BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI SMA

UNGGULAN PON-PES NURUL ISLAMI MIJEN SEMARANG ... kemudian tokoh-tokoh masyarakat sekitar dikumpulkan ... inovator dan motivator 2)...

34 downloads 537 Views 90KB Size
BAB III IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERSONALIA SEKOLAH DI SMA UNGGULAN PON-PES NURUL ISLAMI MIJEN SEMARANG

A. Kondisi Umum SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami 1. Letak Geografis SMA unggulan pondok pesantren Nurul Islami terletak di kota Semarang Barat, tepatnya di Jl. Ngalian Boja desa Wonolopo Mijen Semarang, dengan lingkungan kampus yang tenang, nyaman, sejuk dan bersih serta fasilitas yang cukup memadai untuk menempa ilmu. Luas keliling tanaga seluruhnya 50.000 m2 yang sudah dipagar permanen (termasuk pagar hidup). 50.000 m2 luas tanah/persil dikuasai sekolah menurut status kepemilikan bersertifikat. Keseluruhan luas tanah ini terbagi menjadi 50002 bangunan, 2500 m2 halaman, 1000 m2 lapangan olah raga, 37.000 m2 kebun dan 5000 m2 lain-lain. Adapun batas wilayah SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami adalah: a. Sebelah Utara berbatasan dengan desa Ndukuh b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Dukuh Tempel c. Sebelah Timur berbatasan dengan Wonolopo d. Sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan milik Nurul Islami.

2. Historis Pendirian pondok pesantren dan sekolah Nurul Islami berangkat dari pemikiran Bapak Heri Prasetya yang melihat bahwa kebanyakan pondok pesantren yang ada di Semarang terkesan kumuh, tradisional dan peminatnya adalah orang-orang kampung. Sedangkan pondok modern yang ada memang cukup bagus, peminatnya orang-orang elit dan mengikuti

perkembangan

zaman

akan

tetapii

mereka

hanya

mengedepankan intelektual, sedang sikap santrinya kurang memiliki sopan santun terutama kepada yang lebih tua. Berangkat dari permasalahan 48

49 tersebut maka Bapak Heri Prasetya mempunyai gagasan untuk mendirikan pondok pesantren modern dan sekolah yang mengedepankan intelektual sekaligus santrinya memiliki sopan santun dan berakhlakul karimah (ahli fikir, dzikir dan uswatun hasanah). Untuk merealisasikan keinginannya pada tahun 1998 Bapak Heri Prasetya menemui kepala desaWonolopo dan kemudian diperkenalkan pada Bapak KH. Subkhi Abadi. Kedatangan Bapak Heri Prasetya adalah untuk menyampaikan maksud bahwa beliau ingin mendirikan pondok pesantren

modern

di

daerah

Mijen

Semarang,

kurikulum serta

pembelajarannya diserahkan kepada Bapak Subkhi Abadi. Kemudian Bapak Subkhi Abadi mencari teman sepemikiran yaitu Bapak Imam Syafi’i untuk merealisasikan hal tersebut. Setelah itu beliau-beliau mencari lokasi yang cocok untuk mendirikan pondok pesantren. Setelah mendapat lokasi yang cocok, kemudian tokoh-tokoh masyarakat sekitar dikumpulkan untuk membahas mengenai pendirian pondok pesantren dan sebagian besar dari tokoh masyarakat bergembira serta mendukung didirikannya pondok pesantren modern dan sekolah di Mijen Semarang.1 Maka pada tanggal 18 Agustus 2000 Yayasan Nurul Islami Semarang yang dipimpin oleh dr. H.S. Heri Prasetya, M.M. mendirikan SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dengan izin operasional sekolah no. 2047 / 1.03.07 / MN / 2000 dan pada tahun 2005 berdasarkan penilaian Badan Akreditasi Sekolah Propinsi Jawa Tengah SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami Semarang dinyatakan sebagai sekolah dengan akreditasi A.

3. Struktur Organisasi Adapun Struktur Organisasi SMA Unggulan ponpes Nurul Islami Mijen Semarang sebagai berikut:

1

2006.

Hasil wawancara dengan Bp. KH. Subkhi Abadi pada hari Selasa, tanggal 28 Maret

50 STRUKTUR ORGANISASI SMA UNGGULAN PON-PES NURUL ISLAMI TAHUN 2005 – 2006

1. Kepala Sekolah

: Sukidjo, S.Pd.

2. Wakil Kepala Sekolah a. Bidang Kurikulum

: Nur Seyta Wiratmaya, S.Pd.

b. Bidang Kesiswaan

: Nur Afnan, S.Pd.

c. Bidang Sarana Prasarana

:-

d. Bidang Humas

: Joko Kumoro, S.Pd.

3. Kepala Tata Usaha

: Setyorini, S.Sos.

a. Kepegawaian Sekolah

: Setyorini, S.Sos.

b. Surat Menyurat

: Reni Irawati, S.Sos.

c. Inventaris

: Widaryanto

d. Kepustakaan

: Martopo Yuono

4. Khadimul Ma’had a. Wakabid Humas

: K.H. Moch. Subkhi Abadi : Imam Syafi’i, S.Ag.

1) Kemasjidan

: Thoha

2) Kantin

:-

3) Kemasyarakatan

:-

b. Wakabid Kependidikan

:-

1) Unit Pembinaan Bahasa : c. Wakabid Kesantrian

: Saifudin, S.Ag.

1) Dewan Ustadz

: Abu Khoiri, S.Ag.

