Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung
DAMPAK PERKAWINAN USIA MUDA TERHADAP POLA ASUH KELUARGA (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung ) Oleh: LAILY PURNAWATI, SIP., M.Si. ABSTRAK Perkawinan bagi manusia merupakan hal yang penting, karena dengan sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis maupun secara sosial. Kematangan emosi merupakan aspek yang sangat penting untuk menjaga kelangsungan perkawinan. Keberhasilan rumah tangga sangat banyak ditentukan oleh kematangan emosi, baik suami maupun istri. Dengan dilangsungkannya perkawinan maka status sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat diakui sebagai pasangan suami istri, dan sah secara hukum. Batas usia dalam melangsungkan perkawinan adalah penting dan dapat dikatakan sangat penting. Hal ini disebabkan karena didalam perkawinan menghendaki kematangan psikologis. Usia perkawinan yang terlalu muda dapat mengakibatkan meningkatnya kasus perceraian karena kurangnya kesadaran untuk bertanggungjawab dalam kehidupan berumah tangga bagi suami istri. Pernikahan yang sukses sering ditandai dengan kesiapan memikul tanggung jawab. Begitu memutuskan untuk menikah, mereka siap menanggung segala segala beban yang timbul akibat adanya pernikahan, baik menyangkut pemberian nafkah, pendidikan anak, maupun yang berkaitan dengan perlindungan, pendidikan serta pergaulan yang baik. Penelitian yang dilakukan menyangkut dampak perkawinan usia muda terhadap pola asuh keluarga dan faktor yang mendorong terjadinya perkawinan usia muda di Desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung. Pendekatan yang digunakan dalam
1
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Kata Kunci : Perkawinan Usia Muda, Pola Asuh Keluarga A.
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah Perkawinan untuk
bisa
sebagai
jalan
mewujudkan
suatu
keluarga/rumah tangga yang yang bahagia
dan
kekal
berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini dimaksudkan, bahwa perkawinan itu hendaknya
berlangsung
seumur
hidup dan tidak boleh berakhir begitu saja. Pembentukan keluarga yang bahagia dan kekal itu, haruslah berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.
Perkawinan
bagi
manusia
merupakan hal yang penting, karena dengan seseorang
sebuah
perkawinan
akan
memperoleh
keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis maupun secara sosial. Kematangan emosi merupakan aspek yang sangat penting untuk menjaga kelangsungan perkawinan. Keberhasilan rumah tangga sangat banyak ditentukan oleh kematangan emosi, baik suami maupun istri. Dengan
dilangsungkannya
perkawinan maka status sosialnya dalam
kehidupan
bermasyarakat
diakui sebagai pasangan suami istri, dan sah secara hukum.
2 Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
Batas
usia
dalam
juga mempengaruhi aspek psikologi
melangsungkan perkawinan adalah
anak, ibu usia remaja sebenarnya
penting dan dapat dikatakan sangat
belum siap untuk menjadi ibu dalam
penting. Hal ini disebabkan karena
arti keterampilan mengasuh anaknya.
didalam
Ibu muda ini lebih menonjolkan sifat
perkawinan
kematangan
menghendaki
psikologis.
Usia
perkawinan yang terlalu muda dapat
keremajaannnya
karena
sifat
keibuannya.
mengakibatkan meningkatnya kasus perceraian
daripada
Zakiyah
Darajat
(1975)
kurangnya
mendefinisikan remaja sebagai anak
kesadaran untuk bertanggungjawab
yang ada pada masa peralihan dari
dalam kehidupan berumah tangga
anak-anak
bagi suami istri. Pernikahan yang
Pada masa peralihan ini biasanya
sukses
terjadi
sering
ditandai
dengan
menuju
percepatan
usia
dewasa.
pertumbuhan
kesiapan memikul tanggung jawab.
dalam segi fisik maupun psikis. Baik
Begitu memutuskan untuk menikah,
ditinjau dari bentuk badan, sikap,
mereka siap menanggung segala
cara berfikir dan bertindak mereka
segala beban yang timbul akibat
bukan lagi anak-anak. Mereka juga
adanya pernikahan, baik menyangkut
belum dikatakan manusia dewasa
pemberian nafkah, pendidikan anak,
yang memiliki kematangan pikiran.
maupun
Sifat-sifat keremajaan ini ( seperti,
yang
perlindungan,
berkaitan
dengan
pendidikan
serta
pergaulan yang baik.
emosi
yang
mempunyai
tidak
stabil,
belum
kemempuan
yang
Tujuan dari perkawinan yang
matang untuk menyelesaikan konflik-
lain adalah memperoleh keaturunan
konflik yang dihadapi, serta belum
yanga
perkawinan
mempunyai pemikiran yang matang
pada usia yang terlalu muda mustahil
tentang masa depan yang baik ),
akan memperoleh keturunan yang
akan
berkualitas. Kedewasaan ibu juga
perkembangan
sangat
dalam hal ini kemapuan konflikpun,
baik.
Dengan
berpengaruh
perkembangan
terhadap
anak, karena ibu
sangat
mempengaruhi psikososial
anak,
usia itu berpengaruh.
yang telah dewasa secara psikologis
Perkawinan usia muda juga
akan lebih terkendali emosi maupun
membawa pengaruh yang tidak baik
tindakannya,
bila
bagi anak-anak mereka. Biasanya
dengan
ibu
para
dibandingkan muda.
Selain
mempengaruhi aspek fisik, umur ibu
anak-anak kurang kecerdasannya.
Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung
Sebagaimana
yang
dikemukanan
oleh M.Dlori (2011), yaitu :
Peranan
orang
tua
3
sangat
besar artinya bagi perkembangan
Anak-anak yang dilahirkan oleh
psikologis anak-anaknya. Orang tua
ibu-ibu remaja mempunyai tingkat
dengan anak akan mempengaruhi
kecerdasan yang lebih rendah bila
kepribadian
dibandingkan
dewasanya. Anak yang masih dalam
dengan
anak
yang
dilahirkan oleh ibu-ibu yang lebih
proses
dewasa.
mempunyai
si
dimasa
perkembangan
tersebut
Rendahnya
angka
anak-anak
tersebut
pokok
memberi
aman, sayang dan kebutuhan rasa
kecerdasan karena
anaknya
ibu
belum
kebutuhan-kebutuhan
terutama
harga
mereka. Hal ini disebabkan karena
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi
ibu-ibu yang masih remaja belum
akan
mempunyai kesiapan untuk menjadi
pada perkembangan anak. Masih
ibu. Perkembangan bahasa si anak
banyak
sangat tergantung pada cara ibu
menyadari pentingnya keterlibatan
berbicara
mereka
anaknya.
Aspek
Apabila
rasa
stimulasi mental pada anak-anak
pada
diri.
kebutuhan
mengakibatkan orang
tua
secara
kebutuhangoncangan yang
langsung
mengasuh
bila
akibatnya merugikan perkembangan
ibu
dapat
memberikan
permainan atu stimulan mental yang
Tak
dalam
kecerdasan non bahasa berkembang si
anak.
belum
jarang
fisik dan mental anaknya sendiri.
baik. Ibu remaja biasanya kurang
Pada umumnya wanita yang
mampu memberikan stimulan mental
telah melangsungkan perkawinan di
itu.
usia
muda
Kecamatan Dari
keterangan
diatasdapat
di
Desa
Sendang
Talang
Kabupaten
Tulungagung tidak semua memiliki
disimpulkan bahwa kecerdasan ibu
tingkat
baik secara fisik maupun mental
yang ideal sesuai dengan pasal 7
sangat penting, karena hal itu akan
ayat (1) UU No. 1 tahun 1974.
berpengaruh
terhadap
perkembangan
anak
kelak
kedewasaan/kematangan
Penyebab perkawinan
terjadinya usia
muda
ini
dikemudian hari. Oleh sebab itu
dipengaruhi oleh berbagai macam
maka
untuk
faktor. Rendahnya tingkat pendidikan
anak
mereka sangat mempengaruhi pola
sangat
memperhatikan
penting umur
yang akan menikah.
pada
pikir mereka dalam memahami dan mengerti tentang hakekat dan tujuan
4 Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
perkawinan. Faktor ekonomi maupun
urusan pribadi satu sama lain dalam
lingkungan tempat mereka tinggal
hubungan yang berbeda-beda, atau
juga
merupakan salah satu cara untuk
bisa
menjadi
penyebab
terjadinya perkawinan di usia muda. Rumusan Masalah
2.
Berdasarkan diatas
maka
permasalahan.
banyak corak ragamnya menurut
alasan-alasan
perlu
menjalankan upacara-upacara yang tradisi masing-masing tradisi. Menurut
dirumuskan Permasalahan
suatu
Bagaimana dampak perkawinan
agama
Perkawinan adalah:
tersebut adalah : a.
Hukum
perbuatan
(sakramen,
yang
samskara)
suci yaitu
pada usia muda terhadap pola
perkawinan adalah suatu perikatan
asuh keluarga di desa Talang
antara dua belah pihak yaitu pihak
kecamatan Sendang kabupaten
pria
Tulungagung ?
memenuhi perintah dan anjuran Yang
Factor-faktor
b.
apa
mempengaruhi
yang terjadinya
dan
pihak
wanita
dalam
Maha Esa, agar kehidupan keluarga dan
berumah-tangga
serta
perkawinan usia muda di desa
berkerabat bisa berjalan dengan baik
Talang
sesuai dengan anjuran agamanya.
kecamatan
Sendang
Menurut
kabupaten Tulungagung ?
Hukum
Islam
perkawinan adalah : akad atau persetujuan antara
B.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Pengertian Perkawinan di
calon suami dan calon istri karenanya berlangsung melalui ijab dan qobul
Indonesia Perkawinan menurut Undang-
atau serah terima. Apabila akad nikah
undang No. 1 Tahun 1974 pasal 1,
tersebut telah dilangsungkan, maka
adalah :ikatan lahir batin antara
mereka telah berjanji dan bersedia
seorang pria dengan seorang wanita
menciptakan
sebagai seorang suami-istri dengan
harmonis, akan hidup semati dalam
tujuan membentuk keluarga (rumah-
menjalani rumah-tangga bersama-
tangga) yang bahagia dan kekal
sama.
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Menurut
rumah-tangga
Soemiyati
yang
SH,
perkawinan adalah hidup bersama
Esa. hukum
dari seorang laki-laki dan seorang
adat suatu perkawinan merupakan
perempuan yang memenuhi syarat-
urusan kerabat/urusan masyarakat,
syarat tertentu Subekti mengartikan,
Perkawinan
menurut
Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung
bahwa perkawinan adalah pertalian
2.
Faktor-faktor
3.
yang
yang syah antara seorang laki-laki
mempengaruhi
dan seorang perempuan untuk waktu
melangsungkan perkawinan dini
yang lama.
yakni:
Perkawinan Usia Muda
a.
Pasal 6 ayat 2 UU No. 1 Tahun 1974
menyatakan
melangsungkan
bahwa
suatu
mereka
Menurut
untuk
perkawinan
dari
dalam
perkawinan
adalah:
umur 21 tahun harus mendapat ijin
1)
Keinginan
untuk
mendapatkan
prakteknya
anggota keluarga
masyarakat
sekarang ini masih banyak dijumpai masyarakat
Abu
usia
dari kedua orang tua. Namun dalam
sebagian
Akhmad Al
Ghafari;2004: sebab-sebab utama
seseorang yang belum mencapai
didalam
untuk
RT.
