BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah beberapa restoran di Surakarta, sampel yang digunakan yaitu Restoran Goela Klapa, Restoran Boga Bogi, Restoran Adem Ayem dan Restoran Solo Bristo. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive judgement sampling. Penelitian ini mengambil beberapa sampel karyawan yang ada di beberapa restoran yang diteliti.
B. Data dan Metode Pengumpulan Data Supranto (2001) berpendapat data adalah segala sesuatu yang diketahui atau dianggap mempunyai sifat bisa memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Data Primer Algifari (1997) menyatakan data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpa melalui perantara). Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan data kuesioner. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a.
Kuesioner Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan
panduan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan terbuka dan tutup. b.
Observasi Observasi merupakan metode penelitian di mana peneliti melakukan pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Sutrisno (2002) menyatakan populasi adalah sekumpulan kasus yang perlu memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan masalah penelitian. Suharsimi (2006) berpendapat Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di beberapa restoran di Surakarta yaitu : Restoran Goela Klapa, Boga Bogi, Boga Bogi, Solo Bristo yaitu sebanyak 168 karyawan, dengan perincian sebagai berikut: a.Restoran Goela Klapa
: 55 karyawan
b. Restoran Boga Bogi
: 30 karyawan
c.Restoran Adem Ayem : 48 karyawan d. Restoran Solo Bristo
: 35 karyawan +
Jumlah
: 168 karyawan
2. Teknik Sampling Teknik penarikan sampel dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Suharsini(2006) berpendapat proportional random 31
sampling yaitu pengambilan sampel secara proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah. 3. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 2006). Sampel adalah sebagian besar dari objek penelitian (Sutrisno, 2002). Adapun untuk bahan pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto sebagai berikut: Sebagai pedoman pengambilan sampel, apabila subyeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitian merupakan sampel total, akan tetapi jika jumlah subyeknya lebih besar, dapat diambil antara 10% sampai dengan 15% atau 20% sampai dengan 25% atau lebih (Arikunto, 2006). Berdasarkan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan yaitu 40% x 168 orang = 67 orang. D. Definisi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah hal-hal yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. 1
Variabel terikat (Dependent Variable) Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti. Hakekat sebuah masalah, mudah terlihat dengan mengenali 32
berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y). Kinerja karyawan adalah perbandingan antar hasil yang dicapai oleh karyawan
dengan
satuan-satuan
waktu
yang
dibutuhkan
untuk
menghasilkannya. Indikator kinerja meliputi: efisiensi, percaya diri, tanggung jawab, efektivitas, pelayanan, target. Variabel ini diukur dengan menggunakan Skala Likert. 2
Variabel bebas (Independent Variable) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah: a. Gaya kepemimpinan (X1) Gaya kepemimpinan adalah serangkaian upaya dari pemimpin dalam mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya sedemikian rupa sehingga para bawahannya dapat bekerja dengan baik, bersemangat tinggi, dan mempunyai disiplin serta tanggung jawab yang tinggi pula terhadap atasan. Indikatornya adalah (1) kejelasan pimpinan dalam memberi perintah; (2) pandai membaca situasi dan peka terhadap saran dan masukan; (3) pemberian penghargaan, teguran maupun ujian; (4) tinggi rendahnya tingkat kreativitas pimpinan dalam menciptakan suasana lingkungan
33
kerja yang baik; (5) kesediaan pimpinan dalam memberikan bimbingan, pengarahan, maupun contoh-contoh kepada bawahan. Variabel ini diukur dengan menggunakan Skala Likert. b. Motivasi (X2) Motivasi kerja adalah dorongan yang timbul dari seseorang untuk melakukan perbuatan, dalam hal ini dorongan untuk bekerja. Variabel motivasi kerja diukur dengan menggunakan skala Likert. Indikator motivasi kerja ini dikembangkan dari teori Woekirno (2002) yang meliputi: (1) gaji yang layak, (2) memperoleh kesempatan dalam pengembangan karier, (3) pemberian insentif, (4) rasa memiliki, (5) bertanggung jawab c. Disiplin kerja (X3) Disiplin kerja adalah kepatuhan terhadap peraturan yang telah ditetapkan mengenai kewajiban-kewajiban yang harus ditaati dan larangan-larangan yang tidak boleh dilanggar. Indikator disiplin kerja meliputi ketepatan waktu, tingkat kehadiran, kesungguhan kerja, ketertiban berpakaian, prosedur dan aturan, kesempurnaan hasil kerja, penggunaan fasilitas, pengawasan, sanksi, dan tanggung jawab. Variabel ini diukur dengan menggunakan Skala Likert.