2) Ustadz Asuh

:

3) Ustadzah Asuh

:

-

Sulimin Trubus, S.Ag.

-

Abu Khoiri, S.Ag.

-

Fandi Felani

- Reni Irawati, S.Sos. -

Muti’ah

-

Dewi Utami CH. SS.

51 4) Pengurus Santri

:

-

Rilwano Luqman

-

Ariati Yuliana

5. Komandan Satpam

: Hanto Wibowo

6. Ketua Cleaning Service

: Kiswanto

Adapun bagan struktur organisasi sebagaimana terlampir.

4. Sistem Administrasi a. Sistem Administrasi SMA Unggulan ponpes Nurul Islami Mijen Semarang 1) Kepala Sekolah Kepala sekolah bertanggung jawab ke luar dan ke dalam atas keseluruhan pengelolaan sekolah. Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisor, pemimpin / leader, inovator dan motivator 2) Wakil kepala sekolah Tugas wakil kepala sekolah adalah membantu kepala sekolah dan dalam hal-hal tertentu mewakili kepala sekolah secara bersama-sama atau sendiri menurut bagianya, ke dalam maupun ke luar khususnya dalam hal adminiatrasi dan bukan policy. Membantu kepala sekolah dalam kegiatan sebagai berikut : a) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program b) Pengorganisasian c) Pengarahan d) Ketenagaan e) Pengawasan f) Penilaian g) Identifikasi dan pengumpulan data h) Penyusunan program

52 Wakil kepala sekolah, bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya, yaitu : a) Wakasek urusan kesiswaan, mengatur dan membina kegiatan kesiswaan b) Wakasek urusan kurikulum, mengatur dan menyusun program kurikulum c) Wakasek urusan sarana prasarana, mengatur kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar. d) Wakasek urusan humas, mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite sekolah, masyarakat, lembaga pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial. e) Kepala tata usaha, mempunyai tugas melaksanakan tugas ketatausahaan. f) Koordinator Bimbingan dan Penyuluhan, bertanggung jawab atas penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling. g) Guru, bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. h) Teknisi media, bertanggung jawab mengadakan, inventarisasi dan menyusun laporan pemanfaatan media. i) Layanan teknis bidang pertanaman/tukang kebun, bertanggung jawab merawat dan memelihara kebersihan kebun sekolah. j) Wali kelas, bertanggung jawab terhadap pengelolaan edukasi dan administrasi kelas. k) Guru

Bimbingan

dan

Konseling,

bertanggung

jawab

melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah. l) Pustakawan sekolah, bertanggung jawab pengadaan buku atau bahan pustaka dan media elektronika serta menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

53 m) Laboratorium, bertanggung jawab pada perencaan, pengadaan alat-alat laboratorium, memelihara dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium.2

5. Jumlah Personalia dan Siswa a. Jumlah Personalia Personalia di SMA Unggulan ponpes Nurul Islami Mijen Semarang semuanya berjumlah 49 orang yang meliputi guru 22 orang, ustadz/ustadzah 11 orang, tenaga administrasi 4 orang yang satu merangkap ibu asuh, satpam 6 orang dan cleaning service 7 orang.3 Selanjutnya untuk daftar personalia SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.1 Data Kepala Sekolah dan Guru Tahun Pelajaran 2005/2006 SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami No. 1.

Nama N. Sukidjo, S.Pd.

Jabatan

Ijazah

Kepala Sekolah + PPKn guru mapel PPKn

2.

Ariniaful

Waridah, Guru

S.Pd. 3.

Mapel

B. Pendidikan Bahasa

Inggris

Inggris

Nus Setya Wiratmaya, Guru Mapel Kimia

Pendidikan Kimia

S.Pd. 4.

2 3

Nur Afnan, S.Pd.

Guru

Mapel Pendidikan

Matematika

Matemtaika

Guru Mapel PPKn

Pendidikan PPKn

5.

Joko Kumoro, S.Pd.

6.

Ratna Harsiyami, B.Y., Guru

Mapel Pendidikan Sejarah

S.S.

Sejarah/Sosio

7.

Tut Tamaro, S.Pd.

Guru BK

BK

8.

Saefudin, S.Ag.

Guru Agama Islam

Tarbiyah

Data dinding SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami Semarang Tahun 2005-2006.. Data personalia SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Tahun 2005-2006.

54 9.

Kunarsih, S.Pd.

Guru Ekonomi

Pendidikan ekonomi/Akuntansi

10.

Drs. Tri Prasetya

Guru Fisika

Pendidikan Fisika

11.

M. Jazuli, S.Ag.

Guru Fiqih

Tarbiyah

12.

Ir. Dwi Susilorini

Guru Biologi

Pendidikan Biologi

13.

Iswinardi, S.Pd.

Guru Olah Raga

Pendidikan

Olah

Raga 14.

Prasida

Widianto, Guru Biologi

Pendidikan Biologi

S.Pd. 15.

16.

Dwi Utami, S.Pd.

Rahmadhani, S.Pd.

Guru

Bahasa Pendidikan Bahasa

Inggris

Inggris

Guru Matematika

Pendidikan Matematika

17.

Lismawati, S.Pd.

Guru Kimia

18.

Titik Utami, S.Pd.

Guru

19.

Wiwik K. S.Pd.

Pendidikan Kimia Bahasa Pendiidkan Bahasa

Indonesia

Indonesia

Guru Geografi

Pendidikan Geografi

20.