Jayadiningrat
5
2)
yang
Tidak
segera tambahan
adanya
mengenai
muda
pengertian
akibat
buruk
melangsungkan perkawinan di usia
perkawinan terlalu muda, baik
muda atau dibawah umur. Sehingga
bagi
Undang-undang yang telah dibuat,
maupun keturunannya.
sebagian tidak berlaku di suatu
3)
mempelai
itu
sendiri
Sifat kolot orang jawa yang
daerah tertentu meskipun Undang-
tidak mau menyimpang dari
Undang tersebut telah ada sejak
ketentuan adat.
dahulu.
4)
Secara
nasional
Kebanyakan
orang
Desa
pernikahan
mengatakan bahwa mereka itu
dini dengan usia pengantin di bawah
mengawinkan anaknya begitu
usia 16 tahun sebanyak 26,95%. Di
muda hanya karena mengikuti
Tulungagung sendiri khususnya di
adat kebiasaan saja.
desa Talang Kecamatan Sendang
b.
Terjadinya
perkawinan
Kabupaten Tulungagung yang telah
muda
melangsungkan
Suryono disebabkan oleh:
perkawinan
pada
menurut
Hollean
usia muda berjumlah lebih dari 15
Masalah ekonomi keluarga
orang.
1)
Padahal
pernikahan
yang
usia dalam
Orang tua dari gadis
ideal untuk perempuan adalah 21-25
meminta masyarakat kepada
tahun
keluarga laki-laki apabila mau
sementara
laki-laki
25-28
tahun.
mengawinkan anak gadisnya. 2)
Bahwa
dengan
adanya perkawinan anak-anak
6 Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
tersebut, maka dalam keluarga
yang
gadis
satu
sehingga
mengawinkan anaknya.
akan
berkurang
anggota
keluarganya
yang
menjadi
tanggung
jawab
(makanan,
sangat
lengket segera
d. Media massa
pakaian,
Gencarnya ekspose seks di
pendidikan, dan sebagainya)
media massa menyebabkan
Selain menurut para ahli
remaja modern kian Permisif
di atas, ada beberapa faktor
terhadap seks.
yang mempengaruhi terjadinya
e. Faktor adat
perkawinan usia muda yang
Perkawinan
sering dijumpai di lingkungan
terjadi karena orang tuanya
masyarakat kita yaitu :
takut anaknya
dikatakan
a. Ekonomi
perawan
sehingga
Perkawinan terjadi
usia
karena
muda
usia
tua
segera dikawinkan.
keadaan
keluarga yang hidup di garis kemiskinan,
4. Dampak Perkawinan Usia Muda
untuk
Dampak adalah pengaruh kuat
meringankan beban orang
yang
tuanya
positif maupun negatif.
maka
wanitanya dengan
anak
dikawinkan orang
yang
dianggap mampu.
mendatangkan
akan pihak,
Rendahnya
tingkat
pendidikan
maupun
pengetahuan
orang
anak
masyarakat,
menyebabkan
tua,
adanya
kecenderungan
akibat,
baik
Dampak perkawinan usia muda menimbulkan
kewajiban
b. Pendidikan
dan
muda
diantara
baik
dalam
hak
dan
kedua
belah
hubungannya
dengan mereka sendiri, terhadap anakkeluarga
anak,
maupun
mereka
terhadap
masing-masing.
Menurut M.Fauzi Adham ( 2001 ), dampaknya adalah : a.
Dampak terhadap suami istri
mengawinkan anaknya yang
Tidak bisa dipungkiri bahwa pada
masih dibawah umur.
pasangan suami istrti yang telah
c. Faktor orang tua
melangsungkan
perkawinan
di
Orang tua khawatir kena aib
usia muda tidak bisa memenuhi
karena anak perempuannya
atau tidak mengetahui hak dan
berpacaran dengan laki- laki
kewajibannya sebagai suami istri.
Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung
Hal
b.
tersebut
timbuldikarenakan
akhirnya
yang
7
terjadi
adalah
ini
akan
belum matangnya fisik maupun
perceraian.
mental mereka yang cenderung
mengakibatkan
keduanya memiliki sifat keegoisan
biaya hidup mereka dan yang
yang tinggi.
paling
Dampak terhadap anak-anaknya Masyarakat
yang
telah
Hal
bertambahnya
parah
memutuskan
lagi
tali
akan
kekeluargaan
diantara kedua belah-pihak.
melangsungkan perkawinan pada usia muda atau di bawah umur
C. Pola Asuh Kaluarga
akan membawa dampak. Selain
1. Pengertian pola asuh
berdampak pada pasangan yang
Pola asuh yaitu cara-cara atau
melangsungkan perkawinan pada
bentuk pengasuhan anak menurut
usia muda, perkawinan usia muda
Chabib
juga
anak-
Mangoenprasodjo 1997:109) bahwa,
anaknya. Karena bagi wanita yang
pola asuh merupakan suatu cara
melangsungkan
di
yang terbaik yang dapat ditempuh
bawah usia 20 tahun, bila hamil
orang tua dalam mendidik anak
akan
sebagai
berdampak
pada
perkawinan
mengalami
gangguan
pada
gangguankandungannya
perwujudan
dan
rasa
Solaieman
(1997:116)
menyatakan, pola asuh merupakan
melahirkan anak.
sikap orang tua dalam berhubungan
Dampak terhadap masing-
dengan anaknya, sikap ini dapat
masing keluarga. Selain
(dalam
tanggung jawab kepada anak.
dan banyak juga dari mereka yang c.
