EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI

Download Saat ini PT. PLN (Persero) sedang memperluas sistem jaringan distribusi untuk ... Kata kunci: energi listrik, gangguan, kontinuitas, keanda...

2 downloads 472 Views 369KB Size
Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI Siti Saodah Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Email: [email protected] atau [email protected]

ABSTRAK Saat ini PT. PLN (Persero) sedang memperluas sistem jaringan distribusi untuk meningkatkan pelayanan kebutuhan energi listrik kepada pelanggannya. Dengan adanya analisa keandalan sistem distribusi, dapat diketahui bagaimana kualitas dari sistem distribusi dipandang dari beberapa macam sumber gangguan. Adapun langkah yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan mengumpulkan data berupa data gangguan, data pemadaman,dan data pelanggan yang diperoleh di PT. PLN (Persero) APJ Cimahi – UPJ Prima, Kemudian melakukan pengolahan data berdasarkan landasan teori sehingga data tersebut dapat digunakan untuk melakukan perhitungan indeks keandalan berdasarkan frekuensi gangguan rata-rata (SAIFI) dan lama gangguan rata-rata (SAIDI), untuk mengemukakan suatu kesimpulan. Berdasarkan penyebab pemadamannya bahwa indeks keandalannya paling tinggi terjadi pada kelompok SUTM yang mempunyai nilai SAIFI-nya adalah 5,063 pemadaman/pelanggan/tahun dan nilai SAIDI-nya adalah 3,604 jam/pelanggan/tahun. Sedangkan dari segi keandalan penyulang, SLCU mempunyai nilai SAIFISLCU = 1,6 pemadaman/pelanggan/tahun dan nilai SAIDISLCU = 1,849 jam/pelanggan/tahun. Gangguan pada sistem distribusi saluran udara tegangan menengah (SUTM) 61,36% disebabkan oleh rele bekerja tanpa penyebab jelas sehingga PMT dapat bekerja kembali. Kata kunci: energi listrik, gangguan, kontinuitas, keandalan, sistem distribusi.

PENDAHULUAN Kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat sebaiknya ditunjang dengan usaha peningkatan kualitas terhadap para pelanggan. Kualitas yang dimaksud adalah kualitas pelayanan teknis yang mampu memberikan aliran energi listrik dengan daya yang mencukupi dan handal Beberapa faktor yang menentukan kualitas energi listrik yang dipakai adalah kestabilan tegangan, frekuensi, kontinuitas pelayanan dan faktor daya. Namun dari beberapa faktor diatas yang dirasakan jelas oleh pelanggan adalah kontinuitas pelayanan energi listrik karena banyak keluhan dari para pelanggan mengenai sering terjadi aliran listrik yang padam dan lama padam yang terlalu lama. Sehingga dalam penelitian ini akan dibahas mengenai kontinuitas pelayanan energi listrik dari segi frekuensi pemadaman dan lama pemadamannya. Kualitas Tenaga Listrik Untuk dapat melayani pelanggan dengan baik, PT.PLN (PERSERO) mempunyai standar kualitas dalam penyaluran tenaga listrik, yaitu: a) Tenaga listrik arus bolak-balik yang disalurkan baik satu fasa maupun tiga fasa mempunyai frekuensi 50 Hz, dengan penyimpangan ±0,5 Hz. b) Pada jaringan tegangan rendah, tegangan nominalnya adalah : ¾ Antara fasa dengan netral : 220 volt ¾ Antara fasa dengan fasa : 380 volt c) Pada jaringan tegangan menengah, tegangan nominalnya adalah 20 kV. d) Variasi tegangan yang diperbolehkan adalah maksimum 5% nominal dan minimum 10% nominal, baik tegangan rendah maupun tegangan menengah. Keandalan Tenaga Listrik Keandalan merupakan tingkat keberhasilan kinerja suatu sistem atau bagian dari sistem, untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik pada periode waktu dan dalam kondisi operasi tertentu. Untuk dapat menentukan tingkat keandalan dari suatu sistem, harus diadakan pemeriksaaan dengan cara melalui perhitungan maupun analisa terhadap tingkat keberhasilan kinerja atau operasi dari sistem yang ditinjau, pada periode tertentu kemudian membandingkannya dengan standar yang ditetapkan sebelumnya.

