STUDI TENTANG KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA DI MAN KOTO BERAPAK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
Meldawati*Edi Suarto**Yuherman**
ABSTRACT
This study aimed to obtain information from Ekstrakurikulwr Activity Studies Students In MAN Koto Berapak District of Bayang South Coastal District include: Implementation of extracurricular activities from the early onset of established until now, support the school to extracurricular activities, the impact of extracurricular activities for students. This research is qualitative. The information in this study there are two, key informants are students who take the extra, ordinary informants are students who do not follow the extracurricular, teachers, and local communities. Determination technique of information by researchers is by interview. The results of the field study as follows: a) The current implementation runs smoothly extracurricular school before it runs less smoothly. Extracurricular activities carried out almost every day of the week, extracurricular MAN is in quite a lot but only bebarapa are active. While extracurricular activities of students who take more than a portion of the total number of students in schools with a coach that is one to three people from each type of activity. Students never enter the race out of the region, except of extracurricular scout. b) support school extracurricular activities proved that the furnishing of equipment, although not all equipment complete activities. However, the response of the school there is less support when the invitation to participate in extracurricular race out of the area. The school rarely ask extracurricular development and the school also does not provide a special place for each extracurricular activity. c) extracurricular positive impact on students. There is no active influence on ekatrakurikuler with learning achievement, parents, and students who do not follow the organization. Allowance will be increased by the parents of students in accordance with the current requirements following the activity, students active in extracurricular closer to the teacher at school than other students.
Key Words: Characteristic of land, Minimum Tillage System Cut Out Of Contour
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat **Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia kegiatan ekstrakurikuler bukanlah sesuatu yang baru. Kegiatan ini sudah berlangsung sudah lama. Mulai dari tingkat sekolah dasar, menengah dan kini sudah banyak pula berkembang ditingkat perguruan tinggi, yang pada mulanya hanya ada satu kegiatan tetapi kini dapat kita saksikan di sekolah-sekolah kegiatan ekstrakurikuler sudah sangat variatif jenisnya (banyak macamnya).
Mulai dari bidang keagamaan, keterampilan, bela diri, seni, karya ilmiah, cinta alam, olahraga, hingga yang sifatnya pengembangan kemampuan kepemimpinana (leadership). Seperti Paskibra dan Pramuka. Sehingga siswa diberi kebebasan di dalam memilih kegiatan diluar jam pelajaran sesuai kesukaan dan kemampuannya masing-masing, tanpa unsur paksaan dari pihak manapun. Adapun orangtua dan guru berperan mengarahkan siswa dalam mengambil keputusan yang akan dipilihnya Pada faktanya tidak semua siswa yang ada disekolah memiliki keinginan untuk menambah kegiatan yang bermanfaat mereka diluar jam pelajaran. Masih banyak siswa yang beranggapan
bahwa kegiatan ekstrakurikuler hanya buang-buang waktu, biaya dan membuat tidak fokus dalam belajar. Ekstrakurikuler atau yang sering dikenal dengan ekskul, merupakan kegiatan penunjang belajar siswa diluar kegiatan akademiknya di lingkungan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan diri mereka dalam meningkatkan kemampuan atau keterampilan diberbagai bidang, sesuai dengan masing-masing minat dan bakat siswa. Sedangkan di MAN Koto Berapak kegiatan ekstrakurikuler masih banyak yang tidak aktif ataupun pasif. Sedangkan peminat dari kegiatan ekstrakurikuler ini tergolong banyak, lebih dari sebagian dari keseluruhan jumlah siswa. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler disekolah dituliskan disetiap harinya dalam seminggu, namun kenyataanya tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Kegiata ekstrakurikuler akan tampak berjalan aktif jika ada perlombaan atau tamu yang akan datang kesekolah. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kegiatan ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak Bayang Pesisir Selatan. Sehingga siswa merasa hobi yang dimilikinya tersalurkan sesuai dengan kemampuannya dalam ekstrakurikuler yang telah dipilihnya, juga dapat menyebabkan siswa tersebut menjadi aktif di sekolah. Pada kesempatan ini penulis beri judul “Studi Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Siswa Di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan”. B. Tujuan Penelitian 1. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pasisir Selatan. 2. Dukungan pihak sekolah terhadap kegiatan ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. 3. Dampak yang ditimbulkan bagi siswa dari kegiatan ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. C. Kajian Teoritis Menurut Sugiyono (2013: 54) teori adalah alur logika atau penelaran, yang merupakan seperangkap konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Kajian teori merupakan sebagai kerangka teoritis untuk dapat menangkap, menerangkan, menganalisis dan menunujukkan perspektif masalah.