Thoha
berdampak
pada
dilihat dari berbagai segi antara lain
pasangan suami-istri dan anak-
cara
anaknya perkawinan di usia muda
peraturan
juga
memberikan hadiah, dan hukuman
akan
membawa
terhadap
dampak
masing-masing
keluarganya. Apabila perkawinan
orang
tua
kepada
memberikan anak,
cara
dan cara orang tua. Menurut
Soekirman
dalam
diantara anak-anak mereka lancar,
Mangoenprasodjo: Pola asuh adalah
sudah
kemampuan
barang
menguntungkan
tentu orang
akan tuanya
masyarakat
keluarga untuk
menyediakan
masing-masing. Namun apabila
waktu,
sebaliknya keadaan rumah tangga
terhadapa anak agar dapat tumbuh
mereka
tidak
bahagia
dan
perhatian
dan
dan
dukungan
8 Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
kembang sebaik-baiknya secara fisik,
dirinya
mental dan sosial .
kehidupan bermasyarakat. Pada
Anak
akan
mengalami
dalam
hakekatnya
melangsungkan
pendidikan
pertumbuhan secara alamiah dalam
usaha
kehidupannya, walaupun demikian
kepribadian dan kemampuan di
anak masih sangat tergantung pada
dalam dan di luar sekolah yang
keberadaan
berlangsung
orang
dewasa.
Pola
asuh akan sangat berpengaruh pada
untuk
adalah
mengembangkan
seumur
hidupnya
(Soelaiman: 1997).
proses tumbuh kembangnya anak
b. Pengetahuan Ibu
yang hidup dalam keluarga yang
Pengetahuan
penuh dengan kasih sayang dan
kesehatan dan gizi mempunyai
yang selalu di bawah tekanan akan
hubungan
berada dalam perkembangannya.
pendidikan. Anak dan ibu dengan
ibu
tentang
erat
dengan
Pola pengasuhan anak dalam
latar belakang pendidikan yang
hal sikap dan perilaku ibu atau
tinggi akan memungkinkan akan
pengasuh
mendapat kesempatan untuk hadir
lain
kedekatannya memberikan
dalam dengan
makanan,
kebersihan,
hal anak
merawat
tumbuh
dengan
baik
(Soelaiman: 1997).
itu
Membesarkan anak yang sehat
berhubungan dengan keadaan ibu
tidak cukup dengan naluri kasih
dalam hal kesehatan (fisik mental)
sayang belaka, namun ibu perlu
status
pengetahuan
gizi,
keluarga
dan
semuanya
dan
pendidikan masyarakat
umum untuk
yang
baik.
dan
ketrampilan Peningkatan
pengetahuan tentang pengasuhan
pengetahuan serta kemampuan
anak
dalam
dalam mengasuh anak merupakan
keluarga atau di masyarakat, sifat
hal yang sangat penting dan harus
pekerjaan sehari-hari, adat kebiasaan
diusahakan oleh para ibu dalam
keluarga dan masyarakat membagi
rangka
kasih sayang dan sebagainya seibu
anaknya (Soelaiman: 1997).
yang
baik,
peran
atau pengasuhan anak.
membesarkan
anak-
c. Aktivitas ibu
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Apabila
seorang
ibu
pola asuh
mendapat pekerjaan baik penuh
a. Pendidikan Ibu
atau paruh waktu maka orang
Pendidikan merupakan alat
di
masyarakat untuk memperbaharui
yang
paling
menggantikan
cocok
untuk
tugasnya
adalah
Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung
orang
yang
kenbutuhan
mengetahui
makan
9
dengan anak terlihat hangat dan
anaknya,
orang
sanggup
kegiatan bersama-sama dengan
dan
anak- anak. Dalam mengarahkan
tidak
tingkah laku anak, orang tua tidak
bekerja dapat mengasuh anak-
menekankan bahwa anak harus
anaknya
dan
patuh dan tidak boleh menentang
kasih
orang tuanya, melainkan dengan
mencintai
dan
harus
dalam
memeliharan
mengasuhnya.
Ibu
yang
dengan
mencurahkan
baik
semua
tua
sering
melakukan
sayangnya, macam dan menu
memberikan
makanan juga lebih diperhatikan
penjelasan yang logis tentang
sehingga
suatu hal pada anaknya. Oleh
mengurangi
kemungkinan
terjadinya
kurang
sebab
itu
gizi pada anaknya.
peraturan,
d. Status Sosial Ekonomi
mengajak
Status
dalam orang
dan
membuat tua
anak-anaknya
selalu untuk
dalam
terlibat langsung. Orang tua selalu
dipengaruhi
mengarahkan agar anak- anaknya
pola oleh gaya dan pengalaman
bertindak sesuai dengan norma-
yang dimiliki serta pengetahuan
norma
yang diterimanya. Status ekonomi
lingkungan.
pengasuhan
keluarga
ekonomi
pengertian
anak
pasangan
muda
yang
berlaku
dalam
b. Pola pengasuhan penyabar atau
dikalangan menengah dan bawah
pemanja
ibu
melakukan
Segala sesuatu yang berpusat
pengetahuan dengan yang lebih
pada kepentingan anak. Orang tua
cocok
tidak mengendalikan perilaku anak
lebih
condong
menurut
dirinya
yaitu
cenderung demokratis.
sesuai
3. Bentuk-bentuk pola asuh keluarga
dengan
kebutuhan
perkembangan kepribadian anak.
Menurut Danny. I Yatin dalam
Orang tua tidak penar menegur
Soelaiman (1997:96) dalam membina
atau di luar kewajaran, hal itu
anak kita mengenal empat model
terkesan
pola asuh:
mengecewakan anak atau yang
a. Pola asuh demokrasi
penting
jangan anak
jangan
sampai sampai
Pada pola asuh keluarga ini orang
menangis. Anak-anak dengan pola
tua mempunyai hubungan yang
pengasuhan ini cenderung lebih
dekat
energik
dengan
Hubungan
antara
anak-anaknya. orang
tua
mereka
dan
renponsif
cenderung
namun manja,
10 Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
impulsif, mementingkan diri sendiri
maksud
dan kurang percaya diri, cengeng,
tindakan
agresif.
Pemberian
c. Pola asuh otoriter
dan
tujuan
itu
mengapa
di
lakukan.
hadiah
atau
penghargaan dapat merangsang
Antara orang tua dengan anak
anak bertingkah laku yang baik
pada pola asu ini mempunyai
dan memuaskan. Penghargaan
hubungan yang kurang hangat,
menjadikan anak lebih percaya diri
artinya
bahwa
orang
melakukan
tua
jarang
kegiatan
yang
dilakukannya
bersama
mendapat
dukungan.
dengan anak-anaknya dan orang
pemberian
hadiah
tua sangat menuntut kepatuhan
bijaksana
dari anak-anaknya. Orang tua
mendukung jiwa anak, anak nanti
biasanya
melakukan perbuatan atas dasar
menerapkan
disiplin
kepada anak-anaknya dilakukan
Namun
yang
justru
tidak kurang
agar dapat hadiah.
secara ketat dan apabila anak melakukan
kesalahan
atau
melanggar peraturan, maka orang
METODE PENELITIAN
D.
Metodologi
penelitian
adalah
tua pada pola asuh keluarga ini
ajaran mengenai metode-metode yang
tidak segan-segan memberikan
di pergunakan sebagai cara-cara untuk
hukuman.
mencapai
d. Pola asuh pemberian hadiah
proses
tujuan berpikir.
penelitian Penelitian
melalui yang
Pola asuh pemberian hadiah atau
dilakukan
penghargaan memiliki ciri orang
pendorong dan dampaknya terhadap
tua
pola asuh keluarga di Desa Talang
senantiasa
memberikan
hadiah
yang
setelah
melakukan
yang
perbuatan
menyenangkan
berwujud seperti mainan. pujian,
menyenangkan,
benda
yang
makanan, Tidak
itu
nyata
uang
nyata
perhatian
bisa dan
menyangkut
Kecamatan
Sendang
Tulungagung.
faktor-faktor
Kabupaten
Pendekatan
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif.
kualitatif Dalam
dan
bersifat
penelitian
dengan
berupa
menggunakan metode kualitatif sebagai
maupun
prosedur penelitian akan mendapatkan
penghargaan.
data deskriptif berupa lisan atau kata-
Namun dalam pemberian hadiah
kata dari gejala yang diamati atau
tersebut menjadi rangsangan buat
diteliti.
anak
untuk
berbuat,
bukan
11
Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung
Jenis instrumen penelitian yang
Bahkan para orang tua berharap jika
digunakan dalam penelitian ini meliputi:
anaknya
1. Peneliti sendiri
membantu kehidupan orang tuanya.
Peneliti
instrumen
dalam sebuah penelitian kualitatif
ekonomi
karena seorang peneliti merupakan
digolongkan pada beberapa tahap
perencana, pelaksana pengumpulan
yaitu tahap keluarga prasejahtera,
data, analisis, penafsir data dan pada
sejahtera 1, keluarga sejahtera 2 dan
akhirnya ia menjadi pelapor hasil
Keluarga sejahtera 3. Untuk tahapan
penelitiannya.
keluarga (interview
Talang
dapat
Di
wawancara
Desa
menikah
utama
2. Pedoman
adalah
sudah
setiap
,
keluarga
prasejahtera
Sedangkan
kondisi
yang
dapat
88
KK,
termasuk
pada
guide)
kategori sejahtera 1 berjumlah 57 KK.
Dalam hal ini peneliti menggunakan
Keluarga
petunjuk umum wawancara dengan
keluarga sejahtera 2 yakni mereka
membuat kerangka dan garis-garis
yang memiliki tempat tinggal semi
besar pokok-pokok yang ditanyakan
permanen, dengan pekerjaan dan
dalam proses wawancara.
penghasilan yang relatip cukup untuk
3. Dokumentasi
bisa
yang
masuk
memenuhi
katagori
kebutuhan
hidup
termasuk
pada
Peneliti memperoleh data dari arsip-
sehari-hari.
yang
arsip atau dokumen-dokumen yang
kategori keluarga menengah bawah
mendukung dalam penelitian ini.
berjumlah 21 KK
untuk Katagori
Keluarga sejahtera 3 berjumlah 660 E.
HASIL PENELITIAN
1.
Gambaran subyek penelitian Adanya perkawinan usia muda
KK. 2.
Pembahasan hasil penelitian Kurangnya
pengetahuan
sebagian besar
masyarakat
akan
disebabkan kerena kondisi ekonomi
perkawinan
akan
keluarga yang kurang. Para orang
dampak
tua yang menikahkan anaknya pada
berbagai
usia muda mengganggap bahwa
pasangan
dengan menikahkan anaknya beban
meningkatkan
ekonomi keluarga akan berkurang
perkawinan diusia muda itu sendiri.
di
Desa Talang
satu. Hal ini disebabkan karena jika
yang pihak itu
makna
sebuah
mengakibatkan
kurang
baik
bagi
khususnya
bagi
sendiri
juga
jumlah
akan angka
Di Desa Talang Kecamatan
anak sudah menikah, maka akan
Sendang
menjadi tanggung jawab suaminya.
banyak
Kabupaten sekali
orang
Tulungagung tua
yang
12 Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
menikahkan muda
anaknya
tanpa
pada
usia
mempertimbangkan
Karena
kecemasannya
itu,
para orang tua di Desa Talang
umur atau usia itu semua dilakukan
Kecamatan Sendang
karena
Tulungagung akan ikut serta dalam
orang
keterbatasan pengetahuan tua
terhadap
makna
mencarikan
jodoh
Kabupaten
buat
anaknya.
perkawinan itu sendiri. Orang tua
Mereka takut apabila anaknya belum
yang memiliki anak perempuan di
mempunyai pacar atau kekasih akan
Desa Talang
dicemoohkan
dan
akan merasa gelisah
resah
apabila
perempuannya mendapatkan
itu
anak
tidak
juga
pendamping
hidup
atau naik pelaminan. Keluarga
tetangga
sekitarnya
dengan sebutan perawan tua. Meskipun
batas
umur
perkawinan telah ditentukan, namun pada kenyataanya masih sering kita
merupakan
unsur
jumpai masyarakat yang menikahkan
penting
dalam
anaknya pada usia muda. Dengan
kehidupan keluarga khususnya bagi
putusnya dari bangku sekolah bagi
anak-anak.
anak yang tidak lagi melanjutkan
yang
panutan
sangat
Orangtua
bagi
merupakan
anaknya
sekaligus
sekolahnya
kejenjang
yang
lebih
sebagai guru yang sangat penting
tinggi maka anak akan merasa jenuh
bagi perkembangan anak. Tentu saja
dan kesepian karena berkurangnya
setiap orangtua menginginkan anak-
teman sebaya mereka.
anaknya tumbuh dan berkembang secara
normal.
barang
tentu
Di Desa Talang Kecamatan
Orangtua
sudah
Sendang
memberikan
anak-
kebanyakan penduduknya termasuk
anaknya yang terbaik tetapi apa yang
pada tahapan sejahtera. Dilihat dari
akan diterima oleh anak belumlah
sumber
baik menurut mereka. Seperti halnya
penduduknya
orangtua
memberikan
sebagai petani dengan penghasilan
perhatian yang khusus pada anak
yang tidak tetap, belum cukup untuk
perempuannya daripada anak laki-
memenuhi semua kebutuhan hidup
lakinya. Dalam halnya perkawinan
sehari-hari.
orangtua
untuk
menikahkan anaknya tersebut maka
anak
beban
selalu
selalu
mencarikan
berusaha
jodoh
untuk
Kabupaten
Tulungagung
mata
pencaharian
sebagian
besar
Dengan
yang
mereka
perempuannya dengan syarat jodoh
berkurang
yang diberikannya itu sesuai dengan
dilangsungkannya
keinginan anaknya.
tersebut
jalan
pikul
karena maka
akan
dengan perkawinan
yang
akan
Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung
13
menenggung kebutuhan anaknya itu
pada orang yang datang ke rumah
menjadi
dan memintanya untuk dijadikannya
tanggungan
suaminya.
Mereka berharap setelah anaknya
seorang
menikah
akan
menjadi faktor terjadinya terjadinya
membantu meringankan beban orang
perkawinan di bawah umur. Dengan
tuanya.
keterbatasan
maka
anaknya
Bagi keluarga yang memiliki
dimiliki
istri.
Pendidikan
juga
pengetahuan
maka
tidak
yang
menutup
tingkat ekonomi yang kurang mereka
kemungkinan pola pikir mereka akan
akan segera menikahkan anaknya
sempit.
meskipun umur anaknya tersebut
Di Desa Talang
kebanyakan
melum cukup untuk melangsungkan
dari mereka tidak dapat melanjutkan
perkawinan.
menikahkan
pendidikannya ke tingkat yang lebih
anak perempuannya itu dikarenakan
tinggi, jadi pola pikir mereka ke masa
faktor
yang
Mereka
ekonomi
menikahkan
mereka.
anaknya
Dengan
datang
pun
kurang.
usia
Daripada anaknya hanya diam di
muda maka mereka akan terlepas
rumah para orang tua lebih memilih
dari
untuk segera menikahkan anaknya.
tanggung
membiayai
pada
akan
jawabnya atau
untuk
memenuhi
kebutuhan hidupnya. Terjadinya
Pendidikan yang
perkawinan
usia
penting
manusia.
merupakan dalam
hal
kehidupan
Pemerintah
telah
muda tidak hanya dikarenakan oleh
mencanangkan wajib belajar 9 tahun
factor
yang telah ditetapkan, tetapi pada
ekonomi
saja,
namun
disamping itu orang tua juga menjadi
kenyataannya
faktor terjadinya perkawinan muda.
semuanya dapat dilaksanakan oleh
Orang tua yang memiliki seorang
penduduk Desa Talang . Di Desa
anak
merasa
tersebut masih terdapat penduduk
belum
yang belum dapat menyekolahkan
mempunyai pacar atau pendamping.
anak-anaknya ke jenjang yang lebih
Karena
digunjingkan
tinggi dikarenakan kurangnya biaya
tetangganya maka orang tua akan
serta kesadaran orang tua terhadap
ikut serta mencarikan jodoh untuk
pentingnya akan pendidikan. Semua
anaknya. Karena ditakutkan anaknya
orang tua akan merasa bahagia
disebut perawan tua atau tidak laku
apabila
maka
segera
pendamping hidup. Di Desa Talang
menikahkan anak perempuannya itu
jika ada orang yang mendatangi
cemas
perempuan
akan
apabila
anaknya
takut
orang
tua
akan
pendidikan
anaknya
sudah
tidak
memiliki
14 Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
rumahnya untuk mencari seorang istri
pertengkaran jika menikah di usia
atau
dini. Kedewasaan seseorang tidak
datang
membawa
lamaran
maka tanpa berpikir panjang para
dapat
orang tua akan menerimanya dengan
banyak faktor seseorang mencapai
senang hati. Itulah faktor-faktor yang
taraf dewasa secara mental yaitu
mempengaruhi adanya perkawinan
keluarga,
pada usia muda di Desa Talang
pendidikan.
Semakin
dewasa
Kecamatan
seseorang
semakin
mampu
Sendang
Kabupaten
Tulungagung.
dengan
perkawinan
muda Di Desa Talang
usia
Kecamatan
usia
pergaulan,
mengimbangi
Terjadinya Sendang
diukur
IQ,
saja,
dan
emosionalitasnya
dengan rasio. Mereka yang senang bertengkar
cenderung
masih
Kabupaten Tulungagung
kekanak-kanakan dan belum mampu
mengakibatkan dampak yang dapat
mengekang emosi. Adapun faktor
mempengaruhi
hubungan
yang menjadi pemicu pertengkaran
antara
sendiri,
mereka
antar
terhadap
tersebut
terhadap
menyangkut masalah keungan dalam
masing-masing.
rumah tangga juga karena keduanya
Dampak dari perkawinan usia muda
sudah tidak lagi saling menghargai
bagi pasangan suami istri pada
dan
umumnya adanya percekcokan kecil
kewajibannya sebagai suami istri.
dalam
Oleh karena itu keharmonisan dalam
anak-anak, keluarga
maupun mereka
rumah-tangganya.
Karena
yaitu
melaksanakan
satu sama lainnya belum begitu
rumah-tangga
memahami
diciptakan.
sifat
keduanya
maka
perselisihan
hak
susah
yang
dan
untuk
Kesusahan
dan
perselisihan akan muncul kapan saja.
penderitaan dalam kehidupan rumah
Karena diantara keduanya belum
tangga seperti; kekurangan ekonomi,
bisa menyelami perasaan satu sama
pertengkaran-pertengkaran
lain dengan sifat keegoisannya yang
tekanan batin yang dialami oleh
tinggi dan belum matangnya fisik
pasangan
maupun
mengakibatkan kesehatan khususnya
mental
membina
mereka
rumah
dalam tangga
memungkinkan
banyaknya
suami
istri
itu
dan dapat
anak-anaknya menjadi terganggu. Selain
memberikan
dampak
pertengkaran atau bentrokan yang
terhadap pasangan yang menikah
bisa
pada usia muda pernikahan usia
Emosi
mengakibatkan yang
memungkinkan
perceraian.
tidak
stabil,
muda juga memberikan dampak yang
banyaknya
negatif pada anak- anaknya.Karena
Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung
rendahnya pendidikan yang dimiliki
Hasil
temuan
15
dilapangan
orang tuanya maka dalam rangka
bahwa pola asuh demokratis lebih
membingbing
mempengaruhi anak jadi mandiri dan
anak-anaknya
khususnya dalam bidang pendidikan
berprestasi
dibandingkan
mereka tidak begitu menguasai akan
anak
diasuh
pentingnya pendidikan. Apabila anak-
otoriter.
anaknya
mempunyai
tugas
dari
yang
dengan
dengan
cara
Hasil pola asuh pada pasangan
sekolah dan meminta ibunya untuk
muda
mengajarinya
bisa
pengasuhan anak adalah pola asuh
anak-anaknya
demokratik, dan pola asuh penyabar
dikarenakan rendahnya pendidikan
atau pemanja. Perbedaan pola asuh
yang mereka miliki. Disamping itu
tersebut disebabkan oleh adanya
dampak
pada
faktor internal dan ekstrnal dari ibu-
perkembangan anaknya itu sendiri.
ibu muda tersebut. Pengasuhan yang
Karena
yang
dilakukan seseorang berkaitan pula
melangsungkan perkawinan di bawah
dengan latar belakang pendidikan
usia 20 tahun, bila hamil akan
dari ibu muda tersebut.Pola asuh
mengalami
merupakan sikap orang tua dalam
mereka
membimbing
pada
lainnya bagi
tidak
adalah wanita
gangguan-gangguan
kandungannya
untuk
masing-masing
akan
berhubungan dengan anaknya, sikap
berakibat buruk pada perkembangan
ini dapat dilihat dari berbagai segi,
si anak. Gangguan kesehatan yang
antara lain dari cara orang tua
dialami oleh istri akan mempengaruhi
memberikan peraturan pada anak,
juga pada kesehatan anak-anaknya,
cara
hal itu disebabkan karena umur ibu
hukuman,
yang masih muda dan juga tingkat
menunjukkan memberikan perhatian
pendidikan
rendah
atau tanggapan terhadap keinginan
sehingga pengetahuan yang ia miliki
anak. Dengan demikian yang disebut
sangat
Kurangnya
dengan pola asuh adalah bagaimana
pengetahuan akan pentingnya hidup
cara mendidik orang tua terhadap
sehat, ekonomi yang lemah ditambah
anak, baik secara langsung maupun
lagi kerepotan mengurus anak dapat
tidak langsung. Cara mendidik secara
juga menjadi penyebab responden
langsung
tidak
asuhan orang tua yang berkaitan
mereka minim.
begitu
kesehatannya.
yang
ini
yang
memperhatikan
memberikan cara
artinya
hadiah
dan
orang
tua
bentuk-bentuk
dengan pembentukan kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan yang
16 Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
dilakukan
secara
sengaja
baik
anaknya yaitu rendahnya tingkat
berupa perintah, larangan, hukuman,
kecerdasan dan IQ pada anak
penciptaan
serta adanya gangguan-gangguan
situasi
pemberian
hadiah
maupun alat
pada perkembangan fisik anak.
pendidikan. Dalam situasi seperti ini
Dampak terhadap masing-masing
yang diharapkan muncul dari anak
keluarga
apabila
adalah efek-intruksional yaitu respon-
diantara
anak-anaknya
respon
lancar
anak
sebagai
terhadap
aktifitas
perkawinan tidak
maka orang tua akan
pendidikan itu. Pendidikan secara
merasa kecewa dan prihatin atas
tidak langsung adalah berapa contoh
kejadian
kehidupan sehari-hari baik tutur kata
apabila
sampai alat kebiasaan dan pola
maka akan menguntungkan orang
hidup, hubungan antara orang tua
tuanya. Pola asuh yang diterapkan
dengan
oleh
keluarga,
masyarakat,
tersebut.
Sebaliknya
perkawinannya
pasangan
yang
lancar
menikah
hubungan suami istri. Semua ini
pada usia muda di Desa Talang
secara
telah
Kecamatan Sendang Kabupaten
anak
Tulungagung,
tidak
membentuk
sengaja
situasi
dimana
selalu bercermin terhadap kehidupan
menerapkan
sehari-hari.
demokratik. b.
kebanyakan pola
asuh
Faktor-faktor
yang terjadinya
F.
PENUTUP
mempengaruhi
1.
Kesimpulan
perkawinan pada usia muda di
Berdasarkan hasil penelitian di
lokasi penelitian antara lain: faktor
atas, mengenai faktor-faktor yang
ekonomi, faktor orang tua, faktor
mempengaruhi, dampak-dampak dan
pendidikan, faktor diri sendiri dan
bentuk pola asuh keluarga dalam
faktor
pasangan yang menikah pada usia
ekonomi, karena keluarga yang
muda,
hidup
dapat
diambil
kesimpulan
setempat.
dalam
keadaan
Faktor sosial
ekonominya
rendah/belum
dari
mencukupi
kebutuhan
perkawinan usia muda meliputi:
sehari-hari.
Faktor
pendidikan
dampak pada suami istri yaitu
rendahnya
tingkat
pendidikan
terjadinya
maupun pengetahuan orang tua,
sebagai berikut: a.
adat
Dampak
yang
timbul
pertengkaran
dan
akan
bisa hidup
percekcokan kecil dalam rumah-
anak,
pentingnya
tangganya, dampak pada anak-
pendidikan. Sedangkan faktor diri
Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung
17
sendiri yaitu karena hubungannya sudah
dekat
maka
memutuskan
mereka
untuk
DAFTAR PUSTAKA
segera
menikah. Faktor orang tua yaitu orang
tua
Al-ghifari, Abu. 2004. Pernikahan Dini Dilema Generasi Ekstravagansa. Bandung:
mempersiapkan/mencarikan jodoh untuk anaknya. Karena faktor adat terjadinya perkawinan usia muda disebabkan oleh ketakutan orang tua
terhadap
tetangga
dekat.
perempuannya
gunjingan
dari
Apabila
anak
belum
juga
mendapat pasangan, orang tua akan
merasa
takut
anaknya
dikatakan perawan tua. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
Mujahid.Afandi, Ali, Prof, S.H. Hukum Waris Hukum Keluarga HukumPembuktian.Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Bimowalgito. 1993. Psikologi Umum. Andi Ofset.
Pengantar Yogyakarta:
B.Ter Haar Bzn, Mr. 1960. Asas-asas dan Susunan Hukum Adat. Jakarta: Penerbit Pradnya Paramita.
diberikan saran sebagai berikut : a. Bagi
remaja
memahami dampak
hendaknya
lebih
faktor-faktor
dan
dari
perkawinan
usia
muda sehingga diharapkan remaja mempunyai
pandangan
dan
wawasan yang dapat diaplikasikan dalam
kegiatan
yang
bersifat
positif pada wadah karang taruna. b. Bagi
pasangan
menikah
yang
sebaiknya
memperhatikan
dampak
belum lebih yang
akan timbul akibat perkawinan pada usia muda dengan mengikuti pelatihan
dan
pembelajaran
tentang perkembangan psikologis anak dan kesehatan anak baik di puskesmas maupun di posyandu.
Hadikusuma, Hilman. 1983. Hukum Perkawinan Adat. Bandung: Alumni. ---------------. 1990. Hukum Perkawinan Indonesia. Bandung: Mandar Maju. Martaniah, Mulyani. 1964. Peranan orang tua dalam perkembangan Kepribadian. Milles, Mettew, B dan Hubberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Fauzil Adhim, Mohammad. Indahnya Perkawinan Jakarta: Gema I Insani.
2002. Dini.
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
18 Laily Purnawati, Dampak Perkawinan Usia Muda Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi di desa Talang Kecamatan Sendang Kabupaten Tulungagung)
Nasruddin, Thoha. 1967. Pedoman Perkawinan Islam. Jakarta: Bulan Bintang. Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Rachman, Maman. 1999. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian. Semarang,IKIP Semarang Perss. Soemiyati, S.H. Hukum Perkawinan Islam Dan Undnag-Undang Perkawinan.Yogyakarta: Liberty. Soeryono, Soekanto. 1992. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:PT. Grafinda. Solaiman ,1997. Pola Asuh Orang Tua: Gramedia Mangoenprasodjo, A. Setiono. 2004. pengasuhan anak diera internet. Jogjakarta: Thinfresh. Mohammad, M. Dlori. 2011. jeratan nikah dini, wabah pergaulan. Jogjakarta MediaAbadi.