.77 Produksi Budidaya Kolam, Nilai Produksi, dan Luas Areal Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 No
1
Uraian
Satuan
2008
2009
2010
Ton
196.17
283.64
433.14
Jumlah Produksi Budidaya Kolam
2
Nilai Produksi Budidaya Kolam
Rp
4,904,250,000
7,091,000,000
10,828,500,000
3
Luas areal Kolam
Ha
349.50
360.00
379.00
Satuan
2011
2012
2013
Ton
832.48
1,008.20
1125,0
Uraian
No
Jumlah Produksi Budidaya 1
Kolam
2
Nilai Produksi Budidaya Kolam
Rp
20,812,000,000
25,205,000,000
28.125.000
3
Luas areal Kolam
Ha
387.20
398.50
401.50
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013 Tabel.2.78 Jumlah dan Nilai Produksi Perikanan Menurut Jenis Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 Jumlah Produksi Perikanan Menurut Jenis Budidaya No 1 2 3 4
Uraian
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
Ton
1,457.20
1,457.20
68,813.50
445.11
-
Ton
8.70
13.00
20.00
57.50
79.50
Ton
196.17
283.64
433.14
832.48
1,008.20
Ton
6.00
7.70
8.00
30.99
32.00
Ton
1,668.07
1,761.54
69,274.64
1,366.08
1,119.70
Laut Air payau/ Tambak Air Tawar / Kolam Perairan Umum Jumlah
2013
Nilai Produksi Perikanan Menurut Jenis Budidaya No 1 2 3 3
Uraian
Sat
Laut
Rp
5,275,952
5,275,952
2,064,390
8,902,200
-
0
Rp
217,500,000
325,000,000
500,000,000
1,437,500,000
1,987,500,000
2,484,315
Rp
4,904,250,000
7,091,000,000
10,828,500,000
20,812,000,000
25,205,000,000
31,506,250
Rp
150,000,000
192,500,000
200,000,000
774,750,00
800,000,000
92,000,000
Rp
4,253,930
5,277,025,952
7,613,775,952
11,530,564,390
23,033,152,200
125,990,625
Air payau Air Tawar Perairan Umum
Jumlah Total
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah Produksi Perikanan Tangkap No
Uraian
Sat
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1
Laut *
Ton
94.52
99.00
97.72
82.06
91.94
103,525
Ton
4.99
5.87
4.41
5.01
5.24
Ton
111.63
129.05
127.33
175.05
196.67
2 3
Air payau Air Tawar
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 85
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Jumlah Total
Ton
211.14
233.92
229.46
262.12
293.85
Nilai Produksi Perikanan Tangkap No
1
Uraian
Laut Air payau Air Tawar
2 3
Jumlah Total
Sat
2008
2009
2010
2011
2012
2013 1,552,875,000
Rp
1,417,800,000
1,485,000,000
1,465,800,000
1,230,900,000
1,379,100,000
Rp
99,800,000
117,400,000
88,200,000
100,200,000
104,800,000
Rp
1,674,450,000
1,935,750,000
1,909,950,000
2,625,750,000
2,950,050,000
Rp
3,192,050,000
3,538,150,000
3,463,950,000
3,956,850,000
4,433,950,000
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2013
Tabel.2.79 Jumlah Nelayan, Kelompok dan Pembinaan Nelayan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 No
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Orang
168
195
220
313
313
345
Nelayan Tidak Tetap
Orang
175
198
230
235
235
257
Jumlah Petambak
Orang
30
39
45
58
78
78
4
Jumlah Petani Ikan Kolam
Orang
450
500
548
600
600
600
5
Jumlah Petani Ikan Peraian Umum
Orang
55
70
70
83
83
83
28
28
28
28
28
33
1 2 3
6
Uraian
Nelayan Tetap (Orang)
Kelompok Nelayan
Kelompok
7
Jumlah Nelayan yang dibina
Orang
30
39
45
58
78
128
8
Jumlah Petambak yang dibina
Orang
280
280
280
280
280
280
9
Jumlah Kelompok Nelayan yang dibina
-
-
-
-
-
5
535
609
663
751
761
761
30
38
42
50
51
51
10
10
10
10
12
12
10
12
12
Kelompok
10
Jumlah petani ikan yang dibina
11
Jumlah kelompok Budidaya Ikan
Kelompok
12
Jumlah kelompok pengolahan Ikan
Kelompok
Orang
Jumlah Kelompok 13 pengolahan ikan 10 10 10 Kelompok yang dibina Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013 RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 86
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel. 2.80 Jumlah Alat Tangkap Ikan dan Jumlah Armada Penangkapan Ikan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 Jumlah Alat Tangkap Ikan (Unit) 1
Jenis Alat Tangkap Purseine
2
Pukat Pantai
Unit
6
6
14
16
16
29
3
Jaring Insang
Unit
210
240
280
330
358
661
5
Jaring Udang
Unit
88
88
88
88
88
120
6
Pancing
Unit
160
160
260
165
165
165
7
Serok
Unit
-
-
-
-
-
-
8
Bubu
Unit
201
205
205
205
250
250
9
Seser
Unit
60
60
65
65
65
75
No
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Unit
-
-
-
-
-
-
Jumlah Armada Penangkapan Ikan ( Unit) No
1 2
Jenis
Perahu Motor Kapal Motor
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Unit
75
60
60
60
60
83
Unit
76
79
88
88
88
151
Unit
90
105
105
120
121
155
Perahu 3
Tidak Bermotor
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2013
Tabel.2.81 Fasilitas pendukung perikanan dan kelautan ( Unit) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008- 2013 No
Jenis Fasilitas
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1
PPI
Unit
-
-
-
-
-
-
2
TPI
Unit
5
5
4
4
4
4
3
Jumlah Pasar ikan
Unit
6
6
7
8
9
9
4
Jumlah Balai Benih Ikan (BBI)
Unit
2
2
2
2
2
2
5
Jumlah Unit Pembenihan Rakyat
Unit
6
6
5
5
5
5
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab Nagan Raya 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 87
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel.2.82 Kondisi Hutan Bakau Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012 No
Uraian
Satuan
2007
2008
2009
2010
2011
2012
1
Luas areal hutan Bakau
Ha
362.16
362.16
362.16
362.16
362.16
362.16
2
Luas areal kerusakan hutan Bakau
Ha
187.84
187.84
187.84
187.84
187.84
187.84
3
Luas areal hutan bakau yang direhabilitasi
Ha
-
-
-
-
-
-
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Nagan Raya 2012
E. Urusan Ketransmigrasian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketransmigrasian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.84 berikut. Tabel 2.83 Lokasi Transmigrasi dan Jumlah Kepala Keluarga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007- 2012 Jumlah kepala Keluarga (KK) No
1 2 3 4 5 6 7
Lokasi
UPT.I. Krueng Tadu Gampong Simpang Jaya UPT.II. Krueng Tadu Gampong Batu Raya UPT.III. Krueng Tadu Gampong Sember Daya UPT.IV. Krueng Tadu Gampong Bumi Sari UPT.V. Lamie Gampong Krueng Itam UPT.VI. Lamie Gampong Rantau Selamat UPT.VII. Lamie
Tahun
Satuan 2007
2008
2009
2010
2011
2012
Orang
121
121
150
150
150
150
Orang
171
171
171
171
171
171
Orang
211
211
211
211
211
211
Orang
126
126
126
126
126
126
Orang
132
340
340
340
340
340
Orang
101
310
310
310
310
310
Orang
91
96
96
96
96
96
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 88
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
8 9 10 11 12 13
Gampong Lamie Gagak UPT.I. Seneuam Gampong Blang Luah UPT.II. Seneuam Gampong Makarti Jaya UPT.III. Seneuam Gampong Sumber Makmur UPT.IV. Seneuam Gampong Sumber Bakti UPT.Despot Alue Siron Gampong Alue Siron UPT. Beutong Ateuh Blang Puuk Jumlah
Orang
419
361
361
361
361
361
Orang
142
158
158
158
158
158
Orang
80
87
87
87
87
87
Orang
300
313
313
313
313
313
Orang
-
-
83
173
173
173
Orang
-
-
-
-
100
100
Orang
3,901
4,302
4,415
4,506
4,607
4,608
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah Daya saing daerah merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan pemerintah daerah yang didasarkan pada potensi, kekhasan dan keunggulan suatu daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dalam mencapai tingkat kesejahteraan dan keberlanjutan. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.
2.1.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah Kemampuan ekonomi daerah atau kapasitas ekonomi daerah harus memeiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang akan masuk dan telah berada pada suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saing daerah. Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian daerah di Provinsi Aceh. Demikian pula halnya di
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 89
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Kabupaten Nagan Raya. Bahkan proporsi sektor pertanian di kabupaten ini lebih besar dua kali lipat dari pada sumbangan sektor pertanian pada perekonomian Provinsi Aceh. Sekitar 57,27 persen kegiatan ekonomi Kabupaten Nagan Raya disumbangkan oleh sektor primer itu. Meskipun berangsur menurun dalam beberapa tahun terakhir, peran sektor primer ini masih dominan di Kabupaten Nagan Raya. Subsektor tanaman perkebunan dan subsektor tanaman bahan makanan menjadi primadona
perekonomian
daerah,
karena
keduanya
masing-masing
menyumbang 26,49 persen dan 16,38 persen terhadap kegiatan ekonomi di wilayah itu. Sektor perdagangan, hotel dan restoran dari tahun ketahun terus mengalami kenaikan yang cukup berarti. Pada tahun 2012 sektor ini menyumbang sebesar 17,62 persen terhadap perekonomian Kabupaten Nagan Raya. Sedangkan sektor bangunan dan sektor jasa masing-masing menyumbang
7,62
persen
dan
5,93
persen.