Menurut Aunurrahman (2009: 33-38) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian. Belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk di dalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82% anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri Menurut Nichol (dalam Anurrahman 2009: 37). Ekstrakurikuler atau yang sering disebut ekskul merupakan kegiatan penunjang belajar siswa diluar kegiatan akademiknya di lingkungan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan diri mereka dalam meningkatkan kemampuan atau keterampilan diberbagai bidang sesuai dengan masing-masing minat dan bakat siswa. Pelaksanaan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Menurut Nasution (2010: 29-31) Resource based learning adalah cara belajar yang bermacam-macam bentuk dan segi-seginya. Metode ini dapat disingkat atau panjang, berlangsung selama satu jam pelajaran atau selama setengah semester Dukungan adalah upaya yang dilakukan oleh individu, kelompok atau komunitas di luar diri seseorang (individu) dalam sebuah interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari yang penuh kasih sayang, cinta dan perlindungan, membantu penyesuaikan diri terhadap masalah atau situasi sulit yang dihadapi (coping). Menurut Muljani A. Nurhadi (1983: 67-76) sekolah merupakan unit pelaksana teknis dari organisasi pendidikan, karena di sekolahlah kegiatan proses belajar mengajar dilakukan sehari-hari. Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat. Menurut Muljani A. Nurhadi (1983: 146) siswa adalah subyek pendidikan dimana semua kegiatan proses pendidikan yang dilakukan di sekolah pada akhirnya akan bermuara. Pada pola pendekatan yang sama, siswa dianggap sebagai anak didik yang mau tidak mau harus mengikuti semua ketetapan pendidikan yang diberikan oleh guru sebagai seorang yang dianggap sudah dewasa. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yang berusaha mengungkap dan memahami realitas yang ada dilapangan sesuai dengan kondisi real di lapangan. Menurut Muhammad Burhan Bungin, (2007: 5) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang memiliki tingkat kritisme yang lebih dalam semua proses penelitian. Penelitian kualitatif membutuhkan analisis yang lebih mendalam, terperinci namun meluas, maka kekuatan akal adalah satu-satunya sumber kemampuan analisis dalam seluruh proses penelitian. Menurut Afifudin dan Ahmad Beni Saebani (2012: 56-57) penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh malalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya HASIL PEMBAHASAN Dari penelitian yang telah dilakukan melalui observasi dan wawancara didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pasisir Selatan Setelah melakukan penelitian dilapangan, maka dapat jelaskan kalau pelaksanaan ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak saat ini berjalan dengan lancar, akan tetapi kalau pelaksanaanya mengalami perubahan seiiring pertukaran kebijakan kepala sekolah, pertukaran zaman, pandangan guru, pandangan siswa, anggaran dana, tujuan, waktu, lokasi, manfaat, pelatih dll. Macam ektrakurikulerpun banyak ragamnya sejak dahulu sampai sekarang, ada yang didirikan dahulu sampai sekarang yang dijalankan atau masih aktif, ada yang tidak lagi berjalan, ada yang dahulu berjalan lalu terhenti dan sekarang berjalan lagi dan ada pula ekstrakurikuler yang baru didirikan. Ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak yaitu Marching Band (drum band), Marawis, MC, Dakwah, Bulletin dan Madding, PDSS, KTI, Teater dan Puisi, Pramuka, Paskibraka, Olagraga Voli, Basket. Ekatrakurikuler berjalan dihampir setiap hari, karena jadwalnya disusun tidak hanya dihari minggu saja, malainkan dihari senin sampai sabtupun ada. Akan tetapi tidak semua ekstrakurikuler aktif, melainkan hanya beberapa yang masih berjalan dari sekian banyaknya ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak. Yang masih aktif yaitu Marching Band (Drum Band), Marawis, Dakwah. yang pasif yaitu MC, Bulletin dan Madding, PDSS, KTI, Teater dan
Puisi, Paskibraka. yang tidak aktif lagi yaitu Pramuka, Olahraga, Seperti Voli, Basket dll. Pendiri ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru maupun ide dari siswa yang disampaikan kepada guru. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tergolong banyak, bahkan bisa dikatan lebih dari sebagian dari semua siswa yang ada disekolah tersebut. Pelatih masing-masing ektrakurikuler ratarata satu sampai tiga orang. Perlombaan tidak ada yang pernah diikuti keluar daerah, kecuali dari ekstrakurikuler Pramuka. Ini sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Okna Yosi Rahmi, (2013) tentang “upaya guru dalam pembinaan akhlak siswa di MAN Lembah Gunung Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok” menyatakan ekstrakurikuler. Ekatrakurikuler yang ada di MAN Lembah Gumanti berupa pramuka, drum band, bola voli, bola kaki, dan kasidah rabana. Namun tidak semua kegiatan tersebut berjalan dengan baik/aktif. 2. Dukungan pihak sekolah terhadap kegiatan ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Dukungan pihak sekolah selama ini cukup baik terhadap ekstrakurikuler, perlengkapan ekstrakurikuler diantaranya perlengkapan Drum Band, Pramuka, Dakwah dll. Kalau Drum Band disediakan alat-alat untuk latihannnya, Marawis, Madding, Pramuka ada disediakan tenda dll, Dakwah ada disediakan Mushola sekolah. Tidak semua perlengkapan sekolah yang menyaediakannya, diantaranya Pramuka itu masih banyak juga yang perlengkapan pribadi dari siswa tersebut. Mengikuti undangan ke luar daerah itu tidak pernah, dikarenakan persiapan yang kurang matang, dana dll. Kecuali dari ekstrakurikuler Pramuka, pihak sekolah menanggapi ekstrakurikuler dengan baik. Bahkan bisa dikatakan mendukung, karena dapat dilihat perangkat sekolah ikut berperan serta jika ada latihan disekolah. Uang transportasi pelatih ekstrakurikuler berasal dari sekolah (komite). Pihak sekolah ada menanyakan perkembangan ekstrakurikuler sesekali kepada pembina, ruangan khusus untuk baran-barang ekstrakurikuler tidak ada disediakan oleh sekolah. Barang hanya diletakkan didalam ruangan yang bisa diisi, misalanya diperpustakaan, gudang, maupun ruangan lainnya yang bisa dipergunakan sebagai tempat penyimpan barang.