Chandra al-Wijayanto

Guru Kesenian

Pendidikan Kesenian

21.

Moch. Zaenuri, S.Pd.

Guru

Pendidikan

Ekonomi/Akuntansi ekonomi/Akuntansi 22.

Nur Hadi, S.Pd.

Guru

Bahasa Pendidikan Bahasa

Indonesia

Indonesia

Tabel 3.2 Data Karyawan dan Tata Usaha No.

Nama

Jabatan

Ijazah

1.

Setyorini, S.Sos.

Staf Tata Usaha

Adm. Negara

2.

Reni Irawati, S.Sos.

Staf Tata Usaha

Komunikasi

55 3.

Martopo Yuono

Staf Tata Usaha

IPS

4.

Widaryanto

Staf Tata Usaha

SMK

Tabel 3.3 Personalia Ponpes Nurul Islami No. 1.

Nama K.H.

Moch

Subkhi

Jabatan

Ijazah

Khodimul Ma’had

D1

Abadi 2.

Drs. Nur Zaeni

Ustadz tidak tetap

S1

3.

Budi Ahmad, S.Ag.

Ustadz tidak tetap

S1

4.

M. Djazoeli, S.Ag.

UTT pagi dan

S1

malam 5.

Saefudin, S.Ag.

UTT pagi dan

S1

malam 6.

Sulimin Trubus, S.Ag.

Bapak Asuh

S1

7.

Fandi Felani

Bapak Asuh

SMA

8.

Abu Khoiri, S.Ag.

Bapak Asuh

S1

9.

Mu’tiah

Ibu Asuh

D3

10.

Dwi Utami, Ch., S.Sos.

Ibu Asuh

S1

11.

Reni Irawati, S.Sos.

Ibu Asuh

S1

12.

Latief

Ustadz Bantu

SMA

13.

Prihanto

Ustadz Bantu

SMA

Tabel 3.4 Data Satpam dan Cleaning Service No.

Nama

Jabatan

Ijazah

1.

Hanto Wibowo

Komandan Satpam

SMP

2.

Agung Irianto

Satpam

IPS

3.

Fathul Qorib

Satpam

SMA

4.

Widodo

Satpam

SMK

56 5.

Budiono

Satpam

SD

6.

Misnah

Satpam

SMA

7.

Kiswanto

Cleaning Service

SMU

8.

Yanuri

Cleaning Service

-

9.

Darwaji

Cleaning Service

SD

10.

Arif Muzaeni

Cleaning Service

SD

11.

Ponimin

Cleaning Service

SMP

12.

Sugiono

Cleaning Service

SMP

13.

Wahyu

Cleaning Service

-

b. Jumlah siswa Jumlah peserta didik terdiri dari 103 yang terbagi dalam 5 kelas ,kelas 1 sebanyak 20 siswa, kelas 2 IPA, IPS sebanyak 29 anak dan kelas 3 IPA, IPS sebanyak 54 anak. Selain sebagai murid di sekolah peserta didik juga berperan sebagai santri di lingkungan pesantren.

6. Sarana Prasarana SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami memiliki sarana prasarana yang cukup memadai untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar yang ada di dalamnya. a. Perpustakaan Untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar maka SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami Mijen Semarang memiliki perpustakaan dengan data-data sebagai berikut: 1) Ruang dan perlengkapan perpustakaan a) Luas perpustakaan/ruang

: 12 x 8 m

b) Rak Katalog

: 1 buah

c) Rak Display Majalah

: 1 buah

d) Rak Surat Kabar

: 1 buah

e) Meja Baca

: 12 buah

57 f) Meja Kerja Tugas

: 2 buah

g) Meja Sirkulasi

: 2 buah

h) Kursi Baca

: 40 buah

i) Rak Penitipan Pengunjung

: 1 buah

j) Rak Buku

: 1 buah

k) Rak Buku Referenci

: 2 buah

l) Papan Pengumuman

: 1 buah

m) Ruang Pertemuan

: 1 buah

2) Koleksi a) Buku jumlah seluruhnya 2000 judul dan 6000 jilid. b) Buku penunjang perpustakaan: (1) Buku bacaan fiksi: 700 judul dan 2100 jilid. (2) Buku bacaan non fiksi / lain-lain: 1.300 judul dan 4.900 jilid. c) Koleksi jenis lain terdiri atas: (1) Majalah langganan: - Judul (2) Surat kabar harian (Kompas dan Suara Merdeka) (3) Surat kabar mingguan (Bola) b. Ruang Belajar Jumlah ruang belajar ada 5 kelas, yaitu masing-masing terdiri dari kelas satu sebanyak 1 kelas, kelas II sebanyak 2 kelas dan kelas III sebanyak 2 kelas. c. Olah Raga 1) Lapangan sepak bola : 1 2) Lapangan basket

:1

3) Aula

:1

4) Lapangan volley

:1

5) Lapangan badminton : 1 6) Lapangan tenis meja : 1

58 7. Visi, Misi dan Tujuan a. Visi SMA unggulan ponpes Nurul Islami Semarang memiliki komitmen menjadi lembaga pendidikan profesional, unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan berdasarkan iman dan takwa (IMTAQ). b. Misi SMA unggulan ponpes Nurul Islami Semarang melaksanakan: 1) Pendidikan yang mengutamakan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2) Pendidikan pesantren untuk mensantrikan siswa / siswi dalam kerangka pendalaman dan pengamalan al-Qu’an dan hadits. c. Tujuan SMA unggulan ponpes Nurul Islami Semarang mempunyai tujuan: 1) Meningkatkan IPTEK dan IMTAQ agar mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terkemukan baik dalam negeri maupun luar negeri. 2) Mencetak

calon

pemimpin

yang

uswatun

khasanah

dan

4

berakhlakul karimah.