Penduduk
yang
menggantungkan penghidupan pada mata pencaharian pertanian juga sangat besar, yakni 63.05 persen. Sedangkan sektor lain yang menjadi sandaran
utama
kehidupan
penduduk
baik
sektor
pertambangan,
pengangkutan dan komunikasi, indutri pengolahan, listrik dan air minum dan keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menyumbang sebesar 11,56 persen. Gambar.2.14 Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertanian dan Nonpertanian, Kabupaten Nagan Raya Tahun 2011-2012
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Nonpertanian Perikanan Kehutanan Peternakan Tan Perkebunan Tan Bahan Makanan
41,22
42,73
4,57 8,01
4,27 7,74
26,61
26,49
17,11
16,38
2011
2012
Sumber: PDRB Nagan Raya Tahun 2007-2012
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 90
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Beberapa komoditi pertanian penting yang dihasilkan Kabupaten Nagan Raya antara lain padi, kedelai, jagung, dan kacang tanah. Pada tahun 2012, kabupaten Nagan Raya menghasilkan sekitar 97.508 ton padi yang dipanen dari lahan sawah seluas 17.148 ha. Kedelai juga merupakan tanaman pangan yang banyak dibudayakan petani, komoditi ini ditanam pada lahan seluas 867 ha dengan hasil produksi mencapai 1.065 ton. Sedangkan jagung dan kacang tanah yang dihasilkan petani sebanyak 2.426 ton dan 2.302 ton. Komoditi perkebunan yang menjadi unggulan Kabupaten Nagan Raya selain padi sawah adalah kelapa sawit dan karet. Luas lahan dan produksi karet yang dihasilkan perkebunan rakyat pada tahun 2012 mencapai 11.549 ha dengan produksi 3.386 ton. Sementara produksi kelapa sawit yang dihasilkan perkebunan rakyat mencapai 144.280 ton dari lahan seluas 39.322 ha. a. Pertumbuhan Ekonomi Meskipun cenderung moderat, perekonomian Kabupaten Nagan Raya mengalami pertumbuhan yang cukup siknifikan dalam 6 tahun terakhir. Sektor-sektor perekonomian yang mempunyai peran besar tentu sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi di daerah ini. Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi Nagan Raya tercatat 4,69 persen, sedangkan pada tahun 2012 tumbuh menjadi 5,08 persen dan pada tahun 2013 tumbuh sebesar 6,63 persen. Perbaikan arah pertumbuhan ekonomi tidak bisa tidak bisa dilepaskan dari adanya investasi pemerintah pada berbagai sektor dasar ekonomi. Pembangunan infrastruktur baik jalan, jembatan dan lainnya memberikan akses dan kemudahan bagi pelaku ekonomi dan masyarakat dalam melaksanakan usahanya. Potensi pertumbuhan ekonomi diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan yang cukup positif dimasa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami perkembangan yang positif tidak terlepas dari tumbuhnya sektor-sektor utama perekonomian
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 91
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Kabupaten Nagan Raya, terutama sektor pertanian, perdagangan, jasajasa dan pertambangan dan penggalian. Sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan tinggi pada tahun 2012 adalah sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 5,6 persen, diikuti
sektor industri
pengolahan yang tumbuh sebesar 1,05 persen. Sedangkan sektor-sektor lainnya mengalami pertumbuhan di bawah 1 persen. Gambaran
pertumbuhan ekonomi dan sektor dominan yang
mendukung pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada gambar, 2.16. Gambar 2.15 Pertumbuhan Ekonomi dan Sektor Dominan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012 Pertanian Pertamb dan Penggalian PDRB
25 20 15 10 5 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber: PDRB Kabupaten Nagan Raya 2007-2012
b.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perekonomian Daerah Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 dapat dilihat pada perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Nagan Raya merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksi atau jasa di wilayah Kabupaten Nagan Raya pada Tahun 2012. P Menurut konsep dan definisi yang digunakan, Pendapatan per Kapita adalah hasil bagi antara Pendapatan Regional atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 92
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Sedangkan PDRB per Kapita adalah bagi hasil antara PDRB dengan jumlah
penduduk
pertengahan
tahun
(bulan
Juni).
Gambaran
Pendapatan Per-kapita dan Pendapatan Regional Per-kapita Kabupaten Nagan Raya dapat dilihat pada gambar 3.1
Gambar 2.16 PDRB Per-kapita dan Pendapatan Regional Per-kapita Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007 – 2012
Sumber: PDRB Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
Pada tahun 2012 pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Nagan Raya tercatat sebesar 19,41 juta rupiah per tahun, atau mengalami peningkatan sebesar 5,68 persen dari tahun 2011 yang nilainya mencapai 18,36 juta rupiah. Angka ini menggambarkan rata-rata pendapatan penduduk per jiwa selama setahun. Jika rumah tangga terdiri dari 4 orang anggota, maka diperkirakan pendapatan rumah tangga adalah sebesar 77,63 juta rupiah per tahun atau 6,47 juta per bulan. Angka yang cukup besar, namun pada kenyataannya masih banyak rumah tangga yang berpenghasilan dibawah 1 juta rupiah perbulan untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang sebagian besar terdiri dari 3 sampai 4 orang. Dapat disimpulkan bahwa Pendapatan per Kapita merupakan nilai ratarata
dari total pendapatan regional/daerah dibagi jumlah penduduk,
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 93
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
yang belum tentu dinikmati oleh seluruh penduduk. Jika Pendapatan per Kapita suatu daerah semakin tinggi, namun kenyataan masih banyak penduduk yang berpenghasilan rendah, maka distribusi pendapatan penduduk wilayah tersebut masih belum merata. Secara riil (tanpa dipengaruhi oleh fluktuasi harga/inflasi) pendapatan per kapita dapat dilihat dari Pendapatan Regional atas dasar harga konstan. Pendapatan per Kapita (atas dasar harga konstan 2000) penduduk Nagan Raya pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 2,30 persen dibanding tahun 2011. Perkembangan PDRB Kabupaten Nagan Raya tahun 2007-2012 menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku seperti terlihat dalam tabel 2.84 dibawah ini. Tabel 2.84 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Nagan Raya Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2012 (Juta Rupiah) LAPANGAN USAHA
2007
2008
2009
2010
2011*)
2012**)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1 228 093,06
1 421 451,15
1 469 668,94
1 536 458,79
1 627 542,47
1 721 389,26
369 451,29 531 745,43 165 445,84 114 778,82 46 671,69
426 204,94 601 750,50 194 218,88 145 493,05 53 783,79
437 230,25 628 187,78 205 495,20 140 060,26 58 695,45
452 658,60 676 030,16 214 111,51 130 288,73 63 369,79
473 742,05 736 838,55 221 772,74 126 616,60 68 572,53
492 446,56 796 118,89 232 503,16 128 328,90 71 991,75
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2.1. Pertambangan Minyak dan Gas 2.2. Pertambangan Bukan Migas 2.3. Penggalian dan Penggaraman
26 186,39 0,00 0,00 26 186,39
32 372,20 0,00 0,00 32 372,20
39 789,08 0,00 0,00 39 789,08
46 760,02 0,00 0,00 46 760,02
56 062,64 0,00 2 578,20 53 484,44
69 210,95 0,00 8 919,00 60 291,95
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 3.1. Industri Migas 3.2. Industri tanpa Migas
38 715,18 0,00 38 715,18
42 269,23 0,00 42 269,23
43 934,63 0,00 43 934,63
45 751,21 0,00 45 751,21
50 416,15 0,00 50 416,15
55 069,58 0,00 55 069,58
4. LISTRIK DAN AIR MINUM 4.1. Listrik 4.2. Air Minum
3 310,34 3 310,34 0,00
4 464,18 4 464,18 0,00
5 902,59 5 902,59 0,00
7 352,85 7 352,85 0,00
8 912,27 8 912,27 0,00
10 521,93 10 521,93 0,00
5. BANGUNAN/KONTRUKSI
98 639,79
128 012,47
152 326,27
172 448,08
199 291,32
228 979,78
299 456,97 292 215,76 684,33 6 556,88
358 089,44 349 737,00 795,37 7 557,07
388 936,46 379 714,92 892,21 8 329,34
426 335,66 415 943,96 969,74 1 9 421,95
476 768,99 464 969,73 060,19 10 739,06
529 635,84 516 208,25 1 176,21 12 251,38
87 796,37 77 802,76
103 853,43 92 374,62
123 643,48 110 938,42
144 541,68 130 472,49
164 647,85 149 020,39
182 909,36 165 467,59
0,00 86,89 233,60 9 673,12
0,00 99,65 263,18 11 115,97
0,00 118,78 297,12 12 289,17
0,00 139,79 334,73 13 594,68
0,00 167,54 375,39 15 084,54
0,00 183,36 419,71 16 838,70
(1) 1. PERTANIAN 1.1. Tanaman Bahan Makanan 1.2. Tanaman Perkebunan 1.3. Peternakan 1.4. Kehutanan 1.5. Perikanan
6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 6.1. Perdagangan 6.2. Hotel 6.3. Restoran/Rumah makan 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7.1. Pengangkutan Jalan Raya (Darat) 7.2. Pengangkutan Laut, Sungai dan Danau Danau 7.3. Pengangkutan Udara 7.4. Jasa Penunjang Angkutan 7.5. Komunikasi
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 94
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 8.1. B a n k 8.2. Lembaga Keuangan tanpa Bank 8.3. Jasa Penunjang Keuangan 8.4. Sewa Bangunan 8.5. Jasa Perusahaan
15 859,14 5 080,96 1 170,72 0,00 9 554,31 53,15
18 177,42 6 053,20 1 291,33 0,00 10 775,23 57,66
20 900,26 7 327,70 1 398,55 0,00 12 111,16 62,85
23 414,40 8 931,98 1 495,85 0,00 12 918,64 67,93
26 422,06 10 667,00 1 598,76 0,00 14 082,21 74,09
29 606,39 12 359,80 1 719,41 0,00 15 446,78 80,39
107 865,14 103 673,33 1 633,07
120 573,01 115 706,27 1 803,77
130 013,49 124 474,44 2 045,06
139 955,19 133 705,41 2 380,54
158 805,48 151 757,28 2 633,10
178 304,29 170 385,77 2 885,70
1 100,71 1 458,03
1 297,52 1 765,45
1 530,61 1 963,39
1 711,32 2 157,91
1 951,81 2 463,28
2 191,51 2 841,31
1 905 922,36
2 229 262,54
2 375 115,21
2 543 017,89
2 768 869,21
3 005 627,38
9. JASA-JASA 9.1. Pemerintahan Umum 9.2. Sosial Kemasyarakatan 9.3. Hiburan, Rekreasi dan Kebudayaan 9.4. Perorangan dan Rumah Tangga P D R B BERLAKU
Sumber: PDRB Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 **) Angka Sementara *) Angka Diperbaik
PDRB Nagan Raya menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2000 dapat dilihat dalam tabel 2.85 dibawah ini. Tabel 2.85 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Nagan Raya Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2007-2012 (Juta Rupiah) LAPANGAN USAHA (1) 1. PERTANIAN 1.1. Tanaman Bahan Makanan 1.2. Tanaman Perkebunan 1.3. Peternakan 1.4. Kehutanan 1.5. Perikanan
2007
2008
2009
2010
2011**)
2012**)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
423 593,75 140 473,00 166 929,09 64 071,71 24 388,03 27 731,92
424 452,41 141 619,90 167 012,27 65 250,74 22 404,19 28 165,31
429 820,83 143 217,16 171 578,79 66 229,65 20 258,52 28 536,71
441 673,01 145 130,04 181 902,28 67 323,56 18 178,14 29 138,99
455 818,68 147 114,19 192 736,68 68 537,52 17 646,81 29 783,47
471 885,63 149 507,38 204 165,36 69 877,19 17 811,91 30 523,78
13 906,74
15 695,14
17 611,67
19 173,68
21 803,48
26 014,85
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1 225,80
4 135,20
13 906,74
15 695,14
17 611,67
19 173,68
20 577,68
21 879,65
28 003,75
29 289,12
29 995,82
30 840,29
32 594,10
34 792,06
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3.2. Industri tanpa Migas
28 003,75
29 289,12
29 995,82
30 840,29
32 594,10
34 792,06
4. LISTRIK DAN AIR MINUM
1 846,07
2 128,48
2 437,92
2 736,30
3 036,39
3 322,95
1 846,07
2 128,48
2 437,92
2 736,30
3 036,39
3 322,95
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
36 395,84
40 621,11
45 011,94
48 625,61
52 355,00
56 480,11
221 008,18
230 685,22
237 591,40
245 824,92
255 509,02
266 929,85
217 245,22
226 739,07
233 503,22
241 539,22
250 958,67
262 089,83
332,20
347,80
355,61
361,20
368,65
378,89
3 430,76
3 598,35
3 732,58
3 924,50
4 181,70
4 461,13
45 929,21
52 532,12
57 424,27
62 796,30
68 289,43
74 118,83
40 286,85
46 560,79
51 092,01
56 027,19
61 042,75
66 333,88
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
42,55
43,86
50,40
55,98
61,19
62,92
2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2.1. Pertambangan Minyak dan Gas 2.2. Penggalian dan Penggaraman 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 3.1. Industri Migas
4.1. Listrik 4.2. Air Minum 5. BANGUNAN/KONTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 6.1. Perdagangan 6.2. Hotel 6.3. Restoran/Rumah makan 7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 7.1. Pengangkutan Jalan Raya (Darat) 7.2. Pengangkutan Laut, Sungai dan Danau 7.3. Pengangkutan Udara
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 95
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
7.4. Jasa Penunjang Angkutan
144,02
151,32
159,31
170,41
184,20
195,33
5 455,79
5 776,15
6 122,56
6 542,72
7 001,30
7 526,71
7 915,81
8 242,87
8 608,33
9 028,81
9 521,96
9 984,13
2 180,92
2 349,73
2 524,63
2 820,42
3 152,35
3 428,39
789,32
822,79
860,21
883,17
911,50
944,61
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
4 909,16
5 032,94
5 184,88
5 285,56
5 417,38
5 569,29
36,40
37,40
38,61
39,66
40,74
41,83
88 430,01
94 836,55
101 090,87
107 159,78
114 312,54
121 208,21
85 974,96
92 204,82
98 258,79
104 116,90
111 032,45
117 694,38
9.2. Sosial Kemasyarakatan
836,10
872,13
920,99
981,72
1 059,16
1 123,03
9.3. Hiburan, Rekreasi dan Kebudayaan
554,93
590,00
627,73
668,35
712,08
759,22
1 064,02
1 169,60
1 283,36
1 392,81
1 508,85
1 631,57
867 029,35
898 483,01
929 593,05
967 858,70
7.5. Komunikasi 8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 8.1. B a n k 8.2. Lembaga Keuangan tanpa Bank 8.3. Jasa Penunjang Keuangan 8.4. Sewa Bangunan 8.5. Jasa Perusahaan 9. JASA-JASA 9.1. Pemerintahan Umum
9.4. Perorangan dan Rumah Tangga P D R B KONSTAN
1 013 240,59
1 064 736,62
Sumber : Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kab. Nagan Raya 2007-2012 **) Angka Sementara *) Angka Diperbaiki
2.1.4.2. Fasilitas Wilayah / Infratruktur Fasilitas wilayah/Infrastruktur merupakan penunjang daya saing daerah dalam ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi di berbagai sektor pada suatu daerah atau antar-daerah (wilayah). Semakin lengkap ketersediaan fasilitas wilayah/infrastruktur, maka semakin kuat daya saing daerah. Gambaran umum kondisi daya saing daerah terkait dengan fasilitas wilayah/infrastruktur diantaranya dapat dilihat dari fasilitas perhubungan, pengairan/irigasi, air bersih serta energy dan telekomunikasi. a. Fasilitas Perhubungan Darat Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas akan memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain, terutama komoditas hasil pertanian dari pedesaaan.
- Kondisi Jaringan Jalan Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Nagan Raya pada tahun 2008 mencapai 641.1 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 96
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
wewenang negara 82 kilometer dan wewenang Pemerintah Provinsi Aceh 117,6 kilometer. Sedangkan sepanjang 327.3 kilometer di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Tahun 2013 jumlah panjang jalan ini meningkat meningkat sepanjang 1004.94 km. Penambahan ini disebabkan oleh adanya peningkatan status jalan yang menghubungi antar Kecamatan maupun antar desa di Kabupaten Nagan Raya
sepanjang tahun 2013.
Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.86 dan Tabel 2.87.