45

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta

Keandalan tenaga listrik adalah menjaga kontinuitas penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan terutama pelanggan daya besar yang membutuhkan kontinuitas penyaluran tenaga listrik secara mutlak. Apabila tenaga listrik tersebut putus atau tidak tersalurkan akan mengakibatkan proses produksi dari pelanggan besar tersebut terganggu. Struktur jaringan tegangan menengah memegang peranan penting dalam menentukan keandalan penyaluran tenaga listrik karena jaringan yang baik memungkinkan dapat melakukan manuver tegangan dengan mengalokasikan tempat gangguan dan beban dapat dipindahkan melalui jaringan lainnya. Kontinuitas pelayanan yang merupakan salah satu unsur dari kualitas pelayanan tergantung kepada macam sarana penyalur dan peralatan pengaman. Jaringan distribusi sebagai sarana penyalur tenaga listrik mempunyai tingkat kontinuitas tergantung kepada susunan saluran dan cara pengaturan operasinya. Tingkat kontinuitas pelayanan dari sarana penyalur disusun berdasarkan lamanya upaya menghidupkan kembali suplai setelah mengalami gangguan. Tingkatan-tingkatan tersebut antara lain: ƒ Tingkat 1 : dimungkinkan berjam-jam; yaitu waktu yang diperlukan untuk mencari dan memperbaiki bagian yang rusak karena gangguan. ƒ

Tingkat 2

ƒ

Tingkat 3

ƒ

Tingkat 4

ƒ

Tingkat 5

: padam beberapa jam; yaitu waktu yang diperlukan untuk mengirim petugas ke lokasi gangguan, melokalisasi dan melakukan manipulasi untuk menghidupkan sementara kembali dari arah atau saluran yang lain. : padam beberapa menit; manipulasi oleh petugas yang jaga di gardu atau dilakukan deteksi atau pengukuran dan pelaksanaan manipulasi jarak jauh. : padam beberapa detik; pengamanan atau manipulasi secara otomatis. : tanpa padam; dilengkapi instalasi cadangan terpisah dan otomatisasi penuh.

Umumnya jaringan distribusi luar kota (pedesaan) terdiri dari jenis saluran udara dengan sistem jaringan radial mempunyai kontinuitas tingkat 1, sedangkan untuk pelayanan dalam kota susunan jaringan yang dipakai adalah jenis kabel tanah dengan sistem jaringan spindel yang mempunyai kontinuitas tingkat 2. Keandalan Sistem Distribusi Lebih dari beberapa dekade, sistem distribusi kurang dipertimbangkan dari segi keandalan ataupun pemodelan keandalan dibandingkan sistem pembangkit. Hal ini dikarenakan sistem pembangkit memilki biaya investasi yang besar dan kegagalan pada pembangkit dapat menyebabkan dampak bencana yang sangat luas untuk kehidupan manusia dan lingkungannya. Parameter-parameter keandalan yang biasa digunakan untuk mengevaluasi sistem distribusi radial adalah angka-angka kegagalan rata-rata (λs), waktu pemadaman rata-rata (rs) dan waktu pemadaman tahunan (Us). Dapat dinyatakan sebagai berikut :

λ s = ∑ λi

(1)

Us = ∑λi ri

(2)

i

i

rs =

u

s

λ

s

(3)

λi : angka kegagalan rata-rata komponen ke – i : waktu pemadaman rata-rata komponen ke – i ri Indeks keandalan yang dimaksud adalah indeks yang berorientasi pelanggan seperti System Average Interruption Frequency Index (SAIFI), System Average Interruption Duration Index (SAIDI), Customer Average Interruption Duration Index (CAIDI), Average Service Availability Index (ASAI) dan Average Service Unvailability Index (ASUI). Namun yang akan dibahas pada penulisan tugas akhir ini hanya SAIFI dan SAIDI. Dengan,