B. Implementasi Manajemen Personalia Sekolah di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami Mijen Semarang Telah diakui bahwa keberhasilan dari setiap usaha manusia terkait erat dengan realitas tenaga atau personil kependidikan yang melaksanakan tugas pekerjaan yang perlu bagi pencapaian tujuan, sehingga tingkat keberhasilan pendidikan formal dalam memberikan pelayanan-pelayanan pendidikan sebagian besar tergantung kepada kualitas dan pendayagunaan tenaga kependidikan (personil) yang menjalankan proses pendidikan serta pada efektivitas mereka dalam melaksanakan langsung tanggung jawab.5 4 5

Profil SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami tahun 2005-2006. Oteng Sutrisna, op. cit., hlm. 54.

59 Manajemen tenaga kependidikan (personalia) di SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami secara umum mencakup tujuh kegiatan utama yaitu perencanaan, pengadaan, pembinaan dan pengembangan, penilaian, promosi dan mutasi, kompensasi, dan pemberhentian. 1. Perencanaan Perencanaan tenaga kependidikan merupakan hal yang sangat urgen dalam manajemen tenaga kependidikan, karena perencanaan tenaga kependidikan ini merupakan langkah awal yang sangat menentukan dalam upaya mendapatkan personil yang mempunyai kualifikasi baik sesuai dengan kebutuhan. Sebelum menyusun perencanaan hal yang dilakukan adalah analisis pekerjaan dan analisis jabatan. Kedua analisis ini dilakukan untuk mendapatkan data-data mengenai formasi apa yang kosong? Berapa pegawai yang dibutuhkan? Dan untuk menentukan persyaratan minimum yang perlu dimiliki oleh calon pegawai. Di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami yang melakukan analisa jabatan dan analisa pekerjaan adalah kepala sekolah dan Khodimul Ma’had dibantu Wakabid kurikulum dan bidang kepegawaian sekolah. Setelah data-data diperoleh melalui analisa tersebut dan menunjukkan kalau sekolah atau pesantren membutuhkan tenaga pengajar (guru atau ustadz) maka kepala sekolah dan Khodimul Ma’had dapat merekrut (mempunyai wewenang merekrut) pegawai baru, dan yayasan diberi tahu. Namun apabila yang dibutuhkan atau sekolah kekurangan karyawan, maka sekolah meminta kepada yayasan untuk merekrut karyawan yang dibutuhkan.6 2. Pengadaan pegawai (rekruitment) Dalam rekruiment guru / ustadz, pihak yayasan dan kepala sekolah / khodimul ma’had dituntut untuk jeli dalam menganalisis suatu lowongan yang harus diisi, karena seorang calon guru / ustadz yang akan direkrut 6

Hasil wawancara dengan bapak Nur Setya (Wakabid Kurikulum) pada tanggal 23 Pebruari 2006.

60 selain harus memiliki kualifikasi sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan, ia juga harus memiliki komitmen pengabdian dan keagamaan yang tinggi. Dengan demikian ia cepat beradaptasi dengan proses KBM di sekolah yang sarat dengan nuansa Islami ini. Prosesnya juga tergolong sederhana, karena sekolah swasta seperti SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami ini tidak terkait dengan sejumlah peraturan dan langkah-langkah sebagaimana rekruitment Pegawai Negeri Sipil (PNS). Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah : a. Mengumumkan lowongan dan membuka arsip lamaran Setelah data-data diperoleh melalui analisis pekerjaan dan analisis jabatan. Langkah selanjutnya adalah melakukan program tindakan yaitu dengan cara mengumumkan lowongan (formasi yang kosong). Biasanya dalam mengumumkan adanya lowongan ini SMA Nurul Islami menggunakan dua cara yaitu: dengan membuat pengumuman melalui tulisan (pamflet) yang ditempel. Dan cara yang kedua yaitu dengan cara memberitahu orang dalam atau secara orang perorang untuk bisa diinformasikan kepada kerabat, teman, tetangga atau yang lainnya bahwa di SMA Nurul Islami sedang membutuhkan pegawai baru dengan begitu bagi yang berminat bisa melamar.7 Selain dengan cara menginformasikan seperti di atas. Bagian personalia (kepegawaian) SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami juga akan membuka kembali arsip-arsip lamaran yang pernah masuk. Di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami apabila ada lamaran yang masuk daan waktu itu sedang tidak ada formasi kosong yang sesuai lamaran itu tidak serta merta ditolak, akan tetapi diterima dan ditampung. Apabila suatu saat SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami membutuhkan pegawai yang formasinya sesuai dengan background pendidikan pelamar, maka ia akan dipanggil untuk diseleksi.8

7

Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo (Kepala Sekolah) pada Kamis 23 Pebruari 2006.