No
Tabel 2.86 Kondisi Panjang Jaringan Jalan Menurut Status Jalan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 Rata-Rata Tahun Pertamba Uraian Satuan han 2008 2009 2010 2011 2012 2013 pertahun
1
Jalan Negara
KM
82.0
82.0
82.0
82.0
82.0
82
0.000
2
Jalan Provinsi
KM
117.6
117.6
117.6
117.6
117.6
117.6
0.000
3
Jalan Kabupaten
KM
381.4
490.4
509.8
617.5
642.9
648.29
5.39
4
Jalan Kecamatan
KM
60.1
109.3
35.2
128.7
127.3
157.05
30.2
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
Tabel 2.87 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2013 N o
Keadaan
Satuan Negara
I
II
Status Jalan Tahun 2008 Propinsi Kabupaten
Kecamatan
Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Diperinci
KM KM KM KM
0.0 0.0
0.0 0.0
21.6 283.5
6.0 15.7 38.4
Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang
KM KM
82.0 0.0
106.6 3.0
3.8 241.7
3.8 30.0
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 97
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
c. Rusak Ringan d. Rusak Berat
N o
Keadaan
KM KM
0.0 0.0
Satuan Negara
I
II
N o
Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Diperinci Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak Ringan d. Rusak Berat
Keadaan
II
N o
Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Diperinci Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak Ringan d. Rusak Berat
Keadaan
Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah
Status Jalan Tahun 2009 Propinsi Kabupaten
6.0 287.6
Kecamatan
0.1 0.0
2.0 0.0
22.8 369.5
7.0 37.1 65.2
KM KM KM KM
82.0 0.0 0.0 0.0
-4.0 0.0 2.0 4.0
3.8 241.7 81.8 163.1
16.8 35.0 7.0 268.5
Satuan
Status Jalan Tahun 2010 Propinsi Kabupaten
Kecamatan
KM KM KM KM
0.1 0.0
2.0 0.0
26.3 381.5
3.8 13.8 17.7
KM KM KM KM
82.0 0.0 0.0 0.0
-3.0 0.0 2.0 3.0
3.8 241.7 81.8 182.5
20.5 10.0 5.0 291.8
Satuan Negara
I
81.8 0.0
KM KM KM KM
Negara I
4.0 4.0
KM KM KM
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
0.0 0.0
Status Jalan Tahun 2011 Propinsi Kabupaten
0.0 0.0
29.3 465.1
Kecamatan
4.8 40.3 83.6
BAB II - 98
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
II
d. Tidak Diperinci
KM
Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak Ringan d. Rusak Berat
KM KM KM KM
79.0 0.0 3.0 0.0
-3.0 0.0 0.0 3.0
3.8 241.7 81.8 290.2
25.3 39.0 10.0 253.0
Status Jalan
N o
Keadaan
Satuan Negara
I
Jenis Permukaan
II
a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Diperinci Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak Ringan d. Rusak Berat
Tahun 2012 Propinsi Kabupaten Kecamatan
KM KM KM KM
0.0 0.0
0.0 0.0
32.6 476.2
6.0 45.4 75.9
KM KM KM KM
82.0 0.0 0.0 0.0
-3.0 0.0 0.0 3.0
3.8 241.7 81.8 315.6
31.3 39.0 10.0 247.0
Status Jalan
No
Keadaan
Tahun 2013
Satuan Negara
I
II
Propinsi
Kabupaten
Kecamatan
Jenis Permukaan a. Diaspal
KM
0
0
35.6
8
b. Kerikil
KM
0
0
612.69
52.7
c. Tanah
KM
0
0
0
96.35
d. Tidak Diperinci KM
0
0
0
0
Kondisi Jalan a. Baik
KM
82
109.3
30
39.3
b. Sedang
KM
0
2.2
273.1
52.6
c. Rusak Ringan
KM
0
3.1
92
18.6
d. Rusak Berat
KM
0
3
253.19
47
Sumber: Dinas Bina Marga Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 99
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
- Perhubungan Laut Sistem transportasi laut di Kabupaten Nagan Raya memiliki peranan penting dalam mendukung pergerakan barang. Kondisi eksisting transportasi laut di Kabupaten Nagan Raya digunakan untuk kegiatan penangkapan ikan, perjalanan wisata, dan pemanfaatan patroli keamanan dan pengamanan laut serta penelitian.
- Perhubungan Udara Perhubungan
udara
di
Kabupaten
Nagan
Raya
berdasarkan
perkembangannya sejak tahun 2005 dilakukan kajian/ penyusunan Visibility rencana peluasan Bandara Cut Nyak Dhien yang dilanjutkan dengan penyusunan Masterplan dan Detil Engineering pada tahun 2008, 2009, dan 2010 dengan lokasi di Kecamatan Suka Makmue yang diperkirakan akan diperluas landasan akan selesai tahun 2016 mendatang dengan fungsi lapangan udara sebagai penunjang di kawasan Pantai Barat. Untuk mendukung rencana pengembangan pembangunan Bandara Nagan Raya tersebut beberapa pengembangan infrastruktur diperlukan sebagai basis kegiatan ekonomi di wilayah sekitar bandara yang akan dikembangkan sebagai pusat bisnis dan sekaligus meningkatkan kinerja operasi bandara secara keseluruhan. Persiapan awal dalam mengantisipasi pelaksanaan pembangunannya di sekitar lokasi yang ditetapkan perlu pembebasan lahan, penataan wilayah sekitar bandara khususnya dalam mengantisipasi Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) dan Area Bebas Bangunan serta Kawasan Ambang Kebisingan.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 100
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
-
Pengairan/Irigasi Dalam struktur perekonomian Kabupaten Nagan Raya , sektor
pertanian merupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut sebanding dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Data rinci untuk penggunaan lahan ini dapat dilihat pada Tabel 2.88 dan Tabel 2.89. Tabel 2.88 Penggunaan Lahan Menurut Jenis Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Luas Lahan
Persentase Penggunaan Lahan
1 Bandara
(Ha) 103.25
(%) 0.03
2 Danau
115.56
0.03
3 Hutan
168,541.49
47.54
82.35
0.02
5 Perkebunan
43,859.81
12.37
6 Perkebunan Masyarakat
1,308.45
0.37
7 Pemukiman
6,894.40
1.94
8 Pertanian Lahan Kering
104,083.66
29.36
9 Rawa
13,176.77
3.72
10 Sawah
8,869.84
2.50
11 Sungai
2,640.06
0.74
12 Tanah Terbuka
4,815.49
1.36
354,491.13
100.00
No
Keterangan
4 Industri
Jumlah
Sumber : Draft RTRW Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2032
Tabel 2.89 Luas lahan Sawah Teraliri Jaringan Irigasi (Ha) Kabupaten Nagan Raya Tahun 2007-2012 Luas lahan sawah (Ha) NO Uraian Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 1 Irigasi Teknis 7,386 7,386 7,426 7,426 7,775
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
2012 7,775
BAB II - 101
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
2
Irigasi Semi Teknis
3
Irigasi
Sederhana
(Irigasi Desa)
2,885
2,885
3,180
3,242
3,242
3,242
1,050
1,080
1,230
1,310
2,110
3,310
Sumber: Dinas Pengairan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012
2.1.4.3. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu pembangunan SDM harus benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja yang kreatif, terampil, disiplin, produktif dan professional serta mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka melaksanakan pembangunan. Gambaran mengenai SDM dapat terlihat di antaranya melalui kualitas tenaga kerja (rasio lulusan SLTP, SLTA, Universitas/Perguruan Tinggi) dan tingkat ketergantungan penduduk. Gambaran mengenai peningkatan sumber daya manusia dilihat dari kualitas tingkat pendidikan penduduk usia 10 tahun keatas dan hal tersebut bisa dilihat pada Tabel dibawah memperliahat Persentase penduduk usia 10 tahun ke atas yang sudah menamatkan sekolah pada jenjang minimal SLTP sebanyak 46,44 persen pada tahun 2011. Disini juga terlihat perbedaan pendidikan antara laki-laki dengan perempuan. Proporsi laki-laki yang menamatkan
pendidikan
setara
SLTP
keatas
lebih
besar
daripada
perempuan. Sejalan dengan program pemerintah mengenai wajib belajar, maka diharapkan pada tahun-tahun mendatang angka ini mengalami peningkatan, tidak hanya dari segi kuantitas melainkan juga kualitasnya. Lebih jauh terlihat bahwa proporsi penduduk perempuan yang belum/tidak tamat SD atau hanya menamatkan SD jauh lebih besar dari pada laki-laki. Akan tetapi, pada sisi lainnya proporsi perempuan yang menamatkan pendidikan tinggi (diploma hingga sarjana) lebih besar daripada laki-laki. Hal
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 102
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
ini menunjukkan bahwa kesadaran sudah mulai tumbuh dalam masyarakat yang juga mementingkan pendidikan kaum perempuan. Gambaran lebih lanjut mengenai Jumlah Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
dapat
terlihat padaTabel 2.90. Tabel 2.90 Persentase Penduduk 10 tahun keatas Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Jenis Kelamin % Jenjang NO Laki-Laki Jumlah Pendidikan Perempuan (P) (L)+(P) (L) 1 Belum/Tdk Tamat SD 19.74 26.09 22.81 2 SD 29.00 32.61 30.75 3 SLTP 25.68 20.05 22.95 4 SLTA 21.32 13.49 17.53 5 D1/D2/D3 1.55 4.87 3.15 6 D4/S1 2.71 2.89 2.80 7 S2/S3 8 SLTP+ 51.26 41.30 46.43 Sumber : Indeks Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012 Tingkat
Ketergantungan
penduduk
Selama
periode
2008-2010
menunjukkan angka beban ketergantungan Kabupaten Nagan Raya hampir tidak berbeda. Pada tahun 2008 rata-rata dari 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 69 penduduk tidak produktif. Pada tahun 2010 angka ketergantungan penduduk Kabupaten Nagan Raya menjadi sekitar 66. Menurunnya angka beban ketergantungan diikuti pula dengan menurunnya proporsi penduduk usia muda (<15 tahun) dan naiknya proporsi penduduk produktif, meskipun penduduk tua sedikit meningkat. Meningkatnya proporsi penduduk produktif dibandingkan proporsi penduduk tua serta penurunan penduduk produktif, akhirnya menurunkan angka ketergantungan secara keseluruhan. Struktur umur penduduk Kabupaten Nagan Raya berada pada tahap transisi antara penduduk muda menjadi penduduk tua. Hal ini karena