E. Metode Analisis Data 1. Uji Instrumen Penelitian
34
a. Uji Validitas Validitas instrumen atau tingkat ketepatan instrumen adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak diungkapkannya. Validitas pengukuran berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi ukur dari alat yang digunakan. Dengan menggunakan instrumen penelitian yang memiliki validitas tinggi, maka hasil penelitian akan mampu menjelaskan masalah penelitian sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Tinggi rendahnya validitas suatu angket dihitung dengan teknik korelasi product moment (Arikunto, 2006). Tingkat signifikansi ditentukan 0,05 apabila p-value < 0,05, maka pengukuran tersebut adalah valid dan sebaliknya jika p-value 0,05, maka pengukuran tersebut adalah tidak valid. b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas digunakan dengan tujuan untuk mengetahui sifat dari alat ukur yang digunakan, dalam arti apakah alat ukur tersebut akurat, stabil dan konsisten. Instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut dikatakan andal (reliable) apabila memiliki koefisien cronbach’s alpha > 0,60 sebaliknya apabila memiliki koefisien cronbach’s alpha < 0,60 maka dinyatakan tidak reliabel (Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas dari variabel-variabel penelitian yang menggunakan Cronbach’s alpha dengan bantuan program SPSS. 2. Uji Asumsi Klasik
35
a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang berarti antara masing-masing variabel independen dalam model regresi. Metode untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat pada tolerance value atau variance inflation factor (VIF) yang dapat dihitung melalui program SPSS. Batas dari tolerance value adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10. Jika tolerance value > 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas, sebaliknya apabila tolerance value < 0,10 dan nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2005). b. Uji Autokorelasi Salah
satu
cara
untuk
mendeteksi
autokorelasi
adalah
dengan
menggunakan Uji Run, yaitu untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Jadi pengujiannya adalah : Jika p-value < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya antar residual terdapat korelasi. Jika p-value ≥ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya antar residual tidak terdapat korelasi (Ghozali, 2005). c. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas terjadi apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi
36
yang lain. Artinya bahwa jika variasi variabel independen semakin besar maka sebaran variabel dependen makin lebar atau menyempit. Konsekuensi adanya heterokedastisitas adalah penaksir (estimator) yang diperoleh tidak efisien, dengan demikian penaksir yang diperoleh menggambarkan populasi yang bias. Uji yang digunakan adalah dengan uji Glejser. Ghozali (2005) mengemukan persamaan uji Glejser sebagai berikut: ut= + Xt + vi. Jika ternyata signifikan secara statistik, ini menyatakan bahwa dalam data terdapat heteroskedastisitas. Apabila tidak signifikan, kita bisa menerima asumsi homoskedastisitas (Ghozali, 2005). d. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval maupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametrik. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap nilai residual dengan menggunakan metode Kolmogorov Smirnov Test. Residu dinyatakan berdistribusi normal jika p-value > 0,05 sebaliknya apabila p-value < 0,05 maka residu dinyatakan tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2005).
37
3. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu: gaya kepemimpinan (X1), motivasi (X2), dan disiplin kerja terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan (Y). Persamaan regresi
(X3) linier
berganda adalah sebagai berikut (Ghozali, 2005): Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Dimana: Y = Variabel dependen (kinerja karyawan) a = Konstanta b1, b2, b3 = Koefisien garis regresi X1, X2, X3 =Variabel independen (gaya kepemimpinan, motivasi, disipli kerja) e = error / variabel pengganggu 4. Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F ) Penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah: Ho : Variabel-variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplip kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan. Ha :
Variabel-variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
38
Pengambilan keputusan Ghozali (2005) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: 1). Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2). Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. b. Analisis Koefisien Determinasi (R²) Ghozali (2005) mengemukakan koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R²
yang
kecil
berarti
kemampuan
variabel-variabel
bebas
(gaya
kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (kinerja karyawan) amat terbatas. Sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel trikat. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas, maka R² pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.
39
c. Uji Signifikasi Pengaruh Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variable
X1, X2, dan X3 (gaya kepemimpinan, motivasi dan
disiplin kerja) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (kinerja karyawan) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: Ho :
Variabel-variabel
bebas
(gaya
kepemimpinan,
motivasi dan disiplin kerja) tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Ha : Variabel-variabel bebas (gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Pengambilan keputusan (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
40