BAB III METODE PENELITIAN

Download metode deskriptif yaitu pada penelitian ini hanya mengamati laju pertumbuhan. ( pertambahan tinggi dan jumlah daun) tanaman ... daun, serta ...

0 downloads 785 Views 658KB Size
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Alasan menggunakan metode deskriptif yaitu pada penelitian ini hanya mengamati laju pertumbuhan (pertambahan tinggi dan jumlah daun) tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum dengan selang waktu 3 hari sekali, morfologi dan warna daun, serta pengukuran kandungan klorofil pada akhir penelitian. Sebagaimana menurut Zulnaidi (2007) metode deskripsi merupakan suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan meggambarkan/melukiskan keadaan subjek/objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum di tanaman pada tanah yang mengandung pestisida dengan bahan aktif klorpirifos sebanyak 25 mg/kg (K2), 50 mg/kg (K3), 75 mg/kg (K4), 100 mg/kg (K5), 125 mg/kg (K6) dan kontrol (K1) penyiraman tanpa larutan pestisida melainkan menggunakan air keran.

B. Populasi dan Sampel Tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum. merupakan populasi dalam penelitian sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah tanaman cabe dan tomat yang akan dilihat pertumbuhannya, dan yang akan diukur kadar klorofilnya.

Fitriani Suherman, 2013 Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

17

18

C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan September 2012. Penanaman dilakukan di Rumah Kaca. Pengukuran variabel setelah perlakuan dilakukan di Laboratorium Fisiologi tumbuhan FPMIPA UPI. Analisis kandungan pestisida dilakukan di Laboratorium Center For Hazarad Cemichal Studies Cibinong Bogor. D. Alat dan Bahan 1. Alat. Peralatan yang digunakan saat penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 Alat yang digunakan No. Alat

Jumlah

Spesifikasi

1.

Gelas ukur

2 buah

Pyrex (250 mL)

2.

Kuvet spektofotometer

25 buah

1’2” test tube

3.

Mortal

1 buah

-

4.

Sentrifuge

1 buah

Kokusan

5.

Tabung sentrifuge

25 buah

Spectronic 20 D

6.

Timbangan Analitik

1 buah

HF-300

7.

Timbangan manual

1 buah

-

8.

Baskom

5 buah

-

9

Spektrofotometer

10

Bekerglas

1 buah

Pyrex (1000 ml)

11.

Makropipet

2 buah

Ukuran 1 ml dan 5 ml

12.

Batang pengaduk

1 buah

-

13.

Piring sterofom

48 buah

-

14

Botol gelap

20 buah

Ukuran 200 ml

-

Fitriani Suherman, 2013 Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

19

15

Piring plastik

15 buah

2. Bahan. Bahan yang digunakan saat penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.2 Bahan yang Digunakan No. Alat

Jumlah

Spesifikasi

1.

Aceton 80%

1000 ml

-

2.

Aquadest

1000 ml

-

3.

Benih Cabe

150 butir

Varietas Prabu F1

4.

Benih Tomat

150 butir

Varietas Tumbatu F1

5.

Kertas label

2 seet

-

6.

Plastik sampel

24 buah

-

7.

Poly bag

24 buah

12,5 X 25 cm

8.

Tanah lembang

15 kg

-

9

Aceton

1500 ml

Teknis

10

Pupuk organic

50 kg

Trubus

11.

Pasir

15 kg

-

12

Sekam

-

13

Pupuk kadang

-

E. LANGKAH KERJA. 1. Persiapan penelitian a. Persiapan Benih Persiapan benih dilakukan dengan cara melakukan seleksi biji tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum.

Seleksi biji dilakukan

dengan merendam biji tersebut dalam air hangat. Biji yang digunakan ialah biji Fitriani Suherman, 2013 Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

20

yang tenggelam dikarenakan biji tersebut baik untuk dikecambahkan. Biji yang tenggelam disimpan dalam lipatan kain basah dan disimpan dalam ruangan lembab sampai tumbuh menjadi kecambah (Gambar 3.1). Biji yang berkecambah setelah disimpan selama 12 hari untuk tanaman cabai dan 5 hari untuk tanaman tomat.

A

B

Gambar 3.1 Kecambah (A) tanaman Capsicum annuum L dan, B) tanaman Lycopersicon esculentum. (Sumber: dokumen pribadi) b. Penyemaian. Penyemaian dilakukan setelah biji mulai berkecambah. Biji yang berkecambah dimasukan dalam bak yang berisikan sekam dan pupuk kandang matang dengan perbandingan 1:1 (Gambar 3.2). Untuk menjaga kelembababnya bak tersebut ditutup dengan karung selama 3-4 hari hingga kecambah muncul ke permukaan media tanam.

Fitriani Suherman, 2013 Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

21

Gambar 3.2 Bak Perkecambahan Tanaman. Pada tahap berikutnya tanaman di pindahkan (Sumber: dokumen pribadi) dalam daun pisang yang dibuat melingkar kurang lebih sebesar ibu jari orang dewasa dan dibiarkan tumbuh sampai umur 5 minggu (Gambar 3.3). Keseragaman semai diambil dilihat dari rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun. Tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum.

yang sudah berumur 5 minggu,

merupakan tanaman yang digunakan untuk diberi perlakuan.