61 b. Menetapkan cara menjaring pegawai SMA

Unggulan

Pon-Pes

Nurul

Islami

menetapkan

perekrutan(menjaring pegawai) dengan cara seleksi yaitu melalui tes microteaching dan tes wawancara. Adapun Kriteria yang ditetapkan bagi calon pegawai untuk layak diterima adalah sebagai berikut: 1) Background pendidikan yang sesuai dengan formasi yang dibutuhkan misal: lulusan pendidikan biologi mengajar mapel Biologi. 2) Apabila ada calon tenaga kependiidkan lulusan non kependidikan tetapi mempunyai sertifikat akta IV dan yang satunya lulusan kependidikan, maka yang diprioritaskan untuk diterima menjadi pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami adalah dari lulusan kependidikan (lebih diutamakan IKIP daripada UNDIP dengan akta IV).9 3) Untuk perekrutan ustadz / ustadzah selain alumni pesantren juga lebih diprioritaskan yang sarjana 4) Kualitas nilai transkrip dan nilai waktu test menjadi pertimbangan dalam kelayakan calon pegawai untuk dapat diterima dan tidak diterima menjadi pegawai. 5) Nilai wawancara kepribadian juga akan menjadi bahan masukan yang sangat menentukan. Apabila nilai transkrip dan micro teaching bagus akan tetapi nilai wawancara kurang memenuhi syarat maka calon pegawai tersebut tidak dapat diterima.10 c. Lamaran Bagi yang berminat untuk melamar menjadi calon pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami, pelamar harus memenuhi syarat-syarat lamaran yang meliputi: 1) Surat lamaran 8

Hasil wawancara dengan Ibu Setyorini (Bidang Kepegawaian) pada hari Senin, tanggal 6 Maret 2006. 9 Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo, op. cit. 10 Hasil wawancara dengan Bp. KH. Subkhi Abadi, op. cit.

62 2) Foto copy transkrip dan ijazah terakhir 3) Surat keterangan kelakuan baik 4) Surat kuning bila ada 5) Dan sertifikat-sertifikat prestasi yang pernah diraih.11 d. Seleksi Kegiatan rekruitment untuk mencari dan mendapatkan caloncalon tenaga kependidikan yang memenuhi syarat sebanyak mungkin, untuk kemudian dipilih calon terbaik dan tercakap untuk kepentingan tersebut maka diadakan seleksi. Proses seleksi calon pegawai/personalia di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami disesuaikan dengan bidang pekerjaan. Adapun proses seleksi tenaga kependidikan (guru dan ustadz) melalui dua cara yaitu: 1) Test micro teaching, tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan calon tenaga kependidikan (guru dan ustadz) dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. 2) Test wawancara. Test ini adalah wawancara kepribadian calon pegawai (personil) yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami yaitu membentuk calon pemimpin yang uswatun khasanah dan berakhlakul karimah, maka dalam test wawancara kepribadian ini meliputi wawancara tentang keberagamaan dan kepribadian calon pegawai. Standar yang ditetapkan dalam test wawancara ini adalah calon pegawai beragama Islam dan menganut aliran ahlusunah wal jama’ah. Ahlusunnah wal jama’ah di sini bukan diartikan aliran NU akan tetapi seseorang yang menajalankan syari’at Islam secara benar sesuai dengan al-Qur’an dan hadits.12

11

Ibid. Hasil Wawancara dengan Bp Abadi tanggal 28 Maret 2006.

12

63 Adapun proses seleksi untuk karyawan adalah tes tertulis, wawancara dan tes sesuai bidangnya, ex: ada test fisik untuk satpam dan lain-lain.13 Dalam perekrutan pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami, untuk guru yang menyeleksi adalah kepala sekolah dan khodimul ma’had. Kepala sekolah menangani tes micro teaching dan khodimul ma’had menangani tes wawancara. Seleksi dalam perekrutan ustadz / ustadzah ditangani oleh khodimul ma’had tanpa melibatkan kapala sekolah. Adapun untuk karyawan yang menyeleksi adalah langsung dari yayasan.14 Perekrutan Pegawai Negeri Sipil adalah dengan meminta langsung kepada sekolah yang bersangkutan (sekolah tempat PNS tersebut ditugaskan). Meskipun dengan cara meminta langsung DIKNAS tetap diberi tembusan.15 Hal ini dilakukan karena waktu itu SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dalam mengadakan ujian akhir (UAN) masih menginduk di SMA 16 Semarang, maka untuk persiapan UAN, SMA Nurul Islami membutuhkan pengajar yang sudah berpengalaman dan SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami meminta kepada kepala sekolah SMA 16 Semarang untuk mengijinkan beberapa gurunya untuk membantu mengajar di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami. Namun setelah sekolah sudah bisa mengadakan UAN secara mandiri, mereka dikembalikan. Dan untuk sekarang perekrutan PNS dapat meminta kepada DIKNAS dengan cara diperbantukan.16 e. Pengangkatan Pengangkatan pegawai baru dilakukan / ditetapkan oleh yayasan untuk menjaji pegawai tetap atau honorer. Setelah pengangkatan, maka langkah selanjutnya adalah penempatan dan orientasi. Penempatan

13

Hasil wawancara dengan Bp. Hanto Wibowo (Komandan Satpam) tanggal 3 Maret

2006. 14

Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo, op. cit. Ibid. 16 Hasil wawancara dengan Bp. Nur Setya, op. cit. 15

