BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perubahan kebutuhan yang cepat menuntut perusahaan pengembang
perangkat
menghasilkan
produk
lunak
yang
berkompetisi
responsif
dalam
terhadap
pasar.
Metode pendekatan pengembangan perangkat lunak menjadi hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Menurut survei
Forrester
yang
merupakan
Developer
Technographics
responden
menggunakan
dianggap
paling
(development) menduduki
metode (West
peringkat
Dobbs
menyatakan Agile
mencerminkan
mereka
Dr.
bahwa karena
proses
&
Ph.D,
pertama
yang
Global 35% Agile
pembangunan 2010).
paling
Scrum banyak
digunakan oleh pihak pengembang. Metode Agile mendorong perkembangan pendekatan
yang
lebih
tradisional
dan
kolaboratif banyak
daripada
pengembang
mulai
meninggalkan metode pembangunan yang lama. Selain memiliki sisi positif, Scrum juga memiliki risiko-risiko negatif yang perlu ditangani dengan baik. Manajemen risiko merupakan salah satu hal penting dalam bisnis perusahaan. Salah satu penelitian yang meneliti mengenai Scrum
manajemen
yaitu
risiko
penelitian
pada
Ana
penggunaan
Beatriz
pada
framework salah
satu
departemen di Ericsson. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi proses manajemen risiko dalam framework Scrum Agile
yang
bersifat
digunakan
dan
Agile,
untuk
memahami
diimplementasikan
.
bagaimana Manajemen
risiko yang dilakukan dari tahap identifikasi risiko hingga mitigasi risiko (Brandao, 2012).
8
Penelitian
lainnya
mengenai
manajemen
risiko
dilakukan oleh Md. Shoaib Rahman dan Arijit Das yang berjudul Mitigation Approaches for Common Issues and Challenges
When
Using
Scrum
in
Global
Software
Developer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan
ketika
masalah. terjadi
distribusi
Penelitian pada
ini
Global strategi
kualitatif.
Kesimpulan
mereka
Md.
menemukan
Penelitian
ini
literature praktisi
dan
dan
masalah
menggunakan
Scrum
yang
menjadi
(GSD)
Arijit
Das
tambahan telah
yang adalah
dalam
GSD.
risiko
dari
diberikan
responden
dan
metode
penelitian
mitigasi
yang
sering
menggunakan
hasil
Rahman
distribusi
yang
Development
dari
tiga
menghadapi
risiko
mitigasi
Shoaib
Scrum
mencari
Software
mengetahui dilakukan
tim
dari
penelitian
(Rahman & Das, 2015). Suprika
V.Shrivastava
penelitiannya Factors
for
yang
dan
berjudul
Distributed
mengidentifikasi
Urvashi
Rathod
Categorization
Agile
Projects
risiko-risiko
yang
dalam
of
Risk
berhasil
mempengaruhi
kinerja pembangunan proyek menggunakan prinsip Agile untuk
mengendalikan
risiko
tersebut.
Proses
mengidentifikasi risiko dilakukan dengan mewawancarai 13 praktisi DAD dari 4 perusahaan. Penelitian ini juga menggunakan memberikan praktisi
dalam
kategorisasi dalam
Development menjadi
kuisioner
beberapa
Development
Life
risiko
mengelola
(DAD).
yang
proyek
Risiko kategori, Cycle
mengumpulkan
9
dihadapi
Distibuted
tersebut antara
(SDLC),
data
dan oleh Agile
dikategorikan lain
manajemen
Software proyek,
kesadaran
tim,
kolaborasi
stakeholder
eksternal
dan
pengaturan teknologi (Shrivastava & Rathod, 2014). Emam Hossain, Muhammad Ali Babar, dan Hye-young Paik,
June
Verner
dalam
penelitiannya
berhasil
mengidentifikasi risiko utama pada proyek GSD(Global Software
Development).
Penelitian
ini
juga
berhasil
menemuan strategi untuk mengurangi risiko-risiko pada penggunaan kerangka kerja Scrum. Risiko dan mitigasi risiko tersebut kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kategori. 7 kategori risiko dan 17 kategori mitigasi risiko.
Sebagai
systematic
penelitian
literature
yang
menggunakan
dasar
review,
penelitian
ini
menggunakan 20 makalah penelitian (Hossain, Babar, & Paik, 2009). Penelitian Perangkat
Lunak
bertujuan yang pada
digunakan
pustaka
penggunaan
upaya
praktisi
dalam
framework
Scrum.
terletak
merupakan
perusahaan
HappyFresh
dan
Kurio. ini
Pembangunan
pada
Perusahaan semuanya
hasil risiko
Keunggulan penelitian
seperti yang
berada
dari yang
Tokopedia,
menjadi di
ini
risiko
dengan
mengurangi
objek
startup
Scrum
mitigasi
Scrum
sistematis
ini
penelitian
pada
Framework
membandingkan
penelitian
pada
Risiko
menggunakan
untuk
telah
tinjauan
Mitigasi
objek
Indonesia.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaanperusahaan di Indonesia yang menggunakan Scrum untuk membantu mereka dalam mengelola dan mengurangi risiko yang terjadi sedini mungkin.
10