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 103
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
proporsi penduduk mudanya (di bawah 15 tahun) kurang dari 40 persen, tetapi proporsi penduduk tuanya (usia 65+) masih kurang dari 5 persen. Gambaran
lebih
lanjut
mengenai
Komposisi
Penduduk
dan
Angka
Ketergantungan dapat dilihat pada table 2.91. Tabel 2.91 Komposisi Penduduk dan Angka Ketergantungan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2008-2010 0-14
15-64
tahun
tahun
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2008
31,36
59,23
9,41
68,84
2009
31,37
59,23
9,40
68,83
2010
30,12
60,42
9,46
65,50
Tahun
65 tahun +
Angka Ketergantungan
Sumber : Nagan Raya Dalam Angka, Statistik Kesra 2012 2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPK Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riel saat perencanaan sedang dibuat. Permasalahan pembangunan diperoleh dari hasil analisis gambaran umum daerah dan analisis capaian kinerja daerah. Potensi Permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal dan kelemahan yang tidak diatasi untuk menggapai peluang dan meminimalisasi hambatan. Untuk mengefektifkan sistem perencanaan pembangunan daerah dan bagaimana
visi/misi
daerah
dibuat
dengan
sebaik-baiknya,dibutuhkan
pengetahuan yang mendalam tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 104
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk mengindentifikasi berbagai factor yang mempengaruhi keberhasialan / kegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa lalu, khususnya yang berhubungan
dengan
kemampuan
manejemen
pemerintahan
dalam
memperdayakan kewenangan yang dimilikinya. Selanjutnya,indentifikasi permasalahan pembangunan dilakuan trehadap seluruh bidang urusan penyelenggaraan pemerintahan
daerah secara terpisah atau sekaligus
terhadap beberapa urusan.Hal ini bertujuan agar dapat dipetakan berbagai permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahaan daerah. Tidak semua permasalahan tiap
urusan dijadikan sasaran pokok
selama 20 (dua puluh) tahun kedepan, mengingat keterbatasan pendanaan, isu strategis yang muncul,focus kepada agenda paling strategis,dan hubungannya dengan agenda pembangunan yang telah berhasil dicapai diperiode
sebelumnya.
Dengan
pendekatan
manajemen
strategis,
permasalahan pada urusan atau gabungan urusan yang dijadikan sebagai dasar penentuan sasaran pokok adalah permasalahan-permasalahan yang memiliki dampak paling tinggi terhadap pembangunan dan kriteria-kriteria lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaran Urusan Pemerintahan Daerah Kabuapaten Nagan Raya
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 105
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.92 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaran Urusan Pemerintahan Daerah Kabuapaten Nagan Raya
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 106
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 107
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 108
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 109
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 110
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
2.3
Permasalahan Pembangunan Daerah Bedasarkan hasil evaluasi, secara umum permasalahan yang masih
dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Nagan Raya yaitu : 1. Angka kemiskinan yang masih cukup tinggi; 2. Belum optimalnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung perekonomnian daerah yang lestari;
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 111
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
3. Belum optimalnya pengelolaan investasi dan industri yang berakibat masih rendahnya investasi; 4. Rendahnya daya saing produk Kabupaten Nagan Raya pada lingkup Nasional maupun Internasional; 5. Kurangnya kualitas manajemen usaha kecil menengah, inovasi produk, dan belum optimalnya kemitraan antar pelaku usaha, serta belum optimalnya pengembangan pasar tradisional; 6. Belum optimalnya pengembangan industri olahan hasil pertanian; 7. Masih berkurangnya partisipasi masyarakat pelaku usaha dalam pengembangan objek dan daya tarik pariwisata; 8. Terbatasnya kualifikasi dan kompetensi pendidik dan kurangnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan; 9. Belum optimalnya pelayanan kesehatan dan masih adanya anjaman penyakit; 10. Belum optimalnya tataguna dan tatakelola air; 11. Belum optimalnya pengelolaan budaya dan penerapan nilai-nilai luhur budaya; 12. Belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa dan tata kelola pemerintahan Desa; 13. Belum optimalnya sistem informasi layanan publik dan masih lemahnya reformasi birokrasi serta tata kelola pemerintah yang baik;
2.3.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Priorotas Dan Sasaran Pembangunan Daerah Sejak terbentuk secara definitif pada tahun 2002, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terus berupaya melaksanakan pembangunan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Disamping hasil pembangunan yang telah dicapai, baik yang terkait dengan urusan wajib maupun pilihan yang diemban Pemerintah
Kabupaten Nagan Raya dalam melaksanakan
pembangunan, dijumpai pula beberapa permasalahan pembangunan yang harus diatasi dan dituntaskan dalam jangka menengah ke depan (periode 2012-2017).
Permasalahan
tersebut
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
akan
diatasi
secara
terpadu, BAB II - 112
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
komprehensif, dan tepat, mengingat dampaknya berpotensi begitu besar menghambat kemajuan pembangunan di Kabupaten permasalahan
tersebut
terjadi
pada
umumnya
Nagan Raya. Inti akibat
terbatasnya
kemampuan anggaran pemerintah, kurangnya sarana dan prasarana pendukung, dan relatif rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Adapun permasalahan pembangunan di Kabupaten Nagan Raya yang harus diatasi dalam jangka menengah ke depan dirangkum sebagai berikut.
2.3.1.1
Implementasi Syariat Islam Belum Maksimal
Provinsi Aceh diberi kewenangan khusus oleh Pemerintah Pusat melalui penyelenggaraan keistimewaan Aceh untuk melaksanakan Syariat Islam. Lebih lanjut, lahirnya Undang-undang No.11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh semakin memperkuat legitimasi dan menjadi momentum bagi Pemerintah
Kabupaten Nagan Raya untuk mewujudkan masyarakat
yang beriman dan bertaqwa sesuai dengan ajaran Islam. Nilai-nilai Islami yang selama ini kurang maksimal diamalkan masyarakat, harus dibangkitkan kembali dan diaktualisasikan secara terus menerus dalam setiap kehidupan, termasuk dalam penyelenggaraan pemerintahan. Merujuk Visi pembangunan jangka menengah
Kabupaten
Nagan
Raya Tahun 2012-2017 yaitu “Mewujudkan Kabupaten Nagan Raya sebagai sentral Pertumbuhan Kawasan Barat Selatan Aceh yang Maju, Sejahtera, dan Mandiri berlandaskan pada Syariat Islam dengan Tumpuan Sektor Agribisnis dan Ekonomi Rakyat”, bermakna bahwa pelaksanaan Syariat Islam merupakan prioritas utama yang harus diwujudkan secara nyata di Kabupaten Nagan Raya. Implementasi Syariat Islam secara kaffah harus ditingkatkan di seluruh aspek kehidupan, baik perorangan, keluarga,
di
kalangan
pemerintahan,
maupun
di
lingkungan
sosial
kemasyarakatan. Belum sempurnanya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai Islami di kalangan masyarakat Kabupaten Nagan Raya merupakan permasalahan serius yang menyebabkan Syariat Islam belum terlaksana secara kaffah. Kehidupan modernisasi yang didorong perkembangan
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 113
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) turut pula menggeser nilai-nilai syariat Islam. Kondisi tersebut telah mewabah pada generasi muda dan teraktualisasi dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, masih lemahnya pengawasan dari instansi terkait juga menyebabkan masih terjadinya pelanggaran syariat Islam di Kabupaten Nagan Raya. Untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Nagan Raya yang Islami, pemantapan akidah dan pemahaman ajaran Islam mutlak diproritaskan. Selain itu, program-program dan kegiatan-kegiatan yang bersifat keagamaan juga harus ditingkatkan, termasuk mengoptimalkan peran ulama dalam mendorong pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah di Kabupaten Nagan Raya untuk lima tahun mendatang. 2.3.1.2
Tata Kelola Pemerintahan yang Belum Maksimal
Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance) merupakan amanah yang harus diwujudkan dalam upaya meningkatkan pelayanan yang prima bagi masyarakat. Dalam kaitan itu, birokrasi dan struktur organisasi pemerintah yang dibentuk harus efektif dan efisien serta mampu meningkatkan pelayanan publik berkualitas yang dibutuhkan masyarakat. Jika ini dapat direalisasikan, maka tata kelola pemerintahan yang baik dapat diwujudkan dalam jangka menengah ke depan (periode 2012-2017). Karena itu, upaya strategis yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dalam jangka menengah ke depan, mulai dari penataan birokrasi, memodernisasi birokrasi, penataan kembali struktur organisasi, perbaikan sistem kerja, pembuatan indikator kinerja organisasi dan kinerja pegawai, pembuatan prosedur operasi standar (SOP), dan penyusunan standar pelayanan minimal (SPM). Tata kelola pemerintahan yang baik tercermin pula dari pengelolaan keuangan daerah yang menganut prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesional. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pasal 17 ayat (1), mengamanatkan APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan pendapatan daerah. Lebih lanjut, dalam penyusunannya diupayakan pula belanja
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 114
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
operasional
tidak
melampaui
pendapatan
dalam
tahun
anggaran
bersangkutan. Di sisi lainnya, belanja publik (belanja langsung) yang berimplikasi langsung terhadap kebutuhan masyarakat harus lebih besar dari belanja aparatur (belanja tidak langsung). 2.3.1.3
Kemiskinan dan Ketimpangan Wilayah
Kemiskinan merupakan isu strategis nasional dan daerah yang harus ditanggulangi secara komprehensif dan berkelanjutan. Meskipun cenderung menurun dalam beberapa tahun terakhir, namun secara statistik persentase penduduk miskin di Kabupaten Nagan Raya masih tergolong tinggi yang melebihi angka rata-rata Nasional dan Provinsi Aceh. Kemiskinan bersifat multidimensi, karena bukan hanya menyangkut ukuran pendapatan semata tetapi juga kerentanan dan kerawanan orang atau masyarakat untuk menjadi miskin. Selain itu, masalah kemiskinan juga menyangkut kegagalan dalam pemenuhan hak dasar masyarakat dalam menjalani kehidupan secara bermartabat. Kondisi
tersebut
mengindikasikan
permasalahan
kemiskinan
di
Kabupaten Nagan Raya masih memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh dari pembuat kebijakan dan seluruh pemangku kepentingan. Masalah kemiskinan
merupakan
hal mendasar
yang
harus
ditangani
secara
menyeluruh dan berkesinambungan. Karena itu, diperlukan dukungan dan peran aktif semua pihak untuk mengatasi kemiskinan di Kabupaten Nagan Raya. Dengan demikian, visi dan misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Nagan Raya akan dapat diwujudkan lima tahun ke depan. Terbatasnya investasi di daerah dan belum adanya keterkaitan yang kuat
antarsektor
pembangunan,
khususnya
pertanian
dan
industri
pengolahan menyebabkan pula terbatasnya lapangan kerja di Kabupaten Nagan Raya. Selain itu, iklim usaha yang relatif kondusif dan kebijakan investasi yang masih tumpang tindih antara pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh sesuai implimentasi UU No.11 Tahun 2006 turut menghambat arus investasi di Kabupaten Nagan Raya. Implikasinya, masih ditemui angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan secara layak. Masalah pengangguran akan terus diupayakan diatasi secara bijak dan tepat
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 115
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
serta menjadi prioritas selama lima tahun ke depan di Kabupaten Nagan Raya. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya akan memastikan dan berusaha menyediakan kesempatan kerja yang seluasnya bagi tenaga kerja terampil, inovatif, dan kreatif di segala bidang pembangunan. Dalam jangka menengah ke depan, kebijakan dan implimentasi pembangunan yang pro growth, pro job dan pro-poor akan sangat bermanfaat
dan
memberikan
efek
pengganda
bagi
kesinambungan
pendapatan masyarakat. Pengurangan kemiskinan harus dilakukan secara sinergis dan komprehensif yang melibatkan antar SKPK di Kabupaten Nagan Raya. Dukungan anggaran dan implimentasi program pembangunan pro growth, pro job dan pro-poor dari pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh dinilai pula sangat strategis serta diharapkan intensitasnya terus meningkat dalam jangka menengah ke depan. Antara lain, mencakup program PNPM
penguatan
mandiri perdesaan dan perkotaan, peningkatan alokasi
dana gampong, bantuan kredit usaha kerja bagi pelaku UMKM, bantuan raskin, dan pemberdayaan sosial-ekonomi lainnya yang diharapkan dapat mengurangi penduduk miskin di Kabupaten Nagan Raya secara bertahap dan berkelanjutan. Isu strategis lainnya adalah disparitas antarwilayah di Kabupaten Nagan
Raya.
Relatif
meratanya
pembangunan
antarwilayah
telah
menyebabkan terjadinya kantong-kantong kemiskinan, terutama di gamponggampong tertinggal. Terbatasnya anggaran pemerintah, salah satunya merupakan
pemicu
tidak
semua
daerah
mendapat
pembangunan
infrastruktur dan pelayanan pembangunan sosial-ekonomi. Ketimpangan antarwilayah akan ditanggulangi melalui penyediaan infrastruktur yang representatif yang bersumber dana dari pemerintah pusat, Pemerintah Aceh, dan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Diupayakan pula melalui pinjaman lunak dan mengandalkan investasi swasta yang diharapkan dalam jangka menengah disparitas pembangunan antarwilayah dapat diatasi secara berkelanjutan.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 116
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
2.3.1.4
Rendahnya Kualitas Sumber Daya Manusia
Sejalan dengan globalisasi dan Otonomi Daerah, tingkat persaingan di tingkat global, regional, dan nasional semakin kompetitif. Setiap daerah terus berlomba dan melakukan berbagai inovasi yang kreatif untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif demi mendorong pertumbuhan ekonominya. Karena itu, perlu dipertimbangkan secara cermat di dalam menyusun pengembangan perekonomian di masa mendatang di Kabupaten Nagan Raya. Daya saing merupakan indikator kunci agar Kabupaten Nagan Raya dapat menghadapi persaingan global. Oleh karena itu, infrastruktur dan sumber daya manusia yang mempunyai produktifitas tinggi serta kepastian hukum harus menjadi prioritas strategi jangka menengah. Tingkat daya saing sumberdaya manusia Kabupaten Nagan Raya yang diukur dari perbandingan tenaga kerja berpendidikan tinggi dengan jumlah penduduk masih sangat timpang. Itu artinya, kualitas tenaga kerja di Kabupaten Nagan Raya masih relatif menggembirakan. Dari sisi produktivitas ekonomi, yang diukur dari angka ketergantungan (dependency ratio) antara penduduk usia produktif dan non produktif juga relatif tinggi. Kondisi ini diperkirakan dalam jangka menengah dapat menghambat percepatan pembangunan daerah akibat pengelolaan sumberdaya ekonomi lokal yang cenderung tidak optimal. Rendahnya kualitas keahlian dan keterampilan tenaga kerja menyebabkan pula kesulitan dalam meraih peluang-peluang strategis kesempatan kerja serta akan menghadapi tantangan kerja yang lebih berat sesuai dengan perkembangan dan dinamika global. Pembangunan manusia menjadi prioritas yang akan dilaksanakan dalam jangka menengah di Kabupaten Nagan Raya. Kualitas pembangunan manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) relatif menggembirakan, meskipun cenderung mengalami perbaikan setiap tahunnya. Saat ini kedudukan pembangunan
manusia
Kabupaten
Nagan
Raya
termasuk
kategori
menengah atas. Karena itu, terobosan kebijakan dan program pembangunan manusia yang inovatif akan terus digulirkan demi mencapai pembangunan manusia berkualitas dan menempati kategori tinggi.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 117
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Disisi lainnya, upaya peningkatan kualitas SDM sebagai tindak lanjut dari perbaikan daya saing tidak hanya berkutat secara kuantitas, namun akan lebih difokuskan secara kualitas. Perbaikan tersebut diupayakan melalui penguatan pendidikan berkualitas di semua jenjang pendidikan, peningkatan layanan kesehatan, peningkatan kerjasama dengan dunia usaha serta memperluas kesempatan magang, pelatihan dan studi lanjut.
2.3.1.5
Terbatasnya Investasi dan Rendahnya Pendapatan Asli Daerah
Untuk mendorong percepatan pembangunan Kabupaten Nagan Raya sekaligus mencapai visi jangka menengah daerah dibutuhkan penanaman modal
(investasi)
membangun
yang
infrastruktur
cukup. dan
Investasi
tersebut
pengembangan
diperlukan
industrialisasi
untuk
berbasis
pertanian. Oleh karena itu, kebijakan pembiayaan pembangunan infrastruktur perlu diprioritaskan, baik bersumber dari dana masyarakat dan dunia usaha, termasuk investor asing
dalam rangka penyelenggaraan pembangunan
sarana dan prasarana secara proporsional. Hal ini merupakan tantangan yang memerlukan berbagai penyempurnaan kebijakan investasi di daerah, pengaturan pajak, dan reformasi di sektor keuangan guna memfasilitasi kebutuhan pendanaan kurun waktu 2012-2017. Kondisi keuangan daerah Kabupaten Nagan Raya masih didominasi dana perimbangan (DAU, DAK, dan bagi hasil pajak dan non pajak) dalam mendorong
kinerja
pembangunan
daerah.
Implikasinya,
tingkat
ketergantungan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya terhadap pemerintah pusat dalam hal pendanaan pembangunan cukup besar. Sementara pendapatan asli daerah (PAD) yang diharapkan berperan penting dalam pendanaan pembangunan masih belum optimal.