64 bagi pegawai baru di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dilakukan oleh yayasan dan ditindaklanjuti oleh kepala sekolah/khodimul ma’had dibantu kepala bidang masing-masing. Supaya dapat menjalankan tugasnya dengan baik, SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami memberikan orientasi kepada pegawai barunya. Orientasi yang berkenaan Supaya pegawai baru tidak kebingungan maka setelah penempatan dilakukan orientasi/masa perkenalan pada pekerjaan dan lingkungan sekitar. Orientasi bagi pegawai baru (guru dan tenaga administrasi) adalah dengan masa percobaan selama tiga bulan untuk mengetahui cara kerjanya. Adapun untuk pegawai yang sudah lama dan akan diangkat menjadi pegawai tetap juga dengan masa orientasi selama tiga bulan, kemudian selanjutnya dipertimbangkan untuk diangkat menjadi pegawai tetap. Untuk saptam tidak ada masa percobaan kerja karena menggunakan sistem kontrak selama satu tahun. Adapun orientasi yang berkenaan dengan lingkungan sekitar dan sejarah sekolah dipandu oleh atasan langsung yaitu apabila guru, maka yang memberi orientasi adalah kepala sekolah, ustadz yang memberi orientasi khodimul ma’had dan lain sebagainya. Masa orientasi ini dilakukan secara bertahap dan tidak ada waktu khusus. Jadi sambil jalan, maka lambat laun personil baru akan memahami secara keseluruhan mengenai keadaan lingkungan sekitar dan pekerjaannya.17 3. Pembinaan dan Pengembangan Dalam

upaya

untuk

meningkatkan

pengetahuan

dan

profesionalisme pegawai dibutuhkan pembinaan dan pengembangan pegawai. Sebagai suatu organisasi yang ingin mencapai tujuan pendidikan secara maksimal. SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami juga melakukan pembinaan dan pengembangan profesionalisme pegawainya. Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh SMA Unggulan Pon-pes Nurul

65 Islami dalam membina dan mengembangkan kemampuan pegawainya adalah: a. Peningkatan Profesionalisme 1) Diberi kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dalam hal ini pegawai masih dengan biaya sendiri, dikarenakan kondisi keuangan yayasan yang belum stabil (karena baru beberapa tahun berdiri), sehingga yayasan belum pernah memberikan beasiswa bagi pegawainya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 2) Pegawai (terutama guru) diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dengan diikutsertakan dalam berbagai pendidikan dan penataran/pelatihan secara teratur seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Musyawarah Guru Pembimbing (MGP), dan Kelompok Kerja Guru (KKG). Selain itu juga ada diskusi, lokakarya dan dengan menyediakan sumber belajar. Untuk tenaga administrasi maupun karyawan lain seperti pustakawan belum pernah mengikuti penataran/pelatihan khusus yang sesuai dengan bidang pekerjaannya. Dalam penyelenggaraan berbagai penataran dan pelatihan ini sekolah mendelegasikan personilnya keluar sesuai dengan undangan yang diperoleh. Sekolah belum pernah mengadakan

penataran

di

sekolah

dengan

mendatangkan

pembicara dari luar. b. Pembinaan Karir 1) Sebagai manajer kepala sekolah

berusaha untuk meningkatkan

karir pegawainya dengan cara memberikan pembinaan secara kontinue kepada pegawainya supaya prestasi kerja mereka meningkat dan jabatan mereka naik. Example: guru tidak tetap diangkat menjadi guru tetap. 2) Dalam upaya meningkatkan karir pegawainya kepala sekolah berusaha untuk mengusulkan kepada yayasan bagi pegawai yang 17

Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo pada tanggal 27 Pebruari 2006.

66 berprestasi untuk diangkat menjadi pegawai tetap bagi yang belum diangkat menjadi pegawai tetap, bagi pegawai tetap supaya diberi penghargaan atau reward. 3) Memberitahu kepada pegawainya apabila akan ada penilaian (pemantauan) dari yayasan supaya pegawai tersebut dapat lebih mempersiapkan diri secara baik. c. Supervisi Supervisi / pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan

kinerja

tenaga

kependidikan.

Pengawasan

dan

poengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan, juga meurpakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya. Supervisi ini dilaksanakan dengan: 1) Diadakan pertemuan rutinitas setiap satu minggu sekali 2) Diadakan rapat bulanan 3) Diadakan rapat khusus/secara insidental. 4) Kunjungan kelas klinis Kunjungan kelas ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang berbagai hal yang berkaitan dengan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokoknya mengajar, terutama dalam pemilihan media yang digunakan, penggunaan metode pembelajaran dan keterlibatan peserta didik dalam

pembelajaran,

serta

mengetahui

secara

langsung

kemampuan peserta didik dalam menangkap materi yang diajarkan. 5) Memotivasi Pemberian motivasi ini melalui reward dan punishment reward diberikan kepada pegawai yang berprestasi maupun bagi pegawai yang disiplin dalam bekerja. Penghargaan di sini tidak selalu berupaa materi, akan tetapi berupa pujian atau dengan diajak

67 refresing (jalan-jalan) meskipun tidak jauh supaya pegawai tersebut lebih bersemangat dalam bekerja dan tidak stress. 6) Membantu menyelesaikan problem pegawainya Dalam memberi pembinaan pada pegawai yang bermasalah atau membantu mengatasi problem yang dihadapi oleh pegawainya dilakukan secara kondisional/disesuaikan dengan keadaan / problem yang dihadapi. Apabila ada problem yang sama yang dihadapi oleh beberapa pegawai dan sifatnya bukan problem pribadi, maka diadakan pembinaan secara bersama. Dan apabila yang bermasalah orang perorang maka kepala sekolah memanggil pegawai yang bermasalah untuk diberi pembinaan (pengarahan) atau

pegawai

yang

bersangkutan

melapor

sendiri

untuk

berkonsultasi.18 4. Penilaian Penilaian ketenagaan (personalia) bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan prestasi kerja pegawai. Penilaian ketenagaan ini nantinya sebagai acuan untuk peningkatan karir dan pemberian kompensasi pegawai yang dinilai. Evaluasi terhadap profesionalisme tenaga kependidikan harus dilakukan secara teratur bukan hanya ditujukan untuk mengetahui tingkat kemampuan setiap tenaga kependidikan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana

memanfaatkan

tenaga

kependidikan

tersebut

untuk

memperbaiki dan menyempurnakan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, fungsi evaluasi menjadi sangat penting dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah secara keseluruhan dan terus menerus. Penilaian ketenagaan bagi PNS biasanya menggunakan daftar conduite/Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3). Karena di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami merupakan sekolah swasta di bawah naungan yayasan Nurul Islami dan hanya ada satu orang yang PNS. Penilaian