Gambar 3.3 Capsicum annuum L Siap Tanam. (Sumber: dokumen pribadi) Gambar 3.3 merupakan bibit tanaman yang baru dipindahkan dari bak kecambah yang disemai satu-satu agar akar tanaman tidak menyatu dan memudahkan untuk menanamnya. Gambar 3.3 dilakukan pada tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum. c. Pembuatan Larutan Pestisda Pestisida yang digunakan dalam penelitian yaitu klorpirifos dengan pemberian konsentrasi 25mg/kg, 50mg/kg, 75mg/kg, 100mg/kg, 125mg/kg tanah (Dubey & Fuekar, 2011). Pestisida yang mengandung bahan aktif klorofiripos Fitriani Suherman, 2013 Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

22

dilarutkan dalam aceton 25 ml dengan konsentrasi yang telah ditentukan yaitu 25 mg/kg, 50 mg/kg, 75 mg/kg, 100 mg/kg, dan 125 mg/kg tanah. Pembuatan larutan pestisida dilakukan untuk dicampurkan dengan media tanam sebagai perlakuan. Setiap pembuatan larutan pestisida sama untuk setiap konsentrasinya. d. Persiapan Media Tanam dan Penanaman. Media Tanam yang dipakai adalah tanah lembang, pupuk organik dengan merek trubus, dan pasir beton dengan perbandingan 1 : 1 :1. Pembuatan media tanam masing-masing sebanyak 1 kg. Media tanam yang sudah siap dimasukan ke dalam baskom untuk dicampurkan dengan larutan pestisida (Gambar 3.4). Larutan pestisida yang dicampur dengan media tanam didiamkan selama lima menit.

Gambar 3.4 Pencampuran Media Tanam dengan Larutan Pestisida (Sumber: dokumen pribadi) Media tanam yang digunakan ialah campuran pasir sebanyak 250 gram dan 25 ml aseton yang telah mengandung pestisida sesuai konsentrasi yang telah ditentukan. Pada saat pengambilan larutan digunakan makropipet. Pasir dan aseton dihomogenkan secara merata kemudian disimpan selama 24 jam (Ghanem, et al., 2010). Fitriani Suherman, 2013 Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

23

Bibit tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum yang sudah siap tanam, ditanam pada media tanam. Polybag yang sudah terdapat tanaman, disimpan diatas piring sterofom yang berfungsi untuk menahan pestisida yang terbawa oleh air yang bertujuan agar pestisida yang larut dalam air dapat diserap kembali oleh tanaman dengan bantuan organ akar. Sampel yang tersedia disiram dan dirawat dengan baik. Penyiraman tanaman dengan menggunakan air sebanyak 50 ml. Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi hari 2. Penelitian inti. Pengambilan data dilakukan 3 hari sekali selama 14 hari (sebelum tanaman berbunga) dan mengamati setiap tanaman untuk memastikan terkena hama pengganggu atau tidak serta melihat morfologi tanaman dan warna daun. Pengambilan data pada penelitian ini meliputi: a. Penghitungan Jumlah Daun Jumlah daun keseluruhan dihitung secara manual. Perhitungan dimulai dari pangkal tanaman hingga pucuk yang baru membuka. b. Pengukuran Tinggi Tanaman Pengukuran tinggi dimulai dari pangkal batang paling bawah hingga pucuk. Data yang dihasilkan adalah tinggi tanaman. Pengukuran tiggi menggunakan penggaris (cm). c. pengukuran Kadar Kloofil. Penentuan kadar klorofil menggunakan metode Arnon (1949) dilakukan pada hari ke 14 yang merupakan akhir dari proses penelitian. Sampel daun diambil dan ditimbang menggunakan timbangan analitik sampai beratnya mencapai 0,5 gram. Sampel daun digerus menggunakan mortal hingga halus, Fitriani Suherman, 2013 Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

24

kemudian dilarutkan dengan aseton 80% sebanyak 10 ml. Ekstrak didiamkan satu malam kemudian disentrifuge sebanyak 10 menit dengan kecepatan 1000 rpm. Permukaan kuvet dibersihkan, kemudian dimasukan kedalam spektofotometer. Pengukuran menggunakan spektofotometer dengan nilai absorbansi larutan klorofil pada panjang gelombang 663 µm dan 645 µm. Untuk menghitung kadar klorofil dihitung dengan rumus sebagai berikut : Rumus menghitung kadar klorofil menurut Arnon. Klo. a Klo. b Klo. Total

= 12,7 D-663 - 2,69 D-645 (mg/ l) = 22,9 D-645 - 4,68 D-663 (mg/ l) =

20,2 D-645 + 8,02 D-663 (mg/l)

F. ANALISIS DATA Data yang dipeoleh tidak dapat dianalisis menggunakan uji statistik, disebabkan penelitian ini melihat pertumbuhan (tinggi dan jumlah daun) dan kandungan klorofil tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum selama 14 hari. Data yang diperoleh hanya dibuat grafik pertumbuhan dan perkembangan, serta memaparkan keadaan tanaman Capsicum annuum L dan Lycopersicon esculentum selama 14 hari.

Fitriani Suherman, 2013 Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

25

Langkah dalam penelitian pada Gambar 3.5 sebagai berikut: Studi literatur

Tahap persiapan 1. 2. 3. 4.

Persiapan benih Penyemaian Pembuatan larutan Pembuatan media tanam dan penanaman.

Penelitian Inti 1. Pengukuran tinggi tanaman 2. Penghitungan jumlah daun 3. Pengukuran kadar klorofil

Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 3.5 Langkah Penelitian

Fitriani Suherman, 2013 Pertumbuhan Dan Kandungan Klorofil Pada Capsikum Annum L Dan Lico Persieum Esculentum Yang Terpapar Pestiisda Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu