DOWNLOAD THIS PDF FILE - JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

Download JURNAL. PENELITIAN PENDIDIKAN IPA http://jppipa.unram.ac.id/index.php/ jppipa e-ISSN : 2407-795X p-ISSN : 2460-2582. Vol 2, No, 2. Juli 2016...

0 downloads 447 Views 312KB Size
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

e-ISSN : 2407-795X p-ISSN : 2460-2582

http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jppipa

Vol 2, No, 2 Juli 2016

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL GUIDED DISCOVERY DAN EFEKTIVITASNYA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 BAYAN Raden Sumiadi1, Dwi Soelistya Dyah Djekti2, Jamaluddin3 Magister Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Mataram123 Email: [email protected] Key Words

Abstract

Learning device, Scientific approach, Guided discovery, Mastery of biological concept

The purposes of this research are 1) developing learning device based on scientific approach with model of guided discovery 2) knowing elegibility peripheral of study base on scientific approach model of guided discovery 3) Knowing effectiveness peripheral of study to ability domination biological concept. Development peripheral of study use model 4D from Tiagrajan S. Semmel & modified Semmel become three phase, that is phase of define, design, and development. Result of development peripheral study is hereinafter analysed to use formula of presentase adapted for mean the tables criterion result of validasi. To know effectiveness peripheral of study to domination biological concept, peripheral of study in aplicate limited group in SMAN 1 Bayan and analysed to use formula of presentase complete individual. Result of research show, peripheral of study base on scientific approach model of guided discovery categorized good (valid) and very good (very valid) competent so that used in course study of biology in SMAN 1 Bayan, and peripheral study can streamline ability of domination biological concept student.

Kata Kunci

Abstrak

Perangkat Pembelajaran, Pendekatan Saintifik, Guided Discovery, Penguasaan Konsep Biologi

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan saintifik dengan model guided discovery, 2) mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan saintifik model guided discovery, 3) Mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran terhadap kemampuan penguasaan konsep biologi. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model 4D dari Tiagrajan, S. Semmel & Semmel yang dimodifikasi menjadi tiga tahap, yaitu tahap define, design, dan development. Hasil pengembangan perangkat pembelajaran selanjutnya dianalisis menggunakan rumus presentase rata-rata yang disesuaikan dengan tabel kriteria hasil validasi. Untuk mengetahui efektivitas perangkat pembelajaran terhadap penguasaan konsep biologi, perangkat pembelajaran di ujicoba pada kelompok terbatas di SMA Negeri 1 Bayan dan dianalisis menggunakan rumus presentase ketuntasan individu. Hasil penelitian menunjukkan, perangkat pembelajaran berbasis pendekatan saintifik model guided discovery dikategorikan baik dan sangat baik sehingga layak digunakan dalam proses pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Bayan, dan perangkat pembelajaran dapat mengefektifkan kemampuan penguasaan konsep biologi siswa

51

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Juli 2016

mendorong siswa untuk belajar aktif dengan

PENDAHULUAN Pendidikan nasional memiliki tujuan

menggunakan

makro yaitu membentuk manusia yang

pembelajaran

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

karakteristik siswa. Oleh karena itu, sebelum

Maha Esa, memiliki etika, memiliki nalar,

mengajar guru harus mampu menjabarkan

memiliki kemampuan komunikasi sosial,

kompetensi

dan

pembelajaran yang dapat mendorong siswa

berbadan

sehat

sehingga

menjadi

manusia mandiri (Mulyasa, 2004). Untuk

pendekatan yang

dasar

dan

sesuai

menjadi

model dengan

perangkat

dalam mengembangkan kemampuannya.

mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah

Pendekatan

saintifik

merupakan

mengeluarkan berbagai kebijakan seperti;

pendekatan yang dapat membimbing siswa

perbaikan sarana dan prasarana pendidikan,

sebagai subyek belajar yang aktif melalui

program sertifikasi guru, dan perubahan

kegiatan ilmiah untuk membangun konsep,

kurikulum. Namun demikian, upaya tersebut

hukum,

belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

mengamati, menanya, mengumpulkan data,

Jika merujuk pada data kualitas pendidikan

menalar, dan mengkomunikasikan data.

Indonesia yang dirilis oleh Programme for

Sawitri

International Student Assessment (PISA)

proses

Tahun 2009 dan 2012 ternyata kemampuan

pendekatan saintifik dapat meningkatkan

literasi sains anak Indonesia masih rendah

hasil belajar siswa SMA. Namun demikian,

(Pratiwi, 2014).

pendekatan saintifik masih bersifat umum

dan

(2014)

prinsip

melalui

mengungkapkan

pembelajaran

tahap

bahwa

menggunakan

Rendahnya kemampuan literasi sains

jika digunakan dalam pembelajaran biologi

siswa berkaitan erat dengan lemahnya

di kelas, oleh karena itu dibutuhkan model

proses pembelajaran IPA di kelas, guru

pembelajaran yang tepat untuk memperkuat

belum mampu membuat dan melaksanakan

pendekatan pembelajaran tersebut. Salah

perangkat pembelajaran yang dipadukan

satunya adalah model pembelajaran guided

dengan pendekatan dan model pembelajaran

discovery.

yang dapat membimbing siswa belajar aktif,

Guided discovery merupakan model

guru lebih cenderung menggunakan metode

pembelajaran yang mengikuti pola kerja

ceramah

dalam

mengajarkan

ilmiah

sehingga

proses

pembelajaran

konsep

yang

dapat

digunakan

untuk

hanya

membangun konsep di bawah bimbingan

berpusat pada guru, sedangkan siswa hanya

guru sehingga guru lebih kreatif dalam

diarahkan untuk menghafal konsep, fakta,

menciptakan situasi yang dapat membuat

dan teori. Dalam Proses pembelajaran IPA

siswa belajar aktif menemukan pengetahuan

kususnya biologi, seharusnya guru dapat

sendiri (Sani, 2014). Model pembelajaran 52

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Juli 2016

Guided discovery menekankan kreativitas

proses sains. Berdasarkan hal itu, dipandang

belajar, siswa didorong untuk berpikir dan

sangat perlu untuk melakukan penelitian

menganalisis

“Pengembangan Perangkat

sendiri

sehingga

dapat

menemukan konsep berdasarkan data yang

Berbasis

disediakan melalui kegiatan eksperimen dan

Guided

eksplorasi

terhadap Penguasaan Konsep Biologi Siswa

buku.

Pembelajaran

Guided

discovery merupakan model yang efektif digunakan

dalam

proses

Pendekatan

Pembelajaran

Discovery

Saintifik dan

Model

Efektivitasnya

SMAN 1 Bayan”.

pembelajaran

biologi karena dapat menuntun siswa dalam

METODE

membangun konsep-konsep biologi yang

Penelitian ini merupakan penelitian

tepat. Rahmawati et al. (2014) dalam

dan pengembangan (R&D). Model yang

penelitiannya

bahwa

digunakan untuk mengembangkan perangkat

pembelajaran menggunakan model guided

pembelajaran adalah model pengembangan

discovery dapat meningkatkan hasil belajar

Four D dari Thiagrajan & Semmel (dalam

siswa. Merujuk dari hasil penelitian tersebut,

Natsir, 2014). Sedangkan uji coba perangkat

pencapaian

biologi

pembelajaran kelompok terbatas dilakukan

siswa SMA Negeri 1 Bayan dapat dicapai

di SMA Negeri 1 Bayan. Desain penelitian

jika guru mampu mengajarkan materi secara

yang digunakan adalah two group pretest-

sistematis

posttes (Sugiono, 2007). Sampel penelitian

mengungkapkan

penguasaan

dengan

konsep

pendekatan

saintifik

model pembelajaran guided discovery.

melibatkan dua kelas dengan jumlah 47

Berdasarkan hasil studi pendahuluan

siswa. Kelas sampel dipilih berdasarkan

di SMA Negeri 1 Bayan terhadap kegiatan

pertimbangan peneliti (porpusive sampling).

pembelajaran biologi, diperoleh informasi

Model Four D dalam penelitian terdiri

bahwa: 1) belum tersedianya perangkat

dari empat tahap yaitu tahap define, design,

pembelajaran

memfasilitasi

develop, dan disseminate. Tahap define

siswa untuk belajar aktif, 2) guru belum

terdiri dari analisis masalah, analisis siswa,

mampu mengajar menggunakan pendekatan

analisis

saintifik dengan model guided discovery, 3)

spesifikasi tujuan pembelajaran. Analisis

masih banyak nilai siswa di bawah KKM.

masalah dilakukan dengan mengobservasi

yang

dapat

tugas,

analisis

konsep,

dan

Berdasarkan permasalahan di atas,

perangkat dan model pembelajaran yang

tentu pembelajaran biologi di SMA Negeri 1

sering digunakan oleh guru di SMAN 1

Bayan belum memenuhi tuntutan kurikulum

Bayan, observasi bahan pembelajaran siswa,

2013 yaitu pembelajaran yang berpusat pada

studi literatur, dan penentuan materi pokok

siswa dengan menggunakan keterampilan

pembelajaran. Analisis siswa, dilakukan 53

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Juli 2016

untuk mengetahui

latar belakang siswa,

ahli pendidikan. Secara umum aspek yang

pengetahuan awal siswa, dan pengalaman

nilai adalah kelayakan isi, teknik penyajian,

discovery siswa. Analisis tugas, dilakukan

dan tata bahasa pada perangkat.

untuk merinci isi materi ajar dalam bentuk

Efektivitas perangkat

pembelajaran

garis besar. Analisis ini mencakup analisis

dapat diketahui dengan melakukan uji coba

struktur isi, analisis prosedural, dan analisis

perangkat pembelajaran pada kelompok

proses informasi yang akan dituangkan

terbatas yaitu dengan melibatkan sampel 47

dalam perangkat pembelajaran. Analisis

siswa. Desain penelitian yang digunakan

konsep, merupakan identifikasi konsep-

adalah two group pretest-postest (Sugiono,

konsep utama yang menjadi target untuk

2007) sebagai berikut:

dipahami oleh siswa. Spesifikasi tujuan pembelajaran, bertujuan untuk merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan indikator



N=

tipe perangkat pembelajaran. Penyusunan

2) Menghitung penguasaan konsep biologi

dan tahap design. Tes disusun berdasarkan

siswa digunakan rumus sebagai berikut:

tujuan pembelajaran yang sudah dibuat. tujuan

hasil

pembelajaran.

Ketuntasan Individu =

untuk

Tse = total skor empirik yaitu nilai uji kompetensi yang dicapai

kondisi sekolah tempat akan diadakan

TSh= total

penelitian. Media yang digunakan berupa dan

bahan

praktikum

yang

uji

terhadap hasil pengembangan perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 1 di

Tahap develop, berupa validasi oleh coba

nilai

Rekapitulasi hasil validasi tim ahli

perangkat pembelajaran yang akan dibuat. uji

yaitu

HASIL DAN PEMBAHASAN

pada tahap ini adalah merancang format

dan

maksimal

di

format, kegiatan utama yang akan dilakukan

Ahli

skor

kompetensi maksimal (Akbar, 2013)

laboratorium sekolah tersebut. Pemilihan

Tim

x100%

Keterangan:

Pemilihan media akan disesuaikan dengan

alat

x100%



(Afian, 2014)

tes sebagai penghubung antara tahap define

mencapai

02

1) Menghitung rata-rata hasil validasi

Tujuan tahap ini adalah untuk menyiapkan

sesuai

X

rumus sebagai berikut:

pemilihan media, dan pemilihan format.

yang

0

Postest

tes penguasaan konsep biologi digunakan

Tahap design meliputi penyusunan tes,

media

Perlakuan

Untuk mengatahui hasil validasi dan

hasil belajar dalam kurikulum.

Pemilihan

Pretest

bawah ini:

perangkat

Tabel 1 Rekapitulasi skor hasil validasi

pembelajaran. Validator adalah tiga dosen 54

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Juli 2016

No 1 2 3 4 5

Perangkat Pembelajaran Silabus RPP LKDS BAS TPK dan TBK

Nilai RataRata 3,5 3,5 3,6 3,6 3,8

Kategori B B SB SB SB

ceramah.

Perangkat

dimaksud

berupa

pembelajaran Silabus,

yang

rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan discovery siswa (LKDS), buku ajar siswa (BAS), Tes Penguasaan Konsep

Keterangan SB = Sangat baik B = Baik

(TPK), dan Tes Berpikir Kreatif (TBK). Tahapan pendekatan saintifik dengan

Tes penguasaan konsep siswa, dihimpun dalam bentuk gambar hasil penguasaan konsep biologi berikut ini:

menggunakan

model

guided

discovery

tergambar pada Silabus, RPP, LKDS, dan Buku Ajar Siswa. Perangkat pembelajaran

Nilai

yang telah dikembangkan oleh peneliti selanjutnya di validasi oleh tiga orang validator.

pretest postest

Berdasarkan

nilai

validasi

yang

diberikan oleh validator terhadap perangkat pembelajaran, Siswa

diperoleh

rata-rata

nilai

dengan kategori baik dan sangat baik seperti yang terlihat pada Tabel 1. Ini menunjukkan

Gambar 1 Skor penguasaan konsep kelas XI IPA1

bahwa semua perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti layak dan dapat

Nilai

digunakan. Proses pengembangan perangkat pembelajaran ini didukung oleh penelitian Putrawan (2014) bahwa hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan saintifik diperoleh kategori baik, layak, dan efektif

Siswa

Silabus yang dikembangkan peneliti

Gambar 2 Skor penguasaan konsep kelas XI IPA 2

Perangkat pembelajaran biologi yang

memiliki karakteristik dapat mencerminkan

dikembangkan peneliti pada penelitian ini

indikator yang dapat mencapai kompetensi

sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013

dasar, kegiatan pembelajaran menekankan

yaitu menggunakan pendekatan saintifik

aktivitas

model guided discovery. Sedangkan guru

pendekatan saintifik model guided discovery

mata pelajaran mengembangkan perangkat

learning. Silabus yang dikembangkan oleh

pembelajaran menekankan pada metode

guru mata pelajaran biologi di sekolah lebih 55

siswa

dengan

menggunakan

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Juli 2016

menekankan pada aktivitas guru, alokasi

dikembangkan berada pada kategori baik

waktu tidak dijabarkan pada masing-masing

sehingga perlu sedikit perbaikan sesuai

indikator.

dengan saran dari ketiga validator.

Silabus

tersebut

selanjutnya

divalidasi dan digunakan sebagai acuan

LKDS yang dikembangkan berbasis

untuk mengembangkan rencana pelaksanaan

pendekatan saintifik model guided discovery

pembelajaran. Berdasarkan analisis hasil

berisi pertanyaan-pertanyan

validasi

membimbing

yang diberikan oleh validator

siswa

yang dapat

dalam

terhadap silabus menunjukkan kriteria nilai

kegiatan

masing-masing aspek pada silabus relatif

mendorong terjadinya interaksi aktif antara

sama yaitu baik dan sangat baik. Kriteria

siswa dengan sumber belajar. LKDS yang

nilai diperoleh dengan rata-rata semua aspek

dikembangkan berbeda dengan LKDS yang

adalah 3,5. Hal ini menunjukkan silabus

dikembangkan oleh guru mata pelajaran

yang dikembangkan peneliti berada pada

biologi, karena LKDS yang digunakan oleh

kategori baik sehingga layak digunakan guru

guru merupakan buatan penerbit sehingga

dalam mengembangkan RPP dan perangkat

tidak relevan dengan karakteristik siswa.

pembelajaran lainnya.

Hasil validasi LKDS diperoleh kriteria

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

penyelidikan

melakukan

sehingga

dapat

sangat baik. Jika nilai semua aspek di

(RPP) yang dikembangkan oleh guru mata

analisis,

pelajaran biologi lebih menekankan pada

menunjukkan bahwa LKDS yang telah

aktivitas guru karena menggunakan metode

dikembangkan berada pada kategori sangat

ceramah, kegiatan inti tidak menunjukkan

baik.

adanya usaha guru dalam membimbing

diperoleh

hasil

3,6.

Hal

ini

Buku ajar siswa dikembangkan untuk

siswa menemukan konsep. Sedangkan RPP

memudahkan

yang dikembangkan oleh peneliti lebih

konsep.

menekankan pada aktivitas siswa dalam

berdasarkan pendekatan saintifik model

menemukan konsep yaitu menggunakan

guided

pendekatan saintifik dengan model guided

terdapat pertanyaan yang dapat mendorong

discovery. Berdasarkan hasil analisis nilai

siswa untuk berdiskusi secara kelompok.

yang diberikan oleh validator, hasil yang

Berdasarkan hasil validasi buku ajar siswa

diperoleh relatif sama yaitu kategori baik

yang diberikan oleh tiga orang validator,

dan sangat baik. Jika ditinjau dari nilai

diperoleh informasi bahwa buku ajar siswa

semua aspek, nilai rata-rata diperoleh dari

memiliki kategori sangat baik dengan nilai

RPP yang telah dikembangkan adalah 3,5.

rata-rata 3,6.

Hal ini menunjukkan bahwa RPP yang telah 56

siswa

Buku discoveri,

dalam

ajar

menemukan

siswa

sehingga

disusun

didalamnya

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Juli 2016

Hasil uji coba perangkat pembelajaran

anggota kelompok. Akan tetapi, secara

pada kelompok terbatas menunjukkan hasil

umum sebagian besar siswa di kelas IPA 1

tes

telah tuntas dengan nilai rata-rata 85,4 dan

menggunakan delapan

soal

uraian

diperoleh perbedaan yang signifikan antara

nilai ketuntasan klasikal 91,6%.

nilai pretest dan postest. Kelas IPA 1

Sebaran nilai yang diperoleh siswa di

memperoleh nilai pretest dengan nilai

kelas XI IPA 1 tidak jauh berbeda dengan

tertinggi 66,6 dan terendah 33,3. Jika

perolehan nilai siswa di kelas XI IPA 2 pada

dianalisis nilai rata-rata pretest seluruh

saat diberikan pretest dan postest. Nilai

siswa kelas IPA 1 adalah 44,8 sehingga

penguasaan konsep biologi siswa kelas IPA

dikategorikan nilai pretest yang diperoleh

2 setelah pretest berada di bawah nilai KKM

belum tuntas karena di bawah KKM.

dengan nilai tertinggi 66,6 dan terendah

Sebaliknya pada saat postest dilaksanakan

33,3. Nilai rata- rata pretest siswa di kelas

yaitu

pembelajaran

XI IPA 2 yaitu 49,11 dengan kategori belum

menggunakan pendekatan saintifik model

tuntas. Sebaliknya nilai postest siswa setelah

guided discovery, nilai siswa meningkat

belajar menggunakan pendekatan saintifik

dengan capaian nilai tertinggi 100 dan

dengan

terendah 70. Sejumlah 22 siswa memperoleh

discovery, mengalami peningkatan dengan

nilai tuntas dengan prosentase 91,7%.

nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 73,3

Ketuntasan

disebabkan

dengan nilai rata-rata 85,7. Sejumlah 21

motivasi anak dalam belajar karena merasa

siswa telah tuntas memperoleh nilai diatas

dilibatkan

dalam

KKM (75) dengan presentase ketuntasan

pembelajaran dan didukung juga dengan

klasikal 91,3%. Walaupun nilai anak tesebut

media seperti tayangan slide menggunakan

belum tuntas namun mengalami peningkatan

leptop dan LCD sehingga diskusi dapat

jika dibandingkan dengan nilai pretest.

berjalan dengan baik. Hanya ada 2 siswa

Secara umum sebagian besar siswa di kelas

memperoleh nilai tidak tuntas yaitu 70,

XI IPA 2 telah tuntas.