Salah satunya, adalah
belum lengkapnya data tentang objek pajak dan retribusi daerah yang akurat. Data potensi PAD sangat berperan penting dalam penentuan target yang ditetapkan setiap tahunnya. Data potensi PAD juga sangat diperlukan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan peningkatan PAD serta pengelolaan PAD yang transparan dan akuntabilitas.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 118
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Disamping itu, belum memadainya sarana pendukung bagi instansi pengelola PAD dan terbatasnya aparatur yang turut mengelola pajak daerah dan retribusi daerah menyebabkan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah tidak optimal. Dengan demikian, hasil penerimaan yang dicapai pun masih relatif rendah atau tidak mencapai target yang telah direncanakan. Lemahnya penegakan hukum atau sanksi bagi wajib pajak juga mempengaruhi kecilnya kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah Kabupaten Nagan Raya. Meskipun Pemerintah Kabupaten Nagan Raya telah menetapkan Qanun-qanun yang mengatur PAD termasuk sanksinya, namun akibat lemahnya penegakan hukum atau pelaksanaan sanksi tersebut disinyalir wajib pajak semakin leluasa untuk tidak membayar pajak. Tingkat pendapatan masyarakat yang masih relatif rendah turut pula menyebabkan kontribusi PAD relatif kecil terhadap penerimaan daerah. Kondisi ini terjadi akibat minimnya investasi di Nagan Raya. Hingga saat ini aktivitas ekonomi masih sangat bergantung dari pengeluaran (belanja) Pemerintah Kabupaten Nagan Raya. Sementara peran dunia usaha/swasta masih relatif kecil dalam mendorong percepatan ekonomi daerah di Kabupaten Nagan Raya. Upaya untuk meningkatkan penerimaan daerah bersumber dari PAD merupakan keharusan dan dilakukan secara berkelanjutan. Peningkatan berbagai sumber PAD dapat dilakukan pada tingkatan kebijakan dan administrasi. Upaya peningkatan PAD dengan kebijakan dilakukan melalui strategi ekstensifikasi jenis pungutan retribusi daerah serta memperbaiki administrasi pajak daerah dan retribusi daerah melalui perbaikan sistem dan prosedur koleksi melalui perbaikan basis data, penghitungan potensi penerimaan, mekanisme penagihan, dan lain sebagainya yang ditujukan untuk intensifikasi pungutan pajak dan retribusi. Selanjutnya, strategi intensifikasi diarahkan untuk mengoptimalkan tingkat pemungutan penerimaan potensi objek-objek PAD yang sudah berjalan (on-going) yang didukung dengan penyempurnaan atau Qanunqanun yang telah ada, pemantapan sumberdaya pemungut, dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung. Sedangkan strategi ekstensifikasi
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 119
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
diarahkan untuk meningkatkan penerimaan PAD melalui perluasan objekobjek PAD yang sesuai dengan aturan/perundang-undangan yang berlaku disertai dengan qanun, dan optimalisasi potensi-potensi sumberdaya ekonomi berbasis sektor unggulan. 2.3.1.6
Nilai Tambah Pertanian yang Masih Rendah
Struktur ekonomi kabupaten Nagan Raya bertumpu pada sektor pertanian sebagai leading sektor. Kontribusi sektor pertanian terhadap ekonomi Nagan Raya menempati urutan teratas. Sektor ini juga menyerap hampir setengah dari tenaga kerja. Hal ini menunjukkan pentingnya sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi Naga Raya. Namun sektor ini belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan petani dan nelayan. Tingkat pertambahan nilai dari komoditas pertanian sebagai produksi utama Nagan Raya masih rendah. Sebagian besar komoditas pertanian belum diolah dan dijual dalam bentuk bahan mentah. Hal ini menimbulkan kerentanan jika terjadi gejolak harga komoditas lokal dan global. Pengolahan komoditas pertanian menjadi penting untuk memberi nilai tambah,
membuka peluang tenaga
kerja
dan
memperluas serapan
komoditas. Karena itu, perubahan paradigma pembangunan sektor pertanian mutlak diperlukan dengan prioritas peningkatan nilai manfaat dari produkproduk pertanian.
2.3.1.7
Masih Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi
Laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten
Nagan Raya sepanjang
tahun 2007-2010 masih cenderung tumbuh lambat dari pertumbuhan ekonomi nasional, meskipun terus bergerak naik dalam dua tahun terakhir. Kurun waktu tersebut, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nagan Raya juga menunjukkan fluktuasi. Kondisi tersebut mengindikasikan fondasi ekonomi Kabupaten Nagan Raya masih rawan dari berbagai gejolak dan goncangan ekonomi, baik dipicu secara internal maupun eksternal. Akhir tahun 2010, tercatat pertumbuhan ekonomi
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
Kabupaten
Nagan Raya sebesar 4,12
BAB II - 120
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
persen, jauh lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,46 persen dan Provinsi Aceh sebesar 5,32 persen. Masih rendahnya pertumbuhan ekonomi
Kabupaten
Nagan Raya
berkait erat dari berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi Pemerintah
Kabupaten
Nagan
Raya
dalam
upaya
mewujudkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas. Permasalahannya, antara lain, berupa masih terbatasnya investasi swasta, minimnya anggaran yang diimplementasikan untuk sektor-sektor produktif, dan belum optimalnya pendayagunaan sumberdaya ekonomi lokal. Karena itu, dalam kurun waktu lima tahun ke depan akan diarahkan kebijakan yang lebih tepat dan terarah guna meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi berkualitas. Kebijakan yang dapat mendorong minat para calon investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Nagan Raya adalah salah satu sangat penting diupayakan, disamping pula berupaya keras mendorong meningkatkan kapasitas UMKM dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ekonomi lokal dalam mendukung aktivitas perdagangan dan perluasan penyerapan tenaga kerja.
2.3.1.8
Rendahnya Produktivitas Koperasi dan UMKM
Koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan basis ekonomi kerakyatan dan menempati posisi strategis dalam upaya mendorong perekonomian Kabupaten Nagan Raya, memperluas penyerapan tenaga kerja, dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berbagai
program pembangunan yang digulirkan kurun waktu lima tahun terakhir diakui bahwa berdampak positif dalam upaya pemberdayaan koperasi dan UMKM. Di sisi lain, koperasi dan UMKM masih pula dihadapkan berbagai permasalahan
klasik
yang
belum
teratasi
secara
tuntas
sehingga
memerlukan penanganan cepat dan berkelanjutan. Berbagai masalah tersebut telah menyebabkan rendahnya produktivitas koperasi dan UMKM di Kabupaten Nagan Raya. Permasalahan spesifik yang dihadapi koperasi dan UMKM di Kabupaten
Nagan Raya mencakup terbatasnya akses UMKM terhadap
sumberdaya produktif, kurang kondusifnya iklim usaha, masih rendahnya RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 121
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi, dan terbatasnya jangkauan pemasaran produk UMKM. Terbatasnya akses UMKM terhadap sumber daya produktif, terutama terhadap permodalan, teknologi, informasi, dan pasar. Kurang kondusifnya iklim usaha di antaranya terkait dengan lemahnya koordinasi lintas SKPK dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan koperasi dan UMKM, persaingan usaha yang tidak sehat, dan pungutan sebagai sumber PAD yang memberatkan UMKM. Kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi yang lemah akibat manajemen pengelolaan koperasi kurang profesional, koperasi terbentuk tanpa didasari kepentingan ekonomi bersama, dan masih adanya pertentangan kepentingan dalam koperasi. Pemberdayaan koperasi dan UMKM harus menjadi perhatian sungguh-sungguh mengingat
Kabupaten Nagan Raya berada di lintasan
strategis di wilayah barat-selatan Provinsi Aceh. Bahkan, dalam jangka menengah ke depan
Kabupaten
Nagan Raya harus menjadi sentral
perdagangan barang dan jasa terbesar di wilayah barat-selatan Aceh yang didukung dengan ketersediaan infrastruktur energi (listrik). Karena itu, pemberdayaan koperasi dan UMKM dalam periode 2012-2017 diharapkan memberikan kontribusi positif dalam memperluas penyediaan lapangan kerja,
mendorong
percepatan
pertumbuhan
ekonomi
daerah
yang
berkualitas, dan memeratakan peningkatan pendapatan.
2.3.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaran Urusan Pemerintahan Daerah. Gambaran permasalahan
tentang yang
faktor-faktor
dihadapi
serta
penentu solusi
keberhasilan berdasarkan
dan bidang
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, selengkapnya disajikan sebagai berikut :
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 122
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Tabel 2.93 Identifikasi Permasalahan Peneyelenggaraan Urusan Pemerintahan No
Urusan (Wajib/Pilihan)
1
2
I
Urusan Wajib
1
Pendidikan
Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan 3
Adanya dukungan pendanaan pendidikan dari pemerintah pusat (BOS pusat), BOS provinsi, Beasiswa siswa miskin, Dana Otsus, Tunjangan Sertifikasi dan DAK
Permasalahan dan Solusi 4
Permasalahan: 1. Cakupan pelayanan pendidikan yang dibutuhkan semakin luas, harus mempertimbangan sebaran jumlah penduduk usia sekolah 2. Kualitas tenaga pendidkan yang memenuhi persyaratan sebagai tenaga pendidik belum mencukupi 3. Kurang nya beasiswa untuk masyarakat miskin Solusi : 1. Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu 2. Perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh peningkatan mutu guru dan kepala sekolah 3. Perluasan dan memberi peluang yang sebesarbesarnya kepada masyarakat miskin untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan cara memberikan beasiswa.
2
Kesehatan
Adanya dukungan lintas sektor dan kemitraan dalam pembangunan kesehatan serta adanya dukungan dana berupa DAK bidang kesehatan,
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
Permasalahan: 1. Kurangnya jumlah dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis. 2. Tidak adanya/kurangnya operator dibidang medis 3. Masih lemahnya sumber daya manusia di bidang
BAB II - 123
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
dana otsus, dana kesehatan. tugas pembantuan 4. Kurang meratanya tenaga untuk Biaya kesehatan di setiap wilayah Operasional Kabupaten Nagan Raya. Puskesmas (BOK), 5. Masih belum memadainya Dana Jamkesmas mutu pelayanan kesehatan dan Dana Jampersal. bagi masyarakat. Solusi 1. Perlunya penambahan dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis. 2. Peningkatan SDM operator alat-alat medis yang lebih memadai. 3. Perlunya pendidikan dan pelatihan khusus bagi tenaga paramedis. 4. Inventarisasi keberadaan tenaga medis yang tepat sehingga pemerataan dapat dilakukan dengan baik. 5. Perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih baik dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat.
3.
Permasalahan 1. Pembangunan Infrastruktur terutama penyelesaian pembangunan Pusat Perkantoran Suka Makmue belum sepenuhnya selesai. 2. Infrastruktur Jalan dan jembatan masih belum memadai. 3. Infrastruktur yang berkaitan dengan irigasi belum memadai. 4. Belum memadainya infrastruktur terminal dan bandara. 5. Perlunya peningkatan pelayanan persampahan dan penataan daerahdaerah kritis. 6. Masih banyaknya masyarakat yang menempati rumah tidak layak huni. 7. Dokumen perencanaan yang berkaitan dengan
Pekerjaan Umum, Adanya dukungan dari berbagai pihak Perumahan, baik bersifat moril Pertanahan, maupun materil seperti adanya Dana Pengairan, Hibah, Otsus, DAK Kependudukan, dan dana lainnya. Pemberdayaan Masyarakat, KB
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 124
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
penataan ruang dan penggunaan ruang belum dapat diselesaikan dengan baik. 8. Perekaman e KTP dan pembuatan AKTA Penduduk belum semuanya terekam atau terbuat. 9. Pemberdayaan masyarakat dan perlindungan anak masih belum memadai dilaksanakan akibat masih terbatasnya anggaran. 10. Sosialisasi KB belum sepenuhnya dapat dilakukan dengan baik dan angka partisipasi KB aktif masih sangat rendah. 11. Masih tingginya angka kemiskinan yaitu mencapai 23 % lebih dari keseluruhan penduduk Kabupaten Nagan Raya. 12. Masih rawannya kondisi sosial masyarakat akibat dari kebijakan pemerintah. Solusi 1. Pembangunan Pusat Perkantoran Suka Makmue perlu terus dilaksanakan untuk memenuhi standar Perkantoran yang layak. 2. Peningkatan Jalan dan Jembatan perlu terus dilaksanakan mengingat masih banyak akses transportasi masyarakat yang belum memadai. 3. Infrastruktur irigasi perlu peningkatan dan pembangunan yang lebih baik sehingga kebutuhan air bagi petani dapat terjaga. 4. Infrastruktur terminal perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan landasan pacu serta sarana bandara cut nyak dien sehingga misi bupati dapat terwujud.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 125
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
5.
6.
7.
8.
9.
4.
Usaha Menengah
Kecil Adanya dukungan lintas sektor baik dari pemerintah maupun swasta dalam pengembangan industri kecil dan menengah serta semakin kondusifnya kondisi keamanan.
Pengadaan sarana dan prasarana kebersihan dan pengelolaan persampahan perlu di tingkatkan. Penyediaan anggaran yang memadai dalam rangka penyelesaian dokumen perencanaan Tata Ruang dan daerah. Penyediaan sarana dan prasarana perekaman eKTP berupa mobil pelayanan serta penyuluhan kepada masyarakat yang belum ber E-KTP perlu dilaksanakan. Perlu dilakukan inventarisasi permasalah kemiskinan dan penyusunan kebijakan dalam rangka pemberantasan kemiskinan. Perlunya peningkatan penyuluhan KB bagi masyarakat dan peningkatan peran serta masyarakat dalam mengawasi kerawanan sosial.
Permasalahan 1. Masih terbatasnya akses modal bagi pelaku usaha kecil menengah. 2. Terbatasnya informasi pengembangan UKM. 3. Sulitnya pemasaran produkproduk usaha kecil menengah. Solusi 1. Perlunya peran/kebijakan pemerintah yang lebih fokus dalam hal meningkatkan akses permodalan bagi pelaku usaha kecil menengah. 2. Penyediaan informasi yang lebih banyak kepada UKM dalam mengembangkan
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 126
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
usahanya. 3. Perlunya dibuat pameran UKM setiap tahun. 4. Perlunya upaya pemerintah atau swasta dalam memasarkan produk usaha kecil dan menengah.
5.
Ketenagakerjaan
Tersedianya lapangan kerja baru akibat dari pembangunan yang telah dan akan dilakukan seperti PLTU, Pertambangan, perkebunan, pertanian dan sektorsektor lainnya.
Permasalahan 1. Masih lemahnya SDM tenaga kerja di Kabupaten Nagan Raya. 2. Belum tersedianya sarana dan prasarana Latihan Kerja di Kabupaten Nagan Raya. 3. Masih tingginya angka pengangguran. 4. Terbatasnya sumber daya manusia dan sarana kerja pada dinas sosial tenaga kerja Kabupaten Nagan Raya. Solusi 1. Perlunya peningkatan skil atau kemampuan calon tenaga kerja dengan mengadakan pelatihan. 2. Perlunya di bangun Balai Latihan Kerja. 3. Membuka akses yang besar bagi para pencari kerja dalam rangka mengurangi angka pengangguran. 4. Perlunya penambahan staf pada dinas Tenaga Kerja Kabupaten Nagan Raya.
II 1.
URUSAN PILIHAN Tersedianya dukungan dana dan Kehutanan, Energi tersedianya lahan dan Sumber Daya yang memadai di Kabupaten Nagan Mineral, Raya serta terdapatnya sumberPariwisata, sumber energi dan Pertanian,
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
Permasalahan 1. Masih kurangnya produksi dan produktivitas tanaman padi serta tanaman palawija lainnya. 2. Terbatasnya sarana dan prasarana produksi dan sarana dan prasarana pertanian lainnya. 3. Penanaman serentak masih
BAB II - 127
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
Kelautan
dan pertambangan yang cukup besar sebagai Perikanan, Industri potensi besar yang dan harus dimanfaatkan secara optimal ketransmigrasian
belum dapat diwujudkan secara merata/serempak. 4. Terbatasnya bantuan bibit kepada masyarakat sedangkan permohonan/kebutuhan masyarakat sangat banyak. 5. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya kehutanan sebagai bagian dari pernerimaan daerah. 6. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam sehingga belum memberikan dampak yang signifikan bagi pemerintah maupun masyarakat. 7. Belum optimalnya penataan dan pemanfaatan potensi pariwisata sehingga belum tercermin dalam pendapatan daerah dari sektor pariwisata. 8. Potensi sektor kelautan dan perikanan belum dikelola secara optimal. 9. Pemukiman transmigrasi yang sudah rusak ketika konflik dan belum sepenuhnya dapat diperbaiki. 10. Belum tumbuh kembangnya industri yang mampu menyerap tenaga kerja banyak. 11. Sarana dan prasarana pemukiman transmigrasi baik yang lama maupun yang baru belum memadai. 12. Terbatasnya sumber daya manusia dan peralatan kerja yang dimiliki oleh satuan kerja pelaksanaan urusan wajib. Solusi 1. Perlunya peningkatan produksi padi dengan meningkatkan sarana dan prasaran produksi. 2. Perlunya peningkatan penyuluhan kepada petani.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 128
PEMERINTAH KABUPATEN NAGAN RAYA
3. Perlunya peningkatan peran pemerintah dalam pemanfaatan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya hayati. 4. Optimalisasi anggaran dalam penataan dan pengelolaan sektor pariwisata. 5. Perlunya peningkatan dan akses bagi dunia usaha dalam mengembangkan industri. 6. Perlunya peningkatan sarana dan prasarana transmigrasi yang memadai. 7. Perlunya peningkatan sumberdaya manusia dan peralatan kerja.
RKPK Nagan Raya Tahun 2015
BAB II - 129