46

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta

Sistem Average Interruption Frequency Index (SAIFI) SAIFI adalah indeks keandalan yang merupakan jumlah dari perkalian frekuensi padam dan pelanggan padam dibagi dengan jumlah pelanggan yang dilayani. Dengan indeks ini gambaran mengenai frekuensi kegagalan rata-rata yang terjadi pada bagian-bagian dari sistem bisa dievaluasi sehingga dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkat keandalannya. Satuannya adalah pemadaman per pelanggan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

Jumlah dari Perkalian Frekuensi Padam dan Pelanggan Padam Jumlah Pelanggan ∑ λi N i

SAIFI =

SAIFI =

∑N

(4)

i

Dengan :

λi

: angka kegagalan rata-rata/frekuensi padam

Ni

: jumlah pelanggan yang dilayani pada titik beban i

Sistem Average Interruption Duration Index (SAIDI) SAIDI adalah indeks keandalan yang merupakan jumlah dari perkalian lama padam dan pelanggan padam dibagi dengan jumlah pelanggan yang dilayani. Dengan indeks ini, gambaran mengenai lama pemadaman rata-rata yang diakibatkan oleh gangguan pada bagian-bagian dari sistem dapat dievaluasi. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

SAIDI = SAIDI =

Jumlah dari Perkalian Jam Padam dan Pelanggan Padam Jumlah Pelanggan ∑ Ui Ni

∑N

(5)

i

Dengan :

Ui

: waktu padam pelanggan dalam periode tertentu (jam/tahun)

Gangguan pada Sistem Distribusi Gangguan pada sistem distribusi dapat diakibatkan oleh faktor alam, kelalaian manusia, atau usia peralatan yang terlalu lama sehingga sudah tidak mampu melakukan proses penyaluran dan pengamanan. Sumber gangguan pada sistem distribusi saluran udara sebagian besar disebabkan oleh pengaruh luar. Menurut intensitasnya, sumber gangguan dapat dibagi sebagai berikut: angin dan pohon, petir, hujan dan cuaca, kegagalan atau kerusakan peralatan, manusia, binatang, benda-benda asing, dan sebagainya. Terjadinya gangguan dapat menyebabkan terputusnya aliran tenaga listrik sehingga berakibat padam terhadap pelanggan. Aliran tenaga listrik yang padam dapat menimbulkan kerugian pada pelanggan, terutama pelanggan daya besar. Macam gangguan pada sistem distribusi dibagi menjadi 2, yaitu: 1) Gangguan yang bersifat temporer; gangguan dapat hilang dengan sendirinya atau dengan memutuskan sesaat bagian yang terganggu dari sumber tegangan. 2) Gangguan yang bersifat permanen; gangguan yang memerlukan tindakan perbaikan untuk menghilangkan penyebab gangguan tersebut. Metodologi Penelitian Data diperoleh dari PT. PLN UPJ Prima berupa laporan rekap data dasar laporan pemadaman pada bulan Januari 2007 - Desember 2007. Indeks keandalan yang menjadi dasar analisis dalam mengetahui keandalan sistem distribusi di PT. PLN UPJ Prima dalam laporan ini yaitu SAIFI dan SAIDI. Indeks keandalan tersebut dipilih berdasarkan kegunaan dalam analisis keandalan sistem distribusi.

47

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta

Indeks lama gangguan rata-rata sistem (SAIDI) merupakan salah satu indeks yang digunakan untuk mengetahui rata-rata lama pemadaman pada setiap pelanggan yang dilayani. HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah Pelanggan Padam Berdasarkan Penyebab Pemadaman Jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman selama bulan Januari 2007 sampai dengan Desember 2007 mencapai angka 853.242 pelanggan, yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem distribusi, transmisi, GI, sumber tenaga, maupun oleh adanya pemadaman terencana. Tabel 1: Jumlah Pelanggan Padam Berdasarkan Penyebab Pemadaman Periode Januari 2007 - Desember 2007 NO

PENYEBAB PEMADAMAN

1 Kelompok sambungan tenaga listrik & APP 2 Kelompok jaringan tegangan rendah 3 Kelompok transformator gardu distribusi 4 Kelompok tiang listrik TR dan TM 5 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 6 Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 7 Gangguan transmisi dan gardu induk 8 Kelompok padamnya sumber tenaga 9 Kelompok bencana alam 10 Kelompok Pemadaman terencana TOTAL RATA-RATA

TOTAL PELANGGAN PADAM 3559 21 31865 2300 678961 37466 3750 0 5671 89649 853242 85324

Indeks Rata-Rata Frekuensi Pemadaman (SAIFI) Berdasar Penyebab Pemadaman Untuk mengetahui rata-rata frekuensi padam pada setiap pelanggan, maka ditunjukkan oleh indeks keandalan SAIFI. Nilai SAIFI setiap kelompok gangguan selama bulan Januari 2007 sampai dengan Desember 2007 bahwa setiap pelanggan mengalami 6,361 pemadaman/pelanggan/tahun. Angka ini merupakan peningkatan, yang berarti tiap pelanggan mengalami pemadaman relatif lebih sedikit, dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk lebih lanjutnya nilai SAIFI tiap-tiap kelompok gangguan disajikan pada tabel 2 Tabel 2: Nilai Indeks Keandalan SAIFI Berdasarkan Penyebab Pemadaman Periode Januari 2007 - Desember 2007 SAIFI NO. PENYEBAB PEMADAMAN TOTAL RATA-RATA 1 Kelompok sambungan tenaga listrik & APP 0.026191 0.002183 2 Kelompok jaringan tegangan rendah 0.000156 0.000013 3 Kelompok transformator gardu distribusi 0.235353 0.019613 4 Kelompok tiang listrik TR dan TM 0.017297 0.001441 5 Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 5.063416 0.421951 6 Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 0.281309 0.023442 7 Gangguan transmisi dan gardu induk 0.027814 0.002318 8 Kelompok padamnya sumber tenaga 0.000000 0.000000 9 Kelompok bencana alam 0.042748 0.003562 10 Kelompok Pemadaman terencana 0.667162 0.055597 TOTAL 6.361446 0.530120 Indeks Rata-Rata Lama Pemadaman (SAIDI) Berdasarkan Penyebab Pemadaman Untuk mengetahui rata-rata lama pemadaman pada sistem, ditunjukkan oleh indeks keandalan SAIDI. Jumlah nilai SAIDI seluruh kelompok pemadaman dalam bulan Januari 2007 - Desember 2007 dapat diketahui bahwa rata-rata setiap pelanggan mengalami pemadaman selama 6,899 jam/pelanggan/tahun. Nilai ini merupakan peningkatan yang tinggi, yang artinya bahwa lama pemadaman pada pelanggan telah mencapai tingkat yang rendah dibandingkan tahun yang lalu.

48

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta

NO.

Tabel 3: Nilai Indeks Keandalan SAIDI Berdasarkan Penyebab Pemadaman Periode Januari 2007 - Desember 2007 SAIDI PENYEBAB PEMADAMAN TOTAL RATA-RATA

1

Kelompok sambungan tenaga listrik & APP

0.072854

0.006071

2

Kelompok jaringan tegangan rendah

0.000130

0.000011

3

Kelompok transformator gardu distribusi

0.377783

0.031482

4

Kelompok tiang listrik TR dan TM

0.028679

0.002390

5

Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)

3.603575

0.300298

6

Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM)

0.518245

0.043187

7

Gangguan transmisi dan gardu induk

0.036105

0.003009

8

Kelompok padamnya sumber tenaga

0.000000

0.000000

9

Kelompok bencana alam

0.027223

0.002269

10

Kelompok Pemadaman terencana

2.234673

0.186223

6.899268

0.574939

TOTAL Perhitungan Indeks Keandalan Berdasarkan Penyulang

Tabel 4: Nilai Indeks Keandalan SAIFI Berdasarkan Penyulang Periode Januari 2007 - Desember 2007 NO

KONSUMEN

TOTAL

0.546978 0.011217 0.263119 0.000022 0.000097 0.268740 0.722956 0.000111 0.121443 0.000929 0.000015 0.020790 0.062281 0.000007 0.000022 0.000074 0.000007 0.017145 0.000075 0.000007 0.000007 0.003133 0.000008 0.008081 0.000037

RATARATA 0.045581 0.002243 0.032890 0.000022 0.000024 0.022395 0.072296 0.000037 0.024289 0.000133 0.000015 0.002310 0.012456 0.000007 0.000022 0.000012 0.000007 0.003429 0.000037 0.000007 0.000007 0.000627 0.000008 0.002020 0.000018

34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58

0.000015 0.000015 0.000008 0.000007 0.000007 0.000015 0.000037 0.000015 0.000007 0.000038 0.000015 0.000008 0.000008 0.000008 0.000023 0.000007 0.000007 0.000008 0.000008 0.000007 0.000007 0.000007 0.000007 0.000015 0.000015

CNK

0.018082

0.006027

59

0.000030

0.000015

CNM CTM

0.013470 0.171328

0.002245 0.042832

60 61

Berdikari Cimahi Mekar CV. Langsung Dr. Tan Siau Tex Indah Jaya Mulya Lestari PT. Antelas PT. Batu Kencana H PT. Berdikari PT. Chitose PT. Cipta Agung B PT. Hiyoto PT. Imogari PT. Indo Extrution PT. Indoplast PT. Kusna Wijaya H PT. Leuwitex PT. Long Sun PT. Nova Fashion PT. Padajaya PT. Rodi PT. Sachem PT. Sanlit Intiplast PT. Sari Busana PT. Sejahtera PT. Sinar Continental PT. Sol Indah PT. Suritex

RATARATA 0.000015 0.000015 0.000008 0.000007 0.000007 0.000015 0.000037 0.000007 0.000007 0.000013 0.000007 0.000008 0.000008 0.000008 0.000011 0.000007 0.000007 0.000008 0.000008 0.000007 0.000007 0.000007 0.000007 0.000007 0.000015