setelah

kegiatan

siswa

tersebut

secara

langsung

model

pembelajaran

guided

sehingga presentase siswa yang tidak tuntas

Berdasarkan deskripsi data hasil tes

adalah 8,3%. Walaupun nilai keduanya

penguasaan konsep di atas, diketahui bahwa

belum tuntas, namun nilai yang diperoleh

pembelajaran

tersebut

mengalami

dengan

menggunakan

peningkatan

jika

pendekatan saintifik model guided discovery

perolehan

nilai

dapat mengefektifkan penguasaan konsep

pretest. Beberapa faktor yang menyebabkan

biologi siswa. Hal ini menunjukkan bahwa

belum tuntasnya kedua anak tersebut adalah

hasil penelitian ini relevan dengan hasil

kurang aktif dalam berdiskusi dengan

penelitian sebelumnya yang telah dilakukan

dibandingkan

dengan

57

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Juli 2016

oleh Widiadnyana et al. (2014) bahwa Eggen, P & Kauchak, D. 2012. Strattegi and Models for Teachers Taeching Content and Thingking Skills. Canada: University of North Florida.

pembelajaran menggunakan model guided discovery

berpengaruh

positif

terhadap

penguasaan konsep IPA dasn sikap ilmiah siswa

SMP,

pembelajaran

Yuniarti

et

al.

dengan

model

(2014)

Mulyasa. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

guided

discovery dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan pemahaman materi siswa.

Pratiwi, A.F. 2014. Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Diunduh dari http://www.ejournal.ac.id.unesa/artic le, diakses tanggal 7 Januari 2015.

PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan hasil bahwa (1) hasil validasi ahli terhadap hasil pengembangan perangkat pembelajaran

adalah diperoleh

Rahmawati, Y., Mardiana, dan Subanti, S. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Penemuan Terbimbing (guided discovery) dengan Pendekatan Somatic, Auditory, Visual, Intellectual (savi) pada Materi Pokok Peluang Kelas IX SMP. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika: Volume 2. No 4. Halaaman 379-388: Diunduh dari http://journal.fkip.uns.ac.id tanggal 7 Januari 2015.

kategori baik dan sangat baik sehingga layak digunakan dalam pembelajaran biologi di SMA, (2) perangkat pembelajaran efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMAN 1 Bayan. Kepada para pembaca yang ingin melakukan penelitian yang sejenis, maka disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan dengan melakukan uji coba produk

Sani, A.R. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sawitri, W.D. 2014. Pengembangan Modul Keanekaragaman Hayati berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas X SMA. Jurnal Bioedu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi: Volume 3.

pada kelompok yang lebih luas yaitu melibatkan lebih dari satu sekolah. DAFTAR PUSTAKA Afian, T. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Sains Berorientasi Guided Discovery Untuk Mengajarkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Penguasaan Konsep. Tesis: Universitas Negeri Surabaya. Akbar,

Siswono, E.Y.T. 2005. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Pengajuan Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains: Volume 3. No 1. Halaman 1-9: Diunduh dari http://jupms.ac.id/php Tanggal 4 Januari 2015.

S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya 58

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA), Juli 2016

Sugiono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Wayan, A., Wayan, L dan Marhaeni. 2013. Pengaruh Model Sains-TeknologiMasyarakat (STM) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran IPS Siswa SD di Desa Kalibukbuk. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar: Volume 3. No 1. Hal 43-48: Duinduh dari http://www pasca.undiksha.ac.id/php Tanggal 8 Januari 2015. Widiyatyana, W.,Sadia, W.,Suastra, W. 2014. Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar: Volume 4. No 1. Hal 43-48: Duinduh dari http://www pasca.undiksha.ac.id/php Tanggal 7 Januari 2015. Yuniarti, T.,Subanti, S.,Riyadi. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah (problem based learning) dengan Pendekatan Ilmiah (scientific Approach) pada Materi Segitiga Kelas VII SMP Se-Kabupaten Karang Anyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Diunduh dari http://www upeca.ac.is/php tanggal 5 Januari 2015.

59