68 pegawai tidak menggunakan format penilaian seperti halnya penilaian bagi PNS. Penilaian pekerjaan pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami lebih sederhana. Adapun aspek yang dinilai meliputi: a. Kedisiplinan Kedisiplinan yang dinilai mencakup banyaknya absensi dalam satu bulan. Kedisiplinan waktu berangkat dan pulang serta kedisiplinan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk pegawai tetap jam kerja dimulai jam 07.00 sampai dengan jam 15.00 dan untuk tenaga honorer (guru tidak tetap) disesuaikan dengan jadwal mengajar. Untuk ustadz jam mengajarnya adalah ba’da Maghrib dan ba’da Subuh. Sedang untuk satpam sesuai dengan jadwal kerjanya (shift). Daftar hadir di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami ada dua format yaitu untuk pegawai tetap format daftar hadir dibuat tersendiri dan diketik, sedangkan untuk pegawai yang tidak tetap / karyawan, daftar hadir ditandatangani langsung oleh pegawai yang bersangkutan. Hal ini adalah untuk membedakan antara pegawai tetap dan pegawai yang belum diangkat menajdi pegawai tetap (pegawai honorer). Tabel 3.5 Format Daftar Hadir Pegawai Tetap No

NAME

DEPT

PAY PERIOD ENDING

IN 1

18

OUT 1

IN 2

Hasil wawancara dengan Bp. Soekidjo, Ibid.

OUT 2

IN 3

OUT 3

69 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 S Card

NIBO® Signature

Tabel 3.6 Format Daftar Hadir Guru/Karyawan Tidak Tetap Nama : …………….. TGL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Dst.

Datang Jam Paraf

Bulan : ……………... Pulang Jam Paraf

Keterangan

70

b. Kecakapan dalam bekerja/prestasi kerja Penilaian kecakapan dalam bekerja meliputi: 1) Kecakapan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar/prestasi mengajar di kelas serta kreativitas dalam menyampaikan materi kepada siswa. 2) Penyelesaian tugas secara baik dan tepat waktu sesuai dengan tanggung jawabnya bagi tenaga administrasi dan karyawan. Penilaian pegawai ini dilakukan oleh konsultan setiap satu tahun sekali berdasarkan laporan-laporan yang diterima selama satu tahun dari kepala sekolah, selain laporan dari kepala sekolah penilaian juga berdasarkan laporan dari peserta didik mengenai cara kerja pegawai. Biasanya laporan dari siswa ini berkaitan dengan proses belajar mengajar (kecakapan guru/ustadz dalam melaksanakan KBM).19 Dalam melakukan penilaian pegawai ini konsultan tidak secara serta merta menerima secara mentah atas laporan-laporan yang diterimanya akan tetapi konsultan juga melakukan survei secara langsung.20 Pada awal berdiri ketua yayasan dan konsultan memantau setiap satu bulan sekali, ini dilakukan karena sekolah dan pesantren masih membutuhkan pengarahan dan belum mandiri. Setelah satu tahun dan dianggap lebih baik, pemantauan dilakukan setiap dua atau tiga bulan sekali. Dan setelah mendapat akreditasi A konsultan melakukan pemantauan setiap enam bulan sekali. Survei atau pemantauan ini untuk membuktikan kebenaran laporan-laporan yang masuk. Hal ini dilakukan untuk menjamin keakuratan, keobyektifan dan keadilan bagi pegawai yang dinilai dan bagi semua pihak. 5. Promosi dan Mutasi a. Promosi

19 20

Hasil wawancara dengan Ibu Setyorini, op. cit. Ibid.

71 Promosi atau kenaikan jabatan pegaawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dilakukan setiap satu tahun sekali dan terkadang dilakukan secara kondisional apabila ada pegawai yang pindah/keluar. Promosi pegawai ini berdasarkan hasil penilaian pekerjaan pegawai yang dilakukan oleh konsultan dan yang menetapkan adalah yayasan. Bagi guru atau pegawai tidak tetap dapat dipromosikan (diangkat) menjadi pegawai tetap minimal telah bekerja selama satu tahun, atau apabila yayasan membutuhkan pegawai tetap meskipun belum satu tahun bekerja, jika prestasi kerjanya bagus dapat diangkat menjadi pegawai tetap. Sebelum diangkat menjadi pegawai tetap biasanya diberlakukan orientasi (masa percobaan) selama tiga bulan bagi pegawai yang dipromosikan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui cara kerjanya, kemudian dipertimbangkan untuk diangkat menjadi pegawai tetap. Untuk satpam tidak ada masa percobaan untuk dipromosikan karena menggunakan sistem kontrak kerja satu tahun. b. Mutasi Mutasi pegawai di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Mutasi Vertikal Mutasi vertikal adalah memindahkan pegawai yang bersangkutan ke jabatan lebih tinggi atau lebih rendah dalam jenjang organisasi kepegawaian dilakukan berdasarkan penilaian pekerjaan pegawai. Apabila pegawai berprestasi maka pegawai yang bersangkutan akan dipindahkan pada jabatan yang lebih tinggi (dipromosikan) dan apabila ada pegawai kurang kompeten/kinerjanya tidak bagus, maka pegawai tersebut akan dipindahkan pada jabatan yang lebih rendah, misal: guru tetap bekerja tidak disiplin atau ada masalah lainnya, maka guru tersebut akan diturunkan menjadi guru tidak tetap.