3. Dampak yang ditimbulkan bagi siswa dari kegiatan ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Dampak yang timbul dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah berdampak positif terhadap siswa. Karena siswa bisa menjadi aktif disekolah dan dapat menambah wawasan dibidang lainnya yang mereka kehendaki. Hubungnnya dengan perestasi belajar kebanyakan informan menyatakan tidak ada, biasa saja tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi belajar, tetapi ada beberapa siswa yang justru prestasi belajarnya meningkat setelah aktif di ekatrakurikuler contohnya saja katua osis saat ini. Dahulu dia hanya biasa saja prestasi belajarnya dan setelah aktif di organisasi sekarang dia mendapatkan renking dikelasnya. Aktif di ekstrakurikuler memang ada hubungannya dengan kesehatan siswa, karena kalau sering latihan disekolah sampai sore hari membuat siswa tersebut menjadi tidak fit atau kurang bersemangat saat belajar, dan kalau mengikuti acaraacara tentu keesokan harinya mereka tidak dapat sekolah karena meminta izin untuk istirahat, kalaupun seperti itu besok harinya siswa tetap belajar lagi kesekolah. Kalau dengan kantong siswa atau uang belanja siswa tentu ada pula hubungannya yaitu uang belanja akan ditambah oleh orangtua siswa masing-masing, karena bisa dikatakan tidak mencukupi, apalagi kalau seandainya latihan sampai sore. Hubungan siswa dengan orangtua siswa tidak berpengaruh, karena ornagtua siswa justru mendukung anaknya mnegikuti ekstrakurikuler disekolah, kalau dnegan siswa lainnya menurut beberapa informan yang diwawancari tidaka ada, hubungan mereka biasa saja sebagimana sebelumnya. Sedangkan hubungnya dengan para guru semakin membaik karena mereka dapat lebih dekat dan lebih akrab dengan guru. Dikarenakan sering berkomunikasi dan sering bertemu. PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dari awal mulainya didirikan sampai sekarang di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pasisir Selatan kegiatan ektrakurikuler saat ini berjalan lancar di sekolah, kalau dahulu memang tidak lancar. Ekstrakulikuler banyak macamnya dan hanya bebarapa saja yang masih aktif. Pelaksanaanya dihampir setiap hari,pendiri ekstrakurikuler adalah kepala sekolah, wakil, guru maupun dari ide siswa.
Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler tergolong banyak, lebih dari sebagian dari keseluruhan siswa yang ada. Pelatihnya satu sampai tiga orang dari masing-masing eksrtakurikuler, mengikuti perlombaan keluar daerah tidak pernah kecuali dari Pramuka. 2. Dukungan pihak sekolah terhadap kegiatan ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Dukungan pihak sekolah selama ini cukup baik terhadap ekstrakurikuler, Tidak semua perlengkapan sekolah yang menyaediakannya, diantaranya Pramuka itu masih banyak juga yang perlengkapan pribadi dari siswa tersebut. Mengikuti undangan ke luar daerah itu tidak pernah, dikarenakan persiapan yang kurang matang, dana dll. Kecuali dari ekstrakurikuler Pramuka, pihak sekolah menanggapi ekstrakurikuler dengan baik. Bahkan bisa dikatakan mendukung, karena dapat dilihat perangkat sekolah ikut berperan serta jika ada latihan disekolah. Uang transportasi pelatih ekstrakurikuler berasal dari sekolah (komite). Pihak sekolah ada menanyakan perkembangan ekstrakurikuler sesekali kepada pembina, ruangan khusus untuk baran-barang ekstrakurikuler tidak ada disediakan oleh sekolah. Barang hanya diletakkan didalam ruangan yang bisa diisi, misalanya diperpustakaan, gudang, maupun ruangan lainnya yang bisa dipergunakan sebagai tempat penyimpan barang. 3. Dampak yang ditimbulkan bagi siswa dari kegiatan ekstrakurikuler di MAN Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Dampak yang timbul dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah berdampak positif terhadap siswa. Karena siswa bisa menjadi aktif disekolah dan dapat menambah wawasan dibidang lainnya yang mereka kehendaki. Hubungnnya dengan perestasi belajar kebanyakan informan menyatakan tidak ada, biasa saja tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi belajar, tetapi ada beberapa siswa yang justru prestasi belajarnya meningkat setelah aktif di ekatrakurikuler. Aktif di ekstrakurikuler memang ada hubungannya dengan kesehatan siswa, Kalau dengan kantong siswa atau uang belanja siswa tentu ada pula hubungannya yaitu uang belanja akan ditambah oleh orangtua siswa masing-masing, karena bisa dikatakan tidak mencukupi, apalagi kalau seandainya latihan sampai sore. Hubungan siswa dengan orangtua siswa tidak berpengaruh, karena ornagtua siswa justru mendukung anaknya mnegikuti ekstrakurikuler
disekolah, kalau dnegan siswa lainnya menurut beberapa informan yang diwawancari tidaka ada, hubungan mereka biasa saja sebagimana sebelumnya. Sedangkan hubungnya dengan para guru semakin membaik karena mereka dapat lebih dekat dan lebih akrab dengan guru. Dikarenakan sering berkomunikasi dan sering bertemu. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler saat ini berjalan lancar di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut banyak macamnya, tetapi hanya bebarapa saja yang masih aktif (masih terlaksana). Pelaksanaanya hampir disetiap hari di sekolah, karena jadwal kegiatan telah disusun oleh pihak sekolah. 2. Dukungan pihak sekolah tergolong baik, pihak sekolah mendukung ekstrakurikuler dan berperan serta. Perlengkapan ekstrakurikuler ada dilengkapi sekolah, tetapi tidak semua perlengkapan dilengkapi hanya beberapa perlengkapan. Tanggapan pihak skeolah kurang baik jika ada undangan mengikuti perlombaan ekstrakurikuler keluar daerah dikarenakan persiapan yang kurang, dana dll. 3. Dampak yang timbul dari ekstrakurikuler terhadap siswa positif. Artinya dari kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan siswa disekolah tidak merugikan siswa, bahkan memberikan hasil. B. Saran 1. Sebaiknya kegiatan yang bernilai positif ini berjalan lebih baik lagi disekolah. Pihak sekolah dapat mengaktifkan lagi kegiatan ekstrakurikuler yang ada disekolah (ekstrakurkuler pasif dan tidak aktif) agar siswa dapat mengekspresikan, mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa. Karena peminat ekstrakurikuler disekolah tergolong banyak, lebih dari sebagain dari seluruh jumlah siswa. 2. Kepada pihak sekolah agar dapat menyokong kegiatan tersebut dengan maksimal dengan menyediakan perlengkapan dan ruangan untuk masing-masing kegiatan, Serta berikanlah kesempatan kepada siswa untuk mengikuti perlombaan keluar daerah agar mereka dapat
mengukur seberapa kemampuan yang dimilikinya dengan cara berkompetisi dalam perlombaan 3. Saran penulis kepada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler agar dapat meningkatkan prestasinya, dan dapat membina hubungan lebih dekat tidak hanya dengan guru dan teman sesama organisasi tetapi sebaiknya kita lebih dekat juga dengan teman lainya yang tidak mengikuti organisasi disekolah. DAFTAR PUSTAKA A, Muljani Nurhadi. 1983. Administrasi Pendidikan Di Sekolah. Yogyakarta: Andi OFFSET. Afifudin dan Beni Ahmad Saebani. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CsV Pustaka Setia. Annurahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Pontianak: Alfabeta. Burhan,
Muhammad Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Pranada Media Group.
Http://id.shvoong.com/socialsciences/sociology/2205936-pengertianpelaksanaan-actuating/#ixzz359Cj5zao. Diakses tanggal 20 Juni 2014. Gunung Pangilun Padang. Http://id.wikipedia.org/wiki/Ekstrakurikuler. Diakses tanggal 12 Februari 2014. Gunung Pangilun Padang. Http://www.lepank.com/2012/07/pengertian-dampakmenurut-beberapa-ahli.html. Diakses 12 Februari 2014, Gunung Pangilun Padang. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar. Jakarta: PT Bumi Akasara. Yosi, Eka Rahmi. 2013. Upaya Guru Dalam Pembinaan Akhlak Siswa Di MAN Lembah Gunung Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok.Skripsi STKIP PGRI Padang.