0.000015 0.000007

0.000008 0.000007

NO

PENY

TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

ALUN CAK CCB CCH CCM CDMR CKRH CLA CLB CLC CLH CLJ CLK CLM CLN CLP CLT CLU CMB CMH CMK CMM CMU CNB CNH

26 27 28

49

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta

29 30 31 32 33

JATI KBPI LWGJ MHER SLCU

NO

PENY

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

ALUN CAK CCB CCH CCM CDMR CKRH CLA CLB CLC CLH CLJ CLK CLM CLN CLP CLT CLU CMB CMH CMK CMM CMU CNB CNH

26

CNK

27 28 29 30 31 32 33

CNM CTM JATI KBPI LWGJ MHER SLCU

1.230235 0.389212 0.890666 0.000030 1.600725

0.102520 0.032434 0.074222 0.000015 0.133394

62 63

PT. Trimandiri Pls Wilky Kurniawan TOTAL RATA-RATA

0.000008 0.000007 6.361432 0.100975

0.000008 0.000007 0.530119 0.009760

Tabel 5 Nilai Indeks Keandalan SAIDI Berdasarkan Penyulang Periode Januari 2007 - Desember 2007 RATARATATOTAL NO KONSUMEN TOTAL RATA RATA 0.357241 0.029770 34 Berdikari 0.000007 0.000007 0.006128 0.001226 35 Cimahi Mekar 0.000009 0.000009 0.469959 0.058745 36 CV. Langsung 0.000006 0.000006 0.000046 0.000046 37 Dr. Tan Siau Tex 0.000005 0.000005 0.000180 0.000045 38 Indah Jaya 0.000004 0.000004 0.151194 0.012600 39 Mulya Lestari 0.000014 0.000014 0.501906 0.050191 40 PT. Antelas 0.000025 0.000025 0.000112 0.000037 41 PT. Batu Kencana H 0.000011 0.000006 0.159177 0.031835 42 PT. Berdikari 0.000005 0.000005 0.001230 0.000176 43 PT. Chitose 0.000051 0.000017 0.000001 0.000001 44 PT. Cipta Agung B 0.000016 0.000008 0.040461 0.004496 45 PT. Hiyoto 0.000012 0.000012 0.302798 0.060560 46 PT. Imogari 0.000015 0.000015 0.000012 0.000012 47 PT. Indo Extrution 0.000025 0.000025 0.000024 0.000024 48 PT. Indoplast 0.000021 0.000010 0.000173 0.000029 49 PT. Kusna Wijaya H 0.000004 0.000004 0.000008 0.000008 50 PT. Leuwitex 0.000004 0.000004 0.016444 0.003289 51 PT. Long Sun 0.000004 0.000004 0.000120 0.000060 52 PT. Nova Fashion 0.000006 0.000006 0.000000 0.000000 53 PT. Padajaya 0.000004 0.000004 0.000008 0.000008 54 PT. Rodi 0.000004 0.000004 0.004556 0.000911 55 PT. Sachem 0.000004 0.000004 0.000011 0.000011 56 PT. Sanlit Intiplast 0.000004 0.000004 0.006370 0.001593 57 PT. Sari Busana 0.000013 0.000007 0.000041 0.000020 58 PT. Sejahtera 0.000008 0.000008 PT. Sinar 0.108487 0.036162 59 0.000192 0.000096 Continental 0.034366 0.005728 60 PT. Sol Indah 0.000109 0.000054 0.262761 0.065690 61 PT. Suritex 0.000007 0.000007 0.707098 0.058925 62 PT. Trimandiri Pls 0.000008 0.000008 0.493096 0.041091 63 Wilky Kurniawan 0.000015 0.000015 TOTAL 6.899267 0.574939 1.425775 0.118815 RATA-RATA 0.109512 0.011692 0.000001 0.000000 1.848873 0.154073

KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan SPLN 59:1985, bahwa untuk jaringan SUTM radial dengan pemisah otomatis ditengah-tengah (sistem jaringan yang digunakan di PT.PLN (Persero) APJ Cimahi-UPJ Prima) indikator sistem jaringan tersebut dikatakan andal adalah SAIFI ≤ 2,4 pemadaman/pelanggan/tahun dan SAIDI ≤ 12,672 jam/pelanggan/tahun. Sehingga dari hasil analisa diatas nilai keandalan berdasarkan penyebab pemadamannya, dilihat dari frekuensi pemadaman (SAIFISUTM= 5,063 pemadaman/pelanggan/tahun) dapat dikatakan kurang andal karena nilainya lebih besar dari ketentuan, tetapi dari lama gangguannya (SAIDISUTM= 3,604 jam/pelanggan/tahun) dapat dikatakan masih andal karena nilainya lebih kecil dari batas maksimal yang ditentukan.

50

Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi 2008 – IST AKPRIND Yogyakarta

2. Dari segi keandalan penyulang nilai SAIFISLCU= 1,6 pemadaman/pelanggan/tahun dan

SAIDISLCU= 1,849 jam/pelanggan/tahun sehingga penyulang SLCU dapat dikatakan masih andal karena nilai indeks keandalannya lebih kecil dari batas maksimal ketentuan. 3. Gangguan pada sistem distribusi saluran udara tegangan menengah (SUTM) 61,36% disebabkan oleh rele yang bekerja tanpa penyebab yang jelas (PMT dapat bekerja kembali). Adapun faktor lain yang mempengaruhi adalah faktor alam (hujan, petir, angin), faktor manusia dan faktor umum dari peralatan serta gangguan non teknis seperti penebangan pohon dan layang-layang.

DAFTAR PUSTAKA Gonen, Turan. 1986. Electric Power Distribution System Engineering, McGraw-Hill International Edition. Pabla, AS & Abdul Hadi, Ir. 1986. Sistem Distribusi Daya Listrik, Jakarta,: Erlangga. Standar PLN (SPLN) No. 59. 1985. Keandalan Pada Sistem Distribusi 20kV dan 6kV. Jakarta : Departemen Pertambangan dan Energi. Standar PLN (SPLN) No. 68-2. 1986. Tingkat Jaminan Sistem Tenaga Listrik (bagian dua: Sistem Distribusi). Jakarta : Departemen Pertambangan dan Energi. Dummer, GWA, Winton RC. 1974. An Elementary guide To Reliability. New York : Pergamon Press.

51