72

2) Mutasi Horizontal Mutasi horizontal adalah pemindahan pegawai dari bagian satu ke bagian lain masih satu jabatan, misal: satpam pindah jam kerja (shift transfer).21 Promosi dan mutasi yang dilakukan di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami adalah promosi dan mutasi ke dalam bukan keluar dalam artian masih satu lembaga, ini dikarenakan yayasan Nurul Islami hanya mempunyai satu lembaga (sekolah) belum membuka cabang yang lain.22 6. Kompensasi Keberhasilan suatu organisasi atau lembaga dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar. Dari berbagai faktor tersebut, motivasi merupakan suatu faktor yang cukup dominan dan turut menentukan keefektivan kerja. Para tenaga kependidikan akan bekerja dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang tinggi. Salah satu hal yang sangat urgen dari motivasi ini adalah masalah kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh organisasi kepadanya. Adapun kompensasi yang diberikan oleh yayasan Nurul Islami kepada pegawainya berupa: a. Gaji tiap bulan yang diberikan oleh yayasan. b. Tunjangan-tunjangan yang berupa beras yang diberikan satu bulan sekali dan tunjangan hari raya (THR) yang diberikan satu tahun sekali sebesar satu bulan gaji. c. Disediakan fasilitas asrama gratis bagi pegawai yang rumahnya jauh dari sekolah.

21 22

Ibid. Ibid.

73 d. Bantuan dari Pemkot setempat untuk guru swasta, kalau untuk Pegawai Negeri Sipil sudah menjadi tanggungan pemerintah daerah.23 e. Jaminan kesehatan secara khusus tidak ada, hanya apabila ada yang sakit atau terkena musibah diberi sedikit bantuan biaya perawatan untuk meringankan beban pegawai yang terkena musibah. f. Bagi pegawai yang berprestasi diberi hadiah (reward) yang berupa tiga bulan gaji atau sesuai kebijakan yayasan.24 7. Pemberhentian Pihak yayasan mempunyai wewenang untuk memberhentikan tenaga

kependidikan

(personil)

kalau

memang

dianggap

perlu.

Pemberhentian tenaga kependidikan di lingkungan SMA Unggulan Ponpes Nurul Islami secara umam dapat dikelompokan ke dalam dua jenis, yaitu: a. Pemberhentian dengan hormat Pemberhentian dengan hormat dikarenakan beberapa alasan yang biasanya alasan itu datang dari pegawai yang bersangkutan. Adapun alasan yang menjadi penyebab pegawai berhenti adalah: 2) Karena pegawai yang bersangkutan mempunyai jam terbang yang tinggi (jadwalnya sangat padat) sehingga sukar membagi waktu. 3) Diterima sebagai PNS dan ditugaskan ke tempat lain. 4) Di tempat lain mendapatkan gaji yang lebih besar. Hal ini biasanya dialami oleh guru tidak tetap (honorer) yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah karena lokasi sekolah yang jauh dari jalan raya sehingga gaji yang diperoleh habis untuk transport. 5) Habis masa kontrak, untuk satpam apabila habis masa kontrak dan tidak ada perpenjangan maka secara otomatis pegawai tersebut berhenti. 6) Alasan-alasan lain yang sifatnya pribadi. b. Pemberhentian secara tidak hormat (dipecat) 23 24

Hasil wawancara dengan Bp.Soekidjo, loc. cit Ibid.

74 Pemberhentian pegawai secara tidak hormat (dipecat) belum pernah dilakukan di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami, karena pegawai

yang

bermasalah/kurang

disiplin

biasanya

segera

memperbaiki kesalahannya. Meskipun belum pernah memberhentikan pegawai secara tidak hormat (dipecat) SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami menetapkan peraturan bagi pegawainya yaitu pemberhentian akan dilakukan apabila ada pegawai yang malas, suka membolos, dalam

bekerja

kurang

cakap

dan

tidak

mau

memperbaiki

kesalahannya. Pemberhentian di sini tidak langsung dilakukan, akan tetapi pegawai yang bermasalah terlebih dahulu diberi peringatan secara lisan oleh kepala sekolah sebanyak tiga kali, apabila peringatanperingatan kepala sekolah tidak diperhatikan, maka kepala sekolah akan melapor kepada yayasan dan yayasan akan memberikan peringatan secara tertulis sampai tiga kali. Apabila sudah tiga kali yayasan memberikan peringatan dan tidak juga diperhatikan maka yayasan akan mengambil tindakan tegas yaitu memberhentikan pegawai tersebut. Pemberhentian yang disebabkan karena perampingan pegawai belum pernah dilakukan di SMA Unggulan Pon-pes Nurul Islami. Meskipun yayasan mengalami kesulitan keuangan (karena belum stabil).25

25

Ibid.